Anda di halaman 1dari 26

M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 9

MALARI: STUDI GERAKAN MAHASISWA MASA ORDE BARU


Ipong Jazimah*

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: 1) latar belakang terjadinya Peristiwa Malaria
1974; 2) Kronologi peristiwa Malaria 1974; dan 3) Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa Malaria
1974 menyangkut kebijakan pemerintah terhadap kegiatan mahasiswa di kampus.
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang tahapannya meliputi heuristik, kritik
sumber (verifikasi), interpretasi dan penyajian (historiografi). Sumber yang akan dipakai dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer yang digunakan adalah
koran sejaman, sementara sumber sekunder adalah buku-buku yang ditulis oleh sejarawan
berikutnya.
Peristiwa Malari bisa dikatakan sebagai titik awal perlawanan terhadap Soeharto secara
besar-besaran, ditandai dengan adanya aksi pembakaran, perusakan, dan kerusuhan yang
menyebabkan beberapa korban meninggal dan luka-luka. Sebelum Malari memang telah ada aksi
mahasiswa menggugat, aksi Golongan Putih dan sebagainya. Tetapi tidak mampu
mengikutsertakan massa dalam jumlah yang cukup signifikan. Namun peristiwa Malari bagi
generasi muda yang lahir pada tahun 1973 tidak cukup dikenal dengan baik. Bagi mereka,
peristiwa Malari adalah “Peristiwa ribut-ribut di Monas”.
Ada juga yang melihat peristiwa Malari sebagai konspirasi para jenderal yang tidak
memiliki sandaran politik dalam struktur kala itu, dengan memakai mahasiswa untuk dijadikan alat
politik terhadap para petinggi Orde Baru saat itu. Apa pun yang dikatakan oleh generasi muda,
namun bagi para pelaku Malari, peristiwa Malapetaka 15 Januari itu adalah momentum awal
memanfaatkan kontradiksi di kalangan militer untuk mempertajam kekuatan-kekuataan pro status
quo dengan kekuatan yang pro perubahan bagi kepentingan rakyat banyak.

Kata kunci: Malari, Gerakan Mahasiswa, Orde baru

Latar Belakang kuatnya kekuasaan militer. Hal itu terjadi


karena pemerintah anti terhadap
Lembaran sejarah Indonesia
kebebasan berpendapat.
menunjukkan bahwa kekerasan sering
Demokrasi yang mati bertahan
menjadi jalan keluar bagi setiap
cukup lama pada masa era pemerintahan
permasalahan yang muncul. Konflik
Suharto. Merujuk pada pendapat Edward
kekerasan yang terjadi di Indonesia dipicu
Shils bahwa pada awal-awal pembangunan
oleh berbagai alas an, diantaranya masalah
Indonesia, kedudukan presiden dan militer
perbedaan suku, ekonomi dan politik.
adalah saling ketergantungan. Presiden
Kekerasan juga kerap terjadi pada rakyat
membutuhkan militer untuk
oleh pemerintah yang didukung oleh

* Ipong Jazimah adalah dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
10 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

mempertahankan kekuasaan, sementara kelompok yang bergerak atas perjuangan


militer membutuhkan presiden untuk moral.
eksistensi mereka di pemerintahan. Sikap Pasca peristiwa 30 September
militer pada umumnya anti diskusi, anti 1965 gerakan mahasiwa cenderung
kritik, dan anti kebebasan pers memakai konsep yang pertama yaitu
(Kartodirjo,1983: 178). gerakan moral (moral force) (Suharsih &
Besarnya kekuasaan yang diberikan Mahendra, tt:77). Mahasiswa muncul
presiden kepada militer menjadi alasan sebagai aktor politik ketika bangsa sedang
kenapa kemudian kekerasan selalu krisis, dan setelah krisis selesai, mereka
menjadi jalan keluar untuk mengatasi kemudian kembali ke kampus untuk
masalah demonstrasi di Indonesia pada belajar. Arief Budiman menyebutnya
masa itu. Peristiwa Malari yang merupakan sebagai “Gerakan Koreksi” yaitu gerakan
kependekan dari Malapetaka 15 Januari yang tidak harus mengumpulkan massa
1974 adalah titik tolak ketidakpuasaan yang besar dan melengkapi dirinya dengan
rakyat terhadap kebijakan pemerintah yang ideologi alternatif.
diwakili oleh mahasiswa. Gerakan yang Konsep gerakan moral awalnya
dilakukan oleh mahasiswa tersebut berasal dari konsep gerakan seorang tokoh
dihadapi dengan kerasnya militer beserta cowboy bernama Shane. Sang cowboy
tank-tank bajanya. datang ke suatu kota kecil yang penuh
Pergerakan mahasiswa, menurut dengan bandit kejam, lalu dia berhasil
Dhaniel Dhakidae terdiri atas dua kelompok menghabisi bandit-bandit itu. Namun saat
yaitu kelompok yang bergerak atas aspek dia diminta oleh penduduk kota untuk
perjuangan moral yang bergerak atas menjadi sherif, dia menolak bahkan pergi
ukuran benar dan salah, dan kelompok dari kota itu. Ilustrasi cerita Shane itulah
kedua yang bergerak atas perhitungan yang kemudian menjadi gambaran dari
politik praktis tentang yang kuat dan lemah konsep gerakan mahasiswa yang terjun
(Dhakidae, 1983:.47). Bila merujuk dalam mengatasi krisis bangsa tanpa
pendapat Dhaniel Dhakidae, gerakan adanya pamrih terhadap materi apalagi
mahasiswa yang terjadi pada tahun 1974 kekuasaan.
pada peristiwa Malari tergolong gerakan Gagasan konsep gerakan cowboy
mahasiswa pada kelompok pertama yaitu Shane tersebut berkembang seiring
dengan keinginan mahasiswa untuk
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 11

independen dan menghindari permainan mencemarkan wanita-wanita


politik. Mereka bukan suatu kelompok terhormat. Mahasiswa ini
politik yang berusaha mendapatkan menantangnya berduel dan
kekuasaan, melainkan suatu kekuatan menang. Setelah ia menang ia
moral yang menginginkan negara balik lagi ke bangku-bangku kuliah,
mencapai cita-citanya. Hal yang senada sebagai mahasiswa yang baik. Ia
diungkapkan oleh Soe Hok Gie untuk tidak ingin mengeksploitir jasa-
menggambarkan gerakan mahasiswa jasanya untuk dapat rejeki-rejeki”
dalam meruntuhkan kekuasaan Sukarno. (Soe Hok Gie, 1983:48).
Perjuangan seorang cowboy
berawal ketika dia datang ke sebuah kota Tahun 1970-an menjadi awal bagi
dari tempat yang sangat jauh. Di kota itu kebangkitan gerakan mahasiswa dari
sedang merajalela perampokan, perkosaan periode sebelumnya yaitu tahun 1968 atau
dan ketidakadilan. Cowboy ini menantang 1969 yang cenderung tenang-tenang saja
sang bandit berduel dan ia menang. Bandit karena dirasa telah berhasil meruntuhkan
mati dan penduduk kota yang ingin kekuasaan Sukarno. Mulai tahun 1970
berterima kasih mencari sang cowboy. terjadi berbagai aksi dan protes yang
Tetapi ia telah pergi ke tempat yang sangat dilakukan oleh mahasiswa. Beberapa
jauh. Ia tidak menginginkan pangkat- alasan yang memicu terjadinya protes
pangkat atau sanjungan-sanjungan dan adalah masalah pendidikan seperti
cowboy itu akan datang lagi kalau ada bertambahnya jumlah mahasiswa tetapi
bandit-bandit yang menyerang kota. anggaran terhadap pendidikan relatif
Ilustrasi cerita cowboy di atas kurang. Kedua, meningkatnya inflasi dan
digunakan oleh Soe Hok Gie untuk bertambahnya kesulitan hidup sehari-hari.
menggambarkan gerakan mahasiswa Ketiga, merajalelanya korupsi sehingga
tahun 1966, seperti cuplikan tulisannya pembangunan hanya dinikmati oleh
berikut ini: sekelompok kecil masyarakat.
“Ketika mereka (mahasiswa) turun Mahasiswa mulai melancarkan
ke “kota” karena terdapat “bandit- aksi-aksi yang bersifat spontan, setempat,
bandit PKI Soekarno-Subandrio” dan hanya diikuti beberapa bekas tokoh
yang sedang menteror penduduk, mahasiswa dan pelajar yang sebelumnya
merampok kekayaan rakyat dan turut berperan dalam peristiwa 1966. Selain
12 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

itu protes-protes mahasiswa juga lebih pembangunan Taman Mini Indonesia Indah
bersifat mengingatkan “mitra lama” tentang (TMII). Pemimpin aksi protes ditangkap
penyimpangan yang terjadi seperti isu tanpa melalui proses hukum, dan sejumlah
pemborosan, korupsi, demokrasi, dan surat kabar yang dianggap ikut membakar
sandiwara politik (Naipospos, 1996:25). situasi ditutup dalam beberapa hari. Namun
Karangan yang ditulis Soe Hok Gie hal tersebut tidak menyurutkan perlawanan
setidaknya dapat menggambarkan bahwa yang dilakukan oleh mahasiswa.
masa tahun 1970-an mahasiswa yang Akhir tahun 1973 intensitas
awalnya terlibat aktif dalam gerakan gerakan mahasiswa semakin meningkat,
setelah mendapat kekuasaan mulai goyah apalagi Dewan Mahasiswa mempunyai
hati. Mereka tidak lagi seidealis ketika kekuatan tambahan dari organisasi ekternal
menjadi mahasiswa. Soe Hok Gie kampus. Peristiwa besar meledak saat
mengirimkan alat make up kepada teman- Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka
temannya sesame mahasiswa pergerakan datang ke Indonesia. Peristiwa itulah yang
yang duduk di kursi kekuasaan sebagai kemudian dikenal dengan Malapetaka 15
simbol bahwa mereka sudah tidak lagi Januari atau Malaria. Peristiwa Malari
murni untuk berjuang namun lebih sangat menarik untuk diteliti. Selain bentuk
disibukkan dengan mencari muka kepada gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa,
atasan. Isi karangannya juga akibat yang ditimbulkan pun juga luar biasa
menggambarkan hal tersebut. Tulis Soe besar bagii perkembangan perpolitikan di
Hok gie “hanya ada dua pilihan, menjadi Indonesia. Peristiwa Malari juga merupakan
idealis atau apatis” (Soe Hok Gie dalam potret bagaimana demokrasi berusaha
Rudy Badil, dkk, 2009:462). dibungkam dengan senjata dan militer.
Reaksi pemerintah terhadap Tahun-tahun itu pemerintah mulai
gerakan mahasiswa pada sekitar awal bertindak tidak bersahabat. Pemerintah
tahun 1970-an bersifat toleran. Kritik menuduh mahasiswa ditunggangi oleh
mahasiswa diperhatikan meskipun kepentingan politik tertentu. Istilah
prakteknya tidak banyak menunjukkan ditunggangi kemudian menjadi istilah resmi
perubahan. Pada awal tahun 1973 suhu pemerintah bagi gerakan mahasiswa
politik semakin memanas, reaksi selanjutnya. Dengan istilah ditunggangi
pemerintah juga berubah. Pemerintah pemerintah menunjukkan kesan seolah-
mulai bertindak tegas pada protes olah bersimpati kepada mahasiswa, namun
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 13

bila ada aksi yang tidak berkenan di mata sebagai kontrak sosial yang gagal. Protes
pemerintah langsung dicap dengan kata terjadiii ketika negara gagal memainkan
“ditunggangi” (Naipospos, 1996:.26). perannya dalam kontrak sosial yaitu
Peristiwa ini berawal dari sebagai penyedia pelayanan ekonomi dan
kedatangan Perdana Menteri (PM) Jepang sosial. Pada kontrak social, rakyat
Kakuei Tanaka yang berkunjung ke menerima wewenang Negara sepanjang
Jakarta pada tanggal 14-17 Januari 1974. Negara memberikan layanan dan
Mahasiswa merencanakan menyambut menciptakan kondisi ekonomi yang
kedatangannya dengan berdemonstrasi di memadai dari segi pekerjaan dan
pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, penghasilan. Apabila terjadi stagnasi
namun karena dijaga ketat rombongan ekonomi, kemunduran, dan layanan
mahasiswa kemudian menerobos masuk pemerintah memburuk, kontrak social tidak
pangkalan udara. Suasana kota Jakarta lagi berlaku, akibatnya terjadi protes dan
sudah mencekam ditandai dengan kekerasan.
keberangkatan Perdana Menteri Kakuei Rakyat melalui mahasiswa menilai
Tanaka dari istana yang tidak bahwa kebijakan Negara untuk
menggunakan mobil, melainkan diantar bekerjasama dengan Jepang dalam bidang
Presiden Soeharto dengan helikopter. ekonomi yang ditandai dengan kedatangan
Peristiwa Malari dapat dilihat dari Perdana Menteri Kakuei Tanaka tidak akan
berbagai perspektif. Sejarawan Asvi menyelesaikan masalah ekonomi yang
Warman Adam (2003) melihat ada dua sedang dihadapi justru menambah beban
kategori untuk Malaria yaitu demonstrasi Negara yaitu hutang.
mahasiswa menentang modal asing, Peristiwa ini penting untuk diangkat
terutama Jepang dan bentuk menjadi sebuah penelitian sejarah karena
ketidaksenangan kaum intelektual terhadap peristiwa 15 Januari 1974 dapat disebut
Asisten pribadi presiden Soeharto yaitu sebagai salah satu
Moertopo, Soedjono Humardani, dan lain- tonggak sejarah kekerasan Orde Baru dan
lain yang memiliki kekuasaan teramat sejak itu kebijakan dijalankan secara
besar. lebih sistematis. Dalam buku
Berpijak pada pendapat Frances Otobiografinya yang terbit tahun 1989,
Stewart (dalam Dewi Fortuna Anwar, 2005) Soeharto tidak menyinggung kasus Malari
peristiwa Malari dapat dikategorikan 1974. Padahal mengenai "petrus"
14 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

(penembakan misterius), Soeharto cukup ekonomi dan hubungan dengan luar negeri
berterus terang. Ini membuktikan bahwa tidak dikaji.
ada yang disembuyikan dari peristiwa Berdasarkan latar belakang yang
Malaria 1974. disampaikan di atas serta pembatasan
Peristiwa Malari yang meletus masalahnya, maka rumusan masalahnya
tahun 1974 dimungkinkan memang sengaja adalah sebagai berikut:
dibuat untuk menjatuhkan Jenderal Sumitro 1. Apa latar belakang terjadinya Peristiwa
karena Presiden Suharto tidak suka ada Malaria 1974?
orang lain yang popularitasnya melebihi 2. Bagaimana kronologi peristiwa Malaria
dirinya. Jenderal Sumitro sebelumnya 1974?
memang banyak membuat gebrakan yang 3. Apa dampak yang ditimbulkan dari
menyebabkan namanya menjadi populer. peristiwa Malaria 1974 menyangkut
Diantaranya adalah kebijaksanaannya agar kebijakan pemerintah terhadap
fraksi ABRI dalam MPR tidak mendukung kegiatan mahasiswa di kampus?
konsep Undang-Undang Perkawinan
buatan Golkar yang ditolak oleh kelompok Tinjauan Pustaka
Islam, dan agar fraksi ABRI menolak usaha
yang hendak menjadikan aliran kebatinan Penelitian ini mengkaji sumber-
sebagai agama yang resmi diakui di sumber tertulis yang terdiri dari buku, surat
Indonesia layaknya Islam, Kristen, Hindu, kabar, jurnal penelitian, majalah, dan
dan Budha. internet. Sumber buku yang digunakan
Kajian-kajian yang menulis tentang diantaranya adalah karangan B. Wiwoho
Malari sudah cukup banyak, karena itu dan Bandjar Chaeruddin, Memori Jendral
untuk mencegah terjadinya perluasan Yoga, (Tanpa kota: PT. Bina Rena
pembahasan maka penelitian ini dibatasi Pariwara, Tanpa tahun). Pada Bab 11 di
hanya pada tahun 1974 sesaat sebelum buku itu membahas tentang tentang
peristiwa dan sesaat setelah peristiwa. pengakuan Jenderal Yoga yang merupakan
Akibat yang ditimbulkan juga dibatasi salah satu orang yang terlibat langsung
hanya pada masalah politik terutama dalam peristiwa tersebut.
akibatnya pada perkembangan gerakan Sumber selanjutnya adalah buku
mahasiswa, sementara akibat di bidang karangan dari Suharsih dan Ign. Mahendra
K, Bergerak Bersama Rakyat: Sejarah
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 15

Gerakan Mahasiswa dan Perubahan Sosial Perpustakaan Malioboro Yogyakarta dan


di Indonesia, (Yogyakarta: Resist Book, Pusat Informasi Kompas di Yogyakarta.
Tanpa Tahun). Buku ini menceritakan Sumber yang akan dipakai dapat
secara lebih detail gerakan mahasiswa dibedakan menjadi dua yaitu sumber
dilmulai dari tahun setelah tumbangnya primer dan sekunder. Sumber primer yang
Sukarno. digunakan adalah koran sejaman,
Sumber lain adalah Bonar Tigor sementara sumber sekunder adalah buku-
Naipospos, Mahasiswa Indonesia dalam buku yang ditulis oleh sejarawan
Panggung Politik ke arah Gerakan Rakyat? berikutnya.
dalam majalah prisma tertanggal 7 Juli Verifikasi adalah meneliti sumber
1996. Kedua sumber di atas sama-sama untuk menentukan validitas dan reliabilitas
menyatakan bahwa gerakan mahasiswa sumber sejarah. Terdiri dari Kritik intern
1974 merupakan bentuk perlawanan dan Kritik ekstern. Pada tahap kritik intern,
mahasiswa terhadap sikap pemerintah peneliti menyelidiki isi berita, sumber berita,
yang tidak pernah berpihak pada rakyat narasumber yang dimintai, hingga
kecil. Keduanya juga menyinggung konsep kredibilitas surat kabar tentang peristiwa
gerakan mahasiswa sebagai gerakan Malari 1974. Pada tahap Kritik ekstern,
moral. peneliti mencari jawaban terhadap keaslian
dan keutuhan sumber yang dipakai.
Metode Penelitian Interpretasi adalah tahapan dimana
peneliti menghubungkan fakta-fakta sejarah
Menurut Helius Syamsudin (2007) yang diperoleh setelah proses verifikasi,
tahapan dalam penelitian sejarah meliputi karena fakta-fakta sejarah tersedia dalam
heuristik, kritik sumber (verifikasi), bentuk terpisah-pisah dan besar
interpretasi dan penyajian (historiografi). kemungkinan dipengaruhi oleh para
Heuristik adalah pengumpulan sumber. pemikiran sejarawan. Tahap yang terakhir
Pada tahap ini, peneliti melakukan adalah historiografi atau penyajian. Pada
penelusuran sumber ke Perpustakaan tahap ini peneliti menyajikan semua data
Pascasarjana UNS, Perpustakaan Pusat yang telah terseleksi dan telah
UNS, Perpustakaan IKIP PGRI Madiun, diinterpretasikan berdasarkan prinsip
Perpustakaan Kollese Ignatius, kronologi.
Perpustakaan Daerah Yogyakarta,
16 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

Hasil Penelitian dan Pembahasan baik mengutamakan


1. Latar Belakang Peristiwa Malari 1974 pemberantasan korupsi daripada
a. Panasnya Suhu Politik Tahun menaikkan harga bensin.
1970-an Sementara mahasiswa Bandung
Sejak tahun 1970 terjadi yang tergabung dalam kelompok
berbagai aksi dan protes yang Studi Grup Mahasiswa Indonesia
dilakukan oleh mahasiswa. Ada pada 21 Januari 1970
beberapa alasan yang mengeluarkan sebuah petisi yang
menyebabkan terjadinya aksi berjudul “Petisi Keadilan” (Suharsih
tersebut yaitu jumlah mahasiswa & Mahendra, tt:79). Mereka
yang terus bertambah namun menuntut agar pemerintah
anggaran pendidikan kurang, melakukan kontrol yang ketat
jumlah mahasiswa baru tidak terhadap penggunaan dan
sepadan dengan fasilitas yang pembagian uang negara. Apabila
tersedia, inflasi meningkat tuntutan tersebut tidak dipenuhi
sehingga menambah kehidupan maka rakyat tidak akan menerima
semakin susah. Ditambah dengan keputusan tentang kenaikan harga
merajalelanya korupsi yang bensin.
mengiringi pertumbuhan ekonomi, Memasuki bulan Juli di
dan pembangunan yang tidak tahun 1970, protes terhadap
menyejahterakan rakyat karena praktek korupsi semakin gencar
hanya dinikmati oleh segelintir karena imbas dari korupsi adalah
kelompok tertentu. fasilitas kampus yang semakin
Sejalan dengan kenaikan menyusut. Kondisi belajar yang
harga bensin dan semakin kurang nyaman dirasakan oleh
meningkatnya praktek korupsi, mahasiswa di Fakultas Kedokteran
para aktivis mahasiswa yang Universitas Indonesia, Universitas
diantaranya adalah Victor D, Arief Padjajaran, dan mahasiswa di
Budiman, Syahrir, dan Julius Yogyakarta. Mahasiswa
Usman membentuk gerakan membentuk Komite Anti Korupsi
mahasiswa bernama “Mahasiswa (KAK) yang dipimpin oleh Arief
Menggugat”. Bagi mereka lebih Budiman, Syahrir, dan Marsilam
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 17

Simanjuntak. Sementara melaksanakan kegiatan tersebut


mahasiswa Bandung yang akan dikirim tentara untuk
tergabung dalam kelompok Studi membubarkan. Dari sini sudah
Grup Mahasiswa Indonesia dimulai ancaman oleh militer dalam
membentuk “Bandung Bergerak” menyelesaikan konflik.
yang sejalan dengan arah Perbedaan pendapat
perjuangan KAK. Walaupun pada antara pihak mahasiswa dan pihak
awalnya mereka mencurigai tentara tersebut dicairkan oleh
gerakan Arief Budiman dkk telah Gubernur Jakarta Ali Sadikin
ditunggangi oleh partai politik dengan mengajukan pemecahan
tertentu. Pada saat itu aksi saling agar kegiatan tirakatan tetap
curiga menjadi hal yang biasa dilaksanakan namun di rumah
karena derasnya provokasi masing-masing. Gubernur Jakarta
terhadap mahasiswa dari berbagai Ali Sadikin berjanji akan
pihak Kedua kelompok mahasiswa memadamkan lampu di wilayah
dari Jakarta dan Bandung tersebut kekuasaannya selama 5 menit.
mendatangi berbagai pejabat tinggi Kesepakatan tersebut akhirnya
di kementerian, menempelkan diterima oleh mahasiswa dan
poster-poster anti korupsi di kantor tentara. Ada satu tokoh yang tidak
Pertamina dan Kejaksaan Agung. bersedia mematuhi kesepakatan
Aksi protes dari antara mahasiswa dan tentara
mahasiswa semakin panas dan yang diusulkan oleh Ali Sadikin,
berani, maka muncullah ide untuk yaitu penyair muda WS. Rendra.
mengadakan malam tirakatan pada Dia tetap datang ke Jalan Thamrin
malam 15 Agustus 1970 yang untuk mengadakan kegiatan
bertempat di Jalan Thamrin tirakatan disana. Akibatnya dia
Jakarta. Namun rencana tersebut ditangkap oleh tentara. Parlemen
ditentang oleh Panglima Komando kemudian bersedia membahas
Pemulihan Keamanan dan tentang Rancangan Undang-
Ketertiban (Pangkopkamtib) yaitu Undang Anti Korupsi sehingga
Jenderal Soemitro. Bahkan ia mahasiswa untuk sementara
mengancam jika mahasiswa tetap berhenti bergerak.
18 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

Ketenangan mahasiswa kebijakan yang lebih menekan


kembali terusik menjelang pemilu dikeluarkan sehubungan dengan
tahun 1971 saat banyak aktivis pelarangan pendirian kantor partai
mahasiswa yang menyuarakan di pedesaan selain Golkar.
massa agar mendukung bahkan b. Protes TMII
mencoblos Golkar. Salah satu Protes mahasiswa kembali
tokoh mahasiswa yaitu Arief muncul ketika Ibu Tien Suharto
Budiman tidak setuju dengan aksi mengusulkan pembangunan
aktivis mahasiswa tersebut Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
kemudian melakukan gerakan pada tahun 1973. Pembangunan
yang dinamakan “Golongan Putih”. TMII menurut kelompok
Gerakan yang dibentuk oleh Arief mahasiswa dianggap tidak sesuai
Budiman bertujuan untuk dengan situasi negara yang
menghimpun orang-orang yang sedang kesulitan keuangan.
tidak ikut pemilu dan mengkritik Reaksi bermunculan dengan
mahasiswa yang mendukung keluarnya berbagai gerakan yang
Golkar. mengatasnamakan penghematan
Gerakan “Golongan Putih” uang Negara.
tidak mampu membendung suara Gerakan-gerakan itu
yang didapatkan oleh Golkar diantaranya Gerakan Penghemat,
karena Golkar keluar sebagai Gerakan Akal Sehat (GAS), dan
pemenang pemilu 1971. Gerakan Penyelamat Uang Rakyat.
Setelahnya Suharto menekan Pemerintah kemudian bersikap
partai politik dengan represif dengan melarang semua
menggabungkan sembilan partai gerakan anti TMII. Tokoh-tokoh
politik menjadi dua partai besar pemimpin gerakan mahasiswa
yaitu Partai Persatuan ditangkap, diantaranya Arief
Pembangunan (PPP) untuk partai Budiman dan H.J Princen.
Islam dan Partai Demokrasi Beberapa koran juga ditutup dan
Indonesia (PDI) untuk partai wartawan mengalami berbagai
nasionalis dan Kristen (Suharsih & tekanan. Persoalan itu kemudian
Mahendra, tt:79). Bahkan dibawa ke meja DPR, dan
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 19

ditindaklanjuti dengan 2) Rakyat harus dibebaskan dari


pembentukan Komisi Penyelidik ketidakpastian hukum, korupsi,
yang akhirnya menghasilkan serta penyelewengan-
sebuah keputusan bahwa penyelewengan kekuasaan.
pembangunan TMII dilanjutkan 3) Perlunya refungsionalisasi
dengan syarat tidak boleh lembaga-lembaga penyalur
menikmati fasilitas keuangan dari pendapat rakyat.
negara dan juga tidak ada 4) Penentuan masa depan adalah
sumbangan wajib. hak dan kewajiban generasi
Di tahun yang sama muda (Wiwoho & Chaeruddin,
tepatnya bulan Oktober para tt:228).
mahasiswa mengadakan aksi ke Sementara itu mahasiswa
gedung MPR/DPR untuk dari Jawa Timur seperti Universitas
menyampaikan petisi bernama Brawijaya, IKIP Malang, Universitas
“Petisi 24 Oktober”. Petisi tersebut Negeri Jember, IAIN, Institut
berisi krtitikan terhadap kebijakan Teknologi Surabaya, dan
pembangunan yang dianggap tidak Universitas Airlangga mengeluarkan
populis dan hanya menguntungkan “Maklumat 73” yang berisi sebagai
kelompok yang kaya. Gerakan itu berikut:
tidak meluas karena hanya a) Bahwa suksesnya
berpusat di Jakarta. Pada saat itu pelaksanaan pembangunan
konsep gerakan moral masih membutuhkan pemerintahan
dipakai oleh mahasiswa, yaitu yang berwibawa dan bersih
mahasiswa hanya sebatas serta berorientasi pada
mengkritik kebijakan pemerintah. kepentingan rakyat
Isi dari petisi tersebut adalah: b) Motivasi pembangunan yang
1) Strategi pembangunan perlu fundamental memerlukan
ditinjau kembali. Strategi yang pembinaan pendidikan yang
baru hendaknya menciptakan demokratis dan dilaksanakan
keseimbangan di bidang secara sungguh-sungguh serta
politik, sosial, dan ekonomi. ditunjang oleh anggaran yang
cukup.
20 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

c. Isu Modal Asing Keesokan harinya yaitu


Di kalangan pengusaha terjadi tanggal 7 November 1973, Hariman
rivalitas antara kelompok yang terpusat Siregar dan Gumilang Kartasasmita
pada dua tokoh yaitu Jenderal mensponsori kuliah taman di Fakultas
Soemitro dan Jenderal Ali Murtopo. Ekonomi UI dengan penceramah
Jenderal Soemitro adalah Panglima Dorodjatun Kuntjorojakti. Mereka
Komando Pemulihan Keamanan dan menyoroti masalah penanaman modal
Ketertiban (Pangkopkamtib), asing di Indonesia, terutama modal
sementara Jenderal Ali Murtopo adalah Jepang. Sedangkan dalam diskusi
Asisten Pribadi (Aspri) Presiden dan keesokan harinya di Lembaga
Kepala Operasi Khusus (Opsus). Manajemen UI menghadirkan tema
Mahasiswa mulai melancarkan aksi “Evaluasi Politik Luar Negeri”. Diskusi
kritik terhadap pembangunan yang tersebut juga diprakarsai oleh Hariman
berlandaskan bantuan asing yang Siregar yang merupakan ketua DM-UI
akhirnya melahirkan pemerasan dan Hermawan ketua SM Fakultas
negara dan ketidakadilan sosial, Kedokteran dengan menghadirkan
karena adanya beberapa orang Jepang penceramah dari luar yaitu Dr.
dan Cina yang bekerjasama dengan Sudjatmoko.
tokoh nasional untuk “menjual” Selain menyelenggarakan
Indonesia. diskusi-diskusi, para mahasiswa juga
Pada tanggal 6 November melakukan pertemuan-pertemuan yang
1973 bertempat di Computer Centre UI cukup intensif. Pada tanggal 10
telah berlangsung sebuah diskusi yang November 1973 pengurus Dewan
bertema “Penilaian Situasi Terakhir”. Mahasiswa (DM) dari berbagai
Diskusi tersebut dikoordinasikan oleh perguruan tinggi (UI, ITB, ITT, IKIP
Hariman Siregar dan Syahrir dengan Bandung, Unpar, Unpad, Unbraw, dan
mendatangkan beberapa penceramah ITS) mengadakan pertemuan tertutup
antara lain Ashadi Siregar, Fauzi, dan di Bandung. Mereka mencapai
Chalid Aini yang ketiga-tiganya dari kesepakatan bersama untuk
Grup Diskusi Juli Yogyakarta. Diskusi mengadakan langkah-langkah bersama
ini membahas tentang pelaksanaan dengan gerakan serentak.
pembangunan yang dirasakan pincang.
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 21

Pada tanggal 11 November mahasiswa. Pada saat yang


1973 di kampus ITB dilakukan bersamaan Senat Mahasiswa FE-UI
pertemuan tertutup oleh Dewan mengeluarkan pernyataan sebagai
Mahasiswa yang mengambil keputusan berikut:
untuk terus membangkitkan aksi 1) Mendesak pemerintah untuk
spontanitas. Pengurus DM-UI dalam membersihkan para pejabat yang
hal ini Hariman Siregar, mengatakan menyalahgunakan
bahwa hukum positif yang berlaku wewenang/kedudukan dan
sekarang ini menghambat proses mengambil keuntungan pribadi
modernisasi kultural, karena tidak dalam pelaksanaan penanaman
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan modal asing.
zaman. Mahasiswa sangat 2) Tenaga asing harus
menyesalkan banyaknya sarjana memahami/mengenal kebudayaan
hukum yang hanya berpegang pada dan adat istiadat bangsa
nilai normatif, yang terlihat dari Indonesia, bukan sebaliknya para
banyaknya vonis hukuman bagi karyawan Indonesia harus tunduk
koruptor sama dengan pencuri ayam, pada adat istiadat mereka.
juga penyesalan akan banyaknya 3) Pemerintah perlu segera
pejabat yang pandai bicara tapi tidak menyusun program yang realistis
mampu bertindak tegas. dan lengkap guna memberikan
Sebenarnya diantara kalangan perlindungan kepada pengusaha-
mahasiswa sendiri juga terdapat pengusaha kecil.
perbedaan persepsi. Ada yang 4) Modal asing harus menunjang
beranggapan bahwa pelaku gerakan tercapainya tujuan pembangunan
dari mahasiswa bisa dibeli sehingga dan dapat memberikan
perjuangan yang sebenarnya kandas. kesempatan kerja lebih banyak
Hariman Siregar sebagai ketua DM-UI kepada rakyat ((Wiwoho &
sangat aktif mengkoordinasikan Chaeruddin, tt:228).
gerakan-gerakan mahasiswa.setelah Di Balai Budaya Jakarta
dari Bandung, ia berangkat ke diselenggarakan diskusi bertema
Yogyakarta untuk mengadakan “Untung Rugi Modal Asing di
pertemuan dengan para pemimpin Indonesia” dengan moderatornya
22 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

adalah Mochtar Lubis. Sedangkan para Setelah ikrar tersebut


pembahasnya adalah Dorodjatun dibacakan, kemudian diedarkan untuk
Kuntjorojakti, Maruli Panggabean dan mendapatkan tandatangan dari orang-
Suhadi. Diskusi di luar kampus itu orang yang menyetujuinya, dan
diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan ternyata berhasil mengumpulkan 155
seorang peserta dari Fakultas Sastra penandatangan antara lain Mochtar
UI yaitu Sylvia Gunawan yang Lubis, Yap Thiam Hien, Adnan Buyung
membacakan “Ikrar Warganegara Nasution, Taufik Abdullah, Yuwono
Indonesia” yang isinya adalah sebagai Sudarsono, Dorodjatun Kuntjorojakti,
berikut: Marsilam Simandjuntak, Remy
Kami warganegara Indonesia Leimena, Hariman Siregar, Yozar
yang berkumpul pada tanggal 30 Anwar, Louis Wangge, dan lain-
November malam bertempat di lainnya.
Balai Budaya, menyadari akan Puncak aksi terhadap isu
arah perkembangan modal asing adalah saat datangnya
pembangunan ekonomi dan Menteri Kerjasama Belanda yaitu
sosial bangsa pada dewasa ini, Pronk ke Jakarta. Pronk yang
berikrar: merupakan ketua IGGI disambut
- Menegakkan kembali dengan demonstrasi oleh mahasiswa
kebanggaan nasional yang Indonesia. Bahkan saat berkunjung ke
sebagian telah dicemarkan oleh Yogyakarta Pronk juga disambut
berbagai kalangan masyarakat demonstrasi oleh GMII (Gerakan
- Menggunakan dengan segala Mahasiswa Indonesia untuk rakyat
cara yang berdasarkan konstitusi Indonesia). Mahasiswa menyerukan
untuk menegakkan kembali anti modal asing, dan kedatangan
kebanggaan nasional tersebut Pronk dianggap sebagai lambang
- Menetapkan hari ini, tanggal 30 ketergantungan Indonesia terhadap
November 1973 sebagai titik modal asing.
tolak usaha ini (Wiwoho & Selain melakukan aksi,
Chaeruddin, tt:228). beberapa kelompok mahasiswa juga
mendatangi pimpinan Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 23

untuk mengajukan beberapa para pemimpin yang memperkaya diri


pertanyaan seputar modal asing. secara tidak sah. Opsus yang dipimpin
Bahkan delegasi mahasiswa dari ITB Ali Moertopo memiliki kekuasaan yang
mendatangi Bappenas dan menuntut besar melebihi pemerintah dan
agar permainan kotor modal asing tidak parlemen.
diteruskan. Selain itu Dewan Pertemuan antara delegasi
Mahasiswa dari ITB, Unpad, dan Unpar mahasiswa dan Presiden Suharto
berdemonstrasi di depan kedutaan tidak menghasilkan apa-apa karena
Jepang untuk mengutuk kerjasama presiden tidak mengambil keputusan
modal Jepang. apapun. Dari situlah kemudian
2. Peristiwa Malari 1974 mahasiswa melalui sebuah Apel Siaga
a. Kedatangan Perdana Menteri Mahasiswa di kampus UKI pada
Tanaka tanggal 12 Januari mengajak
Pada tanggal 9 Januari 1974, masyarakat untuk menyambut Perdana
sebelum kedatangan Perdana Menteri Menteri Tanaka dengan gerakan aksi.
Tanaka, para mahasiswa telah Mahasiswa juga mengajak masyarakat
berdemonstrasi menentang para untuk memasang bendera setengah
Asisten Pribadi (Aspri) presiden. Di tiang pada hari kehadiran Perdana
Jakarta dan Bandung terjadi Menteri Tanaka, selain itu juga
pembakaran boneka-boneka yang mengajak koran untuk memboikot
menggambarkan Soedjono Humardani pemberitaan tentangnya, dan
dan Perdana Menteri Jepang, Tanaka. mengadakan aksi total pada tanggal 15
Para Aspri menyerang balik Januari 1974.
mahasiswa, mereka menuduh Pada tanggal 14 Januari 1974
mahasiswa telah ditunggangi oleh mahasiswa berdemonstrasi di
kekuatan luar yang anti Suharto. lapangan udara Halim Perdanakusuma
Tanggal 11 Januari, Presiden sebagai protes atas kedatangan
Suharto menerima delegasi Dewan- Perdana Menteri Tanaka. Namun pada
Dewan Mahasiswa yang hari itu belum terjadi bentrokan, situasi
menyampaikan kecaman dan masih berjalan dinamis. Mahasiswa
mempertanyakan kewibawaan menonjolkan isu-isu tentang keresahan
presiden yang dirongrong tingkah laku masyarakat, anti cukong dan modal
24 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

asing terutama dari Jepang. Nantinya atas kedatangan Perdana Menteri


gerakan-gerakan tersebut mengarah Tanaka.
pada tindakan kerusuhan karena sudah Perdana Menteri Jepang
melibatkan berbagai elemen, tidak Tanaka dan putrinya Makiko beserta
hanya mahasiswa saja. rombongan menyentuh landasan Halim
Tanggal 15 Januari 1974 para Perdanakusuma pukul 19.45 pada
mahasiswa berkumpul di Fakultas tanggal 14 Januari 1974. Kedatangan
Kedokteran UI Jalan Salemba. Mereka tamu Jepang itu tidak disambut dengan
menyusun kembali Tritura yang berisi upacara militer kenegaraan, setelah itu
1) Bubarkan Aspri 2) Turunkan harga segera rombongan Perdana Menteri
3) Ganyang korupsi ((Suharsih & Jepang Tanaka disertai Presiden
Mahendra, tt:82). Tuntutan untuk Suharto menuju Wisma Negara dengan
membubarkan Aspri oleh mahasiswa menaiki mobil Mercedes-600
dari awal ditanggapi Ali Moertopo, “Indonesia I”. Sementara demonstrans
bahwa hal tersebut adalah hak yang gagal masuk ke Halim
sepenuhnya presiden. Nantinya Aspri Perdanakusuma berusaha
akan dipertahankan atau dibubarkan, menyelundupkan beberapa orang
keputusannya berada di tangan menerobos pengamanan. Pada hari itu
presiden. aksi demonstrans tidak terlalu
Setelah itu mahasiswa beringas, karena itu mereka
bergerak ke Monumen Nasional merencanakan keesokan harinya
(Monas) di Lapangan Merdeka. Dalam dengan aksi yang lebih tajam.
perjalanan, jumlah massa semakin b. Tanggal 15 Januari sebagai
bertambah karena para pelajar juga Puncak Aksi
ikut masuk dalam barisan mahasiswa. Sejak pagi pada tanggal 15
Massa aksi yang terdiri dari pelajar dan Januari 1974 arus massa datang dari
mahasiswa ini kemudian bergerak berbagai jurusan ke lapangan Monas.
menurunkan bendera-bendera Pasukan keamanan semakin
penyambutan tamu negara yang ada di memperkuat diri dengan kendaraan
sepanjang pinggir jalan menjadi lapis baja yang berjaga-jaga disekitar
setengah tiang sebagai tanda duka cita pintu Istana Merdeka. Pagi itu
merupakan jadwal dimana Perdana
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 25

Menteri Jepang Tanaka akan Indonesia-Jepang yang menderita


mengadakan perundingan dengan kerugian paling besar. Kantornya
Presiden Soeharto. Sementara itu dirusak dan mobil yang berada di ruang
mahasiswa terus mempersiapkan diri, pamer dibakar massa.
dengan sebelumnya berkumpul di Demonstrasi tanggal 15
kampus UI pada pukul 09.00. Mereka Januari masih berlanjut sampai tanggal
lebih dulu mendapatkan pengarahan 16 Januari dengan massa masih
dari sejumlah tokoh mahasiswa memenuhi jalan-jalan utama di Jakarta.
teruatama Bambang Sulistomo. Hari itu bus-bus kota masih belum
Setelah itu mahasiswa bergerak beroperasi, sehingga para karyawan
menuju kampus Usakti melalui kampus dan pegawai berangkat ke kantor
UKI. mereka dengan berjalan kaki. Suasana
Mahasiswa dari Usakti itu hari itu masih panas dan diliputi duka
dijemput dengan beberapa kendaraan karena telah jatuh korban beberapa
yang membawa mereka ke Monas orang meninggal dan luka-luka.
untuk bergabung dengan teman-teman Pengurus Dewan Mahasiswa se-
mahasiswa yang lain. Lalu lintas pada Jakarta pada hari itu kemudian
hari itu sangat macet, apalagi mengeluarkan pernyataan yang isinya:
mahasiswa yang bergerak ke Istana 1) Tindakan perusakan yang terjadi di
Merdeka semakin mendesak untuk Jakarta, termasuk pembakaran dan
dapat memberikan memorandum kegiatan destruktif lainnya yang
kepada Perdana Menteri Jepang menjurus ke tindakan anarki,
Tanaka, walaupun akhirnya gagal. adalah perbuatan yang tidak
Aksi berlanjut dengan bertanggungjawab dan nyata-nyata
pencegatan mobil-mobil Jepang di bertentangan serta merusak citra
jalanan yang menyuruh pengemudinya mahasiswa.
keluar. Banyak toko-toko yang rusak 2) Menyesalkan dan menyatakan
akibat massa yang beringas, dan prihatin terhadap kejadian yang
barisan mahasiswa sudah bercampur telah mengakibatkan kerugian
dengan barisan dari luar sehingga material dan moral di kalangan
susah dikendalikan. PT. Toyota Astra masyarakat tersebut.
merupakan perusahaan patungan
26 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

3) Menyerukan kepada seluruh didampingi para Aspri melancarkan


mahasiswa untuk tetap siaga di ultimatum dan mengancam akan
tempat, tidak terpancing provokasi menggunakan kekerasan apabila
dan tetap memelihara ketertiban. massa tetap tidak dapat dikendalikan.
4) Menyerukan agar masyarakat Pemerintah kemudian menggunakan
membantu menjaga ketertiban Hariman Siregar untuk menenangkan
demi tercapainya aspirasi massa, ia ditampilkan di TV
perjuangan mahasiswa yang murni membacakan deklarasi dari Dewan
(Wiwoho & Chaeruddin, tt:240- Mahasiswa Universitas Indonesia yang
241). menentang tindakan-tindakan
Pada saat demonstran kekerasan.
mendekati istana presiden, massa d. Reaksi Masyarakat Pasca
semakin tidak terkontrol dan Peristiwa Malari
meletuslah kerusuhan besar. Massa Pasca peristiwa Malari yang
membakar mobil-mobil Jepang serta terjadi pada tanggal 15 Januari 1974,
mengobrak-abrik pertokoan. Saat pernyataan dari berbagai pihak
massa mulai beranjak untuk bergerak bermunculan untuk menanggapi
ke arah kedutaan Jepang, Jenderal kejadian tersebut. Berbagai organisasi
Sumitro datang untuk menenangkan massa juga mengeluarkan pernyataan
massa sambil memberi janji-janji akan yang pada umumnya mencela tindakan
memenuhi seluruh tuntutan perusakan dan pembakaran tersebut.
mahasiswa, terutama tuntutan untuk Sejumlah organisasi mengharapkan
membubarkan Aspri. Mahasiswa pemerintah menyelesaikan masalah itu
kemudian membatalkan tujuannya dengan sebaik-baiknya tanpa
kearah kedutaan Jepang dan kembali melakukan kekerasan. Golkar, PPP,
ke Salemba. Namun massa yang tidak dan PDI mengeluarkan aksi mereka
terkontrol tetap membuat kerusuhan pada hari pertama berlangsungnya aksi
sepanjang malam, sehingga malam perusakan dan pembakaran, ketiga-
tanggal 15 Agustus 1974 adalah tiganya mencela kejadian huru-hara
malam yang mencekam. pada tanggal 15 Januari 1974.
Keesokan harinya tanggal 16 Pada tanggal 19 Januari 1974
Januari 1974 pagi, Jenderal Soemitro Pengurus Pusat PWI (Persatuan
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 27

Wartawan Indonesia) menyerukan sendiri, tetapi menyangkut realita sosial


jajaran pers ibukota dan daerah untuk yang diakibatkan oleh kebijakan
menghindari pemberitaan yang dapat pemerintah dalam menanggapi
mengganggu pembangunan, masalah kehidupan masyarakat.
mendukung usaha pemerintah untuk Mereka berharap pemerintah bertindak
menertibkan kembali keadaan dan agar bijaksana dan lebih menghargai
pelaksanaannya sesuai dengan azas kehidupan rakyat, serta tidak mudah
hukum. Sementara dari kalangan menggolongkan luapan-luapan
mahasiswa muncul reaksi yang perasaan masyarakat sebagai usaha
berbeda-beda, dari mahasiswa IKIP makar.
Bandung mengeluarkan pernyataan Reaksi kalangan pers nasional
yaitu: bermacam-macam. Harian Indonesia
1) Tetap meneruskan perjuangan suci Raya menulis “Diharapkan agar
mahasiswa dengan pola dasar oknum-oknum yang tidak
perjuangan mengikis habis bertanggungjawab segera dapat
kepincangan-kepincangan sosial diseret ke pengadilan, bila pemerintah
dengan segala konsekuensinya. tidak menanggapi secara positif apa
2) Tetap mengkonsolidasikan diri yang disuarakan oleh para mahasiswa,
dalam kelompok mahasiswa, maka peristiwa serupa akan terjadi lagi
berjuang dengan pimpinan IKIP di kemudian hari”. Harian KAMI
Bandung serta siap sedia setiap menyatakan “Gerakan
saat. mahasiswa/pemuda itu hendaknya
3) Menyatakan bela sungkawa/duka tidak dinilai sebagai taraf kekerasan,
cita sedalam-dalamnya atas apalagi makar, bila motivasi
korban-korban yang jatuh pada kepemimpinan nasional betul-betul
aksi perjuangan mahasiswa dalam akan diletakkan atas dasar dedikasi,
menegakkan keadilan sosial kejujuran serta keterbukaan”.
(Wiwoho & Chaeruddin, tt:24). Harian Pedoman menulis hal
Sembilan dosen UGM yang berbeda “Tindakan penghancuran
Yogyakarta menyatakan situasi atas barang-barang modal akan bisa
pergolakan mahasiswa itu tidak dapat menghilangkan kepercayaan luar
dipandang sebagai hal yang berdiri negeri terhadap Indonesia”. Harian
28 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

Kompas menulis “Usaha mahasiswa demonstran terhadap segala sesuatu


/generasi muda untuk menyalurkan yang berasal dari Jepang.
aspirasi rakyat demi kepentingan Setelah peristiwa Malari 1974
mereka telah berkembang di luar pemerintah memberlakukan jam malam
kontrol dan tujuannya. Tidak tertutup untuk wilayah Jakarta dari pukul 18.00-
kemungkinan ada pihak lain seperti 06.00 pagi. Ketentuan tersebut terus
gerakan PKI ikut mengambil bagian”. berlaku sampai ada ketentuan baru lagi
3. Dampak Peristiwa Malari 1974 yang dikeluarkan oleh pemerintah.
a. Pemerintah Mengambil Tindakan Setelah itu banyak sekolah dan
Tegas universitas yang tutup, mereka tidak
Kerusuhan yang terjadi tanggal berani untuk beraktivitas seperti biasa
15 Januari 1974 membuat pusat kota karena takut dihadang massa yang
Jakarta sempat terhenti aktivitasnya lebih radikal dari sebelumnya.
selama dua hari. Hampir 50 mobil yang Universitas Indonesia yang
kebanyakan buatan Jepang dan 144 dianggap sebagai basis massa
gedung dibakar atau dirusak. mahasiswa dijaga ketat oleh ABRI.
Sementara korban dari manusia adalah Pemberlakuan jam malam itu kemudian
9 orang meninggal, 100 lebih cedera, resmi dicabut pada tanggal 21 Januari
820 lebih ditangkap. 1974, 7 hari setelah meledaknya
Pada beberapa sumber jumlah peristiwa Malari. Hal tersebut
korban dan barang rusak memang diungkapkan oleh Laksus
tidak sama persis namun sama-sama Pangkopkamtib Daerah Jakarta Raya
menunjukkan besarnya kerugian yang dan sekitarnya, Mayjend J.H Mantik.
dialami masyarakat akibat kerusuhan Pencabutan jam malam tersebut
yang terjadi bersamaan dengan berhubungan dengan kondisi kota
peristiwa Malari. Ada hal yang menarik Jakarta dan sekitarnya yang sudah
berkaitan dengan perusakan mobil dan berjalan normal kembali.
motor, karena yang dirusak hanyalah Secara bertahap beberapa
mobil dan motor buatan Jepang, Koran ditutup. Tahap pertama pada
sementara mobil dan motor buatan tanggal 15 Januari 1974 adalah
negara lain tidak dirusak. Ini Nusantara dan Mahasiwa Indonesia.
menunjukkan antipasti masyarakat dan Tahap kedua tanggal 21 Januari 1974
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 29

yaitu Harian KAMI, Indonesia Raya, mahasiswa yang didalangi oleh PSI
Abadi, dan The Jakarta Times. Tahap dan Masyumi secara tidak langsung.
ketiga tanggal 23 Januari 1974 yang Presiden Suharto setelahnya
ditutup adalah Pedoman dan Ekspres. memberikan pernyataan bahwa segala
Pemerintah menganggap koran-koran macam bentuk demokrasi harus
terus-menerus melakukan provokasi ditegakkan dan dibina terus-menerus.
yang mengganggu ketertiban umum, Namun demokrasi yang diiringi dengan
sehingga perlu ditertibkan. kekerasan hanya akan menimbulkan
Akibat peristiwa tersebut, dampak negatif yang tidak baik bagi
ratusan orang ditangkap yang perkembangan bangsa dan negara
dianggap sebagai provokasi terutama para pemuda penerus
kerusuhan. Dewan Mahasiswa bangsa. Pernyataan presiden tersebut
dianggap sebagai penggerak disampaikan saat pengambilan
mahasiswa dalam peristiwa Malari itu sumpah ketua dan wakil ketua
sehingga para ketuanya yang akan Mahkamah Agung yaitu Oemar Soeaji
dimintai pertanggungjawaban dan Santoso Pujosubroto. Demokrasi
(Kedaulatan Rakyat, 19 Januari 1974). yang tidak hati-hati menurut presiden
Empat puluh lima orang ditahan hanya akan menimbulkan kerusuhan
diantaranya yaitu Rahman Tolleng, dan kerusakan, lebih lanjut presiden
Hariman Siregar, Subadio meinta agar kasus peristiwa Malari
Sastrosatomo, Prof. Sarbini segera dituntaskan.
Sumawinata (mantan pemimpin PSI), b. Pemerintah Mengatur
Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, dan H.J. Kegiatan Dewan Mahasiswa
Princen (Ketua Liga Hak-Hak Azazi Setelah peristiwa Malari 1974
Manusia) serta aktivis-aktivis muda kontrol terhadap Dewan Mahasiswa
Islam yang lain. Ke-45 orang yang (DM) dan Majelis Permusyawaratan
ditangkap dianggap sebagai otak dari Mahasiswa (MPM) sangat ketat
demonstrasi Malari yang menyebabkan dilakukan. Berkenaan dengan kegiatan
terjadinya kerusuhan hebat. Bahkan Ali mahasiswa di kampus, pemerintah
Moertopo dan Aspri menuduh adanya mengeluarkan Surat Keputusan
usaha makar yang dilakukan Pemerintah No. 028/1974. SK itu
memberikan wewenang yang besar
30 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

kepada pimpinan perguruan tinggi dikeluarkan oleh pemerintah untuk


untuk mengontrol mahasiswa alasan stabilisasi negara.
(Kedaulatan Rakyat, 24 Januari 1974) Tidak hanya kampus yang
Langkah lain yang dilakukan terkena imbas dari peristiwa Malari,
pemerintah adalah keputusan bahwa sesuai dengan tuntutan demonstrasi
mahasiswa harus mendapatkan ijin presiden kemudian menghapuskan
untuk semua aktivitasnya di kampus, jabatan Aspri dan jabatan
pers mahasiswa harus diawasi oleh Pangkopkamtib langsung berada di
Menteri Penerangan dan birokrat tangan presiden. Keputusan tersebut
kampus, peraturan bahwa organisasi diambil tanggal 28 Januari 1974 siang
mahasiswa yang berafiliasi dengan di Istana Merdeka setelah terjadi
partai politik untuk bergabung menjadi pertemuan antara presiden Suharto
satu organisasi yang diatur oleh rejim, dan wakil presiden Hamengkubuwono
serta penggunaan pancasila sebagai IX. Pertemuan tersebut juga melibatkan
alat kontrol politik. para petinggi negara yang lain dan juga
Mahasiswa semakin terdesak petinggi militer. Keputusan tersebut
dengan berbagai peraturan yang sudah dipertimbangkan matang-
dikeluarkan oleh pemerintah kemudian. matang dengan melihat situasi dan
Bahkan yang ekstrim, demonstrasi kondisi negara. Bahkan untuk
dilarang, dan bagi siapa saja yang menindaklanjuti agar keamanan negara
menjadi pemimpin demonstrasi akan terus terjaga, pemerintah kemudian
ditangkap. Apabila mahasiswa membentuk Dewan Stabilisasi Politik
demonstrasi maka akan berhadapan dan Keamanan Nasional yang diketuai
dengan ABRI. Sebagian pihak langsung oleh Presiden Suharto
menyesalkan keputusan pemerintah itu dengan wakil ketuanya adalah wakil
karena hal tersebut dapat menyumbat presiden Hamengkubuwono IX.
jalannya demokrasi yang harusnya c. Opini Yang Terbentuk Di Luar Negeri
berjalan seirama dengan pertumbuhan Banyak opini dari luar negeri
nasional. Segala tindakan yang berbau yang bermunculan setelah peristiwa
politis di kampus harus melalui rektor, Malari 1974 meletus. Perdana Menteri
sejalan dengan kebijakan yang baru Jepang Tanaka dalam konperensinya
persnya di Tokyo pada tanggal 18
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 31

Januari 1974, menyatakan bahwa para Sejumlah pengusaha Jepang


pejabat Indonesia memang risau menyatakan akan memeriksa kembali
menghadapi demonstrasi di Jakarta. seluruh kebijaksanaan mereka di Asia
Tetapi ia sendiri tidak terlalu khawatir dan meneliti kemajuan ekonomi
meski hal-hal semacam itu, besar atau Jepang di kawasan itu, mengingat
kecil, masih bisa terjadi lagi. Ia sentimen anti Jepang tercermin jelas,
menyatakan telah berusaha membuka terutama dalam kerusuhan di Jakarta.
telinga lebar-lebar untuk Reaksi pers luar negeri pun
mendengarkan aspirasi dan keluhan menunjukkan perhatian mendalam
mahasiswa Indonesia, dan berjanji terhadap kerusuhan Jakarta, hampir
akan memperbaikinya bila memang semua surat kabar Jepang menyoroti
terdapat kesalahan-kesalahan. peristiwa tersebut. Diantara surat kabar
Menlu Jepang Masayoshi tersebut adalah Asahi Shimbun
Ohiro juga menyatakan, Jepang perlu menyatakan bahwa perasaan anti
memperbaiki apa yang harus Jepang memang terus memuncak,
diperbaikinya untuk dapat kunjungan Tanaka hanya merupakan
memperdalam rasa saling pengertian sumbu peledak dari bom waktu
antara kedua bangsa. Jepang berharap perasaan anti Jepang itu. Sebelumnya
rakyat Indonesia menilai baik terhadap sudah diduga bahwa kunjungan
niat baik dan bantuan Jepang untuk Tanaka itu merupakan kunjungan
memperbaiki situasi ekonomi serta kekerasan, tapi kekerasan dalam
kesejahteraan rakyat Indonesia. perundingan dan bukan kerusuhan.
Ketua Dewan Perdagangan Demonstrasi-demonstrasi di Malaysia
Luar Negeri Jepang, Tatsuzo Hizamuki dan Thailand serta kerusuhan di
menyatakan, rakyat dan pemerintah Jakarta merupakan insiden yang
Jepang hendaknya mempelajari mengejutkan.
kembali sikap-sikap mereka terhadap Surat kabar Jepang yang
negara-negara lain, terutama negara- lainnya yaitu Yumiori Shimbun,
negara berkembang. Ia juga Mainichi Shimbun, dan Japan Times
mengatakan bahwa banyak patokan juga menurunkan editorial mereka.
yang sudah tidak dipatuhi oleh Sedangkan surat kabar Korea Selatan
pengusaha Jepang di luar negeri. umumnya menyatakan sudah
32 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

waktunya Jepang mengoreksi Student Union) di Kuala Lumpur


kesalahan-kesalahannya dalam mengirim kawat kepada pemerintah RI
berhubungan dengan negara tetangga untuk meminta perhatian terhadap para
yang miskin. Sementara surat kabar pemimpin mahasiswa Indonesia. Selain
Australia, Sydney Morning Herald itu Persatuan Mahasiswa Australia juga
menyatakan bahwa Tanaka mengajukan protes lewat nota mereka
sekembalinya ke Jepang hendaknya kepada Kedubes RI di Canberra.
menemukan keyakinan bahwa politik Mereka bahkan mengancam akan
komersial dan metode perdagangan melakukan demonstrasi ke Kedubes
Jepang di luar negeri memerlukan Jepang.
perubahan radikal. Reaksi yang disampaikan oleh
Surat kabar Singapura, The surat kabar asing berkaitan dengan
Strait Times menyatakan bahwa peristiwa Malari teryata sama sekali
pemerintah Indonesia yang mulanya tidak mempengaruhi bursa valuta asing
bersikap mengalah kepada para (Kedaulatan Rakyat, 30 Januari 1974).
mahasiswa, telah salah menilai Hal tersebut berarti bahwa tidak ada
besarnya perasaan anti Jepang atau peningkatan atau penurunan mata
tidak ingin memperkecil perasaan tidak uang rupiah terhadap mata uang asing
puas mahasiswa dengan situasi lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh
ekonomi dalam negeri. Surat kabar Gubernur Bank Indonesia Rachmad
Singapura yang lain, New Nation Saleh dalam sidang dewan stabilisasi
menyatakan penanaman modal Jepang yang dipimpin oleh presiden Suharto di
yang meningkat di Indonesia Bina Graha tanggal 29 Januari 1974.
membangkitkan ketakutan terhadap Simpulan
kolonisasi ekonomi Jepang. Tidak
mengherankan bila para mahasiswa Peristiwa Malari bisa dikatakan
yang militan kemudian memanfaatkan sebagai titik awal perlawanan terhadap
kunjungan Tanaka untuk menunjukkan Soeharto secara besar-besaran, ditandai
rasa tidak senang mereka. dengan adanya aksi pembakaran,
Reaksi juga muncul dari perusakan, dan kerusuhan yang
sejumlah organisasi mahasiswa di luar menyebabkan beberapa korban meninggal
negeri. UMSU (University Of Malay dan luka-luka. Sebelum Malari memang
M A L A R I : S T U D I G E R A K A N M A H A S I S W A ………| 33

telah ada aksi mahasiswa menggugat, aksi Dewi Fortuna Anwar (ed). 2005. Konflik
Kekerasan Internal: Tinjauan Sejarah
Golongan Putih dan sebagainya. Tetapi
Ekonomi-Politik dan Kebijakan di Asia
tidak mampu mengikutsertakan massa Pasifik. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
dalam jumlah yang cukup signifikan.
Helius Syamsudin. 2007. Metodologi Sejarah.
Namun peristiwa Malari bagi generasi Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Machiavelli, Niccolo. 2002. Sang Penguasa.
muda yang lahir pada tahun 1973 tidak
Jakarta: Gramedia.
cukup dikenal dengan baik. Bagi mereka, Miriam Budiharjo. 2002. Dasar-dasar Ilmu
Politik. Jakarta: Gramedia.
peristiwa Malari adalah “Peristiwa ribut-ribut
Rudy Badil, dkk, 2009, Soe Hok Gie Sekali
di Monas”. Lagi: Buku Pesta dan Cina di Alam
Bangsanya. Jakarta: KPG.
Ada juga yang melihat peristiwa
Shils, Edward. Angkatan Bersenjata dalam
Malari sebagai konspirasi para jenderal Pembangunan Politik Negara-Negara
Baru, dalam Sartono Kartodirjo (ed).
yang tidak memiliki sandaran politik dalam
1983. Elite dalam Perspektif Sejarah.
struktur kala itu, dengan memakai Jakarta: LP3ES.
Soe Hok Gie. 1983. Catatan Seorang
mahasiswa untuk dijadikan alat politik
Demonstran. Jakarta: LP3ES.
terhadap para petinggi Orde Baru saat itu. Suharsih & Ign. Mahendra K. Tanpa Tahun.
Bergerak Bersama Rakyat: Sebuah
Apa pun yang dikatakan oleh generasi
Gerakan Mahasiswa dan Perubahan
muda, namun bagi para pelaku Malari, Sosial di Indonesia. Yogyakarta: Resist
Book.
peristiwa Malapetaka 15 Januari itu adalah
momentum awal memanfaatkan kontradiksi Internet
Asvi Warman Adam. Malari dan Sisi gelap
di kalangan militer untuk mempertajam
Sejarah. Kompas Online (16 Januari
kekuatan-kekuataan pro status quo dengan 2003) diakses hari Sabtu 26 Juni 2010
jam 10.30
kekuatan yang pro perubahan bagi
kepentingan rakyat banyak. Jopie Lasut. Peringatan 30 Tahun Malari
Generasi Muda Tak Paham Maknanya.
http://www.sinarharapan.co.id diakses
Daftar Pustaka
rabu, 28 April 2009 jam 15.51

Surat Kabar
Buku
Masa Kini
B. Wiwoho dan Bandjar Chaeruddin. Tanpa
Senin Legi, 7 Januari 1974. Petisi Aktivitas 66:
tahun. Memori Jenderal Yoga. Tanpa
Pemerintah Jangan Lupakan Tritura.
Kota: PT. Bina Rena Pariwara.
Bonar Tigor Naipospos. 1996. Mahasiswa
Jumat Kliwon, 11 Januari 1974. Menteri Emil
Indonesia dalam Panggung Politik ke
Salim Akui Memang Ada Cukongisme
arah Gerakan Rakyat? dalam Prisma, 7
dan Korupsi.
Juli 1996
Daniel Dhakidae. 1983. Soe Hok Gie Sang
Demonstran. Jakarta: LP3ES.
34 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013

Sabtu Legi, 12 Januari 1974. Anggota DPR H. Sabtu Pon, 19 Januari 1974. KBRI Tokyo
Moh. Djamhari: Pidato Presiden Didatangi Mahasiswa.
Kurang Lengkap, antara lain Tidak Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Jepang mulai
Singgung-Singgung Usaha Mawas Diri.
Pembersihan Aparatur Pemerintahan Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Demo-demo di
dan Pemberantasan Korupsi. Jakarta Dipanggil Pangkopkamtib.
Selasa Wage, 15 Januari 1974. PM Tanaka Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Tanaka Mendadak
Tiba di Jakarta Disertai 6 Dirjen. Adakan Pertemuan Dengan Kabinet
Kamis Pon, 24 Januari 1974. Keterangan Jepang.
Pemerintah tentang Peristiwa 14-16 Senin Kliwon, 21 Januari 1974. Gerakan
Januari 1974. Mahasiswa Terbukti Bermaksud
Senin Pahing, 28 Januari 1974. Keterangan Adakan Tindakan Maker
Pemerintah tentang Peristiwa 14-16 Rabu Pahing, 23 Januari 1974. Presiden
Januari 1974. Suharto: Demonstran Bukan
Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Puncak Kebebasan Lemparkan Kekecewaan.
Demonstrasi Mahasiswa di Jakarta: 50 Rabu Wage, 30 Januari 1974. Peristiwa 15
Mobil Buatan Jepang Dibakar, Jam Januari 1974 Tak Bawa Pengaruh
Malam Mulai Berlaku di Jakarta. Negative terhadap Bursa Valuta Asing.
Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Presiden
Suharto: Kunjungan PM Tanaka Tepat Kedaulatan Rakyat
Waktu. Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Jakarta Jam-
Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Keamanan di Malam, Sekolah-Universitas Tutup.
Ibukota Mengkhawatirkan, Beberapa Jumat Pahing, 18 Januari 1974, Demontrasi
Panser Berjaga-Jaga di Beberapa Akan Ditertibkan Juga Pemberitaan Surat
Tempat, Puluhan Demonstran Luka- Kabar: Peristiwa Jakarta Memalukan Bangsa.
Luka dan Jalan-Jalan Sepi. Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Pimpinan Delapan
Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Bendera Dema di Jakarta Dimintai Pertanggunganjawab,
Setengah Tiang Ditancapkan di Uii Berhubung Demonstrasi Destruktif 15 Januari.
Yogya. Senin Kliwon, 21 Januari 1974, Demonstrasi
Rabu Kliwon, 16 Januari 1974. Jangan Tetap Dilarang, yang Melanggar Ditindak
Meletakkan ABRI sebagai Musuh Tegas.
Mahasiswa. Selasa Legi, 22 Januari 1974, Peristiwa 15
Kamis Legi, 17 Januari 1974. Sangkar Januari Diungkap Menhankam Jendral
Terhunus Menghadang di Malioboro. Panggabean di DPR.
Kamis Legi, 17 Januari 1974. PM Tanaka Puas. Rabu Pahing, 23 Januari 1974, Penggunaan
Kamis Legi, 17 Januari 1974. Penangkapan- Kebebasan Tidak Berhati-Hati.
Penangkapan Diadakan di Jakarta. Kamis Pon, 24 Januari 1974, Presiden
Kamis Legi, 17 Januari 1974. Para Demonstran
Perintahkan Universitas Segera Dinormalisir
Alihkan Aksi Mereka: 7 Orang
Dikabarkan Tewas.
Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Kampus UGM
Dikepung Panser dan Moncong
Senjata, Mahasiswa Berjamaah Jumat
Diujung Bayonet Terhunus.
Sabtu Pon, 19 Januari 1974. Tanaka Mendadak
Adakan Pertemuan dengan Menteri
Kabinet.

Anda mungkin juga menyukai