Anda di halaman 1dari 5

“Drink a cup of tea every morning for a better life”

How to serve a good tea


Weigh ± 4.8 gram tea powde, put in a cup,
add 240 cc boiling water, cover and let it for 6 minutes, serve after straining

SEJARAH SINGKAT
Perkebunan teh dibuka pada tahun 1917 oleh Nederland Handel Maskapai (NV.NHM).
Secara kelembagaan, tahun 1957 Pemerintah Indonesia melakukan pengambil alihan perusahaan
yang dikelola bangsa asing, termasuk perusahaan NHM, melalui Surat Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 229/UM/57, Tanggal 10 Agustus 1957 yang diperkuat dengan Undang-Undang
Nasionalisasi Nomor. 86/1958.
Tahun 1961, PPN Baru dan Pusat Perkebunan Negara dilebur menjadi Badan Pimpinan Umum PPN
Daerah Sumatera Utara I-IX melalui U.U. Nomor. 141 Tahun 1961 Sumut III dan Jo PP Nomor 141
Tahun 1961.

Tahun 1963 Perkebunan Teh Sumatera Utara dialihkan menjadi Perusahaan Aneka Tanaman IV (
ANTAN-IV ) melalaui PP Nomor. 27 Tahun 1963.

Tahun 1968 terjadi perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan VIII (PNP VIII) melalui PP
Nomor 141 Tahun 1968 Tanggal 13 April 1968.

Tahun 1926 didirikan Pabrik Pengolahan Teh di Sidamanik dan pada tanggal 1 Nopember 2011
Pabrik Pengolahan Teh Sidamanik diberhentikan beroperasi.
Pabrik Pengolahan Teh Bah Butong didirikan pada tahun 1927 dan mulai beroperasi sejak tahun
1931. Tahun 1998 s/d 2000 di Unit Usaha Bah Butong dibangun pabrik baru yang lebih besar dan
modern, diresmikan Tanggal 20 Januari 2001.
Pabrik teh Tobasari didirikan pada tanggal 27 Mei 1978 dan selesai akhir tahun 1978, beroperasi bulan Adapun Luas Hak Guna Usaha (HGU) Unit Usaha Teh PTPN IV sebagai berikut :
Januari 1979 dan diresmikan tanggal 15 Mei 1979. Areal tanaman berasal dari ex Kebun Sidamanik
ditambah tanaman baru sejak tahun 1978 seluas 182 H BAH BUTONG SIDAMANIK TOBASARI
NO URAIAN
2018 2019 2018 2019 2018 2019
Perubahan berikutnya mulai tahun 1974 menjadi Persero yaitu PT Perkebunan VIII ( PTP VIII )
1 Luas areal TM (ha) 1.315,29 1.383,64 1.704,56 1.704,56 884,03 927,74
melalui Akta Notaris GHS Lumban Tobing SH Nomor. 65 Tanggal ; 31 April 1974 yang diperkuat SK
2 Luas areal TBM-I (ha) 48,19 6,44 - 40,51 35,41 -
Menteri Pertanian Nomor. YA/5/5/23, Tanggal : 07 Januari 1975.
3 Luas areal TBM-II (ha) 68,35 48,19 - - 43,71 35,41

Semenjak tanggal 11 Maret 1996 terjadi restrukturisasi kembali, dimana PT Perkebunan VIII masuk 4 Luas areal berahan (ha) 310,68 310,68 267,58 217,58 232,24 177,12
5 luas rencana TU (ha) 6,44 - 50,00 - - -
dalam lingkup PTP Nusantara IV melalui Akte Pendirian PTPN IV Nomor. 37 Tanggal 11 Maret 1996
6 Luas TU (ha) - 6,44 - 50,00 58,05
yang mengatur peleburan PTP VI, VII dan VIII menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO).
7 Luas areal rumpukan (ha) - - - - 7,93 -
Atas kebijakan manajemen kantor pusat bahwa mulai januari 2012 pabrik Bah Butong 8 Luas areal lain lain (ha) 840,00 840,00 230,42 230,42 79,26 84,26

mengolah Pucuk Teh Segar (PTS) produksi dari kebun Sidamanik, Tobasari dan Bah 9 Jumlah areal konsesi (ha) 2.588,95 2.588,95 2.243,07 2.243,07 1.282,58 1.282,58

