Anda di halaman 1dari 120

PENGARUH BRAND IMAGE, PROMOSI, DAN KUALITAS

PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT


SAKIT RADANG TENGGOROKAN PRODUKSI
PT. ETERCON PHARMA
(Studi pada Konsumen Obat Trilac di Apotek Sari Husada Kabupaten
Demak)

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Semarang

Disusun oleh

Ahmad Fais NIM. E2A020368

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2024

1
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Ahmad Fais

Nomor Induk Mahasiswa : E2A020368

Fakultas / Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/S1 Manajemen

Judul Usulan Penelitian Skripsi : Pengaruh Brand Image, Promosi, dan

Kualitas Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Obat Sakit Radang Tenggorokan

Produksi PT. Etercon Pharma (Studi pada

Konsumen Obat Trilac di Apotek Sari

Husada Kabupaten Demak)

Telah memenuhi syarat dan dinyatakan lengkap sebagai persyaratan dalam

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Semarang.

Mengetahui Semarang, 05 Februari 2024

Ketua Program Studi S1 Manajemen Dosen Pembimbing

Edy Purwanto, SE.,MM Andika Baskara,


SE.,MM NIDN : 0622118902 NIDN :
8937800020

ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Mahasiswa : Ahmad Fais

Nomor Induk Mahasiswa : E2A020368

Fakultas / Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/S1 Manajemen

Judul Usulan Penelitian Skripsi : Pengaruh Brand Image, Promosi, dan

Kualitas Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Obat Sakit Radang Tenggorokan

Produksi PT. Etercon Pharma (Studi pada

Konsumen Obat Trilac di Apotek Sari

Husada Kabupaten Demak).

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji pada tanggal

(........................) dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Dosen Pembimbing / Dewan Penguji

Pembimbing Andika Baskara, SE.,MM


NIDN : 8937800020

Penguji I Dr. Agung Nusantara, SE., M.Si.


NIDN : 0618066401

Penguji II Drs. Triyono, MM.


NIDN : 0006025901

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar
baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa
yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya
Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu
kadarnya. - Qs. Ath-Thalaq ayat 2-3”

“The Best Investment You Can Make, Is An Investment In Yourself. The More
You Learn, The More You’ll Earn. - Warren Buffett ”

Persembahan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penelitian ini


penulis persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala nikmat
yang diberikan untuk menulis sehingga tiada alasan bagi penulis untuk
berhenti bersyukur.
2. Orang Tua Tercinta (Bp. Sahadi dan Ibu Wahyuni) yang selalu mendoakan
kesuksesan dan kelancaran penulis.
3. Dosen pembimbing Bp Andika Baskara, SE., MM. yang telah
membimbing pengerjaan skripsi.
4. Teman-teman semua yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
terimakasih telah memberikan support dan semangat dikala proses
pengerjaan skripsi ini

iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya dan

belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dari

Universitas Muhammadiyah Semarang maupun Perguruan Tinggi lainnya. Semua

informasi yang dimuat dalam Skripsi ini yang berasal dari penulisan lain baik

yang dipublikasikan atau tidak, telah diberikan penghargaan dengan mengutip

nama sumber penulis secara benar dan semua isi dari Skripsi ini sepenuhnya

menjadi Tanggung Jawab saya sebagai penulis.

Semarang, ..... Februari 2024

Penulis

Ahmad Fais

E2A020368

v
PENGARUH BRAND IMAGE, PROMOSI, DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT SAKIT RADANG
TENGGOROKAN PRODUKSI PT. ETERCON PHARMA
(STUDI PADA KONSUMEN OBAT TRILAC DI APOTEK SARI HUSADA
KABUPATEN DEMAK)

Ahmad Fais
E2A020368
Program Studi Manajemen, Universitas Muhammadyah Semarang

Email : ahmadfais1616@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image,


promosi, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian obat sakit radang
tenggorokan produksi PT. Etercon Pharma (Studi pada Konsumen Obat Trilac di
Apotek Sari Husada Kabupaten Demak), dengan jumlah sampel yang digunakan
sebesar 100 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data
yang digunakan yaitu data primer, dan diperoleh melalui penyebaran kuesioner.
Teknik analisis data dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi linier
berganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) brand image berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. (2) Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (3) kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. (4) Brand Image, promosi, dan kualitas produk secara bersama-
sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil koefisien determinasi diperoleh nilai
sebesar 0,646, artinya bahwa variabel brand image, promosi, dan kualitas produk
dapat menjelaskan variasi variabel keputusan pembelian sebesar 64,6%.

Kata Kunci : brand image, promosi, kualitas produk, dan keputusan


pembelian.

vi
THE INFLUENCE OF BRAND IMAGE, PROMOTION, AND PRODUCT
QUALITY ON PURCHASING DECISIONS FOR LARYNGITIS PAIN
MEDICATION PRODUCED BY PT. ETERCON PHARMA
(A STUDY OF TRILAC DRUG CONSUMERS AT SARI HUSADA
PHARMACY IN DEMAK DISTRICT)

Ahmad Fais
E2A020368
Management Study Program, Muhammadyah University of Semarang

Email : ahmadfais1616@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of brand image, promotion, and
product quality on purchasing decisions for laryngitis drugs produced by PT Etercon
Pharma (Study on Trilac Drug Consumers at Sari Husada Pharmacy, Demak Regency),
with a total sample size of 100 respondents taken using purposive sampling technique.
The data used is primary data, and was obtained through distributing questionnaires.
Data analysis techniques using correlation analysis and multiple linear regression. The
research results obtained are (1) brand image has a positive and significant effect on
purchasing decisions with a significance value of 0.000 <0.05. (2) Promotion has a
positive and significant effect on purchasing decisions with a significance value of 0.000
<0.05. (3) product quality has a positive and significant effect on purchasing decisions
with a significance value of 0.000 <0.05. (4) Brand Image, promotion, and product
quality together have a positive and significant effect on purchasing decisions with a
significance value of 0.000 <0.05. The coefficient of determination obtained a value of
0.646, meaning that the brand image, promotion, and product quality variables can
explain the variation in purchasing decision variables by 64.6%.

Keywords: brand image, promotion, product quality, and purchasing decisions.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Brand Image, Promosi, dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Obat Sakit Radang Tenggorokan Produksi

PT. Etercon Pharma (Studi pada Konsumen Obat Trilac di Apotek Sari

Husada Kabupaten Demak).” dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan

keluarganya yang telah membawa kita ke jalan yang terang. Skripsi ini disusun

guna sebagai syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Manajemen di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Semarang.

Skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bantuan serta dukungan dari

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi ini, antara lain :

1. Ibu Dr. Andwiani Sinarasri, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Semarang.

2. Bapak Edy Purwanto, SE., MM. selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Semarang.

3. Bapak Andika Baskara, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing Utama Skripsi

yang selalu memotivasi, membimbing dan mengarahkan dengan penuh

kesabaran, kritik dan saran yang bermanfaat serta doa bagi penulis selama

perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

viii
4. Bapak Dr. Agung Nusantara, SE., M.Si. selaku penguji skripsi pertama yang

telah memberikan saran, masukan demi perbaikan penyajian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Triyono, MM. selaku penguji skripsi kedua yang telah

memberikan saran, masukan demi perbaikan penyajian skripsi ini.

6. Seluruh Dosen beserta staff/karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Semarang atas ilmu yang telah diberikan dan

bantuannya selama menempuh perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Semarang.

7. Kedua orang tua penulis Bapak Sahadi dan Ibu Wahyuni serta kakak penulis

Misbakhun yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan baik moral

maupun materiil, perhatian dan kasih sayang yang sangat besar dan tidak

pernah putus.

8. Bapak Robertus Erwin Sarjono, S.farm.apt selaku Supervisor Produksi NBL

1 PT. Etercon Pharma berserta staff jajarannya yang telah memberikan ijin

dan membantu dalam perijinan penelitian.

9. Teman – teman S1 Manajemen Kelas Weekend Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Angkatan 2020 yang senantiasa selalu memberikan dukungan, canda tawa,

kesedihan satu sama lain.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini

bagi dari segi penyajian maupun pembahasannya. Oleh karena itu, Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang jauh demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya

ix
Penulis berharap semoga skripsi yang jauh dari sempurna ini dapat memberikan

manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi Penulis sendiri khususnya dan

pembaca pada umumnya. Aamiin

Semarang, 05 Februari 2024

Penulis

Ahmad Fais

E2A020368

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ......................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian.................................... 10

1.6. Sistematika Penulisan .............................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 14

2.1 Landasan Teori ........................................................................ 14

2.1.1. Keputusan Pembelian .................................................... 14

xi
2.1.2. Brand Image................................................................... 19

2.1.3. Promosi ......................................................................... 22

2.1.4. Kualitas Produk ............................................................. 26

2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................ 30

2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................... 33

2.4. Pengembangan Hipotesis ......................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 39

3.1. Desain Penelitian ..................................................................... 39

3.2. Variabel Penelitian danDefinisi Operasional Variabel............. 40

3.3. Populasi dan Sampel ................................................................ 42

3.4. Instrumen Penelitian ................................................................ 44

3.5. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 45

3.6. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 46

3.7. Metode Analisis Data .............................................................. 46

3.8. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 49

3.9. Uji Hipotesis ............................................................................ 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 52

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 52

4.2. Deskripsi Karakteristik Responden .......................................... 53

4.3. Analisis Kuantitatif................................................................... 55

4.4. Hasil Uji Kelayakan Instrumen ................................................ 60

4.5. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................... 63

4.6. Analisis Regresi Linier Berganda............................................. 66

xii
4.7. Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 68

4.8. Pembahasan .............................................................................. 71

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 76

5.1. Kesimpulan............................................................................... 76

5.2. Saran ......................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penjualan Obat Sakit Radang Tenggorokan ................................ 4

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................... 34

Gambar 4.1 Uji Normalitas ............................................................................. 63

Gambar 4.2 Grafik Histogram.......................................................................... 64

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 66

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penjualan Obat Sakit Radang Tenggorokan .................................... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 30

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 41

Tabel 3.3 Rentang Skala Likert........................................................................ 45

Tabel 4.1 Identitas Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 54

Tabel 4.2 Identitas Responden berdasarkan Usia ............................................ 54

Tabel 4.3 Identitas Responden berdasarkan Pembelian Obat Trilac................ 55

Tabel 4.4 Tanggapan Responden mengenai Brand Image (X1) ...................... 57

Tabel 4.5 Tanggapan Responden mengenai Promosi (X2).............................. 58

Tabel 4.6 Tanggapan Responden mengenai Kualitas Produk (X3) ................. 59

Tabel 4.7 Tanggapan Responden mengenai Keputusan Pembelian (Y) .......... 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas............................................................................ 61

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas........................................................................ 62

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................. 65

Tabel 4.11 Hasil Output SPSS Analisis Regresi Berganda.............................. 67

Tabel 4.12 Hasil Uji t ....................................................................................... 68

Tabel 4.13 Hasil Uji F...................................................................................... 69

Tabel 4.14 Hasil Koefisien Determinasi .......................................................... 70

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Kuisioner..................................................................................... 81

Lampiran B. Tabulasi....................................................................................... 89

Lampiran C. Output SPSS ............................................................................... 94

Lampiran D. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 104

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara dengan kepadatan penduduk yang

tinggi. Jumlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai sebanyak 278,69

juta jiwa (Badan Pusat Statistik, November 2023). Angka tersebut naik 1,05

persen dari tahun sebelumnya. Seiring bertambahnya populasi manusia dan

keadaan perekonomian yang semakin maju, maka kebutuhan masyarakat

terhadap kesehatan semakin meningkat.

Penilaian konsumen akan suatu produk menjadi acuan oleh

perusahaan, untuk tetap membuat produk berkualitas demi mempertahankan

pangsa pasarnya, karena konsumen semakin pintar untuk mempertimbangkan

apa yang harus mereka konsumsi. Para konsumen akan memilih produk yang

memiliki kualitas bagus dengan harga yang terjangkau. Setiap konsumen pasti

memiliki harapan bahwa obat yang dipasarkan mampu memberikan kepuasan

bagi mereka para pembeli. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam keputusan pembelian (Anggreini, 2020).

Keputusan pembelian yaitu suatu kegiatan manusia untuk pemenuhan

kebutuhan dan keinginan untuk membeli barang dan jasa yang berwujud

faktor mengenal kebutuhan dan keinginan, informasi yang dibutuhkan,

evaluasi terhadap pilihan pembelian, keputusan pembelian dan juga tingkah

laku setelah pembelian (Sumiati, 2021). Menurut Kotler, & Keller, (2017)

proses pembelian yang rumit biasanya melibatkan beberapa keputusan,

1
2

sedangkan suatu keputusan melibatkan pilihan diantara beberapa alternatif

tindakan atau perilaku. Pada intinya walaupun konsumen sering mengacu pada

pilihan antara produk, merk dan tempat pembelian, proses pembelian biasanya

juga dipengaruhi merk.

Setiap perusahaan harus mempunyai brand image yang sudah

melekat pada produk itu. Setiap perusahaan wajib punya citra merek yang

baik, karena hal tersebut merupakan asset yang berharga bagi perusahaan.

Kerja keras dan membangun merk membutuhkan jangka waktu yang sedikit

lama untuk reputrasi dan citra suatu merk. Merk yang mempunyai pencitraan

yang baik bisa membuat reputasi perusahaan naik. Maka dari itu keputusan

konsumen dalam membeli produk perusahaan yang menawarkan produk

perusahaan. Merk yang memiliki ciri khas yang unik mampu mendorong

persepsi konsumen untuk membelinya (Sumiati, 2021).

Menurut Kotler dan Keller (2016: 173), promosi merupakan aktivitas

yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan

sasaran untuk membelinya. Promosi juga merupakan salah satu faktor penentu

pemasaran sebuah produk. Promosi memiliki andil penting dalam menjaga

konsistensi perusahaan agar penjualan dapat meningkat secara terus menerus.

(Nilam 2022).

Tujuan dari promosi sendiri untuk menarik konsumen agar mau

mencoba produk baru, memancing konsumen agar meninggalkan produk

bersaing, atau untuk membuat konsumen meninggalkan produk yang sudah

matang, atau menahan atau member penghargaan pada konsumen yang loyal
3

(Kotler, 2010: 174). Hal ini diperkuat penelitian oleh (Sumilat et al., 2022)

bahwa promosi dapat dilakukan melalui media sosial, sehingga para

konsumen puas dengan produk dengan kualitas yang baik. Promosi

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Selain promosi dan brand image, kualitas produk juga mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen. Kualitas produk tentunya adalah sesuatu

yang bisa ditawarkan penghasil untuk diperhatikan, diminta, dibeli,

dipergunakan dan dikonsumsi pasar menjadi pemenuhannya kebutuhan atau

harapan pasar yang bersangkutan. Produk di definisikan sebagai persepsi

konsumen yang dijabarkan sang penghasil melalui hasil produksinya. Secara

lebih rinci konsep produk total meliputi barang, kemasan, merek, label,

pelayanan dan jaminan (Kotler, 2012).

Banyaknya industri farmasi di Indonesia yang berkembang saat ini

membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Salah satu perusahaan

yang bergerak di bidang farmasi adalah PT. Etercon Pharma, berdiri sejak

tahun 2007 merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi

dan berkedudukan di Sayung Demak – Semarang. Dampak badai el nino

menyebabkan musim kemarau yang panjang sehingga menyebabkan

kekeringan dan cuaca panas yang ekstrim, akibatnya masyarakat tidak bisa

mengatur pola makan dan minum berlebihan yang berakibat sakit radang

tenggorokan. Ditambah dengan polusi udara yang terjadi di bulan Oktober

2023 yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan. Namun tak

hanya itu, bahaya polusi udara juga bisa berdampak pada organ tubuh lain.
4

Beberapa jenis obat di produksi oleh Perusahaan tersebut. Salah satunya obat

sakit tenggorokan. Ada dua jenis obat yang di produksi oleh PT. Etercon

Pharma yaitu obat tablet Trilac dan obat tablet Triamcinolone.

Kedua obat sakit tenggorokan tersebut memiliki kelebihan dan

karakteristik masing-masing. Untuk obat Trilac sendiri merupakan obat paten

yang mememiliki kualitas yang manjur serta rasanya ada manisnya

dibandingkan obat merek lain, sehingga anak kecil bisa minum tanpa ada

bahan campur lainnya. Sedangkan untuk obat Triamcinolone merupakan obat

generik yang kualitasnya belum manjur. Namun, kedua obat tersebut

memiliki perbedaan dalam hal penjualan ke konsumen, dimana untuk obat

Triamcinolone penjualannya cukup stabil dibandingkan dengan obat Trilac

yang cenderung naik turun setiap bulan nya. Hal ini dapat dilihat dari survey

awal, pada grafik berikut:

Gambar 1.1
Penjualan Obat Sakit Radang Tenggorokan Produksi PT. Etercon
Pharma dalam Jumlah Per Strip 2023
60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0
April Mei Juni Juli Agustus September

Trilac Triamcinolone

Sumber : PT. Etercon Pharma, 2023.


5

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa tingkat penjualan

obat Trilac tiap bulan belum stabil, masih mengalami kenaikan maupun

penurunan jumlah penjualannya. Sedangkan untuk obat Triamcinolone

tingkat penjualan tiap bulan nya cukup stabil. Sama hal nya dengan penjualan

per tahun dimana dari tahun 2022 ke tahun 2023 untuk obat Trilac mengalami

penurunan, sedangkan obat Triamcinolone mengalami peningkatan. Hal ini

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1
Penjualan Obat Sakit Radang Tenggorokan Produksi PT. Etercon
Pharma dalam Jumlah Per Strip Tahun 2022-2023
Tahun Trilac Triamcinolone

2022 33967,2 10838,0

2023 29912,3 11607,5

Sumber : PT. Etercon Pharma, 2023.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat perbedaan yang cukup signifikan

antara penjualan obat tablet Trilac dengan obat tablet Triamcinolone tahun

2022-2023. Tentunya hal ini menjadi pertanyaan bagi perusahaan yang

memproduksi kedua obat tersebut yaitu PT. Etercon Pharma, kenapa

penjualan antara kedua obat tersebut berbeda, padahal jika dilihat kelebihan

antara kedua obat tersebut, untuk Obat Trilac lebih unggul dibandingkan

dengan obat Triamcinolone. Diperlukan strategi PT. Etercon Pharma dalam

menaikan penjualan dan membangun brand image untuk menaikan

presentase penjualan secara signifikan serta diperlukan promosi yang lebih

untuk meningkatkan penjualan. Perusahaan harus meningkatkan strategi


6

dalam mempengaruhi keputusan pembelian baik melalui promosi maupun

brand image.

Promosi yang sering dilakukan dan variatif akan mempengaruhi

keputusan pembelian terhadap suatu merek. Begitu pula brand image yang

positif juga akan berpotensi mempengaruhi konsumen ketika akan melakukan

keputusan pembelian terhadap suatu produk atau jasa.

Penelitian sebelumnya, bahasan studi tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan penjualan seperti brand image, promosi, dan

kualitas produk telah banyak dilakukan. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Sumiati, (2021) menunjukkan brand image memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian, begitu pula Rahmawati, D. dan

Chan, (2022) dimana hasil penelitian juga menunjukkan bahwa brand image

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Namun berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh bahwa Setyani, A. D., Prabowo,

(2020) menunjukkan bahwa brand image tidak berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

Penelitian sebelumnya, bahasan studi tentang pengaruh promosi

terhadap keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Namun terdapat

perbedaan hasil yang dilakukan oleh penelitian terdahulu. Pada penelitian

yang dilakukan oleh Sumilat et al., (2022) menunjukkan promosi memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, begitu pula

Rahmawati, D. dan Chan, (2022) dimana hasil penelitian juga menunjukkan

bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.


7

Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh bahwa (Poluakan,

2017) menunjukkan bahwa promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

Penelitian sebelumnya, bahasan studi tentang pengaruh kualitas

produk terhadap keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Namun

terdapat perbedaan hasil yang dilakukan oleh penelitian terdahulu. Pada

penelitian yang dilakukan oleh Vidianto & Soebiantoro, (2022) menunjukkan

kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, begitu pula Pratama & Realize, (2020) dimana hasil penelitian

juga menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

bahwa Rumondor, dan Tumbel, (2017) menunjukkan bahwa kualitas produk

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image, Promosi,

dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Obat Sakit Radang

Tenggorokan produksi PT. Etercon Pharma (Studi pada Konsumen

Obat Trilac di Apotek Sari Husada Kabupaten Demak).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :


8

1. Bagaimana brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat

sakit radang tenggorokan produksi PT. Etercon Pharma, khususnya Obat

Trilac di Apotek Sari Husada Kabupaten Demak ?

2. Bagaimana promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat sakit

radang tenggorokan produksi PT. Etercon Pharma, khususnya Obat Trilac

di Apotek Sari Husada Kabupaten Demak ?

3. Bagaimana kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

obat sakit radang tenggorokan produksi PT. Etercon Pharma, khususnya

Obat Trilac di Apotek Sari Husada Kabupaten Demak ?

4. Bagaimana pengaruh brand image, promosi, dan kualitas produk secara

simultan terhadap keputusan pembelian obat sakit radang tenggorokan

produksi PT. Etercon Pharma, khususnya Obat Trilac di Apotek Sari

Husada Kabupaten Demak ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian yaitu untuk mengetahui sejauh manakah brand

image, promosi, dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh brand image

terhadap keputusan pembelian obat sakit radang tenggorokan produksi


9

PT. Etercon Pharma, khususnya Obat Trilac di Apotek Sari Husada

Kabupaten Demak.

2. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh promosi terhadap

keputusan pembelian obat sakit radang tenggorokan produksi PT.

Etercon Pharma, khususnya Obat Trilac di Apotek Sari Husada

Kabupaten Demak.

3. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh kualitas produk

terhadap keputusan pembelian obat sakit radang tenggorokan produksi

PT. Etercon Pharma, khususnya Obat Trilac di Apotek Sari Husada

Kabupaten Demak.

4. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh brand image,

promosi, dan kualitas produk secara simultan terhadap keputusan obat

sakit radang tenggorokan produksi PT. Etercon Pharma, khususnya

Obat Trilac di Apotek Sari Husada Kabupaten Demak.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi terhadap pengembangan khasanah ilmu

pengetahuan dan menambah referensi bagi peneliti lain, yang ingin

meneliti tentang pengaruh brand image, promosi, dan kualitas produk

terhadap keputusan pembelian obat sakit radang tenggorokan produksi

PT. Etercon Pharma, khususnya Obat Trilac di Apotek Sari Husada

Kabupaten Demak.

2. Manfaat Praktis
1

a. Untuk peneliti

Penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori, khususnya teori

di bidang pemasaran ke dalam dunia praktek yang sebenarnya dan

untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan

penelitian.

b. Untuk perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

pertimbangan kepada pihak manajemen perusahaan PT. Etercon

Pharma di Kabupaten Demak dalam membuat strategi-strategi di

masa mendatang.

c. Untuk peneliti berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

pertimbangan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian

selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil objek konsumen yang membeli

obat radang tenggorokan produksi PT. Etercon Pharma, khususnya Obat Trilac di

Apotek Sari Husada di Kabupaten Demak. Ruang lingkup penelitian ini hanya

pada variabel-variabel yang berkaitan dengan manajemen pemasaran obat radang

tenggorokan pada Apotek Sari Husada di Kabupaten Demak yang berkaitan

dengan brand image, promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian

secara langsung mempengaruhi keputusan pembelian sehingga mempengaruhi

tingkat penjualan produk PT. Etercon Pharma di Kabupaten Demak.


1

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab sebagai

berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah. Latar belakang

masalah merupakan landasan pemikiran secara garis besar, secara teori maupun

fakta yang menimbulkan minat untuk melakukan penelitian. Rumusan masalah,

rumusan masalah merupakan pernyataan tentang keadaan, fenomena atau konsep

yang memerlukan pemecahan atau jawaban melalui suatu penelitian dan

pemikiran mendalam dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan alat-alat yang

relevan.

Batasan masalah, batasan masalah merupakan upaya membatasi ruang

lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian itu lebih bisa

penelitian sebelumnya yang sejenis.

Tujuan penelitian, tujuan penelitian merupakan suatu indikasi ke arah mana

penelitian itu dilakukan atau data-data serta informasi apa yang ingin dicapai dari

penelitian. Kegunaan penelitian, kegunaan penelitian merupakan dampak dari

tercapainya tujuan, baik secara praktis maupun teoritis. Sistematika penulisan,

sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai isi dari bab

pendahuluan hingga bab penutup.


1

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang melandasi penelitian dan

menjadi acuan teori yang relevan yang digunakan dalam penelitian. Menjelaskan

penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan,

beberapa teori tersebut tersebut yaitu Teori Pemasaran yang dikemukakan oleh

Kotler ialah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain ( Kotler,

2008: 8).

Kerangka Pemikiran adalah suatu konsep yang menjelaskan mengenai garis

besar alur pemikiran antar variabel dalam penelitian ini. Pengembangan hipotesis

merupakan cara mencari hipotesis melalui hipotesis penelitian terdahulu.

Hipotesis jawaban sementara terhadap penelitian ini.

Bab III Metode Penelitian.

Pada bab ini berisi uraian mengenai metode yang di gunakan untuk

menjawab permasalahan. Variabel penelitian dan definisi operasiaonal, variabel

penelitian dan definisi operasional merupakan deskripsi tentang variabel-variabel

dalam penelitian yang selanjutnya harus dapat didefinisikan secara lebih

operasional. Jenis dan sumber data, jenis dan sumber data merupakan deskripsi

tentang jenis data dari variabel-variabel dalam penelitian.

Populasi dan sampel, pada populasi dan sampel dijelaskan tentang hal-hal

yang berkaitan dengan populasi, jumlah sampel yang diambil, dan responden yang

dimintai keterangan atau data.. Metode pengumpulan data, pada metode


1

pengumpulan data dijelaskan metode pengambilan data penelitian yang

digunakan. Metode analisis, pada metode analisis dijelaskan tentang jenis atau

model analisis dan mekanisme alat analisis yang digunakan dalam penelitian.

Bab IV Hasil Dan Pembahasan.

Pada bab ini akan dibahas secara rinci hasil penelitian, disajikan menurut

topik dan sub topik secara berurutan. Deskripsi objek penelitian, deskripsi objek

penelitian merupakan pembahasan secara deskriptif variabel-variabel yang

berkaitan dengan masalah penelitian. Analisis data, pada analisis data berisikan

penyederhanan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.

Pembahasan, pada pembahasan dilakukan interpretasi dari informasi analisis data

yang diperoleh.

Bab V Penutup.

Bab ini membahas mengenai kesimpulan. Pada kesimpulan disajikan secara

singkat apa yang telah diperoleh dari pembahasan. Saran, saran merupakan

anjuran yang disampaikan kepada pihak yag terkait dengan hasil penelitian.
BAB II TINJAUAN

PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai kajian pustaka, teori atau penelitian sejenis

yang telah dipublikasikan pada beberapa jurnal tentang dampak pada aspek brand

image, promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian yang telah

dibuat sebelumnya, kemudian akan diulas dan dijadikan bahan untuk pembuatan

penelitian ini yang digunakan sebagai rujukan dalam skripsi ini.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan suatu teori relevan yang digunakan untuk

menjelaskan variable-variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk memberi

jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang sedang diajukan, dan

penyusunan instrument penelitian. Teori yang digunakan benar-benar telah teruji

kebenarannya.

2.1.1. Keputusan Pembelian

2.1.1.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu

tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif (Schiffman dan Kanuk, 2008).

Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2016), keputusan pembelian

merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana

individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan

bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan mereka. Pendapat lain Kotler dan Keller (2009) keputusan pembelian

14
1

adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di

dalam kumpulan pilihan. Menurut (Tjiptono, 2016) keputusan pembelian

merupakan serangkaian proses yang awalnya dari konsumen mengenal suatu

masalah, mengulik informasi tentang produk atau merek tertentu dan

mempertimbangkan produk atau merek tersebut seberapa bagus masing-masing

alternatif tersebut dapat memecahkan permasalahannya, yang sleanjutnya proses

tersebut menuju pada keputusan pembelian.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah

tahap dimana konsumen harus melakukan keputusan menyangkut memilih suatu

jenis produk yang menarik minat mereka. Keputusan konsumen yang dipengaruhi

oleh ekonomi keuangan, tekonologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi,

promosi, physical evidence, people dan process sehingga membentuk suatu sikap

pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan

berupa respons yang muncul produk apa yang akan dibeli.

2.1.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler, P., & Keller, (2017) faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian meliputi:

a. Pilihan produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Keputusan tersebut menyangkut

pula bentuk, ukuran, mutu, corak, dan sebagainya. perusahaan harus

melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang

produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik mereknya.


1

b. Pilihan merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek yang akan dibeli.

Setiap merek memiliki perbedaan masing-masing. Dalam hal ini perusahaan

mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah produk.

c. Pilihan Dealer

Konsumen harus mengambil keputusan tentang tempat atau toko mana yang

akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam menentukan pilihan

tempat pembelian, bisa dikarenakan oleh faktor lokasi yang dekat, harga yang

murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan

tempat dan sebagainya.

d. Jumlah pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang

akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari

satu. Perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan

keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.

e. Waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan

pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli

sebuah produk.

f. Metode pembayaran

Setelah melalui beberapa proses dan akan melakukan keputusan pembelian,

konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran apa yang

akan digunakan saat bertransaksi, pembayaran secara cash atau kredit.


1

Menurut Kotler, P., & Keller, (2017) dalam keputusan pembelian

konsumen, terdapat enam sub keputusan yang dilakukan oleh pembeli yaitu:

a. Product choice (Pilihan produk)

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk

atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini

perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang

berminat membeli sebuah produk serta alternative yang mereka

pertimbangkan.

b. Brand choice (pilihan merek)

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan

dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal

ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih merek

yang terpercaya.

c. Dealer choice (pilihan tempat penyalur)

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan

dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan

penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah,

persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan temapt

dan lain sebagainya.

d. Purchase amount (jumlah pembelian atau kuantitas). Konsumen dapat

mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan

dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari

satu jenis produk. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan


1

banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda daripara

pembeli.

e. Purchase timing (waktu pembelian)

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-

beda, misalnya: ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua

minggu sekali, tiga minggu sekali atau sebulan sekali dan lain-lain.

f. Online and social media marketing

Pemasaran online dan media sosial, yaitu aktivitas online dan program

yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara

langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau memperoleh

penjualan produk dan layanan.

g. Mobile marketing (pemasaran mobile) yaitu bentuk khusus pemasaran

online yang menempatkan komunikasi pada konsumen ponsel,

smartphone atau tablet.

2.1.1.3. Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler, P., & Keller, (2017) terdapat tiga indikator dalam menentukan

keputusan pembelian, yaitu:

a. Kemantapan pada sebuah produk.

Pada saat melakukan pembelian, konsumen memilih salah satu dari

beberapa alternatif. Pilihan yang ada didasarkan pada mutu, kualitas dan

faktor lain yang memberikan kemantapan bagi konsumen untuk membeli

produk yang dibutuhkan. Kualitas produk yang baik akan membangun

semangat konsumen sehingga menjadi penunjang kepuasan konsumen.


1

b. Kebiasaan dalam membeli produk

Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus menerus dalam

melakukan pembelian produk yang sama. Ketika konsumen telah

melakukan keputusan pembelian dan mereka merasa produk sudah

melekat dibenaknya bahkan manfaat produk sudah dirasakan. Konsumen

akan merasa tidak nyaman jika membeli produk lain.

c. Kecepatan dalam membeli sebuah produk

Konsumen sering mengambil sebuah keputusan dengan menggunakan

aturan (heuristic) pilihan yang sederhana. Heuristic adalah sebuah proses

yang dilakukan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan secara

cepat, menggunakan sebuah pedoman umum dalam sebagian informasi

saja.

