Anda di halaman 1dari 20

BAB 1:

IKLIM

Kompetensi:
• Mampu memahami konsep iklim dalam fisika bangunan.
• Mampu menerapkan konsep iklim dalam kaitannya dengan desain
dan rekayasa bangunan.

Subbab:
1.1. Cuaca dan iklim
1.2. Posisi dan pergerakan matahari
1.3. Radiasi surya
1.4. Data, pengukuran dan klasifikasi iklim
1.5. Karakteristik dan isu-isu terkait iklim global

1. 1
1. 1
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.1: Cuaca dan Iklim

Lingkungan Binaan

 Lingkungan secara garis besar terbagi dua, yaitu lingkungan alami


dan binaan.
 Lingkungan binaan ialah lingkungan yang dibangun oleh manusia;
terdiri dari dari aspek-aspek fisis dan non-fisis (biologis, sosial,
ekonomi, budaya, dsb.).
 Fisika bangunan mencakup kajian pada aspek-aspek fisis pada
lingkungan binaan, yang terdiri dari kriteria kualitas lingkungan
(kenyamanan, kesehatan, kesejahteraan) dan energi (yang tergantung
dari aspek material dan utilitas).
 Aspek-aspek kualitas lingkungan terdiri dari aspek:
⚫ termal dan aliran udara,
⚫ pencahayaan,
⚫ akustik.
 Ketiga aspek tersebut sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim di
lokasi geografis yang bersangkutan.

1. 2
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.1: Cuaca dan Iklim

Cuaca dan Iklim

 Cuaca: sekumpulan kondisi atmosfer yang terjadi pada


suatu waktu yang relatif singkat di suatu tempat.
 Iklim: integrasi dari kondisi cuaca pada suatu rentang
waktu yang cukup panjang (lazimnya sekitar 30 tahun),
pada suatu lokasi geografis di permukaan bumi.
 Pada suatu lokasi geografis, cuaca cenderung selalu
berubah, sedangkan iklim relatif tetap (bersifat
karakteristik).
 Iklim di suatu lokasi geografis sangat ditentukan
terutama oleh posisi relatif bumi terhadap matahari.

Bumi dan Matahari


 Bumi:
⚫ Radius: ≈ 6371 km (rata-rata),
6378 km (khatulistiwa), 6357 km (kutub)
⚫ Massa: 5,97237 × 1024 kg
⚫ Volume: 1,08321 × 1012 km3
⚫ Periode rotasi: 23 j 56 m 4,1 s
⚫ Periode revolusi: 365,26 hari *1)

 Matahari:
⚫ Jarak rata-rata dari bumi: 149,6 × 108 km ≈ 8,31 menit
cahaya ≈ 1 astronomical unit (AU)
⚫ Total emisi:
▪ Radiasi: 3,827 × 1026 W

▪ Cahaya: 3,75 × 1028 lm

▪ Efikasi luminus: 98 lm/W

⚫ Konstanta radiasi surya: Fluks radiasi elektromagnetik *2)


surya per luas permukaan yang tegak lurus sinar, pada
jarak 1 AU. Di atmosfer bumi besarnya ≈ 1360 W/m2.

*1) https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6f/Earth_Eastern_Hemisphere.jpg
*2) https://commons.wikimedia.org/wiki/ File:The_Sun_by_the_Atmospheric_Imaging_ Assembly_of_NASA%27s_
Solar_Dynamics_Observatory_-_20100819.jpg#/

1. 3
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.2: Posisi dan Pergerakan Matahari

Posisi Matahari
 Sudut deklinasi surya (–23,5° ~ 23,5°):

Tropik
Cancer Matahari –23,5°
(22 Desember)

Khatulistiwa +23,5° Tropik


(22 Juni) Capricornus
*1)

 Orbit bumi:
Spring equinox (Utara)
Autumn equinox (Selatan)

Summer solstice (Utara) Winter solstice (Utara)


Winter solstice (Selatan) Summer solstice (Selatan)

Autumn equinox (Utara)


Spring equinox (Selatan) *2)

 Posisi relatif matahari diamati dari bumi:


⚫ Sudut elevasi / ketinggian: 0° ~ 90°
⚫ Sudut azimut: 0° (utara) ~ 360°

*1)

28° LU 28° LS *1)

*1) https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=4308370
*2) Szokolay, S.V. (2008). Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, 2 nd ed. Architectural
Press.

