Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN ILMU DAN KEMANUSIAAN

Makalah

Mata Kuliah :
Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. M. Asrori
Dr. Luhur Wicaksono

Disusun Oleh :
Marhasib
(NIM : F2211231023)

Nasrin Nabila
(NIM : F2211231026)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah yang berjudul “Hubungan
Ilmu dan Kemanusiaan” dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Mengenai hal-hal yang berkaitan dengan makalah ini disusun dalam rangka untuk
melaksanakan tugas dari dosen kami selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat Ilmu.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Pontianak, 10 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3
A. Konsep Dasar Ilmu dan Kemanusiaan.............................................3
B. Hubungan Ilmu Dengan Kemanusiaan............................................4
C. Manfaat Ilmu Bagi Kemanusiaan....................................................6
D. Fungsi Manusia Dalam Perkembangan Ilmu...................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................8
B. Saran................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia, ilmu dan kemanusiaan saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan. Ilmu memiliki peran yang penting dalam membentuk tindakan
manusia. Manusia juga memiliki fungsi yang signifikan dalam perkembangan ilmu
dikarenakan ilmu bisa berkembang karena keberadaan manusia,manusia mewujudkan
sifat-sifat baiknya untuk memelihara kelangsungan hidup ini didunia dan manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya juga dengan ilmu.
. Namun, penting untuk diakui bahwa pengetahuan bersifat subjektif dan dapat
bervariasi antara individu. Oleh karena itu, pemahaman tentang filsafat ilmu sangatlah
penting dalam memahami peran dan dampak ilmu dalam masyarakat. Filsafat ilmu
merupakan kajian ilmu yang sangat dipertimbangkan dalam melakukan berbagai
bentuk tindakan manusia. Kajian ilmu tersebut diharapkan agar manusia
memanfaatkan alam ini dengan bijak sesuai dengan kebutuhan yang tidak berlebihan
pula agar alam yang kita tempati ini tidak rusak dan menjadi bencana bagi umat
manusia.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang ilmu dan kemanusiaan sangat
penting dalam memajukan masyarakat. Namun, dalam mengkaji ilmu dan
kemanusiaan, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor seperti keadilan,
kesetaraan, keterbatasan sumber daya, spesialisasi, budaya, dan nasionalisme.
Tentunya dengan ilmu manusia akan diarahkan kepada hal yang baik menurut
dirinya dan bermanfaat untuk lainnya. Dan manusialah yang bisa mengembangkan
keilmuaannnya yang didapat melalui proses berpikir. Oleh karena itu dalam makalah
ini akan dibahas hubungan ilmu dan kemanusiaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar ilmu dan kemanusiaan?
2. Apa hubungan ilmu dengan kemanusiaan ?
3. Apa manfaat ilmu bagi kemanusiaan ?
4. Apa fungsi manusia dalam perkembangan ilmu ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui konsep dasar ilmu dan kemanusiaan
2. Mengetahui Hubungan ilmu dengan kemanusiaan
3. Mengetahui manfaat ilmu bagi kemanusiaan
4. Mengetahui fungsi manusia dalam perkembangan ilmu
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Ilmu dan Kemanusiaan

Secara etimologi ilmu berasal dari dari bahasa Arab, ‘alama yang berarti
pengetahuan. Dalam bahasa Indo-nesia, ilmu sering disamakan dengan sains yang
berasal dari bahasa Inggris “science”. Kata “science” itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani yaitu “scio”, “scire” yang artinya pengetahuan. “Science”dari bahasa Latin
“scientia”, yang berarti “pengetahuan” adalah aktivitas yang sistematis yang
membangun dan mengatur penge-tahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi
tentang alam semesta. Secara terminologi ilmu adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan (Defrita, 2015).

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merupakan rangkuman


dari sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati / berlaku umum
dan diperoleh melalui serangkaian prosedur sistematik, diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Ilmu adalah merupakan suatu
pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupakan informasi yang didapatkan dan
segala sesuatu yang diketahui manusia. Itulah bedanya dengan ilmu, karena ilmu itu
sendiri merupakan pengetahuan yang berupa informasi yang didalami sehingga
menguasai pengetahuan tersebut yang menjadi suatu ilmu. Di kalangan masyarakat
saat ini, bahkan siswa, mahasiswa pun yang tiap harinya ke sekolah, ke kampus, hilir
mudik masuk gedung pendidikan untuk menuntut ilmu, untuk menambah
pengetahuan, yang mestinya mereka tahu akan perbedaan dua kata tersebut, yang
mestinya mereka tahu dengan jelas apa itu ilmu dan pengetahuan, terkadang mereka
masih bingung dengan perbedaan ilmu dan pengetahuan. Tapi, suatu pendapat
mengatakan, sebenarnya manusia tahu, siswa, mahasiswa, masyarakat tahu, tapi tidak
semua manusia dapat mendefinisikan suatu perkara, tidak semua manusia bisa
mengeluarkan isi dalam pikirannya. Karena terkadang manusia, sebagian manusia
hanya bisa mengeluarkan lewat menulis, bukan karena ia bisu, tapi kemampuannya
untuk berbicara tidak sama dengan manusia yang pada umumnya suka berbicara
(Defrita, 2015)..
Kemanusiaan merupakan kata yang memiliki kata dasar manusia. Manusia
secara etimologi berarti makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk
lain. Makhluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Kata manusia berasal dari
kata manu (Sansekerta) atau mens (Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau
homo (Latin) yang berarti manusia. Secara kodrati, manusia merupakan makhluk
monodualis. Artinya selain sebagai makhluk individu, manusia berperan juga sebagai
makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat
dipisahpisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu. Secara terminologi
manusia adalah makhluk biologis, psikologis, dan sosial. Ketiganya harus
dikembangkan dan diperhatikan hak maupun kewajibannya secara seimbang dan
selalu berada dalam hukum-hukum yang berlaku (Ghani,2016).

Kemanusiaan adalah pemahaman, penghargaan, dan perhatian terhadap


martabat, hak, dan kebutuhan manusia. Kemanusiaan melibatkan empati, solidaritas,
dan kepedulian terhadap penderitaan dan kebutuhan manusia, serta upaya untuk
mempromosikan keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi semua individu.
Kemanusiaan juga mencakup nilai-nilai seperti belas kasihan, toleransi, dan
penghormatan terhadap kebebasan dan hak asasi manusia (Alim, 2012)

B. Hubungan Antara Ilmu Dan Kemanusiaan


Pada masa lampau kedudukan ilmu dalam kehidupan sehari-hari belum dapat
dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan pengaruhnya terhadap masyarakat.
Ungkapan Aristoteles tentang ilmu “Umat manusia menjamin urusannya untuk hidup
sehari-hari, barulah ia arahkan perhatiannya kepada ilmu ”. (Van Melsen,1987).
Dewasa ini ilmu menjadi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, seolah-
olah manusia tidak dapat hidup tanpa ilmu pengetahuan. Kebutuhan yang
sederhanapun sekarang memerlukan ilmu, misalnya kebutuhan sandang, pangan ,dan
papan sangat tergantung dengan ilmu.
Segala sesuatu dalam realitas dapat diselidiki secara ilmiah, bukan saja untuk
mengerti realitas dengan lebih baik, melainkan juga untuk menguasainya lebih
mendalam menurut segala aspeknya. Semua aspek realitas membutuhkan juga
penyelidikan primer, seperti air, makanan , udara, cahaya, kehangatan, dan tempat
tinggal tidak akan cukup untuk penyelidikan itu. (Van Melsen,1987).
Dengan demikian, ilmu pada saat ini mengalami fungsi yang berubah secara
radikal, dari tidak berguna sama sekali dalam kehidupan praktis menjadi “ tempat
tergantung “ kehidupan manusia. Oleh karena itu keterkaitan ilmu dengan
kemanusiaan sangatlah erat hubungannya dan tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri.
Hal ini disebabkan ilmu tanpa manusia tidak akan berkembang pesat sampai sekarang
ini dan manusia tanpa ilmu juga tidak dapat hidup untuk proses pemenuhan kebutuhan
yang kompleks.
Walaupun pada zaman dahulu sering kita ketahui dalam sejarah peradaban
manusia saat itu memanfaatkan ilmu hanya untuk berperang dan menguasai daerah
jajahan baru sehingga peran serta ilmu itu sendiri jauh dari harapan manusia dalam
segi nilai dan moralitas. Dan inilah yang mengubah pemikiran manusia saat ini untuk
mencapai hakekat daripada keilmuan itu.
Kita ketahui juga ilmu saat ini berkembang dengan pesat yang mempengaruhi
reproduksi dan penciptaan manusia itu sendiri. Jadi, ilmu bukan saja menimbulkan
gejala dehumanisasi namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu
sendiri, atau dengan ilmu bukanlah sarana yang membantu manusia mencapai tujuan
hidupnya, namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri. Dengan ilmu manusia
dapat memanfaatkan segala sesuatu didasari nilai yang positif sehingga dalam
kehidupan bersosialnya dapat terjalin hubungan yang serasi, seimbang, selaras.
Hubungan antara ilmu dan kemanusiaan sangat erat dan saling terkait. Ilmu
memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada manusia tentang dunia di
sekitarnya, termasuk tentang diri mereka sendiri sebagai manusia. Ilmu membantu
manusia memahami fenomena alam, proses kehidupan, dan berbagai aspek kehidupan
manusia, seperti budaya, sosial, ekonomi, dan politik.
Dalam konteks kemanusiaan, ilmu berperan penting dalam memahami dan
memecahkan masalah yang dihadapi oleh manusia. Ilmu memberikan landasan
pengetahuan yang diperlukan untuk mengembangkan solusi yang efektif dan
berkelanjutan terhadap berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, ketidakadilan,
perubahan iklim, dan konflik.
Sebaliknya, kemanusiaan juga mempengaruhi pengembangan ilmu. Nilai-nilai
kemanusiaan, seperti keadilan, kesetaraan, dan kebebasan, menjadi landasan dalam
melakukan penelitian dan pengembangan ilmu. Kemanusiaan juga mempengaruhi
etika dan moral dalam penggunaan ilmu, sehingga ilmu dapat digunakan untuk
kebaikan dan kesejahteraan manusia.
Dengan demikian, hubungan antara ilmu dan kemanusiaan saling
mempengaruhi dan saling melengkapi. Ilmu memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada manusia, sementara kemanusiaan memberikan nilai-nilai dan
tujuan yang mengarahkan penggunaan ilmu untuk kebaikan dan kesejahteraan
manusia.

C. Manfaat Ilmu bagi Kemanusiaan


Ilmu pada dasarnya mengungkap realitas sebagaimana adanya. Hasil- hasil
kegiatan keilmuan memberikan alternatif kepada manusia untuk mengambil suatu
keputusan yang menurut dirinya menjadi keputusan yang terbaik, walaupun nantinya
keputusan itu dianggap kurang tepat oleh manusia lain. Akan tetapi hakikat kebenaran
pastinya akan dimanfaatkan oleh manusia secara umum karena sifat daripada
kebenaran yang mengungkap adalah waktu.
Menghadapi kenyataan seperti ini, ilmu yang mempelajari alam sebagaimana
adanya mulai mempertanyakan hal-hal yang bersifat seharusnya: untuk apa
sebenarnya ilmu itu harus dipergunakan? Dimana batas wewenang penjelejahan
keilmuan? Kearah mana pengembangan keilmuan harus diarahkan? Pertanyaan ini
jelas tidak merupakan urgensi ilmuwan seperti Copernicus, Galileo, dan ilmuwan
seangkatannya, namun bagi ilmuwan yang hidup dalam abad kedua puluh yang telah
mengalami dua kali perang dunia dan hidup dalam bayangan perang dunia ketiga,
pertanyaan-pertanyaan tidak dapat dielakkan. Dan untuk menjawab pertanyaan ini
maka ilmuwan berpaling kepada hakikat moral.
Banyaknya kejadian yang melanda umat manusia dewasa ini, manusia
semakin menyadari bahwa manfaat ilmu sangat penting membentuk etika, moral,
norma, dan kesusilaan. Arti kesusilaan menurut Leibniz filsuf pada zaman modern
berpendapat bahwa kesusilaan adalah hasil suatu “ menjadi” yang terjadi di dalam
jiwa. Perkembangan dari nafsu alamiah yang gelap sampai kehendak yang sadar, yang
berarti sampai kesadaran kesusilaan yang telah tumbuh lengkap, disebabkan oleh
aktivitas jiwa sendiri. Apa yang benar-benar kita kehendaki telah terkandung sebagai
benih di dalam nafsu alamiah yang gelap (Hadiwijoyo, 1990). Oleh karena itu, tugas
kesusilaan pertama ialah meningkatkan perkembangan itu dalam diri manusia sendiri.
Kesusilaan hanya berkaitan dengan batin kita.

D. Fungsi Manusia Dalam Perkembangan Ilmu


Manusia merupakan makhluk yang sangat sempurna dibanding dengan
makluk-makluk ciptaan Tuhan yang lain di muka bumi ini. Dengan dibekali
pembawaan dari Tuhan berupa akal untuk mengelola keseimbangan alam ini.Tujuan
Tuhan menciptakan manusia itu sendiri adalah sebagai wali di muka bumi ini agar
tujuan hidup menjadi serasi, selaras, seimbang.
Tuhan menciptakan manusia dengan penuh kasih sayang dan kesempurnaan
baik secara fisik dan rohani. Dengan dibekali hal di atas maka fungsi manusia
terhadap ilmu adalah menemukan, mengembangkan, menciptakan, kemudian
mengevaluasi terhadap ilmu yang didapatnya melalui proses berpikir yang alami dan
sistematis. dengan pemikiran seperti itu manusia bisa membagi atau memetakan suatu
ilmu degan spesifikasi tertentu yang berkembang saat ini dan sudah dimanfaatkan
oleh manusia.
Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu,
meskipun secara metodoloigis ilmu tidak membedakan ilmu- ilmu alam dengan ilmu-
ilmu sosial secara garis besar.
Berhubungan dengan ilmu sosial maka ada keterkaitan antara manusia dengan
kemanusiaan sehingga melahirkan konsep ilmu itu sendiri yaitu :
1. Interaksi
2. saling ketergantungan
3. Kesinambungan dan Perubahan
4. Keragaman/Kesamaan/Perbedaan
5. Konflik dan konsensus
6. Pola (Pattern)
7. Tempat atau lokasi
8. Kekuasaan atau Power
9. Nilai Kepercayaan
10. Keadilan Dan Pemerataan
11. Kelangkaan
12. Kekhususan
13. Budaya (Culture)
14. Nasionalisme (Adria, 2021)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kajian ilmu dan kemanusiaan, penting untuk mempertimbangkan


berbagai faktor seperti keadilan, kesetaraan, keterbatasan sumber daya, spesialisasi,
budaya, dan nasionalisme. Ilmu dan kemanusiaan saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan, dengan ilmu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada manusia,
sementara kemanusiaan memberikan nilai-nilai dan tujuan yang mengarahkan
penggunaan ilmu untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia. Ilmu pada dasarnya
mengungkap realitas sebagaimana adanya, namun juga mempertanyakan bagaimana
seharusnya ilmu itu harus dipergunakan dan diarahkan. Oleh karena itu, pemahaman
yang baik tentang ilmu dan kemanusiaan sangat penting dalam memajukan
masyarakat.

Dengan demikian, hubungan ilmu dan kemanusiaan saling mempengaruhi dan


saling melengkapi, dengan ilmu memberikan landasan pengetahuan yang diperlukan
untuk mengembangkan solusi yang efektif dan berkelanjutan terhadap berbagai
masalah sosial, sementara kemanusiaan mempengaruhi etika dan moral dalam
penggunaan ilmu. Oleh karena itu, pemahaman tentang filsafat ilmu sangatlah penting
dalam memahami peran dan dampak ilmu dalam masyarakat. Dalam keseluruhan,
ilmu dan kemanusiaan memiliki hubungan yang erat dan saling mendukung dalam
upaya memajukan masyarakat dan memenuhi kebutuhan manusia

B. Saran

Ilmu dan kemanusiaan merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama
lain serta saling mempengaruhi. Oleh karena itu agar kehidupan manusia dapat
berjalan dengan baik maka dibutuhkan ilmu sebagai pendamping hidupnya. Sehingga
diharapkan manusia untuk secara berkelanjutan dalam memperoleh ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

Salam, Burhanudin. Pengantar Filsafat. 1998. Jakarta: Bina Aksara

Kasmadi, Hartono. Filsafat Ilmu. 1990. Semarang: IKIP Semarang Press

Bakry, Hasbullah. Sistematika Filsafat. 1986. Jakarta: Wijaya.

Eldes, Ivan. Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama. 2015. Jurnal
Dakwah Al-Hikmah. Instisut Agama Islam Negeri Pontianak.
Ghoni, Abdul. Konsep manusia menurut Plato : relevansinya dengan ajaran Islam. 2016.
Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Hendrik Rapat, Jan. Pengantar Filsafat. 1996. Yogyakarta: Kanisius


Setiyadi, Alim. Ni Lai Kemanusiaan Dalam Novel Suatu Hari Di Stasiun Bekasi Karya
Bambang Joko Susilo. 2012. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

Surisumantri, J. Hubungan Ilmu dan Kebudayaan dalam Majalah Jurnal Filsafat. 2008.
Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta

Surajiyo. Fislafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. 2008. Jakarta: Bumi


Aksara

Suriasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu. 2010. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Solihatin Etin, Rahardjo, Cooperative Learning. 2008. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai