Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah dan Sistem Politik
Indonesia
OLEH KELOMPOK 1
BANDA ACEH
2024
KATA PENGANTAR
Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “Sistem Perwakilan Politik
Indonesia.
Tidak lupa pula dukungan baik secara materil dan nonmateril yang diberikan
kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, izinkan penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Aminah S.IP,M.IP selaku dosen
Pengampu mata kuliah Sejarah dan Sistem Politik Indonesia.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Sejarah dan
Sistem Politik Indonesia di Fakultas Sosiologi dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu
Politik
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN
Saat ini, sistem perwakilan politik di Indonesia diatur oleh UUD 1945 yang
telah mengalami beberapa kali amendemen dan beberapa undang-undang terkait
pemilihan umum dan lembaga legislatif. DPR sebagai lembaga legislatif memiliki
peran dalam membentuk undang-undang, mengawasi pemerintahan, dan
mengangkat presiden. Sedangkan DPD memiliki fungsi dalam mengawasi
otonomi daerah dan memperjuangkan kepentingan daerah.
Selain DPR, Indonesia juga memiliki lembaga legislatif lainnya yang dikenal
sebagai DPD (Dewan Perwakilan Daerah). DPD adalah lembaga yang mewakili
kepentingan daerah-daerah di tingkat nasional. Anggota DPD dipilih melalui
pemilihan umum yang berbeda dengan DPR, di mana setiap provinsi di Indonesia
memiliki anggota DPD yang mewakili kepentingan provinsi tersebut. DPD
memiliki peran dalam mengawasi otonomi daerah, memperjuangkan kepentingan
daerah, dan memberikan masukan terkait kebijakan-kebijakan nasional yang
berdampak pada daerah-daerah .
Partai politik memainkan peran yang sangat penting dalam sistem perwakilan
politik di Indonesia. Mereka adalah pengorganisasi utama dalam proses politik
yang bertanggung jawab atas merekrut calon legislatif, merumuskan platform
politik, dan mengajukan program-program kebijakan kepada pemilih.
Di samping itu, partai politik juga memiliki peran dalam mengontrol dan
mengawasi kinerja pemerintah serta mempengaruhi proses pengambilan
keputusan di lembaga legislatifSalah satu peran utama partai politik adalah
sebagai penyalur aspirasi politik masyarakat. Partai politik berfungsi sebagai
wadah bagi warga negara untuk menyalurkan kepentingan dan aspirasi mereka
dalam proses politik. Dengan mengajukan calon-calon legislatif dan presiden,
partai politik memungkinkan warga negara untuk memiliki representasi dalam
lembaga-lembaga politik yang mengambil keputusan atas nama mereka.
Selain itu, partai politik juga memiliki peran dalam membentuk opini publik
dan mengarahkan arus politik nasional. Melalui kampanye politik dan komunikasi
media, partai politik mampu mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap isu-isu
politik dan menggerakkan dukungan untuk calon-calon mereka. Dengan
demikian, partai politik dapat memainkan peran penting dalam menentukan hasil
pemilihan umum dan arah kebijakan politik.
1.Keadilan Politik:
2.Kesetaraan Politik:
Kesetaraan politik mengacu pada prinsip bahwa semua warga negara harus
diperlakukan secara adil dan setara dalam proses politik, tanpa adanya
diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, agama, etnis, atau status sosial.
Namun, dalam prakteknya, terdapat berbagai contoh di mana kesetaraan
politik masih belum terwujud sepenuhnya:
Diskriminasi terhadap minoritas: Beberapa kelompok minoritas sering
menghadapi diskriminasi dalam proses politik, baik dalam akses terhadap
hak suara maupun dalam kesempatan untuk diwakili dalam lembaga-
lembaga politik.
Kurangnya inklusi dan partisipasi politik: Beberapa kelompok masyarakat,
seperti orang miskin, kaum minoritas, dan orang dengan disabilitas, sering
kali mengalami kesulitan dalam berpartisipasi dalam proses politik karena
berbagai kendala, seperti akses terhadap pendidikan politik, transportasi,
dan informasi.
Upaya Reformasi:
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA