Anda di halaman 1dari 7

Available online at: http://smartkids.ftk.uinjambi.ac.id/index.

php/smartkids
SMART KIDS JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
Copyright © 2022, SMART KIDS, e-ISSN: 2598-2214, ISSN cetak: 2581-2548
This is an open access article under the CC BY-NC-SA License
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

PEMBIASAAN PERILAKU HIDUP SEHAT KEPADA ANAK

Nurmalia K.
e-mail: nurmaliaya2@gmail.com
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Received: 12 Maret 2022/ Accepted: 20 Maret 2022 / Published online: 25 Juni 2022
© 2022 PIAUD UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Abstrak
Anak usia Taman Kanak-kanak sangat mudah terserang penyakit, anak masih suka
jajan sembarangan, tidak suka makan sayur, dan di sekolah kegiatan motorik kasar
jarang terlaksana. Kondisi sehat sejak usia dini akan memberi kesempatan
tumbuhnya sumber daya menusia yang sehat dan berkualitas di masa depan. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengembangan
perilaku hidup sehat kepada anak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah guru yang
mengajar di kelas B1 dan B2 beserta murid. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat dinyatakan bahwa implementasi hidup sehat yang dilakukan di
Taman Kanak-kanak Kemala Bhayangkari 34, Kabupaten Sarolangun Jambi, antara
lain: membiasakan mencuci tangan sebelumdan sesudah makan, memotong kuku,
membuang sampah pada tempatnya, memakan makanan bergizi (sayur),
menggosok gigi, dan tidak jajan sembarangan.Taman kanak-kanak ini juga disertai
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) yang bertujuan untuk pemberian pertolongan
pertama pada anak yang tiba-tiba sakit ataupun terluka.
Kata kunci: perilaku, hidup sehat, anak

Abstract
Kindergarten-aged children are very susceptible to disease, children still like random
snacks, don't like to eat vegetables, and gross motoric activities are rarely carried
out at school. Healthy conditions from an early age will provide opportunities for the
growth of healthy and quality human resources in the future. Therefore this study
aims to find out about the development of healthy living behavior in children. This
research was conducted using a qualitative descriptive method. Respondents in this
study were teachers who taught classes B1 and B2 and their students. Based on the
results of the research that has been done, it can be stated that the implementation
of healthy living carried out at the Kemala Bhayangkari Kindergarten, Sarolangun
Regency, Jambi, includes: getting used to washing hands before and after eating,
cutting nails, disposing of trash in its place, eating nutritious food (vegetables), brush
your teeth, and don't snack carelessly. This kindergarten is also accompanied by a
UKS (School Health Unit) which aims to provide first aid to children who are suddenly
sick or injured.
Keywords: behavior, healthy life, children

24 SMART KIDS
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 4, Nomor 1 (2022)
Periode Januari-Juni
Available online at: http://smartkids.ftk.uinjambi.ac.id/index.php/smartkids
SMART KIDS JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
Copyright © 2022, SMART KIDS, e-ISSN: 2598-2214, ISSN cetak: 2581-2548
This is an open access article under the CC BY-NC-SA License
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

adalah makanan ringan yang mengandung


Pendahuluan banyak pengawet dan tidak sehat bagi
Anak yang sehat akan mengalami tubuh anak. Anak masih jajan
pertumbuhan dan perkembangan yang sembarangan karena belum ada teguran
normal dan wajar, yaitu sesuai dengan dari guru yang melarang anak-anak untuk
standar pertumbuhan fisik anak pada jajan sembarangan.
umumnya, dan memiliki kemampuan Peneliti juga melihat kurang terpenuhi
sesuai standar kemampuan anak gizi anak. Ini terbukti pada masih banyak
seusianya. Selain itu, anak yang sehat anak yang tidak suka makan sayur. Dalam
tampak ceria, mau bermain dan berlari, observasi yang peneliti lakukan, pada saat
berteriak, melompat, memanjat, dan tidak anak dan guru makan bersama, peneliti
berdiam diri saja. Kondisi sehat sejak usia melihat anakmemisahkan sayur yang ada
anak-anak akan memberi kesempatan di dalam makanannya dan tidak
tumbuhnya sumber daya menusia yang memakannya. Padahal sayur banyak
sehat dan berkualitas di masa depan. Agar mengandung vitamin yang bermanfaat
anak dapat melaksanakan kegiatannya bagi pertumbuhan anak. Melihat
seperti bermain yang bermakna dan pemandangan yang seperti itu, guru hanya
menyenangkan, anak memerlukan gizi diam saja, dan tidak memberikan nasehat
yang seimbang. kepada anak agar memakan sayur.
Zat gizi sangat diperlukan oleh anak, Anak pada masa usia dini perlu
teutama anak usia 0-4 tahun, karena mendapat pelayanan kesehatan yang lebih
sangat berperan pada kehidupan anak. besar, karena daya tahan tubuhnya masih
Anak usia kelompok bermain sedang rendah sehingga mudah terinfeksi atau
mengalami tumbuh kembang yang amat kekurangan gizi. Oleh karena itu diperlukan
pesat, terjadi perubahan fisik emosi, perhatian khusus terhadap anak-anak
dimana prosesnya dipengaruhi oleh faktor tentang pendidikan dan pemantauan
dari diri anak sendiri maupun kesehatan dalam perkembangan mereka.
lingkungannya yang terbiasa memberi
asupan gizi yang seimbang sesuai dengan Pembiasaan Perilaku Hidup Sehat pada
usia pertumbuhan dan perkembangannya. Anak
Berdasarkan hasil pengamatan Usia dini merupakan usia di mana anak
peneliti di lapangan, permasalahan mengalami pertumbuhan dan
kesehatan pada anak terjadi karena perkembangan yang pesat. Makanan yang
beberapa faktor, yakni kurang bergizi yang seimbang serta stimulasi yang
terlaksananya kegiatan olah raga. Hal ini intensif sangat dibutuhkan untuk
terlihat dari kegiatan olah raga yang hanya pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
dilakukan satu kali seminggu, yakni hanya Dalam pendapat Siswanto (2009:36)
pada hari Sabtu saja, dalam bentuk senam pendidikan kesehatan anak usia dini adalah
pagi. Padahal, olah raga sangat penting “Aplikasi atau penerapan pendidikan di
untuk kesehatan. Kurangnya guru bidang kesehatan dan merupakan bagian
memperhatikan anak dalam cara mencuci integral dari upaya kesehatan anak usia
tangan yang baik. Terkadang setelah dini. Upaya pendidikan ini dilakukan baik
gotong royong atau setelah membuang secara formal, nonformal maupun
sampah guru tidak menganjurkan anak pendidikan secara informal dan merupakan
untuk mencuci tangan dengan sabun, tanggung jawab orang tua, masyarakat dan
padahal tangan anak sudah memegang pemerintah”.
benda kotor dan harus dibersihkan. Anak-anak menyerap berbagai macam
Sewaktu istirahat dan pembelajaran usai, informasi yang ada di sekitarnya. Sebagai
anak sering jajan sembarangan di kantin orang dewasa, sudah menjadi kewajiban
sekolah. Jajanan yang sering anak makan menyediakan pelajaran yang positif kepada

25 SMART KIDS
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 4, Nomor 1 (2022)
Periode Januari-Juni
Available online at: http://smartkids.ftk.uinjambi.ac.id/index.php/smartkids
SMART KIDS JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
Copyright © 2022, SMART KIDS, e-ISSN: 2598-2214, ISSN cetak: 2581-2548
This is an open access article under the CC BY-NC-SA License
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

