Anda di halaman 1dari 8

Tugas Manajemen Pemasaran

Nama : Dea Paramita


NIM : 2162201052
Kelas : AS-2-21

1. Analisis segmentasi terhadap Eka Hospital Pekanbaru


Jawaban:
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:37), segmentasi merupakan proses
membagi pasar potensial ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang berbeda dan
memilih satu segmen atau lebih sebagai pasar target yang akan dicapai dengan marketing
mix yang berbeda.
a. Segmentasi geografis Eka Hospital Pekanbaru
Sebagai rumah sakit yang berlokasi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Eka
Hospital menyediakan layanan tidak hanya kepada masyarakat Kota Pekanbaru,
melaikan juga kepada masyarakat daerah terdekat lainnya yang membutuhkan
pelayanan yang baik dan terpadu. Hal ini dikarenakan faktor jarak pasti akan
dipertimbangkan oleh pasien ketika ingin memperoleh layanan. Segmentasi
geografis Eka Hospital dapat dilihat melalui diagram:

Segmentasi Kota Pekanbaru


Geografis Kabupaten Bengkalis
Berdasarkan Kabupaten Indragiri Hilir
Wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu
Terdekat
(Kota dan Kabupaten Kampar
Kabupaten Kabupaten Kepulauan Meranti
di Provinsi Kabupaten Kuantan Singingi
Riau)
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Kota Dumai
b. Segmentasi demografis Eka Hospital Pekanbaru
Sebagai rumah sakit swasta umum, segmentasi demografis Eka Hospital
dapat dilakukan terhadap pendapatan dan usia pasien.

Segmentasi Masyarakat dengan penghasilan di bawah 1


demografis
berdasarkan
juta
pendapatan
masyarakat Masyarakat dengan penghasilan 1-3 juta

Masyarakat dengan penghasilan 3-5 juta

Masyarakat dengan penghasilan di atas 5 juta

Segmentasi
demografis
berdasarkan
Bayi dan Balita
usia
Anak-anak
Remaja
Dewasa
Lansia
c. Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis Eka Hospital dapat dibagi berdasarkan kelas sosial pasien:
Segmentasi
psikografis
Masyarakat golongan bawah
berdasarkan
kelas sosial

