BAB I
PENDAHULUAN
Dinamika umat Islam yang terjadi di lapangan saat ini sangat dinamis
aturan umum yang harus ditempuh oleh setiap muslim dalam melakukan
1
Kaelany HD, Islam, Iman dan Amal Shaleh (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.
Pertama, hal.15
1
2
adat basandi syarak syarak basandi kitabullah dalam kehidupan sehari hari.
Di dalam falsafah ini terkandung makna antara adat dengan syariat itu
ibaratkan aur dengan tebing saling melengkapi antara satu dengan yang lain.
Adat Minangkabau itu bersendikan kepada syariat Islam dan di dalam syariat
tengah masyarakat kita, yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini
terjadi karena mereka tidak membentengi diri mereka dengan ilmu syar’i
masyarakat yang tidak lagi tergetar hatinya untuk menunaikan ibadah shalat
Dari sisi lain kita lihat, banyak masyarakat yang tidak lagi menutup
auratnya terutama kaum perempuan, sementara aturan untuk itu sudah jelas
perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang
dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa, di sini
tawuran, bolos dari sekolah serta berboncengan dengan lawan jenis yang
tidak lagi terlihat wajar. Hal ini tentu saja selain merusak diri orang
baju kurung) namun hal itu sekarang sudah memudar sudah tidak terlihat lagi.
Mereka lebih bangga memakai pakaian ala artis sinetron dan tidak berjilbab
Islam itu tidak dapat hanya yang kita salahkan orang yang melakukan
kebodohan, kebodohan ini terjadi karena tidak ada kemauan dan enggan
benar (haq) dan mana yang salah (bathil) menurut adat dan syariat Islam.
Hal yang lainnya adalah taqlid atau mengikuti secara buta yaitu
mengikuti pendapat manusia tanpa menyelidiki dan mencari tau seberapa jauh
tua atau nenek moyang (tradisi), kadang seseorang akan berfikir bahwa apa
yang sudah menjadi tradisi semuanya benar, itu hanyalah menurut akal fikiran
saja yang bersifat bisa berubah, berbeda dengan syariat yang di dalamnya
keluarga yang hampa dari adat dan syariat Islam, yaitu orang tua yang tidak
anaknya berdasarkan adat dan syariah Islam. Godaan lingkungan dan gaya
hidup yang dinilai baik namun tidak sesuai adat dan syariat Islam. Hal-hal
kelompoknya. Kemudian tidak ada lagi keluhan orang tua terhadap anaknya
yang susah diatur atau di peringatkan dengan menanamkan adat dan syariat
menjadi tugas bagaimana cara untuk mengatasinya, tidak hanya oleh orang
tua yang memang sudah menjadi tanggung jawab dan kewajibannya untuk
Tetapi juga oleh pemerintah salah satu upaya pemerintah dapat kita lihat dan
rasakan sendiri yaitu upaya perbaikan sistem pendidikan ke arah yang lebih
anggota masyarakat warga negara Indonesia secara suka rela atas dasar
4
Q.S At-Tahrim : 6
5
Wikipedia, Oraganisasi Masa, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi_masa di akses
tanggal 4 maret 2013
6
disebutkan diatas, sebagai bukti kepedulian dan rasa tanggung jawab dari
tuntutan itulah diperlukan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama dan
memajukan Islam itu sendiri semua akan berjalan dengan baik, apabila para
jawab atas apa yang telah dibentuknya dengan bertujuan untuk menegakkan
adalah Islam, salah satu organisasi yang ikut berperan yang salah satunya
Pembela Islam (FPI). Sekalipun banyak pro dan kontra masyarakat terhadap
organisasi ini namun tak dapat dipungkiri bahwa tujuan didirikannya adalah
untuk tegaknya syariat Islam di bumi Indonesia. Front Pembela Islam (FPI)
Jakarta.
6
Irwan, Prayitno, Fiqhud Dakwah, (Jakarta, Pustaka Tarbiatuna, 2002), cet. Pertama,
hal. 56
7
masyarakat Islam, tetapi organisasi ini bukan cabang dari FPI. salah satu
contoh organisasi masyarakat Islam tersebut adalah “Front Pembela Adat dan
Pembela Adat Dan Syarak berazaskan pancasila dan dasar yang menjadi
landasan didirikannya Front Pembela Adat Dan Syarak adalah azas dasar
kitabullah “.
buek arek VI suku Pakan Sinayan yaitu organisasi niniak mamak di wilayah
interfensi dari pihak lain. Organisasi ini bersifat terbuka bagi pemuda di
gambar jabat tangan yang berlatar Rumah Gadang dan Qubah Masjid. Ini
lingkaran kecil dan diharapkan terus bisa besar. Gambar jabat tangan
8
organisasi ini berdasarkan atas nilai adat Minangkabau, dan lambang Qubah
Masjid melambangkan bahwa organisasi ini bergerak dari nilai agama Islam.
Warna dasar lambang adalah warna biru yang mengandung arti damai.
Pelindung Penasehat :
1. Bupati Agam
2. Ketua DPRD Kabupaten Agam
3. Ali Fuadi Dt Muncak ( anggota DPRD kab. Agam )
4. Kepala Kemenag Kabupaten Agam
5. LKAM Kabupaten Agam
6. MUI Kabupaten Agam
7. KNPI Kabupaten Agam
8. Camat Kecamatan Kamang Magek
9. Wali Nagari Kamang Mudiak
10. KAN Kamang Mudiak
11. MUI Kamang Mudiak
12. IPNKM
Penanggung Jawab:
Dewan Pembina:
9
Dewan Pembimbing:
Pelaksana:
Sekretaris I : Mardasiwal
Marwandi saputra
Afriyandi rasyid
10
Hendra
M. Nasir
adat dengan tetap berpegang teguh kepada syariat Islam yang menjadi suatu
wadah kerja sama antara penegak adat, ulama dan umat dalam menegakkan
Didirikan Front Pembela Adat dan Syarak ini tentu mempunyai alasan
tersendiri di dalam organisasi ini. Dari hasil observasi penulis salah satu
dan adat yang bersendikan syarak syarak basandi kitabullah agar terciptanya
masyarakat yang beradab dan beradat sesuai dengan syariat Islam. Selain itu
melihat keadaan kehidupan dan keseharian para pemuda dan pemudi yang
perlu diatur dan ditata agar dapat sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat
dan tatakrama para pemuda dan pemudi, hal ini perlu dibatasi dan dibentengi
demi terbentuknya filter yang kuat dalam diri generasi muda dalam
nagari dek pemuda“, hal ini menyemangati para pemuda Pakan Sinayan
11
Ditambah lagi dengan kasus-kasus yang terkadang bila dinilai bahwa orang
lain, orang dari luar menganggap remeh pemuda Pakan Sinayan. Dan tak
organisasi ini dapat menjadi wadah bagi penyelesaian masalah pemuda Pakan
Sinayan.
merupakan salah satu jorong yang ada di Kamang Mudiak, Kec. Kamang
Berdasarkan latar belakang diatas maka untuk lebih jelas dan terarahnya
yang diterapkan oleh Front Pembela Adat dan Syarak dalam menegakkan
syariat Islam di Jorong Pakan Sinayan, Kamang Mudiak, Kec. Kamang Magek,
12
syariat Islam di Jorong Pakan Sinayan, Kamang Mudiak, Kec. Kamang Magek,
Kab. Agam dalam hal adab pergaulan, adab berpakaiaan, adab bersilaturrahmi
1. Tujuan
Mudiak, Kec. Kamang Magek, Kab. Agam dalam hal adab pergaulan,
mengaji.
2. Kegunaan
Bukittinggi.
14
D. Penjelasan Judul
dan maksud dari kata-kata yang ada dalam judul sebagai berikut:
7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka), 1998 ), h. 731
8
Kaelany HD, Islam, Iman dan Amal Shaleh (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.
Pertama, hal.15
15
E. Sistematika Penulisan
beberapa bab:
Bab II, merupakan landasan teoritis, yang terdiri dari. pengertian syariat
Bab III, metodologi penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi
triangulasi data.
Bab IV, hasil penelitian, yang terdiri dari: Peranan Front Pembela Adat