Anda di halaman 1dari 1

FILSAFAT POLITIK ARISTOTELES

Aristoteles, seorang filsuf Yunani yang hidup sekitar abad ke-4 sebelum Masehi,
dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran politik.
Kontribusinya terhadap ilmu politik dan etika telah membentuk dasar bagi banyak pemikir
politik selama berabad-abad.
Salah satu konsep sentral dalam pemikiran politik Aristoteles adalah pandangannya terhadap
negara atau kota. Baginya, negara adalah semacam komunitas yang didirikan demi kebaikan
bersama. Aristoteles sepakat dengan pandangan Plato dan Socrates bahwa tujuan utama
negara adalah mencapai kebaikan bersama, tetapi pertanyaan muncul: Kebaikan seperti apa
yang dimaksudkan oleh Aristoteles?
Aristoteles menyatakan bahwa untuk memahami politik dan negara yang baik, kita perlu
memahami pemahamannya tentang etika. Bagi Aristoteles, etika didasarkan pada konsep
kebajikan (virtue) yang digunakan untuk menentukan tindakan yang benar bagi individu.
Tindakan yang benar ini, menurut Aristoteles, mengarah pada hakikat kehidupan, yaitu
kebahagiaan (eudaimonia).
Salah satu kutipan terkenal dari Aristoteles tentang etika dan politik adalah, "Negara adalah
bentuk tertinggi dari masyarakat dan bertujuan untuk kebaikan tertinggi." Dengan pandangan
ini, Aristoteles menegaskan bahwa negara harus bertujuan untuk membimbing masyarakat
menuju kehidupan yang bahagia.
Aristoteles juga membedakan tiga bentuk pemerintahan utama:
1. Monarki (pemerintahan satu orang),
2. Aristokrasi (pemerintahan sekelompok orang yang dianggap baik), dan
3. Republik (pemerintahan oleh khalayak umum).
Namun, dia mengakui bahwa semua bentuk pemerintahan dapat menyimpang menjadi bentuk
yang lebih buruk jika tidak dijalankan dengan bijaksana.

Konsep keadilan juga penting dalam pemikiran politik Aristoteles. Konsep pemikiran
dibedakan menjadi 2 diantaranya keadilan universal (yang berarti bertindak dengan benar
tanpa perlu hukum) dan keadilan particular (kesetaraan dalam pengertian formal dan umum).
Aristoteles menganggap keadilan distributif sebagai bagian penting dari keadilan, yang
mengharuskan manfaat didistribusikan secara proporsional sesuai dengan jasa individu.
Selain itu, Aristoteles menekankan pentingnya negarawan yang memahami kondisi riil negara
dan masyarakat. Baginya, seorang negarawan sejati adalah seseorang yang tidak hanya
memahami konsep negara ideal secara abstrak tetapi juga memahami keadaan tempat mereka
tinggal.

Anda mungkin juga menyukai