Anda di halaman 1dari 29

S A N V E R B A

P E L
DALAM
KOMUNIKASI KESEHATAN
Dosen Pengampu:
Vinna Rahayu Ningsih, S.KM., M.Kes.

Kelompok 2 Kelas 2A
ANGGOTA KELOMPOK
Denci Listia Putri (006) Destania Togi S.M Nainggolan (146)
Juwita Maharani (015) Mila Rizki (165)
Shiva Aulya Khairunia Putri (043) Wahyu Maisa Silitonga (166)
Annisa Putri Deyandra (067) Sinta Julianti (175)
Yohana Legen Wati. S (076) Famela Riskia (178)
Stevani Wilhelmina Putri Silalahi (091) Muhammad Randi Afriansah (182)
Fitri Aulia Sahara (092) Refanny Afrianti (183)
Tiara Retno Murti (123) Rahma Safitri (184)
Setia Agnes Maulida Sihombing (128) Siti Hartina (185)
Chika Wisella Sinaga (132)
ISI PRESENTASI

Penggunaan Bahasa Gaya Pesan


Secara Pragmatis

Struktur Pesan Daya Tarik Pesan


PENGGUNAAN BAHASA
SECARA PRAGMATIS
PENGERTIAN
Bahasa pragmatis adalah cara berpikir praktis dengan fokus pada hasil.
Penggunaan bahasa secara pragmatis merupakan penggunaan bahasa
yang mengikuti konteks luar dan situasi penuturannya.
Dalam konteks komunikasi, pragmatis berhubungan dengan
pragmatisme
pragmatisme, yaitu aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang
benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang
benar melalui akibat-akibat atau hasil yang bermanfaat secara praktis.
PRINSIP
Gunakan Bahasa Sederhana Intonasi yang Tepat Kontak Mata

Pilih kata yang mudah dimengerti (Hindari Gunakan intonasi yang sesuai untuk Berikan kontak mata saat berbicar, ini
istilah medis yang sulit dipahami) menunjukkan urgensi atau emosi. menunjukkan perhatian dan empati.

Hindari Kata Menyinggung Kelengkapan Informasi Ringkas dan Jelas

Pilih kata dengan bijaksana, terutama saat Gunakan prinsip 5W+1H: What, Who, Gunakan kalimat singkat dan mudah
memberikan berita yang sulit When, Where, Why, How. dipahami.

Penuh Pertimbangan Tata Krama Koreksi Bahasa

Perhatikan sudut pandang pasien, Sampaikan pesan dengan sopan dan Pastikan pesan benar dari segi substansi
tingkat pendidikan, dan emosi. bijaksana. dan tata bahasa.
MANFAAT

Meningkatkan pemahaman Memotivasi pasien untuk


A. pasien tentang kondisi B. mengikuti perawatan dan
kesehatan mereka mengubah perilaku.

Membangun hubungan
C.
yang baik antara pemberi
layanan kesehatan dan
pasien.
CIRI DAN CONTOH BERPIKIR
PRAGMATIS
Simpel atau Praktis dalam
1. Memutuskan
: Berfokus pada solusi yang praktis
Mengesampingkan Nilai-nilai

3.
Lain.
dan mudah dipahami.
: Hanya memperhatikan hasil
Terlalu Berpatok pada Fakta tanpa memperhitungkan nilai-

2.
: Mungkin menutup diri terhadap nilai luhur atau kebenaran.
alternatif yang lebih baik karena
hanya mempertimbangkan hasil.
STRUKTUR
PESAN
DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN MELIBATKAN
BEBERAPA ASPEK PENTING SAAT MENYAMPAIKAN
INFORMASI. BERIKUT ADALAH BEBERAPA POIN YANG
DAPAT DIPERHATIKAN:

Space Order
Media
Penyusunan pesan dengan cara space order memerhatikan kondisi
Media adalah unsur penting dalam komunikasi kesehatan untuk
tempat atau ruang. Misalnya, apakah komunikasi tersebut
suatu pesan bisa dikirimkan kepada penerima. Bentuk media
berlangsung dalam lingkungan lokal, nasional, atau internasional.
komunikasi bisa bermacam-macam,seperti brosur, poster, video,
atau media sosial. Pastikan media yang digunakan dapat mencapai
Time Order audiens target dengan efektif sehingga pesan kesehatan
tersampaikan dengan baik.
Penyusunan pesan berdasarkan urutan waktu juga penting
dalam struktur pesan. Tujuan

Tujuan ini akan mempengaruhi cara penyampaian dan jenis pesan


yang disampaikan dan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan
Jenis Pesan tersebut dapat beragam, seperti memberikan informasi tentang
penyakit ataukondisi kesehatan, memberikan instruksi dalam
Jenis pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi seseorang penggunaan obat-obatan, atau mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya gaya hidup sehat.
BEBERAPA KOMPONEN PENTING STRUKTUR PESAN
VERBAL DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN:

1. Pengenalan:
Mulailah pesan dengan pengenalan yang menarik untuk menarik perhatian
pendengar. Dapat menggunakan fakta menarik, cerita pendek, atau pertanyaan
yang relevan untuk memulai percakapan.

2. Tujuan:
Jelaskan tujuan dari pesan secara jelas. Apakah ingin memberikan nformasi,
memotivasi perubahan perilaku, atau memberikan saran kesehatan. Pastikan
pendengar memahami apa yang diharapkan dari mereka.

3. Isi Pesan:
Sampaikan informasi kesehatan secara jelas dan terstruktur. Gunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh pendengar dan hindari penggunaan istilah medis
yang rumit.
BEBERAPA KOMPONEN PENTING STRUKTUR PESAN
VERBAL DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN:

4. Contoh dan Ilustrasi:


Gunakan contoh dan ilustrasi yang relevan untuk membantu pendengar
memahami pesan dengan lebih baik. Misalnya, dapat menggunakan cerita, kasus,
atau gambaran untuk menjelaskan konsep atau situasi yang sulit dipahami.

5. Pertanyaan dan Respon:


Ajak pendengar untuk berpartisipasi dalam percakapan dengan mengajukan
pertanyaan atau meminta pendapat mereka. Tanggapi dengan baik, ini akan
membangun interaksi yang lebih baik dan memperkuat pemahaman pesan.

6. Ringkasan dan Penutup:


Setelah menyampaikan pesan utama, berikan ringkasan singkat dari informasi
yang telah disampaikan. Berikan poin kunci yang penting dan tindakan yang
dapat diambil oleh pendengar. Akhiri pesan dengan ucapan terima kasih.
UNSUR PESAN EFEKTIF
Untuk menghasilkan pesan yang efektif diperlukan unsur-unsur yang
dikenal dengan rumusan “AIDCA”, yaitu:

1.Attention 2. Interest

3.Desire

4.Conviction 5.Action

Penjelasannya =>
PENJELASAN
1. Attention (perhatian) 2. Interest (minat)
Agar pesan dapat lebih menarik Perhatian harus diubah ke minat,
perhatian khalayak sasaran, maka untuk itu harus dirangsang agar mau
diperlukan bantuan berupa: mengikuti pesan pesan yang
Ukuran untuk media cetak, atau jam disampaikan. Gunakan kata kata atau
tayang untuk media penayangan. kalimat pembuka yang dapat
Penggunaan warna (spot atau full merangsang orang ingin tahu lebih
color). lanjut.
Lay out, bila bisa ditambahkan slogan Minat dari khalayak sasaran harus
agar pesan selalu diingat. selalu dibangun agar ada rasa ingin
Jenis-jenis huruf (tipografi) tahu berkembang dengan pesat.
PENJELASAN
3. Desire (kebutuhan) 4. Conviction (rasa percaya)
Membangun rasa percaya harus
Suatu pesan harus berhasil dilakukan sehingga khalayak tidak
menggerakkan keinginan khalayak meragukan pesan kesehatan yang
sasaran untuk bertindak, berperilaku ada.
sesuai dengan harapan. Dengan adanya bukti-bukti terkait,
Kebutuhan dan keinginan sasaran bahkan jika memungkinkan
terpenuhi jika melakukan suatu dilengkapI dengan gambar terkait
tindakan tertentu. informasi yang mendukung pesan
kesehatan tersebut, maka khalayak
dapat semakin mempercayai
informasi.
PENJELASAN
5. Action (tindakan)
Pada tahap ini kebutuhan khalayak sasaran sudah
tersentuh emosinya dan mulai melakukan pesan yang
diterimanya. Namun, di dalam pikirannya masih timbul
perlawanan dan keragu-raguan, apakah benar yang
dijanjikan pesan tersebut.
Oleh sebab itu, sasaran harus lebih diyakinkan dengan
menyampaikan data yang membuktikan bahwa pesan
tersebut
POLA STRUKTUR PESAN
1. Pola Penyimpulan 3. Pola Objektivitas

