Anda di halaman 1dari 137

EFEKTIVITAS MEDIA PROMOSI PADA PRODUK SANDWICH

GORENG MEREK ROYAL SANDWICH

Skripsi

LAILA AFIFAH
109092000017

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M / 1436 H
EFEKTIVITAS MEDIA PROMOSI PADA PRODUK SANDWICH
GORENG MEREK ROYAL SANDWICH

Oleh :

LAILA AFIFAH
109092000017

Skipsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian (SP) pada Program Studi Agribisnis

Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 /1436 H
LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juli 2015

Laila Afifah

109092000017

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil 'alamiin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang

berjudul “Efektivitas Media Promosi Pada Produk Sandwich Goreng Merek Royal

Sandwich” dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai

pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi

tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Kedua orang tua pembimbing, Papah M. Sidik dan Mamah Yumanih, tidak

dapat tertuliskan rasa syukur penulis dengan indah dan baik, hanya kata

terima kasih yang tak terhingga untuk setiap tenaga, waktu, do’a, pikiran

dan materi yang diberikan selama ini. Semoga Papah dan Mamah selalu

diberikan kesehatan dan keberkahan dari-Nya.

2. Kakak-kakak ku tercinta. a iwan & mba ratna, a arie & mba lili, a dian &

mba ida dan teh nana & om ito. Terima kasih banyak atas dukungan

finansial dan non finansial selama ini. Semoga aa dan teteh selalu

diberikan kelancaran rezeki dan selalu dilimpahkan kasih sayang Allah

swt.

3. Keluarga besar alm H. Salim & almh Hj.Mardiyah. Terima kasih banyak

karena telah memotivasi penulis sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Agus Salim M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ii
5. Bapak Dr. Ir. Edmon Daris, MS selaku Ketua Prodi Agribisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM selaku dosen pembimbing I penulis.

Terima kasih banyak atas arahan, do’a, motivasi, saran-saran dan

kepercayaan Bapak kepada penulis. Semoga Bapak dan keluarga terus

dilimpahkan kasih sayang Allah swt.

7. Ibu Bintan Humeira, Msi selaku dosen pembimbing II penulis. Terima

kasih banyak atas kesabaran, do’a dan arahan ibu dalam membimbing

penulis baik dalam penulisan skripsi maupun menjadikan penulis pribadi

yang lebih baik. Semoga ibu selalu diberikan kesehatan dan selalu dalam

lindungan-Nya.

8. Bapak Dr. Iskandar Andi Nuhung, MS selaku dosen penguji I dalam

sidang munaqosyah. Terima kasih atas waktu, tenaga, bantuan dan arahan

yang tercurahkan dalam membimbing penulis. Semoga Bapak selalu

dilimpahkan rahmat dan dalam lindungan-Nya.

9. Bapak Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si selaku dosen penguji II dan juga

sekretaris Prodi Agribisnis. Terima kasih atas waktu, tenaga, bantuan dan

arahan yang tercurahkan dalam membimbing penulis. Terima kasih atas

juga karena telah memudahkan penulis untuk melangkah ke sidang.

Semoga Bapak dan keluarga selalu dilimpahkan rahmat dan lindungan-

Nya.

10. Dosen-dosen Prodi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi. Ibu Rizki,

Ibu Rahmi, Ibu Siti Rochaeni, Ibu Nery, Bpk Riyadi, Bpk Ujang, Bpk

Yon, Ibu Lilis, Ibu Elpawati, Bpk Achmad Tj, Bpk Bobi.

iii
11. Ka dewi selaku staf Prodi Agribisnis yang selalu membantu penulis dalam

urusan administrasi kampus. Terima kasih ka atas bantuannya selama ini.

12. Mas Vidy dan Mba Arin selaku owner Royal Sandwich. Terima kasih

karena telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

13. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2009. Novi, Hana, Uki, Eka,

Vinka, Benita, Ade Hariadi, Eriza, Nita, Tiana, Uie, Sarah, Nena, Dian,

Elis, Silvi, Ka leli, Amin, Jajil, Jamal, Bimbim, Iwat dll. Terima kasih

banyak atas motivasi, kegemberiaan, pengetahuan, waktu dan doa yang

kalian berikan selama penulis merasakan banyak jatuh bangun dalam

mengerjakan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab

itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penelitian lanjutan

di masa mendatang. Besar harapan penulis agar skripsi ini bisa bermanfaat baik

bagi penulis maupun para pembaca. Amin Ya Rabbal Allamin.

Jakarta, Juli 2015

Laila Afifah

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI

Nama : LAILA AFIFAH

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 13 Agustus 1991

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

No.telp : 089609809234

Alamat : Jl. Pemuda Kranji RT 004/04 no.65 Kranji,


Bekasi-Barat 17135

Email : afifahlaila13@yahoo.co.id

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

2009-2015 : S1 Agribisnis - Universitas Islam Negeri Syarif


Hidayatullah Jakarta

2006-2009 : SMAN 3 Bekasi

2003-2006 : SMPN 14 Bekasi

1997-2003 : SDN Kranji IV

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Staf Divisi Kewirausahaan BEM Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan


Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-2011

2. Anggota POPMASEPI (Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial


Ekonomi Pertanian Indonesia) 2010-2011

3. Staf Divisi Kewanitaan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Komisariat


Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-2012

v
PENGALAMAN KERJA

1. Foundraiser Dompet Dhuafa event Ramadhan 2013 & 2014

2. Staf Costumer Service pengganti Dompet Dhuafa Kantor Kas Bekasi 2013 –
2014

SEMINAR & TRAINING

1. Peserta “Training Persuasive Public Speaking For Teaching” Organize by


Tubagus Wahyudi Jakarta 2009.
2. Seminar Kewirausahaan “Become A Technopreneur With Telkomsel
Broadband” Organize by Yaddy Sumitra Jakarta 2011.
3. Seminar Sumber Daya Alam “Optimizing Indonesia’s Wealth of Natural
Resources For The People” Organize by Ir. Untung Suryanto,MS.c. Jakarta
2013.
4. Peserta “Pelatihaan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)”
Program Studi Agribisnis (S1 & S2) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

vi
RINGKASAN

Laila Afifah, 109092000017. Efektivitas Media Promosi Pada Produk Sandwich


Goreng Merek Royal Sandwich. Di bawah bimbingan Ir. Mudatsir Najammudin,
MM dan Bintan Humeira, M.Si.

Pemasaran adalah tonggak dalam pertanian, karena tanpa pemasaran,


produk yang sudah dihasilkan sulit untuk dijual. Pemasaran bukan saja suatu
metode untuk menjual produk sebanyak-banyaknya hingga mendapatkan
keuntungan, tetapi juga salah satu cara sehingga produk yang dihasilkan mampu
bertahan di pasaran. Perusahaan juga perlu mengkomunikasikan produk dan
perusahaannya kepada para pelanggan, apalagi dalam situasi persaingan yang
ketat. Keberhasilan pemasaran salah satunya dipengaruhi oleh promosi. Banyak
produk yang tidak berhasil masuk pasar karena kegagalan promosi, walaupun dari
segi kualitas tidak kalah dengan produk-produk lain (Simamora, 2003:284).
Program promosi yang saat ini digemari oleh para pengusaha khususnya
perusahaan dengan anggaran (budget) minim adalah dengan menggunakan media
sosial sebagai alat untuk mempromosikan produknya. Salah satu perusahaan yang
menggunakan media sosial sebagai alat untuk mempromosikan produknya adalah
Royal Sandwich. Royal Sandwich merupakan salah satu UKM (Usaha Kecil
Menengah) dibidang makanan beku (frozen food)
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui macam-macam promosi
yang dilakukan oleh Royal Sandwich. 2) Menganalisis efektivitas media promosi
produk sandwich goreng merek Royal Sandwich berdasarkan dampak komunikasi.
3) Menganalisis efektivitas media promosi produk sandwich goreng merek Royal
Sandwich berdasarkan dampak penjualan.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Royal
Sandwich. Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden dengan
menggunakan kueisoner dan wawancara dengan pihak terkait, sedangkan data
sekunder meliputi data penjualan Royal Sandwich dan sumber-sumber lain yang
relevan seperti buku, jurnal, tesis dan literatur-literatur yang relevan dengan
penelitian ini. Metode penentuan sampel dilakukan dengan cara sengaja
(purposive sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 125 responden.
Pengolahan data menggunakan analisis EPIC Model (Empathy, Persuation,
Impact, Communication) dan analisis regresi linier sederhana dibantu software
SPSS 16 untuk mengetahui hubungan antara biaya media promosi dengan
volume penjualan.
Hasil penelitian ini yaitu: 1) Media promosi yang digunakan oleh Royal
Sandwich adalah Facebook dan Twitter. 2) Hasil analisis tingkat efektivitas
media promosi pada produk sandwich goreng merek Royal Sandwich
berdasarkan EPIC Model menunjukkan bahwa media promosi melalui Facebook
mencapai tingkat sangat efektif artinya promosi yang dilakukan sudah sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dan juga promosi tersebut telah menarik
perhatian dan dapat menambah pengetahuan serta pesan yang disampaikan dapat
dimengerti responden sehinggan mendorong untuk melakukan pembelian produk
Royal Sandwich. 3) Hasil analisis tingkat efektivitas media promosi pada produk

vii
sandwich goreng merek Royal Sandwich berdasarkan dampak penjualan dengan
menggunakan metode analisis regresi linier sederhana menunjukan bahwa biaya
promosi berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan Royal Sandwich.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... v
RINGKASAN ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR LABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Roti Lapis (Sandwich) ..................................................................... 7
2.1.1 Proses Pembuatan Roti .......................................................... 8
2.1.2 Sejarah Sandwich .................................................................. 11
2.1.3 Variasi Sandwich ................................................................... 11
2.2 Pemasaran ........................................................................................ 12
2.2.1 Bauran Pemasaran ................................................................. 13
2.3 Promosi ............................................................................................ 14
2.3.1 Bauran Promosi ..................................................................... 16
2.3.2 Tujuan Promosi ..................................................................... 22
2.4 Media Sosial Online ........................................................................ 24
2.4.1 Media Sosial dan Fitur-Fiturnya ............................................ 25
2.5 Evaluasi Efektivitas Media Promosi ................................................ 32
2.6 Defisini Operasional ........................................................................ 34
2.7 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 35
2.8 Kerangka Penelitian ......................................................................... 36

ix
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 39
3.2 Jenis dan Sumber Data...................................................................... 39
3.3 Metode Pengambilan Data ................................................................ 40
3.4 Metode Penentuan Sampel .............................................................. 40
3.5 Metode Analisis Data ...................................................................... 41
3.5.1 Analisis Deskriptif ................................................................. 43
3.5.2 EPIC Model ........................................................................... 44
3.5.3 Analisis Regresi Sederhana ................................................... 46
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ........................................... 48
4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 49
4.1.2 Struktur Organisasi ................................................................. 49
4.2 Perkembangan Penggunaan Media Promosi Royal Sandwich ........ 52
4.2.1 Bazaar .................................................................................... 52
4.2.2 Dari Mulut ke Mulut ............................................................. 52
4.2.3 Kedai Sandwich ..................................................................... 52
4.2.4 Kolaborasi .............................................................................. 53
4.2.5 Radio ...................................................................................... 54
4.3 Produksi Produk Royal Sandwich .................................................... 54
4.3.1 Penyediaan Bahan Baku .......................................................... 55
4.3.2 Proses Produksi ....................................................................... 55
4.4 Segmentasi dan Positioning Royal Sandwich .................................. 56
4.5 Kegiatan Bauran Pemasaran Royal Sandwich ................................. 56
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kegiatan Promosi Royal Sandwich ................................................ 59
5.1.1 Facebook ................................................................................ 59
5.1.2 Twitter ................................................................................... 63
5.1.3 Karakteristik Konsumen Royal Sandwich ............................. 65
5.2 Analisis Efektivitas Media Promosi Royal Sandwich
Berdasarkan EPIC Model ............................................................... 72
5.2.1 EPIC Model untuk Facebook ................................................ 73
5.2.2 EPIC Model untuk Twitter .................................................... 79
5.2.3 Perbandingan tingkat efektivitas media promosi ................... 86
5.3 Analisis Efektivitas Media Promosi Royal Sandwich
Berdasarkan Dampak Penjualan ..................................................... 88

x
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 91
6.2 Saran ................................................................................................ 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 93
LAMPIRAN .................................................................................................... 95

xi
DAFTAR TABEL

No. Halaman
1. Metode Analisis dalam Penelitian Efektivitas Media Promosi Pada
Produk Sandwich Goreng Merek Royal Sandwich .................................... 42

2. Skala Penilaian EPIC Model ....................................................................... 46

3. Promosi Penjualan Royal Sandwich melalui Kolaborasi ............................ 54

4. Daftar Harga produk Royal Sandwich ........................................................ 57

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 66

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................................. 67

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal .............................. 67

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......................... 68

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................................ 69

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran/bulan. ....................... 70

11. Alasan Konsumen Membeli Royal Sandwich............................................ 71

12. Dimensi Empati Media Promosi Facebook................................................ 74

13. Dimensi Persuasi Media Promosi Facebook ............................................. 75

14. Dimensi Dampak Media Promosi Facebook ............................................ 77

15. Dimensi Komunikasi Media Promosi Facebook ...................................... 78

16. Dimensi Empati Media Promosi Twitter ................................................... 80

17. Dimensi Persuasi Media Promosi Twitter ................................................. 81

18. Dimensi Dampak Media Promosi Twitter ................................................. 83

19. Dimensi Komunikasi Media Promosi Twitter ........................................... 84

20. Perbandingan Skor Rata-rata dari dua Media Promosi berdasarkan


EPIC Model .............................................................................................. 86

xii
21. Uji coefficient pada variabel bebas penelitian ............................................ 88

22.Uji F ............................................................................................................ 89

23.Uji R ............................................................................................................ 90

xiii
DAFTAR GAMBAR

No. Halaman
1. Diagram Alir Produksi Roti ........................................................................ 9

2. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................... 38

3. Struktur Organisasi Royal Sandwich .......................................................... 50

4. Tampilan Fanpage Royal Sandwich melalui PC ........................................ 60

5. Tampilan Fanpage Royal Sandwich melalui Handphone .......................... 61

6. Salah Satu Informasi yang diposting di Fanpage Royal Sandwich ............ 62

7. Tampilan Twitter Royal Sandwich ............................................................. 63

8. Tampilan Postingan di Twitter Royal Sandwich ........................................ 64

9. Salah Satu Bentuk Endorse Royal Sandwich di Twitter ............................. 65

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman
1. Kuisioner Efektivitas Media Promosi Pada Produk Sandwich Goreng
Merek Royal Sandwich .............................................................................. 96

2. Hasil Pengolahan Regresi Sederhana .......................................................... 100

3. Data Penjualan Royal Sandwich Periode 2012-2013 .................................. 101

4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas EPIC Model ................................... 102

5. Hasil Wawancara dengan Owner Royal Sandwich .................................... 104

6. Data Penjualan Royal Sandwich pada bulan Oktober 2013 ....................... 109

7. Sertifikat Halal MUI Produk Royal Sandwich ........................................... 116

8. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 117

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agribisnis merupakan keseluruhan operasi yang terkait dengan aktivitas

untuk menghasilkan, mendistribusikan input produksi, aktivitas untuk produksi

usahatani, serta pengolahan dan pemasaran (Tjakrawerdaya dalam Siagian,

2003:1). Aktivitas agribisnis tidak lagi sekedar berorientasi pada produksi semata

yaitu pemenuhan kebutuhan masyarakat pedesaan, tetapi juga dalam rangka

memperoleh nilai tambah yang lebih besar, sehingga kegiatan off-farm seperti

agroindustri dan pemasaran menjadi sangat penting (Siagian, 2003:2).

Pemasaran adalah tonggak dalam pertanian, karena tanpa pemasaran,

produk yang sudah dihasilkan sulit untuk dijual. Pemasaran bukan saja suatu

metode untuk menjual produk sebanyak-banyaknya hingga mendapatkan

keuntungan, tetapi juga salah satu cara sehingga produk yang mereka produksi

mampu bertahan dalam benak konsumen. Menurut Tjiptono dkk (2008:22) konsep

pemasaran merupakan kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi yang terletak

pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasarannya secara lebih efektif

dibandinkan pesaing.

Dalam pemasaran, kita tidak cukup hanya menciptakan produk yang baik,

menetapkan harga yang menarik, dan membuat produk tersedia bagi pelanggan.

Perusahaan juga perlu mengkomunikasikan produk dan perusahaan kepada para

pelanggannya, apalagi dalam situasi persaingan yang ketat. Keberhasilan

1
pemasaran salah satunya dipengaruhi oleh promosi. Banyak produk yang tidak

berhasil masuk pasar karena kegagalan promosi walaupun dari segi kualitas tidak

kalah dengan produk-produk lain (Simamora, 2003:284).

Untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu memperkenalkan

produk kepada konsumen, perusahaan tidak terlepas dari kegiatan promosi.

Keefektifan promosi yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung akan

mempengaruhi minat beli pada calon konsumen, karena promosi tidak hanya

memperkenalkan produk tetapi juga upaya untuk mempengaruhi konsumen agar

tertarik membeli produk yang dipasarkan. Konsumen biasanya menunjukkan

keengganan dalam membeli dan harus dirangsang untuk memutuskan pembelian

lebih banyak. Oleh karena itu perusahaan perlu mempunyai alat promosi

penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian.

Perusahaan dalam memasarkan produknya harus membuat produk tersebut

dapat diketahui, dikenal, dan dijaga oleh konsumen. Untuk itu perlu adanya

peluncuran produk baru, membangun merek, menarik konsumen, dan berbagai

aktivitas yang perlu diketahui publik dapat menggunakan berbagai media.

Kombinasi media yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk disebut

dengan bauran promosi. Bauran promosi merupakan ramuan khusus dari iklan

pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan

perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Program promosi

yang saat ini digemari oleh para pengusahan khususnya perusahaan dengan

anggaran (budget) minim adalah dengan menggunakan media sosial sebagai alat

untuk mempromosikan produknya.

2
Salah satu perusahaan yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk

mempromosikan produknya adalah Royal Sandwich. Royal Sandwich merupakan

salah satu UKM (Usaha Kecil Menengah) dibidang makanan beku (frozen food)

Produk yang mereka pasarkan adalah roti goreng beku (frozen sandwich). Royal

Sandwich merupakan piooner produk roti goreng beku (frozen sandwich) yang

memasarkan produknya melalui media sosial dengan varian dan rasa yang

berbeda sejak awal tahun 2011. Kemudian Royal Sandwich juga harus mampu

menyakinkan konsumen terhadap produk yang dijualnya melalui media sosial.

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin meningkatnya

permintaan dari konsumen akan kepraktisan, maka dikembangkanlah suatu roti

dengan inovasi dan varian yang berbeda dari biasanya yaitu sandwich (roti lapis)

yang berisi daging, sosis, selai, mayonase yang digoreng terlebih dahulu sebelum

disajikan.

Hadirnya teknologi internet mengubah pola dan cara berpromosi bagi

perusahaan dan juga UKM (Usaha Kecil Menengah). Royal Sandwich merupakan

salah satu usaha yang memanfaatkan teknologi internet seperti facebook, twitter

dan website sebagai media promosi produknya.

Produk ini membuat akun @Royal_Sandwich di twitter sebagai alat atau

media untuk menyajikan informasi dan melakukan komunikasi dan promosi

kepada konsumennya atau pengikutnya (followers). Melalui akun media sosial

yang dimilikinya di facebook, twitter dan website, Royal Sandwich melakukan

penjualan produk sampai melakukan promosi dengan memberikan informasi

semenarik mungkin hingga konsumen menjadi tertarik untuk membeli produknya.

Kegiatan promosi ini merupakan suatu bentuk promosi yang menjadi fokus utama

3
bagi Royal Sandwich dalam mempromosikan produknya saat ini. Tingkat

efektivitas promosi di media sosial perlu dibandingkan dengan bentuk promosi

lain yang sesuai dengan tingkat pasar dan anggaran (budget) dari perusahaan

tersebut. Selama ini juga belum ada perusahaan sejenis yang memasarkan produk

sandwich goreng melalui media sosial.

Berdasarkan penjelasan diatas, dengan demikian diperlukan adanya

penelitian mengenai Efektivitas Media Promosi Pada Produk Sandwich Goreng

Merek Royal Sandwich. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas

promosi yang diterapkan oleh Royal Sandwich.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis promosi yang dilakukan oleh Royal Sandwich?

2. Bagaimana efektivitas media promosi produk sandwich goreng merek

Royal Sandwich berdasarkan dampak komunikasi?

3. Bagaimana efektivitas media promosi produk sandwich goreng merek

Royal Sandwich berdasarkan dampak penjualan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui macam-macam promosi yang dilakukan oleh Royal

Sandwich.

2. Meganalisis efektivitas media promosi produk sandwich goreng merek

Royal Sandwich berdasarkan dampak komunikasi.

3. Menganalisis efektivitas media promosi produk sandwich goreng merek

Royal Sandwich berdasarkan dampak penjualan.

4
1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

Untuk lebih memahami sejauh mana teori-teori yang telah didapatkan

selama perkuliahan dapat di implementasikan untuk memecahkan

permasalahan yang dihadapai oleh perusahaan.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai salah satu acuan dalam mengukur efektivitas promosi dan untuk

lebih memahami fungsi promosi dalam mata kuliah Riset Pemasaran.

Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan rujukan dan informasi

tambahan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut.

3. Bagi Perusahaan (Royal Sandwich)

Sebagai sumbangan pemikiran mengenai pengukuran efektivitas promosi

sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi strategi

pemasaran kedepan agar lebih baik.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Batasan dalam peneltian “Efektivitas media promosi pada produk

sandwich goreng merek Royal Sandwich” sebagai berikut:

1. Pengukuran efektivitas dilihat dari dampak komunikasi dan dampak

penjualan.

2. Pengukuran dampak komunikasi berdasarkan EPIC Model (Empaty,

Persusion, Impact dan Communication) yang dilakukan pada konsumen

Royal Sandwich yang pernah mengkonsumsi dan mengetahui tentang

5
promosi yang dilakukan Royal Sandwich media sosial, selain itu juga yang

bersedia untuk mengisi kuisioner.

3. Pengukuran dampak penjualan berdasarkan regresi senderhana dengan

ketentuan hanya melihat efektivitas penjualan Royal Sandwich pada saat

menggunakan media sosial, tidak membandingkan antara sebelum

menggunakan media sosial dan saat menggunakan media sosial.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Roti Lapis (Sandwich)

Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air dan ragi yang

pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan proses

pemanggangan dalam oven. Bahan dan proses yang dilaluinya membuat roti

bertekstur khas (Sufi, 2006:7).

Secara umum roti biasanya dibedakan menjadi roti tawar dan roti manis

atau roti isi. Roti tawar adalah roti yang tidak ditambahkan rasa atau isi apapun,

sehingga rasanya tawar. Biasanya konsumen menambahkan sendiri isinya sesuai

dengan selera dan keinginan masing-masing. Bisa diolesi margarin, ditaburi

cokelat mesis, diisi keju, diolesi selai buah, diisi telur, daging atau kombinasi dari

berbagai bahan tersebut. Sedangkan roti isi, sudah ditambahkan rasa atau isi

tertentu ke dalam adonan roti, sehingga konsumen tinggal menyantapnya (Halal

Guide, 2009:1).

Roti merupakan makanan yang banyak dikonsumsi di berbagai Negara,

bahkan dijadikan sebagai makanan pokok karena sarat akan kandungan gizi yang

dibutuhkan untuk metabolism tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitaman,

dan mineral. Di Indonesia, roti termasuk produk pangan yang popular dan

konsumennya tersebar di berbagai lapisan masyarakat. Roti tawar yang biasa

dikonsumsi sebagai menu sarapan pagi dengan menggunakan bahan pengisi

seperti margarine, coklat dan selai. Roti manis mempunyai nilai kalori cukup

tinggi sehingga dapat dijadikan alternatif pilihan konsumsi oleh para konsumen

7
karena dapat mengenyangkan dan rasanya yang beraneka ragam juga disukai oleh

konsumen di Indonesia (Octarina, 2006:14).

Sandwich atau roti lapis adalah makanan berupa dua potong roti yang

menjepit daging, sayuran, keju atau berbagai teman makan roti dan biasanya

diberi bumbu atau saus sehingga rasanya menjadi lebih enak. Berbagai jenis roti

bisa digunakan untuk sandwich dan bergantung pada isi, permukaan roti biasanya

dioles sedikit mayones, mentega, margarin atau minyak zaitun yang berfungsi

sebagai perekat dan penambah aroma.

Penduduk di Negara yang makanan pokoknya bukan pemakan nasi,

sandwich biasanya dibawa ke sekolah atau ke kantor di dalam kotak yang disebut

lunchbox atau di dalam kantong kertas berwarna coklat yang disebut brown bag

(sandwich bag) untuk dinikmati sebagai makan siang.

Sandwich juga dibawa sebagai makanan praktis sewaktu piknik, mendaki

gunung atau sekadar jalan-jalan. Di rumah, sandwich dinikmati sebagai cemilan

atau pelengkap makanan utama. Jika dimakan di rumah sebagai makanan utama,

sandwich biasanya ditemani makanan pendamping seperti sup (soup-and-

sandwich), selada (salad-and-sandwich), keripik kentang, kentang goreng, asinan

ketimun), atau selada kol.

2.1.1 Proses Pembuatan Roti

Menurut Koentjones dan Amos dalam Octarina (2006:17), pada prinsipnya

bahan-bahan penyususn roti terdiri dari tepung, air, garam, dan ragi roti. Bahan

baku lain sering ditambahankan untuk memperbaiki kualitas roti dalam hal

penampakan, nilai, gizi, citarasa, dan keawetan antara lain gula, shortening, telur,

8
dan bahan pengawet. Gambar 1 dibawah ini menjelaskan tentang langkah-langkah

dalam proses pembuatan roti.

Percampuran bahan

(mixing)

Butuh waktu ± 15 menit


Fermentasi

1. Intermediate Proofing
Pembentukan 2. Panning
3. Final Proofing

Pemanggangan Butuh waktu ± 10-35 menit


dengan suhu 180-2200 celsius

Pengemasan

Gambar 1. Diagram alir produksi Roti

Secara garis besar proses pembuatan roti seperti pada Gambar 1. Tujuan

pencampuran adalah untuk pembentukan adonan atau development yang ditandai

terbentuknya adonan yang lembut, elastis, ekstensibel dan nambak relatif kering

serta tidak lengket, untuk mencapai kondisi tersebut, pengadukan harus menekan,

meregang dan melipat adonan, bukannya merobek atau memotong-motongnya.

Proses pembuatan roti sebelumnya adalah fermentasi yang dilakukan

selama kurang lebih 15 menit. Tujuan fermentasi adonan adalah untuk pematangan

adonan sehingga mudah ditangani dan menghasilkan produk bermutu baik. Selain

itu fermentasi berperan dalam pembentukan cita rasa roti. Berbagai reaksi kimia

terjadi selama proses fermentasi, namun yang terpenting adalah dalam hal produksi

gas CO2 untuk mengembangkan adonan dan alkohol yang berperan dalam hal

9
pembentukan aroma.

Proses selanjutnya adalah dividing (pembagian). Pembagian adonan dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual (menggunakan tangan) atau

menggunakan divider rounder. Divider rounder adalah mesin pembagi adonan

yang prisnip kerjanya membagi adonan menjadi potongan-potongan dengan

volume tertentu. Karena adonan homogen, volume yang sama akan menghasilkan

berat yang konsisten. Proses berikutnya adalah intermediate proofing selama 40

menit yaitu pengistirahatan adonan dalam ruang atau kotak yang tertutup. Disini

adonan difermentasi dan dikembangkan lagi sehingga kembali elastis dan

ekstensibel setelah kehilangan gas pada proses pembagian.

Adonan selanjutnya di moulding dan di panning. Moulding merupakan

proses pembentukan adonan yang dapat dilakukan dengan cara menggulung dan

merekatkan sisi adonan sehingga dihasilkan bentuk tertentu. Baik secara manual

maupun menggunakan mesin penggulung (moulder). Panning adalah proses

memasukkan dan menyusun adonan yang telah dibentuk kedalam loyang yang

telah diolesi oleh margarin agar roti tidak lengket setelah pemanggangan. Adonan

dalam loyang segera difermentasi atau final proofing untuk pengembangan adonan

mencapai volume dan struktur remah yang optimum.

Setelah pengembangan akhir cukup, adonan harus segera dipanggang,

karena pengembangan yang berlebihan bisa mengakibatkan adonan runtuh.

Meskipun pemilihan bahan dan proses sebelum pemanggangan dilakukan secara

sempurna, suhu oven dan lama waktu pemanggangan sangat berpengaruh terhadap

produk dan penerimaan konsumen. Tergantung ukuran dan bentuk roti,

pemanggangan biasanya berkisar antara 10 sampai 35 menit pada suhu 180 sampai

10
2200 celcius. Sebelum pemanggangan adonan yang telah dibentuk tadi diolesi

dengan telur untuk meningkatkan aroma, rasa dan penampakan.

Pemanggangan (baking) merupakan proses terakhir yang menentukan

berhasil tidaknya pembuatan roti dan proses pemasakan adonan menjadi makanan

yang dapat dicerna. Pemanggangan mengubah adonan menjadi produk-produk

yang menarik dan dapat dikonsumsi. Beberapa menit pertama setelah adonan

masuk ke dalam oven, terjadi peningkatan volume adonan dnegan cepat. Peristiwa

ini dikenal dengan oven spring. Setelah pemanggangan, roti lalu didinginkan di

suhu ruang untuk kemudian dikemas.

2.1.2 Sejarah Sandwich

Sandwich diambil dari nama Earl of Sandwich IV, seorang aristokrat

Inggris abad ke-18 yang merupakan penggemar main kartu kelas berat. Earl of

Sandwich IV ingin terus bermain kartu tanpa harus berhenti untuk makan,

sehingga daging yang dijepit dua potong roti dijadikan makanan praktis yang bisa

dimakan dengan sebelah tangan sambil bermain kartu. Earl of Sandwich IV

berasal dari kota Sandwich di Inggris. Dalam bahasa Inggris kuno, Sandwic

berarti "tempat berpasir" (Wikipedia, 2013:1).

2.1.3 Variasi sandwich

Sandwich isi selada telur, peanut butter and jelly sandwich (sandwich isi

selai kacang dan jelly), bacon and cheese sandwich (sandwich isi bacon dan keju),

dan BLT sandwich (sandwich isi bacon, lettuce dan tomat). Sandwich biasanya

merupakan makanan dingin walaupun ada juga sandwich yang dinikmati hangat-

11
hangat seperti grilled cheese (roti bakar isi keju).

Sandwich umumnya menggunakan potongan roti tawar, tetapi sandwich di

Amerika Serikat banyak menggunakan berbagai jenis roti seperti bread roll dan

focaccia. Sub atau submarine sandwich seperti dijual di restoran siap saji Subway

dan hamburger juga disebut "sandwich" walaupun tidak menggunakan potongan

roti tawar.

Makanan yang disebut "open sandwich" yang hanya menggunakan

sepotong roti. Daging, ikan, atau keju diletakkan begitu saja di atas sepotong roti.

Model sandwich dengan sepotong roti juga dikenal di Rusia sebagai buterbrod.

Butty (bentuk jamak: butties) dan sarny (bentuk jamak: sarnies) adalah sebutan

untuk sandwich di Inggris. Sandwich dengan isi bacon dan mentega (butter)

disebut butty walaupun ada butty yang menggunakan mayones dan bukan

mentega. Sandwich berisi kentang goreng disebut chip butty.

2.2 Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:6) Suatu proses sosial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

produk yang bernilai dengan produk lain. Assosiasi Pemasaran Amerika dalam

Kotler & Keller (2006:6) adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada

pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan para pemilik sahamnya.

12
Pemasaran menurut Kennedy & Soemanagara (2009:13) adalah

sekumpulan rancangan kegiatan yang saling terkait untuk mengenai kebutuhan

konsumen dan mengembangkan, mendistribusikan, mempromosikan, serta

menetapkan harga yang tepat dari sebuah produk dan layanan untuk mencapai

kepuasan dari konsumen yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.

2.2.1 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan strategi mencampur berbagai kegiatan

pemasaran yang dijadikan kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil

yang paling memuaskan. Menurut Kotler dan Keller (2007:23) bauran pemasaran

merupakan perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

mengejar tujuan pemasarannya. McCarthy dalam Kotler dan Keller (2007:23)

mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok besar yang disebut

empat P tentang pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan

promosi (promotion).

1. Produk (Product)

Menurut Tjiptono (2014:42) produk merupakan bentuk penawaran organisasi

jasa yang ditunjukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan

kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa berupa

apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan

kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

tertentu.

13
2. Harga (Price)

Menurut Tjiptono (2014:42) keputusan bauran harga berkenaan dengan

kebijakan strategic dan taktikal, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat

pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok

pelanggan.

3. Tempat (Place)

Menurut Tjiptono (2014:43) keputusan distribusi menyangkut kemudahan

akses bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik,

keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas

bagi para pelanggan, dan keputusan non-lokasi yang diterapkan demi

ketersediaan produk atau jasa.

4. Promosi (Promotion)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk

mengkomunikasikan manfaat produk atau jasa kepada pelanggan potensial

dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi

penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations.

2.3 Promosi

Menurut Simamora (2003:285), promosi adalah segala bentuk komunikasi

yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade) atau

mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu

ataupun rumah tangga. Jadi, sebenarnya promosi adalah suatu proses komunikasi.

Mempelajari promosi, juga berarti mempelajari komunikasi. Sedangkan menurut

Kennedy dan Soemanegara (2009:51) tujuan promosi pada tahap awal adalah tahap

14
perubahan pengetahuan, lalu perubahan sikap dan perilaku.

Menurut Kennedy & Soemanagara (2009:90), dalam kajian promosi dikenal

pula istilah media lini-atas (above the line) dan media lini-bawah (below the

line).

1. Above The Line (ATL)

Bentuk promosi yang menggunakan sarana promosi yang menjadikan media

tradisional sebagai sarana penyampaian pesan melalui sarana yang efektif.

Bentuk promosi ini biasanya berbentuk komisi bagi agen penjualan,

menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran, film, serta

pembagian brosur. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan

kepada konsumen, agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan

mengkonsumsi setiap produk yang ditawarkan promosi tesebut.

2. Below The Line (BTL)

Bentuk promosi yang dilakukan tidak seperti biasanya dan dilakukan secara

tidak langsung. Promosi ini dapat berbentuk pemberian tambahan pada jasa

yang dilakukan oleh tenaga penjual, pemberian sponsorship pada suatu

kegiatan, melaksanakan kegiatan sosial, dan sebagainya. Promosi below the

line lebih menekankan pada karakter dan sifat dari produk yang

dipromosikan, sehingga dapat membangun citra merek positif suatu produk.

2.3.1 Bauran Promosi (Promotion Mix)

Menurut Kotler (2009:189), bauran promosi merupakan tugas dari

perusahaan dalam mendistribusikan total anggaran promosi melalui lima alat

promosi, yaitu : periklanan, promosi, penjualan, hubungan masyarakat, penjualan

15
perorangan dan pemasaran langsung. Bauran promis terdiri dari:

A. Periklanan (advertising)

Menurut Kotler dalam Simamora (2009:305) iklan adalah segala bentuk

penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor

tertentu yang memerlukan. Iklan terdiri dari tiga segala kegiatan yang dilibatkan

dalam mempresentasikan sesuatu kepada audiens secara non-personal, dengan

sponsor yang jelas dan suatu pesan tentang produk atau organisasi (Stanton dalam

Simamora, 2003:305). Media periklanan dapat berupa surat kabar, majalah, surat,

TV, radio, bioskop, papan reklame, car rads, lampu-lampu, katalog buku,

telepon. Pemilihan media dalam periklanan yang akan digunakan tergantung

kepada:

1. Daerah yang akan dituju.

2. Konsumen yang diharapkan.

3. Daya tarik yang digunakan oleh media-media tersebut.

4. Fasilitas yang diberikan oleh media-media tersebut dalam hal biaya.

Ada tiga sasaran utama iklan, yaitu untuk menginformasikan (to inform),

membujuk (to persuade) atau mengingatkan (to remind). Berdasarkan sasaran utama

tersebut, kata iklan dapan dibagi tiga golongan (Simamora, 2003:306) yaitu:

1. Iklan informatif, yaitu iklan yang diarahkan untuk memperkenal suatu

kategori produk baru. Iklan seperti ini biasanya berusaha menciptakan

permintaan primer.

2. Iklan persuasif, adalah iklan yang diarahkan untuk membujuk konsumen agar

memilih merek tertentu. Iklan seperti ini biasanya muncul pada suasana

persaingan, dimana setiap merek berusaha menciptakan permintaan selektif.

16
Untuk menarik konsumen, kadang-kadang perusahaan membandingkan

produk lain dengan iklan komparatif.

3. Iklan mengingatkan, yang penting untuk produk yang telah dewasa. Iklan ini

ditunjukan kepada pembeli atau calon pembeli (prospek) supaya tidak

melupakan produk. Modifikasi iklan ini adalah iklan yang menguatkan

(reinforcement advertising) dan meyakinkan konsumen bahwa keputusan

mereka untuk membeli adalah benar.

Salah satu bentuk periklanan adalah melalui media sosial. Media sosial

seperti Facebook, Twitter, website, blog, milist dapat mempromosikan iklan

online. Situs-situs jejaring sosial (media sosial) sangat bermanfaat bagi pegawai

pemasaran karena menyediakan sejumlah layanan untuk berinteraksi dengan

pelanggannya. Oleh karena itu, jejaring sosial dapat dikatakan lebih dapat

menjangkau pelanggan luas dengan kemudahan berkomunikasi.

B. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah metode promosi yang ditujukan untuk

memperoleh respons pembelian konsumen sesegera mungkin dengan cara

memberikan rangsangan melalui: kupon, hadiah, potongan harga, bonus, dan

benefit lainnya (Simamora, 2003:296). Melalui promosi penjualan perusahaan

dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba

produk baru, mendorong pelanggan lebih banyak, menyerang aktivitas promosi

pesaing, meningkatkan impuls buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya).

Promosi penjualan berisikan macam-macam insentif, kebanyakan bersifat

jangka pendek, yang didesain untuk menstimulasi pembelian segera atau lebih

banyak produk oleh konsumen, atau pembeli bisnis. Kalau iklan berisikan alasan

17
untuk membeli, maka promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli

(Simamora, 2003:330).

Promosi penjualan menggunakan alat (seperti diskon, kontes undian, kupon,

produk sampel, dan lain-lain) untuk menawarkan tiga manfaat pokok, antara lain

(Simamora, 2003:296).

1. Komunikasi. Dengan metode ini, perhatian konsumen dapat diperoleh

sehingga lebih mudah memberikan informasi produk.

2. Insentif. Metode ini memberikan berbagai insentif yang merupakan nilai

bagi konsumen.

3. Undangan. Metode ini mengundang konsumen agar mereka bertindak

segera.

C. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Metode promosi ini efektif pada tahap-tahap terakhir dalam proses

pembelian, terutama dalam membentuk preferensi, keyakinan, dan aksi

(Simamora, 2003:297). Cara personal selling adalah cara paling tua dan penting,

selain itu juga merupakan satu-satunya cara dari sales promotion yang dapat

menggugah hati pembeli dengan segera, dan pada tempat dan waktu itu juga

diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli.

Ada tiga manfaat penjualan langsung, yaitu:

1. Berhadapan langsung

Hal ini memungkinkan kontak langsung dan interaktif antara dua atau lebih

orang. Setiap pihak dapat menelaah kebutuhan pihak lain secara langsung dan

membuat keputusan dengan segera.

18
2. Persahabatan

Penjualan perorangan memungkinkan tumbuhnya hubungan antar pribadi,

mulai dari hubungan bisnis sampai pada hubungan pribadi yang dekat. Para

sales representative yang efektif pada umumnya dapat membina hubungan

jangka panjang dengan para pelanggannya. Itulah sebabnya, mengapa para

sales representative yang berpengalaman banyak dicari perusahaan sebab

biasanya ia sudah memiliki langganan.

3. Respons

Penjualan perorangan mengkondisikan pembeli dalam situasi wajib

mendengarkan penjelasan sales representative. Sebab, mendengarkan orang

lain saat berbicara, merupakan bagian dari etika bersopan santun.

D. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Menurut Simamora (2003:315), Public relations merupakan bagian dari

upaya promosi perusahaan yang didesain untuk mempengaruhi pasar sasaran

khususnya dan publik pada umumnya. Dengan public relations dapat membentuk

pandangan yang baik, mencegah berita-berita tak baik dari masyarakat.

Menurut Tandjung, dkk (2013:54), public relations adalah sebuah fungsi manajemen

perusahaan yang bertugas mengevaluasi kegiatan pasar, pendapat publik yang diolah

sedemikian rupa dan diberikan kembali kepada publik. Hubungan masyarakat selalu

berusaha menampilkan nama/citra baik perusahaan.

Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada tiga kelebihan tersendiri

(Simamora, 2003:296):

1. Kredibilitas yang tinggi adalah kriteria dan gambar mengenai

beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan

19
iklan.

2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya

adalah hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli

yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.

3. Dramatisasi adalah hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk

mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.

E. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Bila personal selling berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya

memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya

mendorong pembelian, dan public relation membangun dan memelihara citra

perusahaan, maka direct marketing memadatkan semua kegiatan tersebut

dalam penjualan langsung tanpa perantara.

Menurut Simamora (2003:297), pemasaran langsung (direct marketing)

adalah kombinasi dari berbagai metode promosi yang ditujukan langsung kepada

konsumen pasar sasaran dan berusaha untuk memperoleh respons langsung. Ada

empat keunggulan pemasaran langsung, yaitu:

1. Non publik

Pesan yang disampaikan pada pemasaran langsung dialamatkan kepada

orang-orang tertentu.

2. Customized

Pesan dapat disesuaikan untuk menarik individu-individu yang dituju.

3. Up to date

Pesan dapat disampaikan secara singkat untuk dikirimkan kepada individu.

4. Interaktif

20
Pesan dapat diubah berdasarkan respons seseorang.

Menurut Lovelock dalam Megawati (2009:15), selain periklanan, promosi

penjualan, penjualan perorangan, hubungan masyarakat, dan pemasaran

langsung, promosi yang digunakan dapat melalui komunikasi pribadi dan

komunikasi non-pribadi, yaitu:

1. Komunikasi Pribadi

Komunikasi langsung antara pemasar dan satu atau lebih pelanggan

yang memungkinkan dialog dua arah (mencakup pembicaraan tatap muka,

penggunaan telepon, dan e-mail). Beberapa jenis komunikasi pribadi antara lain

cerita dari mulut ke mulut (lisan), penjualan, layanan pelanggan, pelatihan.

2. Komunikasi Non-pribadi

Komunikasi satu arah yang ditujukan pada audiens sasaran yang tidak

melakukan kontak pribadi dengan sumber pesan (mencakup iklan media dan

hubungan masyarakat).

2.3.2 Tujuan Promosi

Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian dan

untuk selanjutnya memberi pengaruh terhadap meningkatnya penjualan. Suatu

kegitan promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen

mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya.

Menurut Kotler & Keller (2009:219), secara mendasar tujuan promosi

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Menginformasikan

Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah

menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan yang

21
berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya

untuk dapat diketahui secara jelas. Kegiatan untuk menginformasikan atas

berbagai hal yang berkaitan antara perusahaan dengan konsumen dapat

berupa:

a. Menginformasikan pasar mengenai produk baru.

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.

c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

d. Menjelaskan cara kerja produk.

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan.

f. Meluruskan kesan yang salah.

g. Menguraikan ketakutan atau kekhawatirkan pembeli.

h. Membangun citra perusahaan.

2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran

Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan

adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen sasaran agar

mau membeli atau mengalihkan pembeli terhadap produk-produk yang

dihasilkan perusahaan. Kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi

dan membujuk pelanggan sasaran dengan tujuan utama, sebagai berikut:

a. Membentuk pilihan merek.

b. Mengalihkan pilihan ke merek lain.

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.

d. Mendorong pelanggan untuk belanja saat itu juga.

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman saat itu juga.

22
3. Mengingatkan

Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang akan

dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang

selama ini dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merek-merek produk

yang dihasilkan yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya

dimanapun mereka berada. Kegiatan promosi bersifat mengingat, dapat terdiri

atas:

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat

b. Mengingatkan pembeli tempat-tempat yang akan menjual produk

perusahaan.

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan kampanye

iklan.

d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

Meskipun tujuan promosi yang digambarkan di atas merupakan panduan

untuk menciptakan permintaan, namun tujuan promosi tersebut tidak mempunyai

tujuan mendesak yang akan membantu perusahaan dalam pencapaian. Dalam

berbagai kegitan bisnis yang nyata dimana kegiatan promosi yang akan dilakukan

tidak hanya sekedar mengkomunikasikan tujuan, tetapi kegiatan tersebut harus

menentukan secara jelas kapan perusahaan akan melakukannya.

2.4 Media Sosial Online

Menurut Tjiptono dkk (2008:178), media sosial adalah kelompok informal

yang saling berkoneksi via internet. Media sosial merupakan sebuah media online

23
yang dapat membuat para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,

berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia

virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling

umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

2.4.1 Media Sosial dan Fitur-Fiturnya

1. Facebook

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang

diluncurkan pada februari 2004 yang dioperasikan oleh Facebook, Inc. Pada

januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif (Margaretha,

2012:20).

Facebook berhasil menghubungkan kembali banyak teman lama yang

sekian waktu tidak pernah bertemu, menyediakan fasilitas tanpa batas untuk

mengunggah (upload), dan mengunduh (download) foto atau film seseorang,

teman maupun keluarga. Bagi pelaku bisnis maupun pemasar, semua media yang

menghubungkan pemilik produk dengan pasar akan dimaksimalkan

pemakaiannya, termasuk Facebook. Ada beberapa anjuran melalukan komunikasi

di Facebook untuk para pelaku bisnis, antara lain sebagai berikut (Tandjung, dkk

2013:106):

1. Rajinlah memperbaharui (update) berita dan informasi di halaman akun

Facebook.

2. Menanggapi sewajarnya apabila menerima komentar yang ditujukan kepada

status kita.

3. Saat berkomentar atau menyampaikan sebuah beirta atau informasi pastikan

24
bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sopan, dan tidak menyakiti.

4. Bergabunglah atau membuat suatu kelompok (group) dengan tujuan bertukar

informasi, dan pengalaman. Selain itu bisa dimanfaatkan untuk

mempromosikan bisnis.

5. Jika menguasai aplikasi HTML, ads,, dan lainnya aka banyak membantu

untuk promosi. Apabila mempunyai website sendiri, gunakan fasilitas news

feed, karena setiap berita yang kita update/posting dari web akan ditampilkan

otomatis ke Facebook.

6. Memaksimalkan foto, dan profil di Facebook dengan gambar dan keterangan

yang relevan, dan mendukung produk atau jasa yang dimiliki.

7. Apabila memiliki situ web, sebaiknya emncantumkan profil, sehingga

menarik komunitas teman di Facebook untuk mengunjungi situs tersebut.

8. Buatlah akun Facebook yang terhubung dengan smartphone sehingga dapat

dengan mudah, dan cepat memantau dinamika promosi yang ada di

Facebook.

2. Twitter

Twitter merupakan media yang menggunakan komunikasi dua arah

menjadi ciri utama. Di Twitter yang paling penting sebenarnya adalah

membangun dialog dan kedekatan dengan follower. Jadi sangat diperlukan waktu

untuk berinteraksi dengan follower, baik mention, merespon replies, serta

menjawab direct message (Arbie, 2013:3).

Elemen-elemen yang berpengaruh di Twitter adalah sebagai berikut

(Marindo dkk, 2011:129):

1. Pengikut (Follower)

25
Twitter dapat mengidentifikasi jumlah orang yang telah mem-follow suatu

akun tertentu. Pengikut adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita

sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi pengikut akun seseorang, maka

kicauan seseorang yang ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam halaman

utama.

2. Mengikuti (Following)

Twitter juga dapat mengidentifikasi jumlah orang yang mengikuti. Following

adalah akun seseorang yang mengikuti akun pengguna lain agar kicauan yang

dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam halaman utama.

3. Updates

Twitter medeteksi seberapa sering seseorang melakukan posting. Apapun

konten yang di-update-nya ditunjukan oleh angka yang objektif. Sering kali

turunnya jumlah follower seseorang diakibatkan oleh rendahya kualitas status

yang di-update, begitu juga dengan meningkatnya jumlah followers bisa

dikarenakan konten yang disajikan menarik.

4. Men-tag nama (mention)

Beberapa orang akan terlibat dalam pembicaraan apabila mencantumkan

akunnya pada setiap status yang di-update. Semakin sering mencantumkan

aku seseorang, maka orang tersebut akan semakin merespon tweet anda.

5. Retweet

Dengan me-retweet status follower lain menunjukan bahwa tweet tersebut

menarik untuk dibahas. Tweet tersebut dapat dibaca oleh semua follower

anda. Pada umunya persebaran berita yang sangat cepat didukung oleh

fasilitas RT ini.

26
6. Keterlibatan

Keberhasilan kampanye via Twitter tidak hanya dapat ditentukan dari jumlah

followers atau update anda, tetapi juga kualitas yang terdapat di dalam

hubungan antara brand dengan konsumen. Brand harus mampu untuk

meningkatkan keterlibatan para konsumen dalam berbagai percakapan di

Twitter. Hal ini dihitung dengan menganalisis isi posting. Brand yang

mendapat skor tertinggi dalam kategori dengan posting relevan, konten

kualitas tinggi serta secara aktif memancing keterlibatan (mengajukan

pertanyaan, posting link atau mengomentari diskusi).

7. Kecepatan

Karena banyak orang terlibat di Twitter, hal itu mungkin menjadi sulit untuk

menjaga aktivitas yang sedang berjalan, karena update kita akan segera turun

ke bawah sejalan dengan waktu, tergantikan dengan update-update lainnya.

konsistensi dan frekuensi diperlukan untuk mengimbangi kecepatan

perubahan informasi yang beredar di Twitter.

Tampilan yang cukup sederhana dan mudah dalam penggunaannya,

membuat Twitter mendapat respon positif dari berbagai kalangan, menjadikannya

alat pemasaran baru yang menarik untuk pengusaha. Kehadiran sosial media,

khususnya Twitter dalam pemasaran semakin diakui dapat mendongkrak kinerja

penjualan produk. Terutama meningkatkan rasio penjualan secara online, karena

informasi yang cepat dan tepat dapat memancing konsumen untuk membeli

(Arbie, 2013:46). Berikut ini 10 alasan menggunakan Twitter untuk mendukung

kegiatan pemasaran, antara lain sebagai berikut (Marlindo dkk, 2011:88):

27
1. Twitter menciptakan dan menggerakan komunitas

Twitter berisi sekumpulan orang yang membentuk komunitas yang saling

berbagi dalam waktu yang singkat. Apapun komunitasnya, ada ribuan orang

yang siap untuk mengikutinya.

2. Kendalikan Traffic di Blog, Website, atau Landing pages

Hingga kini Twitter bisa dikatakan sebagai sebuat platform di internet yang

mampu mengendalikan traffic secara cepat dan terarah.

3. Twitter bersifat real time

Saat ini banyak orang yang sudah tidak lagi melihat atau mendengar berita

dari media konvensional seperti televise dan surat kabar. Namun bukan

berarti mereka tidak up to date soal berita-berita yang sedang beredar. Mereka

membacanya melalui Twitter.

4. Mengembangkan jaringan yang tak terbatas

Melalui Twitter, tidak ada lagi batasan Negara. Luasnya perkembangan

jaringan dapat membuka kesempatan yang begitu besar untuk mengambil

peluang.

5. Menyebarkan ide

6. Membuka peluang

Saat website atau dunia online belum berkembang, sebagian besar orang

maupun perusahaan masih berpikir mengenai batasan geografis. Namun,

ketika internet mengubah dunia kita menjadi sebuah perkampungan global,

perusahaan yang masih kecil sekalipun memiliki pasar yang sama luasnya

dengan perusahaan besar.

28
7. Menciptakan personal brand

Twitter menyediakan link untuk foto, link ke website atau blog. Ini hanyalah

sebuah permulaan apabila perusahaan ingin menciptakan sebuah personal

brand secara global di dunia maya. Melalui Twitter kita dapat menanamkan

pola pikir kita kebanyak orang, seperti yang dilakukan oleh Pandji

Pragiwaksono (salah satu selebriti Twitter) menanamkan semangat

revolusinya kepada segenap anak muda Indonesia untuk banyak berbuat

untuk Negara ini.

8. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen

Dengan melakukan monitoring keluhan melalui Twitter, kita dapat

meningkatkan kualitas layanan. Pada saat kita belum menggunakan Twitter,

kita tidak akan pernah tahu bahwa produk kita bermasalah dan tidak pernah

ada rambu-rambu bahwa kita akan kehilangan konsumen/klien.

9. Me-manusia-kan brand

Saat sebuah brand memiliki account twitter dan mulai bergabung denga

segenap masyarakat Twitter lainnya, saat itulah brand menjadi sejajar dengan

konsumen. Saat itulah konsumen dapat berkomunikasi langsung dan melalui

hal ini diharapkan brand dapat memosisikan dirinya sama dengan

konsumennya. Sifat-sifat kemanusiaan itu sendiri cenderung menjadi lebih

nyata melekat pada brand, seperti kemungkinan adanya kesalahan,

ketidaktahuan (sehingga bertanya kepada konsumen), menjadi sensitif

(menanggapi pertanyaan konsumen), dll.

10. Menguji coba reaksi pasar

Seringkali brand bertanya kepada follower-nya “apa yang anda pikirkan

29
tentang ini?” para follower bisa langsung member respon, dan pihak brand

dapat memonitor feedback pasar tersebut dalam waktu yang cepat, bukan

minggu atau bulan depan seperti proses riset konvensional yang sebelumnya

dilakukan.

Dengan berbagai ketersediaan keunggulan tersebut, sudah sepantasnya

melibatkan media Twitter dalam aktivitas pemasaran. Hal ini penting dengan

tujuan utama mereduksi biaya, mempercepat proses komunikasi dengan

konsumen dan meningkatkan kualitas hubungan brand dengan para konsumen

(Marlindo dkk, 2011:92).

Kekuatan Twitter sesungguhnya sebagai media promosi, yaitu biayanya

yang murah. Hal ini menyebabkan semua tingkatan kalangan bisnis dari kelas

UKM hingga koorporat besar memiliki akses yang sama untuk memasarkan

produknya di Twitter. Bahkan bisa dikatakan, kehadiran sosial media seperti

Twitter merupakan berkah bagi kalangan UKM untuk bersaing denga korporat

besar dalam berpromosi (Arbie, 2013:19).

3. E-Commerce

Internet menawarkan peluang untuk melakukan penjualan produk

kebutuhan sehari-hari secara langsung kepada pelanggan yang berada pada pasar

konsumsi (costumer market) atau konsumen pada pasar industri (business-to-

business). Menurut Kotler & Keller (2009:132) e-commerce berarti bahwa

perusahaan atau situs menawarkan untuk bertransaksi atau memfasilitasi

penjualan produk dan jasa secara online. E-Commerce merupakan penjualan

barang atau jasa secara langsung (direct selling) melalui internet. Banyak

30
perusahaan saat ini yang menyediakan fasilitas penjualan produknya secara online

selain melalui cara konvensional yaitu melalui jaringan distribusi pemasaran,

namun dewasa ini tidak sedikit perusahaan yang hanya menjual produknya

melalui internet (Morissan, 2010:336).

Terdapat beberapa lasan mengapa perusahaan menjalankan bisnis dengan

menggunakan fasilitas e-commerce, yaitu (Morissan, 2010:336):

1. Dapat menjangkau audiensi di seluruh dunia.

2. Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan biaya yang efisien.

3. Dapat menjangkau target konsumen tertentu.

4. Lebih mudah menyampaikan perubahan onformasi seperti perubahan harga

atau informasi lainnya.

5. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena tersedia akses selama 24

jam, tujuh hari seminggu.

6. Mendapatkan umpan balik segera dari konsumen.

7. Merupakan saluran distribusi alternatif.

8. Menyediakan biaya penyebaran informasi merek yang efektif dan efisien.

Pada awal perkembangannya terdapat anggapan bahwa e-commerce lebih

cocok ditunjukan untuk perusahaan yang mengandalkan penjualan produknya

hanya melalui internet seperti Amazon,com serta perusahaan online lainnya.

Namun perkembangan dewasa ini menunjukan bahwa semakin banyak

perusahaan pengecer tradisional yang juga menggunakan internet untuk menjual

produknya. Dengan kata lain, mereka menggabungkan sistem penjualan

konvensional melalui toko-toko dengan penjualan melalui internet (e-commerce).

31
2.5 Evaluasi Efektivitas Media Promosi

Efektivitas berkaitan dengan apakah promosi tersebut dapat menjalankan

fungsinya dengan baik, sebaiknya pesan yang disampaikan oleh promosi tersebut

dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diserap dan dimengerti oleh masyarakat,

untuk itu perlu mengevaluasi efektivitas media promosi. Perencanaan dan

pengendalian promosi yang baik sangat tergantung pada ukuran efektivitas

promosi. Efektivitas media promosi dapat diukur dari (Rangkuti, 2009:337):

1. Dampak atau pengaruh komunikasi dari suatu promosi, yaitu potensi

pengaruhnya pada kesadaran pengetahuan dan preferensi.

2. Dampak atau pengaruh terhadap penjualan yang lebih sulit diukur daripada

dampak komunikasi karena penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor selain

iklan dan promosi, seperti produk, harga, ketersediaan dan tindakan pesaing.

Berbagai model telah diciptakan untuk mengukur efektivitas media

promosi. Menurut Rangkuti (2009:339), efektivitas media promosi dapat dianalisa

menggunakan AC Nielsen ads@work dengan melakukan pendekatan EPIC model

yang memproyeksikan efektivitas media promosi dari empat dimensi kritis yaitu

Emphaty, Persuasion, Impact and Communication.

1. Dimesi Emphaty (empati), menginformasikan apakah konsumen menyukai

promosi/iklan dan menggambarkan bagaimana mereka melihat hubungan

antara promosi/iklan tersebut dengan mereka pribadi, sehingga akan

memberikan informasi berharga tentang daya tarik suatu merk.

2. Dimensi Persuasion (persuasi), meginformasikan apa yang diberikan

promosi/iklan tersebut kepada peningkatan atau penguatan karakter suatu

merk sehingga pemasang iklan pemdapatkan pemahaman tentang dampak

32
promosi/iklan terhadap keinginan membeli dan daya tarik terhadap suatu

merk.

3. Dimensi Impact (dampak), menunjukan apakah suatu merk dapat terlihat

menonjol dibandingkan merk lain di kategori yang serupa dan apakah

promosi/iklan tersebut dapat melibatkan konsumen dalam pesan yang

disampaikan.

4. Dimensi Communication (komunikasi), dapat memberikan informasi tentang

apakah konsumen dapat mengingat pesan utama yang disampaikan,

pemahaman konsumen serta kekuatan kesan yang ditinggalkan oleh pesan

tersebut.

2.6 Definisi Operasional

1. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

penjualan (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh Royal

Sandwich yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

2. Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau

mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi

informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah

tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong

orang untuk bertindak dalam membeli suatu produk.

3. Media sosial adalah media yang diciptakan untuk memudahkan orang-orang

saling berinteraksi dengan penggunaan teknologi internet yang mengubah

penyebaran informasi dari bersifat yang broadcast media monologue (satu ke

33
banyak audiens) ke social media dialogue (banyak audiens ke banyak

audiens).

4. Twitter adalah adalah suatu situs web layanan jaringan sosial dan mikroblog

yangmemberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan "pembaharuan"

berupa tulisan teks dengan panjangmaksimum 140 karakter melalui SMS,

pengirim pesan instan, surat elektronik, atau aplikasi seperti Twitterrificdan

Twitbin.

5. Sandwich adalah makanan berupa dua potong roti yang menjepit dengan isian

daging, sayuran, keju atau berbagai teman makan roti dan biasanya diberi

bumbu atau saus dan selai kemudian digoreng sehingga rasanya lebih enak.

2.7 Penelitian Terdahulu

1. Dewi Megawati (2009) melakukan penelitian “Analisis Efektivitas Promosi

Terhadap Jumlah Pengunjung Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor”. Hasil

dari penelitian ini bahwa berdasarkan perhitungan empat dimensi, yaitu

dimensi empati, persuasi, dampak, dan komunikasi berada dalam rentang

skala efektif dan sangat efektif. Keempat dimensi tersebut dijumlahkan dan

mendapat nilai rata-rata EPIC Rate sebesar antara 3,4 – 4,2 yang berarti

secara keseluruhan promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari

Indonesia sudah efektif. Sementara itu, dengan menggunakan analisis

korelasi Pearson dengan bantuan SPSS untuk menganalisis keterkaitan atau

korelasi antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah pengunjung

diperoleh nilai korelasi untuk variabel ATL sebesar 0,423 dan BTL sebesar

0,476. Artinya terdapat korelasi yang positif lemah antara biaya promosi

34
ATL (Above The Line) maupun BTL (Below The Line) terhadap nilai

penjualan.

2. Aninah (2010) melakukan penelitian “Analisis Efektivitas Media Promosi

Produk Herbal pada Outlet PT.Prima Agritech Nusantara”. Hasil penelitian

menunjukan bahwa tingkat efektivitas media promosi produk herbal pada

outlet PT.Prima Agritech Nusantara berdasarkan EPIC model berada dalam

rentang skala efektif 3,41-4,20. Sedangkan hasil analisis efektivitas media

promosi produk herbal berdasarkan dampak penjualan pada outlet PT.Prima

Agritech Nusantara dengan menggunakan metode analisis Regresi Linier

Berganda, dan uji statistik (uji F, uji t, dan determinasi) dapat diketahui

pernyataan regresi yang menyatakan pengaruh antara variable bebas (biaya

brosur, biaya x-banner, dan biaya tenaga penjualan) terhadap variable terikat

(volume penjualan) adalah sebagai berikut: Y=1133849,121 + 5,369 X1 + (-

2,584) X2 + 8,609 X3. Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui

bahwa a adalah 1133849,121. Hal ini berarti apabila perusahaan tidak

melakukan kegiatan media promosi, maka volume penjualan sebesar Rp

1.133.849,121.

2.8 Kerangka Pemikiran

Royal Sandwich merupakan usaha yang bergerak dibidang kuliner, yaitu

produsen makan ringan berbahan roti dalam bentuk sandwich yang dikombinasi

dengan berbagai macam variasi isian didalamnya yang dipasarkan ke konsumen

dalam bentuk beku (frozen) yang memiliki visi menjadi satu-satunya supplier

frozen sandwich di Indonesia. Adapun misi yang dimiliki yaitu meningkatkan

produksi Royal Sandwich, dan membuat Brand image Royal Sandwich menjadi

35
lebih baik dimata konsumen. Visi dan misi tersebut diwujudkan melalui kegiatan

penjualan dengan menyusun strategi bauran pemasaran yang tepat.

Promosi adalah suatu bagian penting dari pemasaran karena berkaitan

dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk

perusahaan, memahami, berubah sikap, menyukai, yakin, dan akhirnya membeli

sehingga dapat meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, kegiatan promosi harus

dirancang dan dilakukan seefektif mungkin.

Pentingnya promosi bagi suatu perusahaan membuat perusahaan harus

mengeluarkan suatu strategi promosi yang efektif. Efektivitas promosi dapat

dilihat dari dua segi, yaitu segi penjualan dan segi komunikasi. Segi penjualan

yaitu mengetahui bagaimana kesesuaian antara biaya promosi yang dikeluarkan

dengan jumlah penjualan yang dihasilkan. Segi komunikasi berupa bagaimana

respon konsumen terhadap bentuk strategi promosi yang telah dilakukan oleh

Royal Sandwich.

Kegiatan promosi yang telah dijalankan oleh Royal Sandwich berupa

kegiatan periklanan melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter. Efektif

atau tidaknya media promosi yang telah dijalankan oleh Royal Sandwich dapat

diketahui dengan mengukur kinerja media promosi melalui dua riset. Pertama

dengan EPIC Model (Empathy, Persuation, Impact, Communication) yang dapat

dilihat dari bagaimana respon konsumen baik pengingatan dan persuasi. Kedua

dengan Regresi Linier sederhana yang dapat digunakan untuk menganalisis

hubungan antara biaya promosi terhadap volume penjualan. Dengan demikian,

tingkat efektivitas media promosi pada produk Royal Sandwich dapat diketahui.

Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.

36
Royal sandwich

Bauran pemasaran

Promotion

Media sosial

Dampak penjualan Dampak komunikasi

Analisis Regresi Linier EPIC Model


Sederhana
 Dimensi empati
Y = a + βx + e  Dimensi persuasi
Dimana,  Dimensi dampak
Deskriptif  Dimensi
Y=penjualan Royal Tabulasi komunikasi
Sandwich

Efektivitas Media Promosi pada Produk Sandwich Goreng Merek


Royal Sandwich
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah produksi Royal Sandwich yang

beralamat di Jl. Merak 3/55 komplek Inkopol Bekasi-Barat. Pemilihan tempat ini

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Royal

Sandwich merupakan usaha yang bergerak dibidang kuliner, namun aktivitas

promosi pemasarannya dilakukan melalui media online dan untuk pengiriman

barang melalui jasa pengiriman barang. Selain itu juga Royal Sandwich ini

merupakan satu-satunya usaha sandwich goreng yang dipromosikan melalui

media sosial. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2013 sampai Oktober

2013.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer berdasarkan

wawancara dengan owner dan pengisian kuisioner oleh responden. Data sekunder

bersumber dari data penjualan Royal Sandwich yang meliputi data penjualan

selama 1 tahun terakhir ini dari 2012-2013 dan biaya promosi. Selain itu juga

data diperoleh melalui buku, internet, skripsi, jurnal, tesis dan literatur-literatur

yang relevan dengan penelitian ini.

38
3.3 Metode Pengumpulan Data

1. Kueisoner

Kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan

harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar

pertanyaan dapat bersifat terbuka, yaitu jika jawabannya tidak ditentukan

sebelumnya oleh peneliti dan dapat bersifat tertutup, yaitu alternatif jawaban

telah ditentukan sebelunya oleh peneliti (Noor, 2011). Penggunaan kuisioner

ini dilakukan dengan skala likert dan kuisioner ini akan diberikan kepada

konsumen Royal Sandwich yang daftar pertanyaannya berkaitan dengan

dengan tujuan penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengambilan data yang

dilakukan dengan berhadapan langsung dengan yang diwawancarai tetapi

dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada

kesempatan lain (Noor, 2011). Wawancara ini dilakukan dengan owner Royal

Sandwich.

3.4 Metode Penentuan Sampel

Penarikan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan Purposive

Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono,

2009). Kriteria yang digunakan adalah responden pernah membeli produk Royal

Sandwich minimal satu kali, dan juga responden telah mengetahui promosi yang

dilakukan oleh Royal Sandwich di Facebook dan Twitter. Jumlah sampel yang

39
diambil sebanyak 125 responden. Dengan menggunakan teknik pengambilan

sampel dari Rumus Slovin sebagai berikut:

( )

Keterangan: n = ukuran sampel

N = pupolasi

d = tingkat kesalahan

Populasi didapat dari data Pre Order (PO) pada bulan September 2013

dengan kriteria konsumen tersebut tidak melakukan pembelian berulang, jika

melakukan pembelian berulang pada bulan yang sama maka akan diambil satu

nama saja untuk dijadikan populasi.

3.5 Metode Analisis dan Teknik Pengolahan Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif disajikan secara deskriptif mengenai

gambaran umum perusahaan, lokasi perusahaan, proses produksi dan produk yang

dihasilkan, kegiatan promosi yang dilakukan oleh Royal Sandwich. Analisis

kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap tingkat

penjualan. Adapun metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data

dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

40
Tabel 1. Metode Analisis dalam Penelitian Efektivitas Media Promosi pada
Produk Sandwich Goreng Merek Royal Sandwich
Tujuan penelitian Alat analisis
1. Mengetahui macam-macam promosi Deskriptif tabulasi
yang dilakukan oleh Royal Sandwich
2. Menganalisis efektivitas media promosi EPIC Model
pada produk sandwich goreng merek
Royal Sandwich berdasarkan EPIC
Model.
3. Menganalisis efektivitas media promosi Regresi linier sederhana
pada produk sandwich goreng merek
Royal Sandwich berdasarkan dampak
penjualan.

Uji Validitas

Menurut Noor (2011) hal-hal pokok dalam uji validitas sebagai berikut:

1. Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam

kuisioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel.

2. Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok

variabel tertentu.

3. Uji validitas dilakukan disetiap butir pertanyaan. Hasilnya dibandingkan

dengan r tabel | df = n – k dengan tingkat kesalahan 7%.

4. Jika r hitung ≤ r tabel, maka item variabel itu valid .

Uji Reliabilitas

Pengukuran keandalan dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach

adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item/butir dalam

41
suatu kumpulan secara posotif berkorelasi satu sama lain. Hal-hal pokok dalam uji

reliabilitas ini sebagai berikut:

1. Untuk menilai kestabilan dan konsistensi respomden dalam menjawab

kuisioner. Kuisioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi

suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan.

2. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

pertanyaan.

3. Penilaian koefisien Alpha Cronbach berdasarkan aturan sebagai berikut:

0,00 - 0,20 = Kurang Reliabel

> 0,20 – 0,40 = Agak Reliabel

> 0,40 – 0,60 = Cukup Reliabel

> 0,60 – 0,80 = Reliabel

> 0,80 – 1,00 = Sangat Reliabel

Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas memerlukan jumlah

responden minimal 30 orang (Noor, 2011:130).

3.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif tabulasi dilakukan untuk mengetahui gambaran umum

mengenai karakteristik konsumen Royal Sandwich dan juga untuk mengetahui

kegiatan promosi apa saja yang dilakukan Royal Sandwich. Data yang digunakan

dalam analisis deskriptif adalah baik data primer maupun sekunder yang berupa

data kualitatif dan data kualitatif.

42
3.5.2 EPIC Model

Efektivitas media promosi yang berkaitan dengan pengingatan dan

persuasi dapat diukur melalui EPIC Model yang dikembangkan oleh AC. Nielsen,

salah satu perusahaan terkemuka di dunia (Rangkuti, 2009:339) mencakup empat

dimesi kritis yaitu: empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Emphaty,

Persuation, Impact and Communication).

1. Dimensi Empati (Emphaty)

Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen menyukai promosi dan

menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara promosi

dengan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan informasi yang berharga

tentang daya tarik suatu produk.

2. Dimensi Persuasi (Persuation)

Dimesi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi

untuk penguatan karakter produk, sehingga pemasar memperoleh pemahaman

tentang dampak promosi terhadap keinginan konsumen untuk

mengembangkan daya tarik produk.

3. Dimensi Dampak (Impact)

Dimensi dampak (impact) menunjukan pakah suatu promosi mampu

melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang

diinginkan dari hasik promosi adalah jumlah pengetahuan produk (product

knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen

dengan produk, dan untuk mengetahui dampak kegiatan promosi terhadap

melalukan pembelian produk.

43
4. Dimensi Komunikasi (Communication)

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen

dalam mengingat pesan untam yang disampaikan, pemahaman konsumen,

serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.

Kemudian dari empat dimensi tersebut, data dianalisis dengan menggunakan

skor rata-rata berbobot yaitu setiap jawaban responden diberikan bobot. Cara

menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing

bobotnya dengan jumlah total frekuensi (Durianto dalam Andri, 2012:41).

Keterangan:
𝑓𝑖 . 𝑤𝑖
𝑋 X= Rataan Berbobot
𝑓𝑖
fi= Frekuensi

wi= Bobot

Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala. Penilaian untuk

menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap

variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat

dengan menggunakan skala antara 1 hingga 5 yang menggambarkan posisi sangat

negatif ke posisi yang sangat positif. Rentang skala dihitung dengan rumus

sebagai berikut (Durianto dalam Andri, 2012:42).

Keterangan:

Rs = rentang skala
𝑅
𝑅𝑠
𝑀 R = bobot terbesar – bobot terkecil

M = banyaknya kategori bobot

44
Skala yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala 1 hingga 5, maka

rentang skala penilaiannya adalah sebesar 0,8. Hal ini didapatkan dari hasil rumus

berikut:

= 0,8

Rentang skala (Rs) tersebut kemudian digunakan ke dalam rentang skala

keputusan sebagai bahan pengambilan keputusan dari hasil analisis EPIC Model.

Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Skala Penilaian EPIC Model


Skala penilaian EPIC Model
No
Rentang skala Penilaian
1. 1,00 – 1,80 Sangat tidak efektif
2. 1,81 – 2,60 Tidak efektif
3. 2,61 – 3,40 Cukup efektif
4. 3,41 – 4,20 Efektif
5. 4,21 – 5,00 Sangat efektif

Langkah terakhir adalah menentukan nilai EPIC Rate dengan rumus

sebagai berikut.

3.5.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi adalah suatu proses melakukan estimasi untuk

memperoleh suatu hubungan fungsional antara variabel acak Y dengan variabel X.

Efektivitas media promosi dari dampak penjualan dapat diketahui dengan cara

menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan produk Royal

45
Sandwich. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana,

dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + βx +e

Dimana:

Y = volume penjualan Royal Sandwich

a = konstanta

β = koefisien arah regresi variabel bebas

x= biaya promosi

a. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1,X2,....Xn)

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat

(Y).

Hipotesis Penelitian:

H0 : bi = 0, artinya biaya promosi secara bersama-sama tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap volume penjualan.

H1 : bi = 0, artinya biaya promosi secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap volume penjualan.

Kriteria pengujian :

H0 : ditolak, jika Fhitung > Ftabel, derajat bebas (df= n-k-1) atau sig < ɑ

H1 : diterima, jika Fhitung < Ftabel, derajat bebas (df= n-k-1) atau sig < ɑ

46
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Royal Sandwich berdiri pada tanggal 01 Mei 2011 yang dipelopori oleh

enam orang remaja yang berada dalam satu lingkungan perumahan. Konsep awal

terbentuknya Royal Sandwich karena pada waktu itu di lingkungan perumahan

tempat mereka tinggal akan diadakan acara bazaar. Untuk mengisi bazaar

tersebut, tercetuslah ide untuk membuat sebuah produk yaitu sandwich goreng

yang akan mereka jual di bazaar tersebut. Pemilihan membuat sandwich goreng

ini dengan alasan karena bahan-bahan untuk membuatnya sangat mudah didapat

dan biasanya selalu tersedia di rumah.

Bazaar merupakan titik awal dimulainya usaha ini. Royal Sandwich pada

waktu itu mampu menjual ±70 pcs sandwich goreng dalam ukuran besar hanya

dalam waktu 2 jam. Hal ini tentunya sangat mengejutkan hati mereka, karena

tanpa mereka sangka ternyata sandwich goreng produksi mereka disukai oleh

konsumen.

Awal berdirinya Royal Sandwich hanya menerima pesanan pembelian

melalui telp saja, tetapi dengan adanya kemajuan teknologi informasi akhirnya

Royal Sandwich memilih media sosial sebagai sarana untuk memasarkan

produknya.

Kantor Royal Sandwich berlokasi di Bekasi, tepatnya di Jl.Merak 3/55

komplek Inkopol Bekasi-Barat. Kantor ini juga merangkap sebagai rumah

produksi Royal Sandwich, segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi,

47
manajemen sampai pengiriman produk ke konsumen berpusat ditempat ini.

Karena media utama pemasaran produk Royal Sandwich melalui media sosial,

konsumen yang ingin memesan produk Royal Sandwich dapat menghubungi

melalui telp (0856-985-9405) atau dengan menginvite pin BBM official Royal

Sandwich (5293A287) dan juga dapat memesan melalui Facebook dan Twitter

Royal Sandwich @Royal_Sandwich

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

“Menjadi Satu-Satunya Supplier Frozen Sandwich di Indonesia”

Misi

1. Mengenalkan produk Royal Sandwich ke seluruh Indonesia.

2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan Royal Sandwich.

3. Membuat brand image product Royal Sandwich lebih baik dimata

konsumen.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung

jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karena itu setiap

perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan

jenis perusahaan.

Struktur organisasi dibuat perusahaan agar koordinasi dari masing-masing

bagian dapat berjalan lancar dan memudahkan pengendalian, sehingga kesatuan

48
aktivitas perusahaan dapat lebih terarah. Bagan struktur organisasi Royal

Sandwich terdapat pada Gambar 3 dibawah ini.

Owner

Divisi Divisi Produksi Divisi Keuangan

Pemasaran

Staf Staf Staf


administrasi
produksi distribusi

Gambar 3. Struktur Organisasi Royal Sandwich

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yaitu:

1. Divisi pemasaran

a. Merencanakan, mengontrol dan mengkordinir proses penjualan dan

pemasaran.

b. Menentukana target sasaran untuk produk Royal Sandwich.

c. Menganalisis dan memberikan strategi pemasaran untuk

meningkatkan jumlah penjualan yang sesuai dengan target yang telah

ditentukan.

d. Memonitor perolahan order.

e. Mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.

2. Divisi produksi

a. Mengkoordinir, mengawasi serta memberikan pengarahan kerja

kepada setiap karyawan produksi.

49
b. Memonitor pelaksanaan rencana produksi yang akan Royal Sandwich

jalankan.

c. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja dan peralatan produksi.

3. Divisi keuangan

a. Mencatat dan membukukan seluruh transaksi keuangan.

b. Mengelola kas untuk biaya operasional perusahaan.

c. Merekap mutasi rekening setiap hari (print out internet banking atau

dari Bank).

4. Staf administrasi

a. Menginput data konsumen Royal Sandwich.

b. Mencatat jumlah pesanan konsumen.

c. Mencatat keluar dan masuk barang.

d. Melakukan perhitungan jumlah produksi.

5. Staf produksi

a. Mempersiapkan bahan baku dan peralatan untuk produksi.

b. Membuat produk sandwich yang sesuai dengan pesanan.

c. Melakukan pengemasan produk

d. Bertanggung jawab atas produksi

6. Staf distribusi

a. Melakukan pengiriman pesanan konsumen agar sampai tepat waktu.

b. Bertanggung jawab atas pengiriman pesanan.

50
4.2 Perkembangan Penggunaan Media Promosi Royal Sandwich

4.2.1 Bazaar

Bazaar ini merupakan awal permulaan terbentuknya Royal Sandwich Pada

saat itu pada tanggal 1 Mei 2011, di komplek Inkopol Bekasi-Barat akan diadakan

sebuah bazaar. Remaja disekitar komplek mulai memikirkan apa yang ingin

mereka jual di acara bazaar tersebut. Berkat kerjasama dari enam orang remaja,

akhirnya dibuat sebuah makanan yang berbahan dasar roti. Dalam bazaar tersebut

±140 pcs sandwich terjual dengan omzet sebebsar Rp 840.000. Beberapa bulan

setelah bazaar tersebut, mulailah owner serius untuk menjalankan usaha ini.

4.2.2 Dari Mulut Ke Mulut dan Melalui Telp

Setelah dari bazaar tersebut, ada beberapa konsumen yang meminta nomor

kontak untuk sewaktu-waktu ingin memesan produk Royal Sandwich. Promosi ini

merupakan bentuk promosi yang digunakan oleh Royal Sandwich pada awal

berdirinya usaha. Berkat mengikuti bazaar, orang-orang mulai mengetahui adanya

Royal Sandwich dan dari itu Royal Sandwich mulai dikenal dari mulut ke mulut.

Dari situ konsumen mulai melakukan pemesanan melalui telp. Singkat cerita

karena mulai banyak konsumen yang memesan melalui telp, akhirnya Royal

Sandwich mencoba membuat akun twitter sendiri untuk memudahkan dan

memperluasan wilayah pemasaran produknya.

4.2.3 Kedai Sandwich

Kedai Sandwich berlokasi di Jalan kalimalang. Kedai ini beroperasi pada

bulan September 2011 sampai Desember 2012. Konsep kedai ini adalah tempat

51
nongkrong dan kumpul-kumpul bersama teman-teman. Untuk meramaikan kedai

ini, biasanya owner mengadakan acara nonton bareng (nobar) jika ada

pertandingan bola dan jika ada acara seperti ini kedai selalu ramai pengunjung.

Kedai ini buka setiap hari dari senin sampai minggu, namun hari jumat

pengunjungnya lebih ramai dibanding hari lainnya. Penjualan Royal Sandwich

melalui kedai ini dalam sebulan ±300 pcs dengan omzet Rp 6.000.000 sampai

dengan Rp 8.000.000.

Tujuan awal dibentuknya kedai ini adalah untuk mendompleng nama Royal

Sandwich, tetapi karena manajemen yang kurang baik kedai sandwich ini justru

menurunkan nama Royal Sandwich. Berdasarkan alasan tersebut, akhirnya pada

Desember 2012 kedai sandwich resmi ditutup.

4.2.4 Kolaborasi

Kolaborasi merupakan salah satu sistem penjualan yang pernah dilakukan

oleh Royal Sandwich, dengan tujuannya untuk memudahkan konsumen

menikmati Royal Sandwich. Kolaborasi ini dilakukan disebuah resto atau café

dengan sistem dropship yaitu pihak Royal Sandwich harus menyetok terlebih

dahulu produknya kemudian nanti setelah dalam jarang waktu tertentu baru

kemudian dilakukan pembayaran oleh pihak resto atau café tersebut. Pada tabel 3

menyajikan data tentang banyak produk Royal Sandwich yang dikirim ke resto

atau café tersebut.

52
Tabel 3. Promosi Penjualan Royal Sandwich melalui Kolaborasi
Nama Tempat Mulai bergabung Jumlah pengiriman
Warung bakaran 13 Maret 2013 – Agustus 2013 20 bungkus/bulan
Mrs. Fields 24 Maret 2013 – Agustus 2013 200 bungkus/bulan
Sumber: Data Primer (diolah) 2013

4.2.5 Radio

Salah satu bentuk promosi yang baru dilaksanakan oleh Royal Sandwich

adalah melalui radio. Sistem yang dijalankan oleh Royal Sandwich ini adalah MD

Radio sebagai media partner untuk Royal Sandwich. Kedua pihak ini bekerja

sama dalam membuat program di MD Radio yaitu program kuis “babak belur”.

Jadi setiap kuis tersebut diselenggarakan, yaitu setiap hari dari senin sampai

kamis, pihak Royal Sandwich yang menyediakan hadiahnya yaitu 6 bungkus/hari

dengan biaya promosi dalam sebulan sekitar Rp 2.592.000. Benefit yang diterima

oleh Royal Sandwich adalah promosi yang dilakukan oleh MD Radio untuk Royal

Sandwich.

4.3 Produksi Produk Royal Sandwich

Awal berdirinya Royal Sandwich hanya menyediakan dua varian rasa

sandwich yaitu coklat dan strawberi. Seiring perkembangannya Royal Sandwich

mulai melakukan inovasi rasa dengan menambah varian rasa yang lebih banyak

agar dapat memuaskan konsumennya.

Saat ini Royal Sandwich memiliki delapan varian rasa sandwich goreng

yaitu chicken hot spicy sandwich, chicken blackpaper sandwich, sausage beef

sandwich, beef burger sandwich, choco bread jammin sandwich, strawberry

bread jammin sandwich, white house apple sandwich, dan sweet cheese sandwich.

53
Pada awal tahun 2015 Royal Sandwich mengeluarkan dua rasa terbaru yaitu rasa

rendang dan chezzy mozarela. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci proses

pembuatan sandwich goreng.

4.3.1 Penyediaan Bahan Baku

Bahan baku sandwich goreng ini antara lain roti tawar, selai coklat, selai

strawberry, keju, apel, madu, ayam, sosis, beef burger, sayur sayuran (selada dan

timun), dan lain-lain. Bahan-bahan ini diperoleh dari supermarket. Sementara

untuk roti dan selai langsung dipesan melalui produsennya. Untuk pembelian

bahan baku segar seperti ayam, apel dan sayur sayuran dilakukan di pasar

tradisional.

4.3.2 Proses Produksi

1. Siapkan satu potong roti tawar yang sudah dikupas kulitnya

2. Kemudian isi roti tawar tersebut dengan dengan isian rasa yang telah tersedia,

setelah itu lipat hingga menjadi 2 bagian.

3. Siapkan telur yang sudah dikocok dan tepung terigu. Masukan roti yang telah

dilipat tadi kedalam kocokan telur kemudian guling-gulingkan ke tepung

terigu dan masukan kembali ke kocokan telur lalu yang terakhir masukan

kedalam tepung roti/tepung panir.

4. Masukan roti yg telah dilumuri tadi kedalam lemari es. Diamkan beberapa saat

hingga roti dan tepungnya menyatu.

5. Roti sandwich siap dikemas kedalam plastik kedap udara. Kemudian di

vacuum agar produk terjaga kesegarannya.

54
4.4 Segmentasi dan Positioning Royal Sandwich
Royal Sandwich memiliki segmentasi produk makanan ringan atau

cemilan roti sandwich goreng untuk kalangan remaja dan ibu rumah tangga

dengan ekonomi menengah keatas dari usai 17 tahun – 40 tahun. Sedangkan

secara lingkup geografi segmentasinya mencakup jabodetabek dan seluruh

wilayah Indonesia yang terjangkau oleh jasa pengiriman barang.

Positioning produk Royal Sandwich adalah makanan ringan yang pas

disantap untuk sarapan maupun sebagai cemilan disaat santai bersama keluarga

dan kerabat.

4.5 Kegiatan Bauran Pemasaran Royal Sandwich

Royal Sandwich telah menetapkan bauran pemasaran yang disesuaikan

dengan jenis produknya. Bauran pemasaran tersebut mencakup 4P, yaitu:

1. Produk (Product)

Bahan baku utama produk Royal Sandwich adalah roti tawar yang

diperoleh dari produsen roti tawar yang berada di Bekasi, untuk selai coklat dan

strawberry diperoleh dari pemasok utama. Bahan baku penunjang lainnya Royal

Sandwich memperolehnya dari pasar tradisional yang berada disekitar rumah

produksi.

Kemasan Royal Sandwich adalah kemasan kedap udara yang dapat

melindungi produk dari paparan udara bebas atau mikroorganisme yang dapat

merusak mutu produk. Selain itu juga kemasan kedap udara membuat produk

lebih awet dan tetap segar. Agar tampilan kemasan lebih menarik, Royal

Sandwich menambahkan label atau sticker logo beserta varian rasa produk dan

55
juga komposisi dari produk tersebut serta logo halal dari MUI yang makin

menambah kepercayaan komsumen terhadap produk Royal Sandwich.

2. Harga (Price)

Penetapan harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor penggunaan bahan

baku dan biaya produksi. Harga yang ditetapkan oleh Royal Sandwich yaitu Rp

27.000/bungkus dengan isi 10 potong frozen sandwich rasa asin dan isi 6 potong

frozen sandwich rasa manis.

Tabel 4. Daftar Harga Produk Royal Sandwich


No. Rasa Kemasan Harga*
1. Chicken Hot Spicy Sandwich
Isi 10
2. Chicken Blackpaper Sandwich
pcs/bungk
3. Sausage Beef Sandwich
us
4. Beef Burger Sandwich
Rp 27.000
5. Choco Bread Jammin Sandwich
Isi 6
6. Strawberry Bread Jammin Sandwich
pcs/bungk
7. White House Apple Sandwich
us
8. Sweet Cheese Sandwich
Sumber: Royal Sandwich
*harga tersebut berlaku sampai bulan Maret 2014

3. Distribusi (Place)

Sistem distribusi yang digunakan oleh Royal sandwich adalah dengan

menggunakan jalur reseller dan penjualan langsung ke konsumen melalui media

sosial dengan bantuan jasa pengiriman barang. Penggunaan jasa pengiriman

barang ini agar efektif dan dapat meminimalisir resiko dalam perjalanan. Pada

hari-hari tertentu Royal Sandwich mengikuti bazaar guna memperkenalkan secara

langsung produknya ke konsumen.

56
4. Promosi (Promotion)

Royal Sandwich melakukan promosi melalui media sosial dan non media

sosial. Untuk media sosial, biasanya Royal Sandwich mempromosikannya melalui

fanpage Facebook Royal Sandwich, Twitter @Royal_Sandwich maupun website

di www.royalsandwich.co.id dengan cara mengadakan kuis berhadiah produk

Royal Sandwich. Untuk promosi non media sosial melalui reseller.

57
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Media Promosi yang Digunakan Royal Sandwich

Kegiatan promosi yang dilakukan Royal Sandwich berupa periklan.

Kegiatan periklanan dilakukan dengan menggunakan media sosial sebagai media

promosinya. Promosi tersebut menampilkan keunikan Royal Sandwich sebagai

produk frozen sandwich (sandwich beku) dengan berbagai varian rasa yang

berbeda. Hal ini sangat penting untuk menarik minat konsumen agar membeli

produk Royal Sandwich. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Royal Sandwich

lebih menekankan pada promosi melalui pengiklanan di media sosial.

Periklanan merupakan bentuk promosi yang utama digunakan oleh Royal

Sandwich. Tujuan Royal Sandwich melakukan kegiatan promosi ini adalah untuk

menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan

berakhir pada tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh target

konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Oleh karena itu

perusahaan memperhatikan median dan isi pesan yang ingin disampaikan kepada

target konsumen agar kegiatan promosi tersebut berjalan efektif. Adapun media

periklanan Royal Sandwich sebagai berikut:

5.1.1 Facebook

Facebook merupakan salah satu media sosial yang digunakan Royal

Sandwich untuk mempromosikan produknya. Salah satu fitur dalam facebook

adalah Halaman Facebook (Fanspage). Halaman facebook (Fanspage) merupakan

halaman (page) yang digunakan untuk keperluaan bisnis. Halaman tidak

58
seinteraktif grup yang mengharuskan pengguna untuk menjadi anggota grup

tersebut tetapi kalau halaman menjadikan pengguna sebagai penggemarnya (fans).

Royal Sandwich mempunyai Fanpage khusus di Facebook untuk

mempromosikan produknya. Tampilan Fanpage Royal Sandwich dapat dilihat

pada Gambar.4 dan Gambar.5. Pada gambar tersebut dapat dilihat perbedaan

bentuk tampilan Fanpage melalui PC (komputer/laptop) dan juga yang melalui

handphone. Tampilan melalui PC terlihat lebih menarik dengan adanya foto

background produk Royal Sandwich.

Gambar 4. Tampilan Fanpage Royal Sandwich melalui PC

59
Gambar 5. Tampilan Fanpage Royal Sandwich melalui Handphone

Page merupakan salah satu fitur Facebook yang dikhususkan untuk

berbisnis, namun memiliki kelebihan antara lain sebagai berikut:

1. Pengguna dapat mengkustom Page nya dengan menambahkan HTML, Flash

dan aplikasi Facebook sehingga tampilan Page akan lebih menarik dan dapat

mencerminkan merek atau produk.

2. Pengguna dapat menjadi fans dari Page yang tidak ada limit jumlah fans.

3. Setiap postingan di halalaman Page akan mendapatkan tempat lebih bak di

halaman profil fans.

4. Facebook akan menghilangkan Page suatu produk yang tidak dibuat oleh

orang yang berwenang (dari perusahaan anda).

60
Fanpage Royal Sandwich berisi tentang berbagai informasi tentang

produk (baik dari varian rasa Royal Sandwich, harga, cara pemesanan, cara

menggoreng, dll) maupun informasi lain diluar produk. Fanpage ini juga tempat

Royal Sandwich mengadakan promosi penjualan melalui kuis. Selain itu di

Fanpage Royal Sandwich juga biasanya memposting tentang informasi-informasi

bermanfaat dan yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat seperti pada

Gambar 6 dibawah ini. Royal Sandwich memposting informasi-informasi ini

bertujuan agar para fans Royal Sandwich tidak bosen atau jenuh dengan postingan

tentang produk Royal Sandwich saja tetapi juga fans dapat memperoleh informasi

yang bermanfaat diluar dari produk Royal sandwich.

Gambar 6. Salah satu bentuk informasi yang diposting di Fanpage Royal

Sandwich.

61
5.1.2 Twitter

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblogging yang

memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks

hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter

didirikan pada bula maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs jejaring sosialnya

diluncurkan pada bulan Juli. Twitter mengalami pertumbuhan yang sangat pesat

dan cepat meraih popularitas di seluruh dunia, hingga tak kurang dari 500 juta

orang menggunakan Twitter. Tingginya pengguna Twitter menyebabkan layanan

ini telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek. Salah

satunya untuk berbisnis.

Royal sandwich merupakan salah satu produsen yang cukup peka terhadap

perkembangan penggunaan media sosial untuk bisnis ini. Hal ini dibuktikan

dengan penggunaan twitter sebagai media promosinya. Konsep penggunaan

twitter sebagai media promosi Royal Sandwich dapat dilihat pada Gambar.7

Gambar 7. Tampilan Twitter Royal Sandwich

62
Pada Gambar.7 dapat dilihat sudah berapa banyak tweet yang sudah

diposting, dan berapa jumlah pengikut (followers) dan mengikutinya (following).

Salah satu bentuk promosi Royal Sandwich dengan memposting gambar Royal

Sandwich dengan berbagai macam rasa dengan kalimat yang singkat (seperti pada

Gambar.8), karena karakteristik Twitter itu hanya mampu membaca teks sebanyak

140 karakter saja. Agar tujuan promosi tetap berjalan, Royal Sandwich harus rajin

memperbarui postingannya agar teteap berada di timeline followers.

Gambar.8. Postingan Twitter Royal Sandwich

Promosi lain yang Royal Sandwich gunakan adalah dengan menggunakan

jasa endorse artis. Endorse merupakan salah satu bentuk kerjasama antar kedua

pihak yang saling menguntungkan. Onlineshop biasanya menggunakan artis untuk

menjadi endorse barang dagangannya. Seperti pada Gambar.12 bentuk

endorsement Royal Sandwich yang menggunakan artis @MissSharena untuk

mempromosikan produknya. Penggunaan endorse ini cukup efektif untuk menarik

63
konsumen agar membeli produk Royal Sandwich. Alasannya karena artis

memiliki followers yang banyak dan juga publik figur yang digemari oleh

masyarakat dan juga dengan endorse artis ini masyarakat menjadi lebih percaya

terhadap produk Royal Sandwich.

Tahap awal sebelum meng-endorse adalah Royal Sandwich mengirim

produknya ke artis yang bersangkutan, setelah produk diterima kemudian artis

tersebut memfoto dirinya dengan produk tersebut kemudian artis akan

memposting tweet tentang produk Royal Sandwich kemudian di mention ke akun

twitter Royal Sandwich dan secara otomatis postingan tersebut akan ada di

timeline followers Royal Sandwich.

Gambar 9. Salah Satu Bentuk Endorse Royal Sandwich di Twitter.

5.1.3 Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen Royal Sandwich diperlukan untuk mengenali

identitas, tingkat pengetahuan dan ekonomi setiap konsumen sehingga dapat

64
memberikan gambaran kepada perusahaan dalam melakukan promosi agar dapat

meningkatkan volume penjualan produk. Pada penelitian ini karakteristik

konsumen dikelompokan menjadi enam berdasarkan jenis kelamin, usia, tempat

tinggal, pendidikan, pekerjaan dan pengeluaran konsumen.

1. Jenis Kelamin Konsumen

Berdasarkan hasil olah data pada karakteristik konsumen, dapat diketahui

jenis kelamin konsumen Royal Sandwich disajikan pada Tabel.5 dibawah ini.

Tabel 5. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Pria 12 9,6
Wanita 113 90,4
Total 125 100
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, konsumen Royal Sandwich

didominasi adalah wanita sebesar 90.4%, dan pria hanya sebesar 9.6% total 125

responden. Hal ini karena kaum wanita menjadi target utama Royal Sandwich

dalam memasarkan produknya, biasanya kaum wanita selalu menggunakan media

sosial disela-sela waktu luang mereka. Sebagian besar fans Royal Sandwich di

Facebook juga merupakan kaum wanita yang mengindikasikan bahwa

kecenderungan daya beli kaum wanita relatif lebih tinggi daripada kaum pria.

Informasi ini sesuai dengan fenomena perilaku konsumen dalam hal kesukaan

berbelanja yang pada umumnya, perempuan lebih menyukai kegiatan berbelanja

daripada laki-laki (Raghunathan dalam Kotler, 2004:226).

2. Usia Konsumen

Berdasarkan hasil olah data pada karakteristik konsumen, dapat diketahui

usia konsumen Royal Sandwich disajikan pada Tabel 6.

65
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
< 17 tahun 7 5.6
17 tahun – 21 tahun 19 15.2
22 tahun – 30 tahun 71 56.8
31 tahun – 40 tahun 24 19.2
41 tahun – 50 tahun 3 2.4
>50 tahun 1 0.8
Total 125 100
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

Berdasarkan Tabel 6, usia konsumen terbanyak yaitu 22 tahun – 30 tahun

sebesar 56.8% sebanyak 71 orang. Kategori umur ini termasuk tahap dewasa

(Sumarwan, 2011:290) artinya perilaku konsumen Royal Sandwich merupakan

wanita yang berusia dewasa. Kelompok usia dewasa biasanya memiliki

kemampuan daya beli dan memiliki tanggung jawab dalam memilih kebutuhan

konsumsi bagi dirinya maupun keluarganya.

Pada usia 22 tahun – 30 tahun merupakan kelompok usia yang memakai

gadget sebagai kebutuhan, dengan penggunaan gadget tersebut membuat mereka

menggunakan media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, Path, bbm, dll) sebagai

sarana komunikasi maupun sebagai sarana untuk berbelanja. Hal ini sesuai dengan

segmentasi produk Royal Sandwich itu sendiri yaitu untuk kaum wanita dewasa.

3. Tempat Tinggal

Berdasarkan hasil olah data pada karakteristik konsumen, dapat diketahui

tempat tinggal konsumen Royal Sandwich disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal


Tempat Tinggal Frekuensi Persentase (%)
Jabodetabek 57 46
Pulau Jawa 49 39.5
Luar Jawa 18 14.5
Total 124 100
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

66
Berdasarkan karakterisrtik tempat tinggal, konsumen terbanyak berasal

dari wilayah Jabodetabek sebesar 46%, sedangkan untuk konsumen yang berasal

dari Pulau Jawa (meliputi daerah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa

Timur) sebesar 39.5% dan yang paling rendah konsumen berasal dari luar Pulau

Jawa (meliputi Batam, Padang, Palembang, Medan, Jambi dan Makasar) sebesar

14.5%. Hal ini disebabkan karena Royal Sandwich berada di wilayah Jabodetabek

tepatnya di Bekasi yang sangat mudah diakses dari mana saja terutama oleh

daerah-daerah penyangga kota Jakarta lainnya seperti Depok, Tanggerang dan

Bogor.

Konsumen yang berada diluar wilayah Jabodetabek juga dapat menikmati

produk Royal Sandwich, dengan ketentuan daerah mereka sudah terjangkau oleh

perusahaan pengiriman barang seperti Tiki dan JNE. Hal tersebut yang

menyebabkan jangkauan produk Royal Sandwich itu diseluruh Indonesia.

4. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola

pemberian makan konsumsi pangan, dan status gizi. Umumnya pendidikan

seseorang mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut data karakteristik konsumen Royal Sandwich berdasarkan tingkat

pendidikan yang disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD 2 1.6
SMP 3 2.4
SMA 48 33.6
Akademi 20 16
Universitas 58 46.4
Total 125 100
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

67
Berdasarkan Tabel 8 diperoleh informasi yang menunjukan bahwa 46.4%

tingkat pendidikan konsumen Royal Sandwich adalah universitas/S1. Selanjutnya

untuk pendidikan SMA sebanyak 33.6%, Akademi/DIII sebanyak 16%, kemudian

pendidikan SMP sebanyak 3% dan sisanya memiliki pendidikan terakhir SD

sebanyak 1.6%. Menurut Morissan (2010:62) tingkat pendidikan seseorang

menentukan tingkat intelektualitas orang tersebut. Pada akhirnya tingkat

intelektualitas ini akan menentukan pilihan barang-barang atau produk yang akan

dikonsumsinya. Biasanya seseorang dengan tingkat intelektualitas yang tinggi

lebih menyukai konsep-konsep baru yang ditampilkan seorang pemasar. Seperti

yang Royal Sandwich lakukan yaitu dengan memakai konsep frozen sandwich

(sandwich beku) yang dipasarkan melalui media sosial.

5. Pekerjaan

Berdasarkan hasil olah data pada karakteristik konsumen, dapat diketahui

pekerjaan konsumen Royal Sandwich disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Pelajar 27 21.6
Ibu Rumah Tangga 34 27.2
Karyawan 45 36
PNS 4 3.2
Wiraswasta 14 11.2
Lain-lain 1 0.8
Total 125 100
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

Pada hasil olah data diatas menunjukan bahwa pekerjaan konsumen

paling banyak adalah sebagai karyawan swasta yaitu sebesar 36% dan paling

sedikit PNS dan lain-lain masing-masing 3.2% dan 0.8%. Tingkat persentase 36%

menunjukan bahwa produk Royal Sandwich banyak dikonsumsi oleh konsumen

68
yang bekerja sebagai karyawan swasta yang menyukai makanan cemilan yang

praktis dan berkualitas.

Responden ibu rumah tangga berada diperingkat kedua sebesar 27,2% hal

ini mendukung data sebelumnya yang ada di Tabel 5 dan Tabel 6 yang

menyatakan bahwa kaum wanita pada usia 22 tahun – 30 tahun yang peekrjaannya

sebagai ibu rumah tangga mendominasi sebagai responden. Hal tersebut

dikarenakan ibu rumah tangga selalu menggunakan media sosial disela-sela waktu

luang, hal ini yang membuat sebagian besar fans Royal Sandwich adalah wanita

yang pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.

6. Pengeluaran

Berdasarkan hasil olah data pada karakteristik konsumen, dapat diketahui

tingkat pengeluaran/bulan konsumen Royal Sandwich disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran/bulan


Pengeluaran Frekuensi Persentase (%)
< Rp 1.250.000 35 28
Rp 1.250.000 – Rp 37 29.6
2.000.000
Rp 2.000.000 – Rp 52 41.6
10.000.000
>Rp 10.000.000 1 0.8
Total 125 100
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

Pada hasil olah data diatas menunjukan bahwa mayoritas konsumen Royal

Sandwich mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.000.000 – Rp 10.000.000 untuk

memenuhi kebutuhannya selama satu bulan dengan persentase 41.6%. Selanjutnya

sebanyak 29.8% konsumen pengeluaran per bulannya sebesar Rp 1.250.000 – Rp

2.000.000, pengeluaran per bulan < Rp 1.250.000 sebanyak 28% dan terakhir

sebanyak 0.8% konsumen pengeluaran per bulannya sebesar > Rp 10.000.000.

69
Tingkat pengeluaran per bulan sebesar Rp 2.000.000 – Rp 10.000.000

menunjukan bahwa konsumen Royal Sandwich mayoritas kalangan ekonomi

menengah keatas. Hal ini sesuai dengan targer pasar produk Royal Sandwich yang

dikhususkan untuk kalangan ekonomi menengah keatas.

7. Alasan Membeli Produk

Alasan yang membuat kosnumen melakukan pembelian dapat

menggambarkan keunggulan suatu produk didalam benak konsumen. Pada Tabel

11 dibawah ini disajikkan gambaran alasan konsumen melakukan pembelian pada

produk Royal Sandwich.

Tabel 11. Alasan konsumen membeli Royal Sandwich


Alasan membeli Frekuensi Persentase (%)
Rasanya enak 72 42,3
Penasaran dengan rasa 32 18,8
Royal Sandwich
Praktis 17 10
Bergizi 8 4,7
Banyak varian rasa 7 4,1
Harga terjangkau 6 3,5
Kualitas terjamin 6 3,5
Dll. 22 12,9
Total 170 100
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

Pada hasil olah data diketahui bahwa 42,3% responden menyebutkan

bahwa rasa Royal Sandwich yang enak menjadi alasan mereka untuk membeli

produk tersebut. Hal ini dikarenakan Royal Sandwich memiliki cita rasa yang

khas dan berbeda dengan produk yang sudah ada dipasaran. Cita rasa yang khas

dan berbeda ini membuat 18,8% responden penasaran dengan rasa Royal

Sandwich, karena hal tersebut sehingga menjadi alasan konsumen untuk membeli

produk Royal Sandwich. Menurut Kotler (2007:18), konsep produk menyatakan

70
bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang menawarkan fitur-

fitur paling bermutu, kualitas produk, dan inovatif. Rasa merupakan salah satu

inovasi yang dilakukan oleh Royal Sandwich dalam rangka menarik konsumen

agar membeli produknya.

Tampilan produk Royal Sandwich yang dikemas praktis dengan hanya

menggoreng saat ingin mengkonsumsinya membuat 10% responden memilih

alasan tersebut untuk membeli Royal Sandwich. Selain itu sebanyak 4,7%

responden beralasan kandungan gizi yang terdapat didalam Royal Sandwich

membuat responden ingin membeli produk Royal Sandwich. Kemudian varian

rasa Royal Sandwich yang beraragam dengan menghadirkan delapan varian rasa,

harga yang terjangkau, dan kualitas produk yang sudah terjamin dengan

diperolehnya sertifikat Halal dari MUI membuat responden membeli produk

Royal Sandwich. Untuk 12,9% responden menyebutkan berbagai hal yang

menjadi alasan mereka dalam membeli produk Royal Sandwich, diantaranya

yaitu: (1). Produk Royal Sandwich tanpa menggunakan bahan pengawet, (2).

Pelayanannya cepat dan ramah, (3). Gambar yang ditampilakan di media sosial

sangat menarik.

5.2 Analisis Efektivitas Promosi Royal Sandwich berdasarkan EPIC Model

Analisis mengenai efektivitas promosi di social media penting untuk

dilakukan karena saat ini sedang marak sekali konsumen yang menggunkan social

media. Dengan biaya yang murah produsen dapat melakukan promosi word of

mouth melalui social media sehingga perlu diketahui apakah informasi di social

media yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Hal ini

71
perlu dilakukan sebagai bahan pertimbangan bagi produsen dalam merumuskan

strategi komunikasi pemasaran selanjutnya.

Menilai keefektifan promosi dapat dilakukan dengan mengukur dua

dampak yaitu dampak penjualan dan dampak komunikasi. Dampak penjualan

diukur dengan menggunakan analisis dengan membandingkan antara biaya

promosi dengan volume penjualan. Sedangkan untuk mengukur dampak

komunikasi dilakukan dengan menggunakan EPIC Model. Pengukuran

keefektifan kegiatan promosi Royal Sandwich dilakukan dengan menganalisis

pertanyaan dan jawaban dari responden yang telah mengisi kuesioner.

EPIC Model terdiri atas empat dimensi yaitu dimensi empathy, dimensi

persuation, dimensi impact dan dimensi communication. Dimensi-dimensi

tersebut terwakili oleh beberapa pertanyaan yang diajukan kepada responden

didalam kuesioner. Pertanyaan tersebut mencerminkan dimensi-dimensi dalam

EPIC Model. Setelah diketahui jawaban dari masing-masing responden kemudian

dilakukan perhitungan dengan analisis EPIC Model.

5.2.1 EPIC Model untuk Facebook

Berdasarkan EPIC Model, maka diketahui hasil analisis tingkat efektivitas

promosi produk Royal Sandwich melalui Facebook dari masing-masing dimensi,

yaitu:

1. Empathy (Empati)

Dimensi empati di dalam kuesioner disajikan oleh dua butir pertanyaan, yaitu

pertanyaan (1b) dan pertanyaan (2b). Hasil jawaban kuesioner tersebut dimasukan

dalam analisis perhitungan skor rata-rata berbobot yang terdapat di Tabel 12.

72
Tabel 12. Dimensi Empati Media Promosi Facebook
Atribut Bobot E 1b E 2b ∑f.We 1b ∑f.We 2b
STS 1 1 0 1 0
TS 2 3 3 6 6
C 3 3 6 9 18
S 4 41 33 164 132
SS 5 77 80 385 400
Total 125 125 565 556
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

X (1b) =

X (2b) =

( ) ( )
X Empati Facebook =

= 4,48

Berdasarkan hasil tingkat efektivitas promosi pada produk Royal

Sandwich melalui Facebook, maka diketahui nilai X Empati sebesar 4,48. Nilai

ini masuk dalam rentang skala sangat efektif (4,21 – 5,00). Hal ini

menginformasikan bahwa target konsumen menyukai promosi yang dilakukan

melalui facebook karena dapat memberikan informasi yang berharga tentang daya

tarik produk Royal Sandwich.

Daya tarik produk Royal Sandwich yang dipromosikan melalui Facebook

antara lain: (1) Gambar yang ditampilkan di Facebook sangat menarik dan dapat

menggugah selera konsumen untuk mencoba produk Royal Sandwich ini. Selain

itu dari gambar yang ditampilkan membuat konsumen menjadi penasaran dengan

rasa Royal Sandwich itu sendiri. (2) Produk Royal Sandwich sudah terjamin akan

kehalalan dan keamanan untuk dikonsumsi dengan diperolehnya sertifikat Halal

73
dari MUI. (3) Tampilan produk Royal Sandwich yang berbentuk segitiga dan

persegi panjang juga merupakan salah satu daya tarik tersendiri yang membuat

konsumen menyukai promosi ini. Royal Sandwich membuat tampilan produk

sandwich yang berbeda dari biasanya, yaitu dengan membuat tampilan yang lebih

kecil sehingga memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi produk tersebut.

2. Persuasion (Persuasif)

Dimensi persuasif dalam kuesioner disajikan dalam dua butir pertanyaan,

yaitu pertanyaan (3b) dan pertanyaan (4b). Hasil jawaban kuesioner tersebut

dimasukkan dalam analisis perhitungan skor rata-rata berbobot yang terdapat di

Tabel 13.

Tabel 13. Dimensi Persuasif Media Promosi Facebook


Atribut Bobot P 3b P 4b ∑f.W P3b ∑f.W P4b
STS 1 1 0 1 0
TS 2 3 5 6 10
C 3 6 4 18 12
S 4 37 32 148 128
SS 5 78 84 390 420
Total 125 125 563 570
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

X (3b) =

X (4b) =

( ) ( )
X Persuasi Facebook =

= 4,56

Berdasarkan tingkat efektivitas media promosi pada produk Royal

Sandwich melalui Facebook maka diketahui nilai X Persuasif sebesar 4,56. Nilai

ini masuk dalam rentang skala sangat efektif (4,21 - 5,00). Hal ini

74
menginformasikan bahwa target konsumen tertarik untuk mengetahui lebih

banyak informasi mengenai produk Royal Sandwich. Seperti yang dijelaskan oleh

(Lee & Jonshon, 2007:110) pengiklan dapat mempengaruhi para pembeli dengan

membantu mereka mengenali kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh produk sang

pengiklan. Informasi yang diberikan melalui Facebook mampu meningkatkan dan

menguatkan karakter dari produk Royal Sandwich sehingga mendorong

konsumen untuk membeli produk tersebut. Hal-hal yang menjadi alasan

konsumen untuk membeli Royal Sandwich antara lain sebagai berikut:

a. Rasa penasaran konsumen dengan gambar produk Royal Sandwich di

Facebook membuat mereka akhirnya membeli dan setelah membeli

konsumen merasa puas karena produk Royal Sandwich yang konsumen beli

sesuai dengan gambar yang ada di Facebook.

b. Produk Rayal Sandwich praktis. Untuk mengkonsumsinya konsumen hanya

perlu menggorengnya saja.

c. Royal Sandwich sudah memiliki sertifikat kehalalan dari MUI.

d. Kemasan Royal Sandwich yang kedap udara membuat produk menjadi lebih

higienis.

e. Pelayanan yang diberikan sangat cepat dan juga ramah.

3. Impact (Dampak)

Dimensi Impact (dampak) menunjukan apakah suatu merek dapat terlihat

lebih menonjol dibandingkan dengan merek lainnya pada kategori serupa, serta

memberikan informasi seberapa besar keterlibatan konsumen dalam pesan yang

disampaikan. Dimensi Impact (dampak) dalam kuesioner disajikan dalam satu

75
buah pertanyaan, yaitu pertanyaan (5b). Hasil jawaban kuesioner tersebut

dimasukan dalam analisis perhitungan rata-rata berbobot pada Tabel 14, yaitu:

Tabel 14. Dimensi Dampak Media Promosi Facebook


Atribut Bobot I 5b ∑f.Wi 5b
STS 1 0 0
TS 2 5 10
C 3 1 3
S 4 37 148
SS 5 82 410
Total 125 571
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

X Dampak Facebook =

Berdasarkan hasil analisis tingkat efektivitas media promosi pada produk

Royal Sandwich melalui Facebook, maka diketahui nilai X Dampak sebesar 4,56.

Nilai ini masuk dalam rentang skala sangat efektif (4,20 – 5,00). Hal ini

menginformasikan bahwa promosi melalui Facebook sangat efektif membuat

target konsumen lebih bertambah pengetahuannya tentang produk Royal

Sandwich. Dengan bertambahnya pengetahuan berarti konsumen sudah mulai

kenal dengan produk, kemudian akan tumbuh minat untuk membeli dan akhirnya

konsumen membeli produk (Simamora. 2003:288)

Beberapa pengetahuan produk tersebut antara lain: (1) Royal Sandwich

merupakan frozen sandwich yang memiliki delapan varian rasa. (2) Produk ini

sudah memiliki sertifikat halal dari MUI, dan sertifikat produksi pangan industri

rumah tangga (P-IRT) dari Dinas kesehatan kota Bekasi. (3) Tanpa bahan

pengawet dan MSG.

4. Communication (Komunikasi)

Dimensi komunikasi menunjukan tentang kemampuan konsumen dalam

mengingat pesan utama yang disajikan oleh pesan tersebut. Penelitian ini

76
mengukur kejelasan dari pesan yang ingin disampaikan dan kemampuan promosi

untuk berkomunikasi dengan konsumen. Dimensi komunikasi dalam kuesioner

disajikan dalam dua buah pertanyaan, yaitu pertanyaan (6b) dan (7b). Hasil

jawaban kuesioner tersebut dimasukan dalam analisis perhitungan rata-rata

berbobot pada Tabel 15, yaitu:

Tabel 15. Dimensi Komunikasi Media Promosi Facebook


atribut Bobot C 6b C 7b ∑f.Wc 6b ∑f.Wc 7b
STS 1 1 0 1 0
TS 2 3 4 6 8
C 3 4 8 12 24
S 4 42 41 168 164
SS 5 75 72 375 360
Total 125 125 562 556
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

X (6b) =

X (7b) =

( ) ( )
X Komunikasi Facebook =

= 4,46

Berdasarkan hasil analisis tingkat efektivitas media promosi pada produk

Royal Sandwich melalui Facebook, maka diketahui nilai X komunikasi sebesar

4,46. Nilai ini masuk dalam rentang skala sangat efektif (4,20 – 5,00). Sehingga

dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan Royal Sandwich melalui

Facebook mempunyai respon yang sangat efektif terhadap konsumen.

Responden menyatakan setuju karena pesan yang disampaikan di Facebook

dapat dimengerti. Pesan dalam promosi tersebut adalah pemberitahuan setiap kali

Royal Sandwich mengeluarkan rasa baru. Responden dapat mengingat pesan

77
utama yang disampaikan dan telah meninggalkan kesan yang kuat dengan

pemahaman produk yang tinggi. Promosi setiap kali ada varian rasa baru disertai

dengan foto yang sangat menarik dengan komposisi warna yang indah.

5. EPIC Rate Facebook

Hasil perhitungan empat dimensi di atas, yaitu dimensi empati, persuasi,

dampak, dan komunikasi berada dalam rentang skala sangat efektif. Keempat nilai

dimensi tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nila rata-rata untuk EPIC Rate.

EPIC Rate Facebook =

= 4,51

Nilai EPIC Rate yang didapat secara keseluruhan adalah 4,51. Nilai ini

berada dalam rentang skala (4,21 – 5,00) yang berarti secara keseluruhan promosi

yang telah dilakukan Royal Sandwich sangat efektif. Artinya promosi yang

dilakukan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Promosi tersebut telah

menarik perhatian dan dapat menambah pengetahuan serta pesan yang

disampaikan dapat dimengerti responden sehingga mendorong mereka untuk

melakukan pembelian produk Royal Sandwich.

5.2.2 EPIC Model untuk Twitter

Berdasarkan EPIC Model, maka diketahui hasil analisis tingkat efektivitas

promosi produk Royal Sandwich melalui Twitter dari masing-masing dimensi,

yaitu:

78
1. Empathy (Empati)

Dimensi empati di dalam kuesioner disajikan oleh dua butir pertanyaan,

yaitu pertanyaan (1a) dan pertanyaan (2a). hasil jawaban kuesioner tersebut

dimasukan dalam analisis perhitungan skor rata-rata berbobot yang terdapat di

Tabel 16.

Tabel 16. Dimensi Empati Media Promosi Twitter


Atribut Bobot E 1a E 2a ∑f.We 1a ∑f.We 2a
STS 1 0 0 0 0
TS 2 3 5 6 10
C 3 16 18 48 54
S 4 50 47 200 188
SS 5 56 55 280 275
Total
125 125 534 527
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

X (1a) = = 4,27

X (2a) = = 4,21

( ) ( )
X Empati twitter =

= 4,24

Berdasarkan hasil analisis tingkat efektivitas promosi produk Royal

Sandwich melalui Twitter, dapat diketahui nilai X Empati Twitter sebesar 4,24.

Nilai ini masuk dalam rentang skala sangat efektif (4,21 – 5,00). Hal ini

menjelaskan bahwa konsumen sangat menyukai promosi yang dilakukan Royal

Sandwich melalui Twitter karena dapat memberikan informasi yang berharga

tentang daya tarik produk Royal Sandwich.

79
Daya tarik produk Royal Sandwich yang dipromosikan melalui Twitter

antara lain: (1) Gambar yang ditampilkan di Twitter sangat menarik dan

menggugah selera konsumen untuk mencoba produk Royal Sandwich ini. Selain

itu dari gambar yang ditampilkan membuat konsumen menjadi penasaran dengan

rasa Royal Sandwich itu sendiri. (2) Tampilan produk Royal Sandwich yang

berbentuk segitiga dan persegi panjang juga merupakan salah satu daya tarik

tersendiri yang membuat konsumen menyukai promosi ini. Royal Sandwich

membuat tampilan produk sandwich yang berbeda dari biasanya, yaitu dengan

membuat tampilan yang lebih kecil sehingga memudahkan konsumen dalam

mengkonsumsi produk tersebut.

2. Persuation (Persuasi)

Dimensi persuasi dalam kuesioner disajikan dalam dua butir pertanyaan,

yaitu pertanyaan (3a) dan pertanyaan (4a). Hasil jawaban kuesioner tersebut

dimasukkan dalam analisis perhitungan skor rata-rata berbobot yang terdapat di

Tabel 17.

Tabel 17. Dimensi Persuasi Media Promosi Twitter


Atribut Bobot P 3a P 4a ∑f.W P3a ∑f.W P4a
STS 1 1 1 1 1
TS 2 3 5 6 10
C 3 25 19 75 57
S 4 44 42 176 168
SS 5 52 58 260 290
Total 125 125 518 526
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

X (3a) =

X (4a) = s

80
( ) ( )
X Persuasi Twitter =

= 4,17

Berdasarkan hasil analisis tingkat efektivitas promosi produk Royal

Sandwich melalui Twitter pada tabel 8, dapat diketahui nilai X Persuasi Twitter

sebesar 4,17. Nilai ini masuk dalam rentang skala efektif (3,41 – 4,20). Dapat

disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan Royal Sandwich mempunyai

respon yang efektif terhadap konsumen. Konsumen setuju jija promosi yang telah

dilakukan Royal Sandwich membuat mereka menjadi tertarik terhadap

promosinya dan berkeinginan untuk membeli.

Hal ini disebabkan Royal Sandwich telah mampu menguatkan daya tarik

produk yang ditawarkan sehingga konsumen menjadi yakin untuk membeli

produk Royal Sandwich. Daya tarinya adalah gambar yang ditampilkan di Twitter,

kemasan produk Royal Sandwich dan varian rasa produk Royal Sandwich yang

sesuai dengan selera konsumen dapat membuat konsumen untuk melakukan

pembelian berulang.

3. Impact (Dampak)

Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat lebih

menonjol dibanding merek lainnya pada kategori serupa, serta memberikan

informasi seberapa besar keterlibatan konsumen dalam pesan yang disampaikan.

Keterlibatan ini mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya suatu

objek, kejadian, atau aktivitas, dimana keterlibatan akan mengarahkan perilaku

konsumen untuk membuat keputusan. Dampak (impact) yang diinginkan dari

81
hasil promosi adalah jumlah pengetahuan terhadap produk yang diperoleh

konsumen melalui tingkat keterlibatan dengan produk dan atau proses pemilihan.

Dimensi dampak dalam kuesioner disajikan dalam satu butir pertanyaan yaitu

pertanyaan (5a). Hasil jawaban kuesioner tersebut dimasukkan dalam analisis

perhitungan skor rata-rata berbobot yang terdapat di Tabel 18.

Tabel 18. Dimensi Dampak Media Promosi Twitter


Atribut Bobot I 5a ∑F.Wi 5a
STS 1 2 2
TS 2 4 8
C 3 22 66
S 4 41 164
SS 5 56 280
Total 125 520
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

X Dampak Twitter =

Berdasarkan hasil analisis tingkat efektivitas promosi produk Royal

Sandwich melalui Twitter pada tabel 9, dapat diketahui nilai X Dampak Twitter

sebesar 4,16. Nilai ini masuk dalam rentang skala efektif (3,41 – 4,20). Dapat

disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan Royal Sandwich mempunyai

respon yang efektif. Responden mengatakan setuju bahwa promosi yang

dilakukan Royal Sandwich di Twitter dapat membuat responden tahu tentang

produk Royal Sandwich. Salah satu penyebabnya adalah dalam berpromosi

melalui Twitter, Royal Sandwich memposting tweet dan gambar tentang produk

Royal Sandwich baik mengenai rasa, kemasan, label kehalalan produk sampai

dengan menyajikan cara menggoreng frozen sandwich walaupun dengan

menggunakan kalimat yang singkat, karena untuk promosi melalui Twitter hanya

terbatas 160 karakter huruf saja.

82
4. Communication (Komunikasi)

Dimensi komunikasi menunjukkan tentang kemampuan konsumen dalam

mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan

kesan yang ditinggalkan oleh pesan tersebut. Penelitian ini mengukur kejelasan

dari pesan yang ingin disampaikan, kemampuan promosi untuk berkomunikasi

dengan konsumen, dan kesesuaian pemakaian slogan dalam promosi yang

dilakukan oleh Royal Sandwich.

Dimensi komunikasi dalam kuesioner disajikan dalam satu butir

pertanyaan yaitu pertanyaan (6a) dan pertanyaan (7a). Hasil jawaban kuesioner

tersebut dimasukkan dalam analisis perhitungan skor rata-rata berbobot yang

terdapat di Tabel 19.

Tabel 19. Dimensi Komunikasi Media Promosi Twitter


Atribut Bobot C 6a C 7a ∑f.Wc 6a ∑f.Wc 7a
STS 1 2 1 2 1
TS 2 5 6 10 12
C 3 26 21 78 63
S 4 46 52 184 208
SS 5 46 45 230 225
Total 125 125 504 509
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

X (6a) =

X (7a) =

( ) ( )
X Komunikasi Twitter =

= = 4,05

Berdasarkan hasil analisis tingkat efektivitas promosi produk Royal

Sandwich melalui Twitter pada tabel 10, dapat diketahui nilai X komunikasi

Twitter sebesar 4,05. Nilai ini masuk dalam rentang skala efektif (3,41 – 4,20).

83
Dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan oleh Royal Sandwich

mempunyai respon yang efektif terhadap responden.

Responden menyatakan setuju karena informasi tentang produk Royal

Sandwich yang disampaikan melalui Twitter sangat jelas sehingga konsumen

tidak perlu bertanya kembali mengenai produk Royal Sandwich. Hal ini

disebabkan semua informasi mengenai produk sudah diposting di Twitter

@Royal_Sandwich.

5. EPIC Rate Twitter

Secara keseluruhan EPIC Rate Twitter adalah sebagai berikut:

EPIC Rate Twitter =

= 4,15

Berdasarkan hasil perhitungan EPIC Rate Twitter, maka diperoleh nilai

sebesar 4,15. Nilai ini masuk dalam rentang skala efektif (3,14 – 4,20). Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa efektivitas promosi produk Royal Sandwich

melalui Twitter berdasarkan EPIC Model mencapai tingkat efektif. Artinya

promosi yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan promosi yang ingin dicapai.

Promosi tersebut disukai, menarik perhatian, dapat menambah pengetahuan serta

pesan yang disampaikan dapat mengerti responden sehingga terdorong untuk

melakukan pembelian produk Royal Sandwich.

84
5.2.3 Perbandingan Tingkat Efektivitas Media Promosi

Berdasarkan hasil pengukuran tingkat efektivitas media promosi yang

digunakan oleh Royal Sandwich dengan menggunakan EPIC Model, maka

diperoleh perbandingan skor rata-rata dari masing-masing dimensi yaitu:

Tabel 20. Perbandingan skor rata-rata dari dua media promosi berdasarkan EPIC
Model
Media promosi
No. EPIC model
Facebook Twitter
1. Empati (Empathy) 4,48 4,24
2. Persuasi (Pesuation) 4,56 4,17
3. Dampak (Impact) 4,56 4,16
4. Komunikasi (Communication) 4,46 4,05
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

1. Empati (Empathy)

Berdasarkan perbandingan skor rata-rata pada Tabel 20. maka dapat diketahui

bahwa skor rata-rata dimensi empati yang tertinggi adalah Facebook sebesar

4,48. Hal ini menginformasikan bahwa Facebook dapat lebih spesifik

menyampaikan tentang daya tarik produk Royal Sandwich. Facebook juga

tidak mempunyai batasan teks seperti Twitter sehingga dapat menungkinkan

admin untuk menjelaskan lebih rinci tentang produk Royal Sandwich agar

konsumen lebih memahaminya dengan benar. Hal ini yang membuat nilai

empati Facebook lebih tinggi dibandingkan Twitter.

2. Persuasi (Persuation)

Berdasarkan perbandingan skor rata-rata pada Tabel 20 maka diketahui

bahwa skor rata-rata dimensi persuasi yang tertinggi adalah Facebook sebesar

4,56. Hal ini menginformasikan bahwa konsumen tertarik untuk mengetahui

lebih banyak informasi mengenai produk Royal Sandwich dengan promosi

yang dilakukan oleh Royal Sandwich melalui Facebook sehingga membuat

85
konsumen berkeinginan untuk membeli produk Royal Sandwich. Hal ini

disebabkan karena Facebook Royal Sandwich telah mampu menguatkan daya

tarik produk yang ditawarkan sehingga konsumen menjadi yakin untuk

membeli produk tersebut. daya tariknya dengan mengadakan kuis yang

berhadian produk Royal Sandwich di setiap minggunya. Dengan adanya kuis

ini membuat konsumen merasa perlu mengetahui lebih banyak informasi

tentang Royal Sandwich.

3. Dampak (Impact)

Berdasarkan perbandingan skor rata-rata pada Tabel 20 maka diketahui

bahwa skor rata-rata dimensi dampak yang tertinggi adalah Facebook sebesar

4,56. Nilai ini berada dalam rentang skala 4,20 – 5,00 yang bernilai sangat

efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan oleh

Royal Sandwich melalui Facebook mempunyai respon yang sangat efektif.

Konsumen menyatakan setuju bahwa promosi yang telah dilakukan Royal

Sandwich dapat menambah pengetahuan mereka tentang produk Royal

Sandwich. Salah satu penyebabnya adalah dalam berpromosi Royal Sandwich

sangat jelas memberikan informasi tentang produknya selain itu apabila ada

konsumen yang bertanya melalui komentar di fanspage nya, admin Royal

Sandwich dengan cepat membalas sehingga konsumen merasa nyaman

berkomunikasi melalu fanspage Facebook ini.

4. Komunikasi (Communication)

Berdasarkan perbandingan skor rata-rata pada Tabel 20 maka diketahui

bahwa skor rata-rata dimensi komunikasi yang tertinggi adalah Facebook

sebesar 4,46. Nilai ini berada dalam rentang skala 4,20 – 5,00 yang bernilai

86
sangat efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan

oleh Royal Sandwich melalui Facebook mempunyai respon yang sangat

efektif. Responden menyatakan bahwa pesan yang disampaikan dalam

promosi Royal Sandwich telah dapat dimengerti dan pemakaian slogan yang

digunakan telah sesuai. Pesan dalam promosi tersebut adalah inovasi rasa

baru dalam menikmati sandwich. Konsumen dapat mengingat pesan utama

yang disampaikan dengan baik dan meninggalkan kesan yang kuat tentang

pemahaman produk. Setiap mengeluarkan varian rasa baru, Royal Sandwich

menyertai foto yang menarik dengan warna yang indah. Dengan demikian

penggunaan slogan “New Taste For Sandwich Lover” menjadi pilihan Royal

Sandwich karena dapat menggambarkan secara utuh tertang produk itu

sendiri.

5.3 Efektivitas Promosi Royal Sandwich berdasarkan Dampak Penjualan

Analisis uji regresi sederhana merupakan alat analisis yang bertujuan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas dan

variabel terikat sehingga berdasarkan pengolahan hasil uji regresi sederhana,

maka diperoleh hasil menggunakan SPSS 16 yang dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Uji coefficients pada variabel bebas penelitian


Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
Constant 4.418E6 4.261E6 1.037 .312
Promosi 11.490 2.075 .778 5.537 .000
Sumber: Data Primer (diolah) 2013

87
Persamaan yang didapat pada penelitian ini adalah:

Y = 4.418E6 + 11.490 X + e

Pada persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai konstanta yang dimiliki

memberikan pengertian apabila promosi tidak memiliki nilai maka volume

penjualan Royal Sandwich sebesar Rp. 4.418.666. Sedangkan koefisien regresi

variabel biaya promosi (X) bernilai positif sebesar 11.490. Angka ini menunjukan

hubungan yang searah antara biaya promosi denga volume penjualan. Hal ini

menyatakan bahwa setiap penambahan biaya promosi sebesar Rp.1 maka akan

meningkatkan penjualan sebesar Rp 11.490. Hal ini terjadi karena biaya promosi

yang telah dikeluarkan Royal Sandwich ternyata dapat menarik perhatian

konsumen untuk melakukan pembelian sehingga berdampak pada penjualannya.

Uji signifikansi simultan (Uji F) dalam penelitian ini digunakan untuk

menunjukan apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap varibael terikat. Uji ini dapat dilakukan

dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengolahan hasil data-data

primer pada penelitian ini menggunakan SPSS 16. Pada Tabel 21 tersedia hasil

pengolahan uji F pada analisis regresi sederhana yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, yaitu:

Tabel 22. Uji F (Uji simultan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas)
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
Regression 2.362E15 1 2.362E15 30.662 .000a
Residual 1.540E15 20 7.702E13
Total 3.902E15 21
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

88
Berdasarkan hasil uji F dengan tingkat kepercayaan 93% yang terlihat

pada Tabel 22, diperoleh nilai df1 = 20 dan df2 = 1, maka di dapat nilai F tabel

yaitu 4.35 karena F hitung > F tabel, yaitu 30.6 > 4.35 dan nilai probabilitas (sig)

0.000 artinya signifikansi lebih kecil dari alpha 0.10 (0.000 < 0.10). Maka tolak

H0 dan terima H1, yaitu variabel bebas yang diamati dengan tingkat kepercayaan

93% yaitu biaya promosi (X) berpengaruh terhadap volume penjualan (Y) Royal

Sandwich.

Pada Tabel 23, R yang didapatkan sebesar 77.8%. Hasil yang didapatkan

menunjukan bahwa pengaruh promosi terhadap volume penjualan dalam kisaran

sedang.

Tabel 23. Uji R


Std. error of the
R R Square Adjusted R Square
estimate
.778a .605 .585 8776384.096
Sumber: Data Primer 2013 (diolah)

Hasil pengolahan yang tampak pada Tabel 24, uji R Square pada

penelitian ini sebesar 0.605. Artinya 60.5% dari nilai penjualan mampu dijelaskan

oleh biaya promosi sedangkan sisanya 39.5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain

diluar penelitian ini. Hal ini menunjukan seberapa bagusnya model regresi yang

dibentuk oleh variabel bebas dan variabel terikat.

89
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan media promosi pada produk Royal Sandwich adalah berupa promosi

melalui Facebook dan Twitter. Untuk di Facebook, Royal Sandwich

menggunakan Fanpage sebagai sarana promosi. Sementara untuk di Twitter

Royal Sandwich menggunakan jasa iklan dan juga endorse agar konsumen

lebih tertarik untuk membeli.

2. Hasil analisis tingkat efektivitas media promosi pada produk sandwich goreng

merek Royal Sandwich berdasarkan EPIC model menunjukan bahwa kegiatan

promosi yang dilakukan Royal Sandwich sangat efektif karena promosi

tersebut telah menarik perhatian dan dapat menambah pengetahuan serta

pesan yang disampaikan dapat dimengerti responden sehingga mendorong

mereka untuk melakukan pembelian produk Royal Sandwich. Selain itu daya

tarik produk yang ditampilkan dengan kemasan dan varian rasa yang

beraneka ragam membuat konsumen untuk melakukan pembelian berulang.

3. Hasil analisis tingkat efektivitas media promosi pada produk sandwich goreng

merek Royal Sandwich berdasarkan dampak penjualan dengan menggunakan

metode analisis regresi sederhana dan uji statistik (uji determinasi dan uji F)

menunjukan bahwa biaya promosi berpengaruh signifikan secara bersama-

sama terhadap volume penjualan Royal Sandwich.

90
6.2 Saran

1. Kegiatan media promosi pada produk Royal Sandwich berdasarkan EPIC

model sudah sangat efektif dalam menstimulasi terjadinya kesadaran

(awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir pada pembelian

(purchase) yang dilakukan oleh konsumen sehingga perlu dipertahankan

kinerja media promosi yang sudah dijalankan selama ini. Selain itu Royal

Sandwich perlu mengembangkan media promosi offline seperti kedai

sandwich, brosur, dll agar konsumen yang tidak menggunakan media

online pun mengetahui tentang Royal Sandwich.

2. Penilai efektivitas terhadap promosi sebaiknya dilakukan secara kontinyu

(±6 bulan sekali) agar dapat dipantau hasil dari promosi yang telah

diterapkan dan sebagai acuan untuk penetapan strategi promosi

selanjutnya. Sehingga dapat selalu dilihat promosi mana yang paling

efektif dimata konsumen.

91
DAFTAR PUSTAKA

Andri, Gus. 2012. Strategi Pemasaran Dan Efektivitas Periklanan Dengan


Menggunakan Metode Komunikasi, Empati, Persuasi Dan Dampak Pada
Perusahaan PT. Bhineka Lestari LTD [Jurnal]. Padang: Universitas
Tamansiswa.

Aninah. 2010. Analisis Efektifitas Media Promosi Produk Herbal Pada Outlet
PT.Prima Agitech Nusantara [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Arbie, Rivani. 2013. Twitter Is Money. Jakarta: Mediakita.

Kennedy, John E dan Soemanagara, R.D. 2009. Marketing Comunication Taktik


& Strategi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Kotler, P dan Armstrong, Gary. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT.


Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip & Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi Dua Belas, Jilid 1.
Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Tiga Belas, Jilid
2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lee, Monle dan Johnson, Carla. 2007. Prinsip – Prinsip Pokok Periklanan Dalam
Perspektif Global. Jakarta : Kencana Prenada Media Gru.

Margaretha, Indrie Grance. 2012. Efektivitas Penggunaan Akun Facebook Dan


Twitter Dalam Promosi Penayangan Program Acara Dahsyat Rcti Kepada
Khalayak [Skripsi]. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.

Marlindo, Rex dkk. 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta:
Alex Media Komputindo.

Megawati, Dewi. 2009. Analisis Efektivitas Promosi Terhadap Jumlah


Pengunjung Taman Safari Idonesia Cisarua, Bogor [Skripsi]. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Octarina, Evie. 2006. Kajian Sistem Distribusi Roti Unyil (Studi Kasus Venus
Bakery) [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

92
Rangkuti, Freddy. 2009. Mengukur Efektivitas Program Promosi & Analisis
Kasus Menggunakan SPSS. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Siagian, Renville. 2003. Pengantar Manajemen Agribisnis. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Yang Efektif


Dan Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia.

Sufi, S.Yahyono. 2006. Seri Home Industry Kreasi Roti. Jakarta: Gramedia.

Sugiono. 2009. Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam


Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indah

Tandjung, Jenu W. & Prayogo, Teguh. & Prabowo, Adi. 2013. Stop Promotion
Start Communication. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan dan Penelitian.


Yogyakarta: Penertbit Andi.

Tjiptono, Fandy.,Chandra, Gregorius dan Adriana, Dadi. 2008. Pemasaran


Strategik. Yogyakarta. Penerbit Andi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Roti_lapis diunduh pada tanggal 23 April 2013 pukul


15:38

93
LAMPIRAN

94
LAMPIRAN

95
Lampiran 1. Kuisioner Efektivitas Media Promosi Pada Produk Sandwich Goreng
Merek Royal Sandwich

KUISIONER PENELITIAN

“Efektivitas Media Promosi Pada Produk Sandwich Goreng Merek Royal


Sandwich”
Terimakasih atas partisipasi Saudara/i menjadi salah satu responden untuk
mengisi kuisioner ini. Kuisioner ini merupakan instrument penelitian yang
dilakukan oleh:
Nama : LAILA AFIFAH
NIM : 109092000017
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Sains dan Teknologi
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Informasi yang Saudara/i berikan hanya untuk kepentingan akademis dan akan
dijaga kerahasiaanya. Atas bantuan dan kerjasama Saudara/i, saya ucapkan
Terima Kasih.

Bagian I
Karakteristik Responden
1. Jenis kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
2. Usia : ………………………………………………..
3. Tempat tinggal : …………………………………………………
4. Pendidikan terakhir : ( ) SD ( ) Akademi
( ) SMP ( ) Universitas
( ) SMA ( ) lain-lain
……………
5. Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) PNS
( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Wiraswasta
( ) Karyawan Swasta ( ) lainnya ……..
6. Pengeluaran /bulan : ( ) < dari Rp 1.250.000
( ) Rp 1.250.000 – Rp 2.000.000
( ) Rp 2.000.000 – Rp 10.000.000
( ) > dari Rp 10.000.000

96
Lampiran 1. Lanjutan

Bagian II
Tentang Produk
1. Apakah anda pernah mengkonsumsi produk Royal Sandwich?
( ) Ya ( ) Tidak
2. Apakah anda pernah melihat promosi produk Royal Sandwich?
( ) Ya ( ) Tidak
3. Sudah berapa kali anda membeli produk Royal Sandwich?
………………………………………………………………………………
……….
4. Anda memesan Royal Sandwich karena melihat promosi darimana?
( ) Teman/kerabat ( ) twitter ( )lain-lain
………
( ) Facebook ( ) Website
5. Alasan Anda membeli produk Royal Sandwich?
………………………………………………………………………………
……….
………………………………………………………………………………
……….
6. Apakah sebelumnya Anda pernah mencoba produk semacam Royal
Sandwich?
( ) Ya ( ) Tidak (langsung ke pertanyaan
no.5)
7. Jika Ya, sebutkan merk dan tempat membelinya?
………………………………………………………………………………
……….
8. Varian rasa sandwich goreng yang paling anda sukai? (jawaban boleh
lebih dari satu)
( ) Chicken Black Paper ( ) Chicken Hot Spicy
( ) White House Apple ( ) Beef Burger
( ) Sausage Beef ( ) Choco Bread Jammin
( ) Strawberry Bread Jammin ( ) Sweet Cheese
9. Menurut Anda, apakah harga produk Royal Sandwich sesuai dengan
kualitas produknya?
( ) Ya ( ) Tidak
10. Apakah Anda puas dengan produk Royal Sandwich (dari segi rasa maupun
kemasan produk)?
( ) Ya ( ) Tidak

97
Lampiran 1. Lanjutan

11. Darimana Anda mengetahui tentang produk Royal Sandwich?


( ) Teman/kerabat ( ) twitter ( )lain-lain
………
( ) Facebook ( ) Website
12. Media promosi Royal Sandwich lainnya yang Anda ketahui? (jawaban
boleh lebih dari satu)
( ) Website ( ) Facebook ( ) lain-lain
………….
( ) Blog ( ) Radio
13. Apakah Anda menemukan kepuasan dalam mengkonsumsi produk Royal
Sandwich?
( )Ya ( ) Tidak
14. Apakah Anda menyarankan dan mempromosikan ke orang lain unuk
membeli produk Royal Sandwich?
( ) Ya ( ) Tidak

Bagian III
Pendapat Anda Mengenai Media Promosi Royal Sandwich, Berupa Twitter
dan Radio.
Petunjuk: Berikan tanda “√” pada setiap pertanyan, berupa Sangat Sejutu (SS),
Setuju (S), Cukup (C), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Jawaban
NO. Pertanyaan
STS TS C S SS
A Empati (E)
Saya menyukai promosi yang
1a. dilakukan oleh Royal Sandwich
di Twitter.
Saya menyukai promosi yang
1b. dilakukan oleh Royal Sandwich
di Facebook.
Gambar yang ditampilkan di Twitter
2a.
bagus.
Gambar yang ditampilkan di
2b.
Facebook bagus.
B Persuasi (P)
Saya tertarik dengan promosi yang
3a. dilakukan oleh Royal Sandwich
di Twitter.
3b. Saya tertarik dengan promosi yang

98
dilakukan oleh Royal Sandwich
di Facebook.
Setelah saya melihat promosi di
Twitter, saya berkeinginan untuk
4a.
membeli produk Royal
Sandwich.
Setelah saya melihat promosi di
Facebook, saya berkeinginan
4b.
untuk membeli produk Royal
Sandwich.
C Dampak (I)
Promosi di Twitter membuat saya
5a. tahu mengenai produk Royal
Sandwich
Promosi di Facebook membuat saya
5b. tahu mengenai produk Royal
Sandwich
D Komunikasi (C)
Saya mendapatkan informasi yang
jelas tentang produk Royal
6a.
Sandwich dari promosi di
Twitter Royal Sandwich.
Saya mendapatkan informasi yang
jelas tentang produk Royal
6b.
Sandwich dari promosi di
Facebook Royal Sandwich.
Saya mengerti pesan yang
7a. disampaikan dalam promosi di
Twitter Royal Sandwich.
Saya mengerti pesan yang
7b. disampaikan dalam promosi di
Facebook Royal Sandwich.
Saya mengenal slogan Royal
8 sandwich (New Taste for
Sandwich Lover).

SaranAnda:
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

99
Lampiran 2. Hasil Pengolahan Regresi Sederhana

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .778 .605 .585 8776384.096

a. Predictors: (Constant), promosi

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 2.362E15 1 2.362E15 30.662 .000

Residual 1.540E15 20 7.702E13

Total 3.902E15 21

a. Predictors: (Constant), promosi

b. Dependent Variable: penjualan

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.418E6 4.261E6 1.037 .312

promosi 11.490 2.075 .778 5.537 .000

a. Dependent Variable: penjualan

100
Lampiran 3. Data Penjualan Royal Sandwich Periode 2012-2013

Biaya
No Bulan/tahun Penjualan (pcs) Penjualan (Rp)
Promosi
1. Januari / 2012 350 8050000 495000
2. Febuari / 2012 360 8280000 495000
3. Maret / 2012 386 8878000 505000
4. April / 2012 406 9338000 505000
5. Mei // 2012 422 9706000 520000
6. Juni / 2012 495 11385000 520000
7. Juli / 2012 515 13905000 1970000
8. Agustus / 2012 890 24030000 2000000
9. September / 2012 1176 31752000 2005000
10. Oktober / 2012 862 23274000 2155000
11. November / 2012 1055 28485000 2165000
12. Desember / 2012 726 19602000 2350000
13. Januari / 2013 828 22356000 2275000
14. Februari / 2013 793 21384000 2250000
15. Maret / 2013 1227 33129000 2275000
16. April / 2013 1343 36261000 2345000
17. Mei / 2013 1405 37935000 3953000
18. Juni / 2013 1345 36315000 2275000
19. Juli / 2013 1326 35802000 2400000
20. Agustus / 2013 1700 45900000 2225000
21. September / 2013 1780 48060000 2355000
22. Oktober / 2013 1842 49734000 2550000

101
Lampiran 4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas EPIC Model

a. Perhitungan Validitas EPIC Model


Nomor Butir Total
Responden
1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6a 6b 7a 7b 8
1 3 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 5 73
2 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 78
3 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 5 3 70
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 78
6 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 3 5 4 5 3 73
7 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 77
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 82
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
10 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 82
11 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 52
12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34
13 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
14 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 78
15 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 5 67
16 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 5 67
17 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 65
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
19 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 79
20 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
21 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 74
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 82
23 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 77
24 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 77
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
26 3 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 63
27 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 82
28 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 83

102
29 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 78
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 61
31 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 78
Jml Data 31
Korelasi 0,798 0,673 0,848 0,84883 0,779 0,791 0,827 0,804 0,817 0,858 0,752 0,816 0,807 0,825 0,644
(it)
r(tabel) 0,301
Kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Varian 0,757 0,456 0,796 0,43656 0,699 0,458 0,757 0,452 0,824 0,445 0,632 0,445 0,632 0,523 0,626 111,3

b. Perhitungan Reliabilitas Epic Model


Jumlah Varian Butir 10,7306
Varian Total 111,314
Jumlah butir 17

Alpha Cronbach 0,96

103
Lampiran 5. Hasil wawancara dengan Owner Royal Sandwich

Keterangan : P = Penulis

I = informan (Owner Royal Sandwich – Wahyu Vidyanto)

P : Mas maaf ganggu waktunya sebentar. Saya mau tanya-tanya tentang Royal
Sandwich boleh?

I : iya boleh kok. Emang mw tanya tentang apa?

P : Gimana sih cerita awalnya hingga terbentuk usaha ini?

I : Awalnya kita cuma iseng aja fifah bikin usaha ini.

P : Lho…Cuma iseng mas?

I : Iya iseng aja. Jadi tuh awalnya karena di kompleks ini mau diadakan bazaar
gitu, nah saya dan temen-temen berpikir tuh kita bikin apaan ya untuk
meramaikan bazaar itu. Terus tercetus lah ide bikin sandwich yang digoreng
aja buat kita jual di bazaar.

P : Oh gitu. Terus gimana mas?

I : Yaudah tuh akhirnya kita sepakat untuk bikin sandwich yang akan dijual
di bazaar.

P : Kenapa milih sandwich mas?

I : Klo ditanya kenapa milih sandwich, ya karena bahan-bahannya mudah


didapat dan pasti disetiap rumah punya. Saya dan temen-teman mah mikirnya
yang simple aja.

P : Oh gitu. Balik lagi ke bazaar mas.

104
Lampiran 5. Lanjutan

I : Akhirnya mulai deh bazaar tersebut ya. Kita awalnya Cuma bikin ±70
pcs sandwich dengan potongan besar. Tanpa disangka ternyata hanya dalam
waktu 2 jam. Kami kaget karena tanpa disangka bisa laku denga secepat ini.

P : Terus setelah abis mas bikin lagi ga?

I : Bikin lagi kita cuma untuk berapa pcs nya saya lupa.

P : Setelah bazaar itu berarti udah ga bikin sandwich lagi dong?

I : Kita masih bikin fifah cuma lewat pesanan aja tapi. Pas bazaar itu
ternyata banyak juga tuh yang minta no.telp buat pesen nanti. Dan ternyata bener
ada aja yang pesan sandwich kita setelah bazaar.

P : Dengan adanya pesanan ini berarti mas dan teman-teman udah mulai
serius buat usaha sandwich ini dong?

I : Iya benar akhirnya kita mulai serius buat usaha ini. Cuma setelah itu ada
kendala yang kita hadapi.

P : Kendala apa tuh mas?

I : Pesanan udah lumayan banyak tapi teman-teman aku ga bisa fokus sama
usaha ini karena mereka punya pekerjaan masing-masing dan akhirnya menomor
duakan usaha ini deh.

P : Terus pesanannya gimana mas?

I : Akhirnya saya saja deh sama mba arin yang menghandle semuanya.
Awalnya kan kita berlima cuma karena yang lain sibuk jadinya cuma berdua aja
deh dengan mba arin buat merintis usaha ini.

P : Jadi sejak saat itu usaha ini baru benar-benar diseriusin ya mas.

105
Lampiran 5. Lanjutan

I : iya benar.

P : Untuk promosinya bagaimana mas? Apa tetep melalui telp saja untuk
pemesanannya?

I : Iya lewat telp saja kita menerima pesanannya. Tapi dibantu juga dengan
promosi dari mulut ke mulut yang akhirnya produk kita dikenal masyarakat.

P : Untuk media sosialnya kapan digunakan mas?

I : Kita mulai pakai media sosial seperti Facebook dan Twitter sekitar
pertengahan tahun 2011. Karena saat ini kedua media tersebut lagi booming di
Indonesia. Terutama twitter yang sedang gencar-gencarnya orang pakai. Kita tau
deh saat ini siapa sih yang tidak punya Twitter hampir sebagaian orang pasti
punya. Karena hal itu kita manfaatin kedua media sosial tersebut untuk
mempromosikan produk kita agar dikenal di masyarakat.

P : Iya mas saya perhatikan juga banyak yang berjualan di twitter dan
facebook sekarang. Kalau untuk Royal Sandwich sendiri promosinya bagaimana
di kedua media sosial itu?

I : Pertama kita harus bisa membedakan karakteristik pengguna media


tersebut. seperti kalau facebook kan identik dengan penyajian informasi yang
mendetail dengan banyak teks dan gambarnya, sedangkan twitter itu punya
keterbatasan teks yaitu hanya 160 karakter setiap posting. Dari situ bisa dilihat
bahwa pengguna twitter itu lebih menginginkan informasi yang padat namun
dimengerti oleh pengguna.

P : Berarti beda ya mas promosi Royal Sandwich di Facebook dan Twitter?

106
Lampiran 5. Lanjutan

I : Kontennya sama cuma cara penyajian informasinya saja yang berbeda.


Kalau untuk Facebook kan biasanya yang menggunakan kaum wanita dan ibu-ibu
muda yang mempunyai waktu yang lebih untuk membaca informasi yang
mendetail tersebut. Sedangkan Twitter biasanya penggunanya itu anak-anak muda
yang aktif atau karyawan kantoran yang tidak punya banyak waktu untuk
membaca sebuah informasi yang detail. Mereka biasanya mau yang simple aja
atau to the point.

P : Selain di media sosial Royal Sandwich promosinya melalui apa saja?

I : sebelumnya kita pernah promosi melalui kedai sandwich. Jadi kita


berjualan menetap disuatu tempat agar konsumen bisa langsung menikmati
sandwich. Cuma karena belum ada manajemen yang baik akhirnya kedai itu kita
tutup dan kita hanya fokus untuk melayani konsumen melalui pengiriman saja.

P : Oh gitu ya mas. Ini diluar dari promosi mas. Untuk pengiriman


produknnya bagaimana mas? Ini kan makanan jadi ga bisa lama-lama diperjalanan
kan.

I : Kita pakai jasa pengiriman Tiki dengan pilihan 1 hari sampai ke


konsumen, Namanya ONS (One Night Service). Dengan pilihan paket ini kita bisa
menjamin produk kita sampai ke konsumen hanya dalam 1 hari dengan jaminan
produk yang masih fresh juga.

P : Untuk pengirimannya ke daerah mana saja mas selama ini?

I : Cakupan kita seluruh Indonesia yang bisa terjangkau oleh Tiki tersebut.

P : nah terus nama Royal Sandwich diambil dari mana mas?

107
Lampiran 5. Lanjutan

I : Oh iya nama tersebut kita ambil dari Royal weddingnya pangeran


William yang lagi booming pada tahun 2011. Nama royal itu dari situ. Kita mah
mikir nama yang simple aja agar mudah diingat konsumen.

P : yasudah mas makasih ya mas atas waktunya. Itu saja dulu yang mw
ditanyakan.

I : iya sama-sama fifah. Nanti klo ada yang kurang jelas, tanya lagi aja ya
jangan sungkan-sungkan.

P : Siap mas.

108
Lampiran 6. Penjualan Royal Sandwich Pada Bulan Oktober 2013

Tgl Rasa
Straw
Beef Sosis CHS* CBP* Coklat Apple berry
SC* Jumlah
01/10/13 1 1 1 3
01/10/13 1 1 2
01/10/13 3 2 2 1 1 4 13
01/10/13 1 1 2
01/10/13 2 2
01/10/13 1 1 1 3
01/10/13 8 1 8
01/10/13 1 1 1 3
01/10/13 1 1
01/10/13 3 2 2 1 1 9
01/10/13 1 1 1 3
01/10/13 1 1 2
Total 51
02/10/13 20 10 5 5 25 5 70
02/10/13 1 1 2
02/10/13 1 1 1 3
02/10/13 1 1 1 3
02/10/13 1 1 1 3
02/10/13 3 5 2 10
02/10/13 1 1 2
02/10/13 3 4 1 2 1 1 10
02/10/13 1 1 2
02/10/13 15 15
02/10/13 1 1 2
02/10/13 1 1 2
Total 124
03/10/13 1 1 1 1 1 5
03/10/13 1 1 1 3
03/10/13 1 1 2
03/10/13 1 1 1 3
03/10/13 1 3 2 3 3 2 2 2 18
03/10/13 1 1 1 3
03/10/13 1 1 1 3
03/10/13 1 1 2
03/10/13 1 1 2
03/10/13 1 1 1 1 1 1 2 8
03/10/13 10 2 2 2 3 1 6 26
03/10/13 1 1 2
03/10/13 1 1 2
03/10/13 1 5 2 8
03/10/13 1 1 1 3
03/10/13 1 1 2
03/10/13 1 1 1 1 4
Total 96

109
Lampiran 6. Lanjutan

Tgl Rasa
Straw
Beef Sosis CHS* CBP* Coklat Apple berry
SC* Jumlah
04/10/13 1 1 2
04/10/13 1 1 1 3
04/10/13 1 1 1 3
04/10/13 1 1 1 3
04/10/13 1 2 3
04/10/13 1 1 2
04/10/13 2 2 3 3 10
Total 26
07/10/13 1 1 1 1 1 5
07/10/13 6 2 2 2 1 5 16
07/10/13 1 1 1 3
07/10/13 1 1 2
07/10/13 1 1 2
07/10/13 1 1 2
07/10/13 3 2 2 3 10
07/10/13 1 1 1 3
07/10/13 1 1 1 3
07/10/13 6 6
07/10/13 3 3 6
07/10/13 4 3 6 3 16
07/10/13 1 1 1 3
07/10/13 1 1 1 1 1 1 5
07/10/13 1 1 1 3
07/10/13 1 1 1 3
07/10/13 1 1 2
07/10/13 1 1 2 4
07/10/13 1 2 1 4
07/10/13 2 1 3
07/10/13 1 1 2
07/10/13 1 1 1 1 2 5
Total 108
08/10/13 20 10 6 5 25 8 74
08/10/13 2 2
08/10/13 20 5 5 5 5 40
08/10/13 1 1 2
08/10/13 2 2 4 4 2 2 2 18
08/10/13 3 3 3 1 3 1 2 8 21
Total 157
09/10/13 3 1 3 1 4 1 13
09/10/13 5 1 1 1 3 2 13
09/10/13 1 1 1 5 1 15 24
09/10/13 1 3 3 10 2 19
Total 69

110
Lampiran 6. Lanjutan

Tgl Rasa
Straw
Beef Sosis CHS* CBP* Coklat Apple berry
SC* Jumlah
10/10/13 5 5 10 5 15 40
10/10/13 1 1 1 2 1 6
10/10/13 2 2 1 1 4 2 4 14
10/10/13 1 1 2
10/10/13 1 1 2
10/10/13 1 1 1 1 4
Total 68
11/10/13 1 1 1 3
11/10/13 1 1 1 3
11/10/13 1 1 1 3
11/10/13 2 2 2 6
11/10/13 2 2 2 2 7
11/10/13 4 4 6 14
11/10/13 1 1 2
Total 38
14/10/13 36 20 25 36 35 5 5 15 177
14/10/13 1 1 2
14/10/13 1 1 2
14/10/13 1 1 1 3
14/10/13 1 1 1 3
14/10/13 5 1 3 2 11
14/10/13 1 1 1 1 4
14/10/13 4 4
14/10/13 1 1 2
14/10/13 2 2
14/10/13 2 2
14/10/13 1 1 1 1 1 1 1 1 8
14/10/13 1 1
14/10/13 1 15 16
Total 237
16/10/13 2 2 2 2 4 4 2 4 22
16/10/13 1 1 1 3
16/10/13 1 1 1 1 4
16/10/13 1 1 4 1 7
16/10/13 1 1 1 3
16/10/13 2 2 2 2 8
16/10/13 1 1 1 1 4
16/10/13 1 1 1 1 4
16/10/13 1 1 1 3
16/10/13 3 3 1 2 4 13
16/10/13 13 1 14
16/10/13 4 3 3 6 3 17
Total 102

111
Lampiran 6. Lanjutan

Tgl Rasa
Straw
Beef Sosis CHS* CBP* Coklat Apple berry
SC* Jumlah
17/10/13 1 1 1 1
17/10/13 1 1
17/10/13 1 1 2
17/10/13 1 1 1 3
17/10/13 1 2 3
17/10/13 1 1 2
17/10/13 1 1 2
17/10/13 3 3 6
17/10/13 1 1 1 3
17/10/13 4 1 3 3 1 1 13
17/10/13 1 2 3 1 3 10
17/10/13 1 1 1 1 4
17/10/13 3 1 2 6
Total 56
18/10/13 1 1 1 3
18/10/13 1 1 1 3
18/10/13 3 1 1 2 2 1 9
Total 15
21/10/13 5 1 2 1 9
21/10/13 2 1 3
21/10/13 5 1 4 2 6 2 2 22
21/10/13 4 3 1 8
21/10/13 4 1 13 1 19
21/10/13 1 1 0
21/10/13 1 1 0
21/10/13 3 2 1 1 2 1 1 10
21/10/13 1 1 2
21/10/13 1 1 1 2
21/10/13 1 3 1 2 1 7
21/10/13 1 1 2
21/10/13 1 1 2
21/10/13 1 1 1 2
21/10/13 1 1 1 3
21/10/13 8 2 10
21/10/13 1 1 1 3
21/10/13 2 2
21/10/13 1 1 2
Total 108
22/10/13 1 1 1 3
22/10/13 1 1 1 3
22/10/13 1 1 2
22/10/13 1 1 1 1 4
Total 12

112
Lampiran 6. Lanjutan

Tgl Rasa
Straw
Beef Sosis CHS* CBP* Coklat Apple berry
SC* Jumlah
22/10/13 1 1 1 3
22/10/13 1 1 2
22/10/13 2 3 1 6
22/10/13 1 1 2
22/10/13 1 1 2
22/10/13 1 1 1 3
22/10/13 1 1 2
22/10/13 1 1 1 3
22/10/13 2 1 1 4
22/10/13 1 1 1 3
22/10/13 1 1 1 1 4
22/10/13 2 2
Total 36
23/10/13 1 2 2 5
23/10/13 1 1 2
23/10/13 1 1 1 1 1 5
23/10/13 1 1 1 3
23/10/13 1 1 2
23/10/13 1 1 1 3
23/10/13 1 1 2
23/10/13 1 1 2
23/10/13 1 1 1 3
23/10/13 1 1 1 3
23/10/13 1 1 2
23/10/13 1 1 1 1 1 5
23/10/13 3 1 1 5
23/10/13 3 2 2 2 2 1 1 7 20
Total 62
24/10/13 1 1 2
24/10/13 1 1 2
24/10/13 1 1 2
24/10/13 1 1 1 1 1 5
24/10/13 2 1 3
24/10/13 1 1 2
24/10/13 1 1 2
Total 18
25/10/13 20 5 10 8 8 2 1 8 62
25/10/13 6 5 5 7 7 5 5 35
25/10/13 1 1 1 1 3
25/10/13 1 1 1 1 1 1 1 1 7
25/10/13 1 1 2
25/10/13 1 1 1 3
Total 112

113
Lampiran 6. Lanjutan

Tgl Rasa
Straw
Beef Sosis CHS* CBP* Coklat Apple berry
SC* Jumlah
25/10/13 1 1 1 3
25/10/13 1 1 1 3
25/10/13 2 2 2 6
25/10/13 1 1 2
25/10/13 1 1 1 1
25/10/13 1 1 0
25/10/13 1 1
25/10/13 1 1 1 3
25/10/13 1 1 1 3
Total 22
28/10/13 5 2 3 4 2 1 17
28/10/13 1 1 1 3
28/10/13 1 1 1
28/10/13 1 1 1 3
28/10/13 1 1 1 3
28/10/13 4 1 1 6
28/10/13 2 4 6 12
28/10/13 1 1 2
28/10/13 1 1 7 1 2 12
28/10/13 1 1 1 3
28/10/13 1 1 2
28/10/13 1 1 2
28/10/13 2 1 3
28/10/13 1 1 1 3
28/10/13 2 1 3
28/10/13 1 1 1 3
28/10/13 5 5 10
28/10/13 2 3 8 9 11 1 9 43
28/10/13 1 1 0
28/10/13 2 1 1 3 6
28/10/13 3 2 1 1 1 1 8
28/10/13 1 1 1 3
Total 148
29/10/13 1 1 2
29/10/13 1 1 1 3
29/10/13 1 1 2
29/10/13 1 1 1 3
29/10/13 2 1 1 1 2 1 7
29/10/13 1 1 1 3
29/10/13 1 1 1 3
29/10/13 1 2 3
29/10/13 1 1 1 3
Total 29

114
Lampiran 6. Lanjutan

Tgl Rasa
Straw
Beef Sosis CHS* CBP* Coklat Apple berry
SC* Jumlah
29/10/13 2 2 4
29/10/13 8 7 20 35
29/10/13 3 3
29/10/13 1 1 2
Total 44
30/10/13 1 1 1 3
30/10/13 1 1 1 1 1 5
30/10/13 4 2 1 2 1 1 10
30/10/13 1 1 1 1 1 1 1 2 8
30/10/13 1 1 1 3
30/10/13 2 2
30/10/13 5 5
30/10/13 1 2 3
30/10/13 1 1 2
30/10/13 1 2 2 2 7
30/10/13 1 1 2 4
30/10/13 1 1 1 1 4
Total 56
31/10/13 1 1 1 2
31/10/13 1 1 1 3
31/10/13 3 3 1 1 7
31/10/13 1 1 1 3
31/10/13 1 1 1 3
31/10/13 1 1 1 3
31/10/13 1 1 1 3
31/10/13 1 1 2
31/10/13 1 1 2
31/10/13 1 1 1 1
31/10/13 1 2 1 1 5
31/10/13 5 1 1 7
31/10/13 1 1 2
31/10/13 2 2 1 1 6
31/10/13 1 1 1 3
31/10/13 1 1 1 3
Total 55
Total penjualan pada bulan Oktober 1842

Ket*:

CHS = Chicken Hot Spicy

CBP = Chicken Black Papers

SC = Sweet Chesee

115
Lampiran 7. Sertifikat Halal MUI Produk Royal Sandwich

116
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian

Ket: Saat wawancara dengan owner (wahyu vidyanto)

Ket: Foto bersama owner Royal Sandwich (Arin & Wahyu


Vidyanto)

117
Lampiran 8. Lanjutan

Ket: Varian rasa Royal Sandwich

Ket: Kemasan Royal Sandwich

118
Lampiran 8. Lanjutan

Ket: Paket Royal Sandwich siap kirim Ket: Kedai Sandwich

Ket: Para Endorse Royal Sandwich

119

Anda mungkin juga menyukai