1. Jhon Knox dilahirkan dalam keluarga Katolik kelas menengah di
Haddington, Skotlandia sekitar tahun 24 November 1514 tepatnya di Lothian Timur. Nama ayahnya William Knox, Dia seorang Pedagang dan nama Ibunya adalah Sinclair, akan tetapi ibunya meninggal ketika Jhon Knox masih kecil. Jhon Knox adalah putra sulung di keluarganya dan kemungkinan besar di waktu kecil Dia kurang mendapat kasih sayang karena ibunya meninggal di saat dia masih kecil.Jhon Knox meninggalkan rumah di umur 15 Tahun untuk belajar di ST. Salvatore’s Collage dan melanjutkan pendidikan di ST. Andrews University dan menerima gelar Sarjana Ketuhanan dan di tabiskan menjadi Iman pada tanggal 15 April 1536. Beliau berhasil mendirikan gereja- gereja Protestan dan berjalan dengan baik, diapun bertemu dengan seorang Raja Protestan bernama Hugh Douglas dari Longniddry yang mempekerjakan Knox untuk mengajari putranya memeluk Agama Protestan di tahun 1545. Dimasa pernikahan John Knox, seiring berjalannya waktu pada pengasingannya, Tuhan mempertemukan seorang gadis dan diperistrikannya sebagai istri pertama bernama Margery Bowes dan menghasilkan 2 orang anak yaitu Nathaniel Knox dan Eleazar Knox dan menikah lagi dengan istri keduanya bernama Margaret Steward menghasilkan 3 orang anak yang bernama Martha Fairlie, Margaret Pont dan Elizabeth Welsh. Ketika Mary menaiki tahta Inggris dan menegakkan kembali Agama Katolik, Jhon Knox dipaksa mengundurkan diri dan meninggalkan negara tersebut. Knox pindah ke Jenewa dan kemudian ke Frankfurt. Di Jenewa ia bertemu dengan Jhon Calvin yang darinya ia memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang Teologi Reformed dan tata Gereja Presbiterian. Knox lulus dari Universitas pada tahun 1543, Knox bertemu dengan George Wishart dan melalui Karya Roh Kudus ia bertobat ketika membaca Yohanes 17:, yang berisi “ Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar,dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”. Pada tahun 1547, saat berada di kastil ST. Andrews, Knox merasakan panggilan ilahi yang mendorongnya untuk menerima undangan pelayanan. John Knox di tawan oleh Perancis pada tahun 1547 dan menjadi budak dapur selama 19 bulan. Sebelum dia dibebaskan pada tahun 1549 tidak diketahui bagaimana atau mengapa dia memperoleh kebebasannya. 2. Ia adalah seorang reformator yang berhasil dan filosofi reformasi inilah yang memiliki dampak besar pada kaum Puritan di Inggris. Ia juga digambarkan sebagai orang yang berjasa dalam perjuangan untuk kebebasan manusia yang sejati dengan mengajarkan kewajiban untuk menentang pemerintahan yang tidak adil untuk membawa perubahan moral dan spiritual. Tulisan di batu nisannya berbunyi: "Di sini terbaring seorang yang sangat takut akan Allah sehingga ia tidak pernah takut kepada manusia." Ini merupakan rujukan dari Matius 10:28.Knox dikenal bukan karena menggulingkan agama Katolik Roma di Skotlandia, tetapi karena menggantikan agama yang sudah mapan tersebut dengan Presbiterianisme dan bukan Anglikanisme. Berkat Knox, pemerintahan Presbiterian didirikan, meskipun butuh waktu 120 tahun setelah kematiannya agar hal tersebut dapat tercapai pada tahun 1689. Sementara itu, ia menerima status quo yang ada dan senang melihat teman-temannya diangkat menjadi uskup dan uskup agung, bahkan berkhotbah pada pelantikan Uskup Agung St Andrews Protestan John Douglas pada tahun 1571. Dalam hal ini, Knox dianggap sebagai pendiri denominasi Presbiterian, yang anggotanya berjumlah jutaan orang di seluruh dunia. 3. John Knox menciptakan tatanan pelayanan yang baru dan di adopsi oleh Gereja Reformasi di Skotlandia sampai sekarang, dan menulis 5 jilid sejarah reformasi agama dalam kerajaan Skotlandia antara tahun 1559-1566, beliau terus melayani sebagai pemimpin Agama Protestan. 4. Berikut Referensi dari data Tokoh John Knox : - Brown, Peter Hume (1895), John Knox, London: Adam and Charles Black, OCLC 1982057. - Innes, A. Taylor (1905), John Knox (edisi ke-Quarter-centenary), Edinburgh: Oliphant, Anderson & Ferrier, OCLC 13323997. - McCrie, Thomas (1850), Life of John Knox (edisi ke-baru), Edinburgh: William Blackwood and Sons, OCLC 5163286. - Percy, Lord Eustace (1964), John Knox (edisi ke-2), London: James Clarke & Co., Ltd., OCLC 1296659. - Whitley, Elizabeth (1960), Plain Mr. Knox, London: Skeffington & Son Ltd BAGIAN B
1. Saya Memilih John Knox karena orangnya tegas, disiplin dan
tentunya jujur tidak melakukan penyimpangan didalam tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Bagaimana iya juga meyakini iman yang ada dalam dirinya akan selalu memberikan hal baik dalam kehidupannya. 2. Menurut saya John Knox dipanggil Revivalis dan Reformis karena dia mampu menciptakan tatanan pelayanan yang baru dan di adopsi oleh Gereja Reformasi di Skotlandia sampai sekarang. Dan dia juga penulis sejarah Reformasi Agama khususnya di Skotlandia. Dan karya-karya lainnya seperti buku disiplin , buku tata ibadah umum dan lain-lain. 3. Hal yang menarik dari pelayanan dan kehidupan John Knox yang telah menginspirasi saya. John Knox meluangkan waktunya untuk membantu dan menulis pengakuan iman yang baru dan tatanan gerejawi untuk gereja reformasi yang baru dibentuk yaitu Book of Discipline (Buku Disiplin, 1561), Book of Common Order (Buku Tata Ibadah Umum, 1564), Scots Confession (Pengakuan Iman Skotlandia yang diterima Parlemen Skotlandia dan menjadi Pengakuan Iman Gereja Reformasi Skotlandia sampai tahun 1647, saat digantikan dengan Pengakuan Iman Westminster), serta menulis History of the Reformation of Religion within the Realm of Scotland (Sejarah Reformasi Agama dalam Kerajaan Skotlandia, yang baru terbit secara lengkap tahun 1644). 4. Hal baiknya yaitu, John Knox orangnya taat ,disiplin, berjiwa pemberani dan tak kenal lelah. Hal buruknya yaitu, orangnya bimbang, bingung, tak percaya diri dimana saat dia diberi tanggung jawab sebagai pendeta reformasi malah dia bingung dan kesal.John Knox juga memiliki kebiasaan yang suka melebih-lebihkan sesuatu. 5. Setelah saya belajar mengenai tokoh John Knox, saya merasa harus lebih teguh dengan iman Kristen saya, dan menghilangkan kebimbangan saya mengenai agama yang saya anut, saya hanya harus terus maju melangkah kedepan, dan melewati setiap rintangan dan permasalahan hidup yang ada. Dan yang harus saya amini adalah Tuhan Yesus akan selalu ada bersama saya di dalam setiap langkah yang saya lakukan.