Anda di halaman 1dari 8

ISSN 0216-3438 (print). ISSN 2621-1122 (online) | Jurnal Profesi Medika | Vol. 11, No. 2.

2018

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN


PAYUDARA SENDIRI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“ JAKARTA TAHUN 2017

Aulia Khairunnissa1, Sri Wahyuningsih2, Nasihin Saud Irsyad3

1
Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
E-mail: aulllaulia14@gmail.com
2,3
Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta

ABSTRAK

Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian. Estimasi insiden kanker payudara di Indonesia
sebesar 36 per 100.000 perempuan. Lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut. Salah
satu cara untuk mengurangi angka kejadian kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI). Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain
cross sectional dan kuesioner dengan besarsampel108 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan
metode probability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil analisis
menggunakan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT), sumber
informasi, sikap, pengetahuan dan dukungan keluarga dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI). Tidak ada hubungan antara riwayat penyakit keluarga, umur dan pendapatan dengan perilaku
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan faktor yang paling
dominan mempengaruhi perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengetahuan (OR=10,889).

Kata Kunci: kanker payudara, pengetahuan, perilaku, SADARI


________________________________________________________________________________________
ABSTRACT

Cancer is one of the leading causes of death. Estimated incidence of breast cancer in Indonesia amounted to
36 per 100,000 women. More than 80% of cases are found to be in an advanced stage. One way to reduce the
incidence of breast cancer is to perform breast self-examination (BSE). Early detection can reduce mortality
by 25-30%. This study was conducted to determine the factors associated with breast self-examination
behavior (BSE) in female students of the Faculty of Medicine University Pembangunan Nasional "Veteran"
Jakarta in 2017. This study used a cross sectional designand questionnaires with a sample of 108 people. This
study used a probability sampling method with proportionate stratified random sampling technique. The result
of the analysis using Chi Square statistic test shows the relationship between BMI, source of information,
attitude, knowledge and family support (P = 0,005; P = 0,024; P = 0,014; P = 0,000; P = 0,007). There is no
relationship between family disease, age and revenue history. The results of logistic regression analysis in
getting the most dominant factor affecting breast self-examination behavior (BSE) is knowledge (OR =
10,889).

Keywords: Breast Cancer, Knowledge, Behavior, BSE.


________________________________________________________________________________________

73
ISSN 0216-3438. │ JurnalProfesiMedika │Vol. 11, No. 2 Juli-Desember 2017

PENDAHULUAN Kedokteran Universitas Pembangunan


Data dari International Agency Nasional “Veteran” Jakarta tahun 2017.
Research on Cancer/IARC Globocan (2012),
didapatkan estimasi insiden kanker payudara METODE PENELITIAN
di Indonesia sebesar 36 per 100.000 Jenis penelitian adalah penelitian
perempuan. Data di Indonesia, ditemukan analitik observasional menggunakan
lebih dari 80% kasus terjadi pada stadium pendekatan cross sectional. Jenis data yang
yang lanjut sehingga upaya pengobatan sulit digunakan berupa data primer dan data
dilakukan. Berdasarkan Sistem Informasi sekunder. Data primer diperoleh dengan
Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia tahun 2012, menggunakan kuesioner yang dimodifikasi
kanker payudara menempati urutan pertama dari peneliti Rubiah5, Pane6, Arikunto7 dan
pasien rawat inap 16,85% dan pasien rawat mengacu pada Acuan Pedoman Praktik Klinis
jalan 21,69%.1 Kanker Payudara yang merupakan pedoman
Pengendalian kanker diprioritaskan kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
pada pencegahan dan deteksi dini kanker Kuisioner sudah dilakukan validitas
payudara menggunakan metode Pemeriksaan dan reliabilitas. Nilai validitas antara 0,381-
Payudara secara Klinis (SADANIS) dan 0,937 dan nilai Cronbach’s Alpha 0,771;
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). 0,788; dan 0,849. Data sekunder diperoleh dari
Deteksi dini dapat menekan angka kematian data di Program Studi Sarjana Kedokteran
sebesar 25-30% dengan melakukan SADARI.1 Fakultas Kedokteran Universitas
Pentingnya pengetahuan tentang upaya Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
pencegahan, diagnosis dini, pengobatan tahun 2017 untuk mengetahui jumlah
kuratif maupun paliatif serta upaya rehabilitasi mahasiswa.
yang baik, agar pelayanan pada penderita Pengambilan sampel menggunakan
dapat dilakukan secara optimal.2 teknik proportionate stratified random
Keterlambatan pengobatan dipengaruhi oleh sampling. Populasi penelitian seluruh
pengetahuan yang rendah dan kurangnya mahasiswi angkatan 2014, 2015, dan 2016
edukasi kanker payudara sejak remaja dalam Fakultas Kedokteran Universitas
mendeteksi kanker payudara sejak dini.3 Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Kurangnya informasi mengenai SADARI tahun 2017.Subyek penelitian adalah yang
menyebabkan banyaknya remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi dan
tidak mengetahui apa itu pemeriksaan eksklusi.Analisis bivariat menggunakan Chi
payudara sendiri sehingga tidak melakukan Square dan analisis multivariat menggunakan
SADARI.4 regresi logistik.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” HASIL PENELITIAN
Jakarta dapat mewakili usia remaja. Usia 1. Hasil Analisis Univariat
remaja adalah usia yang tepat untuk diberikan Tabel 1.Gambaran Distribusi Univariat
pengetahuan dan melakukan pencegahan. Persent
Frekuensi
Variabel ase
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (n=108)
(%)
faktor-faktor yang berhubungan dengan Umur
perilaku pemeriksaan payudara sendiri >20 tahun 51 47,2
≤ 20 tahun 57 52,8
(SADARI) pada mahasiswi Fakultas IMT
Normal 69 69,6

74
ISSN 0216-3438. │ JurnalProfesiMedika │Vol. 11, No. 2 Juli-Desember 2017

Tidak Normal 39 36,1 Responden yang mempunyai IMT normal


Riwayat Penyakit Keluarga
Ada Riwayat 33 30,6
sebagian besar tidak melakukan SADARI
Tidak Ada 75 69,4 sedangkan responden yang IMT tidak
Riwayat normal sebagian besar melakukan
Dukungan Keluarga
Ada 61 56,5
SADARI
Tidak Ada 47 43,5 Tabel 4. Hubungan Riwayat Penyakit
PendapatanOrangtua Keluarga terhadap Perilaku
Tinggi>UMR 101 93,5 SADARI
Rendah<UMR 7 6,5 Perilaku
Sumber Informasi Tidak
Tenaga 63 58,3 Melakukan p
melakukan
Kesehatan N % N %
Non Tenaga 45 41,7 Tidak Ada
Riwayat 33 44,0 42 56,0
Kesehatan Riwayat
Penyakit
Pengetahuan Ada 0,299
Keluarga 11 33,3 22 66,7
Baik 43 39,8 Riwayat
Sedang 49 45,4 Total 44 40,7 64 59,3
Kurang 16 14,8 Responden yang tidak ada riwayat
Sikap penyakit keluarga maupun yang memiliki
Baik 90 83,3
Kurang 18 16,7 riwayat penyakit keluarga sebagian besar
Perilaku melakukan SADARI.
Melakukan 64 59,3 Tabel 5. Hubungan Dukungan Keluarga
Tidak 44 40,7 terhadap Perilaku SADARI
Melakukan Perilaku
Tabel 1 menunjukan gambaran distribusi Tidak Melakukan
p
melakukan
univariat dari subyek penelitan ini N % N %
2. Hasil Analisis Bivariat Tidak 26 55,3 21 44,7
Dukungan
Tabel 2. Hubungan Umur terhadap Ada
Keluarga 0,007
Ada 18 29,5 43 70,5
Perilaku SADARI Total 44 40,7 64 59,3
Perilaku
Responden yang tidak mendapat dukungan
Tidak Melakukan p
melakukan keluarga sebagian besar tidak melakukan
N % N % SADARI, sedangkan responden yang
Umur ≤ 20 22 43,1 29 56,9 mendapat dukungan keluarga sebagian
(tahun) 0,632
>20 22 38,6 35 61,4
Total 44 40,7 64 59,3
besar melakukan SADARI
Tabel 6. Hubungan Pendapatan Orangtua
Responden yang berumur kurang dari 20
terhadap Perilaku SADARI
tahun maupun lebih dari 20 tahun sebagian Perilaku

besar melakukan SADARI. Tidak melakukan Melakukan P


N % N %
Tabel 3. Hubungan Indeks Massa Tubuh Pendapatan Rendah 4 57,1 3 42,9
(IMT) terhadap Perilaku Tinggi 40 39,6 61 60,4 0,440
SADARI Total 44 40,7 64 59,3

Perilaku
Tidak Melakukan
p Berdasarkan pendapatan orangtua menurut
melakukan
pembagian Kementerian Ketenagakerjaan,
N % N %
Indeks Normal 35 50,7 34 49,3 2016, responden yang orangtuanya
Massa Tidak 0,005
memiliki pendapatan rendah sebagian
Tubuh 9 23,1 30 76,9
Normal besar tidak melakukan SADARI,
(IMT)
Total 44 40,7 64 59,3 sedangkan responden yang orangtuanya

75
ISSN 0216-3438. │ JurnalProfesiMedika │Vol. 11, No. 2 Juli-Desember 2017

memiliki pendapatan tinggi sebagian besar Pengetahuan 2,252 0,005 9,504


(1,993-45,316)
melakukan SADARI.
Dukungan 0,422 0,331 1,525
Tabel 7. Hubungan Sumber Informasi Keluarga (0,651-3,573)
terhadap Perilaku SADARI Sikap 0,221 0,706 1,247
Perilaku (0,395-3,934)
Tidak Melakukan
p
melakukan IMT 0,693 0,117 1,247
N % N % (0,842-4,753)
Sumber Non Tenaga 24 53,3 21 46,7
Informasi Kesehatan
Tenaga
20 31,7 43 68,3
0,024 Berdasarkan tabel 10, disimpulkan bahwa
Kesehatan
Total 44 40,7 64 59,3
variabel yang paling berpengaruh
Responden yang sumber informasinya dari terhadap perilaku SADARI adalah
non tenaga kesehatan sebagian besar tidak pengetahuan diikuti secara berurutan
melakukan SADARI, sedangkan IMT, dukungan keluarga, sikap dan
responden yang mendapat informasi dari sumber informasi.
tenaga kesehatan sebagian besar Tabel 11. Uji Hosmer and Lemeshow Test,
Nagelkerke R Square & Overall
melakukan SADARI
Precentage
Tabel 8. Hubungan Pengetahuan terhadap Chi- Sig. Negelkerke R Square Overall Percentage
Perilaku SADARI Square
Perilaku 0,645 0,698 0,453 74,8
Tidak Melakukan
melakukan
p Berdasarkan tabel 11 terlihat bahwa
N % N % perilaku SADARI dapat dipengaruhi oleh
Pengetah Kurang 14 87,5 2 12,5
uan Baik +
pengetahuan, BMI, dukungan keluarga,
30 32,6 62 67,4 0,000
sedang sikap, dan informasi sebesar 45%.
Total 44 40,7 64 59,3

