Anda di halaman 1dari 13

Mengulas Buku

KEDOKTERAN GIGI
Oleh Aurelia Singkay (220111030009)
Pengantar
ULASAN
Ulasan merupakan teks yang berfungsi untuk menimbang, menilai, dan
mengajukan kritik terhadap karya atau peristiwa yang diulas tersebut
(Gerot & Wignell, 1994; Hyland & Diani 2009).
Ulasan buku memaparkan tujuan buku ditulis, menguraikan strukturnya,
menjelaskan gaya penulisannya, dan meletakkan isinya ke dalam konteks
yang lebih luas dengan cara membandingkannya dengan buku-buku lain
yang sejenis.
STRUKTUR 01 IDENTITAS BUKU

TEKS 02 ORIENTASI

03 TAFSIRAN ISI

ULASAN 04 EVALUASI

05 RANGKUMAN

BUKU
Identitas
BUKU
Judul : Cairan Rongga Mulut

Penulis : Yani Corvianindya; Atik Kurniawati

Penerbit : Yogyakarta : Pustaka Panasea

Tahun Terbit : 2018

Hak Cipta : Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Jumlah Halaman : 84 Halaman

Bahasa : Bahasa Indonesia

Warna Sampul Buku : Merah

Harga Buku : Rp 71.176

Nomor ISBN : 978-602-5990-19-9

Lingkup Penerbitan : Nasional


Orientasi
BUKU
drg. Yani Corvianindya Rahayu, M. KG., Sedangkan gelar Master (S-2) pada tahun 2001 dan
memperoleh gelar Sarjana (S-1) dan profesi pada meraih Doktor (S-3) dalam ilmu Oral Mikrobiologi pada
tahun 1997 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
tahun 2009 dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga Surabaya, dan gelar Master (S-2) dalam
Airlangga. Bekerja sebagai dosen tetap sejak tahun
Ilmu Kedokteran Gigi Dasar diperoleh dari Fakultas
1999 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tahun
Buku ini mengulas secara sederhana namun jelas dan
2003. Sejak tahun 1999 bekerja sebagai dosen
lengkap tentang cairan rongga mulut. Materi dalam
tetap pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember hingga saat ini. buku ajar ini juga dapat digunakan sebagai acuan

Dr. drg. Atik Kurniawati, M. Kes., memperoleh gelar untuk bahan referensi penelitian dan pengembangan

Sarjana (S-1) dan profesi dari Fakultas Kedokteran keilmuan, terutama dibidang kedokteran gigi.
Gigi Universitas Airlangga pada tahun 1996.
Tafsiran ISI
Bab pertama membahas mengenai pengertian cairan Keadaan ini menunjang netralisasi asam yang dapat
rongga mulut. Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa ditemukan dalam proses karies di area tepi gingiva.
cairan rongga mulut terdiri dari saliva, cairan celah Cairan sulkus gingiva juga dapat digunakan sebagai
gingiva, dan sekret epitel rongga mulut. Saliva adalah indikator untuk menilai keadaan jaringan
suatu cairan mulut yang kompleks, tidak berwarna, dan periodontal secara objektif.
disekresikan dari kelenjar saliva mayor dan minor untuk
mempertahankan homeostasis dalam rongga mulut. Bab kedua membahas mengenai embrio kelenjar
Sifat kelenjar saliva dan sekresinya ditentukan oleh tipe saliva. Pada materi kedua diharapkan di akhir
sekretori yaitu: serous, seromukus, dan mukus.
pembelajaran mahasiswa mampu memahami dan
Sedangkan cairan sulkus gingiva berasal dari serum
menjelaskan embriologi kelenjar saliva, dan
darah yang terdapat dalam sulkus gingiva baik gingiva
mahasiswa mampu menjelaskan pembentukan dan
dalam keadaan sehat maupun meradang. Cairan sulkus
klasifikasi kelenjar saliva. Pembentukan kelenjar
gingiva bersifat alkali sehingga dapat mencegah
saliva telah dimulai pada awal kehidupan fetus
terjadinya karies pada permukaan enamel dan
mulai usia 4 - 12 minggu IU.
sementum yang halus.
Pada materi ini tujuan akhir pembelajaran yang
Bab ketiga membahas mengenai komponen saliva
diharapkan adalah mahasiswa mampu menjelaskan
dan struktur kelenjar saliva. penulis menjelaskan komposisi saliva, mahasiswa mampu menjelaskan
bahwa saliva atau ludah diproduksi secara berkala dan komposisi cairan sulkus gingiva, dan mahasiswa
susunannya sangat tergantung pada umur, jenis mampu menjelaskan struktur saliva dan kelenjar

kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya saliva.


Bab keempat membahas mengenai fungsi cairan
rangsangan, kondisi biologis, penyakit tertentu dan
rongga mulut. Penulis menjelaskan bahwa fungsi
obat-obatan. Manusia memproduksi sebanyak 1000-
cairan rongga mulut yang diperankan oleh saliva
1500 cc air ludah dalam 24 jam, yang umumnya terdiri yaitu: membantu proses proses pencernaan
dari 99.5% air dan 0,5 % lagi terdiri dari garam-garam , makanan melalui aktivitas enzim ptialin (amilase
zat organik dan zat anorganik. Komponen CSG dapat dan lipase), pengunyahan dan penelanan makanan,
mengontrol kenyamanan lidah dalam bergerak,
dikarakteristikan berdasarkan protein individual,
pelumasan (proses bicara), membersihkan rongga
antibodi dan antigen yang spesifik, dan enzim dengan
mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman, aktivitas
beberapa spesifikasi. CSG juga terdiri dari beberapa
antibakteri dan sistem buffer, proses pembekuan
elemen seluler. dan penyembuhan luka.
Sedangkan fungsi cairan krevikular gingiva adalah:
Bab enam membahas mengenai mikroflora saliva.
mencuci daerah leher gingiva dengan mengeluarkan sel-
Pada materi pembelajaran ini dijelaskan peran
sel epitelial yang terlepas, leukosit, bakteri, dan kotoran
mikroflora dalam saliva, dan macam mikroflora
lainnya, perlekatan epitelial ke gigi, mengandung agen
dalam saliva. Penulis menjelaskan keberadaan flora
antimikroba misalnya lisozim, membawa leukosit PMN normal pada bagian tubuh tertentu mempunyai
dan makrofag yang dapat membunuh bakteri. Selain itu peranan penting dalam pertahanan tubuh karena
juga menghantarkan IgG, IgA, IgM dan faktor-faktor lain menghasilkan suatu zat yang menghambat
dari sistem imun. Pengukuran jumlah cairan sulkus pertumbuhan mikroorganisme lain. Adanya flora
gingiva dapat digunakan sebagai indeks inflamasi normal pada bagian tubuh tidak selalu
gingiva. Pada bab ini diharapkan mahasiswa mampu menguntungkan, dalam kondisi tertentu flora

memahami dan menjelaskan fungsi saliva, dan fungsi normal dapat menimbulkan penyakit, misalnya bila

cairan sulkus gingiva. Bab kelima membahas mengenai terjadi perubahan substrat atau berpindah dari
habitat yang semestinya. Bakteri terakumulasi baik
sekresi saliva. Pada materi ini membahas bagaimana
pada jaringan lunak maupun keras dalam suatu
mekanisme kontrol sekresi saliva, faktor-faktor apa saja
bentuk lapisan yang sering menyebabkan terjadinya
yang dapat mempengaruhi, serta kondisi penyakit yang
gangguan pada rongga mulut.
dapat mengganggu pengendalian sekresi saliva.
Mikroba di rongga mulut dan dapat diklasifikasikan Berdasarkan anamnesis terarah dapat dilakukan

berdasarkan oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk pemeriksaan kualitas dan kuantitas saliva melalui

bertahan hidup menjadi bakteri aerob, anaerob, dan metode pengukuran laju aliran saliva, volume saliva,

anaerob fakultatif. Bakteri aerob merupakan flora oral viskositas saliva, kapasitas buffer dan pengukuran cairan
sulkus gingiva. Fungsi kelenjar saliva dapat dibedakan
normal di dalam mulut dan memiliki hubungan yang
dengan teknik pengukuran tertentu. Penurunan laju
harmonis dengan host. Hubungan ini dapat terganggu
aliran saliva akan menyebabkan volume menurun,
karena perubahan yang dipengaruhi oleh keseimbangan
viskositas meningkat, sehingga pH saliva pun menurun.
mikroba sehingga dapat menyebabkan peningkatan
Hal ini dapat menyebabkan retensi bakteri dan
prevalensi karies gigi.
demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat,
Bab tujuh membahas mengenai pemeriksaan dan
sedangkan kenaikan pH dapat membentuk kolonisasi
pengukuran cairan rongga mulut. Pada bab ini akan
bakteri yang menyimpan juga meningkatnya
diuraikan macam- macam pemeriksaan dan
pembentukan kalkulus. Pengukuran cairan sulkus
pengukuran saliva dan cairan sulkus gingiva. Penulis gingiva berperan dalam patogenesis terjadinya penyakit
menjelaskan bahwa pemeriksaan dan pengukuran atau kelainan periodontal, sehingga pengukuran
cairan rongga mulut dapat digunakan untuk terhadap adanya mediator-mediator inflamasi di dalam
mengetahui kondisi kesehatan seseorang, dan juga CSG ini dapat digunakan untuk mengevaluasi adanya
digunakan untuk menegakkan diagnosa adanya faktor-faktor risiko terhadap kehilangan perlekatan
gangguan pada sekresi kelenjar seperti xerostomia. gingiva hingga kerusakan tulang alveolar.
Bab delapan membahas mengenai mekanisme Dan bab terakhir membahas mengenai kelainan

pertahanan cairan rongga mulut. Pokok bahasan saliva. Pada materi ini akan dijabarkan macam

materi ini adalah mengenai mekanisme pertahanan kelainan pada saliva dan kelenjar saliva. Kelainan

pada saliva dan cairan sulkus gingiva. Di akhir bab sekresi yang sering terjadi adalah xerostomia, karena

diharapkan pembaca dapat memahami dan mampu berkurangnya jumlah sekresi saliva. Sebaliknya,

menjelaskan mekanisme pertahanan rongga mulut hipersalivasi saliva yaitu keadaan sekresi saliva yang

yang diperankan oleh cairan rongga mulut, yaitu saliva berlebih. Berikut ini juga akan dijelaskan etiologi

dan cairan sulkus gingiva. Dengan mengetahui faktor- penyebab kelainan yang terjadi. Air liur atau saliva

faktor pertahanan cairan rongga mulut, maka dapat diproduksi dari kelenjar saliva yang berada di bagian

dipahami mekanisme terjadinya proses inflamasi di mulut dan rahang. Produksi saliva di bawah

rongga mulut, terutama yang melibatkan jaringan pengaruh sistem saraf autonom yang berarti tidak

periodontal. dapat dikendalikan secara sadar.


Evaluasi
Akan tetapi, buku ini juga bukan tanpa kelemahan. Ada
beberapa pemilihan kata masih terlalu sulit untuk dipahami

BUKU
pembaca awam. Buku ini juga memiliki beberapa kesalahan
dalam penulisan kata sehingga dapat membuat pembaca jadi
salah mengartikan kata tersebut.
Buku dengan judul “Cairan Rongga Mulut” mengulas Dengan kekurangan yang ada, buku cairan
secara sederhana namun jelas dan lengkap rongga mulut yang ditulis oleh Yani
mengenai cairan rongga mulut yang meliputi saliva Corvianindya dan Atik Kurniawati lebih
dan cairan sulkus gingiva, dimana keduanya tepat dan bermanfaat digunakan sebagai
merupakan sumber cairan diagnostik yang dapat buku untuk mahasiswa karena berbeda

digunakan mendeteksi berbagai kelainan di rongga dengan buku anatomi, histologi, fisiologi
sistem rongga mulut yang ditulis oleh yang
mulut. Materi dalam buku ajar ini dapat juga
ditulis oleh Rachmi Fanani Hakim karena
digunakan sebagai acuan untuk bahan referensi
membahas secara lengkp mengenai
penelitian dan pengembangan keilmuan, terutama
anatomi, fisiologi sampai histologi rongga
dibidang kedokteran gigi karena menggunakan
mulut yang membahas lebih lengkap tentang cairan ronggga
sumber-sumber yang terpercaya. Dalam buku ini mulut secara meyeluruh. Meskipun terdapat beberapa
juga dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga perbedaan, kedua buku ditulis sebagai pedoman dalam
memudahkan pembaca lebih mengerti dengan apa pembelajaran tentang anatomi gigi dan mulut, sehingga dapat
yang disampaikan atau dijelaskan oleh penulis. bermanfaat dalam penerapan langsung praktik kedokteran gigi.
Rangkuman
EVALUASI
Buku ini mengulas secara sederhana namun jelas dan
lengkap tentang cairan rongga mulut yang meliputi
saliva dan cairan sulkus gingiva, dimana keduanya
merupakan sumber cairan diagnostik yang dapat
digunakan mendeteksi berbagai kelainan di rongga
mulut. Materi dalam buku ajar ini juga dapat
digunakan sebagai acuan untuk bahan referensi
penelitian dan pengembangan keilmuan, terutama
dibidang kedokteran gigi. Buku ini sangat berguna dan
perlu dimiliki oleh mahasiswa kedokteran, dokter gigi,
maupun dokter spesialis, karena buku tersebut sangat
membantu dalam menunjang proses pembelajaran.
Terima
KASIH

Anda mungkin juga menyukai