Anda di halaman 1dari 16

RPP / MODUL AJAR

MATA PELAJARAN BAHASA JAWA

Penyusun : Najib Subchan A, S.S, M.Pd


Satuan Pendidikan : MTs Negeri Purworejo
Dimensi P3 : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
Mandiri, kreatif, bernalar kritis, gotong royong
PRA : berkeadaban (ta’addub), keteladanan (qudwah), kewarganegaraan dan
kebangsaan (muwaṭanah), mengambil jalan tengah (tawassuṭ),
berimbang (tawāzun), lurus dan tegas (I’tidāl), kesetaraan (musāwah),
musyawarah (syūra), toleransi (tasāmuh), dan dinamis dan inovatif
(tathawwur wa ibtikâr).
Fase/Level : D/VII
Alokasi waktu : 12 JP
Capaian Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari teks sastra tembang
macapat Pangkur dalam bentuk audiovisual dan aural.

2. Peserta didik mampu membaca teks sastra tembang macapat dari teks visual dan
audio visual.

3. Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dengan bahasa Jawa sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa untuk
menyampaikan pendapat, pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan
dalam bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif.

4. Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
tentang sosial budaya untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dengan
menggunakan bahasa Jawa sesuai kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa.

5. Peserta didik mampu menulis teks paragraf aksara Jawa yang menggunakan
sandhangan swaradan Sigeg sesuai kaidah penulisan aksara Jawa.

Domain Konten Profil Peserta didik


Pancasila
Menyimak, Membaca, Berbicara, Menulis isi teks Tembang Beriman, Bertaqwa kepada
macapat Pangkur dan Menulis huruf jawa yang menggunakan Tuhan Yang Maha Esa dan
sandhangan swara dan Sigeg berakhlak mulia, Mandiri,
Kreatif, , Gotong royong,
bernalar kritis.
Sarana dan Prasarana
LCD proyektor, laptop (Lab TIK), HP, kuota dan internet, modul, dan PPT
Target Peserta Didik Model Pembelajaran
□ Peserta didik regular/tipikal □ pembelajaran tatap muka
□ Peserta didik dengan kesulitan belajar □ blended learning
□ Peserta didik dengan pencapaian tinggi

Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Peserta didik mampu mengartikan kata-kata sukar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan isi Serat Wulangreh Pupuh Pangkur
3. Peserta didik menjelaskan amanat atau piwulang yang terdapat dalam serat piwulang
Wulangreh pupuh Pangkur
4. Peserta didik mampu menyampaikan tanggapan secara lisan terhadap isi teks serat
piwulang Wulangreh pupuh Pangkur dalam ragam ngoko
5. Peserta didik mampu menuliskan paraphrase (makna , isi) tembang dari serat
Wulangreh pupuh Pangkur
6. Peserta didik mampu memberi komentar secara tertulis tentang isi teks serat
Wulangreh pupuh Pangkur dalam kaitannya dengan kondisi kehidupan saat ini.
7. Peserta didik dapat menggunakan/menerapkan sandhangan swara dan sigeg dlm
menulis huruf Jawa
8. Peserta didik dapat menuliskan paragraph dengan menggunakan huruf Jawa yang
menngunakan sandhangan swara dan sigeg.

Pemahaman Bermakna
Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan,
arahan, atau pesan yang akurat dari teks sastra tembang Macapat pupuh Pangkur dalam
bentuk audiovisual dan aural.
Pertanyaan Pemantik
1. Kowe apa ngerti tembang macapat?
2. Coba sebutna apa wae !
3. Serat Wulangreh iku wujude piwulang kang diandharake nggunakake tembang Macapat,
ing antarane tembang ambuh, Apa kopwe wis tau ngerti?
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Waktu
(menit)
Pendahuluan 10
menit
1. Peserta didik dengan sungguh-sungguh merespon salam dan berdoa tanda mensyukuri
anugerah Tuhan.
2. Guru memeriksa kelas apabila kelas kotor dan tidak rapi maka mengingatkan piket untuk
membersihkan dan merapikan ruangan kelas.
3. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan pembelajaran
sebelumnya.
4. Guru mengondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan bertanya jawab
tentang kemasan produk yang memiliki teks prosedur dan panduan penggunaan produk
elektronik.
5. Peserta didik menyimak informasi dari guru tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Peserta didik merespon secara aktif informasi tentang hal-hal yang akan diPeserta didik i
termasuk metode dan media, langkah pembelajaran, dan penilaian pembelajaran

Inti 60
menit
Pertemuan Pertama
1. Peserta didik mendengarkan tembang Pangkur dari serat Wulangreh
2. Peserta didik bertanya jawab tentang kata-kata sukar yang terdapat dalam tembang
Pangkur.
3. Peserta didik berdiskusi kelompok mencari pokok-pokok isi dari tembang Pangkur
yang diperdengarkan
4. Peserta didik menjelaskan isi Serat Wulangreh dari tembang Pangkur yang 60
diperdengarkan menit

Pertemuan Kedua
1. Peserta didik membaca teks tembang Pangkur dari Serat Wulangreh.
2. Peserta didik bertanya jawab mencari makna kata-kata sukar yang terdapat dalam
tembang Pangkur
3. Peserta didik bekerja kelompok untuk mencari amanat atau piwulang yang terdapat
dalam serat piwulang Wulangreh pupuh Pangkur
4. Peserta didik menjelaskan amanat atau piwulang yang terdapat dalam serat piwulang
Wulangreh pupuh Gambu

Pertemuan Ketiga 60
1. Peserta didik Membaca teks Serat Wulangreh pupuh Pangkur.. menit
2. Peserta didik bertanya jawab mengartikan kata-kata sukar yg terdapat dalam tembang
Pangkur
3. Peserta didik berdikusi kelompok untuk memparafrase (nggancarke) serat piwulang
Wulangreh pupuh Pangkur.
4. Pelaja Peserta didik menyampaikan tanggapan secara lisan dari isi serat piwulang
Wulangreh pupuh Pangkur 60
Pertemuan Keempat Menit
1. Peserta didik membaca teks Serat Wulangreh pupuh Pangkur.
2. Peserta didik bertanya jawab untuk mencari makna kata-kata sukar yang terdapat dalam
tembang Pangkur
3. Peserta didik berdiskusi untuk memparafrase atau memaknai teks serat Wulangreh
pupuh Pangkur
4. Peserta didik berdiskusi untuk mengaitkan antara makna atau isi dari teks serat
Wulangreh pupuh Pangkur dengan kondisi kehidupan saat ini.
5. Peserta didik memberikan komentar secara tertulis tentang isi teks serat Wulangreh
pupuh Pangkur dalam kaitannya dengan kondisi kehidupan saat ini.

Pertemuan ke-5 60
menit
1. Peserta didik mengamati macam-macam sandhangan swara dan sigeg dalam akasara
Jawa.
2. Peserta didik bertanya jawab tentang penggunaan aksara swara dan aksara sigeg
dalam aturan penulisan huruf Jawa.
3. Peserta didik bekerja kelompok untuk menuliskan kata-kata yang yang menggunakan
aksara swara ( vokal ) dan aksara mati (sigeg) menggunakanan huruf Jawa.
4. Peserta didik mengalihaksarakan paragraph ke dalam huruf Jawa yang
menggunakan sandhangan aksara swara dan sigeg.

Penutup. 10
Peserta didik merefleksi pembelajaran dengan cara menuliskan di lembar refleksi atau menit
menjawab langsung (lisan).
1. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang struktur, unsur kebahasaan, isi dan
amanat tembang Pangkur.
2. Guru memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
Asesmen
Bagaimana guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran:
□ Asesmen individu
□ Asesmen kelompok
□ Keduanya

Jenis Asesmen
□ Sikap
□ Tertulis
□ Perfoma
(Asesmen terlampir pada lampiran 2)
Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan : Peserta didik yang mendapat nilai di atas 75 diberi tugas downlood Buku
buku sastra Jawa berupa kumpulan Tembang Macapat untuk mencari makna dan amanat
tembang.
Remedial : Peserta didik yang mendapat nilai kurang dari 75 diberi tugas untuk
mengevaluasi Serat Wulangreh pupuh Pangkur yang disediakan oleh guru.
2. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1. Peserta didik diminta menyampaikan perasaan dan pengalaman saat mengikuti
pembelajaran.
2. Guru mencatat hal-hal/peristiwa yang terjadi saat proses pembelajaran, terkait dengan:
a. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
b. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
c. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik Peserta didik saya?

Purworejo, Juli 2023


Mengetahui,
Kepala MTsN 2 Purworejo Guru Mata Pelajaran

Muhammad Zainal Muhtadin, S.Ag Najib Subchan A, S.S, M.Pd


NIP 196701131995031001 NIP. 197409192005011002
LAMPIRAN 1 : MATERI.

A. Serat Wulangreh Pupuh Pangkur


Miturut etimologi Wulangreh asale saka rong tembung yaiku ‘Wulang’ tegese wuruk, pitutur, piwulang, lan ‘Reh’
tegese nggulawentah tata kaprajan, tatapraja atau pemerintahan (Kamus Baoesastra Djawa). Mula Serat Wulangreh duweni
teges yaiku karya sastra sing isine kawruh kanggo ndadekake bahan ngajar guna kanggo nggayuh keluhuran urip utawa
Peserta didik an babagan moralitas wong ngaurip supaya slamet ning donya lan akhirat.
Serat Wulangreh karangan Sri Susuhunan Pakubuwana IV ing Surakarta Hadiningrat sing isine babagan
pendhidhikan budi pekerti yaiku warisan leluhur kang adiluhung. Serat Wulangreh rampung ditulis nalika tanggal 19 besar
dina Ahad Kliwon taun Dal, 1735 mangsa kwolu, windu sancaya, wuku sungsang utawa rolas taun sakdurunge Paku
Buwono IV tilar donya.
Struktur Serat Wulangreh kaperang dadi 13 tembang (pupuh), yaiku Dhandhanggula ana 8 pada/bait, Kinanthi ana
16 pada/bait, Pangkur ana 17 pada/bait, Pangkur ana 17 pada/bait, Maskumambang ana 34 pada/bait, Megatruh ana 17
pada/bait, Durma ana 12 pada/bait, Wirangrong ana 27 pada/bait, Pocung ana 23 pada/bait, Mijil ana 26 pada/bait,
Asmaradana ana 28 pada/bait, Sinom ana 33 pada/bait, Girisa ana 25 pada/bait.
Tembang macapat yaiku salah sawijining tembang kang ngrembaka ing tlatah Jawa kang duweni
sawenehing paugeran. Paugeran-paugeran ing tembang macapat iku diwancah dadi telu, yaiku guru lagu, guru
wilangan, lan guru gatra.
1. Guru gatra, yaiku cacahing gatra (ukara utawa larikan) saben sapada.
2. Guru wilangan, yaiku cacahing wanda saben gatra.
3. Guru lagu, yaiku unine aksara utawa tibaning swara ing wanda pungkasan saben gatra.
Merga tembang macapat kalebu tembang Jawa sing tradisional, yen nggawe ora bisa bebas, ananging kudu
manut paugerane. Tembang uga kasebut sekar. Tembang macapat sing tinulis ana ing serat (sebutan buku jaman
biyen sing dianggit pujangga) ana tegese pupuh, pada, lan wanda.
Pupuh iku tegese pirang-pirang pada tembang sajenis sing tinulis dadi siji. Tuladhane pupuh Pangkur
tegese kumpulaning pirang-pirang pada tembang macapat sing dadi siji jenise sekar Pangkur. Pada tegese padha
karo bait. Menawa wanda iku tegese pakecapan ing basa Indonesia suku kata.

