BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek kerja lapangan merupakan salah satu kurikulum yang terdapat
dalam program semester di Politeknik LPP. Kegiatan praktik kerja lapang
merupakan salah satu syarat kelulusan dalam menempuh masa perkuliahan
dan terbagi dalam tiga tahap selama masa kuliah di Politeknik LPP, dalam
PKL ini pada semester IV diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami secara langsung di lapangan tentang siklus akuntansi yang
dipelajari secara teoritis selama masa kuliah dan mempraktikkan secara
langsung di lapangan dan melaporkannya secara presentatif.
Dengan adanya PKL ini mahasiswa dapat mengetahui dan memberikan
suatu gambaran tentang proses administrasi dan siklus akuntansi yang ada di
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih dimana setiap
bagian dari unit kebun saling berkaitan antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain. Dimulai dari bagian Afdeling sebagai awal mulanya biaya
produksi harian yang di rekapitulasi oleh Bagian Tanaman, Bagian Teknik
menyangkut
secara harian,
transaksi
Merangkum dan meringkas dalam Buku Besar
Menyusun Buku Pembantu yang diperlukan
Menyusun Neraca Percobaan/Neraca Sisa
Menyusun Laporan Keuangan Unit Usaha
Memahami Accounting Treatment dari pos-pos neraca, pos R/L, analisis
sumber dana (kas)
c. Administrasi gudang
1.5 Batasan Masalah
Penulis hanya akan membahas mengenai Implementasi Siklus Akuntansi
kebun yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Divisi Tanaman
Tahunan Kebun Sei Putih.
1.6 Metodologi Praktek
Metode selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah :
1. Observasi
Mahasiswa dalam melaksanakan praktek harus melakukan pengamatan
berbagai kegiatan yang ada dilapangan
2. Wawancara
Mahasiswa dalam pelaksanaan praktek
juga
mengadakan
Minggu
1
Bagian Afdeling
Mempelajari Admistrasi
Kantor Afdeling
Mempelajari alur
Proses produksi
Bagian Personalia
Mempelajari Admistrasi
Kantor Personalia
Bagian Teknik dan Gudang
Mempelajari Admistrasi
Kantor Teknik
Mempelajari Admistrasi
Di Gudang
Bagian Tata Usaha meliputi :
Mempelajari proses LM
Mempelajari proses
penyusunan jurnal
Mempelajari proses
penyusunan DPUK
Mempelajari pengadaan
barang
Mempelajari proses
penyusunan anggaran
Mempelajari proses
penyusutan daftar
Aktiva dan penjurnalan
aktiva
Mempelajari daftar
upah karyawan
Mempelajari proses
Administrasi Kas dan
Bank
Bagian Tanaman
Mempelajari proses
Administrasi pekerja tan
Revisi Laporan
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI KEBUN
2.1 Identitas PTPN III ( Persero ) Kebun Sei Putih
1. Nama Perusahaan
2. Alamat
a. Kantor Kebun
KebunSeiPutihGalang,
KodePos
(20585)
b. Kantor pusat
c. Telepon
: (061)17980235
3. Status Perusahaan
4. Komoditi
: Kebun Karet
Kecamatan
: Galang
Kabupaten
Deli
Serdang,Provinsi
Sumatera
Utara- Indonesia
a. Email
: kspth@email.ptpn3.co.id
b. Web
: http://www.ptpn3.co.id
Direksi
PT Perkebunan Nusantra III ( Persero )
a. Nomor
: 08 Tahun 1996
b. Tanggal
: 14 Februari 1996
b. Pusat
: PP. No 24/1963
: PP. No 27/1971/PPN V
BUMN.Pemerintah
merestruksikan
BUMN
subsector
dan
STRUKTUR ORGANISAS
KEBUN SEI PUTIH
MANAJER
ASKEP
ASS.Tanaman
ATU
APK
ASTAB
PA.PAM
10
KETERANGAN :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Manager
Askep
APK
ATU
Asisten Afdeling I
Asisten Afdeling II
Assisten Afdeling III
Assisten Afdeling IV
ASTAB
Pa. Pam
11
BAB III
BAGIAN KAS/BANK
3.1 Prosedur Pembukuan Kas/Bank
3.1.1 Buku Kas/Bank
Cash Flow
DPUK
Droping Dana
12
DPUK
Distrik Manajer
Kantor Direksi
Dana Dropping
Bukti Transaksi
AU 12
Alokasi dana
AU 12
AU 6
ATU
MANAJER
AU 79Pihak
C
pemborong dan pimpinan kebun
AU 12
PTP.Nusantara III (Persero)
Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)
13
Giro
3.2 PEMBUKUAN
BUKTI TRANSAKSI
JURNAL
14
Afdeling/bagian :
Barang tidak tersedia di Gudang
Kantor Kebun
,KraniGudang
mengajukan
membuat
ke ATU
PBuntuk
16 Krani
disposisi
finansil:
proses
membuat
OPL atau
PPL;
DPBB
DPP; Pemesanan
-membuat intern kepada askep atau manajer
- mengajukan AU 58
15
PB 16
DPBB
Krani Finansil
Permintaan penawaran lokal
Daftar penilaian penawaran
OPL
SPB
Berita Acara
AU 53
AU 58
Jurnal MG
16
3.4.1
Buku Mandor
Daftar Upah
Krani upah
(PB-73)
(AU-29)
Rekap dan kompilasi buku
mandor (PB 73),buku assisten(AU 29),daftar lembur (AU 20),pre
Manajer
ATU
Krani upah
APK
Pengimputan data ke dalam program computer /payroll g
17
3.5.1BAGIAN AKTIVA
Aktiva Tetap merupakan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk menunjang
kegiatan operasional.Aktiva Tetap bisa berwujud maupun tidak berwujud.
Metode yang di pakai perusahaan metode garis lurus (Strainght Line Method)
Pengelompokan Aktiva Tetap
Nomor dan Golongan aktiva berpedoman pada nomor kode tata perkiraan
pembukuan dan dicatat dalam Kartu Aktiva Tetap :
Rek.
000
Uraian
Tanah
Rek.
006
Uraian
Jalan, Jembatan &
001
Tanaman
007
Saluran Air
Alat-alat
003
Menghasilkan
Bangunan Rumah
008
Pengangkutan
Alat dan Inventaris
004
Tinggal
Bangunan
009
kecil
Aktiva Tetap Lain-
005
Perusahaan
Mesin dan
lain
Perlengkapan
BAB IV
PEMBAHASAN
18
tahun
kedepan.
RAB
disusun
oleh
krani
Anggaran
dengan
19
20
DPUK (Daftar Permintaan Uang Kerja) adalah permintaan uang kerja untuk
kebutuhan atau untuk kegiatan operasianl perusahaan setiap bulannya, biaya
biayanya adalah biaya yang di butuhkan untuk pembayaran pada pihak
pemborong atau pihak rekanan
Dana Droping adalah dana yang di butuhkan perusahaan untuk pembayaran
pembayaran gaji karyawan, untuk kegiatan operasional kebun yang telah di
setujui oleh kantor direksi
Pembuatan RJP di lihat 2 tahun sebelumnya untuk mengetahui rencana kerja
selanjutnya.
RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)
1. Menentukan tarif Harian Kerja(HK) tiap Karyawan dengan melakukan
perhitungan jumlah karyawan , gaji, golongan, tunjangan , nama karyawan,
identifikasi susunan keluarga. Menetapkan hari jumlah karyawan berdasarkan
jenis kelamin, menghitung dana yang dialokasikan karyawan meliputi gaji
tunjangan, biaya sosial.
Gaji+Tunjangan+biayasosial
=HKKaryawan
jumlah karyawan
21
Kebun
Distrik
Disetujui oleh
kandir
Dropping dana
Keterangan :
1. Afdeling yang telah membuat PB 10 (Laporan Harian) yang meliputi dua hal
yaitu, TS (Tenaga Sendiri) seperti buku mandor dan buku asisten, TP ( Tenaga
Pemborong) dan peta program dari afdeling yang berisi rincian kerja TP dan
di kirimkan ke kebun untuk di lampirkan ke AU 79(daftar permintaan
pembayaran).
2. Setelah kebun merekap semua data tersebut kebun mengirimkan ke kantor
Distrik manajer.