Masyarakat golongan menengah

Masyarakat golongan atas

2. Analisis Targeting Eka Hospital Pekanbaru


Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:162) adalah proses mengevaluasi dan
memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani
dengan program pemasaran spesifik perusahaan.
Eka Hospital, sebagai rumah sakit swasta umum, melakukan targeting terhadap
masyarakat berpenghasilan 5 juta ke atas di Kota Pekanbaru. Targeting ini dilakukan
berdasarkan tujuan rumah sakit, yaitu memberikan layanan kesehatan yang berkualitas
dan terdepan. Oleh karena itu, layanan rumah sakit ini ditujukan kepada masyarakat yang
berpenghasilan 5 juta ke atas, karena masyarakat dengan penghasilan sebanyak itu dinilai
jauh lebih mampu untuk memperoleh layanan Eka Hospital yang berkualitas dan bermutu.
Layanan rumah sakit juga ditujukan kepada masyarakat kalangan atas, karena dengan
demikian, rumah sakit tetap bisa terus menyediakan layanan yang berkualitas.
Targeting juga dilakukan kepada masyarakat Kota Pekanbaru, karena jarak akan
mempengaruhi kualitas layanan, terutama dalam hal ini adalah layanan kesehatan. Hal ini
didukung oleh Margolis et al., (1995) bahwa aksesibilitas terhadap layanan merupakan
waktu yang diperlukan untuk penggunaan pelayanan kesehatan personal untuk mencapai
hasil terbaik. Dengan jarak yang lebih dekat terhadap rumah sakit, semakin baik layanan,
karena waktu dan jarak yang ditempuh untuk memperoleh layanan lebih kecil.
Eka Hospital juga melakukan targeting terhadap bayi, anak-anak, dan lansia. Hal
ini dikarenakan masyarakat yang berada di rentang usia tersebut. Menurut Dr. dr. I
Nyoman Astika, Sp. PD, lansia terutama adalah orang-orang yang termasuk kelompok
rentan penularan penyakit infeksi. Karena itulah, rentang usia tersebut menjadi target Eka
Hospital, karena membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai.
3. Analisis positioning Eka Hospital Pekanbaru
Menurut Philip Kotler dalam Wasana (2008:408), positioning adalah tindakan
merancang produk, dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan
konsumen.
Positioning Eka Hospital adalah service excellence, di mana Eka Hospital
memiliki misi untuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas. Eka Hospital memiliki
tujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan terbaik, serta memberikan
kenyamanan pada para pasien saat memperoleh pelayanan kesehatan. Eka Hospital juga
berkomitmen untuk memberikan layanan yang paripurna.
Untuk mencapai positioning itu, Eka Hospital memberikan pelayanan dengan
menggunakan teknologi yang canggih, mulai dari penyimpanan data secara digitalisasi,
memberikan fasilitas diagnostik dan pengobatan terpadu dengan peralatan mutakhir, serta
tenaga medis yang profesional dan berdedikasi.
Untuk mendukung positioningnya, Eka Hospital mewujudkannya melalui
pencapaian Akreditasi Internasional JCI, menjadikan Eka Hospital Kota Pekanbaru
menjadi rumah sakit pertama di Pulau Sumatra yang terakreditasi secara internasional.
4. Analisis Konsep Kepuasan Pelanggan
Menurut Bahrudin, M., dan Zuhro, S. (2016), kepuasan pelanggan adalah evaluasi
pilihan yang disebabkan oleh keputusan pembelian tertentu dan pengalaman dalam
menggunakan atau mengonsumsi barang atau jasa.
Konsep kepuasan pelanggan, dalam hal ini produk jasa, dinyatakan melalui
konsep dimensi kualitas yang bersifat intangible, meliputi:
a. Bukti langsung (tangibles)
Eka Hospital memiliki fasilitas diagnostik dan pengobatan terpadu yang
dilengkapi peralatan mutakhir, seperti MRI, MSCT, Angiografi, USG 4 dimensi,
Laparoskopi, Endoskopi, dan peralatan operasi modern lainnya. Eka Hospital
memiliki daftar poli, seperti poli kebidanan dan kandungan; poli jantung dan
pembuluh darah; pusat kanker; poli anak; poli NICU; poli diabetes terintegrasi; poli
urologi; poli ortopedi; serta poli endoskopi. Setiap poli dilengkapi dengan peralatan
yang terkini dan mutakhir. Hal ini bertujuan untuk memberikan pasien pelayanan
yang maksimal dan berkualitas dalam merawat penyakit mereka.
Contohnya untuk poli ortopedi, Eka Hospital bekerja sama dengan Gatam
Institute menyediakan teknologi Robotic Navigation Spine Surgery, yang pertama di
Indonesia, demi meningkatkan keamanan pasien dalam menjalani operasi tulang
belakang. Poli jantung dan pembuluh darah dilengkapi dengan Ablasi Beku, yang
merupakan teknologi baru yang membuat tindakan ablasi aritmia lebih efektif dan
cepat.
Eka Hospital memiliki kebijakan satu pasien satu kamar, kecuali untuk Charity
Basic Room yang diprogramkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Setiap kamar dilengkapi dengan fasilitas lemari, meja dan kursi, serta televisi, agar
pasien merasa nyaman dan tidak merasa stres selama masa perawatan. Dengan
demikian, pasien dapat sembuh dengan lebih cepat dan risiko terjangkitnya infeksi
nosokomial di dalam rumah sakit.
Eka Hospital juga menyediakan maternity ward dan ruang isolasi, sehingga
pasien yang membutuhkan penanganan khusus bisa ditangani dengan segera, di
tempat yang berbeda dengan pasien umum. Eka Hospital dilengkapi dengan ruangan
ICIR (Immunocompromised Isolation Room) yang merupakan ruangan isolasi steril
bertekanan positif, untuk menghindari risiko infeksi dari virus, bakteri, dan jamur.
