2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
Lydia Sekar Mustikaning Putri1), Wanti Indarti2), Dr. Hj. Lia Uzliawati, S.E., M.Si.3)
1.2.3
Akuntansi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
lydiasekar12@gmail.com 1 wantiindarti26@gmail.com 2 uzliawati76@gmail.com 3
diterima 04/11/23, direvisi 21/11/23, di publish 31/12/23
Abstract
The purpose of this research is to understand the work management strategies at PT Pertamina
Geothermal Energy to reduce the risk of negative working capital. In this study, the chosen research
type is descriptive quantitative research, which involves using quantitative data and a descriptive
approach to collect, present, and analyze the financial reports of PT Pertamina Geothermal Energy
for the years 2021-2022. The research findings indicate (1) Positive working capital in 2021 turned
negative in 2022, indicating an increased liquidity risk. (2) Current ratio and Quick ratio show a
significant decrease in the company's ability to meet short-term obligations with current assets
available in 2022. (3) Operating cash flow ratio drops drastically, indicating a decline in the
company's ability to generate cash from its operational activities. (4) An increase in accounts
receivable turnover ratio is a positive sign in the company's receivable and liquidity management. (5)
The average number of days in inventory turnover increases, which can affect working capital and
the risk of negative balance. (6) The fixed accounts payable turnover ratio remains relatively stable,
indicating that the company can manage its accounts payable effectively.
Keywords: Working Capital, Negative Balance, Management Strategies.
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pengelolaan kerja pada PT Pertamina Geothermal
Energy untuk mengurangi risiko saldo modal negatif. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang
dipilih adalah dengan penelitian kuantitatif deskriptif yaitu menggunakan data kuantitatif dan
pendekatan deskriptif untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis laporan keuangan PT.
Pertamina Geothermal Energy pada tahun 2021-2022. Hasil penelitian menunjukan (1) Modal kerja
yang positif pada tahun 2021 menjadi negatif pada tahun 2022, mengindikasikan risiko likuiditas
yang meningkat. (2) Rasio Lancar dan rasio Cepat menunjukkan penurunan signifikan dalam
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang tersedia
pada tahun 2022. (3) Rasio arus kas dari operasi turun drastis, menunjukkan penurunan dalam
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari aktivitas operasionalnya. (4) Peningkatan rasio
perputaran piutang usaha adalah tanda positif dalam manajemen piutang dan likuiditas perusahaan.
(5) Rasio rata-rata jumlah hari dalam perputaran persediaan meningkat, yang dapat mempengaruhi
modal kerja dan risiko saldo negatif. (6) Rasio perputaran utang usaha tetap relatif stabil,
menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola utang usahanya dengan baik.
206
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
Dalam konsep kuantitatif, modal kerja Sedangkan menurut Philippe Jorion, dalam
merujuk pada seluruh dana yang bukunya "Value at Risk: The New
diinvestasikan dalam aktiva lancar, sering Benchmark for Managing Financial Risk,"
disebut sebagai modal kerja bruto. Hal ini menjelaskan bahwa risiko saldo negatif
karena dana ini berputar dan kembali dalam muncul ketika manajemen risiko kurang
bentuk kas dalam waktu singkat. Konsep efektif dalam mengidentifikasi dan
kualitatif mengacu pada kelebihan aktiva mengelola eksposur risiko dalam aktivitas
lancar di atas hutang lancar, dikenal sebagai perbankan dan keuangan. Jorion mengacu
modal kerja neto. Hanya bagian dari pada risiko saldo negatif sebagai hasil dari
kelebihan ini yang dapat digunakan sebagai kurangnya manajemen risiko yang tepat,
modal kerja, sedangkan sisanya harus yang dapat mengakibatkan rekening atau
dipertahankan untuk menjaga likuiditas posisi keuangan menjadi negatif akibat
perusahaan. ketidakmampuan perusahaan untuk
mengelola risiko dengan baik.
207
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
Dari penjelasan John C. Hull dan Philippe Dengan kata lain, strategi pengelolaan
Jorion dapat diartikan bahwa saldo negatif modal kerja berkaitan dengan bagaimana
memiliki keterkaitan dengan risiko perusahaan mengelola arus kasnya dalam
keuangan dan dapat timbul akibat periode jangka pendek agar dapat menjaga
terjadinya fluktuasi pasar, kurangnya stabilitas dan likuiditasnya.
manajemen yang efektif, atau bisa juga PT Pertamina Geothermal Energy, sebagai
karena eksposur risiko yang tidak dikelola perusahaan energi nasional Indonesia.
dengan baik. Pentingnya untuk memahami Harga minyak dan gas alam sangat
tentang saldo negatif dan cara mengelola fluktuatif, sementara infrastruktur yang
diperlukan untuk operasional perusahaan
manajemen keuangan serta menghindari ini memerlukan investasi besar. Oleh
konsekuensi negatif yang mungkin akan karena itu, penting untuk mengelola modal
timbul akibat mengalami salfo negatif. kerja dengan baik untuk mengurangi risiko
saldo negatif yang dapat mengancam
Menurut Brigham dan Ehrhardt (2005), stabilitas keuangan perusahaan.
strategi pengelolaan modal kerja adalah
pendekatan yang digunakan oleh Selama beberapa tahun terakhir, PT
perusahaan untuk mengelola aset dan Pertamina Geothermal Energy telah
kewajiban jangka pendeknya dengan tujuan menghadapi tantangan signifikan dalam hal
pengelolaan modal kerja, yang diwakili
untuk memastikan ketersediaan dana yang oleh perubahan harga minyak yang tidak
cukup untuk menjalankan operasi sehari- pasti, kenaikan biaya operasional, dan
hari perusahaan. Strategi ini melibatkan peningkatan utang. Oleh karena itu,
manajemen aktiva lancar (aset yang dapat perusahaan ini memerlukan strategi yang
dengan cepat diubah menjadi uang tunai) kuat untuk mengatasi permasalahan ini dan
dan kewajiban lancar (kewajiban yang menghindari saldo negatif yang dapat
membahayakan keberlanjutan
harus segera diselesaikan), seperti piutang,
operasionalnya.
persediaan, dan utang jangka pendek.
Dalam laporan kinerja keuangan
Pentingnya strategi pengelolaan modal terakhirnya, PT Pertamina Geothermal
kerja adalah untuk menjaga keseimbangan Energy Tbk (PGEO). PT Pertamina
antara aset lancar dan kewajiban lancar Geothermal Energy menunjukkan saldo
sehingga perusahaan dapat memenuhi modal kerja negatif. Selain itu, sejumlah
kewajiban jangka pendeknya, seperti besar risiko siap menghadapi PT Pertamina
Geothermal Energy dalam situasi tersebut.
pembayaran tagihan dan gaji karyawan,
Menurut laporan keuangan per 31
tanpa mengalami kesulitan likuiditas. Desember 2022, PT Pertamina Geothermal
Strategi ini mencakup keputusan tentang Energy memiliki saldo modal kerja negatif
seberapa banyak dana yang akan sebesar 424.475 dolar. Hal ini
dialokasikan untuk persediaan, bagaimana menunjukkan bahwa PT Pertamina
mengelola piutang, dan bagaimana Geothermal Energy memiliki utang lancar
mengelola utang jangka pendek. Tujuannya yang lebih besar daripada aset lancarnya.
Pada saat yang sama, utang PT Pertamina
adalah untuk memaksimalkan efisiensi
Geothermal Energy tercatat mencapai
penggunaan modal kerja perusahaan. 943,28 juta dolar, yang terdiri dari
208
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
Perusahaan harus mengidentifikasi aset kompeten dan strategi yang baik untuk
lancar yang dapat diubah menjadi kas memitigasi risiko saldo negatif modal kerja.
dengan cepat. Ini mungkin melibatkan
penjualan aset yang tidak produktif atau
pengelolaan persediaan dengan lebih 2. Analisis Rasio Lancar PT Pertamina
efisien. Geothermal Energy
• Pengelolaan Liabilitas: Rasio Lancar (Current Ratio) adalah salah
satu rasio keuangan yang digunakan untuk
Perusahaan juga harus mempertimbangkan mengukur kemampuan perusahaan dalam
pengelolaan liabilitasnya. Ini mungkin memenuhi kewajiban keuangan jangka
melibatkan restrukturisasi utang atau pendeknya dengan menggunakan aset
perpanjangan jangka waktu liabilitas jika lancar. Rasio Lancar dihitung dengan
memungkinkan. membagi aset lancar dengan kewajiban
• Penjagaan Kas: lancar. Angka rasio lancar yang lebih tinggi
Perusahaan harus memprioritaskan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
penjagaan kas. Ini termasuk memonitor kemampuan yang lebih baik untuk
arus kas harian dengan cermat, memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
meminimalkan pengeluaran yang tidak
perlu, dan memastikan bahwa kas Tabel 2. Rasio Lancar
digunakan dengan bijak.
Liabilitas
• Renegosiasi Kontrak dan Persyaratan Aset Rasio
Tahun Jangka Hasil
Pembayaran: Lancar Lancar
Pendek
PT Pertamina Geothermal Energy dapat 2021 279.786 199.867 1,40
mencoba untuk merenegotiasi kontrak
2022 433.307 857.782 0,51 Turun
dengan pemasok dan klien untuk
memperpanjang jangka waktu pembayaran Sumber : Laporan Keuangan PT Pertamina
atau mendapatkan kondisi pembayaran Geothermal Energy
yang lebih menguntungkan.
• Pengelolaan Persediaan: Rasio lancar tahun 2021 sebesar 1,40
Mengurangi persediaan yang tidak perlu mengindikasikan bahwa PT Pertamina
dan mengoptimalkan pengelolaan stok agar Geothermal Energy memiliki aset lancar
meminimalkan biaya penyimpanan. yang cukup untuk menutup kewajiban
jangka pendeknya. Ini menunjukkan
• Diversifikasi Sumber Dana:
kesehatan keuangan yang baik dan
Mencari sumber dana tambahan, seperti kemampuan perusahaan untuk memenuhi
pinjaman jangka pendek atau pinjaman kewajiban jangka pendeknya tanpa
relatif murah, untuk menutupi defisit modal masalah.
kerja.
Mengelola modal kerja yang negatif adalah
tugas yang rumit dan harus dilakukan Rasio lancar tahun 2022 mengalami
dengan hati-hati untuk menghindari penurunan signifikan menjadi 0,51. Ini
masalah keuangan yang lebih serius. PT merupakan salah satu peringatan karena
Pertamina Geothermal Energy perlu rasio lancar yang rendah mengindikasikan
memiliki tim manajemen keuangan yang bahwa perusahaan mungkin menghadapi
kesulitan dalam memenuhi kewajiban
210
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
jangka pendeknya dengan aset lancar yang Perusahaan juga dapat mempertimbangkan
tersedia. penggunaan kredit jangka pendek dengan
bijak, tetapi perlu memperhatikan tingkat
bunga dan tenggat waktu pembayaran.
Hubungannya dengan Strategi
Pengelolaan Modal Kerja • Analisis dan Peramalan Keuangan:
Pengelolaan modal kerja sangat penting Meramalkan kebutuhan modal kerja dalam
untuk menjaga kesehatan keuangan jangka pendek dan merencanakan tindakan
perusahaan dan mengurangi risiko saldo yang tepat sesuai dengan situasi ekonomi
negatif. Saldo negatif dalam modal kerja adalah langkah penting.
dapat menyebabkan masalah likuiditas dan 3. Analisis Rasio Cepat PT Pertamina
potensi gagal bayar, maka dari itu Geothermal Energy
diperlukan strategi pegelolaan modal kerja Rasio Cepat (Quick Ratio) metrik keuangan
yang baik. yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan untuk
Strategi lain yang dapat digunakan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
untuk mengelola modal kerja dan dengan menggunakan aset yang paling cair
mengurangi risiko saldo negatif atau dapat dengan cepat diubah menjadi
uang tunai.
• Optimalisasi Aset Lancar:
Perusahaan dapat mencoba meningkatkan
nilai aset lancar, seperti piutang, Tabel 3. Rasio Cepat
persediaan, atau kas yang dapat digunakan Tahun Kas
Sekuritas yang
Diperdagangkan
Piutang
Liabilitas
Jangka
Rasio
Cepat
Hasil
Pendek
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
2021 125.335 1.102.855 131.462 199.867 6,80
Pengelolaan persediaan yang lebih efisien
2022 262.302 1.102.855 125.591 857.782 1,74 Turun
dan penagihan yang lebih cepat dapat
membantu. Sumber : Laporan Keuangan PT Pertamina
Geothermal Energy
• Pengendalian Liabilitas Jangka Pendek:
Perusahaan harus memantau dan
mengendalikan kewajiban jangka Pada tahun 2021, PT Pertamina Geothermal
pendeknya. Ini termasuk pembayaran tepat Energy memiliki rasio cepat yang sangat
waktu kepada pemasok dan manajemen tinggi, yaitu 6,80. Ini menunjukkan bahwa
hutang jangka pendek. Mengurangi beban perusahaan memiliki aset yang sangat
hutang jangka pendek dapat membantu likuid dan cukup untuk membayar seluruh
memperbaiki rasio lancar. kewajiban jangka pendeknya. Namun, pada
tahun 2022, rasio cepat perusahaan
• Pengelolaan Kas: menurun secara drastis menjadi 1,74. Hal
Mengelola kas dengan baik sangat penting. ini mengindikasikan bahwa perusahaan
PT Pertamina Geothermal Energy perlu mungkin menghadapi kesulitan dalam
memastikan bahwa kas tidak terperangkap memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dalam investasi yang tidak likuid atau tidak dengan aset yang lebih likuid.
produktif. Perencanaan kas yang baik
adalah kunci untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek. Hubungannya dengan Strategi
Pengelolaan Modal Kerja
• Penggunaan Kredit Jangka Pendek:
211
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
Strategi pengelolaan modal kerja sangat 4. Analisis Rasio Arus Kas dari Operasi
penting dalam mengelola keuangan PT Pertamina Geothermal Energy
perusahaan, terutama dalam mengurangi Rasio Arus Kas dari Operasi (Operating
risiko saldo negatif. Rasio Cepat yang Cash Flow Ratio) adalah salah satu rasio
rendah menunjukkan adanya beberapa keuangan yang penting untuk mengukur
masalah dalam pengelolaan modal kemampuan perusahaan dalam
kerjanya, maka dengan itu diperlukan menghasilkan kas dari operasinya sendiri.
strategi pengelolaan modal kerja baik.
212
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
214
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
215
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
Perubahan dalam rasio rata-rata jumlah hari meskipun terjadi sedikit penurunan dalam
dalam perputaran persediaan juga dapat efisiensi tersebut.
mempengaruhi kebijakan stok perusahaan. Hubungannya dengan Strategi
PT Pertamina Geothermal Energy harus Pengelolaan Modal Kerja
mempertimbangkan kembali strategi Rasio perputaran utang usaha memiliki
stoknya untuk memastikan bahwa hubungan yang erat dengan strategi
persediaan tidak berlebihan dan memenuhi pengelolaan modal kerja. Strategi
permintaan pasar. pengelolaan modal kerja yang baik sangat
bergantung pada kemampuan perusahaan
9. Analisis Rasio Perputaran Utang untuk mengelola utang usaha seacra efisien.
Usaha PT Pertamina Geothermal
Energy Strategi yang Dapat Digunakan untuk
Rasio Perputaran Utang Usaha (Payable Mengelola Modal Kerja dan
Turnover Ratio) adalah sebuah rasio Mengurangi Risiko Saldo Negatif
keuangan yang digunakan untuk mengukur • Pengaruh terhadap Saldo Negatif Modal
sejauh mana sebuah perusahaan mengelola Kerja:
utang usahanya. Rasio perputaran utang usaha yang tinggi
mengindikasikan bahwa PT Pertamina
Tabel 9. Perputaran Utang Usaha Geothermal Energy dapat membayar utang
Pembelian
Rata- Rasio usaha dengan cepat. Hal ini dapat
Rata Perputaran
Tahun Bahan
Utang Utang
Hasil membantu mengurangi risiko saldo negatif
Baku
Usaha Usaha modal kerja, karena perusahaan memiliki
2021 182.327 70.569,5 2,58 kemampuan untuk memenuhi kewajiban
2022 173.208 69.070 2,51 Turun
finansialnya dalam jangka pendek.Upaya
Sumber : Laporan Keuangan PT Pertamina
untuk Meminimalkan Risiko Saldo Negatif:
Geothermal Energy
• Manajemen Utang yang Efektif:
Perusahaan perlu memastikan bahwa
Pada tahun 2021, rasio perputaran utang
kebijakan pembayaran utang usaha tetap
usaha PT Pertamina Geothermal Energy
efisien dan sesuai dengan kebutuhan
adalah 2,58. Artinya, selama tahun tersebut,
perusahaan. Peningkatan rasio perputaran
PT Pertamina Geothermal Energy
utang usaha dapat mencerminkan praktik
membayar utang usahanya sebanyak 2,58
manajemen utang yang baik.
kali. Ini menunjukkan bahwa perusahaan
• Kebijakan Pembayaran yang Bijak:
dapat mengelola utang usahanya secara
PT Pertamina Geothermal Energy perlu
efisien, dengan kemampuan untuk
menjaga keseimbangan antara membayar
membayar kewajiban dalam periode waktu
utang dengan cepat dan memanfaatkan
yang singkat. Dan pada tahun 2022, rasio
periode kredit yang diberikan oleh
perputaran utang usaha sedikit menurun
pemasok. Pemahaman yang baik tentang
menjadi 2,51. Ini menunjukkan bahwa PT
perubahan dalam rasio perputaran utang
Pertamina Geothermal Energy masih
usaha dapat membantu perusahaan
efisien dalam mengelola utang usaha,
217
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
218
Measurement: Jurnal Akuntansi, Vol 17 No. 2 : 206 - 220
Desember 2023
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053
modal kerja tetap positif dan likuiditas risiko dan memastikan kelangsungan bisnis
terjaga. yang stabil.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada pembahasan, Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. (2013).
maka dalam penelitian ini dapat ditarik Financial Management: Theory and
simpulan sebagai berikut : Practice. Cengage Learning.
1. Modal kerja yang positif pada tahun Fatihudin, D. (2015). Metode Penelitian
2021 menjadi negatif pada tahun 2022, untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen
mengindikasikan risiko likuiditas yang dan Akuntansi. Sidoarjo: Zifatama
meningkat. Publisher.
2. Rasio Lancar dan rasio Cepat
menunjukkan penurunan signifikan Hull, John C. (2010) Risk Management and
dalam kemampuan perusahaan untuk Financial Institutions. New Jersey:
memenuhi kewajiban jangka pendek Pearson Education.
dengan aset lancar yang tersedia pada
tahun 2022. IDN TIMES. (2023). Saldo Modal Kerja
3. Rasio arus kas dari operasi turun drastis, negatif, Ini 3 Risiko yang Mengintai
menunjukkan penurunan dalam PGEO.
kemampuan perusahaan untuk URL:https://www.idntimes.com/busi
menghasilkan kas dari aktivitas ness/economy/ridwan-aji-pitoko-
operasionalnya. 1/saldo-modal-kerja-negatif-ini-3-
4. Peningkatan rasio perputaran piutang risiko-yang-mengintai-
usaha adalah tanda positif dalam pgeo?page=all. Di akses pada 5
manajemen piutang dan likuiditas September 2023.
perusahaan.
5. Rasio rata-rata jumlah hari dalam Kristanto, H., Satmoko, A. and Ediningsih,
perputaran persediaan meningkat, yang S. I. (2020) Pengantar Teori dan Studi
dapat mempengaruhi modal kerja dan Empiris PENGELOLAAN MODAL
risiko saldo negatif. KERJA PERUSAHAAN.
6. Rasio perputaran utang usaha tetap
relatif stabil, menunjukkan bahwa Jorion, P. (2001). Value at Risk: The New
perusahaan dapat mengelola utang Benchmark for Managing Financial
usahanya dengan baik. Risk.
220