3. Setelah dari kantor distrik data tersebut di kirim dan di setujui oleh Kantor
Direksi
4. Direksi pun mendroping dana ke kebun untuk pembiayaan kebun perusahaan.
22
Afdeling
Afdeling
Keterangan :
1. Afdeling/bagian mengajukan permintaan barang/bahan berdasarkan
Daftar harga kebutuhan alat panen lokal seperti mangkok dapat dilihat
di pedoman daftar harga yang ada di bagian tanaman. Daftar harga
tersebut bersumber dari internet dan referensi survei harga lainnya. Hal
ini untuk menentukan seberapa besar biaya yang diajukan dalam DPBB
dan biasanya telah ditetapkan di RKAP.
2. Setiap afdeling yang mengajukan DPBB dikompilasi oleh bagian
tanaman untuk dibuatkan formnya untuk diparaf oleh Askep dan ATU
3. Setelah dikompilasi data tersebut, DPBB disetujui oleh Manajer
4. Barang yang dipesan dan biaya pembeliannya diserahkan ke rekanan /
pihak ketiga untuk memenuhi DPBB masing-masing afdeling
23
5. Barang yang ada digudang kemudian dapat diambil afdeling masingmasing yang telah mengajukan DPBB sesuai jumlah pesanan.
6. Barang yang telah dipesan dikeluarkan dari gudang dan petugas gudang
mencatat ke dalam form AU 58 (bukti pengeluaran barang).
Keterangan: 3.1.2 Prosedur Masuk Kas/Bank
1. Pihak kebun membuat dan mengajukan DPUK (Daftar Permintaan Uang
Kerja) ke kantor Distrik. Diantaranya permintaan seperti : permintaan gaji,
Order Pembelian Lokal, dan pembayaran pada pihak ke tiga.pengajuan
tersebut berdasarkan cash flow di kebun masing masing.
2. Setelah di periksa oleh bagian teknis terkait di Kantor Distrik, selanjutnya
kantor Distrik melakukan screeninguang kerja kebun untuk di teruskan ke
Kantor Direksi. Di Kantor Disrtik teknis terkait melakukan evaluasi rincian
DPUK (Dana Permintaan Uang Kerja) dan memeriksa rincian administrasi
dan bagian keungan Distrik merekapitulasi dari setiap kantor kebun. Di
Kantor Direksi bagian keuangan Kandir, kepala urusan terkait, dan kepala
bidang keuangan Distrik melakukan pembahasan ketepatan alokasi dana
dengan mempertimbangkan skala proiritas dan kondisi keuangan serta
membandingkan RKO (Rencana Kerja Operasional) masing masing kebun.
Kandir mengirimkan DPUK (Dana Permintaan Uang Kerja) hasil evaluasi ke
bagian keuangan dan anggaran untuk melakukan droping dana kepada kantor
Distrik dan Kebun.Kantor Kebun mencatat ke bukti penerimaan Droping dana
(AU 9) untuk kemudian dilakukan pencairan dana menggunakan cek dan
dicatat di buku penerimaan Kas.
3. KTU menerima droping dana dari kantor direksi untuk pembayaran biaya
biaya.
24
25
26
Penulisan Giro
Cara penulisan giro, terdapat beberapa hal antara lain :
1. Alamat bank dan tanggal, bulan, tahun, yang jelas
2. Penulisan nilai giro dengan huruf sesuai dengan angka nominal yang di
setujui dalam proses tagihan pembayaran.
3. Rekening pada CV yang kita bayarkan oleh perusahaan (CV.MITRA KERJA)
4. Di tanda tangani oleh pemegang Kas/Bank (manajer)
(Angka dan kalimat tidak di benarkan double atau di timpa)
27
2. Evaluasi LM 13
28
5. Evaluasi LM 68
MG
MP
biaya.
MU
: AU 20, PB 11, dan PB 10
Memorial EAP : Dibuat dari hitungan km (AU 69) ke ME (memorial
eksploitasi)
29
a.
b.
c.
Setelah proses negiosiasi selesai antara pihak ketiga dan kantor kebun setuju
maka Krani Finansil membuat proses OPL (Order Pembelian Lokal). Setelah
barang di terima di gudang maka rekanan mengirimkan SPB (Surat Pengantar
barang) Kantor Gudang membuat Berita Acara penerima barang dan
pemeriksaan mutu barang
d.
Barang yang dikirim, dan yang telah diterima oleh kantor kebun di Bagian
gudang dicatat ke dalam form AU-53 (Bukti penerimaan) kartu gudang (AU54).
e.
31
1. Mencatat barang
4.1.3
BAGIAN FINANSIL
Bagian finansil ini tugasnya membahas masalah pembukuan baik barang masuk
maupun barang yang telah keluar dari gudang, adupun tugas dalam finansil ini
membuat ada yang namanya :
1. AU 58 (Bon permintaan dan pengeluaran Barang)
Yaitu Form yang digunakan untuk meminta kebutuhan barang yang diperlukan dan
diaujukan oleh Afdeling/bagian.
2. PB 16 (Permintaan Pembelian)
3. Harga perkiraan sendiri
Digunakan untuk menentukan Harga perkiraan sendiri berkisar berapa harga barang
yang akan di beli.
4. Permintaan penawaran barang Lokal (PPL) AU 33
Form yang digunakan untuk penegosiasian barang, agar barang tersebut jatuh harga
tidak terlalu mahal sehingga menjadi kecocokan bagi ke dua pihak.
5. Daftar penilaian penawaran
Setelah terjadi kecocokan diantaranya maka kita membuat Daftar harga penilaian
penawarannya
6. OPL (Order Pembelian Lokal) AU 34
Form yaang digunakan untuk pembelian barang di tempat lain, sekaligus mencakup
surat perjanjian yang diterima dari bagian yang terkait.
7. Bukti Penerimaan Barang ( AU 53)
32
Form yang digunakan untuk penerimaan barang, apakah barang yang di inginkan
sudah sampai di tempat atau belum. Jika brang tersebut sudah sampai maka kita harus
mencatatnya dalam form AU 53 ini.
Alur prosesnya :
Diminta oleh:
Asissten Afd
Krani finansil:
Proses OPL
Diperiksa oleh:
Askep (bagian
teknis terkait )
Diteruskan oleh:
ATU untuk
disposisi
ketersediaan
Disetujui oleh:
Manajer
Dikeluarkan
oleh:
Gudang
Dibukukan
oleh:
Finansil
Diterima oleh:
Bagian yang
terkait
Keterangan :
1. Bagian afdeling meminta jenis-jenis barang dan bentuk barang yang akan di
perlukan didalam formulir Bon Permintaan dan Pengeluaran barang-barang
( AU 58).
2. Bagian Afdeling menyerahkan ke Asisten Kepala ( ASKEP) / bagian teknis,
untuk diperiksa mengenai pemakaian dan layak tidaknya barang tersebut
untuk dipenuhi. Setelah diperiksa oleh Asisten Kepala, lalu diserahkan ke
33
1) Dasar perhitungan gaji karyawan kebun adalah daftar hadir,baik yang bertugas
dikantor maupun yang di lapangan,Daftar kehadiran karyawan yang bertugas
dilapangan dijadikan dasar untuk pengisian buku mandor dan buku assisten.
2) Selanjutnya oleh krani upah dilakukan rekapitulasi buku mandor dan buku
assisten (AU 29) untuk mendapatkan Hak kerja karyawan,selain itu krani
upah merekap tunjangan karyawan dan daftar lembur.Lembur dihitung
berdasarkan hari kerja kemudian dibuat ke dalam daftar lembur (AU-20).
3) Krani upah proses serta input ke dalam daftar gaji ke dalam program payroll.
4) Daftar gaji yang telah dibuat APK masukan ke jurnal memorial upah (MU)
5) Jika semua perhitungan tersebut benar maka ATU mempersiapkan bukti kas
keluar (AU12) dan disetujui oleh manajer/pimpinan/unit.
6) Krani upah melakukan proses pembuatan jurnal upah (MU) dengan alur
rekening yang diserahkan pada akhir bulan,yang diperiksa oleh ATU dan di
setujui manajer.
1. Mempelajari Dasar Perhitungan Premi Afdeling
Contoh Premi :
I.
yang
mencapai
basis
tugas
pada
hari
minggu
35
Untuk Golongan I II
Gaji = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Premi/Lembur
36
Gaji Pokok x 4 : 3 x 25 %
Ketentuan Perhitungan Uang Lembur :
a. Hari biasa
1. Untuk jam kerja lembur pertama harus di bayarkan upah lembur
sebesar 1,5 x upah sejam
2. Untuk setiap jam kerja lembur harus dibayarkan upah sebesar 2x
upah sejam
b. Hari Istirahat
1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam kerja pertama dibayar
2x sejam upah
2. Setelah 7jam kerja pertama,di bayar uang lembur 3 x upah sejam
c. 1 Januari,17 Agustus,dan Hari Besar Keagamaan
1. Untuk 7 jam kerja pertama,dibayar uang lembur sebesar 3x
uang lembur 1 jam
2. Setelah 7 jam kerja pertama,dibayar uang lembur 4x uang
lembur 1jam
4. Kerja lembur
1. Ada perintah tertulis dari atasan langsung karyawan yang
bersangkutan
2. Waktu kerja lembur hanya dilaksanakan 3 jam kerja dalam 1 hari
14 jam kerja dalam 1 minggu
3. Yang berhak memperoleh uamg lembur karyawan menduduki
starta I,II,III golongan (IA s/d II D)
37
5. Tunjangan Cuti
a. Cuti Tahunan
Karyawan yang telah bekerja secra terus-menerus selama 1 tahun
berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja, dan mendapat tunjangan
cuti sebagai berikut:
Gaji Pokok + Tunjangan Tetap x 125 %
b. Cuti Panjang
Karyawan yang bekerja secara terus-menerus selama 6 tahun berhak
atas cuti panjang selama 30 hari kalender. Besarnya tunjangan cuti
panjang adalah 1 bulan gaji dan mandapat tunjangan cuti sebagai
berikut :
Gaji Pokok + Tunjangan Tetap x 175 %
c. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan
Karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal lima tahun
secara terus-menerus karena sesuatu kepentingan pribadi
Lamanya cuti diluar tanggungan perusahaan minimal satu tahun
dan maksimal tiga tahun, dan diberikan hanya sekali
Selama mennjalani cuti tersebut, perusahan tidak memberikan
gaji pokok, tunjangan, Santunan sosial, jaminan sosial, bonus,
38
Perkawinan
anak
karyawan,
istri
melahirkan/keguguran,
Cuti melahirkan selam 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah
melahirkan
di
ikutsertakan
dalam
program
pensiun
yang
39
b. Air
c. Transport
d. Listrik
1. Inventarisasi Aktiva
40
Inventarisasi seluruh aktiva dilakukan oleh masing-masing unit kerja dengan cara
menghitung dan memeriksa terhadap kondisi suatu aktiva dan dikoordinasi KTU.
Dasar Inventarisasi aset tetap adalah daftar aset tetap tahun berjalan.Jika dalam
inventarisasi ditermukan ada aset yang sudah kurang bermanfaat atau rusak agar
dibuat berita Acara Pengunduran dan disampaikan ke bagian teknis terkait dan bagian
akuntansi.
Inventaris besar adalah yang terdaftar di aset tetap > 5 juta seperti bangunan,
jembatan dll Inventaris kecil adalah aset yang nilainya < 5 juta misalnya kalkulator
.Pengawasan aktiva tetap dapat dilakukan dengan pemantauan dan pengendalian
inventaris besar dan kecil
2. Penyusutan Aktiva
Penyusutan aktiva tetap dihitung berdasarkan Metode Garis Lurus. Berikut ini
adalah cara perhitungannya :
Penyusutan aktiva = % penyusutan setahun x Harga perolehan
12 bulan
41
Nilai Risidu =
HargaPenyusutan
MasaManfaat
Nilai perolehan (Investasi tahun berjalan) + Nilai perolehan mutasi Nilai perolehan
Bentuk-bentuk Aktiva Tetap pada PTP Nusantara III kebun Sei Putih adalah
sebagai berikut: Perumahan karyawan dan pimpinan sejumlah 328 Unit, (terdiri dari
Tipe G1 dan G2 yang keseluruhanya ada 594 pintu). Rumah terdiri dari dua kategori
yaitu: Permanen (sepenuhnya batu) Semi Permanen (setengah papan)
Aktiva non produktif disebabkan oleh tidak layak pakainya aktiva tetap tersebut
dan umur ekonomisnya telah habis.Jika terjadi kebakaran rumah berubah dari aktiva
tetap menjadi aktiva non produksifunit aset tetap yang masih layak pakai akan diakui
sebesar Rp 1/unit seperti rumah semi permanen dll.
Pada Aktiva tetap terdapat LM sebagai berikut:
1. LM 19.2 merupakan rekapitulasi investasi aktiva tetap yang akan dievaluasi
setiap bulannya.
2. LM 19.3 adalah daftar aktiva tetap dalam penyelesaian dan aktiva lain-lain.
3. LM 19.4 merupakan daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap.
42
100
90
90
9
43
Keterangan :
a. Aset tetap yang akan dimutasikan dari dan ke kantor direksi, distrik,
kebun/unit sebelumnya telah dibicarakan dengan kepala bagian terkait.
b. Atas dasar point A,kantor direksi,distrik, kebun/unit yang membutuhkan
permutasian aset tetap membuat surat pengajuan kepada bagian terkait di
Kantor direksi, dengan melampirkan daftar aset tetap yang akan dipindahkan
(AU.62.05)
c. Bagian terkait di kantor direksi kemudian mengusulkan kepada direksi dengan
menerbitkan permintaan mutasi aset tetap (PMAT) (AU 62.04) dengan
melampirkan daftar aset tetap yang akan dipindahkan (AU 62.05) untuk
mendapat persetujuan
44
d. Permintaan mutasi aset tetap (PMAT) yang telah mendapat persetujuan dari
direksi oleh bagian terkait dikirim ke bagian akuntansi untuk penerbitan
instruksi pemindahan aset tetap (IPAT) (AU 62.06.00)
e. Untuk melengkapi pelaksanaan serah terima pemutasian aset tetap tersebut,
kantor direksi , distrik, kebun/unit yang memutasikan atau yang menerima
mutasi aset tetap menandatangani formulir daftar penyerahan/pemindahan aset
tetap (AU 62.06.01).
Kebun membuat
Memeriksa
Berita dan
Acara
menilai
Promosi
Ditandatangani
langsung
TBM kefisik
TM
oleh
diBerita
lapangan
Distrik
acara
Manajer
oleh
promosi
kabid
dan TBM
Manajer
dikirim
kebun
ke bagian tana
membukukan jurnal
Bagian
keakuntansi
PB 71 danmembuat
memposting
SKPTS
ke diteruskan
AU-91 maupun
ke Direksi
AU 60untuk disetujui
Bagian akuntansi
Bagian akuntansi
membandingkan
menerimanilai
berita
perolehannya
acara promosi
dengan
TBM PB-71
setelah di tand
45
4.1.5
A. KESIMPULAN
Dari semua penelitian yang dilakukan dalam penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapang II ini maka dapat disimpulkan
bahwa:
46
1. Pada Implementasi Siklus Akuntansi kebun sei putih dan pengetahuan teori
mengenai siklus akuntansi yang telah di pelajari di perkuliahan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan. Contohnya Buku besar di kebun
biasanya disebut sebagai buku rekening.
2. Pada tahap penyusunan Laporan keuangan di kebun sei putih lebih mudah
dibandingkan dengan teori akuntansi. Hal ini dikarenakan pengaruh
teknologi dan Informasi seperti penginputan data jurnal secara online.
3. Siklus akuntansi di kebun saling berkaitan khususnya terlihat pada tutup
buku atau laporan bulanan kebun. Seluruh bukti transaksi yang telah di input
ke dalam program komputer secara online menjadi jurnal yang kemudian
secara otomatis menampilkan buku rekening dan neraca percobaan kebun.
Dari neraca tiap bagian maka akan terbentuk LM(Laporan Manajemen)
sebagai laporan bulanan unit kebun ke Kantor Direksi dan bentuk
pertanggungjawaban atas biaya-biaya yang dialokasikan dalam satu bulan
tersebut
4. Administrasi Tata Usaha menjadi pusat prngumpulan biaya-biaya dari semua
bagian kebun misalnya bagian afdeling, tanaman, teknik, gudang , dan
Personalia Kebun.
B. SARAN
47
DAFTAR PUSTAKA
Wawancara ; Narasumber:
1. Krani I tata Usaha
: Bapak Surianto DJ
2. Krani Kas/bank
3. Krani Anggaran
: Bapak Eryanto
4. Krani Upah
: Bapak Misyanto
5. Krani Aktiva
6. Krani Pembukuan
8. Krani Finansil
: Ibu Thoyyibah
: Bapak Sutrisno
: Bapak Usman
: Bapak Asran
49