Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

JURNAL KHUSUS

Dosen Pengampu:
LIVIAWATI,SE.,M.Si.,Ak

Disusun
o
l
e
h
Kelompok 1:
1.RONI FARDIAN (2162201121)
2.RIA ANGKASIH (2162201151)
3.LISMA YANI MENDROFA (2162201123)
4.MASTA TIURMA (2162201136)
5.BINTANG SUCI RISMADINI (2162201135)

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
jurnal ini tepat pada waktunya.Makalah ini dibuat dengan maksud untuk
memenuhi tugas matakuliah pengantar akuntansi.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Liviawati,SE.,M.Si.,Ak.,selaku


Dosen mata kuliah Pengantar Akuntansi II yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Pekanbaru,1 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

i
JUDUL
KATA PENGANTAR. ...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
1.2Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3Tujuan Pembahasan........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Pengertian dan Manfaat Jurnal Khusus......................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Jurnal Khusus ............................................................. 4
2.3 Jurnal Penjualan............................................................................. 4
2.4 Buku Pembantu Piutang................................................................. 6
2.5 Jurnal Penerimaan Kas................................................................... 11
2.6 Jurnal Pembelian............................................................................ 13
2.7 Buku Pembantu Utang................................................................... 14
2.8 Jurnal Pengeluaran Kas.................................................................. 18
2.9 Return Penjualan dan Return Pembelian ...................................... 20
2.10 Posting ke Buku Besar.................................................................. 22
2.11 Neraca Saldo ................................................................................ 27
BAB III PENUTUP........................................................................................... 29
3.1 Simpulan........................................................................................ 29
3.2 Saran.............................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

ii
Ketika sebuah perusahaan membuat transaksi keuangan, mereka membuat jurnal
untuk mencatat transaksi keuangan tersebut. Transaksi ini dicatat dalam jurnal
umum
atau salah satu jurnal khusus untuk akun-akun yang paling aktif. Jurnal-jurnal
khusus
yang paling umum adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan
kas
dan jurnal pengeluaran kas. Bagi perusahan besar dimana transaksi yang terjadi
berulang ulang, pemakaian satu jurnal tidaklah praktis dan tidak efisien. Maka
perlu
dipakai jurnal bentuk lain yaitu Jurnal Khusus (Spesial Journal).
Dengan jurnal khusus dapat diadakan pembagian tugas, misalnya
pencatatan
pembelian dilakukan oleh satu orang, begitu juga pencatatan penerimaan atau
pengeluaran uang tunai. Disamping itu, pada jurnal khusus dapat disediakan
kolom
untuk rekening-rekening yang perubahannya berulang-ulang, sehingga
pencatatannya
cukup dengan menuliskan jumlah (angka) pada kolom rekening yang sesuai.
Maka
dengan dipakainya jurnal khusus akan tercapai efisiensi dan pencatatannya lebih
praktis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka
penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan manfaat jurnal khusus ?
2. Apa saja jenis-jenis jurnal khusus ?
3. Bagaimana proses pembuatan jurnal penjualan ?
4. Bagaimana proses pembuatan buku pembantu piutang ?
5. Bagaimana proses pembuatan jurnal penerimaan kas ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penulis
melakukan

1
pembahasan dengan maksud :
1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat jurnal khusus.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis jurnal khusus.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Jurnal Khusus Menurut para Ahli :

Para ahli memiliki defenisi tersendiri terkait jurnal khusus ini. Berikut merupakan
definisi menurut para ahli hal-hal yang berkaitan dengan jurnal khusus,

1. Soemarso, Jurnal khusus memiliki beberapa jenis salah satunya ialah jurnal
penerimaan kas. Penerimaan kas adalah suatu transaksi yang membuat saldo
kas atau bank bertambah yang disebabkan adanya penjualan atas hasil
produksi, pembayaran piutang, atau hasil lainnya.
2. Kusnadi, Penerimaan kas pada umumnya meliputi penerimaan atas wesel,
penjualan tunai, penjualan atas piutang yang dimiliki. Penerimaan diatas

2
termasuk dalam penerimaan rutin. Selain terdapat penerimaan rutin juga
terdapat penerimaan tidak rutin. Salah satu contoh uang penjualan.
Penerimaan kas ini akan dicatat sesuai jenis akun yang sesuai dan dapat
dipahami oleh pihak internal dan eksternal perusahaan. Pencatatan yang
baik akan membuat kita mudah untuk tahap selanjutnya sebagai bentuk
pertanggungjawaban atau pertimbangan kepada pihak lain.
3. Mulyadi , Jurnal khusus ialah catatan akutansi yang sudah permanen yang
akan digunakan untuk membuat laporan keuangan lanjutan. Laporan
keuangan tersebut akan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melihat
kenerja perusahaan.

2.2.Jurnal Khusus Dari Buku :


1. Akutansi Pengantar 1 ( Pengarang : Catur Sasongko ; Quratul’ain
Mubarakah ; Agustin Setya Ningrum ; Annisa Febriana ; Ayu Nadia Hanum ;
Aisyah Dian Pratiwi ; Vivi Zuryati )
Perusahaan memerlukan jurnal khusus selain jurnal umum untuk mencatat
transaksi yang terjadi di perusahhan.hal yang sama juga terjadi pada buku besar
(general ledger). Perusahaan tidak hanya membutuhkan bukubesar,tetapi juga
memerlukan buku besar pembantu.
2.Pengantar Akuntansi 1 ( Pengarang : Weygand kimmel kieso)
Jurnal khusus mengizinkan pembagian kerja yang lebih besar karena beberapa
orang dapat mencatat jurnal yang berbeda pada saat yang bersamaan.
3. Pengantar Akuntansi 1 ( Pengarang : Agus Purwaji ; Wibowo ; H. Murtanto )
Apabila di dalam jurnal khusus untuk yang menggunakan system perpetual di
dalam pencatatan persedian barang dagangan, maka desain jurnal khusus perlu
dilakukan penyesuain-penyesian terkait kolom-kolom yang ada di sisi debit
maupun di sisi kredit.
4. Pengantar Akutansi 1 ( Pengarang : Carls Warren ; James M.Reeve Jonanthan
E Duchac ; Ersa Tri Wahyuni ; Amir Abadi Jusuf )
Salah satu metode pengolahan data yang lebih efisien dalam system akutansi
manual adalah menggunakan Jurnal Khusus, Jurnal Khusus di rancang untuk
mencatat satu jenis transaksi yang terjadi berulang kali.

3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian dan Manfaat Jurnal Khusus
Jurnal Khusus merupakan jurnal yang dikelompokan sesuai dengan jenis
transaksinya. Setiap terjadi transaksi, petugas pembukuan mengidentifikasi
jenis
transaksi yang terjadi, dan mencatatnya kedalam jurnal khusus. Misalnya
bila dalam
satu bulan perusahaan melakukan pembelian kredit sebanyak 50 kali,
maka petugas
hanya akan berurusan dengan empat atau lima akun, tergantung pada
sebuah kebijakan
perusahaan dalam mengklasifikasi transaksinya.
Manfaat utama jurnal khusus bagi perusahaan yaitu, sebagai berikut:
1. Menyebabkan Terjadinya Pembagian Kerja
Jurnal khusus dibuat berdasarkan jenisnya sehingga memungkinkan
terjadinya
pembagian kerja bagi orang yang mengerjakannya. Untuk perusahaan
besar
tentu saja membutuhkan beberapa orang untuk mengerjakan beberapa
jurnal
khusus karena banyaknya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Memudahkan untuk Posting ke Buku Besar
Dengan adanya jurnal khusus, maka akuntan akan lebih mudah untuk
memindahkan pencatatan transaksi pada jurnal khusus ke buku besar. Jenis
dan
metode pembayaran pada jurnal khusus menjadi jelas sehingga mudah
untuk
diposting ke buku besar.

4
3. Pengendalian Internal Menjadi Lebih Baik
Manajemen perusahaan akan lebih mudah untuk melakukan pengendalian
internal jika hanya satu orang petugas yang menangani satu atau dua jurnal
khusus.
4. Menghemat Biaya dan Tenaga
Jurnal khusus biasanya digunakan oleh perusahaan dagang karena hanya
barang
yang diperjualbelikan secara kredit, sedangkan jasa tidak bisa. Transaksi
yang
terjadi di setiap perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lainnya
sehingga
diperlukan jurnal khusus untuk menghemat biaya dan tenaga sesuai siklus
akuntansi.

3.2 Jenis-Jenis Jurnal Khusus


Setiap perusahaan bisa menyediakan atau merancang jurnal khusus sesuai
dengan
kebutuhannya, oleh sebab itu Jurnal Khusus satu perusahaan dengan
perusahaan lain
akan berbeda, kecuali untuk perusahaan-perusahaan sejenis, ada
kemungkinan Jurnal
Khusus di rancang sama bentuknya.
Jenis-jenis jurnal khusus yang dapat digunakan, antara lain:
1. Jurnal Pembelian (Purhase Journal)
2. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Journal)
3. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
4. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
5. Jurnal Umum (General Journal)
Jika sering terjadi penerimaan kembali barang yang dijual dan penerimaan
kembali
barang yang dibeli, dapat disediakan jurnal retur penjualan dan jurnal retur
pembelian.

3.3 Jurnal Penjualan


Jurnal penjualan adalah jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat
sebuah
transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit. Fungsinya untuk
mencatat transaksi

5
penjualan barang dagang atau jasa yang dilakukan dengan pembayaran
kredit. Penjualan
secara tunai tidak dicatat dalam jurnal ini karena dalam transaksi penjualan
tunai terjadi
penerimaan kas, sehingga penjualan tunai biasanya dicatat dalam jurnal
penerimaan kas.
Contoh jurnal khusus penjualan
Jurnal penjualan dapat berbentuk sebagai berikut:

Keterangan:

6
1. Tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi.
2. Tempat mencatat nomor faktur.
3. Diisi dengan nama debitur beserta alamatnya.
4. Tenpat mencatat syarat pembayaran, misalnya 2/10, n/30.
5. Untuk memberi tanda (√) jika jumlah tersebut sudah dipindahkan
kebuku besar pembantu piutang.
6. Untuk mencatat jumlah sesuai dengan yang terdapat pada faktur.

Contoh:
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan Maret 2020 mencatat transaksi-
transaksi
penjualan barang dagang secara kredit sebagai berikut:
5 Maret Dijual kepada toko Sumba barang dagang dengan harga Rp.
650.000,00
syarat pembayaran 2/10, n/30 No. Faktur 021.
8 Maret Faktur No. 013 dikirimkan kepada toko Melati atas penjualan
barang
seharga Rp. 800.000,00 syarat pembayaran 1/10, n/60.
21 Maret Dijual kepada toko Sawu barang dagang dengan harga Rp.
1.200.000,00
syarat pembayaran 3/10, n/30 No. Faktur 014.
28 Maret Dijual kepada toko Mawar barang dagang seharga Rp.
600.000,00 syarat
pembayaran 2/10, n/30. No. Faktur 015.
Pencatatannya dalam jurnal penjualan:

3.4 Buku Pembantu Piutang


Buku pembantu piutang berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan
piutang

7
(tagihan) kepada debitor secara individual sehingga merupakan rincian dari
akun
Piutang dagang dalam buku besar umum.
Pencatatan dalam buku pembantu piutang:

1. Tata cara mencatat transaksi dalam buku pembantu piutang


Pada dasarnya sama dengan cara-cara pencatatan dalam buku pembantu
hutang.
Bukti transaksi yang dicatat dalam buku pembantu piutang meliputi faktur
penjualan,
bukti penerimaan kas untuk penerimaan tagihan (piutang), nota debet/ kredit
sebagai
bukti retur penjulan atau pengurangan harga.
Sebagai ilustrasi pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu piutang,
berikut
ini sebagian data kegiatan SARI Advertising dalam bulan juli 2020:
1. Data piutang (tagihan) kepada debitor pada tanggal 1 Juli 2020:
Piutang pada: PD SINAR MOTOR Rp. 6.400.000,00
PT BUANA FILM Rp. 5.700.000,00
Jumlah Rp. 1 2.100.000,

2. Transaksi yang terjadi dalam bulan Juli 2020 antara lain sebagai
berikut:
Juli 5, faktur No. S-06 kepada PT. NUSANTARA Rp.
4.300.000,00
Juli 12, faktur No. S-07 kepada PD JAYA MOTOR Rp. 5.500.000,00
Juli 24, faktur No. S-08 kepada DIAN THEATER Rp.
5.700.000,00
penjualan kredit bulan Juli 2020 Rp.
15.500.000,00
Penerimaan piutang dari debitor:
Juli 4, bukti kas No. M-705 dari PD SINAR MOTOR Rp.
5.000.000,00
Juli 10, bukti kas No. M-709 dari PT BUANA FILM Rp.
5.700.000,00
Juli 14, bukti kas No. M-715 dari PT JAYA MOTOR Rp.
3.000.000,00
Juli 27, bukti kas No. M-724 dari DIAN THEATER Rp. 4.000.000,00
Jumlah piutang diterima dalam bulan Juli 2020 Rp.
17.700.000,00

Pencatatan data di atas, sebagai berikut:


- Piutang tanggal 1 Juli 2020 sebesar Rp.12.100.000,00 sudah tercatat di
sisi debet akun Piutang Usaha dalam buku besar. Rinciannya tercatat
dalam buku pembantu piutang pada rekening mesing-masing debitor di
sisi debet

8
- Semua faktur penjualan dicatat dalam buku jurnal sehingga pada 31 Juli
2020 akun Piutang usaha didebet sebesar Rp. 15.500.000,00. Sementara
setiap faktur penjualan dicatat juga dalam buku pembantu piutang dengan
mendebet rekening debitor yang bersangkutan.
- Semua bukti penerimaan kas dari debitor dicatat dalam buku jurnal
penerimaan kas. Dari buku jurnal tersebut pada 31 Juli 2020 akun Piutang
Usaha dikredit sebesar Rp. 17.700.000. masing-masing bukti penerimaan
kas juga dalam buku pembantu piutang dengan mengkredit
rekening debitor yang bersangkutan.
Dengan pencatatan seperti di atas, akun piutang dalam buku besar dan
rekening-rekening debitor dalam buku pembantu piutang akan tampak
sebagai berikut:
BUKU BESAR
Akun: PIUTANG USAHA
No. 112
SALDO
TANGGA KETERANG KREDI
REF DEBET KREDI
L AN T
DEBET T
2020 JULI 1.210.00
1 Saldo 0
15.500. 27.600.00
JULI 31 Posting Jpn-1 000 0
17.700. 9.900.00
JULI 31 Posting jkm-1 000 0

Perhatikan akun piutang usaha di atas:


1. Dalam kolom referens (Ref) ditulis JPn-1 dan JKM-1, anggap transaksi
dicatat dalam buku jurnal khusus dan data yang bersangkutan masing-
masing
diposting dari buku jurnal penjualan (Jpn) halaman 1 dan buku jurnal
penerimaaan kas (JKM) halaman 1
2. Akun Piutang usaha di atas pada 31 Juli 2020 menunjukkan saldo debet
Rp.
9.900.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah piutang
menurut buku pembantu piutang tanggal yang sama.

SARI ADVERTISING
BUKU PEMBANTU PIUTANG
Nama Debitor. SINAR MOTOR, PD
File: DS-01
TANGGA KETERANG REF DEBET KREDIT SALDO

9
KREDI
L AN
DEBET T
2020 JULI
1 Saldo 6.400.000
bukti No.M-70 5.000.
JULI 04 5 Jkm-1 - 000 1.400.000

Nama Debitor. BUANA FILM,


PT File: DB-01

KETERANGA DEBE SALDO


TANGGAL REF KREDIT KREDI
N T
DEBET T
2020 JULI 1 Saldo 5.700.000
Jkm-
JULI 04 bukti No.M-709 1 - 5.700.000 -

Nama Debitor. NUSANTARA,


PT File: DN-01

SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT KREDI
DEBET T
2020 JULI 1 Saldo 4.300.000
JULI 05 Faktur No.S-06 Jpn-1 4.300.000 -

Nama Debitor. JAYA MOTOR,


PD File. DJ-01

SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT KREDI
DEBET T
2020 JULI 1 Saldo -
JULI 12 Faktur No.S-07 Jpn-1 5.500.000 5.500.000
JULI 14 Bukti NO.M-715 jkm-1 3.000.000 2.500.000

10
Nama Kreditor. DIAN THEATER
File. DD-01

KETERANGA SALDO
TANGGAL REF DEBET KREDIT KREDI
N
DEBET T
2020 JULI 1 Saldo -
JULI 24 Faktur No.S-08 Jpn-1 5.700.000 5.700.000
JULI 14 Bukti NO.M-724 jkm-1 4.000.000 1.700.000

2. Penyusunan daftar saldo piutang


Dari data buku pembantu piutang di atas pada tanggal 31 Juli 2020 dibuat
daftar
saldo piutang sebagai berikut:

DAFTAR SALDO PIUTANG


Tanggal 31 Juli 2020

NO NAMA DEBITOR SALDO


1 PD S INAR M OTOR 1.400.000

2 PT BU ANA FI LM -
3 PT N USANTARA 4.300.000
4 PD J AYA M OTOR 2.500.000
5 DIAN T HEATER 1.700.000
JUMLAH 9.900.000

Daftar saldo piutang di atas menunjukkan data jumlah piutang SARI


Advertising
menurut buku pembantu piutang pada tanggal 31 Juli 2020 sebesar Rp.
9.900.000,00.
Jumlah tersebut sama dengan saldo debet akun Piutang Usaha dalam buku
besar di
atas.
3. Pencatatan selisih saldo akun piutang
Selisih antara saldo akun piutang dengan jumlah piutang meurut buku
pembantu

