Anda di halaman 1dari 10

https://journal.unesa.ac.id/index.

php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

GAYA PUKULAN KENDHANG


GROUP MUSIK DANGDUT PALAPA

Jarmani
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
jarmani_fbs@uwks.ac.id

ABSTRAK
Dangdut merupakan aliran musik yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Irama dangdut
identik dengan seni musik kalangan kelas bawah merupakan cerminan dari aspirasi kalangan masyarakat
yang mempunyai ciri khas kelugasan dan kesederhaannya. Suara kendhang yang membuat semua orang
berjoget menjadi tolok ukur pupolaritas dari musik dangdut itu sendiri. Penelitian ini berpijak pada
pendekatan kualitatif dengan hasil akhir dari penulisannya dibuat secara diskriptif. Objek penelitian dalam
penelitian ini group musik dangdut Koplo yaitu group musik dangdut Pallapa. Hasil penelitian ini yaitu
mendeskripsikan pukulan kendang Koplo dalam masing-masing pukulan Slamet group musik Pallapa
dengan kesamaan dan pererbedaan dalam teknik pukulnya dengan pengendang yang lain
Kata kunci: Gaya Pukulan, Kendhang, Pallapa

I. PENDAHULUAN Irama Melayu mulai berubah menjadi


terkenal dengan sebutan Musik Dangdut.
Dangdut merupakan satu aliran musik yang Sebutan Dangdut ini merupakan Onomatope
sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. atau sebutan yang sesuai dengan bunyi tak’
Musik Dangdut berakar dari Musik Melayu dan dhut’, yaitu bunyi dari alat musik Tabla
yang mulai berkembang pada tahun 1940 an. atau yang biasa disebut Kendang.
Irama melayu sangat kental dengan unsur
aliran musik dari India dan gabungan dengan Pada awal tahun 1970-an sejalan dengan
irama musik dari arab. Pada awal mulanya politik Indonesia yang ramah terhadap
irama dangdut identik dengan seni musik budaya barat, memasukkan alat-alat musik
kalangan kelas bawah, merupakan cerminan modern barat seperti Gitar Listrik, Organ
dari aspirasi kalangan masyarakat kelas Elektrik, Mandolin, Terompet, Saksofon, dan
bawah yang mempunyai ciri khas kelugasan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan
dan kesederhaannya. Pada tahun 1960 Musik sebagai lahan kreativitas pemusik-
Melayu mulai dipengaruhi oleh banyak pemusiknya. Karena sifat kontemporernya
unsur, mulai dari Gambus, Keroncong, dan maka di awal tahun 1980 an, Musik Dangdut
Langgam. Mulai jaman ini lah sebutan untuk ber interaksi dengan aliran seni musik

42
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

lainnya, yaitu dengan masuknya aliran Musik tumbuhnya Group Musik Dangdut yang salah
Pop dan Rock. Selain masuknya unsur seni satunya terkenal di Jawa Timur pada saat ini
musik modern musik dangdut juga mulai dengan sebutan Orkes Melayu (OM) antara
bersenyawa dengan irama musik tradisional lain OM Sera, OM New Pallapa, dan Orkes
seperti Gamelan. Maka pada jaman 1990 Melayu lainya yang mengibarkan aliran
mulailah era baru lagi yaitu musik Dangdut Musik Dangdut Koplo di Nusantara ini.
yang banyak dipengaruhi musik tradisional,
yaitu gaya musikal Gamelan Jawa Tengah. Musik dangdut sudah menjangkau segala
Hingga masa ini musik Dangdut mulai kalangan masyarakat dari kalangan ekonomi
berasimilasi dengan Seni Gamelan dan kelas bawah sampai kalangan menengah dan
terbentuklah suatu aliran musik baru yaitu kelas atas pun sudah mulai menikmati
Musik Dangdut Campursari. Meskipun dengan aliran seni Musik Dangdut Koplo.
musik Dangdut yang lebih original juga Dan berdasarkan fakta-fakta uraian tersebut
masih eksis pada masa tersebut. penulis sangat tertarik pada model pukulan
atau ritme sajian Kendang Koplo dari OM.
Era tahun 2000 an, seiring dengan kejenuhan New Pallapa.
musik Dangdut yang original maka di awal
era ini para musisi di wilayah Jawa Timur Orkes Melayu (OM) New Pallapa sudah
yaitu daerah pesisir Pantura mulai banyak penggemarnya, dikarenakan karakter
mengembangkan jenis Musik Dangdut baru sajian ritme musik Dangdut Koplo yang kuat.
yaitu gaya Dangdut Koplo yaitu mutasi dari Terutama pada permainan Kendang Koplo
musik Dangdut setelah era Dangdut yang dimainkan oleh Slamet salah satu
Campursari yang bertambah kental irama pemain kendang andalan dari OM New
tradisionalnya dengan ditambah masuknya Pallapa. Menurut beberapa sumber dan
unsur musikal sajian musik Kendang penggemar musik Dangdut, Slamet bisa
Kempul yang merupakan kesenian dari dinobatkan sebagai pengembang pukulan
daerah Banyuwangi Jawa Timur dengan Kendang Koplo di Jawa Timur. Dalam
irama tradisional lainya seperti musik memainkan Kendang, Slamet begitu
Jaranan dan Gamelan. Berkat kreativitas para menjiwai bahkan sangat-sangat menikmati
musisi dangdut Jawa Timur inilah hingga permainan kendangnya dengan berbagai
saat ini musik Dangdut Koplo yang identik variasi pukulan yang dikembangkannya.
dengan gaya Jingkrak pada goyangan Pertama, dari cara memainkannya yaitu
penyanyi dan musiknya, yang saat ini sangat dengan ciri khas pukulan Kendang Koplo-
kondang dan banyak digandrungi segala nya masing-masing. Kedua, dari bunyinya
kalangan masyarakat Indonesia. Pada era yang dapat memberikan warna irama khas
musik Dangdut Koplo inilah mulai memacu dangdut Koplo dari group itu sendiri. Ketiga

43
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

dari pola irama permainan Kendang Kendang) mengenalkan dangdut yang enerjik
menghasilkan banyaknya improvisasi gaya pada masyarakat Jawa Timur pada umumnya
atau style dari masing–masing pemain dan Surabaya pada khususnya. Dengan
Kendang. Dari permainan Kendang masing- seiring waktu banyak bermunculan orkes-
masing pemain inilah timbul gaya atau style orkes Melayu misalkan grup Bianglala,
dari musik dangdut Koplo yang sedang Pallapa, Sera disertai maraknya dokumentasi
berkembang pada saat ini. Seperti yang bentuk Video (VCD) ilegal atau bajakan
dijelaskan Soedarso yaitu gaya, corak atau yang sangat berpengaruh pada
langgam yang dapat disejajarkan dengan berkembangnya musik Koplo di Jawa Timur.
istilah bahasa Inggris ‘style’ adalah modus Akhirnya muncullah sosok penabuh gendang
berekspresi dalam mengutarakan sesuatu Koplo yang paling kreatif dengan segudang
bentuk, artinya gaya, corak atau langgam ini improvisasi, sosok inilah yang cukup
berurusan dengan bentuk luar suatu karya berpengaruh dan mempengarui permainan
seni, sedang aliran, paham, atau haluan kendang orkes Koplo saat ini yaitu Slamet
adalah pandangan atau prinsip yang lebih OM. New Pallapa. Dari penjelasan diatas
dalam sifatnya (2006:85). maka penulis sangat tertarik untuk meneliti
permainan Kendang yang dimainkan oleh
Kata “Koplo” dalam istilah Dangdut Koplo Slamet salah satu personil dari OM. New
menyatakan suatu bentuk pola atau ritme Pallapa, dimana mampu menarik kefanatikan
permainan musik Dangdut. Jadi kata Koplo masyarakat terhadap group Dangdut tersebut.
tidak diartikan secara leksikal. Dangdut
Koplo pertama kali dimainkan dalam sebuah II. METODE
komunitas kecil di sebuah daerah pingiran
kota Surabaya pada tahun 1993 tepatnya di Berangkat dari paparan tersebut di atas, maka
daerah Girilaya atau lebih spesifiknya di penelitian ini akan berpijak pada pendekatan
“Gang Jarak”. Dan pada saat itu pemain kualitatif, karena hasil ahkir dari
Kendangnya adalah Naryo. Bahkan saat itu penulisannya dibuat secara diskriptif. Objek
disebut dangdut kotekan (Musik Patrol untuk penelitian ini adalah musik Dangdut Koplo
membangunkan warga di bulan Romadhon yang di fokuskan terhadap permainan
pada saat sahur). Permainan gendang Naryo Kendang Dangdut Koplo oleh Slamet (OM.
akhirnya disempunakan oleh Sugeng yang New Pallapa). Lokasi penelitian ditempatkan
akhirnya menjadi dangdut Koplo. di rumah kediaman Slamet (OM. New
Pallapa) di daerah Krian Kabupaten Sidoarjo
Era ini mulailah banyak bermunculan musisi Jawa Timur.
dangdut Koplo hingga akhirnya OM. Avita
(Udin yang pada saat itu sebagai pemain Jenis penelitian yang dilakukan
menggunakan pendekatan kualitatif.
44
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

Menurut Sugiono, penelitian Kualitatif yaitu perpustakaan Sendratasik, Fakultas Bahasa


metode penelitian yang digunakan untuk dan Seni Unesa. Metode ini untuk menunjang
meneliti pada kondisi objek yang alamiah kelengkapan dari hasil wawancara dan
(sebagai eksperimen) dimana peneliti adalah observasi. Dokumen yang digunakan sebagai
instrumen kunci. Teknik pengumpulan data sumber data ialah foto dan hasil rekaman
dilakukan secara triangulasi (gabungan) selama penelitian berlangsung, yaitu
analisis data bersifat induktif, dan hasil dokumen permainan Kendang Koplo oleh
penelitian kualitatif lebih menekankan Slamet (OM. Pallapa).
makna dari pada generalisasi (2017).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode penelitian ini sebagai prosedur
penelitian untuk menghasilkan data deskripsi History Perkembangan Musik Dangdut.
berupa kata–kata tertulis atau lisan dari Jamalus menjelaskan bahwa pengetahuan
orang–orang dan perilaku yang dapat teori dasar dapat memberikan pemahaman
diamati. Dalam teknik mengumpulkan data- yang bermakna bagi seseorang yang
data maka peneliti menggunakan dua cara mempelajari dan menghayati seni musik
pokok yaitu interaktif dan non interaktif. (1988:2). Sehingga dengan adanya penelitian
Interaktif adalah bersifat saling melakukan ini akan mampu menilai karakter permainan
aksi; antara–hubungan; saling aktif. Dengan kendang dari seorang player sebagai contoh
cara ini peneliti akan melakukan kontak yang dilakukan peneliti yaitu permainan
langsung dengan sumber data, antara lain kendang Koplo oleh Slamet OM. New
dengan cara wawancara. Pallapa.
Esterberg dalam Sugiono mengatakan, Konteks historis-geografis jalur Pantura yang
bahwa wawancara merupakan pertemuan dua membentang dari daerah Banten hingga
orang untuk bertukaran ide melalui tanya sampai daerah Surabaya merupakan
jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna pelabuhan-pelabuhan besar yang digunakan
dalam satu topik tertentu. (2017). Peneliti untuk perdagangan, perikanan maupun
melakukan wawancara dengan musisi pelayaran antar pulau. Jadi tidak heran jika
kendang dangdut yaitu Slamet salah satu sampai sekarang daerah pantai utara pulau
personil dan pemain Kendang di OM. New Jawa lebih ramai dari Pantai Selatan. Selain
Pallapa. itu pantai utara sudah sejak zaman
Peneliti melakukan studi pustaka di penjajahan Belanda memiliki jalan raya yang
perpustakaan untuk mendapatkan data disebut jalur Pantura. Dan sampai sekarang
tertulis berupa buku, jurnal, artikel, koran. masih ramai digunakan, karena merupakan
Perpustakaan yang telah di datangi ialah satu-satunya akses yang dapat dilalui dengan
45
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

mudah antara ujung Jawa Barat hingga ujung Lagu “Cinta Satu Malam” yang
Jawa Timur. Di lihat dari konteks historis- didendangkan Melinda menjadi salah satu
geografis tersebut maka tidak heran jika lagu Dangdut Koplo yang paling laris di
Dangdut Koplo muncul di tengah-tengah tahun 2010 yaitu dengan tayang mengisi di
masyarakat Pantura. Hiruk-pikuk masyarakat beberapa layar televisi dan juga beredar
Pantura dalam aktivitas pekerjaanya melalui telepon-telepon seluler. Hingga
memunculkan kebutuhan hiburan yang fresh fenomena penyanyi Ayu Ting Ting adalah
dan untuk menggugah semangat kerjanya wujud eksistensi musik Dangdut Koplo
kembali. Karena sebagian besar dari dalam merambah industri hiburan Indonesia.
masyarakat Pantura adalah pekerja keras. Hal ini tidak saja hanya menunjukkan bahwa
Dari faktor-faktor tersebutlah yang kemudian Dangdut Koplo telah naik kelas dari genesis
mendorong seniman Pantura untuk selalu kelas pekerja yang hiruk pikuk penuh
berinovasi dalam menciptakkan hiburan yang keringat di Pantura Jawa, namun juga telah
menarik, yang dapat dijangkau oleh lulus menjadi produk budaya masa yang
masyarakat. mewakili zamannya.

Dalam www.geocitic.com menyebutkan Gaya dan Warna Pukulan Kendang


bahwa musik Dangdut muncul di awal
dekade 1960-an, dan hampir empat puluh Pola permainan musik Dangdut Koplo secara
tahun kemudian (tahun 2003an) Dangdut umum bisa dikaitkan dengan jenis musik
Koplo muncul kepermukaan bersamaan Dangdut asli. Namun perbedaan yang paling
dengan munculnya penyanyi Inul Daratista nampak adalah pada pola atau ritme
sebagai penyanyi dangdut Koplo yang permainan instrumen Kendangnya. Dalam
fenomenal. Dangdut Koplo identik dengan musik Dangdut asli, birama empat bunyi
goyangannya yang sensual, penyanyi cantik dang (GA) jatuh pada hitungan ke empat dan
dan ritme musiknya yang keras. Ciri khas ini bunyi dut (KAT /DHIT) pada hitungan
membuat jenis musik ini dengan mudah pertama birama berikutnya. Sedangkan
merambah tempat-tempat hiburan seperti dangdut Koplo berpola balikan dari pola
kafe-kafe dan klub malam, dimana para permainan dangdut asli. Dhut dimainkan
pengunjung yang hadir tidak sedikit dari pada pukulan awal serta ditambah berbagai
kalangan kelas menengah ke atas. Dan variasi. Misalnya satu birama dangdut asli
hampir satu dekade, sejak kemunculan Inul terdiri dari empat ketuk, namun pada pola
Daratista, pengaruh dangdut Koplo yang permainan dangdut Koplo terdapat berbagai
begitu populer, hits masih sangat terasa. variasi yang diciptakan yaitu muncul lima
atau lebih ketukan dalam birama yang sama.

46
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

Tempo sajian musik Dangdut Koplo adalah murni yang dihasilkan oleh Tak/Dayan
sama halnya dengan sajian tempo dalam cenderung frekwensi tinggi (trible).
musik Dangdut asli. Terdapat variasi dan
tambahan ketukan pada dangdut Koplo Jenis pukulan Ta (Na) pada Tak (Dayan)
seolah–olah membuat dangdut Koplo pada umumnya mempunyai bunyi dengan
bertempo lebih cepat. Perihal diatas juga frekwensinya yang cenderung lebih trible,
dijelaskan Soedarso dalam buku Trilogi Seni nada tinggi dari pada pukulan Tin dan Tu.
yaitu “Gaya dan aliran dalam seni nampak Jenis pukulan Tin pada Tak (Dayan)
sebagai mirip atau sama dan dalam umumnya mempunyai bunyi frekwensinya
pemakaian sehari–hari keduanya sering cenderung lebih berkarakter midle, dengan
dipertukarkan tetapi sesungguhnya dua nada sedikit rendah dari pada pukulan Ta
istilah itu berbeda sekali” (2006:85). (Na).
Warna suara atau timbre adalah karakter Jenis pukulan Tu pada Tak (Dayan)
bunyi yang membedakannya dengan bunyi umumnya mempunyai bunyi frekwensi yang
yang lain. Dalam Kendang Dangdut cenderung lebih berkarakter bass. Nada
mempunyai warna suara yang khas apabila rendah dari pada pukulan Ta (Na) dan Tin .
dimainkan, seperti halnya suara alat musik
perkusi membran pada umumnya. Seperti Jenis pukulan Ga pada Dut (Bayan)
Drum, Jimbe, Konga dan lain–lain. Dibawah umumnya mempunyai bunyi frekwensinya
ini adalah hasil warna suara dari Kendang cenderung lebih berkarakter bass, nada lebih
Dangdut yang dijelaskan warna suaranya rendah dari pada pukulan Ghe dan Kat (Dhit).
dalam bentuk frekwensinya.
Jenis pukulan Ghe pada Dut (Bayan)
Dut (Bayan) umumnya mempunyai bunyi umumnya mempunyai bunyi frekwensinya
nada lebih rendah dari dayan biasanya. Para cenderung lebih berkarakter bass, nada
pemain Kendang Dangdut mengatur suara sedikit tinggi dari pada pukulan Ga.
Dut dengan nada diatonis antara nada D
Jenis pukulan Kat (Dhit) pada Dut (Bayan)
besar–F besar. Suara murni yang dihasilkan
umumnya mempunyai bunyi frekwensinya
oleh Dut (Bayan) cenderung frekwensi
cenderung lebih berkarakter bass dan midle
rendah (bass).
(lowmid), nada lebih tinggi dari pada pukulan
Tak (Dayan) umumnya mempunyai bunyi Ghe dan Kat (Dhit).
nada lebih tinggi dari bayan biasanya. Para
Pukulan Kendang Slamet Pallapa
pemain Kendang Dangdut mengatur suara
dengan nada diatonis antara G’–D”. Suara Teknik pukulan kendang Koplo Slamet
Pallapa mempunyai cara pukul yang sedikit
47
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

berbeda dengan pengendhang yang lain, Kendang Koplo yang dilakukan oleh Slamet
walaupun mempunyai maksud nada perkusif OM Pallapa mempunyai teori pukul sedikit
yang sama. Hal ini dapat dijelaskan bahwa berbeda. Jenis pukulan Kendang Koplo yang
suara-suara seperti yang kita anggap tidak digunakan dalam Bayan/Dhut yaitu
mempunyai nada, sebenarnya mempunya menggunakan pukulan Dhit dan Ga,
frekwensi dasar yang terkadang juga sedangkan untuk pukulan Dayan/tak
dominan. Namun karena kurangnya menggunakan pukulan Ta, Tin, dan Tu
kandungan harmonics, pitch perception (keplak/jep). Hal inilah yang kemudian
menjadi semakin susah untuk ditelaah otak membedakan permainan Koplo Slamet OM
kita. Cara pukul yang dilakukan oleh Slamet Pallapa dengan pemain kendang Koplo yang
Pallapa didasari karena pengalaman dan lain. Pukulan kendang Koplo yang dimainkan
kebiasaan yang dianggap baik, bagus, dan oleh Slamet pada Bayan atau Dhut
nyaman dalam memainkan kendang Koplo. menggunakan jenis pukulan Dhit dan Ga.
Sehingga menjadikan suatu ciri khas dari Berikut ini dimainkan bahwa cara pukul
pukulan kendang dan hal ini menjadi penjarian Slamet Pallapa dalam memainkan
kebiasaan dan bertahan lama. Kebiasaan Bayan atau Dhut mempunyai cara sebagai
prinsip-prinsip generalisasi yang menjadikan berikut:
nyaman membentuk praktek-praktek gaya.
Bourdeou mengonsepkan kebiasaan- Pukulan Dhit
kebiasaan praktik dalam berbagai cara: Pukulan Dhit disajikan dengan
Sebagai kecenderungan-kecenderungan pergelangan tangan posisi di tengah disertai
empiris untuk bertindak dalam cara-cara sedikit dorongan maju ke depan dan sedikit
yang khusus (gaya hidup). membutuhkan tekanan pada pergelangan
tangan. Sedangkan ujung jari telunjuk
Sebagai motivasi, preferensi, cita rasa dan membuat gerakan seperti menyentil.
perasaan, (emosi) Kekuatan pukulan Dhit yang dilakukan
Slamet cukup kuat dalam tekanan
Sebagai perilaku yang mendarah daging. penjariannya. Pukulan Dhit yang dilakukan
Sebagai suatu pandangan tentang dunia Slamet kuat dalam tenaga pukulan tangannya
(kosmologi) sehingga suara Dhit yang di hasilkan dari
Bayan kelihatan warna suara yang di
Sebagai keterampilan dan kemampuan sosial hasilkannya. Sehingga Slamet juga memiliki
praktis standart untuk penyajian instrumen Kendang
sendiri, yaitu dengan bagian membran
Sebagai aspirasi dan harapan berkaitan
Kendang yang harus dapat mengimbangi
dengan perubahan hidup dan jenjang karier.
48
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

kekuatan pukulan Slamet. Juga dalam menempel pada permukaan membran yang
penggunaan sound sistem yang juga harus berfungsi meredam getaran atau sustained
menyesuaikan permintaan atau keinginan pada suara.
dari karakter sajian Kendang yang dilakukan
oleh Slamet. Hal ini merupakan salah satu Pukulan Ta yang dilakukan oleh Slamet
bagian dari pukulan yang menjadikan ciri menggunakan jari telunjuk untuk memukul
khas dari Slamet. dengan tiga jari yang lain tetap menempel
pada permukaan membran mika guna
Pukulan Dhit meredam suara dalam pukulan ini. Dalam
pukulan ini menggunakan cara yang
Cara pukul Dhit yang dilakukan oleh Slamet sama/umum yang sering digunakan oleh
adalah dengan langkah bagian ujung ibu jari pemain-pemain Kendang Dangdut pada
membuat getaran menyentil dan pergelangan umumnya, namun Slamet memiliki kekuatan
tangan sedikit dilepas atau diangkat pada pukulan jari yang berbeda. Ini adalah salah
permukaan Kendang. Dan pergelangan satu bagian dari pukulan yang menjadikan
tangan diposisi belakang. ciri khas dari Slamet.
Teknik Pukulan Ga yang dilakukan Slamet Teknik pukulan Tin yang dilakukan oleh
mempunyai cara pukul tersendiri yaitu untuk Slamet menggunakan jari telunjuk untuk
menghasilkan suara Ga pada Bayan yaitu memukul dengan tiga jari yang lain tetap
pergelangan tangan sedikit di angkat dari menempel pada permukaan membran mika
permukaan membran kulit disertai sentilan guna meredam suara dalam pukulan ini.
ibu jari guna mendapatkan suara Ga yang di Dalam pukulan ini sama seperti pukulan Ta,
inginkan dari pukulan Slamet. Ini adalah hanya saja untuk pukulan Tin posisi jari
salah satu bagian dari pukulan yang telunjuk memukul pada posisi membran
menjadikan ciri khas dari Slamet. tengah di antara lingkaran karet hitam di
Pukulan Dayan dan Tak tengah. Teknik pukulan Tin yang dilakukan
Slamet dengan cara pukul tersebut
Kendang Koplo dalam memainkan Dayan dimaksudkan agar tidak over hitz ketika
atau Tak menggunakan jenis pukulan Ta dan menggunakan sound sistem atau tidak
Tin, dan ada juga pukulan tambahan Keplak menghasilkan sustained suara yang panjang.
walaupun pukulan ini jarang digunakan dan
biasa digunakan untuk pukulan improvisasi Pukulan Tu (Keplak/Jep)
Dayan atau Tak yang biasa disebut sinkup Pukulan Tu (Keplak/Jep) menggunakan
(Jep). Pada pukulan Ta menggunakan jari empat jari dipukul secara bersama pada
telunjuk dengan jari yang lain tetap membran posisi tengah. bahwa pukulan
49
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

keplak dipukul dengan empat jari secara dengan gerakan jari menyentil. Sedangkan
bersama. Sedangkan Slamet dalam yang lain untuk pukulan ini pergelangan
menyajikan keplak dengan menggunakan tangan posisi dibelakang dengan jari
tenaga yang cukup kuat guna menghasilkan menyentil tanpa mengangkat pergelangan
suara Tu (Keplak/Jep) yang jelas. Cara yang tangan dan tanpa memberikan banyak
digunakan Slamet cenderung masih sama tekanan pergelangan tangan pada membran
dengan sajian biasanya. Hanya kekuatan kulit.
pukulan jari yang berbeda ini adalah salah
satu bagian dari pukulan yang menjadikan Teknik pukulan Dayan (Tak) yang disajikan
ciri khas dari Slamet. Slamet dengan pukulan Tin menghasilkan
suara yang cenderung diredam dengan teknik
Pukulan gabungan Bayan dan Dayan pukulan jari telunjuk memukul dan tiga jari
yang lain meredam. Sehingga warna suara
Teknik pukulan gabungan Bayan dan Dayan yang dihasilkan cenderung memiliki getaran
ini merupakan penggabungan Ta dan Ga (sustained) yang pendek. Hal inilah yang
dimainkan secara bersama. Teknik pukulan membedakan dengan sajian pengendang
Dha yang dilakukan oleh Slamet Pallapa yang lain, menggunakan jari telunjuk untuk
dalam menggunakan pukulan Ga dengan cara memukul dan tiga jari yang lain lepas tanpa
ujung ibu jari membuat getaran menyentil ada redaman. Sehingga menghasilkan suara
dan pergelangan tangan sedikit dilepas atau panjang (sustained panjang). Kekuatan
diangkat pada permukaan Kendang. Dan pukulan tangan dari Slamet dan pengendang
pergelangan tangan posisi dibelakang, yang lain juga berbeda sehingga dalam jenis
disertai kekuatan pada pukulan Ta pada pukulan yang sama akan mengahasilkan
Dayan (Tak). Dalam pukulan ini harus sama warna suara yang berbeda. Inilah yang
imbang (balance) antara kekuatan Ga pada menjadi ciri khas pukulan Kendang Koplo
Bayan dan kekuatan Ta pada Dayan. yang disajikan oleh Slamet OM Pallapa.
IV. SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Teknik sajian Kendang Koplo yang Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Kanisius.
dilakukan Slamet Pallapa dengan Yokyakarta.
pengendang yang lain mempunyai kesamaan
dan pererbedaan dalam teknik pukulnya. Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran buku
Seperti dalam pukulan Bayan (Dhut) yaitu Pengajaran musik melalui pengalaman
Ga untuk pukulan Slamet menggunakan musik: Proyek pengembangan Lembaga
teknik pukulan pergelangan tangan sedikit Pendidikan.
dilepas dari permukaan membran kulit
50
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index

ONLINE ISSN: 2655-2205

Vol. 3 No.1, 2020


Page 42-51
Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa Jarmani

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2011. Metode


Penelitian Seni Prima Nusantara. Semarang
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV.
Alfabeta Bandung
Soedarso, Sp. 2006. Trilogi Seni Penciptaan
Eksistensi dan Kegunaan Seni. Institut Seni
Indonesia. Yogyakarta.
Pawan, Kumar. 1997. Teknik Tabla. Jakarta:
Pusat Kebudayaan India Jawaharlal Nehru
Jakarta.
Weintraub, Andrew N. 2012. Dangdut:
Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia.
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
https://www.geocitic.com

51

Anda mungkin juga menyukai