Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i


DAFTAR TABEL ............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
1.5 Keutamaan Penelitian ............................................................................... 3
1.6 Temuan Yang Ditargetkan ....................................................................... 3
1.7 Kontribusi Penelitian ................................................................................ 3
1.8 Luaran Penelitian ...................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4
2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 4
2.2 Penelitian Terdahulu................................................................................. 4
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 5
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 5
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................. 6
3.3 Tahapan Penelitian ................................................................................... 6
3.4 Objek Penelitian ....................................................................................... 6
3.5 Luaran Yang Dihasilkan ........................................................................... 6
3.6 Capaian Penelitian .................................................................................... 6
3.7 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 7
3.8 Analisis Data ............................................................................................ 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 8
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping ........... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................. 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ..... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................... 21

i
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Capaian Penelitian ............................................................... 6


Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ............................................... 8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................. 8

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Teknik Analisis Interaktif.......................................................................7

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (Sumarto, 2019). Budaya menjadi
sebuah bentuk dari ekspresi masyarakat dan preservasi sejarah yang masih hidup
sampai sekarang. Budaya tidak terbatas ke bentuk apapun selama hal tersebut
merupakan hasil dari konstruksi masyarakat yang diwariskan turun-temurun.
Contoh umum budaya masyarakat bisa berbentuk bahasa, sistem pengetahuan,
sistem sosial, mata pencaharian, teknologi, kesenian, dan kepercayaan.
Rata-rata budaya yang eksis di negara manapun umumnya berakar dari
kepercayaan (Arroisi, 2021). Oleh karena itu, budaya dan religi dapat bercampur
menjadi satu. Sehingga tidak jarang bentuk budaya seperti tarian, adat, perayaan,
dan sebagainya berkaitan dengan religi. Contoh budaya yang berkaitan dengan
religi adalah Naik Dango. Upacara adat Naik Dango memiliki tujuan sebagai
ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Jubata (Sang Pencipta) atas panen padi
yang diperoleh (Saarni dkk, 2021). Kemudian, selain Naik Dango, juga terdapat
budaya Cap Go Meh. Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru
Imlek yang dilakukan setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa
(Sanjaya dkk, 2022). Salah satu budaya masyarakat Tionghoa yang berkaitan
dengan Cap Go Meh dan berhubungan erat dengan kepercayaan, adalah budaya
Tatung. Tatung yang dalam bahasa Mandarinnya disebut dengan Jitong adalah hasil
kepercayaan masyarakat yang istimewa (Purmintasari dan Yulita, 2017)
Tatung adalah hasil atau produk yang berasal dari upacara agama Dao.
Eksistensi Tatung bermula dari kedatangan etnis Tionghoa ke Singkawang melalui
undangan Sultan Brunei Darussalam. Saat itu, terjadi wabah penyakit campak yang
memakan cukup banyak korban dari kalangan masyarakat Tionghoa. Tatung
kemudian menjadi sosok yang menyembuhkan etnis Tionghoa dari wabah penyakit
tersebut (Suryadi dan Azeharie, 2020). Sejak itu, masyarakat Singkawang
khususnya masyarakat Tionghoa menjadikan praktik Tatung sebagai sebuah
budaya yang dijalankan untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir roh jahat.
Atraksi Tatung dilaksanakan pada saat pelaksanaan Festival Cap Go Meh di Kota
Singkawang setiap tahunnya. Atraksi Tatung di Kota Singkawang merupakan
atraksi Tatung terbesar yang diadakan karena atraksi Tatung tersebut diikuti hingga
mencapai 1000 Tatung (Djunaid dkk, 2022). Pada pelaksanaan atraksi ini, Tatung
akan diarak mengelilingi Kota Singkawang dalam keadaan “tidak sadar” karena
mereka telah dirasuki oleh roh baik yang mengendalikan mereka. Berkat roh baik
yang merasuki tubuh seorang Tatung, mereka dapat melakukan hal-hal yang tidak
dapat dilakukan manusia biasa, seperti menusukkan senjata tajam, memakan daging
hewan mentah, dan berjalan diatas pecahan kaca yang tajam. Ilmu Tatung bersifat
turun-temurun, yang artinya seseorang dapat menjadi Tatung jika ada pendahulu
2

dari keluarga yang menjadi Tatung. Ilmu Tatung merupakan sebuah anugerah yang
diberikan oleh dewa kepada manusia, sebagai perantara dewa dalam menolong
manusia. Budaya Tatung sudah diakui secara nasional ditandai dengan hadirnya
Presiden Joko Widodo pada perayaan Cap Go Meh tahun 2017 (Suryadi dan
Azeharie, 2020).
Tatung memiliki keunikan yang berbeda dari tradisi lainnya dikarenakan
fungsi dan nilai religiusnya yang dapat menjadi alat komunikasi antara dunia roh
dan dunia manusia (Juniardi & Marjito, 2018). Berbeda dengan perayaan Cap Go
Meh lainnya di dunia, Tatung menghadirkan atraksi dan tradisi yang sudah
terasimilasi dengan etnis Dayak yang berada di Kalimantan Barat. Oleh karena itu,
dalam perayaan Cap Go Meh, Tatung tidak hanya menampilkan budaya dari etnis
Tionghoa saja tetapi juga menampilkan kebudayaan yang bernuansa Dayak.
Keunikan dan atraksi ekstrim Tatung memiliki potensi pariwisata yang berstandar
internasional. Budaya Tatung sebagai atraksi dan destinasi pariwisata internasional
yang masih bisa dikembangkan, menjadi alasan mengapa penelitian ini harus
dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari riset yang akan kami lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana mengetahui nilai filosofi yang terkandung dalam tradisi Tatung
Etnis Tionghoa sebagai salah satu budaya yang memiliki potensi pariwisata
internasional?
2. Bagaimana strategi dinas Pariwisata Singkawang untuk meningkatkan potensi
pariwisata Tatung Etnis Tionghoa di Kalimantan Barat sebagai destinasi
pariwisata internasional?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari riset sosial humaniora yang akan dilakukan adalah untuk
mendeskripsikan makna dibalik tradisi Tatung masyarakat Tionghoa di Kalimantan
Barat, serta menganalisa bagaimana dapat ditingkatkannya potensi Tradisi Tatung
sebagai wisata internasional berbasis budaya yang unik di Kalimantan Barat.

1.4 Manfaat Penelitian


a) Bagi Peneliti
Penelitian ini akan memberikan pemahaman dan informasi baru tentang
tradisi yang berada di masyarakat kepada peneliti dan peneliti selanjutnya.
Penelitian ini juga mengasah kemampuan peneliti mengaplikasikan teori soft power
pada kebudayaan lokal. Peneliti berharap jika penelitian ini bisa menjadi
pengalaman bagi peneliti, dan menjadi sumber pengetahuan bagi calon peneliti
bidang budaya selanjutnya.
3

b) Bagi Masyarakat Umum


Penelitian ini memberikan pengetahuan serta informasi yang terbarukan
melalui pemahaman mengenai makna yang terkandung di dalam tradisi Tatung
masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat dan dapat mendeskripsikan keunikan
budaya tersebut kepada masyarakat umum sebagai budaya yang memiliki nilai
sejarah dan tradisi yang unik di Indonesia.
c) Bagi Masyarakat Kalimantan Barat
Penelitian ini memberikan informasi baru berupa pengenalan budaya dan
tradisi lokal masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat kepada masyarakat umum.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat mendorong perhatian pemerintah daerah
khususnya Dinas Pariwisata Singkawang untuk melestarikan dan mengembangkan
lebih jauh potensi tradisi Tatung sebagai objek wisata internasional.

1.5 Keutamaan Penelitian


Keutamaan penelitian ini adalah mampu mendeskripsikan makna yang
terdapat didalam tradisi Tatung masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat. Selain itu,
dapat memberikan kontribusi terhadap Dinas Pariwisata Singkawang agar dapat
lebih memperhatikan maupun memfasilitasi kebutuhan pariwisata sehingga tradisi
Tatung masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat dapat menjadi wisata unggulan
berstandar internasional.

1.6 Temuan Yang Ditargetkan


Target temuan dalam riset ini yaitu memperoleh informasi maupun data
baru mengenai tradisi Tatung masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat. Selain itu,
penelitian ini juga ditargetkan untuk mengungkap keunikan tersendiri yang berbeda
dari tradisi budaya lainnya sehingga dapat menjadikan tradisi Tatung masyarakat
Tionghoa Kalimantan Barat sebagai potensial objek pariwisata internasional.

1.7 Kontribusi Penelitian


Kontribusi dari penelitian yang akan dilakukan oleh tim peneliti ini
berbentuk upaya menjelaskan dan memperdalam pemahaman mengenai arti dan
nilai dari budaya lokal masyarakat, serta mendorong budaya lokal sebagai hal yang
berpotensi menjadi aset pariwisata yang bisa menarik perhatian internasional
melalui upaya soft power.

1.8 Luaran Penelitian


Luaran penelitian PKM RSH ini adalah menghasilkan laporan kemajuan,
laporan akhir, pembuatan artikel ilmiah, dan publikasi artikel ilmiah di jurnal
GANAYA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora yang terakreditasi Sinta 3 dengan
nomor ISSN: 2615-0913, serta publikasi rangkaian kegiatan penelitian di akun
sosial media @tatung_singkawang.pkm pada platform Instagram.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Kebudayaan adalah tradisi penting yang diwariskan dan dapat menjadi
kekuatan nasional suatu negara dalam bentuk soft power. Oleh karena itu, penelitian
ini mengkaji kebudayaan Tatung Tionghoa sebagai soft power yang memiliki
potensi pariwisata Internasional. Dapat diinterpretasi bahwa soft power adalah
kemampuan suatu negara untuk mempengaruhi pihak lain dengan menggunakan
daya tarik, bukan menggunakan penekanan atau pemaksaan seperti yang terjadi di
masa-masa sebelumnya (Yani dkk, 2018).
Kebudayaan Tatung yang dimiliki etnis Tionghoa merupakan suatu bentuk
tradisi masyarakat lokal yang memberikan dampak berupa soft power, yaitu warisan
budaya dan identitas daerah. Diplomasi kebudayaan yang sering disebut sebagai
soft diplomacy merupakan bagian dari soft power dan mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan dengan hard power sebagai salah satu langkah untuk menjalin
hubungan dengan negara lain juga sebagai pendamping serta pendukung dari usaha
hard power (Nuraini, 2017).
Budaya Tatung yang dilakukan oleh masyarakat Dayak-Tionghoa
merupakan suatu parade atraksi kesaktian yang mengikuti tradisi yang telah
diwariskan secara turun-temurun, yang dipercaya sebagai ritual Tolak Bala
terhadap kesialan dan wabah. Budaya merupakan suatu bentuk soft power yang
dimiliki negara untuk menjadi daya tarik dan pengaruh kepada banyak khalayak.
Potensi Tatung sebagai soft power dalam pengaruhnya sebagai penarik wisatawan
internasional sangat tinggi. Hal ini dilandasi oleh keunikan atraksi Tatung yang
berbeda dengan tradisi dan atraksi dari masyarakat Tionghoa lainnya di seluruh
dunia. Dalam teori soft power, warisan budaya dapat menjadi bentuk pengaruh dan
kekuatan untuk menarik banyak orang yang dapat memberikan keuntungan bagi
negara. Pariwisata budaya memiliki dimensi ekonomi yang sangat substansial
karena pendapatan yang diperoleh dari pariwisata mendukung pelestarian budaya
dan warisan budaya (Pitanatri, 2021). Tradisi Tatung yang berasal dari etnis
Tionghoa merupakan bentuk warisan budaya yang telah mengakar dalam
masyarakat, yang terus dilestarikan dan memiliki potensi ekonomi tinggi sebagai
atraksi pariwisata dan soft power yang dimiliki oleh negara Indonesia.

2.2 Penelitian Terdahulu


Alasan dilakukannya penelitian terkait topik spesifik yang berkaitan dengan
peningkatan Tatung sebagai atraksi pariwisata internasional di Kalimantan Barat,
dikarenakan publikasi artikel dengan subjek serupa yang tidak secara spesifik
membahas peningkatan Tatung sebagai atraksi pariwisata internasional. Beberapa
penelitian terdahulu mengenai Tatung yang pernah dilakukan adalah sebagai
berikut:
5

Penelitian Tatung oleh Purmintasari dan Yulita (2017) yang membahas


tentang multikulturalisme etnis yang berada di daerah Singkawang dan Tatung
sebagai alat yang dapat merekatkan budaya yang telah ada. Pluralitas maupun
dinamika konflik pada masa lampau menciptakan hubungan yang unik pada
masyarakat Singkawang. Penelitian ini berfokus pada pembahasan tradisi Tatung
sebagai akulturasi kebudayaan Tionghoa dan kebudayaan Dayak, sehingga
menghadirkan sebuah kebudayaan baru berupa atraksi ekstrim yang menggunakan
kemampuan yang dipercayai sebagai perwujudan dari kekuatan nenek moyang.
Dalam penelitian ini memaparkan bahwa sejarah terbentuknya tradisi Tatung
dikarenakan tidak adanya fasilitas kesehatan di masyarakat perkampungan
penambang emas pada saat itu, sehingga apabila ada yang sakit, mereka
mengandalkan kekuatan spiritual dari para Sin Min, atau Tatung, atau Lauya yang
turun ke jalan-jalan, keluar masuk perkampungan dengan diiringi gendang yang
meriah dan pembakaran gaharu yang tidak putus-putusnya. (Purmintasari dan
Yulita, 2017). Selain itu, Tatung memiliki fungsi dan artian penting didalam
masyarakat sebagai penolak penyakit dan mengusir roh jahat sehingga hal ini
menjadikan tradisi Tatung Tionghoa di Singkawang berciri khas asli dan menjadi
budaya yang satu-satunya eksis di Indonesia maupun di dunia.
Penelitian serupa lainnya yang membahas budaya Tatung pernah dilakukan
oleh Suryadi dan Azeharie (2020) mengenai keunikan Tatung sebagai warisan
budaya leluhur. Tatung merupakan orang yang dirasuki oleh roh dewa untuk
membantu masyarakat Tionghoa yang membutuhkan bimbingan secara rohani,
seperti menanyakan tanggal pernikahan, kesehatan, karir dan masa depan (Suryadi
dan Azeharie, 2020). Penelitian ini berfokus pada manfaat praktis dari Tatung
sebagai budaya yang telah diturunkan dan dipercayai oleh masyarakat sekitar
bersamaan dengan agama Konghucu sebagai agama yang sangat menghormati
dewa. Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa masyarakat sangat mempercayai
informasi yang diberikan oleh Tatung untuk menjadi pedoman dalam pengambilan
keputusan.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti bersifat deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Jenis dan pendekatan yang digunakan dinilai mendukung
peneliti dalam mendapatkan informasi yang lengkap dan valid dari berbagai
perspektif sehingga peneliti mampu mendapat pemahaman mengenai budaya
Tatung yang mendalam. Hal tersebut tentunya diperlukan agar peneliti dapat
menentukan secara pasti potensi budaya Tatung sebagai aset pariwisata
internasional.
6

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan selama empat bulan secara bertahap setelah
proses pendanaan hingga pada tahap laporan akhir. Penelitian ini dilakukan di Kota
Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Pemilihan lokasi ini sebagai
tempat penelitian didasari oleh banyaknya pegiat Tatung yang berasal dari
Singkawang.

3.3 Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian yang akan dilakukan peneliti antara lain: persiapan
penelitian, penyusunan instrumen, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data,
analisis data, melakukan pembuatan laporan kemajuan, laporan akhir, hingga
pembuatan artikel ilmiah.

3.4 Objek Penelitian


Objek penelitian ini merupakan individu pelakon Tatung, masyarakat
umum, serta pengelola kelenteng di Singkawang yang memiliki wawasan atau
pengalaman mengenai budaya Tatung.

3.5 Luaran Yang Dihasilkan


Luaran penelitian PKM RSH ini adalah menghasilkan laporan kemajuan,
laporan akhir, pembuatan artikel ilmiah, dan publikasi artikel ilmiah di jurnal
GANAYA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora yang terakreditasi Sinta 3 dengan
nomor ISSN: 2615-0913, serta publikasi rangkaian kegiatan penelitian di akun
sosial media @tatung_singkawang.pkm pada platform Instagram.

3.6 Capaian Penelitian


Tabel 3.1 Indikator Capaian Penelitian
NO. INDIKATOR CAPAIAN LUARAN

1. Persiapan penelitian Tersiapnya alat dan bahan Alat dan bahan

2. Penyusunan Tersedia instrumen instrumen Wawancara


Instrumen informan

3. Pelaksanaan Terlaksananya tindakan Data


tindakan

4. Pengumpulan data Tersedia data Data

5. Analisis data Tersedianya deskripsi tentang Deskripsi data


data

6. Pembuatan laporan Tersedianya laporan Laporan dan


dan artikel artikel
7

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni observasi, wawancara
narasumber, dan studi pustaka. Terkait wawancara, narasumber akan dibagi
menjadi narasumber inti (individu yang berpengalaman menjadi Tatung), dan
narasumber pendukung (masyarakat Singkawang). Peneliti menjadikan mereka
sebagai narasumber dikarenakan individu yang pernah terlibat atau berinteraksi
langsung dengan budaya Tatung menjadi sumber informasi yang akurat.

3.8 Analisis Data


Jenis data yang akan dicari oleh peneliti dalam penelitian ini dibagi data
primer yang berasal dari lokasi penelitian, kemudian data sekunder berupa sumber
literatur sesuai topik. Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik analisis data
kualitatif (Miles dan Huberman, 2009) yang dibagi menjadi beberapa tahap, yakni
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah:

Gambar 1. Teknik Analisis Interaktif


Sumber: (Miles dan Huberman dalam Langgi dan Susilaningsih, 2022)
8

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana

1 Bahan Habis Pakai Belmawa 4.000.000

Perguruan Tinggi 800.000

2 Sewa dan Jasa Belmawa 1.500.000

Perguruan Tinggi 300.000

3 Transportasi Belmawa 3.000.000

Perguruan Tinggi 600.000

4 Lain-Lain Belmawa 1.500.000

Perguruan Tinggi 300.000

Jumlah 12.000.000

Belmawa 10.000.000

Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 2.000.000

Jumlah 12.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan Penanggung
Jawab
1 2 3 4

1. Perencanaan Kegiatan Apriltino Exno


Penelitian Tatung

2. Koordinasi Tim Terkait Muhammad


Pelaksaan Penelitian Azyumardi Azhar

3. Koordinasi Dosen Terkait Yobel


Pelaksanaan Kegiatan Christophan
Penelitian
9

No. Jenis Kegiatan Bulan Penanggung


Jawab
1 2 3 4

4. Analisis Kebutuhan Uray Ravica Duri


Penelitian

5. Persiapan Alat dan Bahan Uray Ravica Duri

6. Penetapan Tempat Penelitian Muhammad


Azyumardi Azhar

7. Observasi Lapangan Yobel


Christophan

8. Koordinasi Subjek Penelitian Apriltino Exno

9. Wawancara dan Yobel


Dokumentasi Christophan

10. Analisis Data Uray Ravica Duri

11. Validasi Data Lapangan Muhammad


Azyumardi Azhar

12. Revisi Data Apriltino Exno

13. Evaluasi Penelitian Yobel


Christophan

14. Penyusunan Laporan Muhammad


Kemajuan Azyumardi Azhar

15. Penyusunan Laporan Akhir Apriltino Exno

16. Pembuatan Artikel Ilmiah Uray Ravica Duri

17. Pengunggahan ke Sistem Yobel


Simbelmawa Christophan
10

DAFTAR PUSTAKA
Arroisi, J., dkk. 2021. Problematika Aliran Kepercayaan dan Kebatinan Sebagai
Agama Asli Indonesia. Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial, dan Budaya.
6(2): 138-155. https://doi.org/10.25217/jf.v6i2.1739
Djunaid, I.S., dan Lisanti, F. 2022. Potential Attractiveness of Singkawang Cap Go
Meh Festival. Jurnal Cakrawala Ilmiah. 2(4): 1699-1708.
https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i4.4600
Iga, S.M., dan Andi, A. 2021. Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas
Sosial Tradisi Si Semba' di Era Globalisasi (Studi penelitian di Daerah
Kandeapi Tikala, Toraja Utara). Pinisi Journal of Sociology Education
Review. 1(2): 1-10.
Juniardi, K. Marjito, E.R. 2018. Urgensi Pendidikan Multikultural dalam
Masyarakat Plural (Studi Kasus di Kota Singkawang). Handep. 1(2): 17-34.
https://doi.org/10.33652/handep.v1i2.11
Langgi, N.R., dan Susilaningsih. 2022. Analisis Implementasi Pendidikan
Keuangan pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 6(3): 2429-2438.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1625
Miles, M. B., dan Huberman, A. M. 2009. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI
Press.
Nuraini. 2017. Diplomasi Kebudayaan Jepang Terhadap Indonesia dalam
Mengembangkan Bahasa Jepang. JOM FISIP. 4(2).
Purmintasari, Y. D., dan Yulita, H. 2017. Tatung Perekat Budaya Singkawang,
Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial. 14(1): 1-7.
http://dx.doi.org/10.21831/socia.v14i1.15886
Saarni. E., Sulha, dan Rohani. 2021. Nilai Kearifan Lokal dalam Upacara Adat Naik
Dango Sebagai Civic Culture Pada Masyarakat Dayak Kanayatn. Character
and Civic: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Karakter. 1(2): 41-
51.
Sanjaya, I., Suswandari, S., dan Gunawan, R. 2022. Nilai–Nilai Tradisi Budaya Cap
Go Meh pada Masyarakat Cina Benteng di Tangerang Sebagai Sumber
Pembelajaran di Sekolah. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan
Sosial. 6(2): 385–402. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i2.23163
Sumarto. 2019. Budaya, Pemahaman dan Penerapannya “Aspek Sistem Religi,
Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Kesenian dan Teknologi”. Jurnal
Literasiologi. 1(2): 144-159. https://doi.org/10.47783/literasiologi.v1i2.49
Suryadi, F.F., dan Azeharie, S. 2020. Tatung Sebagai Budaya Masyarakat Tionghoa
(Studi Komunikasi Ritual Tatung di Singkawang). Koneksi. 4(1): 90–97.
https://doi.org/10.24912/kn.v4i1.6615
11
12
13
14
15

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hardi Alunaza SD, S.IP., M.H.I

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

4 NIDN 199012082023211020/0008129005

5 Tempat, Tanggal Lahir Aceh Tengah, 8 Desember 1990

6 Alamat E-mail hardi.asd@fisip.untan.ac.id

7 No. Telepon/Hp 085258265825


B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor

Nama Institusi Universitas Universitas -


Muhammadiyah Muhammadiyah
Malang Yogyakarta

Jurusan/Prodi Hubungan Hubungan -


Internasional Internasional

Tahun Lulus 2014 2016 -


C. Rekam Jejak Tri Dharma Perguruan Tinggi
C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilih SKS
an

1 Diplomasi Wajib 3

2 Politik Luar Negeri Wajib 3

3 Regionalisme dan Globalisasi Pilihan 3


Peminatan

4 Pariwisata Internasional Wajib 3

5 Resolusi Konflik Internasional Wajib 3

6 Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wajib 3


16

7 Pembangunan Politik Wajib 3

8 Diplomasi Publik dan Budaya Pilihan 3

9 Metode Penelitian Sosial Wajib 3

10 Metodologi Penelitian HI Wajib 3

11 Kewarganegaraan Wajib 2

12 Pengantar Hub. Internasional Wajib 3

13 Politik Luar Negeri Indonesia Wajib 3

14 Seminar HI Kontemporer Wajib 3


C.2 Penelitian
No Judul Riset Penyandang Tahun
Dana

1 Penguatan Peran Stakeholder dalam DIPA UNTAN 2023


pengawasan lalu lintas orang di PLBN
Entikong

2 Model Penguatan Sinergitas Pengawasan DIPA UNTAN 2022


Lalu Lintas Orang dalam Mewujudkan
Integrated Border Security System di
Perbatasan Entikong Kalimantan Barat

3 Penyusunan Jabatan Kritikal ASN MENPAN RB 2021


Nasional Provinsi Kalimantan Barat

4 Penguatan Tata Kelola Pos Lintas Batas DIPA UNTAN 2021


Negara (Studi di Perbatasan Entikong
Kalimantan Barat)

5 Penanganan Dampak COVID-19 dalam DIPA UNTAN 2020


Perspektif Diplomasi Bencana (Studi di
Perbatasan Kabupaten Sambas
Kalimantan Barat)

6 Peran International Organization for DIPA UNTAN 2019


Migration dalam Menyelesaikan Kasus
Human Trafficking di Kabupaten Sambas
Kalimantan Barat
17
18

Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan


No Jenis Pengeluaran Volume Harga Total (Rp)
Satuan
(Rp)

1 Belanja Bahan

Kuota Internet 1 Bulan 4 bulan 100.000 400.000

Alat Tulis (bolpoin, 4 set 30.000 120.000


correction tape, pensil,
penghapus, stabilo)

Gunting Kertas 2 pcs 8.000 16.000

Paper Clip 4 box 13.750 55.000

Lem Kertas (stick) 2 pcs 7.500 15.000

Cutter 1 pcs 12.000 12.000

Stapler 2 pcs 25.000 50.000

Isi Stapler 4 box 11.500 46.000

Penggaris 4 pcs 21.500 86.000

Notebook A4 80 lembar 4 pcs 100.000 400.000

Kertas Folio Bergaris 300 lmbr 1500 450.000

Kertas A4 300 lmbr 1500 450.000

Microphone On-clip 6 pcs 180.000 1.080.000

Tripod 2 pcs 810.000 1.620.000

SUB TOTAL 4.800.000

2 Belanja Sewa

Akun Youtube Premium 4 bulan 165.000 660.000

Akses Akun Jurnal 4 bulan 285.000 1.140.000

SUB TOTAL 1.800.000


19

3 Perjalanan Lokal

Observasi Awal 2 orang 200.000 400.000

Pengambilan Data Lapangan 4 orang 300.000 1.200.000


I

Pengambilan Data Lapangan 4 orang 300.000 1.200.000


II

Transportasi Antar Daerah 4 orang 200.000 800.000

SUB TOTAL 3.600.000

4 Lain-lain

Biaya Publikasi 1 1.000.000 1.000.000

Jasa Turnitin 4 bulan 112.500 450.000

Biaya Publikasi Media Sosial 1 akun 350.000 350.000

SUB TOTAL 1.800.000

GRAND TOTAL 12.000.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


No Nama Program Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas
Studi Waktu
(jam/
minggu)

1 Apriltino Hubungan Ilmu 10 Koordinasi


Exno/E111 Internasional Administrasi penelitian dan
221042 pembuatan
Muhammad artikel.
Azyumardi
Azhar/E111
221045

2 Apriltino Hubungan Ilmu 12 Melakukan


20

Exno/E111 Internasional Administrasi pencarian


221042 terhadap
Muhammad informan dan
Azyumardi mewawancarai
Azhar/E111 informan.
221045
Uray
Ravica
Duri/
E11112210
47
Yobel
Christopan/
E11112210
64

3 Uray Hubungan Ilmu 12 Menghimpun


Ravica Internasional Administrasi data,
Duri/ melakukan
E11112210 pembuatan
47 laporan akhir,
Yobel serta laporan
Christopan/ kemajuan.
E11112210
64

4 Muhammad Hubungan Ilmu 10 Menganalisis


Azyumardi Internasional Administrasi data.
Azhar/E111
221045
21

Anda mungkin juga menyukai