Butong.
PT perkebunan Nusantara IV (Persero) mengalami perubahan nama yaitu sesuai surat Realisasi Produksi Teh Kering sebagai berikut :
edaran nomor : 04.01/SE/18/X/2014 tanggal 31 Oktober 2014, tentang perubahan nama
BAH BUTONG TOBASARI
dan status perusahaan disebutkan bahwa status PT Perkebunan Nusantara IV(Persero) NO URAIAN
2018 2019* 2018 2098*
bukan lagi sebagai perusahaan BUMN tetapi anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara
1 Daun Teh Kering (DTK) 4.734.477 833.047 3.252.701 611.750
III (Persero) dan dilakukan perubahan nama perusahaan menjadi “PT Perkebunan
Nusantara IV” atau disingkat “PTPN IV”. *) Sampai dengan 28 Pebruari 2019

Produksi Pucuk Teh Segar (PTS) yang di hasilkan kebun Sidamanik, Bah Butong dan
Tobasari melebihi kapasitas olah pabrik Bah Butong, maka pada tanggal 1 Juli 2015 Posisi Karyawan Unit Usaha Teh sebagai berikut :
pabrik Tobasari dibuka kembali untuk mengolah PTS produksi Tobasari dan sebagian dari
Sidamanik. Uraian 2018 2019
Karyawan Pimpinan 9 9
Terjadi restrukturisasi kembali yaitu Sesuai surat edaran Nomor : 04.01/SE/17/2015
Papam 1 1
tanggal 27 Juni2015, bahwa Unit Usaha Sidamanik, Bah Butong dan Tobasari telah
digabungkan kedalam 1 (satu) unit usaha yaitu Unit Usaha Teh dengan kode “TEH” yang Karyawan Pelaksana (BUT) 579 544
dipimpin 1 (satu) orang Manajer. Karyawan Pelaksana (SID) 394 342
Karyawan Pelaksana (TOB) 355 330
Unit Usaha Teh PT Perkebunan Nusantara IV berada diketinggian 862 s/d 1100 diatas
permukaan laut (DPL) yang berlokasi di Kecamatan Sidamanik & Pamatang Sidamanik Jumlah 1.339 1.226
berjarak 26 Km dari Pematang Siantar dan 155 Km dari kantor pusat yang berada di kota
Medan.
PENGOLAHAN TEH HITAM
QUALITY PLAN
Sistem pengolahan teh hitam menggunakan sistem ORTODOX.

PENERIMAAN PUCUK
Mutu Halus Kasar /
Pucuk teh segar diolah menjadi teh hitam dengan sistem kombinasi ORTODOX – Rotor Vane.
Mesin & Alat : Monorail Kegetasan
TEH SEGAR  Ketidaksesuaian Kapasitas olah pabrik Bah Butong 1.530 Kg teh kering per jam dan kapasitas tampung Pucuk Teh
Pucuk Segar Basah + 100 ton Per hari.

Tahapan pengolahan teh hitam sbb :


