Anda di halaman 1dari 2

Siang itu saya melihat kejadian yang sangat menyedihkan, ada seorang ibu yang ntah apa

masalahnya tiba-tiba bentak-bentak anaknya, lalu jenggut rambutnya -menarik rambutnya- lalu
menampar anaknya yang usianya sekitar 6 tahun. Sebagai orang tua, seketika saya langsung
istighfar; Astaghfirullahal `adziim.....

****

Ada permintaan anak yang sulit ia ungkapkan, ketika orang tua sedang memarahinya untuk
membela diri. Apa permintaan itu?

"Ayah, Bunda..... Jangan kau bentak-bentak aku setiap hari ya, bukankah kata-kata yang kau
keluarkan dari mulutmu itu adalah doa bagiku....?",

Yupzt, benar sekali, bentakan yang kita keluarkan ke anak kita kelihatannya simpel dan sepele,
tapi sangat berpengaruh pada perkembangan anak kita.

Misal; anak kita berantakin sampah di ruang tamu, biasanya kalo orang tua yang mudah marah,
langsung marahin tuh anaknya. Yang jadi pertanyaan, apakah ketika kita marah-marah
masalah akan selesai? Tidak.

Memang sih ini agak sulit, tapi coba deh belajar untuk meredam amarah kita dengan menghela
nafas panjang, lalu diam tahan semenitttt.... aja. Kemudian coba kita katakan;
"ayo siapa yg berantakin?"
Secara fitrahnya ia biasanya akan menjawab;
"iya aku yang berantakin...."
Lalu kita bilang;
"yuk bunda bantuin untuk bersihin..."
Maka disitulah ada pendidikan tanpa kekerasan. Memang sulit, tapi harus dilatih.

Secara psikologi, ketika membentak berarti kita sedang meluapkan emosi pada anak kita, tapi
itu terlalu egois. Apakah kita pernah merenungi;

Bagaimana perasaan ia setelah kita bentak?


Apa yang ia pikirkan didalam benak hatinya?
Apa yang akan terekam dalam alam bawah sadarnya?
Apa yang akan terjadi dengan mentalnya?

Mungkin ia berfikir bahwa orang tua aku pemarah, benci sama aku, sinis, dikit-dikit dimarahin,
dll.

Apa yg akan terjadi dikemudian hari ketika ia tumbuh dewasa dan sedang mencari jati dirinya,
namun ia tidak bisa menemukan dirumahnya. Biasanya ia mencari seseorang yang bikin ia
nyaman di luaran sana.

Anda mungkin juga menyukai