Anda di halaman 1dari 629

DAFTAR ISI

Sambutan Kepala PPPPTK Matematika .........................................................1

Jadwal SeNdiMat III ................................................................................................4

Profil & Abstrak Pembicara Utama ..................................................................6

Jadwal Sesi Paralel ............................................................................................... 18

Abstrak Pembicara Sesi Paralel ...................................................................... 72

Denah Kampus PPPPTK Matematika ........................................................ 602

Daftar Pembicara............................................................................................... 603

Daftar Peserta (Non Pembicara) ................................................................. 613

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta i
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ii PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
SAMBUTAN KEPALA PPPPTK MATEMATIKA

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakatuh.
Selamat datang di PPPPTK Matematika.
Selamat berjumpa lagi di SeNdiMat, yang
tahun ini memasuki pelaksanaan pada
tahun ke tiga, SeNdiMat III.

Menurut Rencana Pembangunan Jangka


Penjang (RPJP) Kemdiknas 2005-2025, dikatakan bahwa salah satu
elemen pada deklarasi visi pendidikan nasional tahun 2025 adalah
kompetitif pada tingkatan global. Hal ini selaras dengan apa yang
termuat dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun
2007 hal 77-82 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2005-2024, dikatakan bahwa RPJM ke-3 (2015-2019)
ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian
daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan
sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat. Oleh karena
itu, pemerintah telah menetapkan sembilan agenda prioritas RPJM
2015-2019. Dua dari sembilan agenda tersebuat adalah:
meningkatkan kualitas hidup manusia, dan meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama
bangsa-bangsa Asia lainnya. Menerjemahkan agenda prioritas
tersebut, pembangunan sektor pendidikan juga difokuskan kepada

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 1
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
penyiapan manusia Indonesia agar memiliki daya saing regional.
Standar mutu yang berkesinambungan pada periode ini diharapkan
relevan dengan pasar regional ASEAN. Standar tersebut harus
berdasarkan pada kondisi yang obyektif dan realistis. Program kerja
yang berdasarkan pemahaman terhadap perkembangan kebutuhan
pasar regional menjadi faktor yang sangat penting dalam mencapai
daya saing yang diinginkan. Kegagalan dalam menciptakan mutu
pendidikan yang tinggi sesuai dengan kebutuhan atau yang tidak
memiliki daya saing hanya akan mencetak angka pengangguran
baru.
Dalam kancah percaturan ketenagakerjaan regional, guru bisa
dimaknai berada dalam dua posisi, yaitu sebagai tenaga kerja dan
guru sebagai pencetak tenaga kerja. Karena posisi strategis guru
inilah yang menyebabkan kita semua harus terus menerus
melakukan usaha peningkatan kompetensi guru. Salah satu upaya
yang sedang dan akan terus dilakukan oleh PPPPTK Matematika
adalah terus menerus mendorong Pengembangan Keprofesian
Berkelenjutan guru, salah satunya melalui Seminar Nasional
Pendidikan Matematika (SeNdiMat) yang pada tahun ini sudah
memasuki pelaksanaan tahun ke tiga, SeNdiMat III. Dari sudut
pandang pembangunan manusia Indonesia, guru –melaui
pendidikan- tidak bisa dimaknai sebagi hanya tenaga
kerja/profesional biasa yang mencetak tenaga kerja baru. Guru
adalah agen pembangun manusia Indonesia. Guru adalah pencetak
generasi penerus yang akan membangun peradaban Indonesia dan
peradaban dunia. Oleh karena itu guru selayaknya memahami
potensi diri dan peran pentingnya dalam pembangunan peradaban
ini. Lebih khusus guru matematika harus memahami potensi dirinya
sebagai guru, sebagai matematikawan, dan peran penting dirinya
sebagai guru dan peran penting matematika dalam membangun

2 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
peradaban manusia. Oleh karena hal-hal di atas, SeNdiMat III
memilih tema “Peran Pendidikan matematika dalam
Pembudayaan Karakter dan Pencerdasan Generasi Indonesia
untuk Mendukung Pencapaian daya saing ASEAN”. Pada
SeNdiMat III tahun ini akan dipresentasikan 223 makalah.

Akhir kata kami ucapkan selamat berseminar.


Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Yogyakarta, 7 November 2015

Kepala PPPPTK Matematika

Prof. Dr.rer.nat Widodo, M.S.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 3
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
JADWAL SeNdiMat III TAHUN 2015

Rabu, 11 November 2015


Waktu Kegiatan Tempat
07:30 - 08:30 Registrasi Ulang Aula
08:30 - 09:00 Pembukaan Aula
09:00 - 10:00 Keynote Speaker: Sumarna Surapranata, Ph.D Aula

Tema: Pengembangan Pendidik dan Tenaga


Kependidikan untuk Mewujudkan Pendidikan
Indonesia yang Berkualitas dan Memiliki Daya
Saing Tingkat Regional
10:00 - 10:30 Coffee Break
10:30 - 11:30 Sesi Pleno 1: Aula
Standar Kompetensi Guru Tingkat ASEAN:
Konsep dan Strategi Pencapaiannya

Prof. Dr.rer.nat. Widodo, M.S.


11:30 - 12:30 Sesi Pleno 2 (panel): Aula
The Development of Using ICT in Education
and its relation toward human resources
quality in Australia
Associate Professor Allan L White

The Trend of Employing Calculator in


Mathematics Learning
Emiritus Associate Professor Barry Kissane
12:30 - 13:30 Istirahat
13:30 - 17:00 Sesi Paralel 1 Kelas Paralel

4 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kamis, 12 November 2015
Waktu Kegiatan Tempat
Sesi Pleno 3: Aula
Peran Ethnomatematika dalam Membangun
dan Membudayakan Karakter Bangsa melalui
08:00 - 09:00 Pembelajaran Matematika

Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd.


Sri Wulandari Danubroto, S.Si., M.Pd.Si.
Sesi Pleno 4: Aula
Pendekatan Sosio-Kultural dalam
Pengembangan Sumber Daya Manusia
09:00 - 10:00
Indonesia yang Berkarakter dan Berdaya Saing

Supriyanto GS (Prie GS)


10:00 - 10:30 Coffee Break
10:30 - 11:30 Sesi Paralel 1 Kelas Paralel
11:30 - 12:30 Istirahat
12:30 - 13:30 Sesi Paralel 1 Kelas Paralel
13:30 - 16:00 Sesi Paralel 1 Kelas Paralel
16:00 - 17:00 Penutupan Aula

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 5
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MAKALAH SESI PLENO

Sumarna Surapranata, Ph. D.


Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan
kebudayaaan.
Lahir di Bandung, Jawa Barat, pada
tanggal 1 Agustus 1959. Beliau mendalami
Psikometri. Setelah mendapatkan gelar
magister dalam bidang psikometri dari Fakultas Psikologi UGM,
beliau memperoleh gelar Ph. D di bidang pendidikan Pendidikan
dengan konsentrasi pada Psikometri diperoleh dari University of
New South Wales, Sydney, Australia, pada tahun 2000.

6 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Prof.Dr.rer.nat. Widodo, M.S.

Kepala PPPPTK Matematika


Lahir di Kabupaten Batang Jawa
Tengah, Guru besar di Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta ini
mendapatkan gelar Dr.rer.nat (Doktor
Rerum Naturalium) dari Institut fuer
Mathematik Leopold-Franzen
Universitaet, Innsbruck, Austria.
Beliau banyak menulis dan meneliti di
bidang matematika terapan seperti Sistem Dinamika, Model
Matematika, Riset Operasi (Sains Manajemen), dan Pendidikan
Matematika.
Selain bertugas di PPPPTK Matematika, beberapa peran di dunia
akademik maupun di lembaga profesi masih menjadi fokus beliau,
antara lain sebagai presiden Indo MS (2008-2012) dan sebagai
penggagas serta steering comeete berbagai pertemuan ilmiah. Saat
ini beliau sebagai anggota Government Board SEAMEO RECSAM.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 7
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Associate Professor Allan Leslie
White

Qualifications : Ph.D. USyd (2000),


Grad. Dip. Ed. SACAE (1991), M.Ed.
UNSW (1978), BA MaQ (1974), DipT
SydTC (1967), M.A.C.E., G.Aust.M.S.
Experience
Dr Allan White lahir di Sidney
Australia, memiliki pengalaman
yang panjang dalam di bidang pendidikan matematika, riset, dan
pengembangan keprofesian guru di Australia dan Asia Tenggara.
Sebelumnya beliau memiliki pengalaman selama lebih dari 25 tahun
mengajar sekolah dasar dan sekolah menengah di tiga negara
bagian di Australia dan menjabat beberapa posisi di sekolah hingga
menjadi kepala sekolah. Lama aktif sebsagai anggota eksekutif
Mathematical Association of NSW (MANSW) dan Primary
Association for Mathematics, sehingga mendapatkan penghargaan
Outstanding Professional Service Award dari Dewan Guru
Profesional NSW di tahun 2005 dan keanggotaan seumur hidup dari
MANSW pada September 2014.

8 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Abstract of Presentation

The Development of Using ICT in Education and its relation


toward human resources quality in Australia

Allan L White

This brief presentation will range across the considerable changes


in ICT that have impacted upon education. It will briefly dip into the
2015 OECD report on Students, Learning and Computers, The
Technology Outlook for Australian Tertiary Education 2012-2017
report and other related documents. Drawing on the latest
Bloomberg analysis, the talk will consider the relationship between
human resources and ICT before considering the example of drones.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 9
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Mr Barry Kissane

Associate Professor Emeritus dari


Murdoch University’s School of Education.
Bekerja sebagai dosen matematika dan
peneliti di Murdoch University’s School of
Education dari tahun 1985 sampai 2013.
Melewatkan dua tahun di University of
Chicago untuk mempelajari
pengembangan bahan ajar diklat tentang penggunaan berbagai
macam teknologi dalam pembelajaran matematika sekolah
termasuk penggunaan kalkulator.

Beliau meluangkan banyak waktu untuk pengembangan


keprofesian guru serta melakukan riset dan publikasi terkait peran
teknologi dalam pembelajaran matematika sekolah. Beliau pernah
menjabat berbagai posisi penting antara lain sebagai President of
the Mathematical Association of WA dan the Australian Association
of Mathematics Teachers, Dekan di School of Education at Murdoch
University, anggota dewan the Western Australian College of
Teaching, dan sebagai Executive Editor dari The Australian
Mathematics Teacher.

Aktifitas beliau sekarang adalah sedang menulis sebuah buku untuk


siswa dan guru matematika tentang penggunaan kalkulator grafik
dan saintifik, melakukan riset tentang penggunaaan teknologi oleh
guru matematika dan pengembangan keprofesian guru matematika.
Saat ini beliau juga sebagai anggota Dewan Penasehat dari the
Australian National Curriculum Board.

10 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Using Calculators for Mathematics Learning

Barry Kissane
School of Education
Murdoch University

Abstract: There are many technologies available today, but the


most important technologies for learning are those that it is
reasonable for every student to use. In some affluent countries, all
students have access to their own computer and good Internet
access, but in many other countries there is a wide range. The
school mathematics curriculum is based on what every student has
access to, and in many cases this is a scientific calculator. Modern
scientific calculators are educational tools, designed to meet the
needs of students learning mathematics, and are widely available to
students in many countries. They are universally available to
secondary students in Australia, for teaching, learning and
assessment, including high-stakes assessment. Although a popular
view is that calculators are essentially tools for computation, this
presentation will suggest that their value for learning includes other
aspects as well, at least as important for learning mathematics as
computation. Research on the use of calculators has demonstrated
that they are valuable and not harmful for students learning
mathematics. In most countries, an important role of school is to
prepare students for a society in which technology is very common,
and use of a scientific calculator is typically the first step in that
direction. While access to technology is important, it is critical to
support and help teachers make good use of the technology.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 11
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M. Pd.

Guru Besar di Universitas Negeri Surabaya,


telah menulis beberapa buku geometri dan
kalkulus, serta banyak publikasi hasil
penelitian. Beliau pemerhati
etnomatematika.

ETNO-MATEMATIKA: SEBAGAI BATU PIJAKAN


UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN PENANAMAN
KARAKTER

Mega Teguh Budiarto, FMIPA Unesa, megatbudiarto@yahoo.com

Abstrak. Kajian unsur-unsur budaya khususnya pembuatan


ukiran-ukiran Toraja pada rumah adat Tongkonan, ornamen pada
pemukiman Taneyan Lanjang Madura, pembuatan gerabah suku-
suku Sasak Banyumulek Lombok Barat, lukisan pada kulit kayu
suku Asmat, ukuran tidak baku mayarakat petani ikan dipesisir
pantai utara Jawa (pantura), satuan luas tidak baku di daerah
pedalaman Jatim. Kajian-kajian ini di peroleh ukiran-ukiran,
ornamen, bangun, model yang unik dan indah berbentuk geometri.
Masyarakat Toraja, Madura, Sasak, Asmat membuat ukiran, lukisan
ornamen ini berpedoman pada apa yang mereka lihat dan mereka
alami dalam kehidupan sehari-sehari. Dalam ukiran-ukiran,
ornamen, bangun, model ini ditemukan segala ekspresi alam,
dituangkan dalam bentuk-bentuk geometri. Secara tidak sengaja
masyarakat telah mempraktekkan matematika dalam budaya dan

12 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kehidupan mereka sehari-hari. Ahli lukisan mengembangkan
seluruh rangkaian algoritma geometris untuk pembuatan desain
monolinear dan simetris. Lukisan monolinear Toraja dan Asmat
sesuai klas-klas yang sama dalam arti bahwa meskipun pola-pola
dimensi yang mendasari berbeda, beberapa lukisan digambar
dengan menerapkan algoritma geometris yang sama. Ahli lukisan
dan ornamen, sudah mengenal sudut siku-siku, melukis lingkaran
dan bangun datar segitiga, segiempat dan secara tidak langsung
benda putar seperti gerabah Banyumulek, Satuan-satuan tidak baku
digunakan pada masyarakat petani ikan maupun petani sawah
seperti satu rean, satu boto dan sejinah. Pembiasaan dan
pelestarian budaya lokal merupakan merupakan salah satu bentuk
penanaman karakter.

Kata kunci: Etno-matematika, Tongkoan, Taneyan-Lanjang,


Gerabah Banyumulek

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 13
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Sri Wulandari Danoebroto, S. Si., M. Pd. Si.

Widyaiswara PPPPTK Matematika, kandidat


doktor dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Bekerja di PPPPTK Matematika sejak tahun
2003. Beliau pemerhati etnomatematika.

PEMBUDAYAAN KARAKTER UNGGUL MELALUI PENDIDIKAN


MATEMATIKA BERBASIS ETHNOMATHEMATICS

Sri Wulandari Danoebroto

PPPPTK Matematika

Abstrak. Pendidikan berperan strategis dalam menyiapkan sumber


daya manusia yang cakap, terampil dan kreatif. Pendidikan
matematika hendaknya tidak hanya berorientasi pada penguasaan
pengetahuan matematika tetapi juga penanaman nilai-nilai sebagai
dasar pengembangan karakter peserta didik. Karakter tersebut
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai budaya yang unggul dalam
semangat progresif. Artikel ini merupakan kajian literatur mengenai
peran ethnomathematics dalam pembudayaan karakter melalui
pembelajaran matematika di sekolah. Ethnomathematics berperan
sebagai: 1) sumber belajar matematika yang bercirikan budaya, 2)
kegiatan yang mengandung praktik matematika dari kehidupan
sehari-hari masyarakat beserta nilai karakternya. Implementasi
ethnomathematics dalam pembelajaran matematika dilakukan
dengan menggunakan budaya sebagai sumber belajar matematika

14 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
baik sebagai starting point atau sebagai contoh. Penggunaan budaya
bertujuan untuk mempelajari matematika dan budaya masyarakat
serta menanamkan nilai karakter. Pembelajaran dilakukan dalam
bentuk kegiatan praktik atau kegiatan menampilkan masalah dan
penyelesaiannya.

Kata Kunci: Ethnomathematics, pembudayaan karakter, pendidikan


matematika

Daftar Pustaka

Adams, Shehenaz. (2003). Ethnomathematical ideas in the curriculum.


Diunduh pada tanggal 8 Maret 2015 dari
www.merga.net.au/documents/RR_adams.pdf
Ariyadi Wijaya. (2008). Design research in mathematics education
indonesian traditional games as preliminaries in learning
measurement of lenght. Prosiding Konferensi Nasional Matematika
XIV, Palembang 24 s.d 27 Juli. Editor Zulkardi. Universitas Sriwijaya
PPS. IndoMs Himpunan Matematika Indonesia (hal 731-738).
D’Ambrosio, Ubiratan. (2006). The program ethnomathematics: A
theoretical basis of the dynamics of intra-cultural encounters. The
journal of mathematics and culture, May Vol VI(1), pp 1-7.
Ernest, Paul. (1991). The philosophy of mathematics education. London:
The Falmer Press.
Francois, K & Van Kerkhove, B. (2010). Ethnomathematics and the
philosophy of mathematics (Education). Dalam PhiMSAMP.
Philosophy of mathematics: Sociological aspect and mathematical
practice (Eds. Benedikt Lowe, Thomas Muller). London: College
Publication.pp 121-154.
Gerdes, P. Ethnomathematics as a new research field, ilustrated by studies of
mathematical ideas in African history. Diunduh dari
www.etnomatematica.org/articulos/gerdes1.pdf pada tanggal 27
Mei 2014.
National Geographic Indonesia. (2014). Pahami Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) 2015. Diunduh pada tanggal 30 Oktober 2015 dari

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 15
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/12/pahami-
masyarakat-ekonomi-asean-mea-2015
PISA. (2010). PISA 2012 Mathematics framework. OECD
Sabar Narimo. (2009). Karakteristik psiko-sosio kultural manusia dalam
serat wulang reh karya Pakoe Boewono IV (tinjauan pendidikan
informal masyarakat jawa). Disertasi doktoral, tidak dipublikasikan.
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Schulz, Bernd. (2008). The Importance of Soft Skills: Education beyond
Academic Knowledge. NAWA Journal of Language and
Communication, Juni 2008 hal 146-154. diunduh tanggal 30 Oktober
2015 dari http://ir.polytechnic.edu.na/handle/10628/39
S. Jan Abas. (2001). Islamic Geometrical Patterns for The Teaching of
Mathematics of Symmetry. Symmetry: Culture and science. Vol 12 No
1-2, hal 53-65.
Soh Kay Cheng. (2000). Why Singapore eight graders did better among
Asian Nations in the TIMSS mathematics: A secondary analysis. The
Mathematics Educator. Vol 5 No. 1/2 pp 169-179.
Sri Wulandari Danoebroto. (2011). Geometri transformasi dalam karya seni
batik di Indonesia. Diunduh pada tanggal 4 November 2015 dari
http://p4tkmatematika.org/2011/12/geometri-transformasi-
dalam-karya-seni-batik-di-indonesia/
----------. (2013). Tinjauan Sosial Budaya terhadap Aspek Afektif Hasil
TIMSS Korea dan Indonesia. Artikel dalam buletin LIMAS Edisi No
31, September 2013 hal 13-16. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Supriadi. Character education through culture-based mathematics learning
Sunda. Diunduh pada tanggal 2 November 2015 dari
https://www.academia.edu/2211546/Character_Education_throug
h_Culture-Based_Mathematics_Learning_Sunda
Vishal Jain. (2009). Importance of soft skills development in education.
Diunduh pada tanggal 30 Oktober 2015 dari
http://schoolofeducators.com/2009/02/importance-of-soft-skills-
development-in-education/

16 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Supriyanto GS atau lebih dikenal
dengan nama Prie GS lahir
di Kendal, Jawa Tengah. Mengawali
karir sebagai wartawan di harian
umum Suara Merdeka, alumni
Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Seni IKIP Semarang dikenal
sebagai kartunis, penyair, dan penulis.
Selain masih terus berkarya dengan menulis kolom, melukis kartun
dan komik, beliau saat ini sering menjadi pembicara di berbagai
seminar, diskusi, dan menjadi host di radio maupun televisi.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 17
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
JADWAL SESI PARALEL

HARI I, 11 NOV 2015 HARI II, 12 NOV 2015


RUANG
PARALEL KELOMPOK PARALEL KELOMPOK
Pembelajaran Pembelajaran
Aula A M
Matematika SD Matematika SD
Pythagoras Pembelajaran Pembelajaran
B N
Lt 1 R 1 Matematika SMP Matematika SMP
Pythagoras Pembelajaran Pembelajaran
C O
Lt 1 R 2 Matematika SMP Matematika SMP
Pythagoras Pembelajaran Pengembangan
D P
Lt 2 R 1 Matematika SMP Guru
Pythagoras Pembelajaran
E
Lt 2 R 2 Matematika SMP
Pythagoras Pembelajaran Pembelajaran
F Q
Lt 3 R 1 Matematika SMA Matematika SMA
Pythagoras Pembelajaran Pembelajaran
G R
Lt 3 R 2 Matematika SMA Matematika SMA
Pythagoras Pengembangan Pembelajaran
H S
Lt 3 R 3 Guru Matematika SMA
Pengembangan Pengembangan
Kelas K I Media dan Metode T Media dan Metode
Pembelajaran Pembelajaran
Pengembangan Pengembangan
Kelas L J Media dan Metode U Media dan Metode
Pembelajaran Pembelajaran
Pengembangan Pengembangan
Kelas M K Media dan Metode V Media dan Metode
Pembelajaran Pembelajaran
Gamma L Umum W Umum

18 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Jadwal Sesi Paralel

Hari, Tanggal : Rabu, 11 November 2015

Paralel : A
Kelompok : Pembelajaran Matematika SD
Ruang : Aula
Moderator : Marsudi Raharjo

Waktu Kode Makalah Judul Penulis

Quantum Teachinguntuk
13:30-13:50 A1 Meningkatkan Kompetensi Moh Abdul Ghofur
Pedagogik Guru SD Irsyadul
Ibad Lampung Timur
Implementasi Teknik Polya
dalam Penyelesaian Masalah
13:50-14:10 A2 Diyah Ayuning Tyas
Matematika pada Soal Cerita
Bangun Datar

Meminimalkan Kesalahan
14:10-14:30 A3 Konsep Pecahan Melalui Ernik Gunarwati
Pembelajaran Penemuan
Terbimbing pada Siswa SD
Penggunaan Pendekatan
RME dalam Pembelajaran
FPB dan KPK untuk
14:30-14:50 A4 Iis Ismawati
Meningkatkan Kemampuan
Problem Solving Siswa Kelas
V
Learning Mathematics Base Anissaa Alhaqqoh
14:50-15:10 A5
Finger With Blind Students Darwis
15:10-15:30 Istirahat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 19
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Upaya Meningkatkan
Kompetensi Guru dalam
Menggunakan Media
15:30-15:50 A6 Sutikno
Pembelajaran Berbasis Ms.
Powerpoint Melalui In House
Training dan Tutor Sebaya
Meningkatkan Efektivitas
Pembelajaran Matematika
15:50-16:10 A7 di SD Melalui Supervisi Zaenuri
Akademik Oleh Kepala
Sekolah
Belajar Matematika dengan
Aplikasi Mobile“Asyiknya
16:10-16:30 A8 Dona Agus Setiawan
Belajar Bangun Datar”

Model ”BP” untuk


Menanamkan Konsep Dwi Rukmi Endang
16:30-16:50 A9
Satuan Luas pada Kelas V Sudaryati
Sekolah Dasar Semester 1

20 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : B
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMP
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 1 Ruang 1
Moderator : Anang Heni Tarmoko

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Penerapan Pembelajaran
Icare (Introduction
Connection Application
13:30-13:50 B1 Reflection Extention) Open Abdul Azis Faizal
Ended Problem pada Materi
SPLDV di Kelas VIII F SMP
Negeri 3 Sungguminasa
Penggunaan Media
Pembelajaran Visualisasi
Gambar dalam
13:50-14:10 B2 Mengingkatkan Pemahaman Abdul Fariz Naim
Konsep Perkalian AlJabar
Kelas 8 SMPIT Al Haraki
Implementasi Kurikulum
2013 pada Pembelajaran
Operasi Bilangan Bulat
Kasman Samin
14:10-14:30 B3 Menggunakan Pendekatan
Kamsurya
Saintifik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa
Penggunaan The Math Body
dapat Meningkatkan
Pemahaman Konsep
14:30-14:50 B4 Matematika pada Materi Asmudi
FPB dan KPK Siswa SMP
Negeri 1 Kuala Kabupaten
Bireuen

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 21
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penggunaan “Dutsatling”
untuk Meningkatkan Hasil
14:50-15:10 B5 Belajar Matematika Materi Didik Nurhadi
Sudut Pusat dan Sudut
Keliling
15:10-15:30 Istirahat
Defragmenting Struktur
Berpikir Melalui Pemetaan
Kognitif untuk Memperbaiki
15:30-15:50 B6 Kesalahan Siswa dalam Erna Gunawati
Menyelesaikan Soal Cerita
pada Materi Balok
Menelaah Cara Belajar
Siswa dalam
Mengembangkan Konsep
15:50-16:10 B7 Berpikir Kritis untuk Fadiloes Bahar
Menyelesaikan Soal
Matematika Buku Siswa
Kelas VII Topik Bilangan
Pembelajaran Materi
Kesebangunan
Menggunakan Model Pesita
16:10-16:30 B8 dan Efektivitasnya pada Hidayah Susatri
Siswa Kelas IX SMPN 1
Ampelgading, Kabupaten
Malang
Penggunaan Media Daun
Jambu Mete untuk
Memahamkan Konsep
16:30-16:50 B9 Bilangan Bulat pada Siswa Hyronimus Lado
Kelas VII SMPN Satu ATAP
Ilewutung Melalui Strategi
REACT

22 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : C
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMP
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 1 Ruang 2
Moderator : Yudom Rudianto

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Lembar Kerja Siswa Sebagai
13:30-13:50 C1 Sumber Belajar dan Mohamad Nurdin
Motivasi Belajar Siswa
Upaya Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII Pada Materi
13:50-14:10 C2 Lilik Firdayati
Segitiga dengan
Menggunakan Make A
Match Karakter Komik
Penggunaan Alat Peraga
Tongmin untuk
Meningkatkan Kemampuan
14:10-14:30 C3 Menyelesaikan Pembagian Ansar Langnge
Bilangan Bulat Siswa Kelas
VII B SMP Negeri 11
Bulukumba
Remedial Teaching Berbasis
Jurnal (RBJ) untuk
14:30-14:50 C4 Khasanan
Meningkatkan Ketuntasan
Belajar dan Karakter Siswa
Rekreasi Matematika
dengan Teknik Kolase untuk
14:50-15:10 C5 Lailatul Masfufah
Kesebangunan Bangun
Datar
15:10-15:30 Istirahat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 23
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pemanfaatan Media
Pembelajaran Interaktif
15:30-15:50 C6 Mansur
SWAY dalam Pembelajaran
Matematika
Tutor Sebaya dengan MCM
(Math City Map) Sebagai
Upaya Meningkatkan
15:50-16:10 C7 Motivasi dan Kemampuan Miftahudin
Kreatif Matematis Siswa
Kelas VIII A SMPN 10
Semarang Materi Lingkaran
Penggunaan Worksheet
Sebagai Media Penilaian
16:10-16:30 C8 Autentik pada Pembelajaran Moch. Purnomo
Matematika di SMP Al Izzah
Batu
Upaya Meningkatkan
Aktifitas dan Prestasi
Belajar Matematika Siswa
16:30-16:50 C9 dengan Strategi Tarno
Metakognitif pada Kelas VII
A SMP Negeri 1 Jeruklegi
Kabupaten Cilacap

24 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : D
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMP
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 2 Ruang 1
Moderator : Nur Amini Mustajab

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Upaya Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi
Muhammad
13:30-13:50 D1 Belajar Siswa dengan
Suhadak
Menggunakan Pembelajaran
Kontekstual
Meningkatkan Prestasi
Matematika pada Peserta
Didik yang Berkemampuan
13:50-14:10 D2 Rendah dengan Nanang Winardi
Keterampilan Metakognitif
Di SMP Negeri 2
Sumberpucung
Penggunaan Media Kartu
terhadap Pembelajaran
14:10-14:30 D3 Materi Penjumlahan Novita Andriani
Pecahan Kelas VII SMPIT Al-
Haraki
Pengaruh Metode
Penemuan dengan
Menggunakan Teknik
14:30-14:50 D4 Scaffolding untuk Nurlela
Peningkatan Pemahaman
Siswa terhadap Konsep
Matematika
Peningkatan Aktifitas Siswa
pada Pembelajaran
Matematika dengan
14:50-15:10 D5 Ramlan Effendi
Pendekatan Problem Posing
di Kelas VII.B SMPN 8 Lahat
Tahun Pelajaran 2013/2014

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 25
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
15:10-15:30 Istirahat
Menumbuhkembangkan
Karakter Siswa yang
15:30-15:50 D6 Mengalami Kesulitan Belajar Sriyati
dan Komunikasi dalam
Proses Belajar Matematika
Minat Belajar Siswa pada
Pembelajaran Matematika
Menggunakan Problem
15:50-16:10 D7 Sudrajat
Based Learning Berbantuan
Animasi Kartun di SMP
Negeri 5 Lembang
Meningkatkan Kemampuan
Memahami Sifat Garis dan
Sudut dengan Menggunakan
16:10-16:30 D8 Sugiati Tabrang
Papan Dugase Dipotsega
Siswa Kelas VIIA SMP
Negeri 11 Bulukumba
Peningkatan Kemandirian
Belajar Siswa SMP Melalui Tanti Jumaisyaroh
16:30-16:50 D9
Pembelajaran Berbasis Siregar
Masalah

26 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : E
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMP
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 2 Ruang 2
Moderator : Sri Wardhani

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Visualisasi Realistik dapat
Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Materi Gradien
dan Persamaan Garis Lurus Trianti
13:30-13:50 E1
dengan Metode TSTS pada Retnaningsih
Siswa Kelas VIII E di SMP
Negeri 1 Jombang Tahun
Pelajaran 2014-2015
Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa
Melalui Pembelajaran
13:50-14:10 E2 Wiwin Djueriah
Kooperatif Tipe Jigsaw di
Kelas VIII-C SMPN 3
Cibungbulang Bogor
Penggunaan Alat Peraga
Blok Aljabar Sebagai Upaya
untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dalam Materi
14:10-14:30 E3 Sohibah Sain
Menfaktorkan Bentuk
Aljabar pada Siswa Kelas IX
C SMPN 1 Campalagian
Kabupaten Polewali Mandar

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 27
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Perbandingan Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Antara Siswa
14:30-14:50 E4 yang Memperoleh Suci Kurnia
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw dengan
Pembelajaran Langsung

Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran dan Konsep
Diri Terhadap Penguasaan
14:50-15:10 E5 Aswin Saputra
Konsep dan Kemampuan
Komunikasi Matematika
Siswa MTsN di Jakarta Barat

15:10-15:30 Istirahat
Analisis Hambatan-
hambatan Belajar Siswa
15:30-15:50 E6 SMP pada Pengkonstruksian Nurmuludin
Sifat-sifat Kubus: Sebuah
Lesson Study
Peningkatan Kemampuan
Koneksi Matematis dan
15:50-16:10 E7 Habits of Mind Siswa SMP Nurbaety Ningrum
Melalui Brain Based
Learning
Efektivitas Model
Pembelajaran Teams Games
Tournament dengan
Pendekatan Saintifik
16:10-16:30 E8 Via Yustitia
terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Peserta
Didik Kelas VIII pada Materi
Operasi Aljabar

28 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Peningkatan Aktivitas dan
Hasil Belajar Penemuan
Konsep Nilai Π dan
Keliling Lingkaran Melalui
16:30-16:50 E9 Alat Peraga “Tataran” pada Khusnul Khotimah
Peserta Didik Kelas VIII H
SMP Negeri 2 Demak
Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015

Paralel : F
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMA
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 3 Ruang 1
Moderator : Titik Sutanti

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Peningkatan Aktifitas dan
Hasil Belajar Matematika
pada Materi Turunan Fungsi
Melalui Pendekatan Saintifik
Moch. Fatkoer
13:30-13:50 F1 dan Media Lembar Kerja
Rohman
Siswa Digital pada Siswa
Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri
1 Tanjung Tahun Pelajaran
2014/2015
Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa pada
Materi Sistem Persamaan
Linier Melalui Model
13:50-14:10 F2 Pembelajaran Kooperatip Noor Amaliah
Tipe STAD di Kelas X MIA 1
MAN 2 Model Banjarmasin
Tahun Ajaran 2015/2016

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 29
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Strategi Kompetisi dan
Kerjasama dalam
14:10-14:30 F3 Sundari
Pembelajaran Matematika
Kelas X SMK
Efek Potensial
Pengembangan Materi
Barisan dan Deret dalam
Pembelajaran Matematika Novi
14:30-14:50 F4
Menggunakan Pendekatan Komariyatiningsih
PMRI Kelas XII IPA Melalui
Konteks Kain Songket

Peningkatan Aktivitas dan


Hasil Belajar Melalui Model
Project Based Learning pada
14:50-15:10 F5 Topik Statistika Siswa Kelas Nur Hamidah
X TKJ 2 Semester 2 SMK
Negeri 2 Temanggung
Tahun 2014/2015
15:10-15:30 Istirahat

Peningkatkan Aktivitas dan


Prestasi Belajar Matematika
Materi Limit Melalui Model
15:30-15:50 F6 Tts Plus-Plus pada Siswa Nur Rokhman
Kelas XI IPS 4 SMAN 1
Kramat Tahun Pelajaran
2014/2015
Penerapan Asesmen
Otentik Portofolio dalam
Pembelajaran Matematika:
Suatu Upaya Meningkatkan
Pemahaman Matematika,
15:50-16:10 F7 Samsul Hadi
Keterampilan Asesmen Diri,
dan Kemandirian Belajar
Siswa Kelas XII TKJ 1 SMK
Negeri 1 Singkep

30 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Analisis Kesulitan Siswa
dalam Menyusun Setyati Puji
16:10-16:30 F8
Persamaan Kuadrat yang Wulandari
Akar-akarnya Termodifikasi
Meningkatkan Kompetensi
Guru Secara Mandiri dengan
16:30-16:50 F9 Noorul Fatimah
Mengikuti Diklat Online

Paralel : G
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMA
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 3 Ruang 2
Moderator : Angga Kristiyajati

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Grafukudis Media untuk
13:30-13:50 G1 Memahami Karakteristik Gede Alit Narohita
Grafik Fungsi Kuadrat
Upaya Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar
Matematika dengan
Menggunakan Model
Sri Eko Handayani
13:50-14:10 G2 Pembelajaran Kooperatif
Ratnawati
Numbered Heads Together
(NHT) pada Siswa Kelas X
Teknik Gambar Bangunan
SMKN 2 Depok
Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matematik Melalui
14:10-14:30 G3 Pendekatan Open-Ended Nora Susilowaty
dalam Pokok Bahasan
Trigonometri pada Kelas X
di SMA Negeri 6 Bandung

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 31
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa pada Materi
Barisan dan Deret Bilangan
14:30-14:50 G4 Pramitha Sari
untuk Siswa SMK Pratiwi
Prabumulih Melalui
Permainan Ular Naga
Dwi Sapno
14:50-15:10 G5 Kartu Sudut Berelasi (KSB)
Nugrahanto
15:10-15:30 Istirahat
Menemukan Nilai
Trigonometri Sudut
Istimewa Menggunakan
15:30-15:50 G6 Papan Trigonometri Dudi Wahyudi
(Triboard-S) pada Siswa
Kelas X SMAN 1
Rangkasbitung
Game Turnamen
Matematika Berbantuan
15:50-16:10 G7 Software WQC dalam Desy Arnita Dewi
Pembelajaran Eksponen dan
Logaritma

Pembelajaran Matematika
16:10-16:30 G8 Tri Ratnaningsih
dengan Alat Peraga Sirkel

Peningkatan Komunikasi
Matematis dan Pemahaman
Konsep Siswa dengan Model
Pembelajaran Kooperatif
16:30-16:50 G9 Think Talk Write pada Siswa Ari Priyanti
Kelas XI TKR SMK Negeri 1
Cangkringan Tahun
Pelajaran 2015/2016

32 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : H
Kelompok : Pengembangan Guru
Ruang : Gedung Pythagoras Lt.3 Ruang 3
Moderator : Sapon Suryo Purnomo

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Pembimbingan Guru
Matematika SMA dalam
13:30-13:50 H1 Pembuatan Alat Peraga dan Nur Isnaini Taufik
Laporannya Melalui
Lokakarya
Pentingnya Sikap Respek
Guru dalam
13:50-14:10 H2 Mengembangkan Sikap Desiana Margayanti
Positif Siswa terhadap
Matematika
Pendapat Guru Matematika
Propinsi DIY terhadap
Kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
14:10-14:30 H3 Adi Wijaya
(PKB) Menurut Permenpan
& RB Nomor 16 Tahun 2009
dan Permendiknas Nomor
35 Tahun 2010

Pengembangan Perangkat
Pembelajaran untuk
Meningkatkan Kemampuan
14:30-14:50 H4 Fauziah
Guru Melalui In House
Training di SMK Se-Kota
Lhokseumawe

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 33
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pemberdayaan MGMP
Meningkatkan Kompetensi
Guru Kimia dalam
14:50-15:10 H5 Mengimplementasikan Fitriani
Kurikulum Nasional di
Sekolah Binaan Kota
Lhokseumawe
15:10-15:30 Istirahat
Optimalisasi Supervisi
Akademik untuk
Meningkatkan Kompetensi
15:30-15:50 H6 Suprapto
Guru dalam Menyusun
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
15:50-16:10
16:10-16:30
16:30-16:50

Paralel : I
: Pengembangan Media dan Metode
Kelompok Pembelajaran
Ruang : Kelas K
Moderator : Indarti

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) pada Bambang
13:30-13:50 I1
Materi Perbandingan Nursusanto
dengan Soal Bernilai

34 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Eksplorasi Etnomatematika
pada Sero Kokas Fakfak dan
Pengembangannya Sebagai Chandra Sri
13:50-14:10 I2
Bahan Ajar Matematika SD Ubayanti
dan SMP dalam Topik
Geometri dan Bilangan

Pengembangan Instrumen
Hasil Penilaian Peserta
14:10-14:30 I3 Didik Kelas XII IPS SMAN 1 Jusiarni
Donri – Donri Kabupaten
Soppeng
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis
Model Discovery Learning
Berbantuan Autograph
14:30-14:50 I4 untuk Meningkatkan Fairus
Kemampuan Penalaran
Matematis dan
Keterampilan Sosial Siswa
SMK
Alat Peraga Trans Board
Magnetic “Bermain dan
14:50-15:10 I5 Belajar Transformasi Ghelvinny
dengan Mudah dan
Menyenangkan”
15:10-15:30 Istirahat
Lembar Kerja Siswa Digital Moch. Fatkoer
15:30-15:50 I6
Turunan Fungsi Rohman
Media Ko Ajib (Korek Api
Ajaib) dengan Menggunakan
15:50-16:10 I7 I Ketut Kertayasa
Adobe Flash untuk
Pembelajaran Pola Bilangan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 35
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pengembangan Alat Peraga
Palubar untuk
16:10-16:30 I8 Meningkatkan Motivasi dan Ismul Farikhah
Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII pada Materi Aljabar
16:30-16:50

Paralel : J
: Pengembangan Media dan Metode
Kelompok Pembelajaran
Ruang : Kelas L
: Choirul
Moderator Listiani

Waktu Kode Makalah Judul Penulis

Alat Peraga Matematika


untuk Permainan "KSD"
13:30-13:50 J1 Mustakim
Media untuk Meningkatkan
Keberanian Bertanya Siswa

Pengembangan Multimedia
13:50-14:10 J2 Pembelajaran Interaktif Nur Rokhman
Statistika Berbasis Flash

Model Pembelajaran
14:10-14:30 J3 Nurhayati
Kooperatif Topi Pintar
Alat Peraga “Camat Kuta
Bali” untuk Bermain dan
14:30-14:50 J4 Putut Ady Nugroho
Belajar Konsep Dasar
Berhitung

36 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika
14:50-15:10 J5 Rahmad Sugianto
Berbasis Film Aritmatika
Sosial “Aku Ingin Sekolah”

15:10-15:30 Istirahat
Pengembangan Media
Pembelajaran Simulasi
15:30-15:50 J6 Melukis Segitiga dan Garis- Reza Fahdina
garis Istimewa pada
Segitiga
Pengembangan Mata
Pelajaran Matematika
Sebagai Intrakurikuler dan
15:50-16:10 J7 Maulana Suhadi
Pramuka Sebagai
Extrakurikuler pada Materi
Sistem Koordinat
Pengembangan Aplikasi
Mobile Learning dalam
Pendekatan Project-Based
16:10-16:30 J8 Learning pada Mata Hendrik Hermawan
Pelajaran Matematika SD
Negeri 3 Karangasem
Kabupaten Grobogan
Pengembangan Instrumen
Penilaian Autentik dalam
16:30-16:50 J9 Pembelajaran Matematika Nurhayati Abbas
untuk Kelas VIII SMP/MTs
Semester Ganjil

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 37
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : K
: Pengembangan Media dan Metode
Kelompok Pembelajaran
Ruang : Kelas M
Moderator : Theresia Widyantini

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Pengembangan Media
Pembelajaran Bangun
Ruang Sisi Lengkung
13:30-13:50 K1 Bayu Sudarmaji
Berbasis Multimedia
Interaktif Menggunakan
Adobe Flash Cs 3
Pengembangan Model
Pembelajaran TGT Puzzle
13:50-14:10 K2 Megapro pada Pembelajaran Puji Widodo
Matematika Kelas VII

Pengembangan Alat Peraga


Pantak Baret pada Materi
14:10-14:30 K3 Dedy Iswanto
Barisan dan Deret Bagi
Siswa SMK
Pengembangan Multimedia
Interaktif Berbasis
14:30-14:50 K4 Pendekatan Ilmiah Rohmat Isnaini
(Scientific Approach) pada
Materi Barisan dan Deret
Pengembangan Model
Peraga Jaring-jaring Kubus
dengan Sisi Jaring untuk
Meningkatkan Pemahaman
14:50-15:10 K5 Krisnawati
Konsep Jaring-jaring Melalui
Metode Discovery Learning
pada Siswa Kelas V SD 1
Bantul

38 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
15:10-15:30 Istirahat
Pemanfaatan Power Point
Presentation untuk
Meningkatkan Pemahaman
15:30-15:50 K6 Konsep Matematika pada Eko Iswaji
Materi Garis Lurus Kelas
VIII di SMPN 1 Jogorogo

Pengembangan Instrumen
15:50-16:10 K7 Penilaian Pembelajaran Slamet Widodo
Matematika Secara Online

Pengembangan Bahan Ajar


Matematika Bangun Ruang
Sisi Datar Berbasis Inquery
16:10-16:30 K8 Ruhin
untuk Siswa SDN Pekuncen
Kecamatan Panggungrejo
Kota Pasuruan
Pengembangan Bahan Ajar
Operasi Bentuk Aljabar
Kelas VIII SMP dengan
16:30-16:50 K9 Purnomo
Model “Disco L Tur”
Discovery Learning dan
Turnamen

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 39
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : L
Kelompok : Umum
: Ruang
Ruang Gamma
Moderator : Jakim Wiyoto

Waktu Kode Makalah Judul Penulis


Implementasi Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR)
dalam Pengajaran Mikro
untuk Mengembangkan
13:30-13:50 L1 Haniek Sri Pratini
Keterampilan Dasar
Mengajar yang Membangun
Rasa Percaya Diri dan
Kepedulian terhadap Siswa
Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis
13:50-14:10 L2 dan Adversity Quotient Nuni Fitriarosah
Siswa Melalui Pendekatan
Challenge-Based Learning
Kreativitas Siswa dalam
Memecahkan Masalah
Matematika Divergen
14:10-14:30 L3 Rino Richardo
Ditinjau dari Kemampuan
Matematika Siswa dan
Gender
Pembelajaran Kooperatif
14:30-14:50 L4 dalam Melatih Kemampuan Sujinal Arifin
Koneksi Matematis Siswa
Cara Menentukan Banyak
14:50-15:10 L5 Lintasan Terpendek Antara Wiworo
Dua Titik pada Suatu Grid
15:10-15:30 Istirahat

40 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pembelajaran Matematika
15:30-15:50 L6 Berbasis Flipped Classroom Christmass Jeffri
pada Materi Trigonometri
Video Kertas dan Matahari
15:50-16:10 L7 Sebagai Pengantar Nelly Yuliana
Permasalahan Eksponen
Kemandirian Belajar
Peserta Diklat Online
16:10-16:30 L8 PPPPTK Matematika Tahun Marfuah
2015 pada Mata Diklat
Geogebra
16:30-16:50

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 41
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Hari, Tanggal : Kamis, 12 November 2015

Paralel : M
Kelompok : Pembelajaran Matematika Matematika SD
Ruang : Aula
Moderator : Pujiati

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Penyajian Materi Operasi
Bilangan Bulat Positif
dengan Pendekatan Moh Abdul
10:30-10:50 M1
Materi Geometri untuk Ghofur
Pembelajaran Matematika
Sekolah Dasar
Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas
VI MI Miftahul Huda
Sumberejo 01 tentang
Mohammad
10:50-11:10 M2 Penarikan Akar Pangkat
Safari
Tiga Bilangan Kubik
dengan Menggunakan
Multimedia Pembelajaran
Matematika
Penggunaan Multimedia
Pembelajaran Interaktif
Powerpoint untuk
11:10-11:30 M3 Meningkatkan Hasil Nur Hadi
Belajar Topik Bangun
Ruang Siswa Kelas VI SD
Negeri 2 Bulungkulon
11:30-12:30 Istirahat

42 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penggunaan Multimedia
(Mengenal Kecepatan
Bersama Bejo) untuk
Meningkatkan Motivasi
12:30-12:50 M4 dan Hasil Belajar pada Tony Harseno
Materi Kecepatan Kelas V
di SD Negeri 4 Jrakah
Tahun Pembelajaran
2014/2015
“Garansi Satu Luas”
Sebagai Alat Peraga dalam
Lukmanul
12:50-13:10 M5 Memelajari Materi
Hakim
Konversi Antarsatuan
Ukuran Luas
Meningkatkan Motivasi
Dan Prestasi Belajar
Matematika Bangun Datar
Melalui Penggunaan
Tri Agus
13:10-13:30 M6 Metode Inkuiri
Cahyono
Terstruktur Pada Siswa
Kelas VI SDN Belik
Kecamatan Tepus
Kabupaten Gunungkidul
Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar
Matematika Penjumlahan
Bilangan Pecahan Melalui Bambang
13:30-13:50 M7
Pembelajaran Kooperatif Budiono
Tipe STAD pada Siswa
Kelas V SD Negeri 3 Selo
Tahun 2015

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 43
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar
Matematika Melalui
Metode Jigsaw Materi Zelfanya
13:50-14:10 M8
Bangun Ruang bagi Siswa Surjianto
Kelas VI SD Negeri I
Sokanandi Tahun
Pelajaran 2014/2015
Meningkatkan
Ketrampilan Operasi
Penjumlahan Dan
Pengurangan Bilangan
14:10-14:30 M9 Totok Basuki
Bulat Menggunakan
Peraga Manipulatif Kelas
VI SDN Purwoasri II
Bojonegoro 2015
Upaya Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar
Matematika Debit dengan
14:30-14:50 M10 Menggunakan Alat Peraga Ratmini
Matematika Pengukur
Debit di SD Negeri
Susukan Seyegan Sleman
Penerapan Model
Kooperatif Tipe TAI
(Team Assisted
Individualization)untuk
Akhmad
14:50-15:10 M11 Meningkatkan Aktivitas
Baidowi
dan Hasil Belajar Materi
Bangun Ruang pada Siswa
Kelas V SDN Kersikan I
Bangil
15:10-15:30 Istirahat

44 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Upaya Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar
Matematika Debit dengan
15:30-15:50 M12 Menggunakan Alat Peraga Ratma Rintarti
Matematika Pengukur
Debit di SD Negeri
Susukan Seyegan Sleman
Penggunaan Alat
Permainan Edukatif
Permai Biloncatika untuk
Meningkatkan Keaktifan
dan Hasil Belajar
Rochmat
15:50-16:10 M13 Matematika Materi
Widodo
Barisan/Loncatan
Bilangan pada Siswa Kelas
II SD Dharma Utama
Tahun Pelajaran
2015/2016

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 45
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : N
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMP
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 1 Ruang 1
Moderator : Agus Dwi Wibawa

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Mika Kreatif dan Halma
Kartesius Untuk
10:30-10:50 N1 Meningkatkan Minat dan Lilis Setyorini
Hasil Belajar Sistem
Koordinat
Efektifitas Pembelajaran
Matematika Melalui
10:50-11:10 N2 Penerapan Model Asmudi
Pembelajaran Ctl dengan
Sistem Moving Class
Membuat Soal
11:10-11:30 N3 Matematika Sesuai Revisi Ramlan Effendi
Taksonomi Bloom
11:30-12:30 Istirahat
Penggunaan Pendekatan
Resiko dan Media Hanoi
untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Persamaan dan Abdul Azis
12:30-12:50 N4
Pertidaksamaan Linear Faizal
Satu Variabel Peserta
Didik Kelas VII. B SMP
Negeri 3 Sungguminasa
Profil Implementasi
Kurikulum 2013 Melalui
Proses dan Hasil Belajar
Kasman Samin
12:50-13:10 N5 Materi Bangun Datar
Kamsurya
Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw pada Siswa

46 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kelas VII SMP Negeri 3
Salahutu

Penerapan Pembelajaran
Berbasis Masalah untuk
Mengeksplorasi
Kemampuan Berpikir
Haniek Sri
13:10-13:30 N6 Reflektif Siswa Kelas VII
Pratini
SMP dalam Pemecahan
Masalah Matematika Pada
Pokok Bahasan
Aritmetika Sosial
Penggunaan “Garsing
Rangkas” Dalam
13:30-13:50 N7 Pembelajaran Garis Lilik Firdayati
Singgung Persekutuan
Dua Lingkaran
Pendekatan Saintifik
Berbantuan LKS Dengan
Mochamad Arif
13:50-14:10 N8 Alat Lidi untuk
Kurniawan
Pembelajaran Triple
Pythagoras
Upaya Meningkatkan
Keaktifan dan Prestasi
Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
14:10-14:30 N9 Rustadi
(Students Teams
Achievement Division)
pada Operasi Bilangan
Bulat Kelas VII C SMPN 1
Jeruklegi Cilacap

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 47
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pembelajaran Matematika
Berbasis TIK untuk
Meningkatkan Motivasi
14:30-14:50 N10 dan Prestasi Belajar Siswa Suparyanta
Kelas VII.G SMP Negeri 1
Pundong Tahun Pelajaran
2014/2015
Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar
Matematika Siswa Kelas
IX SMPN 13 Pekalongan
Semester Gasal Tahun
Pelajaran 2015/ 2016
14:50-15:10 N11 Abdul Karim
Melalui Model
Pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction
(ATI) Dengan Metode
Permainan “Mencari
Jejak”
15:10-15:30 Istirahat
15:30-15:50
15:50-16:10

48 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : O
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMP
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 1 Ruang 2
Moderator : Estina Ekawati

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Upaya Meningkatkan
Aktivitas dan Prestasi
Belajar Matematika
Melalui Model Edy Susiadi
10:30-10:50 O1
Pembelajaran Kontekstual Purnama
pada Kelas VIII G SMP
Negeri 1 Sruweng
Kabupaten Kebumen
Peningkatan Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa Kelas
VII SMP Negeri 1
Milyun
10:50-11:10 O2 Banyuanyar pada Materi
Wijayanti
Transformasi dengan
Menggunakan Bahan Ajar
Animasi Swish Max 4
Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 3
Jatirogo dalam Materi
11:10-11:30 O3 Subagiyono
Bangun Ruang Sisi Datar
(BRSD) Melalui
Penerapan Metode
Penugasan
11:30-12:30 Istirahat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 49
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Upaya Meningkatan
Kepercayaan Diri dan
Pemahaman Konsep
Siswa Melalui
Pembelajaran Kooperatif
Slamet
12:30-12:50 O4 dengan Metode Guided
Hariyadi
Discovery Learning pada
Siswa Kelas Viii Smp
Negeri 1 Tenggarang
Tahun Pelajaran
2014/2015
Upaya Meningkatkan
Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa Dengan
Menerapkan Model Tatik
12:50-13:10 O5
Discovery Learning Pada Liharmamik
Materi Operasi Aljabar
Siswa Kelas VIII SMPN 10
Pasuruan
Upaya Meningkatkan
Pemahaman Konsep
Keliling dan Luas Bangun
Sekar
13:10-13:30 O6 Datar Siswa Kelas VIIA
Gondosuli
SMP Negeri 16
Yogyakarta Melalui
Penggunaan Alat Peraga
Pembagian Bilangan Bulat
13:30-13:50 O7 Menggunakan Keping Joko Suwarno
Napier
Upaya Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar
Matematika dengan
Menggunakan Model Elvina Maya
13:50-14:10 O8
Pembelajaran Kooperatif Puspa
Tipe Think-Pair- Share
(TPS) Kelas IX Semester
Ganjil SMP Negeri 2

50 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Batanghari Tahun
Pelajaran 2015/2016

Upaya Meningkatkan
Aktifitas dan Hasil Belajar
Matematika Materi
Segiempat Menggunakan
Model Pembelajaran
14:10-14:30 O9 Wenni Meliana
Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) di
Kelas VII MTs
Muhammadiyah 1
Banjarmasin
Upaya Meningkatkan
Aktifitas dan Prestasi
Belajar Matematika
Tentang Sistem
Persamaan Linear Dua Sri
14:30-14:50 O10
Variabel Melalui Model Suratiningsih
Pembelajaran Problem
Based Learning Siswa
SMPN 1 Galur Tahun
Pelajaran 2015/2016
Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar dan
Kemampuan Komunikasi
Matematis Melalui
14:50-15:10 O11 Pembelajaran Kooperatif Salamia
Tipe Think Pair Square
Siswa Kelas VII.4 MTs.
Negeri Balikpapan Tahun
Pelajaran 2014/2015

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 51
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
15:10-15:30
15:30-15:50
15:50-16:10

Paralel : P
Kelompok : Pengembangan Guru
Ruang : Gedung Pythagoras Lt. 2 Ruang 1
Moderator : Ratna Herawati

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Meningkatkan
Kemampuan Guru
Matematika SMA/SMK
dalam Proses
Pembelajaran
10:30-10:50 P1 Giyarsih
Menggunakan Model
Diskusi Partisipatif
Melalui Supervisi
Akademik di Kabuapten
Kulon Progo
Instructional Round:
Sebuah Program untuk
Niniek
10:50-11:10 P2 Meningkatkan
Budhiastuti
Kompetensi Guru dalam
Mengajar
Dampak Diklat Two In One
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) Guru
11:10-11:30 P3 Adi Wijaya
Matematika yang
diselenggarakan di
PPPPTK Matematika
Tahun 2014

52 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
11:30-12:30 Istirahat
Supervisi Akademik
Berbasis Lesson Study
Moh Abdul
12:30-12:50 P4 dalam Upaya
Ghofur
Meningkatkan Kinerja
Guru
Pembinaan Guru
Matematika SMA dalam
Nur Isnaini
12:50-13:10 P5 Melaksanakan Penelitian
Taufik
Tindakan Kelas Melalui
Model Supervisi Klinis
Analisis Cara Pembuktian
Soal Identitas Eksponen
13:10-13:30 P6 Wiworo
Peserta e-Training
Terstruktur Tahun 2015
Supervisi Melalui Internet
Meningkatkan Kinerja Lidia Endi
13:30-13:50 P7
Guru Membangun Sulandari
Generasi Emas
13:50-14:10
14:10-14:30
14:30-14:50
14:50-15:10
15:10-15:30
15:30-15:50
15:50-16:10

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 53
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : Q
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMA
Ruang : Gedung Pythagoras Lt.3 Ruang 1
Moderator : Agus Suharjana

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Meningkatkan Hasil
Belajar Program Linear
dengan Menerapkan
10:30-10:50 Q1 Persamaan Linear Bentuk Syaiful Yazan
Dasar pada Peserta Didik
Kelas XI SMAN 1
Martapura
Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar
Matematika dan Hasil
Belajar Matematika
Imarisma Br
10:50-11:10 Q2 Menggunakan Model
Manjorang
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Team Games
Tournament (TGT) di SMA
Negeri 15 Batam
Inovasi Pembelajaran
Noorul
11:10-11:30 Q3 Matematika di Kelas X
Fatimah
SMKN 1 Kalibagor
11:30-12:30 Istirahat
Pembelajaran Berbasis
Guided Discovery Learning
Setyati Puji
12:30-12:50 Q4 dengan Strategi Think
Wulandari
Talk Write (TTW) pada
Materi Peluang

54 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Dengan Metode Sokratis
dapat Meningkatkan
Kemampuan Anak
Memecahkan Masalah
12:50-13:10 Q5 Operasi Bilangan Real Arie Nawayanti
pada Siswa Kelas X TKJ 2
SMK Negeri 1 Pemalang
Tahun Pembelajaran
2015/2016
Upaya Peningkatan Hasil
Belajar dan Aktifitas
Siswa dengan Model
Problem Based Learning Panggung Agus
13:10-13:30 Q6
Materi Program Linear Triyana
pada Siswa Kelas XB SMK
Muhammadiyah
Prambanan
Upaya Peningkatan
Aktivitas Belajar Melalui
Metode Contextual
Teaching And Learning
13:30-13:50 Q7 Siti Aisyah
(CTL) pada Siswa Kelas X
AK-1 SMK Negeri 2 Ngawi
Tahun Pelajaran 2015 –
2016
Peningkatan Hasil Belajar
Matematika pada Materi
Matriks dengan
Penerapan Pembelajaran H. Mokhamad
13:50-14:10 Q8
Berbasis Masalah pada Muklas
Siswa Kelas XII TKJ-3 SMK
Negeri 1 Pasuruan Tahun
Pelajaran 2015 / 2016

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 55
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar
Matematika Dengan
Menggunakan Model
Pembelajaran Jigsaw pada
14:10-14:30 Q9 Lustya Rubiati
Materi Statistik Siswa
Kelas XII Akuntansi -1
SMK PGRI 2 Pasuruan
Tahun Pelajaran
2015/2016
Peningkatan Kemampuan
Menyelesaikan Masalah
Dimensi Tiga Melalui
Penerapan Model Junius Marpa
14:30-14:50 Q10
Kooperatif Tipe Tiem Rego
Games Tournament (TGT)
pada Siswa Kelas X SMA
Negeri 16 Makassar
Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika
dengan Menggunakan
Model Contextual
Teaching and Learning (
14:50-15:10 Q11 Sundari
CTL) pada Materi Logika
Matematika Siswa Kelas X
TSM 2 SMKN 1 Geger
Madiun Tahun Pelajaran
2014/2015
15:10-15:30 Istirahat
Implementasi Teknik
Sinektiks Berbantuan
Tugas Kreativitas dan
Bonus Point untuk
I Wayan
15:30-15:50 Q12 Meningkatkan Aktivitas
Siarsana
Belajar Matematika
Siswa Kelas XI MM 1
SMKN 1 Klungkung Tahun
Pelajaran 2014/2015

56 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar
Matematika Siswa Melalui
Metode Pemberian Tugas
I Gusti Agung
15:50-16:10 Q13 Membuat Ringkasan
Sutha Wijaya
dalam Bentuk Power Point
di Kelas XI SMK N 1 Kuta
Selatan Tahun Pelajaran
2015/2016

Paralel : R
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMA
Ruang : Gedung Pythagoras Lt.3 Ruang 2
Moderator : Sigit Tri Guntoro

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Meningkatkan Aktivitas
Belajar Matematika
dengan Menggunakan
Metode Discovery
Learning dengan Nilai
Sunaryo
10:30-10:50 R1 Poin pada Siswa Kelas
Dwikoranto
X.CI MIPA SMA N 1
Talangpadang Kabupaten
Tanggamus pada
Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015
R2 Miskonsepsi Siswa
Terhadap Konstruksi
Hisyam
10:50-11:10 Awal Konsep Matematika
Hidayatullah
Siswa Kelas XII MIPA
SMAN 8 Batam

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 57
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Peningkatan Kemampuan
Berpikir Matematis
Tingkat Tinggi Siswa SMK I Wayan Puja
11:10-11:30 R3
Melalui Model Astawa
Pembelajaran
Metakognitif
11:30-12:30 Istirahat
Penerapan 5M
12:30-12:50 R4 Berbantuan Papan Tulis Ketut Sutame
Bertutur Digital (PTBD)
Penerapan Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing
Berbantuan Edmodo
untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Mahrita Julia
12:50-13:10 R5
Masalah Matematika pada Hapsari
Siswa Kelas X Jurusan
Usaha Perjalanan Wisata
SMK Negeri 4
Banjarmasin
Memahami Hubungan
13:10-13:30 R6 Antar Garis dengan Suhari
Gastelu
Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Kelas X
MIPA1 SMA Negeri 1
Godong pada Materi
13:30-13:50 R7 Nur Shofiati
Logaritma dengan
Menggunakan Model
Pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT )

58 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Peningkatan Minat dan
Kemampuan Siswa Kelas
XI – MIIA1 untuk
Mengerjakan Soal
Mokhamad
13:50-14:10 R8 Matematika dengan
Agus Salim
Model Kooperatif Tipe
Student Team Achievment
Divisions (STAD) di SMAN
1 Puri Mojokerto
Upaya Meningkatkan
Pemahaman Konsep
Matematika dengan
Menggunakan Model
Dwi Asmara
14:10-14:30 R9 Pembelajaran Kooperatif
Kamiyati
Student Teams
Achievement Division
(STAD)Siswa Kelas X MIA
di SMA Negeri 22 Jakarta
Upaya Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa Kelas XII IPA 1 SMA
Negeri 2 Cimahi Dedeh
14:30-14:50 R10
Menggunakan Tresnawati. C
Pembelajaran Berbasis
Masalah dalam Materi
Integral
Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Team
Achievement Divisions (
STAD ) untuk
14:50-15:10 R11 Kartini
Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Materi
Statistik di Kelas XI IPS
SMA Darul Hikmah
Bangkalan
15:10-15:30 Istirahat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 59
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Meningkatkan
Pemahaman Konsep
Peserta Didik Kelas XI
MIPA 2 SMA Negeri 1
15:30-15:50 R12 Cibadak Tahun Pelajaran Tuti Suprapti
2015/2016 pada Materi
Program Linear dengan
Menggunakan Program
GeoGebra
15:50-16:10

Paralel : S
Kelompok : Pembelajaran Matematika SMA
Ruang : Gedung Pythagoras Lt.3 Ruang 3
Moderator : Fadjar Noer Hidayat

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Kemampuan Representasi
Matematis Siswa MAN 2
Model Banjarmasin
Melalui Pembelajaran Desy Arnita
10:30-10:50 S1
Berbasis Masalah pada Dewi
Materi Program Linear di
Kelas XII IPA Tahun
Pelajaran 2015/2016
Pembelajaran Matematika
Melalui Strategi REACT
untuk Meningkatkan
Kemampuan Penalaran
10:50-11:10 S2 Annisah
Matematis dan Hasil
Belajar Siswa Kelas XII
IPA MA Negeri 1
Lubuklinggau

60 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Mengatasi Kesulitan
Siswa SMK dalam
11:10-11:30 S3 Menyelesaikan Soal Anton Sujarwo
Integral dengan Cara
Substitusi
11:30-12:30 Istirahat
Pembelajaran Problem
Solving pada Word
Anwar
12:30-12:50 S4 Problem Aljabar Siswa
Muttaqien
Kelas X SMA Negeri 2
Sampit
Penerapan Pembelajaran
Berbasis Proyek untuk
Meningkatkan
12:50-13:10 S5 Arga Daniati
Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa Kelas XI Tl 3
SMKN 3 Yogyakarta
Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar
Matematika dengan
Darum
13:10-13:30 S6 Metode Pembelajaran
Budiarto
Tutor Sebaya pada Siswa
Kelas XI IPA 1 SMA Negeri
1 Bula
Analisis Kemampuan
Pembuktian Matematika
dengan Menggunakan
13:30-13:50 S7 Agusnadi
Induksi Matematika Siswa
Kelas XII.IA.5 SMAN 1
Liliriaja

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 61
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi
Barisan dan Deret dengan
Model Pembelajaran Dewi Kartika
13:50-14:10 S8
Blended Learning pada Yuniana
Siswa Kelas XI IPS 4 SMA
1 Kajen Semester 1 Tahun
Pelajaran 2014/2015
Eksperimen Pembelajaran
Model Think Pair Share
(TPS) dengan Teams
Assisted Individual (TAI)
14:10-14:30 S9 Didi Pianda
Terhadap Hasil Prestasi
Belajar Matematika pada
SMK Negeri 6
Lhokseumawe
Collaboration Learning
Metacognitive Inner
Speech (MIS) - Writing
14:30-14:50 S10 From a Prompt and Dina Ladysa
Writing in Performance
Tasks (WPWT) for
Students’ Self-Concept
Efektifitas Metode Lelang
Berbasis Konstruktivistik
dalam Meningkatkan
14:50-15:10 S11 Keterlibatan dan Prestasi Eko Prawito
Belajar Siswa Kelas XI
IPA.3 SMA 1 Kajen Materi
Suku Banyak
15:10-15:30 Istirahat

62 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis
Model Discovery Learning
Berbantuan Autograph
15:30-15:50 S12 untuk Meningkatkan Fairus
Kemampuan Penalaran
Matematis dan
Keterampilan Sosial Siswa
SMK
Pengaruh Pembelajaran
Discovery Learning
Berbantuan Geogebra
terhadap Peningkatan
15:50-16:10 S13 Fathur Rahmi
Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematik Siswa
pada Materi Grafik Fungsi
Kuadrat

Paralel : T
: Pengembangan Media dan Metode
Kelompok Pembelajaran
Ruang : Kelas K
Moderator : M. Tamimuddin H.

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Pengembangan Alat
Peraga untuk
10:30-10:50 T1 Meningkatkan Tumiran
Pemahaman Konsep
Pembagian
Media Belajar Mandiri
10:50-11:10 T2 Materi Debit dengan Widi Is Riyanti
Pendekatan Problem

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 63
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pengembangan
Permainan Benthik pada
11:10-11:30 T3 Kadir
Materi Perkalian Siswa
Kelas 3 Sekolah Dasar
11:30-12:30 Istirahat
Pengembangan Alat
Peraga Bingkai Pengubah
Dimensi (BPD) untuk
Chandra Sri
12:30-12:50 T4 Meningkatkan Drawing
Ubayanti
Skill Siswa SMA Kelas X
dalam Memecahkan
Masalah Geometri
Pengembangan Modul
dengan Bantuan Media
Berbasis Lingkungan dan
Bambang
12:50-13:10 T5 Komputer untuk
Nursusanto
Meningkatkan
Pemahaman Konsep pada
Materi Kesebangunan
Pengembangan Media
Interaktif untuk
Asep
13:10-13:30 T6 Membantu Siswa
Wahyudin
Memahami Materi
Persamaan Kuadrat
Pengembangan Alat
Peraga dan Media
Pembelajaran Interaktif
13:30-13:50 T7 Abdul Karim
Materi Garis Singgung
Persekutuan Dua
Lingkaran
Pengembangan Media
Pembelajaran “Two In
One” pada Topik
13:50-14:10 T8 Perbandingan untuk Umi Rindiyah
Peserta Didik SMP Kelas
VIII sesuai Konsep
Kurikulum 2013

64 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pengembangan Model
Flipped Classroom dengan
Media Bel Me Log Tweet
14:10-14:30 T9 Iwan Sumantri
(Belajar Melalui Blog dan
Twitter) pada
Pembelajaran Matematika
Pengembangan BATU
AKIK (Bahan Ajar
Terpadu Aktif Kreatif
14:30-14:50 T10 dengan Komik) pada Sriyadi
Pembelajaran Materi
Kesebangunan Kelas IX
SMP
Pengembangan Model
Pembelajaran Matematika
Berbasis Think Pair Share
Dengan Discovery
Learning (TPS-DL) untuk Widarso
14:50-15:10 T11
Meningkatkan Interaksi Pujianto Eko
Sosial dan Hasil Belajar
pada Siswa Kelas VIII
SMPN 1 Sukosari
Bondowoso
15:10-15:30 Istirahat
15:30-15:50
15:50-16:10

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 65
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : U
Kelompok : Pengembangan Media dan Metode Pembelajaran
Ruang : Kelas L
Moderator : Muda Nurul Khikmawati

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Pengembangan Bahan
Ajar Dimensi Tiga dengan
10:30-10:50 U1 H. Sunyoto
Model Pembelajaran
Sinektik
U2 Pengembangan Media
Interaktif “Gaul Ta”
Menggunakan
Macromedia Flash/Power
10:50-11:10 Samiyawati
Point untuk Materi
Konsep Bilangan Bulat di
Kelas X SMK Negeri 1
Somba Opu
Pengembangan Model
Pembelajaran Mind
Mapping pada Materi Zaifullah
11:10-11:30 U3
Teorema Pythagoras Cahyadi
Kelas VIII SMP Negeri 2
Ketapang
11:30-12:30 Istirahat
Pengembangan Aplikasi
Bahan Ajar Inkuiri
Sri Endang
12:30-12:50 U4 Berbasis Mobile pada
Supriyatun
Siswa SMP Kelas VII
Materi Transformasi
Pengembangan ‘Fraction
War’ Board Game pada Hendra
12:50-13:10 U5
Materi Pecahan Kelas VII Wahyudi
SMP

66 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Alat Peraga Papan Antonius
13:10-13:30 U6 Perkalian Suku Dua Suwaryadi
Pengembangan Modul
Peluang dengan Metode Dian
13:30-13:50 U7
Penemuan Terbimbing Kurniawati

Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika
Melalui Pendekatan Open- Ratri
13:50-14:10 U8
Ended pada Materi Pokok Nurhidayati
Dimensi Tiga SMA Kelas
XII
Upaya Pengembangan
Modul Pembelajaran
Triana
14:10-14:30 U9 Materi Transformasi
Hardiningsih
Geometri dengan Model
Problem Based Learning
Pengembangan Modul
Pembelajaran
Menggunakan Metode Nina Isti
14:30-14:50 U10
Penemuan Terbimbing Prabandari
dengan Bantuan Geogebra
pada Materi Hiperbola
Pengembangan Modul
Pembelajaran Program
Hj. Erny Fiany
14:50-15:10 U11 Linear dengan Model
Syah
Pembelajaran Berbasis
Masalah
15:10-15:30 Istirahat
15:30-15:50
15:50-16:10

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 67
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Paralel : V
Kelompok : Pengembangan Media dan Metode Pembelajaran
Ruang : Kelas M
Moderator : Ashari Sutrisno

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Pengembangan Soal Ujian
Kompetensi Matematika
Kelas X Kurikulum 2013
10:30-10:50 V1 Prawoto
Melalui Media Interaktif
di SMA Negeri 1
Kesamben
Pengembangan Metode “
Activated Of Structure
10:50-11:10 V2 Exercise Method” (ASEM) Siti Patfiyah
pada Konsep – Konsep
Trigonometri di SMA
Pengembangan Bahan
Ajar Grafik Fungsi
11:10-11:30 V3 Trigonometri untuk Wiwik Sugiarti
Menyelesaikan
Persamaan Trigonometri
11:30-12:30 Istirahat
Media Pembelajaran
Materi Geometri Dimensi
12:30-12:50 V4 Tiga dalam Menerapkan Agus Triyana
Pendekatan Pembelajaran
Saintifik

68 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika
Materi Statistik dengan
Pendekatan Reciprocal Bambang
12:50-13:10 V5
TeachingBerbasis Proyek Wijanarko
untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi
Siswa Kelas XI SMK
Pengembangan Bahan
Ajar dan Media
Pembelajaran Matematika
Materi Barisan dan Deret
Menggunakan (Logan
13:10-13:30 V6 Avenue Problem Solving) Arif Ediyanto
LAPS-Heuristik untuk
Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Kelas X
SMK
Pengembangan Model
Discovery Learning
Menggunakan Geogebra
13:30-13:50 V7 Yuliana
(DILEGO) pada Materi
Transformasi Geometri
Kelas XI
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD pada Pokok Bambang
13:50-14:10 V8
Bahasan Statistik Kelas Heroesoerjanto
XII di SMK Negeri 1
Gemarang
Pengembangan LKS yang
Berstruktur untuk
Memahami Konsep Luas Churniawan
14:10-14:30 V9
Daerah pada Budi Sulistijo
Pembelajaran Materi
Integral di Kelas XII SMK

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 69
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Peta Jalan Integral:
Powerpoint Interaktif dan Astocha Wahju
14:30-14:50 V10
Las Berbantuan untuk Rahardjo
Pembelajaran Integral
Pengembangan Model
Pembelajaran
Discoverydengan
Keterampilan Unjuk Kerja
14:50-15:10 V11 Supriyoadi
Pengukuran Sub Topik
Barisan dan Deret
Aritmetika Siswa Kelas X
Teknik Gambar Bangunan
15:10-15:30 Istirahat
15:30-15:50
15:50-16:10

Paralel : W
Kelompok : Umum
: Ruang
Ruang Gamma
Moderator : Marfuah

Kode
Waktu Judul Penulis
Makalah
Model Klasifikasi C4.5
untuk Prediksi Siswa Endah
10:30-10:50 W1
Berpotensi Bermasalah Sumarini

Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan
10:50-11:10 W2 Komunikasi pada Nurhayati
Pembelajaran Matematika
Abad 21

70 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Desain Pembelajaran
Berbantuan Android pada
Mata Kuliah Kalkulus
11:10-11:30 W3 dalam Upaya Ely Susanti
Mengembangkan
Kemampuan Berpikir
Fleksibel
11:30-12:30 Istirahat
Kemampuan Mengajar,
Kemampuan Pedagogik,
Neneng
12:30-12:50 W4 dan Self Confident Calon
Aminah
Guru Matematika Melalui
Peer Teaching
Menumbuhkan Karakter
Cinta Tanah Air Melalui
Pembelajaran Pelajaran
12:50-13:10 W5 Lestiana
Matematika Berbasis
Budaya dan Cerita
Leluhur Bangsa
Penggunaan Operator
13:10-13:30 W6 Beda untuk Menemukan Markaban
Jumlah Suatu Deret
Pemahaman Konsep
Matematika Siswa dalam
13:30-13:50 W7 Kegiatan Menemukan Mardiah
Rumus Volume Kerucut
Terpancung Miring

13:50-14:10

14:10-14:30
14:30-14:50
14:50-15:10
15:10-15:30
15:30-15:50
15:50-16:10

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 71
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ABSTRAK PEMBICARA SESI PARALEL

PENGGUNAAN ―DUTSATLING‖ UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI SUDUT PUSAT
DAN SUDUT KELILING

Didik Nurhadi, S.Pd 1)


1)
MTsN Terate, Jl. Lumba-lumba No. 4G Kolor,
Sumenep;bukkolnurhadi@gmail.com

Kata Kunci— alat peraga, matematika, sudut pusat, keliling

Extended Abstract

Dewasa ini kegiatan pembelajaran di sekolah tidak bisa dilepaskan


dengan penggunaan multimedia pembelajaran. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa untuk menggunakan multimedia dalam pembelajaran
diperlukan sarana dan prasarana yang tidak murah, sumber daya yang
handal dan sumber dana yang tidak sedikit. Demi menyiasati hal
tersebut, guru; sebagai kreator pembelajaran harus mampu
bereksperimen memaksimalkan penggunaan alat peraga sebagai media
pembelajaran. Akan tetapi alat peraga yang digunakan harus
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menyerupai multimedia.
Terutama dalam hal akselerasi (kecepatan perubahan dari satu gerakan
ke gerakan lainnya). Dengan landasan berpikir demikian maka penulis
mencoba mengembangkan alat peraga matematika ―DUTSATLING‖
sedemikian rupa yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika
Kelas VIII pada pokok bahasan Sudut Pusat Sudut Keliling.

Penggunan peraga ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam


memahami materi Sudut Pusat dan Sudut Keliling dengan cara

72 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
meng‘konkrit‘kan materi matematika yang abstrak, meningkatkan kerja
sama antar siswa dalam kelompok dan melatih siswa menemukan
sendiri konsep matematika melalui pengamatan dan praktek langsung
melalui alat peraga matematika serta meningkatkan ketelitian siswa
dalam melakukan pengukuran; dalam hal ini mengukur sudut.

Secara garis besar alat peraga ‗dutsatling‘ terdiri dari: (1) Rangka dasar;
berfungsi sebagai penyokong atau tempat sandar bagian yang lain.
Rangka dasar terbuat dari kayu karena di lingkungan sekitar sekolah
banyak ditemui jasa mebeler yang bisa dimintai tolong untuk
membuatnya. (2) Bidang dasar lingkaran; berfungsi sebagai perekat
sebuah lingkaran. Bidang dasar lingkaran dan lingkarannya dibuat dari
papan alas yang biasa dipakai siswa waktu ujian. (3) Bidang geser;
berfungsi sebagai kanvas menggambar sudut. Menggunakan papan alas
siswa waktu ujian. (3) Karet elastis; berfungsi sebagai garis. (4) Paku
pengait; berfungsi sebagai pengait karet elastis sekaligus sebagai titik
sudut. (5) Rangka geser; sebagai penyangga busur derajat yang bisa
diarahkan ke titik sudut yang mau diukur. (6) Busur derajat; berfungsi
untuk mengukur sudut

.
Gambar 1. Bentuk sempurna prototipe 2 ―DUTSATLING‖

Dengan menggunakan alat peraga ―DUTSATLING‖ sesuai petunjuk


yang ada di lembar kerja siswa berusaha menemukan konsep: devinisi
sudut pusat dan sudut keliling, hubungan sudut pusat dan sudut keliling,
hubungan sudut keliling dengan diameter lingkaran, segi empat tali
busur, hubungan sudut keliling dengan sudut segi tiga di luar lingkaran
dan perbandingan sisi segi tiga pada dua tali busur yang berpotongan di

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 73
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dalam lingkaran. Berikut contoh penggunaan ―Dutsatling‖ untuk
menemukan hubungan sudut keliling dengan diameter lingkaran:

Buat sudut-sudut keliling Buat sudut-sudut keliling Buat sudut-sudut keliling

Geser bidang geser dan Geser rangka geser dan Geser rangka geser dan
lukislah sudutnya ukurlah besar sudutnya ukurlah besar sudutnya
Kesimpulan: Besar sudut-sudut keliling jika menghadap diameter lingkaran besarnya 90°

Gambar 2. Hubungan sudut keliling dengan diameter

Setelah pembelajaran selesai dilakukan evaluasi sebagai alat ukur


keberhasilan penggunaan peraga ―Dutsatling‖. Dari hasil evaluasi dapat
diketahui bahwa dari 17 siswa dengan kriteria ketuntasan minimal (70)
jumlah siswa yang tuntas adalah 12 orang atau 70,59%, dan hanya 5
orang siswa yang tidak tuntas atau 29,41%. Sedangkan siswa yang
mendapat nilai diatas rata-rata sebanyak 9 orang atau 52,94 %. Jika
diperbandingkan persentase siswa yang tuntas pada tahun pelajaran
2014/2015 yang notabeni sebagai representasi dari keberhasilan
penggunaan peraga ―DUTSATLING‖ adalah 70,59% berbanding
dengan 57,89% pada tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini menunjukkan
bahwa ada perubahan yang signifikan dari penggunaan peraga
―DUTSATLING‖ terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Sementara hasil pengamatan sikap diperoleh maka sikap disiplin
dipenuhi oleh 15 siswa atau 88,23%; sedangkan siswa yang mempunyai
sikap teliti sebanyak 14 siswa atau 82,35%; banyaknya siswa yang
mampu bekerja sama dengan baik adalah 14 siswa atau 82,35%; dan

74 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
banyaknya siswa yang mampu mengungkapkan pendapat dengan baik
sebanyak 7 orang atau 41,17%; sedangkan siswa yang mapu menerima
pendapat orang lain sebanyak 11 orang atau 64,70 persen serta selama
pembelajaran berlangsung siswa sangat aktif yaitu mencapai 80,67%
siswa yang menunjukkan sikap konsisten, 6,72% siswa yang kurang
konsisten dan hanya 12,61% siswa yang tidak konsisten. Jadi secara
keseluruhan dapat dinyatakan bahwa penggunaan peraga
―DUTSATLING‖ mampu membuat aktifitas siswa secara signifikan
bertindak aktif.

Daftar Pustaka
Bakar, M. A. (1981). Pedoman Pendidikan dan Pengajaran. Surabaya: Usaha
Nasional.
Rohani, A. H. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Suherman, E. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI.
Wijaya, C. (2000). Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 75
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN WORKSHEET SEBAGAI
MEDIA PENILAIAN AUTENTIK PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP
AL IZZAH BATU

Moch. Purnomo, S.Pd


SMP Al Izzah Batu, Jl. Indragiri Gg. Pangkur No 78 Sumberrejo, Kota Batu,
Purnomo_alizzah@yahoo.com

Kata Kunci— worksheet, penilaian autentik, pembelajaran


matematika

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan


worksheet sebagai media penilaian autentik pada pembelajaran
matematika di kelas. Penilaian autentik sangatlah penting untuk
mengukur kompetensi setiap siswa secara menyeluruh baik dari aspek
sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Sesuai dengan tuntunan di
kurikulum 2013 bahwa penilaian yang dilakukan harus dapat
menggambarkan setiap kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Penilaian
autentik akan dapat maksimalkan jika guru sebagai pengajar di kelas
dapat berkreasi dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang
mencakup penilaian. Salah satu bentuk kreatifitas guru dalam
mempersiapkan perangkat penilaian adalah dengan menggunakan
worksheet.

Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini adalah kualititaf


deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tehnik
observasi dan interview. Objek penelitian dalam kegiatan ini adalah
SMP Al Izzah. Data yang didapatkan akan dideskripsikan secara

76 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
lengkap dan jelas sehingga akan tergambarkan kegiatan penelitian ini
dari awal sampai akhir.

Hasil peneletian yang didapatkan adalah worksheet sudah lama


digunakan dalam proses pembelajaran di kelas oleh guru. Worksheet
yang digunakan diadopsi dan disesuaikan dengan SKL yang sudah
didefinisikan di kurikulum. Saat ini SMP Al Izzah menggunakan dua
kurikulum yaitu kurikulum nasional (K13) dan kurikulum internasional
(Cambridge). Worksheet yang digunakan dalam pembelajaran
matematika hampir diberikan pada saat setiap kali pembelajaran di
lakukan di dalam kelas. Sehingga guru dapat memantau secara detail
capaian kompetensi setiap siswa karena siswa menjawab worksheet
secara individu dan berkonsultasi kepada guru ketika mengalami
kesulitan. Penggunaan worksheet ini sangat efektif penggunaannya
untuk mendukung penilaian autentik yang dilakukan oleh guru di kelas.

Daftar Pustaka
CIE. 2014. Cambridge Secondary 1. United Kingdom: Cambridge International Examinations.
Hendriana, H. dan Soemarmo, U. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung.Refika
Aditama
Menteri Pendidikan, 2013. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standart Penilaian
Pendidikan. Jakarta.
Mogan, C. 2003. Criteria for Authentic Asessment of Mathematics: Understanding Success, Failure
and Inequality. Quadrante Journal Vol. 12. No. 1. 2003.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 77
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA
PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN
BULAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN
SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-2
SMP NEGERI 3 SALAHUTU

Kasman Samin Kamsurya


SMP Negeri 3 Salahutu,, Jl. Pandita Louw, Kab. Maluku Tengah ; 1

Kata Kunci — Pendekatakan Saintifik, Hasil Belajar.

Extended Abstract

Dalam pembelajaran, pemahaman konsep sering diawali secara induktif


melalui pengamatan pola atau fenomena, pada peristiwa nyata atau
intuisi. Proses induktif-deduktif digunakan untuk mempelajari konsep
matematika, sehingga belajar dengan proses ini sangat berperan dalam
matematika. Dari proses tersebut diharapkan muncul sikap kritis,
kreatif, jujur dan komunikatif pada siswa. Hingga kini pendidikan kita
masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan hanya sebagai
perangkat atau fakta yang dihafal. Kelas masih terfokus pada guru dan
ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar sehingga terkesan
pembelajaran kurang memfokuskan siswa pada penalaran dan
pemecahan masalah.

Berdasarkan pengalaman peneliti pada siswa kelas VII-2 SMP Negeri 3


Salahutu, ketika memberikan soal seperti; 5 + (-2) , -5-2, -3x(-4), 4:(-2),
sebagian besar siswa sulit dalam menyelesaikanya, jawaban yang
diberikan beragam dan tidak benar, sehingga menyebabkan hasil belajar
mereka rendah. Guru kurang mendorong siswa berpikir kritis, analitis,

78 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah sehingga
terkesan siswa pasif saat belajar. Salah satu pendekatan pembelajaran
yang mengaktifkan, merangsang kreatifitas siswa sehingga
pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan adalah pendekatan
saintifik. Menurut Sri Wardhani dkk (2015), pendekatan saintifik
meliputi tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Berikut
adalah skema pendekatan pembelajaran saintifik menurut Sri Wardhani
dkk (2015: 22), seperti gambar di bawah ini.

Gambar 1 . Pendekatan Saintifik

Permasalahanya apakah melalui pembelajaran dengan pendekatan


saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi
bilangan bulat di kelas VII-2 SMP Negeri 3 Salahutu? Berdasarkan hal
di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi operasi bilangan bulat melalui pendekatan
saintifik di kelas VII-2 SMP. Penelitian ini juga bermanfaat bagi siswa
dan sekolah. Tipe penelitian ini adalah jenis PTK, yakni: (1)
perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi, Arikunto
(2008:16). Subjek penelitian ini adalah 22 siswa SMP kelas VII-2 tahun
ajaran 2015/2016. Tahapanya adalah; melakukan tes awal, melakukan
PTK siklus 1,lanjutkan ke siklus 2. Instrumen penelitian terdiri dari 5
soal tes bentuk isian dan lembar observasi. Terdapat 2 jenis data, yakni
data hasil belajar dan data hasil pengamatan. Data hasil belajar
dianalisis dengan rumus :

Hasil belajar = (1)

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 79
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Selanjutnya hasil belajar siswa dikonversikan berdasarkan pedoman
penilaian autentik (authentic assessment) yakni kompetensi sikap,
dengan predikat ≥ Baik (B), pengetahuan dengan skor rerata, ≥ 2,67, dan
keterampilan dengan capaian optimum ≥ 2,67. Untuk menghitung
pencapaian ketuntasan secara klasikal digunakan rumus:

Ketuntasan Klasikal = % (2)

Untuk menganalisis data kualitatif digunakan tiga tahapan yang


dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992), yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan

Tabel . 1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus 1dan 2

Kompetensi Predikat/Skor Siklus 1 % Siklus II %


rerata/Cap.optim
Tuntas Tdk Tuntas Tdk
X<B 8 37% 2 9%
14 63% 20 91%
X < 2,67 14 63% 4 18%
Pengetahuan 8 37% 18 82%
X < 2,67 13 59% 5 23%
Keterampilan 9 41% 17 77%

Pada tabel di atas terlihat hasil belajar siswa siklus 1 sebanyak 14 siswa
(63%) pada kompetensi sikap meningkat menjadi 20 siswa (91%) pada
siklus II,kompetensi pengetahuan 8 siswa (37 %) siklus 1, meningkat
menjadi 18 siswa (82%) pada siklus II, kompetensi keterampilan 9
siswa (41%) siklus 1, meningkat menjadi 17 siswa (77%) pada siklus II.
Sehingga disimpulkan bahwa dengan pendekatan saintifik dapat
meningkatkan hasil belajar operasi bilangan bulat pada siswa kelas VII-
2 SMP Negeri 3 Salahutu. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak atas bantuanya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.

80 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka
Adinawan, M.C. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.
Aisyah, N, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika, Jakarta : Dirjen DIKTI.
Arikunto,S. 1998. Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyanti dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian- hasil-belajar.html
Kusnandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali.
Moleong, Lexy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sri Wardhani dkk. 2015. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum Jenjang SMP Tahun 2015.
Jakarta : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Soedjadi, R. 2007. Masalah Kontekstual Sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah. Surabaya :
Depdiknas Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.
Suryosubroro. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta.
Suwarsih. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Action Research). Jogyakarta :
Alfabeth.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 81
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PROFIL IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013 MELALUI PROSES DAN HASIL
BELAJAR MATERI BANGUN DATAR
MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 3 SALAHUTU

Kasman Samin Kamsurya


SMP Negeri 3 Salahutu, Jl. Pandita Louw, Kab. Maluku Tengah ; :
kasmankamsurya@yahoo.co.id

Kata Kunci : Pembelajaran tipe jigsaw, Profil Proses dan Hasil Belajar

Extended Abstract

Belajar merupakan istilah kunci (key term) yang penting dalam


pendidikan dan merupakan suatu kegiatan mental yang tidak dapat
diamati dari luar. Hasil belajar bisa diamati jika seseorang telah
menampakan kemampuanya setelah belajar. Belajar matematika adalah
belajar tentang fakta, konsep, ketrampilan dan prinsip, Purmiassa
(2002:104). Matematika memiliki cabang ilmu yang diajarkan di
sekolah, seperti geometri. Menurut Ruseffendi (dalam Purmiassa, 2002:
90) dengan mempelajari geometri, dapat menumbuhkan kemampuan
berpikir logis siswa. Namun kenyataanya masih banyak siswa sekolah
dasar dan menengah belum memahami konsep dasar geometri.
Penerapan kurikulum 2013 tanpa disertai usaha memperbaiki sistem
pengajaran, mustahil bias membawa perubahan bagi peningkatan hasil
belajar siswa. Oleh sebab itu perlu upaya guru untuk mereformasi
sistem pengajaranya agar hasilnya menjadi lebih baik, di antaranya
dengan mengembangkan model pembelajaran tipe jigsaw. Arends

82 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
(Ratumanan,2004:14) menggambarkan hubungan kelompok asal dan
ahli sebagai berikut.

Kelompok asal

ABCD ABCD ABCD ABCD

AAAA BBBB CCCC DDDD

Gambar 2.1 Ilustrasi Pengelompokan Tipe Jigsaw

Banyak temuan yang menyatakan besarnya manfaat dari model jigsaw,


namun problemnya adalah ―Apakah model pembelajaran tipe jigsaw
dapat meningkatkan hasil belajarahli
Kelompok siswa ? Akibat hal tersebut maka
penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul ―Profil
Implemenatsi Kurikulum 2013 melalui Proses dan Hasil Belajar Materi
Bangun Datar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Salahutu‖. Tujuan penelitian
untuk mengetahui Profil implemenatsi kurikulum 2013 melalui proses
dan hasil belajar materi bangun datar menggunakan model kooperatif
tipe jjigsaw pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Salahutu. Desain dalam
penelitian ini adalah pendekatan kelompok asal dan ahli. Pada
pertemuan 1 dilakukan tes awal (pre tes). Saat pembelajaran observer
mengamati aktifitas guru dan siswa. Pada akhir pembelajaran dilakukan
tes. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel 24
siswa kelas VII-1 SMP. Variabelnya berupa data nominal (kategori).
Instrumenya adalah ranah afektif untuk menilai aktifitas siswa dan guru
serta tes. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan statistika

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 83
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
deskriptif dan sajian visual. Nilai rata – rata tiap kelompok dihitung
menggunakan rumus :

= (1)

Berikut adalah taraf penguasaan siswa kelas VII-1 untuk materi bangun
datar dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Kualifikasi Taraf Penguasaan Siswa Kelas VII-1

TES KUALIFIKASI
ke BS % B % C % K % G %
1 - 0 9 30 12 40 4 13,3 5 16,7
2 - 0 11 36,7 14 46,7 4 13,3 1 3,3
3 4 13,3 14 46,7 10 33,3 2 6,7 - 0
4 3 10 18 60 5 16,7 1 3,3 3 10
5 10 33,3 17 56,7 1 3,3 - 0 2 6,7

Dari tabel 3.1 terlihat pada tes 1-5 terjadi peningkatan taraf penguasaan
siswa terhadap materi bangun datar akibat interaksi sosial antar
siswa.Menurut Vygotsky (dalam Susento,2002:89) disebut sebagai
wilayah perkembangan terdekat (WPT). Menurut Taylor (dalam
Susento:2002:89) WPT didefinisikan sebagai ―jarak antara pemecahan
masalah secara mandiri dan bimbingan orang dewasa. Kemudian terjadi
penurunan taraf penguasaan siswa pada tes keempat karena minimnya
pemahaman siswa terhadap konsep matematika sebelumnya. Menurut
Hudoyo (2004:107) belajar matematika berarti belajar tentang ide-ide
atau konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalaranya
bersifat deduktif, artinya konsep matematika yang baru terbentuk karena
adanya pemahaman terhadap konsep sebelumnya.

Secara umum aktifitas guru dan siswa pada pembelajaran materi bangun
datar dengan model kooperatif tipe jigsaw dikatakan baik, terlihat ada

84 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
peningkatan hasil tes, dari tes 1-3 menurun pada tes ke 4, kemudian
meningkat pada tes ke 5. Namun secara umum hasil belajar siswa
meningkat. Kerjasama antar siswa dalam mempelajari materi bangun
datar dapat meningkatkan hasil belajar kelompoknya. Dalam
pembelajaran diperlukan sikap baik dari guru dan siswa agar terbina
hubungan yang harmonis antara sesama warga belajar, aspek kecakapan
siswa juga diperhatikan agar siswa lebih berperan aktif sehingga tujuan
pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

Daftar Pustaka
Arikunto, S (1993), Prosedur Penelitian, Yogyakarta, RinekaCipta
Purmiassa, J (2004), Tahap-tahap belajar Van Hiele Dapat membantu guru
mendeteksi kesalahan siswa dalam pembelajaran geometri. Buletin
Pendidikan Matematika Vol.6 No.2 program study pendidikan
Matematika FKIP Unptti Ambon.
Ratumanan,T.G (2004), Belajar dan Pembelajaran. Surabaya Unessa Universty
Press.
Susento (2002). Implkasi Teori - Teori Vygotsky Bagi Pendidikan
Matematika.Buletin Pendidikan Matematika. Vol. 4 No. 2. Program Studi
Pendidikan Matematika FKIP Unpatti Ambon.
Suryabrata (1983). Metodologi Penelitian. Universitas Gaja mada. Yogyakarta.
Suryosubroto (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta Rineka
Cipta.
Tazudin, dkk (2004).Literatur Matematika Kontekstual SMP. Jakarta P.T
Galaxy Puspa Mega.
Yunus Warella & Laamena, Ch. (20004). Kemampuan Awal Mahasiswa Baru.
Program Studi Pendidikan Matematika Tahun 20004/2005. Buletin
Pendidikan Matematika Vol.6 No.2 Ambon.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 85
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
OPTIMALISASI SUPERVISI AKADEMIK
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
GURU DALAM MENYUSUN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Suprapto, M.Pd.
SMPN 3 Pringsewu, Kab.Pringsewu – Lampung, s2suprapto@gmail.com

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran

Extended Abstract

Keberhasilan suatu pembelajaran bergantung kepada proses yang terjadi


selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam melaksanakan
tugasnya, seorang guru diharuskan melakukan perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Agar proses pembelajaran dapat
berlangsung efektif, guru berkewajiban untuk menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih yang
dikembangkan dari silabus agar kegiatan pembelajaran menjadi terarah
dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Kegiatan pembelajaran
akan berjalan dengan baik, terarah, dan dapat mencapai tujuan sesuai
yang diharapkan apabila guru membuat skenario pembelajaran dengan
baik sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah.

Salah satu komponen penting yang termuat dalam RPP adalah indikator.
Indikator pencapaian kompetensi dapat dikembangkan dari Kompetensi
Dasar (KD). Seorang guru harus dapat mengembangkan indikator. Dari
hasil penilaian terhadap Dokumen RPP, wawancara, dan observasi awal
terhadap guru ditemukan fakta kemampuan guru dalam membuat RPP
khususnya dalam mengembangkan indikator masih rendah. Sementara
itu program supervisi akadenik yang pernah dilaksanakan sebelumnya

86 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
belum memberikan dampak yang positif bagi guru dalam meningkatkan
profesionalismenya khususnya dalam menyusun RPP.

Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, rumusan masalah


dalam penelitian ini adalah: Apakah supervisi akademik dapat
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP?. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, kepala sekolah berkewajiban
melaksanakan program supervisi akademik untuk membantu guru dalam
memperbaiki kualitas pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan
guru dalam menyusun RPP, khususnya dalam mengembangkan
indikator.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang bertujuan


untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP. Penelitian
dilaksanakan di SMP Negeri 3 Pringsewu yang beralamat di Jalan
A.Yani No.996, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi
Lampung. Tindakan dilaksanakan selama 3 bulan menggunakan jenis
perlakuan tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap
siklus terdiri dari tahapan-tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Sebagai
subyek penelitian adalah guru mata pelajaran yang dipilih secara
proporsional. Data diperoleh dengan cara menganalisis RPP,
wawancara, dan observasi. Adapun instrumen yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah Instrumen Penilaian Kemampuan Guru (IPKG)
dalam menyusun RPP, Pedoman Wawancara, dan Lembar Observasi
Pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan cara : memberikan skor
terhadap komponen-komponen RPP yang dibuat guru; menentukan
persentase nilai akhir; dilanjutkan dengan menentukan kategori
kemampuan guru dalam menyusun RPP berdasarkan perolehan
persentase nilai akhir, seperti nampak pada tabel berikut :

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 87
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 1. Kategori kemampuan guru dalam menyusun RPP

Persentase Nilai Akhir Kriteria


86% – 100% Amat Baik (A)
70% – 85% Baik (B)
55% – 69% Cukup (C)
< 55% Kurang (D)

Hasil penilaian dokumen RPP sebelum diberikan perlakuan/tindakan


diperoleh persentase rata-rata kemampuan guru dalam menyusun RPP
adalah 56,41% dengan kriteria ―Cukup‖. Setelah pelaksanaan tindakan,
rata-rata kemampuan guru dalam menyusun RPP pada Siklus I adalah
69,50% dengan kriteria ‖Baik‖ ; Siklus II 79,86% dengan kriteria
‖Baik‖; dan pada Siklus III adalah 87,77% dengan kriteria ‖Amat
Baik‖. Pada siklus I, dari tiga kali pertemuan didapatkan hasil berupa
peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP sebesar 13,09%.
Begitu pula pada siklus II, kemampuan guru dalam menyusun RPP telah
meningkat sebesar 10,36%. Selanjutnya pada siklus III, setelah
pelaksanaan selama tiga kali pertemuan diperoleh hasil yang tidak jauh
berbeda dari hasil pada siklus II. Hal ini ditunjukkan pada hasil yang
didapatkan berupa peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP
sebesar 7,91%. Dari hasil ini, kepala sekolah menilai bahwa hasil
tindakan telah optimal.

