Pengumuman Laba
Oleh
Lianawati & Sansaloni Butar-Butar
ABSTRACT
Beta is estimated by regressing individual return on marktet return. Estimated beta
is assumed to be constant. But empirical evidence shows that beta changes from
time to time. Beta shift may occur because stock return has unconstant
distribution or commonly reffered to non-stationarity. Events such as stock split,
stock dividend and earnings announcement may cause return distribution change
and eventualy induce beta shift. The study investigate the impact of firm size and
earnings variability on beta shift. After controlling the magnitude of beta and
earnings change, the result shows that none of the two variable affect beta shift.
I. PENDAHULUAN
Perubahan atau pergeseran beta sekuritas dapat terjadi karena return
saham memiliki distribusi yang tidak tetap atau sering disebut nonstationarity
(Brennan dan Copeland, 1988). Peristiwa-peristiwa ekonomi seperti seperti stock
split, stock dividends dan pengumuman laba dapat menyebabkan distribusi return
berubah dan pada akhirnya menyebabkan perubahan beta saham (Kalay dan
Lowenstein, 1985; Ohlson dan Penman ,1985; Brennan dan Copeland, 1988; Ball
dan Kothari, 1991; Hsieh, Jerris dan Kross, 1999).
Kalay dan Lowenstein (1985) menguji pengaruh pengumuman dividen
kwartalan terhadap risiko saham disekitar tanggal pengumuman dividen. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa beta saham meningkat secara signifikan disekitar
pengumuman dividen.
Brennan dan Copeland (1988) menguji perilaku anomali distribusi return
disekitar pengumuman stock split. Mereka menemukan adanya peningkatan
sementara koefisien beta. Beta mengalami kenaikan sementara sekitar 20 persen
pada saat pengumuman pemecahan saham dan meningkat sekitar 30 persen pada
saat pemecahan saham efektif diberlakukan.
Ball and Kothari (1991) mengamati perubahan beta portofolio diseputar
peristiwa pengumuman laba. Hasil pengujian dengan menggunakan jendela 21
hari menunjukkan adanya peningkatan beta sebesar 6.7 % pada hari –1, 0 dan 1.
Secara rata-rata, beta meningkat 3% lebih besar pada 10 hari setelah pengumuman
nilai dibandingkan sebelum pengumuman.
Hsieh, Jerris dan Kross (1999) menguji kembali pergeseran beta disekitar
pengumuman laba dan juga menguji faktor-faktor yang berhubungan dengan
pergeseran beta. Berbeda dengan Ball dan Kothari (1991) yang mengamati
pergeseran beta pada portofolio saham, mereka mengamati pergeseran beta untuk
masing-masing sampel saham individual dan dengan menggunakan jendela tiga
hari. Dengan menggunakan analisis regresi time series dan metode intervensi beta
Dimson, hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi pergeseran beta pada saat
pengumuman laba.
Hsieh, Jerris dan Kross (1999) juga menguji pengaruh informasi-informasi
yang diterbitkan sebelum pengumuman laba dan ketepatan pengumuman laba
terhadap pergeseran beta di sekitar pengumuman laba. Jumlah informasi sebelum
pengumuman diproksikan dengan ukuran perusahaan dan diprediksikan ukuran
perusahaan berhubungan terbalik dengan pergeseran beta.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pergeseran beta sekuritas
individu disekitar pengumuman laba dengan menggunakan sampel perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan juga menguji apakah pergeseran beta ini
berhubungan dengan karakteristik-karakteristik perusahaan tertentu, seperti
ukuran perusahaan dan ketepatan pengumuman laba. Hasil penelitian ini
diharapkan menambah pemahaman tentang pengaruh pengumuman laba terhadap
return saham. Selama ini penelitian-penelitian yang menguji reaksi pasar terhadap
pengumuman laba mengasumsikan bahwa tingkat risiko beta konstan. Apabila
ternyata beta tidak konstan maka penghitungan return dalam penelitian-penelitian
tersebut bias dan hasilnya menjadi tidak bisa diandalkan.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Uncertainty Resolution Hypothesis
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, Ball and Kothari (1991)
mengamati perubahan beta portofolio diseputar peristiwa pengumuman laba.
Mereka beragumen bahwa informasi laba yang disajikan bagi investor dapat
mengurangi ketidak pastian aliran kas masa depan perusahaan. Namun,
meningkatnya aliran informasi disekitar pengumuman laba menyebabkan
variabilitas return meningkat pula. Meningkatnya variabilitas return
menyebabkan kovarian antara return saham meningkat. Karena kovarians antara
return saham meningkat maka kovarians dengan portofolio pasar juga akan
meningkat. Jadi, varians return dan beta diprediksikan meningkat disekitar
pengumuman laba. Mereka menamakan hipotesis ini uncertainty resolution
hypothesis. Hasil pengujian dengan menggunakan jendela 21 hari menunjukkan
adanya peningkatan beta sebesar 6.7 % pada hari –1, 0 dan 1. Secara rata-rata,
beta meningkat 3% lebih besar pada 10 hari setelah pengumuman nilai
dibandingkan sebelum pengumuman.
Hsieh, Jerris dan Kross (1999) menguji kembali pergeseran beta disekitar
pengumuman laba dan juga menguji faktor-faktor yang berhubungan dengan
pergeseran beta. Berbeda dengan Ball dan Kothari (1991) yang mengamati
pergeseran beta pada portofolio saham, dalam penelitian ini pergeseran beta
diamati untuk masing-masing sampel saham individual dan menggunakan jendela
tiga hari. Dengan menggunakan analisis regresi time series dan metode intervensi
beta Dimson, hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa terjadi pergeseran beta
pada saat pengumuman laba.
Berdasarkan arguemen teoretis dan hasil-hasil penelitian terdahulu
berkaitan dengan perubahan risiko disekitar pengumuman laba maka hipotesis
alternatif berikut ini dapat dinyatakan.
H1: Terdapat pergeseran beta sekuritas disekitar pengumuman laba
Tabel 4.2
Hasil Analisis Regresi
Koefisien T Sig.
B
Konstanta -5.918E-04 -.408 .684
RMTM1 7.197E-02 .975 .330
RMT .924 9.733 .000
RMTP1 8.163E-02 1.082 .279
DMY 8.797E-04 .440 .660
DMYRMT -.329 -2.216 .027
Sumber : data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.3, p-value untuk tota asset (TA) adalah sebesar 0.989
sedangkan p-value untuk SDINC adalah sebesar 0.916. Hal ini menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total asset ( TA) dan
variabilitas laba yang diproksikan dengan standar deviasi dari laba time series
(SDINC) secara statistik tidak berhubungan dengan pergeseran beta. Dengan
demikian hipotesis alternatif 2 dan 3 tidak dapat diterima, yang berarti
pergeseran beta di sekitar pengumuman laba tidak berhubungan secara signifikan
dengan ukuran perusahaan (logaritma dari total asset) dan ketepatan pengumuman
laba (berbanding terbalik dengan variabilitas laba)
Bildersee, John S., dan Roberts, Gordon, 1981,”Beta Instability When Interest
Rate Levels Change,” Jounal of Financial and Quantitative Analysis.
Brennan, M.J., and Copeland T.E, 1988, “Beta Changes around Stock Splits: A
Note,” The Journal of Finance, Vol. XLIII
Brown L.D., R.L Hagerman., P.A Grifin., and M.E Zmijewski, 1987, “An
Evaluation of Alternative Proxies For The Markets Assesment of
Unexpected Earnings, “Journal of Accounting And Economics 9.
Foster, G, 1986, Financial Statement Analysis, Second Edition, Prentice Hall
International.
Foster, G.,C. Olsen dan T. Shevlin, 1984,” Earning Releases, Anomalies, and the
Behavior of security Returns,” The Accounting Review, Vol. LIX, hal 574-
603
Hayn, C., 1995,” The Information Content of Losses, “Journal of Accounting &
Economics, Vol. 20, hal 125-153
Hsieh, Su Jane, Scott I Jerris, dan William Kross, 1999,” Quarterly earnings
Announcements and Market Risk Adjustments,” Journal of Business
Finance & Accounting, April/May 1999
Jogiyanto H..M, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta, BPFE
Kalay, A., and U. Lowenstein, 1985,”Predictable Events and Excess Returns: The
Case of Dividend Announcements, “ Journal of Financial Economics 14
Ohlson, J.A., and S.H Penman, 1985, “Volatility Increase Subsequent to Stock
Splits: An Empirical Aeration, “ Journal of Financial Economics 14