MAKALAH
Disusun Oleh:
Samil (2311239
Jusilah (2311240)
Juppri (2311263)
Fakultas Tarbiyah
ABDURRAHMAN SIDDIK
1
I. Pendahuluan
Latar Belakang
Bila telah dewasa dan ia mulai ikut serta dalam kegiatan masyarakatnya,
maka adat kebiasaan, kepercayaan dan larangan-larangan lingkungannya
merupakan adat kebiasaan. Setiap anak yang lahir dengan adat kebiasaan satu
kelompok akan memiliki adat kebiasaan kelompok tersebut.
1
II. Pembahasan
2) Kerajaan Minangkabau
Kerajaan Pagaruyung disebut juga sebagai Kerajaan Minangkabau,
merupakan salah satu Kerajaan Melayu yang pernah berdiri, meliputi
provinsi Sumatra Barat sekarang dan daerahdaerah di sekitarnya.
Kerajaan ini pernah dipimpin oleh Adityawarman sejak tahun 1347 2.
Sekitar tahun 1600-an, kerajaan ini menjadi Kesultanan Islam.
Munculnya nama Pagaruyung sebagai sebuah kerajaan Melayu tidak
dapat diketahui dengan pasti. Namun dari beberapa prasasti yang
ditinggalkan oleh Adityawarman, menunjukan bahwa Adityawarman
memang pernah menjadi raja di negeri tersebut Pengaruh Islam di
Pagaruyung berkembang kira-kira pada abad ke-16, yaitu melalui para
musafir dan guru agama yang singgah atau datang dari Aceh dan Malaka.
Salah satu murid ulama Aceh yang terkenal Syaikh Abdurrauf Singkil
1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2010),
Cet. 22, h. 205
2
http://geosejarah.org/index.php?option=com_content&view=article&id=65:Kerajaansekat-
kewilayahan&catid=34:article&Itemid=59...diakses pada tanggal 03 Maret 2024, pukul 22.40 WIB
2
(Tengku Syiah Kuala), yaitu Syaikh Burhanuddin Ulakan, adalah ulama
yang dianggap pertama-tama menyebarkan agama Islam di Pagaruyung.
Pada abad ke-17, Kerajaan Pagaruyung akhirnya berubah menjadi
kesultanan Islam. Raja Islam yang pertama dalam tambo adat
Minangkabau disebutkan bernama Sultan Alif.
Dengan masuknya agama Islam, maka aturan adat yang
bertentangan dengan ajaran agama Islam mulai dihilangkan dan hal-hal
yang pokok dalam adat diganti dengan aturan agama Islam. Pepatah adat
Minangkabau yang terkenal: "Adat basandi syarak, syarak basandi
Kitabullah", yang artinya adat Minangkabau bersendikan pada agama
Islam, sedangkan agama Islam bersendikan pada Al-Quran. Pengaruh
agama Islam membawa perubahan secara fundamental terhadap adat
Minangkabau.3 Tetapi sejak kapan pengaruh Islam memasuki tubuh adat
Minangkabau secara pasti, masih sukar dibuktikan.Islam juga membawa
pengaruh pada sistem pemerintahan kerajaaan Pagaruyung dengan
ditambahnya unsur pemerintahan seperti Tuan Kadi dan beberapa istilah
lain yang berhubungan dengan Islam. Penamaan NagariSumpur Kudus
yang mengandung kata kudus yang berasal dari kata Quduus(suci)
sebagai tempat kedudukan Rajo Ibadat dan Limo Kaum yang
mengandung kata qaum jelas merupakan pengaruh dari bahasa Arab atau
Islam.Selain itu dalam perangkat adat juga muncul istilah Imam, Katik
(Khatib), Bila (Bilal), Malin (Mu'alim) yang merupakan pengganti dari
istilahistilah yang berbau Hindu dan Buddha yang dipakai sebelumnya.
3
kerajaan Aceh, kesultanan ini fokus pada sistem pendidikan militer yang
bertujuan untuk menentang imperialism bangsa Eropa.4 Dengan adanya
sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, kerajaan Aceh menjadi
pusat pengkajian ilmu pengetahuan serta menjadi sebuah kerajaan yang
memiliki hubungan diplomatik dengan negara lain.
1) Perdagangan
Sumatera, terletak di jalur perdagangan maritim yang penting,
menjadi titik masuknya Islam ke wilayah ini melalui pedagang-pedagang
Arab, Persia, dan Gujarat yang melakukan perdagangan di pelabuhan-
pelabuhan di pantai barat dan utara Sumatera.
4
Badri Yatim, Sejarah. H. 208-209. Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni 2019
5
International Journal of Islamic Thought., Konstektualisasi dalam Penyebaran Islam:
Analisis Pola Pembentukan Islam di Nusantara. Vol. 14: (Dec) 2018
4
Ulama dan sufi berperan penting dalam penyebaran Islam di
Sumatera dengan cara melakukan dakwah (penyampaian ajaran Islam)
kepada penduduk setempat. Mereka memainkan peran kunci dalam
mentransmisikan ajaran Islam dan membentuk komunitas-komunitas
Muslim di berbagai daerah.
3) Kerajaan Islam
Pembentukan kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera, seperti
Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli, Kesultanan Siak Sri Indrapura, dan
lain-lain, mempercepat penyebaran Islam. Para penguasa kerajaan ini
sering menjadi pelindung dan penyokong dakwah Islam.
5
C. Budaya Awal Di Sumatera
1) Seni Megalitikum
Masyarakat prasejarah di Sumatera membangun struktur megalitik
seperti menhir, dolmen, dan situs pemakaman batu. Struktur-struktur ini
menunjukkan kegiatan ritual dan kepercayaan spiritual pada masa itu.
2) Seni Lukisan Cadas
Ditemukan lukisan-lukisan cadas prasejarah di gua-gua di
Sumatera, menunjukkan adanya seni lukis primitif pada masa itu.
3) Kerajaan Kuno
Sumatera menjadi rumah bagi beberapa kerajaan kuno, seperti
Kerajaan Sriwijaya di Palembang dan Kerajaan Minangkabau di Sumatera
Barat. Budaya kerajaan ini mencakup seni, arsitektur, dan sistem
pemerintahan yang maju.7
6
Rezky Sulhana Siregar, Fenomena Gegar Budaya dan adaptasi Budaya Mahasiswa Sumatera
Utara di Yogyakarta, hal. 9, 2022
7
Zikriadi, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Perkembangan Pendidikan Islam Masa Awal di
Sumatera Barat Lembaga dan Tokohnya, hal 7. Vol. 1, No 2 April 2023
6
Sebelum masuknya agama-agama besar, kepercayaan animisme
dan dinamisme dominan di Sumatera. Masyarakat memuja roh alam,
leluhur, dan dewa-dewa yang dipercayai mengontrol alam semesta.
7
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Yatim, Badri, 2010.” Sejarah Peradaban Islam”, PT. raja Grafindo Persada,
Jakarta: Cet, 22.
Michael Laffan, 2015. “Sejarah Islam di Nusantara”, PT. Bintang Pustaka,
Yogyakarta: Cet 1
Jurnal:
Zikriadi, 2023. “Perkembangan Pendidikan Islam Masa Awal di Sumatera Barat,
Lembaga dan Tokohnya”, UIN makassar,Indonesia. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran, vol.1, No.2.
Very Vicky, 2022. “Masyarakat dan Budaya Merompak Laut di Sumatera”,
Universitas 17 Semarang. Vol 1, No 1.
Artikel:
http://geosejarah.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=65:kerajaan-pagaruyunghegemoni-
melampaui sekatsekatkewilayahan&catid=34:artikel&Itemid=59