Anda di halaman 1dari 15

Pentingnya Komunikasi Untuk Meningkatkan TQM ( Total Quality

Manajemen) Di Unit Diagnostik/Lab

Di Susun Oleh:
Lintang Puspita Ningrum
10823023
S1-Administrasi Rumah Sakit

Dosen Penggampu:
Safari Hasan,S.IP.,MMRS

Tahun ajaran 2023/2024


Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

1
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Total Quality Manjemen ( TQM) adalah salah satu pencapaian
orientasi kualitas yang telah di terapkan oleh banyak organisasi yang
salah satunya di Rumah Sakit. TQM ini menarik untuk dipelajari karena
pertumbuhan yang luas dan penerimaan nya di dunia bisnis. Khususnya
dalam dua decade terahkir, berdasarkan banyaknya definisi tentang
TQM, dengan berbagai sudut pandang dan persepsi yang berbeda
pengertian TQM dapat menjadi masalah ( Prajogo dan Sohal , 2002) ,
sebagai contohnya, menurut (Rahman,2005) TQM adalah pendekatan
manajemen untuk mengimprovisasi kinerja organisasi yang mengaitkan
tekni dan sikap.
Pengertian lainnya dari TQM adalah menurut ( Kaynak,2003)
dimana TQM merupakan filosofi manajemen yang dilakukan untuk
improvisasi berkelanjutan segala fungsi organisasi dan tujuan tersebut
dapat dicapai. TQM adalah bidang multidimensional yang memiliki
banyak definisi, yang terangkum dari aktivitas aktivitas. Dimana berbeda
penelitian akan terlaksana aktivitas TQM yang berbeda, aktivitas TQM
yang di maksud berdasarkan penelitian ( Ardestani dan amirzadeh, 2014)
adalah elemen-elemn TQM menurut ISO 9000: leadership manajement,
factual approach to decision making, employe management, system
approach to managemenr, supplier management, procces management,
customer focus, continual improvement
Total Quality Manajement System atau disingkat TQM yaitu
sebuah manjemen kualitas yang lebih focus pada pelanggan dengan cara
melibatkan seluruh level tingkatan karyawan dalam mengerjakan
peningkatan ataupun perbaikan secara kontiyu, yang lebih cenderung
memanfaatkan strategi , komunikasi dan data yang efektif dalam
mengintregasikan kedisiplinan kulitas dalam kegiatan operasional dan
budaya perusahaan. Sederhanya, TQM adalah suatu pendekatan
manjemen yang digunakan untuk menyentuh kesuksesan dalam jangka
Panjang dengan mengedepankan kepuasan pelanggan
Dalam Total TQM, seluruh karyawan di Rumah Sakit atau para
karyawan yang ada di Rumah Sakit harus turut secara aktif dalam
melakukan peninhgiatan proses, layanan serta budaya pada tempat
mereka bekerja, sehingga nantinya akan melahirkan kualitas terbaik
dalam layanan atau produk demi mencapai kepuasan para pasien yang
ada di Rumah Sakit
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain ( komunikan).
Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang mampu
menghasilkan perusbahan sikap ( attitude change) pada orang lain yang
biasanya terlihat dalam proses komunikasi ( wiryanto , 2014) . komunikasi
bertujuan untuk mengurangi kesalaham dan menghasilkan perbaikan
keselamatan pasien, komunikasi yang dilakukan perawat bertujuan agar

2
pelayanan keperawatan yang diberikan berjalan secara efektif merupakan
keterampilan yang dilakukan oleh perawat professional ( Daryanto, 2014)
Menurut Gerald R.Miller yang merupakan professor Amerika
Serikat di bidang komunikasi mengatakan bahwa sebuah komunikasi
dapat bekerja Ketika seseorang menyampaikan pesan ke penerima
dengan tujuan untuk mempengaruhi si penerima pesan tersebut
Menurut Theodore M.Newcomb yang merupakan penulis,
psikologi, professor dari amerika serikat mengatakan bahwa komunikasi
merupakan sebuah tranhsmisi informasi yang terdiri dari rangsangan
diskriminatif dari penyampai ke penerimanya
Menurut Bernard Barelson yang merupakan ilmuan dari Amerika
Serikat mengatakan komunikasi adalah transimisi informasi, gagasan
atau emosi dengan menggunakan symbol, kata, gambar atau media
lainnya
Labolatorium Kesehatan yaitu fasilitas medis di mana spesialis
labolatorium melakukikan berbagai jenis tes dan analisis pada sampel
biologis seperti darah, urine, tinja dan jaringan tubuh , hasil tes ini yang
kemudian membantu dalam diagnosis penyakit, pemantauan kondisi
Kesehatan, pemilihan pengobatan yang tepat serta penilaian respons
terhadap pengobatan
Diagnosis penyakit yang ada di labolatorium Kesehatan
membantu dakam mediagnosis berbagai penyakit dengan melakukan tes
pada sampel biologis, misalnya : tes darah dapat membantu
mengidentifikasi keberadaan infeksi gangguan hematologic, atau fungsi
organ

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya meningkatkan komunikasi yang efektif di rumah
sakit?
2. Apa prinsip TQM di Rumah Sakit?
3. Apa fungsi,tujuan dan prosedur dari unit diagnostic/lab?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pentingnya meningkatkan komunikasi yang efektif di
Rumah Sakit
2. Mengetahui prinsip TQM di Rumah Sakit
3. Mengetahui fungsi,tujuan dan prosedur dari unit diagnostic/lab

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Petingnya Meningkatkan Komunikasi yang Efektif di Rumah Sakit

 Pengertian Komunikasi yang Efektif


Terdiri dari dua istilah yaitu komunikasi dan efektif.
Komunikasi merupakjan proses menyampaikan atau
berbagai informasi, pikiran dan perasaan melalui lisan,
tulisan atau bahasa tubuh, sedangkan efektif menurut
KBBI berarti “ada efeknya” ( akibatnya, pengaruhnya,
kesannya) atau “dapat membawa hasil; berhasil guna” kata
efektif juga diartikan sebagai “mencapai sasaran yang
diinginkan”
Komunikasi efektif ( effective communication ) dapat
diartikan sebagai “komunikasi yang berhasil mencapai,
tujuan, seperti dietrima, dipahami, mengubah persepsi dan
mengubah perilaku atau melakukan aksi”
 Keuntungan Komunikasi yang Efektif
1. Memahami kita untuk membantu seseorang
2. Membantu kita dalam memecahkan masalah
3. Build trust dan respect
4. Membentuk lingkungan yang menyenangkan
5. Mendekatkan dan meningkatkan hubungan kita dengan orang
lain
 Formula 7C
1. Completenss ( Lengkap)
Komunkasi harus lengkap. Menyampaikan dengan fakta
yang diperlukan oleh penerima. Di dalam dunia jurnalistik ,
kelengkapan informasi di rumuskan dalam 5W+ 1H (What,
When, Where, Why, How )
2. Conciness ( Ringkas)
Dengan menggunakan sesedikit mungkin kata
menghindari menggunakan kata-kata berlebihan dan tidak
perlu. Pesan singkat lebih menarik danh mudah di pahami,
dengan menggunakan kalimat se efektif mungkin
3. Consideration ( Penuh Pertimbangan )
Dengan memperhatikan sudut pandang orang lain, pola
piker, tingkat Pendidikan , minat, kebutuhan , kepentingan
dan emosinya
4. Clarity ( Jelas)
Dengan menggunakan kata yang tepat, bermakna tunggal
dan membingungkan / menimbulkan persepsi lain
5. Concreteness ( Nyata)
Konkret dengan memperkuat kepercayaan, pesan ini di
dukung dengan fakta-fakta spesifik dan angka. Pesam
konkret tidak disalah tafsirkan

