Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SUMATERA

MAKALAH

Di Sampaikan Sebagai Salah Satu Syarat Mata Kuliah

Sejarah Kebudayaan Islam Dan Melayu

Disusun Oleh:

Samil (2311239

Jusilah (2311240)

Juppri (2311263)

Dosen Pengampu: Dr. Rusydi Sulaiman,M.Ag

Fakultas Tarbiyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER GENAP

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH

ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG 2023/2024

1
I. Pendahuluan

Latar Belakang

Sumatera merupakan pulau yang memiliki sejumlah suku-suku atau


kebudayaan-kebudayaan besar yang mempunyai ciri khas tradisional. Suku
yang terkenal adalah diantaranya Aceh, Batak, Minangkabau, dan Melayu.
Juga sejumlah suku-suku minoritas di Sumatera sebelah timur di kawasan
hutan luas diantara sungai-sungai besar-besar, maupun rawa-rawa pantai dan
pulau-pulau lepas pantai.

Kebanyakan suku minoritas di propinsi Jambi dan disekitarnya dikenal


dengan nama umum Orang Rimba.Kehidupan masyarakat merupakan realitas
kompleks yang dibentuk oleh berbagai unsur.

Diantaranya agama, politik, ekonomi hingga lingkungan ekologis tertentu.


Yang kesemuanya diatur dalam seperangkat aturan dan norma, yang dimiliki
bersama oleh para anggota, dianggap layak dan dapat diterima.

Unsur-unsur kehidupan yang ada dalam masyarakat, sangat berpengaruh


dalam membentuk perilaku individu. Sejak lahir, adat kebiasaan lingkungan
tempat ia dilahirkan, menentukan pengalaman dan perilakunya, sejalan dengan
pemikiran diatas, menurut Dewey ketika ia mulai bisa berbicara, ia telah
merupakan hasil kecil dari kebudayaan kelompoknya.

Bila telah dewasa dan ia mulai ikut serta dalam kegiatan masyarakatnya,
maka adat kebiasaan, kepercayaan dan larangan-larangan lingkungannya
merupakan adat kebiasaan. Setiap anak yang lahir dengan adat kebiasaan satu
kelompok akan memiliki adat kebiasaan kelompok tersebut.

1
II. Pembahasan

A. Kerajaan Atau Kesultanan Islam di Sumatera


1) Kerajaan Samudera Pasai (1267-1521 M)
Nama lain dari Kerajaan Samudera Pasai ialah Samudera
Darussalam. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Islam yang
terletak di bagian pesisir pantai utara Sumatera. Lokasinya berada di
sekitar kota Loksumawe dan Aceh Utara.Beberapa bukti sejarah yang
mengaitkan keberadaan Kerajaan Samudera Pasai adalah ditemukannya
beberapa makam raja serta berbagai penemuan koin berbahan emas dan
perak yang berisikan namanama raja.Kesultanan ini didirikan oleh Marah
Silu yang memiliki gelar Sultan Malik As-Shaleh pada tahun 1267.
Kerajaan Samudera Pasai Runtuh pada tahun 1521 ketika dikalahkan
oleh bangsa Portugis.1

2) Kerajaan Minangkabau
Kerajaan Pagaruyung disebut juga sebagai Kerajaan Minangkabau,
merupakan salah satu Kerajaan Melayu yang pernah berdiri, meliputi
provinsi Sumatra Barat sekarang dan daerahdaerah di sekitarnya.
Kerajaan ini pernah dipimpin oleh Adityawarman sejak tahun 1347 2.
Sekitar tahun 1600-an, kerajaan ini menjadi Kesultanan Islam.
Munculnya nama Pagaruyung sebagai sebuah kerajaan Melayu tidak
dapat diketahui dengan pasti. Namun dari beberapa prasasti yang
ditinggalkan oleh Adityawarman, menunjukan bahwa Adityawarman
memang pernah menjadi raja di negeri tersebut Pengaruh Islam di
Pagaruyung berkembang kira-kira pada abad ke-16, yaitu melalui para
musafir dan guru agama yang singgah atau datang dari Aceh dan Malaka.
Salah satu murid ulama Aceh yang terkenal Syaikh Abdurrauf Singkil
1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2010),
Cet. 22, h. 205
2
http://geosejarah.org/index.php?option=com_content&view=article&id=65:Kerajaansekat-
kewilayahan&catid=34:article&Itemid=59...diakses pada tanggal 03 Maret 2024, pukul 22.40 WIB

2
(Tengku Syiah Kuala), yaitu Syaikh Burhanuddin Ulakan, adalah ulama
yang dianggap pertama-tama menyebarkan agama Islam di Pagaruyung.
Pada abad ke-17, Kerajaan Pagaruyung akhirnya berubah menjadi
kesultanan Islam. Raja Islam yang pertama dalam tambo adat
Minangkabau disebutkan bernama Sultan Alif.
Dengan masuknya agama Islam, maka aturan adat yang
bertentangan dengan ajaran agama Islam mulai dihilangkan dan hal-hal
yang pokok dalam adat diganti dengan aturan agama Islam. Pepatah adat
Minangkabau yang terkenal: "Adat basandi syarak, syarak basandi
Kitabullah", yang artinya adat Minangkabau bersendikan pada agama
Islam, sedangkan agama Islam bersendikan pada Al-Quran. Pengaruh
agama Islam membawa perubahan secara fundamental terhadap adat
Minangkabau.3 Tetapi sejak kapan pengaruh Islam memasuki tubuh adat
Minangkabau secara pasti, masih sukar dibuktikan.Islam juga membawa
pengaruh pada sistem pemerintahan kerajaaan Pagaruyung dengan
ditambahnya unsur pemerintahan seperti Tuan Kadi dan beberapa istilah
lain yang berhubungan dengan Islam. Penamaan NagariSumpur Kudus
yang mengandung kata kudus yang berasal dari kata Quduus(suci)
sebagai tempat kedudukan Rajo Ibadat dan Limo Kaum yang
mengandung kata qaum jelas merupakan pengaruh dari bahasa Arab atau
Islam.Selain itu dalam perangkat adat juga muncul istilah Imam, Katik
(Khatib), Bila (Bilal), Malin (Mu'alim) yang merupakan pengganti dari
istilahistilah yang berbau Hindu dan Buddha yang dipakai sebelumnya.

3) Kesultanan Aceh (1496-1903M)


Kesultanan Aceh Darussalam termasuk juga sebagai kerajaan Islam
yang berada di provinsi Aceh. Kesultanan Aceh berlokasi di utara pulau
Sumatra yang beribu kotakan Banda Aceh Darussalam.Adapun sultan
pertama dari kerajaan ini Sultan Ali Mughayat. Selama berdirinya
3
Kinapti, tyatiti. 2021. Kemegahan Arsitektur Istanbul Dasar Paguuyung di Tanah Minang di
https://www.merdeka.com/travel/kemegahan-arsitektur-istano-basa-paguruyung-di-
tanah-minang.html.

3
kerajaan Aceh, kesultanan ini fokus pada sistem pendidikan militer yang
bertujuan untuk menentang imperialism bangsa Eropa.4 Dengan adanya
sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, kerajaan Aceh menjadi
pusat pengkajian ilmu pengetahuan serta menjadi sebuah kerajaan yang
memiliki hubungan diplomatik dengan negara lain.

4) Kesultanan Palembang (1455-Sekarang)


Kesultanan Palembang merupakan sebuah kerajaan bercorak Islam
dan berada di kota Palembang, Sumatera Selatan. Kesultanan ini berada
di bawah pimpinan Sri Susuhunan Abdurrahman, yaitu seorang
bangsawan Palembang di tahun 1659. Kemudian di tahun 1823
pemerintah Belanda menghapuskan keberadaan Kesultanan Palembang.

B. Penyebaran Islam Di Sumatera


Penyebaran Islam di Sumatera merupakan proses yang panjang dan
kompleks, melibatkan berbagai faktor seperti perdagangan, dakwah,
pernikahan, dan kegiatan-kegiatan sosial. Beberapa faktor utama yang
mempengaruhi penyebaran Islam di Sumatera yaitu:5

1) Perdagangan
Sumatera, terletak di jalur perdagangan maritim yang penting,
menjadi titik masuknya Islam ke wilayah ini melalui pedagang-pedagang
Arab, Persia, dan Gujarat yang melakukan perdagangan di pelabuhan-
pelabuhan di pantai barat dan utara Sumatera.

2) Dakwah Ulama dan Sufi

4
Badri Yatim, Sejarah. H. 208-209. Volume 23 No. 1, Edisi Januari-Juni 2019
5
International Journal of Islamic Thought., Konstektualisasi dalam Penyebaran Islam:
Analisis Pola Pembentukan Islam di Nusantara. Vol. 14: (Dec) 2018

4
Ulama dan sufi berperan penting dalam penyebaran Islam di
Sumatera dengan cara melakukan dakwah (penyampaian ajaran Islam)
kepada penduduk setempat. Mereka memainkan peran kunci dalam
mentransmisikan ajaran Islam dan membentuk komunitas-komunitas
Muslim di berbagai daerah.

3) Kerajaan Islam
Pembentukan kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera, seperti
Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli, Kesultanan Siak Sri Indrapura, dan
lain-lain, mempercepat penyebaran Islam. Para penguasa kerajaan ini
sering menjadi pelindung dan penyokong dakwah Islam.

4) Pernikahan dan Keturunan


Pernikahan antara pedagang Islam dengan penduduk lokal sering
menjadi salah satu cara penting dalam penyebaran agama Islam. Anak-
anak dari pernikahan semacam itu sering kali dibesarkan dalam ajaran
Islam dan menjadi pengikut agama tersebut.

5) Pembangunan Pendidikan Islam


Pendirian madrasah dan pesantren menjadi salah satu upaya
penting dalam penyebaran Islam di Sumatera. Institusi-institusi ini
menjadi pusat pembelajaran agama Islam yang memainkan peran penting
dalam mengajarkan dan memperluas pengetahuan agama kepada
masyarakat.

Dengan berbagai faktor yang berperan, Islam akhirnya menjadi agama


mayoritas di Sumatera dan membentuk identitas budaya yang kuat di wilayah
tersebut.

5
C. Budaya Awal Di Sumatera

Budaya awal di Sumatera mencakup beragam aspek kehidupan masyarakat


pada zaman prasejarah dan zaman kuno. Beberapa budaya awal di Sumatera
meliputi:6

1) Seni Megalitikum
Masyarakat prasejarah di Sumatera membangun struktur megalitik
seperti menhir, dolmen, dan situs pemakaman batu. Struktur-struktur ini
menunjukkan kegiatan ritual dan kepercayaan spiritual pada masa itu.
2) Seni Lukisan Cadas
Ditemukan lukisan-lukisan cadas prasejarah di gua-gua di
Sumatera, menunjukkan adanya seni lukis primitif pada masa itu.

3) Kerajaan Kuno
Sumatera menjadi rumah bagi beberapa kerajaan kuno, seperti
Kerajaan Sriwijaya di Palembang dan Kerajaan Minangkabau di Sumatera
Barat. Budaya kerajaan ini mencakup seni, arsitektur, dan sistem
pemerintahan yang maju.7

4) Perdagangan dan Pertukaran Budaya


Sumatera, dengan letaknya yang strategis di jalur perdagangan
maritim, menjadi pusat pertukaran budaya antara Asia Tenggara dan Asia
Selatan. Pengaruh budaya dari luar, seperti India, Tiongkok, dan Arab,
menyatu dengan budaya lokal Sumatera.

5) Kepercayaan Animisme dan Dinamisme

6
Rezky Sulhana Siregar, Fenomena Gegar Budaya dan adaptasi Budaya Mahasiswa Sumatera
Utara di Yogyakarta, hal. 9, 2022
7
Zikriadi, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Perkembangan Pendidikan Islam Masa Awal di
Sumatera Barat Lembaga dan Tokohnya, hal 7. Vol. 1, No 2 April 2023

6
Sebelum masuknya agama-agama besar, kepercayaan animisme
dan dinamisme dominan di Sumatera. Masyarakat memuja roh alam,
leluhur, dan dewa-dewa yang dipercayai mengontrol alam semesta.

Budaya-budaya awal di Sumatera mencerminkan kompleksitas


sejarah dan keragaman kehidupan manusia di wilayah tersebut sebelum
pengaruh agama-agama besar masuk dan memengaruhi pola budaya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Yatim, Badri, 2010.” Sejarah Peradaban Islam”, PT. raja Grafindo Persada,
Jakarta: Cet, 22.
Michael Laffan, 2015. “Sejarah Islam di Nusantara”, PT. Bintang Pustaka,
Yogyakarta: Cet 1

Jurnal:
Zikriadi, 2023. “Perkembangan Pendidikan Islam Masa Awal di Sumatera Barat,
Lembaga dan Tokohnya”, UIN makassar,Indonesia. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran, vol.1, No.2.
Very Vicky, 2022. “Masyarakat dan Budaya Merompak Laut di Sumatera”,
Universitas 17 Semarang. Vol 1, No 1.

Artikel:
http://geosejarah.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=65:kerajaan-pagaruyunghegemoni-
melampaui sekatsekatkewilayahan&catid=34:artikel&Itemid=59

Anda mungkin juga menyukai