Anda di halaman 1dari 5

Mata kuliah : manajemen kurikulum

Kelas : AP 6 B
Dosen : Rini Setyaningsih, M.Pd.
Nama notulen : Yulina Sari
Judul Diskusi/presentasi : monitoring/pemantauan kurikulum
Tanggal dan hari kuliah : Senin, 4 Mei 2020 pukul 13.30-15.20 Wib

Nama pengkritik serta isi kritikan dan sarannya :

1. Eka marliana :
Pemberian spasi pada alinea baru masih kurang konsisten, seharusnya jika diawal di buat
3 spasi seterusnya juga 3 spasi di alinea barunya. Selanjutnya pada catatan kaki
seharusnya pada awal diberi tab. Lalu pada daftar pustaka seharusnya yang bagian bawah
lebih menjorok ke dalam.
2. Tuty aprianti :
Ada beberapa paragraf yang tidak di tab. Dan kemudian untk daftar pustaka agar
diurutkan sesuai huruf.
3. Widha Sari :
Kesimpulan terlalu sedikit, hanya 4 baris.
4. Alfiah puspa dewi :
Untuk penulisan jurnal tidak perlu memakai poin A, B dst. Serta daftar pustaka dan
kesimpulan di rapatkan saja dengan isi. Tidak perlu ada jarak 1 halamannya

Nama penanya dan pertanyaannya :

1. Widha sari :
Disuatu sekolah terdapat 2 jurusan ipa dan ips akan tetapi di jurusan ips tidak terdapat
pelajaran bahasa jerman sedangkan di ipa ada bahasa Jerman.Dengan begitu apakah
kurikulum dalam suatu sekolah tersebut berbeda setiap jurusan atau bagaimana dan
bagaimana proses pemantauan kurikulumnya?
2. Zahwata Afni :
Pada saat pemantauan kurikulum permasalahan apa saja yang sering muncul dalam
pelaksanaan Kurikulum yang telah dijalankan?
3. Maria Ramadhani:
Bagaimana pemantauan kurikulum pada saat terkena bencana seperti sekarang dan
sampai di mana perkembangan yang di peroleh dalam pemantauan kurikulum?
4. Yosi novita :
Bagaimanakah prosedur pelaksanaan monitoring kurikulum tersebut dan kapan di
laksanakan pemantauan monitoring kurikulum tersebut?
5. Eka marliana :
Bagaimana mekanisme yang dilakukan pemerintah dalam mengevaluasi kurikulum di
sekolah?
6. Yulina Sari :
Pemantauan atau monitoring selain berfokus pada kelancaran aplikasi kurikulum
disekolah kuga untuk memantau sarpas yang digunakan dalam aplikasi kurikulum tsb.
Lalu bagaimana dg kasus setelah di monitoring keadaan sarpas yang tidak sesuai ataupun
belum memadai dg kurikulum yg digunakan, apakah ini kesalahan dari pengawasnyakah?
Bagaimana solusi menangapi hal tersebut?
7. Muhammad kamil :
Dalam kegiatan monitoring kurikulum itu kan mengumpulkan data tentang efektif atau
tidak nya kurikulum tersebut, bagaimana perkembangannya, dan apa saja hambatannya.
Ketika disuatu sekolah didapatkan permasalahan mengenai penerapan kurikulum, maka
data ini diambil oleh petugas yang melaksanakan evaluasi kurikulum disetiap sekolah,
lalu apakah permasalahan tersebut langsung diatasi ketika didapatkan ataukah
dikumpulkan dahulu lalu dilakukan penanganan perjangka waktu ?

Nama penanggap dan isi tanggapannya :

1. Prima :
(Menanggapi pertanyaan zahwa )
Permasalaahan saat pemantauan yakni memerlukan dana yang besar, sebab bukan saja
faktor jarak (transformasi) namun juga untuk pengiriman petugas monitoring atau
pemantau, sehingga biaya akan menjadi lebih besar. Kemudian monitoring atau
pemantauan secara langsung memerlukan ketelitian yang lebih, sebab dengan wawancara
langsung seringkali hasilnya tidak sesuai harapan, jika petugas tidak kreatif atau fast
respon dalam menggali data yang benar dan baik.
(Menanggapi pertanyaan maria )
Pemantauan kurikulum menjadi terhambat. Sebagaimana yang kita tahu sekarang semua
kegiatan terhambat karena wabah ini. Disetiap pemantauan terhambat yang dimana
semua kegiatan dilakukan dengan media online namun tidak semua yang dpt memenuhi
hal tersebut termasuk dalam penggunaan paket data.
(Menyangah pertanyaan widha)
Termasuk pemantauan kurikulum saudari, karna itu adalah hasil dan kegiatan
pembelajaran dari murid, sebagai dokumentasi
(Menanggapi pertanyaan kamil)
Apaa bila terjadi kesalahan pada saat penyerahan data kurikulum maka akan diberi
evaluasi oleh pelaksaan kurikulum, karna tidak semua pihak sekolah dapat memahami
kurikulum, mkanya adanya evaluasi kurikulum dah di ada juga se mulu kasih kurikulum.
(Menanggapi pertanyaan yulina)
Bukan salah dipengawasnya pemerintah sudah memberikan apbn untuk pendidikan
diseluruh wilayah indonesia, terkadang ada oknum yang menyeleweng dana pendidikan
ini sehingga sekolah itu tidak mempunyai sarpras hang layak dan sekolah yang telah
menerapkan otonomi tidak siap untuk mengelola sekolah nya sendiri...Kemudian dalam
menangapi hal ini. Balik lagi ke sekolah..yang mana guru guru dituntut harus
kreativ..dalam keadaan sekolah yg kurang memadai tersebut agar kegiatan belajar
mengajar tetap berjalan dan siswa tetap berjalan baik...
2. Nur atika :
(Menanggapi pertanyaan yosi)
Prosedur plaksanaan ada dikelompokkan dalam beberapa tahapan antara lain : penentuan
tujuan, perancangan, pengembangan instrumen, pengumpulan data, analisis dan
interpretasi data dan penentuan tindak lanjut. Penentuan tujuan dimaksudkan untuk
mengetahui corak dan langkah monitoring secara keseluruhan. Karena dengan
menentukan tujuan, langkah-langkah selanjutnya mudah untuk dilaksanakan karena dapat
menentukan siapa yang akan melaksanakan monitoring, kapan kan dilaksanakan,
bagaimana pelaksanaan di lapangan dan seterusnya. Kemudian Perancangan dalam
pemantauan kurikulum dimaksudkan agar dalam pelaksanaan monitoring tidak keluar
dari tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu metode apa yang akan digunakan, instrumen yang bagaimana yang
perlu digunakan..dan selanjut nya Pengembangan instrumen yang dimaksud pada tahap
ini adalah membuat alat untuk mrngumpulkan data. Dalam instrumen ini harus ada
indikator-indikator yang perlu ditetapkan agar mudah diukur.
Tahap berikut adalah pengumpulan data. Pada tahap ini seorang pemantau melalui
instrumen yang telah disiapkan, melalui penggalian informasi dari berbagai responden
yang telah ditetapkan guna mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.Setelah data
terkumpul, tahap selanjutnya adalah menganalisis dan menginterpretasikan data. Dan
tahap terakhir Tahap terakhir dari proses kegiatan pemantauan adalah tindak lanjut.
Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi ulang seluruh program pembinaan dan
monitoring, dan menindaklanjuti pada tahap selanjutnya jika terdapat hal-hal yang perlu
dilakukan perbaikan bahkan revisi.
(Menangapi pertanyaan eka)
Seharus nya sebelum mengevaluasi maka lakukan dulu pemantauan kurikulum...atau
monitoring kurikulum. Yang mana mengumpulkan informasi atau data yanh
dibutuhkan....kemudian melihat sejauh mana perkembanhan kurikulum di sekolah apakqh
terlaksana dengan baik..atau kah cocok..kemudian melihat apa saja yanh di rasakan
dalam penetapan kurikulum kurikulum tersebut dkemudian baru lah melakukan evalusai..
Apa saja yang telah di capai di sekolah dengan ketetapan kerikulum.
Perbaikan apa saja yang harus di lakukan.
(Menanggapi pertanyaan widha)
Baik lah Saya akan menjawab pertanyaan dari pertanyaan widha. Bahasa jerman
biasanya itu pelajaran dari jurusan bahasa. Dan jika pelajaran itu ada di jurusan ipa dan
ips itu disebut dengan lintas minat, dan lintas minat ini biasanya dipilih karna rata2 dalam
kelas itu memilih mata pelajaran tersebut. dan masalah Kurikulum, dalam satu sekolah
hanya boleh menggunakan 1 Kurikulum. Walupun dalam mata pelajaran setiap jurusan
berbeda-beda. Hanya pelajaran umum aja yg sama
(menanggapi pertanyaan kamil)
Kemudian masalah-masalah tadi diatasi dengan dibuatnya program yang akan diterapkan
di tahun ajaran depan. Tidak langsung di selessikan ketika ditemukan..

