Anda di halaman 1dari 49

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek kerja lapangan merupakan salah satu kurikulum yang terdapat
dalam program semester di Politeknik LPP. Kegiatan praktik kerja lapang
merupakan salah satu syarat kelulusan dalam menempuh masa perkuliahan
dan terbagi dalam tiga tahap selama masa kuliah di Politeknik LPP, dalam
PKL ini pada semester IV diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami secara langsung di lapangan tentang siklus akuntansi yang
dipelajari secara teoritis selama masa kuliah dan mempraktikkan secara
langsung di lapangan dan melaporkannya secara presentatif.
Dengan adanya PKL ini mahasiswa dapat mengetahui dan memberikan
suatu gambaran tentang proses administrasi dan siklus akuntansi yang ada di
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih dimana setiap
bagian dari unit kebun saling berkaitan antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain. Dimulai dari bagian Afdeling sebagai awal mulanya biaya
produksi harian yang di rekapitulasi oleh Bagian Tanaman, Bagian Teknik
menyangkut
secara harian,

biaya mekanis,perbaikan, dan transportasi yang direkap


bagian gudang sebagai penyedia barang/bahan dan

penyimpanan persediaan yang secara harian direkapitulasi dalam kartu


gudang, lalu Bagian Personalia Kebun yang membuat perhitungan Harian
Kerja Karyawan dan Administrasi Tata Usaha sebagai Pusat Pengumpulan
data meliputi biaya-biaya dari setiap bagian dan merekapitulasinya menjadi
sebuah Laporan Manajemen yang dikirimkan ke Kantor Direksi sebagai
hasil siklus akuntansi dalam bentuk sebuah Laporan Keuangan Kebun.
Oleh sebab itu, Laporan PKL yang melibatkan mahasiswa secara
langsung ke dunia kerja ini diberikan judul IMPLEMENTASI SIKLUS
AKUNTANSI khususnya diruang lingkup kebun Sei Putih.

PTP.Nusantara III (Persero)


Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

1.2 Tujuan umum


Ada pun tujuan umum dalam Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang yaitu :
1. Memahami secara lengkap teknik dan cara menyusun :
a. Buku Jurnal
b. Buku Besar
c. Neraca Percobaan
d. Laporan Keuangan Unit Usaha
2. Dapat memahami perlakuan akuntansi disetiap pos rekening yang
tercermin pada hasil pembahasan tiap pos rekening yang membentuk
Harga pokok Produksi dan Laporan Laba Rugi Unit Usaha Kebun
1.3 Tujuan Khusus
1. Menganilisis rangkaian kegiatan pos-pos yang berpengaruh pada setiap
2.
3.
4.
5.
6.

transaksi
Merangkum dan meringkas dalam Buku Besar
Menyusun Buku Pembantu yang diperlukan
Menyusun Neraca Percobaan/Neraca Sisa
Menyusun Laporan Keuangan Unit Usaha
Memahami Accounting Treatment dari pos-pos neraca, pos R/L, analisis
sumber dana (kas)

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan


Adapun pembahasan dalam praktek kerja lapangan ini meliputi:
1. Organisasi perusahaan perkebunan
a. Struktur organisasi tata usaha kantor
b. Uraian tugas
2. Proses bisnis bidang tugas administrasi tata usaha kantor
a. Prosedur pembukuan kas/bank
b. Prosedur pembukuan gaji dan upah
PTP.Nusantara III (Persero)
Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

c. Administrasi gudang
1.5 Batasan Masalah
Penulis hanya akan membahas mengenai Implementasi Siklus Akuntansi
kebun yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Divisi Tanaman
Tahunan Kebun Sei Putih.
1.6 Metodologi Praktek
Metode selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah :
1. Observasi
Mahasiswa dalam melaksanakan praktek harus melakukan pengamatan
berbagai kegiatan yang ada dilapangan
2. Wawancara
Mahasiswa dalam pelaksanaan praktek

juga

mengadakan

berbagaiwawancara dengan pejabat maupun petugas yang terkait


dalam rangka baik kelancaran kerja maupun memantapkan data yang
diperoleh
3. Studi Pustaka
Mahasiswa sebelum melaksanakan praktek ke lapangan membekalidiri
dengan berbagai bahan pustaka yang mendukung kegiatan di lapangan.
4. Diskusi
Mahasiswa dalam pelaksanaan praktek melakukan diskusi guna
mendukung pemahaman materi praktek
5. Studi Lapangan
Mahasiswa dalam pelaksanaan praktek melakukan pekerjaan lapangan
sesuai dengan kegiatan yang berkaitan dengan materi yang dipraktekan
1.7 Tempat dan Jadwal Praktek
Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Kebun Sei Putih (Sumatra Utara).Pelaksanaan PKL selama 35 hari
mulai tanggal 16 Juni s/d 25 Juli 2014.
No
Uraian Kegiatan
1
PTP.Nusantara III (Persero)
Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

Minggu
1

Implementasi Siklus Akuntansi

Bagian Afdeling
Mempelajari Admistrasi
Kantor Afdeling
Mempelajari alur
Proses produksi
Bagian Personalia

Mempelajari Admistrasi

Kantor Personalia
Bagian Teknik dan Gudang
Mempelajari Admistrasi
Kantor Teknik
Mempelajari Admistrasi
Di Gudang
Bagian Tata Usaha meliputi :

Mempelajari proses LM

Mempelajari proses
penyusunan jurnal

Mempelajari proses
penyusunan DPUK

Mempelajari pengadaan
barang

Mempelajari proses
penyusunan anggaran

Mempelajari proses
penyusutan daftar
Aktiva dan penjurnalan
aktiva

Mempelajari daftar
upah karyawan

Mempelajari proses
Administrasi Kas dan

Bank

PTP.Nusantara III (Persero)


Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

Praktik Kerja Lapangan ll

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Bagian Tanaman

Mempelajari proses
Administrasi pekerja tan
Revisi Laporan

BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI KEBUN
2.1 Identitas PTPN III ( Persero ) Kebun Sei Putih
1. Nama Perusahaan
2. Alamat

PTP.Nusantara III (Persero)


Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

: PTP Nusantara III ( Persero )

Implementasi Siklus Akuntansi

a. Kantor Kebun

Praktik Kerja Lapangan ll

KebunSeiPutihGalang,

KodePos

(20585)
b. Kantor pusat

:Jln. SeiBatangHari No. 2Medan

c. Telepon

: (061)17980235

3. Status Perusahaan

: Persero ( Perseroan Terbatas )

4. Komoditi

: Kebun Karet

Kecamatan

: Galang

Kabupaten

Deli

Serdang,Provinsi

Sumatera

Utara- Indonesia
a. Email

: kspth@email.ptpn3.co.id

b. Web

: http://www.ptpn3.co.id

5. Akta Pendirian Perusahaan

: Padatanggal 11 Maret 1996 SK

Direksi
PT Perkebunan Nusantra III ( Persero )
a. Nomor

: 08 Tahun 1996

b. Tanggal

: 14 Februari 1996

c. SK UU. Kebun Sei Putih :


a. .Kebun

: K/P No. 14/1958


: K/M No./UN/1959
: PPN/UU No. 86/1958
: PP No.3/1959
: UU/PP. No. 3/1959.PP No 19/1960

b. Pusat

: PP. No 24/1963
: PP. No 27/1971/PPN V

2.2 Sejarah Singkat Kebun Sei Putih


A. PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), merupakan salah
satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang
PTP.Nusantara III (Persero)
Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil


perkebunan Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan
pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan
adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet.
Sejarah perseroan di awali dengan proses pengambilalihan
perusahaan perusahaan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun
1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan
asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN
direstruksikan menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan
(PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya di ubah
menjadi PT. Perkebunan (Persero).
Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha
perusahaan

BUMN.Pemerintah

merestruksikan

BUMN

subsector

perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah


eksploitasi dan perapingan struktur organisasi. Di awali dengan langkah
penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan
yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT. Perkebunan IV
(Persero), PT. Perkebunan V (Pesero) disatukan pengelolaannya ke dalam
manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintahan No. 8 Tahun
1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut di gabung dan di
beri nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang kedudukan di
Medan, Sumatera Utara.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) di dirikan dengan
Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah
disahkan Mentri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan
Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.
PTP.Nusantara III (Persero)
Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

B. PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI PUTIH


Pada tahun 1957 Keputusan Peraturan Pemerintah No. 14/1958
bahwa :Wewenang NV.RCMA (Rubber Cultural Maatschppij Amsterdam)
di ambil alih oleh PT IBB. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian serta
di tetapkan kembali dengan keputusan Menpen No. 49/UN/1959 dan
penguasa di berikan kepada Perseroan Perkebunan Negara (PPN) Pada
tahun 1959 dengan UU No. 86/1958 PPN dari cabang Sumatera Utara dan
dikuasai oleh Bannas berdasarkan PP No. 3/1959 dengan nama PPN baru
cabang EX,NV,RCMA. Kemudian Undang Undang tersebut di perkuat
dengan peraturan pemerintah no. 3/1959, PP tersebut di perkuat lagi
dengan PP No. 19/1960 terbentuk dengan cabang unit Sumatra.
BerdasarkanPeraturanPusat No. 24/1963 namadaripada Perseroan
Perkebunan Negara (PPN) Sumatra Utara II di ubah menjadi Perusahaan
Negara Perkebunan (PNP) Sumatra Utara IV.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27/1971/PPN V dialihkan
menjadi perusahaan Perseroan dengan nama PTP. V ditambahkan dengan
Akte notaris GHS. L. Tobing SH berkedudukan di Jakarta.
Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III
didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil SH No 36 tanggal 11 Maret
1996, merupakan peleburan perusahaan PTP III, PTP IV, dan PTP V, sesuai
dengan peraturan pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.
Perusahaan ini mengusahakan 2 budidaya yaitu Karet dan KelapaSawit.
2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
2.1.2 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnisterbaik.
2.1.3 Misi Perusahaan
PTP.Nusantara III (Persero)
Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

1. Mengembangkan industry hilir berbasis perkebunan secara


berkesinabungan.
2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
3. Memberlakukan karyawan sebagai asset strategic

dan

mengembangkanya secara optimal.


4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal
hasil terbaik bagi para investor.
5. Menjadikan perusahaan yang menarik untuk bermitra bisnis.
6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam
pengembangan komunitas.
7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan
lingkungan

PTP.Nusantara III (Persero)


Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

STRUKTUR ORGANISAS
KEBUN SEI PUTIH

MANAJER

ASKEP

ASS.Tanaman

PTP.Nusantara III (Persero)


Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

ATU

APK

ASTAB

PA.PAM

10

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

KETERANGAN :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Manager
Askep
APK
ATU
Asisten Afdeling I
Asisten Afdeling II
Assisten Afdeling III
Assisten Afdeling IV
ASTAB
Pa. Pam

PTP.Nusantara III (Persero)


Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

: I Nyoman Hadi Sukendra,SE


: Ir.M.J.Sinurat
: Mohammad Zein
: Pradita Yugantara,SE
: Djoel Irwin,SP
: Ronal Situmorang,SP
: Dian Hansori Saragih,SP
: Lamsar Hasudungan Nababan, SP
:Aprio Monthein,ST
: J.Lingga

11

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

BAB III

BAGIAN KAS/BANK
3.1 Prosedur Pembukuan Kas/Bank
3.1.1 Buku Kas/Bank

RJP (Rencana Jangka Panjang)


RAB (Rencana Anggaran Belanja)

RAB draft I & II

Definitif( penguncian biaya)

RKO (Rencana Kerja Operasional)


RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)
Breakdown Per bulan

Cash Flow

DPUK

Droping Dana

3.1.2 Prosedur masuk kas/bank


PTP.Nusantara III (Persero)
Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

12

Implementasi Siklus Akuntansi

DPUK

Praktik Kerja Lapangan ll

Distrik Manajer

Kantor Direksi

Dana Dropping

3.1.3 Prosedur Pengeluaran Kas/Bank


Pengeluaran kas adalah pembayaran tagihan/penggantian, pembelian , biaya yang sifatnya untuk
kepentingan perusahaan atau untuk kegiatan operasional perusahaan agar menghasilakan laba.
Contoh :

Bukti Transaksi

AU 12

Alokasi dana

3.1.4 Laporan kashariandan kaskecil

AU 12

AU 6

ATU

MANAJER

3.1.5 Pengeluaran Giro

AU 79Pihak
C
pemborong dan pimpinan kebun
AU 12
PTP.Nusantara III (Persero)
Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

13
Giro

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

3.2 PEMBUKUAN

3.2.1 Mempelajari Proses Pembukuan

BUKTI TRANSAKSI

JURNAL

PTP.Nusantara III (Persero)


Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

NERACA PERCOBAANLM (LAPORAN MANAJEMEN)

14

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

3.3.1 Proses Pengajuan Permintaan dan Penerimaan Barang/bahan

Afdeling/bagian :
Barang tidak tersedia di Gudang
Kantor Kebun
,KraniGudang
mengajukan
membuat
ke ATU
PBuntuk
16 Krani
disposisi
finansil:
proses
membuat
OPL atau
PPL;
DPBB
DPP; Pemesanan
-membuat intern kepada askep atau manajer
- mengajukan AU 58

Kantor Gudang menerima Barang yangdicatat

si ATU untuk dilakukan pengecekan ketersediaan barang

Kantor gudang membuat Memo intern bahwa barang suda


Barang tersedia di gudang

-Membuat berita acara penerimaan dan pemeriksaan mutu bar


-mencatat keluar/masuk kantor gudang dan mencatat ke AU 58
AU 58 / Bukti Pengeluaran Barang
-

Kantor Kebun membuat jurnal MG (memorial

Di catat di AU 54/Kartu gudang

PTP.Nusantara III (Persero)


Kebun Sei Putih (Sumatera Utara)

15

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

3.3.2 PROSES OPL (ORDER PEMBELIAN LOKAL)


AU 58

PB 16

DPBB

Krani Finansil
Permintaan penawaran lokal
Daftar penilaian penawaran

OPL

SPB

Berita Acara

AU 53

AU 58

Jurnal MG

16

Implementasi Siklus Akuntansi

3.4.1

Praktik Kerja Lapangan ll

Mempelajari Proses Bagian upah

Buku Mandor
Daftar Upah
Krani upah
(PB-73)
(AU-29)
Rekap dan kompilasi buku
mandor (PB 73),buku assisten(AU 29),daftar lembur (AU 20),pre

Manajer

ATU

Krani upah
APK
Pengimputan data ke dalam program computer /payroll g

17

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

3.5.1BAGIAN AKTIVA
Aktiva Tetap merupakan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk menunjang
kegiatan operasional.Aktiva Tetap bisa berwujud maupun tidak berwujud.
Metode yang di pakai perusahaan metode garis lurus (Strainght Line Method)
Pengelompokan Aktiva Tetap
Nomor dan Golongan aktiva berpedoman pada nomor kode tata perkiraan
pembukuan dan dicatat dalam Kartu Aktiva Tetap :
Rek.
000

Uraian
Tanah

Rek.
006

Uraian
Jalan, Jembatan &

001

Tanaman

007

Saluran Air
Alat-alat

003

Menghasilkan
Bangunan Rumah

008

Pengangkutan
Alat dan Inventaris

004

Tinggal
Bangunan

009

kecil
Aktiva Tetap Lain-

005

Perusahaan
Mesin dan

lain

Perlengkapan

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.1 Bagian Kas/Bank

18

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Keterangan: 3.1.1 Buku Kas/Bank


1. RJP( RencanaJangka panjang) adalah dasar pengelolaan perusahaan atau
pengelolaan biaya perusahaan yang di gunakan dalam jangka 5 tahun dengan
alur perbandingan atau pengawalan dalam untuk kegiatan operasional
perusahaan.
2. Penyusunan RAB ( Rencana Anggaran Belanja) disusun setiap pertengahan
tahun berjalan (sekitar bulan Juli ) untuk menggangarkan biaya-biaya dalam
satu

tahun

kedepan.

RAB

disusun

oleh

krani

Anggaran

dengan

menggabungkan setiap biaya dari misalnya bagian tanaman, APK, ATU,


teknik ,gudang dan lain-lain yang menjadi beban kebun. Penyebaran tenaga&
tarif menjadi dasar penyusunan RKAP yang dituangkan dalam RAB 18
tentang tarif Harian Kerja/HK per hari.
3. RAB kemudian dibagi menjadi dua draft yaitu, draft I dan II. Draft I berisi
usulan biaya-biaya yang dianggarkan untuk RKAP yang dibuat oleh Kebun
kemudian diserahkan ke kandir. Perbedaan Draft I dan II biasanya pada
jumlah nominalnya. Draft II menganggarkan nominal yang lebih kecil dari
draft I karena usulan draft I yang ditolak oleh kandir. Jarak waktu antara draft
I dan II sekitar satu minggu sejak diajukannya draft I. Setelah draft I diajukan
dan beberapa biaya ditolak, maka draft II diajukan ke kandir untuk diperiksa
dan disetujui.
4. Setelah kandir menyetujui draft II kemudian pihak kandir membuat defenitif /
biaya pasti yang akan mereka anggarkan atau jumlah dana yang akan mereka
berikan ke unit kebun.
5. Definitif dikirim ke kebun agar bagian anggaran dapat membuat breakdown
per bulan atau anggaran setiap bulan atas definitif yang diberikan.

19

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

6. Setelah penyusunan breakdown bulanan selesai barulah RKAP terbentuk.


Penyebaran tenaga dan tarif menjadi dasar penyusunan RKAP yang
dituangkan dalam RAB 18 tentang tarif Harian Kerja/HK per hari. Bagian
Krani APK, Tanaman dan Anggaran terlibat langsung dalam penyusunan
RKAP kebun untuk satu tahun ke depan berdasarkan buku pedoman
penyusunan RKAP dari Kantor direksi.
RKO (Rencana Kerja Operasional) disusun setelah RKAP.RKO dijadikan
sebagai acuan kebun dalam melaksanakan realisasi dari RKAP atas kegiatan
operasional perusahaan.RKO juga berisi biaya-biaya yang dianggarkan kebun.
Berikut beberapa ketentuan dalam RKO:
1. Biaya di turunkan 3 % dari RKAP
2. Produksi dinaikkan sebesar 5% dari RKAP
RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) merupakan kumpulan data-data
mengenai biaya yang di anggarkan untuk 1 tahun kedepan. RKAP
dilaksanakan untuk operasional dalam pengelolaan biaya perusahaan,
biasanya RKAP disusun pada pertengahan tahun atau sekitar bulan Juni tahun
berjalan.
RKO (Rencana Kerja Operasional) adalah pelaksanaan dalam kegiatan
operasional perusahaan yang di lakukan perusahaan dalam tahun yang di
setujui oleh Direksi.
Cash Flow adalah sekumpulan biaya yang di keluarkan perusahaan untuk
kegiatan perusahaan yang telah di setujui oleh Direksi demi kelancaran dan
kelangsungan kegiatan perusahaan.

20

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

DPUK (Daftar Permintaan Uang Kerja) adalah permintaan uang kerja untuk
kebutuhan atau untuk kegiatan operasianl perusahaan setiap bulannya, biaya
biayanya adalah biaya yang di butuhkan untuk pembayaran pada pihak
pemborong atau pihak rekanan
Dana Droping adalah dana yang di butuhkan perusahaan untuk pembayaran
pembayaran gaji karyawan, untuk kegiatan operasional kebun yang telah di
setujui oleh kantor direksi
Pembuatan RJP di lihat 2 tahun sebelumnya untuk mengetahui rencana kerja
selanjutnya.
RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)
1. Menentukan tarif Harian Kerja(HK) tiap Karyawan dengan melakukan
perhitungan jumlah karyawan , gaji, golongan, tunjangan , nama karyawan,
identifikasi susunan keluarga. Menetapkan hari jumlah karyawan berdasarkan
jenis kelamin, menghitung dana yang dialokasikan karyawan meliputi gaji
tunjangan, biaya sosial.

Perhitungan biaya yang dialokasikan untuk karyawan

Gaji+Tunjangan+biayasosial
=HKKaryawan
jumlah karyawan

2. Menentukan biaya gaji/bulan untuk semua karyawan

21

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

3. Mengalokasikan biaya di seluruh karyawan ke dalam rekening sesuai


bagian/afdeling
4. Menyusun rencana beban produksi (RAB 7)
5. Membuat rancangan RAB 10 untuk menentukan Harga Pokok Produksi

DPUK (Daftar Permintaan Uang Kerja)


Afdeling (PB 10)
dan Peta Program

Kebun

Distrik

Disetujui oleh
kandir

Dropping dana

Keterangan :
1. Afdeling yang telah membuat PB 10 (Laporan Harian) yang meliputi dua hal
yaitu, TS (Tenaga Sendiri) seperti buku mandor dan buku asisten, TP ( Tenaga
Pemborong) dan peta program dari afdeling yang berisi rincian kerja TP dan
di kirimkan ke kebun untuk di lampirkan ke AU 79(daftar permintaan
pembayaran).
2. Setelah kebun merekap semua data tersebut kebun mengirimkan ke kantor
Distrik manajer.
3. Setelah dari kantor distrik data tersebut di kirim dan di setujui oleh Kantor
Direksi
4. Direksi pun mendroping dana ke kebun untuk pembiayaan kebun perusahaan.

22

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

DPBB (Daftar Permintaan Bahan dan barang)


DPBB biasanya meliputi kebutuhan alat panen lokal seperti mangkok dan lain-lain.
Prosesnya sebagai berikut:
Di buat DPBB dan di setujui manajer
Kompilasi dan data
Rekanan (Pihakketiga)

Afdeling

Gudang (AU 58)

Afdeling

Keterangan :
1. Afdeling/bagian mengajukan permintaan barang/bahan berdasarkan
Daftar harga kebutuhan alat panen lokal seperti mangkok dapat dilihat
di pedoman daftar harga yang ada di bagian tanaman. Daftar harga
tersebut bersumber dari internet dan referensi survei harga lainnya. Hal
ini untuk menentukan seberapa besar biaya yang diajukan dalam DPBB
dan biasanya telah ditetapkan di RKAP.
2. Setiap afdeling yang mengajukan DPBB dikompilasi oleh bagian
tanaman untuk dibuatkan formnya untuk diparaf oleh Askep dan ATU
3. Setelah dikompilasi data tersebut, DPBB disetujui oleh Manajer
4. Barang yang dipesan dan biaya pembeliannya diserahkan ke rekanan /
pihak ketiga untuk memenuhi DPBB masing-masing afdeling

23

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

5. Barang yang ada digudang kemudian dapat diambil afdeling masingmasing yang telah mengajukan DPBB sesuai jumlah pesanan.
6. Barang yang telah dipesan dikeluarkan dari gudang dan petugas gudang
mencatat ke dalam form AU 58 (bukti pengeluaran barang).
Keterangan: 3.1.2 Prosedur Masuk Kas/Bank
1. Pihak kebun membuat dan mengajukan DPUK (Daftar Permintaan Uang
Kerja) ke kantor Distrik. Diantaranya permintaan seperti : permintaan gaji,
Order Pembelian Lokal, dan pembayaran pada pihak ke tiga.pengajuan
tersebut berdasarkan cash flow di kebun masing masing.
2. Setelah di periksa oleh bagian teknis terkait di Kantor Distrik, selanjutnya
kantor Distrik melakukan screeninguang kerja kebun untuk di teruskan ke
Kantor Direksi. Di Kantor Disrtik teknis terkait melakukan evaluasi rincian
DPUK (Dana Permintaan Uang Kerja) dan memeriksa rincian administrasi
dan bagian keungan Distrik merekapitulasi dari setiap kantor kebun. Di
Kantor Direksi bagian keuangan Kandir, kepala urusan terkait, dan kepala
bidang keuangan Distrik melakukan pembahasan ketepatan alokasi dana
dengan mempertimbangkan skala proiritas dan kondisi keuangan serta
membandingkan RKO (Rencana Kerja Operasional) masing masing kebun.
Kandir mengirimkan DPUK (Dana Permintaan Uang Kerja) hasil evaluasi ke
bagian keuangan dan anggaran untuk melakukan droping dana kepada kantor
Distrik dan Kebun.Kantor Kebun mencatat ke bukti penerimaan Droping dana
(AU 9) untuk kemudian dilakukan pencairan dana menggunakan cek dan
dicatat di buku penerimaan Kas.
3. KTU menerima droping dana dari kantor direksi untuk pembayaran biaya
biaya.

24

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Keterangan : 3.1.3 Prosedur Pengeluaran Kas/Bank


1. Bagian afdeling ,memberikan bukti transaksi atas pembayaran rutin ke Kantor
TU untuk diperiksa oleh ATU
2. Bukti transaksi tersebut akan dibuatkan AU 12 yaitu bukti pengeluaran
kas/bank untuk pembiayaan operasional perusahaan. Yang di tanda tangani
oleh pihak yang berwenang seperti manajer.
3. Pengeluaran dana sesuai dengan alokasi dana sesuai dengan proses pengeluran
yang di keluarkan untuk biaya perusahaan, contohnya biaya yang digunakan
untuk pembelian alat tulis,pembayaran lisrik dan lain lain. Pembayaran
tagihan rekening listrik PLN untuk bangunan perusahaan.
Tambahan Dana Dari Kantor Direksi seperti :
1. Dana sumbangan kemalangan (STM) yang di bayarkan pada karyawan
yang telah meninggal dunia. Yang di berikan pada pihak keluarga
tersebut.
2. Dana SHT (Santunan Hari Tua) yang di bayarkan pada pihak
karyawan yang telah pensiun atau yang telah habis masa jabatannya
atau masa kerjanya di perusahaan tersebut.
3. JHT (Jaminan Hari Tua) yaitu jaminan yang di berikan pada pihak
perusahaan seperti jaminan kesehatan yang masih di berikan pada
karyawan yang telah pensiun.
Keterangan :3.1.4 Laporan Kas harian dank kas kecil

25

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

1. Untuk mendukung dokumen pembayaran Krani kas/bank membuat bukti


pengeluaran kas (AU 12) yang di keluarkan oleh bagian ATU untuk
pembayaran kegiatan operasional perusahaan.
2. Pembuatan bukti Jurnal menggunakan AU 6 yaitu bukti jurnal rincian gaji
para karyawan, baik pada karyawan pimpinan maupun karyawan pelaksana.
3. AU 12 dan AU 6 tersebut di tandatangani oleh pihak Asisten Tata Usaha.
4. Setelah di tandatangani oleh ATU lalu di setujui dan di tandatangani oleh
Manajer.
5. Juru bayar Perusahaan dan di wakili krani I Tata Usaha dapat membayarkan
atau mengeluarkan angka yang sesuai dengan AU 12 dan AU 6 (Pengeluaran).

BUKTI PENERIMAAN DROPING DANA DARI KANTOR DIREKSI


AU 9 adalah bukti penerimaan droping dana dari Kantor Direksi, sebelum masuk
ke buku besar di Perusahaan. Pihak manajemen kebun terlebih dahulu melakukan
permintaan dana kerja dari kantor Direksi. Setelah pihak manajemen menerima
droping dana tersebut, pihak manajemen melakukan pencatatan di buku kas/bank
perusahaan sesuai memorandum.
PENERIMAAN KAS
Penerimaan kas adalah dana yang di setor atau di pindah bukukan atas dasar
pendapatan dari penjualan dari kebun sendiri/perusahaan BUMN. Contohnya : utang
karyawan
PENGELUARAN PADA BUKU BANK
Manajemen kebun melakukan pencatatan(bukti pengeluaran AU 12) pada
buku bank yang berisikan antar bank dan kas di setor ke dana kerja ke kas kebun
akhir bulan sesuia surat permintaan uang transfer No.xxx. jurnal kas/bank adalah
(AU12, AU6, AU9)

26

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Keterangan : 3.1.5 Pengeluarn Giro


1. Manajemen kebun membuat AU 79c atau perhitungan pekerjaan borongan
(pembayaran kewenangan kebun) contohnya pada CV. Habizah Corporation
pada pemeliharaan TM.
2. Setelah AU 79 c tersebut di tanda tangani oleh pihak pemborong dan
pimpinan yang tertera pada form terlampir dan tagihan pembayaran
keseluruhan di tanda tangani pihak terkait
3. Manajemen kebun membuat AU 12 (Buktu Pengeluaran Bank) dan di tanda
tangani oleh pihak terkait
4. Manajemen kebun melakukan penulisan giro dan atas nama pembayaran
keuntungan CV Habizah Corporation serta menuliskan rekening CV tersebut.

Penulisan Giro
Cara penulisan giro, terdapat beberapa hal antara lain :
1. Alamat bank dan tanggal, bulan, tahun, yang jelas
2. Penulisan nilai giro dengan huruf sesuai dengan angka nominal yang di
setujui dalam proses tagihan pembayaran.
3. Rekening pada CV yang kita bayarkan oleh perusahaan (CV.MITRA KERJA)
4. Di tanda tangani oleh pemegang Kas/Bank (manajer)
(Angka dan kalimat tidak di benarkan double atau di timpa)

27

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

4.1.2 BAGIAN PEMBUKUAN


Keterangan

:3.2.1 mempelajari Proses Pembukuan

1. Bukti Transaksi yang di perolah dari transaksi transaksi, misalnya tagihan


PLN, tagihan pembayaran bahan bakar.
2. Pengimputan di lakukan dari bukti bukti transaksi yang di gunakan
perusahaan untuk kegiatan tersebut, setelah pengimputan bukti bukti
munculah jurnal secara otomatis.
3. Dasar penyusunan neraca percoban Berdasarkan penginputan jurnal sesuai
dengan akun rekening ke dalam program SIMAP menggunakan double entry,
sistem dimana bertugas dapat melakukan penginputan & pengkoreksian data.
Dasar penyusunan neraca percobaan jika asset bertambah maka posisi di debet
dan apabila berkurang posisi di kredit, jika Utang bertambah maka posisi di
kredit dan apabila berkurang posisi di debet, jika beban bertambah maka
posisi di debet dan apabila berkurang posisi di kredit, jika pendapatan
bertambah maka posisi di debet dan apabila berkurang posisi di kredit dan
apabila persediaan bertambah maka posisi di debet dan jika berkurang posisi
di kredit.
4. Dasar penyusunan LM adalah :
Penginputan beban biaya sesuai dengan rekening di dalam Rubrik I s/d 9.
Adapun LM menjadi fokus untuk evaluasi biaya sebagai berikut :
1. Evaluasi LM 14

: Beban Overhead & Adm. Budidaya

2. Evaluasi LM 13

: Beban-beban produksi perbudidaya % HPP

3. Evaluasi LM 19.3 : Saldo tetap aktiva


4. Evaluasi LM 19.4 : Akm. Aktiva

28

Implementasi Siklus Akuntansi

5. Evaluasi LM 68

Praktik Kerja Lapangan ll

: Daftar biaya kegiatan bulanan teknik

1. Data-data pendukung penyusunan pembukuan ialah diawali dengan proses

penginputan data sebagai berikut :


Jurnal kas/bank, Rekening Koran (rekening Koran terjadi karena adanya

rekening : 080.000) nota dari kebun / unit seinduk.


Neraca percobaan PB 71 didapat dari semua penginputan data di bagian lainlain ke bagian pembukuan.

a) Jurnal-jurnal yang meliputi :


Jurnal MG :Memorial Gudang
Jurnal MU : Memorial Upah
Jurnal MP : Memorial Pembukuan
Jurnal ME : Memorial Exploitasi
Jurnal MR : Memorial koran
KA/BA : Jurnal Kas/bank
b) Dokumen Pendukung Jurnal :
Nota: Nota berasal dari pembebanan biaya kebun/unit seinduk. Selain itu
berasal dari rekening Koran kantor direksi

MG
MP

biaya.
MU
: AU 20, PB 11, dan PB 10
Memorial EAP : Dibuat dari hitungan km (AU 69) ke ME (memorial

: AU 53 (barang keluar) dan AU 58 (Barang masuk).


: AU 79, AU 33 pembayaran utang borongan dan biaya-

eksploitasi)

Keterangan : 3.2.2 Proses pengajuan permintaan dan penerimaan Barang/bahan

29

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

1. Masing-masing Afdeling/bagian mengajukan permintaan barang dengan


menggunakan intern setelah di disposisi oleh manajer dan disetujui maka
afdeling/bagian mengajukan permintaan dengan menggunakan AU-58
(permintaan pengeluaran barang/bahan) yang telah di tandatangani oleh
Asisten afdeling terkait
2. AU 58 tersebut diserahkan ke Kantor Gudang untuk dilakukan pengecekan
ketersediaan barang/bahan yang diminta misalnya pupuk dan bahan kimia
oleh Afdeling/bagian terkait
3. Jika barang tersedia di gudang, maka petugas gudang memproses AU 58
sebagai bukti permintaan barang/bahan. AU 58 tersebut di ditandatangani oleh
Asisten Afdeling/bagian lalu di paraf ATU dan diajukan keManajer untuk
mendapat persetujuan. Barang/bahan yang diminta pun dikeluarkan sejumlah
permintaan dan persediaan yang ada digudang dengan melampirkan SPB.
4. Setelah Barang dikeluarkan dari Gudang, petugas gudang mencatat kembali di
AU 54 / Kartu gudang yang berisi informasi mengenai jumlah barang yang
dikeluarkan pada tanggal tersebut dan sisa persediaan sampai tanggal yang
bersangkutan. Kartu gudang juga berfungsi untuk rekapitulasi jumlah
persediaan yang ada digudang.
5. Kemudian proses di krani finansil adalah melakukan pembukuan barang
gudang sesuai dengan jenis barang.

Keterangan :3.2.3 Proses OPL (Order Pembelian Lokal)


Proses Order Pembelian Lokal (OPL)
30

Implementasi Siklus Akuntansi

a.

Praktik Kerja Lapangan ll

Kebun membuat AU-58 ( Bon permintaan dan pengeluaran barang) dimana


menjelaskan nama barang, jenis barang, dan harga barang tersebut kedalam
AU-58 yang akan di pesan. Jika harga barang diatas plafon yang telah
ditetapkan maka dicatat dalam DPBB, tetapi jika masih di dalamplafon,emaka
di proses dalam PB 16

b.

Krani finansil membuat permintaan penawaran lokal yang di ajukankapada


pihak ketiga, yang berguna untuk mengetahui harga barang per unit yang telah
ditetapkan oleh pihak ketiga. Permintaan Penawaran Lokal (PPL) dikirimkan ke
kantor kebun untukdi buatDaftar Penilaian Penawaran agar harga yang di
tetapkan tersebut bisa di negosiasi sehingga kantor kebun bisa mendapatkan
harga yang jauh lebih murah dari harga perkiraan.

c.

Setelah proses negiosiasi selesai antara pihak ketiga dan kantor kebun setuju
maka Krani Finansil membuat proses OPL (Order Pembelian Lokal). Setelah
barang di terima di gudang maka rekanan mengirimkan SPB (Surat Pengantar
barang) Kantor Gudang membuat Berita Acara penerima barang dan
pemeriksaan mutu barang

d.

Barang yang dikirim, dan yang telah diterima oleh kantor kebun di Bagian
gudang dicatat ke dalam form AU-53 (Bukti penerimaan) kartu gudang (AU54).

e.

Kemudian bagian gudang menyerahkan ke bagian finansil untuk di bukukan ke


dalam program komputer (SIMAP) dan siap untuk dibuat jurnal yang namanya
jurnal MG (Memorial Gudang)

Cara pembuatan DPBB :

31

Implementasi Siklus Akuntansi

1. Mencatat barang

Praktik Kerja Lapangan ll

nilai nominal unit barang dan menyesuaikannya dengan

anggaran untuk dilakukan pengajuan yang sangat diperlukan untuk dibeli


2. Diajukan ke kantor distrik untuk diverivikasi di bagian teknis terkaitdan
mendapat persetujuan Disrik Manajer.

4.1.3

BAGIAN FINANSIL
Bagian finansil ini tugasnya membahas masalah pembukuan baik barang masuk
maupun barang yang telah keluar dari gudang, adupun tugas dalam finansil ini
membuat ada yang namanya :
1. AU 58 (Bon permintaan dan pengeluaran Barang)
Yaitu Form yang digunakan untuk meminta kebutuhan barang yang diperlukan dan
diaujukan oleh Afdeling/bagian.
2. PB 16 (Permintaan Pembelian)
3. Harga perkiraan sendiri
Digunakan untuk menentukan Harga perkiraan sendiri berkisar berapa harga barang
yang akan di beli.
4. Permintaan penawaran barang Lokal (PPL) AU 33
Form yang digunakan untuk penegosiasian barang, agar barang tersebut jatuh harga
tidak terlalu mahal sehingga menjadi kecocokan bagi ke dua pihak.
5. Daftar penilaian penawaran
Setelah terjadi kecocokan diantaranya maka kita membuat Daftar harga penilaian
penawarannya
6. OPL (Order Pembelian Lokal) AU 34
Form yaang digunakan untuk pembelian barang di tempat lain, sekaligus mencakup
surat perjanjian yang diterima dari bagian yang terkait.
7. Bukti Penerimaan Barang ( AU 53)

32

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Form yang digunakan untuk penerimaan barang, apakah barang yang di inginkan
sudah sampai di tempat atau belum. Jika brang tersebut sudah sampai maka kita harus
mencatatnya dalam form AU 53 ini.
Alur prosesnya :
Diminta oleh:
Asissten Afd
Krani finansil:
Proses OPL
Diperiksa oleh:
Askep (bagian
teknis terkait )

Diteruskan oleh:
ATU untuk
disposisi
ketersediaan

Disetujui oleh:
Manajer
Dikeluarkan
oleh:
Gudang

Dibukukan
oleh:
Finansil

Diterima oleh:
Bagian yang
terkait

Keterangan :
1. Bagian afdeling meminta jenis-jenis barang dan bentuk barang yang akan di
perlukan didalam formulir Bon Permintaan dan Pengeluaran barang-barang
( AU 58).
2. Bagian Afdeling menyerahkan ke Asisten Kepala ( ASKEP) / bagian teknis,
untuk diperiksa mengenai pemakaian dan layak tidaknya barang tersebut
untuk dipenuhi. Setelah diperiksa oleh Asisten Kepala, lalu diserahkan ke
33

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

ATU (Tata Usaha) untuk mengetahui ketersediaan anggaran, jika anggaran


tersedia maka diteruskan ke Manajer untuk meminta persetujuan barang
tersebut untuk dikeluarkan.
3. Kemudian diteruskan ke Bagian Gudang untuk membuat surat pengantar
barang dan mempersiapkan barang-barang yang akan dikirim, sebelum barang
tersebut dikirimkan bagian gudang mencatatnya ke dalam Kartu Gudang (AU
54).
4. Selanjutnya diserahkan ke Bagian Finansil untuk di bukukan, agar tidak
terjadinya kekeliruan yang akan menyebabkan manipulasi, setelah di bukukan
barang tersebut dikirim dan diterima ke Bagian yang berkaitan.
Dibagian finansil dalam membukukan menggunakan sistem online yaitu SIMAP
yang berisi:
1.
2.
3.
4.

Nama barang yang akan di jurnal yang berasal dari AU 58


NO. Rekening yang telah ditentukan dari kantor direksi
Jumlah fisik berapa banyak yang diambil atau dipesan
Maka baru akan terdapat debit- kredit saldo akhir harus balance

Penerimaan barang dari kandir berbeda dengan OPL :


Dimana barang dari kandir berdasarkan dari kontrak KantorDireksi yang telah
ditetapkan oleh Bagian Komersil (3.07), sedangkan OPL berdasarkan pembelian
lokal dari pengajuan AU 58 yang terdapat dari Bagian Afdeling, di Kantor
Kebun/Unit Order Pembelian Lokal (OPL) Hanya digunakan jika barag tidak ada
digudang atau digunakan untuk pembelian barang dari pihak rekanan.
OPL ditentukan melalui kebutuhan bagian masing-masing dan setiap bagian
yang ada di kebun itu bebeda untuk plafonnya, dan pembayaran kebutuhannya tidak
lebih dari plafon yang telah ditentukan. Untuk kebun sei putih plafon OPL sebesar Rp
20.000.000, Jika pengajuan permintaan melebihi plafon, maka dilakukan proses
DPBB.
4.1.4 BAGIAN UPAH
Keterangan :3.4.1 Proses Upah
34

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

1) Dasar perhitungan gaji karyawan kebun adalah daftar hadir,baik yang bertugas
dikantor maupun yang di lapangan,Daftar kehadiran karyawan yang bertugas
dilapangan dijadikan dasar untuk pengisian buku mandor dan buku assisten.
2) Selanjutnya oleh krani upah dilakukan rekapitulasi buku mandor dan buku
assisten (AU 29) untuk mendapatkan Hak kerja karyawan,selain itu krani
upah merekap tunjangan karyawan dan daftar lembur.Lembur dihitung
berdasarkan hari kerja kemudian dibuat ke dalam daftar lembur (AU-20).
3) Krani upah proses serta input ke dalam daftar gaji ke dalam program payroll.
4) Daftar gaji yang telah dibuat APK masukan ke jurnal memorial upah (MU)
5) Jika semua perhitungan tersebut benar maka ATU mempersiapkan bukti kas
keluar (AU12) dan disetujui oleh manajer/pimpinan/unit.
6) Krani upah melakukan proses pembuatan jurnal upah (MU) dengan alur
rekening yang diserahkan pada akhir bulan,yang diperiksa oleh ATU dan di
setujui manajer.
1. Mempelajari Dasar Perhitungan Premi Afdeling
Contoh Premi :
I.

Latek kering + Kompo yang diterima oleh pabrik


Penderes

yang

mencapai

basis

tugas

pada

hari

minggu

perhitungannya dibayar tanpa basis borong (seluruhnya)


Contoh perhitungan tanpa basis :
Latek kering deres x 600 kelas A + Deres minggu (x 1000 /Kg)+
Cuci mangkok + Kutip kompot + Anjang-anjang + Premi sepeda +
Kutip scrup
a. Produksi latek kering x tarif kelas penderes

35

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

b. Ditambah produksi deres minggu x Rp.1000/kg


c. Ditambah premi cuci mangkok,kutip kompo,anjang-anjang
Premi speda,premi kutip scrub (Rp.500/hari) dan premi
stimulasi
Cth : 1000 kg karet basah yang dikirim dari lapangan,
diterima oleh pabrik menjadi 280 kk (DRC 28 % )
Premi penderes adalah sbb:
Kelas A : 280 kg kk x Rp.600 = 168.000
Kelas B : 280 kg kk x Rp. 450 =126.000
Kelas C :280 Kg kk x Rp.300 = 84.000
2. Perhitungan Gaji :
a.

Untuk Golongan I II
Gaji = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Premi/Lembur

b. Untuk Golongan III IV


Gaji = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap

c. Tunjangan Tetap terdiri dari :


a. Tunjangan Jabatanmeliputi General Manajer, Kepala Bagian, Manajer,
Kepala Bidang, Kepala Urusan, Asisten Kepala Tanaman/Pengolahan,
Kepala Tata Usaha dan Keuangan.
b. Tunjangan Strukturalhanya diberikan untuk manajer.
3. Perhitungan Lembur
Pelaksanaan lembur berdasarkan Surat Perintah Lembur yang telah disetujui
manajer.
Perhitungan uang lembur /jam adalah sebagai berikut :

36

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Gaji Pokok x 4 : 3 x 25 %
Ketentuan Perhitungan Uang Lembur :
a. Hari biasa
1. Untuk jam kerja lembur pertama harus di bayarkan upah lembur
sebesar 1,5 x upah sejam
2. Untuk setiap jam kerja lembur harus dibayarkan upah sebesar 2x
upah sejam
b. Hari Istirahat
1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam kerja pertama dibayar
2x sejam upah
2. Setelah 7jam kerja pertama,di bayar uang lembur 3 x upah sejam
c. 1 Januari,17 Agustus,dan Hari Besar Keagamaan
1. Untuk 7 jam kerja pertama,dibayar uang lembur sebesar 3x
uang lembur 1 jam
2. Setelah 7 jam kerja pertama,dibayar uang lembur 4x uang
lembur 1jam
4. Kerja lembur
1. Ada perintah tertulis dari atasan langsung karyawan yang
bersangkutan
2. Waktu kerja lembur hanya dilaksanakan 3 jam kerja dalam 1 hari
14 jam kerja dalam 1 minggu
3. Yang berhak memperoleh uamg lembur karyawan menduduki
starta I,II,III golongan (IA s/d II D)

37

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Perhitungan uang lembur adalah sebagai berikut :


Gaji Pokok + Tunjangan + Beras Pekerja harga BKS-PPS
173

5. Tunjangan Cuti
a. Cuti Tahunan
Karyawan yang telah bekerja secra terus-menerus selama 1 tahun
berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja, dan mendapat tunjangan
cuti sebagai berikut:
Gaji Pokok + Tunjangan Tetap x 125 %
b. Cuti Panjang
Karyawan yang bekerja secara terus-menerus selama 6 tahun berhak
atas cuti panjang selama 30 hari kalender. Besarnya tunjangan cuti
panjang adalah 1 bulan gaji dan mandapat tunjangan cuti sebagai
berikut :
Gaji Pokok + Tunjangan Tetap x 175 %
c. Cuti Diluar Tanggungan Perusahaan
Karyawan yang telah memiliki masa kerja minimal lima tahun
secara terus-menerus karena sesuatu kepentingan pribadi
Lamanya cuti diluar tanggungan perusahaan minimal satu tahun
dan maksimal tiga tahun, dan diberikan hanya sekali
Selama mennjalani cuti tersebut, perusahan tidak memberikan
gaji pokok, tunjangan, Santunan sosial, jaminan sosial, bonus,

38

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

penerimaan-penerimaan lain yang sah tidak berikan lagi oleh


perusahaan
Karyawan yang telah selesai menjalani cuti diwajibkan melapor
secara tertulis paling lambat sebulan.
d. Izin Meninggalkan Pekerjaan dengan Menerima Gaji

Perkawinan karyawan sendiri tiga hari kerja

Perkawinan

anak

karyawan,

istri

melahirkan/keguguran,

khitanan anak, meninggalnya keluarga, mengalami musibah


bencana alam dua hari kerja

Wisuda karyawan sendiri satu hari kerja

Cuti haid yaitu hari pertama dan kedua haid

Cuti melahirkan selam 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah
melahirkan

6. Bonus, Tunjangan Hari Raya, Pensiun, Santunan Hari Tua


a. Bonus dibiayakan dalam RKAP tahun berjalan yang besarnya
ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
b. Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) diberikan kepada seluruh
karyawan yang pelaksanaannya ditentukan oleh Direksi.
c. Karyawan

di

ikutsertakan

dalam

program

pensiun

yang

diselenggarakan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).


d. Perhitungan Santunan Hari Tua (SHT) adalah:
-

Karyawan golongan IA IID: 1 bulan gaji pokok (tiap tahun


sampai 20 tahun masa kerja) dan 1,5 bulan gaji pokok (tiap tahun
diatas 10 tahun masa kerja).

Karyawan golongan IIIA IVD: 2 bulan gaji pokok (tiap tahun


sampai 20 tahun kerja) dan 3 bulan gaji pokok (tiap tahun diatas
20 tahun masa kerja).

39

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Pembayaran gaji dilengkapi dengan daftar gaji atau rekapitulasi gaji,


daftar lembur, dan surat kuasa bermaterai cukup (apabila berhalangan
menerima gaji)
7. Santunan dan Bantuan Sosial
a. Sewa Rumah, meliputi :

50 % dari gaji pokok untuk karyawan kantor direksi

35 % dari gaji pokok untuk karyawan kebun/unit

b. Air

15 % dari sewa rumah untuk semua karyawan

c. Transport

30% dari gaji pokok khusus karyawan kantor direksi

d. Listrik

25 % dari sewa rumah untuk semua karyawan

Santunan sosial diberikan kepada seluruh karyawan sesuai masa kerjagolongan


(MKG)
8. Administrasi Upah
Sistem pembayaran upah karyawan tetap dan karyawan lepas/borongan
dilaksanakan sesuai prosedur pengeluaran kas.Untuk pembayaran kepada
karyawan borongan dilengkapi SPK (Surat Perintah Kerja).

4.1.5 BAGIAN AKTIVA

1. Inventarisasi Aktiva

40

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Inventarisasi seluruh aktiva dilakukan oleh masing-masing unit kerja dengan cara
menghitung dan memeriksa terhadap kondisi suatu aktiva dan dikoordinasi KTU.
Dasar Inventarisasi aset tetap adalah daftar aset tetap tahun berjalan.Jika dalam
inventarisasi ditermukan ada aset yang sudah kurang bermanfaat atau rusak agar
dibuat berita Acara Pengunduran dan disampaikan ke bagian teknis terkait dan bagian
akuntansi.
Inventaris besar adalah yang terdaftar di aset tetap > 5 juta seperti bangunan,
jembatan dll Inventaris kecil adalah aset yang nilainya < 5 juta misalnya kalkulator
.Pengawasan aktiva tetap dapat dilakukan dengan pemantauan dan pengendalian
inventaris besar dan kecil

Berikut beberapa ketentuan Inventarisasi Aktiva tetap :


a. Pelaksanaan inventarisasi aktiva dilakukan sekali tiap akhir semester
dengan memeriksa jumlah dan kondisi fisik aktiva.
b. Hasil pelaksanaan dimasukkan dalam Daftar Pemeriksaan Inventaris
Besar/Kecil dan dikirim ke bagian akuntansi.
c. Aktiva yang telah berakhir masa penyusutannya nilai bukunya adalah Rp
1,00 per unit dan tetap dicatat dalam daftar aktiva.
d. Aktiva yang sudah tidak produktif ditempatkan tersendiri dan dibuat
daftar rekapitulasi aktiva non produktif penggolongan.
e.

Pengafkiran dan penghapusan aktiva non produktif yang telah mendapat


persetujuan dikeluarkan dari pembukuan.

2. Penyusutan Aktiva
Penyusutan aktiva tetap dihitung berdasarkan Metode Garis Lurus. Berikut ini
adalah cara perhitungannya :
Penyusutan aktiva = % penyusutan setahun x Harga perolehan
12 bulan

41

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

3. Nilai Buku dan Nilai Residu/Sisa Aktiva


Nilai Buku = Harga perolehan Penyusutan

Nilai Risidu =

4. Penyusutan Daftar Aktiva

HargaPenyusutan
MasaManfaat

Nilai perolehan (Investasi tahun berjalan) + Nilai perolehan mutasi Nilai perolehan

mutasi keluaran x Tarif penyusutan : 1 Tahun berjalan x bulan berjalan ( yang


sedang dikerjakan)

Bentuk-bentuk Aktiva Tetap pada PTP Nusantara III kebun Sei Putih adalah
sebagai berikut: Perumahan karyawan dan pimpinan sejumlah 328 Unit, (terdiri dari
Tipe G1 dan G2 yang keseluruhanya ada 594 pintu). Rumah terdiri dari dua kategori
yaitu: Permanen (sepenuhnya batu) Semi Permanen (setengah papan)
Aktiva non produktif disebabkan oleh tidak layak pakainya aktiva tetap tersebut
dan umur ekonomisnya telah habis.Jika terjadi kebakaran rumah berubah dari aktiva
tetap menjadi aktiva non produksifunit aset tetap yang masih layak pakai akan diakui
sebesar Rp 1/unit seperti rumah semi permanen dll.
Pada Aktiva tetap terdapat LM sebagai berikut:
1. LM 19.2 merupakan rekapitulasi investasi aktiva tetap yang akan dievaluasi
setiap bulannya.
2. LM 19.3 adalah daftar aktiva tetap dalam penyelesaian dan aktiva lain-lain.
3. LM 19.4 merupakan daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap.

42

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

4. LM 19.5 merupakan daftar mutasi aktiva tetap berpindah dari kebun A ke


kebun B
5. LM 19.6 merupakan daftar persediaan bibit investasi bulan berjalan ,
contohnya persemaian kayu okulasi (Entrys)
6. LM 19.02 merupakan lampiran 10.04 uraian investasi
Nilai aset tetap tiap tahunnya mengalami kenaikan dikarenakan faktor adanya
penambahan investasi seperti TBM, Pembibitan, dan Aset tetap non produktif
AU 62.08 merupakan berita acara penarikan /pengunduran aset tetap beserta
lampiran.Aktiva tetap lain-lain yang diakui sebagai beban/pemeliharaan misalnya
Hak Guna Usaha (HGU),Sertifikat dll

Contoh jurnal penarikan/pengunduran aset tetap :


(D) Aset tetap non produktif 100
(K) Aset tetap

100

(D) Akumulasi Penyusutan Aset tetap

90

(K) Akumulasi penyusutan aset tetap non produktif

90

Contoh Jurnal Penyusutan dipercepat sesuai dengan PSAK 16


(D) 925.00.00 Beban aset non produktif

(D) 298.00.00 biaya penyusutan

(K) 029.00.00 Akumulasi penyusutan non produktif

9
43

Implementasi Siklus Akuntansi

(K) 298.00.19 Pemindahbukuan

Praktik Kerja Lapangan ll

5. Mutasi ke kebun lain


Aset tetap yang akan dimutasi
Surat pengajuan dan AU.62.05
Kandir menerbitkan PMAT (AU 62.04)

Menandatangani formulir daftar penyerahan/pemindahan


aset tetap
(AUtetap
62.06.01)
Instruksi Pemindahan
Aset
(IPAT) (AU 62.06.

Keterangan :
a. Aset tetap yang akan dimutasikan dari dan ke kantor direksi, distrik,
kebun/unit sebelumnya telah dibicarakan dengan kepala bagian terkait.
b. Atas dasar point A,kantor direksi,distrik, kebun/unit yang membutuhkan
permutasian aset tetap membuat surat pengajuan kepada bagian terkait di
Kantor direksi, dengan melampirkan daftar aset tetap yang akan dipindahkan
(AU.62.05)
c. Bagian terkait di kantor direksi kemudian mengusulkan kepada direksi dengan
menerbitkan permintaan mutasi aset tetap (PMAT) (AU 62.04) dengan
melampirkan daftar aset tetap yang akan dipindahkan (AU 62.05) untuk
mendapat persetujuan

44

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

d. Permintaan mutasi aset tetap (PMAT) yang telah mendapat persetujuan dari
direksi oleh bagian terkait dikirim ke bagian akuntansi untuk penerbitan
instruksi pemindahan aset tetap (IPAT) (AU 62.06.00)
e. Untuk melengkapi pelaksanaan serah terima pemutasian aset tetap tersebut,
kantor direksi , distrik, kebun/unit yang memutasikan atau yang menerima
mutasi aset tetap menandatangani formulir daftar penyerahan/pemindahan aset
tetap (AU 62.06.01).

6. Reklasifikasi Aset tetap

Kebun membuat
Memeriksa
Berita dan
Acara
menilai
Promosi
Ditandatangani
langsung
TBM kefisik
TM
oleh
diBerita
lapangan
Distrik
acara
Manajer
oleh
promosi
kabid
dan TBM
Manajer
dikirim
kebun
ke bagian tana

membukukan jurnal
Bagian
keakuntansi
PB 71 danmembuat
memposting
SKPTS
ke diteruskan
AU-91 maupun
ke Direksi
AU 60untuk disetujui
Bagian akuntansi
Bagian akuntansi
membandingkan
menerimanilai
berita
perolehannya
acara promosi
dengan
TBM PB-71
setelah di tand

45

Implementasi Siklus Akuntansi

4.1.5

Praktik Kerja Lapangan ll

Rekening Koran Antara Kantor Direksi Dengan Kebun


1. Pada saat Rekening Koran 1 yang jatuh setiap tanggal 25 26
Kantor Direksi mengirimkan Rekening Koran 1 ke PPK
mengcroscek antara nota pabrik dengan nota kebun.
2. Kantor Direksi mengirrimkan Rekening Koran 2 sebagaik
konfirmasi atas nota nota dan biaya yang di bebankan kebun
seinduk untuk operasioanal perusahaan yang isinya berisikan
penyesuaian atas pengiriman dan penerimaan not yang di gunakan
kebun.
3. Rekening Koran 3 untuk mengkonfirmasi atas nota nota dan
biaya biaya dari kebun seinduk, yang biayanya berupa biaya
pengolahan, pembebanan biaya alat berat dan bahan bakar.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari semua penelitian yang dilakukan dalam penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapang II ini maka dapat disimpulkan
bahwa:

46

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

1. Pada Implementasi Siklus Akuntansi kebun sei putih dan pengetahuan teori
mengenai siklus akuntansi yang telah di pelajari di perkuliahan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan. Contohnya Buku besar di kebun
biasanya disebut sebagai buku rekening.
2. Pada tahap penyusunan Laporan keuangan di kebun sei putih lebih mudah
dibandingkan dengan teori akuntansi. Hal ini dikarenakan pengaruh
teknologi dan Informasi seperti penginputan data jurnal secara online.
3. Siklus akuntansi di kebun saling berkaitan khususnya terlihat pada tutup
buku atau laporan bulanan kebun. Seluruh bukti transaksi yang telah di input
ke dalam program komputer secara online menjadi jurnal yang kemudian
secara otomatis menampilkan buku rekening dan neraca percobaan kebun.
Dari neraca tiap bagian maka akan terbentuk LM(Laporan Manajemen)
sebagai laporan bulanan unit kebun ke Kantor Direksi dan bentuk
pertanggungjawaban atas biaya-biaya yang dialokasikan dalam satu bulan
tersebut
4. Administrasi Tata Usaha menjadi pusat prngumpulan biaya-biaya dari semua
bagian kebun misalnya bagian afdeling, tanaman, teknik, gudang , dan
Personalia Kebun.

B. SARAN

1. Terkait dengan implementasi siklus Akuntansi pengontrolan biaya dapat


ditingkatkan dengan berpedoman pada Rencana Kerja Operasional agar
mendukung Harga Pokok Produksi (HPP) turun sehingga akan menghasilkan
laba yang tinggi
2. Dalam penetapan standar dan anggaran biaya agar selalu memperhatikan dan
mengawasi

adanya penurunan dan penaikan biaya dimana dapat

mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan.

47

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

3. Penekanan biaya produksi perlu dilakukan untuk menekan harga pokok


produksi sehingga diharapkan sasaran perusahaan dapat tercapai dan target
yang diinginkan sesuaikan dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman pelaksanaan penutupan buku tahun 2013 , SE Nomor : 3.05/SE/03/2013


Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2014-2015 , PTP. Nusantara III (Persero)
dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN)
Wawancara dengan seluruh karyawan PTP . Nusantara III (Persero) Kebun Sei
Putih , Sumatera Utara.
48

Implementasi Siklus Akuntansi

Praktik Kerja Lapangan ll

Wawancara ; Narasumber:
1. Krani I tata Usaha

: Bapak Surianto DJ

2. Krani Kas/bank

: Bapak Lokot Pane

3. Krani Anggaran

: Bapak Eryanto

4. Krani Upah

: Bapak Misyanto

5. Krani Aktiva

: Bapak Heri Pristiwanto

6. Krani Pembukuan

: Bapak Mujiono dan Bapak Joni

7. Krani Laporan Manajemen

: Bapak Hari Prayudha

8. Krani Finansil

: Bapak Saat Saragih

9. Krani Personalia Kebun

: Ibu Thoyyibah

10. Krani Tanaman

: Bapak Sutrisno

11. Krani Afdeling I

: Bapak Usman

12. Krani I Teknik

: Bapak Asran

13. Krani Gudang

: Bapak Sitompul dan Bapak M. Nasib

49

Anda mungkin juga menyukai