Anda di halaman 1dari 8

No Jenis Pengertian Penyebab Perbaikan

1. Incomplete Fusion Cacat Incomplete Fusion Posisi Sudut kawat las Memperbaiki Posisi
(Lack Of Fusion). adalah sebuah hasil pengelasan salah. Sudut Elektroda.
yang tidak dikehendaki karena Menaikkan Ampere
ketidaksempurnaan proses Ampere terlalu rendah. sesuai dengan WPS
penyambungan antara logam atau Ampere
las dan logam induk. Cacat ini Sudut kampuh terlalu Recomended.
biasanya terjadi pada bagian kecil. Sudut kampuh sesuai
samping lasan. dengan yang di
Permukaan kampuh WPS.
terdapat kotoran. Melakukan persiapan
pengelasan yang
Travel Speed terlalu benar, membersihkan
tinggi. semua kotoran.
Mengatur Travel
Cara Mengatasi Cacat Speed yang sesuai.
Incomplete Fusion:

1.
Cacat Las Incomplete Fusion
Incomplete Fusion

Penyebab Cacat Incomplete Fusion:

2. Incomplete root penetration atau lack of root penetration


Incomplete root penetration adalah defect yang mana penetrasi pada akar (root) yang tidak
sempurna sehingga terlihat celah antar parent metal, hal ini dikarenakan pengelasan yang
dilakukan logam tidak tembus pada root.

Penyebab :

Celah pada root yang terlalu kecil


Ukuran elektroda yang terlalu besar untuk sambungan
Sudut elektroda yang salah
Kecepatan pada pengelasan yang tidak disesuaikan dengan arus.
Solusi :

Lebar celah pada root disesesuaikan 2-4 mm


Ukuran elektroda yang disesuaikan
Memperbaiki posisi sudut elektroda
Kecepatan pada pengelasan (travel speed) harus disesuaikan dengan WPS.

3. Cacat Las Undercut.


Cacat Las Undercut
Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat
ini seperti cerukan yang terjadi pada base metal atau logam induk. Jenis cacat pengelasan ini
dapat terjadi pada semua sambungan las, baik fillet, butt, lap, corner dan edge joint.

Penyebab Cacat Las Undercut:

Arus pengelasan yang digunakan terlalu besar.


Travel speed / kecepatan las terlalu tinggi.
Panjang busur las terlalu tinggi.
Posisi elektroda kurang tepat.
Ayunan tangan kurang merata, waktu ayunan pada saat disamping terlalu cepat.
Cara mencegah Cacat Undercut:

Menyesuaikan arus pengelasan, Anda dapat melihat ampere yang direkomendasikan di


bungkus elektroda atau wps (Welding Procedure Specification).
Kecepatan las diturunkan.
Panjang busur diperpendek atau setinggi 1,5 x diameter elektroda.
Sudut kemiringan 70-80 derajat (menyesuaikan posisi).
Lebih sering berlatih untuk mengayunkan yang sesuai dengan kemampuan.

4. Cacat las shrinkage groove yang merujuk pada ISO 5817:2014 Level C menunjukkan
bahwa sambungan las tersebut memiliki tingkat cacat yang cukup terbatas. Level C biasanya
menunjukkan bahwa cacat tersebut tidak boleh melebihi batas 0,1mm.

Perbaikan pada tingkat ini mungkin melibatkan inspeksi yang lebih ketat, kontrol kualitas
yang lebih cermat selama proses pengelasan, dan penerapan langkah-langkah perbaikan yang
lebih tepat sesuai dengan standar ISO 5817:2014 Level C untuk memastikan sambungan las
memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan.

Penyebab :
Kurangnya Pemanasan Awal (Preheat): Jika tidak ada atau kurangnya pemanasan awal pada
material sebelum pengelasan, penyusutan material dapat menjadi lebih sulit dikendalikan.
Kesalahan Desain Groove: Desain groove yang tidak sesuai dengan karakteristik penyusutan
material dapat menyebabkan cacat.
Kesalahan Parameter Pengelasan: Pengaturan yang tidak tepat dari parameter pengelasan,
seperti arus atau kecepatan pengelasan, dapat menyebabkan penyusutan material yang tidak
diinginkan.
Kurangnya Pengawasan Proses: Kekurangan pengawasan selama proses pengelasan dapat
mengakibatkan ketidaksesuaian dengan standar kualitas.
Pemilihan Material yang Tidak Tepat: Material yang tidak sesuai dengan kebutuhan
pengelasan juga dapat menyebabkan cacat.

Perbaikan :
Pemanasan Awal (Preheat): Pastikan menerapkan pemanasan awal yang memadai pada
material sebelum pengelasan untuk mengelola penyusutan material.
Revisi Desain Groove: Periksa dan sesuaikan desain groove agar sesuai dengan karakteristik
penyusutan material yang dihadapi.
Optimalisasi Parameter Pengelasan: Atur parameter pengelasan dengan hati-hati, termasuk
kecepatan pengelasan, arus, dan suhu, sesuai dengan pedoman ISO 5817:2014.
Pengawasan Proses yang Ketat: Pastikan adanya pengawasan yang ketat selama proses
pengelasan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi cacat secara cepat.
Pemilihan Material yang Tepat: Pastikan material yang digunakan sesuai dengan persyaratan
pengelasan dan memenuhi standar ISO 5817:2014.

5. Cacat las excess weld metal pada sambungan butt weld dengan standar ISO level C
mengindikasikan bahwa terdapat kelebihan logam las yang melebihi batas tertentu sesuai
standar tersebut. Level C pada standar ISO biasanya menunjukkan bahwa kelebihan logam
las tersebut memiliki batasan 3,4 mm.

Perbaikan pada tingkat ini mungkin melibatkan evaluasi dan pengendalian lebih lanjut
terhadap jumlah logam las yang digunakan untuk memastikan sesuai dengan persyaratan
standar ISO dan tidak melebihi batas yang telah ditetapkan untuk level C.

Penyebab :
Kurangnya Pengawasan: Kekurangan pengawasan selama proses pengelasan dapat
mengakibatkan penambahan logam las yang berlebihan.
Kesalahan dalam Pengaturan Parameter Las: Pengaturan parameter las seperti arus, voltase,
atau kecepatan pengelasan yang tidak tepat dapat menyebabkan penumpukan logam las yang
berlebihan.
Kesalahan Teknik Pengelasan: Teknik pengelasan yang tidak sesuai atau kurangnya
keterampilan operator pengelasan bisa menyebabkan kelebihan logam las.
Kurangnya Pemahaman Desain Sambungan: Desain sambungan yang tidak
mempertimbangkan jumlah logam las yang dibutuhkan juga dapat menjadi penyebab.

Perbaikan :
Peningkatan Pengawasan: Pastikan adanya pengawasan yang ketat selama proses pengelasan
untuk mengontrol jumlah logam las yang ditambahkan.
Optimalisasi Parameter Las: Atur parameter las dengan hati-hati untuk menghindari
penumpukan logam las yang berlebihan, termasuk arus, voltase, dan kecepatan pengelasan.
Pelatihan Operator Pengelasan: Pastikan operator pengelasan memiliki keterampilan dan
pemahaman yang memadai dalam teknik pengelasan untuk menghindari kelebihan logam las.
Evaluasi Desain Sambungan: Periksa dan evaluasi desain sambungan untuk memastikan
bahwa jumlah logam las yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan standar ISO level C.

6. Cacat excess penetration pada sambungan las dengan standar ISO level C menunjukkan
bahwa penetrasi las melebihi batas tertentu sesuai standar tersebut. Level C pada standar ISO
menunjukkan bahwa excess penetration tersebut memiliki batasan yang telah ditetapkan dan
harus mematuhi kriteria kualitas tertentu.

Penyebab :
Parameter Pengelasan yang Tidak Tepat: Pengaturan parameter pengelasan seperti arus,
voltase, atau kecepatan pengelasan yang tidak sesuai dapat menyebabkan excess penetration.
Kecepatan Pengelasan yang Terlalu Tinggi: Pengelasan dengan kecepatan yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan penetrasi las yang berlebihan.
Kurangnya Pengawasan Proses: Kekurangan pengawasan selama proses pengelasan dapat
menyebabkan kesalahan yang tidak terdeteksi, termasuk excess penetration.
Desain Sambungan yang Tidak Tepat: Desain sambungan yang tidak memperhitungkan
dengan benar penetrasi yang diinginkan dapat menjadi penyebab excess penetration.

Perbaikan :
Penyesuaian Parameter Pengelasan: Sesuaikan parameter pengelasan seperti arus, voltase,
dan kecepatan pengelasan sesuai dengan pedoman standar ISO untuk menghindari excess
penetration.
Pengendalian Kecepatan Pengelasan: Kurangi kecepatan pengelasan jika excess penetration
disebabkan oleh kecepatan yang terlalu tinggi.
Peningkatan Pengawasan: Tingkatkan pengawasan selama proses pengelasan untuk
mendeteksi dan mengatasi excess penetration secara dini.
Revisi Desain Sambungan: Evaluasi dan revisi desain sambungan untuk memastikan bahwa
desain memperhitungkan dengan benar tingkat penetrasi yang diinginkan.

7. Cacat las incorrect weld toe


Cacat las incorrect weld toe mengindikasikan adanya ketidaksesuaian pada bentuk dan
dimensi las pada ujung sambungan. Ini bisa disebabkan oleh kesalahan dalam proses
pengelasan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kekuatan sambungan tersebut. Perbaiki
proses pengelasan untuk memastikan sesuai dengan standar ISO level C.

Penyebab:
Teknik Pengelasan yang Tidak Tepat: Penggunaan teknik pengelasan yang kurang tepat atau
tidak sesuai dengan standar dapat menyebabkan bentuk yang tidak benar pada bagian luar
sambungan las.
Kurangnya Keterampilan Operator Pengelasan: Operator pengelasan yang kurang
berpengalaman atau kurang terampil dapat menghasilkan incorrect weld toe.
Desain Sambungan yang Tidak Sesuai: Desain sambungan yang tidak mempertimbangkan
secara tepat bentuk yang diinginkan pada bagian luar sambungan las dapat menyebabkan
incorrect weld toe.
Parameter Pengelasan yang Kurang Tepat: Pengaturan parameter pengelasan seperti
kecepatan pengelasan atau arus yang tidak tepat dapat memengaruhi bentuk akhir sambungan
las.

Perbaikan :
Peningkatan Teknik Pengelasan: Pastikan penggunaan teknik pengelasan yang sesuai dengan
standar, termasuk metode dan sudut pengelasan yang benar.
Pelatihan Operator Pengelasan: Tingkatkan keterampilan operator pengelasan melalui
pelatihan yang intensif untuk memastikan hasil pengelasan yang lebih akurat.
Revisi Desain Sambungan: Evaluasi dan revisi desain sambungan untuk memperhitungkan
secara lebih baik bentuk yang diinginkan pada bagian luar sambungan las.
Optimalisasi Parameter Pengelasan: Sesuaikan parameter pengelasan seperti kecepatan
pengelasan dan arus untuk mencapai bentuk yang sesuai dengan standar ISO level C.

8. Cacat las overlap


Cacat las overlap pada sambungan las sesuai dengan standar ISO level C menunjukkan
adanya tumpang tindih atau tumpang sisi yang melebihi batas yang ditetapkan oleh standar
tersebut. Level C pada standar ISO menunjukkan bahwa cacat overlap tersebut memiliki
batasan tertentu dan harus mematuhi kriteria kualitas tertentu.

Penyebab :
Parameter Pengelasan yang Tidak Tepat: Pengaturan yang tidak tepat dari parameter
pengelasan seperti kecepatan pengelasan, arus, atau voltase dapat menyebabkan tumpang
tindih yang tidak diinginkan.
Kecepatan Pengelasan yang Terlalu Tinggi: Pengelasan dengan kecepatan yang terlalu tinggi
dapat menghasilkan tumpang tindih karena logam las yang didepositkan tidak sempat
mencair sepenuhnya.
Kurangnya Pengawasan Proses: Kurangnya pengawasan selama proses pengelasan dapat
menyebabkan operator tidak dapat mendeteksi dan menghindari tumpang tindih.
Kekurangan Keterampilan Operator Pengelasan: Operator yang kurang terampil atau kurang
berpengalaman dapat menghasilkan sambungan las dengan tumpang tindih yang berlebihan.

Perbaikan :
Penyesuaian Parameter Pengelasan: Sesuaikan parameter pengelasan seperti kecepatan
pengelasan, arus, atau voltase untuk mencapai deposisi logam las yang sesuai dengan standar.
Kontrol Kecepatan Pengelasan: Kurangi kecepatan pengelasan jika tumpang tindih
disebabkan oleh kecepatan yang terlalu tinggi.
Peningkatan Pengawasan: Tingkatkan pengawasan selama proses pengelasan untuk
mendeteksi dini dan menghindari tumpang tindih.
Pelatihan Operator Pengelasan: Pastikan operator pengelasan memiliki keterampilan yang
cukup melalui pelatihan yang intensif.
Revisi Teknik Pengelasan: Evaluasi dan, jika diperlukan, revisi teknik pengelasan untuk
meminimalkan risiko tumpang tindih.

9. Root Concavity
Cacat las root concavity pada sambungan las sesuai dengan standar ISO level C menunjukkan
bahwa ada cekungan pada akar atau bagian paling bawah dari sambungan las yang melebihi
batas yang ditetapkan oleh standar tersebut. Level C pada standar ISO menandakan bahwa
cacat root concavity tersebut memiliki batasan tertentu dan harus mematuhi kriteria kualitas
tertentu.

Penyebab :
Kurangnya Persiapan Sambungan yang Baik: Persiapan sambungan yang tidak memadai,
termasuk pemadatan akar yang buruk, dapat menyebabkan terbentuknya cekungan.
Parameter Pengelasan yang Tidak Tepat: Pengaturan yang tidak tepat dari parameter
pengelasan seperti arus, voltase, atau kecepatan pengelasan dapat menyebabkan akar
sambungan tidak terisi dengan baik, menciptakan concavity.
Kurangnya Pemahaman Geometri yang Dibutuhkan: Kurangnya pemahaman tentang
geometri yang diinginkan pada akar sambungan las dapat mengakibatkan kesalahan dalam
pengelasan.
Kekurangan Keterampilan Operator Pengelasan: Operator yang kurang terampil atau kurang
berpengalaman mungkin kesulitan mencapai akar sambungan yang diinginkan.

Perbaikan :

Anda mungkin juga menyukai