Jenise tembang macapat ana 11 tembang, lan saben tembang nduweni teges dhewe-dhewe. Tembang
macapat iku nyritakake laku uripe manungsa saka ruh dumugi pejah. Jenising tembang macapat uga nduweni
watak dhewe-dhewe, supaya sapa sing midhangetake bisa mengerteni tegese tembang kasebut.
Gatekna paugerane jinising tembang macapat ing ngisor iki!
1. Pocung = 12u, 6a, 81, 12a
2. Maskumambang = 12 i, 6a, 8i, 8a
3. Megatruh = 12u, 8i, 8u, 8i, 8o
4. Pangkur = 7u, 10 u, 12i, 8u, 8o
5. Kinanthi = 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i
6. Mijil = 10i, 6o, 10e, 10i, 6i, 6u
7. Durma = 12a, 7i, 6a, 7a, 8i, 5a, 7i
8. Asmarandana = 8i, 8a, 8e/8i, 8a, 7a, 8u, 8u
9. Pangkur = 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i
10. Sinom = 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a
11. Dhandhanggula = 10i, 10a, 8e/8i, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7a

Paugeran tembang macapat ing dhuwur kanggo wewaton anggone nulis tembang Saliyane nduwe paugeran tembang
macapat uga duweni wewatek kan beda-beda.
Gatekna wewatek tembang macapat ing ngisor iki!
Tabel: Jeneng dan Watake Tembang Macapat
No. Jenenge Watak Gunane
Tembang
1. Pocung Sasenenge medhar rasa sakepenake, ora
tenanan

2. Maskumambang susah, nelangsa, prihatin, nggambarake rasa sedih


kelara-lara

3. Megatruh susah, sedih, keranta-ranta medharake rasa sedih, keranta-


No. Jenenge Watak Gunane
Tembang
ranta, gela

4. Pangkur lugas, blaka, tanpa ragu-ragu medharake rasa paseduluran, lan


tulusing ati

5. Kinanthi gembira, mesra paring pitutur uga medharake rasa


trena asih

6. Mijil trenyuh, kepilut, gandrung medharake raos trenyuh kapiliut


tresna asih lan pitutur

7. Durma nesu, sereng muntap sesorah kang sereng, perangan


nalika tantangan

8. Asmaradana sengsem, susah, prihatin medharake rasa susah lan


amerga asmara kasmaran

9. Pangkur gagah, greget sereng kanggo paring pitutur

10. Sinom seneng, mencutaken prasaja nggambarake swasana kang


sigrak, semanak

11. Dhandhanggula manis, luwes, sengsem medharake swasana apa wae

B. Ngandharake Bab Isine Serat Wulangreh

Ing piwulang iki nyinauni babagan ngandharake isining Serat Wulangreh Pupuh Pangkur. Saka tembang-
tembang ing ndhuwur bisa dijupuk dudutan menawa wong urip iku kudu bisa mbedakake lan mangerteni ala lan
becik, uga tansah ngecakna tata karma. Dene parabot kang ora kena ditinggal yaiku deduga, prayoga, watara, lan
reringa. Wong tangi, lungguh, ngadeg, mlaku, guneman, meneng, turu, sarta sabarang karya prakara gedhe cilik,
kanggo sadina-dina, rina wengi, ing kutha, ing desa, kabeh titah kang padha ambegan, aja nganti ninggal patang
bab kasebut.
Wewataking manungsa sing pinter, sing bodho, luhur, asor, mlarat, sugih, ngulama, maksiyat, kendel, jirih,
durjana, botoh, kaum, apa dene wong kang mangerteni sesurupan sing mligi, kuwi lanang wadon padha wae,
bisa katitik saka ing: laku, lungguh, solah, muna, lan munine.
Ing jaman saiki akeh wong sing duwe watak: drengki, srei, dora, iren, meren, dahwen, panasten, open,
kumingsun, ora jujur, jail, methakil, besiwit; alaning liyan dibeberake, beciking liyan ditutup-tutupi, nanging
nggunggung becike dhewe, dikaton-katonake, dibyawarakake, ora rumangsa yen alane dhewe ngendhukur.
Wong sing kaya mangkono kuwi durjana murka, ora duwe pemarem, ngumbar luwamah lan amarah, ing
sabarang tindak sungkan kasoran, emoh kungkulan, pangrasane ora ana wong sing madhani, wong sing kaya
mangkono ora usah dicedhaki.
Mula saka iku aja nganti katempelan watak kaya mangkono, tansah padhaa ngudi lelabuhan kang pantes
diconto, lan patut ditiru.
Aja nganti nduweni watak nem prakara iki:
1. Lunyu ateges ora antepan.
2. Lemer ateges mara penginan.
3. Genjah ateges ora jujur lan ora bisa dipercaya.
4. Angrong prasanakan ateges ngrusak pager ayune wong liya utawa ganggu gawe bojone liyan.
5. Nyumur gumuling ateges ora bisa nyimpen wadi utawa mbeberake wadining liyan.
6. Mbuntut arit ateges katon becik saka ngarep, jebul letheg ing burine.
Ing buku Serat Wulangreh pupuh Pangkur iku ana 17 pada (bait) ing antarane ing ngisor iki.
I. Nggatekake ( Nyemak) Tembang Macapat Pangkur
a. Sekar Pangkur ping catur,
kang cinatur polah kang kalantur,
tanpa tutur katula-tula katali,
kadaluwarsa katutuh,
kapatuh pan dadi awon.
b. Aja nganti kabanjur,
Barang polah kang nora jujur,
Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,
Becik ngupayaa iku,
Pitutur ingkang sayektos.
c. Tutur bener puniku,
Sayektine apantes tiniru,
Nadyan metu saking wong sudra papeki,
Lamun becijk nggone muruk,
Iku pantes sira anggo.

Sawise nyemak cakepan tembang Macapat pupuh Pangkur kang diwaosake Bapak utawa Ibu gurumu ing ndhuwur, mesthine
ana tetembungan sing durung komangerteni tegese. Tulisen tembung-tembung sing durung komangerteni tegese iku banjur
golekana tegese ing bausastra kanthi rembugan karo kanca sabangkune utawa nyuwuna pirsa marang Bapak utawa Ibu
Gurumu!
Tembung-tembung iki tegesana!
- Sekar :
- Catur :
- Cinatur :
- Kalantur :
- Kadaluwarsa :
- Katutuh :
- Kapatuh :
- Awon :
- Kebanjur :
- Polah :
- Nora jujur :
- Sayekti :
- Kojur :
- Tan becik :
- Ngupayaa :
- Sudra papeki :
- Lamun :
- Muruk :

II. Maca
Coba wacanen tembang Pangkur iki1
a. Ana pocapanipun,
Adiguna adigang adigung,
Pan adigang kidang adigung pan esthi,
Adiguna ula iku,
Telu pisan mati sampyuh.

b. Si kidang umbagipun,
Ngendelaken kebat lumpatipun,
Pan si gajah ngendelaken agung inggil,
Ula ngendelaken iku,
Mandine kalamun nyakot.
Sawise kowaca tembang ing ndhuwur banjur gawea kelompok, saben kelompok 3 utawa 4. Rembugen tembung
kang angel lan tegesana nganggo Bausastra. Dene ana isih durung ngreti nyuwuna priksa Bapak utawa Ibu
Gurumu!
Tembung angel
- Pocapanipun :
- Adigang :
- Adigung :
- Adiguna :
- Pan :
- Esthi :
- Sampyuh :
- Umbag :
- Ngendelaken :
- Kebat :
- Agung inggil :
- Mandi :
- Kalamun :

III. Nulis
Nulis Gancaran utawa Parafrase
Nulis gancaran tembang Pangkur padha karo ndadekake paraphrase tembang Pangkur. Gancara utawa paraphrase minangka
salah sawijining cara kanggo mangerteni isining tembang. Gancaran utawa paraphrase yaiku ngowahi ukara tembang dadi
ukara lumrah kang gampang dimangerteni. Mula nduweni teges nyritakake maneh sawijining tembang kanthi migunakake
ukara-ukara tanpa ngowahi tegese. Dene carane nggawe paraphrase iku ana werna loro yaiku :
1) Gancaran Kaiket
Yaiku anggone nerangake isining tembang kanthi kaiket tembung-tembung kang ana ing tembang. Mulasadurunge nulis
parafrasene luwih dhisik negesi tembung-tembunge, banjur ditambahi sawatara tembung supaya ukarane gampang
dimangerteni.
2). Gancaran Bebas
Yaiku carane nulis paraphrase tanpa kaiket tembung-tembung kang ana ing tembang. Dadi tembung kang ana ing
tembang bisa dienggo bisa uga ora, nganggo ukara utawa prosa. Dadi carane nyritakake nganggo basane dhewe.
Manawa wis ditegesi kabeh banjur kotulis isining tembang Pangkur kanthi nerangake utawa digawe parafasene
iku saka saben padane manut tegesing tembung kanthi dhiskusi ing kelompoke dhewe-dhewe, banjur asile
ditulis!
Tuladha Pada 1
Tegese :