2.1.2. Brand Image

2.1.2.1. Pengertian Brand Image

Menurut Tjiptono dan Diana (2016) brand image berkenaan dengan

persepsi konsumen terhadap sebuah merek. Sedangkan menurut Kotler dan Keller

(2016) brand image adalah persepsi konsumen tentang suatu refleksi dari asosiasi

yang ada pada pikiran konsumen. Menurut Setiadi dalam (Hudatama, 2023)

menuturkan brand image mengarah ke skema memori sebuah merek yang

memuat pemahaman pelanggan atas atribut, keunggulan, pemakaian, kondisi para

penggunanya dan kriteria pemasar maupun kriteria pembuat produk atau merek.
2

Shimp dalam (Hudatama et al., 2023) menambahkan brand image bisa

diasumsikan sebagai asosiasi yagn hadir dibenak pembeli saat mengingat suatu

merek. Menurut Kotler dan Keller (2016) brand image adalah setiap produk yang

terjual dipasaran memiliki citra tersendiri dimata konsumennya yang sengaja

diciptakan oleh pemasar untuk membedakannya dari para pesaing. Simamora

dalam (Taufiqurrohman, R. M., Lukiarti, 2023) menyatakan bahwa brand image

adalah rangkaian yang unik asosiasi akan dibuat atau dikelola oleh pemasar.

Asosiasi menyatakan yang asli dari merek dan apa yang disajikan kepada

pelanggan. Kuatnya brand image dibenak konsumen maka akan menyebabkan

semakin kuat rasa percaya diri yang akan dirasakan oleh konsumen dalam

menggunakan produk yang dibelinya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa brand image

adalah petunjuk yang digunakan oleh konsumen untuk mengevaluasi produk

ketika tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu produk.

2.1.1.2. Manfaat Brand Image

Menurut Kotler dan Amstrong (2012), brand image yang efektif dapat

mencerminkan tiga hal yaitu:

a. Membangun karakter produk dan memberikan vlaue proposition

b. Menyampaikan karakter produk secara unik sehingga berbeda dengan para

pesaingnya

c. Memberi kekuatan emosional dari kekuatan rasional.

Menurut Kotler dan Keller (2012) bahwa enam tingkat dari pengertian

brand image, yakni:


2

a. Atribut, yaitu suatu merek atribut tertentu ke dalam pikiran konsumen

b. Manfaat, atribut yang ada harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional

dane mosional

c. Nilai, merek juga menyatakan tentang nilai pembuat atau produsen

d. Budaya, merek dapat mempresentasikan budaya

e. Kepribadian, merek dapat menjadi proyeksi dan pribadi ternteut

f. Pengguna, merek dapat mengesankan tipe konsumen tertentu.

2.1.1.3. Indikator Brand Image

Menurut Kotler dan Keller (2016) dimensi brand image adalah sebagai

berikut:

1. Brand Identity

Dimensi pertama adalah brand identity atau identitas merek. Brand identity

merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan merek atau produk tersebut

sehingga konsumen mudah mengenali dan membedakannya dengan merek

atau produk lain, seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas perusahaan

yang memayunginya, slogan dan lain-lainnya.

2. Brand Personality

Dimensi kedua adalah brand personality atau personalitas merek. Brand

personality adalah karakter khas sebuah merek yang membentuk kepribadian

tertentu sebagaimana layaknya manusia, sehingga khalayak konsumen dengan

mudah membedakannya dengan merek lain dalam kategori yang sama,

misalnya karakter tegas, kaku, berwibawa, ningrat, atau murah senyum,


2

hangat, penyayang, berjiwa sosial, atau dinamis, kreatif, independen, dan

sebagainya.

3. Brand Association

Dimensi ketiga adalah brand association atau asosiasi merek. Brand

association adalah hal-hal spesifik yang pentas atau selalu dikaitkan dengan

suatu merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu produk, aktivitas yang

berulang dan konsisten misalnya dalam hal sponsorship atau kegiatan social

responsibility, isu-isu yang sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut,

ataupun person.

4. Brand Attitude and Behavior

Dimensi keempat adalah brand attitude atau sikap dan perilaku merek. Brand

attitude atau sikap dan perilaku merek. Brand attitude and behavior adalah

sikap atau perilaku komunikasi dan interaksi merek dengan penjual kepada

konsumen dalam menawarkan benefit-benefit dan nilai yang dimilikinya.

5. Brand Benefit and Competence

Dimensi kelima adalah brand benefit and competence atau manfaat dan

keunggulan merek. Brand benefit and competence atau manfaat dari

keunggulan merek. Brand benefit and competence merupakan nilai-nilai dan

keunggulan khas yang ditawarkan oleh suatu merek kepada konsumen yang

membuat konsumen dapat merasakan manfaat karena kebutuhan, keinginan,

mimpi dan obsesinya terwujudkan oleh apa yang ditawarkan tersebut

benefit/values). Manfaat keunggulan dan kompetensi khas suatu merek akan


2

mempengaruhi brand image produk individu, individu atau lembaga/

perusahaan tersebut.

2.1.3. Promosi

2.1.3.1. Pengertian Promosi

Menurut Tjiptono dan Chandra (2016) promosi merupakan salah satu

bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan

pemasaran yang bertujuan untuk menyebarkan membujuk atau mempengaruhi,

atau mengingatkan konsumen sasaran akan produk perusahaan agar bisa diterima,

dibeli dan loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. sedangkan promosi

menurut Kotler dan Keller (2016) promosi merupakan aktivitas yang

mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk

membelinya. Pendapat lain dari Budianto (2015), promosi adalah surat

komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah

sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal sehingga menjadi

membeli dan tetap mengingat produk tersebut. Pendapat lain dari Cannon,

William, dan Jerome (2008) mengatakan bahwa promosi adalah

mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau orang

lain untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi adalah

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
2

bersangkutan. Promosi penjualan ini menjadi efektif untuk mendoromg konsumen

untuk membeli produk tertentu.

2.1.3.2. Jenis Kegiatan Promosi

Indikator promosi dapat digunakan perusahaan sebagai tolak ukur

apakah pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan sampai pada konsumen

yang dituju. Menurut Kotler, P., & Keller, (2017) ada lima jenis kegiatan promosi

antara lain :

1) Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah bentuk promosi non personal dengan menggunakan

berbagai media yang ditujukan untuk meningkatkan pembelian.

Perusahaan menggunakan iklan sebagai media pengenalan produk kepada

konsumen dan memungkinkan pelanggan mendapatkan informasi yang

memadai mengenai produk yang dijual dipasar. Untuk mempertahankan

produk agar tidak dilupakan oleh konsumen maka produsen harus

melakukan periklanan berkala dan menghadirkan inovasi baru dalam

memasarkan produk.

2) Promosi penjualan

Promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka pendek untuk

mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk/jasa. Tujuan

promosi penjualan sangat beragam, perusahaan dapat menggunakan

promosi penjualan untuk mendorong pembelian jangka panjang atau

meningkatkan hubungan penjualan jangka pendek.


2

3) Personal selling

Personal selling atau penjualan tatap muka yaitu bentuk promosi secara

personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon

pembeli yang ditunjukkan untuk meningkatkan pembelian. Personal

selling dianggap efektif dalam memasarkan produk karena seller dapat

menjelaskan secara langsung kepada konsumen mengenai produknya,serta

dapat membantu konsumen menemukan jenis produk yang sesuai dengan

kebutuhannya.

4) Publisitas

Publisitas adalah bentuk promosi non personal mengenai pelayanan atau

kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi atau berita

tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah). Tujuan dari publisitas adalah

untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara non personal yang

bersifat komersial mengenai produk tersebut di media elektronik maupun

media cetak.

5) Pemasaran langsung dan iteraktif (Direct Marketing)

Direct marketing adalah sistem pemasaran dimana perusahaan

berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk

mendapatkan respon. Komunikasi dalam direct marketing dapat dilakukan

dengan penggunaan surel, telepon, dan alat penghubung non personal

lainnya untuk mendapatkan tanggapan langsung dari calon pelanggan.

2.1.3.3. Indikator Promosi


2

Menurut Kotler, P., & Keller, (2017) indikator-indikator promosi

diantaranya adalah:

1) Pesan promosi

Adalah tolak ukur seberapa baik pesan promosi dilakukan dan disampaikan

kepada pasar

2) Media promosi

Adalah media yang digunakan oleh perusahaan guna melaksanakan promosi.

3) Waktu promosi

Adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

4) Frekuensi promosi

Adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu melalui

media promosi penjualan.

Berdasarkan uraian di atas, indikator promosi yang dipakai dalam penelitian

ini adalah pada teori Kotler dan Amstrong yang meliputi pesan promosi, media

promosi, waktu promosi dan frekuensi promosi.

2.1.4. Kualitas Produk

2.1.4.1. Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler, & Keller, (2017) produk adalah segala sesuatu yang bisa

ditawarkan ke market untuk memenuhi keinginan atua kebutuhan para konsumen.

Sedangkan menurut Stanton dalam (Vidianto & Soebiantoro, 2022) menyatakan

produk bersifat kompleks, baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk

kemasan, warna, harga, reputasi perusahaan dan pengecer.


2

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar atau diperhatikan,

dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan

kebutuhan (Sudaryono, 2016).

Pendapat lain dari Saidi dalam Sudaryono, (2016) produk adalah apa

saja yang dipasarkan, termasuk benda-benda fisik, jasa manusia, tempat,

organisasi dan ide atau gagasan. Pendapat lain dari Kotler dan Armstrong (2012),

kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya,

meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan serta

atribut yang bernilai lainnya. Sedangkan Kotler dan Keller (2012) kualitas produk

merupakan sebuah ciri khas yang dimiliki oleh suatu produk dimana berkontribusi

terhadap kemampuan memenuhi permintaan yang ditentukan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa produk adalah

barang yang dipasarkan yang memiliki nilai konsumsi sehingga pelanggan

mendapatkan manfaatnya.

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk dalam memberikan

kinerja sesuai dengan fungsinya (Kotler, & Keller, 2017). Sedangkan menurut

Tjiptono, (2016) kualitas produk adalah semua dimensi penawaran produk yang

menghasilkan manfaat bagi pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk

adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya termasuk di dalamnya

keawetannya, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta

atribut bernilai lainnya.

2.1.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk


2

Perusahaan dapat melanjutkan untuk membuat produk mereka lebih

menarik dna kompetif pada tahap yang manapun dari pertumbuhan sampai

kemunduran. Daur hidup produk dapat diperpanjang dengan melakukan berbagia

langkah kreatif, inovatif dan melakukan terobosan-terobosan berikut:

1) Perluasan produk.

Produk yang telah ada dipasarkan secara global dalam bentuk yang sama,

tanpa dimodifikasi.

2) Adaptasi produk.

Melakukan modifikasi produk utama agar sesuai dengan keinginan

masyarakat negara yang dituju.

3) Pengenalan ulang

Produk-produk yang di pasar lama telah dianggap usang dapat dikenalkan

ulang pada pasar-pasar yang baru.

a. Pemberian Merek

Merek adalah simbol pengejawantahan seluruh informasi yang berkait

dengan produk atau jasa. Merek biasanya terdiri dari nama, logo dan seluruh

elemen visual lain seperti gambar, tipografi dan warna dan simbol Sudaryono,

(2016).

Citra merek dibangun dengan memasukkan kepribadian atau citra

ke dalam produk atau jasa, untuk kemudian dimasukkan ke alam bawah sadar

konsumen. Merek merupakan salah satu elemen penting dalam tema


2

periklanan, untuk menunjukkan apa yang bisa diberikan oleh pemilik merek

kepada pasar. Seni dalam membangun dan mengelola merek disebut brand

management.

Merek yang telah dikenal luas oleh pasar disebut brand recognation.

Merek ini dibangun dari titik di mana merek mendapat sentiman positif di

pasar. Tingatan di mana sentiman positif tersebut mencapai titik puncaknya

disebut brand franchise.

Brand equality mengukur keseluruhan nilai dari merek terhadap

pemilik merek dan menggambarkan tingkatan brand franchise. Jika merek

tersebut secara ekslusif mengidentifikasi pemilik merek sebagai merek produk

atau jasa, sebaiknya pemilik merek melindungi hak kepemilikan merek

tersebut dengan mendaftarkannya sebagai merek dagang.

b. Strategi Positioning Produk

Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian

yang berat bagi seorang pemasar. Keberhasilan suatu positioning biasanya

berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing.

Menurut Sudaryono, (2016) pada umumnya proses positioning produk

berupa:

1) Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan

ditempatkan.

2) Mengidentifikasi dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan

seberapa besar pasar


3

3) Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka

terhaap produk dan produk pesaing.

4) Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk.

5) Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing

6) Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel

marketing dalam melakukan marketing mix.

7) Menguji ketepatan antara:

a) Daya saing produk kita dengan produk pesaing

b) Posisi produk kita dalam persaingan

c) Posisi faktor ideal dalam marketing mix.

c. Ciri-ciri Merek yang Baik

Menurut Sudaryono, (2016) ciri-ciri merek yang baik adalah: mudah

diingat, mudah dikenali, mudah diucapkan, menarik, terlindungi dengan

baik, menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk,

menonjolkan citra perusahaan atau produk, dan menonjolkan produk

dibanding pesaing.

2.1.4.3. Indikator Kualitas Produk


Menurut Hakim dan Saragih dalam (Dewi, S.A., 2021) indikator dari

kualitas produk, yakni:

1. Performance (kinerja) yakni karakter dari produk.

2. Durability (keawetan) yang menunjukan keawetan atau daya tahan produk.


3

3. Conformance yang menunjukan seberapa jauh suatu produk dapat menyamai

standar atau spesifikasi tertentu.

4. Serviceability, yakin kecepatan dan kemudahan untuk pelayanan

5. Persepsi terhadap kualitas yakni kualitas yang dinilai berdasarkan reputasi.

2.2. Penelitian Terdahulu


Beberapa penelitian sejenis yang telah dipublikasikan pada beberapa jurnal
diantaranya:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama peneliti/ judul Variabel Hasil penelitian

1. Sumiati dan X1 = Harga Hasil penelitian ini


Gea, menunjukkan
D. X2 = Brand image bahwa harga berpengaruh
(2021) signifikan terhadap keputusan
X3 = Kualitas
pembelian produk obat bermerek,
Produk Brand Image berpengaruh positif
Pengaruh Harga, namun tidak signifikan terhadap
Y = Keputusan keputusan pembelian produk obat
Brand Image dan
Kualitas Produk Pembelian bermerek sedangkan kualitas
terhadap Keputusan produk berpengaruh positif
Pembelian Produk namun tidak signifikan terhadap
Obat Bermerek pada keputusan pembelian produk obat
PT. Bernofarm. bermerek pada PT. Bernofarm.

2. Taufiqurrohman X1 = Brand image Brand image dan kualitas


(2023) produk
X2 = berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap keputusan
Kualitas
pembelian smartphone Realme di
Pengaruh Brand
produk Kecamatan Rembang, promosi
Image, Kualitas
berpengaruh positif signifikan
Produk dan Promosi X3 = Promosi terhadap keputusan pembelian
terhadap Keputusan
Y = Keputusan smartphone Realme di Kecamatan
Pembelian
Rembang.
Konsumen pada
Pembelian
Smartphone Realme
di Kecamatan Konsumen
3

Rembang

3. Vidianto, R. A. (2022) X1 = Brand Image Brand image, kualitas produk, dan


promosi mempunyai dampak yang
X2 = Kualitas cukup baik terhadap keputusan
Pengaruh Brand Image, Produk pembelian Kartu Perdana Im3
Kualitas Produk dan Prabayar by Indosat di Kota Tuban,
Promosi terhadap X3 = Promosi Jawa Timur.
Keputusan Pembelian Y = Keputusan
Kartu Perdana Im3
Prabayar by Indosat di Pembelian
Kota Tuban, Jawa
Timur.

4. Sumilat, S.(2020) X1 = Kualitas Kualitas produk,harga dan


promosi berpengaruh positif dan
Produk signifikan secara simultan terhadap
Pengaruh Kualitas X2 = Harga X3 keputusan pembelian sepeda motor
Produk, Harga dan pada PT. Hasrjat Abadi.
Promosi terhadap = Promosi
Keputusan Pembelian Y = Keputusan
Sepeda Motor pada PT.
Hasrjat Abadi Yamaha Pembelian
Samratulangu.

5. Rahmawati, D. dan X1 = Brand Image Brand image berpengaruh positif


Chan, S (2022) dan signifikan terhadap keputusan
X2 = Promosi pembelian, promosi berpengarh
X3 = Kualitas positif dan signifikan terhadap
Pengaruh Brand Image, keputusan pembelian, kualitas
Promosi, dan Kualitas Pelayanan pelayanan berpengaruh positif dan
Pelayanan terhadap tidak signifikan terhadap keputusan
Y = Keputusan
Keputusan Pembelian pembelian Konsumen (Studi pada
Konsumen (Studi pada Pembelian Kopi Janji Jiwa Citra
Kopi Janji Jiwa Citra 6 6 Kalideres).
Kalideres)

6. Kusuma, S. S (2022) X1 = Brand Image Hasil penelitian menunjukkan


bahwa brand image, kualitas
3

X2 = Kualitas produk dan harga diuji secara


simultan memiliki hasil signifikan
Pengaruh Brand Produk dan berpengaruh terhadap keputusan
Image, Kualitas pembelian pada Merek Uniqlo.
X3 = Harga
Produk dan Harga
terhadap Keputusan Y = Keputusan
Pembelian pada
Merek Uniqlo Pembelian

7. Pratama dan Realize X1 = Kualitas Kualitas produk, brand image,


(2020) promosi berpengaruh positif dan
Produk signifikan terhadap keputusan
X2 = Brand Image pembelian Pembelian Smartphone.
Pengaruh Kualitas
Produk, Brand Image X3 = Promosi
dan Promosi Terhadap Y = Keputusan
Keputusan Pembelian
Smartphone Samsung Pembelian
pada mahasiswa

8. Afsyah, F. L., (2023) X1 = Brand Image Variabel brand image, kualitas


produk, dan promosi berpengaruh
X2 = Kualitas postif dan signifikan terhadap
Pengaruh Brand Produk keputusan pembelian Kartu Perdana
Image, Kualitas IM3 di Kota Pontianak.
Produk, dan Promosi X3 = Promosi
terhadap Keputusan Y = Keputusan
Pembelian Kartu
Perdana IM3 di Kota Pembelian
Pontianak

9. Dewi, A., S. Dan X1 = Citra Merek Temuan hasil


Elwisam (2021)
X2 = Kualitas penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel citra merek, kualitas produk
Produk dan promosi
Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk, dan X3 = Promosi berpengaruh positif dan signifikan
Promosi terhadap Y = Keputusan terhadap keputusan pembelian
Keputusan Pembelian produk proyektor Epson di
Produk Proyektor Pembelian Jakarta.
Epson di
3

Jakarta

10. A.Ulfi Andriyani X1 = Brand Image Hasil penelitian menunjukkan


(2019) bahwa variabel brand image,
X2 = Harga harga, dan kualitas produk
X3 = Kualitas berpengaruh terhadap keputusan
Pengaruh Brand pembelian konsumen di Saloka
Image, Harga, dan Produk Yogjakarta.
Kualitas Produk
Y = Keputusan
terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pembelian
di Saloka Yogjakarta

Sumber : Dikembangkan dalam penelitian ini pada tahun 2023

2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) kerangka berpikir adalah sintesa yang

mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan

untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis penelitian

yang berbentuk bagan alur yang dilengkapi penjelasan kualitatif. Jadi dengan

kerangka teori dapat memberikan dasar konseptual bagi penulis untuk

mengidentifikasi variabel yang terkait dalam suatu penelitian. Kerangka

pemikiran pada penelitian pengaruh brand image, promosi, dan kualitas produk

terhadap keputusan pembelian Obat Tablet Trilac pada Apotek Sari Husada

Kabupaten Demak.

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian

Brand Image (X1)


3

H1

Promosi (X2) Keputusan


H2
Pembelian (Y)

H3
Kualitas Produk
(X3)

H4

Sumber : Dikembangkan dalam penelitian ini pada tahun 2023


Keterangan :
: Ruang Lingkup Penelitian
: Pengaruh Parsial
: Ruang Lingkup Varibel Simultan
: Variabel Independen dan Dependen
: Pengaruh secara simultan
2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian

Brand image merupakan petunjuk yang digunakan oleh konsumen untuk

mengevaluasi produk ketika tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang

suatu produk. Terdapat kecenderungan bahwa konsumen akan memilih produk

yang telah dikenal baik melalui pengalaman menggunakan produk maupun

berdasarkan informasi yang dipeorleh mealui berbagai sumber. Jika sebuah

merek sudah dikenal oleh konsumen, maka produk dengan merek tersebut dapat

dijual dengan mudah kepada konsumen. Brand image ini menyangkut pengakuan,

tingkat status yang diakui terbukti oleh masyarakat dengan track record yang
3

baik. Dengan adanya semua itu, maka timbul produk dengan merek yang disukai

oleh konsumen akan lebih mudah dijual dengan kualitas yang tinggi maka akan

memiliki reputasi yang baik.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh brand image terhadap keputusan

pembelian ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian

terdahulu Rahmawati, D. dan Chan, (2022), Khaerani et al., (2020), Hudatama et

al., (2023), (Sumiati, 2021) dengan hasil bahwa brand image mempengaruhi

keputusan pembelian. Dengan hasil tersebut maka penulis memberikan jawaban

sementara atas masalah yang dirumuskan sebagai berikut :

H 1 : Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

Pembelian obat tablet Trilac pada Apotek Sari Husada Kabupaten Demak

2.4.2 Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Promosi adalah penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada

hakekatnya promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau manwarkan

produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau

mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor

mengharapkan kenaikan angka penjualan.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh promosi terhadap keputusan

pembelian ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian

terdahulu (Sumilat et al., 2022), (Hudatama et al., 2023), (Khaerani et al., 2020),
3

(Azhari & Fachry, 2020) menyatakan promosi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Dengan hasil penelitian terdahulu tersebut maka penulis memberikan

jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan sebagai berikut :

H 2 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

Pembelian obat tablet Trilac pada Apotek Sari Husada Kabupaten Demak

2.4.3 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar atau

diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan

keinginan dan kebutuhan.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh kualitas produk terhadap kualitas

produk ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian terdahulu

bahwa Rumondor, dan Tumbel, (2017) menunjukkan bahwa kualitas produk

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian lain oleh Vidianto & Soebiantoro, (2022) menunjukkan kualitas

produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian,

begitu pula Pratama & Realize, (2020) dimana hasil penelitian juga menunjukkan

bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dengan hasil tersebut maka penulis memberikan jawaban sementara atas

masalah yang dirumuskan sebagai berikut :

H 3 :Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian obat tablet Trilac pada Apotek Sari Husada

Kabupaten Demak
3

2.4.4 Pengaruh Brand Image, Promosi, dan Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang awalnya dari

konsumen mengenal suatu masalah, mengulik informasi tentang produk atau

merek tertentu dan mempertimbangkan produk atau merek tersebut seberapa

bagus masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan permasalahannya,

yang selanjutnya serangkaian proses tersebut menuju pada keputusan pembelian.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh brand image, promosi, dan kualitas

produk terhadap keputusan pembelian ditemukan banyak dari berbagai sumber.

Dari hasil penelitian terdahulu bahwa (Pratama & Realize, 2020) dan (Jayadih,

T., Rahmana, A. S., Mustaqim, Maddinsyah, 2021) menunjukkan bahwa brand

image, promosi, dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Dari hasil penelitian terdahulu bahwa Vidianto & Ugy Soebiantoro, (2022)

menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel promosi dan kualitas produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dengan hasil tersebut maka penulis memberikan jawaban sementara atas

masalah yang dirumuskan sebagai berikut :

H 4 : Brand Image, Promosi, dan Kualitas Produk berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian obat Trilac pada

Apotek Sari Husada Kabupaten Demak


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode dalam suatu penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

sangat diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada pada

saat penelitian dilaksanakan. Hal ini berguna untuk memperoleh keakuratan

data dan pengembangan pengetahuan serta untuk menguji suatu kebenaran

di dalam pengetahuan tersebut. Oleh sebab itu setiap penelitian diperlukan

adanya metode atau cara untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan

oleh seseorang, maka dari dari itu penulis menggunakan metode penelitian

korelasional yang menyatakan bahwa suatu alat statistik yang dapat

digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang

berbeda-beda agar dapat menentukan tingkat pengaruh antara variabel X

dan variabel Y dengan mencari t hitung dan f hitung (Arikunto, 2010:270).

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

yaitu penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif utuk dikaji

secara kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

kuisioner, kemudian analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan

SPSS versi 25. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian jenis ex post facto yaitu dimana peneliti berusaha menentukan

penyebab kejadian peristiwa pengaruh dan yang mempengaruhi telah terjadi

dan diteliti oleh peneliti dalam tinjauan ke belakang (Sugiyono, 2016).

39
4

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas yaitu

brand image (X1), promosi (X2), kualitas produk (X3) terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

telah ditetapkan oleh seorang peneliti untuk memperoleh informasi mengenai

hal-hal tersebut, akan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono

(2009). Ada dua variabel penelitian, yaitu variabel terikat dan variabel bebas.

Variabel terikat adalah variabel yang bergantung pada variabel lain, sedangkan

variabel bebas adalah variabel yang tidak bergantung pada variabel lain.

Variabel penelitian dan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Variabel Bebas (Independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

menyebabkan perubahan atau munculnya variabel terikat (berbatas) yang

dilambangkan dengan (X), meliputi:

a. Brand image yang dilambangkan dengan X1

b. Promosi yang dilambangkan dengan X2

c. Kualitas Produk yang dilambangkan dengan X3

2. Variabel Terikat (Dependent variable)

Variabel yang dipengaruhi atau dihasilkan dari variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian yang

dilambangkan dengan huruf (Y).


4

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional, menurut Saifuddin Azwar (2007: 72) adalah suatu

definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima secara objektif bilamana

indikatornya tidak tampak. Definisi variabel berdasarkan karakteristik variabel

yang diamati. Untuk menghindari kesalahpahaman. Dalam penelitian ini,

definisi operasional dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2
Definisi Operasional Variable

No Variabel Pengertian Indikator Skala


Penelitian Penguji
1. Brand Brand image adalah 1. Identitas Skala Likert
Image setiap produk yang Merk 1 = STS
terjual dipasaran 2. Personalitas 2 = TS
memiliki citra tersendiri Merk 3=N
dimata konsumennya 3. Asosiasi 4=S
yang sengaja diciptakan Merk 5 = SS
oleh pemasar untuk 4. Brand
membedakannya dari Attitude
para pesaing (Kotler dan 5. Brand
Keller, 2016) Benefit
2. Promosi Promosi merupakan 1. Pesan Skala Likert
aktivitas yang promosi 1 = STS
mengkomunikasikan 2. Media 2 = TS
keunggulan produk dan promosi 3=N
membujuk pelanggan 3. Waktu 4=S
sasaran untuk membelinya promosi 5 = SS
(Kotler dan Keller, 2016) 4. Frekuensi
promosi
3. Kualitas Kualitas produk adalah 1. Performance Skala Likert
Produk kemampuan suatu produk (karakter 1 = STS
untuk melaksanakan produk) 2 = TS
fungsinya, meliputi daya 2. Keawetan 3=N
tahan, keandalan, ketepatan, produk 4=S
kemudahan operasi dan 3. Conformance 5 = SS
perbaikan serta atribut yang 4. Serviceability
bernilai lainnya (Kotler dan 5. Persepsi
Armstrong, 2012).

4. Keputusan Keputusan pembelian 1. Kemantapa Skala Likert


4

Pembelian merupakan serangkaian n pada 1 = STS


proses yang awalnya sebuah 2 = TS
dari konsumen produk 3=N
mengena`l suatu 2. Kebiasaan 4=S
masalah, mengulik dalam 5 = SS
informasi tentang membeli
produk atau merek produk
tertentu dan 3. Kecepatan
mempertimbangkan dalam
produk atau merek membeli
tersebut seberapa bagus sebuah
masing-masing alternatif produk
tersebut dapat
memecahkan
permasalahannya, yang
sleanjutnya proses
tersebut menuju pada
keputusan pembelian.
(Tjiptono, 2016)

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2016: 80).

Populasi adalah objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya oleh peneliti. Menurut Hendryadi (2019) terdapat dua jenis

Populasi yaitu Populasi Terbatas dan Populasi Tak Terbatas.

a. Populasi Terbatas (Finite Population) adalah populasi yang dapat dihitung

jumlahnya. Namun, terkadang populasi terbatas sangat besar, sehingga dapat

diperlakukan sebagai populasi tak terbatas untuk kesimpulan statistik

(generalisasi).
4

b. Populasi Tak Terbatas adalah populasi yang tidak memungkinkan peneliti

menghitung jumlah populasi secara keseluruhan. Populasi seperti ini disebut

tak terbatas atau tak terhingga.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang datang ke

Apotek Sari Husada di Kabupaten Demak yang tidak diketahui jumlahnya.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sebagian dari populasi yang akan diambil untuk diteliti dan hasil

penelitiannya digunakan sebagai representasi dari populasi secara keseluruhan.

Dengan demikian, sampel dapat dinyatakan sebagai sebagian dari populasi yang

diambil dengan teknik atau metode tertentu untuk diteliti dan digeneralisasi

terhadap populasi menurut Hendryadi (2019).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu menurut Sugiyono (2018). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh konsumen yang datang ke Apotek Sari Husada di Kabupaten

Demak yang tidak diketahui jumlahnya. Dikarenakan jumlah sampel yang tidak

diketahui, menurut Fauzan, 2015 untuk menentukan jumlah sampel menggunakan

rumus rao purba, 2006 yaitu :

Keterangan :

n : sampel

Z : tingkat penentuan sampel 95% (1,96)


4

Moe (margin of error) : tingkat kesalahan maksimum (10%)

Maka hasil perhitungan sampel dalam penelitian ini yaitu :

n = 1,96²

4(0,1)²

n = 96,04

Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh sampel populasi sebanyak 96,04

responden. Untuk mempermudah perhitungan, peneliti mengambil sampel

sebanyak 100 responden. Sampel yang diambil adalah jumlah konsumen yang

terdapat dalam antrian pembelian hingga lima hari kedepan dimulai dari Senin-

Jum’at pada pukul 08.00-15.00 WIB.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrument penelitian yang digunakan adalah

kuisioner (angket), dengan skala likert. Menurut Sugiyono (2012) “skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Pernyataan yang dijawab oleh responden mendapat nilai sesuai

dengan alternatif jawaban yang bersangkutan. Kriteria penilaian dari

pernyataan tersebut memiliki 5 alternatif jawaban, yaitu untuk pernyataan

positif mempunyai nilai SS = 5, S = 4, N = 3, TS = 2, dan STS = 1 sedangkan

untuk pernyataan negatif mempunyai nilai SS = 1, S = 2, N = 3, TS = 2, dan

STS = 5. Berikut digambarkan rentang skala pada model likert.


4

Tabel 3.3
Rentang Skala Likert
Pernyataan Sangat Setuju Netral Tidak Sangat
Sikap Setuju Setuju Tidak
Setuju
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Sumber: Maharani (2018)

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2017), data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau

data kualitatif yang diangkakan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung, melalui kuisioner

pada pengguna obat sakit radang tenggorokan di Apotek Sari Husada Kabupaten

Demak. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini

adalah studi lapangan (field research). Menurut Mulyana (2018) penelitian

lapangan (field Research) adalah jenis penelitian yang mempelajari fenomena

dalam lingkungannya yang alamiah. Untuk itu, data primernya adalah data yang

berasal dari lapangan. Sehingga data yang didapat benar-benar sesuai dengan

realitas mengenai fenomena-fenomena yang ada di lokasi penelitian tersebut.

Maka dari itu disini peneliti menggunakan jenis penelitian Field Research, agar

dapat mencari data di lapangan secara detail dan terperinci dengan cara

mengamati dari fenomena terkecil yang menjadi acuan titik permasalahan, sampai

mengamati fenomena terbesar serta berusaha mencari solusi permasalahan demi

kemaslahatan bersama. Data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui

kuesioner yang dibagikan kepada sampel penelitian yaitu konsumen yang

membeli obat radang tenggorokan di Apotek Sari Husada Demak.


4

3.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data atau informasi dimaksudkan sebagai pencatatan

peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi

penelitian (Iqbal, 2004: 23). Dalam penelitian ini menggunakan metode

pengumpulan data kuisioner. Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab oleh responden (Sugiyono, 2004).

Dalam penelitian ini kuesioner diberikan kepada konsumen yang membeli obat

radang tenggorokan di Apotek Sari Husada Demak.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Uji Kelayakan Instrumen

Tujuan diadakan uji kelayakan adalah diperolehnya informasi mengenai

kualitas instrumen sudah atau belum memenuhi persyaratan yang digunakan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 211), baik buruknya instrumen akan

berpengaruh terhadap benar tidaknya data yang diperoleh, sedangkan benar

tidaknya sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Instrumen yang

baik selain valid juga harus reliabel, artinya dapat diandalkan.

3.7.1.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2013) validitas adalah instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukkan

derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data

yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Menurut pendapat Ghozali (2011), dalam

penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis faktor. Analisis

faktor merupakan alat analisis


4

statistik yang digunakan untuk meringkas beberapa faktor yang memepngaruhi

suatu variabel tanpa menghilangkan informasi yang diperlukan menjadi beberapa

set indikator saja. Dalam analisis faktor terdapat persyaratan yang wajib dipenuhi

yaitu nilai Kaiser-Meyer-Olkin of Sampling Adequacy (KMO-MSA) harus lebih

dari 0,5 dan nilai MSA pada anti image correlation harus sama dengan atau lebih

besar 0,5.

Besarnya angka MSA adalah 0-1. Jika digunakan dalam

menentukan penggabungan variabel maka ketentuan sebagai berikut:

• Jika MSA = 1, maka variabel diprediksi tanpa


kesalahan.

• Jika MSA > 0,5, maka variabel masih dapat diprediksi dan dianalisis
lebih

• Jika MSA < 0,5, maka variabel tidak dapat diprediksi dan dianalisis lebih

lanjut sehingga variabel tersebut harus dibuang.

Sedangkan untuk nilai signifikan yang dipakai adalah sebesar 5% dengan

ketentuan sebagai berikut:

• Jika probabilitas < 0,05, maka variabel dapat dianalisis lebih


lanjut

• Jika probabilitas > 0,05, maka variabel tidak dapat dianalisis lebih
lanjut

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kekonsistenan jawaban

responden dalam menjawab pernyataan- pernyataan yang mengukur variabel

Ghozali (2013), variabel tersebut antara lain; brand image, promosi dan kualitas

produk serta keputusan pembelian. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk

menguji validitas instrumen, sehingga instrumen yang valid umumnya reliabel,

tetapi uji reliabilitas instrumen harus dilakukan. Pengujian reliabilitas dalam


4
penelitian ini diukur dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha dengan

bantuan program SPSS. Suatu variabel


4

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Ghozali, 2011).

Jika nilai reliabilitas kurang dari 0,6 maka nilainya kurang baik. Artinya adalah

bahwa alat ukur yang digunakan tidak reliabel.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal dimana uji t

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel yang kecil Ghozali (2016:154). Menurut Ghozali (2016:154-158)

untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji

dengan metode pendekatan Grafik Normal P-P Plot of regression standard

dan dengan uji statistik non parametik Kolmogorov-Smirnov. Distribusi

normal membentuk garis diagonal lurus dan grafik data yang tersisa

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data meluas di sekitar garis

diagonal, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data memanjang

dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, model regresi gagal asumsi

normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara varibel independen. Jika

variabel independent saling berkorelasi, maka variabe-variabel ini tidak


5

ortogonal. Untuk menguji multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance

value dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance< 0,10 atau

sama dengan nilai VIF > 10, maka adanya multikolinearitas Ghozali (2013).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterosdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika nilai variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heterosdastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heterosdastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heteroskedatisitas Santoso (2012). Heteroskedastisitas menguji

terjadiya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode

pengamatan yang lain. Cara mempredeksi ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan menggunakan uji glejser, pengambilan keputusanya adalah

sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikasi (Sig.) lebih besar dari 0.05, maka kesimpulannya

adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

2. Jika nilai signifikasi (Sig.) lebih kecil dari 0.05, maka kesimpulannya

adalah terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

3.8 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara berganda antara

dua atau lebih variabel independen (X1, X2 ,X3) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen (Brand
5

Image, Promosi, Kualitas Produk) dengan variabel dependen (Keputusan

pembelian) apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau

negatif untuk memprediksi nilai dari variabel dependen. Apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut :

Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Keterangan :

Y= Keputusan pembelian X2 = Promosi

a = Konstanta X3 = Kualitas Produk

β = Koefisien Regresi e = pengganggu (error)

X1= Brand Image

Sumber rumus: Walean, R dkk (2020).

3.9 Uji Hipotesis

3.9.1 Uji t (Uji Parsial)

Uji Parsial digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel-

variabel bebas, yaitu Brand image (X1), Promosi (X2), Kualitas Produk (X3). Uji

statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen Ghozali (2016:97).

Pengambilan keputusan ini dilakukan berdasarkan perbandingan nilai

Thitung dan Ttabel sebagai berikut :

1. Jika nilai thitung > ttabel dan signifikan nilai probabilitas signifikansi <
dari

0,05 (tingkat kepercayaan yang di pilih) maka hipotesis nol (Ho) ditolak
dan
5

hipotesis alternatif (Ha) diterima.

2. Jika nilai thitung < ttabel dan tidak signifikan atau nilai probabilitas
signifikansi

> dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang di pilih) maka hipotesis nol (Ho)

diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

3.9.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji Simultan bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas

yaitu Brand Image (X1), promosi (X2), Kualitas Produk (X3) secara simultan

atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat yaitu keputusan

pembelian konsumen (Y). Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan

membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dan melihat nilai signifikansi 0,05.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah:

1 Bila Fhitung > Ftabel dan nilai probabilitas < nilai signifikan (Sig ≤ 0,05),

maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

2 Bila Fhitung < Ftabel dan nilai probabilitas > nilai signifikan (Sig ≥ 0,05),

maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

3.9.3 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) digunakan mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R²) yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat

terbatas. Menurut Ghozali (2016:95), nilai (R²) merupakan derajat kemampuan

determinator variabel bebas dalam memnjelaskan setiap perubahan pada variabel

bebas dalam terikat. (R²) juga disebut sebagai koefisien

determinasi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum PT. Etercon Pharma

PT. Etercon Pharma merupakan salah satu perusahaan yang

berkedudukan di Sayung - Demak Kota Semarang dimana bergerak di bidang

Farmasi. PT. Etercon Pharma sendiri berdiri sejak tahun 2007. Slogan yang

dimiliki oleh PT. Etercon Pharma sendiri yaitu “We are Dedicated to You”

dimana memiliki arti perusahaan akan mendedikasikan seluruh potensi yang

dimiliki untuk menghasilkan permintaan pasar dengan kualitas yang terbaik.

Setiap perusahaan pasti memiliki Visi, Misi guna dijadikan pedoman

untuk menjalankan sebuah perusahaan. Berikut merupakan Visi dari PT.

Etercon Pharma yaitu “Mendukung misi Pemerintah dalam menyediakan produk

kesehatan berkualitas baik untuk masyarakat, dengan menyediakan produk-

produk yang berkualitas yang terjangkau.” Sedangkan untuk Misi dari PT.

Etercon Pharma dijabarkan sebagai berikut :

a. Mengembangkan produk baru dan memasarkan produk berkualitas tinggi,

yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia

b. Sejalan dengan pasar bebas, menempatkan diri sebagai penyedia produk

farmasi yang berkualitas bagi pasien dan rekan Internasional.

Fokus pengembangan PT. Etercon Pharma sendiri salah satunya

Sumber Daya Manusia (SDM). Hal itu merupakan asset perusahaan yang sangat

berarti bagi perusahaan. Kurang lebih 500 karyawan bekerja di PT. Etercon

52
5

Pharma dan jika dilihat dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan baik

secara jumlah personil maupun pengetahuan CPOB yang dimiliki oleh para

karyawan. Selain SDM, hal yang menjadi fokus perusahaan adalah penyediaan

alat penunjang yang menjadi sarana dalam mengerjakan pekerjaan tersebut

seperti mesin produksi, pembangunan sarana produksi (gedung) yang baru dsb.

Hal ini dikarenakan permintaan pasar yang semakin meningkat sehingga

perusahaan berupaya untuk selalu meningkatkan kapasitas diri dan selalu

memperbaharui sertifikat CPOB agar seiring sejalan dengan aturan yang ada.

4.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil informasi atau data-data dari

responden dengan cara menggunakan kuesioner yang disebarkan secara offline.

Metode pengambilan sampelnya menggunakan purposive sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, dengan rumus Rao Purbo.

Kuesioner diberikan kepada jumlah konsumen yang datang lima hari

kedepan dimulai dari Senin- Jum’at pada tanggal 21 Januari – 25 Januari 2024

pukul 08.00-15.00 WIB. Adapun yang perlu ditambahkan dalam kuisoner ialah

profil responden yang meliputi jenis kelamin responden, usia, umur dan

pertanyaan tentang Obat Trilac.


5

4.2.1. Jenis Kelamin Responden

Berikut ini identitas responden berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
1 Laki-laki 36 36
2 Perempuan 64 64
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS25, 2024.

Berdasarkan Tabel 4.1. diatas terlihat bahwa responden yang

mendominasi dalam pembelian obat Trilac adalah yang berjenis kelamin

perempuan dengan jumlah presentase mencapai 64%. Hal ini menunjukkan

bahwa konsumen obat trilac di Apotek Sari Husada di dominasi oleh

perempuan dikarenakan saat melakukan penelitian, yang datang melakukan

pembelian kebanyakan perempuan.

4.2.2. Usia Responden

Berikut ini identitas responden berdasarkan usia :

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
No Usia (tahun) Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
1 15 - 25 28 28
2 26 - 35 47 47
3 36 - 45 18 18
4 > 46 7 7
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024.

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, maka dapat diketahui bahwa berdasarkan

tingkat usia, responden yang berusia 15 – 25 tahun berjumlah 28 orang atau

sebesar 28 %, sedangkan 26 – 35 tahun berjumlah 47 orang atau sebesar 47 %


5

dan responden yang berusia antara 36 – 45 berjumlah 18 orang atau sebesar 18

% dan responden yang berusaia di atas 40 berjumlah 7 orang atau sebesar 7 %

dengan demikan dapat di simpulkan bahwa rata – rata responden berkisar

antara 26 – 35 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia antara 26 – 35

tahun adalah yang mereka menganggap obat Trilac cukup baik untuk

menyembuhkan obat sakit radang tenggorokan dibandingkan obat lain produk

lain.

4.2.3. Pembelian Obat Trilac di Apotek Sari Husada

Berikut ini identitas responden berdasarkan pembelian obat Trilac :

Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pembelian Obat Trilac
No Pembelian Obat Trilac Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
1 Ya 100 100
2 Tidak 0 0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas terlihat bahwa responden yang datang ke

Apotek Sari Husada Demak mayoritas pernah melakukan pembelian Obat

Trilac sebanyak 100%.

4.3. Analisis Kuantitatif

4.3.1. Variabel Brand Image (X1)

Berdasarkan hasil pengukuran harga dengan menggunakan indikator

variabel (X1.1 sampai dengan X1.3) dengan banyak responden yang menjawab

dari masing-masing pertanyaan kuisoner yang telah diberikan. Angka indeks

dapat menyimpulkan derajat persepsi responden akan indikator-indikator dari


5

variabel dalam penelitian. Cara menghitung indeks jawaban dari responden

dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Nilai Indeks = (F1x1) + (F2x2) + (F3x3) + (F4x4) + (F5x5))/100.

F1 yaitu frekuensi dari jawaban responden yang menjawab skor 1.

F2 yaitu frekuensi dari jawaban responden yang menjawab skor 2.

F3 yaitu frekuensi dari jawaban responden yang menjawab skor 3.

F4 yaitu frekuensi dari jawaban responden yang menjawab skor 4.

F5 yaitu frekuensi dari jawaban responden yang menjawab skor 5.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert 1 sampai 5.

Dalam mengukur rentang skala dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
skala tertinggi − skala terendah
Rentang Skala (RS) =
��𝑎�𝑎
�����𝑖��𝑔
��𝑖

5−1
Rentang Skala (RS) = = 0,8
5

Ini menunjukkan rentang skala sebesar 0.8, maka peneliti akan

menggunakan kategori sebagai berikut :

1.00 – 1.80 = Sangat Rendah

1.81 – 2.60 = Rendah

2.61 – 3.40 = Sedang

3.41 – 4.20 = Tinggi

4.21 – 5.00 = Sangat Tinggi


5

Tabel 4.4
Tanggapan Responden mengenai Brand Image (X1)

Indikator Skor Jumlah Indeks** Kategori


1 2 3 4 5
X1.1 0 0 4 43 53 100 4,490 Sangat Tinggi
0 0 12 172 265 449
X1.2 0 1 12 38 49 100 4,3500 Sangat Tinggi
0 2 36 152 245 435
X1.3 0 0 29 27 44 100 4,1500 Sangat Tinggi
0 0 87 108 220 432
X1.4 0 0 11 40 49 100 4,3800 Sangat Tinggi
0 2 33 160 245 438
X1.5 0 0 14 52 34 100 4,200 Tinggi
0 0 42 208 170 4200
Jumlah 21,57 Sangat Tinggi
Rata rata*** 4,314

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Keterangan :

*. : Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

** : Jumlah * dibagi dengan sampel

*** : Akumulasi nilai indeks (**) semua pernyataan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan hasil tabel 4.4 di atas diperkuat dengan indikator rata-rata

4,314 yang dikategorikan sangat tinggi. Artinya secara keseluruhan responden

menilai bahwa variabel Brand Image pada keputusan pembelian dapat

diartikan bahwa konsumen sangat tertarik dengan Brand Image yang

ditetapkan oleh PT. Etercon Pharma.


5

4.3.2. Variabel Promosi (X2)

Tabel 4.5
Tanggapan Responden mengenai Promosi (X2)
Indikator Skor Jumlah Indeks** Kategori
1 2 3 4 5
X2.1 0 12 17 47 24 100 3,83 Tinggi
0 24 51 188 120 383
X2.2 0 3 20 48 29 100 4,03 Tinggi
0 6 60 192 145 403
X2.3 0 7 17 54 22 100 3,91 Tinggi
0 14 51 216 110 391
X2.4 0 4 15 53 28 100 4,05 Tinggi
8 45 212 140 405
Jumlah 15,82 Tinggi
Rata-rata*** 3,955
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Keterangan :

*. : Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

** : Jumlah * dibagi dengan sampel

*** : Akumulasi nilai indeks (**) semua pernyataan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan hasil tabel 4.5 diatas diperkuat dengan indikator rata-rata

3,955 yang dikategorikan tinggi. Artinya secara keseluruhan responden menilai

bahwa variabel harga pada keputusan pembelian dapat diartikan bahwa

konsumen sangat tertarik dengan promosi yang ditetapkan oleh PT. Etercon

Pharma.
5

4.3.3. Variabel Kualitas Produk (X3)

Tabel 4.6
Tanggapan Responden mengenai Kualitas Produk (X3)
Indikator Skor Jumlah Indeks** Kategori
1 2 3 4 5
X3.1 0 12 18 44 26 100 3,84 Tinggi
0 24 54 176 130 384
X3.2 0 5 28 41 26 100 3,88 Tinggi
0 10 84 164 130 388
X3.3 1 7 26 41 25 100 3,82 Tinggi
1 14 78 164 125 382
X3.4 1 9 18 56 16 100 3,77 Tinggi
1 18 54 224 80 377
X3.5 0 7 28 47 18 100 3,76 Tinggi
0 14 84 188 90 376
Jumlah 19,070 Tinggi
Rata-rata*** 3,814
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Keterangan :

*. : Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

** : Jumlah * dibagi dengan sampel

*** : Akumulasi nilai indeks (**) semua pernyataan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan hasil tabel 4.6 diatas diperkuat dengan indikator rata-rata

3,814 yang dikategorikan sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas

produk di PT. Etercon Pharma termasuk kategori tinggi.


6

4.3.4. Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.7
Tanggapan Responden mengenai Keputusan Pembelian (Y)
Indikator Skor Jumlah Indeks** Kategori
1 2 3 4 5
Y.1 0 6 12 47 35 100 4,11 Tinggi
0 12 36 188 175 411
Y.2 0 4 11 60 25 100 4,060 Tinggi
0 8 33 240 125 406
Y.3 0 2 9 57 32 100 4,19 Tinggi
0 4 27 228 160 419
Y.4 0 4 9 55 32 100 4,15 Tinggi
0 8 27 220 160 415
Y.5 0 0 23 52 25 100 4,02 Tinggi
0 0 69 208 125 402
Y.6 0 2 11 47 40 100 4,25 Sangat
0 4 33 188 200 425 Tinggi
Jumlah 24,78 Tinggi
Rata-rata*** 4.13
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Keterangan :

*. : Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

** : Jumlah * dibagi dengan sampel

*** : Akumulasi nilai indeks (**) semua pernyataan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan hasil tabel 4.7 diatas diperkuat dengan indikator rata-rata

4,13 yang dikategorikan tinggi. Artinya secara keseluruhan responden menilai

bahwa variabel keputusan pembelian dapat diartikan bahwa konsumen sangat

tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh PT. Etercon Pharma.


6

4.4. Hasil Uji Kelayakan Instrumen

Dalam sebuah penelitian, sebelum digunakan nya kuisioner lebih baik

dilakukan uji coba kebenarannya. Uji kelayakan instrumen ini digunakan untuk

menguji benar atau tidaknya suatu data dan menentukan kualitas hasil penelitian

tersebut. Uji coba instrumen ini dilakukan menggunakan sampel di tempat yang

berbeda dengan tempat yang digunakan penelitian.

4.4.1. Hasil Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner. Dalam analisis faktor terdapat persyaratan yang wajib dipenuhi yaitu

nilai Kaiser-Meyer-Olkin of Sampling Adequacy (KMO-MSA) harus lebih dari

0,5 dan nilai MSA pada anti image correlation harus sama dengan atau lebih

besar 0,5. Berikut hasil pengujian Uji Validitas dari kuisioner penelitian :

Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
Communalities
Initial Extraction
X1.1 1.000 .533
X1.2 1.000 .687
X1.3 1.000 .620
X1.4 1.000 .624
X1.5 1.000 .667
X2.1 1.000 .511
X2.2 1.000 .852
X2.3 1.000 .677
X2.4 1.000 .604
X3.1 1.000 .862
X3.2 1.000 .768
X3.3 1.000 .843
X3.4 1.000 .760
X3.5 1.000 .758
Y1.1 1.000 .741
Y1.2 1.000 .756
Y1.3 1.000 .722
6

Y1.4 1.000 .718


Y1.5 1.000 .812
Y1.6 1.000 .870
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan variabel dianggap mampu

menjelaskan faktor jika nilai extraction leblih besar dari 0,50. Berdasarkan

output di atas, diketahui nilai extraction untuk semua variabel adalah lebih

besar dari 0,50. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item pada

masing-masing variabel valid, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian dan layak digunakan untuk pengambilan data.

4.4.2. Hasil Uji Realibilitas

Berdasarkan hasil uji validitas, sebuah kuisioner juga perlu dilakukan

uji reliabilitas. Uji ini menunjukkan tingkat kepercayaan sebuah indikator yang

digunakan dalam sebuah penelitian. Uji reliabilitas pada penelitian ini

dilakukan dengan mengunakan rumus Alpha dari Cronbach, dimana uji

signifikansi dilakukan dengan taraf α = 0,05 (5%). Menurut Putri (2015),

sebuah variabel dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach >0,60.

Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Angka Standar
No Variabel Keterangan
Alpha Reliabilitas
1 Brand Image (X1) 0,623 >0,60 Reliabel
2 Promosi (X2) 0,819 >0,60 Reliabel
3 Kualitas Produk (X3) 0,937 >0,60 Reliabel
4 Keputusan Pembelian (Y) 0,711 >0,60 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS25, 2024
6

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, hasil uji reliabilitas diperoleh bahwa

variabel brand image, promosi, kualitas produk dan keputusan pembelian nilai

cronbach’s alpha > 0,60 angka standar reliabilitas sehingga pernyataan dari

keempat variabel dikatakan reliabel dan layak untuk diujikan ke uji hipotesis

selanjutnya.

4.5. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi

masalah dengan asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 3 uji antara lain uji normalitas, uji multikoliniertias, dan

uji heteroskedastisitas.

4.5.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah

nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Uji Normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu

diagonal pada grafil P-Plot dan Histogram.

Gambar 4.1
Uji Normalitas
6

Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Berdasarkan gambar 4.1 grafik P-Plot menunjukkan bahwa data

menyebar di sekitar garis diagonal. Selain itu data juga mengikuti arah garis

histograf menuju pola distribusi normal. Hal ini dapat disimpulkan variabel

terikat Y yaitu keputusan pembelian memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.2
Grafik Histogram

Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS25, 2024


6

Berdasarkan gambar 4.2 pola garis pada gambar histogram membentuk

seperti lonceng yang menunjukkan bahwa pola distribusi normal. Selain itu,

puncak kurva berada pada titik 0, artinya sebaran datanya normal. Hal ini dapat

disimpulkan model regresi memenuhi uji normalitas.

4.5.2. Uji Multikolinieritas

Pada pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent atau

variable bebas. Efek dari multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya

variabel pada sampel. Indikator mengetahui ada tidaknya multikonlieritas

didalam regresi yaitu mempunyai angka tolerance diatas (>) 0,1 dan

mempunyai nili VIF dibawah (<) 10.

Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.084 2.726 2.232 .028
Brand Image .390 .102 .307 3.809 .000 .935 1.070
Promosi .351 .095 .332 3.681 .000 .748 1.337
Kualitas Produk .248 .064 .347 3.890 .000 761 1.313
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil tolerance dari Brand Image (X1) sebesar 0,935 dan nilai VIF

sebesar 1,070.

2. Hasil tolerance dari Promosi (X2) sebesar 0,743 dan nilai VIF sebesar

1,337.
6

3. Hasil tolerance dari Kualitas Produk (X3) sebesar 0,761 dan nilai VIF

sebesar 1,313.

Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikoliniearitas dalam

model regresi dikarenakan semua variabel memliki nilai tolerance diatas (>)

0,1 dan mempunyai nilai VIF dibawah (<) 10.

4.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidak nya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan cara melihat grafik scatter plot yang tampak pada gambar

berikut :

Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Dari hasil gambar 4.2 scatter plot diatas terlihat titik-titik yang

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol dan

sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas


6

pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan dalam

melakukan pengujian.

4.6. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian Pengaruh Brand Image, Promosi, dan Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian Obat Sakit Radang Tenggorokan Produksi PT. Etercon

Pharma (Studi pada Konsumen Obat Trilac di Apotek Sari Husada Kabupaten

Demak) dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda.

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Brand Image,

Promosi, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Obat. Regresi

berganda menghubungkan satu variabel terikat dengan beberapa variabel bebas

dalam suatu model persamaan matematis. Berdasarkan hasil analisis data dengan

program SPSS 25 diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut:

Tabel 4.11
Hasil Output SPSS Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized T Sig.
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6,084 2,726 2,232 0,028
Brand Image 0,390 0,102 0,307 3,809 0,000
Promosi 0,351 0,095 0,332 3,681 0,000
Kualitas 0,248 0,064 0,347 3,890 0,000
Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Berdasarkan hasil uji regresi yang telah dilakukan, diperoleh persamaan

regresi berganda sebagai berikut :

Y = 6,084 + 0,390 X1 + 0,351 X2 + 0,248 X3 + e

Penjelasan dari hasil persamaan regresi linier berganda di atas adalah :


6

1. Nilai konstanta dari keputusan pembelian yang berarti jika pengaruh

brand image, promosi dan kualitas produk sama dengan nol maka nilai

keputusan pembelian adalah sebesar 6,084.

2. Koefisiensi regresi brand image sebesar 0,390 artinya bahwa setiap

peningkatan pada brand image, maka akan berpengaruh pada

meningkatnya keputusan pembelian.

3. Koefisiensi regresi promosi sebesar 0,351 artinya bahwa setiap

peningkatan pada promosi, maka akan berpengaruh pada meningkatnya

keputusan pembelian.

4. Koefisiensi regresi kualitas produk sebesar 0,248 artinya bahwa setiap

peningkatan pada kualitas produk, maka akan berpengaruh pada

meningkatnya kepuputusan pembelian.

4.7. Hasil Uji Hipotesis

Kegunaan pengujian hipotesis ini adalah untuk melihat pengauh antara

variable independent dengan dependent, pengujian hipotesis ini meliputi

beberapa uji yaitu uji t (parsial), uji F (simultan) dan uji Koefisien Determinasi

(R2).

4.7.1. Hasil Uji t (Parsial)

Uji-t atau dikenal dengan uji parsial adalah pengujian untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu brand image, promosi dan

kualitas produk terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian obat sakit

radang tenggorokan.

Tabel 4.12
Hasil Uji t
6

Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 2.232 .028
Brand Image 3.809 .000
Promosi 3.681 .000
Kualitas Produk 3.890 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Berdasarkan tabel Uji t diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai thitung > ttabel Brand Image (X1) yaitu 3,809 > 1,660 dan nilai

signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga

Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

Pembelian.

2. Nilai thitung > ttabel Promosi (X2) yaitu 3,681 > 1,660 dan nilai signifikansi

yaitu 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

3. Nilai thitung > ttabel kualitas produk (X3) yaitu 3,890 > 1,660 dan nilai

signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga

kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

Pembelian.

4.7.2. Hasil Uji F (Simultan)

Uji F (F-test) merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan

yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas yaitu brand

image, promosi dan kualitas produk yang digunakan secara bersama-sama

berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian obat sakit radang

tenggorokan.

Tabel 4.13
7

Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 330,110 3 110,037 22,912 0,000a
Residual 461,050 96 4,803
Total 791,160 99
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Promosi, Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Berdasarkan Tabel Uji F diatas dapat disimpulkan bahwa, nilai Fhitung

sebesar 22,912 selanjutnya adalah mencari nilai Ftabel pada signifikasi 0,05

dengan menggunakan rumus F tabel (k ; n-k). Nilai “k” adalah jumlah variabel

bebas dan “n” adalah jumlah responden, maka perhitunganya adalah (4; 100 -

3) = (4; 97). Angka ini menjadi acuan dalam mencari nilai Ftabel pada distribusi

Ftabel stastik, maka menghasilkan nilai Ftabel sebesar 2,70. Dengan demikian

maka Fhitung > Ftabel (22,912 > 2,70) dan nilai probabilitas < nilai signifikan (

0,000 ≤ 0,05). Maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.7.3. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya (Ghozali,

2011). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1, jika R2 mendekati

angka 1 maka semakin besar proporsi variasi variabel terikatnya. Sebaliknya

semakin mendekati 0 maka semakin kecil variasi variabel terikatnya. Berikut

merupakan hasil pengujian koefisien determinasi.

Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
7

Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Square Square Estimate Watson
a
1 0,646 0,417 0,399 2,191 1,523
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Brand Image, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS25, 2024

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai R yang didapat sebesar 0,646

atau 64,6%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh brand image,

promosi, dan kualitas produk memberi pengaruh sebesar 64,6% terhadap

Keputusan Pembelian obat Trilac, sedangkan sisanya sebesar 100-64,6% =

35,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

seperti variabel harga, kualitas pelayanan, dan tempat.

4.8. Pembahasan

Dalam rangka penyusunan tugas akhir mengenai brand image (X1),

promosi (X2), kualitas produk (X3) dengan Keputusan Pembelian (Y) maka

peneliti telah melaksanakan penelitian tersebut melalui 100 responden.

Penelitian tersebut dilaksanakan peneliti untuk menjawab permasalahan dengan

judul “ Pengaruh Brand Image, Promosi, dan Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian Obat Sakit Radang Tenggorokan Produksi PT. Etercon

Pharma”.

Berdasarkan data yang telah diolah oleh peneliti menggunakan bantuan

progam SPSS Statistics Versi 25, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

4.8.1. Pengaruh Brand Image (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)


7

Hasil pengujian hipotesis brand image menunjukkan nilai thitung

sebesar 3,809 dengan taraf signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti

bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian, sehingga H1 “brand image berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Keputusan Pembelian” dapat diterima.

Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya oleh (Vidianto, 2022)

yang melakukan penelitian tentang “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk

dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana IM3 Prabayar by

Indosat di Kota Tuban Jawa Timur.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Brand Image, Kualitas Produk dan Promosi berpengaruh positif dan signifikan

secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana IM3 Prabayar

by Indosat di Kota Tuban Jawa Timur.

Penelitian ini menunjukkan Brand Image memiliki hubungan positif

dan signifikan, hal ini menjelaskan bahwa Brand Image efektif dalam membuat

seorang konsumen untuk membeli terhadap suatu produk. Hal ini terjadi karena

obat yang dihasilkan dari PT. Etercon Pharma mempunyai beberapa

keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen seperti manfaat obatnya yang

lebih cepat diresap oleh tubuh dan obat tersebut dikemas dengan ciri khas rasa

tidak pahit, sehingga baik anak-anak dan orang dewasa dapat meminum obat

tersebut tanpa campuran zat lain. Adanya perbedaan dengan merek lain

tersebut, obat dari PT. Etercon Pharma menjadi mudah dikenali oleh

masyarakat.

4.8.2. Pengaruh Promosi (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)


7

Hasil pengujian hipotesis promosi menunjukkan nilai thitung sebesar

3,681 dengan taraf signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti bahwa

promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian,

sehingga H2 “promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan

Pembelian” dapat diterima.

Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya oleh (Pratama & Realize,

2020) yang melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Produk, Brand

Image dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung

pada mahasiswa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Pembelian Smartphone.

Penelitian ini menunjukkan promosi memiliki hubungan positif dan

signifikan, hal ini menjelaskan promosi yang efektif berorientasi pada pembeli

menuntut adanya pemahaman tentang berapa nilai yang ditempatkan oleh para

konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk itu. Apabila promosi

produk sesuai dengan deskripsi suatu produk yang didapatkan maka konsumen

akan membeli produk tersebut.

Hal ini dapat terjadi karena seorang konsumen atau pelanggan memilih

suatu produk dan akhirnya membeli produk tersebut dikarenakan oleh

perusahaan yang membuat produk tersebut didukung juga oleh jaringan

penjualan dan pelayanan pasca pembelian yang memuaskan. Adanya promosi

yang dilakukan perusahaan dengan waktu dan frekuensi dalam waktu yang

runtun. PT. Etercon Pharma juga memberikan fasilitas media untuk promosi

sehingga konsumen dapat mengetahui kelebihan dari obat PT. Etercon


7

Pharma. Promosi diperlukan dengan waktu yang semakin sering maka akan

semakin bagus. Hal ini terbukti semakin banyak promosi yang dilakukan, maka

semakin cepat konsumen akan memutuskan untuk membelinya.

4.8.3. Pengaruh Kualitas Produk (X3) terhadap Keputusan Pembelian

(Y)

Hasil pengujian hipotesis kualitas produk menunjukkan nilai thitung

sebesar 3,890 dengan taraf signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Yang

berarti bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian, sehingga H3 “Kualitas Produk berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Keputusan Pembelian” dapat diterima.

Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya oleh (Sumilat et al.,

2022) yang melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Produk, Harga

dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor pada PT. Hasrjat

Abadi Yamaha Samratulangu”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas

produk, harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan secara simultan

terhadap keputusan pembelian sepeda motor pada PT. Hasrjat Abadi.

Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas produk obat dari PT. Etercon

Pharma mempunyai dampak positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian masyarakat. Hal ini mengartikan bahwa semakin baik tingkat

kualitas produk yang dipasarkan maka semakin tinggi keputusan pembelian

masyarakat. PT. Etercon Pharma memiliki kualitas produk yang baik, khusus

nya obat Trilac dimana obat tersebut tergolong obat paten yang kualitasnya

dapat cepat menyembuhkan sakit tenggorokan dibandingkan dengan obat


7

generik lainnya. Selain itu, obat Trilac sendiri telah memenuhi standar

spesifikasi yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Hal tersebut yang membuat

presepsi masyarakat cukup baik terhadap produk Obat dari PT. Etercon Pharma

sehingga meningkatkan keputusan pembelian masyarakat.

4.8.4. Brand Image (X1), Promosi (X2), Kualitas Produk (X3)

berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Hasil analisis pengaruh secara simultan diketahui bahwa nilai Fhitung >

Ftabel (22,912 > 270), dengan nilai sig < 0,005 (0,000 < 0,05). Maka H4 “ brand

image, promosi, dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Keputusan Pembelian” dapat diterima.

Penelitian ini menyatakan bahwa promosi, dan kualitas produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian. Hal ini

sesuai penelitian terdahulu oleh Afsyah (2023) bahwa hasil penelitian

menunjukkan bahwa Brand Image, kualitas produk, dan promosi berpengaruh

postif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Kartu Perdana IM3 di Kota

Pontianak.

Brand Image, promosi dan kualitas produk memiliki dampak positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian obat Trilac dari PT. Etercon Pharma,

yang artinya semakin tinggi tingkat brand image yang baik, membuat

masyarakat tidak terlalu ragu dalam mengambil keputusan pembelian. Bagi

konsumen, brand image yang baik tidak bisa serta merta bisa mempengaruhi

pembeli untuk mencoba suatu produk. Beberapa pelanggan juga mengetahui

dari faktor lain seperti promosi. Promosi ini memiliki dampak positif terhadap
7

keputusan pembelian. Suatu perusahaan diperlukan promosi untuk

mempromosikan produknya sehingga dikenal masyarakat untuk mencobanya.

Promosi menjadi hal yang sangat penting diperhatikan oleh perusahaan karena

dengan adanya jangkauan promosi yang luas diyakini dapat membantu brand

image bagi produk yang disampaikan. Faktor lainnya yang mempengaruhi

keputusan pembelian adalah kualitas produk, tanpa adanya kualitas produk

yang baik konsumen tidak akan langsung melakukan pembelian terhadap suatu

produk tersebut. Konsumen pasti akan melakukan riset terlebih dahulu, apakah

produk tersebut cukup berkualitas dibandingkan produk lainnya. Dari beberapa

penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Brand Image, Promosi dan

Kualitas Produk dapat berjalan bersama untuk meningkatkan Keputusan

Pembelian terhadap suatu produk.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang telah

disampaikan pada bab sebelumnya, maka dari itu kesimpulan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil uji t dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Nilai thitung > t tabel Brand Image (X1) yaitu 3,809 > 1,660 dan

nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho

ditolak, sehingga brand image berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Keputusan Pembelian.

b. Nilai thitung > ttabel promosi (X2) yaitu 3,681 > 1,660 dan nilai

signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak,

sehingga promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian.

c. Nilai thitung > ttabel kualitas produk (X3) yaitu 3,890 > 1,660 dan

nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho

ditolak, sehingga kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Keputusan Pembelian.

2. Hasil uji F dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Fhitung > Ftabel (22,912 > 2,70) dan nilai probabilitas < nilai

signifikan ( 0,000 ≤ 0,05). Maka variabel bebas secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

76
7

Analisis Regresi Linier Berganda pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Nilai konstanta dari keputusan pembelian yang berarti jika pengaruh

brand image, promosi dan kualitas produk sama dengan nol maka nilai

keputusan pembelian adalah sebesar 6,084.

b. Koefisiensi regresi brand image sebesar 0,390 artinya bahwa setiap

peningkatan pada brand image, maka akan berpengaruh pada

meningkatnya keputusan pembelian.

c. Koefisiensi regresi promosi sebesar 0,351 artinya bahwa setiap

peningkatan pada promosi, maka akan berpengaruh pada

meningkatnya keputusan pembelian.

d. Koefisiensi regresi kualitas produk sebesar 0,248 artinya bahwa setiap

peningkatan pada kualitas produk, maka akan berpengaruh pada

meningkatnya kepuputusan pembelian.

3. Hasil Koefisiensi Determinasi (R2)

Nilai R Square pada tabel dapat diketahui sebesar 0,646 berarti bahwa

64,6% variabel terikat yaitu keputusan pembelian dapat dijelaskan melalui

variabel bebas yang terdiri dari brand image, kualitas produk, dan

promosi. Sedangkan sisanya sebanyak 35,4% dapat dijelaskan diluar

model penelitian.

5.2. Saran

Saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian.

Meskipun peneliti telah menyusun penelitian dengan sebaik-baiknya tetapi


7

masih saja banyak kekurangan dalam penelitian ini dengan segala

keterbatasannya. Berikut adalah berbagai saran yang diajukan oleh peneliti

berdasarkan hasil penelitian :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image, promosi dan

kualitas produk konsumen memiliki pengaruh terhadap Keputusan

Pembelian, oleh karena itu perusahaan PT. Eterco Pharma sebaiknya tetap

mempertahankan brand image dan kualitas produk yang sudah baik dimata

konsumen. Hal itu juga disertai dengan meningkatkannya kualitas produk

baik dari segi kegunaan dan manafat. Salah satu kekurangan dari PT.

Etercon Pharma adalah memberikan harga yang lebih tinggi dibandingkan

produk sejenis dengan obat trilac

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel,

dikarenakan penelitian ini memiliki sampel terbatas pada konsumen

di Apotek Sari Husada Kabupaten Demak.

b. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk melakukan penelitian pada

objek dan subjek berbeda yang berkaitan dengan keputusan

pembelian.
DAFTAR PUSTAKA

Anggreini, D. (2020). Pengaruh harga, kualitas produk dan pelayanan terhadap


keputusan pembelian obat herbal.

Azhari, R. D., & Fachry, M. F. (2020). PEMBELIAN BATIK KARAWANG DI


RAMAYANA MALL , KARAWANG. April 2020.

Dewi, S.A., dan E. (2021). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi
terhadap Keputusan Pembelian Produk Proyektor Epson di Jakarta.

Hendryadi. (2019). Metode Riset Kuantitatif, Teori dan Aplikasi pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenamedia Grup.

Hudatama, B. I., Bisnis, D. A., & Diponegoro, U. (2023). ( Studi pada Pelanggan
Baru Indihome di Kota Semarang ) Pendahuluan Kajian Teori. 12(1), 1–10.

Jayadih, T., Rahmana, A. S., Mustaqim, Maddinsyah, A. (2021). Pengaruh Brand


Image dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Pucuk
Harum di Lottemart Pasar Rebo Jakarta Timur. 1(2), 1019–1027.

Khaerani, R. A., Prihatini, A. E., Bisnis, D. A., & Diponegoro, U. (2020).


Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian pada
Layanan Traveloka. IX(Iii), 310–317.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2017). Manajemen Pemasaran (PT. Index.).

Maharani, V. (2018) Metodologi Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia


(Teori, Kuisioner dan Analisis Data). 2nd edn.Malang: UIN MALIKI.

Mulyana, D. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu


Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya), Bandung:Remaja Rosdakarya,

Nilam A., P. R. K. S. (2022). Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi terhadap


Minat Beli (Studi Kasus pada Konsumen yang menggunakan Produk PT.
Herba Penawar Alwahida Indonesia di Kabupaten Sumbawa).

Poluakan, W. S. (2017). Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Produk, Promosi dan


Tempat terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Vixison
(Studi Kasus pada Konsumen Pengguna di Amurang). 5(2), 2313–2322.

Pratama, A., & Realize. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image dan
Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Pada
Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Simantek, 4(1), 31–41.

79
80

Rahmawati, D. dan Chan, S. (2022). Pengaruh Brand Image, Promosi dan


Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada
Kopi Janji Jiwa Citra 6 Kalideres). 2, 261–272.

Rumondor, Tumbel, O. (2017). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan


Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado. 5(2), 1102–1112.

Sampurno. (2011). Peran Modal Insani, Kapabilitas Pembelajaran dan Inovasi


terhadap Kinerja Perusahaan Farmasi Indonesia.
Setyani, A. D., Prabowo, R. E. (2020). TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SEPATU MEREK ADIDAS. 978–979.

Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi. Andi Offset.

Sugiyono (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sumiati, D. G. (2021). Pengaruh Harga, Brand Image dan Kualitas Produk


terhadap Keputusan Pembelian Produk Obat Bermerk pada PT. Bernofarm.
16(1), 57–67.

Sumilat, S., Lapian, S. L. H. V. J., & Trang, D. C. A. (2022). Pengaruh Kualitas


Produk , Harga , Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Pada Pt . Hasjrat Abadi Yamaha Sam Ratulangi The Influence Of
Product Quality , Price , And Promotion Toward Motorcycle Purchase
Decision At Pt . Hasjrat Abadi Yamaha. 10(2), 541–550.

Taufiqurrohman, R. M., Lukiarti, M. M. (2023). Pengaruh Brand Image ,


Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Pada Smartphone. 8(1), 32–40.

Tjiptono, F. (2016). Strategi Pemasaran. Andi Offset.

Vidianto, R., & Ugy Soebiantoro. (2022). Pengaruh Brand Image, Kualitas
Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Im3
Prabayar By Indosat Di Kota Tuban, Jawa Timur. Jwm (Jurnal Wawasan
Manajemen), 10(3), 188–197. https://doi.org/10.20527/jwm.v10i3.209
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran A. Kuisioner
Demak, 12 Januari 2024
Hal : Kuesioner Penelitian
Kepada Yth.
Bapak /Ibu /Saudara(i) Responden
Di tempat

Dengan hormat,
Saya Ahmad Fais dengan NIM. E2A020368, mahasiswa Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Strata (S-1) Universitas
Muhammadiyah Semarang, saat ini sedang melakukan penelitian dengan topik
“Pengaruh Brand Image, Promosi, dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Obat Sakit Tenggorokan Produksi PT. Etercon
Pharma (Studi pada Konsumen Obat Tablet Trilac di Apotek Sari Husada
Kabupaten Demak).”
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon dengan hormat kepada
bapak /ibu /saudara (i) agar dapat sedikit meluangkan waktunya untuk mengisi
lembaran kuesioner ini. Jawaban yang bapak /ibu /saudara (i) berikan tidak ada
jawaban yang benar atau salah dan terjamin kerahasiaannya.
Atas kesediaannya meluangkan waktu mengisi kuesioner ini saya
menyampaikan terimakasih.

Hormat Saya

Ahmad Fais
NIM.E2A020368

81
8

I. Identitas Responden:

1. Nama :

2. Jenis kelamin : L / P (lingkari salah satunya)

3. Usia Anda saat ini :

a. 15 – 25 tahun c. 36 – 45 tahun

b. 26 – 35 tahun d. > 46 tahun

4. Apakah Saudara(i) pernah membeli Obat Trilac di Apotek Sari Husada

Kabupaten Demak? : YA/TIDAK (lingkari salah satunya)

II. Petunjuk Pengisian:

1. Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan pendapat bapak /ibu

/saudara (i) dan sesuai dengan keadaan yang dialami.

2. Pilihlah jawaban pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda silang

(X) pada salah satu jawaban.

3. Jawaban yang tersedia berupa angka skala 1 – 5 yang mempunyai arti:.

Keterangan Nilai:
5 : SS (Sangat Setuju)

4 :S (Setuju)

3 :N (Netral)

2 : TS (Tidak Setuju)

1 : STS (Sangat Tidak Setuju)


8

III. Daftar Pernyataan


1. Variabel Brand Image (X1)
Jawaban
No Pernyataan
SS S N TS STS
1. Obat Trilac dari PT. Etercon Pharma mempunyai
ciri dengan identity atau identitas dikenal
masyarakat melalui logo yang tertera di obat
2. Obat Trilac dari PT. Etercon Pharma mempunyai
Brand personality obat atau karakter tersendiri
seperti rasa yang manis sehingga berbeda dengan
merk lain dan cocok pada anak-anak
3. Obat Trilac merupakan produk dari PT. Etercon
Pharma yang terkenal merknya, diproduksi oleh
perusahaan yang kredibilitasnya tinggi
(terpercaya)
4. Bahwa produk Obat Trilac dari PT. Etercon Pharma
merupakan produk yang dimunculkan untuk
memberikan kesembuhan bagi konsumen
serta mempunyai keunggulan dibandingkan
merek lain
5. Obat Trilac dari PT. Etercon Pharma mempunyai
produk keunggulan khas untuk meredakan sakit
tenggorokan yang dapat dikonsumsi semua
kalangan sehingga konsumen dapat merasakan
manfaat dan keunggulan produk obat tersebut

2. Variabel Promosi (X2)


Jawaban
Pernyataan
No SS S N TS STS
1. PT. Etercon Pharma melakukan promosi dengan
memperhatikan pesan yang ingin disampaikan
kepada konsumen atas manfaat obat Trilac
2. PT. Etercon Pharma untuk memperkenalkan obat
Trilac melakukan promosi melalui media
promosi yang banyak digunakan oleh
masyarakat seperti brosur, sosial media dsb.
3. PT. Etercon Pharma melakukan promosi obat Trilac
dengan continue terutama disaat kondisi cuaca
ekstrim atau pergantian musim pancaroba
4. PT. Etercon Pharma sering melakukan promosi
dengan media cetak brosur yang disediakan
apotek untuk konsumen ketika melakukan
pembelian, khususnya obat Trilac
8

3. Variabel Kualitas Produk (X3)


Jawaban
No Pernyataan
SS S N TS STS
1. Produk obat Trilac dari PT. Etercon Pharma adalah
produk obat paten yang kualitasnya dapat cepat
menyembuhkan sakit tenggorokan
2. Produk obat Trilac dari PT. Etercon Pharma
memiliki masa kadaluarsa yang tahan lama
3. Produk obat Trilac dari PT. Etercon Pharma telah
memenuhi standar spesifikasi yang telah
ditentukan pemerintah
4. Produk obat Trilac dari PT. Etercon Pharma
mudah di dapatkan di apotek
5. Masyarakat mempunyai persepsi yang baik
terhadap produk obat Trilac dari PT. Etercon
Pharma

4. Variabel Keputusan Pembelian (Y)


Jawaban
No Pernyataan
SS S N TS STS
1. Saya membeli obat Trilac dari PT. Etercon
Pharma karena sadar akan kualitas dan manfaat
produk tersebut serta aman digunakan
2. Saya selalu mengevaluasi obat Trilac dengan
produk yang lain sebelum membeli
3. Saya membeli produk Trilac dari PT. Etercon Pharma
karena produknya sudah teruji serta mudah di
dapatkan di apotek
4. Saya membeli obat Trilac karena hanya ingin
mencoba saja
5. Saya akan merekomendasikan orang lain untuk
membeli obat Trilac guna meredakan obat radang
tenggorokan
6. Saya akan melakukan pembelian ulang obat
Trilac jika sakit radang tenggorokan
8

Lampiran A. Tabulasi

No Brand Image Promosi Kualitas Produk Keputusan Pembelian


Resp x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 X1 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2 x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 X3 y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y
1 5 5 5 5 4 24 4 5 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 5 5 28
2 4 5 5 4 5 23 3 2 3 3 11 3 3 3 3 3 15 5 4 4 5 5 5 28
3 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 16 4 3 4 3 4 18 4 4 5 4 5 4 26
4 5 5 5 4 4 23 3 3 4 3 13 3 3 3 3 3 15 4 4 5 5 5 5 28
5 5 5 5 4 4 23 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 4 5 29
6 5 4 5 4 4 22 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 5 5 4 5 5 5 29
7 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 16 5 4 5 4 5 23 4 5 5 5 5 4 28
8 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 4 24
9 5 4 5 4 5 23 2 4 5 5 16 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 4 5 28
10 4 5 5 4 4 22 2 5 5 4 16 4 4 4 4 4 20 5 4 5 4 5 4 27
11 5 4 5 4 5 23 2 5 5 5 17 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 5 30
12 4 5 4 4 3 20 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 4 24
13 5 5 4 4 5 23 3 3 3 3 12 4 4 4 4 3 19 4 3 4 3 4 3 21
14 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 5 4 5 5 5 5 29
15 5 4 4 4 4 21 3 3 3 3 12 3 4 3 4 3 17 4 4 4 5 5 4 26
16 5 5 4 4 4 22 3 3 4 3 13 3 4 3 4 3 17 4 3 4 5 4 5 25
17 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 5 4 26
18 5 5 5 5 4 24 3 3 3 4 13 4 4 4 4 3 19 3 5 4 4 4 3 23
19 5 5 4 5 4 23 4 3 4 4 15 3 3 3 3 3 15 4 4 5 5 4 3 25
20 4 5 5 5 5 24 4 4 4 4 16 3 3 3 3 4 16 4 4 4 4 4 4 24
21 4 5 4 4 5 22 4 4 4 4 16 3 3 3 4 4 17 5 4 4 4 4 4 25
9

22 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 16 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 5 4 25
23 5 5 5 4 5 24 4 4 4 5 17 4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 4 4 26
24 4 5 5 5 5 24 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 19 5 5 4 4 4 4 26
25 5 4 5 5 5 24 5 5 5 4 19 5 5 5 4 4 23 5 5 5 5 4 5 29
26 4 5 5 5 5 24 4 5 4 5 18 4 5 4 5 4 22 5 4 5 4 3 5 26
27 5 4 5 5 4 23 5 4 3 4 16 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
28 5 5 5 5 4 24 5 4 4 2 15 2 3 3 2 2 12 3 4 5 5 4 3 24
29 5 5 4 5 5 24 4 5 5 4 18 5 4 5 4 4 22 5 5 4 4 3 4 25
30 5 5 5 4 4 23 3 3 3 4 13 3 2 2 3 3 13 4 5 5 4 4 4 26
31 5 5 5 5 5 25 2 3 3 2 10 4 3 3 4 3 17 4 4 4 3 4 5 24
32 4 5 5 4 5 23 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 5 25
33 5 4 5 5 4 23 4 4 4 5 17 5 5 5 4 5 24 5 4 4 4 4 5 26
34 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 4 5 26
35 5 5 5 5 4 24 3 3 3 2 11 3 3 3 2 3 14 3 3 2 2 4 3 17
36 5 5 4 4 3 21 4 4 4 4 16 4 5 5 4 4 22 4 4 4 5 5 5 27
37 5 4 5 4 4 22 4 4 4 4 16 5 4 4 3 5 21 4 4 4 4 4 5 25
38 4 4 5 4 4 21 5 4 4 4 17 5 4 4 5 4 22 4 4 5 4 4 5 26
39 5 5 5 4 5 24 3 3 3 4 13 2 2 2 1 2 9 3 3 3 3 4 4 20
40 4 5 4 5 4 22 2 3 2 4 11 3 2 3 2 3 13 2 3 3 3 4 2 17
41 4 5 5 4 4 22 4 4 5 4 17 4 4 4 5 4 21 4 5 5 5 4 4 27
42 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 16 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 4 4 24
43 5 4 4 5 4 22 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 20 5 4 4 3 4 4 24
44 4 5 5 4 5 23 5 5 5 5 20 2 2 3 2 2 11 2 3 2 3 4 4 18
45 5 4 5 5 5 24 4 4 4 3 15 3 4 3 4 4 18 4 4 3 4 4 4 23
46 5 5 5 4 4 23 5 4 5 3 17 4 3 4 4 4 19 5 4 4 4 4 4 25
9

47 5 4 4 5 5 23 3 4 4 4 15 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 5 5 26
48 5 5 4 4 3 21 4 5 4 5 18 4 4 4 4 4 20 5 4 5 5 5 5 29
49 5 5 5 5 4 24 4 4 4 5 17 4 5 5 4 4 22 4 5 5 4 3 5 26
50 4 3 5 5 3 20 3 3 3 3 12 4 3 3 2 3 15 3 2 3 4 5 4 21
51 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 4 3 2 3 4 3 19
52 4 5 4 5 3 21 4 5 4 4 17 5 4 5 4 5 23 4 4 5 5 3 4 25
53 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 17 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 3 5 24
54 4 5 3 5 4 21 2 3 2 3 10 2 2 1 2 2 9 2 3 2 3 3 2 15
55 4 5 5 5 5 24 4 4 4 3 15 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 3 23
56 4 5 5 5 5 24 4 4 5 4 17 4 5 5 4 4 22 5 4 4 5 4 4 26
57 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 16 5 4 5 4 5 23 4 4 4 4 3 4 23
58 5 5 4 3 4 21 5 5 5 5 20 2 3 2 3 3 13 5 5 4 4 3 4 25
59 5 4 4 4 5 22 4 5 4 4 17 5 4 4 4 5 22 5 4 5 4 2 5 25
60 4 4 3 4 4 19 3 3 2 4 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 4 19
61 4 5 3 5 3 20 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 4 5 22
62 4 4 4 4 3 19 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 4 4 26
63 5 5 4 4 5 23 4 4 3 5 16 5 4 5 5 5 24 5 5 4 4 5 4 27
64 4 5 4 5 5 23 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 4 4 5 4 5 4 26
65 5 4 4 4 4 21 3 3 2 3 11 3 3 3 2 3 14 2 3 3 2 5 4 19
66 5 4 5 4 3 21 4 4 4 4 16 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 5 4 25
67 5 4 5 4 4 22 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 5 4 25
68 5 4 4 5 4 22 4 5 5 4 18 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 5 26
69 5 5 3 4 4 21 3 3 2 4 12 2 3 3 3 2 13 3 2 4 3 4 5 21
70 4 4 3 4 3 18 3 2 2 4 11 2 3 3 2 2 12 2 2 3 4 4 4 19
71 5 5 3 4 3 20 4 4 4 5 17 4 3 3 4 4 18 5 5 4 4 4 4 26
9

72 4 5 4 4 5 22 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 4 25
73 4 4 3 2 4 17 2 4 5 5 16 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 4 5 28
74 4 5 4 4 4 21 2 5 5 4 16 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 4 25
75 5 4 4 3 5 21 2 5 5 5 17 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 5 29
76 5 4 4 4 5 22 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 5 23
77 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 17 5 5 5 4 5 24 5 4 4 4 3 5 25
78 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 3 5 25
79 4 4 5 5 4 22 5 5 5 5 20 2 3 2 3 3 13 5 5 4 4 3 4 25
80 4 4 5 5 5 23 4 5 4 4 17 5 4 4 4 5 22 5 4 5 4 3 5 26
81 3 3 3 4 4 17 2 2 2 2 8 2 3 3 2 2 12 2 2 3 4 3 4 18
82 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 16 4 3 3 4 4 18 5 5 4 4 3 4 25
83 4 4 4 4 4 20 5 5 4 5 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 3 4 24
84 5 5 5 5 4 24 4 4 5 4 17 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 4 5 28
85 4 4 5 5 4 22 5 5 5 5 20 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 4 25
86 5 4 5 5 5 24 5 5 5 5 20 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 5 29
87 5 4 3 4 5 21 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 5 23
88 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 5 5 5 4 5 24 5 4 4 4 3 5 25
89 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 5 4 2 2 3 5 21
90 4 4 3 4 4 19 5 5 5 5 20 2 3 2 3 3 13 5 5 4 2 3 4 23
91 5 4 3 3 3 18 5 5 4 5 19 5 4 4 4 5 22 5 4 5 3 3 4 24
92 5 4 3 4 4 20 4 4 4 4 16 5 5 5 4 5 24 5 4 4 2 3 3 21
93 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 5 4 4 3 3 5 24
94 4 4 3 4 4 19 5 5 5 5 20 2 3 2 3 3 13 5 5 4 4 3 3 24
95 5 4 3 4 3 19 5 5 3 5 18 5 4 4 4 5 22 5 4 5 5 3 3 25
96 4 4 4 4 4 20 4 4 3 5 16 5 5 5 4 3 22 4 4 4 5 4 3 24
9

97 4 3 4 3 4 18 4 4 4 5 17 4 5 4 4 3 20 4 4 4 4 4 4 24
98 3 4 3 3 3 16 5 5 5 5 20 2 3 2 3 3 13 4 4 4 4 3 4 23
99 3 4 4 3 4 18 5 5 4 5 19 5 4 4 4 3 20 5 4 5 4 3 5 26
100 4 4 3 4 4 19 5 5 4 5 19 3 4 4 4 3 18 5 4 4 4 3 3 23
94

Lampiran B. Output SPSS


Uji Validitas

1. Brand Image
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .648
69.877
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square
10
df
.000
Sig.
Anti-image Matrices
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
Anti-image Covariance X1.1 .882 -.164 .067 -.058 -.175
X1.2 -.164 .656 -.226 -.241 .101
X1.3 .067 -.226 .759 -.157 -.051
X1.4 -.058 -.241 -.157 .684 -.163
X1.5 -.175 .101 -.051 -.163 .901
Anti-image Correlation X1.1 .631a -.215 .082 -.075 -.197
X1.2 -.215 .626a -.320 -.360 .132
X1.3 .082 -.320 .694a -.218 -.061
X1.4 -.075 -.360 -.218 .684a -.207
X1.5 -.197 .132 -.061 -.207 .525a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Extraction
X1.1 1.000 .533
X1.2 1.000 .687
X1.3 1.000 .620
X1.4 1.000 .624
X1.5 1.000 .667
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1 2
X1.1 .476 .553
X1.2 .776 -.291
X1.3 .686 -.387
X1.4 .788 -.053
X1.5 .370 .728
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
a. 2 components extracted.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2
X1.1 .175 .709
X1.2 .824 .091
X1.3 .787 -.036
X1.4 .727 .308
X1.5 .002 .817
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with
Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
95

Component Transformation
Matrix
Component 1 2
1 .892 .452
2 -.452 .892
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
2. Promosi
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .725
168.105
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square
6
df
.000
Sig.

Anti-image Matrices
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
Anti-image Covariance X2.1 .684 -.150 -.001 -.042
X2.2 -.150 .294 -.223 -.187
X2.3 -.001 -.223 .446 .011
X2.4 -.042 -.187 .011 .575
Anti-image Correlation X2.1 .848a -.334 -.002 -.067
X2.2 -.334 .650a -.615 -.453
X2.3 -.002 -.615 .715a .022
X2.4 -.067 -.453 .022 .794a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Communalities
Initial Extraction
X2.1 1.000 .511
X2.2 1.000 .852
X2.3 1.000 .677
X2.4 1.000 .604
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1
X2.1 .715
X2.2 .923
X2.3 .823
X2.4 .777
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
96

3. Kualitas Produk

Anti-image Matrices
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5
Anti-image Covariance X3.1 .170 .004 -.099 -.031 -.123
X3.2 .004 .291 -.111 -.128 -.002
X3.3 -.099 -.111 .202 -.010 .008
X3.4 -.031 -.128 -.010 .341 -.066
X3.5 -.123 -.002 .008 -.066 .287
Anti-image Correlation X3.1 .802a .019 -.534 -.128 -.556
X3.2 .019 .852a -.456 -.405 -.006
X3.3 -.534 -.456 .829a -.037 .034
X3.4 -.128 -.405 -.037 .903a -.212
X3.5 -.556 -.006 .034 -.212 .856a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Communalities
Initial Extraction
X3.1 1.000 .862
X3.2 1.000 .768
X3.3 1.000 .843
X3.4 1.000 .760
X3.5 1.000 .758
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Total Variance Explained


Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 3.991 79.824 79.824 3.991 79.824 79.824
2 .412 8.241 88.065
3 .304 6.070 94.135
4 .186 3.722 97.857
5 .107 2.143 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrixa
Component
1
X3.1 .928
X3.2 .877
X3.3 .918
X3.4 .872
X3.5 .871
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
97

4. Keputusan Pembelian
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .656
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 136.018
df 15
Sig. .000

Anti-image Matrices
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6
Anti-image Covariance Y1.1 .567 -.253 -.028 -.053 -.049 -.284
Y1.2 -.253 .611 -.205 -.014 .076 .114
Y1.3 -.028 -.205 .582 -.260 .027 -.012
Y1.4 -.053 -.014 -.260 .600 -.236 -.056
Y1.5 -.049 .076 .027 -.236 .849 -.017
Y1.6 -.284 .114 -.012 -.056 -.017 .768
Anti-image Correlation Y1.1 .656a -.431 -.049 -.090 -.071 -.430
Y1.2 -.431 .637a -.343 -.023 .105 .166
Y1.3 -.049 -.343 .697a -.441 .039 -.018
Y1.4 -.090 -.023 -.441 .685a -.330 -.082
Y1.5 -.071 .105 .039 -.330 .603a -.021
Y1.6 -.430 .166 -.018 -.082 -.021 .585a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Communalities
Initial Extraction
Y1.1 1.000 .741
Y1.2 1.000 .756
Y1.3 1.000 .722
Y1.4 1.000 .718
Y1.5 1.000 .812
Y1.6 1.000 .870
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Component Matrixa
Component
1 2 3
Y1.1 .757 -.195 .361
Y1.2 .678 -.505 -.200
Y1.3 .755 -.143 -.363
Y1.4 .737 .315 -.276
Y1.5 .371 .812 -.121
Y1.6 .494 .131 .780
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 3 components extracted.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
Y1.1 .525 .680 .050
Y1.2 .849 .147 -.118
Y1.3 .804 .048 .272
Y1.4 .535 .124 .645
Y1.5 -.050 .089 .895
98

Y1.6 -.010 .924 .126


Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 5 iterations.

Component Transformation Matrix


Component 1 2 3
1 .772 .487 .409
2 -.476 .017 .879
3 -.421 .873 -.245
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Uji Realibilitas

1. Brand Image

Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.623 5

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1 4.4900 .57726 100
X1.2 4.3500 .72995 100
X1.3 4.1500 .84537 100
X1.4 4.3800 .67838 100
X1.5 4.2000 .66667 100

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
21.5700 4.955 2.22590 5
99

2. Promosi

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.819 4

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X2.1 3.8300 .93263 100
X2.2 4.0300 .78438 100
X2.3 3.9100 .81767 100
X2.4 4.0500 .77035 100

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15.8200 7.119 2.66811 4

3. Kualitas Produk

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.937 5

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X3.1 3.8400 .95049 100
X3.2 3.8800 .85611 100
X3.3 3.8200 .92529 100
X3.4 3.7700 .86287 100
10

X3.5 3.7600 .83024 100

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19.0700 15.662 3.95749 5

4. Keputusan Pembelian

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.711 6

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y1.1 4.1100 .83961 100
Y1.2 4.0600 .72223 100
Y1.3 4.1900 .67712 100
Y1.4 4.1500 .74366 100
Y1.5 4.0200 .69602 100
Y1.6 4.2500 .72995 100

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24.7800 7.992 2.82693 6
10

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.084 2.726 2.232 .028
BrandImage .390 .102 .307 3.809 .000 .935 1.070
Promosi .351 .095 .332 3.681 .000 .748 1.337
KualitasProduk .248 .064 .347 3.890 .000 .761 1.313
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
10

3. Uji Heteroskesdasitas

4. Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statis
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
1 (Constant) 6.084 2.726 2.232 .028
BrandImage .390 .102 .307 3.809 .000 .935
Promosi .351 .095 .332 3.681 .000 .748
KualitasProduk .248 .064 .347 3.890 .000 .761
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

5. Uji t (Parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statist
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
1 (Constant) 6.084 2.726 2.232 .028
BrandImage .390 .102 .307 3.809 .000 .935
Promosi .351 .095 .332 3.681 .000 .748
KualitasProduk .248 .064 .347 3.890 .000 .761
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
10

6. Uji F (Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 330.110 3 110.037 22.912 .00
Residual 461.050 96 4.803
Total 791.160 99
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
b. Predictors: (Constant), KualitasProduk, BrandImage, Promosi

7. Uji Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .646a .417 .399 2.191 1.
a. Predictors: (Constant), KualitasProduk, BrandImage, Promosi
b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
10

Lampiran C. Dokumentasi Penelitian


10

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Nama Mahasiswa : Ahmad Fais

Nomor Induk Mahasiswa : E2A020368

Jenis Penelitian : Skripsi

Fakultas / Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/S1 Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Brand Image, Promosi, dan Kualitas

Produk Terhadap Keputusan Pembelian Obat Sakit Radang Tenggorokan

Produksi PT. Etercon Pharma (Studi pada Konsumen Obat Trilac di Apotek Sari

Husada Kabupaten Demak)

Email :

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan Unimus atas penulisan

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada

perpustakaan Unimus, tanpa meminta ijin dari saya selama tetap

mencantumkan saya sebagai penulis atau pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan

pihak perpustakaan Unimus, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul

atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.


10

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 05 Februari 2024

Ahmad Fais

Anda mungkin juga menyukai