(UAS) Hukum Acara Pidana
(UAS) Hukum Acara Pidana
Putusan yang Dapat Dikasasi (Pasal 244 KUHAP) 6. Pemohon Wajib Mengajukan Memori Kasasi
1. Terhadap Semua Putusan PN dalam Tingkat Pertama dan Terakhir ● Wajib untuk mengajukan memori kasasi → risalah kasasi
→ putusan dengan acara pemeriksaan cepat ● Tanpa memori kasasi maka gugur haknya untuk mengajukan
2. Terhadap Semua Putusan PT yang Diambilnya pada Tingkat ● Dilakukan karena → ditentukan limitatif
Banding → putusan tingkat terakhir - Kasasi tidak bersifat memeriksa ulang perkara secara
3. Putusan Bebas → sekarang dapat diminta kasasi keseluruhan → judex juris
- Pemeriksaan terbatas dan didasarkan pada (Pasal 253 ayat 1)
Tata Cara Permohonan Kasasi a. Terdapat kesalahan penerapan peraturan hukum/diterapkan
1. Permohonan Diajukan kepada Panitera tidak sebagaimana mestinya
● Pasal 245 ayat (1) → disampaikan pemohon kepada panitera yang b. Cara mengadili tidak dilakukan menurut ketentuan UU
memutus perkaranya dalam tingkat pertama, dalam waktu 14 hari c. Pengadilan melampaui batas wewenang
sesudah putusan pengadilan yang dimintakan kasasi itu
diberitahukan kepada terdakwa 7. Tenggang Waktu Menyerahkan Memori Kasasi
● Mau diajukan secara langsung/tidak langsung tetap ttd akta kasasi ● 14 Hari setelah permohonan kasasi diajukan
- Permohonan kasasi hanya bisa diajukan 14 hari setelah
2. Yang Berhak Mengajukan Permohonan Kasasi (Pasal 244) putusan PT
© Budiman Prawiroatmojo - Safiya Aliza
- Permohonan kasasi yang dimaksud paling lama diajukan 14
hari setelah permohonan kasasi diajukan Alasan Kasasi
1. Alasan Kasasi yang Dibenarkan Menurut UU (Pasal 253 ayat 1)
8. Tanda Terima Penyerahan Memori → pertanggungjawaban panitera ● Terdapat kesalahan penerapan peraturan hukum/diterapkan tidak
atas penerimaan dan sebagai bukti pemohon tentang kebenaran sebagaimana mestinya
penyerahan memori kasasi ● Cara mengadili tidak dilakukan menurut ketentuan UU
● Pengadilan melampaui batas wewenang
9. Kewajiban Panitera Memberi Bantuan
● Pasal 248 ayat (2) → kewajiban panitera memberi bantuan untuk 2. Alasan Kasasi yang Tidak Dibenarkan UU
membuat memori kasasi ● Keberatan kasasi putusan PT menguatkan putusan PN → untuk
● Bersifat imperatif → panitera harus tanya ke pemohon alasan apa diajukan kalau PT menyetujui pertimbangan PN
mengajukan kasasi ● Keberatan atas penilaian pembuktian
● Alasan kasasi yang bersifat pengulangan fakta
10. Kontra Memori Kasasi ● Alasan tidak menyangkut persoalan perkara
● Pasal 248 ayat (6) → memberi hak kepada pihak lain untuk ● Berat ringannya hukuman atau besar kecilnya jumlah denda
mengajukan “kontra memori kasasi” ● Keberatan kasasi atas pengembalian barang bukti
● Tata cara ● Keberatan kasasi mengenai novum (ditemukan hal baru)
- Tembusan memori kasasi pemohon disampaikan kepada pihak
lain Tata Cara Pemeriksaan Kasasi
- Pihak yang menerima berhak mengajukan kontra memori 1. Pemeriksaan dilakukan dengan sekurang-kurangnya 3 orang hakim
kasasi (Pasal 253 ayat 2 KUHAP)
- Tenggang waktu kontra memori → paling lambat 14 hari setelah ● Kasasi sederhana → cukup diputus oleh majelis kecil → 3 orang
memori kasasi diterima panitera hakim
● Jika diperiksa hakim tunggal tidak sah
11. Tambahan Memori dan Kontra Memori 2. Pemeriksaan berdasar berkas perkara
● Pasal 249 KUHAP → untuk menambah hal yang dianggap perlu 3. Pemeriksaan tambahan
● Diserahkan kepada panitera PN ● Pemeriksaan tambahan didasarkan atas putusan sela
● Tenggang waktu 14 hari dari tanggal pengajuan permohonan kasasi ● MA sendiri dapat melakukan pemeriksaan tambahan
● Tambahan memori hanya bersifat ad informandum 4. Tenggang waktu pemeriksaan perkara yang terdakwanya berada
dalam tahanan
Pencabutan Permohonan Kasasi (Pasal 247 KUHAP) ● Dalam tahanan → 14 hari dari tanggal penetapan pemerintah
● Dapat dilakukan sebelum perkara diputus MA penahanan dikeluarkan
● Sekali dicabut tidak dapat diajukan lagi ● Tidak ditahan → tidak ditentukan tenggang waktu pemeriksaan
● Kalau dicabut setelah perkara mulai diperiksa → membayar biaya
perkara UPAYA HUKUM LUAR BIASA
© Budiman Prawiroatmojo - Safiya Aliza
● Perbedaan dengan upaya hukum biasa ● Upaya hukum kasasi demi kepentingan hukum tidak melenyapkan
- Diajukan terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap upaya peninjauan kembali → Putusan MA dapat di PK
- Hanya dapat diajukan dalam keadaan tertentu → tidak semua
putusan, harus terdapat keadaan tertentu sebagai syarat 5. Tata cara
- Diajukan kepada MA dan diperiksa serta diputus MA ● Permohonan diajukan secara tertulis oleh jaksa agung → tidak
● Persamaan dengan upaya hukum biasa boleh secara lisan → Pasal 260 ayat (1) KUHAP
- Mengoreksi dan meluruskan kesalahan ● Permohonan disampaikan melalui panitera PN
- Pelurusan dimaksudkan demi tegaknya hukum dan kebenaran ● Permohonan disertai risalah yang memuat alasan permintaan →
serta keadilan bersifat imperatif, jika tidak maka gugur karena tidak memenuhi
syarat formal (Pasal 248 ayat 1 KUHAP)
KASASI DEMI KEPENTINGAN HUKUM ● Salinan risalah disampaikan panitera kepada pihak yang
1. Diajukan terhadap semua putusan yang telah memperoleh berkepentingan ( Pasal 260 ayat (2)) → memberi hak kepada pihak
kekuatan hukum tetap lain untuk mengajukan kontra risalah
● Terhadap semua putusan, kecuali putusan MA → dapat diajukan ● Ketua pengadilan negeri segara meneruskan permintaan kepada
● Syaratnya → putusan tsb sudah berkekuatan hukum tetap dan MA
hanya terbatas pada putusan PN atau PT
● Kalau terhadap putusan MA → peninjauan kembali 6. Tenggang waktu mengajukan
● Pasal 259 - Pasal 262 KUHAP → pengaturan mengenai
2. Yang berhak mengajukan kasasi demi kepentingan hukum pemeriksaan Kasasi demi kepentingan hukum
● Pasal 259 ayat (1) KUHAP → Jaksa Agung karena jabatannya ● Dalam pasal-pasal tsb tidak ada penjelasan mengenai batas waktu
● Terpidana, ahli waris, dan penasihat hukum tidak berwenang → tidak dibatasi
mengajukan
PENINJAUAN KEMBALI
3. Putusan kasasi demi kepentingan hukum tidak boleh merugikan 1. Putusan Pengadilan yang Dapat Dimintakan Peninjauan Kembali
pihak yang berkepentingan (Pasal 263 ayat 1)
● Pasal 259 ayat (2) KUHAP → tidak boleh merugikan pihak yang ● Dapat diajukan terhadap semua putusan pengadilan yang telah
berkepentingan memperoleh kekuatan hukum tetap → tidak boleh melangkahi
● Pihak berkepentingan bisa saja pihak ketiga dan negara upaya hukum banding dan kasasi
● Misal putusan PN bebas (tidak diajukan banding dan kasasi shg ● Dapat diajukan terhadap semua putusan pengadilan → PN, PT, MA
berkekuatan hukum tetap) tapi ada kesalahan seharusnya dipidana ● Kecuali terhadap putusan bebas dan lepas dari segala tuntutan
→ gak bisa karena merugikan hukum
4. Permohonan hanya dapat diajukan satu kali 2. Yang Dapat Mengajukan Peninjauan Kembali
● Hanya sekali saja → Pasal 259 ayat (1) KUHAP ● Pasal 263 ayat 1 KUHAP → terpidana dan ahli warisnya
EKSEKUSI PUTUSAN
1. Pidana mati
2. Pidana penjara → tindak pidana kejahatan
3. Pidana kurungan → tindak pidana pelanggaran, minimum satu hari
dan maksimum satu tahun empat bulan
4. Pidana denda → premium remedium (bentuk pidana yang
diutamakan)