RUANG
Gahar
u
LATAR BELAKANG PROGRAM KERJA RUANG GAHARU
TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit jiwa adalah suatu lembaga yang memberikan pelayanan
di bidang kesehatan jiwa masyarakat meliputi usaha-usaha
pencegahan, pengobatan dan pemulihan serta rehabilitasi. Rumah sakit
sebagai bagian dari sistem kesehatan nasional dituntut untuk
meningkatkan kualitas penyediaan fasilitas, pelayanan dan
kemandirian. Dengan demikian rumah sakit merupakan salah satu
pelaku pelayanan kesehatan yang kompetitif yang dikelola oleh pelaku
yang mempunyai jiwa wirausaha yang mampu menciptakan efisiensi,
keunggulan dalam kualitas dan pelayanan, keunggulan dan inovasi
serta unggul dalam merespon kebutuhan pasien.
Rumah sakit adalah sebagai salah satu sarana kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki
peran memberikan yang sangat penting dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini menuntut penyedia
jasa pelayanan kesehatan yakni rumah sakit untuk memberikan rasa
nyaman dan kepuasan bagi pengguna jasa serta dengan meningkatkan
kualitas pelayanan yang lebih baik, tidak hanya pelayanan yang bersifat
penyembuhan penyakit tetapi juga mencakup pelayanan yang bersifat
pencegahan. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal ini juga diikuti oleh
Undang – Undang nomor 39 tahun 2009 tentang pelayanan kesehatan,
yang menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan dan memperoleh perlindungan kesehatan dan
Negaraberkewajiban untuk mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat
bagi masyarakat. Dalam Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit sebagai mana dalam pembukaan Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah Kesehatan sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan melalui
berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem
kesehatan nasional. Sejalan dengan amanat pasal 28 H ayat (1) Undang
– Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah
ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, kemudian dalam pasal 34 ayat (3) dinyatakan Negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak. Rumah Sakit sebagai salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya
kesehatan yang sangat diperlukan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis
tenaga kesehatan dengan prangkat keilmuannya masing-masing
berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus di ikuti oleh
tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
membuat semakin kompleksnya permasalahan Rumah Sakit. Pada
hakikatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan dan fungsi dimaksud memiliki
makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab
pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
Namun pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh pemerintah
melalui badan pelayanan kesehatan sebagian besar tidak sesuai dengan
perundangan tersebut, dimana pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh pemerintah dirasakan kurang berkualitas terhadap masyarakat.
Penyelenggaraan Rumah Sakit dilakukan dengan memberikan
perlakuan yang baik dan manusiawi dengan tidak membeda-bedakan
suku, bangsa, agama, status sosial dan ras.
Rumah Sakit juga dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
etika profesi dan sikap professional, serta mematuhi peraturan Rumah
Sakit, memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan
dalam rangka mempertahankan dan menigkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Rumah Sakit mampu memberikan pelayanan yang adil dan
merata kepada setiap orang dengan biaya yang terjangkau oleh
masyarakat serta pelayanan yang bermutu, tidak boleh membedakan
masyarakat baik secara individu maupun kelompok dari semua lapisan.
Tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan semata, tetapi harus
mampu memberikan peningkatan derajat kesehatan dengan tetap
memperhatikan perlindungan dan keselamatan pasien selalu
mengupayakan peningkatan keselamatan pasien melalui upaya
menejemen resiko klinik. Dalam membantu pasien khususnya yang
kurang atau tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan
kesehatan.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu
instansi daerah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
Provinsi Kalimantan Barat di Kota Singkawang, dimana lembaga ini
adalah milik pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan dari Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan masyarakat. Adapun pelayanan kesehatan yang
tersedia dirumah sakit jiwa Provinsi Kalimantan Barat yaitu:
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Konsultasi Psikilog
c. Pelayanan Laboratorium Klinik
d. Pelayanan Radiologi
e. Pelayanan Farmasi
f. Pelayanan Gawat Darurat
g. Pelayan Pemulihan Ketergantungan NAPZA
h. Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat
i. Pelayanan Gizi
j. Pelayanan Kesehatan VCT
Dengan berbagai pelayanan yang disediakan oleh Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Kalimantan Barat, maka terlihatlah visi dari Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan pusat rujukan regional
terbaik pelayanan kesehatan jiwa, rehabilitasi, pendidikan dan riset
yang profesional berbasis masyarakat. Namun persoalan yang terjadi
saat ini pelayanan yang diberikan Rumah sakit jiwa Provinsi Kalimantan
Barat terhadap pasien masihlah rendah, tidak sesuai dengan Standar
oprasional prosedur pelayanan kesehatan. Melayani dengan secara
optimal dan memberikan kemudahan pelayanan kepada pasien. Pasien
merupakan target yang harus dicapai oleh pihak rumah sakit, jika
pasien tidak merasa nyaman terhadap layanan yang diberikan maka
rumaha sakit gagal dalam menjalankan tugas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Untuk mengetahui optimalisasi
pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat,
dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia rumah sakit, serta jumlah
pasien.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
1) Meningkatkan kualitas mutu asuhan keperawatan guna
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan di Ruang
Gaharu melalui peningkatan kualitas SDM yang profesional.
2) Memberikan gambaran serta evaluasi terhadap pelayanan asuhan
keperawatan yang dilakukan.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Memiliki panduan dalam kegiatan asuhan keperawatan
2. Adanya peningkatkan kualitas pelayanan
3. Adanya peningkatan kualitas SDM Ruang Gaharu sehubungan
dengan terlaksananya program edukasi dan training baik formal
maupun non formal, yang terselenggara internal maupun
eksternal.
4. Tersedianya tenaga pemberi asuhan keperawatan yang profesional
dan kompeten di Ruang Gaharu.
5. Terselenggaranya program pengendalian mutu pemberian asuhan
keperawatan guna meningkatkan pencapaian sasaran
keselamatan pasien.
6. Meningkatkan komunikasi efektif baik antar staf didalam Ruang
Gaharu maupun dengan unit/ departemen lain.
B. Disiplin Staff
1. Disiplin staff merupakan dasar dari penilaian kepala ruangan
terhadap petugas yang berjaga diruang Gaharu.
2. Setiap petugas wajib datang tepat waktu dan pulang sesuai
dengan jam kerja.
3. Kepala ruangan berhak menegur secara lisan apabila ada petugas
yang datang dan pulang tidak sesuai jam kerja yang berlaku.
4. Petugas yang pulang awal atau datang terlambat dapat
menyampaikan alasan sesuai kondisi yang dialami kepada kepala
ruangan.
5. Apabila terguran tidak dilaksanakan petugas tersebut, maka
kepala ruangan akan melakukan konsultasi dengan atasan
langsung (kepala seksi perawatan).
6. Apabila masih tidak dilaksanakan oleh pertugas tersebut makan
akan dilakukan rapat internal yang melibatkan petugas tersebut,
kepala ruangan, kepala seksi perawatan dan komite medik bagian
disiplin pegawai.
D. Pengembangan Staff
1. Penjadwalan pengembangan staff dilakukan dengan cara
monitoring staff.
2. Staff yang belum mendapatkan pengembangan diri baik itu
seminar yang dilakukan intern dan diluar rumah sakit akan
mendapatkan prioritas.
3. Pengembangan staff merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
oleh kepala ruangan dalam hal ini memantau.
4. Ada jadwal training internal dari Clinical Instructor (CI) yang
dibuat dan disosialisasikan pada minggu ke 4 setiap bulannya.
5. Penjadwalan training untuk staf di Ruang Gaharu setiap bulan
oleh Kepala Ruang.
6. Training eksternal diberikan oleh Kepala Seksi Perawatan/
Kepala Bidang Keperawatan dengan menunjuk staf melalui
Kepala Ruangan disesuaikan dengan kebutuhan ruangan
(Insidentil).
VI. SASARAN
1. Melakukan monotoring disiplin pegawai
2. Penjadwalan jadwal dinas ruangan sudah selesai dikerjakan di
minggu ke-3 dalam tiap bulannya pada tanggal 25.
3. Memberikan kesempatan kepada petugas untuk ikut dalam
pengembangan diri, berupa pelatihan dan diklat yang
diselenggarakan intern dan diluar rumah sakit.
4. Melakukan monitoring kebutuhan yang ada di ruangan Gaharu.
5. Memantau serta menginventariskan obat dengan baik dan benar
sesuai SOP yang berlaku.
6. Sasaran mutu unit tercapai 80% tiap bulan.
7. Rencana rapat dalam satu tahun dapat terealisasi ≥ 80%.
8. Staf yang menghadiri rapat bulanan mencapai ≥ 85%.
9. Penilaian kinerja staf di Ruang Gaharu dilakukan 12 kali dalam
satu tahun dan dilaksanakan kepada semua staf.
VIII. PENUTUP
Program kerja di ruang Gaharu diatas disusun bersama seluruh
staf di Ruangan didalam rapat. Sehingga diharapkan program
tersebut juga dapat direalisasikan dengan baik melalui komunikasi
dan kerjasama yang baik pula. Harapannya agar keselamatan
pasien, keselamatan staf dan keselamatan lingkungan kerja dapat
dipertahankan dan ditingkatkan terus dari tahun ke tahun.
Mengetahui:
Kepala Bidang Keperawatan,
YUSTINA, S.Tr
NIP. 19660828 198802 2 001
EVALUASI PROGRAM KERJA HARIAN RUANG GAHARU
WAKTU
BULAN KEGIATAN HASIL HAMBATAN
PELAKSANAAN
Mengetahui:
Kepala Bidang Keperawatan,
YUSTINA, S.Tr
NIP. 19660828 198802 2 001