11
piutang bisa terjadi akibat kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal,
atau
kesalahan mencatat dalam buku pembantu piutang. Kesalahan mencatat
transaksi
dalam buku jurnal harus dibetulkan dengan pos jurnal koreksi yang dibuat
dalam
buku jurnal umum. kesalahan mencatat dalam buku pembantu harus
dibetulkan
dalam buku pembantu dengan mendebet atau mengkredit rekening debitor
yang
bersangkutan.
3.5 Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang berfungsi untuk mencatat
transaksi -
transaksi yang berpengaruh pada penambahan saldo perusahaan, misalnya
transaksi
penjualan tunai, transaksi pelunasan piutang, retur dll. Jurnal penerimaan
kas sangat
berguna bagi perusahaan karena dapat melacak kas –kas masuk yang dapat
mempengaruhi jumlah saldo perusahaan. Tata cara pencatatan kas yang
masuk pada
jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:

 Ketika perusahaan menjual barang secara tunai maka akan


berpengaruh pada
bertambahnya jumlah kas di sisi debit dan jumlah penjualan di sisi kredit.
 Jika terjadi pelunasan piutang maka kas pada sisi debit bertambah
sedangkan
piutang pada sisi kredit berkurang.
 Apabila terdapat potongan penjualan maka pencatatannya adalah
dengan
menambah jumlah kas dan potongan penjualan di sisi debit.
 Saat terjadinya pengembalian barang dagangan yang telah dibeli,
maka akan
berpengaruh pada penambahan kas dan pengurangan barang dagangang
yang
telah dibeli karena retur. Pencatatannya adalah dengan cara mendebit akun
kas
dan mengkredit akun retur pembelian di kolom serba - serbi.
Contoh jurnal penerimaan kas, yaitu:

12
Pada tanggal 4 bulan Oktober CV. Maju Mundur menerima pelunasan
piutang
dari Toko Kenangan senilai Rp.2.000.000,00 dengan potongan penjualan
Rp.60.000,00.
Jurnalnya:

Penjelasan:
Transaksi pada tanggal 4 Oktober adalah pelunasan piutang dari toko
Kenangan,
maka yang akan berpengaruh pada kolom kas (debit) dan piutang (kredit).
Kas akan
bertambah sebaliknya piutang akan berkurang. Jumlah kas yang akan
bertambah adalah
Rp.2.000.000 karena ada potongan penjualan, maka kolom potongan
penjualan di
debit juga bertambah Rp.60.000 Karena ada potongan penjualan maka
jumlah kas di
sisi debit dikurangi potongan menjadi Rp.1.940.000 Sedangkan jumlah
piutang yang
dikurangi pada sisi kredit tetpa yaitu Rp.2.000.000
3.6 Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian merupakan jurnal yang khusus digunakan perusahaan
dagang
dalam mencatat semua transaksi pembelian barang dagang atau barang
lainnya secara
kredit, sedangkan pembelian secara tunai akan dicatat dalam jurnal khusus
pengeluaran
kas.
Setiap terjadi transaksi pembelian barang dagang secara kredit maka akan
dicatat
pada akun debet pembelian dan kredit dicatat sebagai akun utang dagang.
Namun
apabila transaksi ini terjadi secara berulang – ulang akan lebih praktis lagi
bila dalam
pencatatan disediakan kolom khusus untuk pembelian dan utang dagang.
Sementara itu, untuk jenis transaksi pembelian kredit jenis barang lainnya.
Seperti
misalkan pembelian perlengkapan atau peralatan kantor, akan dicatat pada
kolom debet akun

13
perlengkapan dan kredit pada akun utang dagang.dan jika transaksi ini
berlangsung secara
berulang-ulang sebaiknya disediakan kolom sendiri untuk perlengkapan.
Selanjutnya untuk pembelian barang yang lainnya bersifat non-continue
atau tidak
berulang-ulang, kita hanya cukup memasukan ke dalam kolom serba serbi.

3.7 Buku Pembantu Utang


Buku pembantu utang adalah kumpulan akun pihak kreditor (pihak yang
dihutangi
oleh perusahaan). Jadi buku pembantu utang mengelompokkan transaksi
hutang (baik
peminjaman atau pelunasan oleh perusahaan) dari satu pihak/perusahaan
saja.
Sumber data pencatatan dalam buku pembantu utang adalah:
1. Faktur pembelian
2. Bukti pengeluaran.
3. Nota debit / kredit (sebagai bukti pengembalian barang (retur pembelian)
yang
dibeli dengan pembayaran secara kredit.
Contoh transaksi buku besar pembantu utang
kegiatan MINI Advertising pada bulan Juli 2019 lalu.
1. Utang pada kreditor pada tanggal 1 juli 2019
PD Sumber Warna Rp. 3.200.000
PD Sumber Aneka Rp 2.600.000
PD Sumber Karya Rp 2.700.000
Total Rp 8 .500.000

2. Transaksi (pembelian kredit) pada bulan Juli 2019

14
TANGGAL FAKTUR KREDITOR JUMLAH
JULI 6 NO.SB-06 PD Sumber Warna 3.800.000
JULI 14 NO.K-012 PD Sumber Aneka 2.500.000
JULI 25 NO.AS-19 PD Sumber Karya 2.700.000
Jumlah Pembelian Kredit Bulan Juli 2019 9.000.000

3. Untuk pelunasan utang kepada kreditor

TANGGAL Bukti Kas KREDITOR JUMLAH


JULI 6 NO.K-701 PD Sumber Warna 2.200.000
JULI 10 NO.K-706 PD Sumber Karya 2.700.000
JULI 18 NO.K-710 PD Sumber Aneka 1.600.000
JULI 25 NO.K-721 PD Sumber Warna 1.000.000
Jumlah utang dibayar pada Juli 2019 7.500.000

Keterangan dari data yang ada di atas bisa dipahami sebagai


berikut.
1. Data pada 1 juli 2019 dicatat di dalam buku besar sebagai akun
utang, saldo kredit
sebesar 8.500.000,00. Dan rincian yang dicatat di dalam buku
pembantu utang di
saldo kredit pada masing-masing kolom kreditor.
3. Untuk faktur pembelian sebaiknya dicatat sebagai berikut.
 Semua faktur pembelian dicatat di dalam buku jurnal pembelian,
pada tanggal 31 juli 2019 akun perlengkapan didebet dan akun
utang usaha kredit sebesar Rp.9.000.000,00.
 Pada setiap masing-masing faktur pembelian dicatat dengan
mengkredit
rekening kreditur yang bersangkutan di dalam buku pembantu utang.
3. Bukti pengeluaran uang kas untuk pelunasan utang, sebaiknya dicatat
sebagai
berikut.
 Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran utang sebesar Rp.
7.500.000,00.
Bukti dan jumlah dicatat di dalam buku jurnal pengeluaran kas, dengan
mendebet di akun utang usaha dan mengkredit akun kas masing-masing
sebesar Rp. 7.500.000,00.
 Bukti pengeluaran kas dalam buku pembantu utang masing-
masing, dicatat
didalam buku pembantu utang. Dengan mendebet rekening pada
kreditor
yang bersangkutan.

15
Jika semua rekening sudah dicatat sesuai langkah diatas. Akun utang
usaha yang
ada didalam buku besar dan rekening kreditor dalam buku pembantu
utang akan
menjadi seperti berikut ini.

MINI ADVERTISING
BUKU BESAR
Periode Juli 2019
Akun: UTANG USAHA
No.221

TANGGA KETERANGA SALDO


REF DEBET KREDIT
L N DEBET KRED
2019 JULI
1 Saldo - 8.50

JULI 31 Posting Jpn-1 - 9.000.000 17.500


JULI 31 Posting jkk-1 7.500.000 1.700.000 10.000

Berikut ini keterangan dari buku besar yang ada diatas.


1. Pada kolom referensi ditulis dengan JPb-1 yang artinya jurnal
pembelian
halaman 1. Dan JKK-1 yang artinya jurnal kas keluar halaman 1.
2. Akun utang usaha pada 31 Juli 2019, memiliki saldo kredit
10.000.000,00. Dan
saldo tersebut harus sesuai dengan jumlah utang pada buku pembantu
utang, dan
pada tanggal yang sama.
Buku besar pembantu utang
Nama Kreditur: PD SUMBER ANEKA

SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT DEBE
T KREDIT
2019 JULI 1 Saldo 2.600.00
JKK-
JULI 18 Faktur No.K-716 1 1.600.000 1.000.00

JULI 25 Faktur No.AS-19 Jpb-1 - 2.700.000 3.700.00

Nama Kreditur: PD SUMBER KARYA

TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT SALDO

16
DEBE
T KREDIT
2019 JULI 1 Saldo 2.700.00
JKK-
JULI 10 Faktur No.K-702 1 2.700.000 -

JULI 14 Faktur No.K-012 Jpb-1 - 2.500.000 2.500.00

Nama Kreditor: PD. SUMBER WARNA

SALDO
TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT DEBE
T KREDIT
2019 JULI 1 Saldo 3.200.00
JKK-
JULI 04 Faktur No.K-701 1 2.200.000 1.000.00
JULI 06 Faktur No.SB-06 Jpb-1 3.800.000 4.800.00
JKK-
JULI 27 Faktur No.K-721 1 1.000.000 - 3.800.00

Penyusunan daftar saldo utang Dari data buku pembantu utang diatas
pada 31 Juli 2019 dibuat daftar saldo utang,seperti yang ada di bawah
ini.

MINI Advertising
DAFTAR SALDO UTANG
Tanggal 31 juli 2019

17
Saldo diatas menunjukan saldo utang MINI advertising, menurut buku
pembantu utang pada 31 juli sejumlah Rp. 10.000.000,00 ini sama
dengan saldo kredit utang usaha dalam buku besar.Berikut ini
pencatatan selisih saldo akun utang Saat terjadi selisih antara saldo akun
utang dengan jumlah utang, menurut buku pembantu utang ini
disebabkan karena:
 Terjadi kesalahan dalam mencatat sebuah transaksi dalam buku
jurnal. Tetapi kesalahan ini bisa dibenarkan dengan pos jurnal
koreksi jurnal umum.
 Terjadi kesalahan dalam mencatat di buku pembantu utang, ini
bisa dibenarkan dalam mendebet atau mengkredit rekening
kreditor.
3.8 Jurnal Pengeluaran Kas
Merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua
pengeluaran yangdilakukan secara tunai atau kas dari berbagai jenis
transaksi yang terjadi di suatuperusahaan. Jadi, jurnal pengeluaran kas
hanya digunakan untuk mencatat semua transaksi yang dapat
mengurangi saldo kas perusahaan. Penyusunan atau pencatatan jurnal
pengeluaran kas dapat dicatat sebagai berikut yaitu dimana posisi kredit
sebagai akun kas dan posisi debet sebagai akun-akun yang
mengakibatkan berkurangnya nilai saldo kas perusahaan. Pada jurnal
pengeluaran kas, transaksi-transaksi yang dapat dicatat antara lain
berupa:
 Pembelian barang dagang yang dilakukan secara tunai
 Pembelian perlengkapan, peralatan, dan aset yang dilakukan
secara tunai
 Pembayaran utang perusahaan
 Pembayaran biaya-biaya seperti biaya sewa, biaya gaji, biaya
listrik, biaya
telepon, dan biaya lainnya.
 Pengambilan uang untuk keperluan pribadi si pemilik (prive).
Bentuk dari jurnal pengeluaran kas itu sendiri terdiri dari 6 kolom yang
setiap kolomnya memuat:
a. Tangga, digunakan untuk mencatat waktu terjadinya transaksi
b. Nomor bukti transaksi, digunakan untuk mencatat nomor bukti
transaksi.

18
Biasanya, nomor bukti transaksi berupa faktur penjualan
c. Keterangan (uraian), digunakan untuk mencatat keterangan transaksi
yang
terjadi
d. Referensi, digunakan untuk memberikan tanda yang berkaitan
dengan
pemostingan transaksi ke buku besar
e. Akun yang didebet, digunakan untuk mencatat nominal bernilai
debet. Kolom
akun yang didebet dipecah menjadi 3 sub kolom yaitu akun pembelian,
utang,
dan akun serba serbi.
 Akun pembelian – digunakan untuk mencatat nilai pembelian
barang dagang yang dilakukan secara tunai
 Utang – digunakan untuk mencatat pembayaran utang
 Akun serba serbi – digunakan untuk mencatat akun-akun
lainnya. Kolom
akun serba serbi dipecah menjadi 2 sub kolom yaitu akun dan jumlah.
Untuk kolom akun, digunakan untuk mencatat jenis akun yang tersedia.
Contohnya adalah akun perlengkapan jika terjadi pembelian
perlengkapan secara tunai. Untuk kolom jumlah, digunakan untuk
mencatat nilai nominal dari jenis akun yang berkaitan.
f. Akun yang dikredit, digunakan untuk mencatat nominal bernilai
kredit. Kolom
akun yang dikredit dipecah menjadi 2 sub kolom yaitu akun kas dan
potongan
pembelian.
 Akun kas – digunakan untuk mencatat nilai uang tunai yang
dikeluarkan
 Potongan pembelian – digunakan untuk mencatat nilai potongan
pembelian yang diterima atas transaksi pembelian barang
dagang.
Cara dan contoh pembuatan jurnal pengeluaran kas yaitu sebagai
berikut:
Pada tanggal 5 Maret 2018, Toko Ceria membeli barang dagangan dari
CV. Bahana
senilai Rp 1.500.000 secara tunai dengan nomor faktur PB-35.
Potongan pembelian
yang didapatkan oleh CV. Bahana sebesar 2%.
Pengisian di jurnal pengeluaran kasnya adalah sebagai berikut:
 Kolom tanggal: 5 Maret 2018
 Kolom nomor bukti transaksi: PB-35
 Kolom keterangan: CV. Bahana
 Kolom referensi: jika transaksi telah diposting ke buku besar
maka tandai

19
dengan tanda “√” (tanda ceklis). Jika belum diposting, maka
dikosongkan terlebih dahulu
 Kolom debet (akun pembelian): Rp 1.500.000
 Kolom kredit (akun kas): Rp 1.470.000 [Rp 1.500.000 – (2% x
Rp 1.500.000)]
 Kolom kredit (potongan pembelian): Rp 30.000 (2% x Rp
1.500.000)
3.9 Return Penjualan dan Return Pembelian
Di setiap kegiatan jual beli barang dalam suatu perusahaan terutama
perusahaan
dagang, akan mengenal yang namanya retur atau pengembalian barang
kepada pihak
penjual yang dapat disebabkan oleh tidak sesuainya pesanan barang
ataupun barang
tersebut rusak. Retur akan terjadi jika barang telah selesai
diperjualbelikan antara pihak penjual dan pembeli. Retur dibagi
menjadi dua jenis yaitu retur pembelian dan retur penjualan.
1. Retur Pembelian
Retur pembelian merupakan pengembalian barang dari pihak pembeli
kepada
pihak penjual yang diakibatkan oleh barang yang telah dikirim tidak
sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan ataupun barang tersebut rusak.
Dengan
adanya retur pembelian, utang pihak pembeli kepada pihak penjual akan
menjadi
berkurang. Pencatatan transaksi retur pembelian dalam jurnal dicatat
pada akun
utang dagang di debet dan akun retur pembelian di kredit.
Retur pembelian yang dilakukan oleh pihak pembeli dibagi menjadi 2
jenis yaitu:
a) Retur pembelian secara tunai
Retur pembelian secara tunai adalah pengembalian barang dagang yang
telah
dibeli oleh pihak pembeli secara tunai kepada pihak penjual dengan
terdapat
catatan perjanjian bahwa barang bisa diretur atau dikembalikan jika
rusak
pada kas.
b) Retur pembelian secara kredit
Retur pembelian secara kredit adalah pengembalian barang dagang
yang
telah diperjualbelikan antara penjual dan pembeli secara kredit atau
dengan
angsuran yang akan dianggap lunas sesuai dengan waktu jatuh tempo
yang

20
telah disepakati bersama (penjual dan pembeli).
2. Retur Penjualan
Retur penjualan merupakan penerimaan barang oleh pihak penjual dari
pihak
pembeli dengan alasan barang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
pembeli
ataupun barang yang dikirim mengalami kerusakan. Dengan adanya
retur
penjualan, menyebabkan tagihan atau piutang dari pihak penjual kepada
pihak
pembeli menjadi berkurang. Pencatatan transaksi retur penjualan dalam
jurnal
dicatat pada akun retur penjualan di debet dan akun piutang dagang di
kredit.
Retur penjualan dalam dunia transaksi jual beli sebuah perusahaan
dagang dibagi
menjadi 3 jenis yaitu:
a) Retur penjualan yang mengurangi piutang pihak pembeli
b) Retur penjualan yang mengembalikan kas pihak pembeli
c) Retur penjualan yang mengganti barang yang rusak dari pihak
pembeli
dengan barang yang baru kepada pihak pembeli kembali
Untuk menghindari terjadinya retur maka sangat penting bagi penjual
untuk lebih
teliti dalam memperhatikan jenis dan spesifikasi barang yang akan
dikirimkan kepada pembeli, apakah sudah sesuai dengan pesanan yang
diinginkan oleh pembeli atau belum. Dengan demikian, kesempatan
penjual untuk mendapatkan untung akan jauh lebih besar dibandingkan
jika terdapat retur pembelian.
3.10 Posting ke Buku Besar
Posting ke buku besar merupakan salah satu langkah dalam siklus
akuntansi. Cara
melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar, dalam hal ini buku
besar yang
dimaksud adalah buku besar utama bukan buku besar pembantu. Buku
besar utama
(general Ledger) adalah kumpulan perkiraan-perkiraan yang digunakan
untuk
mengelompokkan dan meringkas transaksi yang telah dicatat dalam
jurnal. Dalam
memposting jurnal khusus ke buku besar caranya hanya memindahkan
saldo akun
tertentu kedalam buku besar akun tersebut. Jika saldo akun tertentu
berada di posisi
kredit maka dipindahkan ke buku besar juga posisi kredit, tentunya
dengan besar atau jumlah saldo yang sama dengan yang tercatat dalam

21
jurnal khusus (tidak boleh di tambah jumlahnya apalagi dikurangi).
Perlu diingat juga sebelum melakukan posting isi dulu buku besar
dengan saldo awal akun-akun buku besar jika memang akun tersebut
mempunyai saldo awal, jika tidak punya maka tidak perlu diisi. Saldo
awal dapat dilihat pada neraca awal dalam periode tersebut.
Cara posting jurnal khusus ke buku besar, sebagai berikut :
1. Menjumlahkan nilai transaksi pada jurnal khusus.
2. Menyiapkan akun-akun yang berhubungan dengan jurnal khusus.
3. Masukkan angka jumlah akun dalam jurnal khusus debit ke akun
buku besar
sebelah debit dan angka jumlah akun kredit ke akun buku besar
sebelah kredit.
4. Berilah tanda posting dengan memberi nomor akun dibawah jurnal
khusus.
Dibawah angka jumlah pada jurnal khusus diisi nomor kode akun
(kemana
angka tersebut di posting) sedangkan untuk kolom ref dalam akun
buku
besar diisi halaman jurnal (dari jurnal mana angka tersebut diperoleh).
Untuk
akun serba-serbi ditulis pada refrensi kolom serba-serbi.
5. Pada kolom referensi tulis singkatan dari jurnal khusus dengan
nomor
halaman jurnal khusus. Untuk singkatan dapat digunakan sebagai
berikut :
JB = Jurnal Pembelian, JJ = Jurnal Penjualan, JK = Jurnal Pengeluaran
Kas,
JM = Jurnal Penerimaan Kas.
6. Posting dilakukan tiap akhir bulan, jadi tanggal posting adalah
tanggal akhir
bulan yang bersangkutan.
Rumus cepat untuk memposting jurnal khusus ke buku besar :
 Buku besar kas
J.Penerimaan Kas (D)
J.Pengeluaran Kas (K)

 Buku besar Piutang Dagang


J.Penjualan (D)
J.Penerimaan Kas (K)
J.umum (D/K) = D untuk penjualan peralatan/perlengkapancsecara
kredit, sedangkan kredit untuk untuk retur penjualan.
 Buku besar perlengkapan/peralatan
J.Penerimaan kas (K) = kolom serba-serbi (ditulis jumlah uang masing
masing)
J.Umum (D) = kolom serba-serbi (ditulis jumlah uang masing masing)
J.Umum (D/K)

22
 Buku Besar Utang Dagang
J.Pembelian (K)
J.Pengeluaran kas (D)
J.Umum (D/K) = D [Retur Pembelian], K [pembelian
perlengkapan/peralatan secara kerdit]
 Buku Besar Penjualan
J.Penjualan (K)
J.Penerimaan Kas (D)
 Buku Besar Retur Penjualan
J.Umum (D)
 Buku Besar Pembelian
J.Pembelian (D)
J.Pengeluaran Kas (D)
 Buku Besar Retur Pembelian
J.Umum (K)
 Modal
J.Penerimaan kas (K) =Kolom Serba-serbi, di tulis nilai uang modal itu
sendiri
  Prive
J.Pengeluaran kas (D) = kolom serba-serbi, ditulis nilai uang prive itu
sendiri
 Beban-beban
Untuk buku besar beban kita harus membuat satu satu buku besar,
seperti
beban listrik sendiri, beban telepon sendiri, dll.
J.Pengeluaran kas (D) = Kolom serba-serbi ditulis nilai beban tersbut.

Contoh Jurnal Khusus :

Jurnal Pembelian
Tanggal Perkiraan yang di kredit Ref Jumlah
2021 11 PT.Melati 750.000
Sep 20 Toko melati 2.000.000
Jumlah 2.750.000

Jurnal Penjualan
Tanggal Perkiraan yang di Debit Ref Jumlah
2021 9 Toko melati 1.500.000

23
Sep 20 Toko Agung 600.000
24 Toko Malioboro 900.000
Jumlah 3.000.000

Jurnal Penerimaan Kas


Debet Kredit
Tanggal Keterangan Ref Kas Penjualan Piutang Serba
2021 1 Modal Prima 10.000.000 10.000.000
Sep 10 Penjualan 1.300.000 1.300.000
12 Toko Melani 1.500.000 1.500.000
18 Penjualan 1.500.000 1.500.000
22 Penjualan 1.450.000 1.450.000
30 Toko Malioboro 1.500.000 1.500.000
Jumlah 17.250.000 4.250.000 3.000.000 10.000.000

Jurnal Pengeluaran Kas


Debet Kredit
Tanggal Keterangan Ref Pembelian Utang Serba Kas
2021 13 Beban Listrik 350.000 350.000
Sep 17 Pembelian 1.300.000 1.300.000
19 Toko Melati 1.750.000 1.750.000
29 Beban Gaji 650.000 650.000
Jumlah 1.300.000 1.750.000 1.000.000 4.050.000

Jurnal Umum
Tangga Re
l Keterangan f Debet Kredit
2
2021 3 Utang Dagang 300.000
Sep Retur Pembelian 300.000

24
2
5 Retur Penjualan 150.000
Piutang Dagang 150.000
Jumlah 450.000 450.000

Contoh posting ke buku besar :

KAS
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo D/K
2021 30 J Penerimaan Kas 17.250.000 17.250.000 D
Sep J Pengeluaran Kas 4.050.000 17.250.000 D

PIUTANG DAGANGAN
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo D/K
2021 30 J Penjualan 3.000.000 3.000.000 D
Sep J Penerimaan Kas 3.000.000 - -
J Umum 150.000 150.000 K

UTANG DAGANG
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo D/K
2021 30 J Pembelian 2.750.000 2.750.000 K
Sep J Penerimaan Kas 1.750.000 1.000.000 K
J Umum 300.000 700.000 K

25
PENJUALAN
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo D/K
2021 30 J Pembelian 2.750.000 2.750.000 K
Sep J Penerimaan Kas 1.750.000 1.000.000 K
J Umum 300.000 700.000 K
PEMBELIAN
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2021 30 J Pembelian 2.750.000 12.750.000
Sep J Penerimaan Kas 1.300.000 4.050.000

RETUR PEMBELIAN
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
300.00 300.00
2021 30 J Umum 0 0
Sep

BEBAN LISTRIK
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
350.00
2021 30 J Pengeluaran Kas 350.000 0
Sep

BEBAN GAJ
I
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
650.00
2021 30 J Pengeluaran Kas 650.000 0
Sep

MODAL
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2021 30 J Pengeluaran Kas 10.000.000 1.000.000
Sep

Keterangan :

26
1) Kolom tanggal diisi tanggal akhir pada bulan tersebut.
2) Kolom keterangan diisi nama perkiraan jurnal khusus, cara
cepat untuk memposting adalah dengan menggunakan rumus
diatas.
3) Kolom debet/kredit di isi jumlah akhir perkiraan tersebut,
khusus untuk
beban-beban, prive, peralatan, perlengkapan, modal di tulis
jumlah uang itu
sendiri.
3.11 Neraca Saldo
Pada setiap akhir periode akuntansi, saldo-saldo setiap akun buku besar
dipindahkan ke dalam neraca saldo. Neraca saldo adalah suatu daftar
yang berisi saldo saldo dari setiap akun buku besar, dimana jumlah sisi
debet dengan jumlah sisi kredit harus seimbang. Neraca saldo disusun
dengan cara mengurutkan nomor akun terkecil sampai dengan nomor
akun besar yang bersaldo debet, dimasukkan pada sisi debet neraca
saldo, sedangkan akun buku besar yang bersaldo kredit dimasukkan
pada sisi kredit neraca saldo. Apabila jumlah saldo sisi debet tidak
sampai dengan jumlah saldo sisi kredit dalam neraca saldo berarti ada
kesalahan pada saat melakukan posting dari jurnal khusus ke buku
besar.
Kesalahan tersebut dapat terjadi karena hal-hal berikut.
1. Salah menempatkan saldo akun buku besar dalam neraca saldo.
Misalnya akun
buku besar yang bersaldo debet dimasukkan ke kolom kredit atau
sebaliknya.
2. Belum semua saldo buku besar dipindahkan ke dalam neraca saldo.
3. Ada sebagian transaksi dari jurnal khusus yang belum di posting ke
buku besar.
Berikut ini contoh neraca saldo dari UD Elok.

27
Neraca Saldo
Per 28 Februari 2021
No Ak
un Nama Akun Debet Kredit
30.14
101 Kas 0.000
18.30
102 Piutang Dagang 0.000
2.70
103 Perlengkapan Toko 0.000
100.00
122 Kendaraan 0.000
109.000.0
201 Utang Dagang - 00
30.000.0
301 Modal Tn Raditya - 00
39.500.0
401 Penjualan - 00
20
402 retur Penjualan 0.000
22
403 Potongan Penjualan 0.000
22.00
501 Pembelian 0.000
300.0
502 Retur Pembelian - 00
360.0
503 Potongan Pembelian - 00
3.60
511 Beban Sewa 0.000
2.00
512 Beban Gaji 0.000

28
179.16 179.160.0
Jumlah 0.000 00

BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Jurnal Khusus adalah buku jurnal yang digunakan hanya untuk
mencatat satu jenis
transaksi saja. Jurnal Khusus pada suatu perusahaan antara lain :
1. Jurnal Khusus Pembelian
2. Jurnal Khusus Penerimaan Kas
3. Jurnal Khusus Penjualan
4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
5. Jurnal Retur Penjualan
6. Jurnal Retur Pembelian
Aktivitas perusahaan yang tidak dapat ditampung dan dicatat pada
keenam jurnal
khusus tersebut akan dicatat di Jurnal Umum. Adapun fungsi dari Jurnal
Khusus adalah meringankan pekerjaan karena mudah ketika di Posting
ke Buku Besar, memungkinkan dilakukannya pembagian kerja,
menghemat biaya dan tenaga, pengendalian Internal bisa
dilaksanaknakan dengan baik.
4.2 Penutup
Diakhir penyusunan makalah ini diharapkan kepada pembaca agar lebih
memahami dan mengetahui mengenai Akuntansi Jurnal Khusus, dimana
didalamnya terdapat jenis - jenis jurnal seperti jurnal penjualan, buku
pembantu piutang, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, buku
pembantu utang, jurnal pengeluaran kas, return penjualan dan return
pembelian sampai dengan proses posting ke buku besar dan pembuatan
neraca saldo.

29
DAFTAR PUSTAKA
1. “Belajar Akuntansi”. blogspot.com. 17 November 213. 05 Desember
2019.
http://basicakuntansi.blogspot.com/p/blog-page_9.html
2. “Buku Besar dan Neraca Saldo”. blogspot.com. 04 Mei 2016. 07
Desember 2019.
3. https://materiku86.blogspot.com/2016/05/buku-besar-dan-
neracasaldo.
Html
4. Akutansi Pengantar 1 ( Pengarang : Catur Sasongko ; Quratul’ain
Mubarakah ; Agustin Setya Ningrum ; Annisa Febriana ; Ayu Nadia
Hanum ; Aisyah Dian Pratiwi ; Vivi Zuryati )
5.Pengantar Akuntansi 1 ( Pengarang : Weygand kimmel kieso)
6. Pengantar Akuntansi 1 ( Pengarang : Agus Purwaji ; Wibowo ; H.
Murtanto )
7. Pengantar Akutansi 1 ( Pengarang : Carls Warren ; James M.Reeve
Jonanthan E Duchac ; Ersa Tri Wahyuni ; Amir Abadi Jusuf )

30

Anda mungkin juga menyukai