Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI

UNIVERSITAS BANI SALEH

PAPER

DWINITA ALAITUSSYAM
2302123230427

PROGAM STUDI NERS


FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS BANI SALEH

2023
LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI

A. Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan ikatan kimia yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi,
membangun serta memelihara jaringan dan proses kehidupan (Ping et al., 2023). Nutrisi
diartikan sebagai ilmu ten tang pangan, zat gizi dan zat lain yang dikandungnya dan
tindakannya di dalam tubuh termasuk pencernaan, penyerapan, metabolisme dan
ekskresi. Nutrisi mencakup dimensi fisiologis, sosial, psikologis, dan ekonomi (National
Council of Education Research and Training, 2023).
Definisi nutrisi diatas dapat disimpulkan yaitu ikatan kimia yang dibutuhkan tubuh
sebagai proses kehidupan dan mencakup berbagai dimensi, seperti dimensi fisiologis,
sosial, psikologis dan ekonomi.
B. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dankelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker,
Anoreksia Nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan
tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
a. Berat badan 10-20% dibawah normal
b. Tinggi badan dibawah ideal
c. Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standard
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e. Adanya penurunan albumin serum
Kemungkinan penyebab:
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker.
b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan
c. 3)Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
d. Nafsu makan menurun
2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebihan.
Tanda klinis :
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
b. Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada Wanita
d. Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
a. Perubahan pola makan
b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
3. Obesitas
Obesitas adalah suatu kondisi dimana berat badan meningkat melebihi 20% dari
batas berat badan normal seseorang. Status nutrisi pada obesitas melebihi kebutuhan
metabolik akibat asupan kalori yang berlebihan dibandingkan kebutuhan normal dan
berkurangnya dalam penggunaan kalori (Dartiwen et al., 2020).
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan
asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa,
konjungtiva dan lain-lain.
a. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut:
1) PCM/PEM ringan: BB < 80% BB Normal sesuai umur.
2) PCM/ PEM sedang : BB 50 % BB Normal sesuai umur s/d 80% BB
Normal.
3) PCM/PEM berat : BB < 60% BB Normal sesuai umur.
b. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi ketika
sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat seperti retardasi mental,
kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh, depigmentasi
kulit, dermatitis.
5. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
6. Diabetes melitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
7. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini,penyakit jantung
koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidupyang tidak sehat,
obesitas dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.
9. Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan.
C. Komponen Nutrisi
Workers (2015) dan menyebutkan nutrisi dibagi menjadi tiga kategori besar, yaitu
makronutrien, mikronutrien dan air. Makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein dan
lemak. Sedangkan mikronutrien yaitu vitamin dan mineral (Savitri, 2022).
1. Makronutrien
a. Karbohidrat
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O).
Fungsi Karbohidrat
1) Sumber Energi sebagai fungsi utama. Karbohidrat merupakan sumber
energi utama bagi seluruh penduduk dunia karena relatif terjangkau dan
mudah didapatkan. Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 Kkal.
Keberadaan karbohidrat di dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah
sebagai glukosa, sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai
glikogen, dan sebagian lagi sisanya diubah menjadi lemak untuk kemudian
disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Kegemukan
adalah salah satu akibat dari terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat.
2) Sebagai pemberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida dan
disakarida.
3) Sebagai penghemat protein. Bila kebutuhan karbohidrat makanan tidak
mencukupi, maka protein akan digunakan sebagai cadangan makanan untuk
memenuhi kebutuhan energi dan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Hal ini berlaku sebaliknya, jika kebutuhan karbohidrat
tercukupi, maka protein hanya akan menjalankan fungsi utamanya sebagai
zat pembangun.
4) Sebagai pengatur metabolism lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna yang dapat menghasilkan bahan-bahan
keton yang dapat berbahaya.
5) Membantu pengeluaran feses. Karbohidrat dapat membantu proses
pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, hal ini didapat dari
selulosa dalam serat makanan yang berfungsi mengatur peristaltik usus.
Serat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus
besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan
kolesterol tinggiLaktosa yang terdapat pada susu dapat membantu
penyerapan kalsium. Keberadaannya yang tinggal lebih lama dalam saluran
cerna memberikan keuntungan karena menyebabkan pertumbuhan bakteri
baik.
Jenis-jenis Karbohidrat
1) Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari monosakarida dan disakarida.
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1
gugus cincin. Contohnya glukosa (misalnya buah buahan, sayuran, sirup
jagung), fruktosa (misalnya buah buahan dan madu), dan galaktosa (sebagai
hasil proses pencernaan laktosa dalam tubuh).
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh
manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul disakarida akan
terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida. Contoh disakarida yang
umum digunakan dalam konsumsi sehari-hari adalah sukrosa yang
terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan fruktosa dan juga laktosa
yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa & galaktosa. Di dalam
produk pangan, sukrosa merupakan pembentuk hampir 99% dari gula pasir
yang biasa digunakan dalam konsumsi sehari-hari sedangkan laktosa
merupakan karbohidrat yang banyak terdapat di dalam susu sapi.
2) Kompleks
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh
hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarisa terutama glukosa. Di
dalam ilmu gizi, jenis karbohidrat kompleks yang merupakan sumber utama
bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh manusia adalah pati (starch).
Pati i yang juga merupakan simpanan energi di dalam sel-sel tumbuhan ini
berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik. Di alam, pati banyak
terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah
atau kacang hijau dan banyak juga terkandung di dalam berbagai jenis
umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi. Di dalam berbagai produk
pangan, pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa
yaitu amilosa (amylose) dan amilopektin (amylopectin). Komposisi
kandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk
pangan dimana produk pangan yang memiliki kandungan amilopektin
tinggi akan semakin mudah untuk dicerna.
Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan karbohidrat dimulai dimulut dengan bantuan enzim
amilase,dilambung pencernaannya tidak ada, proses selanjutnya diusus halus,
dimana karbohidrat dicerna dengan bantuan enzim maltase, sukrase dan laktase.
Hasil akhir pencernaan karbohidrat ini meliputi glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Sisa-sisa karbohidrat yang tidak dicerna, didalam usus besar
mengalami fermentasi. Makanan pokok manusia sebagian besar merupakan
karbohidrat, contohnya nasi, jagung, umbi-umbian, pasta, roti, sagu, mie.
b. Protein
Protein adalah makanan pembentuk tubuh dan dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan, pemeliharaan dan perbaikan jaringan,
produksi enzim metabolisme dan pencernaan, serta pembentukan hormon
tertentu serta seluruh sel dan jaringan (Workers, 2015). Protein adalah molekul
makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta.
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain
dalam ikatan peptide.
Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen. Beberapa asam amino disamping itu juga mengandung unsur-unsur
fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Sedangkan unsur nitrogen adalah unsur
utama protein, karena terdapat didalam semua protein akan tetapi tidak terdapat
didalam karbohidrat dan lemak.
Fungsi Protein
1) Dalam albumin berperan dalam keseimbangan cairan yaitu dengan
meningkatkan tekanan osmotic koloid serta keseimbangan asam basa.
2) Perubahan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon.
4) Sumber energi disamping karbohidrat dan lemak (lipid).
5) Dalam bentuk kromosom protein berperan sebagai tempat menyimpan dan
meneruskan sifat sifat keturunan.
Sumber Protein
1) Protein hewani, yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging,
telur, hati, udang, kerang, ayam, dan sebagainya.
2) Protein nabati, yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung,
kacang-kacangan, dan sebagainya.
Pencernaan Protein
Jika ada makanan yang mengandung protein masuk ke lambung, maka akan
menstimulasi produksi peptinogen oleh sel utama (chief cell ) lambung.
Pepsinogen dengan bantuan HCl diaktifkan dengan cepat menjadi pepsin pada
pH di bawah 5,0 dan akan efektif pada pH 2,0. Produksi pepsinogen di
pengaruhi oleh adanya hormon asetilkolin, gastrin, dan sekretin selama ada
makanan dan kerjanya di hambat oleh keadaaan alkali seperti pada keadaan
keasman di usus. Pepsin mengubah protein menjadi polipeptida, yaitu
albuminosa dan pepton. Di susus, albuminosa dan pepton akan di ubah
menjadi asam amino dengan bantuan enzin tripsin dan pancreas.
c. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang menghasilkan jumlah
kalori lebih besar dari pada karbohidrat dan protein.
Jenis Lemak
1) Lemak murni, yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol. Asam
lemak bebas dapat dengan mudah menembus membrane sel melalui proses
difusi.
2) Lemak yang berikatan dengan unsur lain seperti fosfolipid merupakan
senyawa ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid (senyawa ikatan
lemak dengan glikogen), serta lipoprotein (senyawa antara lipid dan
protein).
Fungsi Lemak
1) Sebagai sumber energi, memberikan kalori dimana dalam 1 gr lemak pada
peristiwa oksidasi akan menghasilkan kalori sebanyak 9 kkal.
2) Melarut vitamin sehingga dapat di serap oleh usus.
3) Untuk aktivitas enzim seperti enzim fosfolipid
4) Penyusun hormon seperti biosintesis hormon teroid.
Sumber lemak
Sumber lemak berasal dari nabati dan hewani, lemak nabati mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti pada kacang kacanagan, kelapa, dan
lain lain. Sedangkan lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh
dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain lain.
Takaran Lemak
Lemak memberikan energi dalam jumlah besar bagi tubuh yaitu 1 g lemak
menghasilkan lebih dari 9 kkal. Asupan lemak harian tidak boleh melebihi 30%
dari total kilokalori. Asupan lemak jenuh sebaiknya 10% atau kurang dari total
asupan lemak per hari. Sedangkan asupan kolesterol tidak boleh melebihi 300
mg.
Pencernaan Lemak
Pencernaan lemak di mulai di mulut dengan bantuuan enzim lipase saliva
yang di hasilkan di sublingual, kemudian di lambung dan duodenum dengan
bantuan enzim lipase yang di hasilkan oleh pancreas. Enzim lipase di aktivkan
oleh adanya garam empedu yang masuk ke duo denum. Lemak di cerna menjadi
asam lemak, monogsiklerida, dan kolesterol dengan bantuan garam garam
empedu dan lipase lalu di serap ke darah menuju hati.
Absorbsi Lemak
Sekitar 80 gr/ hari lemak diabsorbsi dalam usus khususnya di duodenum
melalui mekanisme difusi pasif. Asam lemak dengan rantai pendek ( terdiri atas
10 - 12 atom karbon) masuk ke jaringan kapiler dan selanjutnya di bawa ke vena
porta hepatika sebagai asam lemak bebas. Sedangkan asam lemak dengan rantai
panjang (Lebih dari 12 atom karbon) di sintesis kembali menjadi tridliserida,
kemudian bergabung bersama liprotein, kolerol, dan fosfolipid membentuk
silomikron selanjutnya akan di absorbsi oleh lakteal dari villi. Dari lakteal
kemudian masuk ke sirkulasi limfatik dan selanjutnya masuk ke sirkulasi darah
Metabolisme lemak
Metabolisme lemak teriadi di hati. ketika lemak diabsorbsi di usus halus
atau di lepaskan dari jaringan adiposa, gliserol, yang merupakan bagian dari
lemak di pecah menjadi piruvat, asam lemak, dan komponen lemak
lainnya.Ketika terjadi penurunan gula darah, dimana cadangan karbohidrat dan
protein menurun, maka lemak di ubah menjadi glukosa. Pada kondisi tertentu
oksidasi lemak menjadi tidak sempurna dan menghasilkan keton dalam darah
lebih cepat dari yang diutuhkan sel untuk sumber energi maka terjadi ketosis.
Karena keton berupa asam maka dapat mengakibatkan asidosis metabolik
dimana pH darah menjadi turun. Pada kondisi ini pernafasan pasien menjadi
cepat untuk membuang lebih banyak ion hydrogen. Kondisi ketosis merupakan
keadaan kegawatan dimana orang yang mengalami keracunan dan menurunnya
kesadaran sehingga dapat mengalami kematian.
Jika dalam makanan terdapat kelebihan lemak dalam tubuh akan disimpan
dan akan di pergunakan sebagai:
1) Cadangan energi atau tenaga
2) Bantalan alat alat tubuh seperti ginjal dan bola mata
3) Mempertahankan panas tubuh karena lemak sebagai penghambat panas
(konduktor yang buruk)
4) Perlindungan tubuh terhadap trauma dan zat kimia yang berbahaya
5) Pembentuk postur tubuh seperti orang yang terlihat gemuk atau kurus
karena adanya lemak.
2. Mikronutrien
a. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen,
oksigen, dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil agar metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan
normal. Jenis nutrien ini merupakan zat-zat organik yang dalam jumlah kecil
ditemukan pada berbagai macam makanan. Vitamin tidak dapat digunakan
untuk menghasilkan energi.
Klasifikasi Vitamin
1) Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. Vitamin
larut-lemak dalam takaran yang besar akan berbahaya bagi tubuh karena
jenis vitamin ini tidak dapat diekskresikan keluar dan akan tersimpan di
dalam tubuh.
a) Vitamin A atau Retinol
Sifat vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali.
Tetapi mempunyai sifat yang mudah teroksidasi oleh udara dan akan
rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar dan lemak
yang sudah tengik. Fungsi vitamin A sebagai daya penglihatan malam,
memeprtahankan jaringan epitel dan membran mukosa, pertumbukan
gigi dan tulang yang normal.
Kelebihan vitamin A mengakibatkan: osteoporosis, cacat lahir,
toksisitas hati (keracunan hati), kesulitan melahirkan, kelahiran
prematur. Pada kekurangan vitamin A dapat menyebabkan: gangguan
penglihatan (Xeropthalmia), kerusakan jaringan epitel, gangguan
pertumbuhan, daya tahan tubuh yang rendah.
b) Vitamin D
Vitamin D tergolong vitamin yang mudah larut dalam lemak dan
merupakan prahormon jenis sterol. Vitamin D terdiri dari dua jenis,
yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) biasanya terdapat dalam steroid
tanaman dan vitamin D3 (kholekalsiferol) terdapat pada hewan.
Ergokalsiferol biasanya terdapat dalam steroid tanaman, sedangkan
kholekalsiferol terdapat pada hewan.
Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-
sama dengan parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor sangat
diperlukan pada proses-proses biologik. Kalsium penting untuk
kontraksi otot, transmisi impul syaraf, pembekuan darah dan struktur
membran. Vitamin D juga berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim,
seperti lipase dan ATP-ase. Kalsium dan Fosfor serum pada kadar
tertentu penting untuk mineralisasi tulang secara normal. Sumber
Vitamin D paparan kulit terhadap sinar ultraviolet pada cahaya
matahari. telur, mentega, minyak dari ikan Cod, dan sebagainya.
Defisiensi Vitamin D dapat menyebabkan Rakhitis, Osteomalasia,
penebalan dan pembengkakan persendian. Penyakit lain yang
ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D adalah gigi akan lebih mudah
rusak, otot mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal
yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X. sedangkan
dampak dan akibat kelebihan vitamin D bisa meningkatkan resiko
keracunan bahkan resiko kematian. Overdosis terhadap penggunaan
vitamin D memiliki efek samping yang belum banyak diketahui.
Seperti kelemahan otot, sakit kepala, tuli, kehilangan nafsu makan,
mual, kelelahan, muntah, nyeri tulang, rasa haus dan tekanan darah
tinggi.
c) Vitamin E
Vitamin E larut dalam lemak. Vitamin E rusak apabila bersentuhan
dengan minyak tengik, timah dan besi. Sifat vitamin E yang larut dalam
lemak, membuat vitamin E tidak rusak karena pemasakan dengan air.
Sumber vitamin E yaitu minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur,
mentega, susu, daging, alpukat, biji bunga matahari, tomat, dan
terutama dari tauge. Minyak kelapa dan zaitun mengandung sedikit
vitamin E.
Fungsi vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam
lemak dan mudah dan mudah memberikan hidrogen dalam guggus
hidroksil pada struktur cincin ke radikal bebas. Vitamin E di dalam
fosdolipida membran sel memegang peran biologik utama dalam
melindungi asam lemak jenuh ganda dan komponen membran sel lain
dari oksidasi radikal bebas. Vitamin E mungkin mempunyai fungsi lain
vang tidak berkaitan dengan fungsi sebagai antioksidan, yaitu fungsi
struktural dalam memelihara integritas membran sel, sintesis DNA,
merangsang reaksi kekebalan, mencegah penyakit jantung koroner,
mencegah keguguran dan sterilisasi, mencegah gangguan menstruasi.
Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis
eritrosit yang dapat diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E.
Akibat lain adalah sindroma neurologik sehingga terjadi fungsi tidak
normal pada sumsum tulang belakang dan retina tanda-tandanya
kehilangan koordinasi dan refleks otot, adalah serta gangguan
penglihatan dan berbicara. Kesemutan pada kaki, sering kali juga
disebabkan karena kurangnya pemenuhan vitamin E. Adapun
menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menyebabkan
keracunan. Namun, akibatnya tidak terlalu merugikan seperti halnya
dengan kelebihan vitamin A, gangguan pada saluran pencernaan terjadi
bila memakan lebih dari 600 mg sehari, dosis tinggi juga dapat
mengakibatkan efek obat antikoagulan yang digunakan untuk
mencegah penggumpalan darah.
d) Vitamin K
Fungsi vitamin K adalah dalam pembekuan darah. Sumber utama
vitamin K adalah hati, sayuran daun yang berwarna hijau, kacang
buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun-daunan
semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan makanan lain yang