a. Tersirat a. Satu Sisi


Kesimpulan tidak diungkapkan secara langsung, memerlukan Pesan cenderung mewakili satu sudut pandang tanpa
interpretasi pembaca atau pendengar untuk memahaminya. memberikan ruang untuk sudut pandang alternatif.
b. Tersurat b. Dua Sisi
Kesimpulan diungkapkan dengan jelas dalam pesan, Pesan mencakup berbagai perspektif atau sudut pandang,
meninggalkan sedikit ruang untuk penafsiran. menunjukkan objektivitas dan keseimbangan.

2. Pola Urutan Argumentasi

a.Urutan Waktu
Argumentasi disusun berdasarkan urutan waktu, mengikuti rentetan peristiwa atau proses.
b. Urutan Artikulatif
Ide atau poin disusun secara hierarkis berdasarkan kompleksitas atau tingkat pentingnya.
c. Argumentasi yang Disenangi atau Tidak Disenangi
Penyusunan argumen berdasarkan apakah mereka mendukung atau menentang suatu gagasan atau
posisi. Serta reaksi dari suatu gagasan.
GAYA
BAHASA
PENGERTIAN GAYA PESAN
Gaya pesan yang efektif dalam komunikasi menggunakan bahasa yang
sederhana dan jelas, memastikan pesan mudah dimengerti oleh
audiens.
Pesan sebaiknya tetap jelas dan tidak terlalu panjang agar tidak
membuat audiens kehilangan fokus.
Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman target
audiens untuk memastikan efektivitas komunikasi
GAYA PESAN MENUNJUKKAN VARIASI
LINGUISTIK DALAM PENYAMPAIAN PESAN
DENGAN:

2. Mudah dimengerti
1. Perulangan
Menggunakan pilihan kata yang mudah
Menggunakan gaya perulangan untuk
dimengerti, atau jangan me nimbulkan
meningkatkan pemahaman dan
tafsir ganda.
memperkuat pesan pada audiens.
Contoh: “Bagian kulit yang ruam-ruam
Contoh: “Saya ingatkan untuk
mengelupas“ = Kata ruam-ruam kurang
mencegah demam berdarah lakukan
dipahami oleh para pembaca di Kupang
3M, sekali lagi 3M, 3M, jangan lupa
sehingga sebaiknya gunakan kata:
3M”
bintil-bintil
GAYA PESAN MENUNJUKKAN VARIASI
LINGUISTIK DALAM PENYAMPAIAN PESAN
DENGAN:

3. Perbendaharaan Kata

Perbendaharaan kata mengacu pada kumpulan kata-kata yang dapat


digunakan seseorang dalam berbicara atau menulis, dan dapat
mencerminkan kekayaan dan variasi bahasa yang dimilikinya.
Perbendaharaan kata adalah kata-kata yang lajim digunakan oleh
audiens sehari- hari.
Contohnya kata Subur : Menggambarkan kesuburan atau kemampuan
untuk menghasilkan dengan baik.
Contoh kalimatnya: : “Tanah di wilayah itu sangat subur, cocok untuk
pertanian yang produktif”
KEMAMPUAN KOMUNIKATOR
MENGGUNAKAN GAYA BAHASA
1. Simile 4. Hiperbola
Menerangkan suatu informasi dengan Ucapan kiasan yang dibesar-besarkan
kata “bagai” atau “seperti”. yang dimaksudkan untuk memperoleh
2. Metafora efek tertentu
Pemakaian kata atau kelompok kata 5. Repetitif
bukan dengan arti yang sebenarnya Perulangan kata atau kalimat untuk
melainkan sebagai lukisan yang menunjukkan betapa pentingnya suatu
berdasarkan persamaan atau gagasan.
perbandingan
6. Personifikasi
3. Antitesis Perumpamaan atau perlambangan benda
Memberikan kontras terhadap dua idea mati sebagai orang atau manusia
PENGERTIAN HUMOR
Humor dalam gaya pesan adalah suatu cara menyampaikan pesan
yang menggunakan unsur-unsur lucu, menarik, dan menghibur.
Humor dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi, kritik, edukasi,
atau persuasi, tergantung pada tujuan dan konteks pesan.
Humor juga dapat membantu mengurangi ketegangan,
menimbulkan simpati, dan meningkatkan kreativitas dalam
berbahasa.
ADA BEBERAPA TIPS DALAM MENYAMPAIKAN HUMOR
YANG BAIK DALAM PERGAULAN, SEBAGAI BERIKUT:

1.Kenali Pendengar 4. Hindari Humor Sensitif

Perkirakan bagaimana kemampuan Jangan melontarkan humor tentang hal-


mereka menanggapi humor. hal yang sensitif (agama, suku, politik,
Anda mulai bisa menyusun beberapa 3.Kuasai Bahan Humor seks, atau isu-isu sensitif lainnya)
skenario humor yang tepat pada Akan dicap tidak tahu etika, asal, atau
pendengar atau orang-orang yang Menguasai bukan berarti sekadar hafal. sekedar caper
sedang terlibat Anda juga perlu menyampaikannya
melalui intonasi, mimik wajah, dan
2.Perhatikan Situasi bahasa tubuh lain. 5. Jangan Berlebihan

Humor yang segar dan tepat pada Jangan terlalu 'over' atau berlebihan
sasaran biasanya bersifat topikal, dikenal dalam menyampaikan humor
baik, dan sesuai dengan situasi. Jangan sampai kebablasan dalam
Meskipun humor sebaiknya spontan, berhumor yang mengakibatkan Anda
namun Anda bisa menyusun skenario dicap norak.
dan membawa suasana semakin meriah.
DAYA TARIK
PESAN
PENGERTIAN

Daya tarik merupakan salah satu faktor yang penting dalam


komunikasi
Karena daya tarik adalah proses awal terhadap kesan dari
suatu bentuk komunikasi dan sangat berperan dalam
membentuk animo komunikan.
.
JENIS DAYA TARIK PESAN (PHILLIP
KOTLER)
2. Daya Tarik Emosional

1. Daya Tarik Rasional Daya tarik emosional memanfaatkan


emosi untuk mendorong audiens
Daya tarik rasional berfungsi untuk mencapai kepuasan dalam suatu
membangkitkan kepentingan diri tiap kegiatan atau produk.
individu. Daya tarik ini menunjukan
bahwa kegiatan tersebut 3. Daya Tarik Moral
menghasilkan manfaat atau
kegunaan. Daya tarik moral memengaruhi persepsi
kebenaran, sering digunakan untuk
mendukung masalah sosial.
PESAN KESEHATAN DIBUAT MENARIK DENGAN
MOTIF RASIONAL, EMOSIONAL, DAN PENGENALAN
DENGAN MENGIKUTI TIGA LANGKAH BERIKUT:

Komunikator harus memahami Komunikator menyesuaikan


sikap, kepercayaan, dan penggambaran pesan dengan motif
A. keinginan audiens terkait isu B. psikologis audiens. Jika audiens
cenderung logis, pesan disusun
kesehatan untuk memilih motif- secara rasional; jika emosional,
motif psikologis yang sesuai. disampaikan dengan emosi.

Komunikator merubah sikap melalui


daya tarik menggunakan argumentasi
C. kuat, contoh nyata, atau citra menarik,
mempengaruhi perilaku audiens untuk
keputusan sehat.
T E R I M A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai