Pedoman Layanan Pascarehabilitasi
Pedoman Layanan Pascarehabilitasi
D E P U T I B I D A N G R E H A B I L I TA S I
B A D A N N A R KO T I K A N A S I O N A L R I
PEDOMAN LAYANAN
PASCAREHABILITASI
TIM PENYUSUN
D. Tim Penyusun
1. Dr. dr. Diah Setia Utami, Sp.KJ, MARS 9. dr. Yosie Eka Putri
E. Kontributor
iv
DAFTAR ISI
v
4.1 Indikator Keberhasilan ....................................................................................................... 37
4.1.1. Evaluasi Perkembangan Klien .................................................................................. 37
4.1.2. Pengukuran Kepuasan Penerima Layanan Rehabilitasi ...................................... 41
4.1.3. Pengukuran Indeks Kapabilitas Rehabilitasi (IKR) ................................................ 43
4.2 Pengendalian ...................................................................................................................... 44
4.2.1. Supervisi........................................................................................................................... 45
4.2.2. Monitoring ........................................................................................................................ 45
4.2.3. Evaluasi ............................................................................................................................ 46
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 48
LAMPIRAN ............................................................................................................... 50
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gambar 1. Angka Prevalensi 2019 - 2021
2
mempunyai tugas melaksanakan peningkatan kemampuan layanan
pascarehabilitasi dan pendampingan bagi mantan penyalah guna dan/atau
pecandu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif
tembakau dan alkohol.
Sesuai dengan tugas fungsi Deputi Bidang Rehabilitasi serta arah
kebijakan BNN dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis
bidang rehabilitasi yaitu peningkatan kualitas hidup penyalah guna, pecandu
dan/atau korban penyalahgunaan narkotika perlu dilakukan berbagai upaya.
Upaya peningkatan kualitas hidup dimaksud adalah serangkaian program
rehabilitasi berkelanjutan yang didalamnya terdiri dari layanan
intervensi/rehabilitasi dan layanan pascarehabilitasi/bina lanjut. Terkait hal
tersebut Direktorat pascarehabilitasi diharapkan mampu menjawab upaya
peningkatan kualitas hidup sehingga perlu disusun pedoman layanan
pascarehabilitasi/bina lanjut agar pelaksanaan layanan bina lanjut dapat
berjalan dan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
1.3 Sasaran
3
1.5 Dasar Hukum
4
1.6 Pengertian umum dan Terminologi
5
9. Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara
terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan Narkotika.
10. Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara
terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas Pecandu Narkotika
dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.
11. Bina lanjut yang selanjutnya disebut sebagai Pascarehabilitasi adalah
kegiatan pelayanan yang merupakan tahapan pembinaan lanjutan yang
diberikan kepada Pecandu Narkotika, Penyalah Guna Narkotika, dan
Korban Penyalahgunaan Narkotika, setelah menjalani intervensi atau
rehabilitasi medis dan/atau rehabilitasi sosial, yang merupakan bagian
yang integral dalam rangkaian rehabilitasi.
12. Klien Rehabilitasi Narkotika yang selanjutnya disebut Klien adalah
penerima manfaat layanan rehabilitasi pada balai besar, balai, loka
rehabilitasi serta klinik atau intervensi layanan rehabilitasi lainnya.
13. Penilaian Pascarehabilitasi adalah kegiatan untuk melakukan identifikasi
kebutuhan klien berdasarkan kondisi klien sebelum menerima layanan
pascarehabilitasi.
14. Pengukuran kualitas hidup adalah penilaian perubahan perilaku klien
dengan menggunakan instrumen WHOQoL (World Health Organization
Quality of Life)-BREF yang mengukur 4 domain kehidupan yaitu fisik,
psikologis, lingkungan dan hubungan sosial.
15. Pengukuran kesiapan motivasi adalah penilaian klien terkait motivasi klien
dalam menjalankan perawatan. Pengukuran kesiapan motivasi klien
menggunakan instrument URICA (University of Rhode Island Change
Assesessment Scale).
16. Pemeriksaan urin adalah suatu pemeriksaan laboratorium sebagai
penyaring untuk mengetahui atau mendeteksi adanya metabolit obat
seperti zat narkotika dalam tubuh klien menggunakan alat rapid tes urin.
17. Kapital Pemulihan : total sumber daya yang dimiliki oleh seseorang untuk
menemukan dan mempertahankan pemulihannya.
18. Pemantauan : kegiatan mengobservasi dengan cermat baik secara
langsung maupun tidak langsung yang dilakukan oleh petugas rehabilitasi
dan/atau Agen Pemulihan untuk memberikan dukungan pemulihan
kepada klien agar dapat mempertahankan kepulihannya.
6
19. Pendampingan Pemulihan : suatu proses relasi sosial antara petugas
rehabilitasi dan klien dengan melakukan indentifikasi kebutuhan bina
lanjut, pemecahan masalah dan memperoleh akses fasilitas sesuai
kebutuhan dalam rangka proses penyatuan kembali di lingkungan
masyarakat.
20. Lingkungan yang mendukung : lingkungan (keluarga, teman dan
masyarakat) yang menciptakan ketahanan diri dari kekambuhan.
21. Pengembangan Jejaring : Pelaksanaan pemetaan kemampuan sumber
daya manusia dan sarana prasarana yang dapat mendukung
pengembangan produktifitas klien.
22. Pengembangan Produktifitas : Proses mengenali dan mengembangkan
potensi diri klien untuk mempertahankan kepulihan dan meningkatkan
kualitas hidup
23. Terminasi : Tahapan akhir dari seluruh proses atau kegiatan rehabilitasi
yang telah dilakukan oleh petugas rehabilitasi kepada klien
7
BAB II
LAYANAN PASCAREHABILITASI
8
pascarehabilitasi berupa pemantauan dan pendampingan pemulihan dengan hasil
akhir berupa peningkatan kualitas hidup klien.
2.1 Pascarehabilitasi
9
a. Lingkungan yang mendukung:
Lingkungan (keluarga, teman dan masyarakat) yang menciptakan
ketahanan diri dari kekambuhan.
Contoh kegiatan: pertemuan kelompok pemulihan (PKP), pertemuan
dukungan keluarga (PDK).
b. Pengembangan Jejaring:
Pelaksanaan pemetaan kemampuan sumber daya manusia dan sarana
prasarana yang dapat mendukung pengembangan produktivitas klien.
Contoh kegiatan : manajemen kasus, kunjungan rumah
c. Pengembangan Produktivitas:
Proses mengenali dan mengembangkan potensi diri klien untuk
mempertahankan kepulihan dan meningkatkan kualitas hidup.
Contoh kegiatan: edukasi penguatan diri, pelibatan kegiatan positif di
masyarakat.
10
Tabel 1. Matriks Kegiatan Layanan Pascarehabilitasi
Pendampingan Pemulihan
Lingkungan Pengembangan
Pengembangan Jejaring
Komponen mendukung Produktifitas
Pemantauan Pertemuan Pertemuan Terminasi
Kegiatan Edukasi Pelibatan
Kelompok Dukungan Kunjungan Manajemen
Pengembangan kegiatan
Pemulihan Keluarga Rumah Kasus
Diri Masyarakat
(PKP) (PDK)
Materi 4 aspek fisik, Ketahanan Peran 4 aspek fisik, Rujukan Keterampilan Ikut serta Apabila klien
psikis, sosial pemulihan keluarga psikis, sosial kasus mengelola dalam telah mengikuti
dan lingkungan dalam dan lingkungan waktu kegiatan rangkaian dari
pemulihan (instrumen positif di kegiatan
kunjungan masyarakat pascarehabilita
rumah) si yang telah
Bentuk Tatap muka Tatap Tatap muka Tatap muka individual Tatap muka Tatap muka direncanakan
individual muka kelompok individual kelompok kelompok dan telah
Kegiatan
kelompok menenuhi
Frekuensi 2x 1-3x sesuai 1-3x sesuai 2x 1-3x sesuai 1-3x sesuai 1-3x sesuai evaluasi hasil
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan perkembangan
Pelaksana Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas tahap akhir
rehabilitasi/ rehabilitasi rehabilitasi rehabilitasi rehabilitasi rehabilitasi rehabilitasi/
Agen Agen
Pemulihan Pemulihan
Output Klien Klien Keluarga Klien klien klien Klien terlibat
memahami 4 mampu memahami memahami 4 memperoleh memahami dan dalam
aspek (fisik, memprakte fungsi dan aspek fisik, rujukan mengenali kegiatan
psikis, sosial kan perannya psikis, sosial, sesuai pengelolaan masyarakat
dan lingkungan) bagaimana dalam dan lingkungan kebutuhan waktu dibuktikan
terkait dirinya caranya pemulihan terkait dirinya. dengan
dan untuk klien dokumentasi
memperoleh mempertah kegiatan
layanan sesuai ankan
kebutuhan pemulihan
11
Pendampingan Pemulihan
Lingkungan Pengembangan
Pengembangan Jejaring
Komponen mendukung Produktifitas
Pemantauan Pertemuan Pertemuan Terminasi
Kegiatan Edukasi Pelibatan
Kelompok Dukungan Kunjungan Manajemen
Pengembangan kegiatan
Pemulihan Keluarga Rumah Kasus
Diri Masyarakat
(PKP) (PDK)
Catatan *Kegiatan yang tersedia merupakan kegiatan pilihan sesuai kondisi atau kebutuhan klien kecuali kunjungan rumah minimal 2x
12
2.3 Alur Layanan, Kriteria dan Pelaksana Pascarehabilitasi
13
Gambar 3. Alur Layanan Pascarehabilitasi
14
Klien yang mendapatkan intervensi berbasis masyarakat (IBM) dapat
melanjutkan layanan pascarehabilitasi (Bina Lanjut) ketika sudah memasuki minggu
ke-8 (delapan) untuk selanjutnya mengikuti rangkaian kegiatan sebagai berikut :
1) Penilaian pascarehabilitasi oleh petugas rehabilitasi
2) Pemantauan yang dilaksanakan oleh Agen Pemulihan berkolaborasi dengan
petugas rehabilitasi
3) Petugas rehabilitasi melakukan pendampingan pemulihan sesuai dengan hasil
dari penilaian pasca seperti lingkungan yang mendukung, pengembangan
jejaring dan pengembangan produktifitas. Kegiatan pascarehabilitasi yang
diberikan dipilih sesuai dengan kebutuhan klien dan kesepakatan dengan klien
4) Petugas rehabilitasi melakukan evaluasi hasil perkembangan tahap akhir
berupa tes urin, penilaian URICA dan WHOQoL-BREF
5) Terminasi layanan
Klien yang mendapatkan layanan rehabilitasi baik rawat jalan / rawat inap pada
klinik BNN/BNNP/BNNK; UPT Rehabilitasi BNN; LRIP/LRKM atau fasilitas
rehabilitasi lainnya dapat melanjutkan layanan pascarehabilitasi melalui penerimaan
awal. Di penerimaan awal klien diharapkan melampirkan resume layanan rehabilitasi
dan hasil pengukuran evaluasi tahap 1 berupa penilaian WHOQoL-BREF dan
URICA. Apabila belum dilaksanakan atau tidak melampirkan hasil evaluasi tahap
awal, maka dapat dilaksanakan penilaian WHOQoL-BREF, URICA dan tes urin pada
kesempatan kunjungan pertama sebagai evaluasi tahap awal.
Setelah dilakukan penerimaan awal atau registrasi yang meliputi pemberian
informasi layanan, penilaian pascarehabilitasi dan persetujuan layanan, petugas
rehabilitasi menyusun rencana kegiatan-kegiatan pascarehabilitasi yang akan
diberikan berupa pemantauan dan pendampingan pemulihan sesuai dengan hasil
penilaian pascarehabilitasi.
Layanan pascarehabilitasi terdiri dari kegiatan pemantauan dan pendampingan
pemulihan berupa lingkungan yang mendukung, pengembangan jejaring dan
pengembangan produktivitas dengan durasi 4 - 8 minggu atau sesuai dengan
kebutuhan klien. Sebelum dilakukan terminasi, terlebih dahulu dilakukan pengukuran
evaluasi tahap akhir berupa tes urin, URICA dan WHOQoL-BREF.
15
BAB III
PELAKSANAAN LAYANAN PASCAREHABILITASI
17
No Pertanyaan Ya Tidak Catatan
11 Saya memiliki teman yang baik dan
mendukung kepulihan saya
12 Saya ingin mengikuti pertemuan
kelompok pemulihan
13 Saya merasa aman di lingkungan
tempat tinggal saya
14 Saya tinggal di rumah yang nyaman
dan sehat
15 Saya dapat berkomunikasi baik
dengan keluarga
16 Keluarga mendukung perubahan
positif dari perilaku saya
Catatan : isilah kolom dengan tanda (X) pada pilihan jawaban yang sesuai
*Yang ditindaklanjuti adalah hasil dari jawaban “Tidak”
b. Instrumen minat bakat. Instrumen yang Intrumen ini telah tervalidasi ini
digunakan untuk mengenali potensi diri berdasarkan teori Gardner tentang
kecerdasan majemuk yang meliputi penilaian 8 (delapan) kemampuan
seseorang yaitu musikal, logika matematika, visual-spasial, kinestetik,
intrapersonal, interpersonal, naturalistik, verbal-linguistik yang terwakili
dengan 40 pertanyaan.
18
No Pertanyaan Ya Tidak Catatan
gambar seperti gedung atau rumah.
19
No Pertanyaan Ya Tidak Catatan
Saya senang merekam peristiwa yang
21.
terjadi di sekitar saya.
20
No Pertanyaan Ya Tidak Catatan
tubuh saya aktif bergerak.
