PENYAKIT AKIBAT
PENYELAMAN
HIPERVENTILASI
NAPAS CEPAT DAN DALAM CO2 BANYAK KELUAR
INGIN BERNAPAS DIRANGSANG PENUMPUKAN CO2
O2 DLM PARU DIBAWAH TITIK KRITIS TAPI KADAR
CO2 BELUM MERANGSANG UNTUK BERNAPAS
TENGGELAM
TIDAK SADAR
TENGGELAM
SADAR
TERJEBAK
ALAT SELAM RUSAK
KELIRU PERKIRAAN
KESALAHAN TEHNIS
PANIK
KEDINGINAN
AIR DINGIN TUBUH REFLEK TARIK NAPAS
SUHU < 27o C KESADARAN HILANG
SUHU TURUN LEBIH LANJUT JANTUNG & NAPAS
BERHENTI MATI
ALIRAN DARAH RESIKO DS
BAROTRAUMA
BERDASAR PATOGENESA:
A. BAROTRAUMA WAKTU NAIK(DESCENT)
B. BAROTRAUMA WAKTU TURUN(ASCENT)
BAROTRAUMA TELINGA
NARKOSE NITROGEN
KEHILANGAN KESADARAN BILA BERNAPAS DGN
UDARA TEKAN PADA KEDALAMAN > 100M
KESADARAN HILANG DIPERMUKAAN BUKAN
KARENA NAKOSIS NITROGEN
KERACUNAN CO
JARANG TERJADI
MUNGKIN PENCEMARAN UDARA LEWAT KNALPOT
KOMPRESOR TERUTAMA KOMPRESOR YANG
DENGAN MESIN DIESEL
KERACUNAN O2
DAPAT ERJADI KERACUNAN AKUT PADA OTAK
BILA TEKANAN PARTIAL O2 MELEBIHI 1,8 ATA
ALAT SELAM O2 MURNI BERBAHAYA BILA
DIGUNAKAN DI KEDALAMAN > 9 – 10 M
HIPOKSIA AKIBAT KERUSAKAN ALAT ATAU
KESALAHAN TEHNIK
KARENA PENGGUNAAN GAS PERNAPASAN YANG
SALAH PERKIRAAN YG SALAH
TERCEMAR
BILA KORBAN CEPAT DITOLONG DAN TIDAK
MENELAN AIR ATAU TERJADI KOMPLIKASI LAIN
BISA CEPAT KEMBALI NORMAL
PENGOBATAN
PERTOLONGAN PERTAMA (RJP)
Penyelam harus dibawa secepat mungkin ke
permukaan dan diangkat ke kapal atau ke pantai
Pasien yang tidak sadar diusahakan agar bisa
secara pasif mengeluarkan nafasnya untuk
mencegah regangan paru yang berlebihan dan
robekan paru.
Setelah tiba di permukaan, nilailah frekuensi
pernafasan dan sirkulasi ( denyut nadi/ jantung )
korban
Bila pasien biru tapi bernapas, beri 100 % O2, bila
tak bernapas lakukan pernapasan buatan mulut ke
mulut
Hal ini bisa dimulai dan dikerjakan di dalam air
diteruskan di kapal atau di pantai.
Bila denyut nadi tak teraba, lakukan pijat jantung.
Beri O2 100 % lewat masker pada penderita
secepat mungkin.
Respirator tekanan positip Oxyviva, dan
sebagainya hanya boleh digunakan dengan hati-
hati oleh karena tekanan positip bisa memperberat
gejala penderita burst lung.
Semua pertolongan kedaruratan harus terus
dilakukan sampai didapatkan tindakan medis
dengan alat-alat yang lebih memuaskan.
ANAMNESA
Sambil melakukan tindakan pertolongan,
tanyakanlah pada orang–orang yang mengetahui
apa yang terjadi pada korban.
Dimana terjadinya ketidak sadaran (di dasar,
sewaktu naik atau di permukaan), semua yang
terjadi sebelum korban tidak sadar, dan
pengangkatan dari dalam air juga harus
ditanyakan.
Akan lebih berguna lagi bila ada seseorang yang
mengetahui riwayat kesehatan korban.
TINDAKAN KHUSUS
BILA DX TELAH DITEGAKAN DAN DILAKUKAN
TIDAKAN PERTOLONGAN SEPERTI DIATAS MAKA
TINDAKAN KHUSUS DAPAT DILAKUKAN YAITU :
a.Terus lakukan tindakan di atas di tempat
kejadian hingga korban dipindahkan ke rumah
sakit. Jangan menghentikan tindakan selama
diperjalanan ke rumah sakit kecuali bila telah
dinyatakan meninggal oleh dokter.
b. Pengobatan rekompresi sangat berguna untuk
menyelamatkan jiwa pada kasus emboli udara
di otak, dan penyakit dekompresi berat. Bila
meragukan, anggaplah korban sebagai kasus
yang memerlukan pengobatan rekompresi
c. Beberapa kelainan tertentu mungkin perlu
diatasi secara sekunder :
1). Hipotermi
2). Menelan muntahan
3). Ledakan bawah air
4). Cidera tubuh terkena kapal dan hipoglikemi
epilepsi , dan sebagainya.
d. MINTA PERTOLONGAN PADA DOKTER AHLI
PENYELAMAN.
DIDAMPINGI SEORANG PENYELAM
BERPENGALAMAN UNTUK BERI KETERANGAN PADA
PETUGAS KESEHATAN
REKOMPRESI DI DALAM AIR BILA ADA DOKTER
AHLI DAN PERLU ALAT YANG LENGKAP, BILA
TERLALU LAMA DALAM AIR DINGIN BISA
MENYEBABKAN KEMATIAN
KESIMPULAN
Penyebab tersering dari kasus ketidaksadaran
pada penyelaman adalah :
a. Hiperventilasi dan penyelaman tahan
napas yang terlalu lama sehingga
menyebabkan hipoksia.
b. Kesalahan tehnis penyelaman atau
kerusakan alat selam yang mengakibatkan
hipoksia atau near drowning pada penyelam
yang menggunakan udara tekan pada alat
selam sirkuit terbuka seperti Scuba.
c. Keracunan CO2 pada penyelam yang
menggunakan alat selam sirkulasi tertutup.