anak. Salah satu hal positif yang bisa terkecil yaitu keluarga ataupun setelah
diajarkan kepada anak adalah gaya hidup masuk pada pendidikan prasekolah di
sehat atau alami. Ajarkan mereka untuk Taman Kanak-kanak dan PAUD. Anak-
mengenal lingkungan, hewan dan orang- anak pada usia 3-5 tahun sudah dapat
orang yang ada di sekitar mereka. diajarkan untuk berdisiplin dan
Menurut Dasning (2013:46) orang tua membiasakan mereka untuk hidup sehat,
harus bisa memberikan teladan yang baik mulai dari hal-hal sederhana yang
mengenai kebersihan anak. Orang tua juga dilakukan sehari-hari. Kegiatan-kegiatan
harus disiplin dalam menerapkan aturan- sehari-hari ini misalnya: Mencuci tangan
aturan, seperti ketika masuk rumah harus sebelum makan, Mencuci kaki sebelum
cuci kaki dan tangan. Kemudian, tidur, Menggosok gigi, Mandi dengan
menggosok gigi sebelum tidur, Mandi harus bersih sendiri, Toilet training, Membuang
membersihkan seluruh tubuh, mengganti sampah ditempatnya, Makan makanan
baju yang sudahdipakai di luar rumah dan bergizi seimbang dan minum sendiri, dan
lain-lain. Jangan jemu-jemu mengingatkan lain sebagainya.
anak untuk menaati itu semua agar terbiasa Kesulitan dan tantangannya untuk
menerapkan hidup sehat. pertama kali, anak mungkin akan menolak
Untuk menanamkan kebersihan diri melakukan sesuatu hal sendiri, Karena
kepada anak didik, guru dalam anak masih tidak terbiasa. Dapat peneliti
pembelajaran harus melakukan hal-hal simpulkan cara membiasakan perilaku
sebagai berikut: hidup sehat pada anak bisa dilakukan
1. Memberikan penjelasan tentang dengan cara, membiasakan anak mencuci
pentingnya menjaga kebersihan diri tangan sebelum dan sesudah makan,
(kebersihan gigi, kuku, rambut dan mencontohkan membuang sampah pada
pakaian); tempatnya, mengajarkan anak tentang arti
2. Memberikan contoh dan melatih anak hidup sehat, mengajarkan anak cara
bagaimana cara membersihkan diri menyikat gigi, dan membiasakan anak
yang baik dan benar; untuk memakan makanan bergizi.
3. Guru merupakan teladan dan panutan
bagi anak didik harus memberikan Metode
contoh yang baik bagi anak didik Jenis penelitian ini adalah penelitian
khususnya dalam membiasakan diri desktiptif dengan pendekatan kualitatif.
menjaga kebersihan anggota badan Sebagaimana dijelaskan oleh Putra
maupun pakaian; (2012:127).
4. Memberikan penghargaan atau hadiah “Penelitian kualitatif benar-benar
pada anak didik yang sudah mampu memberikan kesempatan dan perspektif
melatih menjaga kebersihan diri agar baru dalam penelitian pendidikan terutama
dapat membangkitkan minat anak didik terkait dengan kompleksitas, dan
untuk lebih aktif dan kreatif dalam memperluas wawasan dan kesempatan
belajar. untuk melihat masalah pendidikan dengan
Berilah contoh yang baik kepada cara baru dan lebih lengkap serta
anak. Ketika anak-anak melihat Anda mendalam. Ini terjadi karena penelitian
memungut sampah meskipun orang lain kualitatif sekaligus bersifat mendalam dan
yang menjatuhkannya, mereka akan meluas, sebab melihat pendidikan dalam
melihat nilai perilaku Anda dalam menjaga konteks yang lebih luas, dikaitkan dengan
tempat umum tetap bersih. Membiasakan dunia di luar pendidikan”.
diri berdisiplin sebaiknya dimulai sejak Sebagaimana yang diungkapkan oleh
anak usia dini, baik ketika anak masih Moleong (2009:4) bahwa “Penelitian
berada dalam lingkungan masyarakat deskriptif kualitatif adalah prosedur

26 SMART KIDS
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 4, Nomor 1 (2022)
Periode Januari-Juni
Available online at: http://smartkids.ftk.uinjambi.ac.id/index.php/smartkids
SMART KIDS JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
Copyright © 2022, SMART KIDS, e-ISSN: 2598-2214, ISSN cetak: 2581-2548
This is an open access article under the CC BY-NC-SA License
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

penelitian yang menghasilkan kata-kata Guru mengajak semua anak ke


tertulis atau lisan dari orang-orang dan halaman belakang yang telah disediakan
perilaku yang diamati”. lahan untuk berkebun. Disana guru
Berdasarkan pendapat di atas, maka menjelaskan tentang cara menanam dan
dalam penelitian ini yang akan merawat tanaman dengan baik. Anak-
dideskripsikan adalah tentang anakpun memperhatikan ibu guru dengan
“Pembiasaan Perilaku Hidup Sehat Kepada seksama. Setelah selesai guru
Anak di Taman Kanak-Kanak Kemala mencontohkan, kemudian guru meminta
Bhayangkari 34 Kabupaten Sarolangun, anak untuk mempraktekkan cara bercocok
Jambi”. tanam. Anak sangat antusias untuk
Teknik utama dalam prosedur mencobanya. Setelah anak mengerti, dan
pengumpulan data pada penelitian ini setelah kegiatan bercocok tanam selesai,
adalah melalui cara pengamatan langsung, guru mengajak anak untuk mencuci tangan
peneliti berperan serta dan wawancara menggunakan sabun.
mendalam dan mengumpulkan berbagai Anak-anak di Taman Kanak-kanak ini
dokumen terkait dengan pembiasaan juga dibiasakan untuk menyusun
perilaku hidup sehat. Hasil penelitian sepatunya di rak sepatu setelah dilepaskan,
dianalisis menggunakan model Spradley. menyusun kembali peralatan belajar yang
telah di pakai, menyusun bangku setelah
Hasil dan Pembahasan belajar. Guru juga membiasakan anak
Sebagai pendidik, dalam menanamkan untuk mencuci tangan sebelum dan
perilaku hidup sehat kepada anak, sebelum sesudah makan. Setelah makanpun anak
mencontohkan dan menyuruh anak untuk dibiasakan untuk menyusun peralatan
hidup sehat, sebaiknya kita berikan makannya masing-masing, dan membuang
penjelasan terlebih dahulu seputar hidup sampah bekas makanannya di tong
sehat itu sendiri kepada anak. seperti sampah. Serta gurunya sendiri juga
bagaimana cara untuk hidup sehat, apa melakukan kegiatan kebersihan, seperti
akibat dari tidak hidup sehat, dan apa menyapu kelas setelah anak-anak makan
keuntungan dari hidup sehat itu sendiri. bersama. Jadi, setelah anak-anak istirahat
Dalam pengimplementasiannya di dan ingin masuk ke kelas lagi, kelasnya
Taman Kanak-kanak Kemala Bhayangkari sudah bersih kembali.
34 Kabupaten Sarolangun Jambi ini. Ibu Sebagai pendidik, dalam menanamkan
guru tidak bosan-bosannya perilaku hidup sehat kepada anak, sebelum
memberitahukan siswa bahwa pentingnya mencontohkan dan menyuruh anak untuk
perilaku hidup sehat itu. Bukan hanya hidup sehat, sebaiknya kita berikan
disaat menjelaskan secara formal dalam penjelasan terlebih dahulu seputar hidup
pelajaran, tetapi juga pada saat bermain- sehat itu sendiri kepada anak. seperti
main dan makan bersama. bagaimana cara untuk hidup sehat, apa
Kegiatan rutin yang dilakukan di taman akibat dari tidak hidup sehat, dan apa
Kanak-kanak Kemala Bhayangkari 34 keuntungan dari hidup sehat itu sendiri.
Kabupaten Sarolangun ini adalah, setiap Dalam pengimplementasiannya di
sabtu guru mengingatkan anak agar Taman Kanak-kanak Kemala Bhayangkari
memotong rambut (bagi anak laki-laki), 34 Kabupaten Sarolangun, Jambi ini. Ibu
memotong kuku dan menggosok gigi. Yang guru tidak bosan-bosannya
akan diperiksa kebersihannya pada hari memberitahukan siswa bahwa pentingnya
senin. perilaku hidup sehat itu. Bukan hanya di
saat menjelaskan secara formal dalam

27 SMART KIDS
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 4, Nomor 1 (2022)
Periode Januari-Juni
Available online at: http://smartkids.ftk.uinjambi.ac.id/index.php/smartkids
SMART KIDS JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
Copyright © 2022, SMART KIDS, e-ISSN: 2598-2214, ISSN cetak: 2581-2548
This is an open access article under the CC BY-NC-SA License
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

pelajaran, tetapi juga pada saat bermain- sehari-hari anak didik. agar pelaksanaan
main dan makan bersama. pembentukan pribadi melalui melatih
Menurut Arif (2013:12) “Pengertian membersihkan diri berjalan efektif dan
anak usia dini adalah kondisi anak berada efesien, maka harus dilakukan secara
pada tahun perkembangan awal masa berkesinambungan dan terencana untuk
kanak-kanak yang memiliki karakter berfikir mendapatkan hasil yang optimal yang akan
konkrit, realisme, sederhana, animisme, dibawa anak sampai anak memasuki
sentrasi, dan memiliki daya imajinasi yang jenjang sekolah dasar”.
kaya. Untuk itu sangat diperlukan Dalam pendapat Abdul (2013:13)
penjelasan-penjelasan agar pemikiran anak “Setiap orang dapat saja mencegah
tidak lari dari kenyataan yang ada”. terjangkit suatu penyakit di lingkungan
Hakim berpendapat (2013:54) keluarga atau di lingkungan sekitar tempat
“Keterampilan menjelaskan sangat penting tinggalnya. Mempraktekkan kebiasaan
dimilki oleh seorang guru, dimana hidup sehat dan menghindari substansi-
pengertian keterampilan menjelaskan substansi yang membahayakan tubuh
adalah mendeskripsikan sesuatu secara merupakan tindakan yang paling tepat.
lisan, tentang suatu benda, keadaan, data Lebih baik mencegah daripada mengobati,
atau fakta yang diorganisasi secara demikian pepatah kuno mengatakan”.
sistematis untuk menunjukkan adanya Semakin cepat mereka belajar gaya
hubungan yang satu dengan yang lainnya”. hidup sehat, semakin besar kemungkinan
Dalam temuan yang peneliti temukan, mereka akan menerapkannya disepanjang
ibu guru menjelaskan tentang menggosok hidup mereka. Cara terbaik untuk mengajari
gigi, seperti keguanaan dari pasta gigi dan anak adalah dengan memberi contoh, apa
sikat gigi, kapan saja menyikat gigi, dan yang anak-anak lihatdari orang dewasa itu
cara menyikat gigi yang benar. Sekaligus yang akan mereka lakukan.
mencontohkan pada anak cara menyikat Di Taman Kanak-kanak Kemala
gigi yang baik, setelah itu meminta salah Bhayangkari 34 ini, guru selalu
satu anak untuk mempraktekkannya mencontohkan dan membiasakan anak
langsung, agar anak lebih mengerti. Dalam melakukan perilaku hidup sehat seperti
kegiatan bercocok tanam, juga seperti itu, melakukan senam pagi, guru juga ikut serta
guru mengajak anak langsung turun ke dalam melakukan senam pagi. guru tidak
lapangan untuk mempraktekkan cara hanya menyuruh anak untuk
bercocoktanam. Pertama-tama guru membersihkan peralatan setelah dipakai,
menjelaskan dan mencontohkannya tapi guru juga melakukan hal itu, agar anak
terlebih dahulu, kemudian barulah meminta jugamencontohkan perilaku ibu guru.
anak untuk mempraktekkannya. Tidak lupa Guru juga selalu membuang sampah
setelah kegiatan bercocok tanam ini, guru pada tempatnya jika melihat ada sampah.
mengajak anak untuk mencuci tangan Begitu juga dengan anak-anak. Dasning
menggunakan sabun. (2013:2) memngungkapkan, Berilah contoh
Guru juga membiasakan anak untuk yang baik kepada anak. Ketika anak-anak
memakai sepatu jika hendak keluar melihat Anda memungut sampahmeskipun
ruangan, dengan begitu anak akan orang lain yang menjatuhkannya, mereka
terlindungi dari ancaman bahaya benda- akan melihat nilai perilaku anda dalam
benda tajam dan virus cacingan. menjaga tempat umum tetap bersih.
Menurut Irawati (2011) “Pembentukan Menurut Ersa (2013:11) “Dengan
hidup bersih dan sehat melalui melatih mencontohkan gaya hidup yang sehat,
membersihkan diri dapat diterapkan dalam maka anak akan terbiasa melakukannya
proses belajar mengajar di Taman Kanak- sampai usia beranjak dewasa. Anak suka
kanak maupun di rumah dalam kehidupan melihat kebiasaan orang dewasa kalau

28 SMART KIDS
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 4, Nomor 1 (2022)
Periode Januari-Juni
Available online at: http://smartkids.ftk.uinjambi.ac.id/index.php/smartkids
SMART KIDS JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
Copyright © 2022, SMART KIDS, e-ISSN: 2598-2214, ISSN cetak: 2581-2548
This is an open access article under the CC BY-NC-SA License
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

kebiasaan itu sehat, dan anak 1. Bagi anak, diharapkan agar anak
mencontohnya, maka mereka akan dapat diajak dan meniru perilaku
menikmati kebiasaan itu tanpa paksaan hidup sehta yang telah diajarkan oleh
dan itu berlangsung jangka panjang, karena guru.
sudah terekam otak”. 2. Bagi guru, sebaiknya guru lebih
meningkatkan lagi kesabarannya dan
Simpulan pengetahuannya dalam membiasakan
Berdasarkan penelitian yang peneliti perilaku hidup sehat.
lakukan, maka dapat disimpulkan dalam 3. Bagi orang tua. Sebagai pendidik
pembiasaan perilaku hidup sehat pada utama dan pertama dalam keluarga
anak di Taman Kanak-kanak Kemala hendaknya orangtua lebih
Bhayangkari 34 Kabupaten Sarolangun, memperhatikan lagi kesehatan anak.
Jambi ini ibu guru sangat mengedepankan 4. Bagi lembaga, sebaiknya pihak
kesehatan anak, malah merupakan misi sekolah lebih meningkatkan mutu
sekolah ini untuk menjaga kesehatan anak sekolah dengan meningkatkan
didik. kemampuan guru dalam hal
Hal yang biasa guru lakukan adalah membiasakan perilaku hidup sehat,
seperti melakukan senam pagi, dan pihak sekolah hendaknya
mengajarkan cara membersihkan diri melengkapi pasilitas kesehatan di
(menggosok gigi), mengajarkan cara sekolah.
bercocok tanam, memeriksa kebersihan 5. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini
kuku, rambut dan gigi anak, membiasakan hanya memiliki ruang lingkup tentang
membuang sampah pada tempatnya, pembiasaan perilaku hidup sehat pada
membiasakan mencuci tangan sebelum anak di Taman Kanak- kanak Kemala
dan sesudah makan. Bhayangkari 34 Kabupaten
Serta menyarankan anak agar Sarolangun, Jambi diharapkan bagi
menjaga kesehatan, seperti memakan peneliti selanjutnya dapat meneliti dan
makanan bergizi (sayur), tidak jajan menyampaikan gagasan serta
sembarangan, memakai sepatu jika mengembangkan penelitian tentang
hendak keluar rumah, menggosok gigi 2 sikap guru dalam membiasakan
kali sehari. perilaku hidup sehat.
Sekolah ini juga menyediakan berbagai
alat kebersihan, seperti tong sampah, sapu, Daftar Rujukan
kain pel, dan kemoceng, serta ruang UKS Adria, R. (2013). Kemampuan Bercerita
(Usaha Kesehatan Sekolah) yang berguna anak di Taman Kanak-Kanak Rahmah
untuk memeriksa kesehatan anak, dan Abadi Padang. Padang: UNP.
memberikan pertolongan pertama pada Arif. (2013). Pendidikan Anak. Jakarta:
anak, jika terjadi suatu hal yang Press Media.
berhubungan dengan gangguan kesehatan Ayuningsih, D. (2005). Psikologi
Di sekolah ini juga mengadakan makan Perkembangan Anak. Yogyakarta:
makanan bergizi seimbang 1 kali sebulan, Pustaka Larasati.
dan mengajak wali murid untuk gotong Azwar. (2004). Gizi Masyarakat. Jogjakarta:
royong bersama-sama dalam membantu Media.
membersihkan lingkungan sekolah. Dasning, W. ( 2013). Mengenalkan Gaya
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Hidup Sehat pada Anak Sejak Dini.
dipaparkan di atas, maka dapat Bali: Pers Indonesia.
dikemukakan saran sebagai berikut:

29 SMART KIDS
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 4, Nomor 1 (2022)
Periode Januari-Juni
Available online at: http://smartkids.ftk.uinjambi.ac.id/index.php/smartkids
SMART KIDS JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
Copyright © 2022, SMART KIDS, e-ISSN: 2598-2214, ISSN cetak: 2581-2548
This is an open access article under the CC BY-NC-SA License
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Ramli. M. (2005). Pendamping Anak Usia


Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan
Jakarta: Depdiknas. Nasional.
Departemen Gizi dan Kesehatan Santoso, S. (2009). Kesehatan dan Gizi.
Masyarakat. (2007). Gizi dan Jakarta: Rineka Cipta.
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Shaleh, A. Q. (2013). Jadi Dokter untuk
Depkes. Anak Sendiri. Yogyakarta: Kata Hati.
Fawaid. (2009). Pendidikan Kualitatif, Shaleh, A. Q. (2008). Panduan Lengkap
Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Mendeteksi, Memahami dan
Pustaka Pelajar. Mengatasi Masalah-Masalah
Hadi, A. (2012). Faktor-Faktor yang Kesehatan Anak Secara Medis dan
Mempengaruhi Perkembangan Anak. Psikologis. Yogyakarta: Diva Press.
Singaraja: Ud Bali Warna. Siswanto, H. (2009). Pendidikan Kesehatan
Hakim. (2013). Keterampilan Guru. Jakarta: Anak Usia Dini. Jakarta: Pustaka
Rineka Cipta. Rihama.
Hartati, S. (2006). Anak Usia Dini. Jakarta: Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
BritZ Publisher. Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Hartati, S. (2006). Prinsip Perkembangan Sujiono, Y. N. ( 2009). Konsep Dasar
Anak. Jakarta: BritZ Publisher. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Hasan, M. (2009). Pendidikan Anak Usia PT Indeks.
Dini. Jogjakarta: Diva Press. Suyadi. (2012). Konsep Dasar PAUD.
Herawati, N. ( 2005). Perkembangan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta: Wulandari, H. (2011). Pelaksanaan
Depdiknas. Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup
Hidayat. (2004). Teori Perkembangan Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak
Anak. Bandung: Nugraha. Usia Dini Di TK Aba Tegalsari
Juliet, C. ( 2007). Dasar-Dasar Penelitian Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Sunan
Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Kalijaga.
Pelajar. Yulkifli. (2013). Panduan TA-Skripsi dan
Lufri. (2005). Metodologi Penelitian. Artikel. Padang: Staf Ahli.
Padang : Rios Multi Cipta. Yus, A. (2011). Penilaian Perkembangan
Mahyuddi, N. (2008). Asesmen Anak Usia Belajar Anak Taman Kanak-kanak.
Dini. Padang : UNP Press. Jakarta: Kencana Prenada Media
Masitoh. (2005). Pendekatan Belajar Aktif Group.
di TK. Jakarta: Depdiknas.
Masitoh Dkk. (2005). Strategi Pembelajaran
TK. Jakarta: Depdiknas.
Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nurlela, E. (2012). Gambaran Dukungan
Keluarga dalam Meningkatkan
Kesehatan Anggota Keluarganya di
Wilayah Kabupaten Pekalongan.
Jogjakarta: Kata Hati.
Putra, N. ( 2012). Metode Penelitian
Kualitatif Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers.

30 SMART KIDS
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 4, Nomor 1 (2022)
Periode Januari-Juni

Anda mungkin juga menyukai