Anda di halaman 1dari 1

Santosa, I. (2014).

Masalah Dan Tantangan Pengembangan Kewirausahaan Pada Kalangan Mahasiswa


Di Indonesia. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 3(03), 203-207.

Persoalan mendasar seperti tidak tersedianya lapangan kerja yang cukup menjadikan penulis
melakukan riset ini. Mahasiswa yang telah menyelesaikan masa studinya sering kali mengalami kesulitan
dalam mencari lapangan pekerjaan. Meski berbekal title sarjana yang ia punya, masih cukup sulit di era
sekarang untuk mendapat pekerjaan sebagai seorang fresh-graduate. Dengan itu, banyak dari mahasiswa
yang berbondong-bondng untuk memulai usaha. Riset ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
pengembangan kesadaran dan motif kewirausahaan pada kalangan mahasiswa. Apa-apa saja
tantangan yang mereka hadapi ketika memulai sebuah usaha baru.

Berdasarkan penelitian yang dikutip dalam artikel ini (Ginzberg, 2010), bahwa dari342 responden
mahasiswa yang lulus cum laude, summa cum laude dan mereka yang mendapatkan penghargaan atas
prestasi akademiknya termasuk Phi Beta Kappa ternyata cenderung hanya berprestasi biasa saja di
dunia kerja setelah lulus kuliah. Dari hasil ini menyatakan jika dunia kampus sama sekali tidak
berkolerasi dengan dengan dunia kerja dan dunia kesuksesan. Kunci sukses yang di kemukakan dalam
artikel ini ialah bagaimana mahasiswa dapat melihat potensi dirinya dan kemudian ia dapat
menjadikannya sebagai jalan motivasi dan disitulah ia menemui kesuksesan.

Dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa tingkat kewirausahaan mahasiswa Indonesia masih
rendah. Ini dapat dikaitkan dengan dunia kampus yang telah mereka lalui. Bagaimana sistem
pembelajaran di Indonesia masih tidak efisien. Sistem kita masih mengandalkan One Show yang
semestinya para mahasiswa tersebut di berikan materi Problem Solving. Subjek materi yang diberikan
juga masih berpusat dalam teoritik. Keadaan ini juga menunjukkan bahwa masih lemahnya sistem
pembelajaran Negara kita. Mahasiswa cenderung pasif, tidak kritis dan kurang kreatif. Kegiatan kelas
yang masih menggunakan sistem Teacher-Center juga menjadikan faktor masih rendahnya tingkat
kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

Menurut penulis, adanya hambatan lain yang membelenggu semangat kewirausahaan


mahasiswa juga datang dari sistem sosial. Misalnya saja adanya opini publik yang memandang
sebelah mata tentang seseorang yang memulai sebuah usaha. Membuat mentalitas para mahasiswa
tersebut terkadang menurun drastis tanpa disadari. Mahasiswa perlu dilibatkan secara partisipatif dalam
kegiatan interaktif, diskusi terfokus, magang dan studi banding yang memperkaya perilaku dalam
adopsi kewirausahaan. Peran dari kampus sangat-sangat diharapkan dalam hal ini. Dengan itu, hasil dari
riset ini telah ditemukan bagaimana tantangan dan masalah mahasiswa dalam mengembangkan
kewirausahaan.

Anda mungkin juga menyukai