Anda di halaman 1dari 42

TERMINAL BUS DI KABUPATEN KEDIRI

PROPOSAL TUGAS AKHIR


(KARYA PERANCANGAN)

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan


Mata Kuliah Proposal Tugas Akhir

Oleh:
AMABEL ZERLINA SURIJA
NRP. B12200085

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR


(KARYA PERANCANGAN)

TERMINAL BUS DI KABUPATEN KEDIRI

Oleh:
AMABEL ZERLINA SURIJA
NRP. B12200085

Disetujui dan diterima oleh:


Program Studi Arsitektur,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Kristen Petra

Surabaya, Desember 2023

Pembimbing Proposal,

Timoticin Kwanda, B.Sc., M.R.P., Ph.D.


NIP. 88-002

Ketua Program Studi,

Feny Elsiana, S.T., M.T.


NIP. 14-015

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …............................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...……………………………………………………………………. iii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….. .v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………. vi
RINGKASAN .......................................................................................................... vii
1. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2. Rumusan Kebutuhan .................................................................................... 3
1.3. Tujuan Perancangan ..................................................................................... 5
1.3.1. Tujuan Umum …………………………………………………….. 5
1.3.2. Tujuan Khusus …………………………………………………… 6
1.4. Manfaat Perancangan.................................................................................... 6
2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 8
2.1. Terminal Bus ....................................... ........................................................ 8
2.1.1. Definisi ............................................................................................. 8
2.1.2. Pelaku Kegiatan ………………………………………………….. 8
2.1.3. Fungsi dan Tipe Tipe Terminal Bus ………………………………. 9
2.2. Terminal Bus Tipe B ……………………………………………………… 9
2.2.1. Definisi ……………………………………………………………. 9
2.2.2. Fasilitas ………………………………………………………….. 10
2.2.3. Sirkulasi ………………………………………………………….. 11
2.3. Studi Preseden …………………………………………………………… 16
2.3.1. Preston Bus Terminal ………………………………………………….. 16
2.3.2. Zvonarka Central Bus Terminal ……………………………………….. 18
2.3.3. Kesimpulan ……………………………………………………………. 19
3. DESKRIPSI RENCANA OBYEK PERANCANGAN ………………………… 20
3.1. Kriteria Pemilihan Tapak………………………………………………… 20

iii
3.2. Lokasi Tapak …………………………………………………………….. 21
3.2.1. Usulan Tapak ……………………………………………………. 22
3.3. Program Ruang ………………………………………………………….. 24
4. MASALAH DAN PENDEKATAN PERANCANGAN ...................................... 29
4.1. Masalah Perancangan ................................................................................. 29
4.1.1. Masalah Utama Perancangan …………………………………… 29
4.1.2. Masalah Khusus Perancangan ………………………………….. 29
4.2. Rencana Pendekatan Perancangan ………………………………………. 29
4.3. Rencana Konsep Bangunan ……………………………………………... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 31
LAMPIRAN ............................................................................................................. 33

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Karakteristik Terminal Penumpang Menurut Kelas Terminal………….. 10


Tabel 2.2. Kriteria desain pergerakan penumpang………………………………… 13
Tabel 2.3. Kriteria desain pergerakan kendaraan umum…………………………... 14
Tabel 2.4. Waktu Antar Titik Pemberhentian……………………………………… 14
Tabel 2.5. Kebutuhan Luas Terminal Penumpang Tipe B…………………………. 15
Tabel 3.1. Faktor Penentuan Lokasi Terminal Tipe B di Kabupaten Kediri………. 20
Tabel 3.2. Tabel Matriks Alternatif Lokasi………………………………………… 20
Tabel 3.3. Peraturan tata guna lahan di Kabupaten Kediri………………………… 22
Tabel 3.4. Program Aktivitas………………………………………………………. 24
Tabel 3.5. Tabel Rekapitulasi Program Program dan Luas Ruang………………… 25

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Data jumlah penumpang bandar ……………………………………… 4


Gambar 1.2. Persentase penggunaan moda akses bandara internasional Ahmad
Yani …………………………………………………………………………………. 4
Gambar 1.3. Persentase penggunaan moda akses bandara internasional
Adisucipto …………………………………………………………………………... 5
Gambar 1.4. Persentase penggunaan moda akses bandara internasional Juanda…… 5
Gambar 2.1. Sirkulasi Luar Bangunan Terminal dan Stasiun yang Direncanakan…12
Gambar 2.2. Skema Sirkulasi Keberangkatan dan Kedatangan pada Terminal…… 12
Gambar 2.3. Tipograf, Piktograf, dan Kartograf yang Digunakan pada
perancangan………………………………………………………………………... 13
Gambar 2.5. Perspektif Eksterior Terminal Bus Preston…………………………... 16
Gambar 2.6. Perspektif Eksterior Terminal Bus Preston…………………………... 17
Gambar 2.7. Perspektif Interior Terminal Bus Preston……………………………. 17
Gambar 2.8. Perspektif Eksterior Terminal Bus Preston………………………….. 18
Gambar 2.9. Perspektif Eksterior Zvonarka Central Bus Terminal……………….. 18
Gambar 2.10. Perspektif Interior Zvonarka Central Bus Terminal………………... 19
Gambar 3.1. Lokasi Tapak di Kecamatan Papar…………………………………... 21
Gambar 3.2. Lokasi Usulan Tapak………………………………………………... 22
Gambar 3.3. Peraturan tata guna lahan di Kabupaten Kediri……………………... 22

vi
RINGKASAN

Terminal bus tipe B di Kabupaten Kediri ini terletak di Jalan Kertosono


Kediri, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, dimana di Kecamatan Papar sendiri
merupakan daerah pengembangan transportasi terminal serta Jalan Kertosono Kediri
merupakan jalan kolektor primer penghubung antar Kota Kertosono dan Kota Kedir.
Lokasi terminal bus tipe B di Jalan Kertosono Kediri juga dekat dengan berbagai
stasiun kereta seperti Stasiun Papar dan Stasiun Minggiran. Bangunan ini dirancang
untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang Bandara Internasional Kediri baik dari
kota dan kabupaten kediri maupun sekitar Kota Kediri seperti Tulungagung,
Nganjuk, Blitar, Mojokerto, dll. Perancangan terminal bus berguna untuk
mengurangi dampak kemacetan akibat adanya bandara internasional, tol Kertosono
Kediri sehingga mengakibatkan meningkatnya mobilitas Kota Kediri dan Kabupaten
Kediri.
Pemilihan terminal bus tipe b dipilih karena tidak adanya terminal bus tipe b
di Kabupaten Kediri dan kebutuhan bus dengan rute antar kota dalam provinsi saja,
sehingga fungsi, persyaratan, dan sirkulasi pada terminal bus ini mengikuti aturan
pada terminal bus tipe b. Terminal bus tipe b di Kabupaten Kediri memilih
pendekatan umum yaitu sistem sirkulasi dikarenakan fungsi pada bangunan terminal
bus yang membutuhkan sirkulasi yang jelas, aman, dan nyaman. Sedangkan
pendekatan khusus pada desain bangunan adalah sustainability terhadap polusi
udara, dikarenakan lokasi sekitar terminal bus masih dekat dengan alam dan
penghijauan maka dengan adanya terminal diharapkan tidak menambah beban polusi
udara yang ada.

Kata Kunci: terminal bus tipe b, Kabupaten Kediri, pendekatan sirkulasi

vii
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, Kota Kediri semakin berkembang baik dari segi
ekonomi, infrastruktur, pariwisata, hingga transportasi. Berkembangnya Kota Kediri
dibanding dengan kota-kota di sekitarnya seperti Tulungagung, Nganjuk, Blitar,
Mojokerto, dll dilihat dari pembangunan Bandara Internasional Kediri yang saat ini
sedang dalam masa pengerjaan dan akan selesai di bulan Desember 2023. Tidak
hanya pembangunan Bandara Internasional Kediri saja, pembangunan jalan tol
Kertosono Kediri juga direncanakan akan mulai dibangun di tahun 2024.
Pembangunan jalan tol Kertosono Kediri ini sendiri berhubungan dengan
pembangunan Bandara Internasional Kediri yang dapat mempermudah akses dari
luar Kota Kediri menuju ke Bandara Internasional Kediri maupun ke dalam Kota
Kediri dan Kabupaten Kediri.

Menurut Hadi, Layli Devi (2021) mereka memprediksi bahwa dengan adanya
pembangunan Bandara Internasional kediri mengakibatkan dampak positif dan
negatif. Dampak Positif dari pembangunan Bandara Internasional Kediri adalah
meningkatnya jumlah wisata, restaurant, hotel, cafe, serta jumlah populasi orang
akibat banyak wisatawan dari luar datang ke Kota Kediri. Masuknya wisatawan baik
dari antar Kota Kediri seperti Nganjuk, Tulungagung, Mojokerto, Kertosono, dll
serta dari luar negeri karena bandara yang dibangun adalah Bandara Internasional
membuat tingkat perekonomian, jumlah penduduk, serta mobilitas yang tinggi.
Dikarenakan semakin berkembangnya Kota Kediri dan Kabupaten maka penataan
ruang, tata guna lahan, dan mobilitas di area tersebut perlahan lahan akan dibenahi
dan mengalami kemajuan, terutama pada bagian akses jalan raya yang menjadi
faktor penting dan utama. Sehingga pergerakan mobilitas dan akses yang ada lebih
mudah dipakai dan aman dalam jumlah mobilitas yang cukup banyak. Namun

1
kenaikan mobilitas yang ada di Kota Kediri dan sekitarnya juga membawa banyak
dampak negatif.

Berbagai dampak negatif yang ada karena pembangunan Bandara Internasional


Kediri adalah meningkatnya mobilitas yang mengakibatkan meningkatnya jumlah
kemacetan, meningkatnya jumlah kecelakaan, dan meningkatnya kebisingan serta
polusi udara. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat dari luar Kota Kediri dan
Kabupaten Kediri yang berdatangan karena kebutuhan akan ke Bandara
Internasional Kediri, keinginan untuk pergi ke wisata, restaurant, mall di Kediri, dll.
Banyak dari masyarakat luar kota yang membawa mobil pribadi, sepeda motor
pribadi, hingga ojek online dan tidak banyak dari mereka yang bepergian dengan
transportasi umum karena merasa transportasi umum seperti bus, angkot, dll hanya
untuk kalangan menengah kebawah. Apalagi fasilitas dan keamanan baik dari
transportasi umum itu sendiri seperti bus, kereta serta terminal bus dan stasiun kereta
api antar kota di Indonesia saat ini masih kurang baik dari segi pelayanan, kebersihan
serta keamanan. Tidak hanya itu, dengan adanya Bandara Internasional Kediri, juga
merubah status populasi masyarakat yang menggunakan transportasi menjadi
kalangan menengah keatas, sehingga mereka menuntut akan adanya fasilitas dan
pelayanan yang lebih baik.

Hingga saat ini, jumlah stasiun kereta api yang ada di Kota Kediri berjumlah
satu dan terminal bus yang ada di Kota Kediri sendiri berjumlah dua, yaitu Terminal
Tamanan yang merupakan terminal bus tipe A dan Terminal Kresek yang merupakan
terminal tipe C. Untuk daerah Kabupaten Kediri hingga saat ini memiliki 4 stasiun
kereta api dan 2 terminal bus tipe C. Berdasarkan dari data yang ada di atas, jumlah
terminal bus di Kabupaten Kediri dirasa kurang karena akan adanya penambahan
populasi orang yang datang, sehingga kebutuhan terminal bus dibutuhkan untuk
mengatasi kemacetan, kecelakaan, serta kerusakan jalan akibat kegiatan pada
mobilitas yang berlebihan.

2
Perlu diketahui bahwa terminal bus tipe A dipakai untuk melayani kendaraan
umum (bus) antar kota dalam provinsi, terminal bus tipe B dipakai untuk melayani
kendaraan umum (bus) antar kota dalam provinsi, dan terminal bus tipe C dipakai
untuk melayani kendaraan umum (bus) dalam kota. Untuk mengakomodasi
kebutuhan dari pembangunan Bandara Internasional Kediri, terminal bus yang paling
cocok adalah tipe B karena saat ini terminal bus tipe B di Kabupaten Kediri masih
belum ada dan kemungkinan kebutuhan antar kota sekitar Kota Kediri seperti
Nganjuk, Tulungagung, Mojokerto, Malang, Madiun, Magetan cukup tinggi karena
tidak tersedianya Bandara Internasional di daerah tersebut. Oleh karena itu dengan
adanya terminal bus tipe B di Kabupaten Kediri menjadi jawaban dari permasalahan
dan menjadi potensi yang baik bagi perkembangan daerah Kota Kediri dan
Kabupaten Kediri.

1.2. Rumusan Kebutuhan

Saat ini, Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten yang sedang
mengalami proses perkembangan, hal ini dibuktikan dengan adanya pembangunan
Bandara Internasional Kediri dan rencana pembangunan jalan tol Kertosono Kediri.
Menurut Hasyim, Ari, dan Yonda (2021:34), mereka memprediksi bahwa akibat dari
pembangunan Bandara Internasional kediri meningkatkan aktivitas penduduk yang
dapat meningkatkan aktivitas mobilitas yang mengakibatkan kemacetan pada jalan,
sehingga dibutuhkan sarana dan prasarana seperti transportasi bus dan terminal bus.

Jika dilihat dari data pada analisa pengaruh asal perjalanan penumpang bandara
terhadap akses menuju bandara terhadap akses menuju bandara internasional juanda,
bandara internasional ahmad yani, dan bandara internasional adisucipto pada gambar
grafik 1.1, jumlah penumpang bandara dari tahun ke tahun semakin meningkat.

3
Gambar 1.1. Data jumlah penumpang bandara
(Sumber: Angkasa Pura I)

Menurut Nasution (2004) dengan adanya bandara di suatu wilayah maka


wilayah tersebut akan terbentuk unit pelayanan yang lengkap dengan lingkup
kegiatan ekonomi baik itu perdagangan dan jasa. Akibat dari adanya pertumbuhan
perekonomian dan jumlah masyarakat yang ada maka pertumbuhan tersebut diikuti
oleh pertumbuhan beban lalu lintas serta akses ruas jalan yang mengakibatkan
adanya kemacetan. Dikarenakan bandara yang dibangun adalah bandara
internasional, maka kebutuhan transportasi yang cenderung meningkat adalah
kendaraan pribadi. Hal ini dikarenakan standar ekonomi masyarakat dan pengguna
bandara internasional bagi masyarakat kalangan menengah keatas yang lebih
menyukai kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum.

Gambar 1.2. Persentase penggunaan moda akses bandara internasional Ahmad Yani
(Sumber: Angkasa Pura I)

4
Pada gambar 1.2, 1.3, 1.4 dapat simpulkan bahwa persentase yang digunakan
sebagai transportasi menuju ketiga bandara internasional tersebut adalah kendaraan
pribadi. Dari ketiga tabel persentase ini dapat diprediksikan bahwa tingkat kendaraan
pribadi sebagai mode akses mendominasi dibanding transportasi umum lainnya.
Oleh karena itu, adanya potensi kebutuhan transportasi bus ke bandara internasional
yang layak pakai dan terencanakan sangat dibutuhkan pada kasus tingkat mobilitas
Kabupaten Kediri akibat hadirnya Bandara Internasional Kediri.

Gambar 1.3. Persentase penggunaan moda akses bandara internasional Adisucipto


(Sumber: Angkasa Pura I)

Gambar 1.4. Persentase penggunaan moda akses bandara internasional Juanda


(Sumber: Angkasa Pura I)

1.3. Tujuan Perancangan


1.3.1. Tujuan Umum
Dengan adanya terminal bus tipe B di Kabupaten Kediri yang mengakomodasi
masyarakat sekitar diharapkan dapat mengakomodasi masyarakat sekitar Kota Kediri
yang berkebutuhan untuk pergi ke Terminal Bandara Internasional Kediri dan kota

5
sekitar Kediri seperti Nganjuk, Tulungagung, Mojokerto, Malang, Madiun, Magetan,
dll serta mengurangi kepadatan dan kemacetan akibat meningkatnya mobilitas
terutama transportasi pribadi.

1.3.2. Tujuan Khusus


- Mengurangi dampak kerusakan jalan dari padatnya transportasi menuju ke
bandara internasional Kediri
- Membantu kebutuhan akses transportasi umum baik antar kota maupun
dalam kota menuju ke bandara internasional Kediri
- Mengurangi polusi udara akibat meningkatnya jumlah kendaraan yang
melalui area pedesaan

1.4. Manfaat Perancangan


Manfaat dari perancangan Terminal Bus Tipe B di Kabupaten kediri ini adalah
untuk mengakomodasi penumpang Bandara Internasional Kediri dari luar kota
Kediri sehingga tidak menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan yang lain.
- Bagi masyarakat sekitar di daerah Kabupaten Kediri:
Diharapkan membantu perekonomian masyarakat sekitar daerah Kabupaten
Kediri yang akan pergi ke Bandara Internasional Kediri maupun dari bandara
ke kota di sekitar Kediri, dengan menggunakan transportasi bus yang relatif
murah dan terminal bus dengan penataan ruang yang jelas, aman, dan
nyaman.
- Bagi pengendara dan pengguna jalan raya di daerah Kabupaten Kediri:
Diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang timbul akibat adanya
perkembangan baik dari perekonomian, infrastruktur, dll karena adanya
Bandara Internasional Kediri
- Bagi pemerintah Kabupaten Kediri:
Diharapkan pemerintah dapat sadar serta melakukan pengembangkan
perbaikan dan pelebaran sepanjang jalan akses menuju Bandara Internasional
Kediri maupun daerah sekitar Kabupaten Kediri

6
- Bagi lingkungan sekitar Kabupaten Kediri:
Diharapkan dapat mengurangi polusi udara bagi lingkungan maupun
penduduk setempat area Kota Kediri maupun Kabupaten Kediri akibat
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor.

7
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Terminal Bus


2.1.1. Definisi
Menurut Undang Undang No. 22 Tahun 2009, terminal adalah pangkalan
kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta
perpindahan moda angkutan. Sedangkan pengertian terminal menurut (Morlok,
2005) adalah tempat pengangkutan dapat berhenti dan memuat/membongkar barang
barang. Terminal terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Terminal penumpang
2. Terminal barang
Pengertian dari terminal bus sendiri adalah prasarana untuk angkutan jalan
raya guna untuk mengatur kedatangan pemberangkatan pangkalannya kendaraan
umum serta memuat atau menurunkan penumpang atau barang (Morlok, 2005). Oleh
karena itu terminal bus dapat diartikan sebagai bangunan yang memiliki berbagai
fungsi, dengan fungsi utama sebagai tempat pengangkutan maupun penurunan
barang atau orang yang telah diatur sedemikian rupa sehingga pergerakan alur
kendaraan dan orang dapat berjalan dengan baik.

2.1.2. Pelaku Kegiatan


Pelaku kegiatan pada terminal bus:
a. Penumpang yaitu masyarakat/objek pelaku kegiatan yang membutuhkan
pelayanan untuk bepergian menggunakan bus
b. Pengelola yaitu orang yang memberikan pelayanan kepada para penumpang
dengan berbagai fasilitas dan kebutuhan penumpang
c. Penjual yaitu objek pelaku yang memberikan pelayanan dengan jual beli baik
barang maupun makanan di dalam terminal bus

8
d. Penjemput/Ojol/Angkutan umum yaitu masyarakat mengantar para penumpang
dari tempat asal ke terminal bus dan biasanya menggunakan area parkir untuk
menunggu para penumpang datang maupun berangkat.

2.1.3. Fungsi dan Tipe Tipe Terminal Bus


Fungsi dari terminal bus adalah menampung dan mengatur kedatangan dan
keberangkatan bus serta awak dan penumpang nya, menaikkan dan menurunkan
orang, serta mengatur perpindahan moda angkutan melalui tata ruang, signage,
pengelola, dan pengawasan. Terminal Bus sendiri memiliki 3 tipe yang berbeda
dengan fungsi yang berbeda berdasarkan UU no 23 Tahun 2014, yakni:
1. Terminal bus tipe A
Berfungsi melayani kendaraan penumpang umum untuk angkutan antar kota
antar propinsi (AKAP), dan angkutan lintas batas antar negara, angkutan
antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota (AK) serta angkutan
pedesaan (ADES)
2. Terminal bus tipe B
Berfungsi melayani kendaraan penumpang umum untuk angkutan antar kota
dalam propinsi (AKDP), angkutan kota (AK) serta angkutan pedesaan
(ADES)
3. Terminal bus tipe C
Berfungsi melayani kendaraan penumpang umum untuk angkutan pedesaan
(ADES)

2.2. Terminal Bus Tipe B


2.2.1. Definisi
Salah satu tipe terminal bus yang berfungsi melayani kendaraan penumpang umum
untuk angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota (AK) serta
angkutan pedesaan (ADES). Terminal bus tipe B ini memiliki fasilitas dan aturan
yang berbeda dengan terminal bus tipe b lainnya.

9
Adapun karakteristik terminal menurut kelas terminal berdasarkan Departemen
Perhubungan (1996)

Tabel 2.1. Karakteristik Terminal Penumpang Menurut Kelas Terminal

2.2.2. Fasilitas
Berikut ini beberapa fasilitas yang wajib ada menurut Peraturan Menteri No. 24
Tahun 2021:

● Fasilitas Utama
a. Jalur keberangkatan;
b. Jalur kedatangan;
c. Ruang tunggu penumpang, pengantar, dan/atau penjemput;
d. tempat naik turun Penumpang;
e. tempat parkir kendaraan;
f. fasilitas pengelolaan lingkungan hidup;
g. perlengkapan jalan;
h. media informasi;
1. kantor penyelenggara Terminal; dan
J. loket penjualan tiket.

10
● Fasilitas Penunjang
a. fasilitas penyandang disabilitas dan ibu hamil atau menyusui;
b. pos kesehatan;
c. fasilitas kesehatan;
d. fasilitas peribadatan;
e. pos polisi;
f. alat pemadam kebakaran

● Fasilitas Umum
a. toilet;
b. rumah makan;
c. fasilitas telekomunikasi;
d. tempat istirahat awak kendaraan;
e. fasilitas pereduksi pencemaran kebisingan;
f. fasilitas pemantau kualitas udara dan gas buang;
g. fasilitas kebersihan;
h. fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum;
1. fasilitas perdagangan, pertokoan; dan/ atau

2.2.2. Sirkulasi
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sirkulasi adalah:
1. Menggunakan sirkulasi yang mengutamakan pengguna khususnya komuter
2. Meminimalkan terjadinya cross circulation
3. Memudahkan seluruh pengguna dalam mencapai suatu tempat
4. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuju suatu tempat
5. Sirkulasi dapat digunakan oleh pengguna difabel

● Sirkulasi pada perencanaan terdiri dari:


a. Sirkulasi luar bangunan

11
Gambar 2.1. Sirkulasi Luar Bangunan Terminal dan Stasiun yang Direncanakan
(sumber: Apriliana, Purnomo, 2016)
b. Sirkulasi luar bangunan dibedakan berdasarkan pengguna
1. Sirkulasi pejalan kaki dari jalan utama menuju terminal
2. Sirkulasi dari pengguna berkendaraan baik mobil, sepeda motor, maupun
transportasi umum lainnya, dari taman parkir melewati pos jaga masuk, parkir,
kemudian memutar menuju arah datang melalui pintu keluar.
3. Sirkulasi kendaraan bus ketika masuk ke dalam tapak, langsung menuju ke area
kedatangan untuk menurunkan penumpang dan bergerak ke arah keberangkatan
untuk menjemput penumpang.
c. Sirkulasi Dalam Bangunan
1. Sirkulasi horizontal

Gambar 2.2. Skema Sirkulasi Keberangkatan dan Kedatangan pada Terminal


(sumber: Apriliana, Purnomo, 2016)

12
2. Sirkulasi vertikal
a) Ramp pada bangunan terminal terintegrasi menuju canopy dan lobby pada area
terminal
b) Tangga digunakan untuk penunjang sirkulasi vertikal bagi para penumpang

- Signage pada bangunan terminal bus:

-
-

Gambar 2.3. Tipograf, Piktograf, dan Kartograf yang Digunakan pada Perancangan
(sumber: Apriliana, Purnomo, 2016)

- Kriteria desain pergerakan penumpang menurut Permen PU no.3(2014:42)

Tabel 2.2. Kriteria desain pergerakan penumpang

13
- Kriteria desain pergerakan kendaraan umum menurut Dirjen Perhubungan
Darat (1994:94)

Tabel 2.3. Kriteria desain pergerakan kendaraan umum

(Sumber: Firdaus, Mohammad, dkk, 2015)


- Waktu antar titik pemberhentian

Tabel 2.4. Waktu Antar Titik Pemberhentian

(Sumber: Erwansyah, Tatang, dkk, 2015)

14
- Tinjauan program ruang

Tabel 2.5. Kebutuhan Luas Terminal Penumpang Tipe B

(Sumber: Indahsari, 2018)

15
2.3. Studi Preseden
2.3.1. Preston Bus Terminal

Gambar 2.6. Perspektif Eksterior Terminal Bus Preston


(sumber: Archdaily)

Arsitek: John Puttick Associates


Luas: 31250 m2
Tahun: 2018
Di foto oleh: Gareth Gardner
Pemimpin arsitek: John Puttick Associates
Kota: Preston
Negara: Inggris
Terminal bus di pusat kota Preston ini dirancang oleh John Puttick
Associates. Terminal bus kelas 2 ini mengangkat gaya arsitektur Brutalist antara
tahun 1968 dan 1969. Pada bangunan ini, terlihat 4 baris sirip beton pahatan yang
membentuk pada fasadnya serta elemen beton menjadi penanda adanya gaya
brutalisme yang memperlihatkan kekokohan dan kemewahan pada bangunan dan
menunjukan visi kota Preston sebagai “kota super”. Pada terminal bus di pusat kota
Preston setelah mengalami perbaikan, akses pejalan kaki menjadi fokus utama bagi
penumpang agar dapat mengakses terminal dengan lebih mudah, nyaman, dan aman.

16
Gambar 2.7. Perspektif Eksterior Terminal Bus Preston
(sumber: Archdaily)
Jika dilihat pada gambar diatas, lantai dua tiga dan empat digunakan sebagai
area parkir untuk mobil sehingga lantai dasar fokus pada area pejalan kaki dan tidak
menimbulkan cross antara pejalan kaki dengan pengendara bermotor.

Gambar 2.8. Interior Terminal Bus Preston


(sumber: Archdaily)

17
Gambar 2.9. Perspektif Eksterior Terminal Bus Preston
(sumber: Archdaily)
Area tunggu bagi penumpang juga diatur dari posisi tempat duduk yang
sejajar dengan peron sesuai dengan urutan angka sehingga penumpang tidak
kesusahan mencari peron keberangkatan dan mudah dicapai karena jarak tempat
duduk dan area keberangkatan cukup dekat.

2.3.2. Zvonarka Central Bus Terminal

Gambar 2.10. Perspektif Eksterior Zvonarka Central Bus Terminal


(sumber: Archdaily)
Arsitek: CHYBIK & Kristof
Tahun: 2021
Di foto oleh: Alex Shoots Buildings
Pemimpin arsitek: John Puttick Associates
Kota: Brno-střed
Negara: Czech Republic

18
Terminal Zvonarka ini merupakan proyek desain ulang serta restorasi dari
arsitek CHYBIK & KRISTOF yang mengangkat tema Brutalist, sebagai warisan
arsitektur Brutalist Republik Ceko yang tersisa dengan alasan kualitas estetika dan
materialnya yang menarik. Desain bangunan ini memiliki konsep transparansi, yang
tampil pada fasad maupun struktur Brutalis yang diekspos.

Gambar 2.11 Perspektif Interior Zvonarka Central Bus Terminal


(sumber: Archdaily)
Terminal bus Zvonarka ini memiliki konsep terbuka dan transparan karena
luasan terminal yang tidak terlalu besar sehingga dengan konsep terbuka dan
transparan, membuat bangunan terminal ini terlihat luas, serta hemat energi. Tidak
hanya itu, dengan konsep terbuka memudahkan penumpang untuk mengakses dan
menemukan setiap signage yang ada, sehingga penumpang lebih mudah untuk
mengakses segala fasilitas terminal dan area keberangkatan serta kepulangan.

2.3.2. Kesimpulan
Dari kedua studi preseden baik dari Preston Bus Terminal dan Zvonarka
Central Bus Terminal sama sama memiliki konsep masing-masing dan fokus yang
berbeda dimana Preston Bus Terminal lebih fokus terhadap sirkulasi dan akses yang
memudahkan pejalan kaki sedangkan Zvonarka Central Bus Terminal lebih fokus
pada desain bangunan yang terbuka serta hemat energi.

19
3. DESKRIPSI RENCANA OBJEK PERANCANGAN

3.1. Kriteria Pemilihan Tapak

Lokasi terminal bus tipe B ini ditentukan di daerah Kecamatan Papar. Kriteria
yang digunakan dalam menentukan lokasi terminal bus tipe B berdasarkan riset dari
hasil aksesibilitas, integrasi moda, sosial-ekonomi, kebijakan, guna lahan, dan
kelestarian lingkungan.

Tabel 3.1. Faktor Penentuan Lokasi Terminal Tipe B di Kabupaten Kediri

(Sumber: Hasyim, Ari, Yonda, 2021)

Tabel 3.2. Tabel Matriks Alternatif Lokasi

(Sumber: Hasyim, Ari, Yonda, 2021)

Hasil riset menentukan keempat kecamatan dengan prioritas lokasi pertama


Kecamatan Purwoasri, yang kedua Kecamatan Mojo, selanjutnya Kecamatan Papar
dan Kecamatan Tarokan. Namun karena terminal tipe b di area Kabupaten Kediri
hanya terminal Pare, maka jarak terminal tipe B kurang lebih 15 km paling dekat
adalah di area Kecamatan Papar.

20
Persyaratan lokasi terminal tipe B yaitu :

- Terletak di kotamadya/kabupaten dalam jaringan trayek angkutan kota dalam


provinsi (AKDP)

- Terletak di jalan arteri/kolektor primer

- Kelas jalan sekurang kurangnya kelas III B

- Jalan antar dua terminal penumpang tipe B kurang lebih 15 km di pulau jawa, 30
km di pulau lainnya

- Mempunyai jalan akses masuk/jalan keluar ke dan dari terminal


sekurang-kurangnya berjarak 50 meter di pulau jawa dan 30 meter di pulau lainnya.

- Minimal luas lahan 3 ha

3.2. Lokasi Tapak

Gambar 3.1. Lokasi Tapak di Kecamatan Papar


(sumber: google earth tahun 2020)

21
3.2.1. Usulan tapak
● Data Lokasi
- Jalan : Jalan Kertosono Kediri
- Kecamatan : Papar
- Kabupaten : Kediri
- Provinsi : Jawa Timur

Gambar 3.2. Lokasi Usulan Tapak


(sumber: google earth tahun 2020)
● Batas Administratif
- Utara : Rumah penduduk
- Selatan : Jalan gang
- Barat : Rumah penduduk, warung dan SMPN 1 Papar
- Timur : Lahan kosong
● Peraturan Pemerintah
Tata guna lahan

Gambar 3.3. Peraturan tata guna lahan di Kabupaten Kediri


(sumber: peraturan daerah Kabupaten Kediri nomor 14 tahun 2011)

Tabel 3.3. Peraturan tata guna lahan di Kabupaten Kediri

(sumber: peraturan daerah Kabupaten Kediri nomor 14 tahun 2011)

22
- Rencana peruntukan: Pengembangan Terminal
- Luas Lahan : 6.250 m2
- GSB : 7m
- GSJ : 12,5
- KDB : 80%
- KLB : 3,2
- Jumlah lantai : 1

● Potensi Lokasi :
Lokasi terletak di jalan kolektor primer dengan lebar kurang lebih 9 meter,
biasa dilalui oleh kendaraan besar seperti truk, motor, dan mobil. Jalan Raya Papar
juga biasa dilalui oleh bus AKDP, dan lokasi dekat dengan stasiun kereta api.

● Masalah Lokasi :
Daerah sekitar lokasi terminal bus dekat dengan sekolah SMPN 1 PAPAR,
lokasi terminal bus juga berdekatan dengan stasiun kereta api, dan masjid yang dapat
menimbulkan kebisingan di waktu waktu tertentu.

● Ancaman :
Karena letak terminal bus dekat dengan SMPN 1 PAPAR, maka rawan terjadi
kecelakan. Sehingga perlu menambahkan rambu-rambu dan pekerja keamanan di
sekitar area terminal.
● Peluang :
Tidak hanya memudahkan penumpang dari bandara kediri menuju ke kota2
sekitar, tetapi memudahkan penumpang dari bandara kediri menuju stasiun kereta api
yaitu Stasiun Papar dan Stasiun Minggiran.

● Konsekuensi desain atas tapak :


Kepadatan jalan semakin meningkat karena adanya fungsi baru yang dapat
digunakan secara umum, serta berkurangnya vegetasi asli yang ada di tapak.

23
3.3. Program Ruang
Program aktivitas pada objek perancangan “Terminal Bus Tipe B di
Kabupaten Kediri dibedakan dalam tiga bagian fungsi utama yaitu:
- Fungsi primer
- Fungsi sekunder
- Fungsi penunjang
Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang program aktivitas pada
perancangan “Terminal Bus Tipe B di Kabupaten Kediri”

Tabel 3.4. Program Aktivitas

No Klasifikasi Jenis Sifat Perilaku Aktivitas Jenis


Fungsi Aktivitas Aktivitas Ruang

1 Fungsi primer Area Publik Bus menuju peron Outdoor


kedatangan kedatangan

2 Fungsi primer Area Publik Bus pergi dari Outdoor


keberangkatan peron
keberangkatan

3 Fungsi primer Peron Publik Penumpang dari Semi


keberangkatan ruang tunggu Outdoor
menuju ke bus

4 Fungsi primer Peron Publik Penumpang turun Semi


keberangkatan dari bus menuju ke Outdoor
area ruang tunggu,
drop off, maupun
parkir

5 Fungsi Ruang tunggu Publik Duduk & makan Indoor


sekunder penumpang

6 Fungsi Kios dan toko Publik Membeli barang & Indoor


sekunder makanan

7 Fungsi Loket / Publik Membeli tiket bus Indoor


sekunder penjualan tiket

8 Fungsi Parkir Publik Memarkir Semi

24
penunjang kendaraan kendaraan & jalan - Outdoor
jalan

9 Fungsi Kantor Privat Rapat, bekera, dan Indoor


penunjang pengelola istirahat

10 Fungsi Ruang servis Privat Menjaga, istirahat Indoor


penunjang

11 Fungsi Toilet Publik Buang air Indoor


penunjang besar/kecil, cuci
muka dan tangan

12 Fungsi Ruang Semi Istirahat, periksa Indoor


penunjang kesehatan publik kesehatan
(sumber: Penulis)

Dari analisis aktivitas dan pengguna fasilitas dapat dirumuskan perkiraan


zona dan ruang-ruang yang dibutuhkan dalam fasilitas sesuai dengan aktivitas
beserta perkiraan luasan , sebagai berikut:
Keterangan Sumber:

NAD
Neufert Architect’s Data
Asumsi Pribadi AP

Tabel 3.5. Tabel Rekapitulasi Program Program dan Luas Ruang

REKAPITULASI TOTAL LUASAN


No Nama Ruang Luas (m2) Presentase (%)

1 Fasilitas Utama 3.478 66%


2 Fasilitas Penunjang 618 11%
3 Fasilitas Pengelola 325 6%
4 Fasilitas Servis 805 17%
TOTAL LUAS BANGUNAN 5.226 100%
5 Fasilitas Parkir 1.924

25
Fasilitas Ruang Terbuka Hijau &
6 Sirkulasi 3.000
TOTAL 10.151,545

FASILITAS UTAMA
Nama Ruang Standar Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Luasan Ruang 50% Total(m2)
(m2)
Peron
keberangkatan bus 30 m2/bus 6 bus 1 90 270 NAD
Peron
keberangkatan
angkutan umum 9,2 m2/angkot 10 angkot 1 46 138 NAD
Peron kedatangan 30 m2/bus 6 bus 1 90 270 NAD
Peron kedatangan
angkutan umum 9,2 m2/angkot 10 angkot 1 46 138 NAD
(Ayu,20
Loket tiket 4,6 m2/orang 6 orang 1 3,8 41,4 14)
Ruang tunggu (Ayu,20
penumpang 1,1 m2/orang 360 orang 1 198 594 14)
(Ayu,20
Hall kedatangan 1,1 m2/orang 286 orang 1 157,3 471,9 14)
(Ayu,20
Hall keberangkatan 1,1 m2/orang 437 orang 1 240,35 721,05 14)
Parkir bus AKDP 28 m2/bus 10 bus 1 140 420 NAD
Parkir AKDES 9,2 m2/angkot 30 angkot 1 138 414 NAD
Total Luas Fasilitas Utama 3.478,35 m2

FASILITAS PENUNJANG
Nama Ruang Standar Luasan Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Ruang 50% Total(m2)
(m2)
Ruang informasi 4,32 m2/orang 4 orang 1 8,64 25,92 (Ayu,2014)
Kios/toko 10 m2/kios 30 kios 1 150 450 (Ayu,2014)
Ruang kesehatan 5 m2/orang 3 orang 1 7,5 22,5 (Ayu,2014)
Toilet Pria 2,25 m2/orang 10 orang 1 11,25 33,75 NAD
Toilet Wanita 2,25 m2/orang 13 orang 1 14,625 43,875 NAD

26
Mushola 0,8 m2/orang 10 orang 2 8 24 (Ayu,2014)
ATM 3 m2/orang 4 orang 1 6 18 (Ayu,2014)
Total Luas Fasilitas Penunjang 618,045 m2

FASILITAS PENGELOLA
Nama Ruang Standar Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Luasan Ruang 50% Total
(m2) (m2)
Ruang kepala & sub
bagian 15,2 m2/orang 2 orang 1 15,2 45,6 (Ayu,2014)
Ruang staf 4,32 m2/orang 17 orang 1 36,72 110,16 (Ayu,2014)
Ruang rapat 1,5 m2/orang 24 orang 1 18 54 (Ayu,2014)
Ruang tamu 1 m2/orang 6 orang 1 3 9 (Ayu,2014)
Ruang pengawas 4,28 m2/orang 3 orang 1 6,43 19,29 (Ayu,2014)
Toilet 3 m2/orang 2 orang 2 6 24 (Ayu,2014)
Pos keamanan 1 m2/orang 3 orang 1 1,5 4,5 (Ayu,2014)
Pos pengaturan 3 m2/orang 5 orang 1 7,5 22,5 (Ayu,2014)
Ruang istirahat 1 m2/orang 24 orang 1 12 36 (Ayu,2014)
Total Luas Fasilitas Pengelola 325,05 m2

FASILITAS SERVIS
Nama Ruang Standar Luasan Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Ruang 50% Total(m2)
(m2)
Ruang genset &
trafo 15 m2/genset 2 genset 1 15 45 (Ayu,2014)
Ruang panel 6 m2/panel 1 panel 1 3 9 (Ayu,2014)
Ruang pompa 6 m2/pompa 1 pompa 1 3 9 (Ayu,2014)
Ruang AHU 33 m2/AHU 1 AHU 1 16,5 49,5 (Ayu,2014)
Ruang CCTV 1,4 m2/CCTV 3 CCTV 1 2,1 6,3 (Ayu,2014)
Menara air 24 m2/tank 1 tank 1 12 36 (Ayu,2014)
TPS 8,3 m2/ tank 1 tps 1 4,15 25 (Ayu,2014)
Bengkel 61,2 m2/bus 4 bus 1 122,4 367,2 (Ayu,2014)
Ruang cuci 61,2 m2/bus 2 bus 1 61,2 183,6 (Ayu,2014)
Gudang 1 m2/orang 20 barang 1 10 30 (Ayu,2014)

27
Ruang istirahat
awak bus 3 m2/orang 10 orang 1 15 45 AP
Total Luas Fasilitas Servis 805,6 m2

FASILITAS PARKIR
Nama Ruang Standar Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Luasan Ruang 50% Total(m2)
(m2)
Parkir mobil 9 m2/mobil 65 mobil 1 292,5 877,5 NAD
Parkir sepeda sepeda
motor 1,68 m2/motor 500 motor 1 420 840 NAD
Parkir mobil
pengelola 9 m2/mobil 9 mobil 1 40,5 81 NAD
Parkir sepeda
motor sepeda
pengelola 1,68 m2/motor 50 motor 1 42 126 NAD
Total Luas Fasilitas Penunjang 1.924,5 m2

RUANG TERBUKA HIJAU


Nama Ruang Standar Kapasitas Luasan Sumber
Luasan Total(m2)
Area taman 2.000 AP
Sirkulasi (Area
terbuka) 1.000 AP
Total Luas Fasilitas Penunjang 3.000 m2
(sumber: Penulis)

28
4. MASALAH DAN PENDEKATAN PERANCANGAN

4.1 Masalah Perancangan


Perancangan Terminal Bus di Kabupaten Kediri ini dapat menanggulangi
permasalah kemacetan dan peningkatan jumlah mobilitas di Kabupaten Kediri.
Namun dengan adanya Terminal Bus di Kabupaten Kediri ini memiliki masalah baik
masalah desain yang berkaitan dengan fungsi serta konteks tapak dan masalah
spesifik yang berkaitan dengan dengan intensi desain bangunan. Secara rinci setiap
masalah yang dapat dijabarkan, sebagai berikut:

4.1.1. Masalah Utama Perancangan


Masalah desain umum pada terminal bus berhubungan dengan sistem
sirkulasi. Hal ini dikarenakan terminal bus membutuhkan sirkulasi jalan yang efisien
dan teratur, serta mudah dipahami oleh penumpang. Signage yang jelas dan mudah
dibaca pada bangunan menjadi penting supaya penumpang yang datang ke terminal
tidak tersesat dan dapat menemukan signage dengan mudah.

4.1.2. Masalah Khusus Perancangan


Lokasi terminal dekat dengan area hijau dan persawahan, sehingga dengan
hadirnya terminal yang menambah polusi menjadi masalah desain khusus. Oleh
karena itu masalah pada terminal bus tipe b adalah polusi udara.

4.2. Rencana Pendekatan Perancangan


Berdasarkan permasalahan desain yang ada seperti penjelasan diatas, maka
berikut usulan pendekatan desain yang dapat digunakan untuk menjawab kebutuhan
dan masalah desain tersebut, yaitu:

● Pendekatan Sistem
Penataan ruang desain terminal bus yang sesuai dengan ketentuan dengan
sistem bangunan terminal yaitu struktur, utilitas, sirkulasi, spasial. Namun

29
pendekatan yang diutamakan dalam desain terminal bus adalah sirkulasi. Hal ini
dikarenakan kemudahan penumpang dan pengguna terminal dalam menemukan area
keberangkatan, kedatangan, sistem alur datang bus, angkutan desa, dan area parkir
kendaraan pribadi maupun ojek dapat teratur dan tidak mengakibatkan hal hal yang
tidak diinginkan.

● Pendekatan Sains
Dikarenakan masalah khusus pada terminal bus adalah polusi udara yang
meningkat maka perlu penangan khusus terkait polusi udara melalui pendekatan
sains, seperti penggunaan material pada bangunan, pencahayaan dan penghawaan
yang cukup, penyediaan vegetasi yang pas untuk mengurangi polusi di sekitar area
terminal dan pemborosan energi di area sekitar. Sehingga dengan hadirnya terminal
bus ini, tidak merusak lingkungan, tetapi ikut membantu meningkatkan kondisi
lingkungan yang lebih baik.

4.3. Rencana Konsep Bangunan


Rencana konsep bangunan pada Terminal Bus Kabupaten Kediri yaitu
wayfinding. Pada dasarnya konsep wayfinding memudahkan pengunjung untuk
mengetahui dan mengakses letak kedatangan dan keberangkatan pada terminal bus.
Sehingga sistem sirkulasi menjadi efisien, lancar dan aman, serta meminimalisir
cross circulation pada bangunan bagi penumpang. Penggunaan signage juga perlu
diperhatikan untuk memudah penumpang, pengendara transportasi mobil dan sepeda
motor, maupun sopir bus.

30
DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, Redaktur. (2018, 17 April). Bandara Kediri Bawa Dampak Positif Pada
Pembangunan. 30 November 2023.
https://infopublik.id/read/261920/bandara-kediri-bawa-dampak-positif-pada
-pembangunan.html.
Hadi, Layli Devi. (2021, 28 Januari). Analisa Dampak Pembangunan Bandara Kediri
di Desa Bulusari Kecamatan Tarokan. 30 November 2023.
https://syakal.iainkediri.ac.id/analisis-dampak-pembangunan-bandara-kedir
i-di-desa-bulusari-kecamatan-tarokan/.
Hafizah, El Nafilah. 2018. Analisis Pengaruh Asal Perjalanan Penumpang Bandara
Terhadap Akses Menuju Bandara (Studi Kasus: Bandara Internasional
Juanda, Bandara Internasional Ahmad Yani, Bandara Internasional
Adisucipto). Tesis - RC 14-2501. 30 November 2023.
Dinas Perhubungan Aceh. 2021. Perbedaan Terminal Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.
https://dishub.acehprov.go.id/informasi/taukah-kamu-perbedaan-terminal-ti
pe-a-tipe-b-dan-tipe-c/. 30 November 2023.
Terminal Bus. https://e-journal.uajy.ac.id/6044/3/TA213255.pdf. 30 November 2023.
Pengertian Terminal, Fungsi Terminal, Fasilitas Terminal dan Pelayanan Terminal.
https://eprints.itenas.ac.id/1385/5/05%20Bab%202%20242012059.pdf. 30
November 2023.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 24/Permenhub/647/2021
tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan.
Frearson. 2014. Brutalist Buildings: Preston Bus Station by Building Design
Partnership.https://www.dezeen.com/2014/09/12/brutalist-buildings-presto
n-bus-station-by-building-design-partnership/.
Gonzales. Preston Bus Station Refurbishment / John Puttick Associates.
https://www.archdaily.com/898176/preston-bus-station-refurbishment-john-
puttick-associates.

31
Pintos. Zvonarka Central Bus Terminal / CHYBIK + KRISTOF.
https://www.archdaily.com/961268/zvonarka-central-bus-terminal-chybik-p
lus-kristof.
Apriliana, Purnomo, dkk. 2016. Terminal dan Stasiun Kereta Api Sebagai Prasarana
Moda Terintegrasi Transportasi Komuter Regional dan Lokal Berkonsep
Wayfinding di Kota Depok. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Ayu, D Khoirunnisa, dkk. 2014. Redesain Terminal Bus Induk Madureso Tipe B di
Kabupaten Temanggung dengan Penekanan Desain Ekspresi Struktur. Vol.3
No 4. 30 November 2023.
Krisdiyanti, Rifqi Aisyiyah, dkk. 2022. Perancangan Terminal Tipe B di Kabupaten
Pasuruan. Jurnal Pengilon. Volume 6, nomor 02. 30 November 2023.
Indahsari, Nur Utami. 2018. Terminal Angkutan Umum Tipe B di Bengkayang.
Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura. Volume 6,
nomor 01. 30 November 2023.
Firdaus, Mohammad, dkk. 2015. Kriteria Desain Kemudahan dan Kenyamanan
Pergerakan Pelaku pada Perancangan Terminal Penumpang. Jurnal
Arsitektur. 30 November 2023.
Erwansyah, Tatang, dkk. 2015. Terminal Tipe B di Kabupaten Siak dengan
Penerapan Langgam Arsitektur Rumah Kajang. Volume 2, nomor 1. 30
November 2023.

32
LAMPIRAN 1: Peraturan KDB, KDH, GSB, dll berdasarkan Peraturan Bupati
Kediri nomor 58 tahun 2020 tentang penetapan garis sempadan bangunan, garis
sempadan jalan, koefisien dasar bangunan dan koefisien lantai bangunan.
● BAB IV PENETAPAN GSB Pasal 5
c. 0,5 (nol koma lima) dari lebar Rumija ditambah 3,25 (tiga koma dua puluh
lima) meter untuk Jalan lokal Primer dan Jalan Lokal Sekunder; dan
● BAB V PENETAPAN GSJ
(4) Rumija sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memiliki
lebar:
c. 25 (dua puluh lima) meter untuk Jalan Kolektor Primer;
(5) Penetapan GSJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
c. 12,5 (dua belas koma lima) meter dari as jalan untuk Jalan Kolektor
Primer;
● BAB VI PENETAPAN KDB DAN KLB
(1) Penetapan KDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) adalah
sebagai berikut :
d. KDB paling tinggi untuk penggunaan lahan perdagangan dan jasa adalah
80 (delapan puluh) persen;
(2) Penetapan KLB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat {4) adalah
sebagai berikut :
d. KLB paling tinggi untuk pengguna€rn lahan perdagangan dan jasa adalah
3,2 (tiga koma dua);

33
LAMPIRAN 2: Besar ukuran transportasi dan parkir
● Ukuran bus standar beserta parkir bus menurut NAD

● Ukuran mobil & angkot standar beserta parkir mobil menurut NAD

● Ukuran sepeda motor standar menurut NAD

34
LAMPIRAN 3: Denah kebutuhan ruang ruang di Terminal Bus Tipe B
● Ukuran toilet menurut NAD

● Ukuran ruang ruang pada denah menurut Jurnal yang berjudul Redesain
Terminal Bus Induk Madureso Tipe B di Kabupaten Temanggung Dengan
Penekanan Desain Ekspresi Struktur

35

Anda mungkin juga menyukai