Book Chapter - Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
Book Chapter - Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
PERSPEKTIF KESEJAHTERAAN
Bahagia Dalam Kekurangan, Keterbatasan, Bahkan Penderitaan:
Belajar dari Viktor Frankl
Michael Seno Rahardanto
Berpegang pada Kekuatan Diri untuk Menggapai Kesejahteraan
Agnes Maria Sumargi
Flourishing: Feeling Good and Doing Well
Nurlaila Effendy
KESEJAHTERAAN DI KOMUNITAS
Gaya Hidup dan Solidaritas Komunitas Sepeda Lipat
di Kota Madiun
David Ary Wicaksono
Mengembangkan Kampung Sehat, Aman dan Hijau Melalui
Komunitas Anak dan Remaja
Sylvia Kurniawati Ngonde
iii
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR v
PERSPEKTIF KESEJAHTERAAN 1
Bahagia dalam Kekurangan, Keterbatasan,
Bahkan Penderitaan: Belajar dari Viktor Frankl 3
Berpegang pada Kekuatan Diri untuk Menggapai Kesejahteraan 17
Flourishing: Feeling Good and Doing Well 35
KESEJAHTERAAN DI KOMUNITAS 87
Gaya Hidup dan Solidaritas Komunitas Sepeda Lipat
di Kota Madiun 89
Mengembangkan Kampung Sehat, Aman, dan Hijau Melalui
Komunitas Anak dan Remaja 103
xiii
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
xiv
HIDUP ITU BUKANLAH HIDUP
JIKA TIDAK BAHAGIA: STUDI
DESKRIPTIF MAKNA BAHAGIA
MAHASISWA
Dessi Christanti
Pendahuluan
159
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
160
Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia: Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
161
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
162
Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia: Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
163
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
Hal yang menarik dari hasil ini adalah terdapat 12,5% partisipan
yang berpendapat bahwa meraih kebahagiaan merupakan hal yang
sulit. Individu akan merasa sulit bahagia jika selalu memiliki pola
pikir negatif dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan. Akibat
perubahan sosial, individu akan selalu dihadapkan pada tuntutan dan
situasi yang baru. Individu yang tidak mampu menyesuaikan diri akan
merasa stres karena tidak bisa memenuhi tuntutan dan situasi yang
baru tersebut. Kondisi stres ini membuat individu tidak bahagia.
Makna bahagia bisa jadi berbeda bagi setiap individu. Bagi mahasiswa
Fakultas Psikologi UKWMS tahun pertama, bahagia memiliki beberapa
makna, yaitu:
1. Emosi positif
2. Mencapai tujuan
3. Menerima diri
4. Kebebasan bertindak
5. Kebersyukuran
164
Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia: Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
Emosi Positif
Bahagia adalah sesuatu yang positif. Sejalan dengan teori yang
mengatakan bahagia adalah kondisi emosi atau afeksi individu
(Kauppinen, 2013; Seligman, 2002. Tentunya emosi yang
berhubungan dengan bahagia adalah emosi yang positif. Berdasarkan
jawaban para partisipan, bahagia yang merupakan emosi positif
berasal dari tiga sumber, yaitu:
165
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
Mencapai Tujuan
Bagi sebagian partisipan, makna bahagia adalah mencapai tujuan.
Individu akan merasa bahagia jika tujuan yang telah ditetapkan
tercapai. Makna bahagia ini sesuai dengan pendapat bahwa individu
akan merasa bahagia jika berhasil mencapai tujuan yang dianggap
berharga (Diener et al., 2003). Pencapaian tujuan juga dapat
diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan individu dari segi fisiologis
(material), psikologis (emosional), kebutuhan sosial, dan kebutuhan
spiritual (Fuad, 2017). Jika individu mampu makan saat ia lapar,
ia akan merasa bahagia. Individu yang merasa aman dan nyaman
karena berhasil mengatasi stres kerja juga akan merasa bahagia.
Individu yang memiliki relasi interpersonal yang hangat dengan
keluarganya akan merasa bahagia juga. Demikian pula bila individu
merasa terpenuhi hidupnya karena dekat dengan Tuhannya, ia akan
merasakan kebahagiaan.
Menerima Diri
Makna bahagia juga bisa berkaitan dengan penerimaan diri. Setiap
individu memiliki sisi kekuatan dan kelemahan. Kadang-kadang
individu tidak siap menerima kelemahannya. Masalah timbul ketika
individu terlalu fokus pada sisi kelemahannya dan menilainya sebagai
hal yang buruk. Individu menjadi tidak percaya diri ketika memikirkan
kelemahannya. Ketidakpercayaan diri ini dapat berlanjut ke stres dan
depresi. Hasil penelitian memang menunjukkan bahwa ada korelasi
positif antara penerimaan diri dan kebahagiaan baik pada mereka
yang sudah lanjut usia (Uraningsari & Djalali, 2016).
