Oleh:
AMABEL ZERLINA SURIJA
NRP. B12200085
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
AMABEL ZERLINA SURIJA
NRP. B12200085
Pembimbing Proposal,
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2. Lokasi Tapak …………………………………………………………….. 21
3.2.1. Usulan Tapak ……………………………………………………. 22
3.3. Program Ruang ………………………………………………………….. 24
4. MASALAH DAN PENDEKATAN PERANCANGAN ...................................... 29
4.1. Masalah Perancangan ................................................................................. 29
4.1.1. Masalah Utama Perancangan …………………………………… 29
4.1.2. Masalah Khusus Perancangan ………………………………….. 29
4.2. Rencana Pendekatan Perancangan ………………………………………. 29
4.3. Rencana Konsep Bangunan ……………………………………………... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 31
LAMPIRAN ............................................................................................................. 33
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
RINGKASAN
vii
1. PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu, Kota Kediri semakin berkembang baik dari segi
ekonomi, infrastruktur, pariwisata, hingga transportasi. Berkembangnya Kota Kediri
dibanding dengan kota-kota di sekitarnya seperti Tulungagung, Nganjuk, Blitar,
Mojokerto, dll dilihat dari pembangunan Bandara Internasional Kediri yang saat ini
sedang dalam masa pengerjaan dan akan selesai di bulan Desember 2023. Tidak
hanya pembangunan Bandara Internasional Kediri saja, pembangunan jalan tol
Kertosono Kediri juga direncanakan akan mulai dibangun di tahun 2024.
Pembangunan jalan tol Kertosono Kediri ini sendiri berhubungan dengan
pembangunan Bandara Internasional Kediri yang dapat mempermudah akses dari
luar Kota Kediri menuju ke Bandara Internasional Kediri maupun ke dalam Kota
Kediri dan Kabupaten Kediri.
Menurut Hadi, Layli Devi (2021) mereka memprediksi bahwa dengan adanya
pembangunan Bandara Internasional kediri mengakibatkan dampak positif dan
negatif. Dampak Positif dari pembangunan Bandara Internasional Kediri adalah
meningkatnya jumlah wisata, restaurant, hotel, cafe, serta jumlah populasi orang
akibat banyak wisatawan dari luar datang ke Kota Kediri. Masuknya wisatawan baik
dari antar Kota Kediri seperti Nganjuk, Tulungagung, Mojokerto, Kertosono, dll
serta dari luar negeri karena bandara yang dibangun adalah Bandara Internasional
membuat tingkat perekonomian, jumlah penduduk, serta mobilitas yang tinggi.
Dikarenakan semakin berkembangnya Kota Kediri dan Kabupaten maka penataan
ruang, tata guna lahan, dan mobilitas di area tersebut perlahan lahan akan dibenahi
dan mengalami kemajuan, terutama pada bagian akses jalan raya yang menjadi
faktor penting dan utama. Sehingga pergerakan mobilitas dan akses yang ada lebih
mudah dipakai dan aman dalam jumlah mobilitas yang cukup banyak. Namun
1
kenaikan mobilitas yang ada di Kota Kediri dan sekitarnya juga membawa banyak
dampak negatif.
Hingga saat ini, jumlah stasiun kereta api yang ada di Kota Kediri berjumlah
satu dan terminal bus yang ada di Kota Kediri sendiri berjumlah dua, yaitu Terminal
Tamanan yang merupakan terminal bus tipe A dan Terminal Kresek yang merupakan
terminal tipe C. Untuk daerah Kabupaten Kediri hingga saat ini memiliki 4 stasiun
kereta api dan 2 terminal bus tipe C. Berdasarkan dari data yang ada di atas, jumlah
terminal bus di Kabupaten Kediri dirasa kurang karena akan adanya penambahan
populasi orang yang datang, sehingga kebutuhan terminal bus dibutuhkan untuk
mengatasi kemacetan, kecelakaan, serta kerusakan jalan akibat kegiatan pada
mobilitas yang berlebihan.
2
Perlu diketahui bahwa terminal bus tipe A dipakai untuk melayani kendaraan
umum (bus) antar kota dalam provinsi, terminal bus tipe B dipakai untuk melayani
kendaraan umum (bus) antar kota dalam provinsi, dan terminal bus tipe C dipakai
untuk melayani kendaraan umum (bus) dalam kota. Untuk mengakomodasi
kebutuhan dari pembangunan Bandara Internasional Kediri, terminal bus yang paling
cocok adalah tipe B karena saat ini terminal bus tipe B di Kabupaten Kediri masih
belum ada dan kemungkinan kebutuhan antar kota sekitar Kota Kediri seperti
Nganjuk, Tulungagung, Mojokerto, Malang, Madiun, Magetan cukup tinggi karena
tidak tersedianya Bandara Internasional di daerah tersebut. Oleh karena itu dengan
adanya terminal bus tipe B di Kabupaten Kediri menjadi jawaban dari permasalahan
dan menjadi potensi yang baik bagi perkembangan daerah Kota Kediri dan
Kabupaten Kediri.
Saat ini, Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten yang sedang
mengalami proses perkembangan, hal ini dibuktikan dengan adanya pembangunan
Bandara Internasional Kediri dan rencana pembangunan jalan tol Kertosono Kediri.
Menurut Hasyim, Ari, dan Yonda (2021:34), mereka memprediksi bahwa akibat dari
pembangunan Bandara Internasional kediri meningkatkan aktivitas penduduk yang
dapat meningkatkan aktivitas mobilitas yang mengakibatkan kemacetan pada jalan,
sehingga dibutuhkan sarana dan prasarana seperti transportasi bus dan terminal bus.
Jika dilihat dari data pada analisa pengaruh asal perjalanan penumpang bandara
terhadap akses menuju bandara terhadap akses menuju bandara internasional juanda,
bandara internasional ahmad yani, dan bandara internasional adisucipto pada gambar
grafik 1.1, jumlah penumpang bandara dari tahun ke tahun semakin meningkat.
3
Gambar 1.1. Data jumlah penumpang bandara
(Sumber: Angkasa Pura I)
Gambar 1.2. Persentase penggunaan moda akses bandara internasional Ahmad Yani
(Sumber: Angkasa Pura I)
4
Pada gambar 1.2, 1.3, 1.4 dapat simpulkan bahwa persentase yang digunakan
sebagai transportasi menuju ketiga bandara internasional tersebut adalah kendaraan
pribadi. Dari ketiga tabel persentase ini dapat diprediksikan bahwa tingkat kendaraan
pribadi sebagai mode akses mendominasi dibanding transportasi umum lainnya.
Oleh karena itu, adanya potensi kebutuhan transportasi bus ke bandara internasional
yang layak pakai dan terencanakan sangat dibutuhkan pada kasus tingkat mobilitas
Kabupaten Kediri akibat hadirnya Bandara Internasional Kediri.
5
sekitar Kediri seperti Nganjuk, Tulungagung, Mojokerto, Malang, Madiun, Magetan,
dll serta mengurangi kepadatan dan kemacetan akibat meningkatnya mobilitas
terutama transportasi pribadi.
6
- Bagi lingkungan sekitar Kabupaten Kediri:
Diharapkan dapat mengurangi polusi udara bagi lingkungan maupun
penduduk setempat area Kota Kediri maupun Kabupaten Kediri akibat
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor.
7
2. TINJAUAN PUSTAKA
8
d. Penjemput/Ojol/Angkutan umum yaitu masyarakat mengantar para penumpang
dari tempat asal ke terminal bus dan biasanya menggunakan area parkir untuk
menunggu para penumpang datang maupun berangkat.
9
Adapun karakteristik terminal menurut kelas terminal berdasarkan Departemen
Perhubungan (1996)
2.2.2. Fasilitas
Berikut ini beberapa fasilitas yang wajib ada menurut Peraturan Menteri No. 24
Tahun 2021:
● Fasilitas Utama
a. Jalur keberangkatan;
b. Jalur kedatangan;
c. Ruang tunggu penumpang, pengantar, dan/atau penjemput;
d. tempat naik turun Penumpang;
e. tempat parkir kendaraan;
f. fasilitas pengelolaan lingkungan hidup;
g. perlengkapan jalan;
h. media informasi;
1. kantor penyelenggara Terminal; dan
J. loket penjualan tiket.
10
● Fasilitas Penunjang
a. fasilitas penyandang disabilitas dan ibu hamil atau menyusui;
b. pos kesehatan;
c. fasilitas kesehatan;
d. fasilitas peribadatan;
e. pos polisi;
f. alat pemadam kebakaran
● Fasilitas Umum
a. toilet;
b. rumah makan;
c. fasilitas telekomunikasi;
d. tempat istirahat awak kendaraan;
e. fasilitas pereduksi pencemaran kebisingan;
f. fasilitas pemantau kualitas udara dan gas buang;
g. fasilitas kebersihan;
h. fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum;
1. fasilitas perdagangan, pertokoan; dan/ atau
2.2.2. Sirkulasi
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sirkulasi adalah:
1. Menggunakan sirkulasi yang mengutamakan pengguna khususnya komuter
2. Meminimalkan terjadinya cross circulation
3. Memudahkan seluruh pengguna dalam mencapai suatu tempat
4. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuju suatu tempat
5. Sirkulasi dapat digunakan oleh pengguna difabel
11
Gambar 2.1. Sirkulasi Luar Bangunan Terminal dan Stasiun yang Direncanakan
(sumber: Apriliana, Purnomo, 2016)
b. Sirkulasi luar bangunan dibedakan berdasarkan pengguna
1. Sirkulasi pejalan kaki dari jalan utama menuju terminal
2. Sirkulasi dari pengguna berkendaraan baik mobil, sepeda motor, maupun
transportasi umum lainnya, dari taman parkir melewati pos jaga masuk, parkir,
kemudian memutar menuju arah datang melalui pintu keluar.
3. Sirkulasi kendaraan bus ketika masuk ke dalam tapak, langsung menuju ke area
kedatangan untuk menurunkan penumpang dan bergerak ke arah keberangkatan
untuk menjemput penumpang.
c. Sirkulasi Dalam Bangunan
1. Sirkulasi horizontal
12
2. Sirkulasi vertikal
a) Ramp pada bangunan terminal terintegrasi menuju canopy dan lobby pada area
terminal
b) Tangga digunakan untuk penunjang sirkulasi vertikal bagi para penumpang
-
-
Gambar 2.3. Tipograf, Piktograf, dan Kartograf yang Digunakan pada Perancangan
(sumber: Apriliana, Purnomo, 2016)
13
- Kriteria desain pergerakan kendaraan umum menurut Dirjen Perhubungan
Darat (1994:94)
14
- Tinjauan program ruang
15
2.3. Studi Preseden
2.3.1. Preston Bus Terminal
16
Gambar 2.7. Perspektif Eksterior Terminal Bus Preston
(sumber: Archdaily)
Jika dilihat pada gambar diatas, lantai dua tiga dan empat digunakan sebagai
area parkir untuk mobil sehingga lantai dasar fokus pada area pejalan kaki dan tidak
menimbulkan cross antara pejalan kaki dengan pengendara bermotor.
17
Gambar 2.9. Perspektif Eksterior Terminal Bus Preston
(sumber: Archdaily)
Area tunggu bagi penumpang juga diatur dari posisi tempat duduk yang
sejajar dengan peron sesuai dengan urutan angka sehingga penumpang tidak
kesusahan mencari peron keberangkatan dan mudah dicapai karena jarak tempat
duduk dan area keberangkatan cukup dekat.
18
Terminal Zvonarka ini merupakan proyek desain ulang serta restorasi dari
arsitek CHYBIK & KRISTOF yang mengangkat tema Brutalist, sebagai warisan
arsitektur Brutalist Republik Ceko yang tersisa dengan alasan kualitas estetika dan
materialnya yang menarik. Desain bangunan ini memiliki konsep transparansi, yang
tampil pada fasad maupun struktur Brutalis yang diekspos.
2.3.2. Kesimpulan
Dari kedua studi preseden baik dari Preston Bus Terminal dan Zvonarka
Central Bus Terminal sama sama memiliki konsep masing-masing dan fokus yang
berbeda dimana Preston Bus Terminal lebih fokus terhadap sirkulasi dan akses yang
memudahkan pejalan kaki sedangkan Zvonarka Central Bus Terminal lebih fokus
pada desain bangunan yang terbuka serta hemat energi.
19
3. DESKRIPSI RENCANA OBJEK PERANCANGAN
Lokasi terminal bus tipe B ini ditentukan di daerah Kecamatan Papar. Kriteria
yang digunakan dalam menentukan lokasi terminal bus tipe B berdasarkan riset dari
hasil aksesibilitas, integrasi moda, sosial-ekonomi, kebijakan, guna lahan, dan
kelestarian lingkungan.
20
Persyaratan lokasi terminal tipe B yaitu :
- Jalan antar dua terminal penumpang tipe B kurang lebih 15 km di pulau jawa, 30
km di pulau lainnya
21
3.2.1. Usulan tapak
● Data Lokasi
- Jalan : Jalan Kertosono Kediri
- Kecamatan : Papar
- Kabupaten : Kediri
- Provinsi : Jawa Timur
22
- Rencana peruntukan: Pengembangan Terminal
- Luas Lahan : 6.250 m2
- GSB : 7m
- GSJ : 12,5
- KDB : 80%
- KLB : 3,2
- Jumlah lantai : 1
● Potensi Lokasi :
Lokasi terletak di jalan kolektor primer dengan lebar kurang lebih 9 meter,
biasa dilalui oleh kendaraan besar seperti truk, motor, dan mobil. Jalan Raya Papar
juga biasa dilalui oleh bus AKDP, dan lokasi dekat dengan stasiun kereta api.
● Masalah Lokasi :
Daerah sekitar lokasi terminal bus dekat dengan sekolah SMPN 1 PAPAR,
lokasi terminal bus juga berdekatan dengan stasiun kereta api, dan masjid yang dapat
menimbulkan kebisingan di waktu waktu tertentu.
● Ancaman :
Karena letak terminal bus dekat dengan SMPN 1 PAPAR, maka rawan terjadi
kecelakan. Sehingga perlu menambahkan rambu-rambu dan pekerja keamanan di
sekitar area terminal.
● Peluang :
Tidak hanya memudahkan penumpang dari bandara kediri menuju ke kota2
sekitar, tetapi memudahkan penumpang dari bandara kediri menuju stasiun kereta api
yaitu Stasiun Papar dan Stasiun Minggiran.
23
3.3. Program Ruang
Program aktivitas pada objek perancangan “Terminal Bus Tipe B di
Kabupaten Kediri dibedakan dalam tiga bagian fungsi utama yaitu:
- Fungsi primer
- Fungsi sekunder
- Fungsi penunjang
Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang program aktivitas pada
perancangan “Terminal Bus Tipe B di Kabupaten Kediri”
24
penunjang kendaraan kendaraan & jalan - Outdoor
jalan
NAD
Neufert Architect’s Data
Asumsi Pribadi AP
25
Fasilitas Ruang Terbuka Hijau &
6 Sirkulasi 3.000
TOTAL 10.151,545
FASILITAS UTAMA
Nama Ruang Standar Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Luasan Ruang 50% Total(m2)
(m2)
Peron
keberangkatan bus 30 m2/bus 6 bus 1 90 270 NAD
Peron
keberangkatan
angkutan umum 9,2 m2/angkot 10 angkot 1 46 138 NAD
Peron kedatangan 30 m2/bus 6 bus 1 90 270 NAD
Peron kedatangan
angkutan umum 9,2 m2/angkot 10 angkot 1 46 138 NAD
(Ayu,20
Loket tiket 4,6 m2/orang 6 orang 1 3,8 41,4 14)
Ruang tunggu (Ayu,20
penumpang 1,1 m2/orang 360 orang 1 198 594 14)
(Ayu,20
Hall kedatangan 1,1 m2/orang 286 orang 1 157,3 471,9 14)
(Ayu,20
Hall keberangkatan 1,1 m2/orang 437 orang 1 240,35 721,05 14)
Parkir bus AKDP 28 m2/bus 10 bus 1 140 420 NAD
Parkir AKDES 9,2 m2/angkot 30 angkot 1 138 414 NAD
Total Luas Fasilitas Utama 3.478,35 m2
FASILITAS PENUNJANG
Nama Ruang Standar Luasan Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Ruang 50% Total(m2)
(m2)
Ruang informasi 4,32 m2/orang 4 orang 1 8,64 25,92 (Ayu,2014)
Kios/toko 10 m2/kios 30 kios 1 150 450 (Ayu,2014)
Ruang kesehatan 5 m2/orang 3 orang 1 7,5 22,5 (Ayu,2014)
Toilet Pria 2,25 m2/orang 10 orang 1 11,25 33,75 NAD
Toilet Wanita 2,25 m2/orang 13 orang 1 14,625 43,875 NAD
26
Mushola 0,8 m2/orang 10 orang 2 8 24 (Ayu,2014)
ATM 3 m2/orang 4 orang 1 6 18 (Ayu,2014)
Total Luas Fasilitas Penunjang 618,045 m2
FASILITAS PENGELOLA
Nama Ruang Standar Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Luasan Ruang 50% Total
(m2) (m2)
Ruang kepala & sub
bagian 15,2 m2/orang 2 orang 1 15,2 45,6 (Ayu,2014)
Ruang staf 4,32 m2/orang 17 orang 1 36,72 110,16 (Ayu,2014)
Ruang rapat 1,5 m2/orang 24 orang 1 18 54 (Ayu,2014)
Ruang tamu 1 m2/orang 6 orang 1 3 9 (Ayu,2014)
Ruang pengawas 4,28 m2/orang 3 orang 1 6,43 19,29 (Ayu,2014)
Toilet 3 m2/orang 2 orang 2 6 24 (Ayu,2014)
Pos keamanan 1 m2/orang 3 orang 1 1,5 4,5 (Ayu,2014)
Pos pengaturan 3 m2/orang 5 orang 1 7,5 22,5 (Ayu,2014)
Ruang istirahat 1 m2/orang 24 orang 1 12 36 (Ayu,2014)
Total Luas Fasilitas Pengelola 325,05 m2
FASILITAS SERVIS
Nama Ruang Standar Luasan Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Ruang 50% Total(m2)
(m2)
Ruang genset &
trafo 15 m2/genset 2 genset 1 15 45 (Ayu,2014)
Ruang panel 6 m2/panel 1 panel 1 3 9 (Ayu,2014)
Ruang pompa 6 m2/pompa 1 pompa 1 3 9 (Ayu,2014)
Ruang AHU 33 m2/AHU 1 AHU 1 16,5 49,5 (Ayu,2014)
Ruang CCTV 1,4 m2/CCTV 3 CCTV 1 2,1 6,3 (Ayu,2014)
Menara air 24 m2/tank 1 tank 1 12 36 (Ayu,2014)
TPS 8,3 m2/ tank 1 tps 1 4,15 25 (Ayu,2014)
Bengkel 61,2 m2/bus 4 bus 1 122,4 367,2 (Ayu,2014)
Ruang cuci 61,2 m2/bus 2 bus 1 61,2 183,6 (Ayu,2014)
Gudang 1 m2/orang 20 barang 1 10 30 (Ayu,2014)
27
Ruang istirahat
awak bus 3 m2/orang 10 orang 1 15 45 AP
Total Luas Fasilitas Servis 805,6 m2
FASILITAS PARKIR
Nama Ruang Standar Kapasitas Jumlah Sirkulasi Luasan Sumber
Luasan Ruang 50% Total(m2)
(m2)
Parkir mobil 9 m2/mobil 65 mobil 1 292,5 877,5 NAD
Parkir sepeda sepeda
motor 1,68 m2/motor 500 motor 1 420 840 NAD
Parkir mobil
pengelola 9 m2/mobil 9 mobil 1 40,5 81 NAD
Parkir sepeda
motor sepeda
pengelola 1,68 m2/motor 50 motor 1 42 126 NAD
Total Luas Fasilitas Penunjang 1.924,5 m2
28
4. MASALAH DAN PENDEKATAN PERANCANGAN
● Pendekatan Sistem
Penataan ruang desain terminal bus yang sesuai dengan ketentuan dengan
sistem bangunan terminal yaitu struktur, utilitas, sirkulasi, spasial. Namun
29
pendekatan yang diutamakan dalam desain terminal bus adalah sirkulasi. Hal ini
dikarenakan kemudahan penumpang dan pengguna terminal dalam menemukan area
keberangkatan, kedatangan, sistem alur datang bus, angkutan desa, dan area parkir
kendaraan pribadi maupun ojek dapat teratur dan tidak mengakibatkan hal hal yang
tidak diinginkan.
● Pendekatan Sains
Dikarenakan masalah khusus pada terminal bus adalah polusi udara yang
meningkat maka perlu penangan khusus terkait polusi udara melalui pendekatan
sains, seperti penggunaan material pada bangunan, pencahayaan dan penghawaan
yang cukup, penyediaan vegetasi yang pas untuk mengurangi polusi di sekitar area
terminal dan pemborosan energi di area sekitar. Sehingga dengan hadirnya terminal
bus ini, tidak merusak lingkungan, tetapi ikut membantu meningkatkan kondisi
lingkungan yang lebih baik.
30
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi, Redaktur. (2018, 17 April). Bandara Kediri Bawa Dampak Positif Pada
Pembangunan. 30 November 2023.
https://infopublik.id/read/261920/bandara-kediri-bawa-dampak-positif-pada
-pembangunan.html.
Hadi, Layli Devi. (2021, 28 Januari). Analisa Dampak Pembangunan Bandara Kediri
di Desa Bulusari Kecamatan Tarokan. 30 November 2023.
https://syakal.iainkediri.ac.id/analisis-dampak-pembangunan-bandara-kedir
i-di-desa-bulusari-kecamatan-tarokan/.
Hafizah, El Nafilah. 2018. Analisis Pengaruh Asal Perjalanan Penumpang Bandara
Terhadap Akses Menuju Bandara (Studi Kasus: Bandara Internasional
Juanda, Bandara Internasional Ahmad Yani, Bandara Internasional
Adisucipto). Tesis - RC 14-2501. 30 November 2023.
Dinas Perhubungan Aceh. 2021. Perbedaan Terminal Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.
https://dishub.acehprov.go.id/informasi/taukah-kamu-perbedaan-terminal-ti
pe-a-tipe-b-dan-tipe-c/. 30 November 2023.
Terminal Bus. https://e-journal.uajy.ac.id/6044/3/TA213255.pdf. 30 November 2023.
Pengertian Terminal, Fungsi Terminal, Fasilitas Terminal dan Pelayanan Terminal.
https://eprints.itenas.ac.id/1385/5/05%20Bab%202%20242012059.pdf. 30
November 2023.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 24/Permenhub/647/2021
tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan Jalan.
Frearson. 2014. Brutalist Buildings: Preston Bus Station by Building Design
Partnership.https://www.dezeen.com/2014/09/12/brutalist-buildings-presto
n-bus-station-by-building-design-partnership/.
Gonzales. Preston Bus Station Refurbishment / John Puttick Associates.
https://www.archdaily.com/898176/preston-bus-station-refurbishment-john-
puttick-associates.
31
Pintos. Zvonarka Central Bus Terminal / CHYBIK + KRISTOF.
https://www.archdaily.com/961268/zvonarka-central-bus-terminal-chybik-p
lus-kristof.
Apriliana, Purnomo, dkk. 2016. Terminal dan Stasiun Kereta Api Sebagai Prasarana
Moda Terintegrasi Transportasi Komuter Regional dan Lokal Berkonsep
Wayfinding di Kota Depok. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Ayu, D Khoirunnisa, dkk. 2014. Redesain Terminal Bus Induk Madureso Tipe B di
Kabupaten Temanggung dengan Penekanan Desain Ekspresi Struktur. Vol.3
No 4. 30 November 2023.
Krisdiyanti, Rifqi Aisyiyah, dkk. 2022. Perancangan Terminal Tipe B di Kabupaten
Pasuruan. Jurnal Pengilon. Volume 6, nomor 02. 30 November 2023.
Indahsari, Nur Utami. 2018. Terminal Angkutan Umum Tipe B di Bengkayang.
Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura. Volume 6,
nomor 01. 30 November 2023.
Firdaus, Mohammad, dkk. 2015. Kriteria Desain Kemudahan dan Kenyamanan
Pergerakan Pelaku pada Perancangan Terminal Penumpang. Jurnal
Arsitektur. 30 November 2023.
Erwansyah, Tatang, dkk. 2015. Terminal Tipe B di Kabupaten Siak dengan
Penerapan Langgam Arsitektur Rumah Kajang. Volume 2, nomor 1. 30
November 2023.
32
LAMPIRAN 1: Peraturan KDB, KDH, GSB, dll berdasarkan Peraturan Bupati
Kediri nomor 58 tahun 2020 tentang penetapan garis sempadan bangunan, garis
sempadan jalan, koefisien dasar bangunan dan koefisien lantai bangunan.
● BAB IV PENETAPAN GSB Pasal 5
c. 0,5 (nol koma lima) dari lebar Rumija ditambah 3,25 (tiga koma dua puluh
lima) meter untuk Jalan lokal Primer dan Jalan Lokal Sekunder; dan
● BAB V PENETAPAN GSJ
(4) Rumija sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memiliki
lebar:
c. 25 (dua puluh lima) meter untuk Jalan Kolektor Primer;
(5) Penetapan GSJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
c. 12,5 (dua belas koma lima) meter dari as jalan untuk Jalan Kolektor
Primer;
● BAB VI PENETAPAN KDB DAN KLB
(1) Penetapan KDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) adalah
sebagai berikut :
d. KDB paling tinggi untuk penggunaan lahan perdagangan dan jasa adalah
80 (delapan puluh) persen;
(2) Penetapan KLB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat {4) adalah
sebagai berikut :
d. KLB paling tinggi untuk pengguna€rn lahan perdagangan dan jasa adalah
3,2 (tiga koma dua);
33
LAMPIRAN 2: Besar ukuran transportasi dan parkir
● Ukuran bus standar beserta parkir bus menurut NAD
● Ukuran mobil & angkot standar beserta parkir mobil menurut NAD
34
LAMPIRAN 3: Denah kebutuhan ruang ruang di Terminal Bus Tipe B
● Ukuran toilet menurut NAD
● Ukuran ruang ruang pada denah menurut Jurnal yang berjudul Redesain
Terminal Bus Induk Madureso Tipe B di Kabupaten Temanggung Dengan
Penekanan Desain Ekspresi Struktur
35