Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular.
Diameter atom berkisar antara 62 pikometer sampai 520 pikometer, sedangkan
kombinasi dari beberapa atom membentuk molekul dengan kisaran ukuran nano,
yaitu ukuran benda yang besarnya: satu per miliar meter atau satu meter dibagi satu
miliar.
Pupuk Nano:
Pestisida Nano:
Pestisida nano adalah formulasi pestisida yang menggunakan partikel nano untuk
mengirimkan bahan aktif ke tanaman atau hama dengan lebih efektif. Hal ini
memungkinkan penggunaan pestisida dalam jumlah yang lebih kecil dan dengan
pengaruh samping yang lebih rendah.
Praktek kimia hijau yang terkait adalah pengurangan penggunaan pestisida kimia
yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan menggunakan
pestisida nano, petani dapat mengurangi dampak negatif dari pestisida konvensional.
Sensor Nano:
Sensor nano adalah perangkat yang dapat mendeteksi dengan sangat sensitif
perubahan dalam lingkungan pertanian, seperti kadar air, nutrisi tanah, atau
keberadaan hama dan penyakit tanaman. Sensor ini dapat membantu petani
mengambil keputusan yang lebih tepat waktu dalam manajemen pertanian.
Prinsip kimia hijau yang terkait adalah penggunaan data dan informasi yang lebih
akurat untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti air dan pupuk. Hal
ini dapat mengurangi pemborosan dan polusi yang dihasilkan oleh pertanian yang
tidak efisien.
Nano Silver:
Nano silver adalah partikel perak dalam skala nanometer yang memiliki sifat
antimikroba yang kuat. Mereka dapat digunakan dalam berbagai aplikasi medis,
seperti pembalutan luka, peralatan medis, dan penjagaan kebersihan.
Praktek kimia hijau yang terkait adalah pengurangan penggunaan bahan kimia
berbahaya, seperti antiseptik kimia, yang dapat memiliki dampak negatif pada
lingkungan dan kesehatan manusia. Nano silver dapat membantu menggantikan
produk kimia berbahaya ini dengan alternatif yang lebih aman dan efektif.
Nano Gold:
Nano gold adalah partikel emas dalam skala nanometer yang memiliki sifat optik dan
konduktif yang unik. Mereka dapat digunakan dalam berbagai aplikasi diagnostik
medis, termasuk pencitraan sel, deteksi biomarker, dan pengiriman obat berbasis
nanopartikel.
Prinsip kimia hijau yang terkait adalah penggunaan diagnosis yang lebih akurat dan
efisien. Dengan menggunakan nano gold dalam berbagai alat diagnostik, diagnosis
penyakit dapat dilakukan lebih awal dan lebih tepat, mengurangi kebutuhan akan
pengujian berulang dan penggunaan bahan kimia berbahaya.
Nanopartikel Kitosan:
Nanopartikel kitosan adalah partikel dalam skala nanometer yang terbuat dari
kitosan, polimer yang berasal dari kitin, yang ditemukan dalam kerang dan kulit
udang. Mereka dapat digunakan untuk pengiriman obat, pembalutan luka, dan
pengobatan penyakit tertentu.
Praktek kimia hijau yang terkait adalah pengurangan penggunaan bahan kimia
sintetis dalam formulasi obat dan penggantian mereka dengan bahan yang lebih
alami dan ramah lingkungan. Kitosan adalah bahan biodegradable yang dapat
meminimalkan dampak lingkungan.
Penerapan teknologi nano dalam bidang medis dapat membantu mencapai praktek
kimia hijau dengan cara mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya,
meningkatkan efisiensi diagnosis dan pengobatan, serta mengurangi dampak negatif
pada lingkungan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan nanopartikel juga harus
dikendalikan dengan hati-hati untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam
aplikasi medis.
Nanoelektronika:
Dalam praktek kimia hijau, pengembangan material penyimpanan data yang lebih
ramah lingkungan dan pengurangan limbah elektronik (e-waste) adalah perhatian
utama. Memori nano yang lebih efisien juga dapat membantu mengurangi
pemakaian energi dalam siklus hidup perangkat elektronik.
Nano Optik:
Praktek kimia hijau dalam hal nano optik mencakup penggunaan bahan-bahan yang
lebih efisien dan ramah lingkungan dalam pembuatan komponen optik. Selain itu,
penggunaan energi yang lebih rendah dalam perangkat nano optik dapat mendukung
upaya untuk mengurangi jejak karbon dalam teknologi komputer.
Penerapan teknologi nano dalam komputer dapat mendukung praktek kimia hijau
dengan mengurangi konsumsi daya, mengoptimalkan penggunaan bahan, dan
mengurangi dampak lingkungan dari produksi dan penggunaan perangkat komputer.
Namun, perlu diingat bahwa implementasi teknologi nano juga harus
mempertimbangkan aspek keamanan, pengelolaan limbah elektronik, dan dampak
sosial lainnya.