mengandung vitamin K dalam jumlah yang lebih kecil adalah susu,
daging, telur, buah-buahan, dan sayuran lain. Sumber penting vitamin
K lain adalah flora bakteri dalam usus halus (jejunum dan ileum).
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat
menggumpal, sehingga bila ada luka atau pada operasi terjadi
perdarahan. Kekurangan terjadi bila ada gangguan arsorbsi lemak.
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalam
bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala
kelebihan vitamin K adalah hemolisis sel darah merah, sakit kuning
dan kerusakan pada otak.
2) Vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks dan
vitamin C, vitamin yang larut-air dapat diekskresikan kedalam urine
sehingga takaran yang besar tidak membahayakan kesehatan.
a) Vitamin B
Vitamin B kompleks dibedakan menjadi 8 jenis vitamin yaitu:
i. Vitamin B1 (Tiamin), sumber berasal dari nasi, roti, sereal,
tepung terigu, makanan laut seperti udang, kepiting atau kerang.
Memiliki fungsi yaitu mengubah zat karbohidrat dalam
makanan menjadi energi. Kekurangan vitamin B1 yang berat
menyebabkan beri-beri ditandai dengan kelainan saraf, otak dan
jantung.
ii. Vitamin B2 (Riboflavin), sumber berasal dari susu, keju, ayam,
brokoli, bayam, jamur. Memiliki fungsi yaitu menjaga
kesehatan mata dan kulit. Gejala kekurangan vitamin B2 adalah
kepekaan terhadap cahaya berkurang, sudut bibir pecah-pecah,
muncul gangguan kulit di sekitar hidung dan bibir.
iii. Vitamin B3 (Niasin), sumber berasal dari padi-padian, kacang-
kacangan, daging sapi, jamur. Memiliki fungsi yaitu ntuk
kesehatan kulit, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki
sistem pencernaan serta membantu mengubah makanan menjadi
energi. Gejala dan tanda kekurangan vitamin B3 adalah kulit
gampang rusak, lidah jadi licin, mudah terserang diare atau
sering bingung.
iv. Vitamin B5 (Pantothenic Acid), sumber berasal dari ayam, ikan
sarden, alpukat, semangka. Memiliki fungsi yaitu bersama-sama
dengan jenis vitamin B lainnya, vitamin B5 berguna dalam
proses pemecahan lemak, protein, karbohidrat menjadi energi.
Manfaat lainnya adalah pembentukan sel darah merah dan
membuat vitamin D.
v. Vitamin B6 (Piridoksin), sumber berasal dari daging unggas,
ikan, sapi, kentang, tomat, pisang, buah yang berwarna ungu
dan sayuran hijau. Memiliki fungsi yaitu diperlukan dalam
proses asam amino dan lemak. Kelebihan konsumsi vitamin B6
dapat menyebabkan kerusakan saraf secara permanen.
Kekurangan vitamin B6 pada bayi dapat menyebabkan kejang
dan anemia sedangkan pada dewasa akan timbul dermatitis,
kerusakan saraf (neuropati) dan kebingungan.
vi. Vitamin B7 (Biotin), sumber berasal dari daging ikan salmon,
telur, susu, sereal, pisang dan kacang tanah. Memiliki fungsi
yaitu membantu dalam proses pemecahan lemak, protein
menjadi energi yang akan digunakan oleh tubuh.
vii. Vitamin B9 (Folat), sumber berasal dari susu dan produk olahan
susu, bit, hati, melon dan sayuran berdaun hijau. Memiliki
fungsi yaitu bertugas agar sel-sel pada tubuh berkembang
dengan benar, membentuk sel darah merah dan mencegah
kerusakan saraf pada janin. Gejala dan tanda kekurangan
vitamin B9 menghasilkan anemia makrositik, dan peningkatan
kadar homocysteine. Kekurangan pada wanita hamil dapat
menyebabkan bayi lahir.
viii. Vitamin B12 (Kobalamin), sumber berasal dari daging sapi,
daging ikan, hati, telur, susu, kedelai dan rumput laut. Memiliki
fungsi yaitu mengubah karbohidrat, protein dan lemak menjadi
energi, menjaga sel darah merah tetap sehat, melindungi sel
saraf, mencegah penyakit jantung, dan mencegah penyusutan
otak yang dapat menyebabkan daya ingat menurun. Gejala dan
tanda kekurangan vitamin B12 meliputi gangguan sistem saraf,
menurunkan daya ingat, mudah bingung dan murung, mudah
mengalami delusi (berkhayal), lelah, hilang keseimbangan,
refleks menurun, mati rasa, menimbulkan gangguan
pendengaran, menyebabkan gejala anemia, hilang nafsu makan,
diare, menimbulkan gangguan pembentukan sel saraf,
mengakibatkan kerusakan sistem saraf cacat.
b) Vitamin C
Sumber vitamin C berasal dari sayur-sayuran seperti brokoli,
kembang kol, kubis, dan paprika merah,cabai rawit, bayam mentah,
sawi, seledri dan mentimum. Buah yang banyak vitamin C antara
lain pepaya, stroberi, jeruk dan kiwi, jambu biji, kelengkeng, melon,
anggur, mangga, nanas, pisang dan alpukat.
Sifat Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air.
Dalam keadaan kering, vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan
larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara
(oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan
kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan
alkali tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah
vitamin yang paling labil.
Akibat kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi
berdarah, mudah memar, lambat sembuh, anemia, otot dan sendi.
Fungsi Vitamin C sebagai berikut:
i. Sintesis kolagen, fungsi vitamin C banyak berkaitan dengan
pembentukan kolagen. Vitamin C diperlukan untuk hidroksilasis
prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan penting dalam
pembentukan kolagen. Kolagen merupakan bahan senyawa
protein yang mempengaruhi intregritas struktursel di semua
jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin
gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat otot). Dengan
demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah
tulang, perdarahan di kulit dan perdarahan gusi.
ii. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin dan lain-lain. Karnitin
memegang peranan dalam mengangkut asam lemak rantai
panjang ke dalam mitokondria untuk dioksidasi. Karnitin
menurun pada defisiensi vitamin C yang disertai dengan rasa
lemah dan lelah.
iii. Absorpsi dan metabolisme besi
iv. Absorpsi kalsium, Vitamin C juga membantu absorpsi kalsium
dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk larutan.
v. Mencegah infeksi, Vitamin C meningkatkan daya tahan
terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan terhadap
membrane mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.
vi. Mencegah kanker dan penyakit jantung. Vitamin C dikatakan
dapat mencegah dan menyembuhkan kanker, karena vitamin C
dapat mencegah pembentukan nitrosamine yang bersifat
karsinogenik. Disamping itu peranan vitamin C sebagai
antioksidan diduga dapat mempengaruhi pembentukan sel-sel
tumor. Hal- hal ini hingga sekarang belum dapat dibuktikan
secara ilmiah. Vitamin C diduga dapat menurunkan taraf
trigliserida serum tinggi yang berperan dalam terjadinya
penyakit jantung.
b. Mineral
Mineral adalah ion organik esensial untuk tubuh karena peranannya sebagai
katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dan vitamin tidak menghasilkan energy,
tetapi merupakan elemen kimia yang berperan dalam mempertahankan proses
tubuh.
Jenis-jenis Mineral
1) Zat besi merupakan komponen penting darah dan membantu mentransfer
oksigen ke berbagai jaringan tubuh. Sumber makanannya antara lain daging
merah, ikan, unggas (mudah diserap), kacang-kacangan, sayuran berdaun
hijau (kurang mudah diserap, tetapi penyerapan meningkat jika dimakan
dengan sumber zat besi atau vitamin C hewani).
2) Kalsium merupakan komponen kunci tulang dan gigi dan dibutuhkan agar
kuat kerangka dan penting dalam pembekuan darah. Sumber utama kalsium
di dunia adalah susu dan produk susu. Sumber lain termasuk ikan yang
dimakan dengan tulang (ikan perak-mukene, haplochromis spesies-nkeje)
dan sayuran hijau tua (sumber tumbuhan tidak terserap dengan baik).
3) lodine penting untuk fungsi tiroid dan perkembangan mental anak-anak.
Sumber makanan terpenting adalah garam beryodium.
4) Seng meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu
penyembuhan luka, memperlancar pencernaan dan merupakan komponen
penting dari otot rangka. Sumber makanannya meliputi daging sapi,
makanan laut, hati, kacang-kacangan, buncis, dan biji-bijian.
5) Magnesium membantu fungsi saraf dan otot serta pelepasan energi dari
lemak, protein dan karbohidrat. Sumber makanannya berasal dari kacang-
kacangan, biji-bijian, alpukat
6) Mineral lain yang terlibat dalam berbagai fungsi tubuh adalah kromium,
tembaga, fluorida, mangan, molibdenum, nikel, kalium, fosfor,
natrium dan selenium.
Absorbsi Mineral
Terjadi melalui proses difusi dan transport aktif. Meningkatkan absorbsi
sodium di pengaruhi oleh intake makanan yang tinggi natrium dan pengaruh
hormon aldosteron. Peningkatan absorbsi di pengaruhi oleh hormone paratiroid.
Ion klorida, yodium, bikarbonat, dan nitrat diabsorbsi melalui proses difusi,
sedangkan sulfat dan fosfat masuk ke epitel usus hanya dengan transport aktif.
3. Air
Merupakan media transport nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan sel sel
tubuh. Setiap hari sekitar 2 liter air masuk ke tubuh kita melalui minum, sedangkan
cairan digestif yang di produksi oleh berbagai saluran organ pencernaan sekitar 8-9
liter, sehingga sekitar 10 dalam tubuh. Namun demikian dari 10 masuk hanya 50
selebihnya direabsobsi 11 liter cairan beredar 11 liter cairan yang 200 ml yang dii
keluarkan melalui fases
Absobsi Air
Terjadi pada usus halus dan usus besar dan terjadi pada saat proses difusi
Jejunum : 5-6 liter/hari
Ileum : 2 liter/hari
Kolon : 1,5 liter/hari
D. Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Indeks Masa Tubuh (IMT) dan
Ideal Body Weight (IBW).
1. IMT
Indeks Masa Tubuh merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai
panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.

