KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Fisika
knowledge), cara atau jalan berpikir (a way of thinking), dan cara untuk
Fisika adalah bagian dari sains. Sains berasal dari kata scientia yang
terpisahkan dari sains. Oleh karena itu, karakteristik fisika pada dasarnya
(2014) menyatakan bahwa Nature of Physics atau hakikat fisika terdiri atas
sebagai produk atau body of knowledge, fisika sebagai sikap atau a way
11
product of human invention that have occued over the centuries” (Collette
a. Fakta meliputi apa yang mampu kita lihat dan rasakan dengan panca
Bruner, Goodnow, dan Austin dalam Collette & Chiappetta (1994: 40)
menyatakan bahwa konsep memiliki lima elemen utama: (1) nama, (2)
c. Prinsip dan Hukum Istilah prinsip dan hukum sering sering digunakan
dibentuk oleh fakta atau fakta-fakta dan konsep atau konsep-konsep. Ini
12
pada prinsip dan hukum, tetapi gejala alam mampu dijelaskan melalui
tersebut tak terbukti atau direvisi. Tidak semua teori mampu dibuktikan
adalah representasi dari sesuatu yang kita tidak bisa melihat. Secara
umum model adalah simpulan dari ide abstrak, hipotesis, dan teori.
kreatif, atau ide-ide untuk menjelaskan suatu gejala alam dapat disusun.
dijelaskan sikap tersebut meliputi rasa percaya diri, rasa ingin tahu.
Chiappetta (1994: 36) aspek yang dapat dikembangkan dalam hakikat the
13
way of investigating yaitu: (1) observing, (2) collecting data, (3)
2. Pembelajaran Fisika
dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh
siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru
14
a. Tujuan: Model mengajar dirancang untuk membantu siswa
halnya dengan pembelajaran sains. Sund Carin (1993: 83) dalam bukunya
Aims
Behavioral/Performance
Objectives
15
3. Perangkat Pembelajaran
dimiliki guru untuk mengajar. Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat
materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP
mencakup beberapa hal yaitu: (1) Data sekolah, mata pelajaran, dan
16
kelas/ semester; (2) Materi Pokok; (3) Alokasi waktu; (4) Tujuan
mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai peserta didik dalam
dan tugas praktis (Abdul Majid, 2008: 176). LKPD digunakan sebagai
c. Instrumen Penilaian
peserta didik baik berupa tes maupun non-tes antara lain tes tertulis,
17
penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian hasil karya, penilaian
4. Ranah Kognitif
Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama berupa pengetahuan
a. Mengingat (Remembering)
b. Memahami (Understanding)
18
c. Mengaplikasikan (Applying)
d. Menganalisis (Analysing)
informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau
keparahan yg ditimbulkan.
e. Mengevaluasi (Evaluating)
mengarahkan dsb.
19
f. Mencipta (Create)
5. Ranah Afektif
Seorang peserta didik yang tidak memiliki minat terhadap mata pelajaran
a. Penerimaan (receiving)
20
c. Penilaian atau penentuan sikap (valuing)
d. Organisasi (organization)
value complex)
konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori ini ada
6. Ranah Psikomotor
a. Peniruan
21
kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk
b. Manipulasi
c. Ketetapan
d. Artikulasi
e. Pengalamiahan
domain psikomotorik.
22
7. Direct Instruction
Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang
setting lainnya.
helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a
step-by-step fashion. For our purposes here, the model is labeled the
perilaku tersebut.
23
tugas akademik dengan pengaturan waktu yang telah disesuaikan agar
Pengajaran ini berpusat pada guru tapi juga harus melibatkan peserta didik.
24
Fase Tujuan
dijelaskan, dan digambarkan konseptual untuk keterampilan
dengan contoh berkualitas-tinggi.
Fase 3 : Latihan Terstruktur Memulai proses
mengembangkan keterampilan
Siswa melatih di bawah
Memastikan keberhasilan siswa
bimbingan guru.
Fase 4 : Latihan Terbimbing Melatih proses keterampilan
dalam penerapan
Siswa menerapkan pengetahuan
Memberikan umpan balik pada
dan mendapat umpan balik dari
siswa
guru.
Fase 5 : Latihan Mandiri Membangun otomatisitas
keterampilan
Siswa melatih sendiri
Mendorong transfer ke konteks
keterampilan.
8. Gerak Lurus
sebagai titik asal sistem koordinat (Serway & Jewett, 2009: 34).
menentukan berapa jarak yang telah ditempuh oleh benda tersebut pun
arah. Ketika benda bergerak lurus dalam sumbu x bepindah dari posisi
25
awal xi ke posisi akhir xf . Maka, perpindahan atau perubahan posisi
̅ (1)
b. Kecepatan
̅ (2)
dengan:
merupakan contoh besaran vektor. Selain punya nilai juga punya arah.
26
̅ (3)
dengan:
c. Percepatan
perubahan ini.
̅ (4)
dengan:
27
= perubahan waktu (s)
memiliki arti besar maupun arahnya tetap. Pada GLB tak terjadi
waktu
(5)
dengan:
= kecepatan (m/s)
= waktu (s)
28
konstant, percepatan rata-rata dan percepatan sesaat adalah sama
(6)
(7)
dengan:
= percepatan (m/s)
= waktu (s)
ditunjukkan dengan perolehan rata-rata posttest 63,7 > dari pretest 53,6.
2. Pada tahun 2013, menurut hasil penelitian Dhany Efita Sari, Susilaningsih,
beberapa indikator sebagai berikut: (1) Siswa yang aktif selama apersepsi
29
menunjukkan peningkatan dari 72,73% pada siklus I menjadi 79,8% pada
peningkatan dari 76,77% pada siklus I menjadi 85,86% pada siklus II. (4)
aplikasi konsep biologi dan pemahaman NOS antara siswa yang mengikuti
30
antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis NOS dengan
(p<0,05).
C. Kerangka Berpikir
dengan hakikat sains dimana fisika tak hanya didekati secara satu arah saja.
mengenal lebih jauh mengenai fisika. Sesuai hakikatnya, fisika terdiri dari tiga
aspek dasar yaitu fisika sebagai ilmu, fisika sebagai sikap, dan fisika sebagai
proses. Dalam pembelajaran, fisika sebagai ilmu yaitu ranah kognitif, fisika
31
sebagai sikap yaitu ranah afektif, dan fisika sebagai proses yaitu ranah
fisika.
tahap. Metode tersebut menerangkan materi secara tahap demi tahap serta
peserta didik SMA sehingga dapat dijadikan sebagai referensi guru untuk
32
OBSERVASI Mengamati proses pembelajaran
fisika dalam kelas SMA
D. Pertanyaan Penelitian
33
3. Bagaimana reliabilitas perangkat pembelajaran fisika model Direct
Instruction?
of Physics?
34