5
6. Courtesy ( Tata Krama )
Bagian ini tentang cara penyampainnya, pesan di
sampaikan dengan tulus , sopan, bijak , reflektif dan
antusias serta mempertimbangkan sudut pandang dan
perasaan penerima pesan, termasuk menjafa perasaan
dan respek terhadap penerima pesan
7. Correctness ( Benar)
Pesan ini di sampaikan dengan benar dari segi substansi
dan tata Bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran
 Aspek yang dibangun dalam Komunikasi Efektif
1. Kejelasan : harus menggunakan Bahasa secara jelas dan
mudah di terima serta di pahami sebagai komunikan
2. Ketepatan / Akurasi : menyangkut penggunaan bahsa yang
benar dan kebenaran informasi yang disampaikan
3. Konteks : bahasan dan informasi yang disampaikan harus
sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunaksi
tersebut sedang terjadi
4. Budaya : dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan
budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam
penggunaan Bahasa verbal maupun non verbal, agar tidak
menimbulkan kesalahan persepsi
 Factor yang dapat Mendukung Komunikasi Efektif :
1. Dalam profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan salah satu metode utama dalam
mengimplementasikan proses keperawatan
2. Komunikator merupakan peran sentral dari semua peran
perawat yang ada
3. Kualitas komunikasi adalah factor kritis dalam memenuhi
kebutuhan klien
 Kerangka Komunikasi Efektif pada Pelayanan Kesehatan di
Rumah Sakit
1. Komunikasi SBAR merupakan kerangka Teknik komunikasi
yang disediakan untuk petugas Kesehatan dalam
menyampaikan kondisi pasien
2. SBAR ( Situation, Background, Assessment, Recommendation
) metode ini yang digunakan pada saat perawat melakukan
handover pasien
3. SBAR merupakan metode yang tersetruktur untuk
mengkomunikasikan informasi dengan membutuhkan
perhatian segera dan Tindakan berkontribusi terhadap
eskalasi yang efektif dan meningktakan keselamantan pasien
4. SBAR yang digunakan secara efektif untuk meningkatkan
serag terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang
sama tau berbeda
5. Dengan melibatkan semua aggota tim Kesehatan untuk
memberikan masukan ke dalam situasi pasien termasuk
memberikan rekomendasi

6
6. SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara anggota
tim Kesehatan atau tim Kesehatan lainnya
 Keuntungan Menggunakan Metode SBAR
1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif
2. Dokter percaya pada anlisa perawat karena menunjukkan
perawat paham akan kondisi pasien
3. Memberikan komunikasi sama dengan memperbiki keamanan
pasien
4. Metode SBAR sama dengan SOAP yaitu Situation,
Background, Assessment, Recommendation
5. Komunikasi efektif SBAR dapat diterapkan oleh semua tenaga
Kesehatan

2.2 Prinsip TQM di Rumah Sakit

 Pada era informasi saat ini, setiap organisasi khususnya Rumah


Sakit harus mengahadapi corporate Olympics yang semakin
kompleks karena untuk kelangsungan hidup dan
perkembangannya , organisasi harus memliki daya saing. Dalam
era saat ini persaingan semakin tajam dan sangat komperhensif
diantara pengelola jasa Pendidikan mutu adanya predikat sehat
bermutu dan berkualitas tinggi harus menjadi tugas setiap
Lembaga penyelenggara Kesehatan termasuk Rumah Sakit
Umum. Supaya peningkatan terus menerus dilakukan, salah
satunya dengan pengelolaan system layanan rumah sakit secara
menyeluruh dan berorientasi mutu dan cepat Tindakan
pendekatan ini dikenal dengan Totalo Quality Management
( TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu pada ruang Rumah Sakit
yang menuntut keunggulan pelayanan Kesehatan seperti
kecepatan, daya tangkap, kelincahan, penangganan tindakan dan
kompetensi dokter dan suster
 TQM yang merupakan salah satu konsep yang berupaya
melaksanakan system manajemen kualitas kelas dunia, dengan
membutuhkan perubahan besar di seluruh dunia, menurut Hensler
dan Brunel ( Christoper,1993), yang ada 4 konsep utama TQM
1. Kepuasan pelanggan
Dalam TQM konsep ini diperluas, yang kualitas tidak lagi
hanya bermakna sebagai spesifikasi-spesifikasi tertentu,
tetapi kulitas ditentukan oleh pelanggan itu sendiri
( pelanggan internal atau pelanggan eksternal) . kebutuhan
pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala
aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan dan
ketepatan waktu. Oleh karena segala aktivitas pelayanan
harus di koordinasika untuk memuaskan pelanggan
2. Respek Terhadap Setiap Orang

7
Dalam rumah sakit yang kulitasnya kelas dunia, setiap
dokter, suster dipandang sebagai individu yang memiliki
talenta dan kreativitas tersendiri yang cepat dan tanggap.
Oleh karena nya setiap orang dalam organisasi harus
diperlukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk
terlibat dan berpartisipasi dalam tim penanganan
keputusan
3. Manajemen Berdasarkan Fakta
Pelayanan Kesehatan kelas dunia harus mampu
berorientasi pada fakta. Maksudnya disini bahwa setiap
keputusan seseorang di dasrakan pada data, bukan
sekedar perasaan ( felling) . ada dua konsep pokok
berkaitan hal ini. Pertama, prioritasi ( prioritization) yakni
suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakuan pada
semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat
keterbatasan sumber daya yang ada . oleh karenanya
dengan menggunakan data maka majemen yang ada di
Rumah Sakit dan tim dapat memfokuskan usahanya pada
situasi tertentu yang bersifat vital. Konsep yang kedua
( variation) atau variabilitas kinerja manusia. Data statistic
dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang
merupakan bagian yang wajar dari setiap system
organisasi, dengan demikian manajemen rumah sakit
dapat mempredisksi setiap keputusan dan Tindakan yang
dilakuan di Rumah Sakit tersebut.
4. Perbaikan yang Berkesinambungan
Agar Rumah Sakit dapat dikatakan suskes perlu
melakuakn proses secara sistematis dalam melaksanakan
perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini
adalah siklus PDCA ( plan-do-check-act) yang terdiri dari
Tindakan korektif terhafdap hasil yang diperoleh
 Russel dan Taylor ( Fitriani, 2008;23) mengemukakan prinsip TQM
1. Customer-oriental : focus pada konsuemen
2. Leadership planning : perencanaan strategi
3. Employee responsibulty : keterlibatan semua oaring
4. Cuoorpertaion : Kerjasama
5. Costinous improvemenr : perbaikan terus menerus
6. Statiscal methods : penggunaan metode-metode statistic
7. Training and aducation : Pendidikan dan Latihan
 Komponen di dalam TQM yang memliki unsur utama ( Goestch dan
Davis, 1994) yang masing-masing dijelaskan :
1. Fokus pada pelanggan
Pelanggan internal maupun ekstrenal merupakan driver.
Pelanggan ekstrernal disini untuk menentukan kualitas produk
atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan
pelanggan internal disini berperan dalam menentukan kulitas

8
manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan
produk tertentu
2. Obsesi terhadap kualitas
Dalam menentukan TQM seubuah organisasi harus menentukan
kuliitas pelanggan internal dan eksternal, dengan kulitas tersebut,
orgnisasi harus memenuhi atau melebihi aa yang ditentuan
tersebut, yang setiap perjalananya dapat dilakukan dan
dilaksanakan dengan baik “ bagaimana kita dapat melakukan
dengan baik?”
3. Pendekatan ilmiah
Pendekatan ini digunakan untuk menentukan pekrjaan dan dalam
proses pengambilan kepiutusan dan pemecahan masalah yang
berrkaitan dengan pekerjaan yang di desain , maka data
diperlukan untuk Menyusun patok duga (benchmark), memantau
prestasi dan maleksanaan perbaikan
4. Komkitmen jangka panjag
Yang merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan
bisnis , yang di butuhkan dbudaya rumah sakit yang baru, oleh
karenanya komitmen janga Panjang sangat penting guna
mengadakan budata agar penerapan TQM dapat berjalan dengan
sukses
5. Kerja sama tim ( Teamwork)
Sering kali terjadi persaingan antar deparemen yang ada dalam
organisasi tersebut guna agar daya saingnya terdonbgkark. Akan
tetapi persaingan internal cenderung hanya menggunakan dan
mangehbaiskan energi yang seharusnya dipusatkan pada upaya
perbaikan kuitas yang digunakan untuk meningkatkan daya saing
ekstrernal
6. Perbaikan system secara berkesinambungan
Yang setiap produk/ jasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
proses-proses tertentu di dalam suatu system/lingkungan. Oleh
karenanya system yang ada perlu diperbaiki secara terus mener7s
agar kualitas yang dihasilkan daoat meningkat
7. Pendidikan dan pelatihan
Dalam TQM Pendidikan dan pelatihan merupakan factor yang
fundamental , setiap orang di harapkan untuk terus belahar, yang
berprinsip bahwa belajar tidak aka nada habisnya dengan Batasan
usia, dengan belajar ini perusahaan dapat meningkatkan kahlian
profesionalisme nya
8. Kebebasan yang terkendali
Dalam TQM ini keterlibatannya dengan oemberdayaan sivitas
akademik dalam pengambilam keputusan dan pemecahan usnur
yang sangat penting, karena dapat meningkatkan rasa memliki
dan tanggung jawwab sivitas akademuk terhadap keputusan yang
telah dibuat, juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan
dalam suatu keputusan yang diambil karena pihak yang terlibat
lebih banyak , kebebasan ini timbul karena keterlibatan dan

9
pemberdayaan merupakan hasil dari pengendalian yang
terencana dan terlaksana dnegann baik. Degan sivitas akademik
yang melakukan standarisasi proses dan mereka pula yang
berusha mencari cara untuk menyakinkan setiap orang yang
bersedia mengikuti prosedur standar
9. Kesatuan tujuan
Supaya TQM ini dapat berjalan dapat diterapkan dengan baik
maka harus meliki kesatuan tujuan yang sama, yang harus ada
persetujuan/kesepakatan antara pihak manjememn dan sivitas
akademik mengenai upah dan kondisi kerja
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Merupakan hal yang penting dalam meningkatkan TQM , yang
membawa 2 manfaat utama, pertama, hal ini dapat meningkatkan
kemungkinan dihasilkan keputusan yang baik, rencana yang baik ,
atau perbaikan dengan lebih efektif karena juga mencangkup
pandangan dan pemnikiran dari pihak-pihak yang langsung
berhubungan dengan situasi kerja, yang kedua dengan
keterlibatan meningkatgkan “rasa memiliki” dan tanggung jawab
atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus
melaksanaknnya
 Penerapan Manajemen Mutu Terpadu
Menurut Soeharso Hardjosoedarmo ( 1996;40) untuk mrnjamin
keberhasilan pengimplementasikan TQM dalam perusahan, harus
mengikuti Langkah-langkah :
1. Menanamkan satu falsafah kulitas
Disini para karyawan Rumah Sakit harus memahami
sepenuhnya bahwa untuk mencapai keberlangsungan
hidup organisasi secara berkesinambungan dalam iklim
persaingan, maka perusahaan harus mencapai kualitas
total
2. Manajemen yang ada di Rumah Sakit harus membimbing dan
menunjukkan kepemimpinan yang bermutu
Dari yang tahap pertama, CEO (Chief Executive Officer)
harus mampu memberikan contoh baik dalam pola
sikap,pola piker, maupun pola tindakaj dan menunjukkan
kepemimpinan yang teguh dalam Gerakan mutu
3. Adakan perubahan terhadap system yang lebih kondufi
Dengan melakukan evaluasi terhadap system dan
prosedur yabng ada dalam organisasi, apakah sistem
tersebut masih kondusif dan konsisten terhadap kualitas
total, dengan hal-hal yang perlu dievaluasi lagi ( struktur
organisasi, proses kiegiatan, proses kendali mutu,
kebijaksanaan pengembangan sumber daya manusia,
metode intensif dan lain lain)
4. Didik, latih dan berdayakan (empower) seluruh karyawan
Setelah tahap pembenahan dalam organisasi, maka
Langkah selanjutnya adalah melakukan pelatihan kulitas

10
total kepada seluruh karyawan organisasi, termasuk para
manager , yang diberlakukan dengan tugas, wewenang
dan tanggung jawab untuk mengorganisasikan diri ke
dalam self-managing tems guna perbaikan proses dalam
mencapai mutu produk atau jasa yang diperlukan

2.3 Fungsi , Tujuan dan Prosedur Unit Diagnostic/Lab

 Fungsi Pemeriksaan Labolatorium


Dalam dunia medis memiliki fungsi yang sangat beragam
diantaranya sebagai berikut
1. Pemeriksaan labolatorium bisa mmebantu dokter dan tenaga
medis lainnya untuk mendiagnosis sebuah penyakit, misalnya
hasil pemeriksaan tes darah di labolatorium tentgang diagnose
penyakit anemia, infeksi
2. Hasil pemeriksaan labolatorium bisa digunakan sebagai bahan
pemantaun perkembangan suatu penyakit atau respon
terhadap proses pengobatan yang sedang dilakukan pasien
3. Pemeriksaan labolatorium juga bisa sebagai evaluasi fungsi
organ dalam tubuh, misalnya pada pemeriksaan fungsi hati,
akan menginformasikan tetang kadar enzim hati untuk
mengevaluasi kesehataan hati
4. Pemeriksaan labolatorium sebagai alat deteksi dini pada
kasus-kasus penyakit ( kanker atau tes genetic pada
seseorang)
5. Memberikan informasi mengenai factor-faktor resiko
kesehatan seseorang , misalnya seperti tekanan darah tinggi ,
kolestrol
6. Pemeriksaan labolatorium membantu mengetahui efek
samping obat dan memastikan keamannya untuk pasien
7. Pemeriksaan labolatorium juga berfungsi sebagai alat untuk
menunjang penelitian medis serta pengembangan obat baru
 Tujuan pemeriksaan Labolatorium
Tujuan dari pemeriksaan labolatorium adalah untuk melakukan
diagnosis , deteksi dini serta pengobatan untuk seorang pasien
yang sedang dalam penangan dokter, pemeriksaan labolatorium
biasanya dilakuikan secara rutin agar dokter bisa mengetahui
perkembnagan sembuhan pasien ketika melkuka proses
pengobatan atau Tindakan medis, berdasarkan penelitisan ,
pemeriksaan labolatorium dijadikan dasar pengambilan keputusan
oleh dokter untuk mengdiagnosis pasien, baik dari pasien rawat
inap atau jalan, misalnysa untuk pasien yang mengalami alergi
kulit , maka dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan
pemeriksaan di labolatorium untuk mengetahui secara detail apa
yang sedanhgh dialami, kemudian hasil labolatorium tersebut
dijadikan rujukan untuk memberikan resep obat yang sesuai

11
 Prosedur Pemeriksaan Labolatorium
Prosedur pemeriksaan labolatorium disini berbeda-beda
tergnatung pemerksaan yang dilakukan oleh seseorang berkaitan
dengan penyakit atau tes labolatorium yang sedang dijalankan,
sampelnya pun juga disesuaian dengan kebutuhan pasien,
misalnya saja Ketika seseorang melakukam tes darah maka
sampel yang diambil dan di periksa dui labolatorium adalah darah,
namun Ketika pemeriksaan diabetes, selain menggunakan sampel
darah, sampel nerupa urin juga sangat dibutuhkan, contoh yang
laun prosedur labolatorium adalah Ketika yang menjadi objek
pemeriksaan adalah sperma, maka untuk mnedapatkan sampel
tersebut sperma yang dites di labolatorium hasil ejakulasi yang
didapatkam melakui proses menstrubasi, setelehnya sperma
dimasukkan dalam wadah plastic khusus m, sangat tidak
disaranka mnedpatkan sperma melalui kondom karena zat dalam
proses produksi kondomyang bisa dipengaruhi tingkat mobilitas
sel sperma, sehinbgga pemeriksaan yang dilaukan di labolatorium
tidak steril
maka prosedur pemeriksaan pada tes pap smear juga berbeda,
pasien yang akan melkuka pemeriksaan akan diintruksikan untuk
melakukan metode douche, menggunakam tampon , serta tidak
boleh berhubungan seks selama 24 hingga 48 jam sebelum
proses nya dilakukan tes di labolatorium , setelah prosedur
tersebut bdi jalankan selnjutnya vagina akan di buka dengan
menggunakan speculum, kemudian sampel diambil dengan
meletakkan sampel pada kaca preparate untuk pemeriksaan
ayang ada di labolatorium, selain ketiga contoh itu masih ada
banyak pemeriksaan labolatorium dengan prosedur yang berbeda-
beda sesyai dengan sampel yang dipakai. Instruksi tentang
prosedur pemeriksaan labolatorium ini biasanya akan
diinformasikan oleh petugas medis atau dokter yang
menanganinya secara lansung
 Pemeriksaan Sebelum Pemeriksaan Labolatorium
1. Mengikuti semua arahan yang dilakukan oleh dokter/ petgas medis
lainnya , umunya instruksi tersebut berhububgan dengan perintah
atau larangan yang berkaitan dengan prosedur pemeriksaan ,
misalnya seperti menghentikan konsumsi obat untuk sementara,
berpuasa atau diet
2. Saat akan melakukan pemeriksana labolatorium, ada jenis
pemeriksaan yang mengharuskan pasien untuk berpuasa, seperti
pemeriksaan glukosa darah atau kolestrol. Umunya , puasa yang
dijalankan selama 8-12 jam sebelum melakukan pemeriksaan
labolatorium
3. Sebelum pemriksaan labolatorium, dianjurkan pasien untuk
mebgkonsumsi air putih. Hal ini bertujuan untuk mencegah pasien
mengalami dehidrasi serta menmumdahkan proses pengambilan
sampel urin atau darah

12
4. jika sednag dalam perawatan dan mebgkonsumsi obat tertentu,
dianjukan untuk menjalankan proses pemeriksaan labolatorium
sangat penting untuk mendiskusikan obat yanbg sedang dikonsumsi
debgan dokter, apakah perlu menghentikannya atau tidak
5. persiapan lainnya melakukan pemeriksaan labolatorium adalah
menjaga kesehtaan diri, ada sampel yang perlu sterilisasi pada
bagian tubuh tertentu
6. memhami dan mengenali dahulu gejala dan Riwayat Kesehatan
sebelum melakukan proses pemeriksaan Kesehatan. Hal ini
membantu dokter dan petugas kesehtaan untuk menafsirkan hasil
pemriksaan kesehtan melalui tes di labolatorium
7. pasien akan menggunakan pakaian khusus, contohnya pemeriksaan
rontgen, pasien akan mengenakan pakaian serupa kimono yang akan
memudahkan kases untuk melakukan pengambilan gambar ke bagian
tubuh tertentu

13
BAB III
KESIMPULAN
Total Quality Manjemen ( TQM) adalah salah satu pencapaian
orientasi kualitas yang telah di terapkan oleh banyak organisasi yang
salah satunya di Rumah Sakit. TQM ini menarik untuk dipelajari karena
pertumbuhan yang luas dan penerimaan nya di dunia bisnis. Khususnya
dalam dua decade terahkir, berdasarkan banyaknya definisi tentang
TQM, dengan berbagai sudut pandang dan persepsi yang berbeda
pengertian TQM dapat menjadi masalah ( Prajogo dan Sohal , 2002) ,
sebagai contohnya, menurut (Rahman,2005) TQM adalah pendekatan
manajemen untuk mengimprovisasi kinerja organisasi yang mengaitkan
tekni dan sikap.sedangkan komunikasi menurut beberapa ahli banyak
sekali salah satunya Menurut Gerald R.Miller yang merupakan professor
Amerika Serikat di bidang komunikasi mengatakan bahwa sebuah
komunikasi dapat bekerja Ketika seseorang menyampaikan pesan ke
penerima dengan tujuan untuk mempengaruhi si penerima pesan tersebut
Maka pentingnya komunikasi untuk meningkatkan TQM ( Total
Quality Management) di Rumah Sakit para manager harus mampu untuk
melakukan daya saing yang ada di lingkungan luarnya , agar Rumah
Sakit dapat berkembang dan berproses menjadi lebih baik, khusunya di
bidang komunikasi di unit diagnostic/lab, yang sangat memerlukan
komunikasi yang baik agar para pasien yang ada dapat dilayani dengan
semaksimal mungkin, supaya akreditasi Rumah Sakit dapat meningkat

14
DAFTAR PUSTAKA
Gordon,B. Davis (1999), Sistem Informasi Manajemen: Struktur dan
Pengembangannya,PT.Gramedia
Mc.Leod ,Raymond (1996), Sistem Infromasi Manajemen,PT .Bhuana Ilmu
Populer,Jakarta
Umi Muawanah ,(2000), Efektivitas Pengembangan Sistem Informasi: Model
Integratif Keterlibatan Pemakai Sistem , Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol.1,
No.2, hal149-163
Kelfy G.Y.Lomban. Analisis Pelaksanaan Unsur Total Quality Mangement ( TQM)
di Puskesmas Taratara Kota Tomohon,Jane M. Pengemanan Sulaemana
Engkeng;2014
Setiyani,S W.Membangun kerja sama tim ( kelompok). Jurnal STIE Semarang 4
(3);2012:59-65

15

Anda mungkin juga menyukai