Mesin & Alat : 1. Heater
2. WT PELAYUAN I. Stasiun Penerimaan Daun Teh Basah.
Penerimaan DTB dari Afdeling dilakukan 3 (tiga) kali sehari. DTB diangkut ke ruang Pelayuan
dan dimasukkan ke WT (Withering Trough) dengan alat angkut MONORAIL, selanjutnya DTB
dibeber/dikirap untuk dilayukan.
Mesin & Alat : 1. OTR
2. PCR
PENGGULUNGAN
II. Stasiun Pelayuan
3. RV
4. DIBN
Pelayuan DTB bertujuan untuk menurunkan kandungan air,sehingga DTB menjadi layu fisik
serta memberi kesempatan terjadinya perubahan senyawa-senyawa kimia. Untuk membantu
proses pelayuan dialirkan udara panas dari Heat Exchanger dengan suhu 26 – 30OC. Lama
pelayuan antara 18 s/d 20 jam.
Mesin & Alat : 1. Tambir OKSIDASI III. Stasiun Penggulungan
2. Trolley
ENZYMATIS Penggulungan bertujuan untuk memeras/memulas cairan getah daun dan untuk membentuk
pecahan daun menjadi menggulung. Skema penggulungan yang dipakai OTR-PCR- RV-RV.
Pada proses ini dihasilkan Bubuk-I, II, III, IV dan Badag. Selama proses penggulungan, suhu
dan kelembaban ruangan harus tetap terjaga antara 22 – 24 OC dan RH > 95 %. Untuk
Mesin & Alat : 1. Heater  Kadar Air mengendalikan suhu dan RH digunakan alat pengabut air (Humidifier).
2. TSD* PENGERINGAN  Taste
3. FBD*  Liquor IV. Stasiun Fermentasi (Oksidasi Enzimatis)
Fermentasi / Oksidasi Enzimatis bertujuan untuk memberikan kesempatan terjadinya reaksi
 Kadar Air
Oksidasi Enzymatis dalam bubuk teh dan mengendalikannya sehingga terbentuk kualitas teh
Mesin & Alat : 1. Nissen  Density hitam yang baik.
2. Vibro  Taste
Waktu Fermentasi :
3. Midelton SORTASI  Liquor
4. Jackson  Appearance Bubuk I Bubuk II Bubuk III Bubuk IV Badag
5. Drug Roll
 Infused Leaf
123 Menit 130 Menit 130 Menit 140 Menit Langsung

Suhu dan kelembaban di ruang Fermentasi diupayakan sama kondisinya dengan ruang
Mesin & Alat : 1. Dacker penggulungan.
2. Press PENGEPAKAN
V. Stasion Pengeringan.
Proses Pengeringan bertujuan untuk menghentikan proses kerja enzym pada titik optimal dan
memfiksasi sifat-sifat baik yang telah dicapai pada waktu proses oksidasi enzymatis serta
menurunkan kadar air dalam teh sehingga dapat tahan lama disimpan.
Mesin & Alat : Crisbow
PENYIMPANAN Temperatur dan lama pengeringan :
Temperatur Temperatur Waktu
Uraian
Inlet Ourlet (Menit)
Two Stage Drier (TSD) 92 – 98OC 50 – 54OC 18 – 22
Fluid Bed Drier ( FBD) 92 – 110OC 80 – 82OC 15 – 18
VI. Stasion Sortasi.
Sortasi bertujuan memisahkan teh berdasarkan jenis sesuai kriteria yang berlaku pada VII. Stasion Pengepakan.
pemasaran teh hitam.
Teh yang telah memenuhi jumlah 1 chop langsung dipak.
Kemasan yang digunakan untuk pengepakan : Paper Sack
Teh hasil Sortasi ( Teh jadi ) terdiri dari :
Kemasan dan isian pengepakan :
Grade I BOP I, BOP, BOPF, BP, BT, PF, DUST
Isi/P.Sack Netto
BP II, , BT II, PF II, DUST II, DUST III, DUST IV, Grade Jenis Kemasan Per Chop
(Kg) (Kg)
Grade II FANN II
BOP I P. sack 40 48 1920
Grade III RBO
BOP P. sack 40 48 1920
BOPF P. sack 40 50 2000
Dari jenis teh yang disebutkan diatas bisa dilihat dari jenis pucuk di bawah ini :
I BP P. sack 20 60 1200
BT P. sack 40 40 1600
PF P. sack 40 53 2120
DUST P. sack 40 60 2400
BP II P. sack 40 60 2400
BT II P. sack 40 50 2000
PF II P. sack 40 53 2120
DUST II P. sack 40 60 2400
II
DUST III P. sack 40 60 2400
DUST.IV P. Bag 25 60 1500
FANN II P. sack 40 57 2280
III RBO P. Bag 40 50 2000

Negara tujuan Eksport Teh :


1. Negara-negara Timur Tengah : Mesir, Irak, Iran, Syria.
2. Negara-negara Eropa : Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Prancis, Spanyol, Inggris.
3. Negara-negara lain :: Amerika, Australia, New Zealand, Fiji, Taiwan, Singapura,
Malaysia, China, Pakistan.
Leaf
Main Outtum
Group
A BOP I, BOP, BOPF Sistem Manajemen Mutu
1-2 BOP I, BOP, BOPF, BP
3-5 BP, BT, BP II, BT II Untuk Menjamin kualitas pucuk teh segar dan teh kering yang dihasilkan, Unit Teh telah
1-5 DUST , PF, PF II, DUST II, DUST
III, DUST IV, RBO
menerapkan Sistem Manajemen Mutu dan memperoleh sertifikat ISO 9001-2015
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Perusahaan membentuk suatu wadah dalam melaksanakan Program dan Kebijakan K3 yaitu P2K3
(Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk menciptakan suasana kerja yang aman,
nyaman dan sehat sehingga tenaga kerja dapat bekerja secara efisien dan produktif.
Tahun 2006, 2009, 2012, 2015, 2018 (BUT) dan Tahun 2008, 2011, 2014, 2017 (utk TOB & SID)
telah menerima Sertifikat dan Bendera Emas dari Pemerintah c/q Menteri Tenaga Kerja atas
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Sistem manajemen sosial dan lingkungan


Perusahaan berkomitmen menerapkan SUSTAINABLE AGRICULTURE STANDARD pada tahun
2015, 2017 dan 2018 mendapat sertifikat RA (Rainforest Alliance) dengan predikat memuaskan.

Kesejahteraan Sosial :
Fasilitas perusahaan : Perumahan, Air Minum, Sarana Ibadah, Sarana Pendidikan yang dikelola
perusahaan (TK), Tempat Pengasuhan Anak (TPA) dan Sarana Olah Raga

Pelayanan Kesehatan :
Tersedianya Poliklinik dan pada kasus-kasus yang memerlukan penanganan lanjut dirujuk ke
Puskesbun Sidamanik atau ke Rumah Sakit Balimbingan dan bahkan ke Rumah Sakit lain sesuai
rujukan dari Dokter Perusahaan.
Koperasi Karyawan ( KOPKAR ).
Koperasi Karyawan beranggotakan seluruh Karyawan dengan kegiatan simpan pinjam.

Serikat Pekerja.
Serikat Pekerja Perkebunan (SP BUN) PTPN.IV Basis Unit teh yang beranggotakan seluruh pekerja
dan merupakan bagian integral dari Perusahaan dalam rangka bersama-sama menjalankan misi dan
mewujudkan visi/tujuan Perusahaan, khususnya dalam mewujudkan lingkungan kerja yang sehat
dan kondusif.

Kemitraan dengan masyarakat.


Masyarakat sekitar Unit Usaha Bah Butong pada umumnya petani yang sebagian adalah pensiunan
dari Perusahaan. Beberapa kemitraan yang dibangun antara lain :
 Pemberian Community Development (CD) yang dikelola oleh Kantor Pusat.
 Menerima siswa yang berasal dari masyarakat sekitar pada lembaga pendidikan yang dikelola
perusahaan.
 Melaksanakan program pemerintah dengan melaksanakan penanaman 1 milyard pohon.
 Menyalurkan bantuan program CSR kepada masyarakat sekitar perusahaan.
 Memberikan bea siswa program kemitraan bina lingkungan (KBL) kepada murid yang
berprestasi dari keluarga kurang mampu yang berlokasi disekitar perusahaan tingkat SD &
SLTP.

Anda mungkin juga menyukai