Anda di halaman 1dari 6

Q.S..

AL-BAQARAH : 172 – 173 ( HALAL DAN HARAM MAKANAN )

MAKALAH

RESUME

Oleh :

Kelompok 6

RESKI WAHYUNINGSI SYARIFAH


( 742342021078 )

MUH. HALIM
( 742342021068 )

RAHMAT GUNAWAN
( 742342021087 )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN BONE
2022
A. Tafsir (Q.S. Al-Baqarah : 172 – 173)

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu
menyembah. (QS. Al-Baqarah: 172)

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang
(yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Baqarah: 173)

Tafsir-Al-Muyasar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Q.S. Al-Baqarah : 172

Wahai orang-orang beriman, makanlah dari makanan-makanan yang baik lagi halal yang
Allah rizkikan kepada kalian. Dan janganlah kalian meniru orang-orang kafir yang
mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang burukl. Bersyukurlah kepada Allah atas
nikmat-nikmat-Nya yang agung kepada kalian dengan hati,lisan dan anggota badan kalian,
bila kalian memang benar-benar tunduk dan patuh kepada-Nya, mendengar dan menaati-Nya,
menyembah-Nya semata tiada sekutu bagi-Nya.

Q.S. Al-Baqarah : 173

Sesungguhnya Allah hanyalah mengharamkan atas kalian hal-hal yang membahayakan kalian
seperti bangkai binatang yang tidak disembelih dengan cara syar'I, darah yang mengalir,
daging babi dan hewan-hewan sembelihan untuk selain Allah. Dan diantara karunia dan
kemudahan Allah bagi kalian adalah bahwa Dia menghalalkan semua makanan makanan
yang diharamkan tersebut dalam kondisi darurat. Maka siapa saja yang terjepit oleh kondisi
darurat untuk memakan sesuatu darinya, tanpa ingin berbuat zalim dalam mengonsumsi
melebihi kebutuhan, dan tidak melampaui batasan-batasan Allah dalam apa yang telah
dihalalkan baginya, maka tidak ada dosa atas dirinya dalam tindakan tersebut. Sesungguhnya
Allah maha pengampun terhadap hamba-hambanya, lagi maha penyayang terhadap mereka.

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.


Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

Ayat 172. : Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya,
makanlah dari rezeki yang Allah berikan kepada kalian dan Dia perbolehkan untuk kalian.
Dan bersyukurlah kepada Allah secara lahir dan batin atas semua karunia yang Dia berikan
kepada kalian. Salah satu bentuk syukur kepada-Nya ialah melakukan ketaatan kepada-Nya
dan menjauhi maksiat terhadap-Nya. Ini jika kalian benar-benar mengabdi kepada-Nya
semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu.

Ayat 173 : Sesungguhnya makanan yang Allah haramkan bagi kalian hanyalah binatang
yang mati tanpa disembelih sesuai syarak, darah yang mengucur dan mengalir, daging babi
dan binatang yang disembelih dengan menyebut selain nama Allah. Apabila seseorang
terpaksa harus memakan sesuatu (dari yang diharamkan itu) tanpa kezaliman (seperti
memakannya tanpa ada kebutuhan untuk memakannya), dan tidak melampaui batasan
darurat, maka tidak ada dosa dan hukuman baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat. Salah satu wujud kasih
sayang-Nya ialah Dia memperbolehkan mereka memakan makanan yang diharamkan
tersebut ketika dalam keadaan darurat.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah
pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an
Universitas Islam Madinah

Ayat 172 : Hai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, Kami telah
membolehkan bagi kalian makanan lezat yang halal dari rezeki Kami, maka bersyukurlah
kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya dengan perkataan dan perbuatan jika kalian benar-
benar mentaati-Nya dan menyembah-Nya semata.

Ayat 173: Setelah Allah menyebutkan pembolehan makanan yang baik-baik, maka Dia
kemudian menyebutkan pengharaman makanan yang buruk seperti bangkai yang tidak
disembelih dengan cara yang sesuai syariah kecuali bangkai ikan dan belalang, darah yang
mengucur selain hati dan limpa, daging babi, dan hewan yang disembelih dengan menyebut
nama selain Allah.

Dan barangsiapa yang berada dalam keadaan sangat kelaparan dan tidak mendapat makanan
halal kemudian memakan makanan-makanan haram tersebut tanpa berniat berbuat kerusakan
dan berlebihan, maka tidak ada dosa baginya memakan itu. Allah Maha Mengampuni dosa
hamba-hamba-Nya dan Maha Mengasihi mereka.

Ibnu Katsir mengatakan: "Jumhur ulama mengecualikan bangkai hewan laut sebagaimana
firman Allah: 'Bagi kalian binatang buruan laut' dan hadits al-Anbar dalam kitab shahih." Dan
dalam kitab al-musnad, al-muwattho', dan as-sunan disebutkan Rasulullah bersabda tentang
laut: "Airnya suci dan menyucikan, dan bangkainya halal." Dishahihkan Tirmidzi (as-sunan,
bab thaharah 1/100,101), Bukhari ('ilal Tirmidzi 1/152), Hakim dan disepakati Dzahabi
(mustadrak 1/140), Baihaqi (al-ma'rifah 1/126), dan Baghawi berkata: hadits shahih yang
keshahihannya telah disepakati (syarh as-sunnah 2/55), dan dishahihkan Ibnu Mulaqqin Ibnu
Katsir berkata: isnadnya bagus (tafsir 2/126), dan al-albani (shahis sunan Ibnu Majah 1/67).
B. Tafsir perkata Surah Al-Baqarah ayat 172 – 173 :

Ayat 172 :

Ayat 173 :
C. Asbabun Nuzul Q.S. Al- Baqarah ayat 172 – 173

Penjelasan tentang makanan-makanan yang diharamkan tersebut dikemukakan dalam

konteks masayarakat jahiliyah, baik di Mekkah maupun di Madinah yang memakannya.

Mereka misalnya membolehkan memakan binatang yang mati tanpa disembelih dengan

alasan bahwa yang disembelih atau dicabut nyawanya oleh manusia halal, maka haram yang

dicabut sendiri oleh Allah.

Penjelasan tentang keburukan ini dilanjutkan dengan uraian ulang tentang mereka yang

menyembunyikan kebenaran-kebenaran, baik kebenaran Nabi Muhammad, urusan kiblat, haji

dan umroh maupun menyembunyikan atau akan menyembunyikan tuntunan Allah

menyangkut makanan. Orang-orang Yahudi misalnya, menghalalkan hasil suap orang-orang

Nasrani membenarkan sedikit minuman keras, kendati dalam kehidupan sehari-hari tidak

sedikit dari mereka yang meminumnya dengan banyak.

D. Kandungan Hukum Surah Al-Baqarah ayat 172 – 173

1. Allah memerintahkan manusia untuk memakan makanan yang halal lagi baik

2. Allah mengharamkan bangkai, darah, daging babi.

3. Di haramkan pula memakan binatang sembelihan yang ketika disembelihnya disebut

bagi selain Allah.

4. Jika seseorang berada dalam suatu keadaan yang sulit tak ada bahan makan halal
sama sekali, makan Allah memperbolehkan memakan binatang yang sebenarnya di
haramkan, walaupun orang tersebut sebetulnya tidak menghendaki untuk memakan
nya, dan untuk bertahan hidup jalan satu satu nya dia harus memakan makanan yang
haram itu, Allah memberi keringanan bagi orang dalam keadaan sulit. Ahli fiqih yang
lain beropini dilarang makan melainkan sekedar sanggup mempertahankan sisa
hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai