Suharto
Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
The purpose of this research is to know, analyze and describe the packaging
model of classical dangdut presentation form presented by Rhomantika dangdut
music group. The research method used in this research is descriptive
qualitative. Data collection techniques such as observation, questionnaires,
interviews, and documentation. The results showed the form of presentation on
the Rhomantika music group included in the type of mixed music presentation,
namely the presentation of music that combines both vocal presentation and
instrumental music. Classic dangdut music packaging model consists of two
aspects: indoor and outdoor. In the indoor packaging model, done indoors is in
the studio Rhomantika. Activities performed is to do video shooting with all
personnel and singers of the capital. In the outdoor packaging model, done
indoors is in the studio Rhomantika. Activities performed is to perform the song
in accordance with the concept of singer of the capital. Both models are
equipped with a form of presentation of good makeup, fashion, stage, lamp,
sound according to both indoor and outdoor packaging models
Jurusan Sendratasik, Kampus Sekaran Unnes ISSN 2301-6744
Gunungpati, Semarang 50229
dimana pada genre musik ini terdapat salah merupakan sebuah grup musik bergenre
satu magnet yang membuat pendengarnya dangdut yang mengedepankan kualitas
hanyut dan ikut bergoyang seiring bermusik untuk recording sehingga karya
diperdengarkannya lagu tersebut. Menurut mereka dapat dinikmati oleh seluruh
Dangdut stories : a social and musikal history masyarakat Indonesia dari kaset hasil rekaman
of Indonesia’s most popular musik, karya yang dilakukan. Grup ini tidak mengejar
Weintraub (2005:52), disebutkan bahwa musik tanggapan di acara-acara kampung seperti
dangdut merupakan pengaruh dari musik grup-grup musik dangdut lainnya, karena
India dan musik asli Indonesia. biaya penyewaan grup musik Rhomantika
yang ternilai mahal karena mencapai Rp
Weintraub (2005:67) menjelaskan
50.000.000,00. Hal itu disebabkan oleh konsep
unsur-unsur yang terkandung dalam musik
grup musik Rhomantika yang tampil dengan
dangdut adalah campuran dari musik Melayu,
tata suara, tata lighting dan tata panggung
India dan Arab yang membawa musik gambus
milik pribadi, sehingga banyak masyarakat
dan qasidah. Dengan transformasi yang
yang keberatan untuk mendatangkan grup
perlahan-lahan, musik dangdut menemukan
musik ini. Rutinitas yang dilakukan oleh grup
bentuk sesungguhnya seperti yang didengar
musik Rhomantika adalah merekam ulang
sekarang. Dilihat dari irama, nada, dan
lagu-lagu dangdut klasik dengan beberapa
hentakan kendang yang dimainkan dapat
aransemen dan bentuk penyajian yang
dilihat bahwa musik dangdut mempunyai ciri
berbeda. Selain itu, dalam merekam ulang
khas tersendiri jika dibandingkan dengan
lagu-lagu dangdut klasik tersebut, Bapak
genre musik yang lain. Jodi Akbar menyatakan
Waskito mengundang langsung beberapa
(2011:10), musik dangdut berkembang cukup
penyanyi dangdut ibu kota penyanyi asli lagu
pesat. Dilihat dari bentuk penyajian dan
dangdut klasik yang akan direkam. Seperti:
bentuk aransemen musik dangdut yang
Rita Sugiarto, Ikke Nurjanah, Caca Handika,
dimainkan dari masa ke masa terdapat
Mansyur S. dan masih banyak penyanyi lain
perbedaan. Tujuan pengembangan musik
yang tergabung dan mengikuti proses rekaman
dangdut agar lebih diminati dan digemari oleh
bersama grup musik Rhomantika.
khalayak umum. Diantaranya adalah musik
dangdut koplo, musik dangdut house, musik Grup musik Rhomantika tampil di
dangdut pop dan ada juga yang masih setia panggung indoor dan juga outdoor. Pada
dengan musik dangdut klasik atau murni. panggung indoor grup musik ini menampilkan
hasil recording sekaligus dilaksanakan
Menurut Jodi (2011:78), musik dangdut
kegiatan shooting video clip bersama seluruh
koplo mulai berkembang pada tahun 2007
pemain grup Rhomantika dan penyanyi ibu
dengan munculnya beberapa grup musik
kota, sedangkan pada panggung outdoor grup
dangdut dari Jawa Timur. Grup musik dangdut
ini ditampilkan pada acara besar.
tersebut menitikberatkan pada ritmis kendang
dan break khas pada lagu dangdut yang Tujuan utama dibentuknya grup ini
dimainkan. Berbeda dengan musik dangdut adalah untuk melestarikan musik dangdut
house dan musik dangdut pop yang telah klasik di Indonesia yang mulai tenggelam
terpengaruh oleh jenis genre musik pop dan karena banyaknya lagu-lagu dangdut baru
musik digital. Banyak masyarakat yang mulai yang mengedepankan musik dangdut house,
menggemari jenis musik dangdut yang telah sehingga dengan adanya rekaman ulang ini
dijabarkan tersebut. dimaksudkan agar masyarakat teringat
kembali dengan lagu-lagu dangdut klasik yang
Tidak semua grup musik dangdut
terdahulu dengan beberapa aransemen untuk
terpengaruh dan ikut dalam pengembangan
menambahkan kesan indah dan menarik pada
jenis musik dangdut baru seperti itu. Salah
lagu tersebut.
satunya adalah Grup Musik Rhomantika. Grup
Musik tersebut memilih musik dangdut klasik Alasan peneliti memilih bentuk
untuk tetap dilestarikan. Grup musik penyajian yang ada pada grup musik
Rhomantika merupakan sebuah kelompok Rhomantika adalah keunikan model penyajian
musik yang berada di Jalan Wonolopo Raya, musik dangdut yang dibedakan menjadi dua,
RT 02, RW 07, Mijen, Semarang yang dipimpin yaitu model penyajian pada panggung indoor
oleh Bapak Waskito. Grup musik ini dan panggung outdoor yang tentunya tidak
Ummun Nisa Sulistyaningtyas/ JURNAL SENI MUSIK (2017)
lepas dari kosep penyajian yang meliputi tata dikategorikan sebagai penelitian kualitatif,
rias, tata busana, tata panggung, tata lampu, yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
tata suara, tata urutan pmentasan dan sosial yang secara fundamental bergantung
aransemen musik seperti nada, irama, lagu, pada pengamatan terhadap manusia dalam
tempo, dinamika, harmoni dan ekspresi. Selain kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
itu, grup musik Rhomantika lebih orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
mementingkan kualitas penampilan dengan dalam peristiwanya (Moeloeng dalam
menampilkan langsung penyanyi ibu kota baik Margono, 2005 :36).
dalam acara panggung indoor maupun
Teknik pengumpulan data yang
panggung outdoor. Peneliti memilih model
digunakan peneliti diantaranya yaitu, studi
kemasan penyajian musik dangdut Grup
pustaka, observasi, wawancara, dan studi
Rhomantika, Mijen, Semarang karena belum
dokumen. Pengertian teknik pengumpulan
ada yang melakukan penelitian mengenai
data menurut Arikunto (2002:134) adalah cara-
seluk beluk bentuk penyajian dan aransemen
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
yang ada pada musik dangdut klasik
mengumpulkan mengumpulkan data, di mana
sebelumnya. Selain itu, peneliti ingin
cara tersebut menunjukan pada suatu yang
memperkenalkan bentuk penyajian dan
abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda
aransemen musik dangdut klasik sebagai
yang kasat mata, tetapi dapat dipertontonkan
musik asli Indonesia kepada para pembaca,
penggunaannya. Dalam hal pengumpulan data
khusunya pemuda yang untuk saat ini hanya
ini, penulis terjun langsung pada objek
mengenal perkembangan musik dangdut
penelitian untuk mendapatkan data yang
dalam bentuk musik dangdut koplo dan musik
valid, maka peneliti menggunakan metode
dangdut house.
sebagai: (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3)
METODE Dokumentasi.
Pendekatan yang digunakan dalam . Menurut Bogdan dan Taylor (dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumaryanto, 2002:17), pengamatan atau
Deskriptif adalah penguraian tentang observasi dapat diklasifikasikan atau
kejadian-kejadian berdasarkan data-data baik pengamatan melalui cara berperan serta dan
yang tertulis maupun tidak tertulis. Data yang tidak berperan serta. Pengamatan menurut
diperoleh (berupa kata-kata, gambar, perilaku) Moleong (dalam Sumaryanto, 2002:17) dapat
tidak dituangkan dalam bilangan atau angka, pula dibagi ke dalam pengamatan terbuka
melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang dan pengamatan tertutup. Pengamatan
memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka terbuka diketahui oleh subjek sehingga
atau frekuensi (Margono, 2005 : 39). Menurut subjek dengan sukarela memberikan
(Bog dan dan Taylor dalam Sumaryanto, kesempatan kepada pengamat untuk
2002:2), penelitian kualitatif adalah prosedur mengamati peristiwa yang terjadi dan mereka
penelitian yang menghasilkan data deskriptif menyadari bahwa ada orang lain yang sedang
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- mengamati mereka. Sebaliknya pada
orang dan perilaku yang dapat diamati. pengamatan tertutup, pengamat melakukan
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian tanpa diketahui oleh para
penelitian yang berlandaskan pada filsafat subjeknya. Untuk menjaring berbagai
postpositivisme, digunakan untuk meneliti informasi yang terkait dengan berbagai
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai permasalahan yang telah ditentukan,
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti dilakukan observasi terbuka baik secara
adalah sebagai instrumen kunci, teknik langsung maupun sumber lisan.
pengumpulan data dilakukan secara
Adapun jenis observasi yang penulis
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
gunakan dalalm penelitian ini berupa
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
observasi tidak berperan serta (non participant
kualitatif lebih menekankan makna dari pada
observation), dimana penulis tidak turut aktif
generalisasi (Sugiyono, 2011:9).
dalam kegiatan yang dijalankan oleh para
Jenis pendekatan dalam penelitian subjek, tetapi penulis cukup melakukan
bentuk penyajian musik dangdut klasik pada pengamatan saja. Observasi ini akan peneliti
Grup Rhomantika, Mijen, Semarang ini lakukan dengan ke lokasi penelitian yaitu di
Ummun Nisa Sulistyaningtyas/ JURNAL SENI MUSIK (2017)
Mijen, Kota Semarang. Melalui observasi, data penelitian kualitatif sebaiknya digunakan
yang akan diperoleh antara lain; gambaran wawancara terbuka yang para subjeknya tahu
umum bentuk penyajian musik dangdut klasik bahwa mereka sedang diwawancarai dan dapat
grup Rhomantika di Mijen, Semarang dari 2 mengetahui pula apa maksud dan tujuan
model yaitu kemasan indoor dan outdoor wawancara itu. Sedangkan wawancara riwayat
dilengkapi dengan konsep bentuk penyajian secara lisan adalah wawancara terhadap orang-
dan bentuk aransemen. orang yang pernah membuat sejarah atau
membuat karya ilmiah besar, social,
Wawancara adalah percakapan
pembangunan, perdamaian dan sebagainya.
dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh
Maksud wawancara semacam ini adalah untuk
dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
mengungkapkan riwayat hidup, pekerjaan,
yang mengajukan pertanyaan dan yang
ketekunan, kesenangannya dan lain-lain.
diwawancarakan (interviewee) yang
Wawancara terstruktur adalah wawancara
memberikan jawaban atas pertanyaan
yang pewawancaranya menetapkan sendiri
(Moleong, 2000:138). Menurut Usman,
masalah dan pertanyaan yang akan diajukan
wawancara ialah Tanya jawab lisan antara dua
dengan tujuan untuk mencari jawaban
orang atau lebih secara langsung (1996:57-58).
terhadap hipotesa kerja. Wawancara tak
Menurut Patton (1980:197) wawancara terstruktur adalah wawancara yang digunakan
dibagi sebagai berikut : (a) wawancara untuk menemukan hasil informasi yang bukan
pembicaraan informal, (b) pendekatan baku atau informasi tunggal.
menggunakan petunjuk umum wawancara, (c)
Dengan uraian jenis wawancara
wawancara baku terbuka. Jenis wawancara
tersebut, peneliti menggunakan jenis
pembicaraan informal, pertanyaan yang
wawancara terbuka dan wawancara
diajukan sangat bergantung pada spontanitas
terstruktur. Tujuan menggunakan wawancara
pewawancara dalam mengajukan pertanyaan
terbuka adalah agar responden mengetahui
pada responden. Sedangkan pendekatan
bahwa sedang diwawancara dan memahami
menggunakan petunjuk umum wawancara
maksud dan tujuan dilakukan wawancara,
mengharuskan pewawancara membuat
sehingga responden dapat memberikan
kerangka garis besar pokok-pokok yang
informasi yang sesuai dengan kebutuhan
dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara
peneliti.
berurutan. Petunjuk wawancara hanyalah
berisi petunjuk secara garis besar tentang Sebelum diadakan wawancara peneliti
proses dan isi wawancara untuk menjaga agar terlebih dahulu menyiapkan beberapa
pokok-pokok yang direncakan dapat pertanyaan agar pelaksanaannya dapat terarah
seluruhnya tercakup. Wawancara baku sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
terbuka adalah wawancara yang menggunakan Metode wawancara digunakan karena jika
seperangkat pertanyaan baku. Urutan hanya dengan menggunakan metode observasi
pertanyaan, kata-kata yang digunakan serta saja belum cukup sehingga perlu adanya
cara penyajian sama untuk semua responden. teknik lain untuk melengkapinya. Melalui
wawancara akan diperoleh data yang lebih
Pembagian unsur wawancara
spesifik dan akurat atau khusus sesuai dengan
dikemukakan pula oleh Guba dan Lincoln
tujuan penelitian. Dalam melakukan
(1981:160-170) yaitu (a) wawancara oleh tim
wawancara peneliti menggunakan pedoman
atau panel, (b) wawancara tertutup dan
wawancara untuk memperoleh data dari
terbuka, (c) wawancara riwayat secara lisan,
responden. Untuk memperoleh data yang
dan (d) wawancara terstruktur dan tak
diperlukan, penulis akan mewawancarai
terstruktur. Wawancara oleh tim berarti
berbagai pihak yang akan memberi informasi-
wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu
informasi berkaitan dengan penelitian ini.
orang, tetapi oleh dua orang atau lebih
Pihak-pihak yang akan diwawancarai adalah
terhadap seseorang yang diwawancarai.
pengelola, para penyaji, vokalis, backing vocal,
Wawancara tertutup biasanya responden tidak
penata artistik baik dari tata rias, tata lampu,
mengetahui bahwa mereka sedang
tata busana, tata suara maupun tata panggung.
diwawancara. Cara demikian tidak tepat jika
digunakan dalam penelitian kulatiatif yang Dilihat dari sumber data, bahan
biasanya berpandangan terbuka. Jadi, dalam tambahan yang berasal dari sumber tertulis
Ummun Nisa Sulistyaningtyas/ JURNAL SENI MUSIK (2017)
dapat dibagi atas sumber yang berasal dari pendengar musik dangdut klasik, untuk dapat
buku atau majalah ilmiah, arsip, dokumen mewakili berbagai macam warna kehidupan
pribadi, dan dokumen resmi (Sumaryanto, seperti senang, sedih, miskin, kaya, sehat,
2007:100). Dokumen merupakan catatan duka dan lara.
peristiwa yang sudah berlalu. Teknik studi
Dalam wawancara bersama Bapak
dokumen adalah teknik pengumpulan data
Waskito (pendiri grup Musik Rhomantika)
yang berhubungan dengan dokumen, baik
yang berusia 45 tahun, awal berdirinya grup
dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat
musik Rhomantika adalah adanya keinginan
resmi, maupun catatan harian dan
beliau untuk membuat grup musik dangdut
semacamnya baik yang diterbitkan, maupun
yang dalam penyajiannya hanya memainkan
yang tidak diterbitkan (Ali, 1985:41). Dokumen
lagu-lagu yang bernuansa dangdut klasik.
bias berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
Keinginan tersebut semakin kuat dengan
karya momumental dari seseorang, bias
adanya sebuah niat untuk melestarikan musik
berbentuk catatan harian, foto, gambar, dan
dangdut klasik sebagai musik original
sejarah kehidupan (Sugiyono, 2008:240).
Indonesia. Dalam mendirikan sebuah grup
Dalam hal ini, studi dokumen dilakukan
musik perlu adanya pemain dan penyanyi,
dengan mengumpulkan data seperti; dokumen
sehingga beliau melakukan perekrutan
foto, surat kabar, serta data-data lain berkaitan
anggota dengan mengadakan audisi pada
dengan bentuk penyajian musik dangdut
bulan September tahun 2013. Kemudian beliau
klasik pada grup musik Rhomantika, Mijen,
mengumpulkan beberapa musisi serta
Semarang. Hasil dari dokumen-dokumen
penyanyi yang berkompeten dalam musik
tersebut selanjutnya di organisasi sedemikian
dangdut klasik untuk mengikuti audisi. Audisi
rupa hingga menjadi data yang membantu
ini dilakukan untuk dapat menyeleksi pemain
melengkapi hasil observasi dan wawancara . musik dan penyanyi yang tidak hanya
berkompeten dalam musik dangdut klasik,
namun mencari keselarasan dan harmonisasi
HASIL DAN PEMBAHASAN grup agar terjalin ikatan emosional antar
Penelitian dilakukan selama satu pemain dan ada rasa saling memiliki sebagai
bulan, pengumpulan data diperoleh dengan sebuah tim. Dalam jangka waktu setahun grup
observasi yang dilakukan pada bulan ini tidak memiliki nama dengan alasan agar
Februari 2017. Kemudian dilanjutkan musisi yang tereliminasi tidak dapat
dokumentasi dan wawancara pada bulan mengklaim dirinya sebagai jebolan grup musik
maret sampai April tahun 2017. Objek ini.
penelitian adalah grup music Rhomantika, Pada September 2013 hingga
Mijen, Semarang. Pengumpulan data pada September 2014, grup musik ini belum
penelitian ini diperoleh menggunakan ditampilkan di luar studio, karena menurut
instrumen dan pedoman baik observasi, pendiri belum layak ditampilkan jika
wawancara maupun dokumentasi. kemampuan dan teknik para anggota grup
Grup Musik Rhomantika merupakan tidak diasah terlebih dahulu. Maka kegiatan
sebuah grup musik dangdut klasik yang berada mereka dalam jangka waktu setahun sebelum
di Jalan Wonolopo Raya, RT 02, RW 07, grup Rhomantika diresmikan adalah berlatih
Kecamatan Mijen, Kota Semarang didirikan dan mengasah teknik permainan musik
pada bulan September tahun 2014 dibawah dangdut klasik yang diasuh langsung oleh
pimpinan Bapak Waskito. Nama Rhomantika pendiri, Bapak Waskito. Pada tahun 2014 grup
dipilih atas izin dan rekomendasi dari Rhoma musik Rhomantika resmi didirikan dengan
Irama yang diambil dari salah satu judul lagu jumlah 18 personil yang terdiri dari 4 pemain
dangdut klasik milik beliau yang berjudul alat musik tiup yaitu 1 pemain trombone, 1
“Rhomantika”. Pemilihan nama “Rhomantika” pemain trumpet, 1 pemain saxophone tenor
tersebut memiliki arti warna sari kehidupan. dan 1 pemain saxophone alto. Terdapat 4
Diharapkan dengan adanya musik dangdut backing vocal, 1 pemain bass, 1 pemain
klasik yang memberikan sajian nada dan lirik kendang, 1 pemain drum,1 pemain tamborin,1
yang berisi kehidupan sehari-hari akan pemain mandolin, 1 pemain gitar rhythm, 1
menjadi sebuah gambaran bagi para pemain gitar melodi, 1 pemain suling dan 2
Ummun Nisa Sulistyaningtyas/ JURNAL SENI MUSIK (2017)
agar lebih terkesan glamour. Pemilihan gaun semua instrumen sudah melakukan recording,
untuk musik dangdut klasik cenderung penata suara melakukan mixing agar hasil
panjang, kain berkilau, terkesan mewah pada rekaman terdengar balance. Kemudian pemilik
bagian atas dengan adanya payet dan manik- grup music Rhomantika melakukan negosiasi
manik sesuai dengan karakter penyanyi. dengan penyanyi ibu kota untuk melakukan
Penampilan penyanyi dan backing vokal take vocal. Setelah waktu ditentukan, penyanyi
terlihat lebih lengkap dengan tambahan tersebut menuju ke studio Rhomantika untuk
aksesoris headpiece (hiasan yang digunakan melakukan take vocal sesuai dengan lagu-lagu
pada bagian kepala, baik untuk wanita yang telah ditentukan sebelumnya.
berhijab maupun tidak berhijab) dan obi
Pada panggung outdoor bagian awal
(sabuk dibagian perut atau pinggang) serta
pertunjukan musik dangdut klasik oleh grup
penggunaan sepatu ber hak tinggi agar terlihat
musik Rhomantika, yang pertama dilakukan
lebih cantik. Pada tata busana personil pria
adalah memanjatkan do’a secara bersama-
menggunakan kemeja, celana dan sepatu
sama antara owner, musisi serta penyanyi
pantovel ditambah dengan aksesoris dasi dan
untuk kesuksesan dan kelancaran pementasan
slayer sesuai karakter pemain.
yang dipimpin pendiri grup Musik
Tata lampu model kemasan bentuk Rhomantika, Bapak Waskito.Setelah
penyajian baik indoor maupun outdoor tidak melakukan do’a bersama para musisi langsung
ada perbedaan. Tata lampu pada grup Musik memegang alat Musik masing masing yang
Rhomantika menggunakan beberapa buah akan dimainkan dan memasuki arena
lampu yang telah dipasang di panggung agar pementasan. Sebagai awal pertunjukan grup
setiap penampilan baik pemain maupun musik Rhomantika memainkan sebuah musik
penyanyi dapat terlihat dengan jelas. dangdut klasik tanpa menyanyikan lagu yang
Permainan tata lampu disesuaikan dengan biasa disebut dengan instrumenal. Bagian ini
lagu yang sedang ditampilkan. Semua alat tata digunakan oleh soundman untuk memastikan
lampu yang digunakan sangat menunjang kembali keseimbangan suara yang dihasilkan
penampilan grup Musik Rhomantika. Adapun antar instrumen.
alat tata lampu yang digunakan adalah Mixer
Bagian inti pertunjukan pada
Avolites Pearl Tiger, DMX Disco 250, Lampu 10
penyajian indoor, bagian inti pertunjukan
moving head beam 230, 18 par led, 10 par can
musik dangdut klasik oleh Grup Musik
64, 4 freshnel. Kesulitan dalam mengatur tata
Rhomantika dilaksanakan di studio
lampu pada grup musik Rhomantika adalah
Rhomantika. Seluruh pemain baik instrumen
menyesuaikan lampu dengan konsep lagu
maupun backing vocal dikumpulkan untuk
yang ditampilkan, sehingga pada bagian tata
melakukan cek sound sembari menunggu
lampu harus memahami dan maksud lagu
penyanyi ibu kota selesai dalam melakukan
terlebih dahulu agar isi dan konsep lagu dapat
persiapan sebelum shooting video klip
tersampaikan dengan baik oleh penonton.
dimulai. Pada kegiatan shooting video klip
Sajian dalam pementasan musik pemain dan penyanyi hanya melakukan
dangdut klasik oleh grup musik Rhomantika gerakan dengan penuh ekspresi tanpa
memiliki beberapa bagian pementasan mulai memainkan secara langsung alat music
dari bagian awal pertunjukan, bagian inti tersebut. Hal itu juga dilakukan oleh penyanyi
pertunjukan dan bagian akhir pertunjukan ibu kota dengan hanya membuka mulut dan
baik pada panggung indoor maupun outdoor. berekspresi tanpa mengeluarkan suara indah
Bagian awal pada panggung indoor bagian disesuaikan dengan lagu pada rekaman yang
awal kegiatan yang dilakukan adalah recording telah dilakukan sebelumnya. Shooting video
instrumen satu persatu. Diawali dengan record klip dilakukan sebanyak 2x pengulangan.
instrumen gitar rhythm dan keyboard rhythm, Pada bagian awal, shooting dilakukan dengan
diikuti dengan alat musik perkusi dalam hal hanya menggunakan kamera depan, setelah
ini adalah kendang tak dan dut, tamborin dan satu lagu selesai dilanjutkan dengan
drum. Setelah itu kegiatan record dilanjutkan menggunakan kamera tangan yang langsung
dengan instrumen melodi dan pengisi atau menjurus pada setiap pemain pada grup
filler seperti trombone, saxophone alto, gitar music Rhomantika.
melodi, mandolin, bass, saxophone tenor,
trumpet dan suara backing vocal. Setelah
Ummun Nisa Sulistyaningtyas/ JURNAL SENI MUSIK (2017)
Irama. Instrumen dangdut klasik pada grup Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa.
musik Rhomantika lebih komplit dengan Jakarta: PN Balai Pustaka.
adanya 14 alat musik. Tata panggung dangdut Masunah, J dan Nara Wati. 2003. Seni dan
klasik pada grup musik Rhomantika Pendidikan Seni (Sebuah
menggunakan panggung terbuka sesuai Bungarampai). Bandung:
permintaan panitia penyelenggara dan P4ST UPI.
panggung tertutup yang berada di Studio
Rhomantika. Waktu pertunjukan dangdut Miles & Huberman. 2007. Analisis Data
klasik pada grup musik Rhomantika adalah Kualitatif Terjemahan Tjetjep Rohendi
pagi, siang dan malam hari sesuai permintaan Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia
panitia. Tata rias dangdut klasik pada grup Press.
musik Rhomantika dibedakan antara pria dan Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian
wanita karena pria lebih simple dibandingkan Kualitatif. Bandung: PT Remaja
wanita. Tata busana dangdut klasik pada grup Rosdakarya.
musik Rhomantika wanita menggunakan gaun Mugiarto, Sal. 1995. Cakrawala Pertunjukan
panjang dan sepatu hak tinggi, sedangkan Budaya Mengkaji Batas-batas Arti
pada pria menggunakan kemeja, celana, slayer Pertunjukan. Yogyakarta: Jurnal
dan sepatu. Tata suara dan tata lampu dangdut MSPI.
klasik pada grup musik Rhomantika difasilitasi Nasution. 1988. Metode Penelitian Naturalistik
dengan alat yang berkualitas dengan tujuan Kualitatif. Bandung: Tarsito.
agar pertunjukan dapat berjalan dengan baik Patton, Michael Quinn. 1987. Qualitative
dan penonton dapat menangkap konsep lagu Evaluation Methods. Beverly Hills:
dangdut klasik yang dimainkan. Sage Publications.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa
UCAPAN TERIMA KASIH Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Ucapan terima kasih penulis
Riyanto, Yatim. 1996. Metodologi Penelitian
sampaikan kepada Bapak Drs. Moh.
Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar.
Muttaqin,M.Hum. yang telah membimbing
Surabaya: SIC.
serta selaku ketua jurusan yang membantu
Sedyawati, Edi. 1980. Pertumbuhan Seni
mempermudah segala administrasi.
Pertunjukan. Jakarta: Pustaka Sinar
Kemudian kepada Grup Musik Rhomantika,
Harapan.
terkhusus Pak Waskito yang telah bersedia
Soedarsono, R.M. 2002. Seni Pertunjukan
membimbing penulis dalam melakukan
Indonesia di Era-Globalisasi.
penelitian. Kepada orangtua dan orang
Yogyakarta: Gajah Mada University
terdekat yang senantiasa memberi doa restu
Press.
serta dukungan yang tiada hentinya hingga
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
skripsi ini terselesaikan. Terima kasih.
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumaryanto, Totok. 2002. Paparan
Perkuliahan Mahasiswa Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Pengajaran. Semarang: Sendratasik
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Unnes.
Yogyakarta: Kanisius. Susetyo, Bagus. 2007. Pengkajian Seni
--------------------. 1992. Wawasan Seni. Pertunjukan Indonesia.Semarang:
Semarang: IKIP Semarang Press. Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif : dan Seni.
Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan M. Muttaqin. 2006. Musik Dangdut dan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Keberadannya di Masyarakat : Tinjauan
Jakarta : Kencana. dari segi Sejarah dan Perkembangannya.
Edmund Prier, Karl. 2009. Kamus Musik. Harmonia: Jurnal of Arts Research and
Yogyakarta: Rejeki. Education. Volume : 3 . No : 45-53
Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. A Romadhon. 2013. Musik Dangdut di Grup
Jakarta: Sinar Harapan. Baladika Semarang dalam Konteks
Perubahan Sosial Budaya. Catharsis :
Ummun Nisa Sulistyaningtyas/ JURNAL SENI MUSIK (2017)