Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dinamika umat Islam yang terjadi di lapangan saat ini sangat dinamis

dan pariatif. Salah satu permasalahan tersebut adalah menipisnya nilai-nilai

syariat dalam keseharian karena pengaruh budaya lain. Namun, tiap

permasalahan tersebut perlu diidentifikasi dan dicarikan alternatif pemecahan

yang relevan, sistematis dan professional.

Dalam kehidupan ini yang menjadi pegangan manusia adalah ajaran

tauhid dan syariah. Ajaran tauhid akan memandu manusia bagaimana

meyakini tentang penciptanya yaitu Allah SWT, berubudiyah kepada-Nya,

sementara syariat merupakan hukum atau undang-undang yang berisi aturan-

aturan umum yang harus ditempuh oleh setiap muslim dalam melakukan

berbagai aktivitas hidup agar tercapai tujuan hidup yang sebenarnya.1

Aturan-aturan syariat yang dimaksud mencakup bagaimana manusia

melakukan hubungan dengan Allah SWT secara baik (hablumminallah), dan

juga mencakup bagaimana hubungan manusia dengan sesamanya

(hablumminannas), serta hubungan manusia dengan lingkungannya.

Masyarakat Pakan Sinayan pada umumnya asli orang Minangkabau,

dan di Minangkabau hablumminallah dan hablumminannas itu dapat

terealisasi dengan baik apabila seseorang mengamalkan falsafah adat yaitu

1
Kaelany HD, Islam, Iman dan Amal Shaleh (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.
Pertama, hal.15

1
2

adat basandi syarak syarak basandi kitabullah dalam kehidupan sehari hari.

Di dalam falsafah ini terkandung makna antara adat dengan syariat itu

ibaratkan aur dengan tebing saling melengkapi antara satu dengan yang lain.

Adat Minangkabau itu bersendikan kepada syariat Islam dan di dalam syariat

Islam terdapat aturan-aturan dalam menjalani kehidupan, yang dijelaskan di

dalam kitabullah yakni Al-Qurán dan sunnah Rasul.

Pada zaman sekarang, banyak masyarakat yang sudah tidak lagi

mengindahkan aturan-aturan tersebut, hal ini dapat dilihat dari

penyimpangan-penyimpangan dari adat dan syariat Islam yang terjadi di

tengah masyarakat kita, yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini

terjadi karena mereka tidak membentengi diri mereka dengan ilmu syar’i

secara mantap. Sebagai contoh dari penyimpangan tersebut adalah banyaknya

masyarakat yang tidak lagi tergetar hatinya untuk menunaikan ibadah shalat

ketika berkumandangnya adzan, peraturan yang dilanggar adalah hubungan

dengan Allah SWT (hablum minallah),

Dari sisi lain kita lihat, banyak masyarakat yang tidak lagi menutup

auratnya terutama kaum perempuan, sementara aturan untuk itu sudah jelas

dinyatakan dalam firman Allah SWT surat An-Nur ayat 31:

        


… …
  
Artinya: … dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya…2

Kemudian maraknya kenakalan remaja yang tentunya akan merusak

hubungannya dengan sesamanya. Kenakalan remaja merupakan suatu


2
Q.S An Nur : 31
3

perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang

dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa, di sini

aturan yang dilanggarnya adalah hubungan manusia dengan manusia

(hablumminannas), sebagai contoh dari kenakalan remaja adalah mencuri,

merokok di bawah umur, berduaan dengan lawan jenis tanpa muhrim,

tawuran, bolos dari sekolah serta berboncengan dengan lawan jenis yang

tidak lagi terlihat wajar. Hal ini tentu saja selain merusak diri orang

bersangkutan tapi juga akan berdampak terhadap masyarakat.

Banyaknya muda-mudi berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran

agama Islam, umpamanya bagi kaum wanita berpakaian ketat yang

menggambarkan lekukan tubuhnya, tidak memekai jilbab (kerudung) pada hal

Jorong Pakan Sinayan merupakan orang Minangkabau asli yang mana

perempuannya “ batikuluak jo babaju kuruang “ (berjilbab dan memakai

baju kurung) namun hal itu sekarang sudah memudar sudah tidak terlihat lagi.

Mereka lebih bangga memakai pakaian ala artis sinetron dan tidak berjilbab

istilah Minangnya adalah “ bukak tenda “, sedangakan para pemuda banyak

yang memakai aksesoris wanita seperti anting, berjudi, minum-minuman

keras, dan mencuri.

Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam adat dan syariat

Islam itu tidak dapat hanya yang kita salahkan orang yang melakukan

penyimpangan, namun juga harus kita lihat apa penyebab terjadinya

penyimpangan tersebut.3 Penyebab terjadinya penyimpangan itu bisa karena


3
Gozali, Faktor-faktor Terjadinya Penyimpangan Agama,
http://gozaligunadarma.blogspot.com/2010/09/faktor-faktor-terjadinya-penyimpangan.html?m=1
di akses tanggal 4 maret 2013
4

kebodohan, kebodohan ini terjadi karena tidak ada kemauan dan enggan

untuk mempelajarinya, sehingga ia tidak mampu membedakan mana yang

benar (haq) dan mana yang salah (bathil) menurut adat dan syariat Islam.

Hal yang lainnya adalah taqlid atau mengikuti secara buta yaitu

mengikuti pendapat manusia tanpa menyelidiki dan mencari tau seberapa jauh

kebenaran pendapatnya itu. Fanatik terhadap sesuatu yang ditinggalkan orang

tua atau nenek moyang (tradisi), kadang seseorang akan berfikir bahwa apa

yang sudah menjadi tradisi semuanya benar, itu hanyalah menurut akal fikiran

saja yang bersifat bisa berubah, berbeda dengan syariat yang di dalamnya

terkandung perintah-perintah yang sifatnya tidak akan pernah berubah.

Faktor keluarga juga menjadi alasan terjadinya penyimpangan yaitu

keluarga yang hampa dari adat dan syariat Islam, yaitu orang tua yang tidak

peduli terhadap pendidikan agama Islam anak-anaknya. Padahal orang tua

mempunyai peranan terbesar dalam menentukan lurus tidaknya jalan hidup

anaknya berdasarkan adat dan syariah Islam. Godaan lingkungan dan gaya

hidup yang dinilai baik namun tidak sesuai adat dan syariat Islam. Hal-hal

tersebut di atas merupakan sedikit dari sekian banyak faktor yang

menyebabkan seseorang menyimpang dari adat dan syariat Islam.

Jika semua penyimpangan adat dan syari’at tersebut teratasi, maka

tidak ada lagi keluhan-keluhan yang datang dari masayarakat, karena

masyakat memang butuh kemaslahatan, sekelompok manusia dapat dikatakan

sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta

sistem/aturan yang sama, dengan kesamaan tersebut, manusia kemudian


5

berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan. Dari situ jelaslah

bahwa setiap masyarakat mengharapkan kerukunan hidup di dalam

kelompoknya. Kemudian tidak ada lagi keluhan orang tua terhadap anaknya

yang susah diatur atau di peringatkan dengan menanamkan adat dan syariat

Islam di tengah-tengah keluarganya.

Penyimpangan-penyimpangan dari adat dan syariat tersebutlah yang

menjadi tugas bagaimana cara untuk mengatasinya, tidak hanya oleh orang

tua yang memang sudah menjadi tanggung jawab dan kewajibannya untuk

memelihara keluarganya, firman Allah SWT :

       


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka...4

Tetapi juga oleh pemerintah salah satu upaya pemerintah dapat kita lihat dan

rasakan sendiri yaitu upaya perbaikan sistem pendidikan ke arah yang lebih

baik, pendidikan berkarakter misalnya, serta organisasi-organisasi masyarakat

yang turut merasa bertanggung jawab untuk meminimalisir sampai tindakan

bagaimana menghilangkan penyimpangan tersebut.

Organisasi masyarakat merupakan organisasi yang dibentuk oleh

anggota masyarakat warga negara Indonesia secara suka rela atas dasar

kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan

yang Maha Esa.5

4
Q.S At-Tahrim : 6

5
Wikipedia, Oraganisasi Masa, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi_masa di akses
tanggal 4 maret 2013
6

Untuk menegakkan adat dan syariat Islam dari penyimpangan yang

disebutkan diatas, sebagai bukti kepedulian dan rasa tanggung jawab dari

organisasi-organisasi masyarakat tersebut adalah didirikannya organisasi

masyarakat Islam. organisasi masyarakat Islam mempunyai keyakinan bahwa

setiap dakwah Islamiyah mewajibkan muslim bergerak dan berusaha untuk

mewujudkan nilai-nilai Islam di tengah-tengah masyarakat. Untuk mencapai

tuntutan itulah diperlukan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama dan

terkoordinasi yaitu amal jam’i.6

Organisasi masyarakat Islam mempunyai peran penting untuk

memajukan Islam itu sendiri semua akan berjalan dengan baik, apabila para

pemeran yang terlibat dalam suatu organisasi tersebut dapat bertanggung

jawab atas apa yang telah dibentuknya dengan bertujuan untuk menegakkan

amar ma’ruf-nahi munkar. Di Indonesia dengan mayoritas penduduknya

adalah Islam, salah satu organisasi yang ikut berperan yang salah satunya

dalam memberantas penyakit masyarakat dan kenakalan remaja, yaitu Front

Pembela Islam (FPI). Sekalipun banyak pro dan kontra masyarakat terhadap

organisasi ini namun tak dapat dipungkiri bahwa tujuan didirikannya adalah

untuk tegaknya syariat Islam di bumi Indonesia. Front Pembela Islam (FPI)

merupakan sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di

Jakarta.

Tidak hanya dengan pembentukan organisasi Islam di wilayah yang

besar seperti Indonesia, di wilayah kecilpun juga telah dibentuk organisasi

6
Irwan, Prayitno, Fiqhud Dakwah, (Jakarta, Pustaka Tarbiatuna, 2002), cet. Pertama,
hal. 56
7

masyarakat Islam, tetapi organisasi ini bukan cabang dari FPI. salah satu

contoh organisasi masyarakat Islam tersebut adalah “Front Pembela Adat dan

Syarak” (FRONT PAS).

Organisasi Front Pembela Adat Dan Syarak ini berkedudukan di

wilayah buek arek VI suku Pakan Sinayan, Nagari Kamang Mudiak,

Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Front

Pembela Adat Dan Syarak berazaskan pancasila dan dasar yang menjadi

landasan didirikannya Front Pembela Adat Dan Syarak adalah azas dasar

nilai-nilai Islam, dikolaborasikan dengan nilai-nilai adat istiadat

Minangkabau sehingga teraplah “ adat basandi syarak syarak basandi

kitabullah “.

Status organisasi ini adalah organisasi yang berada dibawah kendali

buek arek VI suku Pakan Sinayan yaitu organisasi niniak mamak di wilayah

Pakan Sinayan namun keduanya tetap bersifat independent tanpa ada

interfensi dari pihak lain. Organisasi ini bersifat terbuka bagi pemuda di

wilayah buek arek Pakan Sinayan. Memiliki sifat mandiri, perjuangan /

pergerakan demi syariat Islam dan nilai adat minangkabau, persaudaraan,

patriotic, inovatif, kreatif dan kepemimpinan yang konsekuen.

Lambang organisasi Front Pembela Adat dan Syarak ini adalah

lambang dengan bentuk dasar berupa lingkaran yang didalamnya terdapat

gambar jabat tangan yang berlatar Rumah Gadang dan Qubah Masjid. Ini

melambangkan organisasi yang selalu bergerak membesar dari titik menjadi

lingkaran kecil dan diharapkan terus bisa besar. Gambar jabat tangan
8

mengartikan bahwa organisasi ini bersifat kooperatif dan terus menjalin

silaturrahmi. Lambang lumbung atau Rumah Gadang merupakan tanda bahwa

organisasi ini berdasarkan atas nilai adat Minangkabau, dan lambang Qubah

Masjid melambangkan bahwa organisasi ini bergerak dari nilai agama Islam.

Warna dasar lambang adalah warna biru yang mengandung arti damai.

Susunan Pengurus Organisasi Front Pembela Adat Dan Syarak

Pelindung Penasehat :

1. Bupati Agam
2. Ketua DPRD Kabupaten Agam
3. Ali Fuadi Dt Muncak ( anggota DPRD kab. Agam )
4. Kepala Kemenag Kabupaten Agam
5. LKAM Kabupaten Agam
6. MUI Kabupaten Agam
7. KNPI Kabupaten Agam
8. Camat Kecamatan Kamang Magek
9. Wali Nagari Kamang Mudiak
10. KAN Kamang Mudiak
11. MUI Kamang Mudiak
12. IPNKM

Penanggung Jawab:

1. Pemangku Adat VI suku


2. Parik Paga Nagari Pakan Sinayan
3. Wali Jorong Pakan Sinayan
4. Ketua Pemuda Jorong Pakan Sinayan

Dewan Pembina:
9

1. Mayor. M. kasni, S.Pd


2. Kompol Syafri
3. F. Dt. Rajo Imbang
4. D. Dt. Palindih
5. Suhelmi Hadi S.H
6. MK. Dt. Gunuang Putiah
7. Akmal Hamdi
8. E. Sutan Sati

Dewan Pembimbing:

1. Yasril Dt. Maka


2. A. Latif Dt. Samiak

Pelaksana:

Ketua umum : Seniman Jhonaidi YS.Stc

Ketua I : Ahmad Najmi, S.T

Ketua II : Ar Sidi Marajo

Ketua III : Maizir

Sekretaris umum : Irwan Setiawan S.Pd

Sekretaris I : Mardasiwal

Bendahara : Hermaizon S.T

Seksi Humas : Metrizon

Marwandi saputra

Seksi Dakwah : Abrar Malin Muhammad

Afriyandi rasyid
10

Seksi Sosial : Dodi St. Malano

Hendra

Seksi Perlengkapan : M. Taher

M. Nasir

Front Pembela Adat adat dan Syarak merupakan sebuah organisasi

masyarakat Jorong Pakan Sinayan Nagari Kamang Mudiak yang beraliran

adat dengan tetap berpegang teguh kepada syariat Islam yang menjadi suatu

wadah kerja sama antara penegak adat, ulama dan umat dalam menegakkan

amar ma’ruf nahi munkar di semua aspek kehidupan.

Didirikan Front Pembela Adat dan Syarak ini tentu mempunyai alasan

tersendiri di dalam organisasi ini. Dari hasil observasi penulis salah satu

alasan didirikannya organisasi ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai Islam

dan adat yang bersendikan syarak syarak basandi kitabullah agar terciptanya

masyarakat yang beradab dan beradat sesuai dengan syariat Islam. Selain itu

melihat keadaan kehidupan dan keseharian para pemuda dan pemudi yang

perlu diatur dan ditata agar dapat sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat

Minangkabau. Makin terbukanya berbagai informasi sebagai efek globalisasi

merupakan salah satu penyebab terjadinya pergeseran nilai-nilai kesopanan

dan tatakrama para pemuda dan pemudi, hal ini perlu dibatasi dan dibentengi

demi terbentuknya filter yang kuat dalam diri generasi muda dalam

menghadapi efek negative globalisasi.

Sesuai dengan kata-kata bijak “ rancak nagari dek pemuda, rusak

nagari dek pemuda“, hal ini menyemangati para pemuda Pakan Sinayan
11

untuk mendirikan sebuah organisasi yang bisa mengakomodir tujuan tersebut.

Ditambah lagi dengan kasus-kasus yang terkadang bila dinilai bahwa orang

lain, orang dari luar menganggap remeh pemuda Pakan Sinayan. Dan tak

menghargai keberadaan pemuda Pakan Sinayan. Sehingga nanti diharapkan

organisasi ini dapat menjadi wadah bagi penyelesaian masalah pemuda Pakan

Sinayan.

Dari kasus di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

sehingga penulis mengangkat judul penelitian penulis dengan “Peranan

Front Pembela Adat dan Syarak dalam Menegakkan Syariat Islam di

Jorong Pakan Sinayan, Kamang Mudiak. Jorong Pakan Sinayan

merupakan salah satu jorong yang ada di Kamang Mudiak, Kec. Kamang

Magek, Kab. Agam.

