waktu tertentu. Biasanya perusahaan yang memutuskan semuanya. Perusahaan yang menentukan
tempat tujuan yang akan dikunjungi serta perusahaan yang membayar semua biaya untuk
keperluan perjalanan dinas termasuk biaya transportasi, hotel, makan, minum, dan tunjangan
lainnya. Sehubungan dengan perjalanan dinas tersebut, pimpinan tidak perlu mempersiapkan
semuanya sendiri karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan sekretaris, dan seorang sekretaris
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang salah satunya adalah pengaturan dan
mempersiapkan perjalanan dinas.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
Untuk mengetahui apa itu perjalanan dinas
Untuk mengetahui cara melakukan perjalanan dinas
Untuk mengetahui apa saja yang dipersiapkan saat perjalanan dinas
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjalanan dinas
Untuk mengetahui bagaimana cara melaporkan hasil perjalanan dinas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Deskripsi Perjalanan Dinas
2.1.1. Pengertian Perjalanan Dinas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perjalanan diartikan sebagai suatu kegiatan
berpergian ke suatu tempat, dinas diartikan sebagai orang yang memimpin suatu unit organisasi.
Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan/pegawai suatu
lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan
dengan tugas pekerjaan kedinasan. Tugas pekerjaan kedinasan adalah tugas pekerjaan yang
berkaitan dengan kepentingan lembaga perusahaan yang bersangkutan.
Setelah pimpinan memberitahu keberangkatan, maka sekretaris harus memperhatikan
beberapa hal :
1. Tujuan perjalanan
2. Tanggal keberangkatan dan kembalinya
3. Tanggal, waktu, dan dengan siapa saja pimpinan membuat janji temu/kegiatan pokok perjalanan
dinas
4. Penginapan yang dikehendaki
5. Angkutan apa yang deperlukan setiap kunjungan, di kota tujuan (akomodasi)
d) Perubahan pemesanan
Apabila rencana perjalanan dinas mengalami perubahan sebagian atau seluruhnya, maka
administrasi kantor/sekretaris harus segera menghubungi pihak airlines untuk menginformasikan
adanya perubahan pemesanan.
e) Open return
Open return, yaitu tiket yang dapat dipakai untuk perjalanan, namun belum diketahui dengan
pasti kapan akan kembali. Bila pimpinan telah memutuskan tanggal kembalinya (saat itu beliau
dalam perjalanan), pimpinan harus melakukan konfirmasi kepada airlines melalui telepon,
sedangkan tiket dapat diurus di bandara pada waktu keberangkatan. Bila airlines yang
bersangkutan tidak mempunyai tempat, kemungkinan tiket akan diberikan kepada airlines yang
lain.
f) Redeeming tickets
Redeeming tickets, yaitu membatalkan tiket pesawat yang sudah dibeli dan mendapatkan kembali
uangnya setelah dipotong biaya administrasi.
8) Baggage (bagasi),
yaitu ketentuan tentang jumlah barang yang tidak boleh dibawa ke kabin pesawat. Bagasi tidak
boleh melebihi ukuran dan berat yang telah ditentukan oleh perusahaan maskapai penerbangan
yang bersangkutan. Ketentuan umum batas berat barang (baggage) yang tidak dikenai biaya,
antara lain :
Economy class (kelas ekonomi) : 20 kg
Bussiness class (kelas bisnis) : 30 kg
First class (kelas satu) : 40 kg
Jika barang yang dibawa melebihi dari ketentuan di atas, maka akan dikenakan biaya sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan maskapai penerbangan.
9) Cara memperoleh penggantian ongkos perjalanan
10) Dokumen/materi apa saja yang perlu di persiapkan.
Agar rencana untuk perjalanan dinas mudah dikontrol, maka administrasi kantor/sekretaris
harus membuat pengendalian perjalanan untuk setiap kegiatan perjalanan yang disebut travel
checklist.
1. Surat tugas
Surat yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di perusahaan dan di berikan kepada
seorang (bawahan) untuk melakukan pekerjaan tertentu. Surat tugas terdiri dari empat bagian,
yaitu sebagai berikut :
A. Bagian kepala surat
B. Pembuka surat
C. Bagian isi surat
D. Bagian penutup surat
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
Surat yang dikeluarkan oleh suatu instansi atau seseorang yang lebih tinggi kedudukannya yang
ditujukan kepada seorang (bawahan) untuk melaksanakan perjalanan dinas. Berdasarkan sumber
pembiayaan yang digunakan, Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) terbagi menjadi dua, yaitu :
1) SPPD Rutin, yaitu SPPD yang dibiayai dari sumer anggaran rutin. SPPD rutin diberikan oleh
pimpinan/pejabat yang berwenang mengeluarkan anggaran rutin. SPPD rutin diberikan berkaitan
dengan tugas-tugas rutin.
2) SPPD Proyek, yaitu SPPD yang dibiayai dari sumber anggaran pembangunan. SPPD proyek
diberikan oleh pimpinan proyek berkaitan dengan pekerjaan proyek.
Umumnya bentuk Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) digunakan di lembaga
pemerintah, namun beberapa lembaga swasta/ perusahaan swasta menggunakannya.
b. Dokumen eksternal
Dokumen yang dikeluarkan oleh instansi terkait dan digunakan untuk perjalanan dinas. Jenis
dokumen eksternal biasanya berbeda-beda, karea tergantung kebutuhan dan tergantung pada
daerah/wilayah mana yang dituju dalam perjalanan dinas serta jenis transportasi yang digunakan.
Jenis-jenis dokumen eksternal, antara lain :
1) Paspor (Passport)
Identitas warga negara yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri. Dengan paspor dapat
berpergian ke mancanegara tanpa harus dikatakan pendatang gelap.. paspor dapat dipergunakan
berkali-kali sepanjang masih berlaku atau masih ada lembar untuk Exit Permit. Apabila lembar
exit permit telah habis, perlu untuk mengganti paspor. Masa berlaku paspor adalah lima tahun.
Paspor yang digunakan unutk perjalanan kenegaraan diterbitkan oleh Departemen Luar
Negeri, sedangkan paspor untuk umum yang tidak untuk perjalanan kenegaraan diterbitkan oleh
kantor imigrasi setempat.
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membuat paspor.
Dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan paspor, antara lain :
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Kartu Keluarga (KK)
Ijazah pendidikan terakhir
Surat Keterangan (SK) pengangkatan pegawai, surat keterangan catatan kepolisian (SKCK)
Akta kelahiran
Surat tugas dari instansi terkait
Macam-macam paspor
Paspor Biasa (normal passport)
Paspor yang bersampul warna hijau, yaitu paspor yang digunakan oleh masyarakat umum. Paspor
biasa diperoleh dari di kantor imigrasi setempat, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan masa
berlakunya adalah lima tahun.
Paspor Dinas
Paspor yang bersampul warna biru, yaitu paspor untuk pegawai / pejabat pemerintah yang
melaksanakan tugas kenegaraan/ perjalanan dinas ke luar negeri. Pengurusan paspor dilakukan di
Departemen Luar Negeri dan hanya untuk pejabat pemerintah. Masa berlaku paspor tergantung
dari keperluannya, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Paspor Diplomatik
Paspor yang bersampul warna hitam, yaitu paspor yang digunakan oleh pejabat diplomatik,
seperti duta besar atau pejabat-pejabat tertentu kedutaan. Paspor diplomatik dikeluarkan oleh
Departemen Luar Negeri dan ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Paspor Haji
Paspor yang bersampul warna coklat, yaitu paspor khusus untuk orang-orang yang akan
menunaikan ibadah haji. Pasppor haji dapat diperoleh di Departemen Agama. Masa berlaku
paspor sesuai dengan lamanya melakukan ibadah haji. Paspor haji di tulis dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris. Namun, sejak tahun 2009 paspor haji telah dihapuskan dan untuk
pelaksanaan ibadah haji menggunakan paspor biasa.
Paspor Khusus
Paspor khusus oleh pejabat United Nations (PBB) dan biasanya mendapatkan perlakuan
diplomatik. Ada dua amacam paspor khusus, yaitu bersampul warnamerah untuk pejabat tinggi
PBB dan bersampul warna biru muda untuk staf PBB.
Dokumen yang setara dengan paspor.
Selain paspor, terdapat beberapa dokumen perjalanan (travel document) yang setara dengan
paspor atau diakui sebagai paspor, antara lain :
Sea Man Book
Dokumen yang digunakan oleh pelaut saat melaut, dengan dilengkapi surat jaminan dari
perusahaan pelayaran.
Certificate Of Identity
Dokumen yang digunakan oleh para pengungsi (stateless persons)
2) Visa
Surat izin tinggal di suatu negara untuk periode tertentu. Visa dikeluarkan oleh kedutaan
besar atau kantor perwakilan dari negara tujuan (kantor konsulat).
Visa berupa keterangan tertulis di atas selembar formulir, biasanya ditempel pada salah satu
halaman paspor. Keterangan dalam visa berbeda-beda, ada visa yang mencantumkan lama ijin
tinggal, nomor paspor, single visit, multiple visit, dan ada pula visa yang hanya mencantumkan
nomor pemegang paspor. Single visit artinyavisa yang hanya berlaku untuk satu kali kunjungan.
Multiple visit artinya berlaku untuk beberapa kali kunjungan dalam jangka waktu tertentu.
Apabila pengunjungmelewati bats waktu izin tinggal disuatu negara maka disebut overstay.
a. Macam-macam visa
Transit visa, yaitu visa biasa yang diberikan kepada seseorang yang singgah (transit) di suatu kota
di suatu negara tertentu, biasanya hanya untuk 1-3 hari, kemudian melanjutkan perjalanan
kembali ke negara tujuan.
Tourist visa, yaitu visa untuk orang-orang yang mengadakan perjalanan pariwisata.
Bussiness visa, yaitu visa untuk para pebisnis yang akan melakukan kunjungan bisnis/urusan
dagang ke suatu negara.
Diplomatic visa, yaitu visa yang diberikan kepada pejabat kedutaan, konsulat atau perwakilan
suatu negara yang patut diberikan penghormatan atas dasar hukum dan pergaulan diplomatik
internasional.
Official visa, yaitu visa yang diberikan kepada pejabat resmi suatu negara, dalam hubungan
internasional sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Immigrant visa, yaitu visa yang diberikan kepada para imigran, yakni orang-orang yang
mengadakan perjalanan ke suatu negara dan berkeinginan menetap dinegara tersebut.
4) Exit Permit
Exit permit, yaitu bukti dari imigrasi setempat bahwa telah memasuki atau meninggalkan
negara yang bersangkutan. Bentuk exit permit adalah berupa lembar kertas yang sudah di stempel
oleh kantor imigrasi kemudian di tempel atau dilampirkan pada paspor.
6) Tiket Transportasi
Pertimbangan dalam memilih alat transportasi, antara lain :
Apabila tempat yang dituju dekat atau lama perjalanan kurang dari tiga jam dengan kendaraan
darat, sebaiknya tidak menggunkan pesawat terbang tetapi menggunakan kendaraan kota, seperti
bus, atau kereta api.
Apabila perjalanan darat lebih dari empat jam, sebaiknya menggunakan pesawat terbang.
Hal-hal yang harus diperiksa dalam pembelian tiket pesawat terbang, yaitu sebagai berikut :
Jurusan dan rute pesawat terbang yang ditumpangi pimpinan.
Kelas penerbangan
Status penerbangan, apakah sudah ada konfirmasi OK atau masih dalam daftar tunggu (waiting
list)
Pengaturan tempat duduk (seating arrangement) apakah :
Window seat (tempat duduk dekat jendela)
Middle seat (tempat duduk di tengah)
Front row (tempat duduk di baris depan)
Status tiket
Full fares/ endorsable
Tiket pesawat yang tarifnya paling mahal, karena dapat mengganti jadwal penerbangan dan dapat
mengganti pesawat (flight) ke airlines (perusahaan maskapai penerbangan) yang lain.
Nonendorsable
Tarifnya lebih murah dari pada endorsable, dimana dapat mengganti jadwal penerbangan tetapi
tidak dapat mengganti pesawat (flight) ke airlines (perusahaan maskapai penerbangan) lain.
7) Voucher Penginapan
Sebelum pimpinan berangkat melaksanakan perjalanan dinas, sebaiknya administrasi
kantor/sekretaris harus sudah membeli voucher kamar hotel, biasanya melalui biro perjalanan. Di
dalam voucher sudah tercantum nama pemesanan, nama hotel, nomor kamar, tanggal masuk dan
tanggal keluar.
3. Untuk kemudahan dan kelancaran selama pelaksanaan perjalanan dinas pimpinan, diperlukan
persiapan transportasi dan akomodasi (penginapan) yang matang. Berikut penjelasannya :
a. Persiapan transportasi
Perjalanan dinas menggunakan transportasi darat (mobil dan kereta api)
Perjalanan dinas menggunakan mobil
Hal-hal yang harus di siapkan apabila perjalanan dinas menggunakan mobil, antara lain :
Surat-surat, seperti SIM, STNK, Kartu Asuransi, KTP, dan surat-surat lainnya.
Membawa peta dan rute perjalanan yang akan di lalui.
Memeriksa kondisi mobil sampai layak jalan.
Menyiapkan rencana perjalanan, seperti memeriksa kembali janji dan jadwal kertemuan, mencatat
nomor telepon dan alamat perusahaan yang menjadi mitra bisnis.
Memeriksa kembali kelengkapan surat-surat yang diperlukan pimpinan.
Menyerahkan semua dokumen yang diperlukan kepada pimpinan dalam perjalanan dinas.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan transportasi perjalanan dinas, sebagai
berikut :
Efisiensi dan efektivitas dalam menentukan jenis transportasi yang digunakan.
Transportasi untuk saat keberangkatan, kepulangan, dan transportasi yang digunakan di lokasi
pertemuan bisnis (bila diperlukan).
Menentukan jenis transportasi yang digunakan, seperti memakai kendaraan dinas atau pribadi,
memakai kereta api atau rental mobil, memakai biro jasa, ataupun memakai jasa maskapai
penerbangan.
Faktor lamanya jangka waktu pertemuan bisnis akan menjadi pertimbangan dalam menentukan
jenis kendaraan.
Dalam menyusun rancana transportasi, sekretaris harus memiliki daftar lengkap tentang nama dan
alamat biro-biro perjalanan, nama-nama maskapai penerbangan, dan jadwal perjalanan kereta api.
b. Persiapan akomodasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan akomodasi, yaitu sebagai berikut :
Pemesanan kamar hotel
Pemesanan kamar hotel dilakukan sehari sebelumnya, bisa melalui telepon, faximile, atau pesan
langsung dengan menggunakan KTP untuk memudahkan pengecekan.
Check In
Dilakukan pada saat pemesanan kamar di bagian reservation (pemesanan) dan front office
(resepsionis).
Check Out
Pada umumnya hotel menentukan waktu check out sekitar antara pukul 12.00 – 14.00 di hari
terakhir menginap. Dalam proses check out resepsionis akan menghubungi bagian-bagian yang
ada di hotel untuk mengetahui fasilitas apa saja yang telah di gunakan oleh tamu yang belum
dibayar.
Cara pembayaran
Biasanya pembayaran ini hanya untuk biaya kamar. Untuk biaya-biaya lainnya dapat dibayarkan
pada saat check out.
Agar dapat menyusun perencanaan akomodasi, sekretaris harus mengetahui hal-hal berikut, yaitu:
Lokasi/tempat tujuan perjalanan dinas.
Lamanya perjalanan dinas.
Jenis acara perjalanan dinas
Jenis-jenis akomodasi
Hotel
Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagain atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya
bagi umum, yang dikelola secara komersil.
Motel, yaitu penginapan yang dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan yang terletak di dekat
kamar dan biasanya tertutup
Hostel, yaitu bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan sebagainya dapat tinggal dan
makan atau menyediakan makanannya sendiri dengan murah.
Losmen, yaitu rumah penginapan yang hanya menyewakan kamar, dan tamu tidak mendapat
fasilitas makan.
Mansion, yaitu rumah besar yang disewakan.
Mess, yaitu penginapan yang biasanya dibangun oleh suatu instansi tertentu dengan biaya sewa
yang relatif murah.
Bungalow, yaitu penginapan yang berupa rumah-rumah kecil yang digunakan untuk beristirahat
di daerah wisata.
4. Persiapan Daftar Perjalanan Dinas (Itinerary)
Daftar perjalanan (itinerary) adalah sebuah rencana kegiatan yang akan dilakukan selama
perjalanan dinas, yang merupakan kombinasi antara daftar perjalanan dan janji temu/pertemuan.
Adminisrasi kantor/sekretaris harus membuat lembaran daftar perjalanan dalam rangkap 4,
lembar pertama (asli) diserahkan kepada pimpinan, lembar kedua untuk wakil pimpinan, lembar
ketiga untuk manajer atau staf yang dituju oleh pimpinan, dan lembar keempat untuk sekretaris
yang disimpan dalam arsip perusahaan.
a. Membuat daftar perjalanan dinas.
Daftar perjalanan dinas memuat hal-hal berikut :
Waktu keberangkatan : hari, tanggal, bulan, tahun, dan pukul.
Tempat tujuan perjalanan dinas, nama kota atau nama negara untuk perjalanan ke luar negeri.
Jangka waktu perjalanan dinas : jumlah hari/minggu/bulan.
Jenis transportasi yang dipakai :
Transportasi darat, laut, atau udara
Kendaraan dinas/kantor
Kendaraan pribadi
Kendaraan sewa/rental
Kereta api
Tujuan perjalanan dinas :
Rapat kerja
Mengikuti tender proyek
Kerja sama usaha dengan mitra bisnis
Pembukaan cabang perusahaan yang baru
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Seminar
Lokakarya
Kapan selesai/tiba kembali :
Pukul berapa
Hari apa
Tanggal berapa
Bulan berapa
Tahun berapa
Jenis transportasi yang dipakai apa
Datang/tiba dimana : stasiun/bandara/terminal mana
b. Kegunaan daftar perjalanan dinas :
Untuk pimpinan sebagai pedoman dalam melakukan perjalanan dinas.
Untuk wakil pimpinan sebagai petunjuk berapa lama menggantikan pimpinan.
Untuk sekretaris sebagai pedoman dalam menangani administrasi pimpinan selama pimpinan tidak
ada di tempat.
Uang dalam bentuk lain yang berguna untuk menjamin keamanan pimpinan selama
melaksanakan perjalanan dinas. Travelers Funds dapat diperoleh dari bank dan biasanya memiliki
wujud sebagai berikut :
Travelers Cheque, yaitu sejenis cek dengan jumlah nominal yang berbeda-beda, dengan jumlah
nominal yang relatif kecil mulaidari US$ 10, 20, 50, atau 100 dan ditandatangani pada saat
pembelian.
Letter of Credit (L/C), yaitu surat yang digunakan ketika seseorang membutuhkan dana dalam
jumlah besar selama dalam perjalanan, biasanya digunakan untuk pembayaran bisnis dalam
jumlah besar.
Credit card (kartu kredit), yaitu kartu yang diterbitkan suatu bank, dimana bank penerbit kartu
kredit tersebut meminjamkan uang kepada konsumennya. Dapat digunakan untuk pembayaran
kredit ataupun ketika memerlukan uang tunai.
2.2. Laporan perjalanan dinas
Apabila semua kegiatan perjalanan dinas telah selesai dilaksanakan, tugas terakhir yang
harus diselesaikan seorang administrasi kantor/sekretaris atau staf dibagian perjalanan dinas
adalah membuat laporan perjalanan dinas.
Ada dua laporan perjalanan dinas yang harus dibuat, antara lain membuat laporan
tentaang hasil perjalanan dinas dan laporan pembiayaan perjalanan dinas.
BAB III
KESIMPULAN
Perjalanan dinas adalah perjalanan ke suatu tempat kerja yang berbeda yang ditentukan oleh
perusahaan. Perjalanan dinas berbeda dengan perjalanan biasanya. Peran administrasi kantor atau
seorang sekretaris sangat penting, karena dengan adanya administrasi atau sekretaris yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan yang
berkaitan dengan perjalanan dinas, maka perjalanan dinas dapat berjalan sesuai prosedur yang
ada.
DAFTAR PUSTAKA
Bratawidjaja, Thomas Wijaya. 1996. Sekeretaris Profesional. Jakarta Pusat: PT. Pustaka Binaman
Pressindo.
Dwiantara, Lukas. Rumsari Hadi Sumarto. 2000. Sekretaris Profesional. Yogyakarta: Kanisius.