Screening (sarana
informasi), analisa Diagnosis Evaluation
Understanding
hanya dilakukan (diagnose), analisa (evaluasi), analisa
(pemahaman), Forecasting
berdasarkan laporan memungkinkan digunakan untuk
analisa dilakukan (peramalan),
keuangannya, untuk dapat melihat menilai serta
dengan cara analisa dapat
dengan demikian kemungkinan mengevaluasi
memahami digunakan juga
seorang analis tidak terdapatnya kinerja perusahaan
perusahaan, kondisi untuk meramalkan
perlu turun langsung masalah baik 5 di termasuk
keuangannya dan kondisi perusahaan
ke lapangan untuk dalam manajemen manajemen dalam
bidang usahanya pada masa yang
mengetahui situasi ataupun masalah meningkatkan
serta hasil dari akan datang.
serta kondisi yang lain dalam tujuan perusahaan
usahanya.
perusahaan yang perusahaan. secara efisien.
dianalisa.
Karakteristik Utama Laporan Keuangan
Informasi harus
Informasi itu Informasi yang
relevan dengan Informasinya harus
disajikan harus
harus bermanfaat pengambilan handal dan dapat
memiliki sifat daya
dan dipahami. keputusan. banding
dipercaya
KONSEP-KONSEP AKUNTANSI
Screening (sarana informasi),
analisa hanya dilakukan
berdasarkan laporan
keuangannya, dengan demikian
seorang analis tidak perlu turun
langsung ke lapangan untuk
mengetahui situasi serta kondisi
perusahaan yang dianalisa.
Konsep Konsep
Konsep obyektivitas
kelangsungan hidup konservatisme
(objective evidence)
(going concern) (conservatism)
Konsep
Konsep satuan Konsep stabilitas perbandingan hasil-
pengukuran (unit of nilai uang (stable biaya (matching
measurement) monetary unit) principlerevenue
and cost)
KELEMAHAN DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat, karenanya laporan keuangan tidak
dapat dianggap sebagai satusatunya sumber informasi dalam proses pengabilan keputusan.
Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.
Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta
atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal itu tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap
kelayakan laporan keuangan.
Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila beberapa kemungkinan kesimpulan yang
tidak pasti mengenai 9 penilaian suatu pos, lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva
yang paling kecil.
Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya
(formalitas).
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis
akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
Pihak Yang Membutuhkan Laporan Keuangan
Kreditur
InvestorAkuntan
Pemerintah
Publik
Pemasok Karyawan
Konsumen Bapepam
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
1. Cukup berarti (Materiality)
Aspek Kuantitatif: Berdasarkan pada jumlah absolut,misalnya jumlah
rupiah, nilai prosentase dari pendapatan bersih,modal dan lain
sebagainnya.
Aspek Kualitatif: Memperhatikan karakteristik dari lingkungan,
karakteristik dari perusahaan, seperti besar kecilnya perusahaan, struktur
modal,.
2 Konservatif
Konservatif ini merupakan sikap yang diambil oleh Akuntan dalam
menghadapi dua atau lebih alternatif dalam menyusun laporan keuangan.
3. Sifat Khusus Suatu Industri
Industri-Industri yang mempunyai sifat-sifat khusus seperti, Bank, asuransi
dan lainnya sering kali memerlukan prinsip akuntansi yang berbeda
dengan industri-indistri lainnya
NERACA
Perkiraan Tahun 2022 Tahun 2023 Perkiraan Tahun 2022 Tahun 2023
Aktiva Lancar: Hutang Lancar:
Kas dan Setara Kas 5,400 5,800 Hutang Usaha 15,500 20,500
Piutang Usaha 2,500 3,000 Hutang Lainnya 20,000 28,200
Persediaan 6,800 24,900
Total aktiva Lancar 14,700 33,700 Total Hutang Lancar 35,500 48,700
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap dll 46,000 46,000
Total Aktiva Tetap dll 46,000 46,000
Total Aktiva Tetap dll 60,700 79,700
Hutang Lancar
Hutang Usaha 15,500 20,500
Hutang Lainnya 20,000 28,200
Total Hutang Lancar 35,500 48,700
Modal
Kepemilikan Modal Saham 6,500 6,500
Modal Yang Disetor 3,500 3,500
Laba Perusahaan 15,200 21,000
Total Ekuitas 25,200 31,000
Total Hutang dan Modal 60,700 79,700
KLASIFIKASI-KLASIFIKASI DALAM NERACA
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu
aktiva lancar dan aktiva tidak lancar (aktiva tetap). Aktiva lancar adalah,
uang Kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode
berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan
perusahaan yang normal).
Pos-Pos Aktiva Lancar
Kas: atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan. Uang tunai yang dimiliki perusahaan tetapi
sudah ditentukan penggunaanya (misalnya uang kas yang disisihkan
untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk pembelian aktiva
tetap atau tujuan-tujuan lain) tidak dapat dimasukkan dalam pos
Kas
Investasi jangka pendek (surat-surat berharga atau
marketable securities), adalah investasi yang sifatnya
sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk
memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum
dibutuhkan dalam operasi.
5.400
Tahun 2022 CR = = 0.15
35.500
5.800
Tahun 2023 CR = = 0.12
48.700
Rasio Cepat (Quick Ratio)
Jenis rasio likuiditas selanjutnya adalah rasio cepat atau quick ratio. Jenis
ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari rasio lancar.
𝑨𝒔𝒆𝒕 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 − 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏
𝑸𝒖𝒊𝒄𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒆𝒌
5400−6.800
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 46.000
= (-0.03)
Cash Ratio
Cash ratio atau rasio kas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar jumlah uang kas dan bank tersedia untuk membayar hutang. Rasio kas
dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :
𝐾𝑎𝑠+𝐵𝑎𝑛𝑘
Cash Ratio=
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
1. Total Debt to Total Asset Ratio (DAR) atau rasio hutang terhadap total aktiva merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aset (Kasmir,
2019).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
DAR =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
1. Long Term Debt to Equity Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri (Kasmir, 2019).
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan secara efektif. Untuk mengukur aktivitas perusahaan
digunakan empat rasio berikut ini
1. Total Asset Turn Over (TATO) atau perputaran total aset merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran dana yang ada di dalam aktiva perusahaan.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
TATO =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
2. Receivable Turn Over (RTO) atau perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran piutang dalam satu periode, atau dengan katalain rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa cepat penagihan piutang dalam satu periode yang dilakukan perusahaan.
Rasio ini dihitung dengan formula sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑟
RTO =
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
3. Average Collection Periode (ACP) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur rata-rata periode waktu yang digunakan untuk mengumpulkan
piutang. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai
berikut:
4. Inventory Turn Over (ITO) atau perputaran persediaan merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali perputaran persediaan dalam satu
periode. Dengan menggunakan rasio ini, perusahaan dapat mengukur berapa
kali jumlah barang persediaan yang akan diganti dalam satu tahun. Rasio ini
dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
ITO =
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
RASIO PROFITABILITAS
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan dalam mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit
1. Gross Profit Margin (GPM) atau biasa disebut margin laba kotor merupakan cara yang
digunakan dalam penentuan harga pokok penjualan. Rasio inimenggambarkan laba kotor
yang diperoleh dari jumlah penjualan perusahaan. GPM dapat dihitung dengan formula
sebagai berikut :
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
GPM =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
2. Net Profit Margin (NPM) atau biasa disebut marginlaba bersih merupakan rasio yang
digunakan dalam mengukur seberapa besar pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan
atas aktivitas penjualan yang telah dilakukan. Margin laba bersih merupakan perbandingan
antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan volume penjualan.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
4. Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar laba bersih yang diperoleh dari pengelolaan seluruh aset yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROE =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