Ing tembang Pangkur kang kaping papat, dikandhakake bab tumindak kang kebacut, manawa ora dikandhani
bakale nemoni cilaka lan ora becik, apa maneh yen nganti kebablasen mesthi wae bakale dipaido lan saya ala.

Dadi isi pokoke tembang Pangkur pada 1 iku ngandhut piwulang manungsa iku ora kena tumindak kang
kebablasen amarga iku ora becik mula gelema dikandhani supaya ora saya ndadra kang tundhone ngrugeni awake
dhewe.

1. Coba saiki rembugen ing kelompokmu kepriye isining pada 2 tekan 5 banjur tulisen nganggo basamu dhewe.

Pada 2
Tegese :

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………..

Pada 3
Tegese :

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Pada 4
Tegese :

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Pada 5
Tegese :

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

2. Saben bocah nulis dhewe-dhewe asil dhiskusi bab isining Tembang iku , Manawa wis rampung, saiki rembugen
wangsulane pitakon ing ngisor iki. Lan kabeh nulis wangsulane.

Wangsulana pitakon-pitakon iki kanthi patitis adhedhasar isi tembang ing dhuwur kanthi tetep dhiskusi ing
kelompoke dhewe-dhewe!!
1) Ana pirang pada tembang Pangkur iku?
2) Kepriye guru gatra, guru wilangan lan guru gatrane tembang Pangkur iku?
3) Sekar Pangkur ping catur, tegese apa?
4) Ing pada 1 apa kang dikandhakake?
5) Tumindak ala iku manawa ora dikandhani , kepriye akibate?
6) Kang ora kena kebanjur iku apa?
7) Supaya ora kebanjur becike wong iku kudu kepriye?
8) Apa akibate yen tumindak nganti kebanjur?
9) Kang pantes ditiru iku pitutur kang kepriye?
10) Sanajan saka wong sudra, nanging kang kepriye kang pantes digugu?

3. Menehana komentar utawa tanggapan gegayutan karo maknane tembang Pangkur ing dhuwur yen dijumbuhake karo
kahanan jaman saiki, tulisen komentar utawa tanggapanmu iku mawa basa krama!

IV Wicara
1. Saben kelompok kang wis nerangake isi lan mangsuli pitakonan, asile saiki dikandhakake ing ngarep kelas. Saben
kelompok matah salah siji kanggo wakiling kelompok ngandharake isining tembang Pangkur iku! Kelompok liya
nanggapi!
2. Saben kelompok menehi tanggapan kanthi lisan isining tembang Pangkur iku digathukake karo kahanan saiki!
3. Wangsulan pitakonan no 1 tekan 10 dikumpulake dhewe-dhewe!

V. Nulis Aksara Jawa


1. Aksara Jawa
Ing Wulangan 1 wis dingerteni aksara Jawa lan sandhangan swara, saiki sinau sandhangan panyigeg wanda.
Sandhangan panyigeg amarga kanggo nyigeg aksara konsonan (sigeg).
Sandhangan Panyigeg wanda
a. / arane layar kanggo nyigeg aksara ra
Tuladha :
Pasar bubar ps/bub/
b. = arane cecak kanggo nyigeg aksara nga
Tuladha :
Gedhang mateng ged=mte=
c. h arane wignyan kanggo nyigeg aksara ha
Tuladha :
Wadhah pecah wdhpech
d. \ arane pangkon kanggo nyigeg saliyane ra, nga, ha kang ana ing pingkasan tembung utawa ukara.
Tuladha :
Nyapu jogan vpu[jogn\

Sandhangan ing tengah


a. ] arane cakra kanggo nulis ra ing tengah
Tuladha :
Krasa lara k]slr
b. } arane cakra keret kanggo nulis re ing tengah
Tuladha :
Bocah sregep [bochs}gep\
Aksara kang ora kena disandhangi pepet e
a. Aksara la ( l ) ora kena le dadine X ( le )
Tuladha :
Akeh lemah a[khXmh
b. Aksara ra ( r ) ora kena re dadine x ( re )
Tuladha :
Kabeh remuk k[bhxmuk\
Sawise mangerteni iku kabeh coba saiki gladhen maca lan nulis.
Gladhen
Tulisen nganggo aksara Jawa ukara-ukara iki!
1) Mejane kabeh reged.
2) Sinau aja males.
3) Obah pating krusuk.
4) Lesung kathuthuk.
5) Atine durung karep.

Wacanen banjur tulisen latin ukara aksara Jawa iki!


1) tiy=jX/punik
2) wdh[axsik\
3) jen=kuwiXgi
4) ku]zubx=tuw
5) sirh[apti=k}mut\
LAMPIRAN 2: ASESMEN
A. ASESMEN MENYIMAK

Nama : ...........................................
Kelas/Nomor : ............ / ...................
Mata Peserta didik an : Bahasa Jawa
A. Topik : Serat Wulangreh pupuh Pangkur
B. Tujuan : a. Peserta didik mampu memaknai Tembang Pangkur
b. Peserta didik mampu menyebutkan isi Serat Wulangreh Pupuh Pangkur
C. Sifat Asesmen : Individu
D. Jenis Asesmen : Tertulis

I. Wangsulana pitakon ngisor iki kanthi patitis!

1. Wacana
Sekar Pangkur ping catur,
kang cinatur polah kang kalantur,
tanpa tutur katula-tula katali,
kadaluwarsa katutuh,
kapatuh pan dadi awon.

Apa tegese tembung tembung ing ngisor iki?


a. cinatur
b. kadaluwarsa
c. Ketula-tula ketali.
d. katutuh
e. awon.
2. Wacana
Aja nganti kabanjur,
Barang polah kang nora jujur,
Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,
Becik ngupayaa iku,
Pitutur ingkang sayektos.

a. Sakabehing tumindak sing ora becik iku yen ngasnti diterus-terusake wusanane bakal kepriye?
b. Dhawuh apa kang prayogane kudu padha ditindaken?
1. Wacana
Tutur bener puniku,
Sayektine apantes tiniru,
Nadyan metu saking wong sudra papeki,
Lamun becijk nggone muruk,
Iku pantes sira anggo.
Terangna apa wae isi pokok saka tembang Pangkur ing dhuwur?

B. ASESMEN MEMBACA

Topik : Serat Wulangreh pupuh Pangkur


Tujuan : a. Peserta didik mampu mengartikan kata-kata sukar.
b. Peserta didik menjelaskan amanat atau piwulang yang terdapat dalam
serat piwulang Wulangreh pupuh Pangkur
Sifat Asesmen : Individu
Jenis Asesmen : Tertulis
Soal Asesmen :

Wangsulana pitakon ngisor iki kanthi patitis!


1. Wacana 1
Tutur bener puniku,
Sayektine apantes tiniru,
Nadyan metu saking wong sudra papeki,
Lamun becik nggone muruk,
Iku pantes sira anggo.
Apa tegese tembung- tembung ing ngisor iki?
c. Sayektine
d. Sudra
e. Papeki
f. Lamun
g. muruk
2. Wacana 2

Ana pocapanipun,
Adiguna adigang adigung,
Pan adigang kidang adigung pan esthi,
Adiguna ula iku,
Telu pisan mati sampyuh.
Piwulang apa sing bisa kopethik saka tembang ing dhuwur?

3. Wacana 3
Si kidang umbagipun,
Ngendelaken kebat lumpatipun,
Pan si gajah ngendelaken agung inggil,
Ula ngendelaken iku,
Mandine kalamun nyakot.

a. Kepriye watake kewan tetelu ing tembang Pangkur dhuwur?


b. Pitutur apa sing bisa kojupuk saka tembang Pangkur ing dhuwur?

C. ASESMEN BERBICARA

Topik : Serat Wulangreh pupuh Pangkur


Tujuan : a. Peserta didik mampu menjelaskan isi Serat Wulangreh Pupuh Pangkur
b. Peserta didik mampu menyampaikan tanggapan secara lisan terhadap isi teks
serat piwulang Wulangreh pupuh Pangkur dalam ragam ngoko

ifat Asesmen : Individu


Jenis Asesmen : lisan
Soal Asesmen :

Wangsulana pitakon ngisor iki kanthi patitis!


Wacana:

a. Sekar Pangkur ping catur,


kang cinatur polah kang kalantur,
tanpa tutur katula-tula katali,
kadaluwarsa katutuh,
kapatuh pan dadi awon.

b. Aja nganti kabanjur,


Barang polah kang nora jujur,
Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,
Becik ngupayaa iku,
Pitutur ingkang sayektos.

c. Tutur bener puniku,


Sayektine apantes tiniru,
Nadyan metu saking wong sudra papeki,
Lamun becijk nggone muruk,
Iku pantes sira anggo.
d. Ana pocapanipun,
Adiguna adigang adigung,
Pan adigang kidang adigung pan esthi,
Adiguna ula iku,
Telu pisan mati sampyuh.

e. Si kidang umbagipun,
Ngendelaken kebat lumpatipun,
Pan si gajah ngendelaken agung inggil,
Ula ngendelaken iku,
Mandine kalamun nyakot.

1. Saben siswa dipundhawuhi nyariosaken isining sekar Pangkur nginggil setunggal pada kanthi
lisan (mangga kawicaksanan dwija), lajeng dipundhawuhi nanggapi dhateng isining sekar
ingkang dipuncariyosaken wau, kajumbuhaken kaliyan kawontenan jaman semenika.

D. Asesmen Menulis
Topik : Serat Wulangreh pupuh Pangkur
Tujuan : 1. Peserta didik dapat menjelaskan isi tebang Pangkur
2. Peserta didik mampu memberikan komentar secara tertulis tentang isi teks serat
Wulangreh pupuh Pangkur dalam kaitannya dengan kondisi kehidupan saat ini.
ifat Asesmen : Individu
Jenis Asesmen : Tertulis
Soal Asesmen :

Wangsulana pitakon ngisor iki kanthi patitis sarana tinulis


Wacana
a. Aja nganti kabanjur,
Barang polah kang nora jujur,
Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,
Becik ngupayaa iku,
Pitutur ingkang sayektos.
b. Tutur bener puniku,
Sayektine apantes tiniru,
Nadyan metu saking wong sudra papeki,
Lamun becijk nggone muruk,
Iku pantes sira anggo.
c. Ana pocapanipun,
Adiguna adigang adigung,
Pan adigang kidang adigung pan esthi,
Adiguna ula iku,
Telu pisan mati sampyuh.
1. Kepriye isine tembang Pangkur telung pada ing dhuwur, coba terangna sarana tinulis ing lembar
Jawab!
2. Kepriye komentar utawa tanggapanmu gegayutan karo isi utawa maknane tembang Pangkur ing
dhuwur yen dijumbuhake karo kahanan jaman saiki, tulisen komentar utawa tanggapanmu iku
mawa basa krama!

E. Asesmen Menulis Huruf Jawa.


Topik : Menulis Aksara Jawa yang menggunakan sandhangan swara dan sigeg.
Tujuan :1. Peserta didik dapat menggunakan sandhangan swara dan sigeg dlm menulis
huruf Jawa
2. Peserta didik mampu menuliskan paragraph dengan menggunakan huruf Jawa
yang menggunakan sandhangan swara dan sigeg.
ifat Asesmen : Individu
Jenis Asesmen : Tertulis
Soal Asesmen :
Wangsulana pitakon ngisor iki kanthi patitis!
1. Tulisen apa wau kang klebu sandhangan swara (5)!
2. Salinen paragraph ngisor iki mawa aksara Jawa!
Suryani lagi menyang koperasi sekolah, tuku buku karo setip. Jarene mau tangine krinan, mula
lungane kesusu-susu, wusana bukune keri.

Anda mungkin juga menyukai