88 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar 1.
Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP

Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah optimalisasi


supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan
temuan dalam penelitian ini dapat disarankan beberapa hal berikut : (1)
Program supervisi akademik harus disosialisasikan kepada guru; (2)
Perlunya persiapan yang matang sebelum pelaksanaan supervisi
akademik; (3) Supervisi akademik hendaknya dilaksanakan secara
intensif dan terprogram.

Daftar Pustaka
Abusmar,Harun,C.Z.,Usman,N.2013.Pelaksanaan Supervisi Akedemik Oleh
Kepala Sekolah DalamMeningkatkan Profesional Guru Pada SMP Negeri
1Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu
Volume 14 Nomor 1 Maret 2013.diunduh dari
http://www.serambimekkah.ac.id/download/Maret-2013.pdf
Majid,A.2005.Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa,E..2009.Penelitian Tindakan Sekolah. Meningkatkan Produktivitas
Sekolah.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 89
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MATERI LIMIT MELALUI MODEL TTS
PLUS-PLUS PADA SISWA KELAS XI IPS 4
SMAN 1 KRAMAT TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Nur Rokhman, M.Pd
SMA Negeri 1 Kramat, Jl. Garuda No.1A Bongkok Kramat, Tegal;
nurrokhmaninung@gmail.com

Kata Kunci— Tutor teman sebaya, Lembar Kerja Siswa interaktif,


kompetisi

Extended Abstract

Prestasi dan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS4 materi Limit masih
rendah. Pembelajaran selama ini masih terpusat pada guru dengan
menggunakan metode ekspositori. Proses pembelajaran seperti ini
menyebabkan kadar aktivitas belajar rendah yang berdampak pada
rendahnya prestasi belajar siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar siswa perlu adanya perbaikan proses pembelajaran.
Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah model Tutor Teman Sebaya Plus-plus (TTS plus plus).
Model ini merupakan model Tutor Teman Sebaya yang dilengkapi
dengan LKS interaktif dan kompetisi antar kelompok.

Zaini (dalam Suyitno, 2004:36) mengatakan bahwa model pembelajaran


tutor teman sebaya akan sangat membantu siswa dalam mengajarkan
materi kepada teman-temannya.Menurut Alwi (2009) ada pengaruh
yang signifikan dari metode tutor teman sebaya terhadap motivasi

90 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
belajar matematika siswa SMA. Magin, & Churches (1995) menyatakan
bahwa tutor teman sebaya telah berhasil diterapkan di seluruh dunia
untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Webb & Mastergeorge
(2003) menyatakan bahwa tutor teman sebaya merupakan salah satu
strategi yang paling baik dipelajari dalam pembelajaran matematika.
Topping (1996) mengatakan bahwa metode tutor teman sebaya telah
banyak digunakan dan telah terbukti efektif.

Untuk membantu tutor dalam membimbing anggota kelompoknya,


masing-masing kelompok diberi Lembar Kerja Siswa (LKS) Interaktif
berbasis komputer. Kelebihan LKS interaktif adalah sebagai berikut. 1)
Dapat memberi umpan balik secara langsung terhadap jawaban siswa.
2) Dalam pengisiannya siswa tidak perlu takut salah karena bagian yang
salah akan ditunjukkan oleh komputer untuk selanjutnya dapat
diperbaiki kembali. 3) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. 4) Dapat diulang
kembali sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk menambah motivasi dan
semangat siswa dalam belajar, diadakan kompetisi antar kelompok.
Dengan kompetisi ini siswa akan bersemangat dan berusaha untuk tidak
kalah dengan kelompok yang lain.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 di kelas XI IPS4


yang terdiri dari 30 siswa Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada masing- masing siklus terdiri
dari empat tahapan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan
deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif komparatif
dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus 1 dan siklus
2, baik untuk aktivitas belajar dan prestasi belajar.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar


siswa. Siswa yang ditunjuk sebagai tutor aktif dalam membantu anggota
kelompoknya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar aktif bertanya
dan berdiskusi dengan tutor yang merupakan teman mereka sendiri.
Berdiskusi dengan teman sebaya menjadikan siswa tidak merasa

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 91
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
canggung sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik. Penggunaan
LKS interaktif menjadikan siswa semakin tertarik untuk belajar.
Penggunaan yang mudah serta adanya umpan balik menjadikan semua
siswa antusias dalam mengisi LKS tersebut. Hal ini dapat dilihat pada
gambar 1.

Gambar 1. Tutor membimbing anggota kelompoknya dengan LKS


interaktif

Adanya kompetisi antar kelompok menambah semangat siswa dalam


berdiskusi. Masing-masing anggota kelompok ingin berkontribusi dalam
memenangkan kelompoknya. Hal ini menjadikan semua siswa terpacu
untuk terlibat aktif pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) penggunaan model TTS


plus-plus dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika materi limit
bagi siswa kelas XI IPS4 semester 2 SMA Negeri 1 Kramat tahun
pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata aktivitas
belajar siswa pada kondisi awal 2,74, meningkat menjadi 3,77 pada
siklus I dan meningkat menjadi 4,30 pada siklus II. Sedangkan
banyaknya siswa yang aktif pada kondisi awal 26,67%, meningkat
menjadi 66,67% pada siklus I dan meningkat menjadi 93,33% pada
siklus II.; 2) penggunaan model TTS plus-plus dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika materi limit bagi siswa kelas XI IPS4
semester 2 SMA Negeri 1 Kramat tahun pelajaran 2014/2015.Hal ini

92 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dapat dilihat nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 39,13, meningkat
menjadi 71,17 pada siklus I dan meningkat menjadi 88,13 pada siklus II.
Sedangkan banyaknya siswa yang tuntas pada kondisi awal 3,33%,
meningkat menjadi 50% pada siklus I dan meningkat menjadi 80% pada
siklus II. Pprogres prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Progres Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan


Siklus II

Kenaikan
Kondisi Siklus Siklus dari
No Uraian
awal I II Kondisi
Awal
1 Nilai Terendah 10 45 52 42
2 Nilai Tertinggi 96 100 100 4
3 Rata-rata 39,13 71,17 88,13 49
4 Ketuntasan 3,33% 50% 80% 74,09%
Daftar Pustaka
Alwi, M. (2009). Pengaruh metode tutor teman sebaya terhadap motivasi dan
prestasi belajar matematika siswa SMA. Tesis Fakultas Psikologi UGM,
Yogyakarta.
Magin, D.J. and Churches, A.E. (1995). Peer Tutoring in Engineering Design:
a case study, Studies in Higher Education, Vol 20, No1, pp73-85
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika.
Semarang: FMIPA UNNES.
Topping, K.J. 1996. The Effectiveness of Peer Tutoring in Further and Higher
Education: A Typology and Review of the Literature. Higher Education,
Vol. 32, No. 3 (Oct., 1996), pp. 321-345
Webb, N. M., & Mastergeorge, A. M. (2003). The development of students‘
helping behavior and learning in peer-directed small group. Cognition and
Instruction, 2(4), 361-428.Fermat F.A., Newton S. J., dan Archimedes.
2007. Pembelajaran yang Mengasyikkan. Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 93
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
GRAFUKUDIS MEDIA UNTUK
MEMAHAMI KARAKTERISTIK GRAFIK
FUNGSI KUADRAT
Gede Alit Narohita
SMA Negeri 1 Singaraja, Jalan Pramuka No 4, Singaraja;
alitnarohitagede@yahoo.co.id

Kata Kunci— Grafukudis, Media, Karakteristik Grafik Fungsi


Kuadrat

Extended Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media


pembelajaran kelas X khususnya materi karakteristik grafik fungsi
kuadrat dan mendeskripsikan media pembelajaran serta karakteristik
pembelajaran yang menggunakan media grafukudis untuk meningkatkan
pemahaman karakterikstik grafik fungsi kuadrat ditinjau dari bentuk-
bentuk aljabarnya. Media ini dikembangkan menggunakan software
Geogebra dan eXe Learning. Media pembelajaran yang dikembangkan
diberi nama Grafukudis yang merupakan singkatan dari Grafik Fungsi
Kuadrat Dinamis. Media pembelajaran ini dikembangkan dengan
menggunakan software Geogebra yang kemudian diekspor dalam
bentuk file html dan disusun menggunakan software eXe Learning.

Pengembangan media pembelajaran Grafukudis menggunakan alur


model pengembangan yang diberikan oleh Plomp (dalam Ardana,
2007) yaitu investigasi awal, desain, realisasi, dan evaluasi.
Investigasi awal dilakukan melalui tiga kegiatan yaitu analisis situasi,
kajian pustaka dan analisis software yang relevan. Pada kegiatan ini
diputuskan akan membuat sebuah media pembelajaran materi
karakteristik grafik fungsi kuadrat dengan menggunakan software
Geogebra dan eXe Learning.

94 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pada tahap desain perancangan media pembelajaran dan buku petunjuk
penggunaan sudah mulai dikonstruksi media pembelajaran Grafukudis.
Media yang dihasilkan dalam fase ini baru berbentuk produk awal
(prototipe I). Selama mengkonstruksi media selalu dilakukan evaluasi
formatif berupa on going evaluation. Selain on going evaluation
dilakukan beberapa evaluasi lain yaitu uji ahli (untuk validasi media)
dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 1. Validitas Media Pembelajaran Grafukudis

No Komponen Ahli I Ahli II Rata- Kategori


rata
1. Media 3,2 3,4 3,3 Valid
Pembelajaran
2. Buku Petunjuk 3,5 3,3 3,4 Valid

Selanjutnya dilakukan uji coba terbatas (untuk meningkatkan


keterlaksanaan media), dan uji lapangan (untuk meningkatkan
kepraktisan dan keefektivan media pembelajaran)

Tabel 2. Kepraktisan Media Pembelajaran Grafukudis

No Aspek Kepraktisan Rata-Rata Skor Kategori


1. Keterlaksanaan 3,2 Baik
2. Tanggapan siswa 3,3 Baik

Berikut ini diberikan gambaran mengenai proses pembelajaran saat


membahas materi karakteristik grafik fungsi kuadrat.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 95
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Siswa mengamati Siswa akan bertanya-
masalah yang tanya bagaimana
diberikan pada LKS penggunaan LKD dan Siswa mengum-
dan tampilan LKD kaitan slider dengan pulkan informasi
pada layar proyektor pita dinamis yang dengan eksplorasi
(Mengamati) ditampilkan(Menanya pada LKD dan
) mencatat hasilnya
pada LKS
Melakukan simulasi Siswa akan bertanya- (berkelompok)
dan menyampaikan tanya bagaimana
hasil diskusi (klasikal) penggunaan LKD dan
kaitan slider dengan
pita dinamis yang
ditampilkan
(Menanya)

Gambar 1 Proses Pembelajaran dengan Media Grafukudis

Sebagaimana pembelajaran pada umumnya, pembelajaran menggunakan


media ini juga telah diakhiri dengan sebuah evaluasi (aspek
pengetahuan) untuk siswa. Dari kegiatan evaluasi diketahui penggunaan
media ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar maupun aktivitas
belajar siswa. Dari pengamatan selama pembelajaran, semua siswa
berperan aktif dalam kegiatan yang diarahkan oleh LKS. Berbagai hal
baru yang ditampilkan oleh Grafukudis nampaknya menjadi tantangan
tersendiri bagi siswa. Melalui analisis hasil tes (aspek pengetahuan)
siswa diketahui semua siswa mempu mencapai KKM yang ditargetkan
yaitu 2,66 (ketuntasan 100%).

Diperolehnya media pembelajaran yang efektif, tentu disebabkan oleh


beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut, dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, media ini mendukung terjadinya pembelajaran dengan

96 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pendekatan saintifik. Karaktersitik pembelajaran yang dilaksanakan
dimulai dari memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan
kegiatan yang eksploratif. Ini didukung oleh karakteristik media
pembelajaran yang bersifat eksploratif. Lembar kerja dinamis yang
dimuat dalam media pembelajaran ini mampu melibatkan siswa secara
aktif. Kedua, media pembelajaran yang dihasilkan mampu membantu
guru untuk mengarahkan pembelajaran ke dalam suatu proses
investigasi, eksperimen, penelusuran pola dan hubungan sebagaimana
diharapkan oleh Depdikbud (2014). Ketiga, siswa membangun sendiri
konsep-konsep yang ingin dicapai dalam pembelajaran ataupun
menghubungkan konsep yang sudah dimiliki dengan kegiatan yang
dilakukan. Dengan penggunaan media Grafukudis, penanaman konsep
yang sudah ada (dan benar) dalam diri siswa akan diperkuat karena
siswa menjadi tahu alasan dan visualisasi dari konsep khususnya konsep
karakteristik grafik fungsi kuadrat tersebut. Kegiatan-kegiatan yang
diarahkan dalam media pembelajaran menuntun siswa langkah demi
langkah dalam menemukan konsep yang diinginkan. Pada akhirnya,
melalui diskusi bersama temannya siswa dapat menyimpulkan sendiri
konsep tersebut dalam bahasanya sendiri.

Daftar Pustaka
Ardana, I. M. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Bewawasan
Konstruktivis Berorientasi Gaya Kognitif dan Budaya Siswa. Disertasi
(tidak diterbitkan). Surabaya: UNESA.
Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta:
Bumi Aksara.
Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Diklat On Line P4TK Matematika. Pengenalan Geogebra. Yogyakarta : P4Tk
Matematika
Rohani, A. 1997. Media Instrusional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 97
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS
VIII-C SMPN 3 CIBUNGBULANG BOGOR
Wiwin Djueriah
SMPN 3Cibungbulang, Bogor, wiwindjueriah@yahoo.co.id

Kata Kunci - Meningkatkan, matematika, jigsaw

Abstrak.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika


siswa di kelas VIII-C SMP Negeri 3 Cibungbulang melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Bentuk penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alat pengumpulan data yang peneliti
gunakan terdiri dari: observasi, angket, wawancara, dan tes hasil belajar.
Penelitian ini dilaksanakan tiga siklus yaitu, siklus 1, siklus 2, dan siklus
3. Pada setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi.

Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-C SMP Negeri 3


Cibungbulang Bogor dengan jumlah siswa 40 siswa yang terdiri dari 19
orang laki-laki dan 21 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, hasil belajar matematika
siswa mengalami peningkatan pada siklus 1 nilai rata-rata 61,70, pada
siklus 2 nilai rata-rata 69,73, dan siklus 3 nilai rata-rata 73,96. Dari
siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan 13% dan dari siklus 2 ke
siklus 3 mengalami peningkatan 6%. Hal ini dapat terbukti pula pada
hasil belajar tiap siklus yaitu siklus 1 ketuntasan belajar 45%, siklus 2
ketuntasan belajar 80%, dan 100% tuntas pada siklus 3.

98 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Berdasarkan hasil tersebut dapat diajukan rekomendasi dengan
penerapan Pembelajaraan Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII-C SMP Negeri 3
Cibungbulang Bogor.

Daftar Pustaka
Herman Hudojo. 1999. Teori Belajar Untuk Pengajaran Matematika. Jakarta :
Penataran Lokakarya.
Nana Sudjana. 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Slemanto. 1998. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rieneka
Cipta.
Suherman. 1994. Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar Matematika, Modul
1-9. Jakarta : Depdikbud.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 99
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN EFEKTIFITAS
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD
MELALUI SUPERVISI AKADEMIK OLEH
KEPALA SEKOLAH
Zaenuri, S.Pd, M.Pd
SDN Kalibanteng Kidul 03, Jl. KRI Dewa Ruci No. 3, Kota Semarang,
zaenurimpd@yahoo.co.id

Kata Kunci— Efektifitas Pembelajaran Matematika. Sepervisi


Akademik oleh Kepala Sekolah

Extended Abstract

Mata pelajaran matematika selama ini oleh pserta didik dianggap


sebagai mata pelajaran yang paling sulit. Pesrta didik kurang bergairah
dan kurang tertarik mengikuti proses pembelajaran. Hal ini berakibat
pada nilai mata pelajaran matematika yang rendah, jika dibandingka
dengan rata-rata nilai mata pelajaran lain. Kondisi seperti ini
dikarenakan guru dalam melaksanakan pembelajaran kurang efektif.
Kurangnya efektifitas pembelajaran diduga salah satunya akibat dari
kekurangtepatan kepala sekolah dalam melakukan supervisi.
Kekurangtepatan ini dikarenakan kurangnya pemahaman kepala sekolah
terhadap supervisi. Selama ini kepala sekolah dalam melaksanakan
supervisi cenderung meniru ketika menjadi guru yang disupervisi kepala
sekolahnya dahulu yakni hanya sebatas memeriksa kelengkapan
administrasi kelas.Ketika harus melakukan supervisi akademik kepala
sekolah cenderung menghindar, dengan dalih sudah percaya akan
kemampuan guru dalam pembelajaran.
Supervisi akademik diartikan sebagai serangkaian kegiatan membantu
guru untuk mengembangkan kemampuannya mengelola proses
pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran Supervisi bertujuan
mengembangkan situasi kegiatan pembelajaran yang lebih baik

100 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ditujukan pada pencapaian tujuan pendidikan sekolah, membimbing
pengalaman mengajar guru, menggunakan alat pembelajaran yang
modern, dan membantu guru dalam menilai kemajuan peserta didik.
Teknik supervisi akademik terdiri atas dua macam, yaitu teknik
supervisi individual dan teknik supervisi kelompok. Teknik supervisi
individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru.
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih
Teknik supervisi individual dapat membantu mengatasi kelemahan guru
dalam pembelajaran secara perseorangan .Dengan menggunakan teknik
individual kepala sekolah dapat memberikan layanan bimbingan dan
bantuan terhadap seorang guru terkait pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Semantara itu dengan menggunakan teknik kelompok
kepala sekolah memberikan layanan bantuan dan bimbingan kepada
beberapa guru yang mempunya, kebutuhan, kelemahan yang sama.

Pada tulisan ini dapat disimpulkan bahwa, untuk meningkatkan


efektifitas pembelajaran matematika dibutuhkan supervisi akademik
oleh kepala sekolah secara terencana, terus- menerus dan berkelanjutan.
Perlu diubah paradigma terkait supervisi. Supervisi bukanlah sekedar
memeriksa kelengkapan administrasi pembelajaran, penilaian ataupun
mencari-cari kesalahan. Namun supervisi adalah sarana bantuan dan
layanan bimbingan yang diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru
untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
Daftar Pustaka
Abdulah Sani, Ridwan.2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta Bumi Aksara
Daryanto.2011. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran.
Yogyakarta.Gavamedia
Shadiq, Fadjar. 2011. Penerapan Teori Belajar dalam Pembelajaran
Matematika di SD. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga kepandidikan Matematika. Yogyakarta
Kemendiknas. 2007. Permendikbud Nomor 13 tahun 2007 Tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta. Kemendiknas
Kemendiknas, 2010 . Supervisi Akademik, Jakarta : Kemendiknas.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 101
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MEMINIMALKAN KESALAHAN KONSEP
PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN
PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA
SD
Ernik Gunarwati1), Anton Prayitno2)
1)
SDN Gading Kembar 01, Jl. Welirang Jabung, Malang,
ernik.gunarwati@gmail.com
2)
Univ. Wisnuwardhana Malang, arsedi2003@gmail.com

Kata Kunci— Penemuan terbimbing, pecahan

Extended Abstract

Konsep pecahan dan operasinya merupakan konsep yang sangat penting


untuk dikuasai sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika
berikutnya. Pecahan merupakan salah satu materi penting penting dalam
kurikulum sekolah dasar, namun pemahaman pecahan dan belajar
bagaimana mengoperasikannya dapat menjadi masalah bagi anak-anak
dan orang dewasa (Behr, Harel, Post, & Lesh 1992 ; Mack 1990).
Sucipto (2009) mengungkapkan pada di lapangan menunjukkan bahwa
siswa di Sekolah Dasar (SD) mengalami kesulitan memahami pecahan
dan operasinya, dan banyak guru menyatakan mengalami kesulitan
untuk mengajarkan pecahan.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses meminimalkan


kesalahan konsep pecahan melalui pembelajaran penemuan terbimbing
siswa SD. Pengambilan datanya dilakukan secara verbal, sehingga
penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Untuk memperkuat data
dalam penelitian ini, maka diperlukan instrumen penunjang. Instrumen
penjunjang yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data tentang penemuan terbimbing pada siswa SDN
Gading Kembar 01 pada konsep pecahan, yaitu: (1) Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran; Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

102 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
memuat tiga tahapan pembelajaran yaitu, yaitu tahap pendahuluan
meliputi mengingatkan kembali konsep bilangan bulat, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Tahap inti meliputi mengamati
bentuk manipulasi objek, membuat hipotesis, menjelaskan dan membuat
kesimpulan. Sedangkan tahap penutup meliputi evaluasi; (2) Lembar
Tugas; Lembar tugas yang digunakan dalam penelitian ini berupa
masalah pecahan yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan dalam meminimalisasi kesalahan konsep pecahan.

Prosedur Penelitian ini dimulai dengan siswa diminta untuk


menyelesaikan lima masalah secara tertulis, masing-masing pada
selembar kertas yang terpisah, yang terdiri dari perbandingan sederhana,
penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan dan
bilangan campuran. Mereka bersama-sama bekerja pada masalah, dan
kemudian diminta untuk menjelaskan solusi mereka. Berikut kerangka
prosedur penelitian.

siswa

Wawancara Meny. 5 Masalah

Rekaman Menjelaskan solusinya

Data

Gambar 1. Prosedur Penelitian

Pada penelitian diawali dengan melakukan pengamatan terhadap kelas


yang akan dijadikan subjek penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan,
ditemukan bahwa: 1) aktivitas belajar terjadi satu arah antara guru
dengan siswa, dan 2) adanya perangkat pembelajaran yang digunakan
oleh guru hanya mengandalkan prosedural. Hasil pengamatan tersebut,
selanjutnya dijadikan dasar oleh peneliti untuk menyusun perangkat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 103
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran (RPP dan LKS) berdasarkan konsep penemuan
terbimbing. Perangkat pembelajaran yang disusun terdiri dari: tiga
pertemuan, diantaranya pertemuan pertama tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan sedangkan pertemuan kedua tentang perkalian
dan pembagian dan pertemuan ketiga adalah menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menyusun perangkat
pembelajaran, kemudian perangkat tersebut dilakukan proses validasi.
Rekapitulasi penilaian dari validator disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

Jenis Instrumen Validator Rata-Rata


Kriteria
Validasi 1 2 Persentase
RPP 82.84 % 78.84 % 80.84 % Valid
LT 84.89 % 64.57 % 74.73 % Valid
Tes 77.08 % 85.41 % 81.25 % Valid

Tabel diatas menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dengan


penemuan terbimbing layak untuk digunakan. Selanjutnya perangkat
tersebut digunakan untuk melakukan proses pembelajaran pada siswa
SD. Pembelajaran dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Dari diskusi
pertemuan pertama diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Penjumlahan atau
pengurangan dua pecahan mempunyai penyebut sama dapat dilakukan
dengan menjumlahkan atau mengurangi pembilang dari kedua pecahan
tersebut, sedangkan penyebutnya tetap; 2) Penjumlahan atau
pengurangan dua pecahan mempunyai penyebut tidak sama dan salah
satu penyebutnya merupakan kelipatan penyebut yang lain, dapat
dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu kemudian
baru dijumlahkan atau dikurangi. Sedangkan diskusi pertemuan kedua
diperoleh hasil: 1) bilangan asli dikalikan dengan pecahan hasilnya
adalah bilangan asli itu dikalikan pembilangnya, sedangkan
penyebutnya tetap, begitu juga sebaliknya; 2) bilangan asli dikalikan
dengan pecahan campuran hasilnya dapat diperoleh dengan mengubah
terlebih dahulu bentuk pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa,
kemudian hasilnya adalah bilangan asli itu dikalikan pembilangnya,

104 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
sedangkan penyebutnya tetap. Pertemuan selanjutnya, siswa diberikan
tes. Dari hasil tes belajar siswa yang berjumlah 23 siswa diperoleh data
sebagai berikut:

Gambar 2. Kemampuan Siswa Menyelesaikan Pecahan

Data diatas menunjukkan bahwa kesalahan siswa dalam konsep dan


penyelesaian masalah tentang pecahan sebesar 13%, artinya kesalahan
yang dilakukan oleh siswa pada saat belajar operasi pecahan dan
penyelesaian masalah dapat diminimalkan dengan pembelajaran
penemuan terbimbing. Pembelajaran penemuan terbimbing, yang
dihasilkan dalam penelitian ini adalah menyajikan informasi dengan
mengamati bentuk manipulasi objek, membuat konjektur, menjelaskan,
dan mengevaluasi.

Daftar Pustaka
Behr, M. J., Harel, G., Post, T., & Lesh, R. 1992. Rational number, ratio, and
proportion. In D. A. Grouws (Ed.) Handbook of research on mathematics
teaching and learning (pp. 296 –333). New York:Macmillan.
Sucipto. 2009. Meminimalkan Miskonsepsi Operasi Pecahan Melalui Metode
Pembelajaran Teknik Discovery SiswaKelas V SDN Purwantoro 5
Malang. Penelitian tidak dipublikasikan: Universitas Wisnuwardhana
Malang.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 105
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
DESAIN PEMBELAJARAN BERBANTUAN
ANDROID PADA MATA KULIAH
KALKULUS DALAM UPAYA
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR FLEKSIBEL
Ely Susanti1)
1)
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijayai, Jalan Raya Palembang
Prabumulih, Indralaya; ely_pasca@yahoo.com

Kata Kunci - Desain, Berbantuan Android, Kalkulus, Berpikir


Fleksibel
Abstrak.

Penggunaan information communication and technology (ICT) pada


pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kebiasaan
berpikir merupakan isu terbaru di dunia pendidikan pada saat ini. Oleh
karenanya, tujuan penelitian ini adalah mendesain pembelajaran mata
kuliah kalkulus, serta dampaknya dalam pengembangan kemampuan
berpikir fleksibel. Pada penelitian ini android digunakan sebagai alat
untuk bereksplorasi pengetahuan. Penelitian ini merupakan penelitian
desain yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: membuat (mendesain),
mengujicobakan, dan mengajarkan. Data yang terkait dengan aktivitas
pembelajaran dikumpulkan menggunakan video dan catatan lapangan,
sedangkan data yang terkait dengan kemampuan berpikir fleksibel
dikumpulkan menggunakan tes. Semua data yang terkumpul dianalisis
secara kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1)
pembelajaran kalkulus didesain dimulai dengan menanamkan konsep
dan selanjutnya mahasiswa bereksplorasi menggunakan android ketika
menyelesaikan soal; (2) penggunaan android dalam pembelajaran cukup
membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir
fleksibelnya.

106 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
METODE PEMBELAJARAN TUTOR
SEBAYA PADA SISWA KELAS XI IPA 1
SMA NEGERI 1 BULA
Darum Budiarto1),
1)
SMA Negeri 1 Bula, Jln. A.R. Unawekla, Seram Bagian Timur;
darum_dr@yahoo.co.id

Kata Kunci— Prestasi Belajar, Metode Pembelajaran, Tutor Sebaya

Extended Abstract

Pada pengamatan awal kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bula,


menunjukkan bahwa banyak siswa yang kurang termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini berakibat pada rendahnya
prestasi belajar matematika yang dicapai oleh para siswa tersebut.
Kurangnya motivasi belajar siswa ini disebabkan oleh metode yang
digunakan guru matematika masih bersifat konvensional yaitu metode
ceramah yang monoton. Untuk mengatasi hal ini, maka seorang guru
harus bisa mengurangi kelemahan dalam pembelajaran di kelas, salah
satunya dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya.

Metode pembelajaran tutor sebaya merupakan metode pembelajaran


yang memanfaatkan siswa yang mempunyai kelebihan kemampuan
belajar di dalam kelas untuk membantu memberi penjelasan dan
bimbingan kepada siswa yang lain. Pelaksanaan kegiatannya diawali
dengan memilih tutor sebelum proses pembelajaran. Pada saat proses
pembelajaran guru hanya memberikan penjelasan secara singkat,
kemudian siswa membentuk kelompok dan tutor disebar pada masing-
masing kelompok tersebut. Guru memberikan soal dan masing-masing
kelompok harus menyelesaikan tugas dari guru dengan bimbingan tutor

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 107
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
sebaya. Untuk mengetahui keberhasilan belajar dengan bimbingan tutor
sebaya, maka siswa yang bukan tutor diminta mengerjakan soal. Pada
akhir kegiatan guru mengadakan tes evaluasi.

Jenis penelitian dinamakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK ini


dilakukan dalam 2 siklus, yakni siklus I dan siklus II. Perangkat
pembelajaran yang disiapkan adalah RPP, Buku Paket/LKS, dan
pedoman penilaian. Instrumen yang digunakan adalah tes evaluasi.
Disini Peneliti bertindak sebagai guru selama penelitian.

Hasilnya pada siklus I diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa 75,56


dengan ketuntasan 56%. Jumlah ini meningkat pada siklus II dengan
memperoleh rata-rata 78,88 dengan ketuntasan 84%. Dari hasil
penelitian tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan
prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bula
dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya.

Daftar Pustaka
Iryanti, Puji. 2013. Statistika. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Djamarah, Syaiful, Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.
Surabaya : Usaha Nasional.
Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

108 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBIMBINGAN GURU MATEMATIKA
SMA DALAM PEMBUATAN ALAT
PERAGA DAN LAPORANNYA MELALUI
LOKAKARYA
Nur Isnaini Taufik, S.Pd., M.Pd.
Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov.
Sumatera Selatan
e-mail: nurisnainitaufik@gmail.com

Kata Kunci—Pembuatan alat peraga matematika, laporan,


lokakarya

Extended Abstract

Tujuan penulisan ini adalah: (1) menginformasikan kepada guru


matematika tentang cara membuat alat peraga matematika dan
laporannya, serta (2) memberi cara alternatif pembimbingan guru
matematika oleh pengawas akademik matematika dalam membuat alat
peraga matematika dan laporannya melalui lokakarya di SMA.

Format Laporan Pembuatan Alat Peraga meliputi: 1) Halaman judul,


memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat Pelajaran),
nama alat pelajaran, nama pembuat, NIP bagi PNS, dan nama sekolah/
lokasi; 2) Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah; 3)
Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat peraga ini benar-benar
asli hasil karya guru bersangkutan; 4) Kata Pengantar; 5) Daftar Isi; 6)
Daftar Gambar/Foto; 7) Nama Alat Peraga; 8) Tujuan; 9) Manfaat; 10)
Rancangan/desain alat peraga (dilengkapi dengan gambar rancangan
atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan);
11) Prosedur pembuatan alat peraga (dilengkapi dengan foto
pembuatan); 12) Penggunaan alat peraga di sekolah/madrasah
(dilengkapi dengan foto penggunaan).

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 109
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Lokakarya merupakan pertemuan ilmiah yang kecil, bersifat kelompok,
dan dapat melibatkan beberapa guru matematika SMA dalam satu
kabupaten, dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Kegiatan
lokakarya biasanya diselenggarakan oleh suatu gugus Kelompok Kerja
Guru (KKG) di kecamatan – untuk SD; atau oleh Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) di kabupaten − untuk tingkat SMP, SMA, dan
SMK; atau lokakarya yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.

Pengawas sekolah sebagai narasumber dalam lokakarya harus


menyiapkan sumber bahan yaitu berupa makalah lengkap tentang
pembuatan alat peraga matematika dan format laporannya, serta
powerpoint (ppt)-nya. Agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya dalam
lokakarya ini, maka dapat digunakan tiga metode pembelajaran secara
berurutan, yaitu menggunakan: (1) metode ceramah dan tanya jawab,
(2) metode diskusi kelompok, dan (3) metode diskusi kelas. Lokakarya
juga dapat menggunakan metode pemecahan masalah yang berbentuk
―musyawarah dan penyelidikan‖.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mempersiapkan sebuah


lokakarya, terdiri dari: (1) merencanakan lokakarya, (2) menyiapkan
bahan pendukung lokakarya, dan (3) mendorong partisipasi peserta
lokakarya. Pertama, merencanakan lokakarya, meliputi: (1)
menentukan tujuan lokakarya; (2) menentukan apa yang menjadi
kebutuhan peserta lokakarya; (3) membuat rancangan presentasi
lokakarya; (4) menentukan perkiraan alokasi waktu untuk masing-
masing sesi acara pada rancangan lokakarya; dan (5) setelah Anda
menyelesaikan rancangan lokakarya, praktiklah untuk memberikan
presentasi. Kedua, menyiapkan bahan pendukung lokakarya, meliputi:
(1) mempersiapkan handout (suatu naskah tulisan yang mendukung,
mengembangkan, mengelola atau paling tidak menyediakan tindak
lanjut dari suatu pelatihan) untuk peserta; (2) menggunakan alat peraga
visual; dan (3) menggunakan perangkat berbasiskan situs web, jika bisa
diterapkan. Ketiga, mendorong partisipasi peserta lokakarya, meliputi:
(1) mengatur ruang sedemikian rupa sehingga nyaman untuk diskusi; (2)

110 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
memasukkan kegiatan interaktif ke dalam lokakarya; dan (3)
menyertakan sesi tanya jawab.

Cara alternatif pembimbingan guru matematika oleh pengawas


akademik matematika dalam membuat alat peraga matematika melalui
lokakarya meliputi beberapa kegiatan berikut. Pada hari pertama: (1)
dengan metode ceramah dan tanya jawab, narasumber dan guru
matematika merumuskan: a) tujuan lokakarya (output yang akan
dicapai), misalnya terbuatnya alat peraga matematika, b) pokok-pokok
masalah yang akan dibahas secara terperinci, dan c) prosedur
pemecahan masalah; (2) dengan metode ceramah dan tanya jawab, guru
diberi pengertian tentang pembuatan alat peraga matematika; (3) kelas
dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok
diberikan contoh alat peraga matematika; (4) guru-guru matematika
dalam kelompoknya membawa alat tulis kantor (ATK) untuk membuat
alat peraga matematika sambil berdiskusi dalam kelompoknya,
sedangkan narasumber berkeliling memberikan bantuan seperlunya; (5)
dengan diskusi kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan
hasilnya di depan kelas, sedangkan peserta lain menanggapinya; (6)
narasumber memberikan saran dan pengarahan terhadap hasil
presentasi; dan (7) narasumber bersama-sama dengan guru matematika
membuat kesimpulan terhadap hasil diskusi tentang pembuatan alat
peraga matematika.

Pada hari kedua: (1) dengan metode ceramah dan tanya jawab,
narasumber dan guru merumuskan: a) tujuan lokakarya (output yang
akan dicapai), misalnya terbuatnya laporan pembuatan alat peraga
matematika, b) pokok-pokok masalah yang akan dibahas secara
terperinci, dan c) prosedur pemecahan masalah; (2) dengan metode
ceramah dan tanya jawab, guru matematika diberi penjelasan tentang
format laporan pembuatan alat peraga matematika; (3) masing-masing
kelompok melakukan diskusi kelompok untuk membuat laporan
pembuatan alat peraga matematika, sedangkan narasumber berkeliling
memberikan bantuan seperlunya; (4) dengan diskusi kelas, masing-
masing kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas, sedangkan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 111
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
peserta lain menanggapinya; (5) narasumber memberikan saran dan
pengarahan terhadap hasil presentasi; dan (6) narasumber bersama-sama
dengan guru matematika membuat kesimpulan terhadap hasil diskusi
tentang laporan pembuatan alat peraga matematika.

Penulis berkeyakinan, bahwa melalui lokakarya dapat digunakan


sebagai alternatif bagi pengawas akademik matematika dalam
membimbing guru matemátika SMA dalam pembuatan alat peraga
matematika.

Daftar Pustaka
Aff, Anas. 2015. Jenis Workshop. Tersedia pada
http://www.scribd.com/doc/112941893/1-Jenis-Workshop# scribd.
Diakses pada 20-4-2015 pkl. 17.40
Depdiknas. 2008a. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
_____. 2008b. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Dit. Tendik Ditjend.
PMPTK.
_____. 2014. Petunjuk Penggunaan Alat Peraga SMA. Yogyakarta: PPPG
Matematika.
Kemdikbud. 2013. Permendikbud RI No. 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses.
Kemdiknas. 2010. Buku 4: Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. Jakarta: Ditjend. PMPTK.
Widyantini & Sigit TG. 2010. Pemanfaatan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika SMP Diklat SMP Jenjang Dasar.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

112 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBINAAN GURU MATEMATIKA
SMA DALAM MELAKSANAKAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MELALUI MODEL SUPERVISI KLINIS
Nur Isnaini Taufik, S.Pd., M.Pd.
Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov.
Sumatera Selatan
e-mail: nurisnainitaufik@gmail.com

Kata Kunci—Melaksanakan PTK, model supervisi klinis

Extended Abstract

Pada pelaksanaan supervisi terhadap guru-guru matematika di sekolah


binaan, banyak guru yang merasa kurang mampu, malas/enggan, atau
kurang mau dalam pengelolaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pengelolaan PTK meliputi: membuat proposal PTK, melaksanakan
PTK, dan membuat Laporan PTK. Salah satu unsur penting yang harus
diperhatikan guru matematika agar sukses dalam pengelolaan PTK
adalah melaksanakan PTK. Tujuan dari tulisan ini adalah: (1)
menginformasikan kepada guru matematika tentang cara melaksanakan
PTK, dan (2) memberi cara alternatif bagi pengawas akademik
matematika tentang pembinaan guru matematika dalam melaksanakan
PTK melalui model supervisi klinis di SMA.

PTK dilaksanakan oleh guru dalam bentuk siklus berulang yang di


dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing atau
observasi), dan refleksi (reflecting). Tahapan perencanaan berupa
menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan. Pada tahap pelaksanaan tindakan, rancangan strategi dan
skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan, hal tersebut

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 113
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Tahapan
pengamatan (observasi), yang berjalan bersamaan dengan saat
pelaksanaan tindakan. Pengawas sebagai observer melakukan
pengamatan dengan menggunakan Instrumen Supervisi Pelaksanaan
Pembelajaran dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Tahapan refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul,
kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan
berikutnya. PTK harus dilakukan oleh guru sekurang-kurangnya dalam
dua siklus tindakan yang berurutan.

Cara alternatif bagi pengawas akademik matematika dalam mengadakan


pembinaan terhadap guru matematika dalam melaksanakan PTK dengan
menggunakan model supervisi klinis meliputi tiga tahap berikut ini.

1) Pertemuan awal

Pada pertemuan pertama ini, dilakukan secara individual dengan


guru matematika dan diadakan di ruang kepala sekolah atau ruang
guru. Pertemuan membahas persiapan yang akan dibuat guru dan
membuat kesepakatan mengenai aspek pelaksanaan PTK.
Pengawas akademik matematika mengkoreksi dan memberi saran
terhadap proposal PTK buatan guru matematika. Diberi
kesempatan kepada guru untuk menyampaikan keluhannya dalam
rangka melaksanakan PTK. Pengawas memberikan tanggapan
terhadap keluhan guru matematika. Antara pengawas dengan guru
matematika membangun komunikasi dan menyatukan persepsi
dalam masalah pelaksanaan PTK ini. Selain itu didiskusikan
rencana untuk melakukan observasi terhadap guru tersebut, dan
menentukan fokus observasi, instrumen observasi dan menentukan
teknik pelaksanaan observasi. Dalam suasana yang harmonis,
terbuka, dan akrab, pengawas mengadakan pembinaan terhadap
guru matematika dengan menjelaskan tentang komponen-
komponen dari Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran.
Bimbingan dari pengawas kepada guru matematika bersifat

114 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
bantuan, bukan perintah atau intruksi. Guru matematika segera
memperbaiki saran-saran dari pengawas. Pengawas dan guru
binaan matematika menyepakati untuk pertemuan kedua diadakan
sekitar tiga minggu kemudian.

2) Observasi

Pada pertemuan kedua ini, sekitar 30 menit sebelum masuk ke kelas,


pengawas menanyakan persiapan guru yang akan dibawa ke kelas,
antara lain berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alat
peraga, dan sebagainya. Pengawas memberikan saran-saran seperlunya.
Pengawas memberikan keterangan singkat tentang maksud kunjungan
kelas, kemudian duduk di bagian belakang. Pada tahap pelaksanaan
observasi ini, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai
dengan perencanaan yang telah disetujui pada tahap awal dan sesuai
dengan proposal PTK. Pengawas sesekali berjalan mengelilingi kelas
dan melihat apa yang dikerjakan siswa. Selama guru matematika
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan pedoman yang telah
disiapkan dan disepakati bersama, pengawas mengobservasi dan
mencatat penampilan guru matematika dengan menggunakan Instrumen
Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disiapkan. Pengawas
memberikan kesan dan pesan pada akhir pembelajaran di kelas.

3) Pertemuan akhir

Setelah observasi kelas selesai, pengawas mengadakan wawancara dan


diskusi tentang: kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi
keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi keterampilan-
keterampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-gagasan baru
yang akan dilakukan. Pada tahap ini, pengawas mengevaluasi dan
menganalisis semua proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dengan tujuan untuk memperbaiki unjuk kerja guru. Pengawas
menjelaskan dan menunjukkan hasil observasi dan membuat kesimpulan
dari hasil observasi tersebut. Pengawas memberikan pembinaan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 115
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
terhadap guru matematika dalam mempersiapkan pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang.

Penulis berkeyakinan, bahwa melalui supervisi klinis dapat digunakan


sebagai alternatif bagi pengawas akademik matematika dalam
mengadakan pembinaan terhadap guru matemátika dalam melaksanakan
PTK.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suhardjono, & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Depdiknas. 2008a. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
____. 2008b. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Ditjend. PMPTK.
Kemdikbud. 2012a. Bahan Ajar Diklat Supervisi Pengawas Sekolah: Supervisi
Akademik. Jakarta: PPTK Badan PSDMP & PMP.
____. 2012b. Bahan Ajar Diklat Supervisi Pengawas Sekolah: Supervisi
Manajerial. Jakarta: PPTK Badan PSDMP & PMP.
____. 2014. POS Penyelenggaraan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
untuk Pengawas Sekolah. Jakarta: PPTK Badan PSDMP & PMP.
Kemdiknas. 2010. Buku 4: Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. Jakarta: Ditjend. PMPTK.
Permendiknas RI Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi
dan Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sulanam. 2010. Apa dan Mengapa Supervisi Klinis. Tersedia pada
http://sulanam.sunan-ampel.ac.id/?p=55. Diakses 6 Pebruari 2010 pkl.
22.52.

116 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
EFEKTIFITAS METODE LELANG
BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK DALAM
MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI
IPA.3 SMA 1 KAJEN MATERI SUKU
BANYAK
Eko Prawito
SMA 1 Kajen, Jalan Mandurorejo, Kabupaten Pekalongan;
gprawito@gmail.com

Kata Kunci— prestasi belajar, lelang, keterlibatan, konstruktivistik

Extended Abstract

Rendahnya keterlibatan dan prestasi belajar siswa disebabkan proses


pembelajaran belum mampu merespon seluruh kebutuhan siswa. Siswa
tidak mendapat kesempatan yang cukup untuk mengembangkan
potensinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1)
bagaimana meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa dengan
metode lelang berbasis konstruktivistik, dan 2) efektivitas metode
lelang berbasis konstruktivistik dalam meningkatkan keterlibatan dan
prestasi belajar siswa. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua
siklus terhadap 32 siswa kelas XI IPA.3 SMA 1 Kajen tahun pelajaran
2013/2014. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi (Hall & Keynes, 2005:5). Variabel
penelitian meliputi keterlibatan dan prestasi belajar siswa. Variabel
keterlibatan siswa diukur melalui pengamatan aktivitas dan angket
motivasi, sedangkan prestasi belajar diukur melalui tes.

Data hasil pengamatan aktivitas, motivasi, dan pengelolaan


pembelajaran dipresentasikan dalam bentuk nilai dengan menggunakan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 117
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
skala 5-Likert. Rata-rata aktivitas, motivasi, dan pengelolaan
pembelajaran dikonversikan dalam persentase. Rata-rata aktivitas dan
motivasi digunakan untuk menentukan tingkat keterlibatan siswa. Hasil
angket respon siswa dipresentasikan dalam bentuk persentase,
sementara jurnal guru berisi catatan proses pembelajaran. Secara
keseluruhan penilaian pembelajaran dikatakan baik jika keterlibatan,
pengelolaan pembelajaran, dan respon siswa memiliki kriteria minimal
―baik‖. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan
analisis deskriptif, uji t, dan uji z dengan uji dua pihak dan taraf
signikansi 5%. Prestasi belajar siswa dikatakan berhasil jika telah
mencapai ketuntasan belajar minimal (KKM) secara individual dan
klasikal yakni 75 dan 75%.

Hasil penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan keterlibatan siswa


(aktivitas dan motivasi), prestasi belajar, respon siswa, dan pengelolaan
pembelajaran dengan metode lelang berbasis konstruktivistik cenderung
lebih baik pada setiap siklus. Keterlibatan, prestasi belajar, respon
siswa, dan pengelolaan pembelajaran dari siklus 1 ke 2 meningkat
berturut-turut sebesar 3,01%, 2,04, 0,94%, dan 5,5%. Keterlibatan
siswa, respon positif siswa, dan pengelolaan pembelajaran memiliki
kriteria ―sangat baik‖. Ketuntasan individul dan klasikal pada setiap
siklus dan hasil akhirnya (rata-ratanya) jauh melampaui KKM.
Ketuntasan individual pada siklus 1, 2, dan hasil akhirnya berturut-turut
86,14, 88,18, dan 87,16, sementara ketuntasan klasikal berturut-turut
100%, 97,75%, dan 100%.

Meningkatnya keterlibatan dan prestasi belajar siswa terjadi karena


metode lelang menyediakan permainan yang mampu menciptakan
suasana senang atau gembira. Teori kontrol mengajarkan kepada kita
untuk mengejar apa yang kita butuhkan (cinta dan rasa memiliki,
kebebasan, senang, atau kekuasaan) dan secara positif membuat kita
menyadari untuk memilih saat-saat kebahagian yang kita cari
(Tomlinson & Strickland, 2005:67). Lebih jauh, Mitchel dan Smith
menyatakan penggunaan permainan berbasis pembelajaran dapat
mendorong kesenangan, motivasi, dan keterlibatan pengguna (siswa),

118 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
membantu mengingat dan memperoleh kembali informasi, dan dapat
mendorong pengembangan berbagai keterampilan sosial dan kognitif
(Shafie & Ahmad, 2011:107). Rasa senang akan menuntun siswa untuk
melakukan aktivitas dan terlibat dalam mengambil peran,
menyampaikan dan mengekspresikan gagasannya. Sehingga prestasi
belajar akan mengiringi meningkatnya keterlibatan siswa.

Keterlibatan siswa terwujud melalui interaksi inter dan antar kelompok


dalam suatu kolaborasi. Webb mengatakan siswa cenderung untuk
membantu yang lain ketika mereka bekerja dalam aktivitas kelompok
kecil; secara intelektual siswa dapat memperdalam pembelajaran
mereka dengan penjelasan konsep antar teman, dukungan,
mendefinisikan ulang apa yang dimaksudkan melalui penyesuaian
pembelajarannya (Pandya, 2011:27). Sehingga kolaborasi merupakan
scaffolding untuk mengkonstruksi pengetahuan. Adanya kegiatan asah,
asih dan asuh dalam pembelajaran dengan metode lelang berbasis
konstruktivistik akan berdampak terhadap keberhasilan mencapai KKM
secara keseluruhan. Sehingga sangatlah wajar bila berbagai peneliti
mengatakan bahwa permainan dapat meningkatkan prestasi akademik
siswa (Park, 2012:101).

Selain berdampak pada keterlibatan dan prestasi belajar, permainan


dalam lelang berdampak positif terhadap respon siswa. Menurut
Fengfeng permainan meningkatkan sikap positif terhadap pembelajaran
matematika (Perrotta, at al., 2013:17). Peningkatan ini terjadi karena
permainan lelang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
tidak lagi dirasakan adanya ketakutan atau kecemasan. Hilangnya sikap
negatif terhadap matematika akan diiringi tumbuhnya rasa percaya diri.
Akibatnya respon positif siswa akan semakin membaik.

Membaiknya semua aspek yang diukur merupakan indikator


keberhasilan perencanaan dan implementasi permainan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Metode lelang berbasis konstruktivistik
merupakan metode dimana pelaksanaannya telah direncanakan dan
dilaksanakan tidak dengan asal-asalan dan untung-untungan, akan tetapi

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 119
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran yang mempunyai tujuan. Segala sesuatu yang dilakukan
oleh peneliti dan siswa diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sehingga amatlah wajar jika pengelolaan pembelajaran semakin
membaik. Dengan demikian, metode lelang berbasis konstruktivistik
efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa.

Daftar Pustaka
Hall, W., dan Keynes, M. 2005. Action Research A Guide for Asscociate
Lecturers. www.open.ac.uk. Diakses tanggal 24 Pebruari 2014.
Pandya, S. 2011. Interactive effect of co-operative learning model and learning
goals of students on academic achievement of students in mathematics.
Mevlana International Journal of Education (MIJE) 1(2), (Desember), 27-
34.
Park, H. 2012. Relationship between Motivation and Student‘s Activity on
Educational Game. International Journal of Grid and Distributed
Computing, 5(1), (Maret),101-114.
Perrotta, C., Featherstone, G., Aston, H., dan Houghton, E. 2013. Game-based
Learning: Latest Evidence and Future Directions (NFER Research
Programme: Innovation in Education). Slough: NFER.
Shafie, A., dan Ahmad, W.F.A. 2011. Design of the Learning Module for Math
Quest: A Role Playing Game for Learning Numbers. International
Conference on Communication Engineering and Networks IPCSIT (19),
107-113. Singapore: IACSIT Press.
Tomlinson, C.A., dan Strickland, C.A. 2005. Differentiation in Practice a
Resource Guide for Differentiating Curriculum Grades 9-12. Alexandria,
Virginia USA: Association for Supervision and Curriculum Development.

120 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN INTERAKTIF SWAY
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Mansur1)
1)
SMP Negeri 2 Pangsid, Jl. Wolter Mongisidi No 2, Kab. Sidrap,
mansur.smp2.pangsid@gmail.com

Kata Kunci— Presentase memukau dengan sway

Extended Abstract

Media pembelajaran berbasis komputer merupakan alternatif pilihan


yang bisa digunakan guru sebagai penunjang keberhasilan dalam proses
belajar mengajar. Komputer dapat digunakan sebagai media
pembelajaran interaktif karena menyediakan fasilitas audio visual yang
menarik. Berbagai macam aplikasi komputer yang dapat digunakan
tergantung kecakapan dan literasi ICT yang dimiliki. Salah satu aplikasi
yang populer ditahun 2015 ini adalah sway. Sway merupakan aplikasi
digital storytelling yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk
membuat materi pelajaran , membuat laporan, presentase, tugas
pelajaran, proyek yang bersifat interaktif dan lain sebagainya. Selain itu
sway dapat berfungsi sebagai media penyimpanan media awan.
Pengguna tinggal menyimpan kontennya sehingga terhubung dengan
perangkat atau jaringan sosialnya.

Daftar Pustaka
Randi Eka Yonida. 2015. Tutorial dan materi Microsoft Excange 2015.
Workshop Inovasi Media Pembelajaran.Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 121
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MISKONSEPSI SISWA TERHADAP
KONTRUKSI AWAL KONSEP
MATEMATIKA SISWA KELAS XII MIPA
SMAN 8 BATAM
Hisyam Hidayatullah
SMAN 8 Batam, Bengkong Sadai-Bengkong;Kota Batam email :
maysihwahidiyah@gmail.com

Kata Kunci—Miskonsepsi, Kontruksi awal, konsep matematika,


materi prosedural, materi faktual

Extended Abstract,

Guru adalah ujung tombak pendidikan di seluruh dunia sehingga


peningkatan mutu guru merupakan sebuah kebutuhan. Salah satu
komponen penting dalam pembelajaran matematika adalah bagaimana
memahamkan konsep matematika tidak hanya sebatas hafalan dan
materi prosedural saja melainkan makna dari konsep tersebut. Guru
hendaknya melibatkan siswa dalam memahami konsep matematika
dengan mengaitkan pada materi faktual. Salah satu pembahasan adalah
bagaimana miskonsepsi siswa dalam dalam kontruksi awal konsep
matematika yang tersebar pada aljabar, geometri, dan operasi bilangan
terdapat banyak kesalahan. Hasil yang diharapkan adalah tersadarnya
guru-guru akan miskonsepsi siswa sehingga dapat melakukan refleksi
diri untuk selalu belajar yang akhirnya dapat menjalankan tugas-
tugasnya secara profesional. Tulisan ini merupakan sebuah studi awal
tentang perlunya analisis kesalahan kontruksi awal siswa terhadapa
konsep matematika. Data diperoleh dari angket soal tertulis benar-salah
beserta alasannya yang diedarkan kepada peserta didik kelas XII MIPA
yang dikerjakan secara berkelompok dan terdapat 8 kelompok yang
tampil di depan kelas. Penelitian ini telah mendapat perhatian dan
antusiasme tinggi dari peserta didik. Dari hasil soal Benar-Salah yang
diberikan kepada tiap-tiap kelompok menggunakan skala 0-100 tanpa

122 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
memperhatikan kesalahan dari alasan mereka, diperoleh skor rerata
yang cukup ekstrem yaitu 11,25. Hasil wawancara dengan siswa
terdapat banyak miskonsepsi, dimana siswa hanya memahami konsep
secara prosedural saja tanpa paham secara faktual. Selain itu siswa
kurang memperhatikan kontruksi awal dari suatu konsep matematika
sehingga banyak menjawab salah. Dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini telah terlaksana dengan dengan baik dan mendapat perhatian serius
dari para peserta. Kedepan diharapkan analisis miskonsepsi siswa ini
dapat menjadi model pengembangan guru di daerah-daerah, dengan
dukungan yang lebih luas dari semua pihak terkait dan pemerhati
pendidikan di Indonesia.

Daftar Pustaka
Depdiknas. 2006. Model Pelatihan dan Pengembangan Silabus. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
DirektoratPendidikan. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Hasegawa, J. 1997. Concept Formation of Triangles and Quadrilaterals In Second
Grade. In Educational Studies In Mathematics (pp. 157-179).
Herbst, P. G. 2006. Teaching Geometry With Problems: Negotiating Instructional
Situations and Mathematical Tasks. Journal For Research in Mathematics
Education, Vol. 37, 313-347.
Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti.
Krismanto, A. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam Pembelajaran
Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jendral
Pendidikan Dasar Dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG)
Matematika.
Tran V, 2014. Open ended Learning Mathematics. International Conference On
Research, Implementation And Education Of Mathematics And Sciences 2014,
UNY 18-20 May 2014, invited paper.
Pelfrey R, 2014. Open Ended Question For Mathematics. Lexington: ARSI Gold
Pribadi, B. A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Subanji, 2013. Revitalisasi Pembelajaran Bermakna Dan Penerapannya Dalam
Pembelajaran Matematika Sekolah. Prosiding Seminar Nasional
Teqip2013Volume I hal. 685-944.
Soedyarto,N & Maryanto, 2008. Matematika Untuk SMA dan MA Kelas XI Program
IPA. Jakarta: BSE Puskurbuk.
Pesta E.S, & Anwar, cecep, 2008. Matematika Aplikasi Untuk SMA dan MA Kelas XII
Program IPA. Jakarta: BSE Puskurbuk.
Sukino, 2014. Buku teks matematika kelas XII Jilid 3A & 3B. Jakarta: Erlangga.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 123
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN PENDEKATAN RESIKO DAN
MEDIA HANOI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PERSAMAAN DAN
PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
PESERTA DIDIK KELAS VII. B SMP NEGERI 3
SUNGGUMINASA
Abdul Azis Faizal1), Marwan2), Ruheng Sangga3)
1)
SMP Negeri 3 Sungguminasa,Jln Mustafa Dg Bunga Romangpolong, Gowa;
abdulazis_faizal@yahoo.com
2)
SMP Negeri 3 Sungguminasa,Jln Mustafa Dg Bunga Romangpolong, Gowa;
marwangading@gmail.com
3)
SMP Negeri 3 Sungguminasa,Jln Mustafa Dg Bunga Romangpolong, Gowa;
dianwipes@gmail.com

Kata kunci - Model Pembelajaran Resiko, Alat peraga Menara


Hanoi dan Hasil Belajar

Abstrak
Abdul Azis Faizal. 2014. Penggunaan Pendekatan Resiko dan Media Hanoi
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu
Variabel pada Peserta Didik kelas VII. b SMP Negeri 3 Sungguminasa

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk


meningkatkan hasil belajar matematika setelah di ajar dengan menggunakan
model pembelajaran Realistick Mathematich Education Setting Koperatif
(RESIKO) dan Media Hanoi. Data yang dianalisis diperoleh dengan
menggunakan lembar observasi guru, lembar observasi belajar, angket refleksi
peserta didik, dan test hasil belajar setiap akhir siklus dalam bentuk essay.

Hasil yang dicapai adalah (1) skor rata-rata awal peserta didik sebelum
diberitindakan yakni sebesar 2,54 dari skor ideal 4; (2) skor rata-rata hasil
belajar siklus I sebesar 2,59 dari skor ideal 4; (3) skor rata-rata hasil belajar
siklus II sebesar 2,97 dari skor ideal 4, terjadi peningkatan nilai sebesar 0,38;
(4) banyak peserta didik yang tuntas belajar sebelum penelitian ini diadakan

124 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
berdasarkan nilai awal peserta didik adalah 6 peserta dari 38 peserta didik; (5)
banyaknya peserta didik yang tuntas belajar di siklus I adalah 15 peserta dari 38
peserta didik; (6) banyaknya peserta didik yang tuntas di siklus II adalah 31
peserta dari 38 peserta didik; (7) pada siklus I kehadiran peserta didik sebanyak
87% meningkat menjadi 88% pada siklus II berarti terjadi peningkatan 1%; (8)
semangat peserta didik dalam belajar matematika dari siklus I kesiklus II yaitu
sebesar 65% menjadi 90% atau mengalami peningkatan sebesar 25%; (9)
peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan saat pengembangan konsep
cukup meningkat dari 11% menjadi 46% atau mengalami peningkatan sebesar
35%; (10) kesungguhan peserta didik mengerjakan dan mengumpulkan tugas
matematika dengan tepat waktu meningkat 11% dari 39% di siklus I menjadi
50% di siklus II; (11) keaktifan peserta didik pada kelompoknya baik dalam
diskusi maupun dalam memfungsikan alat bantu menara hanoi, menjadi
meningkat setiap siklusnya dari 39% menjadi 59% atau naik sebesar 20%; (12)
peserta didik yang mampu menemukan kembali melalui matematisasi
meningkat dari 39% menjadi 54% atau mengalami peningkatan sebesar 15%

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 125
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN PEMBELAJARAN
ICARE (INTRODUCTION
CONNECTION APPLICATION
REFLECTION EXTENTION)
PROBLEM OPEN ENDED PADA
MATERI SPLDV DI KELAS VIII.F
SMP NEGERI 3 SUNGGUMINASA
Abdul Azis Faizal1)
1)
SMP Negeri 3 Sungguminasa,Jln Mustafa Dg Bunga Romangpolong, Gowa;
abdulazis_faizal@yahoo.com

Kata kunci - Penerapan Pembelajaran Open ended Problem, sistim


persamaan linier dua variabel dan Hasil Belajar

Abstrak
Abdul Azis Faizal. 2014. Penerapan Pembelajaran Open ended Problem untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada
Peserta Didik kelas VIII. f SMP Negeri 3 Sungguminasa

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk


meningkatkan hasil belajar matematika setelah di ajar dengan Penerapan
Pembelajaran Openended Problem untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel. Data yang dianalisis diperoleh dengan
menggunakan test hasil belajar setiap akhir siklus dalam bentuk essay.

Hasil yang dicapai adalah (1) skor rata-rata awal peserta didik sebelum
diberitindakan yakni sebesar 2,54 dari skor ideal 4; (2) skor rata-rata hasil
belajar siklus I sebesar 2,59 dari skor ideal 4; (3) skor rata-rata hasil belajar
siklus II sebesar 2,97 dari skor ideal 4, terjadi peningkatan nilai sebesar 0,38;
(4) banyak peserta didik yang tuntas belajar sebelum penelitian ini diadakan
berdasarkan nilai awal peserta didik adalah 6 peserta dari 38 peserta didik; (5)

126 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
banyaknya peserta didik yang tuntas belajar di siklus I adalah 18 peserta dari 38
peserta didik; (6) banyaknya peserta didik yang tuntas di siklus II adalah 31
peserta dari 38 peserta didik; (7) pada siklus I tuntas klasikal 71,30% meningkat
menjadi 86,95% pada siklus II berarti terjadi peningkatan 15,65%; (8) semangat
peserta didik dalam belajar matematika dari siklus I kesiklus II yaitu sebesar
60,53% menjadi 81,58% atau mengalami peningkatan sebesar 21,03%; (9)
peserta didik yang menyatakan membuat siswa mengerti penerapan materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, pada siklus I sebesar 55,26% dan pada
siklus II menjadi 73,68% atau mengalami peningkatan sebesar 18,24%; (10)
60,53% menyatakan membuat siswa lebih memahami materi di siklus I dan
pada siklus II meningkat menjadi 78,95 (11) peserta didik yang mampu
menemukan kembali melalui matematisasi meningkat dari 39% menjadi 54%
atau mengalami peningkatan sebesar 15%

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 127
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MEMBUAT SOAL MATEMATIKA SESUAI
REVISI TAKSONOMI BLOOM
Ramlan Effendi, S.Pd.
SMP Negeri 8 Lahat, Jl. Raya Desa Manggul, ramlan.effendi@gmail.com

Kata Kunci - Revisi taksonomi bloom, soal matematika

Extended Abstract

Tujuan kajian ini adalah agar dapat membuat soal-soal matematika


sesuai tingkatan revisi taksonomi bloom, sehingga kemampuan siswa
dapat lebih tereksplorasi dengan maksimal.

Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki (bertingkat) yang


mengidentifikasikan skills mulai dari jenjang yang rendah hingga yang
tinggi (Anderson, 2001). Benjamin S. Bloom membuat suatu klasifikasi
berdasarkan urutan keterampilan berpikir dalam suatu proses yang
semakin lama semakin tinggi tingkatannya.

.
Gambar 1 Tingkatan taksonomi bloom

Pada tahun 2001, Krathwohl merevisi taksonomi bloom dengan


memberi versi baru pada ranah kognitif yaitu dimensi proses kognitif
dan dimensi pengetahuan kognitif (Anderson, 2010). Dimensi proses

128 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu: Mengingat (C1), Memahami
(C2), Mengaplikasikan (C3), Menganalisis (C4), Mengevaluasi (C5),
dan Mengkreasi (C6).

Sangat penting bagi guru untuk menyusun soal matematika sesuai


taksonomi bloom yang direvisi untuk meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (high order thinking), yakni dari C4 sampai C6.
Soal matematika untuk level menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan
mengkreasi (C6) disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2. Soal Kategori Menganalisis, Mengevaluasi dan Mengkreasi


Kategori dan Contoh Soal Alasan
C4. Diberikan sebuah persegi Soal disamping termasuk
ABCD, busur lingkaran menganalisis karena menuntut
berpusat di A dan C kemampuan untuk mengorganisir
digambarkan dari titik B ke /organizing yaitu menentukan
D. Garis diagonal AC bagaimana kesesuaian sebuah unsur
memotong kedua busur di atau fungsinya dalam struktur.
titik X dan Y. Jika XY = 12 - Menganalisis unsur XY dalam
6√2 cm. Maka luas persegi kaitannya dengan konsep lingkaran
ABCD adalah…. dan persegi.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 129
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
C5. Sebuah bola besi Untuk menjawab soal di samping,
dimasukkan ke dalam kotak siswa harus menghitung volume
berbentuk kubus dengan masing masing benda (bak dan bola)
panjang rusuk 10 cm. Jika untuk kemudian mengevaluasi, yakni
volume air 900 cm3, Serta mempertimbangkan, memeriksa
panjang jari-jari bola 3 cm, kecara kuantitas volume air dan bola
apakah air dalam bak itu akan yang dihubungkan dengan volume
tumpuh? bak.
C6. Perhatikan gambar berikut Untuk menjawab soal diatas, siswa
ini. harus memikirkan sesuatu yang baru
yang bisa digunakan untuk
memecahkan masalah,
mengorganisasikan unsur dalam pola
baru, dan mengaitkannya dengan
konsep yang telah dipelajari
sebelumnya (kesebangunan) untuk
menentukan unsur yang belum
diketahui (r2), yang akan digunakan
dalam merumuskan volume kerucut
terpancung.
Jika t1 = 3t2, dan r1= 4a.
Rumuskan volume kerucut
terpancung seperti gambar
diatas!

Revisi taksonomi bloom dapat dijadikan acuan dalam menyusun soal


mulai dari jenjang terendah (mengingat) sampai jenjang tertinggi
(mengkreasi). Penting bagi guru untuk tidak terjebak pada kata kerja
operasional yang terkadang sama untuk tingkatan yang berbeda.
Beberapa soal di atas dapat dijadikan contoh dalam menyusun tujuan
pembelajaran dan alat tesnya.

130 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assesing: A Revision of Bloom‘s Taxonomy of Educatioanl
Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.
Anderson, L. W et al. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 131
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN PROBLEM
POSING DI KELAS VII.B SMPN 8 LAHAT
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Ramlan Effendi, S.Pd.
SMP Negeri 8 Lahat, Jl. Raya Desa Manggul,
ramlan.effendi@gmail.com

Kata Kunci. problem posing, aktifitas siswa

Extended Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui bagaimana aktifitas siswa


dalam pembelajaran matematika dengan Pendekatan Problem Posing;
(2) Mengetahui apakah penerapan pembelajaran matematika dengan
pendekatan problem posing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa;
(3) Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan pembelajaran matematika dengan pendekatan
problem posing.
Sardiman (2011) mengatakan bahwa setiap siswa memiliki tenaga untuk
berkembang sendiri dan membentuk sendiri. Pendidik berperan sebagai
pembimbing dan mengamati perkembangan anak didiknya. Aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi
pembelajaran sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk
mengubah tingkah laku. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan aktifitas siswa adalah pendekatan
problem posing.
Dalam penelitian ini problem posing merupakan pendekatan
pembelajaran dimana siswa memilih soal dari soal-soal yang tersedia
dan mengerjakannya. Peneliti melakukan variasi dalam cara siswa
memilih soal yaitu (1) siswa memilih soal untuk dikerjakan sendiri; (2)

132 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
siswa saling menukarkan soal yang telah dipilih kepada rekan sebangku
untuk saling mengerjakan dan memeriksanya; (3) siswa memilih soal
dan mengerjakannya dalam kelompok.
Subjek penelitian adalah siswa SMPN 8 Lahat kelas VII.B tahun
pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 24 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-
laki dan 10 siswa perempuan. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan pendekatan spiralling siklus dari Grundy
dan Kemmis. Langkah-langkah penelitian merupakan kegiatan berulang
terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,
hasil dan refleksi. Observasi terhadap aktifitas siswa dilakukan oleh dua
orang guru pengamat pada setiap siklus. Untuk mendapatkan data
prestasi siswa dilakukan tes pada setiap siklus yang terdiri atas 5 butir
tes essay. Sedangkan data respon siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan pendekatan problem posing diperoleh dari angket
yang diisi siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pembelajaran matematika
dengan Problem Posing dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa
dengan rata-rata skor keaktifan 7,5; (2) Pendekatan problem posing
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari 64,17 pada siklus I
menjadi 70,0 pada siklus II dan mencapai 75,62 pada siklus III; (3)
Hasil analisa angket diketahui sebanyak 20 siswa atau 83,33 % siswa
memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran matematika
dengan pendekatan problem posing.

Mengingat hasil penelitian menunjukan penerapan pembelajaran dengan


pendekatan problem posing dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi
siswa, maka pembelajaran dengan pendekatan problem posing dapat
dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika
disekolah.

Daftar Pustaka
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Press.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 133
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR MELALUI MODEL PROJECT
BASED LEARNING
PADA TOPIK STATISTIKA SISWA KELAS
X TKJ 2 SEMESTER 2 SMK NEGERI 2
TEMANGGUNG
TAHUN 2014/2015
Nur Hamidah
SMK Negeri 2 Temanggung, Jl. Kartini No. 34B Temanggung, e-mail:
hamidahnur79@gmail.com

Kata Kunci - Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, model Project Based


Learning

Extended Abstract

Tahun 2013/2014 SMK Negeri 2 Temanggung mulai melaksanakan


kurikulum 2013 untuk siswa kelas X dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning, Projeck Based Learning dan
Discovery. Namun hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah. Hal
ini disebabkan siswa belum menunjukkan aktivitas belajar yang tinggi
selama proses pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Melalui Model Project Based Learning Pada Topik Statistika
Siswa Kelas X TKJ 2 Semester 2 SMK Negeri 2 Temanggung Tahun
2014/2015.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dan dilaksanakan di


SMK Negeri 2 Temanggung yang beralamat di jalan Kartini no. 34B
Temanggung.Subjek penelitian topik Statistika dengan Model Project
Based Learning. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ 2

134 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
SMK Negeri 2 Temanggung Tahun 2014/2015 yang berjumlah 35 siswa
terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan
instrumen non tes. Instrumen non tes terdiri dari lembar observasi dan
dokumentasi. Lembar Observasi digunakan untuk mengukur aktivitas
belajar siswa. Menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2012)
aktivitas belajar siswa yang digolongkan ke dalam 8 kelompok,
yaitu:Visual activities (kegiatan melihat), Oral activities (kegiatan
lisan), Listening activities (kegiatan mendengar), Writing activities
(kegiatan menulis), Drawing activities (kegiatan menggambar), Motor
activities (kegiatan gerak), Mental activities (kegiatan berpikir) dan
Emosional activities (kegiatan emosional). Analisis dan pengolahan data
yang ditempuh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif dan
teknik kualitatif. Data yang berasal dari data tes dianalisis secara
kuantitatif, sedangkan data yang bersumber dari data nontes dianalisis
secara kualitatif. Penelitian terdiri dari 2 siklus dengan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1. Pelaksanaan Penelitian

Pertemuan Ke- Siklus I Siklus II


1 Kamis/30 April 2015 Rabu/ 13
Pembelajaran model Project Mei 2015
Based Learning untuk materi Pembelajara
Pengertian Statistika n model
Project
Based
Learning
untuk materi
Penyajian
data dalam
bentuk
distribusi

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 135
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
frekuensi
2 Rabu/ 6 Mei 2015 Rabu/ 20
Pembelajaran model Project Mei 2015
Based Learning untuk materi Pembelajara
Penyajian data dalam bentuk n model
diagram Project
penyajian
data dalam
bentuk
distribusi
frekuensi
relatif,
kumulatif,
histogram,
poligon dan
ogive
3 Kamis/7 Mei 2015 Kamis/21
Tes Siklus I Mei 2015
Tes Siklus II

Langkah pembelajaran yang dilaksanakan adalah guru memberikan


pengantar materi, kemudian siswa mengerjakan proyek sesuai lembar
kerja, diikuti dengan presentasi kelompok dan diakhiri dengan tes hasil
belajar.

Hasil penelitian telah mampu menjawab perumusan masalah, mencapai


tujuan penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian yaitu
penggunaan model Project Based Learning meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar topik Statistika siswa kelas X TKJ 2 SMK Negeri 2
Temanggung Tahun 2014/2015.

136 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 2. Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus
II

N Siklus 1 Siklus 2 Ket.


Jenis aktivitas
o. % Kriteria % Kriteria

1. Aktivitas Visual 75% Sedang 80% Tinggi Naik 5%


2. Aktivitas Lisan 61% Cukup 71% Sedang Naik 10%
3. Aktivitas Mendengar 70% Sedang 80% Tinggi Naik 10%
4. Aktivitas Menulis 69% Sedang 84% Tinggi Naik 5%
5. Aktivitas 70% Sedang 84% Tinggi Naik 14%
Menggambar
6. Aktivitas Gerak 66% Sedang 81% Tinggi Naik 5%
7. Aktivitas Berpikir 77% Sedang 89% Sangat Tinggi Naik 12%
8. Aktivitas Emosi 71% Sedang 77% Tinggi Naik 6%
Rata-rata 70% Sedang 81% Tinggi 11%

Hasil tes dan non tes menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa
meningkat dari siklus 1 sebesar 70% menjadi 81 pada siklus 2 atau
meningkat sebesar 11%. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa
meningkat dari 92 pada siklus 1 menjadi 94 pada siklus 2 atau
meningkat sebesar 2,00. Secara klasikal jumlah siswa yang telah
mencapai nilai 75(KKM) pada siklus 1 dan siklus 2 adalah 100%. Hasil
Belajar siswa ditunjukkan pada grafik berikut:

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 137
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar 1. Diagram peningkatan hasil belajar siswa

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Aktivitas belajar dan hasil


belajar menigkat melalui model project based learning pada topik
statistika siswa kelas X TKJ 2 semester 2 SMK Negeri 2 Temanggung
Tahun 2014/2015.

Daftar Pustaka
Sardiman, A. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.

138 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
EFEK POTENSIAL PENGEMBANGAN
MATERI BARISAN DAN DERET DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI
KELAS XII IPA MELALUI KONTEKS
KAIN SONGKET
Novi Komariyatiningsih
1)
SMAN 1 Lubai Ulu, Jln. Raya Prabumulih-Baturaja, Muara Enim,
noviedu@yahoo.com

Kata Kunci— Pengembangan materi barisan dan deret, PMRI,


konteks kain songket

Extended Abstract

Naskah ini bertujuan melaporkan hasil pengembangan materi


barisan/deret aritmetika dan geometri kelas XII IPA menggunakan
konteks kain songket. Pengembangan materi ini dilakukan untuk
memperoleh bahan ajar yang valid dan praktis pada materi barisan dan
deret kelas XII IPA, dan mengetahui efek potensialnya dalam
pembelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI. Proses
pengembangannya menggunakan pendekatan PMRI dan development
research, meliputi tahap preliminary study dan formative evaluation.
Pada tahap preliminary study, peneliti mendesain materi barisan dan
deret aritmetika sebagai prototipe awal. Pada formative evaluation,
prototipe yang dihasilkan diujicobakan kepada siswa yang bukan
merupakan subjek penelitian. Selama uji coba peneliti mengamati
kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa selama menyelesaikan produk
yang dihasilkan, sehingga peneliti menemukan kelemahan-kelemahan
dari produk yang dihasilkan. Dari hasil pengamatan, peneliti melakukan
revisi terhadap produk yang dihasilkan, dan mengujicobakannya kepada

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 139
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
subjek penelitian, guna mengetahui efek potensial produk yang
dihasilkan. Penelitian ini menghasilkan produk berupa Lembar Aktivitas
Siswa yang berisi bahan ajar materi barisan/deret aritmetika dan
geometri kelas XII IPA yang valid dan praktis sesuai dengan
karakteristik PMRI, dan memberikan efek potensial terhadap
pemahaman konsep dan komunikasi matematis siswa.

Daftar Pustaka
Akker J., Nieveen, N.,&McKenney, S. 2006. Design Research from a
curriculum perspective. Pada Akker J., Gravemeijer, K.,McKenney,S.
&Nieveen, N. (eds). Educational Design Research (hal 67 – 90). London:
Routladge.
Hadi, Sutarto. 2005. Pendidikan Matematika Realistik. Banjarmasin: Tulip.
Pambudi, S.D., 2007. ―Berbagai Alternatif Model dan Pendekatan dalam
Pembelajaran Matematika‖. Jurnal Pendidikan Matematika 1(2): 39 – 45.
Soedjadi, R. 2007. ―Dasar-Dasar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia‖.
Jurnal Pendidikan Matematika 1(2): 21 – 33.
Sumarmo, U.,Abdul Qohar. 2013. ―Improving Communication Ability and Self
Regulation Learning of Yunior High School by Using Reciprocal
Teaching‖. IndoMS J.M.E 4(1): 59 – 74.

140 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
SISWA DALAM KEGIATAN
MENEMUKAN RUMUS VOLUME
KERUCUT TERPANCUNG MIRING

Mardiah, S.Pd.
Program Studi Teknologi Pendidikan FIP Universitas Negeri Yogyakarta, E-
mail :japridiah@gmail.com

Kata Kunci - pemahaman konsep, volume limas, dan kerucut


terpancung

Extended Abstrak

Matematika merupakan mata pelajaran yang menekankan pada konsep


(Zulkardi, 2003:7). Konsep-konsep dalam matematika terorganisasikan
secara sistematis, logis, dan hirarkis dari yang paling sederhana ke yang
paling kompleks. Untuk memahami pemahaman konsep secara holistik
maka diperlukan suatu kegiatan yang dirancang untuk membangun
pemikiran peserta didik sehingga menghasilkan pemahaman yang
radikal.

Pemahaman konsep matematika siswa dapat diketahui melalui penilaian


kegiatan penemuan pada matematika. Menurut TIM PPPPTK
Matematika (2008, 10-11), ada tujuh indikator pemahaman konsep.
Namun yang diterapkan dalam penelitian ini hanya lima yaitu:
menyatakan ulang sebuah konsep; mengklasifikasi objek menurut sifat-
sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; menyajikan konsep dalam
berbagai bentuk representasi matematis; menggunakan, memanfaatkan,
dan memilih prosedur tertentu; dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma pada pemecahan masalah.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 141
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Untuk menemukan rumus volume kerucut terpancung miring yang
dipancung menyinggung sisi alas dengan bantuan volume limas
terpancung sejajar alas yaitu dengan melihat bangun–bangun yang
kongruen hasil dari limas yang dipancung serta mengaitkan volume
bangun tersebut satu persatu kemudian menjumlahkan setiap volumenya
sehingga didapat volume limas terpancung miring seperti pada
persamaan (1) berikut.

(1)

Di mana r1 merupakan radius lingkaran alas kerucut, r2 merupakan


radius lingkaran tutup kerucut.

Tabel 1 berikut menunjukkan relasi antara indikator pemahaman konsep


yang digunakan dalam penelitian ini dengan algoritma penemuan
volume kerucut terpancung miring.

Tabel 1. Relasi algoritma penemuan rumus volume dengan indikator


pemahaman konsep

Algoritma Indikator
Menggunakan definisi atau rumus
dari:
1. Limas
2. Prisma
Menyatakan ulang sebuah
3. Persamaan garis lurus
konsep
4. Volume benda putar
5. Kekongruenan
6. Luas segitiga
7. Volume limas
8. Volume prisma
Mengklasifikasikan bidang-bidang Mengklasifikasi objek menurut
hasil irisan limas yang saling sifat-sifat tertentu sesuai
kongruean konsepnya

142 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Mencari volume dari dua bangun
ruang hasil pancungan pada limas Menyajikan konsep dalam
yang berupa prisma dengan bantuan bentuk representasi matematis
rumus luas segitiga
Prosedur yang digunakan dalam
mencari volume kerucut terpancung
lurus dengan menggunakan volume
Menggunakan, memanfaatkan,
benda putar bukan dengan
dan memilih prosedur tertentu
pendekatan limas. Sedangkan untuk
volume kerucut terpancung miring
dengan bantuan volume limas.
Pengaplikasian rumus yang
diperoleh dalam menyelesaikan Mengaplikasikan konsep dan
permasalahan harus algoritma pada pemecahan
mempertimbangkan banyak hal masalah
salah satunya kesebandingan

Penelitian dengan metode studi pustaka ini diharapkan mampu


membantu guru untuk menyajikan dan memberikan kegiatan yang dapat
memancing dan menumbuhkan pemahaman konsep dalam matematika
pada peserta didik khusunya kelas XII.

Daftar Pustaka
Zulkardi. 2003. Pendidikan Matematika di Indonesia : Beberapa
Permasalahan dan Upaya Penyelesaiannya. Palembang: Unsri.
TIM PPPPTK MATEMATIKA. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran
Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran
Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 143
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
DAMPAK DIKLAT TWO IN ONE
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) GURU
MATEMATIKA YANG
DISELENGGARAKAN DI PPPPTK
MATEMATIKA TAHUN 2014
Adi Wijaya1)
1)
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km.6 Sambisari Condongcatur Depok
Sleman Yogyakarta adisleman@yahoo.com

Kata kunci - Dampak Diklat, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan,


Guru Matematika

Abstrak.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan dampak Diklat Two


In One Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru
Matematika yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika Tahun
2014 terhadap perubahan perilaku guru dalam kegiatan PKB setelah
selesai mengikuti diklat, dan 2) mengetahui berbagai alasan alumni yang
belum melakukan kegiatan PKB setelah 8 bulan selesai mengikuti
diklat. Perubahan perilaku guru dalam kegiatan PKB yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah perubahan perilaku alumni diklat dalam
melakukan kegiatan PKB sesuai permenPAN dan RB nomor 16 tahun
2009 dan Permendiknas nomor 35 Tahun 2010. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Agustus 2015. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner
yang dikirimkan melalui pos kepada semua alumni diklat Two In One
PKB Guru Matematika 2014. Data isian kuesioner menunjukkan bahwa
Diklat Two In One PKB Guru Matematika yang diselenggarakan di
PPPPTK Matematika Tahun 2014 masih belum secara nyata dapat
memberikan dampak terhadap perubahan perilaku alumni diklat dalam

144 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
melakukan kegiatan PKB khususnya dalam hal publikasi ilmiah dan
karya inovatif. Hal ini dapat dilihat dari persentase hasil isian kuesioner
yang melakukan kegiatan PKB sebagai berikut: 1) publikasi ilmiah
yaitu: presentasi pada forum ilmiah (35%); publikasi ilmiah hasil
penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal (21%);
dan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman
guru (29%); dan 2) karya inovatif yaitu: penemuan teknologi tepat guna
(24%); penemuan/penciptaan karya seni (3%);
pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga (47%); dan
pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya
(41%). Adapun berbagai alasan yang dikemukakan belum melakukan
kegiatan PKB setelah 8 bulan selesai mengikuti diklat diantaranya
adalah: belum adanya tawaran untuk mengikuti kegiatan; kendala waktu
karena beban mengajar; masih belum percaya diri; dan belum
mempunyai bahan.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 145
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENDAPAT GURU MATEMATIKA PROPINSI
DIY TERHADAP KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) MENURUT
PERMENPAN & RB NOMOR 16 TAHUN 2009
DAN PERMENDIKNAS NOMOR 35 TAHUN
2010
Adi Wijaya1)
1)
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km.6 Sambisari Condongcatur Depok
Sleman Yogyakarta adisleman@yahoo.com

Kata kunci - Pendapat, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan,


Guru Matematika

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat guru matematika di


propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) menurut permenPAN dan RB nomor
16 tahun 2009 dan Permendiknas nomor 35 Tahun 2010. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus 2015. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner yang diberikan kepada guru Matematika dari propinsi DIY
yang sedang mengikuti Diklat Pasca UKG yang diselenggarakan oleh
PPPPTK Matematika tanggal 14 sampai dengan 19 September 2015.
Kuesioner diberikan untuk mengetahui pendapat terhadap kegiatan PKB
yang diharapkan dilakukan guru meliputi: 1) kegiatan pengembangan
diri meliputi diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru yang
meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru); 2) kegiatan
publikasi ilmiah meliputi publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal dan publikasi buku teks
pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru; dan 3) karya inovatif

146 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
meliputi menemukan teknologi tepat guna, menemukan/menciptakan
karya seni, membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum, dan
mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan
sejenisnya. Data hasil isian kuesioner menunjukkan bahwa hampir
semua guru Matematika dari propinsi DIY yang sedang mengikuti diklat
paska UKG menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap berbagai
kegiatan PKB yang diharapkan dilakukan oleh para guru.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 147
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA ABAD
21

Nurhayati
SMAN 15 Palembang; nurhayati15@gmail.com

Kata Kunci— Abad 21, TIK, Schoology.

Extended Abstract

Abad 21 adalah abad yang paling inovatif, sehingga pendidikan pun


harus menjamin menjamin peserta didik memiliki keterampilan belajar
dan berinovasi, keterampilan menggunakan teknologi dan media
informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan
keterampilan untuk hidup. Sebagai guru matematika SMA, penulis
merancang pembelajaran yang dapat mengakomodir tuntutan abad 21
yaitu dengan menggunakan teknologi yang dimiliki oleh siswa serta
menjadi ajang komunikasi dan kolaborasi. Tentunya dengan dukungan
yang penuh baik dari segi sarana maupun dari sisi siswa sendiri.

Tujuan pembelajaran yang penulis rancang ini, adalah mendorong dan


membimbing siswa berkomunikasi dan berkolaborasi, memfasilitasi
siswa untuk aktif dan mandiri, memberi peluang untuk berbagi
pengalaman dan pengetahuan dan berpusat pada Proses logis matematik
untuk mendapat jawaban. Pembelajaran yang dilakukan adalah
gabungan antara tatap muka dan kelas online yang menggunakan media
schoology.

148 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penulis memberikan ruang dan waktu yang tidak terbatas kepada siswa
untuk melakukan diskusi pada forum schoology sebagai ajang
berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menemukan suatu kesimpulan.
Sebagaimana diperlihatkan gambar berikut.

Gambar.1. Forum Diskusi

Berikutnya pembelajaran dilanjutkan di kelas sebagai pemantapan


konsep, kemudian hasilnya diunggah kembali ke forum schoology
termasuk lembar refleksi. Hasilnya sangat luar biasa, mayoritas siswa
menunjukkan respon yang positif. Ditunjukkan oleh salah satu gambar
berikut.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 149
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar.2. Lembar Refleksi

Jadi pembelajaran berbasis TIK menggunakan media schoology sangat


mendukung pembelajaran abad 21 dengan melatih kemampuan
komunikasi dan kolaborasi baik antar siswa ataupun antara siswa dan
guru. Oleh sebab itu disarankan agar guru melakukan inovasi untuk
perbaikan kualitas proses belajar mengajar dikelas.

Daftar Pustaka
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2010. Paradigma Pendidikan Nasional
abad 21.
Din Wahyudin. (2010) . Model Pembelajaran ICARE Pada Kurikulum Mata
Pelajaran TIK di SMP.Jurnal Penelitian Pendidikan Vol.11, No. 1, (April
2010).
Hatta, Gusti Muhammad. (2013). Abad 21 Paling Inovatif. Makalah
disampaikan pada seminar Nasional Pendidikan Matematika,
Sabtu(22/2/2013) FMIPA UNY

150 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Murti, Kuntarti Eri. (2013). Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya pada
pembelajaran di sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket
Keahlian Desain Interior. Tersedia di
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=RCLgVc7aOcPL0gSJzoTQ
Cw#safe Diunduh tanggal 21 Agustus 2015
Prayitno, Wendhie (2013). Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 21.
Tersedia di http://p4tkmatematika.org/2013/05/seminar-nasional-
pemanfaatan-teknologi-informasi-dan komunikasi-tik dalam-
pembelajaran-matematika-menyongsong-implementasi-kurikulum-2013/
Diakses pada tanggal 4 Oktober 2015.
Rochman,Moch.Fatkoer. 2013. Video Tutorial Schoology.
http://www.mathzone.web.id/2013/11/ video-tutorial-schoology.html.
Diakses pada tanggal 3 November 2013

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 151
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
QUANTUM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN KOMPETENSI
PEDAGOGIK GURU SD IRSYADUL
IBAD LAMPUNG TIMUR

Moh Abdul Ghofur, S.Pd.Si


SD Irsyaadul Ibaad, Lampung Timur ghofur.indonesia@gmail.com

Kata Kunci - Quantum Teaching, Kompetensi Pedagogik, SD


Irsyaadul Ibaad, Lampung Timur.

Extended Abstract

Peraturan Pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 (2005:24) menyebutkan


kompetensi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi
pedagogik adalah cara-cara mendidik peserta didik, komptensi
kepribadian adalah kepribadian seorang pendidik yang pantas dicontoh
oleh peserta didik, kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik
menempatkan diri dalam suasana kerja dan masyarakat serta kompetensi
profesional adalah kompetensi akademik seorang peserta didik akan
materi pembelajaran serta proses pembelajarannya. Kompetensi
pedagogik sebagai salah satu kopetensi yang harus dimiliki guru
mengambil peran penting dalam pembelajaran, baik didalam maupun
diluar kelas. Guru sebagai fasilitator pembelajaran harus mempunyai
kompetensi dan ketrampilan dalam melakukan transfer of knowladge.

SD Irsyaadul Ibaad sebagai sekolah mulai beroperasional pada tahun


ajaran 2014/2015. Saat ini memiliki 108 siswa dengan 6 orang guru.
Kondisi guru sebagian besar merupakan fesh graduate dan bahkan
beberapa yang bukan dari jurusan kejuruan membuhtuhkan bimbingan
agar dapat menjadi fasilitator belajar bagi siswa. Sekolah ini mengusung
konsep Full day School sehingga siswa berada di sekolah dalam kurun

152 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
waktu 07.30 sampai 15.00. Kondisi yang demikian menuntut guru untuk
lebih keratif dalam menyajikan pembelajaran serta dapat memanfaatkan
waktu selama di sekolah baik itu untuk pembelajaran ataupun kaitannya
dalam profesinya sebagai pendidik.

Upaya untuk mengatasi masalah tersebut di atas salah satu metode yang
digunakan adalah metode Quantum Teaching. Menurut Hernacki (1999:
15) bahwa: ―melalui quantum teacing siswa akan diajak belajar dalam
suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan
lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam
belajarnya. Dengan metode ini diharapkan dapat tumbuh berbagai
kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru
berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa
berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini
akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru‖.

Metode pembelajaran quantum teaching dirasa perlu untuk


diaplikasikan dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik guru
SD Irsyadul Ibad, Lampung timur. Hal ini sesuai kondisi di lapangan
dimana guru membutuhkan metode yang dapat membuat siswa belajar
dengan menyenang dan nyaman. Selain itu dalam rangka ketercapaian
pembelajaran yang dilaksanakan guru, metode ini perlu untuk
diterapkan.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 153
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka:
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum learning: Membiasakan
belajar nyaman dan menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2001. Quantum
teaching: Mempraktikkan quantum learning di ruang-ruang kelas.
Bandung: Penerbit KAIFA.
Pemerintah Republik Indonesia. 2005. PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005.Jakarta.
Mulyasa E.. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosda
Karya.
Mulyati, Siti Yati. Pengembangan kompetensi mengajar guru dalam
implementasi manajemen berbasis sekolah.Artikel.UPI.Bandung

154 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENYAJIAN MATERI OPERASI
BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN
PENDEKATAN MATERI GEOMETRI
UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SEKOLAH DASAR

Moh Abdul Ghofur, S.Pd.Si


SD Irsyaadul Ibaad, Lampung Timur ghofur.indonesia@gmail.com

Kata Kunci - Operasi bilangan bulat positif, Geometri, Matematika,


Sekolah Dasar.

Extended Abstract

Kecerdasan majemuk atau dikenal dengan miltiple intelegence sudah


banyak dikenal dikalangan pendidikan. Seorang anak terlahir dengan
satu atau lebih dari 8 kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan logika,
natural, interpersinal, intra personal, visual spasial, musik, kinestetik,
serta verbal linguistik. Anak yang memiliki kecerdasan tersebut akan
menonjol pada salah satu atau lebih dari kecerdasan tersebut.

Kecerdasan logika yang di dalamnya adalah matematika masih


mempunyai beberapa ranah sesuai dengan pembagian ranah pada
matematika yaitu aritmatika (berhitung), geometri (kebangunan),
statistika, serta aljabar. Anak usia 5-10 tahun pada dasarnya menyukai
kebangunan yang kaitannya visual langsung dapat dilihat oleh anak
dibandingkan dengan ranah matematika lain yang bersifat abstrak. Pola
bangun datar yang menarik akan mempermudah dalam memberikan
pelajaran pada ranah matematika yang lain khususnya aritmatika atau
lebih dikenal dengan ilmu hitung.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 155
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penggunaan geometri sebagai pendekatan untuk menyajikan materi
aritmatika khususnya operasi bilangan bulat positif pada jenjang sekolah
dasar akan lebih membuat siswa tertarik serta mudah untuk
mempelajarinya dibandingkan dengan pendekatan abstrak yang selama
ini digunakan.

Daftar Pustaka :
Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta:
UNY Press.
LN, Syamsu Yusuf. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Gunawan. 2003. I born tobe Jenius.Jakarta:Gramedia.

156 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS
LESSON STUDY DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KINERJA GURU

Moh Abdul Ghofur, S.Pd.Si


SD Irsyaadul Ibaad, Lampung Timur ghofur.indonesia@gmail.com

Kata Kunci - Supervisi Akademik, Lesson Study, Meningkatkan


Kinerja Guru.

Extended Abstract

Kinerja guru yang optimal merupakan dambaan setiap sekolah. Guru


yang memiliki kinerja yang baik dapat dilihat dari berbagai performan
yang ditampilkannya. Untuk melihat kinerja guru dapat dilihat dari
kemampuan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti
pembuatan silabus, penyusunan RPP, menentukan dan memilih
model/pendekatan/ strategi/metode pembelajaran, menggunakan
media pembelajaran, menyusun perangkat tes dan penilaian yang
semuanya itu dapat diimplementasikan dengan baik pada kegiatan
pembelajaran.

Peningkatan kinerja guru ini besar peranannya seorang kepala sekolah


dalam melakukan managerial dan supervisi di sekolah. Kepala sekolah
sebagai pucuk pimpinan dalam sebuah institusi pendidikan mempunyai
peranan untuk menjadikan sekolah menjadi baik atau tidak dari sisi
kualitas guru. Peran kepala sekolah dalam hal supervisi kepada para
guru. Sosialisasi dan bimbingan supervisi akademik yang telah
dilaksanakan selama ini ternyata masih belum memadai untuk
menjangkau seluruh kepala sekolah/madrasah dalam waktu yang
relatif singkat. Intensitas dan kedalaman penguasaan materi kurang
dapat dicapai dengan kedua strategi ini karena terbatasnya waktu.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 157
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penerapan lesson study dalam pengembangan program supervisi
dapat menjadi suatu alternatif program supervisi akademik, karena
kegiatan lesson study memiliki langkah-langkah yang sangat
sesuai dengan sistem penjaminan mutu pendidikan. Lesson study
merupakan strategi pembinaan profesi pendidik berkelanjutan
melalui prinsip-prinsip kolegalitas, mutual learning dan learning
community (Hendayana. 2007).

Daftar Pustaka:
Barnawi.2012.Instrumen Pembinaan, Peningkatan dan Penilaian
Kinerja Guru Profesional.Yogyakarta:Ar-ruz Media.
Pidarta,Made.(2009).Supervisi Pendidikan Kontekstual.Jakarta:Rineka
Cipta.
Susilo, Herawati. (2013). lesson study sebagai sarana meningkatkan
kompetensi pendidik. Makalah. disajikan dalam Seminar dan
Lokakarya PLEASE 2013 di Sekolah Tinggi Theologi Aletheia
Jalan Argopuro 28-34 Lawang, tanggal 9 Juli 2013.
TIM.2010.Supervisi Akademik Materi Pelatihan Penguatan
Kemampuan Kepala Sekolah.Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional.

158 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
KEMAMPUAN MENGAJAR,
KEMAMPUAN PEDAGOGIK,
DAN SELF CONFIDENT CALON GURU
MATEMATIKA
MELALUI PEER TEACHING
Neneng Aminah
Universitas Swadaya Gunung Jati; nenengkusriandi@gmail.com

Kata Kunci - Kemampuan Mengajar, Pedagogik, Self Confident.

Abstrak

Seorang pengajar selain harus menguasai kemampuan kognitif dengan


baik tetapi juga harus memiliki kemampuan lainnya diantaranya
kemampuan mengajar, kemampuan pedagogik dan tidak terlepas juga
self confident yang kuat. untuk melihat semua itu telah dilakukan
penelitian kemampuan dasar calon guru matematika melalui peer
teaching. Penelitian ini dilakukan pada semester VI mata kuliah
pembelajaran mikro dimana sampel yang diambil secara acak dari
populasi sejumlah 200 mahasiswa tingkat III program studi Pendidikan
Matematika yang sebelumnya dibagi terlebih dahulu ke dalam
kelompok kemampuan kognitif tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
Penelitian menghasilkan kemampuan mengajar berada pada kategori
baik, kemampuan pedagogik berada pada kategori baik pula, sedangkan
self confident mahasiswa memasuki kriteria cukup.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 159
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
TUTOR SEBAYA DENGAN MCM (MATH
CITY MAP) SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
KEMAMPUAN KREATIF MATEMATIS
SISWA KELAS VIII A SMP N 10
SEMARANG MATERI LINGKARAN

Miftahudin
SMPN 10 Semarang, Jl. Menteri Supeno No. 1 Kota Semarang,
miftahsmp10smg@yahoo.co.id

Kata kunci - Tutor Sebaya, Math City Map, Kreatif Matematis.

Extended Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi dan


kemampuan kreatif matematis siswa kelas VIII A SMP N 10 Semarang
tahun pelajaran 2014/2015 materi lingkaran melalui tutor sebaya dengan
MCM. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teori yang
digunakan adalah PTK (Kemmis dan Taggart), tutor sebaya (Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain), Math City Map (Cahyono, A. N.,
Ludwig, M, & Marée, S), motivasi belajar (Santrock) dan kreatif
matematis (Silver). Hal yang diamati adalah motivasi siswa dalam
pembelajaran dan kemampuan kreatif matematis. Pelaksanaan setiap
siklus dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan
tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data diambil melalui
pengamatan, tes tulis, jurnal dan wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan analisis deskriptif komparatif dan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi siswa meningkat dengan kriteria minimal
motivasi 26% pada prasiklus, 52% pada siklus I dan 63% pada siklus II.
Kemampuan kreatif matematis tiap siklus juga mengalami peningkatan.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tes pada prasiklus 65,24, siklus I

160 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
69,32 dan siklus II 75,45. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pembelajaran tutor sebaya dengan MCM dapat meningkatkan motivasi
dan kemampuan kreatif matematis siswa kelas VIII A SMP N 10
Semarang materi lingkaran.

Daftar Pustaka
Adi Nur Cahyono. 2015. ―Designing Mathematical Outdoor Tasks for the
Implementation of The Math City Map Project in Indonesia‖. Tersedia:
http://www.math.uni-
frankfurt.de/~ludwig/publikationen/EARCOME7_%20TSG_5_Cahyono_
Ludwig_Maree.pdf (6 Juni 2015).
Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin:
Deakin University.
Santrock, J.W. 2007. Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Silver, E.A. 1997. ―Fostering Creativity through Instruction Rich in
Mathematical Problem Solving and Problem Posing‖. Tersedia:
http://www.fizkarlsruhe.de/fiz/publications/zdm/2dm97343.pdf (23 maret
2011).
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 161
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PERBANDINGAN PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS
ANTARA SISWA YANG MEMPEROLEH
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG
(STUDI QUASI-EXPERIMENT UNTUK MATERI
LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1
BRANG ENE KABUPATEN SUMBAWA BARAT)
Suci Kurnia, M.Pd.
SMPN 1 Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara
Barat kurniasuci11@gmail.com

Kata kunci - Kemampuan Berpikir Kritis, Pembelajaran Kooperatif


Tipe Jigsaw, dan Pembelajaran langsung.

Abstrak

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbandingan peningkatan


kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang memperoleh
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pembelajaran langsung
pada siswa SMPN 1 Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat untuk materi
lingkaran tahun pelajaran 2014/2015. Sampel penelitian ini
menggunakan teknik cluster random sampling, sehingga diperoleh kelas
eksperimen sebanyak 40 siswa dan kelas kontrol sebanyak 41 siswa di
SMPN 1 Brang Ene.

Desain penelitian eksperimental semu yang digunakan dalam penelitian


ini adalah Control group pre-test post-test. Hasil pre-test dan post-test
digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan kemampuan
berpikir kritis matematis yang dimiliki siswa dengan menggunakan
rumus N-gain. Pengujian hipotesis statistik yang akan dilakukan adalah
Uji t-student atau Uji Mann-Whitney U-Test (jika data tidak memenuhi
asumsi normalitas).

162 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Hasil analis data diperoleh data skor N-gain Zhitung < Ztabel (-6,457 < -
1,96) sehingga peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa
yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi
secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
langsung. Dan data skor N-gain kemampuan berpikir kritis matematis
berdasarkan tes kemampuan awal Uhitung < Utabel (41,5 < 65) sehingga
siswa kelompok tinggi memiliki peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis lebih tinggi secara signifikan daripada siswa kelompok
sedang. Dan Uhitung < Utabel (19 < 30) sehingga siswa kelompok sedang
memiliki peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis lebih tinggi
secara signifikan daripada siswa kelompok rendah pada kelas
eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol Uhitung < Utabel (52 < 60)
sehingga siswa kelompok tinggi memiliki peningkatan kemampuan
berpikir kritis matematis lebih tinggi secara signifikan daripada siswa
kelompok sedang. Dan Uhitung < Utabel (1 < 21) sehingga siswa kelompok
sedang memiliki peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis
lebih tinggi secara signifikan daripada siswa kelompok rendah pada
kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran langsung.

Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hermawan, H. (2006). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: CV
Citra Praya.
Mayadiana, S. D. (2009). Suatu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir
Kritis Matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya.
Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 163
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
INOVASI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
DI KELAS X SMK N 1 KALIBAGOR
Noorul Fatimah
SMK N 1 Kalibagor, Banyumas, noorulfatimah@yahoo.com

Kata Kunci - Matematika, sulit, inovasi

Abstrak

Matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan dan sudah


diperkenalkan kepada peserta didik sejak tingkat dasar sampai jenjang
yang lebih tinggi. Matematika sering dianggap sulit dan menakutkan
oleh peserta didik termasuk peserta didik kelas X SMK N 1 Kalibagor.
Padahal matematika dijadikan tolak ukur kelulusan peserta didik (SMP
dan SMA/SMK) melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional
dan diajarkannya di semua jenjang pendidikan dan jurusan. Dalam
penelitian ini penulis bertujuan memberikan gambaran tentang kondisi
peserta didik dan pendapat mereka tentang matematika. Penelitian
dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2015 di SMK Negeri 1
Kalibagor. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden melalui
wawancara dan observasi. Data sekunder diperoleh dari data internal
dan eksternal sekolah. Hasil wawancara dengan 20 responden (peserta
didik) kelas X SMK N 1 Kalibagor yang terdiri dari 4 program keahlian
hasilnya ternyata hampir sama. Guru lebih aktif berceramah di dalam
menyampaikan materi pelajaran tanpa adanya dukungan media
pembelajaran yang memadai. Peserta didik cenderung pasif dalam
kegiatan pembelajaran dan belum ada peran aktif peserta didik dalam
interaksi edukasi di kelas. Akibatnya perasaan bosan belajar matematika
sewaktu-waktu bisa muncul pada diri peserta didik dan sangat
berpengaruh kepada hasil yang tidak memuaskan ditambah lagi dengan
tidak adanya dukungan keluarga. Pendapat penulis tentang kesulitan

164 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
belajar matematika karena kurangnya dukungan dari pihak keluarga dan
karena media pembelajaran di sekolah yang kurang menarik. Menurut
penulis semua dapat diatasi dengan melakukan inovasi (pembaharuan)
pembelajaran dengan memanfaatkan media, guru harus mampu
menerapkan strategi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
komunikatif sehingga dapat meningkatkan peran serta peserta didik
dalam proses pembelajaran.

Daftar Pustaka
Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta.(2002)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Utama Penyelenggaraan
Administrasi Sekolah Menengah. Jakarta: Balai Pustaka.(1994)
Pendidikan Menengah Umum. Kurikulum Pelajaran Matematika. Jakarta:
Artikel PMU.(2005)
Rahadi, Aristo. Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Tenaga Kependidikan.(2003)
Raharjo, Rahmat. Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran). Yogyakarta: Magnum.(2010)
Ruhimat, Toto. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.(2011)
Sopiatin, Popi. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia
Indonesia.(2010)
Sudjana, N. dan A Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.(2005)
Sugiyanto. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Mata Padi
Presindo.(2009)
Suryosubroto, B. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.(2010)
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Konteporer. Malang: Bumi
Aksara.(2009)

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 165
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU
SECARA MANDIRI DENGAN MENGIKUTI
DIKLAT ONLINE
Noorul Fatimah
SMK N 1 Kalibagor, Banyumas, noorulfatimah@yahoo.com

Kata kunci - kompetensi,diklat online, IT

Abstrak

Pemerintah sedang menggalakkan peningkatan kompetensi guru dengan


cara diklat baik berupa offline maupun online. Guru-guru di daerah
sangat memerlukan kegiatan diklat yang dapat mengasah kemampuan
menuju guru yang lebih bermutu. Namun dana dan waktu yang
dibutuhkan akan terlalu besar kalau harus mengikuti pelatihan dengan
biaya sendiri. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji usaha yang dapat
dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensinya sebagai guru
profesional salah satunya dengan mengikuti diklat online. Diklat online
diartikan sebagai pendidikan dan pelatihan jarak jauh yang
menggunakan sistem elektronik atau komputer dengan menggabungkan
prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi. Dalam
kegiatan diklat online peserta mengakses materi, mengerjakan tugas
mandiri, tugas kelompok, dan berdiskusi secara mandiri sesuai dengan
jadwal yang sudah ada. Manfaat diklat online ini adalah 1)
mengembangkan kompetensi tanpa meninggalkan tugas sebagai guru,
2).berpotensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, 3)
pemanfaatan teknologi, 4) menambah sikap gotong royong sehingga
menimbulan kerja sama dengan sesama peserta. Kendala yang dihadapi
yaitu akses internet yang tidak stabil dan pembagian waktu yang padat.
Diklat online sangat membantu guru di daerah yang dengan segala
keterbatasannya untuk meningkatkan kemampuan terutama bidang IT.
Guru tidak boleh tertinggal oleh kemajuan teknologi dan pesatnya IT

166 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
saat ini, guru harus terus belajar agar mampu menempa generasi yang
siap bersaing.

Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Utama Penyelenggaraan
Administrasi Sekolah Menengah. Jakarta: Balai Pustaka.(1994)
Manfaat mengikuti diklat online diakses
https://tirejeki.wordpress.com/2015/06/28/79
Pendidikan Menengah Umum. Kurikulum Pelajaran Matematika. Jakarta:
Artikel PMU.(2005)
PPPPTK Matematika 2013.Pengenalan Sistem E-Training PPPPPTK
Matematika .Jogjakata (2013)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat pengembangan dan
pembudayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Pedoman Diklat
melalui jaringan online dan pembimbingan KTI melalui jaringan online
tahun 2014
Republik Indonesia. Undang Undang no.20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.(2013)

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 167
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN ALAT PERAGA SIRKEL

Tri Ratnaningsih, S. Pd. Si. Gr


SMK Kesehatan Bantul, Sabdodadi, Bantul: eisya_imino@yahoo.com

Kata Kunci - Pembelajaran matematika, Alat peraga, lingkaran,


Sirkel

Abstrak

Pendidikan matematika bertujuan untuk mendorong peserta didik


mampu menerapkan konsep matematika sederhana untuk menyelesaikan
masalah nyata serta mampu mengoneksikan konsep, ide, maupun
prosedur matematika dengan topik-topik dalam matematika maupun di
luar bidang Matematika. Dengan kata lain pendidikan matematika
bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk menjadi problem solver.
Seseorang problem solver tentunya akan mempunyai kompetensi yang
uggul.

Tujuan tersebut dapat tercapai apabila pembelajaran yang dilakukan


efektif. Pembelajaran yang efektif akan meningatkan kompetensi peserta
didik yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan. Untuk mencapai hal
tersebut diperlukan pembelajaran yang menyenangkan, nyaman,
tenang, memberikan kesenangan dan kesempatan bagi siswa untuk
mengeksplor kemampuannya. Guru harus kreatif dalam mengajar. Guru
memerlukan beberapa metode maupun strategi yang cocok disetiap
materi yang akan diberikan ke peserta didik.

Pembelajaran matematika mempunyai objek berupa fakta, konsep,


prinsip dan skill/keterampilan. Objek ini merupakan benda pikiran yang
sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan panca indera. Alat

168 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
peraga merupakan salah satu alat yang mampu membantu peserta didik
untuk berfikir abstrak.

Alat peraga Sirkel berupa papan yang dilengkapi dengan paku-paku


yang tersusun membentuk lingkaran. Alat peraga ini dibuat guna
membantu siswa memahami konsep lingkaran. Beberapa konsep
lingkaran yang dapat dipelajari dari ―Sirkel‖ adalah : 1) Pengertian
lingkaran, 2) Unsur-unsur lingkaran 3) menentukan nilai phi, 4)
menentukan luas lingkaran, 5) Sudut keliling dan sudut pusat lingkaran.
Dengan menggunakan ―Sirkel‖ diharapkan pembelajaran menjadi lebih
menarik dan menyenangkan.

Daftar Pustaka
Widyantini dan Sigit TG. 2010. Pemanfaatan Alat Peraga Dalam
Pembelajaran Matematika Smp Diklat Smp Jenjang Dasar. Yogyakarta:
PPPPTK Matematika.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 169
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL
DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN
AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN
KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SMK
Fairus
1)
SMK Negeri 6 Langsa, Ahmad Yani Paya Bujok Seulemak Langsa;
iyutjewel@yahoo.com

Kata Kunci— Perangkat pembelajaran, Kemampuan penalaran,


Keterampilan sosial, Autograph

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk berupa


perangkat pembelajaran matematika dengan model Discovery Learning
berbantuan Autograph yang valid, praktis dan efektif (Nieveen
(1999:94) untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis dan
keterampilan sosial siswa SMK. Perangkat pembelajaran dikembangkan
untuk kelas XI SMK Negeri 6 Langsa yang meliputi : rencana
pelaksanaan pembelajaran, lembar kegiatan siswa, buku siswa, media
pembelajaran dan tes hasil belajar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan


menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran
menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974:5) yaitu model
4-D (four D models) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap
pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap
pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (disseminate).
Tahap Dissaminate dilakukan dengan disain Quasi Eksperimen One

170 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Group Pre-Test Post-Tes dengan teknik analisis data statistik kuantitatif
Uji t.

Model pengembangan pada penelitian ini secara skematis digambarkan


dalam bagan berikut:

Pendefenisian
Tahap
Analisis Awal-
Akhir
Analisis Siswa
Analisis Materi Analisis Tugas
Spesifikasi Tujuan

Perancangan
Tahap
Pembelajaran
Penyusunan tes Pemilihan Media
Pemilihan
Format
Rancangan Awal Bahan Ajar

Pengembangan
Tahap
Hasil Validasi
Draft I Validasi Ahli Ahli
Revisi
vali Analisis Uji coba TKPM
tidak
Draft II d ya

an
Penyebar
Tahap
Uji Coba Lapangan Hasil Uji
Analisis
Coba

Revisi tidak Efektif


Perangkat
Final
ya

Gambar 1. Diagram Alur Modifikasi Model Pengembangan


Perangkat Pembelajaran Model 4-D (Muchayat, 2011: 202)

Subjek penelitian pada uji keterbacaan adalah siswa dan guru kelas XI
TKJ SMKN 2 Langsa. Subjek pada uji lapangan pertama adalah siswa
dan guru kelas XI MM1 SMKN 1 Langsa dan pada uji lapangan kedua
adalah siswa dan guru kelas XI MM2 SMKN 1 Langsa. Data
dikumpulkan menggunakan 4 jenis instrumen yaitu lembar validitas,
lembar observasi, angket dan tes.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 171
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Hasil penelitian diperoleh perangkat pembelajaran yang valid, praktis
efektif. (1) Validitas ditunjukkan dari hasil 5 validator yang terdiri dari
dosen dan guru, rata-rata total validitas untuk RPP: 4,23; LKS: 4,11;
Buku siswa: 3,96; Media Pembelajaran: 4,24; Tes Hasil Belajar: 4,0,
hasil validasi ini menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan
layak digunakan (memenuhi kriteria 3 ≤ Va < 4). Kepraktisan dilihat
dari uji coba keterbacaan dengan hasil: lembar observasi keterlaksanaan
perangkat 3,92; Respon siswa dan respon guru terhadap perangkat
pembelajaran masing-masing 3,31 dan 3,50, hasil uji keterbacaan ini
menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan praktis (memenuhi
kriteria kepraktisan 2,5 ≤ Rk < 3,5; 2,5 ≤ Rg < 3,5; dan 2,5 ≤ Rs < 3,5).
Kefektifan dilihat dari uji coba lapangan dengan hasil: nilai ketuntasan
hasil belajar pada uji coba lapangan pertama belum mencapai kriteria
keefektifan yakni 82,76%, sedangkan pada uji coba lapangan kedua
sudah memenuhi kriteria keefektifan yaitu ketuntasan belajar klasikal ≥
85% yaitu 88,00%, kemampuan guru mengelola pembelajaran dalam
kategori baik (3,50 - 4,49), dan aktivitas siswa berada pada kriteria
batasan keefektifan pembelajaran. (2) Peningkatan kemampuan
penalaran matematis dan keterampilan sosial siswa menggunakan
perangkat pembelajaran model Discovery Learning berbantuan
Autograph pada topik transformasi geometri dilihat dari hasil Uji-t dari
nilai pre-test dan post-test, Pengujian hipotesis menggunakan program
SPSS 15.0 dengan Paired Samples T Test, dengan taraf signifikan 0,05.
Pada uji lapangan pertama dan kedua menunjukkan kemampuan
penalaran matematis meningkat secara signifikan yang ditunjukkan dari
nilai (sig.) = 0,00 ((sig.) ≤ 0,05). (3) Pada uji lapangan pertama dan
kedua menunjukkan keterampilan sosial siswa meningkat secara
signifikan yang ditunjukkan dari nilai (sig.) = 0,00 ((sig.) ≤ 0,05).

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat


pembelajaran (RPP, LKS, Buku Siswa, Media Pembelajaran, dan THB)
yang dikembangkan valid, praktis efektif, dan dapat meningkatkan
kemampuan penalaran matematis dan keterampilan sosial siswa.

172 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Terima kasih kepada sekolah SMK Negeri 2 Langsa yang telah
mengijinkan peneliti untuk membuat simulasi dari produk perangkat
pembelajaran, dan sekolah SMK Negeri 1 Medan yang telah
mengijinkan penulis melakukan penelitian.

Daftar Pustaka
Muchayat. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Strategi
IDEAL Problem Solving Bermuatan Pendidikan Karakter. Jurnal PP, 1
(2): 200-203.
Nieveen, N. 1999. Prototype to reach product quality. Dlm. van den Akker, J.,
Branch, R.M., Gustafson, K., Nieveen, N., & Plomp, T. (pnyt.)‖. Design
approaches and tools in educational and training. Dordrecht: Kluwer
Academic Publisher.
Thiagarajan,S. Semmel, D.S. Semmel, M.I. 1974. Instruksional Development
for teacher of exceptional Children. Blomington: Indiana University.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 173
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGARUH METODE PENEMUAN
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK
SCAFFOLDING UNTUK PENINGKATAN
PEMAHAMAN SISWA TERHADAP
KONSEP MATEMATIKA

Nurlela, ST
MTsN Punteuet, Jalan Kereta Api No. 2 Keude Punteuet, Kota Lhokseumawe;
nurlelaphonna@gmail.com

Kata Kunci - Metode Penemuan, Teknik Scaffolding, Konsep


Matematika, Metode Bertanya, Metode Ekspositori

Abstrak

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk peningkatan kualitas


sumber daya manusia dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Fungsinya untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap


konsep matematika dengan menggunakan metode penemuan dengan
teknik scaffolding dan metode ekspositori dengan teknik bertanya.
Untuk mengetahui pengaruh metode penemuan dengan teknik
scaffolding terhadap peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep
matematika, penulis menggunakan quasi eksperimen dalam metodologi
penelitiannya. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IX-1 dan IX-2

174 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MTsN Punteuet Kota Lhokseumawe. Teknik cluster random sampling
penulis gunakan sebagai sarana untuk pengambilan sampel dalam
penelitian ini. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah dengan
menggunakan tes essay sebanyak 8 butir soal.

Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah dengan uji t dan
berdasarkan hasil perhitungan hasil uji t menunjukkan bahwa ttabel >
thitung pada taraf signifikan 5% atau (α = 0,05) dan derajat kebebasan (db
= 78). Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa rata-rata
hasil belajar matematika siswa menggunakan metode penemuan dengan
teknik scaffolding lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
metode ekspositori dengan teknik bertanya.

Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa pemahaman siswa


terhadap konsep matematika dapat meningkat dengan menggunakan
metode penemuan dan teknik scaffolding bila dibandingkan dengan
menggunakan metode ekspositori dengan teknik bertanya.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan guru


semua yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kepada Kepala Madrasah yang telah memberikan ruang dan waktu
kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini serta kepada
rekan-rekan guru yang telah bersedia memberikan dukungannya sebagai
guru observer saat berlangsungnya penelitian.

Daftar Pustaka
Avianti Agus, Nunik. 2007. Mudah Belajar Matematika 3: untuk Kelas IX
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsnawiyah. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Fathurrahman, Pupuh. 2009. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT. Refika Aditama.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 175
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Priyatni, Endah Tri. Dalam http:sastra.um.ac.id/wp-
content/uploads/2009/10Peningkatan Kompetensi-Menulis-Paragraf-
dengan-Teknik-Scaffolding-Endah-Tri-Priyatni.pdf?q=sari-penelitian-
pembelajaran, https://pustakahaura.wordpress.com/2011/05/22/konsep-
dalam-matematika/
https://martinis1960.wordpress.com/2010/07/29/model-pembelajaran-
scaffolding/
Suherman, Erman.dkk. 2003. Strategi pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA FPMIPA UPI.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Trianto.2007. Mendesain Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Cetakan 1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Tahun 2006. Jakarta: Depag RI
Wahyudin dan Sudrajat. 2003. Ensiklopedi Matematika untuk SLTP (Topik-
topik Pengayaan Matematika). Jakarta: Tarity Samudra Berlian.
Winataputra, Udin, S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.

176 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN KONSTEKTUAL
Muhammad Suhadak
SMP Negeri 3 Biak Kota, Jl. Sorido Raya, Biak Kota, Biak Numfor, Papua,
msuhadak@gmail.com

Kata kunci: Motivasi, prestasi belajar, Pembelajaran Konstektual

Extended Abstract

Proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru, salah satu unsurnya


adalah memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran (
Peraturan Menteri Nomor 65 Tahun 2013 ), karena hanya siswa yang
termotivasi untuk belajar yang mematuhi pengajaran ( Schunk, 2012:
475) dan guru dapat mengajar jika siswa mempunyai motivasi belajar (
Orlich, et al.,2007: 18). Hal ini mengisyaratkan pentingnya motivasi
dalam proses pembelajaran. Kenyataannya guru jarang memotivasi
siswa dan menyepelekan pentingnya motivasi tersebut ( Fuchs dalam
Singer,et al, 2003: 36) sehingga siswa mempunyai motivasi belajar yang
rendah baik motivasi internal maupun eksternal ( Smith dalm Singer, et
al, 2003: 164). Hasil angket motivasi pada siswa SMP Negeri 3 Biak
Kota tahun pelajaran 2015/2016 kelas VIII A, meskipun mempunyai
rerata motivasi tinggi tetapi terdapat 34,9% yang memiliki motivasi
cukup sehingga perlu ditingkatkan.

Motivasi rendah menyebabkan siswa merasa bosan di kelas, rasa bosan


dapat dikarenakan materi pembelajaran tidak menarik, tidak relevan
dengan siswa dan tidak ada interaksi siswa dengan guru. Hasil observasi
peneliti, pembelajaran di SMP Negeri 3 Biak Kota masih konvensional
dan guru belum menggunakan pembelajaran konstekstual, dimana

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 177
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran ini terkesan monoton, kurang menciptakan iklim yang
dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga
mengakibatkan prestasi belajar matematika siswa belum memuaskan.
Hal tersebut dapat di lihat dari nilai hasil Ujian Nasional tahun pelajaran
2014/2015 sebagai berikut:

Tabel 2: Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika

Tahun Tertinggi Terendah Rerata


Pelajaran

2014/2015 67,50 17,50 33,47

Hal ini menjadi dasar peneliti untuk menggunakan pembelajaran


konstektual untuk meningkatkan motivasi, karena motivasi akan
meningkat jika (1) materi pembelajaran penting dan berguna bagi siswa
hasil penelitian dari Middleton and Spanias (Wilder, et al, 2011:216) .
(2) siswa terlibat aktif secara fisik dan mental dalam pembelajaran
termasuk di dalamnya aktif menentukan tujuan pembelajarannya
(Barkley, 2010: 33). (3) menghubungkan materi dengan dengan dunia
nyata (Willis, 2010: 105).

Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan motivasi belajar siswa


dengan menggunakan pembelajaan konstektual (2) meningkatkan
prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaan konstektual .
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dalam dua siklus
dengan tiap siklus tiga kali pertemuan. Penelitian dilaksanakan di SMP
Negeri 3 Biak Kota kelas VIII A dengan 43 siswa. Jenis data meliputi
data kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan lembar
obsevasi pelaksanaan pembelajaran, angket motivasi dan hasil tes
prestasi. Teknik analisis data untuk (1) data dari lembar observasi pada
tiap-tiap pertemuan dihitung prosentase keterlaksanaan tindakan dari
rencana (2) Data yang bersumber dari angket motivasi dianalisis dengan

178 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
menggunakan teknik statistika deskriptif (3) Data tes prestasi, analisis
yang dilakukan yaitu dengan menghitung hasil tes dan menentukan
tingkat ketuntasan belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan pembelajaran


konstektual (1) motivasi belajar siswa meningkat, yang nampak dari
hasil angket. Motivasi sangat tinggi 6,9%, tinggi 72,2%, sedang 20,9%
dan tidak ada motivasi cukup, rendah dan sangat rendah pada siklus I
meningkat menjadi motivasi sangat tinggi 14%, tinggi 86% dengan
tidak ada motivasi sedang, rendah dan sangat rendah pada siklus II .
Hasil itu berarti motivasi minimal tinggi dari 75,2% menjadi 100%
minimal tinggi. Peningkatan ini diperoleh dari keterlaksanaan
pembelajaran secara umum 93,33% dan aspek konstektual 91,67%
dengan perubahan desain pada (a) pembentukan kelompok (b) kesiapan
siswa (c) pengoptimalan latihan secara induvidu dan pemberian umpan
balik oleh guru.(2) prestasi belajar siswa meningkat. prestasi belajar
siswa pada siklus II yang mencapai KKM dan melebihi KKM sebesar
81,4% sedangkan siklus I sebesar 65,1%. Perolehan ini didapat dari
keterlaksanaan pembelajaran secara umum 93,33% dan aspek
konstektual 91,67% dengan perubahan desain pada (1) pembentukan
kelompok (2) kesiapan siswa (3) pengoptimalan latihan secara induvidu
dan pemberian umpan balik oleh guru.

Daftar Pustaka
Barkely, E.F. (2010). Student Engagement Techniques. San Fransisco: Josey
Bass.
Depdikbud. (2013). Standar Proses. Jakarta: Permendiknas 65 tahun 2013.
Orlich, et. al (2007). Teaching Strategies , A guide to Effective Instructioon.
Eighth Edition. Boston New York : Houghton Mifflin Company .
Schunk, D. H,.(2012). Learning Theories. An Educational Perspective. Sixtd
Edition (Terjemahan Eva Hamdiah & Rahmat Fajar): London: Pearson
Education Inc. (Buku asli terbit tahun 2012).
Singer, A.J. et. al. (2003). Teaching to Learn , Learning to Teach.New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates.
Willis, J.MD. (2010). Learning to Love Math. Alexandria: ASCD

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 179
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA
SISWA (LKS) PADA MATERI
PERBANDINGAN DENGAN SOAL
BERNILAI
Bambang Nursusanto
SMPN 4 Tegalombo, Pacitan; bnursusanto@gmail.com

Kata Kunci— Lembar Kerja Siswa (LKS), Perbandingan, Soal


Bernilai

Extended Abstract

Sekolah memiliki potensi sebagai pusat pembudayaan berbagai


kemampuan, nilai dan sikap, khususnya sikap ilmiah, penguasaan
IPTEK, etos kerja, disiplin, sikap demokratis, berkepribadian mantap,
bermoral dan memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan (Ibrahim, 2009). Dalam Sumardyono (2013) bahwa Lembar
kerja siswa (LKS) merupakan bahan pembelajaran yang dipergunakan
untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam melakukan analisis dan
menyelesaikan masalah secara mandiri. Konsep kemandirian ini
merupakan ciri penting dari penggunaan LKS. Materi perbandingan
merupakan materi pada siswa kelas VII dengan Standar Kompetensi
menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah dan kompetensi
dasar menggunakan perbandingan untuk pemecahan masalah
(Permendiknas Nomor 22 tahun 2006). Soal bernilai merupakan soal
yang dikaitkan nilai-nilai positif yang diharapkan dapat menumbuhkan
karakter siswa. Menurut Ibrahim (2009) bahwa nilai merupakan sesuatu
yang dipentingkan manusia sebagai subyek menyangkut sesuatu yang
baik atau buruk sebagai abstraksi, pandangan atau maksud dari berbagai
pengalaman dengan seleksi perilaku yang tepat. Selanjutnya
dikemukakan pendidikan nilai merupakan langkah yang tepat untuk
menjadikan individu menjadi cerdas, berakhlak mulia dan mandiri.

180 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Sesuai dengan hal diatas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
dikembangkan merupakan LKS topik perbandingan dan beberapa soal
dalam LKS tersebut dikaitkan dengan nilai-nilai positif dalam
pembentukan karakter siswa. Untuk itu isi dari LKS ini terdiri dari : (1)
MARI RENUNGKAN, pada bagian ini siswa diberikan permasalahan
dengan soal bernilai untuk memahami konsep yang dipelajari yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dan dengan tanya jawab guru
dapat memberikan ulasan tentang nilai-nilai moral yang terkandung
dalam soal tersebut. (2) BELAJAR BERSAMA YUK, pada bagian ini
siswa dapat belajar bersama (dengan bimbingan guru) untuk
menemukan konsep dari permasalahan yang diajukan. (3) AKU PASTI
BISA, dalam bagian ini siswa berlatih mengerjakan soal secara mandiri,
sekaligus sebagai umpan balik guru untuk mengetahui pemahaman
siswa tentang materi yang dipelajari. (4) BELAJAR APA AKU HARI
INI, pada bagian ini berisi refleksi dari siswa tentang apa yang telah
mereka pelajari, kesulitan-kesulitan dalam mempelajari materi tersebut,
dan perasaan setelah proses pembelajaran (Jurnal Belajar).

Prosedur pengembangan LKS ini merupakan pola pengembangan


sederhana (Sumardyono, 2015) namun hanya sampai pada produk awal
yang semestinya dilanjutkan uji coba pada kelompok besar untuk
mendapatkan produk akhir. Langkah-langkah pengembangan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut : (1) Studi pendahuluan, yaitu untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan masalah dan potensi secara tepat
untuk kepentingan sendiri atau orang lain; (2) Pengumpulan data, baik
data teoritis maupun empiris yang terkait dengan masalah dan potensi
yang ada;(3) Mendesain produk, yaitu merencanakan diatas kertas;
(4)Validasi desain, untuk mendapatkan penilaian dan saran dari
seseorang yang dianggap memiliki kemampuan; (5) Revisi Desain,
merupakan perbaikan desain berdasarkan saran dari validtor; (6)
Menyusun LKS (prototipe), merupakan model awal produk dengan
spesifikasi yang lengkap guna uji coba; (7) Uji coba terbatas, LKS
(prototipe) diuji cobakan pada sekelompok siswa guna memperoleh
perbaikan lebih lanjut.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 181
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pengumpulan data dalam pengembangan LKS ini meliputi data dari
validator yang diambil dari instrumen validasi dan data uji coba
terbatas. Data dari validator direkapitulasi, karena ada 14 item
pertanyaan dengan nilai 1 sampai dengan 4 maka dibuat tabel dengan
kriteria penafsiran (Ekawati, E & Sumaryanta : 2011) sebagai berikut :

Tabel 1. Kriteria Penafsiran

Interval Nilai Interpretasi Keterangan


Sangat layak Dapat dipergunakan
Layak Dapat dipergunakan
Cukup Dapat dipergunakan
Layak dengan perbaikan
Kurang Tidak dapat
Layak dipergunakan, revisi
Tidak layak
Tidak dapat
dipergunakan, revisi
Sedangkan data uji coba terbatas, meliputi data nilai siswa hasil
mengerjakan LKS dan data angket siswa. Nilai siswa mengerjakan LKS
merupakan rata-rata dari empat LKS yang diuji cobakan. Untuk angket
diberikan kepada siswa uji coba setelah menyelesaikan semua LKS
yang dikembangkan, dengan beberapa pertanyaan yang harus dijawab
siswa dengan pilihan sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak
setuju.

Berdasarkan hasil penilaian dari dua orang validator didapatkan bahwa


LKS yang dikembangkan layak untuk dipergunakan. Disamping itu
validator juga memberikan saran-saran sebagai revisi untuk
diujicobakan ke uji coba terbatas. Dari hasil uji coba terbatas diperoleh
bahwa nilai siswa uji coba sudah memenuhi indikator yaitu diatas 60.
Sedangkan dari hasil angket siswa menunjukkan bahwa siswa merespon

182 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
positif LKS yang mereka pelajari. Hal tersebut sesuai dengan jurnal
belajar yang dituliskan siswa uji coba di akhir pelajaran.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan


layak dan dapat dipergunakan . Hal ini ditunjukkan dari hasil penilaian
validator, hasil penilaian pekerjaan siswa uji coba dan respon positif
dari hasil angket. Namun keterbatasan pengembangan LKS ini adalah
kurangnya validator ahli dari kalangan dosen ataupun widyaiswara baik
dari LPMP maupun P4TK Matematika. Selain itu juga kecilnya sampel,
karena tahap dari pengembangan ini adalah uji coba terbatas yang
setelah direvisi akan dilanjutkan dengan uji coba skala besar. Sebagai
saran dalam laporan ini guru hendaknya mengembangkan soal-soal yang
bernilai terutama untuk soal-soal cerita karena hal tersebut dapat
membangkitkan motivasi sekaligus dapat menumbuhkan karakter positif
bagi siswa.

Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas
Ekawati, E. & Sumaryanta, 2011. Modul Matematika SD/SMP Program
Bermutu, Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Matematika
SD/SMP. Jogyakarta :PPPPTK Matematika

Ibrahim ,R dan Ali, M.,(2009). Pendidikan Nilai. Dalam Ali M.,Ibrahim


R.,Sukmadinata,N.S., Sudjana, D., dan Rasjidin W (Penyunting), Ilmu dan
Aplikasi Pendidikan Bagian III. Bandung : PT Imperial Bhakti Utama
(Halaman 46)
Ibrahim ,R dan Ali, M.,(2009). Pendidikan Da. Dalam Ali M.,Ibrahim
R.,Sukmadinata,N.S., Sudjana, D., dan Rasjidin W (Penyunting), Ilmu dan
Aplikasi Pendidikan Bagian IV. Bandung : PT Imperial Bhakti Utama
(Halaman 17)
Sumardyono, 2011. Fungsi dan Komponen LKS. Modul disampaikan pada
Diklat Guru Pengembang Matematika/Guru Inti MGMP Matematika SMP
Tahap III Angkatan Ke-2 Tanggal 17 s.d. 29 Oktober 2013.
Sumardyono, 2015. Konsep dan Macam Penelitian. Modul disampaikan pada
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Two in One
Inservise Learning 1 (In 1) Tanggal 9 s.d. 18 Maret 2015.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 183
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
PESERTA DIDIK KELAS VIII
PADA MATERI OPERASI ALJABAR
Via Yustitia1)
1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya, Jl. Dukuh Menanggal XII, Surabaya; via.yustitia@yahoo.com

Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah; pendekatan


saintifik; teams games tournament (TGT).

Extended Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Tujuan dalam


penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) rata-rata kemampuan
pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik pada materi aljabar
dapat memenuhi KKM; (2) rata-rata kemampuan pemecahan masalah
siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TGT dengan
pendekatan saintifik pada materi aljabar lebih baik daripada yang diajar
menggunakan model pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Pemalang. Dengan teknik simple random sampling diperoleh dua kelas
sampel, yaitu kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas kelas
VIII E sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode dokumentasi, tes, observasi, dan angket. Analisis data observasi
keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa menggunakan rating scale.
Analisis angket respons siswa dianalisis dengan menentukan banyaknya

184 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
yang memberi jawaban bernilai respons positif dan negatif untuk
kategori yang ditanyakan dalam angket. Analisis data tes kemampuan
pemecahan masalah menggunakan uji ketuntasan belajar (uji t dan uji
proporsi) dan uji kesamaan rata-rata.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan


RPP dalam pembelajaran pada setiap pertemuan mencapai kriteria baik;
(2) aktivitas siswa di kelas eksperimen mencapai kriteria baik; (3)
respons siswa terhadap pembalajaran di kelas eksperimen mencapai
kriteria baik; (4) kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas pembelajaran klasikal dengan
pendekatan saintifik; (5) proporsi siswa yang dikenai model
pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1
Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal sebesar 75%.
Pembelajaran dengan model TGT dengan pendekatan saintifik di SMP
Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal, tetapi ada
beberapa siswa yang tuntas secara individual. Hal tersebut disebabkan
karena siswa yang belum terbiasa menggunakan model pembelajaran
TGT dengan pendekatan saintifik. Pada tahap menanya, mengumpulkan
informasi, dan mengasosiasi belum maksimal. Pada tahapan belajar
kelompok siswa diharapkan dapat mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri, padahal siswa di SMP Negeri 1 Pemalang mempunyai
kemampuan akademik menengah ke bawah. Banyak siswa mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah maka
perlu ditingkatkan latihan soal pemecahan masalah. Walaupun
Pembelajaran dengan model TGT dengan pendekatan saintifik di SMP
Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal, peneliti
menyimpulkan bahwa model pembelajaran TGT dengan pendekatan
saintifik efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Taman karena kemampuan pemecahan masalah
siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol .

DAFTAR PUSTAKA
Atsnan, M.F. dan Gazali, R.Y. 2013. Penerapan Pendekatan Scientific dalam
Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan). Prosiding
Seminar Nasional Matematika. Yogyakarta: UNY.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 185
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Charlton, B., Williams, R. L, dan McLaughlin, T.F. 2005. Educational Games: A
Technique to Accelerate the Acquisition of Reading Skills of Children with
Learning Disabilities. International Journal of Special Education. vol. 20, no. 2,
hlm. 66-72.
Grabowski, Barbara, dan Fengfeng, K. 2007. Gameplaying for maths learning:
cooperative or not?. British Journal of Educational Technology. vol. 38, no. 2,
hlm. 249-259.
Hanifa, F. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif TGT dan TAI pada
Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau dari Kecerdasan
Emosional. Tesis. Surakarta: UNS. Tidak dipublikasikan.
Hirstein. 2007. The Zoltan of Impact Dienes on Mathematics Teaching in the United
States. Online. Tersedia di http://www.math.umt.edu /TMME/Monograph2/
Hirstein. pdf. Montana: The Montana Mathematics Enthusiast [Diakses
09/05/2014].
Kim, D. H. 2012. Improving Problem Solving and Critical Thinking among Korean
Nursing Student over an Academic Year. Educational Research Journal, vol. 2,
no. 8, hlm: 257-265.
Mandal, R. 2009. Cooperative Learning Strategies to Enhance Writing Skill: The
Modern Journal of Applied Linguistics (online). volume 1. Tersedia di
http://mjal.org/Journal/Coop.pdf, [diakses 11 Januari 2014].
Özsoy, N dan Yildiz, N. 2004. The Effect of Learning Together Technique of
Cooperative Learning Method on Student Achievement in Mathematics Teaching
7th Class of Primary School ―Işbirlikli Öğrenme‖ Yönteminin Ilköğretim 7.Sinif
Matematik Öğretiminde Öğrenci Başarisi Üzerine Etkisi. The Turkish Online
Journal of Educational Technology. vol.3, no. 7, hlm. 49-54.
Rohendi, D. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK). vol. 3, no. 1, hlm. 15-25.
Slavin, R.E. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Translated by
Narulita Yusron. 2008. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Suherman, E., Turmudi, Suryadi, Herman, T., dan Suhendra. 2003. Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.
Tampubolon, P. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Pemahaman Matematika Siswa Melalui Strategi Kooperatif Tipe TGT. Prosiding
Seminar Nasional Fakultas Sains dan Matematika. Salatiga: UKSW.
Usodo, B. 2012. Karakteristik Intuisi Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah
Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika dan Perbedaan Gender. Jurnal
AKSIOMA. vol. 1, no. 1. hlm. 1-14.
Winarni, S. 2014. Peranan Cooperative Learning dalam Pembelajaran Matematika pada
Kurikulum 2013. Jurnal Edumatica. vol 4, no. 1, hlm. 16-22.

186 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN ASESMEN OTENTIK
PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA: SUATU UPAYA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MATEMATIKA, KETERAMPILAN
ASESMEN DIRI, DAN KEMANDIRIAN
BELAJAR SISWA KELAS XII TKJ1 SMK
NEGERI 1 SINGKEP
Samsul Hadi,S.Pd.,M.Pd
SMK NEGERI 1 SINGKEP , Email : hadisamsul69@yahoo.co.id

Kata Kunci - Portofolio, pemahaman matematika, asesmen diri,


kemandirian belajar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Asesmen Otentik Portofolio


dalam Pembelajaran Matematika sebagai upaya meningkatkan
pemahaman matematika, keterampilan asessmen diri, dan kemandirian
belajar siswa kelas XII TKJ1 SMK Negeri 1 Singkep. Dalam
menerapkan asesmen portofolio peneliti melakukan penilaian dengan
mengumpulkan bukti-bukti yang akan dinilai dalam portofolio. . Proses
mengumpulkan bukti-bukti dilakukan dengan meminta siswa
membuatnya kemudian dikumpulkan, dinilai, dikomentari guru dan
menunjukkan perbaikannya. Adapun bukti-bukti yang dikumpulkan
adalah jurnal belajar (hasil refleksi diri), lembar diskusi siswa
(dikumpulkan secara individu), laporan hasil tugas kelompok di luar
kelas (dikumpulkan secara individu), tugas pekerjaan rumah (PR), dan
hasil tes.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 187
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian ini mengimplementasikan materi Limit dan Turunan,
sehingga siswa dapat membangun pengetahuan baru sekaligus
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari melalui penerapan
asesmen portofolio dalam pembelajaran matematika yang menuntut
siswa untuk menyelesaikan seluruh tugas pembelajaran yang diberikan
sebagai akumulasi penilaian portofolio yang akhirnya siswa dapat
meningkatkan pemahaman matematika, asesmen diri dan kemandirian
belajarnya.

Daftar Pustaka
Hudojo, H.2005 . Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Malang :
Universitas Negeri Malang (UM Press
Kemmis MC & Taggart. R. 1988. The Action research Planner. Victoria:
Deakin University Prees
Kemp. J & Toperroff. 1998. Guidelines for Portofolio Assessment in Teaching
English. Kemp@netvision, net,il. Diakses 19 Agustus 1995.
Rusoni, E. 2001. Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika.
(Online), (http://www. PDK. go.id/Publikasi/Buletin/PPPG Tertulis/ -08 2001/
Portofolio Paradigma Baru. Htm). Diakses 19 Agustus 2005.
Susilo dan Zubaidah, 2004. Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran
Matematika dan Sains. Makalah disajikan dalam Seminar dan Workshop
Calon Fasilitator Kolaborasi FMIPA UM-MGMP Kota Malang, Malang,
19-20 Maret 2004.

188 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN ALAT PERAGA TONGMIN
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENYELESAIKAN PEMBAGIAN
BILANGAN BULAT SISWA KELAS VIIB
SMP NEGERI 11 BULUKUMBA
Ansar Langnge
SMP Negeri 11 Bulukumba, Desa Balleanging, Bulukumba;
pangerangansar@gmail.com

Kata Kunci— tongmin, pembagian bilangan bulat, aktivitas, hasil


belajar

Extended Abstract

Kegiatan guru dalam mengajarkan matematika seringkali kurang


menggali kreatifitas siswa. Disamping itu, guru cenderung mengajarkan
matematika secara simbolis/abstrak yang bertentangan dengan
perkembangan kognitif siswa dan kurang memanfaatkan alat peraga dan
lingkungan sebagai sumber belajar. Akibatnya siswa cenderung berpikir
singkat dan mengedepankan hasil dibandingkan pemahaman konsep
ataupun proses. Pada perkembangannya sebagian besar siswa bahkan
kurang menguasai materi yang seharusnya menjadi dasar kemampuan di
tingkat lanjut, misalnya operasi bilangan bulat yaitu pembagian.
Kenyataan ini terjadi juga ditemui di SMP Negeri 11 Bulukumba
khususnya siswa kelas VIIB. Pada tes kemampuan awal siswa, nilai
rata-rata adalah 62,00 atau berada dibawah nilai KKM dengan
ketuntasan 43,75%. Selain itu terlihat bahwa aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran matematika cenderung kurang walaupun terlihat
siswa ceria dan aktif. Hal ini ditunjukkan oleh persentase aktivitas siswa
sebesar 48,54%. Kenyataan ini menggugah penulis untuk menggunakan
alat peraga Tongmin dalam mempelajari pembagian bilangan bulat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 189
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
khususnya dalam pembagian bersusun sekaligus melakukan penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Data diperoleh dari
hasil belajar serta lembar observasi aktivitas siswa kelas VIIB selama
kegiatan pembelajaran operasi pembagian bilangan bulat. Data hasil
belajar menggunakan analisis deskriptif yaitu skor rata-rata serta
ketuntasan setiap siklus dan persentasenya. Sedangkan data aktivitas
siswa diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator,
dianalisis kualititatif dengan menggunakan skor total aspek, skor setiap
indikator, rata-rata dan persentasenya.. Subyek penelitian adalah siswa
kelas VIIB SMP Negeri 11 Bulukumba Tahun ajaran 2015/2016
sebanyak 32 orang siswa terdiri dari 16 orang laki-laki dan 16 orang
perempuan.

Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus


Rata-rata
Ketuntasan Persen
No Kondisi Nilai
Tuntas
Tuntas Tuntas Tidak
1 Pra Siklus 62,00 14 18 43,75%
2 Satu 71,25 20 12 62,50%
3 Dua 79,80 25 7 78,13%

Aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel 2 berikut

190 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 2. Aktivitas Belajar Siswa Setiap Siklus

Pra siklus Siklus 1 Siklus


No Aktivitas
(%) (%) 2 (%)
Keaktifan 21,4 44,53 53,91
a. Menyatakan pendapat. 15,60 21,88 28,13
1 b. Mengajukan pertanyaan. 6,25 31,25 46,88
c. Mengerjakan tugas dengan baik. 62,50 87,50 93,75
d. Menjawab pertanyaan. 1,25 37,50 46,88
Perhatian 60,15 72,66 87,44
a. Menyimak penjelasan guru dengan 78,12 87,50 100
sungguh-sungguh.
b. Menunjukkan antusias dalam 62,50 78,12 93,75
2 pembelajaran.
c. Menunjukkan ketertarikan dalam 46,87 65,63 87,50
pembelajaran.
d. Menunjukkan rasa senang dalam 53,12 59,37 68,75
pembelajaran
Tanggung Jawab 64,07 79,69 91,41
a. Bertanggung Jawab pada tugas 62,50 84,38 100
3 b. Tidak mengganggu teman lain 90,63 93,75 96,88
c. Melaksanakan tugas dengan rasa senang 65,63 78,12 93,75
d. Melaksanakan tugas dengan antusias 37,50 62,50 75,00
Rata-rata Aktifitas Siswa 48,54 65,67 77,59

Dari hasil penelitian aktivitas siswa Kelas VIIB SMP Negeri 11


Bulukumba dalam menyelesaikan pembagian bilangan bulat dengan
menggunakan Tongmin mengalami peningkatan dari 65,67% (kategori
tinggi) di siklus satu satu menjadi 77,59 % (kategori tinggi) di siklus

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 191
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dua. Kemampuan siswa Kelas VIIB SMP Negeri 11 Bulukumba dalam
menyelesaikan pembagian bilangan bulat dengan menggunakan
Tongmin juga mengalami peningkatan dari 71,25 di siklus satu menjadi
79,80 di siklus dua (diatas nilai KKM). Dengan hasil yang diperoleh ini
diharapkan Tongmin dapat digunakan sebagai alat peraga untuk
memudahkan siswa melakukan pembagian bilangan bulat khususnya
pembagian bersusun.

Daftar Pustaka
Abadi. 2005. Psikologi Pendidikan Dalam Pembelajaran. Semarang:
Depdiknas.
Dimyati, Mujiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamzah. (2002). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pemberian
Tugas dengan Umpan Balik pada Siswa Kelas II SLTP Negeri 2
Kabupaten Polmas. Makassar: Skripsi FMIPA UNM.
Rasyid, Harun dan Mansyur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung:
CV.Wacana Prima.
Suharjana, Agus. Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
Matematika. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Matematika. Yogyakarta : Modul. 2009
Umar ,Rusli. (2008). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Pendekatan Kontekstual di Luar Kelas pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri
2 Bulukumba. Bulukumba: Laporan Penelitian.
Uno, Hamsah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
AksaraSetiawan, Agung. 2014. Penerapan Alat Peraga Kartu Posinega
dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Perkalian dan
Pembagian BIlangan Bulat pada Siswa Kelas V SDN Oloboju. Jurnal
Universitas Tadulako. Palu : 2014. Diterbitkan online
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE
Wagiyo, A. Pegangan Belajar Matematika untuk SMP/MTa Kelas VII Buku
Sekolah Elektronik. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta.

192 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBERDAYAAN MGMP
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU
KIMIA DALAM
MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM
NASIONAL DI SEKOLAH BINAAN KOTA
LHOKSEUMAWE
Fitriani, S.Pd., M.Pd1)
1)
Disdikpora, Jl. Stadion tunas Bangsa Mon Geudong Kota Lhokseumawe;
fitriani300687@gmail.com

Kata Kunci : Pemberdayaan, MGMP, Kompetensi,


Implementasi, Kurikulum Nasional

Extended Abstract

Hasil observasi dilapangan mengidentifikasikan rendahnya kemampuan


guru dalam menyusun admintrasi pembelajaran hal ini diduga
kurangnya pemahaman secara utuh dalam menyusun Perangkat ADM
Pembelajaran, guru belum semua mampu meningkatkan kompetensi
secara mandiri, guru belum mampu menyusun RPP dan Guru belum
semuanya mengikuti pelatihan atau diklat kurikulum 2013 sesuai
dengan Standar Pendidikan Nasional sebagaimana yang dituntut
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 dan Permendikbud No. 64
tahun 2013 Tentang Kurikulum Nasional.

Hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui


pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dapat
meningkatkan kompetensi guru kimia dalam mengimplementasikan
Kurikulum Nasional di sekolah binaan Kota Lhokseumawe. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Kimia Se Kota
Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 10 sekolah
binaan (62 guru binaan). Sedangkan sampel yaitu semua guru kimia

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 193
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
mengambil satu sekolah yaitu SMA Negeri 1 Lhokseumawe dengan
jumlah 40 guru tersedia secara acak (dengan teknik random sampling).
Instrumen dalam penelitian ini berupa quisioner tentang respon guru
terhadap pemberdayaan MGMP, dan instrumen pembinaan guru
melalui pemberdayaan MGMP, hal ini untuk mengukur peningkatan
kompetensi guru dalam menyusun Administrasi pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui Pemberdayaan MGMP,


diperoleh pada siklus I (85%) dengan kategori baik dan pada siklus ke II
(91,49%) meningkat sampai dengan 100% dengan kategori sangat baik.
Sehingga mendapatkan respon dari guru sangat positif terhadap kegiatan
pemberdayaan MGMP.

Saran dalam penelitian ini bagi guru untuk dapat melaksanakan kegiatan
MGMP secara suistainable (berkelanjutan), selalu melakukan
kaloborasi dengan guru mata pelajaran lain, berbagi pengalaman dan
serta pemecahan masalah maupun melalukan pengembangan diri

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan guru


semua yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kepada Kepala SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang telah memberikan
ruang dan waktu kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan
penelitian ini serta kepada rekan-rekan guru yang telah bersedia
memberikan dukungannya sebagai guru observer saat berlangsungnya
penelitian.

Daftar Pustaka
Ahmad Abu dan Widodo Supriono, 1990. Psikologi Belajar. Jakarta Bineka
Cipta
Arikunto, Suharsimi, 2000. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bina
Aksara
Kementerian Pendidikan Nasional, 2011. Buku Kerja Pengawas. Jakarta
Roestiyah, N.K dan Yumiati Suharto. 1989. Strategi Belajar Mengajar, Akta
V. Jakarta Bina Aksara.

194 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Rasyid, Muhmunar, 2005. Strategi Pembelajaran Sejaran Melalui Peningkatan
Team Games Tournamaen dengan Sistem Porlimawih, Jakarta.
Depdiknas.
Supriadi Dedi, 1998, mengangkat Citra dan Martabat guru. Jakarta Adi Cipta
Karya Nusa
Sulisno Oteng, 1993. Adminstrasi Pendidikan. Dasar Teoritis dan Praktek
Profesional
Wijaya Cece dan Tabrani Rusyan, 1991, Kemampuan dasr Guru Dalam Proses
Belajar mengajar. Bandung Rosda Karya

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 195
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN UNTUK
MENINGKATAN KEMAMPUAN GURU
MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMK
SE KOTA LHOKSEUMAWE
Dra. Fauziah., MM1)
1)
Disdikpora, Jl. Stadion tunas Bangsa Mon Geudong Kota Lhokseumawe;
fauziah.ridwan@ymail.com

Kata Kunci : Pengembangan, Perangkat Pembelajaran, IHT

Extended Abstract

Adanya guru yang belum mampu mengembangkan perangkat


pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan, karena kurangnya
pengetahuan pendidikan pelatihan dan diklat yang di berikan baik
tingkat Kota/ Kabupaten, Provinsi maupun Tingkat Nasional. Dengan
adanya In House Training maka guru dapat menyiapkan atau
menyusunya dengan baik dan sempurna dan sesuai dengan pencapaian
instrumen dari pengawas sekolah.

Hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengembangan


perangkat pembelajaran dapat meningkatan kemampuan guru melalui In
House Training Di SMK Se Kota Lhokseumawe. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh guru Kejuruan SMK se kota
Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 200 guru.
Sedangkan sampel yaitu mengambil satu sekolah yaitu SMK Negeri 1
Lhokseumawe dengan jumlah 18 guru tersedia secara acak (dengan
teknik random sampling). Instrumen dalam penelitian ini berupa
quisioner, instrumen perangkat pembelajaran, hal ini untuk mengukur
peningkatan kemampuan guru dalam pengembangan perangkat
pembelajaran.

196 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui IHT, diperoleh pada siklus I
(83, 34%) dengan kategori baik dan pada siklus ke II meningkat sampai
dengan 100% dengan kategori sangat baik. Sehinggan mendapatkan
respon dari guru sangat positif terhadap kegiatan pengembangan
perangkat pembelajaran melalui In House Training.

Saran dalam penelitian ini bagi guru sangat bermanfaat dan terus
dilaksanakan setiap setahun sekali, supaya guru dapat menyusun
perangkat pembelajaran sehingga proses PBM akan berjalan lebih
efektif.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan guru


semua yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kepada Kepala SMK Negeri 1 Lhokseumawe yang telah memberikan
ruang dan waktu kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan
penelitian ini serta kepada rekan-rekan guru yang telah bersedia
memberikan dukungannya sebagai guru observer saat berlangsungnya
penelitian.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 2000. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bina
Aksara
Kementerian Pendidikan Nasional, 2011. Buku kerja Pengawas. Jakarta
Roestiyah, N.K dan Yumiati Suharto. 1989. Strategi Belajar Mengajar, Akta
V. Jakarta Bina Aksara.
Rasyid, Muhmunar, 2005. Strategi Pembelajaran Sejaran Melalui Peningkatan
Team Games Tournamaen dengan Sistem Porlimawih, Jakarta.
Depdiknas.
Yandrawati. 2006. Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Menjahit Melalui
Metode Latihan Dan Pemberian Tugas. Laporan Penelitian Universitas
Negeri Padang.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 197
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGARUH PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN
GEOGEBRA TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIK SISWA PADA MATERI
GRAFIK FUNGSI KUADRAT
Fathur Rahmi
SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, fathurrahmi83@gmail.com

Kata Kunci— Discovery Learning, GeoGebra, Pemahaman Konsep


Matematik

Extended Abstract

Setiap materi pembelajaran matematika berisi sejumlah konsep yang


harus dipahami siswa. Pengertian konsep menurut Gagne (Ruseffendi,
1991:1 ) adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita untuk
mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek atau kejadian itu
merupakan contoh dan bukan contoh dari ide tersebut. Pemahaman
konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan
memudahkan siswa dalam mempelajari matematika. Kemampuan
pemahaman konsep matematik merupakan salah satu tujuan penting
pembelajaran, yang memberi pengertian bahwa materi-materi yang
diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari
itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti materi pelajaran itu
sendiri.

Menurut Duffin dan Simpson (Nila, 2008), pemahaman konsep sebagai


kemampuan siswa untuk: (1) menjelaskan konsep, dapat diartikan siswa
mampu untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan
kepadanya (2) menggunakan konsep pada berbagai situasi yang

198 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
berbeda, dan (3) mengembangkan beberapa akibat dari adanya suatu
konsep, dapat diartikan bahwa siswa paham terhadap suatu konsep
akibatnya siswa mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan setiap
masalah dengan benar.Namun, siswa pada umumnya belum memiliki
pemahaman konsep matematik yang baik terutama pada materi grafik
fungsi kuadrat. Seperti dikatakan salah seorang guru matematika SMK
Negeri 2 Tebing Tinggi dimana saya juga mengajar, ―Banyak siswa
yang mengalami kesulitan untuk membayangkan dan menggambar
kurva dengan benar serta tidak dapat menentukan karakteristik dari
kurva‖. Penyataan diatas menjelaskan bahwa salah satu kesulitan
mempelajari matematika adalah siswa kurang memahami konsep
abstrak yang ada dalam materi. Salah satu penyebabnya adalah kurang
tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru disekolah serta
kurangnya penggunaan teknologi yang dapat membantu siswa dalam
pembelajaran. Untuk itulah dirancang suatu pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
matematik siswa pada materi grafik fungsi kuadrat. Pembelajaran yamg
dimaksud adalah pembelajaran Discovery learning yang menggunakan
GeoGebra sebagai alat bantu pembelajaran.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh


pembelajaran discovery learning berbantuan GeoGebra terhadap
peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa.
Pembelajaran discovery learning adalah proses belajar yang di
dalamnya tidak disajikan suatu konsep dalam bentuk jadi (final), tetapi
siswa dituntut untuk mengorganisasi sendiri cara belajarnya dalam
menemukan konsep. Ini diambil dari pendapat Bruner, yang menyatakan
bahwa: ―Discovery Learning can be defined as the learning that takes
place when the student is not presented with subject matter in the final
form, but rather is required to organize it him self‖ (Kemdikbud,
2014:90). Sedangkan GeoGebra, akan membantu siswa untuk dapat
bereksplorasi, melakukan investigasi dan pencarian. Siswa dapat
menguji lebih banyak contoh-contoh dalam waktu singkat, daripada
hanya menggunakan tangan, sehingga melalui kegiatan eksperimennya
tersebut, siswa dapat menemukan, mengkonstruksi dan menyimpulkan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 199
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
prinsip-prinsip matematika, sehingga pada akhirnya akan memahami
konsep dan dapat menggambar grafik dengan benar.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi


penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.
Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling. Dari 10
kelas X yang ada, dipilih sebanyak 2 kelas yaitu kelas X TKJ 1 sebagai
kelas eksperimen I dan kelas X TKJ 3 sebagai kelas eksperimen II.
Kelas eksperimen I menggunakan pembelajaran discovery learning
berbantuan GeoGebra dan kelas eksperimen II menggunakan
pembelajaran discovery learning tanpa bantuan GeoGebra. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok
kontrol non-ekivalen dengan rancangan analisis secara faktorial 3 x 2.

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah


LAS dan Software GeoGebra. Sedangkan instrumen yang digunakan
terdiri dari tes kemampuan awal matematik dan tes kemampuan
pemahaman konsep matematik. Perangkat pembelajaran dan instrumen
tersebut terlebih dahulu divalidasi dan diujicoba. Hasil validasi
menyatakan bahwa perangkat pembelajaran dan instrumen telah
memenuhi syarat validitas isi, dengan koefisien reliabilitas sebesar
0,551; dan 0,721 berturut-turut untuk tes kemampuan awal matematik
siswa dan tes kemampuan pemahaman konsep matematik.

Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dua jalan dan
dilanjutkan dengan menentukan nilai effect size dan koefisien
determinasi untuk mengetahui besar pengaruh pembelajaran terhadap
peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa.

Berdasarkan hasil uji normalitas distribusi data dan homogenitas varians


data peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik kedua
kelompok sampel diperoleh bahwa data kedua kelompok berdistribusi
normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Rata-rata peningkatan
kemampuan pemahaman konsep matematik (N-Gain) pada kelas

200 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
eksperimen adalah 0,804 sedangkan pada kelas kontrol adalah 0,450.
Berdasarkan uji statistik ANAVA dua jalan diperoleh nilai F hitung
adalah 59,906 dengan nilai signifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05. (2)
Interaksi antara KAM dan model pembelajaran diperoleh nilai Fhitung =
0,405 dengan nilai signifikasi 0,669 lebih besar dari 0,05. (3) Hasil
perhitungan nilai effect size menunjukkan ES = 2,11 > 0,8 dengan
kriteria tergolong tinggi dan nilai koefisien determinasinya adalah
0,546.

Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa (1) peningkatan


kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang memperoleh
pembelajaran discovery learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran discovery learning
tanpa bantuan GeoGebra, (2) tidak terdapat interaksi antara tingkat
kemampuan awal matematik siswa terhadap peningkatan kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa, (3) pembelajaran discovery
learning berbantuan GeoGebra memberikan pengaruh yang tergolong
tinggi terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik
siswa sebesar 54,6% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Daftar Pustaka
Kemdikbud, 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: PSDMPK-PMP.
Nila K. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran
Matematika. Jurnal Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika
2008.
Ruseffendi, E.T. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 201
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMAHAMI SIFAT GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN PAPAN
DUGASE DIPOTSEGA SISWA KELAS VIIA
SMP NEGERI 11 BULUKUMBA

Sugiati Tabrang
SMP Negeri 11 Bulukumba, Desa Balleanging, Bulukumba;
ugikarra@gmail.com

Kata Kunci—dugase dipotsega, garis dan sudut, aktivitas, hasil


belajar

Extended Abstract

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindah tangankan dari


pikiran seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran
orang lain yang sama sekali belum memiliki pengetahuan tersebut. Jika
seorang guru bermaksud mentransfer konsep, ide dan pengetahuannya
kepada siswa, alangkah baiknya jika proses tersebut dikonstruksi sendiri
oleh siswa melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri. Salah satu
yang sangat membantu siswa dalam melakukan pengamatan sendiri
adalah dengan bantuan alat peraga. Selama ini sudah banyak informasi
tentang kesulitan siswa dalam mempelajari matematika, kurangnya
minat dan aktivitas siswa yang akhirnya berakibat pada rendahnya hasil
belajar matematika. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, salah
satu diantaranya adalah kurangnya penggunaan alat peraga. Siswa kelas
VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba tahun ajaran 2014/2015
menunjukkan nilai hasil ulangan rata-rata 73,25 dan ini berada di
bawah nilai KKM. Aktivitas belajar siswa juga menunjukkan hasil yang
berada pada kategori rendah ditunjukkan oleh persentase rata-rata
sebesar 34,95%. Kenyataan ini menggugah penulis sebagai guru dalam

202 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
melakukan sebuah inovasi pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk
penelitian khususnya dalam mempelajari garis dan sudut. Untuk
mendukung lancarnya kegiatan pembelajaran dipilih model
pembelajaran penemuan terbimbing dengan metode belajar kelompok.
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Menggunakan
Papan Dugase Dipotsega dapat meningkatkan aktivitas siswa Kelas
VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba dalam mempelajari garis dan sudut.
(2) Menggunakan Papan Dugase Dipotsega dapat meningkatkan hasil
belajar siswa Kelas VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba dalam
menyelesaikan soal tentang garis dan sudut. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dan telah
dilaksanakan di SMP Negeri 11 Bulukumba yang berlokasi di Desa
Balleanging Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba Tahun
Pelajaran 2014/2015 sebanyak 31 orang siswa terdiri dari 17 orang laki-
laki dan 14 orang perempuan. Data diperoleh dari : (1) Hasil Belajar
siswa kelas VIIA pada materi garis dan sudut. (2) Lembar observasi
aktivitas siswa kelas VIIA selama kegiatan pembelajaran garis dan
sudut. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus


Rata- Ketuntasan
Persen
No Kondisi rata
Tuntas Tidak Tuntas
Nilai
1 Pra Siklus 73,25 11 20 35,48%
2 Satu 76,13 20 11 64,52%
3 Dua 88,71 29 2 93,55%
Aktivitas siswa berdasarkan hasil observasi dapat dilihat pada tabel 2
berikut:

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 203
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 2. Aktivitas Belajar Siswa Setiap Siklus

Pra
Siklus Siklus
No Aktivitas siklus
1 (%) 2 (%)
(%)
Keaktifan
20,97 39,52 44,35
a. Menyatakan pendapat
16,13 25,81 35,48
b. Mengajukan pertanyaan
1 12,90 25. 81 29,03
c. Mengerjakan tugas dengan
48,39 80,65 80,65
baik
6,45 25,81 32,26
d. Menjawab pertanyaan
Kerjasama
a. Memberi bantuan pada orang
37,90 63,71 76,61
lain
25,81 45,16 58.06
b. Menghargai pendapat orang
2 54,84 93,55 93,55
lain
25,81 51,61 87,10
c. Menunjukkan kekompakan
45,16 64,52 67,74
d. Menunjukkan peran aktif
dalam kelompok
Tanggung jawab
a. Bertanggung jawab pada tugas 45,97 67,74 75,81
b. Tidak mengganggu teman lain 48,39 74,19 87,10
3 c. Melaksanakan tugas dengan 67,74 80,65 90,32
rasa senang 38,71 58,06 64,52
d. Melaksanakan tugas dengan 29,03 58,06 61,29
antusias
Rata-rata aktivitas siswa 34,95 56,99 65,59

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Aktivitas siswa Kelas
VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba dalam pembelajaran memahami garis
dan sudut sebesar 56,99% (kategori sedang) di siklus satu satu menjadi
65,59 % (kategori tinggi) di siklus dua. (2) Hasil belajar siswa Kelas
VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba dalam memahami sifat garis dan sudut
menggunakan Dugase Dipotsega mengalami peningkatan dari 76,13 di

204 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
siklus satu menjadi 88,71 di siklus dua (diatas nilai KKM) dengan
ketuntasan 93,55%.

Daftar Pustaka
Abadi. 2005. Psikologi Pendidikan Dalam Pembelajaran. Semarang:
Depdiknas.
Dimyati, Mujiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Agus Suharjana . Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
Matematika. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Matematika. Yogyakarta : Modul. 2009.
Amin Suyitno. Sistem Deduktif Aksiomatis dalam Matematika dan Matematika
Sekolah. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Semarang.
Semarang: Makalah Volume 1 Nomor 2/September 2010. http://e-
jurnal.upgrismg.ac.id/index.php/aksioma/article/view/54/50 diakses 1
September 2015.
A. Wagiyo. Pegangan Belajar Matematika untuk SMP/MTa Kelas VII Buku
Sekolah Elektronik. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta. 2008.
Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika.
http://www.puskurbuk.net . Diakses 1 September 2015.
Dewi Nuharini. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs Buku Sekolah Elektronik. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta. 2008.
Fadjar Shadiq, dkk. Pedagogik dan Didaktik dalam Pembelajaran Matematika.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Matematika. Yogyakarta : Modul Diklat Online. 2015
Rani Kristina Dewi. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika
―Math-Tainment‖ Materi Pokok Garis dan Sudut untuk SMP Kls VII
,Program studi Pendidikan Matematika Jurusan pendidikan Matematika
FMIPA UNY. Yogyakarta: Skripsi : 2011.
http://eprints.uny.ac.id/2151/1/Skripsi_Rani_Kristina_Dewi_%28P_Mat_
07301241051%29.pdf diakses 1 September 2015.
Rusli Umar. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Pendekatan Kontekstual di Luar Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2
Bulukumba. Bulukumba: Laporan Penelitian. 2008

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 205
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
IMPLEMENTASI TEKNIK POLYA DALAM
PENYELESAIAN MASALAH
MATEMATIKA PADA SOAL CERITA
BANGUN DATAR

Diyah Ayuning Tyas1, Rahma Wahyu2


SD Muhammadiyah 9 Malang1, Email: diyahayuningtyas@gmail.com 1
Universitas Muhammadiyah Malang2;, dj.ramayuwah@gmail.com 2

Kata Kunci - Teknik Polya, Soal Cerita, Geometri

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis langkah-langkah penyelesaian


permasalahan matematika oleh peserta didik dan pemahaman peserta didik
mengenai materi geometri pada soal cerita berdasarkan teknik Polya.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 9 Malang pada 6 orang
peserta didik di kelas VIA. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pelaksanaan penelitian
menggunakan trianggulasi metode yaitu pengamatan proses penyelesaian
masalah, wawancara, dan peninjauan dokumen (hasil kerja peserta didik).
Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada beberapa peserta didik, yaitu
2 orang kemampuan tinggi, 2 orang kemampuan sedang, dan 2 orang
berkemampuan rendah. Analisis dilakukan dengan cara menyimpulkan data-
data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa teknik Polya menunjukkan hasil yang
berbeda terhadap hasil penyelesaian permasalahan masing-masing kategori
peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita tentang luas persegi dan persegi
panjang. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui pemahaman peserta didik
mengenai materi geometri pada soal cerita.

206 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
KEMAMPUAN REPRESENTASI
MATEMATIS SISWA MAN 2 MODEL
BANJARMASIN MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
PADA MATERI PROGRAM LINEAR DI
KELAS XII IPA TAHUN PELAJARAN
2015/2016

Desy Arnita Dewi


Guru Matematika pada MAN 2 Model Banjarmasin; email:
desyarnitadewi@gmail.com

Kata Kunci : Kemampuan Matematis, Representasi Matematis,


Pembelajaran Berbasis Masalah

Ekstended Abstrak

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan


teknologi modern serta mempunyai peran penting dalam menghadapi
permasalahan diberbagai bidang kehidupan. Kemampuan matematis
adalah kemampuan untuk menghadapi permasalahan baik dalam
matematika maupun kehidupan nyata. Salah satu bagian dari
kemampuan matematis adalah kemampuan representasi matematis.
Salah satu cara mengembangkan kemampuan representasi matematis
tersebut adalah dengan pembelajaran berbasis masalah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi


matematis melalui pembelajaran berbasis masalah pada materi program
linear di MAN 2 Model Banjarmasin. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuasi eksperimen. Kelas yang diteliti dipilih secara
acak dua kelas, satu sebagai kelas eksperimen dan satu sebagai kelas

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 207
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kontrol. Kelas XII IPA 3 sebagai kelas eksperimen mendapatkan
pembelajaran berbasis masalah dan kelas XII IPA 4 sebagai kelas
kontrol mendapat pembelajaran matematika konvensional. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes kemampuan awal
matematis dan tes kemampuan representasi matematis. Analisis data
menggunakan rata-rata dan uji-t. Hasil analisis data menunjukkan siswa
yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah secara rata-rata
memiliki kemampuan representasi matematis yang lebih baik
dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
Pengujian secara statistik dengan uji-t diperoleh hasil bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan representasi matematis
siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah dibandingkan
yang konvensional.

Daftar Pustaka
Aryanti, D., & Nursangaji, A. (2013).. Kemampuan Representasi Matematis
Menurut Tingkat Kemampuan Siswa pada Materi Segi Empat di SMP.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2(1).
Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Panduan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).: Jakarta: BSNP
Dewanto, S.P. (2008). Meningkatkan Kemampuan Multipel Representasi
Mahasiswa melalui Problem-based Learning. Disertasi Doktor pada SPs
UPI.: Tidak Diterbitkan.
National Council of Teachers of Mathematics.(2000). Principles and Standars
for School Mathematics. Reston,VA: NCTM
Sabirin, Muhamad (2011). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah, Komunikasi dan
Representasi Matematis siswa SMP. Disertasi Doktor pada SPs UPI :
Tidak Diterbitkan

208 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
SUPERVISI MELALUI INTERNET
MENINGKATKAN KINERJA GURU
MEMBANGUN GENERASI EMAS
Dra. Lidia Endi S. M.Pd 1), Dwi Budi Hastuti, S.Pd.2), Sri Endang
Supriyatun, S.Pd.3)
Dinas Dikbudpora. Jln. KH. Dewantara. Metro. lidiaendi@yahoo.co.id
SMP Negeri 4. Jln. Kemiri. Metro. dhastuti60@yahoo.co.id
SMP Negeri 4. Jln. Kemiri. Metro. sriendangsr@gmail.com

Kata Kunci : Kurikulum 2013, Teknologi dan Inovasi, Daya Saing


Global.

Abstrak

Permendikbud nomor 68 tahun 2013 menyebutkan bahwa salah satu


kompetensi dasar mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan
dimiliki peserta didik terkait dengan kompetensi inti ke-2 adalah
―menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah‖. Banyak
variasi pembelajaran yang dipergunakan guru dalam membantu peserta
didik untuk mencapai kompetensi tersebut, salah satunya peran
teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan yang memberikan
pengaruh khususnya dalam proses pembelajaran. Namun demikian, di
era globalisasi yang sudah masuk ke banyak sektor termasuk
pendidikan, sampai saat ini masih belum banyak guru yang
menggunakan media-media komunikasi seperti facebook, telepon,
komputer, internet, e-mail, dan sebagainya dalam proses pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan jaman melalui globalisasi dalam
pendidikan, maka teknologi informasi berperan penting sebagai sarana
untuk mendapatkan sumber informasi yang berhubungan dengan materi
yang diajarkan.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 209
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kompetensi guru yang
ditunjukkan dengan rendahnya perolehan nilai Uji Kompetensi Awal.
Supervisi pendidikan yang merupakan elemen penting perlu dilakukan
secara lebih intensif untuk meningkatkan kompetensi guru dalam
pembelajaran. Supervisi melalui internet dengan teknik MIE (Motivasi,
Inovasi dan Email) sebagai upaya pengawas sekolah yang dipandang
tepat juga diterapkan dalam melaksanakan supervisi pendidikan
sehingga guru merasa nyaman karena metode pembinaan yang
inovatif, kreatif dan efektif. Proses pembelajaran yang menyenangkan
dan bermakna yaitu interaksi antara guru dan siswa tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media teknologi sebagai bekal bersaing
menghadapi era global.

Pembelajaran yang efektif adalah menyenangkan dan bermakna


memerlukan suatu media yang mendukung penyerapan informasi
sebanyak-banyaknya sebagai upaya mencerdaskan dan menghantarkan
peserta didik memiliki kompetensi dasar ―menunjukkan sikap logis,
kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan
tidak mudah menyerah‖ sebagai karakter yang dibudayakan
menghadapi daya saing global. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa
melalui teknik MIE (Motivasi, Inovasi dan Email) tujuan di atas dapat
tercapai. Meningkatnya hubungan harmonis ditunjukkan oleh makin
meningkatnya kesediaan guru berkonsultasi dengan pengawas.
Meningkatnya kinerja guru ditunjukkan oleh makin baiknya dokumen
guru dalam perencanaan dan proses pembelajaran yang kreatif dan
inovatif.

Makalah ini memberikan alternatif contoh pembelajaran matematika


yang menyenangkan dan bermakna dengan menggunakan internet
diharapkan dapat menjembatani siswa dalam memiliki kompetensi dasar
pada kompetensi inti kedua dalam kurikulum 2013 melalui
pembudayaan karakter dan mencerdaskan generasi Indonesia emas
menyongsong Indonesia emas tahun 2045.

210 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MINAT BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MENGGUNAKAN PROBLEM BASED
LEARNING BERBANTUAN ANIMASI
KARTUN DI SMP NEGERI 5 LEMBANG
Sudrajat, S.Pd
Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Guru SMP Negeri 3
Bantarsari, Bandung, gojet81@gmail.com

Kata Kunci— Minat belajar, Problem Based Learning, Animasi


Kartun

Extended Abstract

Teknologi sebagai hasil kreatifitas dan inovasi manusia selain memiliki


potensi untuk membantu mempermudah pekerjaan dan kebutuhan
manusia, juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negative
bagi kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan
teknologi sebagai media pembelajaran Levie & Lents (1982)
mengemukakan bahwa teknologi sebagai media pembelajaran
memiliki fungsi atensi, afektif, kognitif, dan kompensatoris. Wintrop
dan Smith (2012) mengemukakan bahwa penelitian tentang
efektivitas belajar menggunakan komputer di ruang kelas hasilnya
berbeda-beda. Dari kebanyakan penelitian diketahui bahwa hanya
memiliki komputer di kelas tidak memiliki dampak yang
signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Di sisi lain, beberapa
penelitian menunjukkan bahwa komputer dapat membantu
meningkatkan prestasi siswa dalam matematika dan keterampilan
membaca ketika digunakan sebagai alat untuk melengkapi
pembelajaran di kelas dan dilengkapi filsafat pedagogis guru.
Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 211
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
adalah untuk mengetahui level minat belajar siswa dalam pembelajaran
matematika menggunakan model pembelajaran problem based learning
berbantuan kartun animasi.

Bentuk penelitian yang paling relevan dengan tujuan penelitian tersebut


adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan lingkungan alamiah
sebagai sumber data. Peneliti sebagai instrument penelitian yang
mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat
hubungannya dengan peristiwa, kemudian mendeskripsikan makna dari
serangkaian hasil pengamatan. Sasaran penelitian ini adalah 30 siswa
kelas VIII SMP Negeri 5 Lembang tahun pelajaran 2014/2015 yang
sedang menerapkan praktik lesson study pada materi kubus. Lesson plan
sebelumnya telah disusun bersama-sama oleh tim, dan memilih salah
satu dari anggota tim untuk menjadi guru model sedangkan anggota tim
yang lain berperan sebagai observer dalam kegiatan pembelajaran. Data
yang dikumpulkan hasil cacatan pengamatan di kelas, wawancara dan
angket

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa dalam kegiatan


pembelajaran siswa terlihat aktif terlibat sepenuhnya dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini merupakan indicator tingginya minat belajar
siswa. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa siswa merasa senang
dengan kegiatan pembelajaran. Hasil angket minat siswa menunjukan
bahwa siswa memperoleh rata-rata skor minat 4,16 yang masuk kategori
baik. Rata-rata skor perhatian 4,15, relevansi 4,11, kepuasan 4,20, dan
kepercayaan diri 4,17, semuanya masuk kategori baik.

Daftar Pustaka
Levie, W.H., and Lents, R,. 1982. Effects of Illustrations: a review of research.
Educational Communication and Technology Journal, 30: 195-232.
Winthrop R, Smith M.S. 2012. Bringing Technology into The Classroom in The
Developing World. Washington: Brookings.

212 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN MEDIA DAUN JAMBU
METE UNTUK MEMAHAMKAN KONSEP
BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS
VII SMPN SATU ATAP ILEWUTUNG
MELALUI STRATEGI REACT
Hyronimus Lado
SMPN Satu Atap Ilewutung, Jl.Puncak Bengkari, Lembata;
herilengari@rocketmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan


pembelajaran menggunakan media daun jambu mete untuk
memahamkan konsep penjumlahan, dan pengurangan bilangan
bulat melalui strategi REACT. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas model Kemmis & Mc Taggart dengan
subyek penelitian sepuluh siswa kelas VII SMPN Satu Atap
Ilewutung, yang terdiri dari tujuh pria, dan tiga wanita. Pemilihan
subyek penelitian berdasarkan kesalahan konseptual yang
dilakukan siswa saat menyelesaikan soal tes untuk mengetahui
pemahaman awal siswa pada materi bilangan bulat. Salah satu
contoh sederhana kesalahan konseptual yang dilakukan siswa
adalah ketika menjumlahkan bilangan yang melibatkan bilangan
negatif seperti, -3 + 5. Secara kuantitatif 60% menjawab -8, dan
40% menjawab 8. Karenanya, peneliti berupaya untuk mengatasi
masalah tersebut dengan memanfaatkan media daun mete yang
mudah diperoleh di lingkungan sekitar siswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, media daun jambu mete terbukti dapat
mengarahkan siswa untuk memahami dengan benar konsep-
konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
yang awalnya terasa cukup rumit. Secara umum siswa merasa
senang mengikuti pembelajaran matematika dengan strategi

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 213
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
REACT dan terlihat antusias ketika dilibatkan dalam tanya jawab,
menggunakan media, dan mengomunikasikan hasil pekerjaan
kelompok di papan tulis.

Daftar Pustaka
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi
Cunayah, C., dkk. 2007. Pelajaran Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII.
Bandung: Yrama Widya
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah
Fortuna, D., dkk. 2014. Pengaruh Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar
Matematika Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SD. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi
Pendidikan Dasar. Vol. 4
Kesumawati, N., 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran
Matematika. Makalah diseminarkan pada Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang
Khaeroni, 2011. Model Pembelajaran Kooperatif Type TGT Pada Operasi
Bilangan Bulat. Jurnal Primari. Vol.03, No.01, Januari-Juni 2011, 67-80
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajagrafindo Persada
Mardiah, dkk, 2014. Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Pertidaksamaan
Linier Satu Variabel Menggunakan Pendekatan Saintifik di Kelas VII
SMP Negeri 9 Palembang. Jurnal Edukasi Matematika. Vol. 5, No. 10,
November 2014, 631-635
Muhsetyo, G., dkk. 2010. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Mulyani, S. 2010. Pembelajaran Matematika dengan Alat Peraga Papan
Berpasangan. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Vol.5, 1-11
Mulyanto, R. 2007. Pendekatan RME untuk Meningkatkan Pemahaman
Operasi Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Pada Pembelajaran
Matematika di SDN Sukalerang I Kabupaten Sumedang. Jurnal
Pendidikan Dasar. No.8
Muslich, M. 2010. Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan
Kompetensi. Bandung: Refika Aditama

214 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press
Pujianto, W. 2012. Peningkatan Pemahaman Konsep Operasi pada Bentuk
Aljabar melalui Pendekatan Kontekstual dengan Menggunakan Media
Kayu Berwarna pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Sukosari Bondowoso.
Jurnal Edukasi Matematika. Vol.3, No.5, Juni 2012, 333-343
Putra, D., dkk. 2014. Pengaruh Strategi REACT terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol.2, No.1
Schunk, H., D. 2012. Learning Theories an Educational Perspective (Edisi
Keenam) Alih Bahasa Hamdiah, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Situmorang, M., dkk. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Terhadap Pemahaman
Konsep Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Unila. Vol.1,
No.4
Subanji. 2013. Pembelajaran Matematika Kreatif dan Inovatif. Malang:
Universitas Negeri Malang
Sulaiman. 2001. Pendekatan Realistic Mathematics (RME) Pada Beberapa
Materi di Sekolah. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Realistic
Mathematics Education (RME), FMIPA UNESA, Surabaya, 24 Februari
Suwarni, 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan Media Manik-
Manik pada Siswa Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Tahun Pelajaran
2011/2012 Kecamatan Tanggul-Jember. Jurnal Pancaran. Vol.3, No.3,
Agustus 2014, 177-186
Yeni, M., E. 2011. Pemanfaatan Benda-Benda Manipulatif untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Geometri dan Kemampuan Tilikan
Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar. (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap
Siswa Kelas V SDN Gugus I di Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen,
Provinsi Aceh Tahun Ajaran 2010/2011). Jurnal Edisi Khusus, No.1, 63-
75

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 215
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN MEDIA DAUN METE
UNTUK MEMAHAMKAN KONSEP
BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS
VII SMPN SATU ATAP ILEWUTUNG
MELALUI STRATEGI REACT
Hyronimus Lado
SMPN Satu Atap Ilewutung, Lembata; herilengari@rocketmail.com

Kata Kunci— Pemahaman Konsep, Bilangan Bulat, Strategi


REACT, Daun Mete

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan


pembelajaran menggunakan media daun mete untuk memahamkan
konsep penjumlahan, dan pengurangan bilangan bulat melalui strategi
REACT. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model
Kemmis & Mc Taggart dengan subyek penelitian 10 siswa kelas VII
SMPN Satu Atap Ilewutung, yang terdiri dari 7 siswa, dan 3 siswi.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang meliputi, perencanaan
(planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi
(reflection). Setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, dimana 2 pertemuan
untuk pembelajaran, dan 1 pertemuan untuk tes.

Pemilihan subyek penelitian ini berdasarkan kesalahan-kesalahan


konseptual yang dilakukan siswa saat menyelesaikan soal tes untuk
mengetahui pemahaman awal siswa pada materi bilangan bulat. Salah
satu contoh sederhana kesalahan konseptual yang dilakukan siswa
adalah ketika menjumlahkan bilangan yang melibatkan bilangan negatif
seperti, -3 + 5. Secara kuantitatif 60% menjawab -2, dan 40% menjawab
8. Dengan demikian, peneliti berupaya mengatasi kesalahan pemahaman
konsep yang dilakukan siswa, dengan memanfaatkan media daun mete

216 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
yang mudah diperoleh di lingkungan sekitar siswa. Berikut adalah
gambaran pemecahan masalah -3 + 5 menggunakan media daun mete.

Gambar 1. Penjumlahan -3 dan +5

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan guru


telah tercapai pada siklus II. Adapun data hasil penelitian sebagai
berikut, persentase hasil tes secara klasikal yang mendapat skor minimal
75 adalah 70% pada siklus I dan 90% pada siklus II, persentase hasil
observasi aktivitas guru dan siswa berturut-turut pada siklus I adalah
73,22% dan 74,41%, dan pada siklus II secara berturut-turut adalah
83,03% dan 84,82%. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan
terhadap 3 (tiga) responden yaitu, ketiganya senang terhadap
pembelajaran yang dilakukan baik pada siklus I, maupun siklus II.

Daftar Pustaka
Aqib, Z., 2008. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya
Cord, 1999. Teaching Mathematics Contextually: The Cornerstone of Tech
Prep. Texas: United States of America
Suwarni, 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan Media Manik-
Manik pada Siswa Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Tahun Pelajaran
2011/2012 Kecamatan Tanggul-Jember. Jurnal Pancaran. Vol.3, No.3,
177-186

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 217
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN
MATEMATIKA SEBAGAI
INTRAKURIKULER DAN PRAMUKA
SEBAGAI EXTRAKURIKULER PADA
MATERI SISTEM KOORDINAT
Maulana Suhadi, S.Si
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al Haraki, Jl. Belimbing III No.1,
Depok, Jawa Barat, maudeli99@gmail.com

Kata Kunci - Intrakurikuler, kokurikuler, extrakurikuler,


matematika, pramuka

Abstrak

Kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan extrakurikuler merupakan


kegiatan sistemik yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional sebagai tempat pengembangan
potensi peserta didik. Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang
dipandang perlu mendapatkan layanan pendidikan agar dapat tumbuh
menjadi individu yang berkualitas baik kualitas sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan. Dalam pelaksanaan kurikulum 2013
pengembangan intrakurikuler dan kokurikuler sebagai penunjangnya
harus mampu mencapai dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
sehingga kegiatan tersebut terikat dalam kurikulum yang dilaksanakan
masing-masing satuan pendidikan.

Pengembangan implementasi kurikulum 2013 yang bersifat integral


mengharuskan kegiatan extrakurikuler mampu membentuk dimensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dimensi itulah yang mengingat
keterkaitan dalam pencapaian tujuan pendidikan antara kegiatan
intrakurikurel dan extrakurikuler. Kegiatan extrakurikuler ditujukan

218 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
agar Peserta Didik dapat mengembangkan kepribadian, minat, dan
kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik .

Pelaksanaan kegiatan extrakurikuler di sekolah juga sebagai wadah dan


sarana untuk mencapai dimensi kompetensi sikap dan keterampilan.
Dengan demikian, dimensi sikap dan keterampilan merupakan
kompetensi yang akan dituju pada kegiatan extrakurikuler di sekolah.
Sementara itu, kedua kompetensi tersebut berkenaan dan berhubungan
dengan konten mata pelajaran pada intrakurikluer. Dengan demikian
antara kegiatan extrakurikuler dengan kegiatan intrakurikuler berkaitan
erat. Keterkaitan kegiatan extrakurikuler dalam kegiatan pramuka
dengan intrakurikuler yang dilaksanakan dalam mata pelajaran,
khususnya pelajaran matematika dapat dikaitkan.

Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam pramuka yaitu mencari titik


koordinat sebagai bentuk keterampilan dalam menentukan posisi suatu
objek. Keterampilan tersebut sangat diperlukan untuk kegiatan pramuka
sebagai kegiatan menalar dialam terbuka.

Daftar Pustaka
Pusbangtendik, 2015, Pengembangan Intra dan Extrakurikuler, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014, Matematika Kelas VIII Semester 1,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kaufeld, Martha, 2008, Wahai Para Guru Ubahlah Cara Mengajarmu. Jakarta,
PT. Indeks

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 219
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA
SERO KOKAS FAKFAK DAN
PENGEMBANGANNYA SEBAGAI BAHAN
AJAR MATEMATIKA SD DAN SMP
DALAM TOPIK GEOMETRI DAN
BILANGAN

Chandra Sri Ubayanti


SMA Negeri 1 Fakfak, Jl. K.H. Dewantara Fakfak Papua Barat,
csubayanti@gmail.com

Kata Kunci - Budaya, etnomatematika, Sero Kokas Fakfak,


pengembangan bahan ajar

Extended Abstract

Sero Kokas Fakfak merupakan salah satu hasil budaya nelayan di


Kampung Sisir Distrik Kokas Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat
yang telah dikembangkan secara turun temurun. Sero termasuk alat
perangkap ikan yang ditanam di dasar laut. Bangun sero yang simetris
menjadi sebuah fenomena matematika yang menginspirasi untuk
dijadikan sebagai sumber belajar yang dituangkan dalam bentuk bahan
ajar. Untuk menghasilkan bahan ajar berbasis budaya lokal yang layak
maka dilakukan sebuah penelitian pengembangan dengan metode
pengembangan 4-D (four D) Thiagarajaan, Semmel dan Semmel yang
dimodifikasi hingga tahap ketiga (develop). Adapun konsep-konsep
matematika yang dibutuhkan pada tahap pertama pengembangan bahan
ajar digali melalui suatu studi etnografi terhadap sero Kokas Fakfak.

Informan utama pada studi etnografi sero Kokas Fakfak adalah seorang
nelayan yang merupakan penduduk asli dari Desa Sisir di Distrik Kokas
dan ahli membuat serta faham tentang sero. Data studi selain diperoleh

220 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
melalui wawancara dengan informan, juga melalui kajian literatur,
pencatatan lapangan dan dokumentasi selama observasi terhadap
aktivitas etnomatematika nelayan dalam pembuatan sero Kokas Fakfak.
Fokus aktivitas nelayan yang diamati adalah: menghitung/membilang,
mengukur, merancang bangun sero, menetapkan lokasi, dan
menjelaskan. Untuk mendapatkan data yang valid, digunakan triangulasi
sumber untuk kemudian dilakukan analisis domain dan analisis
taksonomi.

Berdasarkan hasil analisis taksonomi terhadap aktivitas etnomatematika


nelayan selama pembuatan sero Kokas Fakfak, diperoleh bahwa
aktivitas mengukur lebar antara lajur anyaman sero dan penggunaan
satuan pengukuran sero terkait dengan topik Bilangan di SD.
Sedangkan aktivitas merancang bangun sero dan penentuan lokasi sero
terkait dengan topik Geometri di SD dan SMP. Selain itu kaitan ide-ide
matematika yang diangkat dari budaya dengan sumber belajar,
setidaknya memiliki dua karakteristik, yaitu dapat dijadikan sebagai
strategi pemecahan masalah, dan konteks materi pelajaran. Terkait sero
Kokas Fakfak, strategi pemecahan masalah pada aktivitas mengukur
lebar antara lajur anyaman sero dan merancang bangun sero dapat
dijadikan sebagai sumber belajar. Sedangkan konteks penggunaan
satuan pengukuran, penentuan bambu sebagai bahan baku, dan
penentuan lokasi sero, serta merancang bangun sero juga dapat
dijadikan sumber belajar berbasis budaya lokal.

Pada tahap pertama penelitian pengembangan, yaitu tahap define, hasil


analisis taksonomi dari studi enografi menjadi data pada kegiatan
analisis topik dan kompetensi dasar. Kegiatan ini merupakan landasan
bagi kegiatan di tahap pengembangan selanjutnya. Hasil analisis
menunjukkan terdapatnya kaitan antara aktivitas etnomatematika pada
sero Kokas Fakfak dengan topik matematika. Kaitan tersebut adalah: (1)
pengukuran lebar antar lajur anyaman sero terkait prosedur pembagian,
(2) penggunaan satuan pengukuran non baku sero terkait operasi hitung
pada bilangan pecahan desimal, (3) rancang bangun sero terkait dengan
konsep luas, volume, prinsip simetri dan kesebangunan, serta lingkaran,

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 221
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
selanjutnya (4) penentuan lokasi sero terkait dengan konsep jarak,
kecepatan, denah lokasi dan diagram cartesius.

Pada tahap kedua pengembangan, yaitu design, bahan ajar dirancang


dengan mengadaptasi Ethnomathematics Curriculum Textbook: Lesson
Plans for Precalculus, Trigonometry, and Analytic Geometry University
of Hawai‗i – West O‗ahu (2012) dan panduan pengembangan bahan ajar
yang dikeluarkan Depdiknas (2008). Bahan ajar terdiri dari: apersepsi
yang berisi sejarah sero Kokas yang terkait dengan Kompetensi Dasar
(KD) pembelajaran, contoh dan latihan soal konteks sero, materi dan
referensi yang mendukung pencapaian KD pembelajaran.

Selanjutnya pada tahap ketiga, develop, rancangan bahan ajar kemudian


diuji coba namun dibatasi hingga uji coba ahli (expert appraisal)
disebabkan topik yang terkait dengan sero Kokas cukup luas yakni
merupakan topik SD dan SMP. Melalui dua kali siklus revisi uji ahli,
rancangan bahan ajar matematika pada topik Geometri dan Bilangan
untuk siswa SD dan SMP berdasarkan hasil eksplorasi etnomatematika
pada sero Kokas Fakfak dikategorikan layak, dan untuk selanjutnya
dapat diujicobakan di lapangan.

Daftar Pustaka
Bishop, A. J. 1994. Cultural conflicts in mathematics education: Developing a
research agenda. For the learning of mathematics, 15-18. (Online),
(http://www.jstor.org/stable/40248109), diakses 16 Mei 2015.
Bungin, B. (Ed.). 2008. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman
Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
D‘Ambrosio, Ubiratan. 2001. Ethnomathematics: Link Between Traditions and
Modernity. Roterdam/Taipei: Sense Publishers.
Danoebroto, Sri Wulandari. 2013. Tinjauan Sosial Budaya Terhadap Aspek
Afektif Hasil TIMSS Korea dan Indonesia. Buletin Limas Edisi Nomor 31
September 2013. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Demmert, William G , Towner, John.. 2003. A Review Of The Research
Literature On The Influences Of Culturally Based Education On The
Academic Performance Of Native American Students,. September 1, 2003

222 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kim O. Yap, Ph.D. Project Director, 101 SW Main Street, Suite 500
Portland, Oregon 97204
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantatif dan Kualitatif. Edisi
Revisi.Jakarta: Rajawali Press
Hartoyo, Agung. 2012. Eksplorasi Etnomatematika Pada Budaya Masyarakat
Dayak Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Sanggau Kalbar.
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012
Hunter, T.L. 2013. Supporting Learning For Navajo Students Through
Ethnomathematics. Michigan Technological University.(Online),
(http://www.mtu.edu/cls/education/pdfs/reports/hunter_report_2013.pdf),
diakses 23 Februari 2015.
Kawamura, G., Monintja, D. R., & Mangunsukarto, K. 1983. Fishing Gears
And Methods In Java, Madura, And Bali Islands,Indonesia. Japan:
Kagoshima University.
Matang. Rex . 2002. The Role of Ethnomathematics in Mathematics Education
in Papua New Guinea: Implications for mathematics curriculum.
Directions: Journal of Educational Studies Vol 24 (1) June 2002
Modouw, J. 2013. Pendidikan dan Peradaban Papua: Suatu Tinjauan Kritis
Transformasi Sosial. Yogyakarta: Bajawa Press.
Mtetwa, D. K. 1992. Mathematics & Ethnomathematics: Zimbabwean Students'
View. Volume 7 Number 1, January 1992). Isgem (International Study
Group On Ethnomathematics) Newsletter, 7.
Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitiatif: Paradigma Baru
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
National Geographic. 2013. Panjang garis pantai Indonesia Capai 99000
Kilometer. (Online). (http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/10/
terbaru-panjang-garis-pantai-indonesia-capai-99000-kilometer), diakes 18
Desember 2013.
Ormrod, J. E. 2008a. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang Jilid 1 (Keenam ed.). (R. Rahmat, Ed., & W. Indianti,
Trans.) Jakarta: Erlangga.
Ormrod, J. E. 2008b. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang Jilid 2. Edisi Keenam. (R. Rahmat, Ed., & A. Kumara,
Trans.) Jakarta: Erlangga.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 223
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar
Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Perpustakaan Dinas Kelautan dan Perikanan. 2011. Alat Penangkapan Ikan
dengan Sero. (Online),
(http://perpustakaandinaskelautandanperikanan.blogspot.com
/2011/05/alat-penangkapan-ikan-dengan-sero.html), diakses 21 Oktober
2014.
Presmeg, N. C.. 1998. Ethnomathematics In Teacher Education. Journal Of
Mathematics Teacher Education 1: 317–339, 1998. Netherlands: Kluwer
Academic Publishers
Riahaya. 2011. Ternyata Namanya adalah Sero. (Online)
(http://riahaya.blogspot.com/2011/12/ternyata-namanya-adalah-
sero.html), diakses 18 Desember 2013.
Rosa, M., Orey, D.C. 2013. Ethnomodeling as a Research Theoretical
Framework on Ethnomathematics and Mathematical Modeling. 2013.
Journal of Urban Mathematics Education December 2013, Vol. 6, No. 2,
pp. 62–80. (Online), (http://education.gsu.edu/JUME), diakses 24 Januari
2014.
Sinaga, B. T. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika
Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBM-B3).Medan:
Universitas medan.
Sirate, S. Fatimah. 2012. Implementasi Etnomatematika Dalam Pembelajaran
Matematika Pada Jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Jurnal Lentera
Pendidikan, Vol. 15 No. 52 1 Juni 2012: 41-54
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suharjana, Agus. Geometri Datar dan Ruang. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK).

224 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Suherman, Erman., dkk. 2001. Common Text Book Strategi Pembelajaran
Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan
Indonesia
Sukmadinata, N. S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika dan Implikasinya dalam
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Dirjen Dikdasmen Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika.
Supriadi. 2010. Pembelajaran Etnomatematika dengan Media Lidi dalam
Operasi Perkalian Matematika untuk Meningkatkan Karakter Kreatif dan
Cinta Budaya Lokal Mahasiswa PGSD. Jurnal Seminar Nasional STKIP
Siliwangi. Serang: Sekolah Pascasarjana UPI.
Tandililing, Edy. 2013. Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah
Dengan Pendekatan Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal Sebagai
Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Di
Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.
Tandililing, Fitriana. 2012. Etnomatematika Toraja (Eksplorasi Geometris
Budaya Toraja). Universitas Negeri Surabaya. Tesis.
Thiagarajan, Sivasailam., Semmel, Dorothy.,Semmel., Melvin I. 1974.
Instructional development for training teachers of exceptional children A
sourcebook Bloomington, Indiana: Indiana University
University of Hawai‗i – West O‗ahu. 2012. Ethnomathematics Curriculum
Textbook: Lesson Plans for Precalculus, Trigonometry, and Analytic
Geometry University of Hawai‗i – West O‗ahu
Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Povinsi Papua Barat
(UP4B). 2014. Laporan Monitoring Program Afirmasi Pendidikan Tinggi
(ADIK) Papua Tahun 2014.
Walle, J. A. 2007. Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan
Menengah. Edisi Keenam Volume 1. (G. Sagara, L. Simarmata, Eds., dan
Suyono, Trans.) Jakarta: Erlangga.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 225
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENELAAH CARA BELAJAR SISWA
DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP
BERPIKIR KRITIS UNTUK
MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA
BUKU SISWA KELAS VII TOPIK
BILANGAN
Fadiloes Bahar, M.Pd
SMP N 8 Tangerang, Jl. Gatot Subroto km 6 Komplek Yonif Mekanis 203 AK,
Kota Tangerang, fadiloesbahar3@gmail.com

Kata Kunci  Cara Belajar, Berfikir Kritis, Buku Siswa, Bilangan

Extended Abstract

Kurikulum 2013 sudah memasuki tahun ke-3 dalam pelaksaannya.


Secara keseluruhan memang masih banyak hal yang perlu diperbaiki,
baik dari sisi pengimplementasiannya maupun dari infrastruktur yang
mendukung pengimplementasian Kurikulum 2013. Siswa merupakan
salah satu elemen pendukung dalam mengimplementasikan Kurikulum
2013, berhasil tidaknya implementasi dari Kurikulum 2013 akan
tergantung pada kemampuan dan cara belajar dari siswa itu sendiri.

Menelaah cara belajar siswa bertujuan untuk mengetahui kemampuan


siswa mengembangkan konsep berfikir kritis dalam menyelesaikan soal
- soal topik bilangan pada buku siswa matematika kelas VII di SMP
Negeri 8 Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan bentuk penelitian mengacu pada model studi kasus.
Sampel penelitian ini adalah 72 siswa kelas VII SMP Negeri 8
Tangerang.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa cara belajar siswa sangat


berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan berfikir kritisnya. Hal

226 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ini dapat dilihat dari pengamatan , bahwa cara belajar siswa yang
dikelompokkan berdasarkan nilai hasil ujian sekolah (US) dan dengan
pengelompokkan siswa tersebut menghasilkan kriteria untuk siswa
yang berada di kelompok atas kemampuan siswa dalam
mengembangkan cara berfikir kritis tergolong tinggi hampir di atas
76%, sedangkan siswa yang berada di kelompok tengah cara berfikir
kritisnya tergolong sedang yaitu pada level 66 %, dan siswa yang berada
di kelompok bawah dalam mengembangkan berfikir kritisnya
tergolong sangat rendah berkisar 31%.

Cara belajar siswa memang sangat berpengaruh guna mencapai tujuan


dari pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan cara belajar yang
memadai tentu dapat mengembangkan cara berpikir kritis, untuk
mencapai hasil belajar yang sesuai dengan pedoman penilaian dalam
Kurikulum 2013.

Daftar Pustaka
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung : Alfa Beta
I Gusti Putu Sudiarta. 2006. Pengembangan Dan Implementasi Pembelajaran
Matematika Berorientasi Pemecahan Masalah Kontekstual Open-Ended
Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
UNDIKSHA, 39, 1131 - 1152.
Leni Marlina. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui
Metode Problem Solving Pada Pembelajaran IPS Materi Penyimpangan
Sosial Di MTs Islamiyah Ciputat. Jakarta : Skripsi pada FITK UIN Syarif
Hidayatullah : tidak diterbitkan
Effendi. 2012. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia :
http://effendi-dmth.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-belajar-menurut-
para-ahli.html. (20 September 2015).
Rosnawati. S. 2012. Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran Matematika Untuk
Mendukung Pembentukan karakter Siswa. Yogyakarta : Makalah pada
Seminar Pendidikan Nasional Universitas Sanata Dharma.
_________ . 2013. Pengertian Gaya Belajar. [Online]. Tersedia :
http://www.e-jurnal.com/2013/09/pengertian-gaya-belajar.html (20
September 2015).

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 227
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Khoirun Ayuni. 2014. Analisis Pemahaman Siswa Kelas VIIIC SMPN 1
Boyolangu Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014 Pada Materi Pokok
Himpunan ditinjau Dari Gaya Mengajar. Tulungagung : Skripsi pada
FTIK IAIN Tulungagung : tidak diterbitkan.
Lina Kato. 2015. Pengertian Gaya Belajar Dan Teori Gaya Belajar Menurut
Ahli. [Online]. Tersedia :
http://www.onpsikologi.com/2015/10/pengertian-gaya-belajar-dan-teori-
gaya-belajar-menurut-ahli.html (6 Oktober 2015).
__________ . 2015. 7 Manfaat Berfikir Kritis Dan Metode Pemncapaiannya.
[Online]. Tersedia : http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/3/9/7-
manfaat-berpikir-kritis-dan-metode-mencapainya. html [06 Oktober 2015)
Mustaji. _____. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif
Dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia :
http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-
kreatif-dalam-pembelajaran. html (20 September 2015)
________ . 2015 . Pengertian Belajar Menurut Para Ahli Dan Prinsip-Prinsip
Belajar. [Online]. Tersedia :
http://www.belajarbagus.com/2015/04/pengertian-belajar-menurut-para-
ahli.html (20 September 2015)

228 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
MENGGUNAKAN KEPING NAPIER
Joko Suwarno
SMP Negeri 4 Danau Sembuluh; Jalan Padat Karya Desa Terawan;
Kabupaten Seruyan; jsuwarno@gmail.com

Kata Kunci : Pembagian, Bilangan Bulat, Keping Napier

Extended Abstract

Pembagian bilangan bulat merupakan salah satu materi pada pelajaran


matematika yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Dalam
belajar pembagian, siswa harus terlebih dahulu memahami konsep
pengurangan berulang atau perkalian bilangan bulat. Pada umumnya,
guru di kelas memperkenalkan perhitungan pembagian dengan teknik
bersusun (porogapit). Hal ini membuat siswa merasa kesulitan karena
harus menghafal banyak hasil pembagian bilangan bulat. Teknik ini
diajarkan guru sejak siswa bersekolah pada tingkatan dasar sampai
tingkatan atas. Sehingga siswa beranggapan bahwa teknik ini adalah
satu-satunya cara berhitung perkalian.

John Napier, seorang matematikawan abad ke-16 yang mengembangkan


logaritma dengan Tulang/Keping. Di dalam bukunya, Rabdologia,
Napier menerangkan berhitung dengan memindahkan keping–keping
perhitungan pada papan catur dan untuk selanjutnya keping-keping
tersebut disebut keping Napier. Keping Napier digunakan sebagai alat
bantu dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan operasi
perkalian khususnya untuk perkalian bilangan yang besar. Selain itu,
Keping Napier dapat digunakan untuk membantu berhitung pembagian
bilangan bulat. Dengan mengetahui bahwa pembagian merupakan invers
dari perkalian, maka Keping Napier bisa dimanfaatkan untuk berhitung
operasi pembagian bilangan bulat.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 229
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Keping Napier terdiri atas batang indeks dan batang angka. Untuk
menghitung pembagian suatu bilangan dilakukan dengan cara
meletakkan batang indeks di sebelah kiri dan dilanjutkan meletakkan
batang-batang angka yang menunjukkan bilangan pembagi (penyebut)
di sebelah kanan batang indeks. Selanjutnya penyelesaian pembagian
dengan melihat nilai-nilai pada Keping Napier yang mendekati bilangan
yang dibagi (pembilang). Dengan memanfaatkan Keping Napier pada
operasi bilangan bulat bulat, siswa tidak perlu menghafal hasil
pembagian bilangan yang sederhana.

Daftar Pustaka
Subanji, dkk. 2009. Matematika Kreatif. Malang. UM Press.
https://en.wikipedia.org/wiki/Napier's_bones diakses 10 juli 2015
http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Biographies/Napier.html diakses
10 juli 2015

230 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC
APPROACH) PADA MATERI BARISAN DAN
DERET
Rohmat Isnaini
SMK N 1 Kedawung, Kabupaten Sragen, rohmatisnaini15@gmail.com

Kata Kunci: Penelitian pengembangan, multimedia interaktif,


Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan


untuk menghasilkan produk media pembelajaran berupa multimedia
interaktif berbasis pendekatan ilmiah (Scientific Approach) pada pokok
bahasan barisan dan deret bagi siswa kelas X SMK dan mengetahui
dampak pengunaannya terhadap hasil belajar siswa.

Unsur yang dimuat dalam multimedia interaktif adalah: (1) materi


pembelajaran yang disajikan dalam bentuk teks, gambar (vektor atau
bitmap), grafik, animasi, (2) audio, (3) unsur kompabilitas, dan (4)
evaluasi pembelajaran. Multimedia interaktif ini menggunakan
pendekatan ilmiah (Scientific Approach) yang meliputi; (1) observing,
(2) Questioning, (3) Associating, (4) Experimenting,dan (5) Networking.

Metode penelitian terdiri dari dua tahap yaitu: (1) preliminary study
(analisis dan desain), (2) formative Study (Self evaluation, Expert
Reviews, One to one, Small Group, dan FieldTest).

Subjek penilitian adalah siswa kelas X program Studi Agribisnis


Perikanan (AP)-2 SMK Negeri 1 Kedawung, Sragen. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan melalui dokumen, Walktrough, observasi,
dan tes. Berdasarkan penilaian dan saran validator, dari segi content,

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 231
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
design, dan bahasa multimedia interaktif ini dikembangkan. Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan
multimedia interaktif.

Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) aktivitas siswa, dari 24
siswa terdapat 23 (95,83%) siswa memiliki aktivitas dengan kategori B
(baik), dan 1 (4,17%) siswa memiliki aktivitas dengan kategori C
(cukup), dan tidak ada kategori siswa yang memiliki aktivitas K
(kurang), (2) hasil kerja kelompok, dari 3 kelompok yang mencapai
nilai maximum 100 adalah 2 kelompok dan masih terdapat satu
kelompok yang mendapatkan nilai 90, (3) evaluasi, dari hasil evaluasi
nilai maximum 100 dan nilai minimum 60 dengan nilai rata-rata 81,25.
Dari 24 siswa terdapat 20 (83,33%) siswa yang nilainya sama dengan
atau melebihi KKM dan terdapat 4 (16,66%) siswa yang nilainya masih
di bawah KKM.

Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran matematika


pada pokok bahasan barisan dan deret menggunakan multimedia
interaktif berbasis pendekatan ilmiah (Scientific Approach) memberikan
efek positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Daftar Pustaka
Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Semarang
Press.
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif mengembangkan media pembelajaran.
Jakarta: Gaung persada
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soedjadi. 2004. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta: Depdiknas
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakaya.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan zain.2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta, hal 120
Tomera, A. 1974. Transfer and Retentation of Transfer of Science Processes of
Observation an Comparation in Junior High School Students. Science
Education, 58,195-203

232 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Zulkardi. (2002). Developing A Learning Environment on RME for Indonesian
Student Teachers. Doctoral Dissertation. Enschede: University of Twente.
Tersedia:
Http://projects.edte.utwente.nl/cascade/imei/dissertation/disertasi.html.
Diakses 15 Desember 2010.

DEFRAGMENTING STRUKTUR BERPIKIR


MELALUI PEMETAAN KOGNITIF UNTUK
MEMPERBAIKI KESALAHAN SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA
MATERI BALOK
Erna Gunawati1,2, Toto Nusantara1, Abd. Qohar1
Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang1
SMP Negeri 6 PPU Kab. Penajam Paser Utara2
Email: kimberly.erna@gmail.com

Kata Kunci - Defragmenting , Kesalahan Siswa, Soal Cerita Materi


Balok.
Abstrak

Soal cerita masih merupakan soal yang sulit bagi siswa sehingga banyak
siswa yang masih melakukan kesalahan-kesalahan dalam
menyelesaikannya. Kesalahan juga sering dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal cerita materi balok. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan deskripsi defragmenting struktur berpikir melalui
pemetaan kognitif untuk memperbaiki kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita materi balok. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yang dilakukan pada Siswa kelas IX SMPN 6
Penajam Paser Utara yang sudah menempuh materi bangun ruang sisi
datar. Siswa diberikan soal cerita materi balok kemudian diambil 6
orang yang dijadikan sebagai subjek penelitian dengan rincian 2 siswa
berkemampuan rendah, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa
berkemampuan tinggi. Pengambilan data dilakukan dengan metode

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 233
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
think-out-loud (TOL) atau sering disebut think aloud. Data yang
diperoleh kemudian dikodekan dan dijadikan dasar untuk
menggambarkan proses defragmenting yang dilakukan.

Daftar Rujukan
Ackermann, Fran, Colin Eden, dan Steve Cropper. (2004). Getting Started with
Cognitive Mapping. Procedding as a Toturial Papper at the 7 th Young OR
Conference, University of Warwick, 1-14.
Basuki, S. 2002. Beberapa Gagasan Tentang Rencana Praktis Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Budaya. Visi Pustaka Vol. 4, No. 2.
Budiyono. 2008. Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam Pembelajaran
Matematika. Paedagogia.11(1): 1-8.
Gooding, S. 2009. Childrens Difficulties with Mathematics Word Problems.
Proceedinsg Of British for Reseach Into Learning Mathematics. 3
November 2009.
Maag, J.W. 2004. Behavior Management: From Theoritical Implications to
Practical Applications 2nd. California: Thomson Warsworth.
Moleong, L.J. 2014. Metodologi Penenelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Orton, A. 2006. Learning Mathematics issues, Theory and Classroom Practice:
Third Edition. London: Continuum.
Polya, G. 1973. How to Solve It (New Aspect of Mathematical Method). New Jersey:
Princeton University Press.
Rumate, F. A. 2005. Strategi Kognitif dalam Pembelajaran. Makasar: Pusat
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas
Hasanuddin.
Selvera, Nidya R. (2013). Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk Menurunkan
Keyakinan Irasional pada Remaja dengan Gangguan Somatisasi. Jumal
Sains dan Praktik Psikologi, 1 (1), 63 - 76.
Subanji. 2013. Revitalisasi Pembelajaran Bermakna dan Penerapannya dalam
Pembelajaran Matematika Sekolah. Disampaikan pada Seminar Nasional
TEQIP 2013, 9 November 2013. Malang: UM Press.

234 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tauhima, P.M.V.,Aunola, K., & Nurmi, J. 2008. The Assosiatioan Between
Mathematics Word Problems and Reading Comprehension. Educational
Psycology.Vol 8 No 4: 409-426.
Wahono, R. S. 2009. Defragmentasi Otak: Cara Cerdas Menjadi
Cerdas.Universitas Bangka Belitung. http://www.ubb.ac.id/
menulengkap.php?judul=Defragmenting%20Otak%20:%20%Cara%20Ce
rdas%20Menjadi%20Cerdas&nomorurut_artikel=380. (Diakses 27
Oktober 2014)

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 235
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR
SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Tanti Jumaisyaroh Siregar
Yayasan Perguruan Al Washliyah Medan, Jl. Garu II No. 93, Medan,
tanti.jss@gmail.com

Kata Kunci - Kemandirian Belajar, Pembelajaran Berbasis


Masalah.

Extended Abstract

Kemandirian belajar adalah suatu keterampilan belajar yang dalam


proses belajar individu didorong, dikendalikan, dan dinilai oleh diri
individu itu sendiri (Lilik dkk, 2013: 64). Dalam hal ini, peserta didik
mengatur pembelajarannya sendiri dengan mengaktifkan kognitif,
afektif dan perilakunya yang ada pada dirinya sehingga tercapai tujuan
belajar yang diinginkan. Kemandirian belajar penting dikembangkan
pada siswa saat pembelajaran matematika sebab berdasarkan beberapa
hasil studi penelitian ditemukan bahwa individu yang memiliki
kemandirian belajar yang tinggi cenderung belajar lebih baik, mampu
memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajarnya secara efektif;
menghemat waktu dalam menyelesaikan tugasnya, mengatur belajar dan
waktu secara efisien, dan memperoleh skor yang lebih tinggi dalam
pelajaran sains (Hargis dalam Sumarmo, 2004:5).

Namun, saat ini kenyataannya bahwa kemandirian belajar belum


tersosialisasi dan berkembang di kalangan peserta didik, mereka
menganggap bahwa guru satu-satunya sumber ilmu sehingga
menyebabkan siswa memiliki ketergantungan kepada guru. Keadaan
tersebut juga dialami oleh siswa di SMP Ar-Rahman Percut dimana
siswa cenderung pasif dan hanya menerima informasi dan perintah dari
guru saja, siswa jarang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang

236 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
disampaikan serta siswa sering mengalami keraguan dalam
memecahkan permasalahan, karena siswa tidak percaya akan
kemampuan mereka sendiri sehingga menyebabkan kemandirian belajar
yang dimiliki oleh siswa masih rendah.

Kemandirian belajar siswa yang masih rendah disebabkan oleh beberapa


faktor salah satunya pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang mana
selama ini guru masih kurang tepat memilih dan menggunakan model
pembelajaran sebab kebanyakan guru menerapkan pembelajaran
langsung di kelas. Pembelajaran langsung merupakan pembelajaran
dimana guru bertindak sebagai pemimpin sekaligus fasilitator belajar,
sedangkan siswa berperan sebagai individu yang belajar sehingga proses
pembelajaran cenderung didominasi oleh guru atau terpusat oleh guru
(Cahyo, 2013:239). Jadi, pada pembelajaran langsung siswa diberikan
informasi secara langsung oleh guru terkait dengan materi yang
dipelajarinya dan siswa tidak diberikan kebebasan untuk
mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya sehingga siswa kurang
terlibat pada proses pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan
kemandirian belajar siswa masih rendah.

Berdasarkan hal di atas, maka guru perlu memilih suatu model


pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa
dimana salah satunya yaitu dengan menerapkan pembelajaran berbasis
masalah. Pembelajaran berbasis masalah dipilih karena pembelajaran
berbasis masalah memiliki sifat berpusat pada siswa dan menekankan
pada kemandirian belajar (Riyanto, 2010: 291). Pada penerapan
pembelajaran berbasis masalah selalu dimulai dengan guru mengajukan
masalah kepada siswa untuk mendorong siswa belajar kemudian siswa
akan merumuskan kebutuhan belajarnya baik secara individu maupun
secara berkelompok. Hal ini ditindaklanjuti dengan mengakses sumber
belajar dan disini terjadi proses asimilasi struktur kognitif sehingga
melalui rangkaian kegiatan tersebut diharapkan karakter kemandirian
belajar anak akan tumbuh (Napitupulu, 2008:39).

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 237
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuasi eksperimen dengan desain kelompok pre test-post test control
group design yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan
kemandirian belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis
masalah dan pembelajaran langsung. Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Ar-Rahman Percut pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di sekolah SMP Ar-
Rahman Percut sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMP Ar-Rahman Percut dengan mengambil sampel dua kelas sebanyak
60 orang dimana terdiri dari 30 orang siswa pada kelas VIII-A sebagai
kelas eksperimen dan 30 orang siswa pada kelas VIII-B sebagai kelas
kontrol.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran
berbasis masalah dan pembelajaran langsung, sedangkan variabel
terikatnya adalah kemandirian belajar siswa.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini


adalah skala kemandirian belajar yang telah dinilai oleh validator yang
berkompeten dan diujicobakan terhadap responder di luar kelas sampel.
Data dalam penelitian ini terdiri dari data perhitungan indeks gain
kemandirian belajar, data hasil pengujian normalitas, data hasil
pengujian homogenitas dan data hasil pengujian hipotesis. Berdasarkan
hasil pengujian prasyarat analisis data diperoleh bahwa indeks gain
kemandirian belajar berdistribusi normal dan homogen maka
selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah peningkatan kemandirian
belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah lebih
baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung. Hasil
rangkuman untuk pengujian hipotesis tersajikan pada tabel 1 berikut:

238 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 1. Rangkuman Uji t Data Kemandirian Belajar Siswa

Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
Mean
Sig. (2- Differen
F Sig. T df tailed) ce
Lowe Uppe
r r Lower Upper Lower Upper
Gai Equal
n_K variances
ema assumed .360 .551 30.690 58 .000 .38637
ndir
ian
Equal
variances 56.65
30.690 .000 .38637
not 0
assumed

Berdasarkan tabel yang diperoleh menunjukkan bahwa pada taraf


signifikan sebesar 5% atau 0,05 diperoleh bahwa nilai sig.(2-
tailed) adalah 0.000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga
hipotesis nol ditolak. Dengan kata lain, terdapat perbedaan peningkatan
kemandirian belajar antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis
masalah dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung.
Selanjutnya, diperoleh mean difference sebesar 0,38367 bernilai positif
yang berarti rerata gain kemandirian belajar kelas eksperimen lebih
baik secara signifikan daripada rerata gain kemandirian belajar kelas
kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
peningkatan kemandirian belajar antara siswa yang memperoleh

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 239
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan siswa
yang memperoleh pembelajaran langsung.

Daftar Pustaka
Cahyo, A. N. 2013. Panduan Aplikasi Teori- Teori Belajar Mengajar Teraktual
dan Terpopuler. Yogyakarta: Diva Press.
Lilik, S., Djannah,W., dan Wagimin. 2013. Tingkat Penguasaan Self-
Regulated Learning Skills Ditinjau Dari Segi Prestasi Belajar dan
Lama Studi Pada Mahasiswa FKIP UNS. Jurnal Conselium,Vol.1
No.1,
(online),(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/counsilium/issue/view/84,
diakses 6 September 2013).
Napitupulu, E.E. 2008. Developing Reasoning Skills and Problem Solving
Through Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan Matematika
Paradikma UNIMED.
Riyanto, Y. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Sumarmo, U. 2004. Kemandirian Belajar Apa, Mengapa dan Bagaimana
Dikembangkan pada Peserta Didik. Makalah disajikan
pada Seminar Pendidikan Matematika di Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, tanggal 8 Juli.

240 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOK
ALJABAR SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DALAM MATERI MENFAKTORKAN
BENTUK ALJABAR PADA SISWA KELAS
IXC SMPN 1 CAMPALAGIAN
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Sohibah Sain, S.Pd
SMPN 1 Campalagian, Jl. Poros Majene, Polewali Mandar:
sohibah_sain@yahoo.co.id

Kata Kunci-Alat peraga, Blok Aljabar, Hasil belajar

Extended Abstract

Merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk


mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada materi
menfaktorkan bentuk aljabar.setelah pembelajaran mengguanakan alat
peraga blok aljabar pada siswa kelas IXC SMPN 1 Campalagian
Kabupaten Polewali Mandar.

Penelitian ini dilaksanakan.dengan latar belakang rendahnya hasil


belajar siswa pada materi menfaktorkan bentuk aljabar. Adapun solusi
dari permasalaha tersebut yaitu dengan menggunakan alat peraga Blok
Aljabar yaitu sebuah alat peraga yang menggunakan papan sterofoam
dengan blok-bloknya terbuat dari kertas manila yang digunting dengan
ukuran 6cm x 6 cm untuk blok x2 – an, ukuran 3 cm x 6 cm untuk blok
x-an dan ukuran 3 cm x 3 cm untuk blok satuan. Terbuat dari bahan
sederhana yang bahan-bahannya mudah didapatkan serta siswa juga
dengan mudah membuatnya.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 241
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus pertama terdiri dari dua
pertemuan dan siklus kedua juga terdiri dari dua pertemuan. Setiap
siklus melalui tiga tahap, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan dan
pengamatan, serta (3) refleksi, kemudian diakhir setiap siklus diadakan
penilaian berupa tes hasil belajar untuk melihat sejauh mana
peningkatan hasil belajar siswa menggunakan alat peraga blok aljabar.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil


belajar(bentuk uraian), format observasi perilaku guru dan respon siswa,
dan pernyataan angket siswa..Proses/tindakan dan hasil belajar siswa
dalam setiap siklus dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
kualitatif dan kuantitatif.

Subjek penelitian terdiri dari 32 siswa, laki-laki sebanyak 12 orang dan


perempuan sebanyak 20 orang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
yaitu: hasil belajar siswa pada siklus 1 dengan rata-rata adalah 73
dengan ketuntasan 53% dan pada siklus 2 dengan rata-rata 79 dengan
ketuntasan 88%.

Daftar Pustaka
Achsin a, 1980. Media Pendidikan dalam Kegiata Belajar Mengajar, U.
Pandang.
Ainurrahman, 2008. Belajar dan Pembelajaran, Bandung. Alfabeta.
Azhar Arsyad, 2009. Media Pembelajaran, Bandung.PT. Graha grafido

242 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER
SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN
BELAJAR DAN KOMUNIKASI DALAM PROSES
BELAJAR MATEMATIKA
Sriyati
SMP Negeri 1 Margomulyo, Margomulyo, Bojonegoro;
sriyatispd69@gmail.com

Kata Kunci— Karakter siswa, kesulitan belajar, kesulitan


komunikasi, belajar matematika

Extended Abstract

Menganalisa prestasi siswa sebelum dilaksanakan proses belajar


mengajar di kelas, atau dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal
disebut sebagai faktor intake, sangatlah membantu dalam memberi
gambaran posisi siswa, untuk selanjutnya menindaklanjutinya guna
mengetahui penyebab dan cara mengatasi. Guru dalam mengelola siswa
yang mengalami kesulitan belajar memerlukan pendekatan khusus,
karena proses belajar siswa semacam ini tidak bisa disamakan dengan
siswa lainnya di sekolah umum. Penanganan akan lebih mendalam lagi
jika siswa tersebut juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Selanjutnya, bagaimana menanamkan, menumbuhkembangkan, atau
membangkitkan karakter siswa yang mengalami kesulitan belajar dan
atau kesulitan berkomunikasi dalam proses belajar matematika. Hal ini
merupakan tantangan tersendiri bagi guru matematika.

Menurut (Ibuka, 2009: 35) kemampuan manusia ditentukan oleh


pendidikan serta lingkungan. Prestasi anak tergantung metode
pendidikan yang diterimanya. Pendidikan di sekolah memegang peranan
penting dalam mengembangkan karakter siswa. Pendidikan dasar,
termasuk sekolah menengah pertama (SMP), bertujuan membangun
landasan bagi berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 243
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
dan berkepribadian luhur; berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif,
sehat, mandiri, dan percaya diri; toleran, peka sosial, demokratis, dan
bertanggung jawab. Berdasarkan hal tersebut, sangatlah jelas bahwa
tujuan pendidikan sangat berkaitan dengan pembentukan karakter siswa.
Kesulitan belajar yang didefinisikan oleh The United States Office of
Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003: 06) dalam
pedidikan sarjana.com., menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah
suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang
mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajar atau tulisan.
Gangguan komunikasi pada siswa meliputi gangguan bahasa, gangguan
bicara, dan gangguan suara.

Tempat pengamatan dalam penyusunan makalah ini adalah SMP Negeri


1 Margomulyo, pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 dan
2015/2016. Sumber data adalah adalah hasil penelitian (tesis) terhadap
siswa kelas 9 dan satu siswa kelas 7 yang sejak awal masuk sudah
mendapat predikat anak berkebutuhan khusus. Materi, jenjang kelas,
dan usia siswa yang dipakai dalam penelitian dan pengamatan satu
siswa memang berbeda, tetapi dianggap tidak berpengaruh terhadap
kesimpulan. Siswa berusia antara 14-16 tahun dan imbas dari metode
pendekatan terhadap siswa adalah sama. Pengamatan pada tesis
dilakukan terhadap tiga subyek kelompok bawah. Pengumpulan data
tesis dilakukan dengan tes dan wawancara, sedangkan pengamatan
terhadap satu siwa kelas 7 dimulai dari pembelajaran awal, ulangan
harian, remidi dengan perubahan metode mengajar, pendekatan,
kemudian tes. Data yang diperoleh pada tesis dianalisis dengan
mengkategorikan respon siswa dalam level prastruktural, unistruktural,
multistruktural, relational, dan extended abstrak, sedangkan pada
penelitian selanjutnya siswa dikelompokkan berdasar hasil tes, yaitu
kelompok bawah, sedang, dan atas. Dalam pengamatan ini respon siswa
prastruktural, unistruktural dianggap respon kelompok bawah,
multistruktural dianggap respon kelompok sedang, dan relational,
extended abstrak adalah respon kelompok atas. Di dalam wawancara,
pendekatan serta penerapan metode pembelajaran ulang selalu

244 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
disisipkan stimulasi dan penciptaan suasana nyaman pada siswa.
Pengamatan dititikberatkan pada bagaimana perubahan reaksi/respon
siswa ketika menghadapi masalah setelah adanya stimulus-stimulus
yang disampaikan secara pribadi.

Hasil tesis dan penelitian berikutnya digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Deskripsi Siswa


Kelompo
Bawah Sedang Atas
k
Penelitia Extende
n Respon Prastruktur Unistruktur MultistrukturRelasion d
Soal al al al al Abstra
k
1 Sh MS HC
HC, MS,
I 2
Sh
3 Sh HC MS
1 MM
II
2 MM

Berdasar data pada tabel stimulus dan penciptaan rasa nyaman pada diri
siswa mampu mengubah respon dalam menghadapi soal. Respon siswa
yang tidak stabil diperkirakan stimulus yang masuk frekuensinya tidak
tetap, munculnya capek yang menumbuhkan rasa jenuh pada siswa, atau
adanya gangguan dari luar yang kurang bisa dikontrol. Munculnya
respon yang positif secara otomatis turut menumbuh kembangkan
karakter berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif, sehat, mandiri, dan
percaya diri; toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
Sedangkan karakter beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur diintegralkan dalam
pembelajaran matematika.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 245
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Menumbuhkembangkan karakter siswa guna menghadapi jamannya,
tentunya harus dipupuk dan dijaga terus sepanjang hayat, terutama
terhadap anak-anak yang memerlukan perhatian lebih. Adalah menjadi
tugas utama guru untuk mendidik siswanya sebelum mengajar. Belajar
seyogyanya dilakukan dengan ikhlas dan senang hati. Ketertarikan akan
meningkatkan minat yang merupakan motivasi terbaik guna
menumbuhkembangkan karakter siswa.

Daftar Pustaka
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ibuka, Masaru. 2009. Membuka Lorong Dunia Anak. Yogyakarta: Annora
Media
Sriyati. 2014. Respon Siswa Kelas IX Berdasarkan Taksonomi SOLO dalam
Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Lengkung yang Disusun Sesuai
dengan taksonomi Bloom di SMP Negeri 1 Margomulyo. Tesis.
Surakarta: UNS.

246 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENUMBUHKAN KARAKTER CINTA
TANAH AIR MELALUI PEMBELAJARAN
PELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS
BUDAYA DAN CERITA LELUHUR
BANGSA
Lestiana1)
1)
Prodi Magister Pendidikan Matematika FKIP UNS, Jl. Ir Sutami 36A
Surakarta; lestiana.327@gmail.com

Kata Kunci— Karakter, Cinta Tanah Air, Matematika

Extended Abstrak

Pengaruh kemajuan teknologi serta semakin modern kehidupan


berbangsa tidak dapat dipungkiri lagi. Lambat laun hal ini akan
berdampak menurunnya pengetahuan dan motivasi belajar budaya dan
cerita leluhur bangsa. Saat ini, dari anak kecil hingga orang dewasa
semakin sibuk dengan kehidupan modernisasi yang semakin
berkembang dengan pesat. Selain itu menurut Supinah dan Ismu Tri
Parmi (2011: 2) bahwa pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini dinilai
sarat dengan muatan-muatan intelektualistik dan materialistik, yang
mengesampingkan nilai-nilai moral budaya dan budi pekerti dalam
membentuk karakter siswa, sehingga menghasilkan siswa yang pintar
tetapi tidak bermoral. Oleh karena itu pentingnya pengenalan budaya
dan cerita leluhur bangsa dalam pembelajaran khususnya matematika
untuk menanamkan karakter cinta pada tanah air sendiri sedini mungkin.

Salah satu upaya untuk menanamkan karakter cinta pada tanah air dapat
dilakukan melalui persoalan matematika yang berhubungan dengan
budaya dan cerita leluhur bangsa. Contoh-contoh persoalan tentang
budaya dan cerita leluhur bangsa sebagai berikut.

1. Pada materi relasi.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 247
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
a. Relasi antara dua himpunan, misalnya himpunan A dan
himpunan B, suatu aturan yang memasangkan anggota-
anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Himpunan A memuat nama-nama presiden RI pertama
hingga ke tujuh dan himpunan B memuat nama-nama wakil
presiden RI yang telah menjabat. Sehingga siswa
diharapkan dapat memasangkan nama presiden dan wakil
presiden pada persoalan tersebut.
b. Relasi antara dua himpunan, misalnya himpunan A dan
himpunan B, himpunan A memuat nama candi-candi di
Indonesia dan himpunan B memuat nama kota candi itu
berada.
2. Pada materi himpunan. Siswa menyebutkan anggota himpunan
nama delapan pahlawan revolusi yang gugur pada G30SPKI.
3. Pada materi bangun ruang. Pada materi ini siswa dihadapkan
dengan bangun-bangun ruang dengan bentuk menyerupai rumah
adat, misalnya rumah adat joglo dari jawa tengah atau rumah adat
honai dari papua.

Selain berupa persoalan-persoalan pada materi matematika. Seorang


guru dapat menanamkan karakter cinta pada tanah air melalui metode
pembelajaran yang inovatif. Misalnya sebagai berikut:

1. Jika pada model pembelajaran NHT (Number Head Together)


menggunakan penomoran, maka dapat dibuat sebuah inovasi yaitu
penomoran dirubah dengan nama-nama provinsi, nama tarian,
nama pahlawan, dsb.

Pendidikan matematika akan berperan secara maksimal dalam rangka


pembentukan karakter bangsa apabila guru memahami nilai-nilai yang
terkandung dalam matematika dan pembelajarannya. Nilai-nilai tersebut
akan tertanam lebih dalam dari pada konsep matematika maupun
prosedur matematika yang apabila jarang digunakan akan cepat

248 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
memudar. Guru matematika harus memahami nilai-nilai matematika
yang harus ditanamkan dalam pembelajaran. Nilai-nilai tersebut harus
termuat dalam bahan ajar dan dalam proses belajar mengajar. Dengan
demikian diharapkan siswa dapat belajar sambil mengenal budaya dan
cerita leluhur bangsa sehingga meningkatkan salah satu karakter yang
diharapkan dari program pemerintah saat ini yaitu karakter cinta tanah
air.

Daftar Pustaka
Supinah, Ismu Tri Parmi. 2011. Pengembangan Pendidikan Budaya Dan
Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Matematika Di SD. Yogyakarta:
PPPPTK Matematika

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 249
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
LEMBAR KERJA SISWA SEBAGAI
SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA

Mohamad Nurdin
SMP Negeri 3 Purwosari Satu Atap, Jl. Arjuno No. 1 Dsn. Ketuwon Ds.
Sumberejo Kec. Purwosari, Kabupaten Pasuruan ; reganurdin@gmail.com

Kata Kunci—Lembar Kerja Siswa; Sumber Belajar; Motivasi


Belajar

Extended Abstract

Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar siswa adalah


sumber belajar (Spradnyani N.M. dkk., 2013). Sumber belajar yang
sering digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah adalah Lembar
Kerja Siswa (LKS) (Fannie R.D. & Rohati, 2014). LKS membantu
siswa untuk mencari dan menambah informasi yang dipelajari (Aryani
F. & Hiltrimartin C., 2011). LKS yang disusun secara menarik dan
sistematis dapat membantu siswa untuk belajar lebih aktif secara
kelompok atau individu (Fannie R.D. & Rohati, 2014; Widyantini T.,
2013). Salah satu faktor siswa belajar secara aktif adalah adanya
motivasi belajar dalam dirinya.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang efektif dalam


kegiatan belajar siswa serta mempengaruhi hasilnya (Sukada I.K. dkk.,
2013; Susetyo Y.F. & Kumara A., 2012; Saleh M. 2014; Kurniawan D.
& Wusta D.U., 2014). Untuk itu guru harus mampu menumbuhkan
motivasi belajar siswa sebagai tindakan nyata dalam
mempertanggungjawabkan tugasnya sebagai seorang guru.

Kondisi nyata yang terjadi di SMP Negeri 3 Purwosari Satu Atap,


sekolah melakukan kontrak dengan pendistributor LKS sehingga dalam

250 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kegiatan proses belajar matematika siswa menggunakan LKS sebagai
salah satu sumber belajar yang telah disediakan. Sementara itu (Fannie
R.D. & Rohati, 2014) LKS yang digunakan di sekolah-sekolah
kebanyakan membosankan diri siswa baik segi penyajian materi atau
tampilannya. Hal ini dapat berpengaruh pada motivasi belajar siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana


pemanfaatan LKS sebagai sumber belajar yang efektif dan motivasi
belajar siswa kelas IX B SMP Negeri 3 Purwosari Satu Atap semester
ganjil tahun 2015-2016 . Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Metode pengambilan data melalui
observasi dan wawancara. Hasil penelitian penggunaan LKS sebagai
sumber belajar yang efektif dan motivasi belajar disimpulkan sebagai
berikut: 1) agar LKS berfungsi secara maksimal maka harus ada
penelaahan LKS secara kontinu dan disertai metode penyampaian yang
tepat; 2) menyesuaikan permasalahan-permasalahan yang terdapat
dalam LKS dengan materi yang dipelajari siswa; 3) menggunakan LKS
sebagai tambahan referensi siswa untuk mendapatkan inormasi; 4)
adanya perhatian tentang pekerjaan siswa yang terkait dengan LKS; dan
5) Memberikan tugas rumah yang berkaitan dengan LKS.

Daftar Pustaka
Aryani F. & Hiltrimartin C. 2011. Pengembangan LKS untuk Metode
Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII di SMP
Negeri 18 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 5 No. 2 Th.
2011, 129-143
Fannie R.D. & Rohati. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) pada Materi Program Linear
Kelas XII SMA. Jurnal Sainmatika. Vol. 8 No. 1 Th. 2014 ISSN 1979-
0910, 96-109.
Kurniawan D. & Wustqa D.U. 2014. Pengaruh Perhatian Orang Tua, Motivasi
Belajar, dan Lingkungan Sosial terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa SMP. Jurnal Riset Pendidikan Matematika. Vol. 1 No. 2 Th. 2014,
176-187
Saleh M. 2014. Pengaruh Motivasi, Faktor Keluarga, Lingkungan Kampus, dan
Aktif Berorganisasi Terhadap Prestasi Akademik. Phenomenon Jurnal
Pendidikan MIPA. Vol. 4 No. 2 Th. 2014 ISSN 2088-7868, 109-141

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 251
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Sukada I.K. dkk. 2013. Kontribusi Minat Belajar, Motivasi Berprestasi dan
Kecerdasan Logis Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika siswa
SMA Negeri 1 Kintamani. e-Journal Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan. Vol. 4 Th.
2013.
Supradnyani N.M. dkk. 2013. Kontribusi Kemampuan Manajemen Kelas, Etos
Kerja dan Pemanfaatan Media Belajar terhadap Efektifitas Pembelajaaran.
e-Journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan. Vol. 4 Th. 2013.
Susetyo Y.F. & Kumara A. 2012. Orientasi Tujuan, Atribusi Penyebab, dan
Belajar Berdasar Regulasi Diri. Jurnal Psikologi. Vol. 39 No. 1 Th. 2012,
95-111
Widyantini T. 2013. Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai Bahan
Ajar. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

252 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM
MELATIH KEMAMPUAN KONEKSI
MATEMATIS SISWA
Sujinal Arifin
UIN Raden Fatah, Jl. Prof. K.H. Zainal Abidin Fikry KM 3,5 Palembang;
sujinal@radenfatah.ac.id

Kata Kunci— Kooperatif; Think Pair Square, Snowball Throwing,


Group Investigation, Koneksi Matematis.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapakan model


pembelajaran kooperatif dalam melatih kemampuan koneksi matematis
siswa. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari Think Pair Square, Snowball Throwing, Group
Investigation. Kemampuan koneksi siswa dalam penelitian ini ditinjau
dari tiga aspek yaitu (a) koneksi antara pengetahuan matematika baru
dengan pengetahuan matematika yang sudah ada sebelumnya; (b)
koneksi antar konsep-konsep matematika, dan (c) koneksi antara
matematika dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif. Sampel penelitian ini 120 siswa dari 3
SMP di kota Palembang yang terakreditasi B. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi, dimana tes
digunakan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa,
sedangkan observasi digunakan untuk memperoleh data tentang
keterlaksanakan proses pembelajaran dengan model kooperatif. Dari
hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan koneksi
siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Square terkategori baik, Snowball Throwing terkategori cukup
baik, dan Group Investigation terkategori baik, sehingga secara umum
disimpulkan model pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk
melatih kemampuan koneksi matematis siswa.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 253
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
KREATIVITAS MENYELESAIKAN
MASALAH ALJABAR DENGAN PALUBAR
UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER
PANTANG MENYERAH
Ismul Farikhah1)
1)
SMP Negeri 5 Kepil, Ropoh – Kepil – Wonosobo, ismulfarikhah@gmail.com

Kata Kunci— Kreativitas, Pantang Menyerah, PALUBAR

Extended Abstract

Pembelajaran matematika saat ini lebih seting diartikan sebagai


pembelajaran yang hanya didominasi oleh penggunaan rumus-rumus.
Tuntutan untuk mengahasilkan nilai bagus dalam ujian seringkali
menyebabkan pembelajaran menjadi tidak bermakna, yang hanya
menekankan hafalan rumus untuk dapat menyelesaikan soal-soal
matematika. Hal ini diperburuk dengan adanya pengunaan rumus-rumus
praktis yang disampaikan kepada siswa demi menghasilkan nilai yang
bagus.

Kegiatan yang terjadi saat pembelajar matematika sebenarnya kaya akan


makna. Ketika siswa menyelesaikan permasalahan matematika maka
yang dibutuhkan adalah proses untuk menyelesaikan, kreativitas dalam
memilih cara penyelesaian, serta belajara ulet, teliti dan cermat.
Kreativitasitas dalam menyelesaikan/ menjawab soal matematika sangat
penting, hal ini dapat memotivasi siswa untuk selalu kreativitas dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dialami sehari-hari.
Tidak hanya belajar satu cara, selalu mencari cara-cara baru dan pantang
menyerah dalam menjawab permasalahan matematika dapat
menanamkan karakter pantang menyerah hal-hal baru pada diri siswa.
Hal ini sangat diperlukan oleh siswa untuk dapat bersaing dalam kelak.
Pembelajaran matematika dapat dijadikan sarana untuk mempersiapkan

254 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
siswa menjadi pribadi yang kreativitas sehingga pantang menyerah
untuk mendukung pencapaian Indonesia dalam bersaing di ASEAN.

Penggunaan PALUBAR sebagai alat peraga pembelajaran, merupakan


salah satu upaya untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa
kelas VIII terhadap materi Aljabar. Selain menyenangkan, penggunaan
alat peraga ini dapat menumbuhkan karakter positif siswa yaitu
menumbuhkan karakter pantang menyerah.

Gambar berikut merupakan gambaran bagaimana alat peraga ini dapat


menumbuhkan daya kreativitas siswa dan pantang menyerah untuk
mencapai tujuan. Dalam proses menyelesaikan permasalahan
matematika dimungkinkan siswa menemukan beberapa model gambar.
Sehingga siswa harus kreatif dan terus mencoba. Contoh:
Memfaktorkan bentuk 2x2 + 7x – 15

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 255
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar 1. Contoh proses yang meningkatkan kreativitas dan karakter
pantang menyerah

Berdasarkan soal 2x2 + 7x – 15, karena untuk yang suku tengah yaitu +
7x, maka yang digunakan adalah gambar (b). Untuk persegi panjang
warna biru yang berjumlah 10 kita batasi dengan karet warna putih, dan
untuk persegi panjang warna biru yang berjumlah 3 kita batasi dengan
karet gelang warna merah. Terlihat bahwa 2x2 + 7x – 15 merupakan
persegi panjang dengan ukuran panjang x + 5, dan lebar 2x – 3.
Sehingga 2x2 + 7x – 15 mempunyai faktor (x + 5) dan (2x –3)

Penggunaan alat peraga PALUBAR dapat memberikan alternative cara


memperoleh jawaban yang berbeda dari cara-cara yang sudah umum
dipakai, sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam

256 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
menyelesaikan permasalahan matematika. Kreativitas dan karakter
pantang menyerah terjadi ketika siswa mencoba-coba untuk menemukan
bentuk penyelesaian yang benar dalam menentukan faktorisasi aljabar.

Terjadi perubahan pada diri siswa baik dari aspek afektif, psikomotori,
maupun aspek kognitif. Pada pembelajaran ini menjadikan siswa untuk
saling peduli kepada teman, meningkatkan ketrampilan dan kreativitas
siswa dalam menyelesaikan permasalahan.

Daftar Pustaka
Angga Kristiyajati. (2013). Perkalian Dua Suku Dua. Diakses: Juli 2015.
http://p4tkmatematika.org/2013/04/perkalian-dua-suku-dua/.
Conny R Semiawan. (2009). Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT
Indeks
Deni Koswara. (2008). Bagaimana Menjadi Guru Kreatif?. Bandung. PT
Pribumi Mekar.
Erman Suherman dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung: Jurdik Matematika Fakultas Pendidikan MIPA
UPI.
Hamzah B Uno. (2012). teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Maylanny Christine. (2009). Pedagogi: Strategi dan Teknik Mengajar dengan
Berkesan. Bandung: PT Setia Purna Inves.
Mel Silberman. (2002). Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Yappendis.
Muclhas Samani. (2010). Menggagas Pendidikan Bermakna. Surabaya: SIC.
Nana Sudjana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Poerwadarminta. (2011). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sadirman A.M. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Wahyudin, Sudrajat. (2003). Ensiklopedi Matematika untuk SLTP (Topik-topik
Pengayaan Matematika). Jakarta: Tarity Samudra Berlian.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 257
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
REKREASI MATEMATIKA DENGAN
TEKNIK KOLASE UNTUK
KESEBANGUNAN BANGUN DATAR
Lailatul Masfufah1), Supriyatno Widodo2)
1)
MTsN Grabag, jl kh syiroj grabag, Magelang; masfufah.zaitin61@gmail.com
2)
MTsN Ngablak, jl Mangli km 0 Ngablak, Magelang;
supriyatnowidodo@gmail.com
Kata Kunci— Rekreasi Matematika, Teknik kolase, kesebangunan,
bangun datar

Extended Abstract

Salah satu hambatan yang dialami siswa dalam belajar matematika


adalah lemahnya pemahaman akan hal – hal yang bersifat abstrak.
Rekreasi matematika merupakan kegiatan menyenangkan yang
membangkitkan minat siswa mempelajari dan memahami konsep
matematika yang abstrak tersebut hingga tampak nyata. Salah satu
diantaranya pembelajaran dengan teknik kolase yaitu seni menempel
potongan potongan kertas sehingga membentuk sebuah rancangan atau
desain tertentu. Kolase kaya akan unsur pendidikan untuk
perkembangan otak karena dengan kolase dapat melatih untuk berkreasi,
mengenal bentuk geometris serta melatih kemampuan motorik halus.
Asumsi inilah yang melatar belakangi pembelajaran melalui rekreasi
matematika dengan teknik kolase untuk kesebangunan bangun datar.
Teknik kolase yang diterapkan dalam kesebangunan adalah menempel
pasangan bangun datar yang sebangun dalam berbagai variasi. Berbagai
variasi yang diperoleh dalam menempel pasangan bangun datar yang
sebangun ini diharapkan mampu menerampilkan pemahaman konsep
pasangan sisi - sisi bersesuaianyang sebandingsehingga siswa dapat
menyelesaikan soal kesebangunan beserta aplikasi yang berkaitan

258 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dengan pemecahan masalah kesebangunan dalam kehidupan meskipun
dalam berbagai bentuk variasi.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang dilakukan terhadap 32 siswa


kelas IX MTs Negeri Grabag Kabupaten Magelang menggunakan model
penelitian tindakan kemmis dan taggartyang dilakukan dalam tiga
siklus, analisis data kuantitif diskriptif yang diperoleh menunjukkan
adanya peningkatan dalam pemahaman konsep, kemampuan
menyelesaikan soal, dan kemampuan mengaplikasikan konsep dalam
pemecahan masalah. Pada siklus pertama terdapat 13 siswa (40%)
paham konsep kesebangunan, siklus kedua meningkat menjadi 25 siswa
(78 %) dan siklus ketiga menjadi 30 siswa (93%). Kemampuan
menyelesaikan soal terkait kesebangunan juga mengalami peningkatan
yang semula pada siklus pertama terdapat 5 siswa (16%), siklus kedua
mengalami peningkatan menjadi 20 siswa ( 63%) dan siklus ketiga 27
siswa(84%). Peningkatan juga terjadi pada kemampuan
mengaplikasikan konsep kesebangunan dalam pemecahan masalah yang
semula pada siklus pertama hanya terdapat 3 siswa (10%), pada siklus
kedua menjadi 19 siswa (59%) dan siklus ketiga 24 siswa(75%).

Dengan demikian rekreasi matematika dengan teknik kolase untuk


kesebanguan bangun datar merupakan kegiatan pembelajaran yang
sangat sederhana namun mampu memberi kontribusi terhadap
kemampuan penguasaan materi kesebangunan terhadap siswa MTs
Negeri Grabag Kabupaten Magelang.

Daftar Pustaka
Cholik Adinawan M.,Sugiyono.2007. Matematika 3B untuk SMP Kelas IX
Semester1.Jakarta: Erlangga.
Suaji,Untung Trisna, dan Agus Dwi Wibawa.2011. Pemanfaatan Matematika
Rekreasi dalam Pembelajaran Matematika di SMP.Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 259
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN MEDIA KARTU TERHADAP
PEMBELAJARAN MATERI PENJUMLAHAN
PECAHAN KELAS VII SMPIT AL-HARAKI
Novita Andriani, S.Pd
SMPIT Al-Haraki, Jl. Belimbing III No.1 Pancoranmas-Depok,
novita1811@gmail.com
Kata Kunci: Media kartu bilangan pecahan, penjumlahan pecahan

Extended Abstract
Makalah ini bertujuan melaksanakan tugas laporan supervisi guru di
sekolah tentang penggunaan media kartu terhadap pembelajaran materi
penjumlahan pecahan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana efektifitas penggunaan media kartu terhadap pembelajaran materi
penjumlahan pecahan. Adapun objek penelitian ini adalah siswa SMPIT
Al-Haraki Depok kelas 7 Ash Shoffat yang berjumlah 30 siswa.

Pada penelitian ini, siswa disajikan video pembelajaran tentang


penjumlahan pecahan. Setelah siswa mendapatkan
informasi/pengetahuan tentang materi, siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari 4/5 siswa. Selanjutnya siswa dibagikan
kartu yang terdiri dari angka-angka pecahan yang harus disusun dan
dijumlahkan oleh masing-masing siswa dengan mengerjakan seperti
konsep yang sudah didapatkan dari video yang ditampilkan sebelumnya.
Kemudian masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pekerjaan
masing-masing siswa dan mempresentasikannya di depan kelas.

Secara umum diperoleh siswa SMPIT Al-Haraki dapat memahami


materi penjumlahan dan antusias terhadap pembelajaran apabila
ditunjang oleh media pembelajaran yang inovatif. Media kartu ini

260 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
diharapkan dapat dikembangkan dalam bentuk lain dan juga tidak
terbatas hanya pada pembelajaran materi penjumlahan pecahan saja.

Selanjutnya ucapan terima kasih kepada pihak sekolah yang


memberikan motivasi agar terselesaikannya makalah ini dan juga
kepada siswa yang telah berperan aktif terhadap pembelajaran sehingga
penelitian ini berjalan dengan lancar.

Daftar Pustaka

Prof. DR. H. Aminuddin Rasyad. 2003. Teori Belajar dan


Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA PRESS

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 261
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
VISUALISASI GAMBAR DALAM
MENGINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP PERKALIAN AL JABAR KELAS 8
SMPIT AL HARAKI
Abdul FarizNaim, S.Pd

SMPIT AL HARAKI, Jl. Belimbing 3, no. 1 Pancoran Mas, Depok;


pelukismentaripagi@gmail.com

Kata Kunci–media pembelajaran, visualisasi, perkalian al jabar

Extended Abstract

Penilitian dilaksanakan di kelas 8 An-Nurdan 8 An-Najm SMPIT Al


Haraki, Depok. Kedua kelas tersebut homogeny sehingga dianggap
lebih menghasilkan data yang valid. Waktu penelitan di bulan
September selama 2 kali pertemuan (4 JP) di masing-masing kelas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Pada pertemuan pertama, di awal pembelajaran guru mengulang
secara singkat tentang konsep al jabar dan penyelesaian luas persegi
panjang. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan pancingan kepada siswa
agar mengingat kembali pelajaran yang lalu. Setelah itu guru
menampilkan video tentang penyelesaian perkalian al jabar dengan cara
visualisasi gambar.

262 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar 1. Visualisasi gambar perkalian al jabar

Setelah diberikan beberapa contoh penyelesaian, siswa bersama


kelompoknya diberikan 3 soal untuk didiskusikan dan
dicaripenyelesaiannya. Di tahap akhir setelah di lakukan diskusi, guru
membantu siswa dalam menyimpulkan cara perkalian al jabar yang
lebih ringkas seperti yang ada di buku paket matematika. Dipertemuan
kedua, siswa diminta mengerjakan secara mandiri soal-soal perkalian al
jabar dengan cara visualisasi gambar dan cara lain yang didapat saat
mengambilkesimpulan di pertemuan sebelumnya. Terdapat
pengembangan dalam pengerjaan dengan cara visualisasi gambar, yaitu
siswa diminta untuk membuat gambar pada kertas origami sesuai
dengan ukuran yang ditentukan, lalu menempelkan di kertas yang sudah
disediakan dan mulai menghitung berapa hasil perkalian al jabar

Dari kedua kelas tersebut, didapathasil yang cukup signifikan. Dilihat


dari pertemuan pertama, siswa sudah mulai menguasai perkalian al jabar
dengan bantuan gambar dan lebih mudah dalam menyimpulkan cara
ringkas perkalian al jabar. Di pertemuan kedua, siswa sudah semakin
lancar dalam menggambar visualisasi perkalian al ajbar di kertas
origami dan menempelan lalu menghitung hasilnya. Dipertemuan kedua

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 263
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ini, siswa dilatih kecakapan motoriknya pula pada saat membuat
visualisasi perkalian al jabar dengan kertas origami lalu
menempelkannya di kertas.

Diharapkan dengan media pembelajaran visualisasi gambar perkalian al


jabar, siswa dapat lebih memahami konsep perkalian al jabar dan bisa
lebih mengingat cara penyelesaian serta terlatih prikomotornya dalam
pembelajaran matematika. Dengan media pembelajaran ini, peneliti juga
berharap matematika lebih bisa dilihat dalam bentuk sesuatu yang nyata
dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Pak Maulana selaku kepala


SMPIT Al Haraki yang telah memberikan kesempatan untuk meneliti
dan mengembangkan media pembelajaran matematika di sekolah serta
membantu dalam memberikan saran-saran guna memaksimalkan hasil
yang di dapat.

Daftar Pustaka

Kementrian Pendidikandan Kebudayaan, 2014. Buku Matematika Kelas


VII SMP/MTs Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian
Pendidikandan Kebudayaan

264 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBELAJARAN MATERI KESEBANGUNAN
MENGGUNAKAN MODEL PESITA DAN
EFEKTIVITASNYA PADA SISWA KELAS IX
SMPN 1 AMPELGADING, KABUPATEN
MALANG
Hidayah Susatri
SMPN 1 Ampelgading, Kab. Malang;hidayahsusatri@gmail.com

Kata Kunci— Kesebangunan, Pembelajaran Silih Tanya

Extended Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan, kwalitas berpikir
dan kreativitas siswa pada konsep Kesebangunan menggunakan
modelPeSiTa (Pembelajaran Silih Tanya ). Model ini dilandasi oleh
teori Konstruktivisme, Problem Posing, Permainan, Kooperatif dan
Kompetitif.. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
dengan dua siklus. Tiga puluh siswa berpartisipasi dalam penelitian ini.
Siswa diamati selama dua siklus ini dan diberi tes formatif di setiap
akhir siklus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kreativitas siswa
mengalami peningkatan, setiap siswa dapat membuat sendiri masalah
atau soal tentang kesebangunan dengan berbagai variasi. Hasil
penelitian memperlihatkan adanya peningkatan keaktifan, kemampuan
dan kreativitas siswa, yang ditujukkan pada proses dan hasil belajar.
Dari siklus I ke siklus II, keaktifan siswa meningkat dari 62, 5%
menjadi 75,2 % . Hasil tes juga menunjukkan peningkatan dimana
banyak siswa yang memperoleh nilai minimal KKM (75) pada siklus I
sebesar 63,33 % menjadi 80 % pada siklus II. Respon siswa positif
ditandai dengan prosentase respon positip siswa sebesar 89,68 %, Hal
ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran materi Kesebangunan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 265
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
menggunakan model PeSiTa adalah efektif dan menyenangkan bagi
siswa.

Daftar Pustaka
As‘ari, Abdur Rahman. 2003. Pembelajaran Matematika dengan
Pendekatan Problem Posing. Pelangi Pendidikan.
Cholisah, Nur. 2012. Pembelajaran Matematika dengan Metode Silih
Tanya pada Materi Pokok
Lingkaran.[Online]https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=nu
r+cholisah+%2Bsilih+tanya&btnG. (diakses : 26 September 2015)
Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta
Juhria, Muhayanatul.2009. Proses Inetraksi Berfikir Siswa dengan
Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Silih Tanya Kelas
VII MTs Negeri Batu. Skripsi Jurusan Matematika-Fakultas MIPA.
Universitas Negeri Malang.

Silver. 1996. An Analysis of Arithmetic Problem Posing By Midle


School Students. JRME Monograph Vol 27 No. 5, 521-539
Subanji, 2013. Pembelajaran Matematika Kreatif dan Inovatif. Malang :
UM PRESS. Univrsitas Negeri Malang.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta

266 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN 5M
BERBANTUAN PAPAN TULIS BERTUTUR
DIGITAL (PTBD)

Ketut Sutame,M.Pd1), Mahrita Julia Hapsari, M.Pd2)


1)
SMK Negeri 3 Banjarmasin,Jl. Pramuka No. 52, Banjarmasin;
ketut.sutame@gmail.com
2)
SMK Negeri 4 Banjarmasin, Jl, aisyumar@gmail.com

Kata Kunci— 5M, Papan Tulis Bertutur Digital (PTBD)

Extended Abstract

Makalah ini bertujuan untuk membantu guru dalam penerapan


pembelajaran dengan menggunakan pendekatan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar serta
Mengkomunikasikan) berbantuan Papan Tulis Bertutur Digital (PTBD).
Makalah ini juga mengupas secara teknis memadukan 5M dengan
PTBD dalam pembelajaran matematika secara praktis di kelas.

Menurut Direktorat PSMK (26-28, 2015), pendekatan 5M memiliki gol


settingdalam pembelajaran. Pertama, mengamati memiliki tujuan
kegiatan agar siswa mampu mengidentifikasi masalah. Kedua, Menanya
memiliki core activity siswa dapat merumuskan masalah serta
merumuskan hipotesis. Ketiga, Mengumpulkan informasi bertujuan
siswa mampu menguji hipotesis. Keempat, Mengasosiasi memiliki
tujuan pembelajaran agar siswa mampu menyimpulkan kajian dari
hipotesis. Kelima, Mengkomunikasikan bertujuan agar siswa mampu

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 267
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Hasil penelitian Hudson dan Porter (2010) merekomendasikan
penggunaan ICT dalam pembelajaran mampu mengefektifkan
pembelajaran. Salah satu media yang digunakan penulis dalam
penggunaan TIK dalam pembelajaran adalah PTBD untuk membantu
pendekatan 5M dalam pembelajaran 5M. Menurut Mohamed Amin
Embi (2014), PTBD sebagai salah satu web versi 2.0 mampu
menyediakan fitur-fitur dalam pembelajaran yang menyenangkan.
Aktifitas Mengamati dalam PTBD dapat berupa fakta yang dapat
diamati baik dalam bentuk gambar, video, tulisan. Aktivitas Menanya
pada PTBD, siswa secara individu atau kelompok dapat menyampaikan
rumusan hipotesisnya. Pada aktivitas mengumpulkan informasi, guru
dapat merekomendasikan sumber bacaan secara online atau siswa juga
mampu menampilkan bacaan yang berkaitan dengan topik pembasan.
Demikian juga pada aktivitas mengasosiasi hingga mempublikasikan
dari kesimpulan permasalah yang diberikan. Penggunaan PTBD dalam
pembelajaran mampu membuat pembelajaran lebih komunikatif
(Zainuddin Ibrahim dkk (2014)).

Berdasarkan keunggulan yang dimiliki oleh PTBD, penulis


berkeyakinan bahwa PTBD mampu mempermudahkan aktivitas
pembelajaran 5M dalam pembelajaran,terutama pembelajaran
matematika.

Daftar Pustaka

Direktorat PSMK.2015. Penguatan Pemahaman Kurikulum 2013 Sekolah


Menengah Kejuruan (Handout Pendampingan Implementasi Kurikulum
2013 SMK Tahun 2015). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Hudson, R., dan Porter, A. . 2007.ICT Use to Improve Mathematics Learning
in Secondary Schools.ACEC2010: Digital Diversity. Conference
Proceedings of the Australian Computers in Education Conference 2010,

268 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Melbourne 6-9 April. Carlton, Victoria: Australian Council for Computers
in Education (ACEC). Diperoleh dari,
http://acec2010.acce.edu.au/proposal/970/ict-use-improve-mathematics-
learning-secondary-schools.
Muhamed Amin Embi. 2015. Aplikasi Pembentangan Web 2.0. Diunduh
melalui, http://www.slideshare.net/ProfDrAmin.
Zainuddin Ibrahim dkk..2014. Pembangunan modul pedagogi pembelajaran
berasaskan padlet untuk pelajar pekak di IPT.Persidangan Kebangsaan
Kurikulum Dan Teknologi Pengajaran, 160-172.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 269
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
PADA WORD PROBLEM ALJABAR SISWA
KELAS X SMA NEGERI 2 SAMPIT
Anwar Muttaqien
SMA Negeri 2 Sampit, Jl. Gunung Kerinci No. 3, Sampit;
Anwarmuttaqien1503@gmail.com

Kata Kunci—word problem aljabar, problem solving,


berpikir matematis

Extended Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa memecahkan word


problem aljabar. Penelitian ini adalah penelitian dengan jenis penelitian
tindakan kelas. Pembelajaran dalam penelitian ini terbagi dalam 3
tahap pembelajaran, yaitu (1) tahap awal meliputi penjelaskan cara
belajar, bagaimana siswa belajar dan bagaimana mempelajari word
problem aljabar; (2) tahap inti meliputi guru membagikan LKS 1, LKS
2 dan bahan manipulatif kepada siswa dan penerapan langkah-langkah
word problem solving yaitu: menerjemah masalah, integrasi masalah,
solusi dan memeriksa; (3) tahap akhir meliputi siswa
merepresentasikan hasil yang diperoleh dari belajar kelompok. Dari
hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran problem solving pada
word problem aljabar dapat meningkatkan kemampuan berpikir
matematis.

DaftarPustaka
Baroody, A.T. 1993. Problem Solving, Reasoning,and Communicating, K-8:
Helping Children Think Mathematically. New York: MacMillan
Publishing Company.

270 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Charles, R.I. 2009. Solving Word Problems. Developing Students‘Quantitative
Reasoning Abilities. California: Pearson.

Hegarty, M. Mayer, R.E. & Green. C.E. 1992. Comprehension of Arithmetic


Word Problems, Evidence From Student Eye Fixations,Journal of
Educational Psychology (Online), 84(1): 76-84.

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Virginia: The
NCTM, Inc.
Van De Walle, A. , John. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah:
Pengembangan Pengajaran Jilid 1 dan 2. Terjemahan oleh Suyono.
Jakarta: Erlangga.

Reed, K. S. 1999. Word Problem: Research and Curriculum Reform. London:


Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 271
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR
MATEMATIS TINGKAT TINGGI SISWA
SMK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
METAKOGNITIF
I Wayan Puja Astawa

SMK Negeri 1 Amlapura, Karangasem, Bali; puja_staw@yahoo.com

Kata Kunci: kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi,


metakognitif

Extended Abstract

Mengembangkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi di


kalangan siswa merupakan hal yang sangat penting dalam era
persaingan global ini. Dalam kenyataannya, pembelajaran matematika
selama ini di kelas X Keperawatan 3 dirasakan masih terfokus hanya
pada aktivitas latihan untuk pencapaian mathematical basics skills.
Akibatnya kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa
tergolong rendah. Siswa berhasil memecahkan masalah matematika
tertentu, tetapi gagal jika konteks masalah tersebut sedikit diubah.
Sehubungan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1)
meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa kelas
X Kep 3 SMK Negeri 1 Amlapura semester II tahun pelajaran
2013/2014 melalui implementasi model pembelajaran metakognitif, dan
(2) mendeskripsikan respon siswa kelas X Kep 3 SMK Negeri 1
Amlapura semester II tahun pelajaran 2013/2014 terhadap implementasi
model pembelajaran metakognitif dalam pembelajaran matematika.

272 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas X Kep 3 SMK Negeri 1 Amlapura
semester II tahun pelajaran 2013/2014. Sedangkan obyek penelitian
adalah kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa dan respon
siswa terhadap implementasi model pembelajaran metakognitif. Data
kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa dikumpulkan
dengan tes uraian. Data respon siswa dikumpulkan dengan angket model
skala Likert. Data hasil penelitian tersebut dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan data kemampuan berpikir matematis


tingkat tinggi siswa pada siklus I dan II seperti tabel 1 berikut.

Tabel 1 Ringkasan Data Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat


Tinggi Siswa

Siklus I Siklus II
No. Kategori
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 4 13,79% 7 24,14%
2 Baik 9 31,03% 17 58,62%
3 Cukup Baik 13 44,83% 5 17,24%
4 Kurang Baik 3 10,34% 0 0%
5 Sangat Kurang Baik 0 0% 0 0%
Rata-Rata 6,24 8,03
Kategori Cukup Baik Baik

Pada siklus I, rata-rata skor kemampuan berpikir matematis tingkat


tinggi siswa adalah sebesar 6,24 yang tergolong dalam kategori cukup
baik. Hasil penelitian ini belum memenuhi kriteria keberhasilan. Dari
hasil tes pada siklus I seperti ditunjukkan gambar 1(i) diperoleh temuan
bahwa siswa sudah memahami soal, membuat sebuah pertidaksamaan,

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 273
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
menyelesaikannya dan mengevaluasi grafik himpunan penyelesaian
namun pendapat atau penjelasan belum ditulis dengan baik.

(i)

(ii)

Gambar 1. Penggalan Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus I dan Siklus


II

Pada siklus II, Rata-rata skor kemampuan berpikir matematis tingkat


tinggi siswa adalah 8,03. Terdapat peningkatan sebesar 1,79 atau
28,73% dari rata-rata skor kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi
siswa pada siklus I dan tergolong kategori baik. Hasil ini sudah

274 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
mencapai kriteria keberhasilan. Dari hasil pekerjaan siswa seperti
ditunjukkan gambar 1(ii), terlihat bahwa siswa telah mampu
menyelesaikan masalah tipe metakognitif dengan baik, menggunakan
konsep penyelesaian sistem pertidaksamaan dan nilai optimum
berdasarkan grafik yang diketahui. memberikan penjelasan dan alasan-
alasan dengan logis walaupun belum sedetail yang diharapkan.
Analisis respons siswa menunjukkan bahwa rata-rata skor respons siswa
tergolong kategori sangat positif. Hal ini berarti siswa dapat
mengakomodasi pembelajaran dengan baik, siswa memandang bahwa
model pembelajaran metakognitif sesuai diterapkan dalam pembelajaran
matematika.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (1) implementasi model
pembelajaran metakognitif dapat meningkatkan kemampuan berpikir
matematis tingkat tinggi siswa kelas X Kep 3 SMK Negeri 1 Amlapura
semeter II tahun pelajaran 2013/2014. dan (2) respons siswa kelas X
Kep 3 SMK Negeri 1 Amlapura semeter II tahun pelajaran 2013/2014
terhadap implementasi model pembelajaran metakognitif tergolong
sangat positif.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, O. W. & Krathwohl, D. R. 2001. A Taxonomy For Learning,
Teaching, and Assessing (A Revision of Bloom‘s Taxonomy of
Educational Objectives). New York: Addision Wesley Longman, Inc.
Livingston, J. A. 1997. Metacognition An Interview. Tersedia pada
http://www.gse.buffalo.edu/fas/shoell/cep564/Metacog.htm. diakses
pada tanggal 13 Desember 2013.

Puja Astawa, I Wayan. 2011. Kontribusi Keterampilan Algoritmik dan


Keterampilan Metakognitif serta Apresiasi Matematika terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa SMK di Kabupaten Karangasem.
Tesis (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 275
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Rosnawati, R. 2009. Enam Tahapan Aktivitas dalam Pembelajaran Matematika
untuk Mendayagunakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. (Makalah
Seminar Nasional). Tersedia pada Diakses pada tanggal 15 Oktober
2013.

Sudiarta, I. G. P. 2008. Paradigma Baru Pembelajaran Matematika :


Membangun Kompetensi Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Open
ended. Singaraja : Undiksha.

Sudiarta, I G. P. 2010. Implementasi Model Pembelajaran Metakognitif


Berlandaskan Kearifan Matematika Veda Untuk Mengembangkan
Kompetensi Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Dasar di Provinsi
Bali. Usulan Hibah Penelitian Strategis Nasional (tidak diterbitkan).
Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

276 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING BERBANTUAN EDMODO UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS
X JURUSAN USAHA PERJALANAN WISATA
SMK NEGERI 4 BANJARMASIN
Mahrita Julia Hapsari, M.Pd1)
1)
SMK Negeri 4 Banjarmasin, Jl, aisyumar@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini
adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa SMK Negeri 4 Banjarmasin dengan menerapkan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas X UPW berbantuan pada
social network Edmodo pada. Sebelum melakukan treatmen terhadap
kelas yang hendak diteliti, terlebih dahulu dilakasanakan tes
kemampuan awal untuk melihat kemampuan pemecahan masalah
matematika. Hasil tes menunjukan bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kurang memuaskan. Setelah dilaksankan
treatmen terhadap kelas yang diteliti dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing yang dikombinasikan menggunakan
social network yakni Edmodo dan hasilnya menunjukkan peningkatan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Kata Kunci— Inkuiri terbimbing, Edmodo, Kemampuan


Pemecahan masalah.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 277
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENGATASI KESULITAN SISWA SMK
DALAM MENYELESAIKAN SOAL
INTEGRAL DENGAN CARA SUBSTITUSI
Anton Sujarwo

SMK Negeri 5 Surabaya; antonsujarwo_smk@yahoo.co.id

Abstrak

Salah satu kesulitan yang banyak dialami siswa SMK dalam


pembelajaran matematika adalah menyelesaikan soal-soal integral.
Pada sebagian besar buku pelajaran, materi integral kurang dipaparkan
secara gamblang dengan konsep-konsep yang jelas. Padahal belajar
integral membutuhkan pemahaman konsep, latihan yang terus menerus
dan menguasai materi prasarat dengan baik. Kesulitan guru adalah
bagaimana membelajarkan siswa dalam memecahkan soal integral.
Dalam memecahkan masalah diperlukan strategi, sehingga perlu
pembiasaan memecahkan masalah dari unsur atau bagian dari
masalahnya. Menurut Polya (dalam Stewart,2002), ‖Penemuan besar
menyelesaikan masalah besar tetapi terdapat benih-benih penemuan
dalam setiap penyelesaian masalah. Masalah Anda mungkin sederhana,
tetapi jika menantang rasa ingin tahu Anda serta melibatkan pikiran
yang kreatif, dan jika Anda menyelesaikannya dengan cara anda sendiri,
Anda akan merasakan ketegangannya dan menikmati kemenangan dari
suatu penemuan.‖ Masalah besar tidak lagi menjadi masalah besar jika
telah ditemukan jalan pemecahannya. Hal tersebut karena menemukan
jalan pemecahan itu merupakan salah satu bagian masalahnya.
Shadiq (2006) menjelaskan, sesungguhnya tugas seorang guru
matematika SMK adalah membantu siswa mendapatkan informasi, ide-
ide, ketrampilan-ketrampilan, nilai-nilai, dan cara-cara berpikir serta

278 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
cara-cara mengemukakan pendapat. Namun tugas yang paling utama
dari para guru matematika SMK adalah membimbing para siswa tentang
bagaimana belajar yang sesungguhnya serta bagaimana belajar
memecahkan masalah sehingga hal tersebut dapat digunakan di masa
depan mereka. Tujuan jangka panjang pembelajaran matematika adalah
untuk meningkatkan kemampuan para siswa agar mereka mampu
mengembangkan diri mereka sendiri dan mampu memecahkan masalah
yang muncul. Oleh karena itu di samping dibekali dengan pengetahuan
ketrampilan matematis, mereka seharusnya dibekali juga dengan
kemampuan untuk belajar mandiri dan belajar memecahkan masalah.
Penulis menganggap bahwa masalah materi integral yang tidak dapat
diselesaikan dengan cara-cara biasa dapat menggunakan cara subsitusi
agar lebih mudah diselesaikan. Tetapi dalam membelajarkan materi
integral dengan cara substitusi kepada siswa, guru banyak mengalami
kesulitan. Diperlukan strategi khusus dalam menyampaikan materi
integral dengan cara subsitusi kepada siswa agar tidak terjadi kesulitan.

Kata kunci: kesulitan, memecahkan masalah, integral

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 279
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
COLLABORATION LEARNING
METACOGNITIVE INNER SPEECH (MIS) -
WRITING FROM A PROMPT AND WRITING IN
PERFORMANCE TASKS (WPWT)FOR
STUDENTS’ SELF-CONCEPT
Dina Ladysa

SMAN 1 Gedongtataan, Jl Swadaya, Sukaraja 8, Gedongtataan,


Pesawaran, Lampung; smansa.dina@yahoo.com

ABSTRACT

Affective aspect that need to be considered to support the success of


student learning is students‘ self-concept. By improving students‘ self-
concept, they are expected toachieve effective learning. Self-concept
give great influence on behavior. Therefore, it is necessary to find or
intervention efforts to improve students'self-concept studies.
Metacognitive that investigate ―think how think‖ can be fasilitated by
using metacognitive inner speech (MIS) collaborate with Writing From
a Prompt dan Writing in Performance Tasks (WPWT) strategy. Inner
speech is a certain kind of self-talk that give instruction and monitoring
for their cognitive proccess. Meanwhile, WPWT is one of strategy that
is designed to explain students‘ mathematical thinking. Based on the
characteristics of metacognitive inner speech and WPWT, students‘
self-concept can be accomodated by using MIS collaborate with
WPWT approach.
The fundamental reason why self-concept of student scan be facilitated
by using MIS approach and approach MISWPWT namely because it is
able to provide space for students to explore self-talk through verbal
language.
Keywords: MIS, WPWT, Students’ Self-Concept

280 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MIKA KREATIF DAN HALMA
KARTESIUS UNTUK MENINGKATKAN
MINAT DAN HASIL BELAJAR SISTEM
KOORDINAT
Lilis Setiyorini

SMP Negeri 2 Benjeng Gresik, lilis.setiyo@gmail.com

Kata Kunci : Mika kreatif, Halma Kartesius, minat belajar, hasil


belajar.

Extended Abstract

Banyak anak yang memandang sekolah sebagai tempat penyiksaan.


Idealnya semua anak mesti memandang sekolah sebagai tempat yang
menyenangkan untuk transfer ilmu agar berubah menjadi manusia yang
lebih beradab.

Agar anak belajar dengan senang dan memperoleh hasil optimal, tidak
terjebak dalam kebosanan gaya belajar yang monoton, guru perlu
menerapkan metode yang sesuai dengan perkembangan psikologi siswa.
Belajar dengan bermain merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan. Penggunaan mika kreatif dan
permainan Halma Kartesius adalah upaya untuk menciptakan
pembelajaran menyenangkan.

Mika kreatif dan Halma Kartesius terbukti meningkatkan minat


belajar dan hasil belajar siswa VIIIC SMP Negeri 2 Benjeng tahun
pelajaran 2014-2015 pokok bahasan Sistem Koordinat yaitu 96,43%
memenuhi KKM

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 281
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir. (2008). Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam. Jakarta:


Remaja Rosdakarya.
Belajar dengan cara yang menyenangkan. (2010). http://jurnalkita-
indonesia.blogspot.com .
Drs Agus Sujanto. (2006). Psikologi perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
L Silberman Melvin. (2006). Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Nusamedia .
Nisak, K. (2012). Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode
Pembelajaran Berbasis Joufull Learning pada Siswa Kelas V SD
Negeri Tangkil 2 Sragen Tahun ajaraj 2011/2012. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wahyuni, S. (2011). PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL
LEARNING PADA SISWA KELAS V SD N KLECO 2 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Y Marpaung. (2004). PMRI, Pembelajaran Matematika yang
Menyenangkan. 4

282 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA PADA MATERI BARISAN
DAN DERET BILANGAN UNTUK SISWA
SMK PRATIWI PRABUMULIH MELALUI
PERMAINAN ULAR NAGA
Pramitha Sari

STKIP Muhammadiyah Pagaralam; saripramitha88@gmail.com

Kata Kunci – Pemahaman Konsep, Permainan Ular Naga, Barisan


dan Deret

Extended Abstract

Pembenahan pada proses evaluasi hasil belajar dapat berupa


pembahasan soal-soal yang memfokuskan pada kemampuan
pemahaman konsep matematika. Didalam NCTM (2000) tugas dalam
pembelajaran matematika diharapkan mampu membuat siswa
berpartisipasi aktif, mendorong pengembangan intelektual siswa,
mengembangkan pemahaman dan ketrampilan matematika, dapat
menstimulasi siswa, menyusun hubungan dan mengembangkan tata
kerja ide matematika, mendorong untuk memformulasi masalah,
pemecahan masalah dan penalaran matematika, memajukan komunikasi
matematika, menggambarkan matematika sebagai aktifitas manusia,
serta mendorong dan mengembangkan keinginan siswa mengerjakan
matematika. Shimada (1997) mengatakan masalah yang diambil untuk
tugas matematika dapat diperoleh dari masalah yang konstektual (real
world) dan masalah dalam matematika. Masalah konstekstual diambil

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 283
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dari masalah-masalah keseharian atau masalah-masalah yang dapat
dipahami oleh pikiran siswa.

Pokok bahasan barisan dan deret bilangan merupakan salah satu pokok
bahasan matematika SMK yang memiliki peranan penting yang
berhubungan dengan pembelajaran lain. Salah satu tujuan pembelajaran
pokok bahasan barisan bilangan adalah siswa dapat menyelesaikan soal-
soal sistem barisan bilangan yang berkaitan dengan pemecahan masalah
matematika. Banyak siswa yang masih kesulitan dalam memahami
materi barisan dan deret bilangan maupun menentukan strategi yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Siswa masih kesulitan
membedakan apakah soal tersebut termasuk barisan aritmatika atau
deret aritmatika. Open-ended merupakan salah satu cara untuk
mengatasi kesulitan tersebut (Tyaningsih, 2014).

Sebagai contoh permasalahan yang diberikan kepada siswa yaitu:

Permainan diikuti 1 anak sebagai ular naga dan 2 anak sebagai gerbang.
Guru memberikan angka untuk induk, anak ke-2 dan ke-3 dalam barisan
dengan 4, 7 dan 12. Angka anak ke-4 dan seterusnya harus mengikuti
pola pada angka sebelumnya.
a) Tentukan rangkaian angka untuk anak ke-4 hingga ke-9 agar semua
anak ular naga bisa melewati gerbang?
b) Jika semua ular naga bisa melewati gerbang dengan benar maka
gerbang ditugaskan untuk menentukan rumus suku ke-n. Andaikan
anda sebagai gerbang maka tentukan rumus suku ke-n tersebut?

Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan


observasi dalam setiap kegiatan berdasarkan indikator pemahaman
konsep, wawancara, penilaian terhadap lembar kerja siswa, dokumentasi
berupa foto dan video, serta tes tertulis. Dari hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini, permainan ular naga dapat meningkatkan pemahaman
konsep matematika siswa terhadap materi barisan dan deret bilangan.

284 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Dengan pencapaian lebih dari 35% mengalami peningkatan pemahaman
konsep.

DaftarPustaka

NCTM. (2000). Principlesand Standards for School Mathematics.


Reston. NCTM.

Shimada, S dan Becker J.P. (1997) The open-ended approach: A new


Proposal for Teaching Mathematics. Virginia : National Cauncil
of Teachers of Mathematics.

Tyaningsih, R, Sa‘dijah,&Muksar, M. (2014). Pengembangan


Model Group Mentoring Learning (GML) BerbasisOpen-
Ended PadaMateriBarisandanDeretUntukSiswa SMA Kelas
10. Prosiding Seminar Nasional TEQIP (Teachers Quality
Improvement Program). Malang: UniversitasNegeri
Malang.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 285
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
REMEDIAL TEACHING BERBASIS
JURNAL (RBJ) UNTUK MENINGKATKAN
KETUNTASAN BELAJAR DAN
KARAKTER SISWA

Khasanan
SMP N 1 Ngadirejo, Demangan Ngadirejo, Temanggung; nnndesit@gmail.com

Kata Kunci— Remedial Teaching, Jurnal, Ketuntasan Belajar,


Karakter

Extended Abstract

Tiga kegiatan penting dalam Remedial Teaching Berbasis Journal(RBJ)


adalah identifikasi dan analisis kesulitan belajar, implementasi, dan
evaluasi. Tahap identifikasi dan analisis kesulitan belajar meliputi
kegiatan tes diagnostik, analisis hasil tes diagnostik, analisis journal
harian, dan rekomendasi jenis kegiatan remedial. Tahap implementasi
merupakan tahap pelaksanaan kegiatan remedial teaching yang
disesuaiakan dengan rekomendasi bentuk dan jenis kegiatan remedial.
Tahap evaluasi terdiri dari evaluasi pengetahuandan evaluasi sikap.
Ketuntasan siswa dalam tahap evaluasi disesuaiakan dengan KKM
sekolah yaitu 75. Jurnal merujuk pada istilah kumpulan catatan tentang
siswa dalam kegiatan pembelajaran atau di luar pembelajaran yang bisa
diakses oleh siswa. Peran guru dalamRBJ adalah menciptakan kondisi

286 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
siswa, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatandan
mengevaluasi kegiatan. Dari hasil penelitianterhadap siswa yang
mengikuti kegiatan remedial teaching diperoleh bahwa 90% siswa
mencapai nilai KKM, 90% siswa mengalami peningkatan sikap disiplin,
70% siswa mengalami peningkatan sikap percaya diri, dan 80% siswa
mengalami peningkatan rasa ingin tahu. Remedial teaching berbasis
journal dapat meningkatkan ketuntasan belajar dan karakter siswa.

Daftar Pustaka

Anderson dan Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan Untuk


Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

Huda M. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.


Yogyakarta: Pustaka pelajar.

MajidA, Rochman C. 2014. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi


Kurikulum 2013. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Muijs D. dan Reynolds D. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Mukhtar dan Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial. Jakarta: Nimas


Multima.

Suyanto, Djihad A. 2012. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru


Profesional. Yogyakarta: Multi Presindo.

Yulaelawati E. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:


Perpustakaan Nasional

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 287
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENILAIAN AUTENTIK DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL
Prof. Dr. Nurhayati Abbas, M.Pd1), Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd2)
1)
Univeristas Negeri Gorontalo, Jl. Jenderal Sudirman, No 6 Kota Gorontalo;
Nurhayati_abbas@yahoo.co.id
2)
Univeristas Negeri Gorontalo, Jl. Jenderal Sudirman, No 6 Kota Gorontalo;
hamzahuno@yahoo.com

Kata Kunci: Penilaian Autentik, Penilaian Sikap, Pengetahuan,


Keterampilan

Extended Abstract

Penilaian Autentik merupakan bentuk penilaian yang menghendaki


peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas
pada situasi yang sesungguhnya. Untuk itu diperlukan instrumen yang
mampu mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik
dalam pembelajaran. Namun, sebagian besar guru termasuk guru
matematika yang telah menerapkan pengajaran berbasis Kurikulum
2013 kebingungan dan kesulitan dalam menyusun instrumen penilaian
autentik. Karena itu perlu dirancang instrumen penilaian autentik yang
dapat diadopsi guru dalam melakukan penilaian di kelas. Tujuan
penelitian adalah menghasilkan instrumen penilaian sikap dalam
pembelajaran matematika, instrumen penilaian pengetahuan dan
keterampilan matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian pengembangan (research development). Penelitian
pengembangan ini mengacu pada model pengembangan Thiagarajan,
Semmel dan Semmel yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan,
dan diseminasi dalam mengembangkan instrumen penilaian sikap dalam

288 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran matematika, pengetahuan dan keterampilan matematika.
Instrumen yang telah disusun kemudian dilakukan validasi pakar dan
validasi empiric melalui ujicoba lapangan. Validasi pakar melibatkan
dosen dan guru matematika, validasi empiric dilakukan pada peserta
didik SMP/MTs Kelas VIII Semester Ganjil. Teknik analisis data
menggunakan analisis kualitatif untuk memaknai semua masukan pakar
terhadap perbaikan instrumen yang disusun, dan analisis kuantitatif
untuk menguji validitas butir dan reliabilitas instrument tes pengetahuan
dan keterampilan. Hasil penelitian diperoleh instrumen penilaian sikap
lengkap dengan indicator masing-masing, instrumen pengetahuan dan
keterampilan yang dapat dijadikan bank soal oleh sekolah.

Daftar Pustaka
Djaali dan Pudji Muljono. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan.
Jakarta: PT Grasindo
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 104 Tahun
2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Thiagarajan, S. Dorothy, S. Semmel, and Melvyn I. Semmel. (1974)
Instructional Development for Training Teachers of
Exceptional Children. A Source Book. Blomington: Central for
Innovation on Teaching the Handicapped

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 289
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM
MENYUSUN PERSAMAAN KUADRAT
YANG AKAR-AKARNYA
TERMODIFIKASI

Setyati Puji Wulandari


SMA Insan Cendekia Al Mujtaba, Pascasarjana Pendidikan Matematika UNS,
Surakarta, wuland.setyati@gmail.com

Kata Kunci— Kesulitan, persamaan kuadrat, akar persamaan


kuadrat

Extended Abstract

Permasalahan kesulitan merupakan bagian dari permasalahan penting


dalam mata pelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini untuk
menganalisis kesulitan siswa dalam menyusun persamaan kuadrat yang
akar-akarnya termodifikasi. Menyusun persamaan kuadrat yang akar-
akar termodifikasi dimaksudkan sebagai menyusun akar-akar persamaan
kuadrat yang berhubungan dengan akar persamaan kuadrat lain. Subjek
penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara berbasis tugas. Hasil
analisis data menunjukkan kesulitan siswa dalam menyusun persamaan
kuadrat yang akar-akarnya berhubungan dengan akar persamaan kuadrat
lain adalah : 1) Kesulitan belajar prinsip, ditunjukkan dengan kesulitan
dalam menjumlahkan dan mengalikan dua bentuk aljabar suku satu
maupun suku dua, serta kesulitan dalam menuliskan kalimat matematika
yang efisien; 2) Kesulitan belajar keterampilan, ditunjukkan dengan
kesulitan mengalikan konstanta-konstanta, konstanta-variabel, variabel-

290 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
variabel, kesulitan dalam keterampilan penggunaan operasi bilangan,
mengalikan dua bentuk aljabar suku dua, menulis matematika dengan
sistematis, dan menuliskan bentuk persamaan kuadrat dengan tepat.
Penyebab kesulitan siswa dalam menyusun persamaan kuadrat yang
akar-akarnya berhubungan dengan akar persamaan kuadrat lain adalah :
1) Penyebab kesulitan belajar prinsip, yaitu subjek tidak memahami
dengan benar bagaimana melakukan perkalian dua bentuk aljabar suku
satu maupun suku dua, dan subjek tidak memahami bagaimana
penulisan kalimat matematika yang efisien; 2) Penyebab kesulitan
belajar keterampilan, yaitu subjek kurang mendapat keterampilan yang
cukup sehingga belum terkonstruksi dalam pikiran siswa, subjek tidak
terbiasa menuliskan prosedur penyelesaian masalah secara sistematis,
subjek kurang berlatih pada perkalian dua bentuk aljabar suku satu
maupun suku dua, ketidaktelitian dalam menuliskan penyelesaian
masalah. Alternatif pemecahan masalah untuk : 1) Kesulitan belajar
prinsip dan keterampilan adalah memahamkan konsep, prinsip, dan
keterampilan kepada siswa dengan benar dan bertahap yaitu dengan
memberikan pelatihan kembali dalam waktu singkat, kemudian drill
soal pemecahan masalah dari yang relatif sederhana hingga kompleks,
serta menggunakan istilah yang mudah dipahami siswa atau yang unik;
2) Kesulitan menyusun persamaan kuadrat yang akar-akarnya
berhubungan dengan akar persamaan kuadrat lain adalah dengan metode
penghapusan indeks pada bentuk akar simetris/homogen.

Daftar Pustaka
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006.Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : BSNP.
Byrnes, J. P. & Wasik, B. A. 1991. Role of conceptual knowledge in
mathematical procedural learning. Developmental Psychology, 27, 777–786.
doi:10.1037//0012-1649.27.5.777.
Clark, R. C. 2008. Section two: How to Teach Facts, Concepts, Processes,
Procedures, and Principles. In Developing Technical Training: A Structured

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 291
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Approach for Developing Classroom and Computer-Based Instructional
Materials (3rd ed.) (pp.55-179). San Francisco: Pfeiffer.
Gagne. R. 1985. The conditions of learning. (4th ed.). New York: Holt,
Rhinehart and Winston.
Johanes, dkk. 2006. Kompetensi Matematika SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Kirkley, J. 2003. Principle for Teaching Problem Solving. PLATO Learning,
Inc.,US: Indiana University.
M.D. Merrill. 2000. Instructional Design Theory (Summary Notes by Jim
Pellerin. Instructional Design Theory, The Ivory Learning Company Ltd.
Purwoko. 2008. Teori Belajar Gagne. Yogyakarta : UNY.
Setiawan, D. 2014. Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan
Persamaan Kuadrat dan Scaffolding yang Diberikan. Disertasi Universitas
Malang.
Shadiq, F. 2010. Empat Objek Langsung Matematika Menurut Gagne.
Yogyakarta : PPPPTK Matematika.
Sukasno. 2000. Model Pembelajaran Pemecahan Masalah dalam
Pembelajaran Matematika. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Sukino. 2014. Matematika untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib Semester
2. Jakarta: Erlangga.

292 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENCIPTAKAN KEMANDIRIAN
BELAJAR SISWA MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS DISCOVERY
LEARNING DENGAN ASSESSMENT FOR
LEARNING

Setyati Puji Wulandari


SMA Insan Cendekia Al Mujtaba, Pascasarjana Pendidikan Matematika UNS,
Surakarta, wuland.setyati@gmail.com
Kata Kunci— Kemandirian, Discovery Learning, Assessment for
Learning

Extended Abstract

Pembelajaran merupakan proses aktif yang dihasilkan melalui


keterlibatan aktif individu dalam merefleksikan pengalaman dan
tindakan yang ia praktikkan dilingkungan tertentu. Siswa dituntut untuk
memiliki kemandirian dalam belajar (self-regulated learning), dimana
siswa merancang sendiri belajarnya sesuai dengan tujuan pembelajaran,
memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya, memantau
kemajuan belajar, dan mengevaluasi hasil belajarnya dan dibandingkan
dengan standar tertentu. Pembelajaran ini mewujudkan tuntutan 21st
century skill yaitu life-career skills, dan learning-innovations skills.
Self-regulated learning dapat diwujudkan melalui pembelajaran dengan
pendekatan discovery learning. Discovery learning memiliki
karakteristik stimulation, problem statement, data collection, data
processing, verification, dan generalization. Mulanya siswa dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan kebingungan agar timbul keinginan
untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan, kemudian memberi kesempatan untuk
mengidentifikasi masalah yang relevan dan merumuskan hipotesis.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 293
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Siswa mengumpulkan informasi, membaca literatur, mengamati objek,
wawancara, uji coba untuk membuktikan hipotesis. Siswa mengolah
data dan informasi yang telah diperoleh lalu ditafsirkan. Siswa
melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan hipotesis
yang ditetapkan dengan temuan alternatif, Siswa menarik kesimpulan
yang dijadikan prinsip umum dan berlaku pada masalah yang sama.
Untuk menilai proses pembelajaran dilaksanakan assessment for
learning (AfL) melalui peer assessment (penilaian teman sejawat).
Siswa dibekali rubrik penilaian yang telah dibuat guru kemudian
mengoreksi atau memberi nilai terhadap pekerjaan siswa lain secara step
by step. Dengan peer assessment, diharapkan siswa secara tak langsung
melakukan evaluasi juga terhadap dirinya sendiri (self assessment).
Sehingga siswa akan lebih memahami soal (permasalahan) yang telah
dikerjakan dan mendorong siswa untuk lebih berlatih lagi dalam
mempelajari suatu materi.

Daftar Pustaka
Asri C. Budianingsih .2005. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta :
Rinekacipta.
Barry, K., dan King, L. 1998. Beginning Teaching and Beyond (3 ed.).
Victoria: Thomson Social.
Bostock, S. 2000. Student Peer Asssessment. Online.
http://www.keele.ac.uk/depts/
aa/landf/It/docs/bostock_peer_assessment.html. Diakses pada 23
September 2015.
Brown, S., Rust, C. Dan Gibbs, G. 1994. Involving students in the
assessment process, in Strategies for Diversifying Assessments in
Higher Education. Oxford: Oxford Centre for Staff Development,
and at DeLiberations. http://www.lgu.ac.uk/deliberations/ocsd-
pubs/div-ass5.html.
Bruner, J. S. 1966. Toward a Theory of Instruction. Cambridge: The
Belknap Press of Harvard University Press.
Bruner, J. S. 1974. The Relevance of Education. Great Britain: Penguin
Education.

294 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Budiyono. 2015. Pengantar Penilaian Hasil Belajar. Surakarta: UNS
Press.
Burden, R. P., dan Byrd, M. D. 2003. Methods for Effective Teaching
(3rd ed.). Boston: Pearson Education.
Fasko, D. 2000. Education and Creativity. Creativity Research Journal,
13(3 & 4), 317-327.
Jones, Cheryl A. 2005. Assessment for Learning. Vocational Learning
Support Programme : 16-19. London : Learning and Skill
Development Agency
Kemdikbud. 2013. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning). Jakarta : Kemdikbud.
Knight, J. 2008. The Assessment for Learning Strategy. Department for
Children, Schools and Families.
Liu, N. F. dan Carless, D. 2006.Peer Feedback: The Learning Element
of Peer Assessment. Teaching in Higher Education. 11,(3), 279-
290.
Mayer, R. E. 2003. Learning and Instruction. Ohio: Merrill Prentice
Hall.
Miftahul Huda. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran
(Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Muhammad Said dan Junimar Affan. 1990. Psikologi dari Zaman ke
Zaman: Berfokuslah pada Psikologi Pedagogis. Bandung:
Jemmars.
Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nichols, Jennifer Rita. 2013. 4 Essential Rules Of 21st Century
Learning. Online. http://www.teachthought.com/learning/4-
essential-rules-of-21st-century-learning/. Diakses pada 30
September 2015.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 295
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Ormrod, J. E. 2000. Educational Psychology: Developing Learners (3rd
ed.). Upper Saddle River, NJ: Merrill-Prentice Hall.
Orton, A. 1987. Learning Mathematics. London: Casel l Educational
Limited.
Passer dan Smith. 2007. Psychology Desain of Mind and Behavior. New
York: McGraw-Hill.
Race, P. 1998. Practical Pointers in Peer Assessment. Peer Assessment
in Practice pg 113-122, Brown, S. (ed.) (SEDA paper 102).
Birmingham: SEDA.
Rowe, J. A. 2004. From Creative Intelligence: Discovering The
Innovative Potential in Ourselves & others. New Jersey: Prentice
Hall.
Slavin, R. E. 1997. Cooperative Learning and Student Diversity. In R.
Ben-Ari & Y. Rich (Eds.), Enhancing Education in Heterogeneous
Schools (pp. 215-247). Israel: Bar-Ilan University Press.
The Partnership for 21st Century Skills. 2011. Framework for 21st
Century Learning. One Massachusetts Avenue NW, Suite 700
Washington, DC 20001 202-312-6429.
Thorsett. 2002. Discovery Learning Theory: A Primer for Discussion.
EPRS 8500 –09.09.02.
Treffinger, D. J. 1980. Encouraging Creative Learning for The Gifted
and Talented. Ventura, CA: Ventura County Schools/LTI.
Trilling, Bernie dan Fadel, Charles. 2009. 21st Century Skills:
Learning for Life in Our Times. John Wiley & Sons, 978-0-47-
055362-6.
Utari Sumarmo. 2010. Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Jurnal FMIPA
UPI.
Villanueva, L. C. 1976. On The Effectiveness of The Discovery
Approach as a Teaching Method for Population Education.
Philliphines: Population Center Foundation.

296 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Westwood, P. 2008. What Teachers Need To Know About Teaching
Method. Victoria: ACER Perss.
Zariski, A. 1996. Student Peer Assessment in Tertiary Education: Promise,
Perils And Practice. [Online]. Diperoleh dari:
http://cleo.murdoch.edu.au/asu/pubs/tlf/tlf96/ zaris189.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 297
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN PRESTASI MATEMATIKA
PADA PESERTA DIDIK YANG
BERKEMAMPUAN RENDAH DENGAN
KETERAMPILAN METAKOGNITIF DI SMP
NEGERI 2 SUMBERPUCUNG
Nanang Winardi

SMPN 2 SUMBERPUCUNG, JL TGP NO. 9 SUMBERPUCUNG


MALANG 65165; NWINARDI@YAHOO.COM

ABSTRAK

Pembelajaran yang memberdayakan kemampuan metakognitif belum


banyak diungkapkan. Pembelajaran yang berkualitas dengan
menekankan kemampuan berpikir selama ini belum diberikan pada
peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif, sehingga
peserta didik menyadari apa yang telah dipelajari adalah
memberdayakan dirinya agar berpikir logis dan antusias serta
termotivasi untuk mengetahui objek belajarnya melalui pelibatan aktif
belajar.

Kata Kunci: berpikir logis, berpikir kreatif

298 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MODEL
THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN
TEAMS ASSISTED INDIVIDUAL (TAI)
TERHADAP HASIL PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA PADA SMK NEGERI 6
LHOKSEUMAWE
Didi Pianda, ST., MSM
SMK Negeri 6 Lhokseumawe, Jl. Medan-Banda Aceh No. 8 Kr. Geukuh, Kab.
Aceh Utara; teukudidi_ir@yahoo.co.id

Kata Kunci : Prestasi Belajar, Eksperimen, Pembelajaran TPS, TAI.

Extended Abstract

Rendahnya prestasi belajar matematika dipengaruhi oleh berbagai faktor


diantaranya faktor siswa itu sendiri, yaitu kecerdasan, bakat, minat, dan
motivasi. Selain itu prestasi belajar juga dipengaruhi oleh guru, baik dari
penggunaan model pembelajaran maupun pengelolaan kelas. Penelitian
ini bertujuan: untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa yang
pembelajarannya menggunakan model Think-Pair-Share (TPS); untuk
mengetahui prestasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan
model Teams Assisted Individual (TAI); untuk mengetahui perbedaan
prestasi belajar matematika antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model Think-Pair-Share (TPS) dengan Teams Assisted
Individual (TAI).

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 299
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model
Think-Pair-Share (TPS) lebih baik dari pada model Teams Assisted
Individual (TAI). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa SMK Negeri 6 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2014/2015
dengan jumlah 180 siswa. Sedangkan sampel yaitu mengambil dua kelas
dari 5 kelas yang tersedia secara acak (dengan teknik random sampling),
dimana kelas XI NKPI sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI BP
sebagai kelas eksperimen II. Instrumen dalam penelitian ini berupa soal
uraian, hal ini untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam matematika.
Kemudian instrumen penelitian diujicobakan pada kelas yang bukan
merupakan sampel penelitian, agar diketahui validitas dan
reliabilitasnya, dan hasil uji coba instrumen diperoleh reliabilitas
sebesar 0,79. Analisis data yang digunakan adalah uji-t.

Berdasarkan hasil pengolahan data tes akhir, diperoleh rata-rata nilai tes
akhir untuk kelas eksperimen I adalah 78,83, dan rata-rata nilai tes akhir
untuk kelas eksperimen II adalah 73,75. Seperti terlihat pada gambar di
bawah ini:

80
R r
a a 60
t t
Kelas Eksperimen I
a a 40
Kelas Eksperimen II
-
20

0
Kelas Sampel

Gambar 1. Rata-rata Hasil Prestasi Belajar Siswa

300 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
t hitung 
Dengan taraf signifikan 5%, hasil uji-t menunjukkan 4,50 dan
ttabel  1,67. Karena t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya prestasi belajar matematika antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model Think-Pair-Share (TPS) lebih baik dari pada
model Teams Assisted Individual (TAI). Dengan melihat nilai rata-rata
yang diperoleh, prestasi belajar matematika siswa yang
pembelajarannya menggunakan model Think-Pair-Share (TPS) lebih
baik dari pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model Teams
Assisted Individual (TAI).

Saran dalam penelitian ini bagi guru matematika adalah agar dapat
menerapkan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) sebagai salah
satu alternatif dalam memotivasi siswa. Hal ini dikarenakan dengan
menerapkan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) siswa diberi
kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain.
Selain itu model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) menekankan
pada kesadaran bahwa siswa perlu belajar berpikir, memecahkan
masalah dan belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan, serta saling memberitahukan pengetahuan, konsep, dan
keterampilan tersebut kepada siswa yang membutuhkan. Setiap siswa
merasa senang menyumbangkan pengetahuannya kepada anggota lain
dalam kelompoknya.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan guru


semua yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kepada Kepala SMK Negeri 6 Lhokseumawe yang telah memberikan
ruang dan waktu kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan
penelitian ini serta kepada rekan-rekan guru yang telah bersedia
memberikan dukungannya sebagai guru observer saat berlangsungnya
penelitian.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 301
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka

Darsono, dkk. (2002). Belajar dan Pembelajaran.Semarang: CV. IKIP


Semarang Press.
Erman Suherman, dkk. (2001). Stategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung: UPI.
Erman Suherman. (2004). Model-Model Pembelajaran Matematika.Makalah,
Bandung: Depdiknas LPMP Jawa Barat. Tidak diterbitkan.
Endi Nurgana. (1993). Statistik Penelitian.Bandung: CV Permadi.
E.T. Ruseffendi. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya Dalam Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
E.T. Ruseffendi. (1991). Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito.
http://curry.edschool.virginia.edu/go/edis 771/notes/THNKPRSH.html
http://www.eazhull.org.uk/nlc/think,_pair,_share.htm
http://employees.csbsju.edu/TCREED/tpsd.htmlv
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1989).Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta: Balai Pustaka.
Muhammad Ali. (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan
Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Robert E. Slavin.(2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan
Praktik.Bandung: Nusa Media.
Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi.Jakarta: Bumi
Aksara.
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2006).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.

302 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
KREATIVITAS SISWA DALAM
MEMECAHKAN MASALAH
MATEMATIKA DIVERGEN DITINJAU
DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
SISWA DAN GENDER

Rino Richardo1), Ayu2)


1)
Universitas Pasir Pengaraian,Jl. Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian,Rokan
Hulu-Riau; rinoimacahdri@yahoo.com
2)
SMA Muhammadiyah Rambah,Jln. Tuanku Tambusai Rambah,Rokan Hulu -
Riau; ayumhmd@yahoo.com

Kata Kunci— Kreativitas, Divergen, Masalah, Gender

Extended Abstract

Paradigma baru dalam pendidikan matematika menuntut siswa untuk


berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika. Oleh karena
itu, guru dituntut harus mampu menggunakan model, strategi, dan
metode yang mampu memfasilitasi siswa sehingga kreativitasnya
berkembang. Tetapi sebelum itu, harus diketahui terlebih dahulu
sejauhmana kreativitas siswa sehingga perlakuannya mampu
memafasilitasi secara keseluruhan, hal ini dikarenakan berpikir kreatif
dari masing-masing siswa berbeda tergantung dari kemampuan
matematikanya bahkan dari sisi gender. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan tingkat berpikir kreatif siswa dengan
kemampuan matematika yang rendah ditinjau dari gender.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 303
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititif, dengan jenis kualitatif
deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang siswa yaitu
laki-laki dan dua perempuan kelas IX SMP Muhammadiyah Rambah
yang kemampuan matematika rendah dengan teknik purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tes pemecahan masalah
matematika divergen dan wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan adalah (1) reduksi data, (2) menyajikan data dalam bentuk
teks naratif, (3) menyimpulkan tingkat kreativitas siswa pada masing-
masing gender. Validitas data menggunakan triangulasi metode yaitu
(penggabungan data hasil tes dan wawancara).
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa laki-laki hanya memenuhi indikator
kefasihan sehingga dikategorikan memiliki tingkat kreativitas 1 (kurang
kreatif), sementara siswa perempuan tidak memenuhi ketiga indikator
kreativitas sehingga dikategorikan memiliki kreativitas tingkat 0 (tidak
kreatif). disimpulkan juga bahwa perbedaan gender memiliki pengaruh
terhadap cara berpikir siswa.
Daftar Pustaka
Baer, John (2006). Creativity and Reason in Cognitive Development.
Cambridge: Cambridge University Press
Branata. S.,A. 1987. Pengertian - Pengertian Dasar dalam Pendidikan
Luar Biasa. Depdikbud, Jakarta.
Geit, E. N. & King, M. 2006. Different, Not Better : Gender Differences
in Mathematics Learning and Achievement. Journal of Instruction
Psychology, 35 (1), 43-52.
Karkockiene, D. 2005. Creativity: Can it be Trained? A Scientific
Educology of Creativity. Cd-International Journal of Educology,
Lithuanian Special Issue. Pp.52.
Krisnawati, Endang. 2012. Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan
Masalah Matematika Divergen Berdasarkan Kemampuan

304 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Matematika Siswa. MATHEdunesa, ejournal.unesa.ac.id. ISO 690.
1(1) pp. 3.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan kreativitas anak berbakat.
Jakarta : PT. Rineka cipta
Pellerin, J. E. 2012. Improving Mathematical Reasoning and Discourse
trough Problem Solving. University of South Florida St. Petersburg
Student Research Journal.Vol. 2, Issue 1, Pp. 1-14
Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rusda, Qory Laila & Azizah, Utiya. 2012. Implementation Of Problem
Solving Model To Train Students Creative Thinking Skill. Unesa
Journal of Chemical Education Vol. 1, No. 2, pp. 40-45 September
2012. ISSN:2252-9454.
Silver, E. A. 1997. Fostering Creativity through Instruction Rich in
Mathematical Problem Solving and Problem Posing, 1997.
Volume29, issue 3, ppp 75-80.
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Model Pembelajaran Matematika
Berbasis Pengajuan Dan Pemecahan Masalah Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif. Surabaya :Unesa
university press.
Sriraman, B. 2011. The Elements of Creativity and Giftedness in
Mathematics. Rotterdam: Sense Publishers.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 305
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
KREATIVITAS SISWA DALAM
MEMECAHKAN MASALAH
MATEMATIKA DIVERGEN DITINJAU
DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
SISWA DAN GENDER

Rino Richardo1), Ayu2)


1)
Universitas Pasir Pengaraian,Jl. Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian,Rokan
Hulu-Riau; rinoimacahdri@yahoo.com
2)
SMA Muhammadiyah Rambah,Jln. Tuanku Tambusai Rambah,Rokan Hulu -
Riau; ayumhmd@yahoo.com

Kata Kunci— Kreativitas, Divergen, Masalah, Gender

Extended Abstract

Paradigma baru dalam pendidikan matematika menuntut siswa untuk


berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika. Oleh karena
itu, guru dituntut harus mampu menggunakan model, strategi, dan
metode yang mampu memfasilitasi siswa sehingga kreativitasnya
berkembang. Tetapi sebelum itu, harus diketahui terlebih dahulu
sejauhmana kreativitas siswa sehingga perlakuannya mampu
memafasilitasi secara keseluruhan, hal ini dikarenakan berpikir kreatif
dari masing-masing siswa berbeda tergantung dari kemampuan
matematikanya bahkan dari sisi gender. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan tingkat berpikir kreatif siswa dengan
kemampuan matematika yang rendah ditinjau dari gender.

306 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititif, dengan jenis kualitatif
deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang siswa yaitu
laki-laki dan dua perempuan kelas IX SMP Muhammadiyah Rambah
yang kemampuan matematika rendah dengan teknik purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tes pemecahan masalah
matematika divergen dan wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan adalah (1) reduksi data, (2) menyajikan data dalam bentuk
teks naratif, (3) menyimpulkan tingkat kreativitas siswa pada masing-
masing gender. Validitas data menggunakan triangulasi metode yaitu
(penggabungan data hasil tes dan wawancara).

Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian


menunjukkan bahwa siswa laki-laki hanya memenuhi indikator
kefasihan sehingga dikategorikan memiliki tingkat kreativitas 1 (kurang
kreatif), sementara siswa perempuan tidak memenuhi ketiga indikator
kreativitas sehingga dikategorikan memiliki kreativitas tingkat 0 (tidak
kreatif). disimpulkan juga bahwa perbedaan gender memiliki pengaruh
terhadap cara berpikir siswa.

Daftar Pustaka
Baer, John (2006). Creativity and Reason in Cognitive Development.
Cambridge: Cambridge University Press
Branata. S.,A. 1987. Pengertian - Pengertian Dasar dalam Pendidikan
Luar Biasa. Depdikbud, Jakarta.
Geit, E. N. & King, M. 2006. Different, Not Better : Gender Differences
in Mathematics Learning and Achievement. Journal of
Instruction Psychology, 35 (1), 43-52.
Karkockiene, D. 2005. Creativity: Can it be Trained? A Scientific
Educology of Creativity. Cd-International Journal of
Educology, Lithuanian Special Issue. Pp.52.
Krisnawati, Endang. 2012. Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan
Masalah Matematika Divergen Berdasarkan Kemampuan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 307
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Matematika Siswa. MATHEdunesa, ejournal.unesa.ac.id. ISO
690. 1(1) pp. 3.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan kreativitas anak berbakat.
Jakarta : PT. Rineka cipta
Pellerin, J. E. 2012. Improving Mathematical Reasoning and Discourse
trough Problem Solving. University of South Florida St.
Petersburg Student Research Journal.Vol. 2, Issue 1, Pp. 1-14
Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rusda, Qory Laila & Azizah, Utiya. 2012. Implementation Of Problem
Solving Model To Train Students Creative Thinking Skill.
Unesa Journal of Chemical Education Vol. 1, No. 2, pp. 40-45
September 2012. ISSN:2252-9454.
Silver, E. A. 1997. Fostering Creativity through Instruction Rich in
Mathematical Problem Solving and Problem Posing, 1997.
Volume29, issue 3, ppp 75-80.
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Model Pembelajaran Matematika
Berbasis Pengajuan Dan Pemecahan Masalah Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif. Surabaya :Unesa
university press.
Sriraman, B. 2011. The Elements of Creativity and Giftedness in
Mathematics. Rotterdam: Sense Publishers.

308 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGARUH PENDEKATAN
PEMBELAJARAN DAN KONSEP DIRI
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIKA SISWA MTSN DI
JAKARTA BARAT
Aswin Saputra

Universitas Indraprasta PGRI, Jl. Raya Tengah Kel. Gedong Kec.


Pasar Rebo, Jakarta Timur; aswin_5aputra@yahoo.co.id

Kata Kunci - Pendekatan Pembelajaran, konsep diri, hasil belajar

Extended Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh


pendekatan pembelajaran terhadap penguasaan konsep dan kemampuan
komunikasi matematika siswa, pengaruh konsep diri terhadap
penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi matematika siswa,
pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran dan konsep diri terhadap
penguasaan konsep matematika dan kemampuan komunikasi
matematika siswa baik secara multivariat dan univariat, pengaruh
pendekatan pembelajaran terhadap penguasaan konsep matematika
siswa, pengaruh konsep diri terhadap penguasaan konsep matematika
siswa, pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran dan konsep diri
terhadap penguasaan konsep matematika siswa, pengaruh pendekatan
pembelajaran terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa,
pengaruh konsep diri terhadap kemampuan komunikasi matematika
siswa, dan pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran dan konsep diri
terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 309
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII pada
MTsN di Jakarta Barat. Teknik pengambilan sampel dengan cluster
sampling. Instrumen penelitian dengan teknik pemberian tes pilihan
ganda sebanyak 24 item, tes uraian sebanyak 10 item, dan angket
sebanyak 32 item. Data dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis dengan
uji Multivariate Analysis of Varians (MANOVA) dua arah.

Berdasarkan hasil hipotesis dan analisis data, disimpulkan beberapa hal


sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh Penguasaan Konsep Matematika
Siswa dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa secara bersama-
sama (nilai Sig. = 0,000 pada uji Pillai‘s Trace, Wilks‘ Lamda,
Hotelling‘s Trace, dan Roy‘s Largest Root semuanya lebih kecil dari
0,05) dan individual (dengan semua nilai Sig. < 0,05) siswa yang diajar
dengan pendekatan pembelajaran RBL dengan siswa yang diajar
menggunakan pendekatan pembelajaran PBL. (2) terdapat pengaruh
penguasaan konsep matematika siswa dan kemampuan komunikasi
matematika siswa baik secara bersama-sama (nilai Sig. = 0,000 pada uji
Pillai‘s Trace, Wilks‘ Lamda, Hotelling‘s Trace, dan Roy‘s Largest Root
semuanya lebih kecil dari 0,05) dan individual (dengan semua nilai Sig.
< 0,05) siswa yang memiliki konsep diri positif dengan siswa yang
memiliki konsep diri negatif. (3) tidak terdapat pengaruh interaksi
pendekatan pembelajaran dan konsep diri terhadap penguasaan konsep
matematika dan kemampuan komunikasi matematika siswa secara
bersama-sama (Nilai Sig. pada uji Pillai‘s Trace, Wliks‘ Lambda,
Hotelling‘s Trace dan Roy‘s Largest Root memiliki nilai yang serupa
yaitu 0,288 > 0,05) maupun individual (dengan nilai Sig. = 0,634 >
0,05).

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan


menggunakan pendekatan PBL lebih baik dibanding dengan

310 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RBL. Artinya semakin
baik dalam menerapkan pendekatan pembelajaran PBL serta
memperhatikan konsep diri siswa dengan baik, maka akan
menghasilkan penguasaan konsep matematika dan kemampuan
komunikasi matematika siswa yang semakin baik pula.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkan penulis menyampaikan rasa


hormat dan terima kasih kepada orang tuaku Ichwan Nasution (Alm)
dan Robiah Hasibuan yang dengan ikhlas telah memberikan bantuan
dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Yogyakarta: Bumi Aksara

_________________. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Yogyakarta: Rineka Cipta

A.M, Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

B. Uno, Hamzah & Kuadrat, Masri. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam


Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan.
Gorontalo: PT Bumi Aksara

Fatahani, Abdul Halim. 2008. Matematika: Hakikat dan Logika. Yogyakarta:


AR-RUZZ MEDIA

Ghufron, M. Nur & Risnawita S, Rini. 2010. Teori-Teori Psikologi.


Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Hidayat. 2010. Menyusun Skripsi & Tesis. Bandung: Informatika

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 311
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
IA, Suparman. 2013. Aplikasi Komputer dalam Penyusunan Karya Ilmiah.
Jakarta: PUSTAKA MANDIRI (Penerbit Buku Super)

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar


Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan


Madani

Nasution, S. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.


Bandung: Bumi Aksara

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian utuk Guru-Karyawan dan Peneliti


Pemula. Bandung: Alfabeta

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme


guru. Bandung: PT RajaGrafindo Persada

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu


perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia

Saebani, Beni Ahmad dan Nurjaman, kadar. 2008. Bandung: CV Pustaka Setia

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta. PT Elex Media


Komputindo

Solso, Robert, dkk. 2009. Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta:


Erlangga

Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

Sudjana. 1991. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito

312 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK
MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED
DALAM POKOK BAHASAN
TRIGONOMETRI PADA KELAS X DI SMA
NEGERI 6 BANDUNG
Nora Susilowaty
Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudi No 229,Bandung;
susilowatynora@gmail.com

Kata Kunci— kemampuan pemecahan masalah, pendekatan open-


ended

Extended Abstract

Sudah menjadi gejala umum bahwa mata pelajaran matematika kurang


disukai oleh kebanyakan siswa, seperti yang dikemukakan Russefendi
(1991:15) ―Matematika (ilmu pasti) bagi anak-anak pada umumnya
merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi, kalau bukan pelajaran
yang dibenci.‖ Hal ini terlihat dari rendahnya prestasi belajar
matematika yang dinyatakan dalam Nilai Evaluasi Murni
(NEM).rendahnya prestasi belajar tersebut disebabkan kurangnya
kemampuan siswa menggunakan strategi pemecahan masalah dalam
mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi permasalahan dengan
cermat. Branca mengemukakan (Helmaheri, 2004:3) bahwa kemampuan
memecahkan masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika,
jantungnya matematika, bahkan kemampuan yang mendasar dalam
belajar matematika.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 313
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pendekatan open-ended merupakan salah satu pendekatan dalam
pembelajaran matematika yang di dalam proses pembelajarannya, siswa
dihadapkan pada suatu permasalahan yang memiliki penyelesaian lebih
dari satu macam dan dapat ditempuh dengan berbagai cara (Shimada
dan Becker, dalam Mcintos, 2001). Pendekatan ini dapat membantu
siswa dalam melakukan pemecahan masalah secara kreatif dan
menghargai keragaman berpikir yang timbul selama proses pemecahan
masalah berlangsung.Sebagai contoh bentuk kalimat Tanya seperti
―tentukan‖, ‖carilah‖, ‖buktikan‖ , dan yang lainnya yang mengarah
pada satu jawaban. Dapat diganti dengan kalimat tanya ―dapatkah‖,
‖bolehkah‖, ‖bagaimanakah‖, dan pertanyaan lain yang mengarah pada
beragam jawaban yang menjadi karakteristik dari pertanyaan open-
ended.

. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui perbedaan peningkatan


kemampuan pemecahan masalah matematikdalam pokok bahasan
trigonometri siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan
open-ended dan yang menggunakan pendekatan konvensional serta ,
(2)mengetahui respon dan sikap siswa terhadap pembelajaran yang
menggunakan pendekatan open-ended. Desain penelitian yang
digunakan adalah kuasi ekperimen

O X O (1)

----------------

O O

(Ruseffendi, 2005)

Keterangan:

O = Pretes dan postes

314 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
X = Perlakuan model pembelajaran open-ended

- - - - - - - - - - = Subyek tidak dikelompokkan secara acak

Populasi penelitian adalah semua siswa kelas satu SMA Negeri 6


Bandung . dengan metode eksperimen dipilihlah sampel 2 kelas dari 8
kelas untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini
menggunakan desain instrumen soal pretes- postes yang telah
diujicobakan dan alat ujinya memiliki validitas tinggi 0,839 dihitung
dengan menggunakan rumus korelasi product moment person memakai
angka kasar dan diinterpretasi menurut klasifikasi Arikunto (2001: 75) ,
realibilitasnya atau keajegan instrumen tes 0,89 yang berarti tinggi
dihitung menggunakan perhitungan statistik dengan klasifikasi
Guildford (Suherman dan Sukjaya, 1990:177) , daya pembeda cukup
dan indeks kesukaran sedang.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes kemampuan
pemecahan masalah yang dibuat berdasarkan indikator ketercapaian
kemampuan pemecahan masalah yang ingin dilihat, data kualitatif
diperoleh dari hasil angket, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil
penelitian, diperoleh kesimpulan : (1) terdapat peningkatan kemampuan
pemecahan masalahmatematik yang cukup signifikan pada kedua kelas
setelah pembelajaran dilakukan. Rata-rata peningkatan untuk kelas
kontrol adalah 50,37 dengan simpangan baku 6,49 serta rata-rata
peningkatan untuk kelas eksperimen adalah 53,54 dengan simpangan
baku 7,23. Melalui uji normal satu pihak dengan taraf signifikan 0,05
diperoleh kesimpulan bahwa Siswa yang belajarnya menggunakan
pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yangbelajarnya
menggunakan pendekatan konvensional , (2) dari hasil analisis angket
siswa terdapat sekitar 82% dari seluruh siswa kelas ekperimen
menyatakan respon positif terhadap pembelajaran dengan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 315
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
menggunakan pendekatan open-ended, sedangkan siswa yang
menyatakan respon negative terhadap pembelajaran open-ended adalah
sekitar 18%. Dapat disimpulkan bahwa metode ini baik untuk
dipertimbangkan sebagai sarana dalam upaya meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematik pada kelas X SMA dalam
pokok bahasan diatas.

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Edisi Revisi).


Jakarta: Bumi Aksara.
Helmaheri. 2004. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa SLTP Melalui Strategi Think-Talk-Write dalam
Kelompok Kecil. Tesis.Bandunng: PPS UPI.
Mcintosh, R. And Jarret, D. 2001. Teaching Mathematical Problem
Solving Implementing The Vision . Tersedia
dalamhttp://www.nwrel.org/msec/images/mpm/pdf/monograph.pdf#sear
ch=‘openended520learning520mathematics
Ruseffendi, E.T. 1991. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
Ruseffendi, E.T. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non
Eksakta lainnya. Bandung: Tarsito..
Suherman, E. M.Pd. dan Sukjaya, Y.Drs. 1990. Petunjuk Praktis untuk
Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan Matematika. Wijayakusumah,
Bandung.

316 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI STRATEGI REACT UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PENALARAN MATEMATIS DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS XII IPA MA
NEGERI 1 LUBUKLINGGAU
TAHUN 2014/2015
Annisah, M. Pd.
MA Negeri 1 Lubuklinggau, Jl. Jenderal Sudirman No. 2, Lubuklinggau;
annisahmpd@gmail.com

Kata Kunci— Strategi Pembelajaran REACT, kemampuan


penalaran matematis

Extended Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan penalaran siswa di MA


Negeri 1 yang masih rendah dilihat dari lemahnya siswa dalam
menyelesaikan soal soal penyelesaian masalah. Hal ini mengakibatkan
hasil belajar matematika siswa kelas XII IPA MA Negeri 1
Lubuklinggau masih rendah dan banyak yang mengikuti remidial.
Secara umum juga terlihat dari hasil penilaian PISA tahun 2012 yang
hanya menempatkan Indonesia di peringkat 64 dari 65 negara peserta.
Hal ini sangat memprihatinkan mengingat hasil penilaian PISA
menunjukkan tingkat penalaran siswa-siswa di Indonesia dalam
menerapkan kemampuan matematis dalam menyelesaikan masalah
kontekstual masih sangat rendah bahkan dibandingkan dengan negara-
negara Asia Tenggara. Selain itu strategi pembelajaran yang digunakan
guru belum optimal untuk meningkatkan kemampuan penalaran
matematis siswa karena pembelajaran masih terpusat pada guru

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 317
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
(Teacher Center). Oleh karena itu, guru harus menentukan strategi
pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat mengembangkan
kemampuan penalaran matematisnya. Salah satu strategi yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan strategi REACT.
CORD dan Crawford menyarankan untuk melakukan suatu strategi
pembelajaran kontekstual yang diakronimkan REACT, yaitu
Relating(menghubungkan), Experiencing (mengalami), Applying
(menerapkan), Cooperating (bekerjasama), dan Transferring
(mentransfer). Relating (menghubungkan) adalah pembelajaran dengan
menghubungkan materi yang sedang dipelajarinya dengan konteks
pengalaman kehidupan nyata atau pengetahuan yang sebelumnya.
Experiencing (mengalami) merupakan pembelajaran yang membuat
siswa belajar dengan melakukan kegiatan matematika (doing math)
melalui eksplorasi, penemuan, dan pencarian. Berbagai pengalaman
dalam kelas dapat mencakup penggunaan manipulatif, aktivitas
pemecahan masalah, dan kegiatan eksperimen dalam laboratorium.
Applying (menerapkan) adalah belajar dengan menerapkan konsep-
konsep yang telah dipelajari untuk digunakan, dengan memberikan
latihan-latihan yang realistik dan relevan. Cooperating (bekerjasama)
adalah pembelajaran dengan mengkondisikan siswa agar bekerjasama,
sharing, merespon, dan berkomunikasi dengan siswa lainnya. Dan
Transferring (mentransfer) adalah pembelajaran yang mendorong siswa
belajar menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya ke dalam
konteks atau situasi baru yang belum dipelajari di kelas berdasarkan
pemahaman.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis dan
hasil belajar siswa serta mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
matematika siswa kelas XII IPA MA Negeri 1 Lubuklinggau Tahun
Pelajaran 2014/2015 melalui strategi REACT pada materi Penerapan
Integral Tentu.Strategi REACT diterapkan dalam aktivitas siswa dalam
mengukur luas daerah dan volume benda putar dengan menggunakan
subjek pada benda-benda yang ada di sekitar siswa. Subjek dalam
penelitian ini dipilih secara acak karena diasumsikan tiap kelas memiliki
rata-rata kemampuan penalaran matematis dan hasil belajar yang sama,

318 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dan kelas yang terpilih untuk penelitian ini yaitu kelas XII IPA 2 yang
berjumlah 37 siswa.

Penelitian ini dilaksanakankan dalam 2 siklus yang masing-masing


siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes dan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran. Kemampuan penalaran matematis dilihat dari hasil tes
akhir siklus setiap siswa, sedangkan observasi pelaksanaan
pembelajaran dilaksanakan oleh guru matematika kelas X yang
bertindak sebagai observer saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Data
hasil observasi diperkuat dengan hasil dokumentasi dan catatan
lapangan. Analisis data hasil tes dan observasi pada penelitian tindakan
kelas ini menggunakan statistik sederhana yaitu mencari persentase dari
nilai keseluruhan hasil tes dan observasi yang telah ditentukan, dengan
indikator keberhasilan terjadi peningkatan nilai kemampuan penalaran
matematis dan hasil belajar siswa minimal 60 % siswa mencapai
ketuntasan dari KKM yang ditetapkan 78.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata kemampuan


penalaran matematis siswa 28,7 secara kualitatif menunjukkan nilai
cukup dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa berada pada nilai
72,5dan siswa yang tuntas 55%. Hal ini menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar yang
ditetapkan. Analisis hasil penilaian dan observasi menunjukkan masih
kurangnya kerjasama siswa(cooperating) dan pada proses
menghubungkan (relating) sehingga guru harus lebih banyak fokus
dalam membimbing di proses ini.

Hasil revisi pada siklus I diterapkan kembali di siklus II dan terlihat


siswa sudah lebih terbiasa dengan kemandirian pada proses
menghubungkan dan menerapkan, dan kerjasama antar anggota
kelompok sudah terlihat lebih baik. Pada siklus II hasil penilaian
kemampuan penalaran matematis siswa menunjukkan angka 32,5 yang
masih masuk pada kategori cukup dengan nilai rata-rata hasil belajar
siswa 78,4 dengan prosentase ketuntasan 62 %.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 319
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Dari hasil penelitian di atas strategi REACT dapat dijadikan sebagai
alternatif guru untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis
dan hasil belajar siswa, karena dengan strategi ini siswa terlatih untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan
menghubungkan dan menerapkan konsep matematis yang mereka
dapatkan pada proses pembelajaran di kelas.
Daftar Pustaka
Cord. 1999. Teaching Mathematics Contextually.: The Comestone of
Teac Prop.
Crawford, L. M. 2001. Teaching Contextually : Cord.

320 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUKTIAN
MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKAN INDUKSI
MATEMATIKA SISWA KELAS XII.IA.5
SMAN 1 LILIRIAJA
Agusnadi,S.Pd.,M.Pd.
SMAN 1 Liliriaja, Jl. H. Andi Mahmud No. 69 Cangadi, Soppeng;
agus_ppsunm@yahoo.com

Kata kunci – Kemampuan Pembuktian, Induksi Matematika

Extended Abstract

Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif kualitatif yang dilaksanakan


di SMAN 1 Liliriaja yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
tingkat kemampuan siswa dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa kelas XII.IA.5 SMAN 1 Liliriaja dalam pembuktian matematika
dengan menggunakan Induksi matematika. Subjek penelitian ini adalah
39 siswa kelas XII.IA.5 SMAN 1 Liliriaja tahun pelajaran 2012/2013.
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh skor kemampuan
pembuktian matematika dengan menggunakan induksi matematika
adalah soal berbentuk essay dengan cakupan materi deret, notasi sigma,
pertidaksamaan dan konsep habis terbagi. Data yang terkumpul
dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil tes yang diujikan diperoleh data bahwa siswa kelas
XII.IA.5 SMAN 1 Liliriaja untuk soal pertidaksamaan dengan rata-rata
2,4 (25,3%) dari skor maksimun 9,5 (100%), soal konsep habis terbagi
dengan rata-rata 1,9(18,1%) dari skor maksimun 10,5(100%), soal deret
dengan rata-rata 6,7 (70,5%) dari skor maksimun 9,5 (100%) dan soal

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 321
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
notasi sigma dengan rata-rata 6,9(76,7%) dari skor maksimun 9,0
(100%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat
kemampuan pembuktian matematika siswa kelas XII.IA.5 SMAN 1
Liliriaja dengan menggunakan induksi matematika untuk soal berbentuk
pertidaksamaan, konsep habis terbagi berada dalam kategori rendah,
sedangkan untuk soal berbentuk dalam bentuk deret pangkat dan notasi
sigma berada dalam kategori tinggi. Kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh siswa kelas XII.IA.5 SMAN 1 Liliriaja dalam
menyelesaikan pembuktian matematika dengan menggunakan induksi
matematika adalah kesalahan dalam melakukan pemfaktoran suku-suku
sejenis, kesalahan dalam operasi perkalian, kesalahan dalam
menyamakan penyebut, kesalahan menyederhanakan bentuk faktorial.
Dengan demikian faktor yang paling menentukan kemampuan
pembuktian dengan menggunakan induksi matematika adalah
pengetahuan konsep dasar, kemampuan siswa dalam memanipulasi
bentuk aljabar dengan mengubah suatu bentuk ke dalam bentuk yang
lain.

Daftar Pustaka
Cresswell W Jhon. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Doriva Urwatul wutsqa. 2008. Analisis Nyata. Bandung : JICA.
Heri Sutarno, dkk. 2005. Matematika Diskrit. Surabaya : Universitas
Negeri Malang.
Hudoyo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Surabaya : Universitas Negeri Malang.
Ilham Minggi, Syafruddin Side. 2004. Analisis Real I Edisi Ke 3.
Makassar : Jurusan Matematika FMIPA UNM Makassar.
Johannes, dkk. 2005. Kompetensi Matematika SMA Kelas XII Jilid 3A.
PT : Yudistira.
Munir, Rinaldi. 2008. Matematika Diskrit. Informatika Bandung.

322 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta
ST. Negoro, B.Harahap. 2003. Ensiklopedia Matematika. PT.Ghalia
Indonesia.
Suherman Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung : JICA.
Sukarman, Herri. 2001. Teori Bilangan. Universitas Terbuka.
Tiro, M.A. 2008. Dasar-dasar Statistika. Makassar : Makassar state
University Press.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 323
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
STRATEGI KOMPETISI DAN
KERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA KELAS X SMK
Sundari, S.Pd., M.Pd.

SMK Negeri 2 Kota Jambi, sundari007@hotmail.com

Kata Kunci : kompetis, kerjasama, pembelajaran yang


menyenangkan

Extended Abstract

Kendala yang dihadapi guru matematika dalam kegiatan pembelajaran


adalah banyaknya materi yang harus disampaikan sedangkan alokasi
waktu sedikit dan minat belajar siswa yang rendah. Permasalahan ini
juga penulis hadapi pada siswa SMK Negeri 2 kota Jambi kelas X.
Setiap minggu alokasi waktu untuk pembelajaran matematika adalah
empat jam pelajaran dengan jumlah minggu efektif adalah 17 minggu
untuk semester ganjil dan 18 minggu untuk semester genap. Materi
matematika yang harus diajarkan ada 12 BAB yang dibagi menjadi
enam BAB tiap semesternya. Berdasarkan pengamatan dan hasil analisis
penulis, waktu yang tersedia tidak memadai untuk menyelesaikan semua
materi secara tuntas.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, penulis


merancang strategi pembelajaran matematika yang efektif yaitu dengan
cara perlombaan antar kelompok melalui diskusi sehingga semua materi
dapat tersampaikan dengan baik dengan alokasi waktu yang ada dan
dapat membentuk karakter kompetisi dan kerjasama pada siswa
tersebut.

324 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Kota Jambi.
Siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah siswa
tiap kelompok adalah 4-5 siswa. Pada saat Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran siswa akan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing. Setiap kelompok akan diberikan tugas yang berbeda tapi masih
pada BAB yang sama. Selanjutnya tiap kelompok akan
mempresentasikan hasil kerja mereka dan anggota kelompok lain
diberikan kesempatan untuk bertanya, menyampaikan pendapat dan
mengkritik apa yang dipresentasikan kelompok tersebut. Guru bertindak
sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran dan membahas
kesimpulan diskusi

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan


instrument yang digunakan adalah observasi dan tes tertulis dengan
lama penelitian satu semester yang terbagi dalam 3 siklus. Teknik
analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif menurut Miles
dan Hubberman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) semua materi matematika


dapat tersampaikan dengan baik sesuai dengan alokasi waktu yang
sudah ditetapkan, karena siswa berperan aktif dalam membahas setiap
materi sedangkan guru hanya bertindak sebagai falisitator, 2) strategi
pengelompokan melatih siswa untuk saling bekerja sama, saling
menghargai pendapat dan saling bertukar informasi untuk menemukan
solusi dalam penyelesaian masalah, 3) Kompetisi terjadi ketika setiap
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Siswa berlatih untuk
bersikap sportif, belajar mengemukakan pendapat dan berani untuk
menjawab pertanyaan teman dan guru, 4) Respon siswa dalam kegiatan
pembelajaran menjadi lebih baik dan aktif, hal ini terlihat dari hasil
pengamatan saat pembelajaran berlangsung. Siswa lebih interaktif
dalam pembelajaran matematika, 5) strategi ini dapat menanamkan pola

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 325
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pikir pada siswa bahwa matematika bukanlah mata pelajaran yang
menakutkan dan sulit, karena setiap masalah dapat diselesaikan dengan
baik jika bisa saling bekerja sama dan bertukar pikiran dengan orang
lain, 6) suasana belajar menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

Daftar Pustaka
Hubberman, AM dan Miles, MB. 1994. Qualitative Data Analysis, Second
Edition. USA : Sage Publication
Johnson.1991.Competitive Learning. http://ehlt. flinders. edu.au /education
/DLiT/2002/ environs/scott/complern.htm
Panitz. 1996. Colaborative Learning. http://ehlt.
flinders.edu.au/education/DLiT/2002
environs/scott/collearn.htm
Wiersema, Nico. 2000. How does Collaborative Learning actually work in a
classroom and how do students react to it? A Brief Reflection.

326 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA
MELALUI PENDEKATAN CHALLENGE-
BASED LEARNING
Nuni Fitriarosah

Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan


Indonesia, Jl. Setiabudi No. 229, Bandung Telp. (022) 2013163:
nuni.frose@gmail.com

Kata kunci: berpikir, berpikir matematis, kemampuan berpikir


kreatif matematis, adversity quotient, challenge-based
learning

Extended Abstract

Kemajuan IPTEK, terutama teknologi informasi, menyebabkan arus


informasi menjadi cepat dan tanpa batas. Dalam menghadapi kemajuan
IPTEK tersebut masyarakat Indonesia harus cerdas, kreatif, inovatif dan
berpikiran terbuka agar dapat ikut berperan dalam persaingan global.
Matematika sebagai suatu bidang ilmu sangat berperan dalam
mendukung kemajuan IPTEK. Pembelajaran matematika di sekolah
tentunya sangat memberikan kontribusi penting. Melalui pembelajaran
matematika, siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyaikemampuan
bekerja sama.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 327
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Berpikir dalam konteks pendidikan biasanya berkaitan dengan tujuan
yang disengaja atau secara sadar dilakukan siswa, seperti mengingat,
membentuk konsep, merencanakan apa yang akan dilakukan atau
dikatakan, menggambarkan suatu situasi, penalaran, pemecahan
masalah, mengemukakan pendapat, pengambilan keputusan dan
pengambilan keputusan yang mutlak,serta membangun perspektif baru.

Berpikir matematik adalah cara berpikir berkenaan dengan proses


matematika atau cara berpikir dalam menyelesaikan tugas matematika
baik yang sederhana maupun yang kompleks. Berpikir kreatif adalah
cara berpikir yang memfasilitasi siswa untuk merealisasikan
imajinasinya, menyediakan kesempatan untuk berpikir,
mengekspresikan ide-ide dengan mudah, dan memberi kesempatan
siswa untuk mendapatkan informasi baru. Kemampuan berpikir kreatif
matematis adalah kemampuan untuk menemukan solusi dari masalah
matematik dengan mudah dan fleksibel.

Berpikir kreatif dalam matematika sangat diperlukan oleh siswa dalam


upaya memecahkan berbagai permasalahan. Beragamnya cara
penyelesaian dan jawaban dalam menunjukkan kreativitasnya, akan
mendorong siswa untuk menjelaskan ide-ide matematis dengan cara
yang berbeda pula. Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
meliputi:(a) kelancaran (fluency), kemampuan untuk menghasilkan
sejumlah ide, (b) keluwesan atau fleksibilitas (flexibility), kemampuan
untuk menghasilkan ide-ide beragam, (c) kerincian atau elaborasi
(elaboration), kemampuan untuk mengembangkan, membumbui atau
mengeluarkan sebuah ide, (d) orisinalitas (originality), kemampuan
untuk menghasilkan ide yang tak biasa di antara kebanyakan atau
jarang.

328 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Dalam kehidupannya, seseorang pasti selalu dihadapkanpada kesulitan,
termasuk dalam belajar. Bagaimana siswa dapat memcahkan kesulitan
yang dihadapinya dan mengubahnya menjadi tantangan dan berjuang
untuk mengatasinya sehingga kesulitan yang dihadapi tidak memiliki
dampak negatif yang mendalam. Adversity Quotient (AQ) adalah cara
untuk mengukur ketahanan dan ketekunan seseorang dalam menghadapi
perubahan yang selalu ada, stress, dan kesulitan. Sederhananya AQ
mengukur bagaimana seseorang merespons kesulitan.

Metode Challenge-based Learning adalah bentuk khusus dari Problem-


based Learning, yang masalahnya lebih realistik dan open-
endedalamiah. Proses dari Challenge-based Learning dimulai dengan
ide besar dan dilanjutkan dengan membuat pertanyaan yang esensial,
tantangan, pertanyaan terbimbing, aktivitas terbimbing, mencari sumber
terbimbing, menentukan dan menjelaskan solusi, pengambilan tindakan
dengan menerapkan solusi, merefleksi, menilai, dan
mempublikasikannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menelaah


peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang
memperoleh pembelajaran melalui metodeChallenge-based Learning
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional.

Adapun instrumen penelitian meliputi tes kemampuan berpikir kreatif


matematis, angket Adversity Quotient, pedoman observasi, dan pedoman
wawancara.Berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa, Adversity Quotient dan pendekatan Challenge-based
Learning, maka ada peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan Challenge-based
Learningdaripada siswa yang mendapatkan pembelajaran

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 329
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
konvenisonaldanAdversity Quotientsiswa terhadap pelajaran matematika
dengan Challenge-based Learning meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Isaksen, S. G & Treffinger, D. J. (2004). Celebrating 50 years of


Reflective Practice: Versions of Creative Problem solving.
Journal of Creative Behaviour

Johnson Laurence F; Smith, Rachel S; Smythe, J.Troy dan Varon,


Rachel K.2009. Challenge-Based-Learning: An Approach for
Our Time. Austin, Texas: The New Media Consortium.

Stoltz, Paul G.2000.Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi


Peluang. Jakarta: Grasindo.

330 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI
MATEMATIS DAN HABITS OF MIND
SISWA SMP MELALUI BRAIN BASED
LEARNING
Nurbaety Ningrum

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung;


(Nnurbaety@yahoo.com)

ABSTRAK

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk


dipelajari siswa. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran matematika adalah penguasaan kemampuan koneksi
matematis. Dengan kemampuan koneksi matematis, maka pemahaman
matematikanya akan semakin dalam dan bertahan lama. Kemampuan
koneksi dalam penelitian ini, lebih ditekankan kepada kemampuan
siswa untuk dapat mencari dan memahami keterkaitan antar topik dalam
matematika, antara topik matematika dengan konteks di luar matematika
dan dengan pengalaman hidup sehari-hari. Namun pada kenyataannya,
masih banyak siswa yang memandang matematika sebagai konsep yang
saling terpisah. Selain itu, kurangnya ketertarikan pada matematika
menjadi penyebab rendahnya kemampuan koneksi matematis siswa.
Kebiasaan perpikir atau habits of mind merupakan bagian dari soft skill
yang berperan penting dalam proses berpikir seseorang termasuk
berpikir matematisnya. Habits of mind siswa terbentuk dan berkembang
melalui pembelajaran. Habits of mind yang akan diperhatikan dalam
penelitian ini adalah kebiasaan berperilaku positif yang meliputi :
berteguh hati; mengendalikan impulsivitas; mendengarkan dengan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 331
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pengertian dan empati; berpikir fleksibel; berpikir tentang berpikir;
memeriksa akurasi; mempertanyakan dan menemukan permasalahan;
menerapkan pengetahuan masa lalu di situasi baru; berpikir dan
berkomunikasi dengan jelas dan cermat; mencari data dengan semua
indra; berkarya, berimajinasi dan berinovasi; menanggapi dengan
kekaguman dan keheranan; mengambil resiko bertanggungjawab;
melihat humor; berpikir secara interdependen dan bersedia untuk
belajar. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan koneksi matematis dan habits of mind siswa adalah melalui
Brain Based Learning (BBL). Koneksi matematis merupakan salah satu
kompetensi dalam berpikir matematis. Dengan BBL diharapkan dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mampu menanamkan nilai-
nilai dan kebiasaan positif sehingga mampu membentuk habits of mind
secara sempurna. Dengan meningkatnya habits of mind diharapkan
meningkat pula kemampuan koneksi matematisnya.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain kuasi


eksperimen bentuk Non-equivalent control group design. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di kabupaten
Banjarnegara yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran
2015/2016 dengan sampel siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di
kabupaten Banjarnegara, yang dipilih menggunakan teknik purposive
sampling diambil dua kelompok kelas, satu kelas sebagai kelas kontrol
dan satu kelas sebagai kelas eksperimen. Dimana siswa kelas
eksperimen yang mendapatkan BBL dan siswa kelas kontrol
mendapatkan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang
digunakan berupa soal tes koneksi matematis, skala mengenai habits of
mind, lembar observasi guru dan siswa, silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam
pelaksanaannya, tes koneksi matematis dilakukan dua kali yakni
sebelum (pretest)dan sesudah pembelajaran (posttest). Data yang

332 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
diperoleh dari instrument dihitung N-gainnya dan dianalisis
menggunakan uji perbedaan dua rata-rata pada taraf signifikansi 0,05.
Sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Saphiro-
wilk dilanjutkan uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene
Statistic. Perhitungan uji coba instrumen dan statistik dilakukan dengan
bantuan program Microsoft Excell 2007 dan SPSS 20 untuk
menginterpretasikan kemampuan koneksi matematis serta habits of
mind siswa terhadap pembelajaran melalui BBL.

Kata kunci : kemampuan koneksi matematis, habits of mind, Brain


Based Learning

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 333
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI BARISAN DAN DERET
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED
LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA 1
KAJEN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Dewi Kartika Yuniana
SMA 1 Kajen Pekalongan

Abstrak
Rumusan masalah penelitian ini adalah 1)Bagaimanakah proses
pembelajaran menggunakan Model Blended Learning dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi barisan dan deret bagi
siswa kelas XI IPS 4 SMA 1 Kajen Kabupaten Pekalongan semester 1
tahun pelajaran 2014/2015?, 2)Bagaimanakah proses Pembelajaran
menggunakan Model Blended Learningdapat meningkatkan ketrampilan
dalam menyelesaiakan soal matematika materi barisan dan deret bagi
siswa kelas XI IPS 4 SMA 1 Kajen Kabupaten Pekalongan semester 1
tahun pelajaran 2014/2015?. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 siklus
dimana masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan, subyek
penelitian siswa Kelas XI IPS 4 Semester 1 SMA Negeri 1 Kajen Tahun
Pelajaran 2014/2015. Terjadi peningkatan rata-rata ulangan harian dari
siklus I Hasil belajar sebesar 75,8 % dan ketrampilan proses sebesar
76,3 % menjadi hasil belajar sebesar 86,7 % dan ketermpilan proses
sebesar 87,5 % pada siklus II.

Kata kunci : Matematika, Barisan dan Deret, Hasil


Belajar

334 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ANALISIS HAMBATAN-HAMBATAN
BELAJAR SISWA SMP PADA
PENGKONSTRUKSIAN SIFAT-SIFAT
KUBUS: SEBUAH LESSON STUDY
Nurmuludin1)
1)
Departemen Pendidikan Matematika, UPI , Bandung;
aaudin09@student.upi.edu
Kata Kunci— Belajar, Hambatan Kognitif, Lesson Study, Geometri,
Kubus

Extended Abstract

Belajar dapat dipandang sebagai sebuah proses yang dilakukan menuju


perubahan tingkah laku. Cronchbach (Djamarah dan Bahri, 1999)
mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan
oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Jika
seseorang belajar, maka sesungguhnya ia sedang melakukan proses
untuk mengubah tingkah lakunya sendiri. Tingkah laku dalam hal ini
menyangkut suatu hal yang sangat luas. Tingkah laku tidak hanya
mencakup hal yang terlihat oleh mata, seperti menulis, membaca,
membuat sesuatu ataupun berlari, namun juga mencakup hal yang tidak
terlihat oleh mata seperti memikirkan sesuatu. Oleh karena itulah
kemudian berkembang bahwa proses belajar mencakup tiga aspek yaitu
psikomotor, afektif, dan kognitif (Djamarah dan Bahri, 1999).

Aspek psikomotor meliputi aspek keterampilan yang melibatkan fungsi


sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis, aspek afektif meliputi aspek
emosional, seperti perasaan, minat, sikap, dan kepatuhan terhadap moral
dan sebagainya, sedangkan aspek kognitif meliputi aspek intelektual
atau secara logis yang bisa diukur dengan pikiran atau nalar (Bloom,

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 335
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
1956). Dengan demikian belajar tidak hanya dapat dilihat dari
perubahan tingkah laku yang terlihat oleh mata, bahkan mencakup
perubahan yang terjadi di dalam pikiran siswa. Proses bagaimana
seorang anak menerima pengetahuan dan apa yang terjadi di dalam
pikiran anak termasuk perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
pikiran menjadi bahasan yang penting dalam perkembangan belajar
kognitif.

Seorang anak akan melakukan dua buah adaptasi kognitif sebelum


akhirnya dapat memahami sebuah pengetahuan baru, yaitu asimilasi dan
akomodasi. Sebuah pengetahuan baru jika dipandang secara utuh tidak
semuanya dapat diterima dalam pikiran anak. Skema atau pengetahuan
awal siswa akan mengalami konflik kognitif terlebih dahulu, dimana
pengetahuan baru sebagian yang cocok akan diasimilasi dan yang tidak
cocok akan diakomodasi sehingga terjadi keseimbangan (equilibrium)
yang akan membawa anak pada pemahaman baru. Dalam proses
pengkonstruksian pengetahuan baru ini, seorang anak sangat
dipengaruhi oleh skema yang sudah ada. Karena skema ini tidak selalu
cocok dengan pengetahuan yang baru, dimana hal ini akan menjadi
hambatan anak dalam belajar. Secara khusus hambatan ini disebut
hambatan kognitif (cognitive obstacle) atau lebih dikenal dengan
hambatan epistimologi (epistimological obstacle).

Bishop dkk (2014) mengambil sebuah kesimpulan bahwa pada intinya


hambatan epistimologi adalah pengetahuan yang sangat berguna dalam
pemecahan sebuah masalah tertentu, namun jika diterapkan dalam
sebuah masalah atau konteks yang baru, pengetahuan tersebut masih
kurang dan berujung pada sebuah kontradiksi. Sebagai contoh, jika
seorang anak telah membuat sebuah generalisasi terhadap bilangan asli,
bahwa hasil perkalian dua bilangan akan mengahsilkan bilangan yang
lebih besar. Pengetahuan ini akan sangat berguna dalam pemecahan

336 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
masalah bilangan asli. Ide ini akan sangat menjadi hambatan jika siswa
menghadapi sebuah masalah menentukan nilai x jika diketahui 4*x = 3.
Hambatan kognitif seperti ini secara kritis mengambil peranan yang
sangat penting dalam proses belajar siswa. Karena siswa harus mampu
melakukan akomodasi atau penyesuaian terhadap skema yang mereka
miliki sehingga dapat memahami permasalahan secara lebih baik.
Sehingga diperlukan sebuah cara atau metode untuk mengetahui
hambatan-hambatan belajar yang dialami anak saat mengkonstruksi
sebuah penegtahuan baru.

Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru untuk
mengetahui hambatan-hambatan belajar siswa adalah dengan melakukan
Lesson Study. Di dalam lesson study, guru melaksanakan desain siklus
penemuan kolaboratif ―study-plan-do-reflect‖ untuk meningkatkan
pembelajaran di kelas. Tujuan dari pelaksanaan lesson study adalah
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang bagaimana siswa
belajar. Pada pelaksanaan tahap ―do‖, seorang anggota tim sebagai
gruru model melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun
berdasarkan tahap ―study‖dan ―plan‖ secara bersama-sama oleh tim.
Sedangkan anggota tim yang lain bertugas melakukan obseravasi
bagaimana perilaku siswa melaksanakan kegiatan belajar. Dan akhirnya
pada tahap ―reflect‖, seluruh anggota tim melakukan refleksi terhadap
temuan-temuan selama observasi di tahap ―do‖. Pada tahap ―reflect‖
atau sering juga disebut tahap ―see‖, setiap tim dapat melihat,
bagaimana siswa belajar memahami sebuah pengetahuan dan
mengkonsutruksi pengetahuan itu ke dalam ranah kognitifnya. Dari
temuan ini, tim juga bisa mengetahui hambatan-hambatan belajar yang
dialami siswa selama pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian
seorang guru bisa meningkatkan praktek pengajaran mereka di kelas dan
mengembangkan profesionalitasnya.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 337
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Geometri adalah materi yang sangat penting dalam matematika. Sebagai
sebuah aspek penting matematika, materi geometri selalu masuk ke
dalam kurikulum sekolah (NCTM, 2000). Dalam sebuah diskusi yang
dilakukan oleh tim pengajar, diperoleh bahwa geometri merupakan
materi yang sulit untuk dipelajari. Oleh karena itu, perlu dilakukan
sebuah observasi yang dapat menemukan hambatan-hambatan belajar
siswa dalam memahami materi geometri. Dalam observasi ini
ditentukan materi geometri yang akan dikonstruksi siswa adalah tentang
sifat-sifat kubus. Media yang digunakan dalam upaya mengkonstruksi
sifat-sifat kubus adalah kerangka kubus dari bahan sedotan dan bangun
kubus dari karton. Dalam menemukan sifat-sifat kubus, siswa dibantu
dengan sebuah bahan ajar dan sebelumnya siswa diberikan video
sebagai untuk mengenalkan masalah kubus dan juga pengetahuan
tentang unsur-unsur kubus.

Dari hasil observasi ditemukan bahwa hambatan-hambatan belajar yang


dialami siswa antara lain, kesalahan siswa membedakan antara sisi
persegi dan rusuk kubus, kesalahan siswa membedakan diagonal ruang
dan diagonal bidang, kesalahan siswa mengidentifikasi bentuk bidang
diagonal sebagai jajar genjang atau persegi, kesalahan siswa dalam
mengidentifikasi sisi kubus, dan kesalahan siswa dalam mengungkapkan
alasan bidang sisi kubus memiliki ukuran yang sama.

Daftar Pustaka
Bishop, dkk. 2014. Obstacles and Affordances for Integer Reasoning: An
Analysis of Children‘s Thinking and the History of Mathemathics. Journal
for Research in Mathematics Education Vol. 45 No. 1, hal. 19-61
Bloom, B.S., 1956. Taxonomy of Educational Objectives. Vol. 1: Cognitive
Domain. New York: Mc Kay
Djamarah dan Bahri, 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
NCTM, 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA:
NCTM Inc.

338 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI
GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS MS.
POWERPOINT MELALUI IN HOUSE
TRAINING DAN TUTOR SEBAYA
Sutikno
SD N Karangmlati 02, Jl. Raya Demak-Bonang Km. 1,5 Karngmlati, Demak;
tiknosunni71@gmail,com
Kata Kunci—Ms. PowerPoint, in House Training, tutor sebaya

Extended Abstract
Rumusan masalah penelitian ini adalah: a) bagaimana kompetensi guru
dalam menggunakan media berbasis Ms. PowerPoint untuk
pembelajaran dan b) bagaimana pelaksanaan in House Training dan
Tutor Sebaya dalam meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan
media Ms. Power Point di SDN Karangmlati 2 Penelitian dilaksanakan
dalam 2 siklus dengan pola 2 pertemuan persiklus. Hasil penelitian
membuktikan pelaksanakan in House Training dipadukan dengan tutor
sebaya dapat meningkatkan kompetensi guru secara signifikan dalam
melaksanakan pembelajaran berbasis media Ms. Powerpoint. Hasil
penelitian kemampuan menyusun media rata-rata 51,02% (siklus I)
menjadi 79,59% (siklus II) sedangkan pada penggunaan media 66,33%
(siklus I) menjadi 84,69% (siklus II). Rekomendasi: 1) bagi guru-guru
sekolah dasar, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Kemampuan
menyusun media berbasis Ms. PowerPoint akan menambah
perbendaharaan media pembelajaran yang digunakan guru sehingga
proses belajar mengajar diharapkan dapat terlaksana dengan interaktif

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 339
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
(siswa aktif) dan mengurangi unsure-unsur verbalisme. Diharapkan
guru-guru bersedia mengalokasikan anggaran khusus untuk peningkatan
kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan atau kursus-kursus; 2)
kepada kepala sekolah/komite sekolah untuk mengalokasikan anggaran
dalam bidang peningkatan kompetensi guru; dan 3) kepada instansi
terkait dengan sekolah, mutu pendidikan akan meningkat jika mutu guru
meningkat.

Daftar Pustaka
Danim, S. 2012. Pengembangan Profesi Guru, dari Prajabatan, Induksi ke
Professional Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarya: GavaMedia.
Djalil, A. [et.al]. 2009. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: UT.
Kamil, M., 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan, Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.
Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Meldona, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UIN Malang
Press.
Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik
dan Implementasi). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Noe, R.A. [et.al]. 2008. Human resource management : gaining a competitive
advantage. USA: McGraw Hill.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Rychen, D.S. dan Salganik, L.H.. 2003. Key Competencies for a Succesful Life
and Well-Functioning Society. Göttingen, Germany : Hogrefe&Huber.
Setyo, B.D. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Powerpoint Terhadap
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Ngebung Beran Tahun Ajaran 2011/2012. S1 Thesis, Universitas Negeri
Yogyakarta. Abstract. http://eprints.uny.ac.id/9723/. Diunduh pada tanggal
9 Januari 2015.
Silberman, M.L. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Insan Madani.

340 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Susilana, R. & Riyana, C.. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.
Syah, M. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005. Guru dan Dosen.
Usman, M. U. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Wirawan, F.A. 2014. Pengertian dan Fungsi Microsoft Power Point.
http://www.burung-net.com/2014/06/pengertian-dan-fungsi-microsoft-
powerpoint.html. Diunduh tanggal 5 Januari 2015.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 341
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MODEL KLASIFIKASI C4.5 UNTUK
PREDIKSI SISWA BERPOTENSI
BERMASALAH
Endah Sumarini

Guru Matematika pada MAN 2 Model Banjarmasin; email:


sumariniendah@yahoo.co.id

Kata Kunci: deteksi dini perilaku siswa, klasifikasi prediksi,


algoritma C4.5

Ekstended Abstrak

Tindakan tidak taat yang berulang pada tata tertib sekolah, misalnya
sering terlambat ke sekolah (terutama karena alasan terlambat bangun
atau tidak ada yang membangunkan) menjadi salah satu indikasi siswa
yang berpotensi bermasalah Dengan demikian, prediksi siswa
bermasalah adalah langkah pertama dalam deteksi dini, mengenali
masalah emosional dan perilaku. Daftar kekhasan perilaku dan
kebiasaan ini telah buat secara sistematis, salah satunya Kontak Bina
Potensi dan Prestasi (Konassi). Data Score Siswa berdasarkan daftar cek
Konassi tersedia, namun perlu suatu proses, seperti menggunakan
algoritma klasifikasi, untuk mendapatkan informasi yang berguna.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan bagaimana model algoritma
klasifikasi C4.5 dapat membantu Guru BK memprediksi siswa
berpotensi bermasalah dengan akurat. Metode yang digunakan adalah
evaluasi akurasi prediksi yang dihasilkan oleh Algoritma Klasifikasi
C4.5. Hasil prediksi C4.5 akan dibandingkan dengan data sebenarnya
(score konnasi). Proses ini berulang sampai didapatkan tingkat akurasi
model C4.5 yang memuaskan. Kinerja prediksi diukur dengan Precison
and Recall.

342 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Melalui eksperimen dan evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa model algoritma C4.5 dapat diterapkan untuk prediksi siswa
berpotensi bermasalah, dengan tingkat akurasi 88,57 %. Hasil akurasi
terbaik, 88,57% hanya melibatkan Pendidikan Ayah dan Pekerjaan Ibu.
Untuk hasil terbaik lainnya yaitu 88,40% dengan pelibatan lebih banyak
atribut: Pendidikan Ayah, Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ayah dan
Pekerjaan Ibu. Sedangkan bila menambahkan Asal Sekolah, akurasi
yang didapatkan 86,13%.

Daftar Pustaka

Alpaydin, E. (2004) Introduction to Machine Learning, The MIT Press.


Amber Rae, W. (2013) Concurrent and Predictive Validity of the Behavior and
Emotional Screening System, Graduate College of Marshall
University.
Anuradha, K., Tulasi, R.N. and Pavan, K. (2012) 'A Decision Tree Algorithm
For Uncertain Data', International Journal of Engineering and
Advanced Technology (IJEAT), vol. ISSN: 2249 – 8958 Volume-1, no.
4.
Berry, M.J.A. and Linoff, G.S. (2004) Data Mining Techniques for marketing,
sale, customer relationship management, Wiley Publishing,Inc.
Boeree, C.G. (2006) Personality Theories, Yogyakarta: Primasophie.
Cao, R. and Xu, L. (2009) 'Improved C4.5 Algorithm for the Analysis of Sales',
2009 Sixth Web Information Systems and Applications Conference.
Chou, K.-Y. and Shih, C.-C. (2013) 'Using Decision Tree to Analyze Relation
between Aortic Aneurysm and Chronic Diseases in Clinical
Application', IEEE 2013, vol. 978-0-7695-5052-7/13.
Drummond, T. (1994) The Student Risk Screening Scale (SRSS), Grants Pass -
Oregon: Josephine County Mental Health Program.
Fayyad, U.M. (1996) 'Data Mining and Knowledge Discovery: Making Sense
out of Data', IEEE Intelligent Systems, vol. Vol. 11, pp. 22-23.
Feist, J. and Feist, G.J. (2006) Theories Of Personality, 6th edition, New York:
McGraw Hill.
Gorunescu, F. (2011) Data Mining Concept Model Technique.
Gunarsa, S.D. (2008) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta:
Gunung Mulia.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 343
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
He, H., Jin, H., Chen, J. and McAullay, D. (2006) 'Analysis of Breast Feeding
Data Using Data Mining Methods', Fifth Australasian Data Mining
Conference , Sydney.
Johansson, U., Boström, H. and Löfström, T. (2013) 'Conformal Prediction
Using Decision Trees', IEEE 2013, vol. 1550-4786/13.
Katie, E., Tyler L., R., Erin, D., Shane R., J., Shelley R., H., Camille N, J. and
and James, E. (2009) 'Early Identification of Behavioral and Emotional
Problems in Youth: Universal screening versus Teacher-Referral
Identification', The California School of Psychologist, vol. 14, pp. 89-
95.
Kawonal, J.R.H., Messakh, S.T. and Setyawati, K. (2012) 'Hubungan
Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian
ASI Eksklusif di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang', Available:
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/2749.
Kusrini and Lutfhfi, E.T. (2009) Algoritma Data Mining, ANDI Yogyakarta.
Langford, T. (2011) Cascades School Resources Room, Lebanon Community
School.
Larose, D.T. (2005) Discovering knowledge in data: An Introduction to Data
Mining, Canada: Wiley Interscience.
Maimon, O. and Rokach, L. (2010) Data Mining and Knowledge Discovery
Handbook, 2nd edition, Springer.
MAN Model 2 Banjarmasin (2013) Kontak Bina Potensi Dan Prestasi
(Konassi).
Nurhidayah, S. (2008) 'Pengaruh Ibu Bekerja dan Peran Ayah dalam
Coparenting Terhadap Prestasi Belajar Anak', Soul, vol. 2, no. 1.
Prasetyo, E. (2012) Data Mining: Konsep dan Aplikasi Menggunakan Matlab,
1st edition, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sani, S. and Dedy, S. (2010) Pengantar Data Mining: Menggali Pengetahuan
Dari Bongkahan Data, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Susabda, Y. (1998) 'Anak Bermasalah Dari Keluarga Yang Cukup Baik',
Parakaleo, Departemen Konseling STTRI, vol. Okt-Des.
Witten, I.H. and Frank, E. (2005) Data Mining : Practical Machine Learning
Tools and Techniques Second Edition, San Francisco: Morgan
Kauffman.
Yogi Yusuf, W. (2007) 'Perbandingan Performance Algoritma Decision Tree
C5.0, CART, Dan CHAID: Kasus Prediksi Status Resiko Kredit Di
Bank X', Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI
2007), Yogyakarta.

344 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ANALISIS CARA PEMBUKTIAN
SOAL IDENTITAS EKSPONEN
PESERTA e-TRAINING
TERSTRUKTUR PPPPTK
MATEMATIKA TAHUN 2015
Wiworo

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km. 6, Sleman;


percussionline@yahoo.com

Abstrak

Matematika dibelajarkan dengan salah satu tujuannya supaya siswa


dapat mengomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun
bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Beberapa indikator pencapaian tujuan ini adalah dapat memberikan
alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan dan dapat
menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduktif.
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Standar Kompetensi Guru menyatakan bahwa
kompetensi profesional yang harus dikuasai guru matematika
SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK diantaranya adalah menguasai
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampunya, serta menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. Terkait dengan tujuan
pembelajaran matematika dan kompetensi profesional guru matematika
tersebut, sudah seharusnya seorang guru matematika mempunyai

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 345
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kompetensi dalam menurunkan atau membuktikan suatu pernyataan
atau rumus dengan penalaran deduktif. Hasil forum diskusi terhadap
soal pembuktian identitas eksponen sederhana pada Pelatihan e-
Training Terstruktur yang diadakan PPPPTK Matematika tahun 2015
menunjukkan bahwa masih banyak guru matematika yang belum
kompeten dalam masalah pembuktian. Tulisan ini menganalisis berbagai
cara pembuktian soal identitas eksponen yang dilakukan para guru
peserta e-training.

Kata Kunci— kompetensi, guru matematika, e-training, penalaran,


pembuktian,

346 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
CARA MENENTUKAN BANYAK
LINTASAN TERPENDEK ANTARA
DUA TITIK PADA GRID
Wiworo
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km. 6, Sleman;
percussionline@yahoo.com
Abstrak

Permasalahan menentukan banyak lintasan terpendek antara dua titik


pada suatu grid merupakan permasalahan kombinatorika yang sering
muncul pada soal olimpiade matematika jenjang SD, SMP, SMA, dan
SMK, mulai dari masalah yang paling sederhana sampai dengan
masalah yang paling kompleks dengan berbagai variasinya. Banyak
guru dan siswa yang belum mengetahui cara menentukan banyak
lintasan terpendek antara dua titik pada suatu grid. Tulisan ini
membahas metode untuk menentukan banyak lintasan terpendek antara
dua titik pada suatu grid, mulai dari masalah sederhana sampai dengan
cara menurunkan bentuk umum menentukan banyak lintasan
terpendeknya. Pemahaman tentang strategi pemecahan masalah dan
kombinatorika sederhana menjadi dasar untuk menurunkan bentuk
umum menentukan banyak lintasan terpendek antara dua titik pada
suatu grid.

Kata Kunci— lintasan terpendek, grid, kombinatorika

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 347
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS
PROYEK UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
KELAS XI TL 3 SMKN 3 YOGYAKARTA
Arga Daniati
SMK Negeri 3 Yogyakarta,Jalan W. Monginsidi 2, Yogyakarta;
adaniati@gmail.com

Kata Kunci— Kemampuan berpikir kritis, Pembelajaran Berbasis


Proyek,

Extended Abstract

Kemampuan berpikir kritis pada siswa adalah keadaan ideal yang


diharapkan. Berdasarkan hasil observasi ternyata kemampuan berpikir
siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai matematika pada
semester sebelumnya. Pembelajaran Berbasis Proyek digunakan pada
penelitian tindakan kelas ini sebagai solusi rendahnya kemampuan
berpikir kritis dengan pendekatan saintifik.

Subyek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI Teknik Instalasi


Listrik 2 SMK Negeri 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2014-2015 pada
semester genap dengan jumlah siswa 30 orang. Sumber data diperoleh
dari tes, lembar aktivitas siswa, dan lembar observasi yang dianalisis
denga statistik deskriptif. Model Pembelajaran yang digunakan adalah
Pembelajaran Berbasis Proyek dengan 6 kelompok diskusi yang terdiri
atas 5 siswa.

348 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan berpikir kritis
siswa dengan pendekatan saintifik mencapai 2,7 dengan peningkatan
dari siklus I ke siklus II sebesar 1,07. (2) Penilaian proyek mencapai
2,71 pada siklus II dengan peningkatan 0,22. Kedua hal tersebut
menggunakan skala penilaian 1 – 4. Hasil penelitian telah memenuhi
indicator keberhasilan penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Pembelajaran Berbasis Proyek dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dengan pendekatan saintifik pada siswa kelas XI TL 3 SMK
Negeri 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2014-2015 semester 4.

Daftar Pustaka
Benyamin Molan. 2012.Logika: Ilmu dan Seni Berpikir Kritis.Jakarta: PT.
Indeks, h. 11.
Blumenfeld, etal.1991. Motivating procect-based learning: Sustaining the doing,
supporting the learning. Educational Psychologist, 26(3-4), 369-398.
Eline B. Johnson. 2011. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan
Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung:
Kaifa, h. 189.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 349
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI
TURUNAN FUNGSI MELALUI
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MEDIA
LEMBAR KERJA SISWA DIGITAL PADA
SISWA KELAS XI MIPA 1 SMA NEGERI 1
TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Moch. Fatkoer Rohman


SMAN 1 Tanjung Dusun Nusantara, Desa Medana, Kecamatan Tanjung,
Kabupaten Lombok Utara; fatkoer@gmail.com

Kata Kunci— Taktifitas belajar, hasil belajar, pendekatan saintifik,


LKS Digital

Extended Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar


matematika melalui pendekatan saintifik dan media Lembar Kerja Siswa
(LKS) digital. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilakukan sebanayak dua siklus dengan materi turunan fungsi. Adapun
subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1
Tanjung tahun pelajararan 2014/2015.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan


(observasi), angket dan tes. Berdasarkan teknik pengumpulan data
tersebut maka instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan,
angket, dan soal tertulis.

350 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang
signifikan dari siklus I ke siklus II komponen-komponen yang diteliti,
yaitu pengelolaan pembelajaran, aktifitas siswa, respon siswa dan hasil
belajar siswa. Pada siklus I keempat komponen itu belum mencapai
indikator kinerja. Setelah siklus II dilaksanakan maka keempat
komponen itu telah mencapai indikator kinerja.

Untuk pengelolaan pembelajaran pada siklus I, nilainya 72,7 dengan


kategori cukup baik, sedangkan pada sikulus II meningkat menjadi 81,8
dengan kategori baik. Untuk aktifitas siswa pada siklus I nilainya 71,2
dengan kategori cukup aktif, sedangkan pada siklus II meningkat
menjadi 84,6 dengan kategori aktif. Untuk respon siswa pada siklus I,
nilainya 0,47 dengan kategori positif, sedangkan pada siklus II
meningkat menjadi 0,53 dengan kategori sangat positif. Untuk hasil
belajar pada siklus I, persentesase siwa yang tuntas 55% sedangkan
pada siklus II sebesar 76%

Daftar Pustaka
Arifin, A. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Limit
Fungsi Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas XI IPS 3
SMA 1 Sragi Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Sendimat 2013
(p. 46). Yogyakarta: P4TK Matematika Yogyakarta.

Daniati, A. (2013). Meningkatkan Aktiitas Belajar Matematika dan


Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas X Multimedia SMK
Negeri 3 YogyakartaMelalui Pembelajaran Kooperatif Problem
Posing. Sendimat 2013 (p. 57). Yogyakarta: P4TK Matematika
Yogyakarta.

Kemdikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemdikbud.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 351
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kusumah, W., & Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Indeks.

Nurhayati, A. (2013). Penerapan Pendekatan Scientiic Dengan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)
Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas XI
Perhotelan SMKN 3 Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Sendimat 2013
(p. 11). Yogyakarta: P4TK Matematika Yogyakarta.

Nurjannah, A. (2013). Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan


Scientific. Sendimat 2013 (p. 1). Yogyakarta: P4TK Matematika
Yogyakarta.

352 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
INSTRUCTIONAL ROUND: SEBUAH
PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI GURU DALAM
MENGAJAR

Niniek Budhiastuti
Sekolah Bogor Raya, Perumahan Danau Bogor Raya, Bogor;
niniek_b@sekolahbogorraya.com

Kata Kunci— Instructional rounds, peningkatan mutu guru

Extended Abstract

Pendahuluan

Seluruh stake holder (pemangku kepentingan) dalam dunia pendidikan,


baik Kepala Sekolah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan
guru tentunya senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik agar
tercapai hasil yang maksimal bagi siswa-siswi mereka. Namun,
berdasarkan hasil PISA(Programme for International Student
Assessment), sebuah test tiga-tahunan yang mengevaluasi sistem
pendidikan di seluruh dunia, pada tahun 2012 Indonesia menempati
urutan ke 64 dari 65 negara. Sudah sepatutnyalah kita melakukan
evaluasi pada proses pendidikan di negara kita, karena hasil tersebut
bukanlah hasil yang memuaskan untuk kita. Dalam proses
pembelajaran, tidak dapat dipungkiri, guru memegang peranan penting
dalam menentukan keberhasilan siswa. Oleh karena itu, sangatlah
penting bagi guru untuk terus mengembangkan kemampuan
profesionalnya baik dari aspek penguasaan materi pelajaran maupun
metodologi pembelajaran. Salah satu program yang dapat dikembangan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 353
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar adalah melalui
program Instructional rounds.

Instructional rounds adalah suatu program yang diadaptasi dari cara


mahasiswa kedokteran belajar dari dokter senior seperti dijelaskan oleh
Elizabeth A City dalam Instructional Rounds in Education (2010).
Mahasiswa kedokteran memperhatikan, mengobservasi, kemudian
mendiskusikan permasalahan yang dialami oleh pasien untuk kemudian
menentukan cara pengobatan yang terbaik bagi pasien tersebut.
Demikian juga dalam bidang pendidikan, Instructional round
digunakan dengan cara sekelompok guru memperhatikan dan
mengobservasi seorang guru yang melakukan praktek pembelajaran,
kemudian mendiskusikan temuan dari hasil observasi tersebut.
Diharapkan dari proses ini guru-guru dapat saling belajar satu sama lain
mengingat selama ini belum banyak praktek pembelajaran terbaik (best
practices) yang dibagikan kepada guru- guru lain. Melalui Instructional
rounds ini guru belajar dari praktek yang dilakukan oleh guru lain, tanpa
adanya niatan untuk mengevaluasi atau memberikan umpan balik bagi
guru yag diobservasi. Intructional round memberikan kesempatan pada
guru dan pihak-pihak yang terkait untuk meningkatkan keilmuan
mereka melalui observasi dan kolaborasi.

Metode

Metode yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, dengan


mengikuti tahapan sesuai dengan empat tahap dibawah ini:

1 Problem of Sekolah mengidentifikasi permasalahan dalam


Practice pratek pembelajaran sesuai dengan kriteria di
bawah ini:

- Berpusat pada inti pembelajaran (sesuai

354 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dengan segitiga inti pembelajaran: guru,
siswa dan isi pembelajaran)
- Dapat diamati secara langsung
- Perubahan dapat dilakukan secara
langsung
- Berkaitan dengan strategi peningkatan
mutu pendidikan yang lebih luas dari
lingkup sekolah. (misalnya sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional)
- Permasalahan yang akan diamati harus
memiliki dampak yang signifikan dalam
merubah hasil belajar siswa
2 Observation Tim pemerhati akan mengumpulkan informasi
of practice dan data penunjang saat melakukan pengamatan
dalam kelas. Data yang dikumpulkan harus
memiliki sifat-sifat:

- Deskriptif bukan evaluatif, berisi fakta-


fakta yang teramati dikelas
- Spesifik
- Berkaitan dengan inti pembelajaran (uru,
siswa dan isi pembelajaran)
- Berkaitan dengan permasalahan dalam
praktek pembelajaran yang akan diteliti.
3 Observation Setelah melakukan pengamatan, kelompok guru
debrief pengamat membahas hasil pengamatan mereka
meliputi tahapan:

- Menjelaskan secara deskriptif apa yang


dilihat
- Menganalisa bukti deskriptif dengan
memperhatikan pattern dan
pengelompokan data
- Meprediksi apa yang dipelajari siswa

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 355
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
sesuai dengan kerangka permasalahan
yang diteliti, dengan cara menempatkan
guru di posisi siswa yang sedang belajar.
Apabila guru pengamat menjadi siswa
yang berada dikelas dan mengikuti
seluruh kegiatan pembelajaran,
pengetahuan apa saja yang didapat oleh
dirinya.
4 Next level of Setelah mengumpulkan informasi dan
work mendiskusikan hasil pengamatan, maka guru
mendiskusikan langkah –langkah perbaikan apa
yang harus dilakukan oleh sekolah sebagai
komunitas pembelajaran. Saat menentukan
tindakan berikutnya harus diingat kaitannya
dengan:

- Tujuan pendidikan nasional


- Tujuan yang akan dicapai oleh sekolah
- Tindakan apa yang dapat dilakukan
sehari-hari agar tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan di depan dapat tercapa
memlaui kegiatan kelas sehari-hari.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika, setiap sekolah dapat


mulai merumuskan praktek pembelajaran apa yang hendak diamati
sejalan dengan tujuan pendidikan nasional. Guru matematika dapat
dibagi menjadi dua kelompok kecil, dan secara bergantian melakukan
pengamatan di kelas untuk kemudian melakukan diskusi dan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran dalam kelas.

356 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Contoh Permasalahan

Program Instructional rounds yang akan dilakukan di Sekolah Bogor


Raya mengangkat problem of practice (permasalahan) berupa
pertanyaan ―Apakah guru–guru Sekolah Bogor Raya sudah menerapkan
kerangka berfikir tingkat tinggi sesuai dengan Bloom‘s Taxonomy‖
beserta aspek – aspek yang mendasarinya. Pilihan permasalahan kedua
adalah ― Apakah Guru-guru Sekolah Bogor Raya memberikan proses
belajar yang bermakna dalam kegiatan sehari-hari melalui penugasan
yang menantang namun realistis agar motivasi belajar siswa terjaga‖.

Kaitan dengan tema besar SENDIMAT III

―Peran Pendidikan Matematika dalam Pencerdasan


dan Pembudayaan Karakter Generasi Indonesia
untuk Mendukung Pencapaian Daya Saing ASEAN‖
Penelitian ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan tema besar
SENDIMT III, peningkatan kemampuan profesional guru dari sisi
keilmuan dan metodologi. Peningkatan kemampuan guru diharapkan
akan meningkatkan daya tangkap siswa sehingga siswa dapat bersaing
dalam menghadapi situasi yang lebih menantang dikemudian hari.

Daftar Pustaka
City E.A., Elmore R.F., Fiarman Sarah E. Dan Teitel Lee. 2010. Instructional
Rounds in Education. Cambridge: Harvard Education Press.
Teitel Lee. 2009. Improving Teaching and Learning through Instructional
Rounds. Harvard Education Letter, volume 25, number 3.
Danielson C. 2007. Enhancing Profesional Practice, A framework for
Teaching. Virginia: ASCD
Anderson L.W. et all. 2000. A taxonomy for Learning, Teaching, and
Assessing: A reviion of Bloom‘s Taxonomy ofEducational Objectives.
Columbus, OH: llyn & Bacon.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 357
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
SISTM PERSAMAAN LINIER MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIP
TIPE STAD DI KELAS X MIA 1 MAN 2
MODEL BANJARMASIN TAHUN AJARAN
2015/2016
HJ NOOR AMALIAH11),
1)
MAN 2 MODEL BANJARMASIN, JL PRAMUKA RT 20 NO 28,
BANJARMASIN; NOORAMALIAH2013@gmail.com

Kata Kunci— Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

ABSTRAK

Materi Sistem Persamaan Linier merupakan salah satu materi yang


cukup sulit dimengerti oleh siswa, kurangnya minat dan motivasi siswa
belajar matematika membuat siswa menjadi enggan belajar matematika,
khususnya materi Sistem Persamaan Linier sehingga mengakibatkan
prestasi belajar siswa cenderung rendah, oleh karena itu, dilakukan
penelitian tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif STAD, yang dapat membuat siswa
menjadi termotivasi untuk belajar karena kegiatan pembelajarannya
yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas siswa, Hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap
penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD .

Penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian tindakan kelas.


Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas XE MAN 2 Model Banjarmasin
Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 36 orang. Sumber data

358 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
berupa hasil observasi dan hasil kerja siswa pada kerja kelompok dan
tes individu. Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar
observasi, dan tes. Penelitan ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik
pengumpulan data dilaksanakan melalui tes dan observasi. Teknik
analisis data yang digunakan untuk data hasil belajar siswa adalah
dengan teknik statistik sederhana, yaitu menentukan nilai rata-rata kelas
dan prosentasi ketuntasan siswa. Sedangkan data hasil observasi
dianalisis bersama-sama guru mitra kolaborasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran


kooperatif tipe STAD pada materi Sistem Persamaan Linier di kelas XE
X MIA 1 MAN 2 Model Banjarmasin Tahun Ajaran 2015/2016, dapat
meningkatkan (1) aktivitas siswa, secara konsisten pada siklus 1 rata-
rata mencapai katagori baik, pada siklus 2 mencapai katagori baik dan
menjadi katagori sangat baik pada siklus 3; (2) hasil belajar siswa yaitu
pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal 52,6 %atau 20
orang siswa mencapai ketuntasan dan nilai rata-rata hasil belajar siswa
adalah 57,9 yang termasuk kualifikasi cukup. Hasil belajar siswa yaitu
pada siklus 2 ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebanyak 18,4%
atau 7 orang siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata
hasil belajar siswa adalah 44,5 yang termasuk kualifikasi kurang. Hasil
belajar siswa pada siklus 3 ketuntasan belajar siswa secara klasikal
sebanyak 97,4% atau 37 orang siswa mencapai ketuntasan belajar
dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 89,2 yang termasuk
kualifikasi amat baik. Respon siswa dalam kreteia sangat tinggi. Dengan
demikian seluruh kreteria keberhasilan penelitian ini dapat dicapai dan
hipotesis bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada materi Sistem
Persamaan Linier di Kelas X MIA 1 MAN 2 Model Banjarmasin Tahun
Ajaran 2015/2016.dapat diterima.

Hasil penelitan ini merekomendasikan bahwa pembelajaran kooperatif


tipe STAD dapat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 359
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dijadikan salah satu alternatif bagi guru dalam menentukan model
pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan akademik ,sosial dan
komunikasi anak.

Daftar Pustaka
Alfiah. 2010. Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Statistika Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas IX A SMPN 2 Pelaihari
. Pelaihari : SMPN 2 Pelaihari .
Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Depdiknas,2006,Standar isi . Jakarta: Depdiknas
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka
Cipta.
Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.2004. Pedoman
Penyelenggaraan Ujian AkhirSekolah dan Ujian Akhir Nasional Bagi
Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2003/2004 Provinsi Kalimantan
Selatan. Banjarmasin: . Dinas Pendidikan Pemerintahan Provinsi
Kalimantan Selatan .
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologii Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ibraim, Muslim dkk.2001. Pembelajaran kooperatif.Surabaya : University
Press.
Kunandar,2010a.Guru Profisional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta :
Rajawali Pers.

Kunandar,2010b.Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai


Pengembangan Propesi Guru. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.

Lambas, T.Y.E Siswono, M. Asikin, Sumardi, Ismail, H.Sukarman, F. Shadik,


R. Zulaiha, Jailani , Kusrini, P. Wijayanti, E. Parjitno dan A.
Krismato. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Mata Pelajaran
Matematika . Jakarta : Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan
Pengendalian Program SLTP.

Nurfariansyah. 2004. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN

360 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Sungai Jingah I tahun Pelajaran 2008/2009.Banjarmasin: Skripsi
Sarjana S-1. UNLAM. Tidak dipublikasikan.

Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja


Grapindo Persada.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperatif Learning Tiori, Riset dan Praktik. Bandung
: Terjemahan Lita. Nusa Media.

Sudijano, A. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grapindo


Persada.

Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo:Mas Media Buana
Pustaka.
Tirtayasa, Eri . 2010. Pengertian Respon. (online). (http: //eri08tirtayasa.blog
spot.com/2010/11/ pengertian-respon,html. Diambil 16 April 2011).

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,


Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

UPPL. 2010. APKG 2 Lembar Penilaian Prosudur Pembelajaran PPL II.


Banjarmasin: Unlam

Usman, M.U. dan Setiawati, L. 2001. Upaya Optimalasi Kegiatan Belajar


Mengajar.. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yasa, Doantara. 2008. Aktivitas dan Prestasi Belajar.(online),
(http://ipotes.wordpress.Com /2008/05/ 24/prestasi -belajar/, diambil
31 Maret 2011).
Yoni, Acep dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Familia.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 361
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENTINGNYA SIKAP RESPEK GURU DALAM
MENGEMBANGKAN SIKAP POSITIF SISWA
TERHADAP MATEMATIKA
Desiana Margayanti

SMP Negeri 1 Pejawaran, Banjarnegara,


desianamargayanti@gmail.com

Kata Kunci— Sikap respek guru, Pembelajaran matematika, Sikap


terhadap matematika

Extended Abstract

Sikap positif siswa terhadap matematika adalah suatu hal yang sangat
penting untuk dikembangkan, karena baik secara langsung maupun
tidak langsung akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Ironisnya sampai saat ini masih banyak siswa beranggapan bahwa
matematika merupakan pelajaran yang sulit, membosankan dan berbagai
bentuk sikap negatif yang lain. Sikap negatif terhadap matematika
tersebut salah satunya dapat terbentuk melalui pengalaman belajar siswa
yang tidak menyenangkan dalam interaksinya dengan matematika itu
sendiri, guru, teman, maupun unsur pembelajaran yang lain. Dalam hal
ini, Guru sebagai sosok yang secara langsung berinteraksi dengan siswa
memiliki peluang yang sangat besar untuk mengatasi hal tersebut. Untuk
itu berbagai metode dan pendekatan pembelajaran inovatif saja tidak
cukup jika tanpa diiringi sikap respek terhadap siswa. Sikap respek
terhadap siswa adalah sikap meghargai dan menghormati semua siswa
dengan segala karakteristiknya tanpa tendensi apapun. Dengan memiliki
sikap respek, seorang guru akan memperlakukan siswa sebagaimana
mereka ingin diperlakukan sehingga terjalin suatu proses pembelajaran

362 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
humanis. Makalah ini membahas mengenai apa dan bagaimana sikap
respek yang harus dimiliki seorang guru sehingga siswa memiliki sikap
positif terhadap matematika.

Daftar Pustaka

Center for Technology in Learning. 2007. How can teachers translate students‘
positive attitudes towards ICTs into better mathematics learning?
Tersedia online: http://education.ti.com/sites/UK(diakses tanggal 06
April 2015)
Eliasa, Eva Imania.Tanpa tahun. Pentingnya Sikap Respek Bagi Pendidik
Dalam Pembelajaran. Tersedia online: http://staff.uny.ac.id(diakses
tanggal 03 April 2015)
Mariyani,Adeni.2011. Hubungan Antara Sikap Siswa Terhadap Pelajaran
Matematika dan Prestasi Belajar Siswa SMKN 1 Pandak Bantul
Yogyakarta. Tersedia online : http://digilib.uin-suka.ac.id (diakses
tangal 8 April 2015)
Smith Kareen. Tanpa Tahun. Positive Classroom Environment and
StudentTeacher Rapport...preventing challenging behavior in the
classroom. Tersedia online: http://www.cehd.umn.edu(diakses
tanggal 06 April 2015)
Skemp, Richard M. 1971. The Psychology of Learning Mathematics. Victoria:
Richard Clay
Susanto, Rusgianto H. 2006. Hubungan Antara Sikap Terhadap Matematika,
Kecerdasan Emosional Dalam Interaksi Sosial Di Kelas Dengan
Hasil Belajar Matematika Siswa Smp Negeri 5 Yogyakarta Tahun
2006. Tersedia online: http://eprints.uny.ac.id (diakses tanggal 03
April 2015)
Zan, Rosetta & Pietro Di Martino. 2007. Attitude Thoward Mathematics:
Overcoming Positive/Negative Dichotomy. Tersedia
onlinehttp://www.math.umt.edu (diakses tanggal 06 April 2015).

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 363
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH UNTUK MENGEKSPLORASI
KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA
KELAS VII SMP DALAM PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA PADA POKOK
BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL
Theresia Veni Dwi Lestari1), Haniek Sri Pratini2)
1)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, theresia.veni@yahoo.co.id
2)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, hanieksripratini@gmail.com

Kata Kunci : berpikir reflektif, pembelajaran berbasis masalah,


pemecahan masalah matematika, aritmetika sosial

Extended Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) keterlaksanaan


pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah untuk mengeksplorasi kemampuan berpikir reflektif siswa (2)
kemampuan berpikir reflektif siswa berkemampuan akademik tinggi,
sedang, atau rendah pada saat mengerjakan soal tes materi aritmetika
sosial di kelas VII-Appreciation SMP Joannes Bosco Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian


ini adalah 21 siswa kelas VII-Appreciation SMP Joannes Bosco
Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli
2015. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi,
rekaman video, wawancara dan tes tertulis. Hasil observasi dianalisis

364 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
secara kuantitatif. Video pembelajaran dianalisis secara kualitatif
dengan membuat transkripsi video, reduksi data, dan kategorisasi.
Jawaban tes tertulis dan hasil wawancara dianalisis secara kualitatif
untuk mengetahui cara berpikir reflektif siswa. Langkah-langkah yang
digunakan adalah: (1) reduksi data (2) kategorisasi data (3) sistesisasi.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) pembelajaran berbasis


masalah yang diterapkan berjalan dengan baik dengan persentase
keterlaksanaan RPP 89,77%. Pada pembelajaran berbasis masalah ini,
kegiatan mengeksplorasi kemampuan berpikir reflektif siswa tampak
saat guru banyak memberikan pertanyaan yang mendorong siswa untuk
berpikir reflektif dan siswa menanggapi dengan antusias. Siswa
memberikan ide penyelesaian masalah, menanggapi pertanyaan, diskusi
tentang pemecahan masalah dalam kelompok, dan belajar memutuskan
penyelesaian masalah yang digunakan. (2) Kemampuan berpikir
reflektif siswa kelompok atas, sedang atau bawah dipengaruhi oleh
tingkat kesukaran soal yang dihadapi. Pada soal dengan tingkat
kesulitan mudah, siswa kelompok sedang lebih berpikir secara reflektif
dibanding siswa kelompok atas dan bawah. Pada soal dengan tingkat
kesulitan sedang, siswa kelompok atas lebih berpikir secara reflektif
dibanding siswa kelompok sedang dan bawah.

Daftar Pustaka

Abdul Muin & Lia Kurniawati. 2013. Meningkatkan Kemampuan Berpikir


Reflektif Matematik Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Metacognitif. Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Jakarta
Andy Ruditho dan Susento. 2006. Model Pembelajaran Matematisasi
Berjenjang: Integrasi Pendekatan-pendekatan Konstruktivistik,

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 365
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kontekstual dan Kolaboratif. Makalah. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Boud, D., Keogh R., dan Walker D. 1985. Reflection: Turning experience into
learning. London: Kogan Press
Dewey, John. 1910. How We Think. Boston: D.C. Heath & CO Publishers
Dewey, John. 1933. How We Think: A Restatement Of The Relation Of
Reflective Thinking To The Educative Process. Lexington: D.C. Heath
and Company
Herman Hudoyo. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departeman
Pendidikan dan Kebudayaan
Hery Suharna dkk. 2013. Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Menyelesaikan
Masalah Matematika. KNPM V Himpunan Matematika Indonesia,
Juni 2013, 280-291
Hullfish, H. G. and Smith P.G. 1974. Berpikir Reflektif: Suatu Metode
Pendidikan Modern. Diterjemahkan oleh: Ametembun. Bandung:
Fakultas Ilmu Pendidikan I.K.I.P Bandung
Lannin, John., Brian Townsend & David Barker. 2006. The Reflective Cycle of
Student Error Analysis. Canada: FLM Publishing Association, diakses
pada tanggal 26 Agt 2014 dari JSTOR Terms and Conditions.
Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Nisak, Lailatun. 2013. Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa dalam
Memecahkan Masalah Berbentuk Semantik, Figural, dan Simbolik
pada Pokok Bahasan Fungsi Kelas XI IPA di MAN Nglawak
Kertosono Nganjuk. Undergraduate Thesis. UIN Sunan Ampel
Surabaya
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu
Perlu: Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia
Indonesia
Schon, Donald A. 1983. The Reflective Practitioner: How Professionals Think
in Action. US: Basic Books

366 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
IMPLEMENTASI PARADIGMA
PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM
PENGAJARAN MIKRO
UNTUKMENGEMBANGKAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
YANG MEMBANGUN RASA PERCAYA
DIRI DAN KEPEDULIAN TERHADAP
SISWA
Haniek Sri Pratini1)
1)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,haniek_sp@yahoo.com

Kata Kunci : paradigma pedagogi reflektif, keterampilan dasar


mengajar, rasa percaya diri, kepedulian

Abstrak

Mahasiswa calon guru matematika dituntut untuk menguasai 4


kompetensi keguruan, yaitu: kompetensi pedagogi, kompetensi
profesional, kompetensi personal, dan kompetensi sosial. Keempat
kompetensi tersebut diasah selama menempuh studi di jenjang sarjana.
Pencapaian kompetensi diawali dengan penguasaan berbagai mata
kuliah, baik yang berkaitan dengan keilmuan matematika maupun
pembelajaran matematika.

Kompetensi mahasiswa yang komprehensif diuji pada saat mereka


mengikuti kegiatan PPL (Program Pengalaman Lapangan). Pengalaman
terakhir sebelum PPL yang berkaitan dengan penguasaan keempat
kompetensi tersebut adalah Pengajaran Mikro. Melalui pengajaran

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 367
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
mikro mahasiswa dilatih untuk menguasai kompetensi membuka dan
menutup pelajaran, menjelaskan dan memberikan stimulus, bertanya
dan memberikan penguatan, serta mengintegrasikan semua kompetensi
itu dalam pembelajaran. Penguasaan kompetensi tersebut juga termasuk
di dalamnya penguasaan materi, penggunaan strategi pembelajaran,
pemilihan media yang relevan, pembelajaran yang melibatkan siswa,
penampilan, pengelolaan waktu, pengelolaan kelas, dan penggunaan
bahasa dan tata tulis. Penguasaan kompetensi tersebut diharapkan dapat
membekali mahasiswa agar siap melaksanakan kegiatan PPL.

Kenyataan di lapangan, masih banyak komentar dari guru pembimbing


PPL bahwa mahasiswa kurang menguasai materi, kurang mampu
menguasai kelas, dan kurang memperhatikan siswa secara menyeluruh.
Kondisi mahasiswa ini sebenarnya masih dapat dimaklumi karena
mereka memang masih dalam taraf belajar. Namun demikian sebagai
pengampu mata kuliah Pengajaran Mikro, penulis berusaha
berkontribusi meminimalkan kekurangan yang ada pada mahasiswa
tersebut. Oleh sebab itu melalui implementasi Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) penulis memfasilitasi pengalaman pembelajaran yang
lebih memberikan kesempatan mahasiswa untuk mencintai profesi guru
matematika di sekolah. Hal itu dilakukan dengan lebih menekankan
pada penguasaan materi pembelajaran, pengelolaan kelas dengan lebih
menggunakan hati ketika melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan
pengelolaan waktu pembelajaran yang cermat agar pembelajaran efektif
dan selesai tepat waktu.

Melalui implementasi pedagogi Ignatian dalam mata kuliah Pengajaran


Mikro, mahasiswa diharapkan memiliki Competence, yaitu: 1)
mempraktikan keterampilan membuka dan menutup pelajaran; 2)
mempraktikan keterampilan menjelaskan dan memberikan stimulus; 3)
mempraktikan keterampilan bertanya dan memberikan penguatan; 4)
menyusun rancangan pembelajaran (RPP) sesuai kurikulum sekolah
yang berlaku; 5) melaksanakan rancangan pembelajaran yang telah
disusun; Conscience,yaitu: 1)antusias dalam mempraktikan
keterampilan membuka dan menutup pelajaran; 2) cermat dalam
mempraktikan keterampilan menjelaskan dan memberikan stimulus; 3)

368 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kreatif dalam mempraktikan keterampilan bertanya dan memberikan
penguatan; 4)semangat tinggi dalam menyusun rancangan pembelajaran
matematika; Compassion, yaitu: 1) tanggap terhadap respon peserta
didik dalam pembelajaran; 2) peduli terhadap respon siswa dalam
pembelajaran yang dilaksanakan.

Implementasi PPR dilaksanakan dalam 3 siklus, dengan siklus pertama


mempraktikkan keterampilan dasar mengajar secara terbatas dan siklus
kedua mempraktikkan keterampilan mengajar terintegrasiuntuk mata
pelajaran matematika SMP dan siklus ketiga mempraktikkan
keterampilan mengajar terintegrasi untuk mata pelajaran matematika
SMA. Tiap siklus terdiri dari 5 tahap, yaitu: konteks, pengalaman,
refleksi, aksi, dan evaluasi.

Hasil implementasi menunjukkan bahwa dari 22 orang mahasiswa,


sebanyak 16 orang (72,73%) memperoleh nilai A dan 6 orang (27,27%)
memperoleh nilai B. Aspek competence diperoleh mahasiswa dengan
skor rata-rata 82, aspek conscience diperoleh mahasiswa dengan skor
rata-rata 89, dan aspek compassion diperoleh mahasiswa dengan skor
rata-rata 84.

Daftar Pustaka

Adinawan, M. Cholik dkk. 2006. MATEMATIKA untuk SMP Kelas VIII


. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Forum, Mathematics. 2008. MATHEMATICS 3 (Billingual) Kelas XII
IPA (KTSP): Yudhistira: Bandung.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Buku Guru Matematika SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Buku Guru Matematika SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Buku Siswa Matematika SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 369
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Buku Siswa Matematika SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kuntarti, dkk. 2011. Matematika SMA dan MA Kelas 3A: Erlangga:
Jakarta.
Rohandi, dkk. .2013. Pedoman Pengajaran Mikro. Yogyakarta: FKIP
USD
Subagya, Y., dkk. 2012. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta:
Kanisius

370 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN THE MATH BODY DAPAT
MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIKA PADA MATERI
FPB DAN KPK SISWA SMP NEGERI 1
KUALA KABUPATEN BIREUEN
Asmudi, S.Pd

BTN Kupula Indah, Kota Juang, Kab. Bireuen, Aceh.


Asmudi.garda@gmail.com

Kata Kunci: Strategi, Peraga The Math Body, Hasil Belajar,


Pembelajaran Matematika

Extended abstract

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
tingkat kemampuan siswa dalam memahami konsep FPB dan KPK,
serta mendeskripsikan aplikasi praktis penggunaan Alat Peraga The
Math Body pada pembelajaran Matematika dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan pada diri peserta didik, analisis hasil
aplikasi praktis penggunaan Alat Peraga The Math Body pada
pembelajaran Matematika dapat menigkatkan hasil belajar peserta
didik.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 371
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 1. Rangkaian Aktifitas Persiapan dan Pembelajaran

Tanggal Aktivitas Hasil

Finising Alat
Alat Peraga The Math
12 Februari 2015 Peraga The Math
Body siap digunakan
Body

Desiminasi Dalam
Mendapatkan respon yang
15 Maret 2015 Forum MGMP
Luar Biasa Para peserta.
Kabupaten

Hasil Analisis
PBM Pada Materi
menunjukkan Aspek
Bilangan dengan
7 Mei 2015 Pengetahuan dan
Sub Materi FPB
Ketrampilan mencapai
dan KPK
Tujuan yang di inginkan

Tabel 1. Nilai Rata-Rata yang diperoleh siswa dari aspek


Pengetahuan dan ketrampilan

Materi Pengetahuan Ketrampilan

FPB dan KPK 3.4 3.1

Hasil yang diperoleh dalam karya tulis ini menunjukkan bahwa dengan
menggunakan Alat Peraga The Math Body siswa lebih kreatif dan lebih
memahami konsep tentang FPB dan KPK, dan bahkan siswa telah

372 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
mampu menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
berkenaan dengan materi tersebut.

Gambar 1. Alat Peraga The Math Body

Gambar 1. Penggunaan Alat Peraga The Math Body dalam PBM

Penggunaan Alat Peraga The Math Body dalam pembelajaran


Matematika kelas VII SMP Negeri 1 Kuala khususnya pada materi FPB

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 373
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dan KPK merupakan strategi untuk dapat menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan. Pencapaian kompetensi peserta didik yang
diperoleh pada kompetensi spiritual dan sosial rata-rata sangat baik (A-)
dan baik (B+), capaian kompetensi pengetahuan pada peserta didik
rata-rata 3,4 (baik), dan capain kompetensi ketrampilan pada peserta
didik kelas VII SMP Negeri 1 Kuala rata-rata 3,4 (baik) (3). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan Alat Peraga The Math
Body dalam pembelajaran Matematika dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Daftar Pustaka

Abdurrahman. 2003. Metodologi Pembelajaran Matematika. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada
Burhanudin. 2006. Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Salatiga:
Saudara.

374 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN CTL DENGAN
SISTEM MOVING CLASS
Asmudi, S.Pd

BTN Kupula Indah, Kota Juang, Kab. Bireuen, Aceh.


Asmudi.garda@gmail.com

Kata Kunci: Moving Class, Model CTL, Efektivitas pembelajaran

Extended Abstract

Penerapan model pembelajaran merupakan salah satu factor yang sangat


mendukung dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
pemebelajaran Matematika di SMP Negeri 1 Kuala Kabupaten Bireuen.
Keberhasilan ini juga ditunjang oleh penerapan Sistem Pembelajaran
Moving Class, dimana kelas mempunyai karakteristik Mata Pelajaran.

Guru sebagai pendidik semaksimal mungkin memanfaatkan Kondisi ini


dan menyadari bahwa kemajuan pendidikan tergantung pada
kemampuan guru. Sebagai mana hasil penelitian ini, agar peserta didik
lebih mudah memahami materi pembelajaran Matematika sehingga hasil
pembelajaran menjadi lebih baik.

Tabel 1. Persentase Angket Tentang Model Pembelajaran CTL dengan


Sistem Pembelajaran Moving Class

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 375
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Table 2. Nilai rata-rata varibel X dan Variabel Y

Rata-rata variable X Rata-rata Varibel Y


27,94 77,63 0,946

Dengan penerapan model pembelajaran CTL berkolaborasi dengan


Sistem Pembelajaran Moving Class, dapat meningkatkan hasil belajar
terutama mata pelajaran Matematika dikelas IX SMP Negeri 1 Kuala
Kabupate Bireuen tahun Pelajaran 2015-2016.

376 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar 1. Suasana Belajar siswa dalam kelas Matematika

Gambar 2. Salah satu Pemanfaatan lingkunga kelas sebagai sumber


belajar

Berdasarkan hasil mpengolahan data yang dilakukan, penulis menarik


kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengumpulan data dimana
= 0,946 dengan jmlah responden 38. Kemudian taraf kesalahan
5%, maka diperoleh = 0,320. Ternyata lebih besar dari
( 0,946 > 0,320). Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 377
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
penerapan model CTL dengan Sistem pembelajaran Moving Class
dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika atau
hipotesa alternative diterima.

Daftar Pustaka

Anita Lie 2008, Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif


diruang Kelas, Jakarta: Grasindo.
Nawawi, Hadari 1989, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas,
Jakarta: Haji Masagung

378 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN PENDEKATAN RME
DALAM PEMBELAJARAN FPB DAN KPK
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PROBLEM SOLVING SISWAKELAS V
Iis Ismawati

SDN Babakan 01, Kabupaten Bandung, iis_ismawati1001@yahoo.co.id


Program Studi Pendidikan Dasar SPs UPI, Bandung,
iis_ismawati1001@yahoo.co.id

Kata Kunci- Realistic Mathematics Education, Problem Solving,


FPB, KPK

Extended Abstract

Makalah ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di


Kelas Vb SDN Babakan 01 UPTD TK dan SD Kec.Ciparay Kabupaten
Bandung. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus untuk
mengetahui efektifitas penggunaan pendekatan Realistic Mathematics
Education dalam pembelajaran mengenai Faktor Persekutuan Terbesar
dan Kelipatan Persekutuan terkecil dalam meningkatkan kemampuan
Problem Solving siswa

Latar belakang penelitian ini dilaksanakan adalah kurangnya


kemampuan siswa dalam menggunakan konsep matematika untuk
menyelesaikan masalah nyata. Siswa yang telah menguasai suatu
konsep mampu menyelesaikan soal bentuk matematis tapi tidak mampu
menyelesaikan soal dalam bentuk masalah atau soal cerita sehingga
tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar seperti yang

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 379
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
diamanatkan Permendiknas no 22 tahun 2006 tidak tercapai dengan
maksimal

RME menurut Sutanto.H (2013) adalah suatu pendekatan pembelajaran


matematika yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-
hari siswa sebagai konteks pembelajaran untuk membangun suatu
konsep matematika. Karakteristik Pendekatan RME adalah :
menggunakan kontek, menggunakan berbagai model pembelajaran,
siswa memangun pengetahuannya sendiri, proses pembelajaran
interaktif dan adanya keterkaitan antara berbagai kemampuan
matematis.

Problem solving adalah salah satu dari lima kompetensi matematis yang
merupakan suatu kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan matematik yng telah dikuasai untuk menyelesaikan
masalah dalam situasi yang berbeda.

Materi pembelajaranyang disampaikan pada penelitian ini adalah


menentukan Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan
Terkecil, penulis berpendapat konsep ini akan dapat digunakan
untukmenyelesaikan masalah dan cocok disampaikan degan pendekatan
RME.

Setelah penelitian dilaksanakan maka terbukti bahwa pendekatan


Realistic Mathematics Education dapat meningkatkan Kemampuan
problem solving siswa. Ditunjukan dengan hasil penilaian pada
pengetahuan konsep matematik, keterampilan penerapannya dalam
memecahkan masalah yang disajikan serta sikap positif siswa terhadap
pembelajaran matematika.

Penulis menyampaikan ucapan Terima kasih kepada Kepala Sekolah,


Guru dan siswa di SDN Babakan 01, Pengawas Pembina Gugus

380 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Babakan serta pihak lain yang telah membantu terlaksananya penelitian
ini.

Daftar Pustaka

Hadi. S (2013) Introduction to realistic Mathematics Education


Yogyakarta SEAMEO Regional Centre For QITEP In Math

Herman. T (2000) Strategi pemecahan Masalah dalam pembelajaran


Matematika . Bandung FPMIPA UPI

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 381
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
VISUALISASI REALISTIK DAPAT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI GRADIEN DAN
PERSAMAAN GARIS LURUS DENGAN
METODE TSTS PADA SISWA KELAS VIII-
E DI SMP NEGERI 1 JOMBANG TAHUN
PELAJARAN 2014-2015
Trianti Retnaningsih,S.Pd.,M.Pd

SMPN 1 Jombang, Jln.Patimura no 63 Jombang;


triantiretna@yahoo.co.id

Kata Kunci : Visualisasi realistik ,metode TSTS, meningkatkan hasil


belajar, materi gradien dan persamaan garis lurus

Extended Abstract

Persoalan sering muncul dalam pembelajaran matematika di SMPN 1


Jombang adalah rendahnya motivasi belajar, kurang kreatif, cepat
bosan, sering jenuh, tegang saat mengikuti pelajaran, tingginya
persentase siswa yang tidak menyelesaikan pekerjaan rumah.

Visualisasi gambar nyata dalam kehidupan sehari-hari, dapat


menanamkan pemahaman konsep . Instrumen yang digunakan data
reaksi siswa yang dikumpulkan melalui catatan pengamatan melaui
penyebaran angket kepada siswa dan data hasil belajar melalui tes.
Teknik analisa data menggunakan perhitungan ―mean score‖.

382 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa visualisasi realistik dan
metode Two Stay Two Stray dapat memancing siswa lebih konsentrasi .
Hasil analisis data siklus I dan siklus II adalah(1) nilai rata-rata siklus I
68,8 pada siklus II 80,09 ada peningkatan 11,29 (2) persentase tingkat
ketuntasan siklus I 65,63% dan siklus II 87,50% terjadi kenaikan
ketuntasan belajar 21,87%. Dengan strategi tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkah sikap kerjasama.

Daftar Pustaka

Degeng INS. 2004. TEORI PEMBELAJARAN 1 dan 2 : Terapan, PROGRAM


MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS
TERBUKA, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Pertama,
2006. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP),
Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri, 1991. PRESTASI BELAJAR DAN KOMPETENSI
GURU, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.
Suhardjono dan Rufi‘i. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif, Program
Pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Sunyoto HP. 2006. Efektifitas Pembelajaran Realistik, Jurnal Buana
Pendidikan UNIPA, Surabaya.
Susilo. 2007. Panduan PENELITIAN TINDAKAN KELAS, Pustaka Book
Publisher, Yogyakarta.
Suyanto. 2005. Matematika Realistik, Program Pascasarjana Universitas Negeri
Malang, Malang.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Edisi Baru. Asdi Mahasatya Jakarta.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 383
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
MATEMATIKA SMA/SMK DALAM
PROSES PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI
PARTISIPATIF MELALUI SUPERVISI
AKADEMIK DI KABUPATEN KULON
PROGO
Giyarsih

Pengawas SMA/SMK Kabupaten Kulon Progo: asih125@yahoo.co.id

Kata Kunci: Kemampuan Guru, Model Diskusi Partisipatif,


Supervisi Akademik.

ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari permasalahan rendahnya nilai matematika
siswa di beberapa sekolah di lingkup kabupaten Kulon Progo.
Kurangnya pembinaandan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran
merupakan andil rendahnya kualitas pembelajaran, yang akan
berdampak pada rendahnya nilai matematika siswa.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi guru dalam
meningkatkan kompetensi melalui pembinaan dan pendampingan
sehingga guru semakin profesional, dapat melaksanakakan
pembelajaran dengan memperbanyak aktivitas siswa sesuai dengan
standar proses yang akan berakibat pada kelancaran proses belajar
mengajar yang secara tidak langsung akan meningkatkan prestasi belajar
siswa. Setelah mengetahui permasalahan ini, pengawas dapat
mengoptimalisasi kompetensi pendidk dalam bidang profesional
maupun dalam bidang paedagogik melalui Pembinaan dan

384 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pendampingan bagi Guru Matematika SMA/SMK Kabupaten Kulon
Progo.
Penenlitian ini didesain sesuai dengan penelitian tindakan sekolah (PTS)
dan pelaksanaannya mencakup perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan prosesm dan refleksi.
Adapun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh
melalui angket, observasi, dan hasil kerja peserta binaan selama proses
pembinaan dan pendampingan. Data-data yang diperoleh dianalisis
secara secara deskriptif dengan menggunakan tabel, mean dan
prosentase, atau grafik untuk data-data kuantitatif. Sedangkan data
kualitatif dari hasil pengamatan, angket, dan wawancara dianalisis
secara dianalisis secara kualitatif.
Sedangkan penentuan subyek penelitian dilakukan dengan purposif
random sampling, sebanyak 30 guru matematika untuk mewakili 40
guru matematika SMA/SMK binaan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan metode
diskusi partisipatif :
1. Supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru
dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2. Benar-benar dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Dapat meningkatkah perolehan/hasil belajar siswa.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 385
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN OPERATOR BEDA
UNTUK MENEMUKAN JUMLAH SUATU
DERET

Markaban

PPPPTK Matematika, Jl Kaliurang Km 6,5 Depok Sleman;


mark_kaban@yahoo.com

Abstrak

Dari pengertian beda (selisih) dari suatu barisan bilangan yang


diketahui, dicari selisih sampai diperoleh selisih tetapnya dan dengan
memperhatikan bahwa koefisien suku-sukunya dari bentuk hubungan
suku dengan beda tersebut dapat membentuk segitiga pascal yang
koefisien suku-sukunya dapat dinyatakan dengan teorema Binomial dari
Newton. Ternyata bentuk rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan
dapat dikaitkan dengan teorema Binomial. Dengan menjumlahkan suku-
suku dari barisan tersebut akan membentuk deret yang jumlah nya dapat
dikaitkan teorema Binomial tersebut, maka secara induktif dapat
dikembangkan dari pengertian suku ke-n (Un) tersebut dapat
dihubungkan dengan jumlah n suku (Sn) maka ditemukan rumus jumlah
suatu deret tersebut.

Kata Kunci: Barisan Bilangan, Beda, Koefisien Suku, Teorema


Binomial, Jumlah Deret

386 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
LEARNING MATHEMATICS BASE
FINGER WITH BLIND STUDENTS IN SLB
NEGERI BONTANG
Anissaa Alhaqqoh Darwis, S.Pd

Jl.Kapten Piere Tendean Kel.Bontang Kuala;


anissazulfahmi@gmail.com

Abstract

Most student with visual impairments tend to choose subjects that are
rote and avoid to counting and visually impaired student in SLB Negeri
Bontang. This is possible because the counting method that has been
taught to them will pay less attention to the needs of students concrete
experiences, combining experience, as well as act and work in learning.
To that end, the authors then introduce the various methods of
calculating fusion-base fast fingers and toes. So that students feel
involved in the learning having regard to the principles of learning
visually impaired individual principle, the principle of
concreteness/experience heavens, the totality principle, and the
principle of self activity. Lasted more fun learning math and blind
students more motivated to learn.

Key words : Learning Mathematics ability base finger, Blind Student.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 387
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA
DIKLAT ONLINE PPPPTK MATEMATIKA
TAHUN 2015 PADA MATA DIKLAT
GEOGEBRA
Marfuah
PPPPTK Matematika, Jalan Kaliurang KM 6, Sleman;
marfuahmy@gmail.com
Kata Kunci— diklat online, geogebra, kemandirian belajar

Extended Abstract

Diklat online merupakan salah satu peluang pengembangan keprofesian


berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru. Potensi positif
diklat online antara lain fleksibilitas akses, efisiensi biaya dari sisi
penyelenggara diklat, kemudahan perbaruan konten, dan keseragaman
konten. Namun demikian keberhasilan seorang guru dalam mengikuti
diklat sangat ditentukan oleh banyak aspek, antara lain kemandirian
belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar peserta


diklat online PPPPTK Matematika tahun 2015, khususnya mata diklat
GeoGebra. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei online yang
diikuti oleh 219 peserta diklat terdiri dari guru matematika jenjang
SMP, SMA dan SMK. Terdapat 9 latihan yang harus diselesaikan
peserta pada mata diklat GeoGebra. Untuk setiap latihan, pertanyaan
mengenai kemandirian belajar dibatasi pada aspek motivasi, strategi,
sharing dengan peserta diklat lain, dan penilaian tingkat kemudahan
latihan. Angket survei disusun menggunakan skala Likert 1-5 , dengan 1

388 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
menyatakan kondisi sangat tidak sesuai dengan pernyataan hingga 5
menyatakan kondisi yang sangat sesuai dengan pernyataan.

Tabel 1. Hasil Pengolahan Data Survei


STRATEGI
TINGKAT
STRATEGI 1: 2:
KEMUDAHAN
AKTIVITAS MOTIVASI MELUANGKAN MENCARI SHARING
MENURUT
WAKTU SUMBER
PESERTA
LAIN

Latihan 1 4.68 3.94 3.82 3.74 3.69

Latihan 2 4.67 4.00 3.72 3.70 3.42

Latihan 3 4.59 3.95 3.71 3.67 3.46

Latihan 4 4.70 4.00 3.80 3.74 3.48

Latihan 5 4.64 3.90 3.70 3.70 3.53

Latihan 6 4.65 3.98 3.68 3.63 3.44

Latihan 7 4.59 4.07 3.86 3.58 3.21

Latihan 8 4.57 4.01 3.72 3.57 3.33

Latihan 9 4.51 3.96 3.72 3.57 3.09

Rata-rata 4.62 3.98 3.75 3.65 3.41

Dari tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan peserta diklat sangat
termotivasi untuk mengerjakan seluruh latihan. Terkait strategi, peserta
diklat meluangkan waktu khusus untuk dapat mengerjakan latihan dan
mencari sumber lain selain konten diklat yang telah disediakan. Dalam
proses belajar mandirinya, peserta diklat juga melakukan sharing
pengalaman atau keterampilannya mengerjakan latihan pada peserta
lain. Selain itu, dalam skala 1 hingga 5, peserta diklat menilai rata-rata

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 389
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
tingkat kemudahan latihan-latihan yang diberikan adalah 3,41 yakni
pada kriteria mudah diselesaikan.

Daftar Pustaka

Burns Mary. 2011. Distance Education for Teacher Training: Modes,


Models and Methods. Washington DC: Education Development
Center.
Chen Catherine S. 2002. Self-regulated Learning Strategies and
Achievement in An Introduction to Information Systems Course.
Information Technology, Learning, Performance Journal, Vol 20
No 1.
Zumbrumm Sharon et al. 2011. Encouraging Self-Regulated Learning in
The Classroom: A Review of The Literature. Virginia: MERC.

390 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF
MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS 3

Bayu Sudarmaji1), Heru Sukoco2)


1)
MTs Assalafiyyah Mlangi, Jl. Ring Road Barat-Mlangi, Sleman;
basudarmaji@gmail.com
2)
Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jl. Wates KM. 10, Bantul;
herusukocomath@gmail.com

Kata Kunci— Adobe Flash CS 3, Bangun Ruang Sisi Lengkung,


Media Pembelajaran

Extended Abstract

Edy S. Purnama (2009: 93) menyatakan bahwa rendahnya prestasi


belajar disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor dari diri siswa maupun
dari luar diri siswa. Beberapa faktor dari dalam diri siswa diantaranya
karena kurangnya motivasi belajar, kurangnya konsentrasi dalam
menerima materi pelajaran dikelas, kurang serius dan menganggap
materi matematika itu sulit. Beberapa faktor dari luar siswa dipengaruhi
oleh peran dan strategi guru dalam pembelajaran dikelas yang masih
menggunakan pola konvensional, banyak didominasi oleh model
ceramah yang disampaikan guru yang kurang memberi kesempatan
siswa untuk ikut dalam pengalaman belajarnya, sehingga pembelajaran
terkesan monoton dan membosankan. Pemanfaatan media pembelajaran
yang terkesan seadanya bahkan kadang tidak ada sama sekali.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 391
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Secara khusus, permasalahan di atas juga terjadi di MTs Assalafiyyah
Mlangi. Terlebih lagi, semua siswa juga belajar di pondok pesantren
Assalafiyyah Mlangi. Akibatnya, siswa kurang berminat terhadap
pelajaran-pelajaran umum atau non agama, khususnya matematika.
Selain itu, siswa juga terbatasi dalam hal mengakses dunia luar terkait
perkembangan teknologi. Siswa juga sering tertidur di kelas karena
padatnya aktivitas di sekolah maupun di pondok pesatren. Jadi, hal-hal
tersebut sangat memungkinkan prestasi belajar matematika di MTs
Assalafiyyah Mlangi khususnya siswa kelas IX masih rendah.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, perlu dikembangkan suatu media


pembelajaran berbasis multimedia. Multimedia yang dipilih adalah
Adobe Flash CS3 untuk materi ―Bangun Ruang Sisi Lengkung‖ kelas IX
B di MTs Assalafiyyah Mlangi.

Selanjutnya, tujuan pengembangan produk inovasi ini adalah menarik


minat siswa dalam belajar matematika khususnya di MTs Assalafiyyah
Mlangi. Selain itu, penggunaan Adobe Flash CS3 dapat mempermudah
siswa dalam memahami materi terkait bangun ruang sisi lengkung.
Adapun langkah-langkah pengembangan yang digunakan (Lee & Owen,
2004: 162), yaitu: (1) Menyusun sebuah kerangka alat pengembangan,
spesifikasi pengembangan, dan standarnya; (2) Mengembangkan
bagian-bagian media yang cocok dengan kerangka tersebut; (3)
Kemudian mereview dan memperbaiki produk; (4)
Mengimplementasikan produk yang telah direview dan direvisi tersebut.
Data dari penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif deskriptif.

Media pembelajaran yang dihasilkan secara keseluruhan merupakan


media yang baik menurut reviewer ahli media dan materi pembelajaran.
Hasil uji coba di kelas menunjukkan minat yang besar siswa terhadap
media pembelajaran yang digunakan, yaitu sebesar 89,8%. Selain itu,

392 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
berdasarkan hasil evaluasi pada siswa juga menunjukkan 83,3% siswa
dapat memahami materi bangun ruang sisi lengkung dengan baik.

Berdasarkan hasil pengembangan produk inovasi yang telah dilakukan


dan uraian sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Produk terkait
Adobe Flash CS3 yang dihasilkan berupa multimedia pembelajaran
matematika tentang bangun ruang sisi lengkung; 2) Siswa lebih
berminat mengikuti pembelajaran matematika di kelas IX B MTs
Assalafiyyah Mlangi; 3) Hasil evaluasi pembelajaran menunjukkan
siswa mampu memahami sifat-sifat bangun ruang sisi lengkung dengan
baik.

Ucapan terima kasih dan apresiasi penulis sampaikan, pertama kepada


Bapak Alif Jum‘an, S.Si. Kepala MTs Assalafiyyah Mlangi dan Ibu
Ainun, S.Pd. selaku guru matematika, para staf, serta siswa-siswi MTs
Assalafiyyah Mlangi atas izin, kesempatan, bantuan, serta kerjasamanya
yang baik selama proses pengembangan produk inovasi ini. Kedua,
Bapak Nanang Khuzaini, S.Pd.Si., M.Pd. dan Bapak Nuryadi, S.Pd.Si.,
M.Pd. selaku reviewer serta Bapak Heru Sukoco, S.Si., M.Pd. selaku
pembimbing dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang telah
banyak memberi masukan dan bantuan dalam proses pengembangan
produk inovasi ini.

Daftar Pustaka
Edy S. Purnama. 2009. Optimalisasi prestasi belajar Matematika melalui
pembelajaran dengan media CD interaktif (multimedia) bagi kelas 7-C
SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen, Bhakti Utama Journal, 2
(1), 92-99.
Lee W.W., dan Owen D.L. 2004. Multimedia-based instructional design. San
Francisco, CA: John Wiley & Sons, Inc.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 393
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA
BINGKAI PENGUBAH DIMENSI (BPD)
UNTUK MENINGKATKAN DRAWING
SKILL SISWA SMA KELAS X DALAM
MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI
Chandra Sri Ubayanti, S.Pd.,M.Pd.
SMA Negeri 1 Fakfak, Jl. KH. Dewantara Fakfak Papua Barat;
csubayanti@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat peraga ―Bingkai


Pengubah Dimensi (BPD)‖ yang efektif dan praktis guna membantu
siswa meningkatkan keterampilan menggambar bangun geometri
berdimensi tiga kebentuk dimensi dua. Penelitian ini dilatarbelakangi
masih ditemukan siswa SMA yang tidak dapat menggambar bangun
ruang atau merepresentasi bangun berdimensi tiga pada dimensi dua.
Kurangnya pemilikan keterampilan dalam menggambar ini dapat
menghambat pencapaian kompetensi matematika pada pokok bahasan
geometri yang menjadi prasyarat pencapaian kompetensilainnya.

Metode pengembangan alat peraga terdiri dari dua tahapan yaitu


preliminary study (persiapan dan desain) dan formative study (Self
Evaluation, Expert Reviews, One to One, Small Group dan field test).
Subyek uji coba penelitian berjumlah 32 siswa. Jenis instrumen yang
digunakan adalah lembar validasi, angket dan tes. Alat peraga, LKS dan
soal tes berdasarkan uji ahli dikategorikan baik atau valid. Alat peraga
BPD praktis dilihat dari bekerjanya alat peraga saat kegiatan small

394 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
group. Selanjutnya alat peraga BPD memiliki efek potensial yang cukup
baik hal ini dilihat dari persentase peningkatan skor hasil tes sebelum
dan sesudah penggunaan alat peraga ―Bingkai Pengubah Dimensi‖
sebesar 64,17%. Hasil penelitian menunjukkan alat peraga ―Bingkai
Pengubah Dimensi‖ yang valid, praktis, dan efektif telah berhasil
dikembangkan untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan
menggambar bangun geometri berdimensi tiga kebentuk dimensi dua
terutama dalam membantu memecahkan masalah geometri.

Kata Kunci— Bingkai Pengubah Dimensi (BPD), Dimensi,


Penelitian Pengembangan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 395
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS FLIPPED CLASSROOM PADA
MATERI TRIGONOMETRI
Christmass Jeffri, S.Pd
SMA Trinitas, Jl. Kebon Jati No. 209, Bandung; chjeffri@gmail.com

Abstrak

Pembuatan laporan Olimpiade Nasional Inovasi Pembelajaran


Matematika ini dilatarbelakangi oleh pentingnya komunikasi matematis
bagi siswa SMA. Komunikasi matematis dapat dibangun melalui proses
interaksi siswa. Untuk itu diperlukan cara untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan komunikasi matematis. Salah satu
alternatif pengembangan kemampuan komunikasi matematis yaitu
melalui pembelajaran matematika berbasis flipped classroom. Melalui
pembelajaran matematika berbasis flipped classroom diharapkan dapat
menciptakan interaksi yang baik sehingga kemampuan komunikasi
matematis menjadi meningkat. Berdasarkan hal tersebut penulis
membuat produk yang diberi nama Cakram Trigonometri yang
digunakan pada pembelajaran matematika berbasis flipped classroom.
Produk yang dibuat ini memuat materi trigonometri kelas XI IPA. Pada
pelaksanaannya siswa ditugaskan untuk menggunakan video
pembelajaran matematika pada laptop/handphone masing-masing bila
memungkinkan, dimana proses pembelajaran dilakukan dirumah
sedangkan disekolah siswa dilatih untuk saling berdiskusi mengenai
soal-soal latihan yang berkaitan dengan materi trigonometri IPA.
Sebagai bahan penunjang siswa diberikan Lembar Kerja yang
digunakan untuk mengerjakan seluruh tugas dari produk yang

396 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
digunakan. Sehingga kemampuan matematis secara tertulis dapat diukur
oleh guru. Akhirnya penulis berharap semoga produk ini bisa menjadi
alternatif dalam pembelajaran matematika di sekolah sebagai
implementasi IT pada pembelajaran matematika.

Kata Kunci— Cakram Trigonometri, flipped classroom,


Kemampuan Komunikasi Matematis

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 397
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA
PANTAK BARET PADA MATERI
BARISAN DAN DERET BAGI SISWA SMK
Dedy Iswanto, S.Pd.
SMK Diponegoro Lebaksiu, Jalan Raya Dukuhlo – Lebaksiu, Kab. Tegal;
dedyiswantotegal@gmail.com

Kata Kunci—Alat Peraga Pantak Baret, Materi Barisan dan Deret,


Siswa SMK

Extended Abstract

Materi barisan dan deret merupakan salah satu materi yang diajarkan di
kelas XI SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen, dimana dalam materi
tersebut membutuhkan kemampuan pemahaman dalam menemukan
konsep matematika. Namun dalam penerapannya, guru biasanya hanya
menyajikan rumus secara umum kemudian siswa disuruh untuk
menyelesaikan soal dalam bentuk bilangan dengan cara
mengaplikasikan sesuai dengan rumus tersebut. Hal ini menyebabkan
siswa sulit untuk dapat memahami materi secara konsep, sehingga siswa
menjadi bingung ketika disajikan permasalahan yang berkaitan dengan
Barisan dan Deret. Apakah permasalahan tersebut termasuk Aritmatika
atau Geometri? Serta manakah unsur-unsur yang diketahui dan
ditanyakan? Kadang siswa menjadi keliru dalam menganalisis
permasalahan tersebut sehingga jawaban siswa menjadi salah.

398 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tujuan pengembangan alat peraga Pantak Baret adalah untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa pada materi
Barisan dan Deret bagi Siswa SMK.

Alat peraga Pantak Baret merupakan akronim dari media Papan


Berpetak pada materi Barisan dan Deret. Media tersebut dibuat dari
papan kayu dan tripleks berbentuk persegi panjang yang berukuran 80 x
120 cm. Alat peraga Pantak Baret memiliki 2 bentuk khusus, yaitu
papan yang terbagi menjadi 2 materi, yaitu Aritmatika dan Geometri
serta petak sejumlah 50 petak yang artinya 50 suku. Jadi Pantak artinya
Papan yang Berpetak-petak.

Dari hasil penerapan pada proses pembelajaran, maka dapat


disimpulkan bahwa alat peraga Pantak Baret sangat efektif untuk
dikembangkan pada proses pembelajaran matematika. Sebab, alat
peraga tersebut dapat membantu siswa untuk menemukan konsep materi
Barisan dan Deret dengan mudah serta menjadikan proses pembelajaran
menjadi menyenangkan sehingga berdampak pada peningkatan hasil
belajar siswa.

Daftar Pustaka
BSNP. 2006. Standar Isi. Jakarta: Depdikbud.

Ruseffendi, E.T. 2009. Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Sudjana, Nana. 2009. Berbagai Media Gambar Sebagai Alat Peraga.


Jakarta: Pustaka

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 399
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
GAME TURNAMEN MATEMATIKA
BERBANTUAN SOFTWARE WQC DALAM
PEMBELAJARAN EKSPONEN DAN
LOGARITMA
Desy Arnita Dewi
MAN 2 Model Banjarmasin, Jl. Pramuka Komplek Semanda Rt. 20 No.
28, Banjarmasin; desyarnitadewi@gmail.com

Kata Kunci— Game Turnamen Matematika, Media, Wondershare


Quiz Creator

Extended Abstract

Perubahan paradigm pembelajaran dari semula berorientasi pada guru


menjadi berorientasi pada siswa menuntut guru lebih kreatif membuat
inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Inovasi pembelajaran yang
dimaksudkan hendaknya bias menciptakan suasana belajar yang
melibatkan siswa secara lebih aktif. Makin majunya teknologi dan
beragamnya fasilitas multimedia dapat digunakan guru untuk
menunjang proses pembelajaran seperti di atas.

Sebuah software seperti Wondershare Quiz Creator (WQC) dapat


dimanfaatkan sebagai salah satu media inovasi pembelajaran. Tujuan
produk inovasi yang dibuat ini yaitu menciptakan alat bantu bagi guru
matematika agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik, aktif,
kompetitif dan kolaboratif.

Pembelajaran matematika termasuk didalamnya materi Eksponen dan


Logaritma biasa dikenal siswa sebagai pelajaran yang serius dan

400 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
monoton. Dengan menggunakan Game Turnamen Matematika
berbantuan software WQC bias menjadikan pembelajaran lebih
menyenangkan dan variatif, sehingga diharapkan membawa hasil belajar
yang lebih baik.

DaftarPustaka

Arsyad, Azhar. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.


Eliya, Rochmah. 2013. Effectiveness Ratio System Implementation Evaluation
Of Electronic Test Using Wondershare Quiz Creator And Paper Test
Results Of Student Learning On Word Processing Application Materials
In Man 1 Yogyakarta. Diss. Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwati, Heni. "Keefektifan Pembelajaran Matematika Berbasis
Penerapan TGT BerbantuanAnimasi

Grafis Pada Materi Pecahan Kelas IV." AKSIOMA1.2/September (2012).


Online. http://welcometosmk.blogspot.com/2013/02/wondershare-quiz-
creator-45013-full.html,

Diakses tanggal 9 September 2015

Online. http://gusdanela.blogspot.co.id/2014/02/pengertian-media-
menurut-beberapa-ahli.html Diakses tanggal 10 September 2015

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 401
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
BELAJAR MATEMATIKA DENGAN APLIKASI
MOBILE ―ASYIKNYA BELAJAR BANGUN
DATAR‖
Dona Agus Setiawan
SD Negeri 1 Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan;
donaagussetiawan@yahoo.com

Abstrak

Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika membuat


siswa dalam pemahaman materi juga sangat kurang yang pastinya akan
berimbas pada nilai atau prestasi belajar mereka. Perlu ada inovasi
dalam proses pembelajaran yang harapannya dapat meningkatkan minat
belajara yang berujung dengan pencapaian nilai yang baik pula. Suatu
hari kami melihat beberapa siswa yang sedang asyik bermain ular
tangga, akhirnya kami membuat Aplikasi Mobile yang berjudul ―Asyik
Belajar Bangun Datar‖ dengan memasukkan permainan ular tangga
dalam multimedia tersebut versi digital. Aplikasi Mobile ini dibuat
dengan software Microsoft Office Powerpoint 2007 yang mengajak
siswa secara mandiri untuk bermain, belajar, dan mengerjakan soal-soal
latihan serta melakukan evaluasi secara mandiri. Aplikasi Mobile ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika. Setelah mengimplementasikan Aplikasi Mobile Asyik
Belajar Bangun datar, didapatkan hasil bahwa siswa yang sudah tuntas
belajar mengalami kenaikan dari 15 menjadi 41 siswa dari 41 siswa
dikelas IV. Dengan demikian melalui implementasi Aplikasi Mobile
Asyik Belajar Bangun Datar dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika Siswa Kelas IV.

Kata Kunci— Aplikasi Mobile, Asyik Belajar Bangun Datar,


Bangun Datar

402 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENEMUKAN NILAI TRIGONOMETRI
SUDUT ISTIMEWA MENGGUNAKAN
PAPAN TRIGONOMETRI (TRIBOARD-S)
PADA SISWA KELAS X SMAN 1
RANGKASBITUNG
Dudi Wahyudi
SMAN 1 Rangkasbitung, JL. RT Hardiwinangun No 24, Lebak;
wahyudidudi@gmail.com
Abstrak

Istilah segitiga siku–siku telah kita kenal sejak di Sekolah Dasar. Jenis
segitiga ini sangat menarik untuk dipelajari, sebab bangun datar ini
memiliki banyak terapan. Segitiga siku–siku adalah suatu bangun datar
yang memiliki sisi sebanyak 3 buah dengan salah satu sudutnya 90º.
Perbandingan sisi–sisi pada segitiga siku–siku oleh bangsa Mesir dan
Babilonia dijadikan sebagai dasar ilmu selanjutnya, yaitu trigonometri.

Dalam pembelajaran trigonometri seringkali ditemukan permasalahan


mengenai nilai sudut-sudut istimewa. Di kelas X sampai kelas XII
materi trigonometri selalu ada, sehingga dasar dari trigonometri yaitu
sudut istimewa harus dipahami dan diingat. Temuan dalam
pembelajaran sebelumnya siswa seringkali kesulitan memahami proses
temuan dari sudut istimewa tersebut karena hanya mengandalkan
ingatan semata.

Dengan digunakannya Papan Trigonometri (TriBoard-S) ini diharapkan


pemahaman dan pengembangan konsep secara materi maupun aplikasi

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 403
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dapat tercapai. Adapun tempat pengembangan produk ini di SMAN 1
Rangkasbitung, dengan subjek siswa kelas X sebanyak 64 siswa.

Hasil penerapan dalam pembelajaran Papan Trigonometri (TriBoard-S)


mampu : (1) memacu keterlibatan siswa dalam
pembelajaran. Ini dibuktikan dari hasil isian angket siswa pada
pernyataan ke-9 sampai 15 dengan persentase rata-rata untuk pernyataan
positif (YA) sebesar 94,27% dan pernyataan negatif (TIDAK) sebesar
5,73% dan berkategori BAIK; (2) Papan Trigonometri (TriBoard-S)
mampu membantu siswa menemukan nilai-nilai sudut istimewa dan
menghubungkannya dengan nilai trigonometri disetiap kuadran; (3)
Secara umum penemuan melalui alat peraga Papan Trigonometri
(TriBoard-S) membantu siswa dalam memahami konsep trigonometri.

Kata Kunci— Alat peraga, Papan Trigonometri (TriBoard-S), Sudut


Istimewa

404 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MODEL ‖BP‖ UNTUK MENANAMKAN
KONSEP SATUAN LUAS PADA KELAS V
SEKOLAH DASAR SEMESTER 1
Dwi Rukmi Endang S
SDN Wonosari, JL.Brigjend Katamso No.11, Wonosari, Gunungkidul;
endangdres61@yahoo.com

Abstrak

Penulisan Karya Tulis Ilmiah tentang inovasi pembelajaran ini


bertujuan untuk mengungkapkan penggunaan ―Model BP‖ dalam upaya
menanamkan konsep satuan luas di kelas V SDN Wonosari I,
Kabupaten Gunungkidul.

Inovasi pembelajaran ‖Model BP‖ adalah benda semi konkrit dari bebek
pintar yang merupakan pengembangan alat peraga satuan luas yang
pada umumnya hanya menggunakan tangga satuan. ‖Model BP‖
ternyata dapat membantu guru dalam memahamkan pengertian
kesetaraan satuan luas yang dinyatakan dengan simbol persegi yaitu
dengan membayangkan seekor bebek yang memiliki sejumlah telur.
Telur ini menggambarkan lambang bilangan nol (0). Bebek yang pintar
jika turun tangga akan meninggalkan dua telunya, jika naik tangga akan
menyimpan dua telurnya, dan jika tidak punya telur maka akan
meninggalkan tanda koma serta akan menggeser koma tersebut ketika
berkali-kali berpindah tangga. ‖Model BP‖ ini telah dilaksanakan
dengan Penelitian Tindakan Kelas siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
Wonosari I Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul pada
semester ganjil tahun 2015, pada materi satuan luas bangun datar mata

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 405
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pelajaran matematika. Materi ini sebagai materi prasyarat untuk
mengerjakan soal tentang luas bangun datar yang satuan ukurannya
berbeda.

Hasil Pembelajaran konsep satuan luas dengan ‖Model BP‖ ini


menunjukkan adanya peningkatkan yang signifikan. Hal ini
ditunjukkan oleh 100 % siswa Kelas V SDN Wonosari I dapat mencapai
nilai kognitif di atas standar ketuntasan minimal dengan nilai tertinggi
100 nilai terendah 76, dan nilai rata-rata kelas mencapai 93. Adanya
minat siswa yang tinggi terhadap proses pembelajaran, ditunjukkan oleh
aktivitas siswa dalam pembelajaran yang terkategori amat baik, dan juga
aktivitas guru mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir
mencerminkan terlaksananya pembelajaran saintifik.

Kata Kunci— Media ‖BP‖, Pengukuran Luas

406 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
KARTU SUDUT BERELASI (KSB)
Dwi Sapno Nugrahanto
SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti, Jl. Lintas Jambi-Muara Bulian
KM 21 Pijoan
Jambi Luar Kota, Muaro Jambi; nugrahanto1965@gmail.com

Abstrak

Tujuan penulisan Laporan Hasil Karya Inovatif Olimpiade Nasional


Inovasi Pembelajaran Matematika (ONIP Matematika) Tahun 2015 ini
secara umum adalah membuat media pembelajaran matematika SMA
berupa Kartu Sudut Berelasi (KSB) untuk pembelajaran trigonometri
tentang rumus-rumus perbandingan trigonometeri sudut berelasi.
Sedangkan tujuan khusus penulisan laporan ini adalah untuk
mengetahui: 1) hasil pembelajaran rumus rumus perbandingan
trigonometri sudut berelasi menggunakan Kartu sudut Berelasi (KSB),
2) kebermanfaatan Kartu Sudut Berelasi dalam pembelajaran rumus-
rumus perbandingan trigonometri sudut berelasi.

Subjek penelitian adalah 51 peserta didik yang tediri dari 28 peserta


didik kelas XI-MIPA dan 23 peserta didik kelas XI-IPS. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis bentuk
pilihan ganda dan kuesioner. Tes tertulis berupa tes awal dan tes akhir
guna mengetahui skor pencapaian kemampuan pembelajaran, sedangkan
kuesioner untuk mengetahui kebermanfaatan Kartu sudut Berelasi
(KSB).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kartu Sudut Berelasi (KSB) untuk


pembelajaran matematika (mata pelajaran umum A) di SMA: 1) mampu

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 407
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
meningkatkan persentase pencapaian tes awal dan tes akhir dari 26,34%
menjadi 83,71% untuk kelas XI-MIPA dan 20,65% menjadi 77,45%
untuk kelas XI-IPS, 2) rata-rata persentase kebermanfaatan dengan
menjawab ―Ya‖ sebesar 85,6% dan kebermanfaatan dengan menjawab
―Tidak‖ sebesar 14,4%.

Kata Kunci— Kartu, Sudut, Berelasi

408 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL
DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN
AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN
KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SMK
FAIRUS
SMK Negeri 6 Langsa, Ahmad Yani Paya Bujok Seulemak Langsa;
iyutjewel@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk berupa


perangkat pembelajaran matematika dengan model Discovery Learning
berbantuan Autograph untuk meningkatkan kemampuan penalaran
matematis dan keterampilan sosial siswa SMK. Perangkat pembelajaran
dikembangkan untuk kelas XI SMK Negeri 6 Langsa yang meliputi :
rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kegiatan siswa, buku siswa,
media pembelajaran dan tes hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel.
Tahap Dissaminate dilakukan dengan disain Quasi Eksperimen One
Group Pre-Test Post-Tes dengan teknik analisis data statistik kuantitatif
Uji t. Subjek dalam penelitian ini adalah ahli, guru, dan siswa kelas XI
SMK. Validitas perangkat pembelajaran didasarkan atas pendapat
validator. Kepraktisan didasarkan pada keterlaksanaan perangkat
pembelajaran, respons guru dan respon siswa. Keefektifan didasarkan
pada: (1) Ketuntasan minimal kemampuan penalaran matematis dan
keterampilan sosial, (2) Kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran, dan (3) aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 409
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
bahwa perangkat pembelajaran dengan model Discovery Learning
berbantuan Autograph ini telah valid, praktis, dan efektif. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini masih dapat
implementasi secara luas.

Kata Kunci— Perangkat pembelajaran, Kemampuan penalaran,


Keterampilan sosial, Autograph

410 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ALAT PERAGA TRANS BOARD MAGNETIC
―BERMAIN DAN BELAJAR
TRANSFORMASI DENGAN MUDAH DAN
MENYENANGKAN‖
Ghelvinny
SMPN 199 Jakarta,Jakarta Timur; ghelvin199@gmail.com

Abstrak

Penggunaan slide powerpoint sebagai alternatif kegiatan belajar


mengajar materi Transformasi di kelas VIII.1 di SMPN 199 Jakarta
hasilnya belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya niai
rata-rata ulangan harian sebesar 69,12 dan persentase ketuntasan belajar
hanya 47,5% ( 19 siswa yang tuntas dari 40 siswa). Salah satu
penyebabnya adalah sebagian besar hanya menonton dan mendengarkan
penjelasan guru melalui tayangan animasi slide-nya. Selain itu
banyaknya rumus rumus yang ditampilkan membuat siswa kesulitan.
Dalam hal ini proses pembelajaran lebih mengarahkan siswa untuk
menghafalkan rumus-rumus yang diberikan. Kesimpulannya proses
pembelajaran menjadi kurang bermakna, dan untuk mengantisipasi
masalah tersebut guru perlu mencari inovasi metode pembelajaran yang
tepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan eksplorasi siswa,
dalam memahami masalah materi transformasi dengan mengurangi
ketergantungan terhadap rumus-rumusnya. Salah satu usaha guru adalah
belajar dengan menggunakan alat peraga Trans Board Magnetic atau
disingkat TBM.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 411
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tujuan dari pembuatan alat peraga Trans Board Magnetic untuk
meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar siswa dalam upaya
penguatan konsep materi Transformasi. Sampel uji dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 199 Jakarta tahun pelajaran
2014/2015 berjumlah 36 orang. Alat peraga TBM ini terdiri dari dua
mode, yakni mode belajar (basic) dan mode permainan (monopoli).
Mode belajar digunakan siswa untuk menguatkan konsep materi
Transformasi melalui pergerakan pin magnet. Setelah konsep dikuasai
dengan baik, siswa diarahkan untuk belajar sambil bermain dengan
konsep permainan monopoli. Untuk menentukan hasil belajar siswa,
dilakukan tes tertulis individu dan kelompok. Kemudian hasil tes
dianalisis dengan melihat nilai rata-rata kelas, kelompok, tugas dan
persentase ketuntasan belajar. Hasil tes menunjukan (1) rata-rata kelas
sebesar 78,5. (2) rata-rata nilai kelompok adalah 85 (3) nilai rata-rata
tugas sebesar 90 dan (4) persentase ketuntasan belajar sebesar 90%.

Kata Kunci— Transformasi, Trans Board Magnetic (TBM), Mode


Belajar, Mode Permainan (Monopoli)

412 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE
LEARNING DALAM PENDEKATAN
PROJECT-BASED LEARNING PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA
SD NEGERI 3 KARANGASEM
KABUPATEN GROBOGAN

Hendrik Hermawan, S. Pd.SD


SD Negeri 3 Karangasem, Kec. Wirosari, Kab. Grobogan;
hendrikhermawan84@gmail.com
Abstrak

Perkembangan kurikulum di sekolah saat ini dituntut untuk melakukan


perubahan dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada guru (teacher centered learning) menjadi pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Hal
ini disesuaikan dengan tuntutan pembelajaran yang akan mempengaruhi
perkembangan anak di masa depan, dimana anak harus memiliki
kecakapan berpikir dan belajar (thinking and learning skils).
Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan berpikir
kritis, memecahkan masalah, kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi
(Pembelajaran Abad 21). Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, salah
satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan
memanfaatkan aplikasi mobile learning dalam pendekatan Project-
Based Learning. Mobile learning merupakan bagian dari pembelajaran
elektronik atau lebih dikenal dengan e-learning. Terkait dengan jumlah
pengguna mobile yang banyak di Indonesia, mobile learning dapat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 413
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan permasalahan.
Tujuan program mobile learning yakni, untuk mempermudah belajar
siswa di mana dan kapan pun. Karena memiliki karakteristik yang
praktis di bawa kemanapun. Dengan mobile yang terkoneksi dengan
internet, maka sudah bisa menjelajah dunia manapun termasuk dalam
mencari bahan ajar yang mendukung pembejaran. Pertimbangan adanya
keefektifan belajar berbasis mobile menjadikan penulis untuk
menawarkan pengembangan mobile learning guna membantu siswa
maupun pendidik untuk lebih mudah dalam pembelajaran, minimal
dapat memberikan motivasi belajar siswa.

Kata Kunci— Pembelajaran Abad 21, Mobile Learning, Project-


Based Learning

414 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MEDIA KO AJIB (KOREK API AJAIB)
DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE
FLASH UNTUK PEMBELAJARAN POLA
BILANGAN
I Ketut Kertayasa
SMP Al Azhar Paluama, Kota Palu; kertayasa13@gmail.com

Abstrak

Pembelajaran berbasis komputer menjadi sangat penting untuk


mempersiapkan siswa lebih dini terhadap penilaian atau evaluasi yang
menggunakan komputer. Salah satu evaluasi yang menggunakan
komputer misalnya Ujian Nasional online atau CBT (Computer Based
Test) yang mulai diterapkan sejak tahun 2015 ke beberapa sekolah yang
memiliki fasilitas mendukung. Selain itu, untuk skala internasional, tes
PISA atau Programme for International Student Assessment secara
online telah diterapkan dalam PISA 2012 dan khusus untuk penilaian
matematika dikenal dengan Computer Based Assessment of
Mathematics (CBAM).

Untuk mendukung penilaian berbasis komputer, maka sepatutnya


diawali dengan pembelajaran yang melibatkan penggunaaan komputer.
Media Ko Ajib dengan menggunakan flash pada materi pola bilangan
merupakan salah satu cara untuk membiasakan siswa menyelesaikan
masalah dengan bantuan komputer. Untuk menghasilkan media Ko Ajib
yang praktis, dan sesuai dengan kurikulum 2013, pembelajaran pola
bilangan dengan media Ko Ajib menggunakan pendekatan Pendidikan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 415
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) digunakan sebagai alur
pembelajaran.

Dari hasil penerapan media Ko Ajib di kelas IX SMP Al-Azhar Palu,


media Ko-Ajib praktis digunakan dalam pembelajaran pola bilangan,
hal ini terlihat bahwa setiap kelompok dapat menggunakan media yang
dibuat tanpa harus latihan dengan waktu yang lama dan siswa dapat
menggunakan media tersebut untuk memecahkan masalah kontekstual
yang diberikan.

Kata Kunci— Ko Ajib, Pola Bilangan, Flash

416 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR PENEMUAN KONSEP NILAI  DAN
KELILING LINGKARAN MELALUI ALAT
PERAGA ―TATARAN‖ PADA PESERTA DIDIK
KELAS VIII H SMP NEGERI 2 DEMAK
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2014/2015

Khusnul Khotimah, S.Pd


SMP Negeri 2 Demak, Demak, khusnulkhotimah7403@gmail.com

Abstrak

Dalam pembelajaran lingkaran, penggunaan nilai  sangat penting


dalam menentukan keliling lingkaran. Selama ini peserta didik tidak
mengetahui bagaimana proses dalam mendapatkan nilai , guru hanya
memberikan pengetahuan sebatas nilai  yaitu 3,14 atau , peserta
didik tidak diajak untuk menemukan bagaimana cara mendapatkan nilai
, sehingga peserta didik tidak tahu proses dari mana nilai 3,14 atau
itu berasal. Dalam pembelajaran seperti ini pengetahuan peserta didik
terhadap nilai  menjadi sempit dan tidak berkembang, peserta didik
tidak mempunyai kreativitas dalam berfikir dan beraktivitas, yang
mengakibatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik menjadi rendah
di kelas VIII H.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 417
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Alat peraga ―tataran‖ adalah alat peraga yang terdiri atas lingkaran, tali
dan meteran serta lembar kerja peserta didik (LKPD) diharapkan dapat
membantu memudahkan peserta didik dalam meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar penemuan konsep nilai  dan konsep keliling
lingkaran. Dengan alat peraga ini, peserta didik melakukan aktivitas
bertanya, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas, bekerjasama,
menjawab pertanyaan dan bertanggungjawab atas segala tugas yang
diberikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga ―tataran‖


dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas VIII
H pada penemuan konsep nilai  dan konsep keliling lingkaran.
Berdasarkan hasil pengamatan guru aktivitas peserta didik meningkat
dari kisaran 35% - 80% pada materi persamaan kuadrat meningkat
menjadi 53,33% - 100% pada materi keliling lingkaran. Hasil belajar
peserta didik pada penilaian pegetahuan dari nilai rata-rata kelas 72
menjadi 84,25 dari kategori B menjadi kategori B+. Persentase peserta
didik yang tuntas dari 47% menjadi 83% terjadi peningkatan 26%. Dan
juga terjadi peningkatan nilai keterampilan peserta didik kelas VIII H
yang sangat signifikan dari nilai rata-rata kelas 70 menjadi 84 dari
kategori B menjadi kategori B+. Persentase peserta didik yang tuntas
dari 43% menjadi 80% terjadi peningkatan 27%.

Kata Kunci— aktivitas,hasil belajar, konsep nilai  dan keliling


lingkaran, alat peraga ―tataran‖

418 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN ―GARSING RANGKAS‖
DALAM PEMBELAJARAN GARIS
SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA
LINGKARAN
Dra. Lilik Firdayati
SMP Negeri 3 Metro, Jl. AR Prawira Negara No. 1, Kota Metro,
firdayatililik@gmail.com

Kata Kunci— Garsing Rangkas, Alat Peraga Menyenangkan

Extended Abstract

Yang melatar belakangi penulisan ini dan berdasarkan pengamatan


selama ini, bahwa siswa menyenangi matematika hanya pada permulaan
dengan bentuk yang sederhana, makin sukar yang dipelajari semakin
berkurang minatnya. Tetapi banyak juga siswa yang belajar matematika
sederhanapun tidak difahami dan menganggap matematika itu sulit dan
membingungkan.

Dengan alat peraga hal-hal yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentu
model berupa benda konkrit yang dapat dilihat, dipegang, dan
digunakan secara langsung sehingga mudah difahami. Dari hal tersebut
penulis berusaha membuat alat peraga garsing rangkas untuk
mempermudah memahami konsep garis singgung persekutuan dua
lingkaran yang ditunjukkan dalam gambar berikut :

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 419
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar 1. Garis singgung persekutuan luas dan dalam dua lingkaran

Dengan garsing rangkas siswa dapat menurunkan rumus garis singgung


persekutuan luar dua lingkaran dan garis singgung persekutuan dalam
dua lingkaran, yaitu
(1)

(2)
Dengan alat peraga siswa akan lebih mudah untuk memahami konsep
yang dipelajari, juga dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam
pembelajaran. Sikap dan ketrampilan siswa dalam setiap melakukan
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan berdampak pada
hasil belajar siswa secara kognitif.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Kepala SMP N 3 Metro
yang telah memberikan motivasi dalam penulisan krya ilmiah ini, juga
kepada siswa yang telah meluangkan waktunya untuk uji coba alat
peraga garsing rangkas ini.

Daftar Pustaka
(t.thn.). Dipetik April 7 , 2015, dari
http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertian-pembelajaran-
matematika.html

420 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
(t.thn.). Dipetik April 7, 2015, dari
http://id.scribd.com/doc/76872211/Makalah-Hakikat-Belajar-
Dan-Pembelajaran.
(2015, April 7). Diambil kembali dari
http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertian-pembelajaran-
matematika.html.
(2015, April 7). Diambil kembali dari
http://www.academia.edu/4623110/HAKIKAT_BELAJAR_DA
N_PEMBELAJARAN.
(2015, April 8). Diambil kembali dari
http://www.alatperaga.com/article/detail/43/alat-peraga-
matematika.
(2015, April 9). Diambil kembali dari
https://yos3prens.wordpress.com/2012/11/16/mengenal-garis-
singgung-lingkaran/.
Agus, N. A. (2008). Mudah Belajar Matematika kelas VII SMP. Jakarta:
pusat Perbukuan Depdiknas.
Guntoro, T. W. (2010). Penggunaan alat peraga dalam Pembelajaran
Matematika di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Hudoyo, H. (1990). Strategi Belajar Mengajar. Malang: IKIP.
Ruseffendi. (1980). Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito.
Sujana, N. (1991). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Suyitno, A. (2001). Dasar-dasar pembelajaran matematika. Semarang:
FMIPA IKIP .

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 421
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
―GARANSI SATU LUAS‖ SEBAGAI ALAT
PERAGA DALAM MEMELAJARI MATERI
KONVERSI ANTARSATUAN UKURAN
LUAS

LUKMANULHAKIM
SDN 1 Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya Selong NTB;
lhvisa13@gmail.com

Abstrak

Penggunaan alat peraga ―GARANSI SATU LUAS‖ dalam memelajari


materi konversi antarsatuan ukuran luas sebagai fokus inovasi
pembelajaran ini, bertitik tolak dari kenyataan bahwa pelaksanaan
kegiatan pembelajaran materi ini di SDN 1 Labuhan Lombok masih
sangat konvesional dan hanya menekankan pada hapalan. Oleh karena
itu, materi ini menjadi salah satu materi yang dianggap paling sulit oleh
bukan hanya siswa kelas V tetapi sampai siswa kelas VI. Hal ini
dibuktikan dengan rendahnya nilai dan ketuntasan belajar siswa dari
tahun ke tahun. Untuk itulah dipilih suatu model pengorganisasian
pembelajaran menggunakan alat peraga ―GARANSI SATU LUAS‖
untuk mengatasi permasalahan ini. Ide dasar pengembangan alat peraga
―GARANSI SATU LUAS‖ ini adalah adanya beberapa satuan ukuran
luas kolompok satu dan kelompok dua yang bernilai sama, yaitu: hm2 =
ha, dam2 = a, dan m2 = ca. Karena bernilai sama maka ketiga satuan
ukuran luas dari kelompok yang berbeda tersebut pasti berada pada satu
titik yang sama. Berdasarkan premis inilah selanjutnya dikembangkan
suatu garis bantu yang dapat memuat kedua kelompok satuan ukuran

422 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
luas yang berbeda tersebut. Tujuannya tiada lain, pada saat melakukan
konversi antarsatuan ukuran luas (terutama antar-kelompok yang
berbeda) dapat langsung pada garis bantu tersebut. Hasil penerapannya
pada kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa alat peraga
―GARANSI SATU LUAS‖ ini, efektif digunakan untuk meningkatkan
nilai siswa dalam memelajari materi konversi antarsatuan luas. Hal ini
dibuktikan dengan rerata nilai siswa kelas VA (P-1) yang mencapai
78,63, lebih besar dari rerata nilai kelas VB (P-2) yang hanya 63,72.

Kata Kunci— Konversi Antarsatuan Ukuran Luas, Alat Peraga


―GARANSI SATU LUAS‖

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 423
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
LEMBAR KERJA SISWA DIGITAL
TURUNAN FUNGSI
Moch. Fatkoer Rohman
SMAN 1 Tanjung Dusun Nusantara, Ds Medana, Kec. Tanjung, Kab. Lombok
Utara; fatkoer@gmail.com

Kata Kunci— Media Pembelajaran, Web, Aplikasi, LKS

Extended Abstract

Tujuan pengembangan media LKS (Lembar Kerja Siswa) Digital


Turunan Fungsi adalah

1. untuk digunakan sebagai media pembelajaran matematika di kelas,


baik oleh saya sendiri maupun oleh guru matematika lain yang
memerlukan
2. untuk membantu siswa agar bisa memahami lebih mudah materi
turunan fungsi

LKS Digital ini dikembangkan dengan sebuah aplikasi gratis yang


disebut Exe, yaitu aplikasi yang berbasis web. Keunggulan aplikasi ini
adalah mudah digunakan oleh siapa saja walaupun tidak penggunanya
tidak memahami bahasa web, di samping itu kita juga menyisipkan
gambar atau pun video seperti halnya laman web. Karena LKS digital
dikembangkan dengan aplikasi berbasis web maka LKS Digital ini
dapat dibuka dengan menggunakan web browser.

Struktur LKS Digital ini ini terdiri dari 2 (dua) topik, yaitu definisi
turunan fungsi dan rumus-rumus dasar turunan fungsi. Setiap topik

424 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
terdiri dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), materi pokok,
uraian materi dan uji kompetensi.

Keunggulan LKS Digital yang yang penulis kembangkan ini antara lain

1. Berbasis TIK, sehingga guru dan siswa akan terbiasa dengan


penggunaan TIK
2. Dilengkapi dengan video, sehingga siswa bisa belajar mandiri di
rumah dan bisa diulang-ulang sampai benar-benar memahami
konsep, walaupun sebenarnya LKS ini dirancang untuk
pembelajaran di kelas
3. Dilengkapi dengan uji kompetensi dan nilainya akan muncul
otomatis, sehingga siswa bisa langsung mengetahui tingkat
penguasan kompetensi yang sedang dipelajari.

LKS Digital ini penulis kembangkan dengan langkah-langkah sebagai


berikut:

1. Mengunduh dan memasang (install) aplikasi eXe yang didapat


dari website http://exelearning.org
2. Mencari video-video pendukung yang berkaitan dengan turunan
fungsi di internet, terutama di Youtube.
3. Menjalankan aplikasi eXe untuk memulai membuat media
pembelajaran.
4. Mengekspor dalam bentuk HTML
Daftar Pustaka
Aditya, I. 2011. Pemanfaatan Video Pembelajaran Sebagai Sumber
Belajar Bagi Siswa Kelas I Program Studi Teknik Bangunan
Gedung Di SMK Negeri 2 Surakarta.

Arifah, N. 2013. Pemanfaatan Media Video Pembelajaran. Jurnal


Mahasiswa Teknologi Pendidikan (JMTP).

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 425
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Budhi, W. S. 2010. Matematika 4. Jakarta: CV Zamrud Kemala.

Kemdikbud. 2014. Permendikbud No 103 Tahun 2014 tentang


Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Kemdikbud.

426 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN
LKS DENGAN ALAT LIDI UNTUK
PEMBELAJARAN TRIPLE PYTHAGORAS
M. Arif Kurniawan
SMP Negeri 2 Bodeh, Kabupaten Pemalang; arifkurniawn520@gmail.com

Kata Kunci— Saintifik, Triple Pythagoras, LKS, Lidi

Extended Abstract

Latar belakang inovasi pembelajaran ini adalah adanya tujuh kendala


yang penulis alami dalam proses pembelajaran matematika yaitu
rendahnya kemampuan dasar berhitung, rendahnya daya ingat siswa,
waktu pembelajaran yang terlalu singkat, orientasi hanya pada hasil
bukan proses, motivasi belajar yang rendah, penggunaan media dan alat
pembelajaran yang kurang variatif dan pendekatan pembelajaran yang
kurang melibatkan siswa.

Inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar


siswa dan meningkatkan pemahaman siswa mengenai Triple
Pythagoras. Proses pembelajaran dibantu dengan lembar kerja siswa
(LKS) dan alat lidi serta dibantu dengan beberapa alat tambahan seperti
komputer, LCD Proyektor dengan program Power Point untuk
menampilkan gambar-gambar terkait.

Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik saintifik yaitu:


mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Pada proses pembelajaran siswa dibentuk menjadi
kelompok-kelompok kecil dan masing-masing kelompok mengerjakan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 427
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
LKS yang sudah disediakan. Alat dan bahan yang diperlukan selain
LKS adalah batang lidi dengan ukuran berbeda-beda serta lem kertas.
Tiga buah lidi yang sudah dipotong sesuai ukuran yang di tentukan pada
LKS kemudian di tempel sehingga membentuk bangun segitiga pada
lembar jawab LKS. Setelah itu segitiga yang terbentuk oleh tiga lidi
dengan ukuran yang berbeda diamati secara teliti, selain mengamati
gambar, ukuran lidi juga diamati. Di lembar berikutnya ukuran-ukuran
lidi tersebut di kuadratkan dan dicari hubungan ketiga ukuran lidi
tersebut. Untuk lidi-lidi yang membentuk segitiga siku-siku maka
ukurannya akan membentuk hubungan sebagai berikut:

a2 + b2 = c2 (1)

c2 – b2 = a2 (2)

c2 – a2 = b2 (3)

Hasil dari inovasi pembelajaran ini adalah adanya peningkatan motivasi


siswa dan peningkatan pemahaman siswa. Dari pengamatan tampak
bahwa seluruh siswa aktif dalam kelompoknya masing-masing, hasil
pekerjaan masing-masing kelompok juga sangat baik serta kepercayaan
diri siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya juga sangat baik.
Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa
pembelajaran ini meningkatkan semangat belajar karena memberikan
kesempatan kepada siswa untuk lebih berperan dalam proses
pembelajaran.

Dari pelaksanaan inovasi pembelajaran ini dapat disimpulkan bahwa:


(1) inovasi pembelajaran matematika sangat diperlukan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan motivasi prose
pembelajaran menjadi semakin menarik dan tentunya prestasi juga
meningkat; (2) pendekatan saintifik merupakan pendekatan

428 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran yang mengaktifkan siswa, melibatkan mereka secara
langsung dalam proses pembelajaran sehingga pengalaman belajar siswa
semakin banyak. Pengalaman tersebut yang akan membentuk
pemahaman konsep dan sikap yang diinginkan dalam kompetensi inti
dan kompetensi dasar; (3) Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan media
pembelajaran yang cukup efektif untuk menunjang proses pembelajaran
dengan pendekatan saintifik, karena melalui LKS siswa dapat
mengerjakan tugas dengan teratur dan terarah.

Dalam pelaksanaan inovasi pembelajaran ini, penulis menyampaikan


terimakasih kepada seluruh keluarga besar SMP Negeri 2 Bodeh yang
sudah memberikan dukungan dan motivasinya kepada penulis dalam
melaksanakan kegiatan inovasi pembelajaran. Semoga inovasi
pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi sekolah, guru, siswa dan seluruh
insan pendidikan.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 429
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka
Ridwan Abdullah Sani. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk
Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Yana Wardhana. 2010. Teori Belajar dan Mengajar. Bandung: PT


Pribumi Mekar

Seni Apriliya. 2007. Manajemen Kelas untuk Menciptakan Iklim Belajar


yang Kondusif. Jakarta: PT Visindo Media Persada

Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran

Tim Penyusun. 2014. Buku Diklat Kurikulum 2014. Jakarta: Pusat


Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dewi Nuharini, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasi.


Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sukino, Wilson Simangunsong. 2004. Matematika untuk SMP Kelas


VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendekatan_saintifik/28 Oktober 2014.

430 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS VI MATA PELAJARAN
MATEMATIKA MATERI PENARIKAN AKAR
PANGKAT TIGA MELALUI MULTIMEDIA
―TIGA JURUS SUKSES AKAR PANGKAT TIGA‖
DI MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO 01
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Mohammad Safari
MI Miftahul Huda Sumberejo 01. Sumberejo, Kab. Semarang,
mohammad.safari9@gmail.com

Abstrak

Penarikan akar pangkat tiga dianggap materi yang sangat sulit


dikarenakan pembelajaran Matematika tidak dirasakan sebagai suatu hal
yang berarti dan menjenuhkan. Namun, dengan menggunakan
multimedia ―tiga jurus sukses akar pangkat tiga‖ semua akan terasa
mudah dan asyik karena siswa hanya perlu memahami kunci-kunci atau
syarat dalam pengerjaannya. Penelitian ini bertujuan meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam memahami penarikan akar bilangan
berpangkat tiga. Subyek penelitian adalah 24 siswa kelas VI MI
Miftahul Huda Sumberejo 01 Kabupaten Semarang. Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah minimal 15 siswa (62,5%) bisa
memahami penarikan bilangan berpangkat tiga. Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus selama 4 pertemuan. Hasilnya
menunjukkan ada peningkatan jumlah siswa mencapai KKM (65), dari
hanya 5 siswa (20,83%), menjadi 15 (62,50%) pada siklus 1 dan 21
siswa (87,50%) pada siklus 2. Simpulannya, pembelajaran melalui

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 431
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Multimedia ―Tiga Jurus Sukses Akar Pangkat tiga‖ dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam memahami dan memecahkan masalah yang
berikan dengan penarikan akar pangkat tiga.

Kata kunci— penarikan akar bilangan berpangkat tiga,


multimedia, tiga jurus sukses akar pangkat tiga.

432 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ALAT PERAGA MATEMATIKA UNTUK
―PERMAINAN KSD?‖
MEDIA UNTUK MENINGKATKAN
KEBERANIAN BERTANYA SISWA

Mustakim
SMP Negeri 2 Patean Kendal, mustakim200671@gmail.com

Abstrak

Kemampuan bertanya merupakan salah satu kemampuan yang sangat


penting karena bertanya akan membantu dalam menyelesaikan suatu
masalah. Bagi siswa bertanya merupakan bagian penting dalam proses
belajar mengajar karena siswa dapat menggali informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan
perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.
Beberapa faktor yang membuat siswa enggan atau tidak berani bertanya,
diantaranya adalah (1) takut dianggap bodoh atau ditertawakan teman;
(2) takut disuruh maju menyelesaikan soal ke depan oleh guru; (3) takut
jika diminta menjelaskan ulang materi yang baru saja disampaikan oleh
guru; (4) tidak membaca materi pelajaran atau kurang memperhatikan
guru saat pelajaran sehingga sama sekali tidak paham materi yang akan
ditanyakan; (5) takut mengemukakan pendapat karena bingung cara
menyampaikannya (tidak dapat berbahasa dengan baik).
Banyak cara yang dilakukan untuk melatih dan meningkatkan
keberanian siswa bertanya salah satunya yang penulis anjurkan yaitu
pembelajaran dengan menggunakan alat pelajaran Matematika
―Permainan KSD?‖ karena sambil bermain siswa dilatih untuk berani
mengajukan pertanyaan.

Kata kunci: Alat Pelajaran Matematika, Permainan KSD?,


Keberanian Bertanya Siswa

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 433
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
VIDEO KERTAS DAN MATAHARI SEBAGAI
PENGANTAR PERMASALAHAN EKSPONEN

Nelly Yuliana
SMA Negeri 1 Koba, Bangka Tengah; nee_ana@yahoo.com

Kata Kunci— Video, Kertas, Matahari, Eksponen.

Extended Abstract

Kurikulum saat ini menuntut guru agar dapat menyajikan permasalahan


kongkrit, kontekstual, atau permasalahan yang dikontekstualkan sebagai
pengantar materi pembelajaran yang dapat diamati dan mengundang
pertanyaan peserta didik. Oleh karenanya permasalahan-permasalahan
matematika dalam kehidupan sehari-hari atau permasalahan matematika
yang dapat dikaitkan dengan fenomena yang dapat diamati menjadi
menu wajib bagi guru untuk dibawa ke dalam kelas matematika. Namun
tidak semua permasalahn atau fenomena dapat dibawa guru ke dalam
kelas. Guru memerlukan media pembelajaran untuk menghantarkan
permasalahan dan fenomena yang sulit diamati secara langsung.
Berdasarkan alasan itulah, video kertas dan matahari dirancang sebagai
media pembelajaran materi eksponen.
Media pembelajaran dapat dipilih dari yang sudah ada, memodifikasi
media yang ada, atau membuat media yang baru. Video kertas dan
matahari ini adalah media modifikasi masalah yang sudah ada dalam
buku Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika (Referensi untuk
guru dan Siswa, dan Umum), Leuser Cita Pustaka, 2009. Adapun tujuan
pembuatan video kertas dan matahari adalah sebagai media
pembelajaran menarik yang menjadi pengantar permasalahan pada
materi eksponen. Video kertas dan matahari menggambarkan

434 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
permasalahan tentang jauhnya jarak matahari ke bumi. Jarak antara
bumi dan matahari pada video, digambarkan dapat sama dengan tebal
selembar kertas jika dipotong-potong kemudian ditumpuk. Pembuatan
video menggunakan gambar-gambar yang disatukan dalam bahan
tayang berbentuk power point. Kemudian power point diubah ke dalam
bentuk video dengan menggunakan Screencast O-matic.
Video ini telah digunakan sebagai media pembelajaran matematika di
SMAN 1 Koba Bangka Tengah pada kelas X IPA2. Setelah video kertas
dan matahari digunakan dalam pembelajan, diketahui bahwa respon
siswa positif terhadap permasalahan yang disajikan di dalam video.
Peserta didik juga dapat menyelesaikan permasalahan di dalam LKS
yang diberikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa media video kertas dan
matahari dapat menjadi pengantar permasalahan pada materi eksponen.
Daftar Pustaka

Nurseto, Tejo. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik.


Jurnal Ekonomi dan Pendidikan: Volume 8 Nomor 1.
Turmudi. (2009). Taktik dan Strategi Pembelajaran Matematika
(Referensi untuk guru dan Siswa, dan Umum). Jakarta: Leuser
Cita Pustaka.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 435
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN INTERAKTIF
POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR TOPIK BANGUN RUANG
SISWA KELAS VI SD NEGERI 2
BULUNGKULON
Nur Hadi

Sekolah Dasar Negeri 2 Bulungkulon, Jekulo, Kudus;


hadinur683@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar


matematika pada topik bangun ruang siswa kelas VI SD Negeri 2
Bulungkulon Tahun 2013/2014 dengan multimedia pembelajaran
interaktif powerpoint yang dikembangkan melalui tiga tahap, yaitu studi
pendahuluan, penyusunan draft produk, dan pengembangan dan
evaluasi. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang
menggunakan model Kemmis dan Taggart dua siklus, yaitu
perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi dengan subyek24
siswa. Teknik analisis mendeskripsikan hasil pembelajaran siklus I dan
siklus II.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar
yangtampak pada siswa tuntas dalam pembelajaran pratindakan
29,17%,pada siklus I sebesar 66,67%, dan pada siklus II sebesar
91,67%. Peningkatan ketuntasan sebesar 37,5% pada siklus I dan 25%
pada siklus II.Nilai rata-rata kelas pratindakan 53,67, pada siklus I
menjadi 73,63, dan pada siklus II menjadi 84,67. Nilai terendah dan
nilai tertinggipratindakan adalah 32 dan 88, pada siklus I adalah 44 dan

436 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
100 dan pada siklus II adalah 68 dan 100. Disarankan menggunakan
multimedia pembelajaran interaktif powerpoint dalam pembelajaran
matematika topik bangun ruang karena dapat meningkatkan hasil belajar
dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Kata Kunci— Multimedia Pembelajaran, Hasil Belajar Siswa

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 437
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN INTERAKTIF
STATISTIKA BERBASIS FLASH
Nur Rokhman, M.Pd.
SMA Negeri 1 Kramat, Jl. Garuda No.1A Bongkok Kramat, Tegal;
nurrokhmaninung@gmail.com

Kata Kunci— multimedia, interaktif, statistika, Flash

Extended Abstract

Statistika merupakan salah satu materi yang banyak digunakan dalam


dunia nyata. Untuk menentukan perhitungan statistika seperti rata-rata,
median, modus, kuartil, simpangan baku dan lainnya, memerlukan
langkah-langkah yang cukup panjang dan perhitungan yang teliti.
Kesalahan peserta didik pada umumnya terjadi pada saat proses
perhitungan, seperti kesalahan menentukan parameter-parameter
maupun ketidaktelitian dalam proses perhitungannya.

Salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran statistika


adalah dengan menggunakan multimedia pembelajaran yang dipadukan
dengan model pembelajaran yang tepat. Hal ini dilandasi oleh persepsi
bahwa pembelajaran akan berlangsung dengan baik, efektif, dan
menyenangkan jika didukung oleh media pembelajaran yang dapat
menarik minat dan perhatian siswa.

Multimedia didefinisikan sebagai penyampaian informasi secara


interaktif dan terintegrasi yang mencakup teks, gambar, suara, video
atau animasi (Hackbarth, 1996; Philips, 1997; Chapman & Chapman,

438 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
2004). Sejalan dengan hal tersebut, Agnew, Kellerman & Meyer (1996:
8) menyatakan bahwa istilah multimedia lebih terfokus pada
interaktivitas antara media dengan pemakai media. Constantinescu
(2007: 2) menyatakan bahwa multimedia merujuk kepada sistem
berbasis komputer yang menggunakan berbagai jenis isi seperti teks,
audio, video, grafik, animasi, dan interaktivitas.

Multimedia pembelajaran memberi manfaat dalam beberapa situasi


belajar mengajar. Philips (1997: 12) menyatakan bahwa multimedia
interaktif dapat mengakomodasi cara belajar yang berbeda-beda.
Menurut Agnew, Kellerman & Meyer (1996: 14), pembuatan
multimedia dapat membantu peserta didik mencapai berbagai tujuan
yang luas. Lebih lanjut Agnew, Kellerman & Meyer (1996: 155)
menyatakan bahwa peserta didik bisa mendapat manfaat dari
multimedia yang memuat teks, grafik, gambar, audio, video dan
animasi.

Multimedia pembelajaran interaktif statistika ini dikembangkan


dengan menggunakan Macromedia Flash 8. Multimedia ini dapat
juga dikembangkan dengan versi Flash setelah Macromedia Flash 8,
seperti Adobe Flash CS3, Adobe Flash CS4, Adobe Flash CS5, dan
Adobe Flash CS6.

Penyajian materi dalam multimedia ini diawali dengan pendahuluan,


pengumpulan data, menyajikan data, ukuran pemusatan data, ukuran
letak dan penyebaran data. Materi disajikan secara bertahap dimulai dari
pengertian, rumus, contoh, simulasi dan LKS Interaktif. Salah satu
kelebihan multimedia ini adalah adanya simulasi. Sebagai contoh pada
Gambar 1 disajikan simulasi rataan data kelompok. Siswa dapat
mengganti panjang interval kelas, nilai data, dan frekuensi pada tabel.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 439
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Selanjutnya siswa dapat mempelajari langkah demi langkah menentukan
rataan data kelompok dari data yang sudah diinputkan.

Gambar 1. Simulasi rataan data kelompok

Kelebihan lain dari multimedia ini adalah adanya LKS interaktif yang
berupa soal latihan yang dapat dikerjakan langsung pada komputer.
Jawaban diinput langsung pada komputer dan dapat dicek apakah
jawaban benar atau salah. Gambar 2 menunjukkan LKS interaktif
menentukan rataan data kelompok.

440 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar 2. LKS Mean Data Kelompok

Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif Statistika berbasis


Flash mengikuti pola pengembangan media dari Lee yang meliputi
analysis, design, development, implementation, dan evaluation (Lee,
2004: 161).

Multimedia ini merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,


untuk itu dalam penerapannya perlu dipilih strategi atau model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi statistika.
Penerapan multimedia statistika dalam pembelajaran sebagai media
bantu mengajar di kelas, yaitu digunakan guru pada saat eksplorasi dan
digunakan siswa untuk eksplorasi dan kolaborasi.

Daftar Pustaka
Agnew, P. W., Kellerman, A. S. & Meyer, M. J. 1996. Multimedia in the
Classroom. Boston: Allyn and Bacon

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 441
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Chapman, N. & Chapman, J. 2004. Digital multimedia (2nd ed). London: John
Wiley & Sons, Ltd.
Constantinescu, A. I. 2007. Using technology to assist in vocabulary
acquisition and reading comprehension. The Internet TESL Journal. Vol.
XIII, No. 2, February 2007.
Hackbarth, S. 1996. The educational technology handbook: A comprehensive
Guide. Englewood Cliffs: Educational Technology Publication, Inc.
Lee, W. W. & Owens, D. L. 2004. Multimedia-based instructional design:
Computer-based training, web-based training, distance broadcast
training, performance based solution (2nd ed). San Francisco: Pfeiffer A
Wiley Imprint.
Philips, Rob. (1997). The developer‘s handbook to interactive multimedia: a
practical guide for educational applications. London: Kogan Page Ltd.

442 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TOPI PINTAR
Nurhayati
SMA Negeri 15 Palembang; nurhayati15@gmail.com

Kata Kunci— Kooperatif, Pembelajaran, Pintar, Topi

Extended Abstract
Proses pembelajaran merupakan proses yang kompleks. Setiap kata,
pikiran, tindakan dan asosiasi sejauh mana kita mengubah lingkungan,
presentasi dan rancangan pengajaran, sejauh itu pula proses
berlangsung. Proses pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh
seorang guru, karena guru adalah planner, desainer, fasilitator,
motivator dan eksekutor. Tugas utama seorang guru, selain mendidik
adalah mengajar. Sebagai pengajar, guru dihadapkan pada tuntutan
profesi untuk selalu melakukan perbaikan atas kekurangan dan
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas profesional.
Karena yang dihadapi seorang guru adalah siswa, yang mempunyai
perasaan, minat dan ketertarikan terhadap sesuatu selalu berubah-ubah.
Tidak dapat dipungkiri, seorang guru belum tentu dapat menerapkan
metode ataupun model pembelajaran yang sama untuk setiap kelas yang
dipandunya.
Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Palembang pada tahun pembelajaran
2014/2015 sempat menggunakan Kurikulum 2013 selama satu semester.
Awal tahun 2015 kembali ke KTSP 2006, hal ini berakibat menurunnya
motivasi pada diri siswa terutama pada penggunaan internet. Seiring
dengan itu pula sarana dan prasarana yang menyangkut teknik
komunikasi dan informatika (TIK) di sekolah menjadi kurang memadai,

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 443
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
sehingga pembelajaran yang semula menggunakan media online
―schoology‖ dan ―quipperschool‖ tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
Agar pembelajaran matematika tetap menarik , efektif dan efisien serta
banyak disukai siswa, maka perlu menggunakan model pembelajaran
yang sederhana tetapi menarik. Salah satunya adalah model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dalam kelompok kecil, yang memungkinkan siswa saling
membantu dalam memahami suatu konsep, memeriksa dan
memperbaiki jawaban teman sebagai masukan serta kegiatan lain yang
bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Aktivitas
pembelajaran kooperatif disamping menekankan pada kesadaran siswa
belajar, memecahkan masalah dan mengaplikasikan pengetahuan,
konsep serta keterampilan kepada teman lain, siswa akan merasa senang
menyumbangkan pengetahuannya kepada teman atau anggota lain
dalam kelompoknya. Oleh karena itu belajar kooperatif adalah saling
menguntungkan antar siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan
siswa yang berkemampuan tinggi. Trik dan teknik pembelajaran akan
efektif bila disesuaikan dengan karakteristik siswa di kelas yang kita
pandu.
Menyikapi permasalahan di atas, penulis mengembangkan model
pembelajaran kooeratif topi pintar sebagai sebagai ajang siswa untuk
bereksplorasi dalam berbagai kreatifitas, juga menjadikan pembelajaran
matematika menarik, aktif dan kreatif, sehingga tidak membosankan dan
dapat memotivasi siswa mempermudah dalam memahami materi
matematika.
Model pembelajaran topi pintar dapat dijadikan sebagai model
pembelajaran alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran
matematika, maupun mata pelajaran lain.
Penerapan model pembelajaran Topi Pintar diterapkan di kelas XI IPA
SMAN 15 Palembang semester genap TP 2014/2015. Penulis

444 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
mengambil kelas XI IPA.6 yang terdiri dari 34 orang, laki-laki 12 orang
dan perempuan 22 orang.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengelompokkan siswa
menjadi enam kelompok berdasarkan tingkat kemampuannya.
Kelompok itulah yang menjadi dasar pemberian nomor topi.
Selanjutnya penulis membuat potongan-potongan kertas yang terdiri
dari enam macam bentuk dan enam warna yang berbeda. Kemudian
siswa yang bernomor sama dipanggil untuk mengambil kertasnya dan
menuliskan nama dibelakang kertas tersebut, lalu dikumpulkan kembali.
Setelah semua kelompok selesai menuliskan namanya, siswa yang
bernomor satu diminta kedepan untuk memilih nomor-nomor yang
sudah diberi nama tadi sesuai dengan petunjuk dari guru. Berikutnya
siswa berkelompok untuk mengerjakan tugas berikutnya, yaitu membuat
yel-yel dan topi.
Pada langkah berikutnya, kelompok terpilih mempresentasikan
jawabannya dan kelompok yang lain bertanya, memberikan tanggapan
ataupun solusi, sehingga diperoleh suatu kesimpulan.
Skor setiap aktivitas dikumulatifkan sehingga didapat kelompok terbaik
yang diberi penghargaan untuk menampilkan yel-yelnya.
Dari beberapa pertemuan dapat disimpulkan model pembelajaran yang
baru, sesuai dengan karakteristik siswa, akan diterima oleh siswa
dengan positif dan dapat menjadikan siswa termotivasi, senang belajar
dan merasa dihargai. Selain itu juga dapat dijadikan sarana melatih
siswa untuk bersikap jujur, mandiri, aktif dan kreatif.
Karena itu disarankan agar siswa mau mencoba dan berpikir positif
tentang model pembelajaran yang baru, terutama model pembelajaran
topi pintar. Guru selalu mencoba model pembelajaran yang baru dan
mencoba berkreasi untuk memodifikasi yang sudah ada sesuai dengan
karakteristik siswa di sekolah kita masing-masing. Dan sekolah dapat
mereferensi model pembelajaran topi pintar untuk digunakan sebagai

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 445
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
model pembelajaran alternatif mata pelajaran matematika maupun mata
pelajaran lainnya.
Daftar Pustaka
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki. 2001. Quantum Learning, Membiasakan
Belajar Nyaman dan

Menyenangkan. Bandung: Penerbit Kaifa.

Depdiknas.2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


Tentang Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur dan
Model Penerapan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Melvin, L. Silberman.2014. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nuansa Cendekia.
Slavin, 2015. Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa
Media
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.

446 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ALAT PERAGA ―CaMat KuTa BaLi‖
UNTUK BERMAIN DAN BELAJAR
KONSEP DASAR BERHITUNG

Putut Ady Nugroho


SDII Al Abidin Surakarta, Surakarta; mr_ady10@yahoo.com

Abstrak

Permasalahan yang ingin dikaji dalam karya inovasi ini adalah: Apakah
Alat Peraga ―CaMat KuTa BaLi‖ bisa membantu siswa bermain dan
belajar konsep dasar berhitung?
Tujuan dari karya inovasi ini adalah: untuk membantu siswa bermain
dan belajar konsep dasar berhitung.
Karya inovasi ini dikembangkan dengan memanfaatkan kertas stofmap
bekas, dengan pertimbangan murah, dan mudah penggunaannya.
Kesimpulan yang bisa diambil dalam laporan karya inovasi ini adalah
bahwa Alat Peraga ―CaMat KuTa BaLi‖ bisa membantu siswa bermain
dan belajar konsep dasar berhitung. Saran yang bisa diberikan dalam
laporan ini adalah bahwa guru harus selalu belajar, mencari ide,
referensi untuk berinovasi mengembangkan media belajar yang
menarik, dan kreatif sehingga siswa akan lebih termotivasi belajar
matematika.
Kata Kunci— CaMat KuTa BaLi, Konsep Dasar Berhitung

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 447
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS FILM ARITMATIKA SOSIAL
―AKU INGIN SEKOLAH‖
Rahmad Sugianto
MTs Muhammadiyah 1 Taman, Desa Jemundo RT20RW04, Sidoarjo;
mr90th92@gmail.com

Abstrak

Matematika merupakan salah satu ilmu yang dapat membantu manusia


berpikir, matematika juga merupakan pendukung ilmu-ilmu lainnya,
seperti ilmu fisika, kimia, statistik dan lain-lain. Pentingnya matematika
ternyata tidak sejalan dengan tingginya minat siswa terhadap
matematika. Problem rendahnya minat terhadap matematika harus sgera
dicarikan solusinya. Penggunaan media dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu upaya meningkatkan minat belajar yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar. Salah satu media
yang mungkin digunakan adalah media film. Media pembelajaran
berbasis film banyak sekali akan makna, amanat, dan penokohan serta
dialog-dialog yang dapat menyentuh para penikmat film. Oleh karena
itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan
kualitas media pembelajaran matematika berbasis film pada materi
aritmatika sosial kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo.

Dalam penelitian ini dikembangkan media pembelajaran matematika


berbasis film pada materi aritmatika sosial kelas VII - D di MTs
Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. Penelitian pengembangan ini
menggunakan metode R&D karya Prof. Dr. Sugiyono. Metode
pengembangan menurut Sugiyono yang terdiri dari 10 tahap diantaranya

448 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
: tahap potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi
desain, perbaikan desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba
pemakaian, revisi produk, dan produksi masal. Untuk menunjang
kualitas film tersebut peneliti menggunakan software AVS Editor Video
sebagai editing video..

Uji coba terbatas menunjukkan bahwa, siswa lebih efektif dan antusias
dalam melakukan pembelajaran. Hal tersebut dikuatkan dengan hasil
belajar siswa pada ranah kognitif, tercatat 100 % siswa tuntas dalam
belajar. Pada ranah afektif cukup baik dengan persentase 75,5 %,
sedangkan pada ranah psikomotorik 77,7%.

Kata Kunci— Media pembelajaran film, karakteristik media,


matematika

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 449
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN SIMULASI MELUKIS
SEGITIGA DAN GARIS-GARIS
ISTIMEWA PADA SEGITIGA
Reza Fahdina
SMPN 1 Paringin, Komp. Pendidikan Batupiring, Balangan;
rezafahdina@yahoo.com
Kata Kunci— Media Pembelajaran, Melukis Segitiga, Garis
Istimewa

Extended Abstract

Salah satu materi mata pelajaran matematika kelas VII SMP/MTs


berdasarkan kurikulum KTSP 2006 adalah melukis segitiga dan garis-
garis istimewa pada segitiga. Kegiatan belajar siswa pada materi
tersebut adalah mempraktikkan melukis segitiga dan garis-garis
istimewa pada segitiga yang meliputi garis tinggi, garis bagi, garis berat,
dan garis sumbu dengan menggunakan penggaris, jangka, dan/atau
busur derajat.

Banyak guru matematika di daerah yang menganggap praktik melukis


sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu dan tenaga, termasuk
melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga. Hal ini didasari
oleh kenyataan yang menunjukkan bahwa dalam mempraktikkan
melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga, siswa seringkali
lupa langkah-langkah melukis, dari mana memulai dan bagaimana
melanjutkannya, sehingga guru harus melakukan peragaan berulang
kali.

450 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya media
pembelajaran simulatif yang dapat digunakan secara berulang-ulang,
serta memungkinkan siswa untuk memilih dan mempelajari sendiri
bagian-bagian materi atau langkah-langkah tertentu yang kurang jelas
diingat. Dari sini, dikembangkanlah media pembelajaran berbasis
Microsoft Powerpoint dengan nama Simulasi Melukis Segitiga dan
Garis-garis Istimewa pada Segitiga yang menyimulasikan cara melukis
berbagai segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga. Untuk
penerapannya, file multimedia pembelajaran tersebut dibagikan kepada
siswa sebelum hari pelaksanaan pembelajaran, sehingga siswa dapat
mempelajarinya terlebih dahulu secara mandiri di rumah masing-
masing. Dengan begitu, diharapkan kegiatan pembelajaran di kelas akan
lebih efektif dan efisien, karena terdapat beberapa siswa yang sudah
menguasai materi dan mampu membimbing teman-temannya. Adapun
penggunaan multimedia pembelajaran tersebut dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, yaitu: (1) setiap kelompok siswa mempelajari
materi pada laptop masing-masing, (2) setiap kelompok mengajukan
pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari untuk kemudian dibahas
secara klasikal, (3) siswa di dalam kelompok secara bergiliran
melakukan praktik melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada
segitiga sambil menjalankan ulang file multimedia pembelajaran untuk
menambah kejelasan pada bagian-bagian tertentu, (4) setiap kelompok
melakukan pengukuran terhadap hasil lukisan, berdiskusi, dan membuat
kesimpulan, (5) perwakilan setiap kelompok menyampaikan kesimpulan
kelompoknya, dan (6) setiap siswa mengerjakan latihan secara
individual.

Produk inovasi pembelajaran Simulasi Melukis Segitiga dan Garis-garis


Istimewa pada Segitiga merupakan multimedia pembelajaran yang dapat
digunakan oleh guru sebagai media presentasi, dan dapat pula
digunakan oleh siswa sebagai media belajar mandiri. Produk inovasi

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 451
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran tersebut diharapkan dapat mempermudah guru dalam
menjelaskan langkah-langkah melukis segitiga dan garis-garis istimewa
pada segitiga, serta memfasilitasi siswa agar dapat mempelajari kembali
materi tersebut secara mandiri.

Daftar Pustaka
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi Jakarta.
Badan Bahasa. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. (Online).
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php. Diakses pada tanggal
1 & 8 Februari 2015.
Iryanti, Puji. 2012. Fenomena Hilangnya Tahap Melukis Garis Singgung
Persekutuan Dua Lingkaran pada Geometri SMP. (Online).
http://p4tkmatematika.org/2012/07/fenomena-hilangnya-tahap-melukis-
garis-singgung-persekutuan-dua-lingkaran-pada-geometri-smp/. Diakses
pada tanggal 1 Februari 2015.
Manik, D. Rosida. 2009. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII
SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Safitri, Meilani dkk. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika
Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash untuk Siswa
Kelas VII SMP. Edumat Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 4. Nomor
8. Halaman 511 – 570.
Sumiati, & Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Suratno. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK dalam
Pengimplementasian Pendekatan Scientific pada Kurikulum 2013.
Handout pada Seminar Sosialisasi Kurikulum 2013. Balai Teknologi
Informasi dan Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14
Agustus 2014.
Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Untung, & Wiyoto. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Datar Kelas
VII di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Widyantini, & Guntoro. 2010. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

452 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF
PERMAI BILONCATIKA UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA MATERI
BARISAN/LONCATAN BILANGAN PADA SISWA
KELAS II SD DHARMA UTAMA TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Rochmat Widodo, S.Pd.SD
SD Dharma Utama, Estate Jabdan 1, Kantor Besar Bersama (KBB),
Desa Muara Wahau, Kecamatan Muara Wahau, Kutai
Timur;rochmatholic@gmail.com

Abstrak

Karya ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada


pelajaran matematika yang di ajar menggunakan Alat Permainan
Edukatif Permai Biloncatika Pada Siswa Kelas II SD Dharma Utama
Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur dengan jumlah siswa 28 orang.

Alat ini penulis beri nama Permai Biloncatika dimana itu adalah
akronim dari ―Permainan Bilangan Loncat Matematika‖. Permainan ini
mengadaptasi dari permainan ular tangga yang sudah sangat populer di
masyarakat, khususnya anak-anak. Namun, ada beberapa aturan
permainan yang dimodifikasi maupun dihapus pada permainan ini.

Alat permainan Permai Biloncatika ini merupakan alat permainan


edukatif yang dapat digunakan sebagai sarana belajar dalam mata
pelajaran tematik bidang matematika, khususnya pada pokok bahasan
barisan bilangan, pada materi loncatan bilangan +1, +2, +3,… dan +9.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 453
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Alat permainan ini dapat digunakan untuk : 1.) Melatih kreativitas dan
mengembangkan daya imajinasi., 2.) Menumbuhkan sikap kritis dan
meningkatkan ketelitian siswa.3.) Melatih kerjasama tim, dan sikap
saling menghargai.

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan berdasarkan


seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:1.) Pembelajaran dengan metode belajar
dengan menggunakan alat permainan edukatif ―Permai Biloncatika‖
pada materi pelajaran tematik bidang matematika memiliki dampak
positif dalam meningkatkan kinerja guru yang ditandai dengan
peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus; 2.)Penerapan
metode pembelajaran permainan edukatif pada materi pelajaran tematik
bidang matematika mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan keaktivan
siswa tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran dengan
menggunakan alat permainan edukatif ―Permai Biloncatika‖ pada
materi pelajaran tematik bidang matematika sehingga mereka menjadi
termotivasi untuk belajar.

Kata Kunci— Permai Biloncatika, Matematika, Permainan,


Edukatif, Bilangan, Loncat

454 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBELAJARAN BERBASIS GUIDED
DISCOVERY LEARNING DENGAN
STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)
PADA MATERI PELUANG

Setyati PujiWulandari
SMA Insan Cendekia Al Mujtaba, Sukoharjo, wuland.setyati@gmail.com

Kata Kunci— Guided Discovery Learning, Think Talk Write, Peluang

Extended Abstract

Pembelajaran abad 21 menuntut seorang pendidik dan peserta didik


untuk aktif, mandiri, kreatif dalam berpikir dan memecahkan masalah,
serta cakap berkomunikasi. Proses pembelajaran juga diharapkan
menjadi sarana siswa untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna.
Proses pembelajaran dikatakan bermakna jika siswa aktif selama
pembelajaran sehingga mampu membangun pengetahuannya sendiri
melalui serangkaian kegiatan yang mendorong siswa untuk melakukan
penemuan. Model pembelajaran berbasis guided discovery learning
diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam guided discovery
learning, guru berperan sebagai pembimbing (fasilitator) yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep dari materi
yang dipelajari. Pembelajaran berbasis guided discovery dengan strategi
think talk write (TTW) dapat meningkatkan kemampuan berpikir,
pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi siswa. Langkah
pembelajaran berbasis guided discovery dengan strategi think talk write
(TTW) pada materi peluang sebagai berikut : 1) Pendahuluan, meliputi
apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan motivasi; 2)

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 455
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kegiatan inti, meliputi mengondisikan siswa dalam kelompok kecil,
tahap stimulation dengan aktivitas thinking dimana siswa mendapat
stimulus berupa percobaan mengenai cara menentukan ruang sampel
suatu kejadian serta pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang dipandu
oleh guru, tahap problem statement dengan aktivitas thinking dan
talking dimana siswa berdiskusi dan mengamati setiap pertanyaan dalam
LKS, tahap data collection dengan aktivitas thinking, talking, dan
writing dimana siswa diarahkan untuk berdiskusi dan mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber untuk
menyelesaikan masalah dalam LKS, tahap data processing dengan
aktivitas writing dimana siswa diarahkan untukmenuliskan langkah
penyelesaian hingga menemukan hasil akhir yang diharapkan, tahap
verification dengan aktivitas thinking dan writing dimana siswa
melakukan pemeriksaan untuk membuktikan apakah jawaban yang
ditemukan benar atau tidak, sedangkanaktivitas talking dengan salah
satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan kelompok
lain memberikan tanggapan, tahap generalization dengan aktivitas
writing, siswa dipandu guru membuat kalimat simpulan dari materi
menentukan ruang sampel suatu kejadian; 3) Penutup, dengan membuat
rangkuman dan menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

456 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMAHAMI SIFAT GARIS DAN SUDUT
DENGAN MENGGUNAKAN PAPAN
DUGASE DIPOTSEGA SISWA KELAS VIIA
SMP NEGERI 11 BULUKUMBA
Sugiati Tabrang
SMP Negeri 11 Bulukumba, Desa Balleanging, Bulukumba;
ugikarra@gmail.com

Kata Kunci—dugase dipotsega, garis dan sudut, aktivitas, hasil


belajar

Extended Abstract

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahtangankan dari


pikiran seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran
orang lain yang sama sekali belum memiliki pengetahuan tersebut. Jika
seorang guru bermaksud mentransfer konsep, ide dan pengetahuannya
kepada siswa, alangkah baiknya jika proses tersebut dikonstruksi sendiri
oleh siswa melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri. Salah satu
yang sangat membantu siswa dalam melakukan pengamatan sendiri
adalah dengan bantuan alat peraga. Selama ini sudah banyak informasi
tentang kesulitan siswa dalam mempelajari matematika, kurangnya
minat dan aktivitas siswa yang akhirnya berakibat pada rendahnya hasil
belajar matematika. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, salah
satu diantaranya adalah kurangnya penggunaan alat peraga. Siswa kelas
VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba tahun ajaran 2014/2015
menunjukkan nilai hasil ulangan rata-rata 73,25 dan ini berada di

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 457
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
bawah nilai KKM. Aktivitas belajar siswa juga menunjukkan hasil yang
berada pada kategori rendah ditunjukkan oleh persentase rata-rata
sebesar 34,95%. Kenyataan ini menggugah penulis sebagai guru dalam
melakukan sebuah inovasi pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk
penelitian khususnya dalam mempelajari garis dan sudut. Untuk
mendukung lancarnya kegiatan pembelajaran dipilih model
pembelajaran penemuan terbimbing dengan metode belajar kelompok.
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Menggunakan
Papan Dugase Dipotsega dapat meningkatkan aktivitas siswa Kelas
VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba dalam mempelajari garis dan sudut.
(2) Menggunakan Papan Dugase Dipotsega dapat meningkatkan hasil
belajar siswa Kelas VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba dalam
menyelesaikan soal tentang garis dan sudut. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dan telah
dilaksanakan di SMP Negeri 11 Bulukumba yang berlokasi di Desa
Balleanging Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba Tahun
Pelajaran 2014/2015 sebanyak 31 orang siswa terdiri dari 17 orang laki-
laki dan 14 orang perempuan. Data diperoleh dari : (1) Hasil Belajar
siswa kelas VIIA pada materi garis dan sudut. (2) Lembar observasi
aktivitas siswa kelas VIIA selama kegiatan pembelajaran garis dan
sudut. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

Rata-rata Ketuntasan Persen


No Kondisi
Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1 Pra Siklus 73,25 11 20 35,48%

458 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
2 Satu 76,13 20 11 64,52%

3 Dua 88,71 29 2 93,55%

Aktivitas siswa berdasarkan hasil observasi dapat dilihat pada tabel 2


berikut:

Tabel 2. Aktivitas Belajar Siswa Setiap Siklus


Pra
Siklus Siklus
No Aktivitas siklus
1 (%) 2 (%)
(%)

Keaktifan
20,97 39,52 44,35
a. Menyatakan pendapat
16,13 25,81 35,48
b. Mengajukan pertanyaan
1 12,90 25. 81 29,03
c. Mengerjakan tugas dengan
48,39 80,65 80,65
baik
6,45 25,81 32,26
d. Menjawab pertanyaan

Kerjasama 37,90 63,71 76,61

a. Memberi bantuan pada orang 25,81 45,16 58.06


2 lain
54,84 93,55 93,55
b. Menghargai pendapat orang
lain 25,81 51,61 87,10

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 459
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
c. Menunjukkan kekompakan 45,16 64,52 67,74

d. Menunjukkan peran aktif


dalam kelompok

Tanggung jawab
45,97 67,74 75,81
a. Bertanggung jawab pada tugas
48,39 74,19 87,10
b. Tidak mengganggu teman lain
3 67,74 80,65 90,32
c. Melaksanakan tugas dengan
rasa senang 38,71 58,06 64,52

d. Melaksanakan tugas dengan 29,03 58,06 61,29


antusias

Rata-rata aktivitas siswa 34,95 56,99 65,59

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Aktivitas siswa Kelas
VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba dalam pembelajaran memahami garis
dan sudut sebesar 56,99% (kategori sedang) di siklus satu satu menjadi
65,59 % (kategori tinggi) di siklus dua. (2) Hasil belajar siswa Kelas
VIIA SMP Negeri 11 Bulukumba dalam memahami sifat garis dan
sudut menggunakan Dugase Dipotsega mengalami peningkatan dari
76,13 di siklus satu menjadi 88,71 di siklus dua (diatas nilai KKM)
dengan ketuntasan 93,55%.
Daftar Pustaka

Abadi. 2005. Psikologi Pendidikan Dalam Pembelajaran. Semarang:


Depdiknas.
Dimyati, Mujiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

460 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Agus Suharjana . Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
Matematika. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Matematika. Yogyakarta : Modul. 2009.
Amin Suyitno. Sistem Deduktif Aksiomatis dalam Matematika dan Matematika
Sekolah. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Semarang.
Semarang: Makalah Volume 1 Nomor 2/September 2010. http://e-
jurnal.upgrismg.ac.id/index.php/aksioma/article/view/54/50 diakses 1
September 2015.
A. Wagiyo. Pegangan Belajar Matematika untuk SMP/MTa Kelas VII Buku
Sekolah Elektronik. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta. 2008.
Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika.
http://www.puskurbuk.net . Diakses 1 September 2015.
Dewi Nuharini. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan
MTs Buku Sekolah Elektronik. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta. 2008.
Fadjar Shadiq, dkk. Pedagogik dan Didaktik dalam Pembelajaran Matematika.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Matematika. Yogyakarta : Modul Diklat Online. 2015
Rani Kristina Dewi. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika
―Math-Tainment‖ Materi Pokok Garis dan Sudut untuk SMP Kls VII
,Program studi Pendidikan Matematika Jurusan pendidikan Matematika
FMIPA UNY. Yogyakarta : Skripsi : 2011.
http://eprints.uny.ac.id/2151/1/Skripsi_Rani_Kristina_Dewi_%28P_Mat_
07301241051%29.pdf diakses 1 September 2015.
Rusli Umar. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Pendekatan Kontekstual di Luar Kelas pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2
Bulukumba. Bulukumba: Laporan Penelitian. 2008

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 461
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MEMAHAMI HUBUNGAN ANTAR GARIS
DENGAN GASTELU
Suhari
SMK Negeri 11 Malang, Jl. Pelabuhan Bakahuni 1, Malang;
suhari@smkn11malang.sch.id

Kata Kunci— Media pembelajaran Gastelu, GeoGebra, prior


knowledge, making connection

Extended Abstract

Tujuan dari pengembangan media pembelajaran GASTELU adalah


untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada siswa
SMK kelas XI dalam mempelajari konsep hubungan antar garis
menggunakan media pembelajaran GASTELU yang dibuat
menggunakan software GeoGebra.

Kurikulum 2013 mengamanatkan adanya perubahan pola pikir dalam


pembelajaran diantaranya adalah: (1) Penguatan pola pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style)
untuk memiliki kompetensi yang sama; (2) Penguatan pola
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/media lainnya); (3) Penguatan pola
pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet); (4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
pendekatan pembelajaran saintifik); dan (5) Penguatan pembelajaran

462 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
berbasis multimedia. Perubahan pola pikir tersebut dapat terwujud jika
guru dapat menyediakan media pembelajaran melalui internet yang
dibutuhkan oleh siswa dalam mengkonstruksi konsep-konsep mata
pelajaran matematika. Salah satu upaya untuk mewujudkan amanat
kurikulum tersebut yaitu dengan pembuatan media pembelajaran
GASTELU.

Konsep hubungan antar garis pada Kurikulum 2013 SMK Kelas XI


dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri menggunakan media
pembelajaran GASTELU secara online, sehingga belajar dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja. Media pembelajaran GASTELU
didesain dengan memperhatikan tingkat pemahaman siswa berupa
materi prasyarat (prior knowledge) yang telah dikuasai agar siswa dapat
membuat hubungan (making connection) dengan pengetahuan baru, dan
memperhatikan empat proses fundamental berfikir matematis yaitu
specialising, generalising, conjecturing, dan convinsing. Dengan
menggunakan media pembelajaran GASTELU siswa dapat melakukan
eksplorasi, melakukan pengamatan, menemukan pola-pola,
mengaitkan/membuat hubungan (making connection) antara
pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang baru,
mengkonstruksi konsep gradien, menentukan persamaan garis sejajar
dan tegak lurus, dan menerapkan dalam menyelesaikan soal, serta
mendapatkan umpan balik dalam menjawab soal yang diberikan secara
acak.
Daftar Pustaka
Biggs, J. & Tang, C. 2011. Teaching for Quality Learning at University, Fourth
Edition, New York, McGraw Hill.
Hutkemri & Zakaria, E. 2012. Indian Journal of Science and Technology, Vol-
5, The Effect of GeoGebra on Students‘ Conceptual and Procedural
Knowledge of Function.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 463
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Mason, J., Burton, L., & Stacey, K. 2010. Thinking Mathematically, Second
Edition, Harlow, Pearson Education Limited
Mendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
Pierce, R., & Stacey, K. 2011. Using dynamic geometry to bring the real world
into the classroom. In L. Bu & R. Schoen (Eds.), Model-Centered
Learning: Pathways to mathematical understanding using GeoGebra (pp.
41-55). Rotterdam: Sense Publishers.

464 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN MULTIMEDIA (MENGENAL
KECEPATAN BERSAMA BEJO) UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR PADA MATERI KECEPATAN KELAS V DI
SD NEGERI 4 JRAKAH TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
Tony Harseno
SD Negeri 1 Mudal, Boyolali; natadara7@yahoo.com
Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar


Matematikan dan hasil belajar Matematika pada materi kecepatan.
Bentuk tindakan dari pencapaian tujuan adalah dengan menggunkan
Multimedia Mengenal Kecepatan Bersama Bejo
Penelitian ini adalah penelitian tindakan, dan subjek dalam penelitian ini
adalah peserta didik kelas V SD Negeri 4 Jrakah yang berjumlah 12
peserta didik dengan rincian 7 peserta didik laki-laki dan 5 peserta didik
perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan
Multimedia Mengenal Kecepatan Bersama Bejo dapat menciptakan
motivasi belajar yang baik, dimana angket motivasi menunjukkan 100
% peserta didik pada motivasi belajar baik. Keefektifan pembelajaran
juga terlihat dari hasil belajar, yaitu 100% peserta didik mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Kata Kunci— Multimedia, Motivasi Belajar, Hasil Belajar

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 465
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DEBIT DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
MATEMATIKA PENGUKUR DEBIT
DI SD NEGERI SUSUKAN SEYEGAN SLEMAN
Ratma Rintarti
SD Negeri Susukan, Seyegan, Sleman; rrintarti@yahoo.com

Kata Kunci— PTK, Matematika, Debit, SD

Extended Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya motivasi
dan prestasi belajar matematika siswa di SD Negeri Susukan Kecamatan
Seyegan Kabupaten Sleman. Kondisi ini mungkin disebabkan karena
keterbatasan alat peraga yang ada di sekolah atau penerapan metode
pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswa tidak termotivasi
saat pembelajaran. Selain itu, kemampuan siswa dalam menyerap materi
juga tidak merata, mungkin karena pemanfaatan alat peraga yang kurang
optimal sehingga pemahaman konsep matematika tidak dikuasai oleh
siswa.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman


konsep siswa adalah dengan menggunakan alat peraga sebagai alat
bantu pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga, proses
pembelajaran akan lebih berkualitas karena materi disajikan secara
konkret sehingga dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa.
Dengan demikian penggunaan alat peraga dapat mempengaruhi nilai
hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah ingin memperoleh data
tentang peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika debit melalui
penggunaan alat peraga matematika pengukur debit pada siswa kelas
VIA SD Negeri Susukan Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman.

466 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mengatasi
masalah yang penulis temukan saat melaksanakan pembelajaran.
Penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan subyek penelitian siswa
kelas VIA sebanyak 24 terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 13 siswa
perempuan. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 antara bulan April sampai dengan Mei 2015.
Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan
lembar tes selama tindakan dan dokumentasi kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian berkaitan dengan peningkatan motivasi dan hasil belajar


matematika debit melalui penggunaan alat peraga matematika pengukur
debit. Setelah penelitian dilakukan hasilnya menunjukkan adanya
peningkatan motivasi dan pemahaman siswa tentang debit. Hal ini dapat
dilihat dari antusiasme siswa saat pembelajaran dan prestasi hasil belajar
yang semakin meningkat.

Daftar Pustaka
Andriana, R., Ali, M., dan Sari, D. N. 2011. Matematika SD Kelas VI. Bogor:
Yudhistira.
Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Esti, S. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo.
Hartono, J. 2006. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Jalil, J. 2014. Panduan Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Nasution. 1982. Teknologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Priyitno, E. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK.
Sanaky, H. AH. 2004. Media Pengajaran: Pengenalan Berbagai Media di Lingkungan
Sekolah. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Sardiman, A. M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Sidik, H. M., Sugiarto, J., Sinaga, M., Sudwiyanto, dan Suripto. 2007. Terampil
Berhitung Matematika untuk SD Kelas VI. Jakarta: Erlangga.
Sukahar, dan Amin, S. M. 1995. Matematika 6 Mari Berhitung. Petunjuk Guru Sekolah
Dasar Kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 467
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI METODE INKUIRI PADA
SISWA KELAS VI SD

Tri Agus Cahyono11), Supinah2)


1)
SD Negeri Belik, Tepus, Gunungkidul; 3agusgurdacil@gmail.com
2)
PPPPTK Matematika, Condongcatur, Sleman; supinah_p4tkmat@yahoo.co.id

Kata Kunci— Motivasi belajar matematika, prestasi belajar


matematika, metode inkuiri

Extended Abstract

Motivasi belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri Belik


Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul dalam pembelajaran
matematika masih rendah. Rendahnya motivasi siswa ditunjukkan
dengan tidak bersemangat, kesulitan, cepat bosan, tidak mengerjakan
tugas-tugas dengan baik, dan tidak menunjukkan rasa puas setelah
belajar matematika. Prestasi belajar matematika siswa kelasVI SD
Negeri Belik Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul juga masih
relatif rendah dengan rata-rata 4,18. Hasil UN tahun 2013/2014. Hasil
analisis butir soal UN, materi bangun datar masih dikategorikan sulit
dibanding materi yang lain.

Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1)


meningkatkan motivasi belajar matematika siswa minimal pada kategori
baik, dan (2) meningkatkan prestasi belajar matematika di atas KKM
6,26 pada siswa kelas VI SD Negeri Belik Kecamatan Tepus Kabupaten

468 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gunungkidul melalui metode inkuiri. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis-Taggart
yang dilaksanakan dalam dua siklus.

Gambar 1. Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart


(Sumber: Mc Taggart, 1991: p.32)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri dapat


meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas IV
SD. Hasil peningkatan motivasi belajar matematika pada siklus 1 dan
siklus 2 terdapat pada tabel. 1.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 469
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 1. Kategori Motivasi Belajar Peserta Didik pada Setiap Aspek
Skor Rata-rata Aspek motivasi dan Kategori
Aspek Motivasi
Siklus 1 Siklus 2

Memunculkan Minat 3.81 (baik) 3.89 (baik)

Mengarahkan Tujuan 3.75 (baik) 3.78 (baik)

Menguatkan 3.76 (baik) 4.32 (sangat baik)


Keterlibatan

Meningkatkan Prestasi 4.08 (sangat 4.36 (sangat baik)


baik)

Meningkatkan 3.58 (baik) 4.17 (sangat baik)


Kemampuan

Mempertahankan 3.83 (baik) 4.17 (sangat baik)


Keyakinan

Rata-rata 3.80 (baik) 4.13 (sangat baik)

Berdasarkan tabel. 1 motivasi belajar matematika siswa kelas VI SD


pada materi bangun datar meningkat pada setiap aspek motivasi dan
meningkatkan rata-rata motivasi belajar siswa dari 3,80 dengan ketegori
baik pada siklus 1 menjadi 4,13 dengan kategori sangat baik pada siklus
2 sehingga memenuhi kriteria keberhasilan minimal dalam kategori
baik. Hal tersebut juga didukung catatan lapangan yang menunjukkan

470 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
siswa termotivasi selama pembelajaran, lebih bersemangat, dan tidak
cepat bosan.

Tabel 2. Skor Hasil Tes Prestasi Belajar


Skor Rata-rata Hasil Tes
Taksonomi Prestasi
Siklus 1 Siklus 2

C1 51.0 63.8

C2 49.8 70.3

C3 37.5 88.8

Rata-rata 46.1 74.3

Berdasarkan tabel. 2 prestasi belajar matematika siswa meningkat dari


rata-rata 46,1 pada siklus 1 menjadi 74,3 pada siklus 2 sehingga
memenuhi kriteria keberlasilan di atas KKM 6,25. Dari setiap
taksonomi prestasi yang diteskan mengalami kenaikan yang signifikan
terutama pada kemampuan memahami (C2) dan menerapkan (C3). Hal
tersebut juga didukung catatan lapangan yang menunjukkan siswa lebih
mudah dalam memahami materi yang dipelajari dengan menjawab benar
pada soal-soal latihan.

Berdasarkan hasil angket motivasi dan tes prestasi belajar dapat


disimpulkan bahwa dalam penelitian ini penerapan metode inkuiri
dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar matematika siswa kelas VI SD pada materi bangun
datar.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 471
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka
Banchi, H. dan Bell, R. (2008) The many levels of inquiry. Journal NSTA
Science and Children, Oktober 2008, 26-30
Kazempour, M., dan Amirshokoohi, A. (2013). Exploring elementary pre-
service teachers‘ experiences and learning outcomes in a revised inquiry-
based science lesson: an action research. Journal of Educations and
Learning, 2, 144-154.
McTaggart, R. (1991). Action research: A short modern history. Victoria:
Deakin University Press.
Phye, G.D. (2001). Handbook of classroom assessmen learning, achievement
and adjustment. California: Academic Press, Inc.
Schunk, D.H. (2012). Learning theories. (Terjemahan Eva Hamdiah dan
Rahmat Fajar). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

472 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE
TAI UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATERI JARING-JARING BANGUN
RUANG PADA SISWA KELAS V SDN
KERSIKAN I BANGIL
Akhmad Baidowi
SDN Kersikan I, Jl. Baru No.289B Kersikan, Bangil; baidowicold@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model kooperatif


TAI yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menentukan
jarring-jaring bangun ruang. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus.Setiap
siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas
V SDN Kersikan I Bangil yang berjumlah 39 orang. Data penelitian
diperoleh dari hasil tes tertulis, lembar observasi aktivitas siswa. Teknik
analisa data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan model kooperatif TAI dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Siswa mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan baru melalui proses melihat, mendengar,
diskusi, kerjasama dalam kelompok, dan sebagai tutor sebaya. Pada
siklus I, aktivitas siswa menunjukkan 71% siswa yang melakukan
aktivitas dengan baik, kemudian pada siklus II terjadi peningkatan
aktivitas siswa menunjukkan 96% siswa. Hasil belajar siswa juga ada
peningkatan dari siklus I mencapai 61,54% siswa berhasil mencapai
KKM. Pada siklus II, hasil belajar mencapai 92,31% siswa berhasil
mencapai KKM. Disimpulkan bahwa model kooperatif tipe TAI dapat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 473
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menentukan jaring-jaring
bangun ruang pada siswa kelas V SDN Kersikan I Bangil.

Kata Kunci— Aktivitas, Hasil Belajar, Jaring-Jaring Bangun Ruang,


TAI

474 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN DL (DISCOVERY LEARNING)
PADA MATERI TRASFORMASI
KELAS VII C SMP NEGERI 1 JERUKLEGI
CILACAP
Rustadi
SMP Negeri 1 Jeruklegi, Cilacap; email-febidazar@gmail.com

Kata Kunci— hasil belajar transformasi, keaktifan, model


pembelajaran discovery learning

Extended Abstract

Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan


pembaharuan dalam peningkatan kreativitas mengajar guru dalam
pengelolaan proses pembelajaran matematika pada materi transformasi
di SMP sebagai respons semakin melemahnya kualitas belajar siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran, materi pelajaran tidak kontekstual, dan
kinerja siswa rendah, baik pada proses maupun produk belajarnya.
Sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan maupun metode pembelajaran tradisional.

Keadaan tersebut potensial menimbulkan kejenuhan, kebosanan serta


menurunkan minat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan urain
permasalahan diatas, melalui penelitian ini diharapkan guru mampu
memainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Peningkatan
kreativitas mengajar guru dan dukungan media pembelajaran mutlak
perlu dikembangkan.

Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran discovery learning,


untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian reflektif dan
partisipasif. Pengembangan program didasarkan data-data dan informasi

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 475
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dari siswa, guru dan setting sosial kelas secara alamiah melalui dua
tahapan siklus penelitian tindakan kelas.

Dalam rangka meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa


dalam pembelajaran transformasi dilakukan penelitian tindakan kelas di
kelas VII C SMP Negeri 1 Jeruklegi dengan dua siklus. Pada siklus
pertama, sebagian siswa belum terbiasa menggunakan metode discovery
learning, sehingga dilakukan penjelasan dan bimbingan. Di sisi lain
guru dalam penelitian tindakan kelas juga belum maksiman
dalammengimplementasikan model pembelajaran discovery learning.

Dalam siklus kedua siswa dan guru sebagian besar sudah memahami
model pembelajaran discovery learning dan menunjukan hasil yang
memuaskan. Dari hasil observasi aktivitas siswa meningkat dan hasil
belajar transformasi menunjukan peningkatan dari rata-rata 55 pada
siklus pertama menjadi 78 pada siklus kedua. Ketuntasan belajar siswa
juga meningkat dari 32% pada siklus pertama menjadi 71% pada siklus
kedua dari nilai KKM 67. Dalam hal penelitian tindakan kelas siklus
pertama dan kedua dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keaktivan
siswa dan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Jeruklegi.

Daftar Pustaka
Dahar, R. W. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Holiwarni, B., dkk. 2008. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada
Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV
SDN 016 Pekanbaru Kota (Laporan Penelitian). Lemlit UNRI,
Pekanbaru.
http://darussholahjember.blogspot.com/2011/05/aplikasi-metode-discovery-
learning.html (23 Mei 2013).
http://ebookbrowse.com/pengertian-model-pembelajaran-discovery-learning-
menurut-para-ahli-pdf-d368189396 (23 Mei 2013).
http://prismabekasi.blogspot.com/2012/10/definisi-belajar-menurut-para-
ahli.html (23 Mei 2013)

476 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Jurnal Geliga Sains 3 (2), 8-13, 2009 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Universitas Riau ISSN 1978-502X.
Rizqi. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi
Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guide-Discovery Learning) yang
Mengintegrasikan Kegiatan Laboratorium untuk Fisika SLTP Bahan
Kajian Pengukuran. Tesis, UNESA (tidak dipublikasikan).
Syah, M. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Syamsudini. 2012. Aplikasi Metode Discovery Learning dalam Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar, dan Daya Ingat
Siswa.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 477
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN
STRATEGI I-CARE BERBASIS WORLD CAFE
UNTUK PENINGKATAN
AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA
Edy Susiadi Purnama
SMP Negeri 1 Sruweng, Jl.Raya Sruweng, Kebumen; edy.kbm@gmail.com

Kata Kunci— I-care, world cafe, aktivitas, prestasi belajar

Extended Abstract

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui hasil
atau dampak dari penerapan strategi I-CARE berbasis World Cafe untuk
peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi Persamaan
Garis Lurus kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sruweng Tahun pelajaran
2015/2016.

Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan pada bulan Agustus, September,


dan Oktober 2015 di SMP Negeri 1 Sruweng Kabupaten Kebumen.
Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Sruweng
tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 anak.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan


kelas yang terdiri dari tiga siklus dan tiap siklus terdiri dari empat
tahapan, yaitu menentukan perencanaan tindakan, melaksanakan
tindakan, melakukan pengamatan hasil tindakan, dan refleksi dari hasil
pengamatan. Setiap siklus menggunakan pembelajaran kolaborasi
strategi I-CARE dengan World Cafe.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat kenaikan aktivitas siswa pada


siklus I, II, III: 69,6%, 79,1%, dan 83,8% serta prestasi belajar

478 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
matematika dari hasil evaluasi siklus I, II, III:72, 76, dan 81, serta untuk
persentase siswa yang memenuhi ketuntasan di atas nilai tuntas pada
siklus I 53% , siklus II 67%, dan meningkat pada siklus III sebesar 78%.
Secara keseluruhan terjadi kenaikan dari awal termasuk kategori cukup
baik menjadi baik pada siklus III.

Daftar Pustaka
------------. 2013. Prosiding Sendimat 13-14 November 2013. Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.
Ali, M. 2008, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo,
hlm. 14
DBE3. 2006. Mengintegrasikan Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Standar Nasional
Pendidikan:
Matematika, Jakarta: USAID DBE3
Hartono. 2008. PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Pekanbaru: Zanafa.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/article/view/787/813 diakses pada tanggal 25
Agustus 2015.
http://noviantakuswandi.blogspot.co.id/2014/01/world-cafe-menemukan-innovasi-
perubahan.html diakses pada tanggal 25 Agustus 2015.
Koswara, D. dan Halimah. 2008. Bagaimana menjadi Guru Kreatif. Bandung: PT
Pribumi Mekar
Langer, E. J. 2007. Mindful Learning. Jakarta: Erlangga.
Ratna, W.D. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Rochiati, W. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suyanto dan Asep J. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlangga.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 479
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM
HAL BERTANYA PADA KELAS VII B SMP
NEGERI 1 JERUKLEGI
KABUPATEN CILACAP
Tarno
SMP Negeri 1 Jeruklegi Kabupaten Cilacap
Abstrak

Prestasi belajar matematika di kelas VII B SMP Negeri 1 Jeruklegi


masih relatif rendah, hal ini ditunjukan dari perolehan nilai murni
ulangan tengah semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini
dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas
VII B SMP Negeri 1 Jeruklegi khususnya pada materi statistika dan
peluang dengan model pembelajaran kooperatif Group Investigation
(GI) berbasis pendekatan saintifik. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VII B SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun pelajaran 2014/2015 dengan
jumlah siswa 33 orang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 20 siswa
perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara
menggunakan tes dan observasi. Tes dilakukan setiap akhir siklus,
sedangkan observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul digunakan
analisis deskripsi komparatif dengan membandingkan antara rata-rata
nilai awal (kondisi awal) dengan nilai rata-rata dari tiap siklus.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus. Setiap siklusnya dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2 × 40 menit dan 3 × 40 menit. Setiap siklus terdiri dari

480 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
evaluasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
peningkatan prestasi belajar matematika siswa pada statistika dan
peluang dari sebelum siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal
ini ditunjukkan dengan perolehan rata– rata hasil tes/evaluasi tiap
siklusnya, yaitu dari 53,78 sebelum siklus I menjadi 70,76 pada siklus I
dan meningkat menjadi 91,94 pada siklus II. Demikian pula untuk
ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan
dari persentase ketuntasan belajar, yaitu 18,18% sebelum siklus I,
63,64% pada siklus I dan 87,88% pada siklus II. Sedangkan untuk
keaktifan siswa dalam kegiatan belajar juga mengalami peningkatan
signifikan, yaitu 56,67% pada siklus I dan meningkat menjadi 83,33%
pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi
belajar matematika siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) berbasis
pendekatan saintifik di kelas VII B SMP Negeri 1 Jeruklegi Kabupaten
Cilacap pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 untuk materi
statistika dan peluang.

Kata Kunci— Prestasi belajar, pembelajaran kooperatif group


investigation

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 481
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1
BANYUANYAR
PADA MATERI TRANSFORMASI
DENGAN MENGGUNAKAN
BAHAN AJAR ANIMASI SWISH MAX 4

Milyun Wijayanti
SMP Negeri 1 Banyuanyar; milyunw@gmail.com

Kata Kunci— matematika, pendekatan saintifik, aplikasi SWISH


MAX 4, motivasi, hasil belajar

Extended Abstract

Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar


dan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Banyuanyar. Penyebab masalah tersebut adalah guru belum mampu
membuat dan menggunakan bahan ajar animasi SWISH MAX 4 dengan
pendekatan saintifik. Pembelajaran yang tepat dan menarik.
Pembelajaran matematika masih terpusat pada guru. Chalk and talk
masih mendominasi ketika guru menyampaikan materi pembelajaran.
Maka dari itu perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan
meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar matematika pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Banyuanyar menggunakan bahan ajar SWISH
MAX 4. Penelitian ini bersifat Kuantitatif-Kualitatif dengan mengambil
latar SMPN 1 Banyuanyar. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan observasi, wawancara, angket, dan tes. Penelitian ini
menggunakan statistik sederhana dalam mengungkap data-data.
Sedangkan untuk memeriksa keabsahan data, digunakan teknik

482 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
triangulasi observer. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup: (1)
perencanaan; (2) tindakan; (3) observasi dan; (4) analisis dan refleksi.
Peneliti merencanakan tiga siklus dengan enam pertemuan. Di dalam
perencanaan, peneliti menggunakan bahan ajar Animasi SWISH MAX 4
mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Pelaksanaannya, peneliti merencanakan tiga siklus dengan enam
pertemuan. Setiap petemuan menampilkan animasi SWISH MAX 4 yang
meliputi mengamati, bertanya, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
Dari hasil pembahasan pada siklus pertama, secara klasikal motivasi
belajar matematika siswa belum begitu termotivasi karena dalam
Animasi SWISH MAX 4 ada beberapa tampilan yang siswa belum begitu
mengerti sehingga perlu pembenahan. Hal ini bisa dilihat dari hasil
observasi terhadap aktivitas siswa dalam KBM mencapai 67,5% telah
termasuk dalam kategori cukup. Hasil observasi aktivitas guru dalam
kegiatan belajar mengajar pada siklus pertama tergolong tinggi dengan
perolehan skor 20 atau 76% sedangkan skor idealnya adalah 26. Hal ini
terjadi karena guru interaktif menggunakan bahan ajar Animasi SWISH
MAX 4, media yang digunakan menarik perhatian siswa. pembelajaran
menggunakan Animasi SWISH MAX 4 tentang Translasi pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 73,9. Dari 32 siswa, sebanyak 16
siswa yang tidak tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai
KKM yang diharapkan. Nilai KKM yang ditentukan sekolah yaitu 75
sehingga prosentase ketuntasan siswa yang diperoleh hanya sebesar
50%.
Berdasarkan penelitian di siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa sudah
memenuhi KKM yakni 75. Nilai rata-rata yang didapat pada siklus II
adalah 75, siswa yang tuntas 24 siswa dari 32 siswa dan siswa yang
tidak tuntas berjumlah 8 siswa, sehingga prosentase siswa yang tuntas
adalah sebesar 75%. Dari hasil observasi kegiatan guru diperoleh
prosentase sebesar 84%. Sedangkan pada observasi kegiatan siswa
diperoleh prosentase sebesar 72%. Kriteria keberhasilan penelitian ini
masih perlu ditingkatkan karena masih termasuk dalam kategori cukup
baik.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 483
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Nilai rata-rata yang didapat pada siklus III adalah 78,7, siswa yang
tuntas 28 siswa dari 32 siswa dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 4
siswa, sehingga prosentase siswa yang tuntas adalah sebesar 87,5%.
Dari hasil observasi kegiatan guru diperoleh prosentase sebesar 84%.
Sedangkan pada observasi kegiatan siswa diperoleh prosentase sebesar
80%. Kriteria keberhasilan penelitian ini sudah meningkat karena sudah
termasuk dalam kategori baik.

Dari hasil pelaksanaan siklus 1, 2, 3 pembelajaran dengan menggunakan


animasi SWISH MAX 4 yang dilengkapi LKS tentang Transformasi
(Dilatasi, Translasi, Rotasi, dan Refleksi ) di kelas 7D SMPN 1
Banyuanyar disimpulkan bahwa: (1) bahan ajar animasi SWISH MAX 4
dapat meningkatkan motivasi siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Banyuanyar pada materi Transformasi dan (2) bahan ajar animasi
SWISH MAX 4 dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Banyuanyar pada materi Transformasi.
Daftar Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Natalia, P.C. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer
Berbasis Masalah Menggunakan SwishMAX 4 pada Pokok Bahasan
Elastisitas untuk Siswa SMA. Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.
Sudjana, N. 2009. Strategi belajar aktif ( Active Learning ) Learning
Tournament.

484 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATAN
KEPERCAYAAN DIRI DAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY
LEARNING
PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 TENGGARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Slamet Hariyadi
SMP Negeri 1 Tenggarang, Jl.Pakisan No 54 Tenggarang, Bondowoso;
slam3th@yahoo.com

Kata Kunci— Kepercayaan Diri, Pemahaman Konsep, Kooperatif,


Guided Discovery Learning

Extended Abstract

Berdasarkan hasil observasi pada setiap pembelajaran matematika di


kelas IX SMP Negeri 1 Tenggarang tahun pelajaran 2014/2015,
didapatkan masih rendahnya pemahaman konsep siswa dan kemauan
siswa untuk berpendapat, bertanya, bekerjasama, maupun presentasi di
depan kelas. Fakta-fakta yang mendukung dari permasalahan tersebut
sebagaimana tabel 1 berikut.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 485
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 1. Kondisi Riil Subyek Penelitian
Hasil
No Uraian Keterangan
Identifikasi

Hasil observasi kegiatan


Rata-rata tingkat
1 21,65 % belajar mengajar
kepercayaan diri siswa
sebelum penelitian

Pencapaian ketuntasan Hasil analisis ulangan


2 belajar sesuai dengan 52,17 % harian sebelum
KKM penelitian KKM = 75

Sebagai alternatif dari upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi


yaitu membuat desain pembelajaran kooperatif dengan metode Guided
Discovery Learning pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Tenggarang.
Bertolak dari permasalahan sebagaimana uraian sebelumnya dan juga
sebagai arah dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini, maka perlu
dibuat rumusan masalah sebagai berikut: (1) bagaimana pembelajaran
kooperatif dengan metode Guided Discovery Learning pada siswa
kelas IX SMP Negeri 1 Tenggarang dapat meningkatkan kepercayaan
diri siswa?; (2) bagaimana pembelajaran kooperatif dengan metode
Guided Discovery Learning pada siswa kelas IX SMP Negeri 1
Tenggarang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa?

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action


Research) menggunakan skema tindakan model Kemmis & Taggart
yaitu skema tindakan yang menggunakan prosedur siklus spiral, dimana
masing-masing siklus melalui empat tahapan yaitu perencanaan
(planing), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi
(reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas IX B SMP Negeri 1
Tenggarang, Kabupaten Bondowoso pada semester genap tahun

486 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pelajaran 2014/2015. Jumlah subyek penelitian terdiri dari 23 orang
siswa dengan rincian, jumlah siswa laki-laki sebanyak 15 orang dan
siswa perempuan sebanyak 8 orang (L = 15 orang ; P = 8 orang). Teknik
pengumpulan data: (1) observasi, untuk mengumpulkan data tentang
kesesuaian tindakan yang dilakukan guru dalam pembelajaran dengan
perencanaan yang telah disiapkan, dan aktifitas belajar siswa selama
pembelajaran; (2) wawancara, digunakan untuk melengkapi data tentang
karakter kepercayaan diri siswa secara akurat dan terukur; (3) angket,
untuk melengkapi data hasil pengamatan untuk mendapatkan informasi
karakter siswa; 4) tes, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada


penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan
metode Guided Discovery Learning pada siswa kelas IX SMP Negeri 1
Tenggarang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan pemahaman
konsep siswa pada pelajaran matematika. Indikator yang mendukung
kesimpulan tersebut adalah:1) Siswa meningkat kepercayaan dirinya
dari kondisi sebelum penelitian (kon-disi riil) dengan tingkat
kepercayaan dirinya meningkat menjadi ; 2) Siswa
yang aktif dalam menyelesaikan permasalahan secara individu ada
peningkatan dari kondisi riil menjadi ; 3) Siswa yang aktif
dalam menyelesaikan permasalahan dalam kelompok ada peningkatan
dari (pembelajaran klasikal) menjadi ; 4) Peningkatan
ketuntasan siswa terhadap kreteria ketuntasan minimal (KKM)
berdasarkan hasil tes, dari kondisi riil dengan ketuntasan
menjadi .
Daftar Pustaka
Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Djumanta, W. (2008). Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan. Semarang: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Martyanti, A. Membangun Self-Cofidence Siswa Dalam Pembelajaran Matematik
Dengan Pendekatan Problem Solving. Makalah dipresentasikan dalam Seminar
Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. 9 November 2013, Prodi
Pendidikan Matematika, PPs UNY.
Rahman, Muhammad, dkk. (2013). Strategi dan Desain Pengembangan Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 487
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Sudirman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Gramedia.
Suhardjono, dkk., 2011, Publikasi Ilmiah Dalam Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Bagi Guru. Batu: Cakrawala Indonesia.
Sanjaya, W. 2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Kencana
Prenadamedia Group.
Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas dan
Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Andi.
Syaiful, S.. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Prenada Media.
Widdiharto, R. (2013). Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Makalah
Diklat Guru Pengembang Matematika/Diklat Guru Inti MGMP SMP Tahap II Tahun
2013 angkatan ke-9 dan ke-10. Yogyakarta: P4TK Matematika.
Widdiharto, R. dan Rudianto, Y. 2010. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Dalam Pembelajaran Matematika di SMP. Yogyakarta: P4TK Matematika.
Wiriaatmadja, R. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja
Guru dan Dosen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya dan Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia.
Yamin, M. dan Ansari, B. I. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individu Siswa.
Jakarta; Gaung Persada Press.

488 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN MENERAPKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD)
PADA MATERI STATISTIKA
SISWA KELAS VII SMPN 10 PASURUAN

Tatik Liharmamik
SMPN 10 Pasuruan, Jawa Timur

Abstrak

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar


siswa dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi statistika
kelas VII SMPN 10 Pasuruan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
karena adanya permasalahan yang muncul di kelas yaitu, motivasi
belajar yang rendah dan hasil belajar matematika yang secara klasikal
tidak tuntas. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik.
Pendekatan saintifik yang dimaksud adalah meliputi lima pengalaman
belajar, yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi
(mengeksplorasi, melakukan percobaan), mengolah informasi
(mengasosiasi, menganalisis, menyimpulkan), dan mengkomunikasikan
hasil pengolahan informasi. Salah satu model pembelajaran yang
mencakup pendekatan saintifik adalah model pembelajaran kooperatif
tipe STAD. Jenis penelitian yang sesuai adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian ini untuk memperbaiki kondisi pembelajaran
atau mengatasi masalah di kelas. Desain penelitian yang dipakai adalah

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 489
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dengan ciri
langkah-langkah PTK secara keseluruhan berbentuk spiral. Dalam setiap
siklus ada tiga kegiatan, yaitu perencanaan (Planification), tindakan
pengamatan (Acct by Observaci), dan refleksi (Reflexin). Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Sedangkan instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan non tes.
Instrumen tes berupa soal-soal test untuk materi statistika kelas VII
SMP, sedangkan instrumen non tes terdiri dari lembar observasi
aktivitas guru, lembar observasi aktivirtas siswa dan angket motivasi
belajar matematika siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP
Negeri 10 Pasuruan yang telah teridentifikasi permasalahannya terkait
motivasi dan hasil belajarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan motivasi belajar matematika dan adanya peningkatan hasil
belajar siswa dari siklus I ke siklus II melalui pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk materi
statistika pada subjek. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa oleh
observer/ pengamat selama proses pembelajaran menunjukkan kategori
baik dan hasil observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran
menunjukkan kategori sangat baik.

Kata Kunci— Motivasi, Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif tipe


Student Team Achievement Division (STAD)

490 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP KELILING DAN LUAS BANGUN
DATAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 16
YOGYAKARTA
MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA

Sekar Gondosuli
SMP Negeri 16 Yogyakarta, Jalan Nagan Lor 8 Kraton , Yogyakarta;
sekargondosuli@gmail.com

Kata Kunci— Pembelajaran Kooperatif, Penggunaan Alat Peraga,


Prestasi Belajar

Extended Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi


belajar matematika menggunakan alat peraga pada materi segi empat
siswa kelas VIIA SMP N 16 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di
kelas VIIA SMP N 16 Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran
2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Dalam masing-masing siklus ada empat
tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 16 Yogyakarta
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 34 siswa.
Objek penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran kooperatif
menggunakan alat peraga pada materi segi empat khususnya persegi
panjang dan persegi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
tes prestasi belajar, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam
penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia, baik

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 491
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
secara deskriptif kualitatif maupun deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VII A SMP
Negeri 16 Yogyakarta.

Pada pra siklus dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 26 dan nilai
rata-rata 60,73 dengan ketuntasan 26,47%, pada siklus I meningkat
dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 30 dan nilai rata-rata 70,88
dengan mencapai ketuntasan 55,88%, pada siklus II dengan nilai
tertinggi 95, nilai terendah 50 dan nilai rata-rata 77,65 dengan mencapai
ketuntasan 85,29%. Dengan melihat kenaikan ketuntasan dari pra siklus
yaitu siklus I dan siklus II maka pembelajaran kooperatif menggunakan
alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika.

Daftar Pustaka
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.
Yamin, M. H. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Gaung Persada (GP) Press Jakarta.

492 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII
PADA MATERI SEGITIGA
DENGAN MENGGUNAKAN
MAKE A MATCH KARAKTER KOMIK

Lilik Firdayati
SMP Negeri 3 Metro, Jl. AR. Prawira Negara No. 1, Kota Metro;
firdayatililik@gmail.com

Kata Kunci— model make a match, kartu karakter komik,


pembelajaran matematika

Extended Abstract

Yang melatar belakangi penulisan karya ilmiah ini adalah kegelisahan


penulis akan rendahnya hasil belajar siswa, tidak hanya aspek kognitif
tetapi juga aspek afektif terhadap matematika. Salah satunya berkaitan
dengan kurang kreatifnya guru memilih model dan media pembelajaran
yang efektif dan menarik, selain itu juga pembelajaran lebih banyak
didominasi guru, dan siswa tidak diberi kesempatan untuk mandiri
dalam mempelajarai sebuah konsep, selain itu juga banyak di kalangan
siswa selama ini menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit
dan membosankan.

Tujuan penulisan ini adalah sebagai alternatif menjawab permasalahan


berkaitan rendahnya hasil belajar tersebut. Penulis mencoba memadukan
model pembelajaran Make A Match dengan media kartu karakter komik
dalam mempelajari konsep segitiga.Pemanfaatan model dan media
tersebut penulis terapkan pada materi bangun segitiga kelas VII C SMP
N 3 Metro tahun pelajaran 2014 – 2015.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 493
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Pengalaman tersebut penulis tuangkan dalam laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) melalui 2 siklus dan di tunjang oleh literatur dari
berbagai sumber. Dan terbukti efektif meningkatkan hasil belajar
matematika baik secara kognitif maupun afektif. Oleh karena itu,
sebagai guru penulis menyarankan dalam pembelajaran matematika
hendaknya guru memanfaatkan berbagai model dan media
pembelajaran, sehingga siswa termotivasi dan aktif untuk belajar yang
akhirnya hasil belajarnya meningkat.

Daftar Pustaka
Andewi, M. 2009. Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Menggunakan Make A
Match pada Pelajaran Matematika Kelas VII.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Astuti, S.. 2011. Penyusunan proposal PTK dalam Pembelajaran Matematika
SMP. Dalam M. Bermutu, Komponen Penting Dalam Laporan PTK.
Yogyakarta: P4TK Matematika.
Fitriana, R. (2010, 7 5). Dipetik 3 25, 2015, dari
http://rizcafitriana.wordpress.com.
Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Isarinus. (2012). Peningkatan Aktifitas Belajar Menggunakan Media. Jurnal
Untan.
Mujiono, D. d. (2009, 08). Dipetik 3 21, 2015, dari http://tips-belajar-
internet.blogspot.com.
Nasution. (1986). Didaktis Azas-azas Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Nurhaini, D. (2008). Matematika, Konsep, dan Aplikasinya. Jakarta: Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pusat, T. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II). Jakarta.
Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sujana. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo Affset.
Supinah. (t.thn.). Aktifitas Siswa. Dipetik Maret 21, 2015, dari
http://p4tkmatematika.org.
Suprijono. (2010). Cooperative Learning. Jakarta: CTSD.

494 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tarmizi. (2008, 12 3). Pembelajaran Kooperatif Make a Match. Dipetik 3 21,
2015, dari http://trmizi.wordpress.com.
Uzer. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
wbungs. (2012, 12 7). Dipetik 3 20, 2015, dari http://wbungs.blogspot.com.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 495
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)
KELAS IX.1 SEMESTER GANJIL
SMP NEGERI 2 BATANGHARI TP. 2015/2016
Elvina Maya Puspa
SMP Negeri 2 Batanghari, Desa Sribasuki, Lampung Timur;
mayapuspaelvina@yahoo.co.id

Kata Kunci— Aktivitas belajar, hasil belajar, model pembelajaran


kooperatif tipe TPS
(Think-Pair-Share)

Extended Abstract

Masalah rendahnya hasil belajar peserta didik akibat dari rendahnya


aktivitas belajar dalam kelas. Peranan guru merupakan salah satu unsur
yang dianggap sangat menentukan. Guru harus dapat mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal dengan kemampuan untuk
berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi. Proses pembelajaran yang terjadi di
dalam kelas sebaiknya tidak hanya didominasi oleh guru saja, akan
tetapi harus berpusat pada siswa, sehingga siswa tidak lagi sebagai
obyek belajar akan tetapi sebagai subyek belajar. Melihat permasalahan
tersebut maka model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-
Share), dipandang dapat meminimalisir permasalahan tersebut, karena
pada model ini ada tugas individu dan tugas kelompok. Setiap siswa
akan berpikir dan mempunyai pendapat sendiri dalam menyelesaikan
tugas mandiri yang berkaitan dengan tugas pasangan, sehingga

496 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar dan meningkatkan
ketuntasan belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika.

Hasil analisis data pada lembar observasi aktivitas belajar siswa


diketahui bahwa persentase aktivitas siswa sangat aktif, yang berarti
sudah memenuhi kriteria keberhasilan dimana persentase setiap aktivitas
meningkat dari siklus 1 ke siklus 2. Persentase kenaikan aktivitas belajar
siswa dari tiap siklus dan tiap pertemuan dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 1. Perbandingan Rata-Rata (%) Aktivitas Belajar pada Siklus 1


dan 2
Siklus I Siklus 2
No Aktivitas
P1 P2 P3 P1 P2 P3
Memperhatikan penjelasan
1 65,39 71,79 75,64 82,05 83,33 91,02
guru
2 Mengajukan pertanyaan 69,23 71,79 75,64 78,21 83,33 88,46
Menggunakan buku sumber
3 57,69 70,51 76,92 82,05 84,61 91,02
yang ada
Mendiskusikan jawaban
4 62,82 73,08 75,64 82,05 85,90 89,74
dengan temannya
Berbagi hasil diskusi
5 64,10 73,08 76,92 83,33 83,33 87,18
dengan temannya
Rata-rata (%) 63,85 72,05 76,15 81,54 84,10 89,48
Keterangan: 81-100% : Sangat baik, 61-80% : Baik, 41-60% : Cukup
dan <40% : Kurang

Adapun hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada
tabel berikut.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 497
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 2. Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan 2
Jumlah Persentase
No Nilai Kategori
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

1 ≥75 Tuntas 18 23 69,23% 88,46%

2 <75 Belum Tuntas 8 3 30,77% 11,54%

Jumlah 26 26 100% 100%

Pada siklus 1 siswa yang mendapat nilai diatas KKM (≥75) sebanyak 18
siswa (69,23%), sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 23 siswa
(88,46%). Prosentase hasil belajar siswa pada siklus 2 telah mencapai
target yang ditentukan yaitu lebih dari 80% dari jumlah siswa di kelas.

Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2, salah satunya


disebabkan oleh meningkatnya aktivitas belajar siswa selama mengikuti
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif Tipe Think-Pair Share (TPS).

Dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dan pembahasan dapat


penulis simpulkan: (1) Model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-
share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa
kelas IX.1 semester ganjil SMPN 2 Batanghari Tahun Pelajaran
2015/2016, terbukti dari 2 siklus 6 pertemuan aktivitas belajar siswa
meningkat; (2) Model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share
(TPS) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IX.1
semester ganjil SMPN 2 Batanghari Tahun Pelajaran 2015/2016,
terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke
siklus 2.

Daftar Pustaka

498 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Ahmadi, A. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Alma, B. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.
Bandung: Alfabeta.
Anatahime. 2008. Think-Pair-
Share. (Online). http://biologyeducationresearch.blogspot.com.diakses 12
Oktober 2009.
Anonim. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Metro: UM Metro Press.
Arikunto, Suharsini. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Fadholi, A. 2009. Kelebihan-Kekurangan-TPS. (Online).
http://ariffadholi.blogspot.com. diakses 12 Oktober 2009.
Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Isjoni. 2007. Cooperatif Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar
Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, S. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rajawali Press.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 499
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI
KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 1
BANJARMASIN

Wenni Meliana
MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin, Jalan S.Parman No.221, KalSel;
wennichess@gmail.com

Kata Kunci— aktivitas belajar, hasil belajar, pembelajaran


kooperatif tipe Numbered Heads Together

Extended Abstract

Belajar adalah suatu proses dimana peserta didik harus aktif. Belajar
yang berhasil mesti melalui berbagai proses aktivitas, baik aktivitas fisik
maupun psikis. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika,
diharapkan peserta didik dapat merasakan kegunaan belajar matematika.
Fakta yang ditemukan dari hasil ulangan tengah semester genap
matematika tahun pelajaran 2014/2015 di kelas VII MTs
Muhammadiyah 1 Banjarmasin diperoleh ketuntasan belajar 20,83%.
Dalam proses belajar mengajar guru dan beberapa siswa tampak
dominan, interaksi dan komunikasi sesama siswa maupun dengan guru
belum terjalin karena diskusi kelompok belum pernah digunakan, siswa
masih malu mengeluarkan pendapat, tidak mengerjakan tugas,

500 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
matematika masih dianggap momok menakutkan. Sebagian besar siswa
memiliki intake yang rendah, tidak mampu memecahkan masalah/ soal,
mengalami kendala dalam perhitungan matematika sehingga hasil
belajar tidak sesuai harapan dan KKM tidak tercapai. Berpijak hal
tersebut perlu upaya untuk mengatasinya dengan melibatkan sebanyak
mungkin siswa dalam setiap pembahasan materi pelajaran matematika.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar


materi segiempat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT). Jenis penelitian adalah penelitian
tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklusnya
terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Subjek
penelitian adalah siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin
tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 24 siswa yaitu 21 laki-laki dan 3
perempuan. Data penelitian diperoleh dari observasi, angket dan hasil
tes.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) aktivitas belajar
siswa dari hasil observasi pada siklus I rata-rata 61,46% kategori kurang
aktif, pada siklus II rata-rata 83,33% kategori aktif. Aktivitas belajar
siswa dari hasil angket pada siklus 1 ada 19 siswa atau 79,17% kategori
aktif, siklus 2 ada 20 siswa atau 83,33% kategori aktif, memenuhi
kriteria yang ditetapkan; (2) hasil belajar matematika pada siklus I nilai
rata-rata 55 dengan ketuntasan belajar 41,67%, pada siklus II nilai rata-
rata 72 dengan ketuntasan belajar 75% memenuhi ketuntasan belajar
klasikal.

Adapun perbandingan tingkat ketercapaian hasil belajar dan aktivitas


belajar siswa dengan kriteria ideal yang ditetapkan dapat dilihat pada
tabel berikut.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 501
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 1. Perbandingan Kriteria Yang Ditetapkan Dengan Hasil Pada
Siklus II
No Kondisi Aspek Yang Diteliti

Aktivitas Belajar Hasil Belajar

1 Kriteria Ketercapaian > 65% (Aktif) 75% (Tuntas)

2 Siklus II 83,33% (Aktif) 75% (Tuntas)

Keterangan Terlampaui Tercapai

Berdasarkan analisis terhadap data hasil penelitian tindakan kelas,


disimpulkan bahwa: model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada
materi segiempat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
matematika siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin.

Dengan selesainya pembuatan makalah ini, perkenankan penulis


mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
baik material maupun spiritual, yaitu: (1) PPPPTK yang memberikan
kesempatan untuk mengikuti Diklat PKB 2 in 1 dan SeNdiMat III tahun
2015; (2) Kepala MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin yang telah
memberikan ijin penelitian; (3) Suamiku H. Dian Agus Ruchliyadi,
M.Pd yang terus memberikan motivasi; dan (4) Sumaryanta,M.Pd
selaku pembimbing.

Daftar Pustaka
Hidayat, F. 2011. Pembelajaran Materi Prisma dan Limas Berbasis Web di
kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin.Skripsi Tidak diterbitkan.
Banjarmasin:FKIP Unlam.

502 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Arends, R. 2008. Learning To teach Belajar Untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh).
Terjemahan oleh H. P. Soetjipto, & S. M. Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rohani, A. 2010. Pengelolaan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru
Profesional. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Widyantini, T. 2006. Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Kooperatif. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional PPPG
Matematika.
Tim Penyusun Kamus. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 503
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN
HASIL BELAJAR METEMATIKA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK PAIR SQUARE SHARE
SISWA KELAS IX-3 MTs NEGERI 1
BALIKPAPAN

Salamia
MTs Negeri 1 Balikpapan, Jln Jend. Ahmad Yani RT 61 No.19, Kota
Balikpapan; miafifah@ymail.com

Kata Kunci— Think pair square share, komunikasi matematis, hasil


belajar

Extended Abstract

Dalam melakukan komunikasi diperlukan adanya alat (bahasa) dan


matematika merupakan alat komunikasi yang sangat kuat, teliti, dan
tidak membingungkan (Fajar Shadiq dalam Wardhani, 2008: 19).
Karena matematika merupakan alat komunikasi yang sering disebut
dengan bahasa matematika maka berkomunikasi menggunakan bahasa
matematika dalam menyampaikan atau menerima pesan yang berkaitan
dengan matematika merupakan suatu aktivitas komunikasi matematis
termasuk di dalamnya usaha untuk memahami dan menyelesaikan
masalah matematika. Sebagaimana dijelaskan oleh Wardhani (2008:19)
bahwa gagasan dan pikiran seseorang dalam menyelesaikan
permasalahan matematika dapat dinyatakan dalam kata-kata, lambang
matematis, bilangan, gambar, maupun tabel.

504 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan siswa
dalam menggunakan matematika sebagai alat komunikasi (bahasa
matematika), dan kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan
matematika yang dipelajarinya sebagai isi pesan yang harus
disampaikan (Sudi Prayitno, dkk, 2013: MP-565). Hasil belajar
matematika adalah perubahan dalam bentuk kemampuan matematika
yang dimiliki siswa setelah melalui proses pembelajaran matematika
yang dapat diukur dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
permasalahan matematika melalui tes, yang pada umumnya dinyatakan
dalam skala nilai berupa huruf atau angka.
Penelitian ini difokuskan pada penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipeThink Pair Square Share (TPSS) pada pembelajaran
matematika dengan materi ajar kesebangunan dan kekongruenan bangun
datar. Model pembelajaran kooperatif tipe TPSS merupakan salah satu
bentuk model pembelajaran kooperatif yang memberi kesempatan
kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain
dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, komunikasi,
dan mendorong siswa untuk berbagi informasi dengan siswa lain
(Sumaryati&Sumarmo, 2013: 32).
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe TPSS dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika materi
ajar kesebangunan dan kekongruenan dua bangun datar siswa kelas IX-3
MTs Negeri 1 Balikpapan semester 1 (gasal) tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus berlangsung
tiga kali pertemuan dalam waktu 80 menit setiap pertemuan. Pada
pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dilakukan observasi atau
pengamatan terhadap aktivitas komunikasi matematis siswa.
Pengamatan dilakukan pada setiap tahap (strategi) pelaksanan model

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 505
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran yaitu tahap think, tahap pair, tahap square, dan tahap
share. Pada setiap akhir siklus diadakan dua kali tes yaitu tes
kemampuan komunikasi matematis dan tes hasil belajar matematika.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar
obsevasi, angket respon siswa terhadap penggunaan model dan aktivitas
komunikasi matematis siswa, tes dan dokumentasi. Data yang diperoleh
pada setiap siklus dianalisis secara deskiptif.
Hasil analisis data penelitian sebagai berikut: (a) rata-rata persentase
data angket aktivitas komunikasi matematis siswa pada siklus I sebesar
66,8% (kategori baik) meningkat menjadi 75,3% pada siklus II (kategori
amat baik); (b) rata-rata persentase data angket respon siswa terhadap
penggunaan model pembelajaran koopteratif tipe think pair square
share pada siklus I sebesar 67,6% (kategori baik) meningkat menjadi
74,7% pada siklus II (kategori baik); (c) nilai rata-rata hasil tes
kemampuan komunikasi matematis siswa pada siklus 1 sebesar 64,47
(kategori sedang) meningkat menjadi 82,08 pada siklus II (kategori
tinggi); (d) nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 68,95 pada
siklus I (kategori sedang) meningkat menjadi 82,98 pada siklus II
(kategori tinggi); (e) kemampuan komunikasi matematis dan hasil
belajar matematika pada materi ajar kesebangunan dan kekongruenan
bangun datar siswa kelas IX-3 MTs Negeri 1 Balikpapan tahun
pembelajaran 2015/2016 dapat ditingkatkan melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TPSS.
Pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan hasil penelitian ini tidak
terlepas dari bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: (1) PPPPTK
Matematika Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk ikutserta dalam Diklat PKB Two In One 2015; (2) Ibu Estina
Ekawati, M.Pd.Si sebagai pembimbing yang telah membimbing dan
mengarahkan pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan ini; (3)

506 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Bapak Sahri Romadi sebagai Kepala MTs Negeri 1 Balikpapan yang
telah memberi izin mengikuti Diklat PKB Two In One 2015 dan
memantau pelaksanaan penelitian ini (OJL). (4) Bapak Sarno, S.Pd
sebagai observer dalam penelitian ini yang telah membantu
terlaksananya penelitian ini; (5) teman-teman guru matematika MTs
Negeri 1 Balikpapan yang telah memberi bantuan dan motivasi
terlaksananya penelitian ini.
Daftar Pustaka
Sumaryati, E. dan Utari, S. 2013. Pendekatan Deduksi Disertai Strategi Think Pair
Square Share untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis
serta Disposisi Matematis Siswa SMA. Jurnal infinity, (2013 26-42).
Wardhani, S. 2008. Analisis SK dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk
Optimalisasi Tujuan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPPTK
Matematika Yogyakarta.
Prayitno, S., dkk. 2013. Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Matematika Berjenjang ditinjau dari Perbedaan Gender. Yogyakarta: Prodi
Matematika UNY.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 507
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN
KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS X MIPA 1 SMA
NEGERI 1 GODONG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PADA MATERI LOGARITMA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Nur Shofiati
SMA Negeri 1 Godong, Grobogan, shofiati_sman1mrapen@yahoo.co.id

Kata Kunci— aktifitas belajar, hasil belajar, Teams Games


Tournament (TGT)

Extended Abstract

Pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Godong Kabupaten


Grobogan selama ini masih menggunakan metode ceramah dan kurang
bervariasi. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran
sehingga hasil belajar kurang optimal. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah pembelajaran kooperatif model Teams Games
Tournament (TGT) dapat meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi
belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Godong pada materi
logaritma. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart dan melalui dua
siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga tahap yaitu: perencanaan,
tindakan/observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Agustus sampai dengan bulan September 2015 di kelas X MIPA 1
dengan jumlah siswa 40 dan berkolaborasi dengan 2 teman guru

508 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
matematika sebagai observer. Instrumen yang digunakan berupa lembar
observasi aktifitas siswa, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran,
angket respon siswa, dokumen pembelajaran, dan tes akhir setiap siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model
TGT dapat meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa
kelas X MIPA1 SMA Negeri 1 Godong tahun pelajaran 2015/2016 pada
materi logaritma. Aktifitas belajar siswa mengalami peningkatan 10 %,
dari siklus I rata-rata 76,25 % (Baik), menjadi 85,25 % (Baik) pada
siklus II. Ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan 17,5 %,
pada siklus I mencapai 70 % menjadi 87,5 % pada siklus II. Rata-rata
hasil belajar siswa pada siklus I adalah 2,68 sedang pada siklus II
sebesar 3,10 sehingga terjadi peningkatan 0,42 (15,7 %).

Daftar Pustaka
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta: AV
Publisher.
Hadi, S. 1987. Metodologi Research Jilid I, II, III, dan IV. Yogyakarta: YPFP
UGM.
Hendriana, H. H. dan Afrilianto, M. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Suatu
Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Refika Aditama.
Johanes (dkk). 2003. Matematika 1A. Jakarta: Yudhistira.
Kasir, I. 1993. Matematika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Muslimin, I., dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Muliawan, J.U. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Gava
Media.
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Noormandiri, B.K, dan Sucipto, E. Matematika SMA I. Jakarta: Erlangga.
Sudjana. 1986. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Suharsimi, A., Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta:Bina Aksara.
Sukmadinata, N. S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Sumaryanta. 2015. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Diklat Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan. Yogyakarta: P4TK Matematika.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 509
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Trianto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.
Purwanto. 2012. Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Model TGT pada Kompetensi Dasar Statistika
Siswa Kelas XI TI Ma‘arif Wonosari. EDUMAT 3: 304-317.

510 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD )
UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI INTEGRAL DI KELAS
XII IPS1 SMA DARUL HIKMAH BANGKALAN
Kartini
SMA Darul Hikmah, Burneh, Bangkala; Kartini28000gmail.com

Kata Kunci— Stad, Integral

Extended Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan rendahnya


hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran matematika.
Rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa tersebut itu disebabkan
oleh berbagai faktor antara lain dari siswa itu sendiri, contohnya yaitu
kurangnya motivasi belajar karena tidak ada dukungan dari orang
tuanya dan juga karena siswa sendiri yang malas dalam mengikuti
pembelajaran matematika, kemudian juga faktor dari guru itu sendiri
antara lain dikarenakan sedikit banyak guru juga masih menggunakan
metode konvensional dalam proses pembelajaran sehingga
menyebabkan proses pembelajaran menjadi pasif dan membosankan, itu
juga yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika. Sehubungan dengan permasalahan di atas,
maka melalui penelitian ini diharapkan memperoleh cara yang tepat
untuk perbaikan mutu pembelajaran matematika di SMA Darul Hikmah
dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar yang dicapai
oleh siswa.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 511
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) dengan menggunakan model empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observai, dan refleksi. Ke empat tahapan
tersebut dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana tiap siklus difokuskan
pada materi integral. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Darul Hikmah
kabupaten Bangkalan dengan subjek penelitian kelas XII IPS1. Tujuan
penelitian adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran


kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) untuk
meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada materi
integral di kelas XII IPS1 SMA Darul Hikmah telah berhasil. Hal ini
terbukti dari perolehan hasil belajar siswa yang terus meningkat. Dari 30
orang siswa hasil perolehan evaluasi pada siklus pertama hanya
mencapai 46,6% siswa yang tuntas mencapai KKM, sedangkan pada
siklus kedua siswa yang tuntas mencapai KKM mencapai 70%, dan
pada siklus ketiga siswa yang mencapai KKM mencapai 100%.

Daftar Pustaka
Abdulhak, I. 2001. Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi
dalam Peningkatan Kualitas dan Efektifitas Pembelajaran. Bandung:
UPI.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi
VI cetakan ketigabelas. Agustus 2006. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Diakses dari
https://taufikudin.wordpress.com/category/pengertian motivasi belajar
menurut para ahli Pada 24 Mei 2015 jam 09:34.
Dimyanti dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Rineka
Cipta. Diakses dari naufalsyawal. Blogspot.com/p/pengertian
motivasi.html pada tanggal 24 Mei 2015 jam 09:34.
Hakiim, L. 2008. Perencanaan pembelajaran. Cetakan kedua, juli 2008.
Bandung. CV Wacana prima.
Johnson.B. E. 2002. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin
Press. Inc.

512 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Mulyasa. 2005. Menejemen Pendidikan Karakter. Edisi kedua April 2012,
Jakarta. PT Bumi Aksara.
Munthe, B. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta. PT Pustaka Insan
Madani.
Nurulhayati, S. 2002. Pembelajaran Kooperatif yang Menggairahkan. Edisi
Ketiga, Wahana Informasi dan Komunikasi Pendidikan TK dan SD.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Edisi kedua, cetakan kelima, Juli 2012. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada. Diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/8864/3/BAB%202%20-%2008416241001.pdf.
Pada 26 Mei 2015 jam 17:50.
Savage, V. T. & Amstrong, D. G. 1987. Effective Teaching in Sosial Studies.
Third Editions. New Jersey: Prentice Hall.
Slavin E. R. 2007. Cooperative Learning: Riset dan Praktik. Bandung.
NusaMedia.
Subana, Moersetyo, R, dan Sudrajad. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung. CV
Pustaka Setia.
Yamin, M. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,
Edisi ketiga Oktober 2009. Jakarta. Penerbit Gaung Persada Press Jakarta.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 513
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH
DIMENSI TIGA
MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF
TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)
SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 MAKASSAR

Junius Marpa Rego


SMA N 16 Makassar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan proses pembelajaran


Dimensi Tiga melalui penerapan model kooperatif tipe TGT dalam
pembelajaran matematika dengan materi dimensi tiga kelas X SMA
Negeri 16 Makassar; (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan
menyelesaikan masalah materi dimensi tiga dengan model kooperatif
tipe TGT pada siswa kelas X SMA Negeri 16 Makassar; dan (3)
mengidentifikasi perubahan tingkah laku siswa melalui model
kooperatif tipe TGT.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas menggunakan


siklus 1 dan siklus 2, sampel adalah kelas X-6 SMA Negeri 16
Makassar sebanyak 36 orang siswa tahun pelajaran 2014/2015
Instrumen yang digunakan: (1) Tes Hasil Belajar; (2) Soal dalam LK;
(3) Lembar Obsevasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif tipe
TGT; (4) Lembar Observasi Aktivitas Siswa; (5) Angket Respons
Siswa; dan (6) RPP.

Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar
siswa siklus 1 nilai rata-rata = 2,3 dan nilai rata-rata siklus 2 = 3,13
(nilai siklus 2 ≥ nilai siklus 1). Nilai rata-rata Pretes = 1,22 dan nilai

514 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
rata-rata Postes = 3,14 (nilai postes ≥ pretes), semuanya terjadi
peningkatan; (2) aktivitas siswa terhadap pembelajaran berada pada
sangat baik, rata-rata 3,58; dan (3) respons siswa dalam pembelajaran
model kooperatif tipe TGT kategori positif 3,79.

Kata Kunci— kemampuan menyelesaikan masalah, dimensi tiga,


model kooperatif, team games tournament (TGT)

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 515
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA
DENGAN MODEL THINK TALK WRITE
PADA SISWA KELAS XI TKR1 SMK NEGERI 1
CANGKRINGAN

Ari Priyanti
SMK Negeri 1 Cangkringan,Sleman,Yogyakarta: ari_priyayi@yahoo.com

Kata Kunci— Model Think Talk Write, Komunikasi


Matematis, Pemahaman Konsep

Extended Abstract

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas
melalui penggunaan model pembelajaran Think Talk Write dan melihat
keefektifannya, Sehingga dapat meningkatkan Komunikasi Matematis
dan Pemahaman Konsep siswa mata pelajaran matematika materi
trigonometri kelas XI TKR1 semester gasal di SMK Negeri 1
Cangkringan.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan Teknik


Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Instrumen yang digunakan
berupa tes objektif untuk pemahaman konsep dan angket untuk
komunikasi matematis. Prosedur penelitian dimulai dengan penetapan
fokus masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan
monitoring, serta analisis dan refleksi. Teknik penelitian melalui teknik
tes dan non-tes dengan analisisnya adalah komunikasi matematis dan
pemahaman konsep siswa. Analisis data dengan deskriptif kualitatif.

516 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR1
SMK Negeri 1 Cangkringan sebanyak 32 peserta didik.

Hasil penelitian telah mampu menjawab perumusan masalah, mencapai


tujuan penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian yaitu penerapan
model Think Talk Write dapat meningkatkan komunikasi matematis dan
pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika materi
trigonometri kelas XI TKR1 SMK Negeri 1 Cangkringan. Keadaan
tersebut diperkuat oleh hasil analisis data bahwa : 1) Komunikasi
Matematis mengalami peningkatan pada siklus I dengan rata-rata 27,34
dan menjadi rata-rata 32,47 pada siklus II dengan kategori tinggi, 2)
Pemahaman Konsep siswa untuk setiap siklus senantiasa mengalami
peningkatan secara signifikan, semula 6,25% kemudian 21,87% pada
siklus 1 sampai dengan siklus II menunjukkan 75% siswa pemahaman
konsepnya telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar dengan nilai lebih
dari atau sama dengan 75. Dengan demikian Penggunaan model Think
Talk Write cukup efektif dapat meningkatkan komunikasi matematis dan
pemahaman konsep peserta didik di SMK Negeri 1 Cangkringan.

Daftar Pustaka

Yamin dan Ansari. 2012. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual


Siswa. Jakarta: Referensi.
Siregar, E. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
http://trisniawati87.blogspot.com/2013/01/makalah-komunikasi-
matematis.html#!/2013/01/makalah-komunikasi-matematis.html

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 517
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
DENGAN METODE SOKRATIS
DAPAT MENINGKATKAN
KEMAMPUAN ANAK MEMECAHKAN
MASALAH
EKSPONEN DAN LOGARITMA
PADA SISWA KELAS X AP 2 SMK NEGERI 1
PEMALANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Arie Nawayanti
SMK Negeri 1 Pemalang, Perum Taman Rejo B 18,Pemalang;
ari_nawayanti@yahoo.co.id

Kata Kunci— metode Sokratis, kemampuan memecahkan masalah,


Eksponen, Logaritma

Extended Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan anak


memecahkan masalah Eksponen dan logaritma pada siswa kelas X AP 2
SMK NEGERI 1 PEMALANG TAHUN PEMBELAJARAN
2015/2016. Adapun manfaat penelitian ini yang utama adalah dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar matematika, dapat dijadikan
pembanding dalam menggunakan metode sokratis dengan metode yang
lain pada pokok bahasan Eksponen dan Logaritma, dan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Pemalang Tahun
Pembelajaran 2015/2016.

518 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Variabel yang ingin di ungkapkan adalah dari lembar kuisioner
mengenai sejauh mana siswa tahu bahwa pelajaran matematika
diperlukan dalam kehiduan sehari-hari, apakah rumus yang digunakan
siswa dalam mengerjakan soal sesuai yang diajarkan guru, apakah siswa
selalu mengerjakan soal dengan baik, apakah siswa selalu belajar dulu
materi yang mau diajarkan, apakah siswa selalu mencatat keterangan
panting saat guru menerangkan, apakah siswa punya referensi lain,
apakah siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Metode
yang digunakan untuk memperolah data adalah metode dokumentasi
dan metode tes. Adapun untuk mengetahui keberhasilan dalam
pembelajaran dari hasil tes mengenai tingkat keberhasilan siswa dalam
belajar Eksponen dan Logaritma.

Dari hasil penelitian diperoleh tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Penelitian


Jumlah Tes 1 Tes 2

(Siklus (Siklus
I) II)

siswa Rata- tuntas Blm Rata- tuntas Blm


rata tuntas rata tuntas

36 2,11 9 27 2,92 24 12

Berdasarkan tabel di atas, dari siklus pertama dan siklus ke dua


mengalami peningkatan, pada siklus pertama rata-rata nilai siswa 2,11
jumlah siswa yang tuntas 9 dan yang belum tuntas 27, sedangkan pada
fase kedua rata-rata nilai siswa 2,92 dengan jumlah siswa yang tuntas 24
dan yang belum tuntas ada 12, ini jelas mengalami kenaikan. Peneliti

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 519
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
menyarankan agar metode sokratis tetap di gunakan pada materi
Eksponen dan Logaritma agar siswa dapat mengerjakan soal soal
dengan urut dan sistematis.

Daftar Pustaka

Ekawati, E. dan Sumaryanta. 2011. Pengembangan Instrumen Penelitian


Pembelajaran untuk SD/SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
https://alhafizh84.wordpress.com/2010/02/04/metode-socrates-socrates-method
Kasmina.Toali. 2013. Matematika untuk SMK/MAK Kelas 1,Jakarta :
Erlangga.

520 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN
SAINTIFIK
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SELO
TAHUN 2015

Bambang Budiono
SD Negeri Selo, Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah

Abstrak

Berdasarkan observasi awal pada kegiatan pembelajaran di kelas V


SDN 3 Selo Tawangharjo Grobogan terdapat permasalahan.
Pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa pasif hanya menerima
pengetahuan yang diberikan oleh guru. Guru jarang menggunakan alat
peraga atau media dalam pembelajaran matematika. Siswa hanya
diberikan rumus untuk diterima dan dihafalkan tanpa melalui diskusi
kelompok. Hal ini menyebabkan kualitas pembelajaran matematika
rendah. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik merupakan salah
satu pendekatan yang dapat mengatasi masalah tersebut.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah pendekatan


Saintifik dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran
Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat? (2) apakah
pendekatan Saintifik dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Bulat? (3) apakah pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran Matematika Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat?

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 521
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan keterampilan guru
dalam pembelajaran Matematika Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat melalui pendekatan Saintifik. (2) Meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran Matematika Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat melalui pendekatan Saintifik. (3) Meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Matematika Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat melalui pendekatan Saintifik.

Jenis penelitian ini adalah PenelitianTindakan Kelas melalui pendekatan


Saintifik dengan menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua
kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V
SDN 3 Selo Tawangharjo Grobogan. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes, pengamatan (observasi), dokumentasi, dan catatan
lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keterampilan guru dalam


pembelajaran Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Bulat melalui pendekatan Saintifik meningkat. Pada siklus I diperoleh
rata-rata persentase 75,5% (baik). Pada siklus II mengalami peningkatan
rata-rata persentase 90% (baik sekali); (2) Aktivitas siswa pada
pembelajaran Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Bulat melalui pendekatan Saintifik meningkat. Pada siklus I rata-rata
persentase 76% (baik). Pada siklus II persentase aktivitas siswa menjadi
93,7% (baik sekali); (3) Hasil belajar siswa pada siklus I dan II
mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan belajar klasikal 60%
(cukup) dan meningkat pada siklus II menjadi 86,6% (baik sekali). Hal
ini menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar klasikal pada
siklus II > 75% sehingga dinyatakan berhasil.

Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan Pendekatan Saintifik


dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika Penjumlahan
dan PenguranganBilangan Bulat di SDN 3 Selo Tawangharjo Grobogan.

Kata Kunci— saintifik, kualitas pembelajaran, keterampilan guru,


aktivitas siswa

522 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENUGASAN MEMBUAT RANGKUMAN
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA DI KELAS XI TKJ 2
SMK N 1 KUTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

I Gusti Agung Sutha Wijaya


SMK N 1 Kuta Selatan Jalan Gedong Sari by Pass Ngurah Rai Nusa Dua
Badung; Vandal_Heart_666@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di


kelas XI TKJ 2 SMK N 1 Kuta Selatan yang secara umum motivasi
belajar siswa belum sesuai dengan harapan guru. Melalui pemberian
tugas membuat rangkuman diharapkan motivasi belajar siswa ini dapat
ditingkatkan. Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui efektivitas
penggunaan metode pemberian tugas membuat rangkuman untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa serta memberikan alternatif
sumber belajar pada siswa agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan
belajar selanjutnya.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian


Tindakan Kelas yang dilaksanakan selama dua siklus. Subyek penelitian
ini yaitu 32 siswa yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 9 siswa
perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket
motivasi belajar dan observasi. Sedangkan teknik analisis datanya
menggunakan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh rata-
rata motivasi belajar siswa sebelum mendapatkan tindakan sebesar
46.8125 kategori sedang dengan rincian sebagai berikut: Tidak ada
siswa yang berada dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 11 orang
berada dalam kategori tinggi, sebanyak 13 orang berada dalam kategori

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 523
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
sedang dan sebanyak 8 orang berada dalam kategori rendah. Rata-rata
motivasi belajar siswa di kelas XI TKJ 2 selama pemberian tindakan
setelah siklus I sebesar 48,69 kategori sedang dengan rincian tidak ada
siswa yang berada dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 16 orang
berada dalam kategori tinggi, sebanyak 13 orang berada dalam kategori
sedang dan sebanyak 3 orang berada dalam kategori rendah. Rata-rata
motivasi belajar siswa setelah siklus 2 sebesar 50,06 kategori tinggi
dengan rincian rincian 1 orang siswa yang berada dalam kategori sangat
tinggi, sebanyak 17 orang berada dalam kategori tinggi dan sebanyak 14
orang berada dalam kategori sedang.

Simpulan dari penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dapat


ditingkatkan melalui penugasan membuat rangkuman. Saran yang
diberikan adalah diharapkan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
di SMK N 1 Kuta Selatan dan di sekolah-sekolah lainnya sebab dari
pengamatan peneliti selama melaksanakan pengumpulan data dan
diskusi dengan rekan-rekan guru, permasalahan yang dimiliki oleh
sekolah-sekolah masih banyak dan perlu dicarikan jalan keluarnya.

Kata Kunci— Penugasan, Rangkuman, Motivasi Belajar

524 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
IMPLEMENTASI TEKNIK SINEKTIKS
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS XI MM 1 SMKN 1 KLUNGKUNG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

I Wayan Siarsana
SMK N 1 Klungkung, Jalan Subali II Banjar Siku Kamasan, Klungkung;
siarsana@smkn1klk.sch.id

Kata Kunci—sinektik meningkatkan aktifitas belajar

Extended Abstract
Teknik pembelajaran Sinektiks ini merupakan salah satu unsur yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar siswa,
sehingga penentuan teknik pembelajaran yang tepat merupakan langkah
awal, yang sangat penting untuk pencapaian kualitas pembelajar (siswa).
Teknik pembelajaran Sinektiks menjadikan guru sebagai fasilitator,
motivator, stimulator, dan bukan satu-satunya sumber informasi. Siswa
dibangkitkan keinginannnya untuk meningkatkan kemampuannya
mengatasi masalah dari dalam dirinya sendiri. Dengan teknik sinektiks,
siswa mencari terobosan untuk mengatasi masalahnya. Guru perlu
persiapan secara matang sebelum proses belajar siswa dimulai,
sedangkan siswa dituntut aktif, kreatif, dan berpartisipasi dalam
pembahasan materi ajar yang akan dipelajari. Implementasi teknik
Sinektiks ini diterapkan pada para siswa yang akan menjalani Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang kembali belajar ke sekolah setiap hari
Sabtu saja. Dalam teknik Sinektiks, siswa mau membangkitkan
keinginannya sendiri untuk mencari informasi seperti seekor kucing
yang ingin mendapat mangsa. Kucing tidak akan bisa menangkap
mangsa jika tidak ada keinginannya sendiri.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 525
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gambar 1. Kucing Menangkap Mangsa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar


siswa pada belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang melibatkan 40 orang siswa kelas XI MM. Tindakan
dilakukan dalam dua siklus. Data hasil belajar siswa dikumpulkan
dengan memberikan tanda tangan pada setiap proses belajarnya, baik
berupa resume materi ataupun membuat jawaban soal hasil mencari
sendiri sesuai dengan pokok bahasan. Pada setiap pertemuan selalu
diawali dengan mengecek hasil usaha belajar siswa secara mandiri. Pada
masing-masing siklus, data interaksi dan respon siswa didapat dari hasil
memeriksa resume siswa, angket yang diberikan oleh guru kepada
siswa, dan wawancara dengan siswa. Selanjutnya, data dianalisis dengan
cara deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan aktiftas belajar


siswa matematika antara siklus I dan II. Pada siklus I, banyak siswa
yang hanya membuat resume materi sekedarnya saja, bahkan ada yang
tidak sama sekali. Dengan teknik yang diterapkan mulai ada
peningkatan aktifitas belajar siswa dengan semakin banyaknya siswa
yang mampu membuat resume. Pada akhir siklus II, aktifitas belajar
lebih meningkat dari siklus I yang dibuktikan dengan kesadaran siswa
untuk membuat lebih banyak resume yang diambil dari berbagai sumber

526 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
belajar. Dengan demikian, teknik pembelajaran Sinektiks dapat
dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar matematika.

Daftar Pustaka
Wardhani, S., dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Winataputra, U., dkk. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Gordon, D. dan Jeannette, V. 2001. Revolusi Cara Belajar (The Learning
Revolution): Belajar akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan ―Fun‖,
Bagian II: Sekolah Masa Depan. Bandung: Kaifa.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 527
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS XI TOKR-3 SMK
NEGERI 2 NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
(CTL)
Siti Aisyah
SMK N 2 Ngawi, Jawa Timur

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas belajar matematika


siswa kelas XI TOKR-3 SMK Negeri 2 Ngawi tahun pelajaran
2015/2016 materi Program Linier melalui metode Contextual Teaching
and Learning (CTL) . Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas sebanyak dua siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari
empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi,
dan refleksi. Hal yang diamati adalah aktifitas belajar matematika siswa.
Data diambil melalui pengamatan atau observasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keaktifan belajar meningkat dari siklus I ke siklus
II dengan rincian sebagai berikut: (a) aktivitas siswa yang
memperhatikan dalam menerima pelajaran dengan penerapan model
Contextual Teahing and Learning (CTL) pada siklus I sebesar 77,20%
dan pada siklus II sebesar 85,29% ; (b) aktivitas siswa yang bersungguh-
sungguh dalam belajar kelompok dengan penerapan model Contextual
Teaching and Learning (CTL) pada siklus I sebesar 70,59% dan pada
siklus II sebesar 86,03%; (c) aktivitas siswa yang sangat baik dalam
mengungkapkan pendapat dengan penerapan model Contextual
Teaching and Learning (CTL) pada siklus I sebesar 69,85% dan pada
siklus II sebesar 83,09%; (d) aktivitas siswa yang sangat baik dalam
mengajukan pertanyaan dengan penerapan model Contextual Teaching

528 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
and Learning (CTL) pada siklus I sebesar 69,85% dan pada siklus II
sebesar 76,47%; (e) aktivitas siswa yang sangat baik dalam menanggapi
pendapat dari kelompok lain dengan penerapan model Contextual
Teaching and Learning (CTL) pada siklus I sebesar 70,06% dan pada
siklus II sebesar 83,09%; dan (f) aktivitas siswa yang sangat baik dalam
menjawab pertanyaan dari kelompok lain dengan penerapan model
Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus I sebesar 69,85%
dan pada siklus II sebesar 80,88%. Simpulan dari penelitian ini adalah
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan aktifitas belajar matematika siswa kelas XI TOKR-3
SMK Negeri 2 ngawi tahun pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci— Aktifitas, metode Contextual Teaching and Learning


(CTL)

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 529
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR
BANGUNAN
SMK N 2 DEPOK

Sri Eko Handayani Ratnawati


SMK N 2 Depok, Mrican CaturTunggal Depok Sleman, DIY;
sriekohandayaniratnawati@ymail.com

Kata Kunci— Numbered Heads Together (NHT), motivasi, hasil


belajar

Extended Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar


Matematika siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A SMK N 2
Depok tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dengan
kegiatan setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi/pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini adalah lembar observasi pelaksanaan pembelajaran,
lembar observasi aktifitas siswa, angket motivasi belajar siswa, dan tes
untuk setiap akhir siklus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

530 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
adalah observasi, angket, dan tes. Indikator keberhasilan penelitian ini
adalah jika setelah siswa melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, diperoleh: (1)
banyaknya siswa dengan skor motivasi belajar ≥ 75 mencapai ≥ 50 %
dari seluruh siswa; dan (2) banyaknya siswa yang memperoleh nilai tes
≥ 77 mencapai ≥ 50% dari seluruh siswa.

Hasil angket motivasi belajar Matematika pada setiap siklus dapat


dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Motivasi Belajar


Kondisi Setelah Setelah
awal siklus 1 siklus 2
Skor rata-rata 65.25 69,3125 73.6875
Skor maksimum 89 89 92
Skor minimum 42 50 62
Banyaknya siswa 7 10 (31,25 18
dengan motivasi (21.875%) %) (56,25%)
―Baik‖ ( ≥75)
Banyaknya siswa 23 22 (68,75 14
dengan motivasi (71.875%) %) (43,75%)
―Cukup‖(50≤x<75)
Banyaknya siswa 2 (6.25%) 0 (0%) 0
dengan motivasi
―Kurang‖(<50)

Data tersebut menunjukkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe


NHT maka diperoleh peningkatan banyaknya siswa dengan skor
motivasi ≥ 75 (baik) dari 21,875% menjadi 31,25% atau meningkat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 531
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
sebesar 9,375% pada siklus pertama. Dan dari 31,25% menjadi 56,25%
atau meningkat 25%. Data tersebut dapat disajikan dalam grafik berikut.

Gambar 1. Grafik Motivasi Belajar

Hasil belajar siswa yang dinyatakan sebagai nilai tes yang diperoleh
siswa, untuk tiap-tiap siklus disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2. Hasil Belajar (Hasil Tes)


Kondisi awal Setelah siklus 1 Setelah siklus 2

Nilai rata-rata 50.53 74.09 84.20

Nilai maksimum 92 97 100

Nilai minimum 12 36 30

Banyaknya siswa 4 (12,5%) 14(43,75%) 27 (84,375%)


memenuhi KKM
(nilai ≥77)

Hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas dengan tindakan


menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah adanya

532 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
peningkatan hasil belajar Matematika siswa. Terlihat dari banyak nya
siswa yang mendapat nilai ≥ 77 meningkat dari 12,5% menjadi 43,75%
atau meningkat sebesar 31,25% pada siklus pertama. Dari 43,75%
menjadi 84,75% atau meningkat sebesar 41% pada siklus yang kedua.

Gamb
ar 2. Grafik Hasil Belajar

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran


kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika
dan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas X TGB A
SMK N 2 Depok.

Daftar Pustaka
Aqib, Z. 2008. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah.
Bandung: CV Yrama Widya.
Ekawati, E. dan Sumaryanta. 2011. Pengembangan Instrumen Penilaian
Pembelajaran Matematika SD/SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Fathurrohman, P. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep
Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama.
Rosnawati, R. 2009. Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka
bani Quraisy.
Widyantini, T. 2006. Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Kooperatif. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 533
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATIROGO
DALAM MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
(BRSD)
MELALUI PENERAPAN METODE PENUGASAN
Subagiyono
SMP Negeri 3 Jatirogo, Jl. Sekaran – Kedungmakam, Tuban, Jatim

Abstrak

Rendahnya prestasi belajar siswa serta tingkat partisipasi siswa dalam


proses pembelajaran, merupakan permasalahan penting dan mendesak
dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran matematika. Salah
satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar dan tingkat partisipasi
belajar siswa tersebut adalah dengan menerapkan metode pembelajaran
yang secara teoretis memiliki kelebihan dalam peningkatan mutu proses
pembelajaran. Metode pembelajaran tersebut adalah Metode Penugasan.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) bagaimanakah penerapan
metode penugasan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 3 Jatirogo tahun pelajaran 2014/2015 dalam mempelajari
materi Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD)? (b) bagaimanakah perubahan
perilaku siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jatirogo setelah diterapkan
metode penugasan dalam mempelajari materi Bangun Ruang Sisi Datar
(BRSD)?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) mendeskripsikan peningkatan
prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jatirogo tahun pelajaran
2014/2015 dalam mempelajari materi Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD)
melalui penerapan metode penugasan; dan (b) mendeskripsikan
perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jatirogo tahun
pelajaran 2014/2015 dalam mempelajari materi Bangun Ruang Sisi
Datar (BRSD) melalui penerapan metode penugasan.

534 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)
sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu:
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sasaran penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jatirogo. Data yang diperoleh
berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan belajar
mengajar.
Dari hasil analisis data didapatkan bahwa prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, rata-rata
hasil tes formatif siklus I (64,43%), siklus II (67,95%), dan siklus III
(72,39%). Dari Siklus I ke siklus II meningkat sebesar 5,46 %. Dari
siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 6,53 %.
Peningkatan rata-rata pada tes siklus II dan siklus III juga diikuti dengan
perubahan perilaku tidak baik menjadi baik. Pada siklus II dan siklus III
siswa merasa termotivasi dalam belajar dengan adanya banyak
keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar melalui penerapan Metode
Penugasan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang disampaikan peneliti
adalah: (1) guru hendaknya peka terhadap kebutuhan siswa. Guru harus
berusaha untuk menerapkan metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar; (2) Metode
Penugasan ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode
pembelajaran matematika. Dengan metode penugasan, aktifitas belajar
siswa meningkat dan prestasi belajar siswa juga meningkat.

Kata Kunci— prestasi belajar, metode penugasan

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 535
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN KETRAMPILAN
OPERASI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN BULAT
MENGGUNAKAN PERAGA MANIPULATIF
KELAS VI SDN PURWOASRI II BOJONEGORO
2015

Totok Basuki
SDN Purwoasri Jl.Raya Balen-Sugihwaras Ds. Purwoasri, Bojonegoro;
totokbasuki12@gmail.com

Kata Kunci— penjumlahan dan pengurangan, bilangan bulat, media


manipulatif

Extended Abstract
Media Manipulatif yang terbuat dari mika dua warna (merah untuk
positif dan biru untuk negatif) yang dibentuk menjadi simbol Positif dan
Negatif digunakan sebagai media dalam pembelajaran penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas VI SDN Purwoasri II
Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro. Media manipulatif
digunakan dengan tujuan untuk memperkuat konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat sehingga diperoleh peningkatan ketrampilan
operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti ―perantara‖ atau ―pengantar‖
(Sadiman, 2009: 6). Apabila media itu membawa informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
maka media itu disebut media pembelajaran (Arsyad, 2009: 4).

536 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Media manipulatif digunakan dengan cara menambah atau mengurangi
jumlah media sesuai bilangan yang dioperasikan. Dengan contoh
operasi bilangan kecil sampai bilangan sedang (satuan sampai puluhan)
siswa terbantu mengkonkritkan sifat abstrak dari bilangan bulat
terutama yang bertanda negatif. Seperti yang dikemukakan Heinrich,
Molenda dan Russel dalam (Prayitno, 1989: 118-119), media
pembelajaran dapat mengkonkritkan ide-ide atau gagasan yang bersifat
konseptual, sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam
mempelajarinya. Sedangkan Gerlach & Ely dalam (Ibrahim, et.al.,
2001) menyampaikan bahwa media mempunyai kemampuan
manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau
kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai
keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta
dapat pula diulang-ulang penyajiannya.

Siklus pertama membahas materi penjumlahan bilangan bulat dengan


langkah - langkah yaitu: peragaan penjumlahan bilangan bulat positif
dengan positif, peragaan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif, peragaan penjumlahan bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat negatif dan sebaliknya dengan contoh-contoh
bilangan kecil (satuan). Setelah bisa menyimpulkan hasil peragaan,
siswa disuruh menyelesaikan soal operasi penjumlahan dengan bilangan
sedang (puluhan) tanpa menggunakan peraga.

Siklus kedua materi yang dibahas adalah pengurangan bilangan bulat


dengan langkah-langkah yaitu: peragaan pengurangan bilangan bulat
positif dengan positif, peragaan pengurangan bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat negatif, peragaan pengurangan bilangan bulat
positif dengan bilangan bulat negatif dan sebaliknya dengan contoh-
contoh bilangan kecil (satuan).

Operasi Jumlah:
Positif + Positif = Positif
Negatif + Negatif = Negatif

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 537
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Positif + Negatif = Pasangkan untuk membentuk nol, sisanya (yang
tidak mempunyai pasangan) adalah hasil
Negatif + Positif, sama dengan cara Positif + Negatif

Operasi Kurang:
Ubah menjadi operasi kurang yaitu menambah dengan lawan
bilangan pengurang, Negatif jadi Positif dan Positif jadi Negatif
Setelah bisa menyimpulkan hasil peragaan, siswa disuruh
menyelesaikan soal operasi pengurangan dengan bilangan sedang
(puluhan) tanpa menggunakan peraga.

Hasil yang terlihat dari tindakan ini adalah siswa semakin memahami
konsep bilangan bulat, siswa mampu menyimpulkan serta terampil
mengerjakan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
dengan tingkat keterampilan sebagai berikut:

Tabel 1. Tingkat Ketrampilan Mengerjakan Operasi


Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Tidak Kurang Terampil Mahir
Terampil Terampil
5,4 % (2 16,2 % (6 54,1 % (20 24,3 % ( 9
siswa) siswa) siswa) siswa)

Tabel 2. Hasil Belajar Mengerjakan Operasi


Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Nilai ≤ 50 60 70 80 90 100
Jumlah 0 3 6 11 9 8
Siswa ( 0% ) ( 8,2 % (16,2 % ( 29,7 ( 24,3 ( 21,6 %
) ) %) %) )

538 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka
Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Prayitno, E. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media
Pembelajaran: Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar. FIP.
UM.
Suherman, E. et al. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 539
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
PESERTA DIDIK
KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI 1 CIBADAK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PADA MATERI PROGRAM LINEAR
DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM
GEOGEBRA

Tuti Suprapti
SMA Negeri 1 Cibadak, Jl Perintis Kemerdekaan No. 72 Sukabumi;
tutisuprapti_math@yahoo.com

Kata Kunci— pemahaman konsep, GeoGebra, program linear

Extended Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta


didik kelas XI MIPA 2 SMAN 1 Cibadak pada pembelajaran Program
Linear melalui penggunaan program GeoGebra. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena penelitian
ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas tertentu.
Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA
Negeri 1 Cibadak yang berjumlah 36 orang, yang dilaksanakan selama 3
bulan, yaitu Juli s.d Oktober 2015, adapun tempat penelitian di SMA
Negeri 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi. Penelitian terdiri dari dua
siklus, yang dimaksud siklus di sini yaitu satu putaran kegiatan beruntun
yang kembali ke langkah semula, setiap siklus terdiri dari empat tahap
menggunakan metode spiral dari Kemmis dan Taggart, yaitu: menyusun

540 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
rancangan tindakan (Planning), pelaksanaan tindakan (Acting),
pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting). Teknik pengumpulan
data yang terdiri dari lembar observasi, dan lembar soal. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan pemahaman
konsep peserta didik serta aktivitas peserta didik dalam penggunaan
GeoGebra.

Hasil analisis deskriptif mengungkapkan bahwa pembelajaran


menggunakan program GeoGebra pada materi program linear dapat
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Hal ini dapat dilihat
dari peningkatan persentase jumlah peserta didik yang lulus melalui data
hasil tes tiap siklus sebagai berikut: 56% pada akhir siklus I, 69% pada
akhir siklus II dan 86% pada keseluruhan siklus seperti tampak pada
tabel berikut.

Tabel 1. Deskripsi Hasil Tes Tiap Siklus


SIKLUS SIKLUS KESELURUHAN
I II SIKLUS
Nilai Tertinggi 91 93 100
Nilai Terendah 28 40 53
Rata-Rata 60,73 68,54 79,79
Standar Deviasi 21,24 16,62 15
Jumlah Peserta didik
19 26 31
Lulus
Jumlah peserta didik
17 10 5
Tidak Lulus
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan program
GeoGebradalam materi program lineardapat meningkatkan pemahaman
konsep peserta didik kelas XI MIPA 2 di SMA Negeri 1 Cibadak.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 541
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka
Arikunto, S, et al. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Cet. Ke- 6. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hudoyo, H. 1985. Teori Belajar Dalam Proses Belajar-Mengajar Matematika.
Jakarta: Depdikbud.
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasoetion, A. H. 1980. Landasan Matematika. Cet. Ke-1.Jakarta: Bharatara
Karya Aksara.
Ruseffendi, E. T. 1980. Pengajaran Matematika Modern. Cet.ke-1. Bandung:
Tarsito.
Soemanto, W. 1990. Psikologi Pendidikan. Cet. Ke-3. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cet.ke-7.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sobel, M, & Maletsky, E.M. 2003. Mengajar Matematika: Sebuah Buku
Sumber Alat Peraga, Aktivitas, dan Strategi. Jakarta. Erlangga.
www.GeoGebra.org
www.google.com

542 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN PERMAINAN
BENTHIK PADA MATERI PERKALIAN
SISWA KELAS III SD UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI DAN
MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
Kadir, S.Pd.SD

SDN Sumberingin 03 Desa Sumberingin, Kecamatan Sanankulon,


Kabupaten Blitar

Abstrak

Penerapan model pembelajarn STAD di SDN Sumberingin 03 masih


terlihat belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
pembelajaran yang masih berpusat pada guru,guru hanya
menyampaikan materi,tanpa melibatkan anak didik secara aktif dalam
proses pembelajaran,sehingga prestasi belajar rendah. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan metode STAD untuk memotivasi dan
meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah (1)


Bagaimana pengembangan permainan benthik pada pembelajaran
matematika materi perkalian serta proses pembelajarannya yang secara
optimal dapat menumbuhkembangkan kemampuan pemecahan masalah
perkalian?

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pembelajaran


kooperatif model STAD untuk memotivasi dan meningkatkan prestasi
belajar siswa.Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Hasil
penelitian aktivitas siswa dan tingkat partisipasi aktif siswa serta

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 543
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pemahaman materi mengenai perkalian bilangan yang dilaksanakan
siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan. Penilaian aktifitas siswa
dan prestasi belajar juga meningkat pada siklus I dan siklus II.

Kata Kunci—Kooperatif, Prestasi, STAD

544 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
GEOMETRI RUANG BERBASIS MULTIMEDIA
PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
UNTUK SISWA KELAS VC UPT SDN PEKUNCEN
KECAMATAN PANGGUNGREJO KOTA
PASURUAN
Drs. Ruhin, M.Pd.

UPT SDN Pekuncen Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa


Timur; Ruhin87@yahoo.com

Abstract

Bangun ruang sisi datar merupakan materi yang membutuhkan


visualisasi yang jelas dalam pembelajarannya. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu media yang dapat memvisualisasikan bangun ruang
sisi datar dengan jelas dan mudah dipahami siswa. Salah satu upayanya
adalah menggunakan media pembelajaran geometri ruang berbasis
multimedia. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengembangkan
media pembelajaran geometri ruang berbasis multimedia pada materi
bangun ruang sisi datar untuk siswa SDN Pekuncen kelas V, (2) untuk
mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran geometri ruang
berbasis multimedia yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan
produk berupa media pembelajaran geometri ruang berbasis multimedia
pada materi bangun ruang sisi datar. Pengembangan media ini mengacu
pada model pengembangan CDMAT(Concept, Design, Material
Collecting, Assembly and Testing) yang meliputi 5tahap yaitu concept
(konsep pengembangan), design (perancangan), materiallcollecting
(pengumpulan bahan), assembly (pembuatan media), testing (uji coba
dan evaluasi).

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 545
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Subjek penelitian ini adalah 8 guru SD dan siswa. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengembangan media
pembelajaran berbantuan komputer, angket evaluasi media untuk ahli
media, angket evaluasi media untuk siswa, angket motivasi untuk siswa
terkait dengan penggunaan media pembelajaran, pedoman wawancara
serta tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir.

Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran geometri ruang


berbasis multimedia ini adalah adalah: (1) analisis materi, analisis
perkembangan media di beberapa kelas, analisis karakteristik siswa,
merancang media dengan membuat story board dan flowchart,
mengembangkan media dengan menggunakan Macromedia Flash 8, uji
coba media di UPT SDN Pekuncen Kecamatan Panggungrejo Kota
Pasuruan, menganalisis tes kemampuan awal dan akhir siswa
menggunakan uji t, sehingga diperoleh rata-rata hasil tes kemampuan
akhir lebih besar dari hasil tes kemampuan awal yaitu nilai t hitung =
8,42 > t 0,05:35 = 1,645 jadi H0 ditolak, artinya rata-rata nilai tes akhir
lebih besar dari rata-rata nilai tes awal. (2) Media pembelajaran mampu
memberikan dampak yang positif terhadap motivasi belajar siswa terkait
dengan media pembelajaran yang telah digunakan oleh siswa kelas V
UPT SDN Pekuncen Kota Pasuruan, rata-rata skor tiap butir pada
angket motivasi yaitu diatas 75% dengan demikian termasuk dalam
kriteria ―sangat tinggi‖.

Kata Kunci—media, bangun ruang sisi datar, motivasi siswa

546 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMANFAATAN POWER POINT
PRESENTATION UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA
MATERI GARIS LURUS KELAS VIII DI SMPN 1
JOGOROGO
Eko Iswaji

SMPN 1 Jogorogo, Ngawi; begawanlawu@gmail.com

Kata Kunci — power point, pemahaman konsep, garis lurus

Extended Abstract

Untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu sebagai pelaksanaan


salah satu renstra di bidang pendidikan dan kebudayaan, guru harus
dapat mengembangkan inovasi yang ada pada dirinya semata-mata
untuk keberhasilan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang
direncanakan, dilaksanakan sesuai perencanaannya dan dievaluasi
secara terprogram. Perencanaan dituangkan dalam RPP memenuhi
prinsip pengembangan RPP sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator yang dikembangkan.

Materi pembelajaran garis lurus pada jenjang SMP kelas VIII


merupakan materi yang memerlukan ketelitian dalam proses
pemahamannya. Untuk itu pengembangan bahan ajar menggunakan
power point presentation menjadi salah satu pilihan dalam rangka
mewujudkan keberhasilan pembelajaran matematika di kelas VIII.
Pengembangan bahan ajar pada materi garis lurus diharapkan dapat

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 547
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
membantu peserta didik untuk mencapai indikator pembelajaran yang
telah dikembangkan oleh guru.

Pembuatan slide master, Penyusunan materi dan mengisikannya ke


dalam slide presentation, Pembuatan link tombol dari slide master dan
tombol pada slide tampilan, Penulisan script macro untuk slide
penilaian/evaluasi, Ujicoba bahan ajar oleh pengembang, Penilaian
teman sejawat, Penilaian pelaku ahli di bidang aplikasi komputer/TIK.
Pemanfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran utama, belajar
mandiri peserta didik maupun perbaikan pembelajaran dalam rangkaian
uji coba produk bahan ajar ini menunjukkan bahwa penggunaan
microsoft power point dapat meningkatkan pemahaman konsep garis
lurus pada peserta didik kelas VIII di SMPN 1 Jogorogo.

Dari pengembangan bahan ajar ini, dapat disimpulkan bahwa microsoft


power point dapat bermanfaat bagi pembelajaran pada materi garis lurus
baik digunakan dalam pembelajaran dengan pendampingan oleh guru
maupun kegiatan belajar secara mandiri oleh peserta didik. Beberapa
masukan dari teman sejawat dan masyarakat, diharapkan guru dapat
mengembangkan bahan ajar menggunakan power point untuk semua
materi, dikembangkan dengan memenuhi kaidah pembelajaran yang
baik dan penggunaan teknik aplikasi komputer yang benar, bukan
sekedar membuat bahan ajar dengan bantuan komputer saja.

Daftar Pustaka

Agus Budianto. Trik Soal VBA. Hand Out Pelatihan Komputer.


Dave Meier. 2005. The Accelerated Learning Handbook. Bandung: Kaifa
Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: Pusat Perbukuan.
Wahana Komputer. 2014. 100 Tips dan Trik Macro Excel. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Winkel W.S. 1996. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo.

548 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS IXA
SMP N 13 PEKALONGAN SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)
DENGAN METODE CARD SORT
Abdul Karim
SMP Negeri 13 Pekalongan, Jl. Jenderal Sudirman No. 26, Kota
Pekalongan;
raditawan@gmail.com

Kata Kunci—Motivasi belajar, Aptitude Treatment Interaction, Card


Short, Aptitude Test, Achievement Test

Extended Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi


dan meningkatkan prestasi belajar matematika siswa pada materi
Faktorisasi Suku Aljabar kelas VIIIA semester gasal. Model
pembelajaran yang digunakan adalah Aptitude Treatment Interaction
(ATI) dengan metode Card short. Subyek penelitiannya adalah siswa
kelas VIIIA SMPN 13 Pekalongan pada tahun pelajaran 2015/2016,
dengan jumlah siswa sebanyak 34, terdiri dari 14 siswa putra dan 20
siswa putri. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan
data terdiri dari: (1) Lembar observasi/pengamatan motivasi belajar
siswa, (2) Angket motivasi belajar siswa, (3) Lembar

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 549
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
wawancara/Focussed Group Discussion (FGD) motivasi belajar siswa,
(4) Tes hasil belajar siswa terdiri dari aptitude test dan achievement test,
(5) Alat dokumentasi, dan (6) Kartu soal. Data awal menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa pada materi- materi sebelumnya masih banyak
di bawah nilai KKM, hal ini dipengaruhi motivasi belajar yang rendah
dengan berbagai alasan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi
belajar matematika siswa yang berdampak pada peningkatan hasil
belajar. Perlakuan awal pada siswa dengan menggunakan aptitude
testing, dilanjutkan dengan pengelompokan siswa yang didasarkan pada
hasil aptitude testing. Siswa di dalam kelas diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok yang terdiri dari kelompok siswa yang berkemampuan tinggi,
sedang dan rendah.

Penyampaian materi tetap dilakukan guru dengan menjelaskan melalui


berbagai metode, strategi, dan pendekatan. Selanjutnya kepada masing-
masing kelompok diberikan perlakuan (treatment) yang dipandang
sesuai dengan karakteristiknya. Perhatian dan bimbingan terutama
dilakukan terhadap kelompok rendah. Sedangkan kelompok tinggi dan
sedang didorong untuk belajar mandiri melalui diskusi dalam kelompok.
Setelah diberikan perlakuan (treatment) pembelajaran kepada masing-
masing kelompok melalui penerapan metode mensortir kartu (Card
Sort) dalam kelompok, presentasi hasil diskusi kelompok dilakukan
untuk mengontrol dan menguatkan terhadap hasil diskusi. Data hasil
observasi dan angket motivasi belajar siswa dianalisis secara kuantitatif
dengan menentukan skor total dan persentase yang diperoleh masing-
masing siswa, kemudian berdasarkan hasil persentase tersebut
ditentukan kriteria motivasi belajar siswa secara individu maupun
keseluruhan. Data hasil wawancara/FGD dan dokumentasi dianalisis
secara deskriptif kualitatif sebagai penguatan dari hasil observasi dan
angket motivasi belajar siswa. Data tes hasil belajar yaitu hasil tes siklus
I dan tes siklus II dianalisis untuk mengetahui peningkatan prestasi

550 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model
pembelajaran ATI dengan metode mensortir kartu dapat meningkatkan
motivasi belajar dan prestasi belajar matematika terhadap siswa kelas
VIIIA SMPN 13 Pekalongan tahun pelajaran 2015/2016 dengan
indikator: (1) persentase rata- rata angket motivasi belajar peserta didik
yang awalnya adalah 67% berada pada kategori baik, pada akhir
tindakan menjadi 73% dengan kategori baik.(2) Rata- rata hasil tes
siklus, pada siklus I adalah 67,50 meningkat menjadi 70,74 pada siklus
II.

Gambar 1. Diagram batang tentang angket motivasi dan nilai rata-rata


tes siklus.

Daftar Pustaka
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
RienekaCipta.
Estina Ekawati dan Sumaryanta. 2011. Pengembangan Instrumen
Pembelajaran. Yogyakarta: PPPPTK Matematika

Hobri. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru Dan Praktisi.


Jember: UPTD BPP Dinas Jember

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 551
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Nasution. 2001. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Akasara.
Nurdin, Syafruddin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan
Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Ciputat: Quantum Teaching
L. Silberman, Melvin. 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa
Aktif. Bandung: Penerbit Nusamedia.

Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.


Jakarta: Rajawali

Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

552 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
IMPLEMENTASI PBL MENGGUNAKAN MEDIA
TWO IN ONE DALAM MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN
PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 5
TUBAN
Umirindiyah

SMP Negeri 5 Tuban, Jawa Timu; umirindiyah@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan PBL yang


menggunakan Media Two In One pada mata pelajaran matematika
dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah materi
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai, serta untuk mengetahui
pengaruh penggunaan Media Two In One terhadap kompetensi sikap,
pengetahuan serta keterampilan peserta didik kelas VIIIC di SMP
Negeri 5 Tuban melalui penilaian di setiap fase pembelajaran berbasis
masalah.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yakni tahap perancangan


dan tahap implementasi. Tahap perancangan yang dimaksud adalah
tahap pembuatan Media Two In One, sedang tahap implementasi yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tahap aplikasi penggunaan
Media Two In One sebagai media bantu guru untuk mempermudah
peran guru dalam memberi pemahaman konsep pada peserta didik
terkait dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai melalui model
pembelajaran berbasis masalah.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 553
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tahap perancangan, dalam pembuatan Media Two In One materi
perbandingan ini peneliti meggunakan desain pengembangan media
Four-D. Dengan validasi oleh 3 orang validator dari ahli materi dan ahli
media. Setelah melalui proses validasi, Media Two In One ini
diimplementasikan pada kelas. Sebagai subjek penelitian adalah kelas
VIIIC SMP Negeri 5 Tuban melalui PBL, dalam dua pertemuan selama
6 jam pelajaran ditambah tugas rumah dalam kurun waktu 1 minggu.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa hasil penilaian aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sebelum dilakukan penelitian
diberikan pretes , nilai rata-rata yang diperoleh adalah 2.11 (C) dan di
akhir penelitian diberikan postes nilai yang didapat 3.45 (B), pada fase 1
nilai sikap yang dinilai adalah keaktifan terbesar prosentase aktif
63.89%, fase 2 keaktifan terbesar prosentasenya aktif 50%, pada fase 3
rata-rata sikap ingin tahu, teliti dan tanggung jawab rata-rata nilainya
3.17, pada saat praktik yang menyiapkan alat 91.67%, membaca
prosedur 83.33%, melakukan praktik 100% dan yang ikut
mengembalikan alat 88.89%. Pada fase 4 menilai kemampuan
pemecahan masalah yang dinilai adalah memahami masalah paling
banyak peserta didik mendapatkan nilai 3 (50%), melaksanakan
pemecahan masalah paling banyak peserta didik mendapat nilai 3
(63.89%) dan membuat kesimpulam mendapat nilai paling banyak nilai
3 (66.67%). Selanjutnya, pada fase 5 di akhir pembelajaran dibagikan
angket untuk mengetahui sikap menghargai kegunaan matematika
dalam pemecahan masalah. Hasil angket diperoleh bahwa peserta didik
bersikap baik dan menghargai kegunaan matematika dalam pemecahan
masalah.

Kata Kunci —Media Two In One, Perbandingan, Pembelajaran


Berbasis Masalah (PBL)

554 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI
BELAJAR SISWA DENGAN STRATEGI
PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM
MELALUI MEDIA BEL ME LOG TWEET
(BELAJAR MELALUI BLOG DAN TWITTER)
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA
KELAS IXH DI SMP NEGERI 3 CIBADAK
Iwan Sumantri, S.Pd.
SMP Negeri 3 Cibadak,Jl.Raya Karangtengah no.691kecamatan
Cibadak Kabupaten Sukabumi; iwansumantri2014@gmail.com

Kata Kunci—Flipped Classroom, Interaksi Edukatif, Blog,Twitter

Extended Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi belajar siswa


dengan strategi pembelajaran Flipped Classroom melalui media Blog
dan Twitter. Jenis Penelitian in adalah penelitian tindakan kelas yang
dilakukan sebanyak tiga siklus dengan materi kesebangunan dan
kekongruenan. Adapun subyek penelitian ini adalah siswa kelas IXH
SMP Negeri 3Cibadak Kabupaten Sukabumi pada tahun pelajaran
2015/2016.

Dalam sistem belajar mengajar yang sifatnya klasikal (bersama-sama


dalam suatu kelas), guru harus berusaha agar proses belajar mengajar
mencerminkan komunikasi banyak arah. Dimana mengajar bukan
sekedar proses pemberian informasi semata tanpa diikuti upaya
mengembangkan mental, fisik dan penampilan diri secara optimal.
Proses belajar adalah perubahan didalam diri siswa (seseorang) yang

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 555
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
terjadi akibat hasil pengalaman yang diperolehnya pada saat berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya, termasuk belajar matematika. Untuk
memberikan hasil belajar yang lebih baik dan bermakna serta adanya
interaksi belajar siswa, maka dilakukanlah PTK ini dengan penerapan
strategi pembelajaran Flipped Classroom melalui media Bel Me Log
Tweet (Belajar Melalui Blog dan Twitter) yang mengacu kepada
bagaimana siswa belajar selain kepada apa yang ia pelajari.

Dengan desain PTK yang dimulai dengan kajian teori (perumusan


masalah), rencana pembelajaran I (Pelaksanaan Tindakan I),
Pengamatan dan Pengumpulan Data I, Analisis dan refleksi I, sehingga
ditemukan permasalahan baru hasil refleksi sehingga perlu mengadakan
siklus berikutnya yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dimana
komponen tindakan (acting) dengan pengamatan (observing) dijadikan
sebagai satu kesatuan sesuai dengan pelaksanaan dilapangan dimana
kegiatan tersebut bersama-sama dilaksanakan dengan cara inkuiri
reflektif kolaboratif bersama guru mata pelajaran sebanyak 3 (tiga)
siklus/putaran, dengan prosedur: 1) identifikasi masalah, yang disadari
oleh guru yaitu masalah sistem belajar mengajar yang menyangkut
interaksi pembelajaran; 2) analisis fakta dan temuan, sebab-akibat
kurangnya interaksi belajar siswa; 3) rencana umum, berupa
perencanaan pengajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw; 4) pelaksanaan tindakan, sesuai dengan rencana
yang telah disiapkan; 5) evaluasi, untuk menetapkan kekurangan-
kekurangan dari hasil observasi

Pada siklus ke-1 secara rata-rata interaksi belajar siswa yang diobservasi
mencapai kriteria penilaian cukup (3,125), pada siklus ke-2 terjadi
peningkatan sebesar 0,75 yaitu dari 3,125 menjadi 3,875 termasuk
kedalam kriteria baik, sedangkan aktivitas guru dalam mengefektifkan
strategi pembelajaran Flipped Classroom dengan media Bel Me Log

556 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tweet juga mengalami peningkatan sebesar 0,07 dari siklus ke-1 ke
siklus ke-2, sehingga aktivitas guru sudah masuk dalam kriteria baik.
Karena pada siklus ke-3 sudah mencapai rentangan 4 sampai dengan 5,
maka siklus selanjutnya dihentikan.

Kesimpulan hasil penelitian adalah interaksi siswa dengan guru, guru


dengan siswa, siswa dengan siswa dapat berjalan dengan baik, apabila
guru melaksanakan tugas dan fungsinya dalam proses belajar mengajar,
menyusun RPP, melaksanakan prosedur mengajar atau melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas (rumah) dengan
optimal, dan menciptakan kondisi belajar mengajar yang melibatkan
siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, membangkitakan
motivasi siswa, peragaan dan pengajaran lebih baik dari siklus ke siklus,
sehingga konsep strategi pembelajaran Flipped Classroom dengan
media Bel Me Log Tweet pada pembelajaran matematika sesuai dengan
tuntutan pengajaran matematika saat ini.

Daftar Pustaka
Ad.Rooijakkers. 1989. Mengajar dengan Sukses (Petunjuk untuk
merencanakan dan menyampaikan
pengajaran).Jakarta:PT.Grasindo.
Dean N. Shimamoto. 2012. Implementing a Flipped Classroom: An
Instructional Module. Jurnal internasional. University of Hawaii
Manoa Honolulu, Hawaii, U.S.A.
Hadari Nawawi. 1982. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung
Agung
Johnson, Graham Brent. 2013. Student Perceptions of The Flipped
Classroom. Columbia: The University Of British Columbia.
Jonathan Bergmann, Aaron Sams. 2012. Flip You Classrom , Reach
Every Student In Every Class Every Day.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 557
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Marlowe, Natalie. 2012. The effect Of The Flipped Classroom On
Student Archievement And Stress. Jurnal Internasional Volume
9, Issue 3 : The George Washington University.
Moh Uzer Usman. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Penerbit
PT Remaja Rosdakarya
Nasution S . 1989. Berbagai Pendekatan Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bina Aksara.
Nurhadi dkk. 2000. Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.
Malang :UN Malang.
Pasaribu,LL dan Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Tarsito.
Roestiyah,NK . 1994 Masalah Pengajaran Sebagai suatu Sistem.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman,A.M . 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Raja Gratindo Persada.
Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2006. Penetian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Supinah. 2008. Strategi Pembelajaran.Yogyakarta:PPPPTK Matematika.
Suryosubroto,B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wardani, I.GAK, Kuswaya Wihardit, Noehi Nasution. 2005. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta:Universitas Terbuka.
Walvoord dan Virginia Johnson Anderson. 1998. Grading Efektif.

558 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MODUL
MATEMATIKA REALISTIK MATERI
BENTUK ALJABAR UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII
SMP SUKOSARI BONDOWOSO TAHUN
PELAJARAN 2015-2016
Widarso Pujianto EP.

SMP Negeri 1 Sukosari, Bondowoso; widarso78ut@gmail.com

Kata kunci—Modul, Realistik, Pemahaman Matematika

Extended Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kualitas pengembangan


modul matematika realistik materi bentuk aljabar untuk meningkatkan
pemahaman matematik pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukosari
Bondowoso ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and
development).

Ide dasar penelitian pembelajaran ini diawali adanya permasalahan


materi bentuk aljabar, yakni kesulitan siswa dalam materi bentuk aljabar
yang bersifat abstrak. Sebagai contoh soal dalam bentuk aljabar,
misalnya hasil dari 4x + 2y + 2x  5y. Soal ini dapat diselesaikan dengan
menjumlahkan suku-suku sejenisnya, namun siswa masih sulit
membedakan antara koefisien dan variabel (peubah), serta sulit
memahami cara operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian,

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 559
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pemangkatan, dan pembagian. Hal ini terbukti dari rendahnya hasil
belajar mereka. Identifikasi hambatan belajar siswa tersebut antara lain
dituliskan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Identifikasi Hambatan Belajar Siswa


No Identifikasi Hambatan/Tantangan Upaya
1 Konsep Abstrak, sulit Dibuat alat peraga
dibayangkan karena yang dapat
tidak dapat diamati, mengkongkritkan
dipegang dan siswa atau gambar yang
mudah lupa mudah diamati
sehingga lebih
mudah diingat siswa.
Agar mandiri dalam
belajar dibuat CD
Pembelajaran
2 Aktivitas Belajar Masih perlu bimbingan Dibuat modul
guru pembelajaran
3 Kondisi Belajar Proses membosankan Mengunakan
pendekatan realistik

Penelitian pengembangan dilakukan dengan mengacu pada prosedur R


& D dari Borg & Gall melalui beberapa modifikasi yang terdiri atas
langkah-langkah berikut: (1) studi pendahuluan dan pengumpulan data,
(2) penyusunan modul, (3) validasi modul dilanjutkan revisi, (4) focus
group discussion dilanjutkan revisi hasil focus group discussion, (5) uji
coba lapangan awal, (6) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan
awal, (7) uji pelaksanaan lapangan, (8) revisi hasil uji pelaksanaan
lapangan.

Modul matematika realistik yang dihasilkan telah valid karena telah


memenuhi dua jenis validitas, yaitu: validitas isi dan validitas konstruk.

560 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
validitas isi karena dalam proses pengembangannya telah disesuaikan
dengan prosedur R & D dari Borg & Gall. Sedangkan ditinjau dari
validitas konstruk dimana penilaiannya berdasarkan keterkaitan antar
berbagai komponen yang menyusun produk telah divalidasi oleh dua
orang ahli materi dan dua orang ahli media. Modul yang dikembangkan
dalam penelitian ini, telah memenuhi kriteria praktis berdasarkan respon
siswa diperoleh skor yang baik. Dan modul ini telah efektif karena rata-
rata ketuntasan hasil belajar mencapai lebih dari 80% siswa. Dari ketiga
kriteria tersebut maka modul ini telah memenuhi kriteria valid, praktis
dan efektif.

Daftar Pustaka
Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan. Jember: Pena
Salsabila.
Puspita, M dkk. 2014. Pengembangan Modul Bilingual Bergambar
Terhadap Minat Belajar Siswa pada Tema Energi Di Alam Sekitar.
Unnes Science Education Journal USEJ 3 (2) (2014). Universitas
Negeri Semarang. (Online).
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej. Diakses 10 Juli 2015
Sobel, M.A. dan Maletsky, E.M. 2001. Mengajar Matematika.
Terjemahan oleh Suyono. 2003. Jakarta: Erlangga.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : Rosdakarya.
Turmudi. 2010. Pembelajaran Matematika: Kini dan Kecenderungan
Masa Mendatang, dalam Teori, Paradigma, Prinsip, dan
Pendekatan Pembbelajaran MIPA dalam Konteks Indonesia.
Bandung: FPMIPA UPI.
Wena, Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.
Jakarta: Bumi Aksara.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 561
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA
SISWA (LKS) BERBASIS KOMIK PADA
MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL DI KELAS VII SMPN 2
KETAPANG

Zaifullah Cahyadi, S.Si.

SMPN 2 Ketapang; zaifullahcahyadi@yahoo.co.id

Abstrak

Permasalahan di SMP Negeri 2 Ketapang adalah rendahnya hasil


belajarsiswa dalam mata pelajaran matematika. Tuntutan pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan yaitu tercapainya hasil belajar
siswa yaitu ≥ 76. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk
mengembangkan salah satu perangkat pembelajaran yaitu LKS. LKS
dalam penelitian ini dipadukan dengan komik, yaitu salah satu bahan
bacaan yang digemari siswa. Komik memiliki beberapa keunggulan,
salah satunya yaitu memiliki cerita, gambar, dan bahan yang menarik
serta komunikatif. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul ―Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berbasis Komik Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Di Kelas
VII SMPN 2 Ketapang‖. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
LKS berbasis komik yang layak digunakan dalam pembelajaran.

562 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan LKS yang memenuhi
criteria valid, praktis, dan efektif. Model pengembangan LKS tersebut
mengacu pada model 4-D (Four D Models) yang telah disesuaikan
dengan penelitian ini sehingga menjadi tiga tahap, yaitu 1) Define, 2)
Design, dan 3) Develop. Sebagai obyek penelitian yaitu siswa kelas VII
A SMP Negeri 2 Ketapang, Sampang.

Hasil penelitian ini berupa LKS berbasis komik yang memenuhi kriteria
valid, praktis, dan efektif. LKS berbasis komik ini mendapatkan rata-
rata total 4,25 dan 3,92. LKS berbasis komik dinyatakan dapat
digunakan dengan revisi kecil. Berdasarkan hasil uji coba, LKS berbasis
komik memenuhi kriteria efektif. Keefektifan ini didapatkan dari hasil
belajar siswa secara klasikalyaitu 100% dan repon positif siswa yaitu
93,8%.

Kata Kunci—Persamaan Linear Satu Variabel, LKS, Model 4-D

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 563
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN APLIKASI BAHAN AJAR
BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA
SISWA SMP KELAS VII MATERI
TRANSFORMASI
Sri Endang Supriyatun, S.Pd.

SMP Negeri 4 Metro Lampung, Jl. Paria 15A Iringmulyo Metro;


sriendank@gmail.com

Kata Kunci—aplikasi android, transformasi, pemahaman matematis

Extended Abstract

Tujuan penelitian pengembangan ini yaitu mengembangkan aplikasi


android yang layak digunakan dalam pembelajaran matematika SMP
untuk siswa kelas VII pada materi transformasi. Hal ini dilakukan
karena bahan ajar yang gunakan masih dalam bentuk cetak dan tidak
praktis untuk dibawa pada saat siswa bepergian karena berat dan tebal,
selain itu juga bahan ajar yang ada terkesan monoton sehingga siswa
tidak tertarik untuk membacanya. Berbeda dengan smartphone yang
setiap saat siswa selalu membawanya kemanapun siswa pergi, sehingga
pada saat siswa ingin belajar, siswa segera dapat membuka aplikasi
yang ada di dalam menu smartphone tersebut. Selain itu juga
ditemukan masalah yaitu bahwa tingkat pemahaman konsep matematis
siswa kurang. Berdasarkan data yang diperoleh, hanya 34% siswa yang
tuntas dalam sebuah ulangan harian. Penyebab rendahnya tingkat
pemahaman konsep matematis diduga salah satunya adalah
ketidakpraktisan bahan ajar.

564 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE yaitu
analysis, design, development, implementation dan evaluation. Pada
tahap implementasi, produk yang telah diuji kelayakannya digunakan
dalam pembelajaran di kelas. Melalui penelitian tindakan kelas,
diharapkan dapat diketahui keefektifan bahan ajar android dalam
meningkatkan pemahaman matematis siswa. Penelitian ini terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil uji
kelayakan pengembangan produk bahan ajar berbasis android menurut
ahli media yaitu 63,16% dan menurut ahli materi yaitu 74,74%. Hasil ini
termasuk dalam kriteria baik sehingga produk ini layak
diimplementasikan dalam pembelajaran. Sementara itu hasil dari
pelaksanaan penelitian tindakan kelas, pencapaian tes pemahaman
matematis siswa pada siklus I, 38% siswa tuntas dengan rerata nilai 2,36
pada skala 4. Adapun hasil tes pemahaman matematis yang dicapai pada
siklus II, 76% siswa tuntas dengan rerata3,11. Hal ini menunjukan
bahwa penguasaan pemahaman matematis siswa meningkat setelah
menggunakan bahan ajar berbasis android.

Daftar Pustaka

Alam. 2012. Peningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi


Matematika Siswa SD Melalui Pendekatan Realistic Mathematics
Education (Rme). Makalah Seminar UNY.
Bandono. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. dari bandono.web.id:
http://bandono.web.id. Diakses tanggal 17 Maret 2015.
Depdiknas. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Dewiatmini, P. 2010. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Pada Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 14
Yogyakarta Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD). Yogyakarta:
eprints.uny.ac.id.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 565
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Gerantabee F, dkk. 2012. Adobe® Flash® Professional CS6 Digital
Classroom. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Kesumawati, N. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran
Matematika Palembang: Universitas PGRI Palembang
Lestari, S.W. 2013. Penerapan Model Pembelajaran M Apos Dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Kalkulus II.
Tesis dipublikasikan. Tesis dipublikasikan. Jakarta: Universitas
Terbuka
Mulyana, E. 2004. Pembelajaran_Kolb-Knisley http://file.upi.edu Diakses pada
tanggal 12 Agustus 2015.
Mustaji. 2011. Pemanfaatan Multi Media Untuk Meningkatkan Kualitas
Pendidikan. HYPERLINK "http://pasca.tp.ac.id" http://pasca.tp.ac.id
Diakses pada tanggal 24 april 2015.
Purnomo, J. 2015. Inovasi Media Software Komputer. Yogyakarta: P4tk
Matematika.
Putra, N. 2011. Research And Development. Jakarta: Rajawali Pres.
Putrayasa, I. B. 2012. Bahan Kuliah Landasan Pembelajaran. Medan: Unimed.
Setiawan, T. 2010 Aplikasi Android dari Flash CS6 dan action Script 3.
Semarang: Pustekom.
Sadjati, I.M. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka
Siddiq, M. D. 2008. Peran Bahan Pembelajaran Dalam Kegiatan
Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. 2011. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV
Alfabeta.
Sutawijaya & Dahlan, J.A. 2011. Teoritis Model Pembelajaran Inkuiri. Jakarta:
Universitas Tebuka.
Sutikno, M. S. 2007. Menggagas Pembelajaran efektif. Mataram: NTP Press.
Utari, Sumarmo. 2014. Pengembangan Hard Skill Dan Soft Skill Matematik
Bagi Guru Dan Siswa Untuk Mendukung Implementasi Kurikulum
2013. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika
ProgramPasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung. Vol 1. hal 4-15.
Wikipedia. 2015. perangkat Lunak., tersedia pada alamat wikipedia.org/.
Diakses 18 Maret 2015
Wiyani, N. 2013. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

566 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Yuwono, I. 2011. Seminar dan Workshop Pendidikan Matematika. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Zukhrufurrohman & Cholis Sa'dijah. 2012. Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika Berbahasa Inggris Berbasis Mobile Web
pada Materi Trigonometri untuk Siswa kelas X SMA. jurnal-
online.um.ac.id, 10.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 567
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
ALAT PERAGA PERKALIAN SUKU DUA
DENGAN SUKU DUA
Antonius Suwaryadi
SMP 1 Pajangan, Kamijoro, Sendangsari Pajangan, Bantul;
SUWARYADI.ANTON@gmail.com

Kata Kunci— Perkalian suku dua, Alat peraga, Blok

Extended Abstract

Pengembangan Alat Peraga Perkalian Suku Dua dengan Suku Dua


digunakan sebagai alat bantu bertujuan memperjelas dan
mempermudah dalam mencari hasil perkalian suku dua dengan suku dua
dan memperlama daya ingat siswa pada pembelajaran materi perkalian
suku dua dengan suku dua, dengan cara menganggap bahwa perkalian
suku dua dengan suku dua sebagai luasan persegi panjang. Dan yang
terpenting adalah sebagai sarana siswa untuk mendapatkan pengalaman
yang berbeda sehingga pembelajaran matematika menjadi menarik dan
menyenangkan serta bermakna.
Manfaat yang penulis harapkan, media pembelajaran tersebut dapat
digunakan oleh penulis sendiri dan guru matematika lain sebagai media
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa pada
pembelajaran matematika. Selain itu dapat digunakan oleh siswa untuk
belajar secara mandiri. Media pembelajaran yang penulis kembangkan
terdiri dari satu papan besar ukuran 100 cm × 100 cm yang dibuat dari
kertas karton yang diberi gambar garis duasumbu X dan Y sebagai
bidang koordinat Kartesius. Blok persegi ukuran 10 cm × 10 cm warna
merah dan kuning sebanyak 10 pasang, Blok Persegi panjang ukuran 10
cm × 2 cm warna merah dan kuning sebanyak 30 pasang. Blok Persegi
ukuran 2 cm × 2 cm warna merah dan kuning sebanyak 50 pasang.
Dengan meperhatikan papan peraga yang dibuat guru harapannya siswa

568 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
juga dapat membuatnya sendiri sebagai alat bantu belajar menyelesaikan
perkalian suku dua dengan suku dua.

Dari hasil uji coba di SMP 1 Pajangan Bantul menggambarkan tingkat


pemahaman siswa dalam menyelesaikan perkalian suku dua dengan
suku dua dengan bantuan alat peraga perkalian suku dua dengan suku
dua tergolong tinggi dan membantu dalam memahami perkalian suku
dua dengan suku dua, menjadikan pelajaran lebih tidak membosankan.

Daftar Pustaka

Euis Suryaningsih. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan


Menggunakan Alat Peraga Kartu Bertanda di Kelas IV SD. Pontianak:
FKIP Universitas Tanjungpura.
Ahmadin Sitanggang, Drs, M.Pd. 2013. Alat Peraga Matematika Sederhana
Untuk Sekolah Dasar. Sumatera Utara: LPMP.
Virlia Zuhanisa dan Sumardi. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Pada Materi Pecahan Dengan Media Alat Peraga Matematika Bagi
Siswa Kelas VIIb SMP 2 Gatak Tahun Pelajaran 2012/201. ,Makalah
disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Surakarta:
UMS Tanggal 15 Mei 2013.
Nina Nur Inayah. 2008. Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa. Jakarta: FITK Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.
Estina Ekawati dan Sumaryanta. 2011. Pengembangan Instrumen Penilaian
Pembelajaran SD/SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika, Kementrian
Pendidikan Nasional.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 569
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
UPAYA PENGEMBANGAN MODUL
PEMBELAJARAN MATERI KOMPOSISI
TRANSFORMASI GEOMETRI DENGAN MODEL
PROBLEM BASED LEARNING
Triana Hardiningsih,S.Pd
SMA N 1 Purwodadi, Jl. R. Suprapto No.82,
Purwodadi;triana_maryanto@yahoo.co.id

Kata Kunci— Pengembangan, Modul, Problem Based Learning

Extended Abstract

Pada Matematika Peminatan, pemerintah belum/tidak menyediakan


buku paket. Untuk membantu peserta didik dalam mempelajari materi
Komposisi Transformasi Geometri yang merupakan materi kelas XII
MIPA Matematika Peminatan semester ganjil maka peneliti merasa
perlu mengembangkan modul berbasis problem based learning dalam
rangka membantu peserta didik untuk belajar mandiri, memahami
materi, dan mengerjakan soal yang langsung dapat dikoreksi hasil
jawabannya.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwodadi dengan uji coba


lapangan adalah peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1
Purwodadi Grobogan semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016
dengan jumlah 40 orang. Validator modul untuk ahli materi beserta ahli
kurikulum dan pembelajaran adalah guru kelas XII SMA N 1 Kradenan,
sedangkan ahli media dan ahli menulis adalah guru Bahasa Indonesia
SMA Negeri 1 Purwodadi. Adapun ahli lapangan adalah guru
matematika kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 1 Purwodadi.

570 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Penelitian pengembangan modul ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu
dari bulan Juli 2015 sampai bulan November 2015, dimulai dari tahap
perencanaan penelitian, dilanjutkan tahap pelaksanaan, kemudian tahap
analisis data dan terakhir tahap penyusunan laporan. Dengan
menggunakan model Four-D yang diadaptasikan menjadi model 4-P,
yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran.
Penerapan langkah utama dalam penelitian tidak hanya merunut versi
asli tetapi disesuaikan dengan karakteristik subjek dan tempat asal
examinee. Di samping itu model yang akan diikuti disesuaikan dengan
kebutuhan pengembangan di lapangan. Alasan pemilihan penelitian ini
karena peneliti mengajar di sekolah ini dan adanya kesediaan sekolah
memberikan informasi.

Ada enam instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu lembar
motivasi belajar peserta didik, lembar validasi, lembar observasi, lembar
angket respon peserta didik, pedoman wawancara, dan metode
dokumentasi. Selain lembar motivasi belajar peserta didik, instrumen
yang digunakan menggunakan instrumen peneliti lain dengan
pertimbangan instrumen tersebut sesuai dengan penelitian
pengembangan yang sedang diteliti dan telah melalui validasi kepada
ahli instrumen, serta keterbatasan waktu peneliti.

Hasil validasi ahli materi, kurikulum dan pembelajaran dengan rerata


skornya 3,5 termasuk kriteria baik, sedangkan hasil validasi media dan
menulis rerata skornya 3,3 yang menunjukkan kriteria baik .
Kesimpulannya menunjukkan draft modul valid digunakan pada
lapangan dengan revisi. Setelah direvisi, para validator diberitahu dan
ditunjukkan modul revisi kemudian modul diujicobakan ke peserta didik
kelas XII MIPA 1 SMAN 1 Purwodadi. Berdasarkan hasil respon
peserta didik, modul direvisi lagi dan siap untuk disebarkan dan
diproduksi dengan jumlah terbatas, ditaruh di perpustakaan SMAN 1
Purwodadi.

Kesimpulan dari penelitian pengembangan modul ini adalah modul

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 571
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
pembelajaran yang dikembangakan di SMA dengan model problem
based learning valid dan praktis, dan dengan menggunakan modul
pembelajaran menyebabkan aktivitas peserta didik kelas XII MIPA di
SMAN 1 Purwodadi meningkat.
Terima kasih kepada Kepala SMA N 1 Purwodadi; ahli materi,
kurikulum dan pembelajaran Bapak Widodo, S.Pd, M.Pd; ahli media
dan menulis Ibu Dra. Erlyana Dwi Prastyowati, M.Pd, peserta didik
kelas XII MIPA 1 SMA N 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 2015/2016,
observer Ibu Fattayati, S.Pd, Ibu tersayang Hj. Kartini dan suami
tercinta Maryanto, S.Pd

Daftar Pustaka
Adi Wijaya. 2015. Desain Penelitian Pengembangan (Bahan Ajar). Sleman
:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika.

Asep Jihad & Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi
Pressindo.
Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam
Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Depdiknas.
Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta : Diva
Press.

Erman Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika


Kontemporer. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia.

Herman Hudoyo. 2000. Pengembangan Kurikulumdan Pembelajaran


Matematika. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Guru


Implementasi Kurikulum 2013 SMA/MA dan SMK/MAK
Matematika. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

572 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Miftahul Huda. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu
Metodis da Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Modenov, dkk. 1965. Geometric TransformationsVolume 1 : Euclidean and
Affine Transformations. New York. Academic Press.
Muhibbin Syah. 2014. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Novianto Kurnia. 2014. Matematika SMA Kelas XII Peminatan MIPA. Jakarta:
Yudhistira.
Oemar Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Permendikbud RI Nomor 59 Taun 2014 Lampiran II
Permendikbud RI No. 64 Tahun 2013 Lampiran II
Permendikbud RI No. 103 Tahun 2014 Lampiran II
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional.
Putri Nurika Anggraini. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran
Matematika Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning (PBL)
Pada Materi Peluang Kelas VII SMP. Skripsi. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rostina Sundayana. 2014. Media dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2013. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukino. 2015. Matematika Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Suwah Sembiring,dkk. 2015. Buku Siswa Matematika untuk SMA/MA Kelas XII
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Bandung: Sewu.
Widyoko, E.P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Jakarta: Pusat Bahasa.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 573
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN
TERBIMBING DENGAN BANTUAN GEOGEBRA
PADA MATERI PARABOLA
(MOGE PARABOLA)
Nina Isti Prabandari, S.Pd.
SMA N 2 Wonosobo, Wonosobo, 56361; nhihennha@gmail.com}

Kata Kunci—pengembangan dan geogebra, modul pembelajaran


parabola dengan bantuan geogebra, parabola pusat O(0,0) dan
parabola pusat P(a,b)

Extended Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media


pembelajaran matematika pada materi parabola yang valid, praktis dan
efektif.

Subjek ujicoba penelitian ini adalah siswakelas XI MIA SMAN 2


Wonosobo Semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016. Dipilih salah
satu kelas sebagai kelas uji coba, kelas simulasi kecil 6 siswa, uji
keterbacaan 3 siswa dan uji keterbacaan 1 siswa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Prosedur


pengembangan menggunakan metode penemuan terbimbing dengan
bantuan aplikasi geogebra. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dengan pengamatan, angket dan dokumentasi. Instrumen
pengumpulan data terdiri dari angket analisis kebutuhan, Angket
identitas perilaku awal siswa, lembar validasi isi modul, lembar validasi
modul, Instrumen respon guru dan murid terhadap modul.

574 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Berdasarkan hasil analisis data validasi dan uji coba, diperoleh modul
pembelajaran parabola dengan bantuan geogebra yang berkualitas baik,
karena dinyatakan valid dengan rata-rata 85% dan memenuhi kriteria 1)
validasi isi modul 82,5%; 2) respon siswa terhadap modul 80,3%; 3)
respon guru terhadap modul 84,5%.

Daftar Pustaka
Dahar, Wilis. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.

Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran Kurikulum KTSP SMA. Jakarta


Direktorat Pembinaan SMA.
Dimyati. 1999. Belajar dan pembelajaran, Departemen Pendidikan dan
kebudayaan bekerja sama dengan Rineka Cipta. Jakarta.
Hamdani. 2011. Strategi BelajarM engajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hujojo, Herman. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan


Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional.
Permendikbud RI Nomor 54 tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi
Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru
Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah
Prastowo, Andi. 2011. Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press
Purwanto. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta, Thiagarajan.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Smaldino,dkk. 2011. Instructional Technologi dan Media Learning, Teknologi
Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta : Kencana

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 575
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Suparman. M. Atwi. 2004. Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Rusman. 2011. Model–Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sulasih. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Tesse Lari Berbasis
Inkuiri dengan menggunakan ICT. Tesis Magister Pendidikan PPs
UniversitasNegeri Surabaya. 2011
Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

576 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
MATEMATIKA PROGRAM LINIER BERBASIS
MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DI KELAS XI IPA SMAN 1 CILEGON
Erny Fiany Syah, M.Pd.
SMAN 1 Cilegon, Jl. KH. TB. Imail Kavling Blok F, Cilegon;
erny.fianysyah@yahoo.com

Kata Kunci—penelitian pengembangan, modul matematika


program linier, model pembelajaran berbasis masalah, pendekatan
saintifik

Extended Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prosedur dan kualitas hasil


pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Program Linier
Berbasis Masalah dengan Pendekatan Saintifik di Kelas XI IPA SMAN
1 Cilegon. Subjek evaluasi dan ujicoba penelitian ini adalah siswa Kelas
XI IPA SMAN 1 Cilegon Semester Ganjil Tahun Pembelajaran
2015/2016. Dipilih salah satu kelas sebagai kelas uji coba 30 siswa,
kelas simulasi 6 siswa, dan kelas uji keterbacaan 3 siswa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Prosedur


pengembangan yang digunakan adalah Model Pengembangan
Pembelajaran MPI Modifikasi. Tahapan pengembangan modul terdiri
dari tiga (3) tahap yaitu pendefinisian, perancangan, dan pengembangan.
Tahap pendefinisian meliputi identifikasi kebutuhan pembelajaran,
perumusan kompetensi dasar, identifikasi perilaku dan karakter awal
siswa, analisis pembelajaran, dan perumusan indikator pencapaian

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 577
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kompetensi siswa. Adapun tahap perancangan meliputi penyusunan
strategi pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dan penyusunan tes hasil belajar (THB) serta perancangan awal bahan
pembelajaran. Tahap pengembangan meliputi telaah para ahli seperti
ahli isi materi, ahli media pembelajaran dan guru praktisi serta diakhiri
dengan analisis dan revisi peyempurnaan. Pada tahap pengembangan ini
juga dilakukan evaluasi berupa uji keterbacaan dan simulasi
pembelajaran serta diakhiri juga dengan analisis dan revisi
penyempurnaan. Setelah itu dilakukan uji coba lapangan serta diakhiri
dengan analisis dan revisi penyempurnaan untuk menjadikan produk
akhir. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah tes, pengamatan,
angket dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data terdiri dari
lembar validasi modul, lembar pengamatan kemampuan guru mengelola
pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, angket respon siswa
dan tes hasil belajar.

Hasil analisis data validasi, evaluasi dan uji coba terhadap Modul
Matematika Program Linier yang dikembangkan diperoleh bahwa
modul dinyatakan valid oleh para ahli dengan skor rata-rata 4,51
berkategori baik dan memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu: 1) skor
rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah 4,49
berkategori baik, 2) durasi aktivitas siswa dalam pembelajaran efektif
sesuai waktu ideal toleransi 10%, 3) respon siswa terhadap
pembelajaran positif dengan skor rata-rata 4,00 berkategori setuju, 4)
tes hasil belajar: a) validitas butir yang dihitung dengan rumus Korelasi
Product Moment dengan rtabel (30;5%) berkategori minimal sedang, b)
reliabilitas tes dalam kategori tinggi dengan koefisien Alpha Cronbach
0,63, dan c) semua butir tes bersensitivitas baik/sensitif untuk
pembelajaran. Dengan memperhatikan hasil analisis data tersebut di
atas, maka kesimpulan penelitian pengembangan ini adalah modul yang

578 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
dilembangkan dengan prosedur Model Pengembangan Pembelajaran
MPI Modifikasi adalah berkualitas baik.

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis


sampaikan kepada: Kepala PPPPTK Matematika, Kepala SMA Negeri 1
Cilegon, Agus Dwi Wibawa, S.Pd., M.Si. (Widyaiswara PPPPTK
Matematika) dan Dr. Yayat Ruhiat, M.Si. (Dosen UNTIRTA Serang )
selaku penyunting modul, Dr. Agung Lukito, M.S. (PPs Pend.
Matematika UNESA Surabaya) selaku Validator Ahli Isi Materi dan Dr.
Robinson, M.Pd. (Pustekom) selaku Validator Ahli Media; Maduarti
Purwaningsih, M.Pd., Ida Nur Afita R.E.,S.Pd., Rita Resmiati,S.Pd., dan
Reni Rosmilia,S.Pd. (Guru Matematika SMAN 1 Cilegon) yang
berturut-turut sebagai validator praktisi, guru model, pengamat guru
model, dan pengamat siswa ujicoba. Semoga segala bimbingan,
bantuan, dan dorongan dalam penyelesaian penelitian ini mendapatkan
balasan berlimpah.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
_______. 2007. Manajeman Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer,Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran Kurikulum KTSP SMA.
Jakarta:Direktorat Pembinaan SMA.
Hastuti, Rini.2011. ―Pengembangan Perangkat Pembelajaran Tabung dan
Kerucut Berdasarkan Masalah (PBI) di Kelas IX SMP Negeri 2 Madiun‖.
Tesis Magister Pendidikan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.
Ibrahim, Muslimin. 2005. Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Latar
Belakang, Konsep Dasar dan Contoh Implementasinya. Surabaya: Unesa
University Press.
Kemdikbud RI. 2014. Permendikbud RI Nomor 59 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMA/MA. Jakarta: Kemdikbud RI.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 579
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Kemdikbud RI. 2014. Permendikbud RI Nomor 104 tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar pada Pendiidkan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Kemdikbud RI.
Kemdikbud RI. 2015. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum-2013
Tahun 2015. Jakarta: Badan Pengembangan SDM P&K dan Penjaminan
Mutu Pendidikan.
Nur, Muhamad. 2011. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:
PSMS Unesa.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Putra, Nusa. 2011. Research & Development.Penelitian dan Pengembangan:
Suatu Pengantar. Jakarta: Grafindo.
Ratumanan, TG dan Theresia Laurens. 2006. Evaluasi Hasil Belajar yang
Relevan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surabaya: Unesa
University Press.
Rusman. 2011. Model- Model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya,Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Shadiq, Fadjar. 2011. ―Pengembangan Modul untuk Guru SMK Guna
Peningkatan Pemahaman dan Penerapan Lima Tujuan Pelajaran
Matemetika‖ dalam Edumat Jurnal Edukasi Matematika, Vol. 2 No. 3,
Juni 2011:195-206. Yogyakarta: P4TK Matematika.
Smaldino, dkk. 2011. Instructional Technology dan Media For Learning,
Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suparman, M Atwi. 2004. Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B. 2010. Perencanan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu
Tinjauan Konsetual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

580 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PEMBALAJARAN INKUIRI DENGAN
ALAT PERAGA RUMUS CINTA DALAM
PERSEGI PANJANG KREASI PADA
TRIGONOMETRI RUMUS SUDUT
RANGKAP KELAS XII DI SMA NEGERI 1
KEDIRI
Sunyoto, S.Pd., M.Si.
SMA Negeri 1 Kediri, sunyoto.kdr@gmail.com

Kata Kunci— Alat peraga, Persegi panjang Kreasi, Rumus cinta,


Inkuiri

Extended Abstract

Materi Trigonometri Sudut Rangkap diberikan dikelas XII_MIPA pada


mata pelajaran matematika peminatan kurikulum 2103, sedangkan pada
kurikulum KTSP materi ini diberikan di kelas XI_IPA semester I.
Materi ini sangat esensial karena merupakan materi prasyarat bagi
materi Limit Fungsi Trigonometri, Turunan Fungsi Trigonometri, dan
Integral Fungsi Trigonometri. Selain itu juga pada mata pelajaran
Fisika, misalnya pada perpaduan gelombang dan pegas.

Pada kenyataannya materi Trigonometri Sudut Rangkap ini dari tahun


ke tahun merupakan salah satu materi yang menjadi momok bagi siswa.
Materi ini disamping banyak sekali rumus-rumus yang harus dipahami
(dihafal), pada penerapannya memerlukan penalaran yang cukup tinggi.
Berbagai upaya telah dilakukan peneliti untuk dapat meningkatkan daya
serap pada materi ini, namun belum mendapatkan hasil yang

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 581
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
memuaskan. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh buku-buku SMA
yang ada, menurut sepengetahuan peneliti pendekatan penurunan rumus
sulit untuk dipahami siswa. Misalnya lingkaran satuan dengan rumus
jarak untuk menemukan rumus cosinus jumlah, kenyataanya banyak
siswa yang tidak paham, mungkin pendekatan ini kurang terstruktur.

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pembelajaran


inkuiri menggunakan alat peraga bangun persegi panjang terbuat dari
mika, di dalamnya terdapat bangun segitiga siku-siku. Alat ini
digunakan untuk memahami rumus cosinus jumlah sekaligus sinus
jumlah. Dengan pendekatan ini siswa diberi kebebasan untuk
mendapatkan rumus cosinus jumlah lebih dahulu atau sinus jumlah,
karena keduanya langsung bisa didapatkan. Karena kepraktisan persegi
panjang ini untuk menemukan rumus, peneliti menamakan dengan
―Persegi Panjang Kreasi‖. Sepengetahuan peneliti pendekatan
menggunakan konsep ini belum pernah ada di buku-buku matematika
untuk SMA.

I S A

K R

Gambar 1. Alat peraga Persegi Panjang Kreasi

Selanjutnya untuk mempermudah memahami (menghafal) rumus-rumus


trigonometri sudut rangkap yang relatif banyak, digunakan alat peraga
yang berupa chart yang bertuliskan rumus trigonometri beserta kalimat

582 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
(jembatan keledai) yang menggunakan kata-kata cinta dan sayang.
Misalnya rumus: cos(   )  cos cos   sin  sin  , digunakan
jembatan keledai ―Jika Cintamu yang bertambah maka Cita-Citamu
menjadi Sangat Sempit‖, untuk rumus cos2   2 cos2   1 , digunakan
jembatan keledai ―Cinta berdua adalah Dua Cita-Cita yang menyatu‖,
sedangkan untuk rumus
penjumlahan sin   sin   2 sin 2    . cos 2     , digunakan
1 1

jembatan keledai ―Sayang tambah Sayang adalah Sangat Cinta‖.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yakni tahap perancangan


dan tahap implementasi. Tahap perancangan adalah tahap pembuatan
alat peraga,sedangkan tahap implementasi adalah tahap aplikasi
penggunaan alat peraga dengan pembelajaran inkuiri pada materi
trigonometri rumus sudut rangkap. Pada tahap perancangan pembuatan
alat peraga ini peneliti menggunakan desain pengembangan media Four-
D. Validasi dilakukan oleh 3 orang validator, yang terdiri dari ahli
materi, ahli media dan ahli bahasa. Setelah melalui proses validasi, alat
peraga ini diimplementasikan pada kelas XII_MIA_A SMA Negeri 1
Kediri sebagai kelas subjek penelitian.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa hasil penilaian aspek
sikap, pengetahuan dan, keterampilan. Sebelum dilakukan penelitian
dilakukan pretes, yang diperoleh nilai rata-rata 46. Setelah penelitian
dilakukan postes dan diperoleh nilai rata-rata 78. Fase 1 nilai sikap yang
dinilai adalah keaktifan terbesar prosentase aktif 66,8%, fase 2
keaktifan terbesar prosentasenya aktif 64%, pada fase 3 rata-rata sikap
ingin tahu, teliti, dan tanggung jawab didapat rata-rata nilainya 80,5.
Pada fase 4, diakhir pembelajaran diberikan angket untuk mengetahui
sikap menghargai kegunaan matematika, dan diperoleh hasil peserta
didik bersikap positif dan menghargai kegunaan matematika.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 583
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daftar Pustaka

Anita. Sri W. 2001 . Metode Belajar Mengajar, Bandung Alfabeta.


Arifin, Zaenal. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan . Surabaya:
Lentera Cendekia.

Depdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun


Ajaran2014/2015. Jakarta: Kemendikbud.
Hamalik Oemar. 2001. Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

584 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA
GRAFIK TUNOLTU UNTUK
PEMBELAJARAN
PERSAMAAN TRIGONOMETRI DASAR

Wiwik Sugiarti, S.Pd.


SMAN 02 Batu, Jl. HasanudinJunrejo, Batu; wsugiarti23@yahoo.com

Kata Kunci—Alat Peraga, Grafik Tunoltu, Persamaan Trigonometri


Dasar

Extended Abstract

Salah satu cakupan materi pembelajaran matematika di Sekolah


Menengah Atas (SMA) adalah Trigonometri. Pembelajaran trigonometri
sangat bermanfaat di dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan penghitungan jarak yang melibatkan sudut atau
sebaliknya penghitungan sudut yang melibatkan jarak. Salah satu materi
pada ruang lingkup trigonometri adalah persamaan trigonometri.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru matematika SMA,
tingkat ketercapaian kompetensi untuk pokok bahasan persamaan
trigonometri masih kurang memuaskan, sehingga perlu diupayakan
sebuah langkah agar tingkat ketercapaian tersebut dapat ditingkatkan.
Materi persamaan trigonometri sering disampaikan guru secara
langsung menggunakan rumus penyelesaian persamaan trigonometri
dasar dengan sudut dalam satuan derajat (°)sebagai berikut.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 585
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Tabel 1. Rumus Penyelesaian Persamaan Trigonometri Dasar
Persamaan Penyelesaian

sin x = sin α x = α + k360 dan x = (180 – α) + k360

cosx = cosα x = α + k360 dan x = –α + k3600

tan x = tan α x = α + k180

Rumus di atas seharusnya dipahami oleh siswa, misalnya apa maksud


dari penyelesaian
α + k360dan(180 – α) + k360. Apakah terdapat keterkaitan antara α
dan 180 – α, α dan –α, dan apa maksud dari bentuk k360 pada
penyelesaian persamaan trigonometri. Jika rumus-rumus langsung
diterapkan tanpa adanya pembuktian lebih dulu maka pembelajaran
menjadi kurang bermakna. Proses pembelajaran akan lebih mudah
diikuti oleh siswa jika siswa dapat mengaitkan pengetahuan yang baru
dengan pengetahuan yang dimilikinya. Pembelajaran demikian adalah
pembelajaran bermakna (meaningful learning) sebagaimana yang
dikemukakan oleh Ausubel (Shadiq, 2008).

Kesulitan peserta didik dalam memahami konsep dan dalam


menentukan penyelesaian persamaan trigonometri diharapkan dapat
diatasi dengan menggunakan alat peraga grafik fungsi trigonometri yang
digunakan dalam pembelajaran. Grafik Tunoltu adalah grafik fungsi
periodik sinus atau cosines dengan nilai maksimum satu dan minimum
minus satu dan dijadikan istilah baru Tunoltu (satu, nol, dan minus
satu).

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat peraga Grafik


Tunoltu yang baik dan berkualitas untuk memfasilitasi pemahaman
penyelesaian persamaan trigonometri dasar dan untuk mengetahui

586 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
respon siswa terhadap pemakaian alat peraga Grafik Tunoltu.
Pengembangan alat peraga ini menggunakan model ADDIE (Wijaya,
2015), yaitu meliputi analysis, design, development, implementation,
dan evaluation. Langkah pertama dilakukan analysis yang meliputi
analisis terhadap kurikulum, karakteristik siswa, dan aspek
pengembangan alat peraga. Untuk menjembatani pemahaman konsep
persamaan trigonometri didesain alat peraga grafik fungsi sinus atau
cosines dengan menggunakan program Ms excel fasilitas Shape dan
Charts. Alat peraga ini juga dilengkapi dengan lagu berirama sederhana
Tunoltu yang menggambarkan pola sinus atau cosinus. Dari desain
tersebut dibuat grafik dengan menggunakan program Corell Draw untuk
dicetak dengan ukuran besar. Sebelum digunakan dalam pembelajaran,
alat peraga divalidasi oleh ahli materi dan ahli alat peraga dan
dinyatakan valid dengan nilai rata-rata persentase 89,08%. Kekurangan
yang ada diperbaiki dan dibuat kembali alat peraga baru untuk
kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran. Untuk menunjang
penggunaan alat peraga Grafik Tunoltu dibuat pula media pembelajaran
dengan menggunakan MsExcel yang disampaikan pada tahap apersepsi
di awal pembelajaran untuk kegiatan ―mengamati‖ bagi peserta didik.
Di samping itu disusun juga Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
sebagai tahapan ―mencoba dan mengasosiasi‖ bagi peserta didik dalam
pembelajaran. Dalam LKPD memuat materi prasyarat, konsep dan
penyelesaian persamaan trigonometri dengan menggunakan alat peraga
Grafik Tunoltu, dan latihan soal.

Hasil pengumpulan angket respon peserta didik tentang pelaksanaan


pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sebagian besar siswa
menyatakan pembelajaran menarik, menyenangkan, materi mudah
dimengerti, dan peserta didik termotivasi untuk belajar, yaitu sebesar
93,75%, dan yang menyatakan bahwa alat peraga menarik dan dapat
membantu pemahaman materi persamaan trigonometri sebesar 100%.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 587
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Karena keterbatasan jumlah alat peraga ukuran besar maka dalam
pembelajaran juga menggunakan alat peraga dari bahan kertas biasa
dengan ukuran lebih kecil. Dari beberapa pendapat peserta didik dalam
keterangan menjawab angket, mereka lebih menyukai menggunakan alat
peraga yang lebih kecil dari kertas biasa. Beberapa peserta didik
menyatakan alat peraga menarik dan menyenangkan karena alat peraga
berwarna-warni dan terdapat lagu mengenai grafik tersebut dan
dinyanyikan sebelum menggunakan alat peraga. Alat peraga juga dinilai
peserta didik dapat membantu memahami konsep persamaan
trigonometri dan dalam menyelesaikan persamaan trigonometri. Alat
peraga Grafik Tunoltu juga efektif untuk digunakan karena rata-rata
nilai posttest untuk pokok bahasan persamaan trigonometri peserta didik
adalah 2,92 di mana criteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 2,67.
Berdasarkan hasil di atas maka alat peraga Grafik Tunoltu dinyatakan
valid, praktis, dan efektif sehingga disarankan untuk digunakan dalam
pembelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan persamaan
trigonometri.

Daftar Pustaka

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pedoman Mata Pelajaran


Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Lampiran III Permendikbud
Nomer Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah.
Shadiq, Fadjar. 2012. Pentingnya Pengetahuan Prasyarat Dalam Memecahkan
Masalah. Limas PPPPTK Matematika ISSN 1829-5657 Edisi No. 30,
November 2012.
Widyantini, Th., dkk. 2010. Pemanfaatan Alat Peraga Dalam Pembelajaran
Matematika . Bahan Ajar Diklat SMP Jenjang Dasar. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. PPPPTK Matematika.
Wijaya, Adi. 2015. Desain Penelitian Pengembangan. Bahan Ajar Diklat
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Tanggal 9 sd 18 Maret
2015. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. PPPPTK Matematika.

588 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGGUNAAN PENDEKATAN
PEMBELAJARAN SAINTIFIK METODE
GALLERY WALK GUNA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATERI STATISTIKA PADA
PESERTA DIDIK KELAS X TPHP 1 SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DI SMK NEGERI 1 SALAM
Agus Triyana, S.Pd.
SMK Negeri 1 Salam, Kab. Magelang; agustriyana89@yahoo.co.id

Kata Kunci—gallery walk, student activity, statistics lesson.

Extended Abstract

Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi rendahnya aktivitas dan


hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada materi statistika di kelas X TPHP 1 SMK
Negeri 1 Salam dengan menerapkan pendekatan pembelajaran saintifik
menggunakan metode gallery walk. Penelitian dilaksanakan pada
semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan sampel satu kelas
sebanyak 30 siswa. Pada penelitian ini diamati peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa. Bentuk aktivitas yang diamati sesuai dengan
aktivitas pembelajaran pada pendekatan saintifik, yaitu mengamati,
menanya, menalar/mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Penelitian dikatakan berhasil jika terjadi
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Hasil penelitian ini
menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar, rata-rata nilai pada

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 589
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
kondisi awal: 7.78, siklus I: 8.83, dan pada siklus II: 8.98. Aktivitas
siswa juga menunjukkan peningkatan, padasiklus I: 85% dan pada siklus
II: 93%, yang berarti terjadi peningkatan 8%.

Penelitan tindakan ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan


pembelajaran saintifik dengan menggunakan metode gallery walk dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Daftar Pustaka
Asmani, Jamal Ma‘mur. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.
BOWPERSON. 2014. httpwww.bowperson.com ‗‘GalleryWalk‘‘ di download
6 maret 2014 jam 13.00.
Depdiknas. 2013. PPT Problem Based Learning. Jakarta, Depdiknas.
FermatF.A., Newton S. J., danArchimedes. 2007. Pembelajaran yang
Mengasyikkan. Yogyakarta: PPPPTK Matematik.a
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2013. ‗‘Cooperatif Learning‘‘ . Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Hamruni, Prof. Dr. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta, Insan Madani.
Marini. 2012. Makalah hasil PTK Efektifitas Penggunaan Metode ―Gallery
Walk‖ Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Pembelajaran
Bahasa Arab Di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan. Makasar.
Mell Silberman. 2013. Pembelajaran Aktif. 101 Strategi untuk Mengajar
secara aktif. Jakarta: PT. Indeks.
Prayitno, Edi. 2009. Makalah ‗‘Desain Penelitian Tindakan Kelas‘‘. Lemlit
UNY.
Pythagoras G. dan Khwarizmi. 1998. Mengapa Takut Belajar
Matematika?.Jurnal Pendidikan Matematika, 76, 246-258.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman. 2013. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: P.T
Rajawali Pers.
Subyantoro. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Duta Publishing
Indonesia.

590 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI
PROGRAM LINEAR DENGAN PENDEKATAN
RECIPROCAL TEACHING BERBASIS PROJEK
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS XI
SMK
Bambang Wijanarko, M.Pd.

SMK N 1 Kota Tegal; rihot_68@yahoo.com.

Abstrak

Program Linear merupakan salah satu materi matematika dengan


penguasaan terendah. Hal ini dilihat dari hasil analisis ujian nasional
tahun 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan Pendekatan
Reciprocal Teaching berbasis projek untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematika siswa kelas XI SMK pada materi program
linear. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan
model 4-D yang dimodifikasi menjadi 3-D. Perangkat pengembangan
yang dikembangkan terdiri dari Silabus, RPP, LKS, Buku Siswa, dan
Tes Kemampuan Komunikasi Matematika. Kevalidan perangkat
pembelajaran ditentukan berdasarkan validasi tim ahli dan teman
sejawat. Kepraktisan pembelajaran ditentukan berdasarkan kemampuan
guru mengelola pembelajaran, analisis respon guru dan siswa.
Keefektifan pembelajaran diperoleh dengan melakukan ujicoba
perangkat terhadap populasi kelas XI SMK N 1 Kota Tegal. Variabel
penelitian meliputi sikap, keterampilan proses, dan pembelajaran

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 591
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
berbasis projek sebagai variabel bebas. Sedangkan kemampuan
komunikasi matematika sebagai variabel terikat. Instrumen
pengumpulan data menggunakan instrumen tes, validasi, observasi, dan
angket. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis deskriptrif
kualitatif, analisis ketuntasan klasikal, uji proporsi Z, analisis ketuntasan
rata-rata uji t, analisis uji banding one sample t test, uji beda proporsi,
analisis pengaruh uji regresi, dan uji normalized gain.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai validator untuk Silabus,
RPP, LKS, dan Buku Siswa adalah valid. Rata-rata respon positif siswa
sebesar 81,17% dan respon guru 3,3. Rata-rata kemampuan komunikasi
matematika kelas eksperimen 79,8 melebihi batas KKM 70, sehingga
tuntas secara klasikal. Sikap, keterampilan proses, dan pengaruh
pembelajaran berbasis projek secara bersama-sama memberikan
pengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematika yang
dinyatakan dengan persamaan regresi
sebesar 83%. Dan
dari uji Normalized Gain diperoleh nilai g = 0,3482 yang tergolong
kategori sedang. Dengan demikian ada peningkatan kemampuan
komunikasi matematika siswa kelas XI SMK yang dipengaruhi oleh
faktor sikap dan keterampilan proses.

Kata Kunci— Kemampuan Komunikasi Matematika, Program


Linear, dan Pendekatan Reciprocal Teaching berbasis Projek

592 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF
―GAUL TA‖ MENGGUNAKAN
MACROMEDIA FLASH PADA MATERI
BILANGAN REAL KHUSUS OPERASI
BILANGAN BULAT DI KELAS X
SMK NEGERI 1 SOMBA OPU KAB. GOWA
Samiyawati
SMK Negeri 1 Somba Opu, Jl. Mesjid Raya No. 46, Kab. Gowa;
mhia_rau@yahoo.com

Kata Kunci—Development, Media Interaktif ―GAUL TA‖, Macromedia


Flash
Extended Abstract
Perkembangan permainan di Indonesia berkembang dengan sangat
pesat, hampir semua link dalam internet memiliki fasilitas menu
permainannya. Bahkan seiring dengan kebiasaan siswa dalam bermain
terkadang melupakan kewajibannya dalam belajar. Terkait dengan
permainan itu pembelajaran matematika melihat potensi untuk
dimodifikasi permainan tersebut dengan konsep bilangan bulat dengan
menggunakan media.Rumusan masalah: ―Bagaimana Mengembangkan
dan Hasil Pengembangan Media Interaktif ―GAUL TA‖ menggunakan
Macromedia Flash pada materi Bilangan Real khusus Operasi Bilangan
Bulat yang Valid, Praktis, dan Efektif di kelas X SMK Negeri 1 Somba
Opu Kab. Gowa?

Kata Media (Musfiqon, 2012: 26) sendiri berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 593
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
―Perantara‖ atau ―Pengantar‖. Media Interaktif ini di beri nama dengan
―GAUL TA‖. Kata ―GAUL TA‖ sediri merupakan singkatan dari Game
Ular Tangga.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan (Development).


Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Somba Opu Kab. Gowa
subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A Multimedia
Kabupaten Gowa yang berjumlah 33orang. Pemilihan lokasi sebagai
tempat penelitian itu karena di tempat tersebut tempat mengajar dan
agar masalah disekolah tersebut terpecahkan oleh guru yang
mengajar.Model pengembangan Four-D yang disarankan oleh
Sivasailam, Thiagarajan, Dorothy S, Semmel dan Melvyn I, Semmel.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan dimana


menggunakan Model Thiagarajan (4-D). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (i) media interaktif berada pada kategori ―valid
sangat baik‖ secara keseluruhan berada pada interval yakni nilai rata-
rata 3,78 atau ( ) dan dapat digunakan dengan revisi kecil, (ii)
media interaktif sudah praktis karena nilai yang diperoleh 2,52 termasuk
dalam kategori terlaksana seluruhnya ( terhadap
keterlaksanaan Media Interaktif, dan (iii) media sudah efektif karena
telah memenuhi empat indikator keefektifan yaitu (1) Ketercapaian hasil
belajar (2) Aktivitas Guru, (3) Aktivitas siswa, dan (4) Respon siswa
semua termasuk dalam kriteria dan indikator yang diharapkan dengan
rata-rata nilainya 96% respon siswa positif. Sehingga disimpulkan
bahwa pengembangan media interaktif ―GAUL TA‖ memenuhi kriteria
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

Daftar Pustaka

Arofat, Saiful Hadi. 2013. The Power of Corel-DRAW. Jakarta: PT Elex


Media Komputindo.

594 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif
(Teori & Praktik dalam Pengembangan Profesionalisme bagi
Guru. Jakarta: AV Publisher.
Fikri, Muhammad Ali. 2004. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Topik Statistika Dengan Pendekatan Matematika Realistik Di
SMPN 1 Marabahan Kalimantan Selatan. Tesis. Tidak
diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana UNESA.
Firmansyah B. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Komputer yang mendukung Kemampuan Spasial pada
Pembelajaran Geometri Kelas X SMA. Tesis. Tidak diterbitkan.
Program Pascasarjana UNM.
Hollands, Roy. 1983. Kamus Matematika. Jakarta: Erlangga.
Isjoni. 2011. Cooperative Learning (Efektifitas Pembelajaran
Kelompok). Bandung: Alfabeta.
Karim, Muchtar A., Abdul Rahman As‘ari, Gatot Muhsetyo, dan Akbar
Sutawidjaja. 1996. Pendidikan Matematika 1. Malang:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Muslimin., Ratu Ilma Indra Putri, dan Somakim. 2012. Desain
Pembelajaran Pengurangan Bilangan Bulat melalui Permainan
Tradisional Congklak berbasis Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia di kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Kreano. Diterbitkan.
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/download/
2642/2710, Volume 3 Nomor 2, Desember 2012, diakses tanggal
4 Juli 2015.
Negoro, ST.B. Harahap. 1999. Ensiklopedia Matematika. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan
Kemampuan Metakognitif untuk Menguasai Bahan Ajar.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 595
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Disertasi. Tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana
UNESA.
Nuryadi. 2010. Pengembangan Multimedia Model Virtual Classroom
Tour (VCT) pada Pembelajaran Pecahan di SD. Tesis. Tidak
diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana UNM.
Putra, Nusa. 2012. Research & Development:Penelitian dan
Pengembangan:Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman., Deni Kurniawan. dan Cepi Riyana 2011. Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sagala, Saiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Skemp, Richard R. 1971. The Psychology of Learning Mathematics.
America: Penguin Book.
Sundayana, Rostina 2014. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika (untuk Guru, Calon Guru, Orang Tua, dan Para
Pencinta Matematika). Bandung: Alfabeta.
Suyitno, Imam. 2014. Memahami Tindakan Pembelajaran (Cara Mudah
dalam Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)). Bandung:
PT Refika Aditama.
Thoifuri. 2007. Menjadi Guru Inisiator. Semarang: RaSAIL
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

596 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF
UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI
MATERI PERSAMAAN KUADRAT
Asep Wahyudin

SMPN 1 Subang, Jl. Letjen Soeprapto No. 105 Subang;


cheepy_ydas@yahoo.co.id

Abstrak
Dengan latar belakang implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran matematika, maka penelitian ini berusaha
mengembangkan suatu media pembelajaran bagi siswa dengan nuansa
pendekatan saintifik. Penelitian ini juga bertujuan untuk
mengembangkan sumber belajar yang lain bagi siswa SMP kelas VIII
dengan Kurikulum 2013, selain buku pegangan siswa dalam memahami
materi persamaan kuadrat.

Pendekatan penelitian pengembangan yang digunakan adalah model


ADDIE (Analysis, Design, Develop,), dengan demikian penelitian
dimulai dengan menganalisis materi persamaan kuadrat dan langkah-
langkah pembelajarannya yang berbasis pada implementasi kurikulum
2013, untuk dikemas dalam media pembelajaran berbasis TIK. Dari
hasil analisis dibuat desain awal dari media pembelajaran, kemudian
dikembangkan, diimplementasikan, dan akhirnya di evaluasi. Media
pembelajaran ini disusun dengan aplikasi utama menggunakan Lectora
Inspire 12.1.0 Trial version, dan didukung oleh Microsoft power point,
Microsoft excel, Microsoft word, Geogebra, Camtasia Screen Record.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 597
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Dalam pelaksanaan, evaluasi/validasi dilakukan sebanyak dua kali,
dengan evaluator/validator yang dipilih didasarkan pada: 1) validasi
terhadap materi (validasi konten); 2) validasi media yang
dikembangkan; 3) validasi oleh subyek pengguna (guru); dan 4) validasi
obyek pengguna (siswa). Dan hasil penilaian yang diperoleh
menggunakan pengolahan rata-rata ideal dan simpangan baku ideal
adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Penilaian


Validasi Aspek Aspek Aspek Rata-rata
Materi Media Teknik

Kesatu Baik Baik Cukup Baik

Kedua Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik

Berdasarkan hasil validasi tersebut maka media pembelajaran


persamaan kuadrat ini layak digunakan untuk membantu siswa kelas
VIII SMPN 1 Subang dalam mempelajari materi tersebut dengan
deskripsi tingkat validitasnya sebagaimana yang tercantum dalam tabel
1.

Kata Kunci—Media interaktif, pendekatan ilmiah, dan persamaan


kuadrat

598 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PETA JALAN INTEGRAL POWERPOINT
INTERAKTIF DAN LAS BERBANTUAN
UNTUK PEMBELAJARAN INTEGRAL
Drs. Astocha Wahju Rahardjo, M.Pd.
1)
SMKN 2 Kediri, Jalan Veteran 5 , Kediri; the.astocha@gmail.com
Kata Kunci— Matematika, Integral, Media Pembelajaran ,
PowerPoint, LAS, ADDIE

Extended Abstract

pInovasi media Pembelajaran ini bertujuan mengembangkan Media


PowerPoint Interaktif dan LAS Berbantuan untuk pembelajaran integral.
Dengan sedikit penemuan (pemahaman) konsep di awal, dan
memanfaatkan petunjuk-petunjuk yang dituangkan dalam LAS dan
PowerPoint Interaktif berbasis VBA, diharapkan siswa mampu
menyelesaikan sendiri materi-materi berikutnya sampai tuntas. Media
ini diberi namai PETA JALAN INTEGRAL. Seolah-olah dengan
membawa peta yang lengkap, siswa mampu menempuh perjalanan
sendiri aman sampai tujuan.

Gambar 1. Tampilan awal Media Peta Jalan Integral

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 599
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Metode peneltian ini menggunakan metode pengembangan ADDIE
(analyze, design, development, implementation, evaluation). Peta Jalan
Integral divalidasi oleh dua pakar, yaitu pakar multimedia dan pakar
matematika. Media ini diujicobakan dalam kelompok kecil, kelompok
sedang, serta kelompok besar dan direvisi 3 tahap. Penggunaan media
implementasikan pada pembelajaran pada Kelas XI Multimedia
SMKN 2 Kediri dan SMK PGRI 2 Kediri. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket penilaian ahli materi dan ahli media,
angket tanggapan guru dan siswa, dan tes hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil post-test yang telah dilakukan di akhir pembelajaran


diperoleh 83,33% nilai siswa telah memenuhi KKM. Selanjutnya dari
hasil analisis angket persepsi siswa, termasuk dalam kategori ―sangat
positif‖.

Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran Peta Jalan


Integral layak digunakan dalam pembelajaran Integral dengan hasil yang
baik, yaitu di atas KKM.

Daftar Pustaka
Astika, Rokhmad. 2012. Contoh-VB.ppsm. Sragen: SMKN 2 Sragen.
Dwianto, Agus. 2012. Menampilkan dan Menyembunyikan Gambar dengan
VBA. www.sangpengajar.com
Setiawan. 2009. Kalkulus. Yogyakarta: P4TK Matematika.

Umboh. 2012. Latihan membuat soal PG.ppt. www.umboh.net

600 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINT
UNTUK PEMBELAJARAN PADA OPERASI
BILANGAN BULAT

Widi Is Riyanti, S.Pd.


SDN 4 Krandegan; widiisriyanti@gmail.com

Abstrak

Salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar


mengajar mata pelajaran matematika adalah kurangnya pengetahuan
guru, terbatasnya dana dan sarana tentang alat peraga yang menarik
siswa, rasa takut jika salah dalam menghitung. Untuk menanggapi
permasalahan itulah maka pengembangan alat peraga yang sederhana ini
kami susun.

Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk media pembelajaran


matematika berupa powerpoint untuk operasi bilangan bulat bagi siswa
dan guru. Adapun manfaat dari pengembangan ini adalah: 1). Bahan
yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa,dan tidak
bersifat verbalistik, 2). Metode pembelajaran lebih bervariasi, 3). Siswa
menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas, 4). Pembelajaran
lebih menarik, dan 5). Mengatasi keterbatasan ruang.
Metode pengembangan atau desain/prosedur penelitian pengembangan
yang kami gunakan adalah model Borg &Gall. Ada 10 langkah yang
digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu: 1).Penelitian dan
pengumpulan informasi awal,2). Perencanaan, 3). Pengembangan
format produk awal, 4). Uji Coba Awal, 5). Revisi Produk, 6). Uji Coba
Lapangan, 7). Revisi Produk, 8). Uji Lapangan, 9). Revisi Produk, dan
10). Desiminasi dan implementasi.

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 601
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
Keberhasilan dari media ini dengan memberikan angket kepada 26 guru
dan menggunakan 3 kriteria keberhasilan yaitu: 1). ≥ Mi + Sbi adalah
Baik, 2). Mi – Sbi ≤ Mi + Sbi adalah Cukup, dan 3). ˂ Mi –Sbi
adalah Kurang untuk aspek Pembelajaran, Media, dan Teknis. Berikut
dituliskan hasil data angket yang pengembang peroleh yaitu:1). Kriteria
baik untuk Pembelajaran, yaitu ≥ Mi + Sbi = 79,45 ≥ 14.2). Kriteria
baik untuk aspek media, yaitu ≥ Mi + Sbi = 78,70 ≥ 14,67. 3).
Kriteria baik untuk aspek Teknis, yaitu } ≥ Mi + Sbi = 76,07 ≥ 14,67.
Dengan diperolehnya kriteria baik diharapkan guru dapat menerapkan
media tersebut untuk pembelajaran matematika,meningkatkan keaktifan
siswa dan semangat siswa untuk belajar.

Kata Kunci—media, Powerpoint, operasi bilangan bulat

602 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PETA KAMPUS PPPPTK MATEMATIKA

Keterangan Peta Kampus


PPPPTK Matematika
Mushola : nomor 4
Ruang Makan Alfa : nomor 18
Ruang Makan Beta : nomor 14
Gedung Pythagoras : nomor 22
Kelas K, L, M : nomor 24
Ruang Aula : nomor 29
Ruang Gamma : nomor 37

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 603
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
DAFTAR PEMBICARA

No. Nama Instansi


1 Sumarna Surapranata, Ph.D Ditjen Guru dan Tenaga
Kependidikan
2 Prof. Dr.rer.nat. Widodo, M.S PPPPTK Matematika
3 Associate Prof. Allan L. White University of Western Sidney
4 Emiritus Associate Prof. Barry Mudroch University (CASIO)
Kissane
5 Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto Universitas Negeri Semarang
6 Sri Wulandari Danubroto, S.Si., PPPPTK Matematika
M.Pd.Si.
7 Supriyanto G.S. Suara Merdeka
8 ABDUL AZIS FAIZAL SMPN 3 SUNGGUMINASA
9 Abdul Fariz Naim SMPIT AL HARAKI, Depok
10 Agusnadi SMA N 1 Liliriaja
11 Anissaa Alhaqqoh Darwis, S.Pd SLB Negeri Bontang, Kalimantan
Timur
12 Annisah MA Negeri 1 Lubuklinggau
13 Ansar Langnge SMP N 11 Bulukumba
14 Anton Sujarwo SMK Negeri 5 Surabaya
15 Anwar Muttaqien SMA Negeri 2 Sampit
16 Arga Daniati SMK Negeri 3 Yogyakarta,Jalan W.
Monginsidi 2, Yogyakarta
17 Asmudi SMP NEGERI 1 KUALA KABUPATEN
BIREUEN
18 Bambang Nursusanto SMPN 4Tegalombo
19 Chandra Sri Ubayanti SMA N 1 Fakfak Papua Barat
20 Darum Budiarto SMA N 1 Bula

604 PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Tel. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No. Nama Instansi
21 Desiana Margayanti SMP Negeri 1 Pejawaran,
Banjarnegara
22 Desy Arnita Dewi MAN 2 Model Banjarmasin
23 Dewi Kartika Yuniana SMA 1 Kajen Pekalongan
24 DIDI PIANDA SMK N 6 Lhokseumawe
25 Didik Nurhadi MTs N Terate Sumenep
26 Dina Ladysa SMAN 1 Gedongtataan, Lampung
27 DIYAH AYUNING TYAS SD MUHAMMADIYAH 9 MALANG
28 Eko Prawito SMA N 1 Kajen
29 Endah Sumarini MAN 2 Model Banjarmasin
30 Erna Gunawati SMPN 6 Penajam Paser Utara,
Kaltim
31 Ernik Gunarwati SDN Gading Kembar 01
32 Fadiloes Bahar SMP N 8 Tangerang
33 Fairus SMK Negeri 6 Langsa
34 Fathur Rahmi SMK Negeri 2 Tebing Tinggi
35 FAUZIAH Disdikpora Kota Lhokseumawe
36 FITRIANI Dinas Pendidikan Kota
Lhokseumawe
37 Gede Alit Narohita SMA N 1 Singaraja
38 Giyarsih Pengawas SMA/SMK Kabupaten
Kulon Progo
39 Hidayah Susatri SMPN 1 Ampelgading, Kab. Malang
40 Hisyam Hidayatullah SMA N 8 Batam
41 Hyronimus Lado SMP N Satu Atap Ilewutung
42 I Wayan Puja Astawa SMKN 1 Amlapura
43 Iis Ismawati SDN Babakan 01/ SPS UPI

605
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No. Nama Instansi
44 Ismul Farikhah SMP Negeri 5 Kepil, Ropoh – Kepil
– Wonosobo
45 Joko Suwarno SMP N 4 Danau Sembuluh
46 Jusiarni SMA N 1 Donri-Donri, Kabupaten
Soppeng
47 Kasman Samin Kamsurya SMP N 3 Kecamatan Salahutu
48 Ketut Sutame SMK N 3 Banjarmasin
49 Khasanan SMP N 1 Ngadirejo
50 Lailatul Masfufah MTsN Grabag, Magelang
51 Lidia Endi Sulandari Dinas Dikbudpora Kota Metro
52 LILIS SETIYORINI SMP NEGERI 2 BENJENG GRESIK
JAWA TIMUR
53 Mahrita Julia Hapsari SMK N 4 Banjarmasin
54 Mansur SMP N 2 Pangsid
55 Maulana Suhadi SMP Islam Terpadu Al Haraki,
Depok
56 Miftahudin SMP N 10 Semarang
57 Moch. Fatkoer Rohman SMAN 1 Tanjung
58 Moch. Purnomo SMP Al Izzah Batu
59 Moh Abdul Ghofur SD Irsyaadul Ibaad Lampung Timur,
Lampung
60 Mohamad Nurdin SMP Negeri 3 Purwosari Satu Atap,
Pasuruan
61 MUHAMMAD SUHADAK SMP Negeri 3 Biak Kota
62 Nanang Winardi SMP NEGERI 2 SUMBERPUCUNG,
Malang
63 Niniek Budhiastuti Sekolah Bogor Raya, Bogor
64 Noor Amaliah MAN 2 Model Banjarmasin
65 Noorul Fatimah SMK N 1 Kalibagor

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 606
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No. Nama Instansi
66 Novi Komariyatiningsih SMA N 1 Lubai Ulu
67 Novita Andriani SMPIT Al-Haraki, Depok
68 Nur Hamidah SMK N 2 Temanggung
69 Nur Isnaini Taufik Dinas Pendidikan Kab. Ogan
Komering Ulu
70 Nur Rokhman SMA N 1 Kramat
71 Nurhayati SMA N 15 Palembang
72 Nurlela, ST MTSN Punteuet
73 Ramlan Effendi SMP N 8 Lahat
74 Rohmat Isnaini SMK N 1 Kedawung, Kabupaten
Sragen
75 SAMSUL HADI SMK N 1 Singkep
76 Setyati Puji Wulandari SMA Insan Cendekia Al Mujtaba
77 Sohibah Sain SMPN 1 Campalagian
78 Sriyati SMP Negeri 1 Margomulyo
79 Suci Kurnia SMP N 1 Brang Ene
80 Sudrajat SMP N 3 Bantarsari
81 Sugiati Tabrang SMP Negeri 11 Bulukumba, Desa
Balleanging, Bulukumba
82 Sundari SMK Negeri 2 Kota Jambi
83 Suprapto SMP N 3 Pringsewu
84 Sutikno SD N Karangmlati 02, Demak
85 Tanti Jumaisyaroh Siregar Yayasan Perguruan Al Washliyah
Medan
86 Tri Ratnaningsih SMK Kesehatan Bantul
87 Trianti Retnaningsih SMPN 1 Jombang
88 WIWIN DJUERIAH SMP N 3 Cibungbulang
89 ZAENURI SDN Kalibanteng Kidul 03

607
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No. Nama Instansi
90 Adi Wijaya PPPPTK Matematika, Yogyakarta
91 Aswin Saputra Universitas Indraprasta PGRI,
Jakarta Timur
92 Ely Susanti Universitas Sriwijaya
93 Haniek Sri Pratini Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
94 Lestiana Prodi Magister Pendidikan
Matematika FKIP UNS
95 Mardiah Universitas Negeri Yogyakarta
96 Markaban PPPPTK Matematika, Yogyakarta
97 Neneng Aminah Universitas Seadaya Gunung Jati
Cirebon
98 NORA SUSILOWATY Universitas Advent Indonesia
99 Nuni Fitriarosah Universitas Pendidikan Indonesia
100 Nurbaety Ningrum Universitas Pendidikan Indonesia
101 Nurhayati Abbas Universitas Negeri Gorontalo
102 Nurmuludin Universitas Pendidikan Indonesia
103 PRAMITHA SARI STKIP MUHAMMADIYAH
PAGARALAM
104 Rino Richardo Universitas Pasir Pengaraian
105 Sujinal Arifin UIN Raden Fatah, Palembang
106 Via Yustitia Universitas Adi Buana Surabaya
107 Wiworo PPPPTK Matematika, Yogyakarta
108 Marfuah PPPPTK Matematika, Yogyakarta
109 Bayu Sudarmaji MTs Assalafiyyah Mlangi
110 Christmass Jeffri SMA Trinitas
111 Dedy Iswanto SMK Diponegoro Lebaksiu
112 Dona Agus Setiawan SDN 1 NAMBUHAN

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 608
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No. Nama Instansi
113 DUDI WAHYUDI SMA NEGERI 1 RANGKASBITUNG
114 DWI RUKMI ENDANG SDN WONOSARI 1
SUDARYATI
115 Dwi Sapno Nugrahanto SMAN Titian Teras H. Abdurrahman
Sayoeti
116 GHELVINNY SMP NEGERI 199 JAKARTA
117 HENDRIK HERMAWAN SD Negeri 3 Karangasem
118 I Ketut Kertayasa SMP Al Azhar Palu
119 Khusnul Khotimah SMP Negeri 2 Demak
120 Lilik Firdayati SMPN 3 Metro
121 Lukmanul Hakim SDN 1 LABUHAN LOMBOK
122 Mochamad Arif Kurniawan SMP Negeri 2 Bodeh
123 Mohammad Safari MI Miftahul Huda Sumberejo 01
124 Mustakim SMPN 2 Patean Kendal
125 Nelly Yuliana SMAN 1 Koba
126 Nur Hadi SDN 2 Bulungkulon, Jekulo, Kudus
127 Putut Ady Nugroho SDII Al Abidin
128 RAHMAD SUGIANTO MTs Muhammadiyah 1 Taman
129 Reza Fahdina SMP Negeri 1 Paringin
130 ROCHMAT WIDODO SD DHARMA UTAMA
131 SUHARI SMK NEGERI 11 MALANG
132 Tony Harseno SD Negeri 1 Mudal
133 Ratma Rintarti, S.Pd.SD SDN Susukan Seyegan
134 Tri Agus Cahyono SDN Belik
135 Bambang Budiono, S.Pd.SD SDN 3 Selo
136 Totok Basuki, S.Pd.SD SDN Purwoasri 2

609
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No. Nama Instansi
137 Akhmad Baidowi, S.Pd.SD SDN Kersikan I Bangil
138 Rustadi, S.Pd. SMPN 1 Jeruk legi
139 Edy Susiadi Purnama,S.Pd SMPN I Sruweng
140 Tarno, S.Pd.M.Pd SMPN 1 Jeruklegi
141 Dra. Milyun Wijayanti SMP Negeri 1 Banyuanyar
142 Subagiyono, S.Pd., M. Pd SMP Negeri 3 Jatirogo
143 Drs. Slamet Hariyadi SMPN 1 Tenggarang
144 Dra. Tatik Liharmamik SMPN 10 Pasuruhan
145 Sekar Gondosuli SMPN 16 Yogyakarta
146 Dra. Lilik Firdayati SMP N 3 Metro Lampung
147 Dra. Elvina Maya Puspa SMPN 2 Batanghari
148 Wenni Meliana,S.Pd MTs Muh. 1 Banjarmasin
149 Dra. Salamia, M.Si MTs N 1 Balikpapan
150 Nur Shofiati, S.Pd. SMAN 1 Godong
151 Tuti Suprapti, S.Pd, M.Pd SMAN 1 Cibadak
152 Kartini, S.Pd. MAS Mambaul Hikam
153 Drs. Junius Marpa Rego SMA Negeri 16 Makassar
154 Sri Eko Handayani Ratnawati SMK Negeri 2 Depok
155 Ari Priyanti SMK Negeri 1 Cangkringan
156 Arie Nawayanti, S.Pd. SMKN 1 Pemalang
157 Siti Aisyah, S.Pd. SMKN 2 Ngawi
158 I Gusti Agung Sutha Wijaya, SMKN 1 Negara
S.Pd.
159 I Wayan Siarsana, S.Pd. SMKN 1 Klungkung
160 Widi Is Riyanti, S.Pd SDN 4 KRANDEGAN
161 Kadir, S.Pd.SD SDN Sumberingin 03

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 610
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No. Nama Instansi
162 Drs. Ruhin, M.Pd SDN Pekuncen
163 Eko Iswaji, S.Pd. SMPN 1 Jogorogo
164 Abdul Karim, M.Pd. SMPN 4 Cibadak, Kab. Lebak
165 Asep Wahyudin, S.Pd., M.M.Pd. SMPN 1 Subang
166 Umirindiyah SMPN 5 Tuban
167 Iwan Sumantri, S.Pd SMPN 3 Cibadak
168 Widarso Pujianto Eko, S.Pd. SMPN 1 Sukosari
169 Zaifullah Cahyadi, S.Si. SMPN 2 Ketapang
170 Sri Endang Supriyatun, S.Pd SMP N 4 Metro
171 Antonius Suwaryadi SMPN 1 Pajangan
172 Triana Hardiningsih SMAN 1 Purwodadi
173 Nina Isti Prabandari, S.Pd SMA Negeri 2 Wonosobo
174 Hj. Erny Fiany Syah, M.Pd SMA N 1 Cilegon
175 H. Sunyoto, S.Pd, Msi SMA Negeri 1 Kediri
176 Wiwik Sugiarti, S.Pd. SMAN 2 Batu
177 Agus Triyana, S.Pd. SMKN 1 Salam
178 Bambang Wijanarko, M.Pd. SMKN 1 Tegal
179 Drs. Astocha Wahju Rahardjo SMKN 2 Kediri
180 Samiyawati, S.Pd, M.Pd SMKN 1 Somba Opu
181 Zelfanya Surjianto, S.Pd. SDN 1 Sokanandi
182 Ratmini, S.Pd SDN BRANGKAL
183 Suparyanta SMPN 1 Pundong
184 Sri Suratiningsih SMP Negeri 1 Galur
185 Abdul Karim, S.Pd SMPN 13 Kota Pekalongan
186 Mokhamad Agus Salim SMAN 1 Puri Mojokerto
187 Dra. Dwi Asmara Kamiyati SMAN 22 Jakarta Timur

611
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No. Nama Instansi
188 Dra Dedeh Tresnawati. C SMAN 2 Cimahi
189 Sunaryo Dwikoranto, S.Pd. SMAN 1 Talang Padang
190 Syaiful Yazan, M.Pd. SMAN I Martapura
191 Imarisma Br Manjorang S.Pd. SMA Negeri 15 Batam
192 Panggung Agus Triyana SMK Muh. Prambanan
193 H. Mokhamad Muklas SMKN 1 Pasuruan
194 Lustya Rubiati SMK PGRI 2 Pasuruan
195 Sundari, S.Pd. SMKN 1 Geger
196 Krisnawati, S.Pd SDN 1 Bantul
197 Tumiran, S.Pd.SD SDN Bandengan 1
198 Slamet Widodo, S.Pd SDN Resapombo 02
199 Purnomo, S.Pd. SMPN 1 Punggelan
200 Puji Widodo, S.Pd SMP 2 Jekulo Kudus
201 Sriyadi SMPN 258 Jakarta Timur
202 Bambang Nursusanto, S.Pd SMP N IV Tegalombo
203 Hendra Wahyudi, S.Pd SMPN 7 Banjarmasin
204 Dian Kurniawati SMAN 1 Semanu
205 Ratri Nurhidayati SMA N 2 Wates
206 Prawoto, S.Pd SMAN 1 Kesamben
207 Siti Patfiyah, S.Pd SMAN 3 Tuban
208 Arif Ediyanto, M.Pd. SMKN 1 Kendal
209 Yuliana SMKN 6 Yogyakarta
210 Bambang Heroesoerjanto SMKN 1 Gemarang
211 Churniawan Budi Sulistijo SMKN 1 Wonoasri
212 Drs. Supriyoadi SMKN 1 Kota Mojokerto

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 612
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
DAFTAR PESERTA (NON PEMBICARA)

No Nama Instansi
1 Anik Wijayanti SMP Muhammadiyah Borobudur
2 Dwi Hartini SMAN 1 Pakem
3 Dwi Jatmi Puji Astuti SMAN 1 Minggir
4 Dwi Karyanti SMPN 16 Yogyakarta
5 Dwi Rachmayani SMPN 5 Purwakarta
6 Dwi Sapno Nugrahanto SMA N Titian Teras H.
Abdurrahman Sayoeti
7 Erwin Hapsari SMP N 1 Borobudur
8 Istingah, S.Pd SMPN 16 Yogyakarta
9 Luftia Hanik SMK N 1 Semarang
10 Lusia Ida Purnamawati, S.Pd SMK N 2 Pengasih
11 Margiyati SMP Muh 9 Yogyakarta
12 Martini SMK N 1 Barebbo
13 Musyafa MAS Al Azhar
14 Novilia Sri Retno SMK N 2 Pengasih
Purwaningtyas
15 Purwanto SD Negeri Trisik
16 Rina Watiningsih SMK N 2 Pengasih
17 Rita Liosa SMP N 4 Palembang
18 Sekar Gondosuli, S.Pd. SMPN 16 Yogyakarta
19 Siti Samsiyah SDN I Sugihan
20 Siti Zulaiha SMP N 1 Baturetno
21 Siwi Khomsiatun SMP N 1 Patuk
22 Sunardi SMP Negeri 5 Panggang
23 Surajiyah SMKN 2 PENGASIH

613
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No Nama Instansi
24 Surismiyati SD Negeri Jurangjwro
25 Titin Endri Astuti SMKN 2 PENGASIH
26 Tri Wiyaningsih MA Al Hidayat Ginuk / Kemeneg
Kab.Magetan
27 Yelpi SMP Negeri 11 Bulukumba
28 Dra. Ganung Anggraeni, PPPPTK Matematika
M.Pd
29 Dra. Endah Wahyuningsih PPPPTK Matematika
30 Yoga Kartikawulan, S.Sos PPPPTK Matematika
31 Rahmat Siswanto, S.E PPPPTK Matematika
32 Yasri Aznam, S.Sos PPPPTK Matematika
33 Nunik Sukeksi, S.H PPPPTK Matematika
34 Yuliawanto, M.Si PPPPTK Matematika
35 Anna Tri Lestari, M.PA PPPPTK Matematika
36 Hari Suryanto, S.IP, M.PA PPPPTK Matematika
37 Esti Sulastinah, S.H., M.Hum PPPPTK Matematika
38 Drs. Marsudi Raharjo, PPPPTK Matematika
Msc.Ed.
39 Dra. Sri Wardhani PPPPTK Matematika
40 Dra. Puji Iryanti, M.Sc.Ed. PPPPTK Matematika
41 Dra. Pujiati, M.Ed. PPPPTK Matematika
42 Dra. Theresia Widyantini, PPPPTK Matematika
M.Si.
43 Drs. Agus Suharjana,.M.Pd PPPPTK Matematika
44 Drs. Rachmadi Widdiharto, PPPPTK Matematika
M.A.
45 Sapon Suryopurnomo, S.Si., PPPPTK Matematika
M.Si

PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 614
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
No Nama Instansi
46 Sumardyono, M.Pd PPPPTK Matematika
47 Sigit Tri Guntoro, M.Si PPPPTK Matematika
48 Untung Trisna Suwaji, PPPPTK Matematika
S.Pd.M.Si
49 Fadjar Noer Hidayat, PPPPTK Matematika
S.Si.,M.Ed.
50 Muh. Tamimuddin PPPPTK Matematika
Hidayatullah, M.T.
51 Agus Dwi Wibawa, S.Pd.M.Si PPPPTK Matematika
52 Ashari Sutrisno, M.T PPPPTK Matematika
53 Muda Nurul Khikmawati, PPPPTK Matematika
S.Kom, M.Cs
54 Ratna Herawati, M.Si PPPPTK Matematika
55 Indarti, M.Ed PPPPTK Matematika
56 Estina Ekawati, S.SI, M.Pd.Si PPPPTK Matematika
57 Dr. Wahyudi PPPPTK Matematika
58 Sri Purnama Surya PPPPTK Matematika
59 Astuti Waluyati PPPPTK Matematika
60 Nany Darmawati PPPPTK Matematika
61 Nurul Hidayah PPPPTK Matematika
62 Nur Hamid PPPPTK Matematika
63 Yogi Rostana PPPPTK Matematika

615
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 616
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
617
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 618
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
619
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 620
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
621
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 622
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
623
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta 624
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org
625
PPPPTK Matematika, Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong catur, Depok, Sleman, DI Yogyakarta
Telp. 0274 881717, Faks. 0274 885725
Laman http://p4tkmatematika.org email: sendimat@p4tkmatematika.org

Anda mungkin juga menyukai