Anda di halaman 1dari 3

RESPONSI FTS SEMI SOLID

Nama : Nisma Auliya N


NIM : 22.0602.0011
Hari, Tanggal : Selasa, 9 Januari 2024

1. Sebutkan formulasi, fungsi, penimbanga masing-masing bahan yang digunakan dalam


pembuatan salep hidrokortisan serta sebutkan cara pembuatannya! (35)
Jawab :
Formulasi: Hidrokortison, Adeps lanae, Vaselin album
Fungsi bahan:
 Hidrokortison : Zat aktif, antiinflamasi
 Adeps lanae : penstabil emulsi
 Vaselin album : emolien
Penimbangan:
Hidrokortison 1/100 x 10 g = 0,1 g 0,1 g + 5% = 0,105 g
Adeps Lanae 14/100 x 10 g = 1,4 g 1,4 g + 5% = 1,47 g
Vaselin Album 10 gr – (0,105 g + 1,47 g) 10 g – 1,575 g = 8,425 g
Cara pembuatan:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang semua bahan
3. Timbang vaselin album dan adeps lanae, lalu dipanaskan hingga melebur
4. Tambakan serbuk Hidrokortison sedikit demi sedikit, campur ad homogen
5. Masukan kedalam pot salep
6. Timbang masing-masing pot salep

2. Sebutkan formulasi, fungsi, penimbanga masing-masing bahan yang digunakan dalam


pembuatan gel serta sebutkan cara pembuatannya! (35)
Jawab:
Formulasi : Hidrokrtison, Propilen glikol, Carbopol, TEA, Aquadest
Fungsi bahan:
 Hidrokortison : antiinflamasi, antialergi, dan antipruritus pada penyakit kulit.
 Propiken glikol : sebagai humektan(menjaga kelembapan gel), pelarut, pelicin,
dan sebagai penghambat fermentasi dan pertumbuhan jamur, desinfektan, dan
untuk meningkatkan kelarutan.
 CMC Na : memberikan viskositas stabil pada sediaan.
 Metil paraben : sebagai pengawet untuk mencegah kontaminasi mikroba karena
tingginnya kandungan air pada sediaan.
 Aquadest : sebagai pelarut maupun medium pendispersi.
Penimbangan:
Hidrokrtison 1% = 1/100 x 10 gram = 0,1 g = 0,101 g
Propilen glikol 10% = 10/100 x 10 gram = 1 g = 0,4
Carbopol 1% = 1/100 x 10 gram = 0,1 g
TEA q.s
Aquadest ad 100% = 10 – 1,21 gram = 8,79 g

Cara pembuatan:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Panaskan/kembangkan basis gel dalam aquadest yang telah dipanaskan pada
suhu 700C sebanyak 20 kali
3. Biarkan selama 20 menit agar mengembang
4. Kemudian aduk hingga sampai terbentuk basis gel yang kental
5. Kemudian aduk hingga massa gel menjadi transparan (massa I)
6. Hidrokortison dilarutkan dalam propilenglikol sambil digerus dalam mortir
(massa II)
7. Campuran I ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam gelling agent yang
dikembangkan
8. Dicampur hingga homogen

3. Sebutkan evaluasi dan jelaskan cara kerja masing-masing evaluasi serta dari
dilakukannya uji tersebut dari sediaan sedi solid! (30)
Jawab:
Evaluasi sediaan semi solid :
1. Uji organoleptis
2. Uji homogenitas
3. Uji pH
4. Uji daya sebar
5. Uji daya proteksi
6. Uji bobot sediaan
7. Uji tipe krim
Cara kerja evaluasi sediaan semi solid:
1. Uji organoleptis: Ambil krim/ gel yang sudah dibuat dan oleskan pada objek glass,
kemudian amati secara visual.Catat bentuk, warna dan bau dari krim/ gel yang
dihasilkan.
2. Uji homogenitas: Ambil krim/ gel pada gelas objek, perhatikan susunan krim/ gel
yang tampak. Krim/ gel homogen jika tidak terlihat butiran-butiran dan tidak terasa
kasar bila dioleskan pada kulit.
3. Uji Ph: Celupkan kertas pH universal pada sirup/ suspensi/ emulsi, biarkan naik
hingga batas indikator teratas. Catat hasil dari pengamatan.
4. Uji daya sebar: Sebanyak 0,5 gram sediaan ditimbang dengan bantuan gelas obyek
kemudian diletakkan di tengah-tengah kaca berskala dan ditutup lagi dengan kaca
bening yang sudah ditimbang sebelumnya. Lalu diamati penyebarannya. D1 adalah
diameter vertikal dan D2 adalah diameter horisontal. Uji direplikasi dengan
menambahkan beban bervariasi 50g; 100g; 150g; 200g; 250g; 300g. Setelah
diletakkan beban ditunggu sampai 1 menit kemudian baru dihitung D1 dan D2,
kemudian dihitung luas areanya.
 Uji daya proteksi: Siapkan 2 kertas saring.
 Kertas A ditetesi indikator PP dan dibiarkan hingga kering, baru diolesi
dengan sediaan.
 Kertas B dibentuk dengan bantuan kaca kotak kecil dilumuri parafin padat
yang telah dicairkan sehingga setelah kering membentuk cetakan.
 Kertas B diletakkan di atas kertas A, kemudian ditetesi KOH.
Jika muncul noda warna ungu berarti krim tidak cukup baik kemampuannya dalam
memproteksi kulit.
5. Uji bobot sediaan: Pengamatan dilakukan dengan menimbang tube kosong kemudian
diisi dengan sediaan yang sudah dibuat. Setelah itu tube ditimbang kembali. Bobot
krim dihitung dengan mengurangi bobot total (tube + krim) dengan bobot tube.
6. Uji tipe krim: Sebagian krim dilarutkan dengan air kedalam gelas beaker, diaduk.
Tipe M/A : bila larut/ campur/ lebih encer
Tipe A/M : bila tidak tercampur

Anda mungkin juga menyukai