Ruangan ini dilengkapi penyaringan udara bertekanan positif dengan HEPA Filter.
Bahkan untuk fasilitas terbaik, Eka Hospital juga menyediakan presidential suite,
dengan fasilitas lengkap mulai dari tempat tidur otomatis, kamar tidur penunggu,
lemari, ruang keluarga yang dilengkapi sofabed, ruang makan dan dapur, televisi, dan
dua kamar mandi yang dilengkapi air panas. Adanya fasilitas ini berfungsi untuk
memberi kenyamanan pada pasien dan keluarga, apalagi untuk pasien yang
membutuhkan rawat inap dalam waktu yang cukup lama.
Eka Hospital juga sudah melakukan digitalisasi, di mana data pasien disimpan di
dalam sistem elektronik (EMR). Dengan sistem ini, analisis rekam medis pasien akan
lebih mudah dan cepat, sehingga kecepatan pelayanan bisa meningkat.
b. Keandalan (reability)
Untuk memberikan layanan yang segera, akurat, dan memuaskan, Eka Hospital
menggunakan websitenya, di mana pasien dapat melihat jadwal praktik beserta nama-
nama dokter yang akan praktik di poli yang ingin mereka tuju. Bahkan, Eka Hospital
juga memberikan kemudahan dalam bentuk pembuatan janji secara daring, sehingga
pasien tidak perlu menunggu dokter dalam waktu yang lama.
Hal ini dilakukan agar pasien dapat memperoleh pelayanan yang memuaskan,
sehingga mereka tidak perlu menunggu lama untuk menerima pelayanan yang mereka
butuhkan.
c. Daya tanggap (responsiveness)
Dalam hal daya tanggap, Eka Hospital memiliki beberapa keunggulan. Yang
pertama adalah dengan posisi ICU, HCU, NICU, PICU, dan Perinatology yang satu
lantai dengan area bedah, staf medis Eka Hospital dapat memberikan penanganan
sesegera mungkin pada pasien yang membutuhkan.
Selain itu, sebagian besar dokter Eka Hospital adalah tenaga purna waktu, yang
didukung oleh para staf perawat dan tenaga profesional. Hal ini bertujuan agar dokter
selalu siap untuk ditemui dan fokus dalam menangani keluhan penyakit yang
disampaikan oleh pasien. Dokter tiap poli juga saling bekerja sama, agar pasien dapat
menerima pelayanan yang menyeluruh demi kesembuhan yang lebih cepat.
Untuk pasien yang sedang menjalankan rawat inap, tenaga medis Eka Hospital
selalu melakukan pemantauan yang ketat, agar pasien dapat memperoleh tindakan
sesegera mungkin apabila terjadi kejadian di luar prediksi dokter.
d. Jaminan (assurance)
Eka Hospital memiliki tenaga medis yang profesional dan berkualitas, dengan
standar kesehatan yang berkualitas. Untuk setiap poli, Eka Hospital menyediakan tim
dokter dengan subspesialisasi yang lengkap. Contohnya pada poli onkologi, Eka
Hospital menyediakan berbagai dokter subspesialis, mulai dari dokter bedah onkologi,
onkologi medis, onkologi anak, onkologi urologi, hingga onkologi kandungan.
Selain itu, untuk memastikan agar setiap dokter tetap mengikuti perkembangan
dunia bisnis, Eka Hospital menggunakan Clinical Decision Support System (CDSS)
yang berfungsi untuk memberikan opini dan rekomendasi secara otomatis kepada
para dokter berdasarkan jurnal kesehatan terkini, yang dilengkapi dengan warning
system yang memberi keamanan dalam meresepkan obat. Dengan sistem ini, Eka
Hospital memberi jaminan kepada pasien bahwa diagnosa dan rekomendasi obat dari
dokter akan tepat dan sesuai dengan penyakit yang mereka alami.
Selain itu, jaminan lainnya diberikan oleh Eka Hospital melalui akreditasi, baik
secara nasional maupun internasional untuk meyakinkan masyarakat bahwa rumah
sakit mereka telah memiliki pelayanan yang baik dan berorientasi pada keselamatan
pasien.
e. Empati (empathy)
Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, Eka Hospital menggunakan
sistem EMR (Electronic Medical Record), di mana seluruh data pasien disimpan
secara terpadu dalam teknologi, untuk mencegah kelalaian manusia serta
meningkatkan efektivitas layanan. Di dalam EMR, tersimpan informasi kesehatan
mengenai pasien, mulai dari nama, riwayat penyakit, dokter yang pernah menangani,
serta riwayat obat yang pernah diberikan.
Melalui sistem ini, rekam medis setiap pasien yang sudah pernah berobat dapat
diakses secara cepat melalui komputer, sehingga mengurangi waktu yang akan
dihabiskan apabila rumah sakit menggunakan sistem pencatatan rekam medis secara
manual. Hal ini didukung oleh Moody, L.E, et. Al. (2004) bahwa dengan adanya
sistem aplikasi manajemen medis, maka medical error dalam pengambilan keputusan
oleh tenaga kesehatan dapat dikurangi, karena setiap pengambilan keputusan akan
berdasarkan data rekam medis pasien yang telah ada dan sudah terintegrasi dengan
unit pelayanan lainnya.
Dengan EMR, data medis pasien jelas terbaca, karena tidak ditulis dengan tangan.
Kerahasiaan data juga terjamin, karena hanya bisa diakses oleh staf dan dokter yang
memiliki wewenang.

Kelima dimensi kualitas tersebut, dapat disatukan dalam:


Dimensi Keterangan
Kualitas
Bukti Fisik Teknologi pengobatan yang mutakhir, poli yang lengkap, kamar rawat inap
dengan fasilitas memadai, serta ruangan isolasi yang steril.
Keandalan Pembuatan janji secara daring agar pasien tidak perlu menunggu lama.
Daya Tanggap Lokasi Intensive Care Unit yang dekat dengan ruang bedah, dokter dan tenaga
medis adalah pekerja purna waktu, dan pemantauan ketat pada pasien.
Jaminan Dokter subspesialis yang lengkap dan profesional, pengunaan DCSS, dan
akreditasi secara nasional dan internasional.
Empati Penggunaan EMR.

Anda mungkin juga menyukai