Responden yang mempunyai pengetahuan


PEMBAHASAN
rendah sebagian besar tidak melakukan
1. Bivariat
SADARI, sedangkan responden yang
a. Umur dengan Perilaku SADARI
mempunyai pengetahuan sedang-baik Hasil bivariat menunjukkan bahwa
sebagian besar melakukan SADARI. tidak terdapat hubungan antara umur
Tabel 9. Hubungan Sikap terhadap
dengan perilaku SADARI. Hal ini
Perilaku SADARI
Perilaku dapat dikaitkan bahwa jumlah
Tidak Melakukan
p responden hampir sama antara umur
melakukan
N % N % kurang 20 tahun dan lebih dari 20
Sikap
Kurang 12 66,7 6 33,3
tahun. SADARI atau (Breast Self
Baik 32 35,7 58 64,4 0,014
Total 44 40,7 64 59,3 Examinition) sebaiknya dilakukan
Responden yang mempunyai sikap semua wanita mulai usia 20 tahun
kurang sebagian besar tidak melakukan setiap bulan, dilakukan setelah 7-10
SADARI, sedangkan responden yang hari setelah menstruasi berakhir dan
memiliki sikap baik sebagian besar segera memeriksakan secara dini bila
melakukan SADARI. ditemukan benjolan.Masih banyak
Tabel 10.Hasil Analisis Multivariat responden yang merasa tidak berisiko
Variabel Koefisien p OR (CI 95%)
sampai mencapai usia yang lebih tua
Langkah Sumber 0,129 0,763 1,138
1 Informasi (0,491-2,640) oleh karena itu, merasa tidak perlu
melakukan pemeriksaan payudara

76
ISSN 0216-3438. │ JurnalProfesiMedika │Vol. 11, No. 2 Juli-Desember 2017

sendiri, karena bukan termasuk ke Hasil bivariat menunjukan adanya


dalam kategori usia yang berisiko.8 hubungan yang signifikan antara
b. IMT dengan Perilaku SADARI dukungan keluarga dengan perilaku
Hasil bivariat menunjukkan bahwa SADARI. Dukungan keluarga
terdapat hubungan yang signifikan merupakan penguat dari pembentukan
antara IMT dengan perilaku SADARI. perilaku seseorang, setiap dukungan
IMT yang besar menunjukkan dan interaksi menghasilkan hubungan
peningkatan risiko terkena kanker timbal balik yang saling
payudara. Hal ini berhubungan dengan mempengaruhi pola perilaku masing-
meningkatnya sintesis estrogen pada masing individu satu dengan yang
timbunan lemak yang berpengaruh lainnya.12 Keluarga berpengaruh
terhadap proses proliferasi jaringan terhadap proses masuknya
payudara.9 pengetahuan ke dalam individu yang
c. Riwayat Penyakit Keluarga dengan berada dalam lingkungan tersebut.
Perilaku SADARI Sehingga apabila seseorang tidak
Hasil bivariat menunjukkan tidak mendapatkan dukungan dari keluarga
terdapat hubungan antara riwayat mereka lebih banyak yang tidak
penyakit keluarga dengan perilaku melakukan SADARI.13,14
SADARI. Hal ini bisa terjadi karena e. Pendapatan Orangtua dengan
responden sebagian besar tidak Perilaku SADARI
memiliki riwayat penyakit keluarga. Hasil bivariat menunjukkan bahwa
Seseorang yang tidak memiliki riwayat tidak terdapat hubungan antara
keluarga lebih banyak tidak melakukan pendapatan orangtua dengan perilaku
SADARI dibandingkan yang memiliki SADARI. Berdasarkan penelitian yang
riwayat penyakit keluarga, dapat dilakukan sebagian besar responden
disebabkan karena kurangnya yang memiliki pendapatan orangtua
informasi tentang pentingnya tinggi (60,4%) lebih banyak
10
SADARI. Selain itu perilaku melakukan SADARI. Klasifikasi
seseorang ditentukan oleh pendapatan di penelitian ini mengacu
pengetahuannya. Hasil penelitian pada Kementerian Ketenagakerjaan
bahwa sebagian besar responden sudah tahun 2016 yang membagi menjadi
memiliki pengetahuan sedang-baik pendapatan tinggi jika lebih atau sama
sehingga meskipun tidak memiliki dengan UMR dan dikatakan
riwayat keluarga responden sudah pendapatan rendah jika kurang dari
mempunyai pengetahuan pentingnya UMR. Semakin baik tingkat sosial
melakukan SADARI. Hal ini dikaitkan ekonomi seseorang akan semakin baik
dengan cara melakukan sadari dengan untuk melakukan suatu tindakkan.
baik merupakan sebuah keputusan Seseorang yang bekerja secara
seseorang sebagai bentuk penerapan ekonomi mampu mendapatkan sarana
ilmu pengetahuan yang telah ketahui kesehatan untuk melakukan
sebelumnya.11 pemeriksaan kesehatan ke tenaga
d. Dukungan Keluarga dengan kesehatan, sehingga dapat di deteksi
Perilaku SADARI dini apabila ada kelainan pada
kesehatannya.15

77
ISSN 0216-3438. │ JurnalProfesiMedika │Vol. 11, No. 2 Juli-Desember 2017

f. Sumber Informasi dengan Perilaku kanker payudara, semakin banyak yang


SADARI melakukan pemeriksaan payudara
Hasil bivariat menunjukkan bahwa sendiri (SADARI).18 Perilaku
terdapat hubungan antara sumber seseorang ditentukan oleh
informasi dengan perilaku SADARI. pengetahuannya. Hasil penelitian
Pelayanan dan informasi mengenai bahwa sebagian besar responden sudah
deteksi dini tumor payudara yang memiliki pengetahuan sedang-baik
diberikan oleh tenaga kesehatan sehingga mempunyai pengetahuan
mempunyai andil yang cukup besar pentingnya melakukan SADARI. Hal
terhadap perubahan perilaku individu ini dikaitkan dengan cara melakukan
terhadap SADARI. Tenaga kesehatan sadari dengan baik merupakan sebuah
seperti perawat, bidan dan dokter keputusan seseorang sebagai bentuk
merupakan sumber informasi yang penerapan ilmu pengetahuan yang
tampak kompeten bagi masyarakat telah ketahui sebelumnya.11
yang ingin meningkatkan kondisi fisik h. Sikap dengan Perilaku SADARI
dan psikologisnya. Tenaga kesehatan Hasil bivariat menunjukkan bahwa
memberikan informasi dan terdapat hubungan antara sikap dengan
keterampilan dan dapat mengubah perilaku SADARI. Hal ini dapat
perilaku masyarakat menjadi lebih disebabkan sebagian besar responden
sehat.16 memiliki sikap yang baik tentang
g. Pengetahuan dengan Perilaku deteksi dini kanker payudara SADARI
SADARI dan melakukan SADARI. Hal ini
Hasil bivariat menunjukkan bahwa menunjukkan semakin baik sikap
terdapat hubungan antara pengetahuan responden akan semakin baik dan rutin
dengan perilaku SADARI. Hal ini pula dalam melakukan SADARI.
dapat disebabkan karena pengetahuan Responden yang memiliki sikap baik
responden sebagian besar didominasi cenderung mengetahui secara awal jika
oleh mahasiswi yang berpengetahuan ada kelainan pada payudara dengan
baik sedang yaitu sebesar 39,8% dan tindakan SADARI. Mengetahui secara
45,4%. Tingkat pengetahuan awal adannya kelainan maka semakin
responden masuk ke dalam kategori baik pula penanganan yang akan
sedang hal ini disebabkan karena salah dilakukan.19 Responden dapat
satu faktor latar belakang pendidikan melakukan sadari atau tidak
responden yaitu mahasisiwi kedokteran melakukan sadari tergantung stimulus
yang dituntut dalam sistem yang diterimanya. Bila stimulus yang
pembelajaran dimana mahasiswi harus diterima mendukung maka responden
banyak mencari informasi tentang akan melakukan sadari namun bila
ilmu-ilmu pencegahan penyakit di luar stimulus yang diterima tidak
perkuliahan yang ada. Pendidikan mendukung maka responden tidak
kesehatan, dalam waktu yang pendek akan melakukan sadar.20
(immediate impact), akan 2. Multivariat
menghasilkan perubahan dan Berdasarkan hasil analisis regresi logistik
17
peningkatan pengetahuan. Semakin dengan menggunakan metode backward
baik pengetahuan seseorang tentang bahwa variabel yang paling

78
ISSN 0216-3438. │ JurnalProfesiMedika │Vol. 11, No. 2 Juli-Desember 2017

mempengaruhi perilaku SADARI adalah Juta Orang di Dunia Menderita Kanker.


pengetahuan. Hasil dilihat dari Odd Ratio 2012.
(OR), OR yang terbesar adalah (2) Komite Penangggulangan Kanker
pengetahuan (OR=10,889). Nasional. Panduan Penatalaksanaan
Kanker Payudara. 2016. (Online)
KESIMPULAN http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PP
Berdasarkan hasil penelitian dengan KPayudara.pdf [Diakses 20 Desember
judul faktor-faktor yang berhubungan dengan 2016]
perilaku pemeriksaan payudara sendiri (3) Frida, L. T. Pengaruh Dukungan
(SADARI) pada mahasiswi Universitas Keluarga dan Sumber Informasi terhadap
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Perilaku Wanita Usia Subur dalam
tahun 2017 diambil kesimpulan: Deteksi Dini Kanker Serviks di
1. Karakteristik responden sebagian besar Kecamatan Medan Selayang Tahun
pada kelompok usiakurangdari tahun, 2012. [Tesis]. Fakultas Kesehatan
kategori IMT normal, tidak memiliki Masyarakat. Universitas Sumatera Utara;
riwayat penyakit keluarga, mendapatkan 2012. (Online) http://repository.usu.
dukungan keluarga dalam upaya SADARI, ac.id/bitstream/handle/123456789/33835
pendapatan orangtua berpenghasilan /Cover.pdf;jsessionid=A9306F79A34A2
tinggi, sumber informasi berasal dari 9653A952E8953D0999B?sequence=5
tenaga kesehatan, memiliki sikap yang [Diakses 20 Desember 2016]
baik, tingkat pengetahuan sedang, (4) Thornton, H. & Pillarisetti R.R. Breast
melakukan SADARI. awareness and breast self-examination
2. Tidak terdapat hubungan antara usia, are not the same. What do these terms
riwayat penyakit keluarga, pendapatan mean? Why are they confused? What
orang tua dengan perilaku SADARI pada can we do?. European Journal of cancer.
mahasiswi Fakultas Kedokteran 2008; 44
Universitas Pembangunan Nasional (5) Rubiah, S. Pengaruh Metode Simulasi
“Veteran” Jakarta tahun 2017. yang Disertai dengan Pengaruh Metode
3. Terdapat hubungan antara Indeks Massa Simulasi yang Disertai dengan Ceramah
Tubuh, dukungan keluarga, sumber dan Demontrasi terhadap Perilaku
informasi, pengetahuan, sikap dengan Remaja Putri tentang Upaya Deteksi
perilaku SADARI pada Mahasiswi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari di
Fakultas Kedoteran Universitas SMA Negeri 1 Kuta Baro Kabupaten
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Aceh Besar Tahun 2015.
tahun 2017. [Tesis].Fakultas Kesehatan Masyarakat.
4. Faktor yang paling dominan menentukan Universitas Sumatera Utara; 2015
perilaku pemeriksaan payudara sendiri (6) Panel, M.S.R. Gambaran Pengetahuan,
(SADARI) adalah pengetahuan Sikap dan Tindakan Remaja Puteri
(OR=10,889). tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
“SADARI” di SMA Katholik Budi
DAFTAR PUSTAKA Murni 1 Medan Tahun 2014. [Tugas
(1) Kementerian Kesehatan Republik Akhir]. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Indonesia. Jika Tidak Dikendalikan 26 Universitas Sumatera Utara; 2014.

79
ISSN 0216-3438. │ JurnalProfesiMedika │Vol. 11, No. 2 Juli-Desember 2017

(7) Arikunto, S. Prosedur Penelitian: Suatu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta; 2014.


Praktek. Jakarta: Bina Aksara; 2003 (Online) http://opac.unisayogya.ac.id/
(8) Saryono & Roischa, D.P. Perawatan 1060/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20
Payudara. Yogyakarta: Numet; 2009 KUSNUL%20CHOTIMAH.pdf [Diak-
(9) Balasubramaniam, S.M., Rotti S.B., & ses 4 Agustus 2017]
Vivekanandam, S. Risk Factors of (16) Potter, P. Fundametal Keperawatan:
Female Breast Carcinoma: A Case Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7.
Control Study at Puducherry. Indian Jakarta: EGC; 2009.
Jurnal of Cancer. 2013: 50 (1). (17) Notoatmodjo, S. Metode Penelitian
(10) Handayani, E. Hubungan Pengetahuan Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta;
dan Riwayat Penyakit Keluarga dengan 2005
Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (18) Nasution. Efektivitas Metode Ceramah
(SADARI) pada Mahasiswi di Akademi dan Metode Difusi untuk Meningkatkan
Kebidanan Banua Bina Husada Pengetahuan dan Sikap WUS tentang
Banjarbaru Kalimantan Selatan Tahun Pemeriksaan Payudara Sendiri
2016. Jurkessia. 2016: 3 (VI). (SADARI) di Kelurahan Dwikora
(11) Imeldyanti, A. Hubungan Pengetahuan Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2015.
Sikap Remaja Putri Terhadap Perilaku [Tugas Akhir]. Fakultas Kesehatan
SADARI Di SMUN 2 Pasar Kemis Masyarakat. Universitas Sumatra Utara;
Kabupaten Tangerang Tahun 2010. 2016
[Tugas Akhir]. Fakultas Kesehatan (19) Hanifah, A.N. Faktor- faktor yang
Masyarakat. Universitas Indonesia; 2010 Berhubungan dengan Perilaku Wanita
(12) Yuniarti, E. Faktor-Faktor yang Usia Subur dalam Melakukan Deteksi
Berhubungan dengan Perilaku Dini Kanker Payudara Metode SADARI
Pemeriksaan Payudara Sendiri pada di Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan
Perawat Wanita di Ruang Rawat Inap RS Surakarta. UMS etd-db. 2015. (Online)
Dharmais Tahun 2005. [Tugas Akhir]. http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESM
Fakultas Kesehatan Masyarakat. AS/article/view/1219/866 [Diakses 3
Universitas Indonesia; 2005 Agustus 2017]
(13) Notoatmodjo, S. Pendidikan dan (20) Wulandari, F. Hubungan Tingkat
Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Asdi Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
Mahasatya; 2003 Pemeriksaan Payudara Sendiri
(14) Yusra, V.D., Machmud, R., & Yenita. (SADARI) Mahasiswi. Prosiding
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Seminar Nasional IKAKESMADA:
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Peran Tenaga Kesehatan dalam
tentang SADARI di Nagari Painan Pelaksanaan SDG; 2017 Januari 134-
Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Andalas. 144; Jakarta.
2016: 3 (5).
(15)Chotimah, K. Hubungan Obesitas
dengan Kejadian Kanker Payudara di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yoyakarta 2010-2013. [Naskah
Publikasi]. Sekolah Tinggi Ilmu

80

Anda mungkin juga menyukai