BB(kg)
IMT =
TB x TB(m)

Klasifikasi IMT

Berat badan kurang < 18,5


2.
Berat badan normal 18,5 – 22,9

Kelebihan berat badan 23 – 24,9

Obesitas I 25 – 29,9

Obesitas II ≥ 30

IBW
Ideal Body Weight atau berat badan ideal merupakan perhitungan berat badan
optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi
badan dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.

Berat badan ideal = [TB– 100] – 10% (TB – 100)]

E. Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Manusia


1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergiz dapat mempengaruhi
pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapa disebabkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjad kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertamba engan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan da erkembangan yang cepat pada usia
tersebut. Setelah usia 20 tahu energy basal relative konstan.
3. Jenis Kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar d bandingkan dengan
wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9
kkal/kgBB/jam.

4. Tinggi dan Berat badan


Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin
luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan
metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian
rendah.
6. Status Kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efel samping obat
7. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan.
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik
yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging
menyimbulkan kekuatan)
F. Pengkajian Keperawatan Kebutuhan Nutrisi
Ping et al (2023) menyebutkan pengkajian nutrisi terdiri dari:
1. Antropometri
Antropometri sebagai indikator status nutrisi dapat dilakukan dengan mengukur
beberapa parameter. Parameter ini terdiri dari: Umur, yaitu bulan penuh untuk anak
0-2 tahun dan tahun penuh >2tahun dihitung dari hari lahir. Berat Badan
menggunakan timbangan yang sesuai dan cara yang tepat, tinggi Badan diukur pada
posisi lurus dengan ara yang tepat, Lingkar Lengan Atas dapat menggunakan pita
LILA atau meteran, Lingkar Kepala, Lingkar dada, jaringan lunak (lemak sub cutan)
diukur menggunakan alat khusus.
2. Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan klinis sebagai salah satu metode penilaian status nutrisi secara
langsung, secara umum terdiri dari dua bagian yaitu, riwayat medis riwayat
kesehatan merupakan catatan mengenai perkembangan penyakit, pemeriksaan fisik,
yaitu melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki untuk melihat
tanda-tanda dan gejala adanya masalah nutrisi.
3. Biokimia
Pemeriksaan status nutrisi menggunakan biokimia, terdiri dari:
a. Penilaian status besi dengan pemeriksaan Haemoglobin (Hb). Hematokrit, Besi
serum, Ferritin serum, saturasi transferin, free erytrocites protophoprin,
unsaturated iron-binding capacity serum.
b. Penilaian status protein dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fraksi
protein yaitu Albumin, Globulin, dan Fibrinogen.
c. Penilaian status vitamin tergantung dari vitamin yang ingin kita ketahui
misalnya vitamin A dinilai dengan memeriksa serum retinol, vitamin D dinilai
dengan pemeriksaan kalsium serum, vitamin E dengan penilaian serum vitamin
E, vitamin C dapat dinilai melalui pemeriksaan perdarahan dan kelainan
radiologis yang ditimbulkannya, menilai status riboflavin (B2) dengan
pemeriksaan kandungan riboflavin dalam urine, niasin dinilai dengan
pemeriksaan nimetil nicotamin urine. Begitu juga dengan vitamin-vitamin yang
lain.
d. Penilaian status mineral, misalnya iodium dinilai dengan memeriksa kadar
yogijum dalam urine dan kadar hormon TSH (thyroid stimulating hormone)
Zink atau seng dinilai dengan pemeriksaan urine, atau kandungannya dalam
plasma. Kalsium dengan pemeriksaan serum kalsium.
4. Biofisik
Penilaian secara biofisik dapat dilakukan dengan:
a. Uji radiologi
b. Tes fungsi fisik (misalnya tes adaptasi pada ruangan gelap)
c. Sitologi (misalnya pada KEP dengan melihat noda pada epitel dari mukosa
oral)Pengkajian nutrisi tidak langsung terdiri dari survei konsumsi makanan,
statistik vital, faktor ekologi.
G. Diagnose Keperawatan Kebutuhan Nutrisi
Diagnosa keperawatan kebutuhan nutrisi meliputi (Ping et al., 2023):
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, ketidakmampuan
mencerna makanan, mengabsobsorbsi nutrient, peningkatan kebutuhan metabolism,
faktor ekonomi dan faktor psikologis, Ditandai data mayor obyektif berat badan
menurun minimal 10% dibawah rentang ideal. Tanda minor subyektif adalah cepat
kenyang setelah makan, kramatau nyeri abdomen, nafsu makan menurun, sedangkan
tanda minor obyektifnya adalah bising usus hiperaktif, otot pengunyah lemah,
membrane mukosa pucat, sariawan, serum albumin menurun, Rambut rontok
berlebihan.
2. Berat badan lebih berhubungan dengan kurang aktifitas fisk harian, kelebiha
konsumsi gula, gangguan kebiasaan makan, gangguan persepsi makan, kelebihan
konsumsi alkohol, penggunaan energi kurang dari asupan, sering mengemil, sering
memakan makanan berminyak/ berlemak, faktor keturunan, (pada bayi dan anak
penggunaan makanan formula, makanan padat saat kurang dari 5 bulan) ditandai
tanda mayor obyektif IMT lebih dari 25 kg/m² dan tanda minor obyektif tebal lipatan
kulit trisep > 25 mm.
3. Kesiapan peningkatan nutrisi ditandai dengan tanda mayor subyektif:
mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan nutrisi, tanda mayor obyektif:
makan teratur dan adekuat, tanda minor subyektif: mengekspresikan pengetahuan
tentang pilihan makanan dan cairan yang sehat, mengikuti standar asupan nutrisi
yang tepat, tanda minor obyektif: penyiapan dan penyimpanan makanan dan
minuman yang Amanah dan sikap terhadap makanan dan minuman sesuai denga
tujuan Kesehatan.
4. Risiko berat badan lebih dengan faktor resiko kurang aktifitas fisk harian, kelebihan
konsumsi gula, gangguan kebiasaan makan, gangguan persepsi makan, kelebihan
konsumsi alkohol, penggunaan energi kurang dari asupan, sering mengemil, sering
memakan makanan berminyak berlemak, faktor keturunan, (pada bayi dan anak
penggunaan makanan formula, makanan padat saat kurang dari 5 bulan).
5. Risiko defisit nutrisi dengan faktor resiko ketidakmampuan menelan makanan,
ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorsi nutrient,
peningkatan kebutuhan metabolisme, faktor ekonomi dan faktor psikologis (stress,
keadaan enggan makan).
H. Penatalaksanaan
1. Penyuluhan masalah nutrisi pada pasien dan keluarga
2. Penanganan focus pada penyebab masalah pola nutrisi
3. Pemberian asupan nutrisi: Oral
4. Kolaborasi : Pemasanan NGT dan Pemberian Nutrisi melalui NGT
5. Pemberian obat pada penyebab masalah pola nutrisi
DAFTAR PUSTAKA

Dartiwen, Anggita, I., & Apriliani, P. (2020). Buku Ajar Ketrampilan Dasar Praktik
Kebidanan. Deepublish.
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Keterampilan_Dasar_Praktik_Keb/
dL0KEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1
National Council of Education Research and Training. (2023). Food, Nutrition, Health and
Fitness. https://ncert.nic.in/textbook/pdf/kehe103.pdf
Ping, M. F., Agustiningsih, Sulisnadewi, N. L. K., Natalia, E., Supatmi, Fabanjo, I. J., Fajria,
S. H., Purwaningsih, E., Tambi, I. F. S., Tuwohingide, Y. E., Yudhawati, N. L. P. S.,
Rambi, C. A., Rinarto, N. D., Lestari, M. P. L., Nurhayati, C., & Kumalasari, D. N.
(2023). Buku Ajar Keperawatan Dasar (P. I. Daryaswanti (ed.)).
https://www.google.co.id/books/edition/BUKU_AJAR_KEPERAWATAN_DASAR/
F2HSEAAAQBAJ?hl=en
Savitri, E. W. (2022). Buku Ajar Gizi dan Diet untuk D3 Keperawatan (M. Nasrudin (ed.)).
NEM.
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Gizi_dan_Diet_untuk_D3_Keperaw
/ji53EAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=komponen+nutrisi&printsec=frontcover
Workers, F. O. R. E. (2015). Ministry of Agriculture , Animal Industry and Fisheries Food
and Nutrition Handbook for Extension Workers October 2015 Food and Nutrition
Handbook for Extension Workers. Workers, F O R Extension, October, 1–100.

Anda mungkin juga menyukai