3. Widha sari : (menanggapi pertanyaan Maria)


ketika setiap guru yang mengirimkan laporan mengenai tugas yang telah diberikan,media
yang dipakai maupun instrumen pembelajaran yang dipakai,lalu laporan ini akan direkap
oleh pengawas sekolah dan akan terpantau siapa saja yang telah mengirimkan tugas dari
rumah,apakah ini bisa dikatakan termasuk dalam pemantauan kurikulum dalam keadaan
pandemic seperti ini.
4. Muhammad kamil : (menanggapi pertanyaan widha)
Biasanya perbedaan antara jurusan Ipa dan Ips lebih kepada mata pelajaran fokus
jurusannya, apabila ada pelajaran bahasa tentu diterapkan untuk dipelajari oleh dikedua
jurusan.
5. Yulina Sari : (Menanggapi pertanyaan widha)
Biasanya kenapa untuk jurusan ipa peminatan atau lintas minatnya bahasa jerman dan ips
bahasa perancis atau bahasa jepang karena keterbatasan tenaga pendidik bahasa asing
tersebut untuk mengajar semua kelas. Oleh karena itu, dikelompokkan berdasarkan
jurusan, kadang juga ada guru bahasa asing yang mendapat beasiswa atau melanjutkan ke
tingkat pendidikan lebih tinggi lagi sehingga disatu tahun pertama itu peminatannya
bahasa jerman.. Lalu di 2 atau 3 tahun setelah guru tersebut selesai pendidikannya dia
kembali lagi mengajar mata pelajaran peminatan yang ia ampu.
(Menanggapi pertanyaan kamil ) :
Dalam monitoring tersebut nantinya guru, kepala sekolah dan element yang ada disekolah
disuruh mengisi instrumen oleh pengawas. Nah, hasil dari instrumen tersebut nanti
kelihatan mana saja yang kurang ataupun perlu dipebaiki. Setelah instrumen tersebut
terkumpul. Kemudian pengawas akan membentuk tim kerja rapat koordinasi pengawas
atau dikenal dengan istilah Pokjakwas( kelompok kerja pengawas) nanti dalam rapat
tersebut akan didiskusikan dan dimusyawarakan temuan2 dilapangan terkait dengan
implementasi kurikulum di sekolah tersebut. Setelah itu dibuat program demi perbaikan
kurikulum ataupun temuan yang didapat oleh pengawas namun tidak bisa disaat itu juga.
Melainkan akan di aplikasikan program tersebut di tahun yang akan datang setelah
disetujui oleh kepala pengawas juga lembaga-lembaga yang terkait.

Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan online (sakit/izin/tidak ada alasan) :


1. Abdul rozak Nasution (tidak ada alasan)
2. Awalludinsyah siregar (tidak ada alasan)
3. Rozi suhendra (izin)
4. Yoga apriadi (tidak ada alasan)

Anda mungkin juga menyukai