Anda di halaman 1dari 15

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
P U T U S A N
No. 593 K/Pdt/2011

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M AHKAM AH AGUNG
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

do
gu berikut dalam perkara:
Dr. ERLINA MASNIARI NAPITUPULU, bertempat tinggal di

In
A
Baranangsiang Indah E IV No. 14 RT/RW. 002/006, Kelurahan
Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, dalam hal ini
ah

lik
memberi kuasa kepada 1. Budi Widarto,S.H. 2. Pieter
Ferdinandus, S.H., LL.M. dan kawan-kawan, para Advokat,
berkantor di Gd. Iwata Lt. 4, Jalan Sultan Agung No. 58 D,
am

ub
Jakarta 12970, Pemohon Kasasi dahulu Tergugat/Terbanding;
melawan:
ep
YANNES PASARIBU, bertempat tinggal di Jalan Sagu No. 11A,
k

RT/RW. 02/010, Komplek Baranangsiang, Kecamatan


ah

Baranangsiang, Bogor Timur, dalam hal ini memberi kuasa


R

si
kepada Efendi Lod Simanjuntak, S.H., M.H. dan Laode
Silitonga, S.H., para Advokat, berkantor di Wisma Kodel Lt. 10

ne
ng

Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-4, Jakarta Selatan, Termohon


Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding;

do
gu

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;
In
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
A

Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat terhadap


sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan
ah

lik

Pengadilan Negeri Bogor pada pokoknya atas dalil-dalil:


Bahwa pada tanggal 6 Juni 2000 antara Penggugat dan Tergugat telah
m

ub

melangsungkan perkawinan menurut agama yang dianut oleh Penggugat dan


Tergugat yaitu secara Kristen Protestan. Selanjutnya perkawinan tersebut
ka

dicatat dalam Pencatatan Sipil (suami-isteri) sebagaimana dimaksud dalam


ep

Kutipan Akta Perkawinan No. 479/JT/2000 tertanggal 2 Juni 2002;


ah

Bahwa setelah perkawinan dan selama Penggugat dan Tergugat


R

berumah tangga telah lahir atau dikaruniai 3 (tiga) orang anak diantaranya
es

sepeti tercantum dalam Kartu Keluarga No. 327106070182 tertanggal 5


M

ng

Februari 2008 yakni masing-masing:


on
gu

Hal. 1 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
- Alvaro Maruasa Yansen Pasaribu, laki-laki, saat ini berusia 8 (delapan)
tahun sebagaimana dimaksud dalam Kutipan Akta Kelahiran No.

ne
ng
566/U/JP/2001 tertanggal 1 Mei 2001;
- Madelaine Sophia Martha Maharani Pasaribu, perempuan, saat ini berusia 5
(lima) tahun, sebagaimana dimaksud dalam Kutipan Akta Kelahiran

do
gu No. 202/U/JS/2005 tertanggal 17 Februari 2005;
- Ammaro Faith Yohanes Hariara Pasaribu, laki-laki, saat ini berusia 1,5 (satu

In
A
setengah) tahun;
Bahwa pada awal perkawinan, kehidupan rumah tangga Penggugat dan
ah

lik
Tergugat berlangsung dalam keadaan normal dan penuh bahagia, dimana satu
sama lain saling mencintai dan mengasihi sebagaimana pasangan suami isteri
pada umumnya, akan tetapi keadaan normal dan penuh bahagia tersebut, tidak
am

ub
berlangsung lama. Sebab pada tahun pertama perkawinan sudah mulai timbul
ketidakcocokan dan muncul bibit perselisihan. Namun demikian Penggugat
ep
selalu bersabar dan berusaha meredam setiap persoalan rumah tangga yang
k

terjadi agar tidak bertambah besar atau semakin keruh;


ah

Bahwa sesungguhnya penyebab utama dari persoalan rumah tangga


R

si
Penggugat dan Tergugat pada dasarnya adalah akibat dari perangai Tergugat
yang temperamental. Lekas marah dan emosional. Karakter Tergugat yang

ne
ng

keras dan tidak bisa menahan diri ketika sedang marah, baik terhadap
Penggugat, orang tua dan keluarga Penggugat, bahkan telah berdampak pada

do
gu

kesehatan orang tua Penggugat yang membuatnya jadi stres dan hipertensi,
anak-anak bahkan terhadap pembantu rumah tangga. Tidak heran apabila
In
dalam setahun PRT bisa gonta-ganti beberapa kali. Sifat atau pembawaan
A

Tergugat yang demikian telah menyebabkan kehidupan rumah tangga


Penggugat dan Tergugat yang demikian telah menyebabkan kehidupan rumah
ah

lik

tangga Penggugat dan Tergugat sudah semakin jauh dari kehidupan rumah
tangga yang rukun dan harmonis. Kendati demikian, Penggugat berusaha untuk
m

ub

menahan diri, bersikap mengalah dan tetap berusaha untuk mempertahankan


keutuhan rumah tangga;
ka

Bahwa selain itu karakter Tergugat yang keras sering meluas atau
ep

merembet ke orang tua Penggugat termasuk terhadap kakak dan saudara


ah

Penggugat yang isinya berupa cercaan dan makian yang bernada penghinaan
R

secara ekonomi. Harus diakui memang bahwa Tergugat berasal dari keluarga
es

yang berkecukupan, sebaliknya orang tua Pengugat hidup pas-pas dan


M

ng

keluarga sederhana. Kondisi ekonomi orang tua Penggugat yang tidak mapan
on

Hal. 2 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sering menjadi objek pendiskreditan atau pelecehan Tergugat. Padahal

si
Penggugat selalu menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup atau keperluan
sehari-hari rumah tangga Penggugat dan Tergugat;

ne
ng
Bahwa akibat karakter Tergugat yang keras dan kasar, tidak penyabar
dan kurang menghormati suami sebagaimana seharusnya sebagai isteri, serta
sifat pemarah dan emosional yang sering lepas kendali di satu sisi dan sering

do
gu menghina kehormatan ekonomi orang tua Penggugat di lain sisi, karakter mana
tidak pernah berubah selama usia perkawinan, sehingga hal-hal ini menjadi

In
A
pemicu ketidakrukunan dan ketidakharmonisan kehidupan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat. Bahkan akhir-akhir ini perselisihan tersebut sudah
ah

lik
menjadi pertengkaran yang terus menerus terjadi. Hampir di setiap persoalan
selalu diakhiri dengan pertengkaran kendati awalnya hanya soal sepele.
Akibatnya kebahagiaan dan kerukunan dalam sebuah rumah tangga yang
am

ub
sejahtera dan harmonis sebagaimana dambaan setiap orang, sudah tidak
mungkin lagi dapat terwujud dalam kehidupan rumah tangga Pengugat dan
ep
Tergugat;
k

Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak


ah

harmonis tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Selama ini Penggugat


R

si
berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangga, namun setelah sekian
lama tidak tampak ada perubahan dalam diri Tergugat mengakibatkan dan telah

ne
ng

membuat Penggugat semakin tidak tahan lagi dan sudah tidak sanggup lagi
hidup berumah tangga bersama dengan Tergugat apalagi pada tahun 2006,

do
gu

Penggugat menderita serangan jantung yang hampir merenggut nyawa


Penggugat, penyakit mana secara langsung atau tidak langsung patut diduga
In
sebagai akibat dari pertengkaran yang selama ini terjadi dalam rumah tangga
A

Penggugat dan Tergugat, sehingga Penggugat berkepentingan untuk lebih


menjaga kesehatan dengan menghindari pertengkaran dengan Tergugat;
ah

lik

Bahwa dengan demikian adanya ketidakcocokan dan pertengkaran yang


terus menerus terjadi dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat
m

ub

sudah memenuhi ketentuan perundang-undangan mengenai alasan


mengajukan gugatan perceraian sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan
ka

Pasal 39 UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan jo. Pasal 19 huruf f PP


ep

No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1974 yang pada
ah

pokoknya menyatakan bahwa: antara suami dan isteri terus menerus terjadi
R

perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan rukun lagi dalam
es

rumah tangga;
M

ng

on

Hal. 3 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa sedangkan mengenai kepentingan anak-anak Penggugat dan
Tergugat, maka demi masa depan dan kepentingan mereka, Penggugat akan

ne
ng
senantiasa memperhatikan, memelihara dan membiayai hingga kelak dewasa.
Namun sepanjang menyangkut hak pengasuhan anak, pada dasarnya
Penggugat berkeinginan agar seluruh anak-anak berada dalam pengasuhan

do
gu Penggugat mengingat karakter Tergugat yang temperamental patut diyakini
bahwa ia bukanlah ibu yang baik. Namun demikian karena anak-anak masih di

In
A
bawah umur, masing-masing atas nama:
- Madelaine Sophia Martha Maharani Pasaribu;
ah

lik
- Ammaro Faith Yohanes Hariara Pasaribu;
Pengasuhannya diserahkan kepada Tergugat, sedangkan anak sulung yang
bernama Alvaro Maruasa Yansen Pasaribu, Penggugat berkepentingan agar
am

ub
hak asuhnya diberikan kepada Penggugat mengingat anak tersebut lebih dekat
dengan bapaknya dan sudah lama ikut Penggugat hingga saat ini;
ep
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada
k

Pengadilan Negeri Bogor agar memberikan putusan sebagai berikut:


ah

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


R

si
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat putus karena
perceraian dengan segala akibat hukumnya;

ne
ng

3. Menyatakan hak pengasuhan anak atas nama Alvaro Maruasa Yansen


Pasaribu diserahkan kepada Penggugat dan pengasuhan anak atas nama

do
gu

Madelaine Sophia Martha Maharani Pasaribu dan Ammaro Faith Yohanes


Hariara Pasaribu diserahkan kepada Tergugat;
In
4. Menetapkan biaya-biaya menurut hukum;
A

Atau Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya;


Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Bogor telah
ah

lik

mengambil putusan, yaitu putusan No. 72/Pdt.G/2009/PN.Bgr tanggal 23


November 2009 yang amarnya sebagai berikut:
m

ub

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Membebankan biaya perkara ini kepada Penggugat sebesar Rp 201.000,-
ka

(dua ratus seribu rupiah);


ep

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat


ah

putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi


R

Bandung dengan putusan No. 142/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 24 Agustus 2010


es

yang amarnya sebagai berikut:


M

ng

1. Menerima permohonan banding Pembanding semula Penggugat;


on

Hal. 4 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 23 November 2009
Nomor 72/Pdt/G/2009/PN.BGR yang dimohonkan banding tersebut, dengan;

ne
ng
MENGADILI SENDIRI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat sekarang Pembanding dengan

do
gu Tergugat sekarang Terbanding yang dilaksanakan tanggal 6 Juni 2000
putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;

In
A
3. Menyatakan hak pengasuhan anak atas nama Alvaro Maruasa Yansen
Pasaribu, laki-laki umur 8 (delapan) tahun lahir di Jakarta diserahkan
ah

lik
kepada Penggugat sekarang Pembanding, sedang pengasuhan anak atas
nama:
1. Madelaine Sophia Martha Maharani Pasaribu, perempuan, umur 5 (lima)
am

ub
tahun, lahir di Jakarta dan:
2. Ammaro Faith Yohanes Hariara Pasaribu, laki-laki saat ini umur 1,5 (satu
ep
setengah) tahun, lahir di Medan, diserahkan kepada Tergugat sekarang
k

Terbanding;
ah

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Bogor untuk mengirim 1


R

si
(satu) helai salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap tanpa bermaterai kepada Pegawai Pencatat Kantor Catatan Sipil Kota

ne
ng

Bogor untuk didaftar pada sebuah daftar yang diperuntukkan untuk itu dan
memerintahkan pula untuk mengirimkan 1 (satu) helai salinan putusan ini

do
gu

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap tanpa bermaterai kepada


Pegawai Pencatat Kantor Catatan Sipil Kotamadya Jakarta Timur untuk
In
dicatat pada bagian pinggir dari daftar catatan perkawinan;
A

5. Menghukum Tergugat sekarang Terbanding membayar biaya perkara dalam


kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000,-
ah

lik

(seratus lima puluh ribu rupiah);


Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
m

ub

Tergugat/Terbanding pada tanggal 11 November 2010 kemudian terhadapnya


oleh Tergugat/Terbanding, dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat
ka

kuasa khusus tanggal 28 Juli 2009, diajukan permohonan kasasi secara lisan
ep

pada tanggal 22 November 2010 sebagaimana ternyata dari Akte Permohonan


ah

Kasasi No. 142/Pdt/2010/PT.Bdg jo. No. 72/Pdt.G/2009/PN.Bgr yang dibuat


R

oleh Panitera Pengadilan Negeri Bogor permohonan tersebut diikuti oleh


es

memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan


M

ng

Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 2 Desember 2010;


on

Hal. 5 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa setelah itu oleh Penggugat/Pembanding yang pada tanggal 8

si
Desember 2010 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat/
Terbanding, diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan

ne
ng
Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 21 Desember 2010;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam

do
gu tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang,
maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;

In
A
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:
ah

lik
1. Judex facti Pengadilan tidak berwenang atau melampaui kewenangannya:
Bahwa judex facti Pengadilan Tinggi Bandung yang membatalkan
putusan Pengadilan Negeri Bogor dalam perkara a quo telah bersifat
am

ub
melampaui kewenangannya, sebagaimana ternyata dalam pertimbangan
hukum sebagai berikut:
ep
“Menimbang bahwa berdasarkan fakt-fakta yang terungkap di persidangan
k

maupun dalil-dalil gugatan Penggugat maupun jawaban Tergugat serta


ah

alasan-alasan yang dituangkan dalam memori banding Pembanding dapat


R

si
diartikan bahwa telah cukup alasan untuk melakukan perceraian antara
Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri karena ternyata tidak akan

ne
ng

dapat hidup rukun sebagai suami istri sebagaimana diatur dalam Pasal 39
ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan

do
gu

telah pula terbukti antara suami istri terus-menerus terjadi perselisihan dan
pertengkaran dan tidak harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga
In
antara Pembanding semula Penggugat dan Terbanding semula Tergugat
A

yaitu sejalan dengan penjelasan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang


Perkawinan dan telah pula memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan
ah

lik

Pemerintah No. 9 Tahun 1975”;


(Vide Pertimbangan Hukum judex facti PT. Bandung hal. 4 alinea terakhir
m

ub

sampai dengan hal 5 alinea pertama):


Bahwa secara nyata judex facti telah melampaui kewenangannya
ka

dengan menghilangkan begitu saja fakta-fakta yang telah terungkap di


ep

persidangan menyangkut pertengkaran yang terus-menerus sebagaimana


ah

didalilkan oleh Penggugat/Pembanding sekarang Termohon Kasasi. Bahwa


R

dalam fakta di persidangan tidak pernah terbukti adanya pertengkaran yang


es

terus-menerus antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana terurai dalam


M

ng

putusan judex facti Pengadilan Negeri Bogor halaman 33 alinea 4: Bahwa


on

Hal. 6 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hanya saksi D. Siahaan saja yang pernah mendengar Pemohon

si
Kasasi/Tergugat pernah bertengkar dengan Termohon Kasasi/Penggugat,
itupun hanya 1 (satu) kali, sedangkan saksi yang lain tidak ada yang pernah

ne
ng
mendengar atau melihat mereka bertengkar walaupun saksi-saksi tersebut
tinggal 1 (satu) rumah;
Bahwa dengan demikian secara jelas dan nyata judex facti tingkat

do
gu banding telah memutus melampaui kewenangan dengan menghilangkan
fakta penting dalam persidangan perkara a quo di Pengadilan Negeri Bogor

In
A
yang secara jelas telah tidak terbukti sama sekali adanya pertengakaran
yang terus-menerus yang tidak mungkin didamaikan lagi sebagai mana
ah

lik
dalam pertimbangan hukum oleh judex facti tingkat banding;
Bahwa judex facti tingkat banding telah pula melampaui kewenangannya
dengan pertimbangan hukum pada alinea 2 hal. 4 sebagai berikut:
am

ub
Bahwa dalam jawaban Terbanding semula Tergugat justru megakui
bahwa walaupun:
ep
a. Penggugat sekarang Pembanding sudah tidak memberi nafkah …….dst;
k

b. Sejak gugatan maksud, Penggugat sekarang Pembanding sudah tidak


ah

pernah menengok dan tidak pernah bertemu lagi dengan Tergugat


R

si
sekarang Terbanding…dst;
c. Tergugat masih mencintai Penggugat sekarang Pembanding walaupun

ne
ng

Tergugat sekarang Terbanding mengetahui bahwa Penggugat sekarang


Pembanding mempunyai wanita lain selain Tergugat sekarang

do
gu

Terbanding..dst;
Bahwa pertimbangan hukum judex facti tingkat banding sebagaimana
In
Pemohon Kasasi diuraikan dalam poin 4 (empat) di atas, secara logika
A

hukum seharusnya menjadi dasar penolakan gugatan perceraian yang


diajukan oleh Termohon Kasasi/Penggugat, akan tetapi justru secara naif
ah

lik

dan keliru oleh judex facti tingkat banding dijadikan dasar mengabulkan
gugatan perceraian Termohon Kasasi/Penggugat, sehingga hal ini jelas
m

ub

sangat keliru dan melampaui kewenangan judex facti tingkat banding,


karena jelas dan nyata bahwa perbuatan/tindakan yang dilakukan oleh
ka

Termohon Kasasi/Penggugat adalah suatu tindakan suami yang


ep

menciptakan “suatu keadaan” yang menjadi alasan si suami untuk


ah

menggugat cerai Pasal 19 huruf f PP No. 9/1975 haruslah ditolak oleh


R

Pengadilan, sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 2571


es

K/PDT/1988 tertanggal 31 Mei 1989 jo. Surat Edaran Mahkamah Agung RI


M

ng

No. 3/1981 yang menyatakan:


on

Hal. 7 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Bahwa suami yang telah menciptakan “suatu keadaan” (mencintai dan

si
hidup bersama wanita lain) sehingga keadaan ini menjadi sumber pada
timbulnya percekcokan yang terus menerus antara suami istri tersebut,

ne
ng
maka pihak suami ini sebagai penyebab timbulnya cekcok tersebut, tidak
dapat mengajukan gugatan perceraian terhadap istrinya dengan memakai
alasan telah terjadi percekcokan yang terus menerus antara suami istri

do
gu yang tidak dapat mungkin dapat diperbaiki lagi sesuai dengan ketentuan ex
Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9/1975 jo. UU No. 1/1974”;

In
A
Bahwa oleh karena putusan judex facti tingkat banding telah melampaui
kewenangan dengan menafsirkan sendiri dan membuat sendiri kriteria
ah

“pertengkaran yang terus menerus” dengan mengesampingkan fakta

lik
persidangan antara Termohon Kasasi/Penggugat dengan Pemohon
Kasasi/Tergugat, sedangkan secara nyata berdasarkan fakta dan bukti di
am

ub
persidangan a quo, pertengkaran terus menerus yang dinyatakan judex
facti tingkat banding dimaksud sama sekali tidak pernah terbukti/tidak
ep
pernah dapat dibuktikan di persidangan perkara a quo di Pengadilan Negeri
k

Bogor, dan terlebih lagi justru fakta yang terbukti dalam persidangan justru
ah

membuktikan bahwa Termohon Kasasi/Penggugat adalah sebagai si


R

si
penyebab perceraian sehingga Termohon Kasasi/Penggugat tidak bisa
menggugat cerai sebagaimana telah dijelaskan dalam SEMA No. 3/1981 jo.

ne
ng

Yurisprudensi MA 2571 K/Pdt/1988 tangal 31 Mei 1989, oleh karena itu


putusan judex facti tingkat banding dalam perkara a quo harus dinyatakan

do
gu

batal demi hukum atau dibatalkan;


2. Judex facti Pengadilan Tinggi Bandung telah salah menerapkan atau
In
melanggar hukum yang berlaku:
A

Bahwa judex facti tingkat banding yang memeriksa dan mengadili


perkara a quo telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum yang
ah

lik

berlaku sebagaimana ternyata dari pertimbangan hukum judex facti dalam


halaman 4 alinea pertama sebagai berikut:
m

ub

“Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, baik saksi pihak


Penggugat maupun saksi-saksi dari pihak Tergugat beserta pula bukti-bukti
ka

dari kedua belah pihak yang telah dilansir oleh Penggugat sekarang
ep

Pembanding dalam memori bandingnya bahwa:


ah

Ternyata rumah tangga Pembanding dan Terbanding tidak harmonis lagi


R

meski tabiat Terbanding telah diketahui/dipahami oleh Pembanding sejak


es

sebelum perkawinan berlangsung..dst;


M

ng

on

Hal. 8 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
…hal tersebut diakui oleh Terbanding semula Tergugat setidak-tidaknya

si
Tergugat sekarang Terbanding tidak membantahnya;
Bahwa pertimbangan hukum judex facti tingkat banding sebagaimana

ne
ng
dimaksud dalam poin 1 (satu) di atas adalah pertimbangan hukum yang
keliru dan bahkan melanggar hukum yang berlaku karena:
a. Bahwa seluruh dalil Pemohon Kasasi/Tergugat baik dalam jawab jinawab

do
gu maupun kontra memori bandingnya sama sekali tidak pernah mengakui
dalil Termohon Kasasi/Penggugat;

In
A
b. Bahwa baik dalam seluruh dokumen jawab jinawab maupun dalam
kontra memori banding, Pemohon Kasasi/Tergugat selalu
ah

mencantumkan kalimat pada poin pertama yang berbunyi “Bahwa

lik
Tergugat/Terbanding menolak dengan tegas seluruh dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat/Pembanding kecuali yang secara tegas
am

ub
diakui kebenarannya”, dengan demikian andaipun Pemohon
Kasasi/Tergugat tidak membantah secara tegas=quod non maka secara
ep
hukum acara, judex facti harus tunduk dan terikat pada poin dalil yang
k

dikemukakan oleh Tergugat yakni adanya pengakuan yang tegas, kalau


ah

tidak ada pengakuan tegas, maka dengan sendirinya seluruh dalil


R

si
Pembanding/Penggugat dinyatakan ditolak/dibantah dan bukan
ditafsirkan sendiri;

ne
ng

c. Bahwa dengan demikian pertimbangan hukum judex facti tingkat banding


yang menyatakan bahwa …. hal tersebut diakui oleh Terbanding semula

do
gu

Tergugat setidak-tidaknya Tergugat sekarang Terbanding tidak


membantahnya, sebagaimana dinyatakan dalam halaman 4 poin 1
In
putusannya haruslah dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan
A

karena telah salah menerapkan hukum;


Bahwa berdasarkan uraian di atas, terbukti secara jelas dan nyata
ah

lik

putusan dan pertimbangan hukum judex facti telah bersifat salah


menerapkan hukum/melanggar hukum yang berlaku dan karena itu
m

ub

haruslah dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan;


3. Judex facti PT. Bandung telah lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan
ka

oleh peraturan perudang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan


ep

batalnya putusan yang bersangkutan:


ah

Bahwa judex facti tingkat banding telah lalai memenuhi syarat-syarat


R

yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam


es

kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan berdasarkan fakta


M

ng

sebagai berikut;
on

Hal. 9 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
− Bahwa judex facti tingkat banding hanya mempertimbangkan dalil-dalil

si
yang dikemukakan oleh Pembanding dalam memori bandingnya saja,

ne
ng
tanpa mempertimbangkan fakta di persidangan Pengadilan Negeri,
bantahan dan sangkalan Terbanding baik dalam jawab jinawab maupun
dalam kontra memori bandingnya, sedangkan berdasarkan syarat yang

do
gu ditentukan dalam pemeriksaan perkara, judex facti terikat untuk
mendasarkan putusan pada fakta yang terbukti di persidangan,

In
A
mendengar kedua belah pihak (audi et alteram partem) sehingga oleh
karena Hakim hanya mendengar dalil Pembanding sekarang Termohon
ah

lik
Kasasi saja, maka putusannya batal demi hukum;
− Bahwa judex facti tingkat banding dalam mempertimbangkan putusan
tidak melalui pertimbangannya yang jelas dan cukup, sehingga
am

ub
putusannya bersifat tidak cukup pertimbangan (onvoldoende
gemotiveerd/insufficient judgement), karena alasan-alasan hukum yang
ep
menjadi titik tolak putusannya, ternyata tidak lengkap dan hanya
k

berdasarkan pada pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan


ah

R
saja dan secara nyata mengabaikan fakta di persidangan. Selain itu

si
seharusnya dalam mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan

ne
perkawinan antara Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi perlu pula
ng

dipertimbangkan hal-hal antara lain sebagai berikut:


a) Adanya Yurisprudensi dan SEMA terkait dengan fakta bahwa

do
gu

sesungguhnya Termohon Kasasi/Pembanding/Penggugat adalah


pihak yang menjadi penyebab percekcokan, sehingga berdasarkan
In
Yurisprudensi No. 2571 K/Pdt/1998 tanggal 31 Mei 1989 dan SEMA
A

No. 3/1981 Pemohon Kasasi sebagai penyebab perceraian tidak


dapat menggugat cerai, fakta ini dibuktikan antara lain oleh
ah

lik

keterangan saksi dibawah sumpah Muji Rahayu N, Dolok Napitupulu


dan Artides JMH Napitupulu bahwa Pemohon Kasasi hidup dengan
m

ub

perempuan bernama Grace;


b) Bahwa Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi sebagai penganut
ka

Kristiani sekaligus sebagai insan Batak yang teguh memegang adat


ep

berlaku kebiasaan yakni sebelum perceraian, terlebih dahulu


ah

dilakukan upaya perdamaian antar keluarga Penggugat dan Tergugat


R

dan setelah terjadi kesepahaman, menurut adat Batak harus


es
M

dilakukan dulu proses perceraian secara adat Batak, selain itu perlu
ng

dilakukan dulu proses perceraian dengan Gereja untuk masalah


on

Hal. 10 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perceraian. Akan tetapi dari fakta persidangan, kebiasaan yang

si
berlaku dalam adat Batak dan umat Kristiani tersebut ternyata sama
sekali belum dilakukan, oleh Penggugat/Pembanding/Termohon

ne
ng
Kasasi dan Tergugat/Terbanding/Pemohon Kasasi maupun keluarga
besarnya, dan fakta ini ternyata tidak dipertimbangkan oleh Judex
facti tingkat banding, dengan demikian judex facti tingkat banding

do
gu telah mengabaikan ketentuan Pasasl 28 ayat (1) UU No. 4 Tahun
2004 yang secara tegas memerintahkan bahwa Hakim wajib

In
A
menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup
dalam masyarakat;
ah

lik
c) Bahwa perceraian adalah jalan terakhir sebelum seluruh upaya lain
dilakukan, dalam faktanya belum ada upaya apapun untuk
memecahkan persoalan antara Penggugat dan Tergugat, namun
am

ub
secara tiba-tiba saja Termohon Kasasi mengajukan perceraian,
bahkan dimana saat Termohon Kasasi mendalilkan terjadi
ep
pertengkaran dengan Pemohon Kasasi, ternyata justru lahir buah
k

cinta mereka berupa anak ketiga yakni Ammaro Faith Yohannes


ah

Hariara Pasaribu, demikian pula judex facti wajib mem-


R

si
pertimbangkan ayat-ayat dalam alkitab yang menjadi pegangan
Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi yakni:

ne
ng

Matius 19 ayat 6:
“Demikian mereka bukan lagi dua melainkan satu, karena itu apa

do
gu

yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia”;


Markus 10 ayat 9:
“Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan
In
A

manusia”;
Maleakhi 2 ayat 16:
ah

lik

“Bahwa Tuhan benci perceraian”;


Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka putusan judex
m

ub

facti tingkat banding telah terbukti lalai memenuhi syarat-syarat yang


diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam
ka

kelalaian itu dengan batalnya putusan putusan yang bersangkutan


ep

dan karena itu putusan a quo harus dinyatakan batal demi hukum
ah

atau dibatalkan;
R

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung


es

berpendapat:
M

ng

on

Hal. 11 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengenai alasan ke- 1 sampai dengan ke- 3:

si
Bahwa alasan-alasan ini tidak dapat dibenarkan, oleh karena Pengadilan
Tinggi Bandung tidak salah menerapkan hukum, lagi pula hal ini mengenai

ne
ng
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu
kenyataan, hal tersebut tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada
tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan

do
gu dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang
berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh

In
A
peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya
putusan yang bersangkutan, atau bila pengadilan tidak berwenang atau
ah

lik
melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
am

ub
No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung;
Menimbang, bahwa terlepas dari pertimbangan tersebut di atas, menurut
ep
pendapat Mahkamah Agung amar putusan Pengadilan Tinggi Bandung yang
k

membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bogor harus diperbaiki sepanjang


ah

mengenai biaya hidup dan alimentasi dengan pertimbangan sebagai berikut:


R

si
- Bahwa berdasarkan Pasal 41 huruf (c) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, sudah selayaknya pula bila Penggugat Rekonvensi

ne
ng

selaku isteri yang akan diceraikan oleh Tergugat Rekonvensi mendapat biaya
penghidupan dan menurut Mahkamah Agung yang pantas adalah sebesar

do
gu

Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);


- Bahwa Tergugat sebagai seorang ayah diwajibkan untuk memberikan nafkah
In
dan biaya pemeliharaan kepada kedua orang anaknya (Madelaine Sophia
A

Martha Maharani Pasaribu dan Ammaro Faith Yohanes Hariara Pasaribu)


yang ditetapkan di bawah pemeliharaan Penggugat, karena itu Mahkamah
ah

lik

Agung berpendapat Tergugat dihukum untuk membayar biaya elimentasi


kepada kedua anak tersebut yang pantas dan sesuai dengan keadilan
m

ub

adalah sebesar Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan
sampai dengan kedua orang anak tersebut dewasa (21 tahun);
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka


ah

permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Dr. ERLINA


R

MASNIARI NAPITUPULU tersebut harus ditolak dengan perbaikan amar


es

putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 142/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 24


M

ng

November 2010 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bogor No.


on

Hal. 12 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
72/Pdt.G/2009/PN.Bgr tanggal 23 November 2009 sehingga amarnya seperti

si
yang akan disebutkan di bawah ini:
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

ne
ng
Kasasi ditolak, meskipun dengan perbaikan amar putusan, maka Pemohon
Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009,

do
gu Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan peraturan perundang-

In
A
undangan lain yang bersangkutan:
M E N G A D I L I:
ah

lik
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Dr. ERLINA
MASNIARI NAPITUPULU tersebut;
Memperbaiki amar putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.
am

ub
142/Pdt/2010/PT.Bdg tanggal 24 Agustus 2010 yang membatalkan putusan
Pengadilan Negeri Bogor No. 72/Pdt.G/2009/PN.Bgr tanggal 23 November
ep
2009 sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:
k

− Menerima permohonan banding Pembanding;


ah

− Memperbaiki
R
amar putusan Pengadilan Negeri Bogor No.

si
72/Pdt.G/2009/PN.Bgr tanggal 23 November 2009, sehingga amar

ne
selengkapnya sebagai berikut:
ng

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;


2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang

do
gu

dilaksanakan tanggal 6 Juni 2000 putus karena perceraian dengan


segala akibat hukumnya;
In
3. Menyatakan hak pengasuhan anak atas nama Alvaro Maruasa Yansen
A

Pasaribu, laki-laki, umur 8 (delapan) tahun, lahir di Jakarta, diserahkan


kepada Penggugat, sedang pengasuhan anak atas nama:
ah

lik

1. Madelaine Sophia Martha Maharani Pasaribu, perempuan, umur 5


(lima) tahun, lahir di Jakarta dan:
m

ub

2. Ammaro Faith Yohanes Hariara Pasaribu, laki-laki, saat ini umur 1,5
(satu setengah) tahun, lahir di Medan, diserahkan kepada Tergugat ;
ka

4. Menghukum Penggugat untuk memberikan biaya penghidupan kepada


ep

Tergugat sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);


ah

5. Menghukum Penggugat untuk memberikan biaya alimentasi kepada


R

kedua orang anaknya (Madelaine Sophia Martha Maharani Pasaribu dan


es
M

Ammaro Faith Yohanes Hariara Pasaribu) yang ditetapkan di bawah


ng

pemeliharaan Tergugat sebesar Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu


on

Hal. 13 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rupiah) per bulan sampai dengan kedua orang anak tersebut dewasa (21

si
tahun);
6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Bogor untuk

ne
ng
mengirim 1 (satu) helai salinan putusan ini yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap tanpa bermaterai kepada Pegawai Pencatat
Kantor Catatan Sipil Kota Bogor untuk didaftar pada sebuah daftar yang

do
gu diperuntukkan untuk itu dan memerintahkan pula untuk mengirimkan 1
(satu) helai salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum

In
A
tetap tanpa bermaterai kepada Pegawai Pencatat Kantor Catatan Sipil
Kotamadya Jakarta Timur untuk dicatat pada bagian pinggir dari daftar
ah

lik
catatan perkawinan;
7. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
pertama sebesar Rp 201.000,- (dua ratus seribu rupiah);
am

ub
– Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
banding sebesar Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
ep
Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara
k

dalam tingkat kasasi sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);


ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


R

si
Agung pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2011 oleh Dr. H. ANDI SYAMSU
ALAM, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

ne
ng

sebagai Ketua Majelis, Drs. H. MUKHTAR ZAMZAMI, S.H., M.H. dan Dr. H.
HABIBURRAHMAN, M.Hum., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan

do
gu

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Drs. H.
In
BUANG YUSUF, S.H.,M.H., Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh para
A

pihak;
Hakim-Hakim Anggota : Ketua:
ah

lik

ttd. ttd.
m

ub

Drs. H. MUKHTAR ZAMZAMI, S.H., M.H., Dr. H. ANDI SYAMSU ALAM, S.H., M.H.,

ttd.
ka

ep

Dr. H. HABIBURRAHMAN, M.Hum.,


ah

es
M

ng

on

Hal. 14 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Biaya Kasasi : Panitera Pengganti :

R
1. Meterai……………… Rp.

si
6.000,- ttd.
2. Redaksi…………… Rp. 5.000,- Drs. H.BUANG YUSUF, S.H., M.H

ne
ng
3. Administrasi Kasasi Rp. 489.000,-
Jumlah Rp. 500.000,-

do
gu
Untuk Salinan

In
A
Mahkamah Agung RI
a.n. Panitera
ah

lik
Panitera Muda Perdata,
am

ub
SOEROSO ONO, S.H., M.H.
NIP. 040044809
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 15 dari 15 hal. Put. No. 593 K/PDT/2011


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Anda mungkin juga menyukai