Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI AJARAN CATUR PURUSHA ARTHA DALAM

MEMBENTUK KARAKTER ANAK PANTI ASUHAN ANANDA SEVADHARMA


DUSUN BANJAR SEMA DESA SANGSIT
Krisna Danuarta1
Ni Komang Candrani Dewi2

Jurusan Brahma Widya Program Studi Teologi Hindu


Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

ABSTRAK
Artikel ini membahas implementasi ajaran Catur Purusha Arthadalam membentuk
karakter anak di Panti Asuhan Ananda sevadharma. Ajaran ini mencakup nilai-nilai Dharma
(moral dan spiritual), Artha (ekonomi dan materi), Kama (estetika dan kebahagiaan),dan
Moksa ( tujuan tertingi ) yang diaplikasikan dalam pendidikan karakter anak-anak di panti
asuhan. Dalam menghadapi tantangan modern, artikel ini menjelaskan bagaimana nilai-nilai
Dharma ditanamkan melalui pendidikan moral dan etika, nilai-nilai Artha diterapkan melalui
pendidikan keuangan dan kepemilikan bertanggung jawab, nilai-nilai Kama diwujudkan
dalam pengembangan minat dan bakat, serta memahami tujuan tertinggi atau tujuan akhir
dari umat hindu itu sendiri yaitu moksa. Meskipun ada tantangan seperti penyesuaian nilai-
nilai kuno dengan konteks modern, kolaborasi dengan keluarga, dan pemantauan efektivitas,
Panti Asuhan Ananda sevadharma telah menciptakan lingkungan yang berfokus pada
pembentukan karakter positif dan berintegritas dengan implementasi ajaran Tri Parartha.
Dengan demikian, artikel ini merangkum bahwa pendekatan ini dapat membentuk generasi
yang siap menghadapi dunia dengan bijaksana dan memberikan kontribusi positif pada
masyarakat.
Kata kunci: Catur Purusha Artha, Membentuk Karakter Anak, Panti Asuhan Ananda
sevadharma
ABSTRACT
This article discusses the implementation of the Catur Purusha Arthadoctrine in shaping the
character of children in the Narayan Seva Orphanage. This doctrine encompasses the values
of Dharma (morality and spirituality), Artha (economics and material), Kama (aesthetics
and happiness)and Moksa (highest goal) which are applied in the character education of
children in orphanages, which are applied in the character education of children in the
orphanage. In the face of modern challenges, this article explains how the values of Dharma
are instilled through moral and ethical education, the values of Artha are applied through
financial education and responsible ownership, and the values of Kama are realized through
the development of interests and talents. Despite challenges such as adapting ancient values
to modern contexts, collaborating with families, and monitoring effectiveness, the Narayan
Seva Orphanage has created an environment focused on fostering positive and integral
character through the implementation of the Catur Purusha Arthadoctrine. Thus, this article
summarizes that this approach can shape a generation ready to face the world wisely and
make a positive contribution to society.
Keywords: Tri Parartha, Shaping Children's Character, Ananda Sevadharma Orphanag
PENDAHULUAN
Ajaran Catur Purusha Artha, yang berasal dari agama Hindu, telah lama menjadi
landasan bagi banyak individu dalam menggapai kehidupan yang seimbang dan bermakna.
Konsep ini mengajarkan empat tujuan utama kehidupan manusia: Dharma, Artha, Kama, dan
Moksa. Dalam konteks Panti Asuhan Ananda sevadharma, ajaran ini memainkan peran
sentral dalam membentuk karakter anak-anak yang tinggal di sana. Panti Asuhan Ananda
sevadharma bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga lingkungan di mana ajaran Catur
Purusha Artha di implementasikan secara konkret untuk membimbing perkembangan moral,
spiritual, sosial, dan ekonomi para anak.
Pentingnya pembentukan karakter anak tidak dapat diabaikan. Di tengah tantangan
kehidupan modern yang kompleks, karakter yang kuat menjadi dasar yang kokoh bagi setiap
individu dalam menghadapi berbagai situasi. Ajaran Catur Purusha Artha memberikan
panduan yang holistik untuk membentuk karakter, mengarahkan manusia untuk hidup dalam
keseimbangan antara tuntutan moral dan spiritual, tanggung jawab ekonomi, serta pengejaran
kebahagiaan dan estetika.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana ajaran Catur Purusha
Arthadiimplementasikan secara praktis dalam lingkungan Panti Asuhan Ananda sevadharma.
Kami akan membahas strategi, metode, dan pendekatan yang digunakan untuk membentuk
karakter anak-anak yang menggabungkan nilai-nilai ajaran tersebut dengan realitas
kehidupan modern. Dari pendidikan moral hingga pengembangan kemandirian, dari
pelayanan sosial hingga pembinaan spiritual, artikel ini akan memandu kita melalui
perjalanan penting dalam membentuk individu yang berintegritas dan berkontribusi positif
pada masyarakat.
Melalui pemahaman mendalam tentang cara ajaran Catur Purusha Arthadiaplikasikan
dalam konteks Panti Asuhan Ananda sevadharma, kita dapat menemukan inspirasi dan
wawasan tentang bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang
kehidupan. Dengan demikian, artikel ini bukan hanya sekadar refleksi tentang sebuah panti
asuhan, tetapi juga refleksi tentang bagaimana nilai-nilai kebijaksanaan kuno dapat
membimbing kita dalam membangun karakter dan memberikan makna yang lebih dalam bagi
hidup kita.
Kita memasuki era di mana nilai-nilai spiritual dan moral sering kali tersisihkan oleh
tuntutan materi dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, upaya untuk mengintegrasikan
ajaran Catur Purusha Arthadalam pembentukan karakter anak di Panti Asuhan Ananda
sevadharma menjadi semakin penting. Dharma, sebagai landasan moral, mengajarkan anak-
anak untuk menghormati nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan tanggung jawab terhadap
sesama. Artha mengajarkan kepada mereka pentingnya pengelolaan sumber daya ekonomi
dengan bijak, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan finansial di masa depan.
Namun, nilai Artha tidak hanya berbicara tentang kemakmuran pribadi. Dalam
konteks panti asuhan, Artha juga berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan
panti itu sendiri. Kama, yang sering kali disalahartikan sebagai semata-mata kepuasan
pribadi, sebenarnya berbicara tentang mencari kebahagiaan yang seimbang melalui
kesenangan estetika, dalam harmoni dengan nilai-nilai moral dan tanggung jawab sosial. Dan
moksa yang memberikan pemahaman akan kelepasan atau kebebasan yang abadi. Kebebasan
yang di maksudkan dalam hal ini yaitu sebuah kebebasasan yang kekal abadi, yang berkaitan
akan kebebasan duniawi, kebebasan dari kelahiran kembali, dan bersatunya Atman dengan
Brahman (Putra,2021).
Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang bagaimana ajaran Catur Purusha
Arthatidak hanya diterapkan sebagai pelajaran teoretis, tetapi diintegrasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari anak-anak di panti asuhan. Dalam menghadapi tantangan dan peluang
modern, Panti Asuhan Ananda sevadharma menerapkan strategi pendidikan yang holistik,
merangkul aspek spiritual, moral, intelektual, dan emosional. Ini adalah upaya untuk
melahirkan generasi muda yang tidak hanya sukses dalam hal materi, tetapi juga memiliki
integritas moral yang kuat dan rasa empati terhadap sesama.
Dalam perjalanan membahas implementasi ajaran Catur Purusha Arthadi Panti
Asuhan Ananda sevadharma, kita akan melihat contoh nyata, kisah inspiratif, serta tantangan
yang dihadapi dan solusi yang ditemukan. Dengan demikian, artikel ini akan menjadi
panduan bagi pembaca untuk memahami bagaimana ajaran kuno dapat diterapkan dengan
relevansi dan dampak positif dalam dunia kontemporer. Dengan memahami hubungan antara
nilai-nilai spiritual dan pengembangan karakter, kita dapat menciptakan masa depan yang
lebih baik bagi generasi mendatang, di panti asuhan dan di seluruh dunia.
METODE PENELITIAN
Penulisan pada artikel ini menggunakan metode studi pustaka atau library research.
Studi pustaka yang berkaitan dengan kajian teoritis dan beberapa referensi. Selain studi
pustaka dalam penulisan artikel ini juga menggunakan metode observasi yang dimana di
lakukan secara langsung pada panti asuhan Ananda sevadharma, sehingga memperoleh data
skunder.
PENTINGNYA PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK
Pembentukan karakter anak adalah salah satu tugas penting dalam pendidikan, baik dalam
lingkungan keluarga maupun di panti asuhan. Karakter yang kuat dan berintegritas akan
membantu anak-anak mengatasi tantangan kehidupan, membuat keputusan yang bijaksana,
dan berkontribusi positif pada masyarakat. Pendidikan karakter tidak hanya berfokus pada
pemberian pengetahuan akademis, tetapi juga pada pengembangan nilai-nilai moral, etika,
dan kualitas pribadi yang baik.
Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi, anak-anak dihadapkan pada berbagai
pengaruh yang dapat memengaruhi perkembangan karakter mereka. Oleh karena itu, peran
Panti Asuhan Ananda sevadharma dalam membentuk karakter anak menjadi semakin
penting. Panti asuhan bukan hanya tempat untuk memberikan perlindungan fisik, tetapi juga
menjadi wadah untuk membentuk nilai-nilai moral dan sikap positif.
Karakter yang baik membantu anak-anak untuk:
 Mengembangkan empati dan kemampuan berempati terhadap sesama.
 Menjaga integritas dan kejujuran dalam semua aspek kehidupan.
 Membangun rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
 Mengatasi tantangan dengan ketabahan dan optimisme.
 Berkomunikasi dengan baik dan membangun hubungan yang sehat.
 Menjadi pemimpin yang baik dan berkontribusi pada kemajuan sosial.

Pendidikan karakter juga berfungsi sebagai landasan yang kuat bagi pembelajaran akademis.
Anak-anak dengan karakter yang baik cenderung lebih fokus, disiplin, dan memiliki kemauan
untuk belajar. Mereka juga lebih mampu mengatasi kegagalan dan memiliki pola pikir yang
adaptif dalam menghadapi tantangan baru.
Dalam konteks ajaran Catur Purusha artha, pembentukan karakter anak bukan hanya
tentang menciptakan individu yang sukses secara materi, tetapi juga yang memiliki hubungan
yang seimbang dengan nilai-nilai moral, ekonomi, dan kebahagiaan. Ajaran ini memberikan
kerangka kerja yang komprehensif untuk membimbing anak-anak menuju kehidupan yang
penuh arti dan berkontribusi positif pada masyarakat. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai
Dharma, Artha, Kama dan Moksa dalam pendidikan karakter, Panti Asuhan Ananda
sevadharma mendedikasikan diri untuk menghasilkan generasi yang memiliki kedalaman
spiritual, kebijaksanaan ekonomi, dan keseimbangan emosional.
Pendidikan karakter di Panti Asuhan Ananda sevadharma memiliki peran yang krusial
dalam membantu anak-anak melewati masa transisi dan tantangan kehidupan. Lingkungan
panti asuhan sering kali menjadi tempat perlindungan bagi anak-anak yang mungkin datang
dari latar belakang yang sulit. Dalam situasi ini, pembentukan karakter tidak hanya
membantu mereka mengatasi masa lalu yang mungkin penuh kesulitan, tetapi juga
memberikan fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih cerah.
Salah satu aspek penting dari pembentukan karakter adalah memberikan panduan
dalam menghadapi tekanan sosial dan budaya yang kompleks. Anak-anak di panti asuhan
dapat merasakan tekanan untuk mengikuti tren atau norma yang mungkin tidak selalu sesuai
dengan nilai-nilai yang positif. Pendidikan karakter yang berakar pada ajaran Catur Purusha
Arthamembantu mereka memahami pentingnya integritas pribadi dan memilih jalur yang
benar, bahkan ketika dihadapkan pada godaan atau tekanan dari luar.
Selain itu, nilai-nilai ajaran Catur Purusha Arthajuga membantu anak-anak memahami
pentingnya memiliki tujuan hidup yang lebih dalam dan bermakna. Dharma mendorong
mereka untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika, memberikan arah dalam
mengambil keputusan yang tepat. Artha mengajarkan pentingnya tanggung jawab ekonomi,
mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan finansial di masa depan, sambil tetap
menjaga integritas. Kama, dengan penekanannya pada kebahagiaan yang seimbang,
membantu anak-anak untuk menjalani hidup dengan kegembiraan dan rasa puas tanpa
mengabaikan nilai-nilai moral. Dan moksa sebagai kesadaran akan tujuan sejati sebagai umat
hindu
Artikel ini akan menjelaskan bagaimana pentingnya pembentukan karakter anak di
Panti Asuhan Ananda sevadharma tidak hanya berdampak pada kehidupan mereka sendiri,
tetapi juga pada masyarakat secara lebih luas. Karakter yang kuat dan berintegritas
membentuk dasar yang kokoh untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik di sekitar
mereka. Dalam melangkah maju, kita akan menggali bagaimana Panti Asuhan Ananda
sevadharma mengambil langkah-langkah konkret untuk mengintegrasikan ajaran Catur
Purusha Arthadalam pendidikan karakter anak-anak, dan bagaimana hal ini dapat menjadi
model yang menginspirasi bagi pendidikan karakter di berbagai lembaga pendidikan.

Ajaran Catur Purusha Artha : Pengenalan Empat Tujuan


Ajaran Catur Purusha Artha, yang berakar dalam filsafat Hindu, menawarkan pandangan
holistik tentang tujuan hidup manusia.Catur Purusha Artha dalam hal ini memiliki beberapa
istilah lain yaitu catur Warga yang memiliki arti empat tujuan hidup manusia. Selain catur
warga catur purusha artha juga sering di sebut catur purusarhta yang artinya empat kekuatan
atau landasan kehidupan menuju kebahagiaan (Labobar,2022: 101). Catur Purusa Artha dapat
dimaknai sebagai empat tujuan hidup sebagai manusia. Empat tujuan hidup manusia itu
menurut ajaran agama Hindu dinyatakan dalam Sloka sebagai berikut:
Dharma, artha, kama, moksana sariram sadhanam
Artinya:
Badan atau tubuh manusia disebut sariraini hanya boleh digunakan sebagai alat untuk
mencapai dharma, artha, kama, dan moksa.
Berdasarkan isi sloka diatas dapat dicermati bahwa pada dasarnya menjadi manusia
merupakan kesempatan yang sangat baik untuk berbenah diri, agar terlepas dari segala
gelombang penderitaan, hiruk pikuk kepedihan hidup, dengan selalu didasarkanpada ajaran
suci Veda, terutama dalam menata suatu kehidupan yang berdasarkan pada ajaran Catur
Purusa Artha (Widana, 2022: 105).
Konsep ini memiliki empat komponen utama yang membentuk dasar pendidikan
karakter di Panti Asuhan Ananda sevadharma: Dharma, Artha, dan Kama.
 Dharma: Keberlanjutan Moral dan Spiritual
Dharma berasal dari kata “dhr” yang berarti menjunjung, memelihara, memangku,
mengatur. Jadi kata dharma dapat berarti sesuatu hal yang mengatur atau memelihara
dunia beserta semua mahluk. Dapat pula berarti sebuah ajaran-ajaran suci yang
mengatur, memelihara atau menuntun umat manusia untuk kesejahteraan jasmani dan
ketentraman batin (Tim Penyusun, 2012: 70). Dharma merujuk pada kewajiban moral
dan etika yang harus dijalani manusia dalam hidupnya. Di Panti Asuhan Ananda
sevadharma, nilai-nilai Dharma diajarkan kepada anak-anak sebagai fondasi karakter
mereka. Ini melibatkan pembelajaran tentang kejujuran, tanggung jawab, penghargaan
terhadap sesama, dan pengembangan nilai-nilai moral yang mendasari tindakan mereka.
 Artha: Keberlanjutan Ekonomi dan Materi
Artha mengacu pada keberlanjutan ekonomi dan pengelolaan sumber daya materi. Dalam
konteks panti asuhan, konsep Artha dapat diterjemahkan ke dalam pembelajaran tentang
pengelolaan uang, kepemilikan yang bertanggung jawab, dan kemampuan untuk
merencanakan masa depan finansial secara bijaksana.
 Kama: Keberlanjutan Estetika dan Kebahagiaan
Kama mengajarkan tentang pencarian kebahagiaan dan kesenangan estetika yang
seimbang. Dalam Panti Asuhan Ananda sevadharma, aspek Kama membantu anak-anak
mengembangkan minat mereka dalam seni, olahraga, atau kegiatan kreatif lainnya. Ini
membantu mereka mengekspresikan diri dengan positif dan menemukan kebahagiaan
dalam hal-hal yang memberi makna pada hidup mereka.
 Moksa: Tujuan Tertinggi Umat Hindu
Moksa sebagai tangga terahir dalam ajaran catur purusha arta yaitu keyakinan terahir dari
kelima keyakinan umat Hindu (Panca Sradha) moksa yang memiliki arti sebuah
kebebasan atau pelepasan, moksa ialah pencapaian tertinggi dari akhir sebuah siklus
kehidupan menurut agama Hindu. Moksa yang mengajarkan akan kebebasan pikiran dari
hawa nafsu dan ikatan keduniawian. Moksa setelah meninggal dunia, Atma dengan
paramatma menyatu menjadi satu, Amor ring acintya, manunggaling kawula gusti, suka
tanpa wali duka (Suhardana,2009:34).
Ajaran Catur Purusha Arthamemberikan landasan yang kaya dan holistik bagi
pembentukan karakter anak-anak di panti asuhan. Dengan menggabungkan nilai-nilai
Dharma, Artha, dan Kama, anak-anak diajarkan untuk menjalani kehidupan yang seimbang
dan bermakna. Implementasi konsep ini di Panti Asuhan Ananda sevadharma mencerminkan
komitmen untuk membentuk individu yang tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga
berintegritas, empati, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Dalam bagian
selanjutnya, kita akan mengeksplorasi bagaimana konsep ini diterapkan dalam praktik di
lingkungan panti asuhan.
Dharma: Keberlanjutan Moral dan Spiritual
Dharma adalah sebuah kebenaran mutlak yang menjadi tuntunan manusia untuk berbudi
pekerti luhur berlandaskan ajaran agama, (Musman,2020:122). Implementasi nilai-nilai
Dharma di Panti Asuhan Ananda sevadharma berfokus pada pembentukan karakter anak-
anak yang memiliki landasan moral dan spiritual yang kuat. Nilai-nilai seperti kejujuran, rasa
hormat, penghargaan terhadap orang tua dan guru, serta sikap peduli terhadap sesama
ditanamkan sebagai bagian integral dari pendidikan karakter.
 Pendidikan Moral dan Etika
 Anak-anak diajarkan tentang pentingnya membedakan antara benar dan salah, serta
konsekuensi dari tindakan mereka.
 Nilai-nilai universal seperti kasih sayang, empati, dan rasa hormat diajarkan melalui
kisah-kisah moral dan contoh-contoh kehidupan sehari-hari.
 Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri dan Lainnya
 Anak-anak diajarkan tentang pentingnya merawat diri sendiri secara fisik, emosional,
dan spiritual.
 Mereka juga diajarkan untuk memahami bahwa tindakan mereka dapat memengaruhi
kesejahteraan orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.
 Penghargaan Terhadap Budaya dan Agama
 Anak-anak diberikan pemahaman tentang keragaman budaya dan agama, serta
bagaimana menjalani hidup dengan penuh penghargaan terhadap perbedaan tersebut.
 Ini membantu mereka mengembangkan toleransi dan rasa hormat terhadap keyakinan
dan praktik-praktik lain.
 Pembinaan Spiritual
 Melalui kegiatan meditasi, berdoa, atau refleksi, anak-anak diberikan kesempatan
untuk memahami dan mengembangkan dimensi spiritual dalam diri mereka.
 Ini membantu mereka menemukan kedamaian batin dan mengatasi stres dalam
kehidupan sehari-hari.
 Pelayanan Sosial
 Anak-anak diberikan peluang untuk terlibat dalam kegiatan pelayanan masyarakat,
seperti membantu yang membutuhkan atau berkontribusi pada proyek amal.
 Ini mengajarkan mereka arti penting membantu sesama dan menjadi bagian dari
solusi dalam masyarakat.
Melalui pendidikan moral, etika, dan spiritual, nilai-nilai Dharma diimplementasikan
dalam berbagai aspek kehidupan anak-anak di panti asuhan. Panti Asuhan Ananda
sevadharma berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan
karakter anak-anak sesuai dengan prinsip-prinsip Dharma. Dengan demikian, mereka
diberikan dasar yang kuat untuk hidup yang bermakna dan bertanggung jawab, serta
berkontribusi positif dalam masyarakat.
Artha: Keberlanjutan Ekonomi dan Materi
Konsep Artha dalam ajaran Catur Purusha Arthamengajarkan pentingnya pengelolaan
sumber daya ekonomi dan materi secara bijaksana. Di Panti Asuhan Ananda sevadharma,
implementasi nilai-nilai Artha membantu membentuk karakter anak-anak dalam hal tanggung
jawab finansial, kepemilikan yang bertanggung jawab, dan persiapan untuk masa depan.
 Pendidikan Keuangan
 Anak-anak diberikan pemahaman tentang konsep dasar keuangan, seperti pengelolaan
uang, tabungan, dan pengeluaran.
 Mereka diajarkan untuk menghargai nilai uang dan memiliki pandangan yang sehat
terhadap konsumsi.
 Kepemilikan yang Bertanggung Jawab
 Konsep memiliki dan menggunakan barang dengan bijaksana diajarkan kepada anak-
anak.
 Mereka belajar tentang pentingnya merawat dan menghargai barang milik mereka
serta orang lain.
 Perencanaan Masa Depan
 Anak-anak didorong untuk merencanakan masa depan mereka dengan matang,
termasuk pendidikan, karir, dan tanggung jawab lainnya.
 Mereka diberikan gambaran tentang bagaimana tindakan saat ini dapat memengaruhi
masa depan mereka.
 Pengembangan Kewirausahaan
 Konsep Artha juga mencakup kemampuan untuk menciptakan peluang ekonomi dan
pengembangan kewirausahaan.
 Anak-anak diberikan peluang untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan
inovatif yang dapat membantu mereka dalam membangun masa depan yang
berkelanjutan secara ekonomi.
 Pelayanan Masyarakat dan Berbagi
 Anak-anak diajarkan tentang arti memberi dan berbagi dengan mereka yang
membutuhkan.
 Panti Asuhan Ananda sevadharma mendorong sikap sosial dan berkontribusi pada
masyarakat dalam skala yang lebih besar.
Melalui implementasi nilai-nilai Artha, anak-anak di panti asuhan belajar untuk menjadi
individu yang bertanggung jawab secara finansial dan memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang pengelolaan sumber daya ekonomi dan materi. Dengan mempersiapkan mereka untuk
masa depan yang lebih baik, Panti Asuhan Ananda sevadharma membantu menciptakan
generasi yang mandiri dan bijaksana dalam mengambil keputusan yang melibatkan aspek
ekonomi dan materi.
Kama: Keberlanjutan Estetika dan Kebahagiaan
Konsep Kama dalam ajaran Catur Purusha Arthamengajarkan pentingnya mencari
kebahagiaan dan kesenangan estetika dalam hidup, dengan menjaga keseimbangan dan
menghindari ekstrem. Dalam agama Hindu, kama adalah wujud dari suatu kepuasan
inderawi, yang meliputi berbagai kebutuhan hidup, seperti: sandang, papan, pangan, spiritual,
social, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Jadi apabila dharma, arta dan kama sudah dapat
dipenuhi maka kebahagiaan akan tercapai, baik secara lahir maupun batin (Labobar,
2022:102)
Implementasi nilai-nilai Kama di Panti Asuhan Ananda sevadharma membantu
membentuk karakter anak-anak dalam hal mengejar kebahagiaan yang seimbang dan
merangkul aspek kreativitas.
 Pengembangan Minat dan Bakat
 Anak-anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka
dalam berbagai bidang, seperti seni, olahraga, musik, dan lainnya.
 Ini membantu mereka mengekspresikan diri secara positif dan menemukan
kebahagiaan dalam kegiatan yang mereka nikmati.
 Keseimbangan antara Kebahagiaan dan Tanggung Jawab
 Anak-anak diajarkan untuk mencari kebahagiaan dalam hal-hal yang positif dan sehat,
tanpa mengorbankan tanggung jawab dan nilai-nilai moral.
 Mereka belajar tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi
dan tanggung jawab sosial.
 Pengembangan Kreativitas
 Anak-anak diberikan ruang untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka
melalui kegiatan seni dan eksplorasi lainnya.
Ini membantu mereka berpikir out-of-the-box, mengatasi tantangan dengan cara yang
inovatif, dan melihat dunia dengan mata yang lebih kreatif.
 Pencapaian Kebahagiaan Melalui Pelayanan Sosial
 Melalui kegiatan pelayanan masyarakat, anak-anak merasakan kebahagiaan melalui
kontribusi positif pada orang lain dan masyarakat.
 Ini membantu mereka memahami bahwa kebahagiaan yang berkelanjutan juga dapat
dicapai melalui pengabdian pada orang lain.
 Menghargai Kecantikan dalam Keberagaman
 Konsep Kama juga mengajarkan pentingnya menghargai keindahan dalam berbagai
bentuk dan bentuk.
 Anak-anak diajarkan untuk melihat keindahan dalam keragaman budaya, alam, seni,
dan ekspresi manusia.
Melalui pendidikan nilai-nilai Kama, anak-anak di panti asuhan diajarkan untuk mengejar
kebahagiaan yang seimbang, memanfaatkan minat dan bakat mereka, serta mengembangkan
kreativitas dalam hidup mereka. Dengan merangkul nilai-nilai ini, Panti Asuhan Ananda
sevadharma membantu menciptakan lingkungan yang memberikan ruang bagi perkembangan
pribadi yang positif, sambil tetap berada dalam batas-batas nilai-nilai moral dan tanggung
jawab sosial.
Moksa: Tujuan Tertinggi Umat Hindu
Konsep moksa dalam ajaran Catur Purusha arta yaitu mengajarkan anak anak bahwa
segala kebahagian di dunia tidak kekal. Moksa adalah tujuan hidup yang keempat dalam
Hindu. Dalam agamaHindu Moksha adalah tujuannya Tertinggi. Moksha juga merupakan
inti dari Yang tertinggi dan termulia.Moksa itu juga dikenal sebagai Mukti atau kebebasan.
Sebagai bagian dari proses Pendidikan pada Materi yang dimaksud ini tidak menekankan
bagaimana setiap orang dalam proses Pendidikan, elemen dalam sebuah unsur Pendidikan
dalam mencapai moksa, yang di mana menyatunya brahman dan sang atman. Namun lebih
menekankan terkait jalan yang dapat di tempuh untuk mencapi pada moksa tersebut. Dalam
kehidupan sekarang mencapai moksa bukanlah hal yang mudah untuk di capai, oleh karna itu
dalam menerapan ajaran Catur Purusha Arta di panti asuhan Ananda sevadharma, menjadi
Pendidikan karakter yang dapat menjadi landasan tunjuan hidup.
Contoh dari ajaran moksa ini dapat kita temukan dalam kehiduan seseorang yang
telah melepaskan diri dari ikatan Keduniawian, contohnya seorang sulinggih, atau seorng rsi
yang melaksanakan yoga Samadhi, dan segala sesuatu yang menyangkut tentang kelepasan
duniawi (Suparthi, 2021: 77)
Tantangan dan Solusi dalam Implementasi
Penerapan ajaran Catur Purusha Arthadalam pembentukan karakter anak di Panti Asuhan
Ananda sevadharma tidak datang tanpa tantangan. Namun, dengan kesadaran dan strategi
yang tepat, tantangan-tantangan ini dapat diatasi untuk mencapai hasil yang lebih baik.
 Penyesuaian Nilai-nilai Kuno dengan Konteks Modern
Tantangan: Nilai-nilai ajaran Catur Purusha Arthaberasal dari zaman kuno dan mungkin perlu
disesuaikan dengan konteks kehidupan modern yang berbeda.
Solusi: Mengambil esensi nilai-nilai tersebut dan mengartikulasikannya dalam bahasa dan
situasi yang lebih relevan bagi anak-anak saat ini. Mengaitkan nilai-nilai kuno dengan situasi
sehari-hari akan membantu anak-anak memahaminya dengan lebih baik.
 Dorongan Eksternal yang Berlawanan
Tantangan: Anak-anak dapat terpengaruh oleh budaya populer atau tekanan teman sebaya
yang mungkin tidak selaras dengan nilai-nilai Tri Parartha.
Solusi: Membangun ruang diskusi terbuka di mana anak-anak dapat berbicara tentang
pengalaman dan perasaan mereka. Mengajarkan kritis berpikir dan memberikan alasan
mengapa nilai-nilai tersebut penting akan membantu mereka mengambil keputusan yang
lebih bijaksana.
 Keterbatasan Sumber Daya
Tantangan: Terkadang, keterbatasan dana, waktu, atau tenaga pengajar dapat mempengaruhi
pelaksanaan pendidikan karakter yang komprehensif.
Solusi: Mencari pendekatan kreatif dalam merancang kegiatan pendidikan karakter yang
sesuai dengan sumber daya yang ada. Melibatkan sukarelawan atau mitra eksternal dapat
membantu meningkatkan kualitas program.
 Kolaborasi dengan Keluarga
Tantangan: Nilai-nilai yang diajarkan di panti asuhan mungkin berbeda dengan nilai-nilai
yang diajarkan di rumah.
Solusi: Membuka jalur komunikasi yang jelas antara panti asuhan, keluarga, dan anak-anak.
Melibatkan orang tua dalam pertemuan dan kegiatan dapat membantu menyatukan
pendekatan pendidikan karakter.
 Pemantauan dan Evaluasi
Tantangan: Mengukur efektivitas implementasi nilai-nilai Catur Purusha Arthadan
dampaknya pada pembentukan karakter bisa menjadi sulit.
Solusi: Menggunakan indikator yang jelas dan metode evaluasi yang dapat diukur untuk
melacak perkembangan anak-anak dalam hal moral, etika, dan perilaku. Dengan data yang
akurat, panti asuhan dapat menyesuaikan program pendidikan karakter sesuai kebutuhan.
Dengan mengidentifikasi tantangan-tantangan ini dan menyusun solusi yang sesuai, Panti
Asuhan Ananda sevadharma dapat mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul
dalam implementasi ajaran Tri Parartha. Dengan komitmen, kesabaran, dan kreativitas, panti
asuhan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter yang positif
dan berintegritas pada anak-anak, membantu mereka tumbuh menjadi individu yang siap
menghadapi dunia dengan bijaksana.
KESIMPULAN
Penerapan ajaran Catur Purusha Arthadalam pembentukan karakter anak di Panti
Asuhan Ananda sevadharma merupakan langkah berharga dalam mempersiapkan generasi
muda untuk menghadapi tantangan dan peluang dunia modern. Konsep Dharma, Artha, dan
Kama memberikan kerangka kerja yang kokoh untuk mengembangkan karakter yang
seimbang, berintegritas, dan berkontribusi positif pada masyarakat.
Melalui pendidikan nilai-nilai Dharma, anak-anak belajar tentang etika, tanggung
jawab, dan nilai-nilai moral yang mendasari tindakan mereka. Nilai-nilai Artha membantu
mereka mengembangkan keterampilan pengelolaan sumber daya ekonomi dan materi, serta
memiliki sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain itu, nilai-nilai
Kama mengajarkan pentingnya mencari kebahagiaan yang seimbang melalui pengembangan
minat, bakat, dan kreativitas, sambil tetap menjaga keseimbangan dengan nilai-nilai moral.
Dan melalui nilai nilai moksa dapat mengetahui tujuan akhir yang abadi dalam kehidupan ini.
Meskipun ada tantangan dalam implementasi, seperti penyesuaian dengan konteks
modern dan dorongan eksternal yang berlawanan, Panti Asuhan Ananda sevadharma dapat
mengatasi hambatan ini melalui pendekatan kreatif, komunikasi terbuka, dan upaya
kolaboratif dengan keluarga dan masyarakat. Evaluasi terus-menerus dan penggunaan
indikator yang tepat akan membantu mengukur efektivitas program pendidikan karakter.
Pendidikan karakter yang didasarkan pada ajaran Catur Purusha Arthabukan hanya
tentang memberikan pengetahuan, tetapi tentang membentuk karakter yang kokoh, beretika,
dan berkontribusi positif dalam kehidupan mereka. Dengan mempersiapkan anak-anak
dengan landasan moral, pengelolaan ekonomi yang bijaksana, dan penghargaan terhadap
kebahagiaan yang seimbang, Panti Asuhan Ananda sevadharma menciptakan lingkungan
yang mendorong pertumbuhan positif dan berkelanjutan.
Melalui upaya ini, Panti Asuhan Ananda sevadharma berperan penting dalam
membentuk generasi mendatang yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga
memiliki hati yang baik, berpikiran positif, dan komitmen untuk menciptakan dunia yang
lebih baik. Dengan terus mengembangkan dan memperkuat program pendidikan karakter ini,
panti asuhan ini menerangi jalan bagi pendidikan yang lebih holistik, bermakna, dan
berdampak positif pada anak-anak dan masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Bajrajnyana, I. B. G., Atmadja, N. B., & Parmajaya, I. P. G. (2022). Implementasi Ajaran
Catur Purusha ArthaBerbasis Ideologi Tri Hita Karana Pada Sanggar Seni Sunari
Bajra di Kota Singaraja Buleleng Bali. JURDIKSCA: Jurnal Pendidikan Agama
Hindu Mahasiswa Pascasarjana, 1(1), 84-89.
Dewi, K. S., & Sucita, D. N. (2022). MODEL PEMBELAJARAN CATUR PURUSHA
ARTHADIPADUKAN DENGAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN PRESTASI SISWA KELAS X TKJ SMK TI BALI GLOBAL
SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2021/2022. Jurnal Widya Sastra Pendidikan
Agama Hindu, 5(1), 30-34.
Donder, I Ketut. 2006. Brahmawidya Teologi Kasih Semesta. Surabaya:Paramitra
Gunawan. Arum (2020). Implementasi Ajaran Tri Partha di Masa Pandemi. Diakses pada
tanggal 24 Agustus 2023, Dari https://kemenag.go.id/nasional/implementasi-ajaran-
tri-parartha-di-masa-pandemi-pxyc4k
Labobar, Kresbinol. 2022. PENGENALAN AGAMA-AGAMA. Klaten: Lakeisha
Putra, I. W. S. (2021). Implikasi Covid-19 Terhadap nilai Kesusilaan Perspektif Teologi
Moral. Sphatika: Jurnal Teologi, 12(1), 38-48
Suparthi, Ni Kadek. 2021. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti. Jakarta:pusat
perbukuan
Suhardana, K.M. 2009. Dharma Jalan Menuju Kebahagiaan. Surabaya: PARAMITA
Sidia, I. M., Juliawan, I. N., & Dewi, N. K. R. P. (2022). IMPLEMENTASI AJARAN ASIH
DALAM TRI PARARTHA: UPAYA REVITALISASI SIKAP TOLERANSI
GENERASI Z. Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya, 5(1),
25-30.
Tim Penyusun. 2012. PELAJARAN AGAMA HINDU UNTUK KELAS XII SMA
KURIKULUM KTSP. Denpasar: WIDYA DHARMA
Wiraputra, A. A. G. (2021). Ajaran Catur Purusha Arthadalam Kakawin Aji
Palayon. Dharma Sastra: Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah, 1(1), 1-13.
Yadnya, I. B. G. A. P. (2023). MEMBANGUN KARAKTER GENERASI MUDA HINDU
DENGAN MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIALMELALUI AJARAN
CATUR PURUSHA ARTHA(Refleksi Perayaan Hari Raya Saraswati di Era
Disrupsi). JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 7(1).
Yanti, N. P. E. M., Sutana, I. G., & Yasa, I. K. A. (2022). IMPLEMENTASI AJARAN TRI
PARĀRTHA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU DI DESA ADAT
BULELENG. COMMENT: Jurnal Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, 2(1).

Anda mungkin juga menyukai