Anda di halaman 1dari 5

LAW AND JUSTICE REVIEW JOURNAL

2021, Vol. 1, No. 1, 7 – 11


http://dx.doi.org/10.11594/lrjj.01.01.02

Research Article

Sejarah dan Kekuatan hukum Perdata Islam di Indonesia

Fahmi Ardi*, Muhammad Mabrur, Viyan Hendra EA

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Article history: ABSTRAK


Submission June 2021
Revised June 2021 Hukum perdata Islam adalah semua hukum yang mengatur hak-hak
Accepted June 2021 dan kewajiban perseorangan dikalangan warga negara Indonesia
yang menganut agama Islam. Dengan kata lain hukum perdata Islam
*Corresponding author:
E-mail: adalah privat materiil sebagai pokok yang mengatur kepentingan-
fahmiardi@gmail.com kepentingan perseorangan yang khusus diberlakukan untuk umat Is-
lam di Indonesia. Perkembangan hukum Islam di Indonesia pada
masa-masa menjelang abad XVII, XVIII, dan XIX, baik pada tataran in-
telektual dalam bentuk pemikiran dan kitab-kitab juga dalam prak-
tik-praktik keagamaan dapat dikatakan cukup baik. Dikatakan cukup
baik karena hukum Islam dipraktikkan oleh masyarakat dalam ben-
tuk yang hampir bisa dikatakan sempurna, mencakup masalah mua-
malah, ahwal al-syakhsiyyah (perkawinan, perceraian dan warisan),
peradilan dan tentu saja dalam masalah ibadah.

Keywords: Ahwal Al- Syakhsiyah, Hukum Perdata Islam, Privat


Materiil

Latar Belakang sejak manusia dilahirkan hingga meninggal


Perkataan hukum perdata dalam arti yang dunia. Abdoel Djamali (2000:133) berpendapat
luas meliputi semua hukum dan privat mate- bahwa timbulnya hubungan antara manusia
riil,yaitu seluruh hukum pokok yang mengatur adalah kodrat dirinya karena takdirnya manu-
kepentngan kepentingan perseorangan. Per- sia untuk hidup bersama, dan melaksanakan
kataan “perdata” juga lazim dipakai sebagai kodrat hidup sebgai proses kehidupan manusia
lawan dari pidana. yang alamiah sejak dilahirkan sampai wafatnya
Subekti mengatakan bahwa istilah “hukum (Saebani & Falah, 2011)
perdata”, adakalanya dipakai dalam arti yang Hukum perdata Islam adalah semua hukum
sempit, sebagai lawan “hukum dagang”, seperti yang mengatur hak-hak dan kewajiban
disebutkan dalam pasal 102 UUD Sementara, perseorangan dikalangan warga negara Indo-
yang menitahkan pembukuan (kodifikasi) nesia yang menganut agama Islam. Dengan
Hukum di Indonesia terhadap hukum perdata kata lain hukum perdata Islam adalah privat
dan hukum dagang. materiil sebagai pokok yang mengatur kepent-
Lahirnya hukum perdata tidak terlepas dari ingan-kepentingan perseorangan yang khusus
kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang diberlakukan untuk umat Islam di Indonesia.
selalu mengadakan hubungan antara satu dan Dengan pengertian diatas, maka penulis be-
lainnya. Hubungan antar manusia sudah terjadi rusaha untuk membahas tentang hukum

How to cite:
Ardi, F., Mabrur, M., & Hendra E. A., V. (2021). Sejarah dan Kekuatan Hukum Perdata Islam di Indonesia. Law and
Justice Review Journal. 1(1), 7 – 11. doi: 10.11594/lrjj.01.01.02
F Ardi, M Mabrur, & V Hendra EA. 2021 / Sejarah dan Kekuatan Hukum Perdata Islam di Indonesia

perdata Islam yang kami mulai dari latar jika dikatakan pada masa itu jauh sebelum
belakang dan sejarah hukum perdata Islam Belanda menancapkan kakinya di Indonesia,
serta kekuatan hukum perdata Islam di Indone- hukum Islam menjadi hukum yang “positif” di
sia. nusantara. (Nuruddin & Tarigan, 2011)
Dalam sejarah perkembangan hukum islam
Rumusan masalah di Indonesia dibagi menjadi empat masa, yaitu:
Penulis akan melakukan pembahasan yang
ada dalam Hukum Perdata Islam di Indonesia, Hukum Islam pada Masa Penjajahan
serta bagaimana sejarah hukum perdata Islam Belanda
di Indonesia? Pekembangan hukum Islam di Indonesia
pada masa penjajahan Belanda dapat dilihat
Tujuan Artikel kedalam dua bentuk. Pertama, adanya toleransi
Untuk mengetahui sejarah berlakunya pihak Belanda melalui VOC (Vereenigde Oots-
hukum perdata Islam di Indonesia. Indische Compaignie) yang memberikan ruang
yang agak luas bagi perkembangan hukum Is-
Pembahasan lam. Kedua, adanya upaya intervensi Belanda
terhadap hukum Islam dengan menghadap-
Sejarah Hukum Perdata Islam di Indonesia
kannya pada hukum Adat. Berangkat dari
Sejarah masuknya hukum Islam di Indone-
kekuasaan yang dimilikinya VOC bermaksud
sia tidak dapat dipisahkan dari sejarah Islam
menerapkan hukum Belanda di Indonesia, na-
itu sendiri. Tidak mungkin mempelajari Islam
mun tetapa saja tidak berhasil karena umat Is-
tanpa mempelajari hukum Islam. Ini menun-
lam tetap setia menjalankan syariatnya.
jukan hukum sebagai sebuah institusi agama
Dapatlah dikatakan pada saat VOC berkuasa di
memilikinkedudukan yang sangat signifikan.
Indonesia (1602-1800 M) hukum Islam dapat
Beberapa ahli menyebutkan bahwa hukum
berkembang dan dipraktikkan oleh umatnya
Islam yang berkembang di Indonesia. Ini di-
tanpa ada hambatan apapun dari VOC. Bahkan
tunjukakan dengan bukti-bukti sejarah di an-
bisa dikatakan VOC ikut membantu untuk me-
taranya, Sultan Malikul Zahir dari Samudra Pa-
nyusun suatu compendium yang memuat
sai adalah seorang ahli agama dan hukum Islam
hukum perkawinan dan hukum kewarisan Is-
terkenal pada pertengahan abad XIV M.
lam dan berlaku di kalangan umat Islam.
Melalui kerajaan ini, hukum Islam mazhab
Setelah kekuasaan VOC berakhir, maka seperti
Syafi’i disebarkan ke kerajaan-kerajaan Islam
yang terlihat nanti sikap Belanda berubah ter-
lainnya di kepulauan Nusantara. Bahkan para
hadap hukum Islam, kendati perubahan itu ter-
ahli hukum dari kerajaan Malaka (1400-1500
jadi perlahan-lahan. Setidaknya perubahan si-
M) sering datang ke Samudra Pasai untuk men-
kap Belanda itu dapat dilihat dari tiga sisi: Per-
cari kata putus tentang permasalahan-perma-
tama, menguasai Indonesia sebagai wilayah
salahan hukum yang muncul di Malaka.
yang memiliki sumberdaya alam yang cukup
Perkembangan hukum Islam di Indonesia
kaya. Kedua, Menghilangkan pengaruh Islam
pada masa-masa menjelang abad XVII, XVIII,
dari sebagian besar orang Indonesia dengan
dan XIX, baik pada tataran intelektual dalam
Kristenisasi. Ketiga, Keinginan Belanda untuk
bentuk pemikiran dan kitab-kitab juga dalam
menerapkan apa yang disebut dengan politik
praktik-praktik keagamaan dapat dikatakan
hukum yangs sadar terhadap Indonesia. Beri-
cukup baik. Dikatakan cukup baik karena
kut ini akan diuraikan kebijakan belanda ter-
hukum Islam dipraktikkan oleh masyarakat da-
hadap hukum Islam:
lam bentuk yang hampir bisa dikatakan sem-
a. Receptie in Complexu
purna, mencakup masalah muamalah, ahwal al-
Teori ini digagas oleh Salomon keyzer
syakhsiyyah (perkawinan, perceraian dan war-
yang belakangan dikuatkan oleh kristiani
isan), peradilan dan tentu saja dalam masalah
Van den Berg (1845-1927). Maksud teori
ibadah. Tidak itu saja, hukum isalam menjadi
ini hukum mengikut agama yang di anut
sistem hukum mandiri yang digunakan di kera-
oleh seseorang. Jika orang itu memeluk
jaan-kerajaan Islam nusantara. Tidaklah salah

LRJJ | Law and Justice Review Journal 8 Volume 1 | Number 1 | June | 2021
F Ardi, M Mabrur, & V Hendra EA. 2021 / Sejarah dan Kekuatan Hukum Perdata Islam di Indonesia

agama Islam, hukum Islamlah yang ber- Hukum Islam pada Masa Penjajahan Jepang
laku baginya dengan kata lain, teori ini me- Setelah berkuasa lebih kurang hampir tiga
nyebut bagi rakyat pribumi yang berlaku setengah abad lamanya, akhirnya Pemerintah
bagi mereka adalah hukum agamanya. Na- Belanda dapat dikalahkan oleh Jepang hanya
mun penting untuk di catat, hukum Islam dalam tempo dua bulan yang menandai be-
yang berlaku tetap saja dalam hukum ma- rakhirnya penjajahan Barat di bumi Indonesia.
salah keluarga, perkawinan dan kewar- Namun bagi Indonesia sendiri peralihan penja-
isan. jah ini tetap saja membawa kesusahan dan
b. Lahirnya teori Receptie kesengsaraan bagi rakyat.
Pelopor teori ini adalah Christian Snouck Dalam konteks administrasi penyeleng-
Hurgronje (1857-1936) dia adalah pen- garaan negara dan kebijakan-kebijakan ter-
asehat pemerintah Hindia Belanda tentang hadap pelaksanaan hukum Islam di Indonesia
soal-soal Islam dan luar negri. Dia men- terkesan bahwa Jepang memilih untuk tidak
dalami secara khusus hukum dan agama terlalu mengubah beberapa hukum dan pera-
Islam di Indonesia. Dia pernah menyamar turan yang ada. Sebagaimana Belanda pada
sebagai dokter mata dengan nama Abdul masa-masa awal penjajahannya, rezim Jepang
Goffar pada tahun 1884 untuk masuk ke mempertahankan bahwa “adat istiadat lokal,
Makkah al-Mukaromah. Kemudian pada praktik-praktik kebiasaan, dan agama tidak
tahun 1855 diketahui dan terbukti oleh pe- boleh dicampurtangani untuk sementara
jabat pemerintah Saudi Arabia bahwa dia waktu, dan dalam hal-hal yang berhubungan
adalah pendatang yang tidak beragama Is- dengan urusan penduduk sipil, adat dan hukum
lam yang diharamkan masuk ke dalam sosial mereka harus dihormati, dan pengaturan
wilayah terlarang sehingga dia di usir dari yang khusus diperlukan adanya dalam rangka
negara tersebut. untuk mencegah munculnya segala bentuk per-
Secara umum kebijakan Islam yang lawanan dan oposisi yang tidak diinginkan”(
sarankan oleh Hurgronje didasarkan ada tiga Lukito, 1998)
prinsip utama. Pertama, dalam semua masalah Agaknya disebabkan Jepang tidak lama
ritual keagamaan, atau aspek ibadah dari Islam, menjajah Indonesia, pengaruh kebijakan
rakyat Indonesia harus dibiarkan bebas men- pemerintahan Jepang terhadap perkembangan
jalankannya. Logika dibalik kebijakan ini ada- hukum Islam di Indonesia tidak begitu tampak.
lah membiarkan munculnya keyakinan dalam Namun setidaknya perubahan itu terlihat pada
pikiran banyak orang bahwa pemerintah ko- struktur kelembagaan peradilan agama Islam.
lonial Belanda tidak ikut campur tangan dalam
masalah keimanan mereka Hukum Islam Pada Masa Kemerdekaan
Kedua. Adalah bahwa sehubungan dengan Salah satu makna kemerdekaan bagi
lembaga lembaga sosial Islam, atau aspek Mua- bangsa Indonesia adalah terbebasnya dari
malat dalam Islam, seperti perkawinan, war- pengaruh hukum Belanda. Menurut Hazairin,
isan, wakaf, dan hubungan sosial lain, setelah Indonesia merdeka, walaupun aturan
pemerintah harus berupaya mempertahankan peralihan menyatakan bahwa hukum yang
dan menghormati keberadaannya. lama masih berlaku selama jiwanya tidak
Ketiga, dan paling penting adalah bahwa bertentangan dengan UUD 1945, seluruh pera-
dalam masalah-masalah politik, pemerintah di turan peraturan pemerintahan Belanda yang
nasehatkan untuk tidak menoleransi kegiatan berdasarkan teori receptie tidak berlaku lagi
apapun yang dilakukan oleh kaum muslim yang karena jiwanya bertentangan dengan UUD
dapat menyebarkan Seruan-seruan yang me- 1945. Teori receptie harus exit karena berten-
nyebabkan perlawanan politik atau bersenjata tangan dengan al-Qur’an dan sunnah Rasul.
menentang pemerintah kolonel Belanda. Berdasarkan pendapatya ini, Hazairin
(Nuruddin & Tarigan, 2011) mengembangkan teori yang disebutnya se-
bagai teori receptie exit. Pokok-pokok pikiran
Hazairin adalah:

LRJJ | Law and Justice Review Journal 9 Volume 1 | Number 1 | June | 2021
F Ardi, M Mabrur, & V Hendra EA. 2021 / Sejarah dan Kekuatan Hukum Perdata Islam di Indonesia

1. Teori reciptie telah patah, tidak berlaku Pemeluk-pemeluknya). Namun setelah Soe-
dan keluar dari tata negara Indonesia se- karno berkuasa keberpihakannya kepada Is-
jak tahun 1945 dengan merdekanya lam semakin berkurang.
bangsa Indonesia dan mulai berlakunya Sebenarnya dengan gagalnya Piagam Ja-
UUD 1945 karta menjadi bagian dari UUD negara maka
2. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 29 ayat 1 posisi hukum Islam sebenarnya berbeda dalam
maka negara Republik Indonesia posisi yang kurang menguntungkan. Tidak ter-
berkewajiban, membentuk hukum na- lalu berlebihan jika di andaikan Piagam Jakarta
sional Indonesia yang bahannya hukum menjadi bagian dari Undang-Undang Dasar
Agama. Negara mempunyai kewajiban maka proses transformasi hukum Islam men-
kenegaraan untuk itu jadi hukum nasional akan berlangsung sangat
3. Hukum agama yang masuk dan menjadi cepat dan akan mencapai kemajuan lebih dari
hukum nasional Indonesia bukan hukum apa yang dapat kita rasakan saat ini.
Islam saja, melaikan juga hukum agama
lain untuk pemeluk agama lain. Hukum Hukum Islam Pada Masa Pemerintahan Orde
agama dibidang hukum perdata diserap Baru
dan hukum pidana menjadi hukum na- Era Orde Baru yang dimulai sejak keluarnya
sional Indonesia. Itulah hukum baru indo- surat perintah sebelas Maret 1966, pada awal-
nesia dengan dasar pancasila nya memberikan harapan baru bagi dinamika
Di samping Hazairin, seorang tokoh yang perkembangan Islam khususnya hukum Islam-
juga menentang teori receptie adalah Sayuti di Indonesia. Harapan ini muncul setidaknya
Thalib yang menulis buku Receptio a Contrario: disebabkan oleh kontribusi yang cukup besar
Hubungan Hukum Adat dengan Hukum Islam. diberikan umat Islam dalam menumbangkan
Teori ini mengandung sebuah pemikiran rezim orde lama. Akan tetapi, dalam realitanya,
bahwa, hukum adat baru berlaku kalau tidak keinginan ini bertubrukan dengan strategi
bertentangan dengan hukum Islam. pembangunan orde baru, yaitu marginalisasi
Menurut Ismail Sunny setelah Indonesia peranan partai-partai politik dan menabukan
merdeka dan UUD 1945 berlaku sebagai dasar pembicaraan masalah-masalah idiologis
negara kendati tanpa memuat ketujuh kata dari (selain Pancasila) terutama yang bersifat
Piagam Jakarta maka teori receptie dinyatakan keagamaan.
tidak berlaku lagi dan kehilangan dasar
hukumnya. Selanjutnya hukum Islam berlaku Kesimpulan
bagi bangsa Indonesia yang beragama Islam Sejarah Hukum Perdata Islam di Indonesia
sesuai dengan pasal 29 UUD 1945. Era ini dise- Hukum perdata Islam adalah semua hukum
but Sunni sebagai Periode Penerimaan Hukum yang mengatur hak-hak dan kewajiban
Islam sebagai sumber persuasif (persuasive perseorangan dikalangan warga negara Indo-
source). nesia yang menganut agama Islam. Dengan
Selanjutnya dengan ditempatkannya Pia- kata lain hukum perdata Islam adalah privat
gam Jakarta dalam Dekrit Presiden RI tanggal 5 materiil sebagai pokok yang mengatur kepent-
juli 1959, maka era ini dikatakan era pen- ingan-kepentingan perseorangan yang khusus
erimaan hukum Islam sebagai sumber otoratif diberlakukan untuk umat Islam di Indonesia.
(authoritative source). Sejarah masuknya hukum Islam di Indone-
Sebenarnya dapat dikatakan bahwa pada sia tidak dapat dipisahkan dari sejarah Islam
masa orde lama posisi hukum Islam tidaklah itu sendiri. Tidak mungkin mempelajari Islam
lebih baik dari masa penjajahan. Pandangan tanpa mempelajari hukum Islam. Ini menun-
Soekarno terhadap Islam sepertinya sangan jukan hukum sebagai sebuah institusi agama
sekularistik. Kendati pada awal terbentuk memilikinkedudukan yang sangat signifikan.
negara Indonesia, dalam sidang-sidang BPUPKI Perkembangan hukum Islam di Indonesia
Soekarno dapat menerima dan setuju dengan pada masa-masa menjelang abad XVII, XVIII,
keberadaan Piagam Jakarta (Ketuhanan dengan dan XIX, baik pada tataran intelektual dalam
Kewajiban Menjalankan Syari’at Islam Bagi bentuk pemikiran dan kitab-kitab juga dalam
LRJJ | Law and Justice Review Journal 10 Volume 1 | Number 1 | June | 2021
F Ardi, M Mabrur, & V Hendra EA. 2021 / Sejarah dan Kekuatan Hukum Perdata Islam di Indonesia

praktik-praktik keagamaan dapat dikatakan 2. Hukum Islam pada Masa Penjajahan Jepang.
cukup baik. Dikatakan cukup baik karena 3. Hukum Islam Pada Masa Kemerdekaan.
hukum Islam dipraktikkan oleh masyarakat 4. Hukum Islam Pada Masa Pemerintahan Orde
dalam bentuk yang hampir bisa dikatakan sem- Baru.
purna, mencakup masalah muamalah, ahwal al-
syakhsiyyah (perkawinan, perceraian dan war- Daftar Pustaka
isan), peradilan dan tentu saja dalam masalah Drs. Saebani, Beni Ahmad M.Si & Drs. H. Syamsul Falah
ibadah. Tidak itu saja, hukum isalam menjadi M.Ag (2011) Hukum Perdata Islam Di Indonesia,
sistem hukum mandiri yang digunakan di kera- Bandung: CV Pustaka Setia, Cetakan ke 1
jaan-kerajaan Islam nusantara. Tidaklah salah Dr. H. Nuruddin, Amiur, M.A. & Drs. Azhari Akmal Tarigan
jika dikatakan pada masa itu jauh sebelum Bel- M.Ag. (2014), Hukum Perdata Islam Di Indonesia,
anda menancapkan kakinya di Indonesia, (Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam Dari Fikih,
hukum Islam menjadi hukum yang “positif” di UU No 1/1974 sampai KHI), (Jakarta: Kencana Pre-
nusantara. nadamedia Group, Cetakan ke 5
Dalam perkembangan hukum islam di In- Lukito, Ranto, (1998). Pergumulan Antara Hukum Islam
donesia dibagi menjadi empat, yaitu: dan Adat di Indonesia, Jakarta: INIS, 1998
1. Hukum Islam pada Masa Penjajahan
Belanda.

LRJJ | Law and Justice Review Journal 11 Volume 1 | Number 1 | June | 2021

Anda mungkin juga menyukai