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka untuk lebih jelas dan terarahnya

penelitian ini, maka penulis membatasi penelitian ini kepada aturan-aturan

yang diterapkan oleh Front Pembela Adat dan Syarak dalam menegakkan

syariat Islam di Jorong Pakan Sinayan, Kamang Mudiak, Kec. Kamang Magek,
12

Kab. Agam”. Diantaranya: adab pergaulan, adab berpakaiaan, adab

bersilaturrahmi serta menyemarakkan magrib mengaji.

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana peranan Front Pembela Adat dan Syarak dalam menegakkan

syariat Islam di Jorong Pakan Sinayan, Kamang Mudiak, Kec. Kamang Magek,

Kab. Agam dalam hal adab pergaulan, adab berpakaiaan, adab bersilaturrahmi

serta menyemarakkan magrib mengaji?”.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

Untuk mengetahui peranan Front Pembela Adat dan Syarak

dalam menegakkan syariat Islam di Jorong Pakan Sinayan, Kamang

Mudiak, Kec. Kamang Magek, Kab. Agam dalam hal adab pergaulan,

adab berpakaiaan, adab bersilaturrahmi serta menyemarakkan magrib

mengaji.

2. Kegunaan

a. Menambah wawasan penulis khususnya tentang peranan Front

Pembela Adat dan Syarak dalam menegakkan syariat Islam di Jorong

Pakan Sinayan Kamang Mudiak, Kab. Agam.


13

b. Membantu Front Pembela Adat dan Syarak untuk mengetahui sejauh

mana peranannya dalam menegakkan syariat Islam di Jorong Pakan

Sinayan Kamang Mudik, Kab. Agam

c. Memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (SI)

pada jurusan Tarbiyah, program studi Pendidikan Agama Islam.

d. Sebagai sumbangan positif untuk menambah perbendaharaan atau

bahan bacaan bagi mahasiswa STAIN Sjech M. Djamil Djambek

Bukittinggi.
14

D. Penjelasan Judul

Agar tidak terdapat keraguan dalam memahami istilah-istilah dalam judul

proposal ini, maka penulis memberi penjelasan terhadap beberapa istilah

dan maksud dari kata-kata yang ada dalam judul sebagai berikut:

Peranan : Tindakan yang dilakukan oleh seseorang

dalam suatu peristiwa.7 Yang penulis

maksud adalah tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh Front Pembela Adat dan

Syarak dalam menegakkan syariat Islam di

Jorong Pakan Sinayan, Nagari Kamang

Mudik, Kec. Kamang Magek, Kab. Agam.

Front Pembela Adat : Suatu organisasi masyarakat pembela adat

dan syarak dan syarak yang ada di Jorong Pakan

Sinayan, kamang mudiak, kec. Kamang

Magek, Kab. Agam.

Syariat Islam : Merupakan hukum atau undang-undang

yang berisi aturan-aturan umum yang harus

ditempuh oleh setiap muslim dalam

melakukan berbagai aktivitas hidup agar

tercapai tujuan hidup yang sebenarnya.8

Yang penulis maksud adalah segala aturan

7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka), 1998 ), h. 731

8
Kaelany HD, Islam, Iman dan Amal Shaleh (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.
Pertama, hal.15
15

yang diterapkan oleh Front Pembela Adat

dan Syarak di dalam menciptakan

masyarakat yang beradab dan beradat sesuai

dengan syariat Islam

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan proposal ini, penulis membagi pembahasan menjadi

beberapa bab:

Bab I, pendahuluan yang meliputi: latar belakang belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan.

Bab II, merupakan landasan teoritis, yang terdiri dari. pengertian syariat

Islam, sumber hokum syariat Islam, hikmah diturunkanya syariat Islam,

kewajiban menegakkan syariat Islam.

Bab III, metodologi penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi

penelitian, informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan

triangulasi data.

Bab IV, hasil penelitian, yang terdiri dari: Peranan Front Pembela Adat

dan Syarak dalam menegakkan syariat Islam

Bab V, penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai