Anda di halaman 1dari 10

Upaya Konservasi Badak Jawa

(Rhinoceros sondaicus)

Pengantar Biologi Konservasi


Kelompok 4A
Rafika F1D020027
Rama Noviansyah F1D020047
Pendahuluan
Badak Jawa adalah salah satu dari lima jenis
badak yang terdapat di dunia. Bersama dengan
Badak Sumatera, satwa yang juga dikenal
sebagai Badak Bercula Satu Kecil ini menjadi
spesies yang menarik di Indonesia. Sesuai
dengan namanya, ciri dari satwa ini adalah
mempunyai satu cula yang berada di atas
hidungnya.
Sayangnya, satwa yang menjadi salah satu
kekayaan alam di Indonesia ini berada di ambang
kepunahan. Diketahui bahwa jumlah individu
Badak Jawa saat ini hanya sebanyak 77 individu
dengan komposisi 39 ekor badak jantan serta 38
ekor badak betina.
Morfologi
Mata Mulut
Mata relatif kecil dan kurang Memiliki bibir yang panjang dengan
dapat melihat dengan baik bibir atas lebih lancip dan tinggi,
sehingga mengandalkan mempunyai gigi seri untuk bertarung
pendengaran & penciuman sehingga panjang dan tajam, serta
yang tajam. gigi geraham besar dan panjang
untuk mengunyah makanan.
Cula
Kulit
Hanya memiliki satu cula
Kulit berlipat seperti dilapisi
dengan panjang sekitar
tameng baja, berwarna abu-abu
23cm-30cm dan berwarna Ukuran tubuh
dengan tekstur yang tidak rata
abu-abu gelap. Panjang dapat mencapai 3,2 m
serta berbintik.
dan tinggi 1,7 m. Berat pada
Badak Jawa dewasa berkisar
antara 900 sampai 2.300 kg.
LET’S KNOW THIS!!!
Terdapat tiga sub-spesies dari Badak Jawa, yaitu
1. Rhinoceros sondaicus, hidup di daratan Pulau Klasifikasi
Jawa dan satu-satunya populasi yang masih
bertahan. Kingdom : Animalia
2. Rhinoceros sondaicus annamiticus, hidup di Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
kawasan Vietnam, Thailand, Malaysia, Kamboja, Ordo : Perssodactyla
dan Laos. Jenis inilah yang punah terakhir kali Famili : Rhinocerotidae
setelah populasinya hanya berjumlah 12 ekor. Genus : Rhinoceros
3. Rhinoceros sondaicus inermis, hidup di sepanjang Spesies : Rhinoceros sondaicus
Benggala hingga Myanmar, dinyatakan punah
sejak awal 1900-an.
Habitat dan Persebaran
Meski Badak Jawa saat ini hanya tersebar di
kawasan Taman Nasional Ujung Kulon saja,
namun Badak Jawa pernah menjadi salah satu
badak yang populasinya tersebar luas di Asia
Tenggara, India, dan Tiongkok. Satwa ini pernah
menyebar dari Assam dan Benggala ke arah
Timur sampai Myanmar, Thailand, Kamboja,
Laos, Vietnam, dan ke arah selatan di
Semenanjung Malaya serta Pulau Sumatera,
Jawa, dan sebagian kecil di Kalimantan. Badak
Jawa hidup di hutan hujan dataran rendah,
rumput tinggi berilalang, dan dekat dengan
sungai atau daerah basah dengan banyak
kubangan lumpur.
Dinamika Populasi
Kelahiran dan kematian satwa merupakan Pada 1980, populasi Badak Jawa meningkat dan
dinamika populasi di alam. Berdasarkan catatan Ujung Kulon diurus oleh menteri Kehutanan Republik
Taman Nasional Ujung Kulon, pada tahun 1700- Indonesia. Hingga tahun 2011, tercatat kurang lebih
an Badak Jawa menghuni sejumlah wilayah 35 sampai 50-an Badak Jawa. Ketidakakuratan
pegunungan dataran rendah di pulau Jawa perhitungan ini disebabkan metode sensus Schenkel
sehingga disebut hama oleh pemerintah disinyalir kurang cocok karena faktor kesalahan
kolonial. Kemudian dibuatlah sayembara manusia yang kurang teliti dan kondisi alam yang
dengan imbalan hadiah bagi para pemburunya. kurang mendukung. Selanjutnya metode yang
Dalam waktu singkat, ratusan badak Jawa mati digunakan adalah dengan menggunakan kamera
di bawah moncong senapan dan jerat. Berawal video trap, dan hasil yang didapat yaitu
dari itulah masyarakat mengetahui bahwa cula Tahun Jumlah Individu
badak bernilai jual tinggi, perburuan badak pun 2012 51
2013 58
terus berlanjut sampai pada 1967, hanya tersisa
2014 57
25 badak. Akhirnya Convention on Internasional 2015 63
Trade in Endangered Species of Wild Fauna 2016-2017 67
and Flora pada 1975 memasukkan Badak Jawa 2018 69
2019 68
ke dalam Apendix 1 dan semua perdagangan
2020 74
internasional produk Badak Jawa dianggap 2021 76
ilegal. 2022 77
Ancaman Kepunahan

01 02 03 04
Perburuan Liar Penyakit Kekurangan Habitat Perkawinan Sedarah
Sejak lama, Badak Jawa telah Penyakit yang biasanya Berkurangnya luas hutan yang Keberagaman genetik yang
menjadi target perburuan liar. didapati pada kematian badak menjadi habitat badak, rendah memungkinkan
Mereka juga dibunuh karena adalah parasit darah yang fragmentasi habitat, gangguan terjadinya perkawinan
dianggap sebagai hama dapat menyebabkan tingginya aktivitas manusia di sedarah di antara Badak
pertanian. Biasanya, Badak reproduksi badak terganggu, sekitar habitat, serta Jawa sehingga dapat
Jawa dibunuh untuk diambil di antaranya kemandulan/tidak banyaknya perusahaan mempersulit kelangsungan
culanya. birahi sehingga mempersulit tambang menjadi penyebab hidup Badak Jawa dalam
perkembangbiakan badak. habitat badak Jawa menjadi jangka panjang.
tidak kondusif.
Upaya Konservasi

01 02 03
Mendirikan Taman Nasional Menguji genetik untuk Pengendalian tanaman Langkap
Ujung Kulon di Kecamatan mengetahui sejauh mana yang memenuhi area pakan
Sumur, Pandeglang, Banten hubungan antarindividu badak sehingga ketersediaan
pakan badak menjadi terganggu

04 05 06
Melakukan uji analisis Memanajemen populasi Perlindungan dan pengupayaan
Badak Jawa untuk dengan cara memonitoring program peningkatan sumber daya
membuka habitat baru. kegiatan badak manusia dan usaha produktif pada
menggunakan kamera masyarakat di sekitar habitat badak.
video trap.
Kesimpulan
Badak Jawa merupakan spesies badak paling langka yang ada di
dunia sehingga dikategorikan sebagai Critically Endangered
dalam Red List Data Book yang dikeluarkan oleh Union for
Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) dan
termasuk dalam Apendiks I Convention on Internasional Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Namun
menilik pada keberhasilan peningkatan populasi Badak Jawa di
Taman Nasional Ujung Kulon pada beberapa tahun terakhir
dengan rincian 2012 (51 individu), 2013 (58 individu), 2014 (57
individu), 2015 (63 individu), 2016-2017 (65 individu), 2018 (69
inidividu), 2019 (68 individu), 2020 (74 individu), 2021 (76
individu), dan 2022 (77 individu) memberi harapan besar bagi
keberlangsungan hidup Badak Jawa sebagai satwa langka
selayak China yang berhasil membuat Panda tak lagi terancam
punah.
“learn from the
mistakes of others”
Thank you : ))

Anda mungkin juga menyukai