1. 4
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.2: Posisi dan Pergerakan Matahari

Diagram Gerak Matahari


 Diagram Cartesian / proyeksi silindris:
⚫ Ortografis:
Tanpa
menggunakan
kompresi
pada sudut
elevasi kecil.

*1)

⚫ Waldram:
Menggunakan
kompresi
pada sudut
elevasi kecil.

*1)

*1) https://www.new-learn.info/packages/clear/visual/daylight/analysis/hand/sunpath_diagram.html

1. 5
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.2: Posisi dan Pergerakan Matahari

Diagram Gerak Matahari


 Diagram polar / proyeksi bola:
⚫ Stereografis ⚫ Equidistant

*1) *1)

⚫ Sferis

*1)

*1) https://www.new-learn.info/packages/clear/visual/daylight/analysis/hand/sunpath_diagram.html

1. 6
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.2: Posisi dan Pergerakan Matahari

Diagram Gerak Matahari


 51° LU:  0° LU/LS:

*1) *1)

 Ilustrasi cara menggunakan diagram gerak matahari:

*1)

*1) https://www.new-learn.info/packages/clear/visual/daylight/analysis/hand/sunpath_diagram.html

1. 7
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.2: Posisi dan Pergerakan Matahari

Geometri Matahari
 Sudut deklinasi (DEC); tergantung pada nomor hari pada tahun (Nd)
 360 
DEC [] = 23,45 sin  ( 284 + N d )
 365 
 Sudut jam terhadap tengah hari (HRA);
tergantung pada jam (h).
HRA [] = 15  ( h − 12) *1)

 Sudut elevasi (ALT); tergantung pada lintang (LAT), DEC, dan HRA.
ALT [] = arcsin(sin DEC  sin LAT + cos DEC  cos LAT  cos HRA)
 Sudut azimut (AZI); tergantung pada LAT, DEC, dan HRA.
sin DEC  cos LAT + cos DEC  sin LAT  cos HRA
AZI [] = arccos
cos ALT
 Sudut horizontal (HSA);
tergantung pada AZI dan
orientasi bangunan (ORI).
HSA [] = AZI − ORI
 Sudut vertikal (VSA);
tergantung pada ALT dan HSA.
tan ALT
VSA [] = arctan
cos HSA
 Sudut datang (INC)
 Sudut zenit (ZEN)

*1)

*1) Szokolay, S.V. (2008). Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, 2 nd ed. Architectural
Press.

1. 8
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.3: Radiasi Surya

Radiasi Surya
 Matahari termasuk benda hitam,
yang akan memancarkan radiasi

Densitas energi spektral [kJ m nm–1]


dengan karakteristik yang
bergantung pada temperatur
permukaannya.
 Kurva radiasi suatu benda hitam
akan berpuncak pada panjang
gelombang λmax [nm] yang
berbanding terbalik terhadap
temperatur mutlak T [K]
permukaannya.
Panjang gelombang [nm]
b
max = *1)
T
b ialah konstanta pergeseran Wien
(≈ 2,897721 × 10−3 m·K ≈ 2900 μm·K).
 Pada matahari: T ≈ 5778 K → λmax ≈ 502 nm.
 Radiasi surya berada pada rentang panjang gelombang 20 ~ 3000 nm.
⚫ 20 ~ 380 nm: ultraviolet
⚫ 380 ~ 780 nm: cahaya tampak
⚫ 780 ~ 3000 nm: inframerah

*1) https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=1017820

1. 9
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.3: Radiasi Surya

Radiasi Surya
 Kuantitas radiasi surya umumnya dinyatakan
dengan iradiansi G [W/m2]: daya radiasi Qsol [W]
yang diterima suatu permukaan per satuan luas
permukaan tersebut A [m2].
Qsol
G=
A
*1)
 Iradiansi tergantung pada:
⚫ Sudut datang surya (INC)
G(INC) = G cos (INC)
⚫ Deplesi atmosfer
⚫ Durasi penyinaran matahari
*1)

 Iradiansi juga tergantung pada:


⚫ Sudut elevasi surya (ALT)
⚫ Elevasi lokasi di atas
permukaan laut

*2)

*1) Szokolay, S.V. (2008). Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, 2 nd ed. Architectural
Press.
*2) Koenigsberger, O.H., Ingersoll, T.G., Mayhew, A., Szokolay, S.V. (1974). Manual of Tropical Housing and Building.
Addison-Wesley Longman.

1. 10
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.3: Radiasi Surya

Radiasi Surya
 Dari 100% radiasi surya yang datang ke atmosfer bumi:
⚫ 24% diterima sebagai cahaya langsung
⚫ 22% diterima sebagai cahaya difus
⚫ 25% dipantulkan oleh awan
⚫ 6% dipantulkan oleh permukan bumi
⚫ 23% diserap oleh atmosfer bumi.

*1)

 Radiasi surya yang diterima di permukaan di bumi terdiri dari komponen


langsung (normal) dan difus, yang besarnya tergantung dari kondisi
langit/atmosfer.
 Total dari iradiansi langsung (Ee,dir) dan difus (Ee,dif ) disebut sebagai
iradiansi global (Ee,g):
Ee,g = Ee,dir + Ee,dif
 Pada siang hari, di bawah kondisi:
⚫ langit cerah tanpa awan: nilai iradiansi global cenderung tinggi
(> 800~900 W/m2)
⚫ langit berawan: nilai iradiansi global cenderung rendah, tetapi tidak nol,
yaitu sekitar 20~100 W/m2.

*1) Szokolay, S.V. (2008). Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, 2 nd ed. Architectural
Press.

1. 11
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.4: Data, Pengukuran, dan Klasifikasi Iklim

Data Iklim

 Komponen-komponen data iklim


antara lain terdiri dari:
⚫ Temperatur bola kering (DBT) [°C]
⚫ Kelembapan relatif (RH) [%]
⚫ Kecepatan angin [m/s]
⚫ Curah hujan [mm/waktu]
⚫ Rasio awan [- atau %]
⚫ Lama penyinaran matahari
[jam/hari atau jam/bulan]
⚫ Luminansi langit [cd/m2]
⚫ Iradiansi surya (global, difus,
langsung) [W/m2]
⚫ Iluminansi surya (global, difus,
langsung) [lx]

*1)

 Data iklim tahunan umumnya dinyatakan dalam bentuk:


⚫ Test reference year (TRY);
data statistik yang diambil dari tahun-tahun yang berbeda.
⚫ Typical meteorological year (TMY);
data riil yang diambil dari satu tahun yang sama (historis).
⚫ Weather year for energy calculation (WYEC);
dapat berupa TRY atau TMY, menggunakan format teks ASCII,
digunakan terutama untuk simulasi energi bangunan. Lazim disebut
juga sebagai data EnergyPlus Weather (EPW).

*1) Szokolay, S.V. (2008). Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, 2 nd ed. Architectural
Press.

1. 12
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.4: Data, Pengukuran, dan Klasifikasi Iklim

Data Iklim

 Karakteristik data iklim di wilayah tropis:


 Temperatur udara:

⚫ Maksimum rata-rata: 27~32°C

⚫ Minimum rata-rata: 20~23°C

⚫ Perbedaan temperatur diurnal (harian): 8°C

⚫ Perbedaan tahunan: sangat kecil (< 1°C)

 Kelembapan relatif udara rata-rata: 75~80%

 Curah hujan selama selama setahun: 1000~5000 mm

 Kondisi langit: pada umumnya berawan, dengan rasio awan 60~90%

 Luminansi langit yang seluruhnya tertutup awan tipis: > 7000 cd/m2

 Luminansi langit yang seluruhnya tertutup awan tebal: 850 cd/m2

 Iradiansi surya global harian rata-rata: 400 W/m2; perbedaan setiap bulan
relatif kecil.
 Kecepatan angin rata-rata: 2~4 m/s.

 Data iklim EPW yang cukup lengkap untuk berbagai lokasi (terutama kota-
kota besar) di wilayah Indonesia dapat diunduh dari laman
ladybugs.tools/epwmap. Dari data tersebut, dapat diekstrak sejumlah
informasi statistik bulanan yang dapat menggambarkan karakteristik umum
iklim di setiap lokasi.
 Sebagai contoh, karakteristik umum iklim di Kota Jakarta (6,12°LS, 106,66°BT)
dan Medan (3,56°LU, 98,67°BT), dirangkum pada halaman berikut.
 Data iklim Kota Jakarta diambil berdasarkan rekaman data tahun 1988~2017,
sedangkan data iklim Kota Medan berdasarkan rekaman data tahun
2003~2017, di mana data untuk setiap bulan diambil dari data tahun yang
berbeda-beda (menggunakan TRY, alih-alih TMY).

1. 13
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.4: Data, Pengukuran, dan Klasifikasi Iklim

Data Iklim

 Karakteristik data iklim di Jakarta berdasarkan rekaman data tahun


1988~2017 (ladybugs.tools/epwmap):
Parameter \ Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
DBT rata-rata [°C] 26,9 26,8 27,5 27,5 27,7 27,5
DBT minimum [°C] 23,0 23,0 23,0 22,4 23,0 22,0
DBT maksimum [°C] 34,0 34,0 33,0 36,0 33,0 33,0
RH rata-rata [%] 91,2 84,0 79,2 82,5 87,5 84,0
Radiasi horizontal global,
rata-rata [Wh/m2] 251,0 256,5 262,0 253,0 235,8 219,7
Radiasi normal langsung,
rata-rata [Wh/m2] 163,1 167,6 184,8 198,0 213,0 206,3
Radiasi horizontal difus,
rata-rata [Wh/m2] 128,9 129,5 118,3 102,2 86,1 81,5
Iluminansi horizontal
global, rata-rata [lx] 28699 29553 30387 29475 27376 25662
Iluminansi normal
langsung, rata-rata [lx] 9902 10300 11129 11301 11761 10674
Iluminansi horizontal difus,
rata-rata [lx] 14753 14888 13672 11835 10011 9471
Kecepatan angin rata-rata
[m/s] 2,61 2,45 2,41 3,04 2,15 2,20
Curah hujan [mm]* 402 284 219 131 113 90

Parameter \ Bulan Jul Ags Sep Okt Nov Des


DBT rata-rata [°C] 27,2 27,0 27,8 27,9 28,0 27,0
DBT minimum [°C] 22,0 22,7 22,0 23,0 23,8 22,7
DBT maksimum [°C] 33,0 33,0 35,0 36,9 34,0 33,2
RH rata-rata [%] 79,1 79,1 79,9 81,3 79,0 81,4
Radiasi horizontal global,
rata-rata [Wh/m2] 226,0 249,8 278,0 283,3 273,0 262,2
Radiasi normal langsung,
rata-rata [Wh/m2] 208,1 226,1 253,9 238,0 221,0 194,9
Radiasi horizontal difus,
rata-rata [Wh/m2] 82,9 85,8 86,8 99,8 106,8 116,2
Iluminansi horizontal
global, rata-rata [lx] 26447 29416 32980 33076 31897 30318
Iluminansi normal langsung,
rata-rata [lx] 11480 12627 13568 14502 12586 11960
Iluminansi horizontal difus,
rata-rata [lx] 9664 10073 10240 11677 12413 13398
Kecepatan angin rata-rata
[m/s] 2,51 2,71 2,05 2,83 2,62 3,28
Curah hujan [mm]* 58 61 64 101 128 204

* Data diambil dari laman en-climate.data.org

1. 14
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.4: Data, Pengukuran, dan Klasifikasi Iklim

Data Iklim

 Karakteristik data iklim di Medan berdasarkan rekaman data tahun


2003~2017 (ladybugs.tools/epwmap):
Parameter \ Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
DBT rata-rata [°C] 26,8 27,3 27,7 27,8 27,8 27,8
DBT minimum [°C] 22,2 20,8 21,4 20,6 23,0 23,0
DBT maksimum [°C] 32,0 34,0 34,0 34,5 34,6 34,0
RH rata-rata [%] 84,5 78,8 81,6 86,5 84,3 83,5
Radiasi horizontal global,
rata-rata [Wh/m2] 223,4 234,0 254,5 237,1 231,6 227,3
Radiasi normal langsung,
rata-rata [Wh/m2] 158,4 158,4 170,0 153,0 157,9 161,8
Radiasi horizontal difus,
rata-rata [Wh/m2] 113,7 125,0 123,0 112,2 107,5 99,2
Iluminansi horizontal
global, rata-rata [lx] 25565 26806 29363 27477 26844 26451
Iluminansi normal
langsung, rata-rata [lx] 9419 9648 10312 9010 9268 9521
Iluminansi horizontal difus,
rata-rata [lx] 13019 14349 14187 12953 12416 11467
Kecepatan angin rata-rata
[m/s] 1,70 1,63 1,79 2,31 2,01 2,39
Curah hujan [mm]* 112 90 97 158 180 145

Parameter \ Bulan Jul Ags Sep Okt Nov Des


DBT rata-rata [°C] 27,6 27,3 27,1 27,0 26,9 26,8
DBT minimum [°C] 22,7 21,8 22,0 22,6 23,0 22,8
DBT maksimum [°C] 34,0 34,0 32,9 32,0 33,0 33,9
RH rata-rata [%] 79,1 81,9 84,8 86,8 83,5 87,5
Radiasi horizontal global,
rata-rata [Wh/m2] 237,9 227,7 247,2 228,1 222,7 204,2
Radiasi normal langsung,
rata-rata [Wh/m2] 167,5 124,8 162,3 139,6 147,9 129,0
Radiasi horizontal difus,
rata-rata [Wh/m2] 112,1 131,7 113,6 115,8 122,3 110,3
Iluminansi horizontal
global, rata-rata [lx] 27521 26075 28703 26284 25387 23295
Iluminansi normal langsung,
rata-rata [lx] 10338 8234 9825 8607 8993 7910
Iluminansi horizontal difus,
rata-rata [lx] 12969 15124 13142 13314 13969 12563
Kecepatan angin rata-rata
[m/s] 1,31 1,50 2,64 2,18 1,15 2,47
Curah hujan [mm]* 155 197 255 285 256 207

* Data diambil dari laman en-climate.data.org

1. 15
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.4: Data, Pengukuran, dan Klasifikasi Iklim

Data Angin

 Data angin umumnya dinyatakan dalam


bentuk diagram ‘mawar angin’ yang
menunjukkan frekuensi kemunculan angin
pada 8 arah mata angin (U, TL, T, TG, S, BD, B,
BL) selama:
⚫ 1 bulan
⚫ 1 tahun

 Data angin dapat pula dinyatakan dalam tabel


frekuensi kemunculan.

*1)

*1) *1)

 Profil angin tergantung pada ketinggian, topografi,


permukaan tanah, dan objek 3D.

*1)

*1) Szokolay, S.V. (2008). Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, 2 nd ed. Architectural
Press.

1. 16
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.4: Data, Pengukuran, dan Klasifikasi Iklim

Klasifikasi Iklim

 Klasifikasi iklim Köppen-Geiger:

*1) *2)

 Karakteristik tipikal empat jenis iklim utama:

*1) Szokolay, S.V. (2008). Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, 2 nd ed. Architectural
Press.
*2) Peel, M. C., Finlayson, B. L., McMahon, T. A. (2007). Updated world map of the Köppen-Geiger climate
classification. Hydrology Earth and System Sciences 11: 1633-1644.

1. 17
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.5: Karakteristik dan Isu-isu Terkait Iklim Global

Iklim Global

 Karakteristik iklim global dipengaruhi masukan kalor surya yang


bervariasi serta emisi kalor yang hampir seragam di seluruh permukaan
bumi.
 Wilayah khatulistiwa (30°LU ~ 30°LS) menerima lebih banyak kalor
surya dibandingkan wilayah kutub → perbedaan (diferensial)
temperatur → perpindahan kalor dari khatulistiwa ke kutub.
 Beberapa isu yang terkait dengan iklim global antara lain sebagai
berikut:

Efek Coriolis

 Pola pergerakan angin global terutama di sekitar khatulistiwa sangat


dipengaruhi oleh efek Coriolis.
 Gaya Coriolis ialah gaya semu yang muncul akibat pengaruh gerakan
rotasi bumi dan gerakan udara relatif terhadap permukaan bumi. Akibat
adanya gaya Coriolis, maka arah angin menjadi tidak searah dengan
gaya gradien tekanan dan tidak tegak lurus dengan kurva isobar.
 Gaya Coriolis makin besar pada lokasi dengan lintang yang lebih tinggi.
Di sekitar khatulistiwa, gaya Coriolis mendekati nol sehingga arah angin
cenderung tidak tersimpangkan
 Pada belahan bumi Utara, arah angin cenderung tersimpangkan ke
kanan atau searah jarum jam; sedangkan pada belahan bumi Selatan,
arah angin cenderung tersimpangkan ke kiri atau berlawanan jarum jam
 Gaya Coriolis berhubungan dengan
fenomena terbentuknya siklon atau
badai tropis, lazimnya terjadi pada
wilayah dengan lintang di atas 10°LU
ataupun 10°LS, serta relatif tidak
pernah terjadi di wilayah khatulistiwa
karena gaya Coriolis yang mendekati
nol.

1. 18
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.5: Karakteristik dan Isu-isu Terkait Iklim Global

Efek Rumah Kaca

 Pada kondisi normal yang setimbang,


energi E yang diemisikan bumi sama
dengan energi radiasi surya I.
 Besarnya energi E yang diemisikan bumi
tergantung dari temperatur permukaan
bumi T dan transparansi optik atmosfer. *1)
 Untuk radiasi dengan panjang gelombang λ yang tinggi, transparansi
optik atmosfer cenderung rendah.
 Pada kondisi meningkatnya gas CO2 di atmosfer, radiasi dengan λ yang
tinggi, khususnya inframerah (IR), terjebak di atmosfer, sehingga
meningkatkan temperatur permukaan bumi secara global.

Pulau Panas Perkotaan


 Wilayah perkotaan (urban) seringkali
memiliki temperatur rata-rata lebih
tinggi (ΔT s.d. 10 K) daripada wilayah
sekitarnya (suburban/rural).
 Perbedaan temperatur udara yang
teramati lazimnya lebih besar pada
malam hari daripada siang hari,
khususnya pada saat kecepatan angin rendah. *2)
 Penyebab utama: perubahan properti-properti termal dari
permukaan tanah akibat adanya bangunan-bangunan serta
objek-objek lain di wilayah perkotaan yang banyak
menggunakan material yang menyimpan kalor.
 Penyebab lain: adanya kalor buangan yang muncul akibat
penggunaan energi, terutama dari bangunan di perkotaan.

*1) Szokolay, S.V. (2008). Introduction to Architectural Science: The Basis of Sustainable Design, 2 nd ed. Architectural
Press.
*2) Rizwan, A.M., Dennis, L.Y.C., Liu, C. (2008). A review on the generation, determination and mitigation of
Urban Heat Island. Journal of Environmental Science, 20: 120-128.

1. 19
Catatan Kuliah TF3202 Fisika Bangunan
Bagian I: Termal
Bab 1: Iklim
Subbab 1.5: Karakteristik dan Isu-isu Terkait Iklim Global

Perubahan Iklim

 Perubahan iklim ialah


variasi iklim global
dalam rentang waktu
yang panjang,
disebabkan proses
internal dan eksternal
bumi serta aktivitas
manusia.

 Perubahan iklim terjadi ketika *1)

perubahan dalam sistem iklim


bumi menghasilkan pola cuaca baru yang bertahan selama
setidaknya beberapa dasawarsa.
 Sistem iklim menerima hampir semua energinya dari matahari, serta dengan
jumlah yang relatif kecil dari bagian dalam bumi. Sistem iklim juga
memberikan energi ke luar angkasa.
 Keseimbangan energi yang masuk dan keluar, serta perjalanan energi
melalui sistem iklim, menentukan neraca energi Bumi.
 Ketika energi yang masuk lebih besar dari energi yang keluar, neraca energi
bumi menjadi positif dan bumi mengalami pemanasan.
 Jika lebih banyak energi keluar, neraca energi bumi menjadi negatif dan
bumi mengalami pendinginan.

*1) Met Office. (2019). https://www.bbc.com/news/science-environment-47144058

1. 20

Anda mungkin juga menyukai