Anda di halaman 1dari 2

Pergerakan Mahasiswa: Dahulu, Kini, dan

Nanti
20 Desember 2010 05:29 Diperbarui: 26 Juni 2015

https://www.kompasiana.com/dzulfiansyafrian/55005770a33311a872510bf9/pergerakan-
mahasiswa-dahulu-kini-dan-nanti

Pergerakan Mahasiswa: Dahulu, Kini, dan Nanti

Oleh : Dzulfian Syafrian[1]

"Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi
hidupnya hanya beternak diri" Pramoedya Ananta Toer-

Sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa bagi negeri ini tidak dapat diabaikan. Banyak
sejarah besar Republik ini yang sedikit banyak dipengaruhi oleh gerakan mahasiswa. Sejarah
mencatat bagaiman gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai oleh para anak muda
yang berkuliah di STOVIA (sekarang FK UI). Para dokter muda tersebut kemudian sadar bahwa
nasib anak bangsa mereka masih jauh dari kata sejahtera, apalagi merdeka. Kesadaran tersebut
kemudian mengikat mereka untuk bangkit dan melawan penjajahan di Indonesia.

Nama-nama besar seperti Soekarno dan Hatta adalah dua orang tokoh yang sudah memulai
memperjuangkan kemerdekaan sejak mereka masih duduk di bangku kuliah, Soekarno di ITB
dan Hatta di Belanda. Kata-kata mereka tajam, kritik mereka keras, kaya intelektualitas, dan
penuh dengan semangat membara khas pemuda (mahasiswa). Romantisme Sejarah

Dalam sejarah Indonesia, mahasiswa Indonesia beserta elemen masyarakat lainnya mampu
menjatuhkan dua orde diktator, orde lama dan orde baru. Tragedi Tritura pada tahun 1966
dikenal sebagai salah satu peristiwa sejarah paling heroik bagi para mahasiswa. Mahasiswa pada
saat itu bersatu padu untuk melawan PKI yang ingin mengganti dasar negara. Klimaks pun
terjadi saat mahasiswa berbondong-bondong menuntut tiga tuntutan rakyat (tritura).

Kondisi perpolitikan nasional yang semakin memanas mendorong Bung Karno untuk
memberikan tahtanya kepada Soeharto. Terlepas dari berbagai kontroversi yang terjadi,
mahasiswa angkatan '66 telah membuktikan dan memberikan sumbangsih yang cukup besar
terhadap jalan panjang Republik ini yaitu dengan menyuarakan hati dan tuntutan rakyat kepada
penguasa di kala itu.

Peristiwa sejarah heroik lainnya adalah Reformasi tahun 1998. Mahasiswa pada era itu kembali
turun ke jalan untuk menuntut perubahan kepada Presiden Soeharto. Korupsi merajalela, krisis
moneter yang merambat menjadi krisis ekonomi, dan berbagai macam bentuk penyelewengan
kekuasaan (abuse of power) menjadi alasan utama mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat
lainnya untuk menjatuhkan rezim orde baru. Puncaknya terjadi ketika ribuan bahkan mungkin
puluhan ribu mahasiswa berbondong-bondong menduduki Gedung DPR/MPR. Situasi semakin
tak terkendali. Akhirnya, Presiden Soeharto menyatakan mundur pada bulan Mei tahun 1998.

Sayangnya, pasca tragedi '98 gerakan mahasiswa seolah mengalami mati suri. Gerakan
mahasiswa menjadi kehilangan tajinya sendiri. Gamang menghadapi perubahan fundamental
yang terjadi di negeri ini. Terlebih gerakan mahasiswa saat ini seolah tak mengetahui kemana
arah tujuan gerakan mahasiswa,

Makna Penting Kaderisasi


12 Oktober 2014 04:36 Diperbarui: 17 Juni 2015 Hartono Tasir Irwanto

https://www.kompasiana.com/tonton/54f42611745513932b6c8826/makna-penting-kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani, yaitu cadre, yang berarti bingkai. Sementara secara
terminologi, kader adalah subyek yang berada dalam suatu organisasi yang bertugas
mewujudkan visi-misi organisasi tersebut. Dari pengertian tersebut, kemudian kita dapat
memahami pengertian kaderisasi yang merupakan proses yang dilakukan para kader organisasi
dalam mewujudkan visi-misi organisasi. Kaderisasi yang dilakukan oleh para kader tersebutlah
yang kemudian membingkai gambaran organisasi agar terlihat lebih jelas dan membedakannya
dengan yang bukan gambar ataupun gambaran organisasi lain.

Anda mungkin juga menyukai