Anda di halaman 1dari 7

Perbedaan dari metode peneitian dengan objek tumbuhan dan satwa berdasar karakternya yaitu :

PERSAMAAN

1. TOB : Individu, populasi, komunitas, ekosistem


2. Atribut : Ukuran, struktur perubahan

PERBEDAAN :

1. Tumbuhan tidak bergerak, satwa bergerak, konsekuneisnya :


- Terjadi pergerakan, imigrasi, dan emigrasi -> jumlah individu dan spesies berubah dari waktu
ke waktu

Atribut TOB Satwa Liar

INDIVIDU

1. Ukuran individu : betar baan, tinggi, diameter, jantan – betina


2. Morfologi individu : warna kulit/ bulu/ rambut, bentuk tumbuh
3. Tahapan pertumbuhan individu (dewasa, anak)

PENGUKURAN ATRIBUT SATWA LIAR ; INIDVIDU

1. Ukuran, Morfologi, dan Tahapan kehidupan


2. Harus bisa mengidentifikasi individu -> unit sampel = individu
3. Idealnya indivodu ditangkap untuk diukur, namun alat dokumentasi (camera trap, teknologi DNA)
bisa membantu penaksiran beberapa atribut (dari camera bisa melihat warna dari kulit, bulu,
rambut, perkiraan tinggi)
4. Data yang dikumpulkan dari individu sampel dapat mempresentasikan atribut

PENGUKURAN ATRIBUT SATWA LIAR : POPULASI

1. Harus bisa mengidentifikas individu – individu anggota populasi. Unit sampel = POPULASI
(Kumpulan individu spesies sama)
2. Tribute populasi : Ukuran (jumlah individu), komposisi (persentase), lokasi atau distribusi spasial
populasi – populasi
3. Sifat satwa liar yang Judah bergerak (menghindari manusia, aktif di waktu tertentu,
bersembunyi) -> probabilitas kebenaran identifikasi berkontribusi besar pada hasil pengukuran
atribut
4. Memerlukan metode khusus untuk estimasi (BUKAN PENGUKURAN) atribut populasi

METODE CACAH INDIVIDU


1. Mencacah individu yang teramati secara actual hadir pada suatu area dan waktu, baik secara
langsung maupun dengan bantuan alat

METODE CACAH

1. Pembatasa area sering dilakukakan karena ketidak pastina area yang ditempati populasi

METODE JARAK

1. Modifikasi dari sampel area cencus


2. Satwa bergerak sehingga ada problem deteksi individu
3. Dengan anggapan bahwa kemampuan mendeteksi individu berbanding lurus dengan jaral ->
semakin jauh jarak, semakin kecil peluang mendeteksi individu
4. Probabilitas mendeteksi dipengaruhi oleh spesies dan kondisi lingkungan

Asumsi :

1. Populasi tertutup
2. Semua individu mempunyai peluang sama untuk tertangkap dan ditandai
3. Penangkapan dan penandaan tidak berdampak pada populasi tertutup

PENGUKURAN ATRIBUT STAWA LIAR : KOMUNITAS

1. Komposisi spesies satwa liar pada ruang dan watku tertentu


2. Interaksi spesies
3. Memerlukan identifikasi spesies
4. Bila dilakukan dengan metode sensus
5. Teknik identifikasi spesies :
- Pengenalan visual langsung
- Pengenalan visual langsung dengan bantuan alat
- Pengenalan berdasarkan jejak, kotoran, dan tanda lain
- Pengenalan berdasarkan variasi DNA

Lingkungan Abiotik

Terdiri atas :

- tanah, unsur hara, dan senyawa kimia


- air
- udara dan gas
- energi matahari

Interaksi biotik – abiotic dalam ekosistem

Interaksi (aliran materi) antara komponen abiotic – abiotic dalam ekosistem

Biotik : vegetasi

Abiotic : air, tanah, udara

Biotik abiotic saling mempengaruhi


Metode Penelitian Sosial

Tumbuhan tidak bergerak (dapat dikendalikan), satwa bergerak. Manusia bergerak, berfikir, dan
mengemukakan pendapat

Dimensi dan jenis penelitian sosial

Berdara penggunaan ada penelitian dasar dan penelitian terapan (bidang kehutanan)

Berdasarkan tujuan penelitian ada eksploratif, deskriptif, dan eksplanatori

DIMENSI DAN JENIS UTAMA PENELITIAN SOSIAL

Berdasarkan tujuan penelitian

1. eksplorasi (menelaah) : menyelidiki persoalan atau fenomenan yang masih sedikit


2. deskriptif (menjabarkan) : memberikan gambaran dengan menggunakan kata – kata dan angka
untuk mennyajikan persoalan, klasifikasi, atau garis besar
3. eksplanatori (menjelaskan) : menjelaskan alas an terjadinya peristiwa dan untuk membentu,
memperdalam, mengembangkan, serta menguji teori

Berdaarkan Teknik pengumpulan data

1. penelitian kuantitatif dibedakan jadi percobaan, survey, dan non reaktif


2. penelitian kualitatitf dibedakan jadi lapangan dan historis komparatif

perspektif penelitian sosial : merupakan sudut pandang yang dipakai oleh peneliti untuk mengamati
atau memahami dunia sosial dalam rangka menjawab permasalah penelitian. Perspektif
berpengaruh terhadap metode pengambilan data

1. perspektif positivistik : mengadopsi cara pandang ilmu alam dalam melihata obyek pengamatan
manusia dilakukan sama seperti benda di alam, yaitu manusia bersifat pasif dan memiliki
karakter yang sama di semua tempat. MENGASUMSIKAN BAHWA PENDEKATAKN POSISITIVISIK
ADALAH SAINS. Pendekatan positivisik menghasilkan metode penelitian penelitian kuantitatif
seperti metode yang digunakan ilmu alam.
2. Perspektif interpretative : berusaha memahami gejala sosial dengan makhluk yang aktif.
Mencoba memaknai lebih dalam dari apa yang terlihat di permukaan. Pendekataan ini
menghasilkan metode kualitatif
3. Persepktif kritis
Kuantitatif ini cakupannya lebih luas, sedangkan kualitatif ini bahasannya lebih mendalam.

PENGUKURAN

Pengukuran diperlukan untuk menguji hipotesis, mengevaluasi penjelasan, memberikan dukungan


empiris terhadap teori. Penelitian kualitatif adalah yang paling peduli dengan pengukuran.
Pengukuran ini erat hubungannya dengan car akita memandang dan berfikir tentang dunia sosial.
Pengukuran yang berkualitas buruk nantinya akan menghancurkan penelitian. Contohnya yaitu
mengukur kemiskinan (kemiskinan absolut, subjektif, dan relatif).

Proses utama dalam pengukuran ada konseptualisasi dan operasionalisasi. Konseptualisasi


merupakan proses mengembangkan definisi konseptual yang jelas, teliti, dan sistematis untuk ide
atau konsep abstrak. Definisi konseptual merupakan definisi yang cermat dan sistematis untuk suatu
konstruk yang ditulis secara eksplisit. Selain itu definisinya dapat ditemukan di kamus lalu juga telah
didefinisikan oleh ilmuan atau peneliti sebelumnya. Sedangkan operasionalisasi merupakan proses
pemindahan dari definisi konseptual suatu konstruk kepada aktifitas atau pengukuran tertentu yang
memungkinkan peneliti mengamati secara empiris. Definisi operasional adalah rujukan empiris yang
dapat ditemukan di lapangan untuk menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud sehingga
konsep tersebut dapat diukur. Definis konseptual tidakan akan dapat diobeservasi atau diukur
gejalanya di lapangan, untuk itu harus didefinisikan secara operasional. Definisi operasional adalah
jembatan yang menghubungkan concentual – theorichal.

Pengukuran ada dua, yaitu kualitatif dan kuantitatif . tingkatan pengukuran merupakan suatu system
untuk Menyusun informasi dalam oengukuran variabke menjadi 4 tingkat dari tingkat nominal
sampai rasio.

Skala, ini sering digunakan untuk mengukur pendapat, perasaan, persepsi seseorang tentang
sesuatu. Skala mengukur intensitas, arah, tingkat, atau potensi variable (biasanya berada pada
tingkat pengukuran ordinal). Skala yang umum digunakan dalam ilmu sosial ada skala likert

Skala likert (paling populer), skala ini banyak digunakan dalam penelitian survey yang menyatakan
sikap atau tanggapan, dengan kategori pengukuran tingkat ordinal (setuju atau tidak) yang
diperingatkan secara kontinum. Ordinal ini hanya menunjukkan pemeringkatan. Skala likert perlu
minimal dua kategori (missal, setuju dan tidak), tetapi itu akan menciptakan pengukuran yang sangat
kasar, dimana hanya menunjukkan 2 perbedaan yang perlu meninglatkan jumlah kategori menjadi 4
– 8.
Dalam pengukuran kuantitatif, kita menggunakan Teknik yang akan menghasilkan data dalam bentuk
angka. Dalam penelitian kualitatif data kadang berbentuk angka, namun lebih sering berupa kata –
kata tertulis atau lisan, Tindakan, bunyi, symbol, benda fisik atau gambar visual (peta, foto, video).
Penelitian kualitatif tidak mengkonversi semua pengamatan menjadi edia tunggak umum seperti
angka tetapi meninggalkan data dalam berbagai bentuk ukuran.

TUGAS (NIU GENAP) : DESKRIPTIF

Penelitian survey (kuantitatif)

Kuantitatif cakupan penelitiannya luas??

}?
}?/

Anda mungkin juga menyukai