166
Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia: Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
Kebebasan Bertindak
Bahagia juga bermakna kebebasan pribadi untuk melakukan apa yang
disenangi oleh individu. Makna ini sesuai dengan pendapat Mill bahwa
individu seharusnya memiliki kebebasan mengembangkan daya-
dayanya sesuai dengan kehendak, keputusan dan penilaiannya sendiri
sejauh tidak bersinggungan dengan kepentingan orang lain (van der
Deijl, 2016). Penelitian mengenai kebahagiaan pada anak-anak yang
tinggal di jalanan, panti asuhan, dan pondok pesantren menunjukkan
bahwa bagi mereka konsep kebahagiaan adalah memiliki kebebasan
untuk berpikir dan bertindak. Konsep kebahagiaan merupakan hasil
introspeksi mereka akan pengalaman yang telah mereka lalui ketika
mereka merasa terkekang dan ketika merasakan kebebasan dalam
berpikir dan bertindak (Dewi, 2014).
Kebersyukuran
Partisipan juga meyakini bahwa bahagia adalah bersyukur.
Kebersyukuran memang memiliki korelasi positif dengan bahagia.
Semakin sering orang bersyukur maka semakin tinggi rasa bahagia
yang dialami (Prabowo & Laksmiwati, 2020). Individu dapat
merasakan kebahagiaan jika ia mampu mensyukuri hal-hal yang
baik dalam hidupnya (Myers, 2010). Kebersyukuran bagi individu
yang tinggal di Indonesia berkaitan dengan tingkat religiositas. Ajaran
agama mengajarkan agar pemeluknya senantiasa mensyukuri nikmat
yang diberikan Tuhan. Ketika bersyukur, individu dapat melepaskan
167
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
168
Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia: Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
169
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
Penutup
Jadi, apakah Anda memilih bahagia?. Kebahagiaan memang
seharusnya menjadi milik individu. Seperti roda berputar, hidup
kadang memiliki masalah kadang berjalan dengan mulus. Ketika hidup
berjalan tanpa halangan, individu akan bahagia. Ketika menghadapi
rintangan, individu dapat memilih untuk mengatasi rintangan dan
kembali bahagia.
170
Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia: Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
Daftar Pustaka
Ahuvia, A., Thin, N., Haybron, D. M., Biswas-Diener, R., Ricard, M.,
& Timsit, J. (2015). Happiness: An interactionist perspective.
International Journal of Wellbeing, 5(1), 1–18. https://doi.
org/10.5502/ijw.v5i1.1
Akram, W., & Kumar, R. (2017). A Study on Positive and Negative
Effects of Social Media on Society. International Journal
of Computer Sciences and Engineering, 5(10), 351–354.
https://doi.org/10.26438/ijcse/v5i10.351354
Ariska, D., Situmorang, N. Z., Hanif, M., & Sulistiawan, A. (2020).
Makna Kebahagiaan Pada Mahasiswa Perempuan Di Era
Millennials. Psikoislamedia : Jurnal Psikologi, 5(1), 66–74.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kebahagiaan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. https://kbbi.
kemdikbud.go.id/entri/kebahagiaan
Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi : Psikologi Untuk Menemukan
Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna, Jakarta: PT. Raja
Grafindo
Dewi, E. M. P. (2014). Konsep Kebahagiaan pada Remaja yang Tinggal
di Jalanan, Panti Asuhan dan Pesantren. Intuisi. (JURNAL
ILMIAH PSIKOLOGI), 6(1), 28–33.
Diananda, E. (2016). Makna Kebahagiaan dalam Pernikahan Pada
Remaja Awal yang Melakukan Pernikahan Siri. Psikoborneo:
Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 263–268. https://doi.
org/10.30872/psikoborneo.v4i2.4011
Dianovinina, K. (2018). Depresi pada Remaja: Gejala dan
Permasalahannya. Journal Psikogenesis, 6(1), 69–78.
https://doi.org/10.24854/jps.v6i1.634
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, Culture, and
Subjective Well-being: Emotional and Cognitive Evaluations of
Life. Annual Review of Psychology, 54(February), 403–425.
https://doi.org/10.1146/annurev.psych.54.101601.145056
171
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
172
Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia: Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
173
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
174
Hidup Itu Bukanlah Hidup Jika Tidak Bahagia: Studi Deskriptif Makna Bahagia Mahasiswa
Biodata Penulis
Dr. Dessi Christanti, M.Si. lahir di Mojokerto, Jawa
Timur, 11 Desember 1972. Pendidikan sarjana
Psikologi diperoleh di Universitas Gadjah Mada pada
tahun 1997. Pendidikan S2 di bidang Psikologi Sosial
ditempuh di Universitas Indonesia. Gelar Doktor di
bidang yang sama diselesaikan pada tahun 2020 di
Universitas Airlangga Surabaya. Dr. Dessi Christanti,
S.Psi., M.Si merupakan staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya sejak tahun 1998 hingga sekarang.
175
KESEJAHTERAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF
Beliau juga menulis buku Aku Anak Hebat Karakter Positif bersama
Srisiuni Sugoto, M.Si.,Ph.D. dan H. Mohammad Iqbal, M.Si. Beberapa
penelitian yang pernah dilakukan adalah Psikodinamika Moral
Disengagement Remaja Pelaku Pencabulan, Pengaruh Kecemasan
Terhadap Persepsi Informasi Covid 19 yang Dimediasi Kemampuan
Berpikir Kritis, dan Pendidikan Anti Korupsi Pada Siswa Kelas IV SD.
Saat ini beliau juga aktif sebagai kakak pendamping Remaja Katolik
di salah satu paroki di Sidoarjo.
176