Catatan : isilah kolom dengan tanda (X) pada pilihan jawaban yang sesuai
*minat dan bakat yang sesuai adalah hasil jawaban “Ya”dari klien
21
Tabel 4. Matriks Rekomendasi Kegiatan Pendampingan Pemulihan
Catatan : (x) adalah rekomendasi kegiatan yang dapat diberikan kepada klien berdasarkan
hasil dari penilaian kapital pemulihan.
3.2.1 Pemantauan
a. Pengertian
Pemantauan adalah kegiatan mengobservasi dengan cermat baik
secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan oleh Petugas
rehabilitasi dan/atau Agen Pemulihan untuk memberikan dukungan
pemulihan kepada klien agar dapat mempertahankan kepulihannya.
22
b. Tujuan
1) Mendapatkan atau melengkapi informasi terkait dengan kegiatan klien
sehari-hari dan status kepulihan klien serta identifikasi kebutuhan klien
untuk dapat menentukan rencana intervensi kepada klien, melalui
kegiatan pendampingan pemulihan.
2) Lebih mengenal lingkungan klien sehari-hari, melakukan konfirmasi
data klien, meningkatkan keterlibatan keluarga dan melakukan
pengamatan terhadap klien.
c. Panduan Pelaksanaan
Pemantauan dilaksanakan untuk mencari dan menggali data lengkap
yang setidaknya mencakup 4 aspek, yang terdiri dari kondisi kesehatan
fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Pemantauan dilaksanakan sebagai
berikut:
1) Di IBM
• Pelaksana: agen pemulihan.
• Frekuensi: 2 kali.
• Bentuk kegiatan: secara langsung atau tidak langsung.
• Prosedur pelaksanaan:
- Pemantauan dilaksanakan dengan menggunakan formulir
pemantauan.
- Pemantauan dilaksanakan melalui kunjungan diri agen pemulihan
ke rumah klien atau tempat lain sesuai kesepakatan.
- Agen pemulihan menggali informasi klien terkait kondisi klien dan
status kepulihan klien baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.
- Pemantauan secara tidak langsung dilakukan dengan menggali
informasi terkait klien melalui pihak ke-3, seperti keluarga, warga
sekitar, teman/kerabat klien dan orang-orang yang berpengaruh
terhadap hidup klien.
- Pemantauan juga dilakukan untuk mengetahui perkembangan
klien, hambatan yang dihadapi klien dalam menjaga kepulihannya
serta dukungan yang yang dibutuhkan berdasarkan 4 aspek yang
dinilai.
23
- Hasil pemantauan didokumentasikan dalam buku pemulihan.
2) Di Klinik BNN/BNNP/BNNK atau LRKM/LRIP lainnya
• Pelaksana: petugas rehabilitasi.
• Frekuensi: sesuai kebutuhan.
• Bentuk kegiatan: disarankan menggunakan media komunikasi, bila
diperlukan dapat melalui kunjungan langsung
• Prosedur pelaksanaan:
- Pemantauan dilaksanakan dengan menggunakan formulir
pemantauan.
- Petugas rehabilitasi menggali informasi klien terkait kondisi klien
dan status kepulihan klien melalui media komunikasi, seperti
telepon maupun melalui media komunikasi lainnya.
- Pemantauan juga dilakukan untuk mengetahui perkembangan
klien, hambatan yang dihadapi klien dalam menjaga kepulihannya
serta dukungan yang yang dibutuhkan berdasarkan 4 aspek yang
dinilai.
- Hasil pemantauan didokumentasikan dalam rekam rehabilitasi.
b. Tujuan
Mempertahankan pemulihan untuk meningkatkan kualitas hidup
melalui lingkungan yang mendukung, pengembangan jejaring dan
pengembangan produktivitas.
c. Panduan Pelaksanaan
1) Pendampingan pemulihan dilakukan oleh petugas rehabilitasi.
2) Pendampingan pemulihan dilakukan berdasarkan penilaian
pascarehabilitasi, minimal 4 kali atau sesuai dengan kebutuhan klien.
24
Terkait dengan panduan pelaksanaan, kegiatan yang disebutkan minimal
4 kali dapat terdiri dari kunjungan rumah dan pertemuan kelompok (Pertemuan
Kelompok Pemulihan dan Pertemuan Dukungan Keluarga). Namun demikian
tidak menutup kemungkinan diperlukan kegiatan tambahan lain, apabila
ditemukan kondisi-kondisi yang perlu menjadi perhatian dan sesuai dengan
kebutuhan klien (mengacu pada Tabel.1).
Bentuk kegiatan dalam Pendampingan Pemulihan terdiri dari:
25
**Apabila peserta tidak homogen maka fasilitator perlu memastikan
komunikasi berjalan dua arah dan tidak memberikan pengaruh
negatif kepada peserta lain.
• Materi yang digunakan : ketahanan pemulihan
• Bentuk kegiatan dan tahapan :
Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka dan kelompok untuk
berbagi pengalaman dan perasaan serta melihat
kelebihan/kekurangan yang dimiliki peserta PKP.
Beberapa tahapan yang perlu dilakukan pada pelaksanaan
PKP adalah sebagai berikut:
- Sosialisasi pertemuan PKP di wilayah setempat
- Mendapatkan izin untuk melaksanakan PKP
- Menyiapkan ruangan pertemuan
- Petugas rehabilitasi sebagai pemimpin pertemuan
- pembukaan/ucapan selamat datang
- Perkenalan diri
- Menentukan topik bahasan
- Menentukan aturan dalam pertemuan dan jenis pertemuan
(terbuka atau tertutup). Catatan: Terbuka itu untuk siapa saja
(klien, orang terdekat klien, teman)sedangkan tertutup itu hanya
untuk para klien saja
- Memberikan waktu untuk berbagi masing-masing anggota
selama 3-5 menit agar yang lain mendapatkan kesempatan
juga untuk berbagi/ bercerita mengenai pengalaman perjalanan
pemulihan mereka
- Menjaga kerahasiaan/ konfidensial
- Wawancara Motivasi : ditujukan apabila klien pada
pemulihannya mengalami keragu-raguan, terutama ketika yang
bersangkutan mulai meninggalkan perilaku yang positif.
• Frekuensi: 1-3 kali sesuai kebutuhan
• Pelaksana: petugas rehabilitasi
• Output : klien mampu mempraktekkan bagaimana caranya untuk
mempertahankan pemulihan
26
b. Pertemuan Dukungan Keluarga (PDK)
Keluarga berperan penting dalam poses pemulihan klien
terutama dalam mendukung terciptanya suasana yang harmonis.
Secara ideal fungsi keluarga memberikan kepedulian, dorongan,
semangat nasehat dari salah satu anggota keluarga kepada klien.
Peran keluarga untuk mempertahankan kepulihan diantaranya
adalah:
27
- Memberikan waktu untuk berbagi masing-masing keluarga
selama 3-5 menit agar yang lain mendapatkan kesempatan
juga untuk berbagi/ bercerita mengenai pengalaman
mendukung pemulihan mereka.
• Frekuensi: 1-3 kali sesuai kebutuhan klien.
2. Pengembangan jejaring
28
• Tujuan dari pertemuan manajemen kasus ini adalah mengenali
dan meningkatkan potensi klien dalam mendukung proses
pemulihan bagi klien.
• Materi yang digunakan : rujukan kasus
• Bentuk kegiatan dan tahapan :
Kegiatan ini dilakukan secara individual dengan harapan klien
akan mendapatkan rujukan yang sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa tahapan dalam pelaksanaan manajemen kasus:
- mengulas hasil penilaian pascarehabilitasi untuk
mengidentifikasi kebutuhan
- menetapkan prioritas kebutuhan
- menentukan layanan rujukan yang dibutuhkan klien
- mempersiapkan klien untuk dirujuk
- menindaklanjuti rujukan
• Frekuensi: 1-3 kali sesuai kebutuhan klien.
• Pelaksana: petugas rehabilitasi
• Output : rujukan sesuai dengan kebutuhan klien
b. Kunjungan Rumah
29
• Materi yang digunakan : 4 aspek fisik, psikis, sosial dan
lingkungan dengan menggunakan instrumen kunjungan rumah
• Bentuk kegiatan dan tahapan :
3. Pengembangan produktivitas
30
kegiatan yang diberikan adalah membantu klien untuk pengembangan
dirinya dan melibatkan klien dalam aktivitas positif di masyarakat..
Kegiatan pengembangan produktivitas berupa edukasi pengembangan diri
dan pelibatan kegiatan positif di masyarakat.
a. Edukasi Pengembanan Diri
31
- kolom tidak penting dan mendesak: hal‐hal yang
memerlukan perhatian dengan segera tapi sebenarnya
adalah bukan hal yang penting untuk dilakukan. Contoh:
telepon, pesan singkat, tugas rumah yang mendadak,
seorang teman yang mengajak nongkrong tanpa tujuan jelas
- kolom tidak penting dan tidak mendesak: Kegiatan atau
tugas yang tidak bermakna atau bermanfaat. Bukan sesuatu
yang mendesak dan tidak membantu seseorang mencapai
tujuan serta harapannya. Contoh: menghabiskan banyak
waktu di sosial media (Tiktok, Instagram, youtube),
menonton TV berlebihan.
c) Membuat jadwal:
Klien berlatih menyusun jadwal kegiatan untuk dua hari
kedepan dengan menyesuaikan dengan hal‐hal yang telah
dipelajari dari bagian‐bagian sebelumnya.
Frekuensi : 1 – 3 kali sesuai kebutuhan
Pelaksana : petugas rehabilitasi
Output : klien memahami dan mengenali pengelolaan waktu
32
a) Merencanakan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan bagi
klien dapat terlibat di dalamnya, seperti kampanye HANI, bakti
sosial, kerja bakti, kegiatan keagamaan, kegiatan budaya dan
lain-lain.
b) Mendampingi klien untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
positif tersebut, dengan memberikan bantuan berupa
pemikiran, tenaga dan keterlibatan lainnya.
c) Melakukan evaluasi atas keterlibatan klien dalam kegiatan
positif di masyarakat.
Frekuensi : 1 – 3 kali sesuai kebutuhan
Pelaksana : petugas rehabilitasi atau agen pemulihan
Output : Klien terlibat dalam kegiatan masyarakat dibuktikan
dengan dokumentasi kegiatan
3.2.3 Terminasi
Terminasi adalah tahapan akhir dari rangkaian layanan
pascarehabilitasi. Terminasi dilakukan apabila klien telah selesai
mendapatkan layanan pascarehabilitasi mulai dari penilaian
pascarehabilitasi, pemantauan dan pendampingan pemulihan sesuai
dengan kebutuhan dan kesepakatan klien. Indikator pelaksanaan terminasi
adalah sebagai berikut :
1) Telah selesai mengikuti rangkaian layanan pascarehabilitasi dan
evaluasi perkembangan klien tahap akhir berupa tes urin, WHOQoL
BREF dan URICA
33
a. Bimbingan teknis layanan dan tata kelola
b. Asistensi layanan pascarehabilitasi
c. Peningkatan keterampilan dalam membangun jejaring dan kemitraan
Adapun penjelasan terkait dengan kegiatan peningkatan kapasitas
petugas rehabilitasi pada layanan pascarehabilitasi adalah sebagai berikut :
a. Bimbingan Teknis
Bimbingan Teknis dapat dilakukan secara bersamaan maupun
berjenjang. tingkat pusat dapat memberikan bimbingan teknis secara
langsung kepada BNNP dan BNNK/Kab dan bila dilakukan secara
berjenjang BNNP akan meneruskan hasil bimtek dengan pusat kepada
BNNK/Kab yang selanjutnya dapat diteruskan kepada masing-masing
lokasi layanan pascarehabilitasi. Bimbingan teknis bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan petugas dalam mengingat dan memahami akan
program pascarehabilitasi dimana petugas di BNNP, BNNK/Kab
memperoleh pengetahuan yang sesuai dengan program yang telah
dirancang oleh Direktorat pascarehabilitasi Deputi Bidang Rehabilitasi BNN.
b. Asistensi
Asistensi Layanan pascarehabilitasi bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengaplikasikan program layanan pascarehabilitasi
baik yang akan dilakukan ataupun sedang dilakukan oleh petugas
pascarehabilitasi. Asistensi ini dilakukan melalui proses konsultasi baik
secara tatap muka atau virtual. Dengan adanya Asistensi Petugas
Pascarehabilitasi di BNNP, BNNK/Kab mampu memecahkan permasalahan
pada situasi baru dengan menerapkan pengetahuan fakta, teknik dan
pedoman yang diperoleh.
c. Peningkatan Keterampilan
Peningkatan keterampilan dalam membangun jejaring dan kemitraan
dilakukan melalui konsultasi baik secara langsung atau virtual. Hasil
konsultatisi diharapkan dapat menambah wacana para petugas untuk
mengambil sikap dalam membangun jejaring dengan para pemangku
kepentingan terkait.
Peningkatan kapasitas petugas rehabilitasi merupakan satu upaya
untuk meningkatkan mutu layanan pascarehabilitasi di setiap wilayah, oleh
karena itu peningkatan kapasitas ini perlu dijadikan suatu kegiatan yang
34
berkesinambungan agar kemampuan para petugas dalam memberikan
layanan dapat memenuhi kebutuhan klien
35
(LSM) dan Organisasi Masyarakat (ORMAS) termasuk yayasan di bidang
kesehatan, rehabilitasi, keterampilan hidup.
Untuk mengembangkan kemitraan di wilayah perlu untuk mengenali,
mengidentifikasi dan menghimpun potensi sumber daya dalam suatu strategi
kolaborasi antar pemangku kepentingan yang bisa bersumber dengan
mempertimbangkan potensi kerjasama yang telah dibina oleh BNN baik
ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten /kota, tindak lanjut Nota
kesepahaman dan Perjanjian Kerja yang dapat dilihat dalam lampiran.
(lampiran kemitraan 3.3.2)
Kegiatan kemitraan dapat berupa berbagi pengalaman dalam
pendampingan klien, peningkatan kemampuan, penggalangan dana, serta
akses informasi. Kemitraan yang terbentuk dapat bersifat sementara atau
menjadi sesuatu yang berlangsung jangka-panjang dan komprehensif. Jejaring
kemitraan dapat dilakukan secara formal maupun informal, namun akan lebih
baik apabila disertai dengan perjanjian kerjasama. Hal ini penting agar mudah
dilakukan pengawasan dan evaluasi.
Dalam menjalankan kemitraan perlu juga memahami bahwa terdapat
3 (tiga) tahap perkembangan terdiri dari :
1) Menjalin hubungan dan membangun kepercayaan berupa negosiasi dan
identifikasi masalah
2) Membicarakan pengaturan arah berupa tujuan dan harapan yang ingin
dicapai
3) Mengembangkan struktur dan operasional pelaksanan.
36
BAB IV
INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN
37
a. Waktu Pelaksanaan
Peningkatan kualitas hidup diukur berdasarkan hasil evaluasi penilaian
perubahan perilaku dengan menggunakan instrumen WHOQoL (World
Health Organization Quality of Life) - BREF yang mengukur 4 domain
kehidupan yaitu fisik, psikologis, lingkungan dan hubungan sosial.
Pengisian WHOQoL-BREF dimaksudkan untuk melihat ada atau
tidaknya peningkatan kualitas hidup dari setiap klien. Pengukuran
kualitas hidup menggunakan instrumen WHOQoL-BREF yang diisi
langsung oleh klien didampingi oleh petugas rehabilitasi yang telah
mengikuti pelatihan. Setelah itu dilakukan penilaian kualitas hidup pada
masing-masing domain. Durasi pengukuran kualitas hidup dilakukan
dalam waktu ± 30 menit. Waktu pelaksanaan pengukuran WHOQoL-
BREF pada saat awal klien menerima layanan rehabilitasi dan pada
akhir penerimaan layanan pascarehabilitasi
38
4. Domain Lingkungan = (Q8 + Q9 + Q12 + Q13 + Q14 + Q23 + Q24
+ Q25).
Hasil diprosentasikan dengan cara pemberian skor dan
diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
• 76 – 100 % = kualitas hidup baik;
• 56 – 75 % = kualitas hidup cukup;
• < 56 % = kualitas hidup kurang;
• Apabila dari 20% data tidak lengkap, maka asessmen dibatalkan.
Data yang didapat kemudian dikonversi ke transformasi masing
masing domain dengan skor 0-100 yang telah dikeluarkan oleh
WHO.
c. Pelaporan
Pelaporan merupakan hasil evaluasi untuk mengukur keberhasilan dan
efektifitas layanan rehabilitasi berupa peningkatan skor kualitas hidup
klien yang didokumentasikan dan diinput ke dalam sistem informasi
rehabilitasi narkotika (SIRENA).
a. Waktu Pelaksanaan
Pengisian instrumen URICA dilakukan oleh klien dengan didampingi
oleh petugas rehabilitasi. Tes URICA pada klien dilaksanakan pada
awal layanan rehabilitasi dan akhir layanan pascarehabilitasi dengan
durasi waktu ± 30 menit.
39
4. Klien mengisi sendiri form URICA;
5. Mengumpulkan form tes URICA yang telah diisi oleh klien;
6. Dilakukan skoring terhadap jawaban klien;
7. Menentukan rencana perawatan terhadap klien.
c. Pelaporan
Pelaporan merupakan hasil evaluasi perubahan motivasi klien selama
mengikuti layanan yang didokumentasikan dan diinput ke dalam sistem
informasi rehabilitasi narkotika (SIRENA).
3. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan urin merupakan suatu pemeriksaan laboratorium
sebagai penyaring untuk mengetahui kondisi pada sistem kemih. Tujuan
dilakukannya pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya metabolit
obat seperti zat narkotika dalam tubuh klien. Pemeriksaan urin dilakukan
oleh petugas rehabilitasi.
a. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pemeriksaan urin adalah pada saat awal klien
menerima layanan rehabilitasi dan pada saat akhir layanan
pascarehabilitasi dengan durasi waktu ± 10 menit.
40
2. Mengisi formulir kesediaan pemeriksaan urin dan pernyataan urin
tersebut benar milik yang bersangkutan;
3. Pada alat tes urin ditulis tanggal pemeriksaan dan nama klien;
4. Pada pot urin ditulis nama klien;
5. Pengambilan urin dilakukan di toilet yang telah disiapkan
sebelumnya oleh petugas;
6. Hasil pemeiksaan urin tersebut dibacakan, dicatat dan disimpan
sebagai bukti pemeriksaan urin.
c. Pelaporan
Pelaporan merupakan hasil pemeriksaan urin berupa hasil positif atau
negatif yang didokumentasikan dan diinput ke dalam sistem informasi
rehabilitasi narkotika (SIRENA).
a. Waktu pelaksanaan
Pengukuran survei kepuasan masyarakat dilaksanakan pada semua
klien setelah mendapat layanan rehabilitasi rawat jalan atau rawat inap di
UPT Rehabilitasi/Klinik/LKS BNNP/K/Kab. Jangka waktu survei dilakukan
secara periodik dan berkesinambungan per semester. Beberapa kriteria
klien yang termasuk dalam pengukuran survei kepuasan masyarakat, yaitu:
41
2. Jumlah kunjungan ke layanan rawat jalan, minimal tiga kali
termasuk hari saat survei dilakukan.
3. Dalam keadaan sehat dan mampu menandatangani Informed
Consent.
4. Tidak mempunyai hubungan dengan staf UPT
Rehabilitasi/Klinik/LKS BNNP/K/Kab yang dapat menimbulkan
konflik kepentingan.
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data akan dilakukan secara online melalui aplikasi.
2. Pengelolaan Data
Data yang terkumpul dari seluruh wilayah di Indonesia akan tersimpan
di di Pusat Penelitian Data dan Informasi (Puslitdatin) BNN.
3. Pengolahan Data
Analisa data akan dilakukan secara nasional dan wilayah. BNN akan
melakukan seluruh analisa data khususnya dalam level nasional. BNNP
dan BNNK akan melakukan analisa data di tingkat wilayah.
c. Pelaporan
Hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat akan dilaporkan
kepada Kemenpan Reformasi Birokrasi dalam waktu sekurang-kurangnya 1
tahun sekali dan wajib dipublikasikan minimal di ruang layanan atau melalui
media cetak, media pemberitaan online, website unit, atau media jejaring
42
sosial. Pelaporan IKM pada penerima layanan rehabilitasi ini akan
diintegrasikan kedalam sistem informasi rehabilitasi narkotika (SIRENA).
a. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pengukuran IKR dilakukan setiap setahun sekali.
c. Pelaporan
Hasil pengukuran IKR akan dapat dilihat secara parsial oleh seluruh
lembaga penyelenggara layanan rehabilitasi yang diperuntukkan agar dapat
menyusun prioritas program kerja dan peningkatan kerjanya di tahun –
43
tahun mendatang. Pelaporan IKR pada layanan rehabilitasi ini akan
diintegrasikan ke dalam SIRENA, sehingga dapat diinformasikan ke seluruh
lembaga rehabilitasi di BNNP/K dan UPT Rehabilitasi milik BNN.
4.2 Pengendalian
44
1. Terencana, bahwa pelaksanaan kegiatan dilakukan berdasarkan
perencanaan yang baik dan terjadwal.
2. Objektif, bahwa pengendalian harus sesuai kondisi yang ada di lapangan.
3. Dapat dipertanggungjawabkan, bahwa pelaksanaan pengendalian
dilakukan sesuai dengan prosedur dan metode yang tepat sehingga
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4. Berkesinambungan, dilakukan secara bertahap, terus menerus dan
berkelanjutan.
5. Transparan, bahwa kegiatan pelaksanaannya dilakukan secara terbuka
dan hasilnya dapat diakses oleh berbagai pihak.
6. Efektif dan efisien dalam penggunaan dana, waktu dan tenaga
4.2.1. Supervisi
Supervisi adalah aktivitas atau kegiatan pembinaan yang dilakukan secara
berjenjang dari tingkat pusat ke wilayah (BNNP) maupun tingkat wilayah (BNNP
ke BNNK), yang berkaitan dengan manajemen layanan rehabilitasi yang
diselenggarakan dan pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh petugas dalam
program rehabilitasi. Pada situasi tertentu, supervisi dapat dilakukan melalui
virtual atau daring. Supervisi dalam kegiatan layanan pascarehabilitasi
dilakukan dengan tujuan agar program bina lanjut dapat berjalan sesuai dengan
rencana dan memenuhi kaidah serta sesuai pedoman, meliputi :
1. Rencana program : kebutuhan sumber daya yang diperlukan dalam
pelaksanaan program pascarehabilitasi termasuk anggaran, sarana
prasarana dan SDM
2. Proses : pelaksanaan layanan pascarehabilitasi yang sesuai dengan
pedoman
3. Evaluasi : pencapaian indikator keberhasilan yaitu kualitas hidup dan
kepuasan penerima layanan
4. Hasil dan laporan kegiatan : pengisian dokumen sesuai dengan pedoman
yang dilakukan secara periodik atau berkala.
4.2.2. Monitoring
Monitoring merupakan rangkaian kegiatan pengamatan secara terus
menerus tentang penyelenggaraan layanan pascarehabilitasi terhadap klien
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan, hambatan yang
45
dihadapi serta dukungan yang diperoleh agar dapat melakukan tindakan
koreksi untuk penyempurnaan kebijakan selanjutnya. Pelaksanaan monitoring
dilakukan 6 bulan setelah penerapan kebijakan.
Langkah-langkah kegiatan monitoring, yaitu :
1. Mempersiapkan pelaksanaan monitoring : pelaksana, metode, responden
dan instrumen
2. Pelaksanaan monitoring : mengukur efektifitas layanan
3. Pelaporan dan tindak lanjut hasil monitoring
Metode monitoring :
1. Metode dokumentasi : dari berbagai laporan kegiatan seperti laporan
semesteran atau tahunan
2. Metode survei : untuk menjaring data dari stakeholder terutama kelompok
sasaran
3. Metode observasi lapangan : mengamati data empiris di lapangan dan
bertujuan untuk lebih menyakinkan dalam membuat penilaian tentang
proses dari kebijakan
4. Metode wawancara : pedoman wawancara yang menyiapkan berbagai
aspek implementasi kebijakan
5. Metode campuran : misalnya campuran metode dokumentasi dan survei
atau metode survei dan observasi atau menggunakan ketiga atau
keempat metode di atas
6. Metode FGD : melakukan pertemuan dan diskusi dengan para
stakeholder yang bervariasi untuk memperoleh data yang valid perlu
dilakukan kroscek data dan informasi dari berbagai sumber
4.2.3. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan.
Evaluasi baru dapat dilakukan apabila kebijakan sudah cukup waktu, dalam hal
ini ditetapkan 6 bulan sejak program dilaksanakan. Dengan evaluasi dapat
meningkatkan kualitas kerja dan memastikan bahwa penyelenggaraan layanan
pascarehabilitasi telah sesuai dengan perencanaan. Dari evaluasi diperolehnya
berbagai informasi tentang perkembangan yang telah dicapai sesuai pedoman
layanan pascarehabilitasi.
Tujuan evaluasi :
46
1. Menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan : melalui evaluasi didapatkan
derajat keberhasilan penerapan suatu kebijakan
2. Mengukur tingkat efisiensi : mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan
dan manfaat dari suatu kebijakan
3. Mengukur dampak suatu kebijakan : ditujukan untuk mengetahui dampak
positif maupun negatif
4. Mengetahui apabila ada suatu penyimpangan yang terjadi :
membandingkan antara tujuan dan sasaran dengan pencapaian target
5. Sebagai masukan atau input suatu kebijakan : memberikan masukan bagi
proses kebijakan ke depan agar diperoleh kebijakan yang lebih baik
Metode evaluasi yang dilakukan dengan Comparative before after, yaitu
pengukuran kondisi dilakukan sebelum dan sesudah program, ada kelompok
control (kelompok yang tidak diberikan layanan pascarehabilitasi, seperti
keluarga, lingkungan, tokoh masyarakat, dll) dan informasi yang diperoleh dari
efek program terhadap kelompok sasaran dan kelompok kontrol.
47
BAB V
PENUTUP
48
DAFTAR PUSTAKA
49
LAMPIRAN
50
Lampiran 1
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
MINAT BAKAT
Isilah kolom pertanyaan di bawah ini dengan tanda (X) pada pilihan yang sesuai dengan jawaban
Anda.
8. Saya kurang suka jika bekerja hanya dengan duduk dan diam.
17. Saya senang bekerja dengan hal-hal yang terkait dengan angka-
angka.
Isilah kolom pertanyaan di bawah ini dengan tanda (X) pada pilihan yang sesuai dengan jawaban
Anda.
33. Saya lebih suka menonton film atau membaca buku daripada
berkumpul bersama teman-teman.
34. Saya menyukai pekerjaan yang terkait dengan desain-desain atau
gambar.
35. Saya merasa nyaman bekerja jika tubuh saya aktif bergerak.
Isilah kolom pertanyaan di bawah ini dengan tanda (X) pada pilihan yang sesuai dengan jawaban
Anda.
39. Saya suka menulis diari untuk mencatat kejadian penting dalam
hidup saya.
40. Saya berminat pada masalah sosial dan lingkungan.
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
TAHAP I
Tanggal pemeriksaan : ……….
Petugas Rehabilitasi : ……….
Domain Fisik
Domain Psikologi
WHO-QoL
Domain Sosial
Domain
Lingkungan
URICA
Test Urin
TAHAP II
Tanggal pemeriksaan : ……….
Petugas Rehabilitasi : ……….
Domain Fisik
Domain Psikologi
WHO-QoL
Domain Sosial
Domain
Lingkungan
URICA
Test Urin
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
I. IDENTITAS KLIEN
Nama Lengkap :……………………………………………………………………
No. KTP Identitas :……………………………………………………………………
Tempat Tanggal Lahir : …………………………………………………………………..
Jenis Kelamin :…………………………………………………………………..
III. CATATAN:
………,……………………
Klien Pemeriksa
(……………………) (………………………)
A. IDENTITAS DIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
No Identitas (KTP/SIM/NIP/NIK) : ……………………………………………………
Nama : ……………………………………………………
Jenis Kelamin : ……………………………………………………
Tempat, Tanggal Lahir/Umur : ……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
……………………………………………………
No Telepon/Hp : ……………………………………………………
Pekerjaan : ……………………………………………………
Keperluan : ……………………………………………………
Dengan ini menyatakan bersedia untuk diambil urin guna keperluan pemeriksaan
terhadap zat pikoaktif (Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya) dan bersedia
memberikan keterangan yang diperlukan oleh petugas dengan jujur sesuai formulir
ini.
Yang Menyatakan,
(……………………….)
FORMULIR WHOQoL-BREF
Sangat Sangat
Tidak Biasa-biasa
Tidak Memuaskan Memuaskan
Memuaskan saja
Memuaskan
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal berikut ini
dalam empat minggu terakhir.
Dalam Dalam
Tidak Sama Sangat Jumlah
Sedikit Jumlah
Sekali Sering Berlebihan
Sedang
3. Seberapa jauh rasa sakit fisik
Anda mencegah Anda dalam 5 4 3 2 1
beraktivitas sesuai kebutuhan
Anda?
4. Seberapa sering Anda
membutuhkan terapi medis untuk 5 4 3 2 1
dapat berfungsi dalam kehidupan
sehari-hari Anda?
5. Seberapa jauh Anda menikmati 1 2 3 4 5
hidup Anda?
6. Seberapa jauh Anda merasa
1 2 3 4 5
hidup anda berarti?
FORMULIR WHOQoL-BREF
Dalam Dalam
Tidak Sama Sangat Jumlah
Sedikit Jumlah
Sekali Sering Berlebihan
Sedang
7. Seberapa jauh Anda mampu 1 2 3 4 5
berkonsentrasi?
8. Secara umum, seberapa aman
1 2 3 4 5
Anda rasakan dalam kehidupan
Anda sehari-hari?
9. Seberapa sehat lingkungan di mana
1 2 3 4 5
Anda tinggal (berkaitan dengan
sarana dan prasarana)
Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal berikut ini dalam 4
minggu terakhir?
Sangat Sangat
Tidak Biasa-biasa
Tidak Memuaskan Memuaskan
Memuaskan saja
Memuaskan
FORMULIR WHOQoL-BREF
Sangat Sangat
Tidak Biasa-biasa
Tidak Memuaskan Memuaskan
Memuaskan saja
Memuaskan
menampilkan aktivitas kehidupan
Anda sehari-hari?
18. Seberapa puaskah Anda dengan 1 2 3 4 5
kemampuan Anda untuk bekerja?
19. Seberapa puaskah Anda terhadap 1 2 3 4 5
diri Anda?
20. Seberapa puaskah Anda dengan 1 2 3 4 5
hubungan personal / sosial Anda?
21. Seberapa puaskah Anda dengan 1 2 3 4 5
kehidupan seksual Anda?
22. Seberapa puaskah Anda dengan 1 2 3 4 5
dukungan yang Anda peroleh dari
teman Anda?
23. Seberapa puaskah Anda dengan 1 2 3 4 5
kondisi tempat Anda tinggal saat
ini?
24. Seberapa puaskah Anda dengan 1 2 3 4 5
akses Anda pada layanan
kesehatan?
25. Seberapa puaskah Anda dengan 1 2 3 4 5
transportasi yang harus Anda
jalani?
Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau mengalami hal-hal
berikut dalam empat minggu terakhir.
FORMULIR WHOQoL-BREF
Klien Pewawancara
(……………………) (……………………….)
Transformed scores*
Equations for computing domain scores Raw
score 4-20 0-100
Domain 1 (Q3) + (Q4) + Q10 + Q15 + Q16 + Q17 + Q18
a. = b: c:
+ + + + + +
Domain 2 Q5 + Q6 + Q7 + Q11 + Q19 + (Q26)
a. = b: c:
+ + + + +
Domain 3 Q20 + Q21 + Q22
a. = b: c:
+ +
Domain 4 Q8 + Q9 + Q12 + Q13 + Q14 + Q23 + Q24 + Q25
a. = b: c:
+ + + + + + +
FORMULIR WHOQoL-BREF
Transformed scores
7 4 0 6 4 0 3 4 0 8 4 0
8 5 6 7 5 6 4 5 6 9 5 6
9 5 6 8 5 6 5 7 19 10 5 6
10 6 13 9 6 13 6 8 25 11 6 13
11 6 13 10 7 19 7 9 31 12 6 13
12 7 19 11 7 19 8 11 44 13 7 19
13 7 19 12 8 25 9 12 50 14 7 19
14 8 25 13 9 31 10 13 56 15 8 25
15 9 31 14 9 31 11 15 69 16 8 25
16 9 31 15 10 38 12 16 75 17 9 31
17 10 38 16 11 44 13 17 81 18 9 31
18 10 38 17 11 44 14 19 94 19 10 38
19 11 44 18 12 50 15 20 100 20 10 38
20 11 44 19 13 56 21 11 44
21 12 50 20 13 56 22 11 44
22 13 56 21 14 63 23 12 50
23 13 56 22 15 69 24 12 50
24 14 63 23 15 69 25 13 56
25 14 63 24 16 75 26 13 56
26 15 69 25 17 81 27 14 63
27 15 69 26 17 81 28 14 63
28 16 75 27 18 88 29 15 69
29 17 81 28 19 94 30 15 69
30 17 81 29 19 94 31 16 75
31 18 88 30 20 100 32 16 75
32 18 88 33 17 81
33 19 94 34 17 81
34 19 94 35 18 88
35 20 100 36 18 88
37 19 94
38 19 94
39 20 100
40 20 100
FORMULIR URICA
Kuesioner ini terdiri atas atas 32 pernyataan, dimana masing-masing pernyataan memiliki
lima kemungkinan respons. Lingkari nomor respons yang paling sesuai dengan masalah
penyalahgunaan zat yang sedang Saudara hadapi. Pertanyaan di bawah ini mengacu pada
perasaan Saudara saat ini, bukan masa lalu atau masa yang akan datang.
Sangat Sangat
No. Pernyataan Tidak
Tidak Ragu-Ragu Setuju Setuju
Setuju
Setuju
1. Sejauh yang Saya ketahui, Saya
1 2 3 4 5
tidak mempunyai masalah
penyalahgunaan zat yang
memerlukan perubahan
2. Saya pikir Saya mungkin siap
1 2 3 4 5
untuk memperbaiki diri Saya
3. Saya sedang melakukan
1 2 3 4 5
sesuatu terkait masalah
penyalahgunaan zat yang telah
lama mengganggu Saya
4. Mungkin akan bermakna untuk
1 2 3 4 5
memperbaiki masalah
penyalahgunaan zat Saya
5. Saya tidak punya masalah
1 2 3 4 5
penyalahgunaan zat.
Tidak seharusnya Saya berada
di tempat rehab ini
6. Saya khawatir Saya akan
1 2 3 4 5
kembali pakai zat setelah Saya
berubah.
Jadi Saya di tempat rehab ini
untuk mencari pertolongan
7. Akhirnya Saya saat ini
1 2 3 4 5
melakukan sesuatu terkait
masalah penyalahgunaan zat
Saya
8. Sudah lama Saya berpikir
1 2 3 4 5
bahwa Saya mungkin
menginginkan perubahan atas
diri Saya
FORMULIR URICA
Sangat Sangat
No. Pernyataan Tidak
Tidak Ragu-Ragu Setuju Setuju
Setuju
Setuju
9. Saya telah berhasil mengatasi
1 2 3 4 5
masalah penyalahgunaan zat
Saya tetapi Saya tidak yakin
Saya bisa mempertahankan
upaya itu sendirian
10. Ada saatnya masalah
1 2 3 4 5
penyalahgunaan zat Saya sulit,
tetapi saat ini Saya sedang
mencoba mengatasinya
FORMULIR URICA
Sangat Sangat
No. Pernyataan Tidak
Tidak Ragu-Ragu Setuju Setuju
Setuju
Setuju
penyalahgunaan zat Saya
FORMULIR URICA
Sangat Sangat
No. Pernyataan Tidak
Tidak Ragu-Ragu Setuju Setuju
Setuju
Setuju
kesalahan Saya daripada
mencoba mengubahnya
32. Setelah semua yang telah Saya 1 2 3 4 5
lakukan untuk berubah dari
masalah penyalahgunaan zat
Saya, seringkali masalah
tersebut kembali dan
menghantui diri Saya
• Prekontemplasi : < 8
• Kontemplasi : 8 – 11
• Aksi : 11 – 14
• Pemeliharaan : > 14
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
FORMULIR PEMANTAUAN
Nama Klien :
Alamat :
Tanggal Kunjungan :
Kunjungan/Pemantauan ke : 1 2 3 4 (lingkari yang sesuai)
FORMULIR PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
No Kondisi Catatan
4 Klien merasa cukup menikmati waktu luang atau Ya [..] Tidak [..]
rekreasi
5 Klien merasa nyaman berada di rumah dan Ya [..] Tidak [..]
lingkungannya
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
Saran
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
Pembawa Materi :
………………………………………………………………………………
Materi Edukasi :
………………………………………………………………………………
Tempat :
………………………………………………………………………………
Tanggal Kegiatan :
………………………………………………………………………………
Jam Mulai : …………………………… Jam Selesai :…………………………..
…………., …………..
Pemateri,
( ………………….……… )
Foto Kegiatan :
Notulensi Kegiatan
Kegiatan kali ini di awali dengan berdoa bersama, kemudian membuat ringkasan singkat terkait sesi
sebelumnya dengan harapan akan mempermudah menghubungkan informasi yang didapat
sebelumnya dengan sesi yang akan dibawakan.
Sesi kali ini berfokus pada pengembangan keterampilan dengan topik ……………………………..
materi ini diberikan sebagai lanjutan dari pembahasan sebelumnya mengenai
……………………………….
Tujuan dari sesi hari ini adalah agar partisipan memiliki serta mampu melatih keterampilan dasar
……………………………………………………..
Salah satu metode latihan yang fasilitator gunakan dalam sesi kali ini adalah dengan membuat
sebuah permainan sederhana, yaitu ………………………………………..
Peserta terlihat antusias dan senang dengan metode pembelajaran seperti ini dan merasa lebih
mudah menyerap informasi menggunakan metode belajar yang digabungkan dengan permainan
sederhana ini.
Kegiatan ini diakhiri dengan memberikan kesempatan partisipan merangkum informasi yang sudah
diberikan oleh fasilitator.
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
*Terpenuhinya *Kesesuaian peruntukan *Sarpras tersedia dan *Kesesuaian metode *Kesesuaian dengan *Peningkatan kualitas *Ketersediaan laporan
kompetensi dan anggaran; penyerapan; memadai dengan pedoman rencana layanan hidup; peningkatan secara rinci
jumlah SDM pencatatan&pelaporan motivasi; urin negatif
…………………, ………………..
Supervisor,
(…………………………..)
DIREKTORAT PASCAREHABILITASI BNN
Lampiran 12
2.
3.
4.
5.
6. Dst
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
Tujuan
Pencatatan dan pelaporan pascarehabilitasi bertujuan
a. sebagai sumber data dan informasi terkait kondisi dan perkembangan klien sehingga dapat
menjadi dasar komunikasi antara petugas dengan klien
b. sebagai dasar dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap layanan yang telah
diberikan
c. sebagai bukti yang nyata dan sah dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan
d. sebagai sumber data untuk kepentingan penelitian atau riset.
e. sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan umpan balik dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan rehabilitasi
Prosedur
a. Pencatatan dan pelaporan terkait klien pascarehabilitasi
Kodifikasi rekam dalam layanan pascarehabilitasi mengikuti kodifikasi pada rekam
rehabilitasi yang sudah ada, baik bagi klien yang berasal dari Balai/Loka BNN maupun
melanjutkan dari Klinik BNNP/BNNK, berdasarkan Peraturan Kepala BNN Nomor 24 tahun
2017 tentang Standar Pelayanan Rehabilitasi bagi Pecandu Narkotika dan Korban
Penyalahgunaan Narkotika.
Bagi klien pascarehabilitasi yang berasal dari lembaga rehabilitasi instansi
pemerintah lainnya maupun dari Lembaga rehabilitasi komponen masyarakat, kodifikasi
rekam rehabilitasinya dibuat baru dengan memodifikasi kodifikasi rekam rehabilitasi untuk
klinik BNNP/BNNK yang mengacu pada Peraturan Kepala BNN Nomor 24 tahun 2017
tersebut. kodifikasi rekam rehabilitasi sebagai berikut:
Tahun – Kode Provinsi – Kode Kabupaten/Kota – No. Urut Klien – Kode Asal Rehabilitasi
Keterangan:
Tahun : tahun dimana layanan rehabilitasi diberikan kepada pasien
Kode Provinsi : berdasarkan kode data BPS
Kode Kabupaten/Kota : berdasarkan kode data BPS
No urut klien : menunjukkan no urut klien berdasarkan kedatangan
Kode asal rehabilitasi: 01 LRIP lainnya lainnya
02 LRKM
03 IBM
FORMULIR TERMINASI
• Rekomendasi
• Catatan
…………., …………..
Petugas,
( …………………… )
Office :
Jl. MT. Haryono Kav. 11 Cawang, Jakarta Timur
Telepon : (62-21)80871566, 80871567
Email : dit.pascarehab@bnn.go.id