Anda di halaman 1dari 9

FORMULASI

GEL

KELOMPOK 1
FORMULA GEL HIDROKORTISON

Hidrokortison 1%
Propilen glikol 10%
Carbopol 1%
DMDM Hydantion 0,1%
TEA q.s
Aquadest ad 100%
DASAR FORMULASI SEDIAAN

Sediaan gel banyak


digunakan sebagai sistem penghantaran
obat karena sifatnya yang mendinginkan,
mudah merata di kulit, serta tidak
menimbulkan bekas (Sari and Isadiartuti, 2006).
Pada penelitian ini, dipilih sediaan
gel karena sifat bahan obat (hidrokortison)
yang lipofil sedangkan basis gel bersifat
hidrofil. Dengan sistem ini diharapkan obat
dapat terlepas dari basisnya yang bersifat
inert.
DASAR FORMULASI ZAT AKTIF

Hidrokortison merupakan salah satu


obat golongan kortikosteroid. Kortikosteroid
mempunyai sifat antiinflamasi dan
kemampuan vasokontriksi kapiler yang
berperan penting dalam dermatologi. Hidrokortison
merupakan bahan aktif
yang paling banyak digunakan dalam
bentuk sediaan topical (Kastarinen, et al., 2014).
DASAR FORMULASI ZAT TAMBAHAN
Carbomer sendiri sering dipilih karena
memiliki beberapa keuntungan yaitu bersifat
hidrofil sehingga lebih mudah terdispersi dalam DMDM hydantoin
air meski konsentrasi yang digunakan kecil, Mempunyai spectrum antimikroba yg luas, sangat
dengan konsentrasi kecil tersebut carbomer larut air dan cukup syabil dalam rentang pH dan
sudah memiliki viskositas yang cukup sebagai suhu yg luas (Schanno RJ, et al, 1980)
basis gel (Rowe, dkk.,2009).

Propilen glikol stabil pada suhu rendah dan Dalam sediaan gel TEA berfungsi sebagai
wadah tertutup karena terhindar dari agen penetral carbopol sehingga menstabilkan pH
pengoksidasi (Rowe dkk., 2009).
dan membantu pembentukan masa gel.
Propilenglikol ini digunakan pada kisaran
konsentrasi 15% (Rowe, Sheskey, dan Quinn, Penggunaan TEA yang disarankan 2-4%
2009). (Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009).
PERHITUNGAN
Hidrokortison 1% = 1/100 x 10 gram = 0,1 g
Propilen glikol 10% = 10/100 x 10 gram = 1 g
Carbopol 1% = 1/100 x 10 gram = 0,1 g
DMDM Hydantion 0,1% = 1/100 x 10 gram = 0,01 g
Aquadest ad 100% = 10 – 1,21 gram = 8,79 g
CARA KERJA

Carbopol dikembangkan dalam aquadest yang


telah dipanaskan pada suhu ±70ºC sebanyak
20 kalinya. Biarkan mengambang selama 20 hidrokortison dilarutkan dalam
menit, kemudian diaduk kuat sampai terbentuk propilenglikol sambil digerus dalam mortir
basis gel yang kental, lalu tambahkan TEA (massa 2). Campuran 1 ditambahkan
sedikit demi sedikit ke dalam gelling agent
dan cek pH sediaan sampai mencapai pH 6,0 yang telah dikembangkan. Kemudian
kemudian aduk hingga massa gel menjadi tambahkan dengan dmdm dan sisa aquadest, dicampur
transparan (Massa I). hingga homogen. Uji Sifat Fisik Gel
Hidrokortison 1%
EVALUASI SEDIAAN
Pengamatan organoleptis dan homogenitas Pengujian daya lekat
Pengamatan organoleptis dilakukan secara Sampel 0,25 gram diletakkan di antara
visual meliputi bau, warna, dan tekstur. 2 object glass dan diberikan beban 1 kg
Pengamatan homogenitas dilakukan selama 5 menit. Beban diangkat dan diganti
dengan meletakkan sejumlah sampel pada dengan beban 80 gram pada alat. Dicatat
object glass. waktu yang diperlukan gel lepas dari object
glass.

Uji viskositas gel dilakukan dengan


viskometer Brookfield. Pembacaan skala Daya sebar gel diuji dengan cara meletakkan
dilakukan ketika jarum yang bergerak telah sampel 0,5 gram sediaan ke atas kaca.
stabil Kemudian ditutup dengan kaca kecil yang
sebelumnya telah ditimbang dan biarkan
selama 1 menit. Selanjutnya ditambahkan
Pengujian pH dilakukan menggunakan beban sebesar 150 gram dan ditunggu
kertas pH universal dengan cara selama 1 menit. Dicatat diameter konstan
mencelupkan kertas pH ke dalam sediaan gel setelah diberikan beban.
gel yang sudah diencerkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdelkader and H. F. Mansour, “Comparative studies for ciprofloxacin hydrochloride pre-formed gels and
thermally triggered ( in situ ) gels :In vitro and in vivo appraisal using a bacterial keratitis model in rabb.
Comparative studies for ciprofloxacin hydrochloride pre-formed gels,” Pharm Dev Technol, no. November, 2014.

Kastarinen et al., “Topical antiinflammatory agents for seborrheic dermatitis of the face or scalp ( Review) Topical
anti-inflammatory agents for seborrhoeic dermatitis of the face or scalp,” Cochrane Collab., no. 5, 2014.

Lachman, L., H.A. Lieberman, dan J.L. Kanig, 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga. Terjemahan
Oleh: Siti Suyatmi, J. Kawira, Iis Aisyah. UI Press. Jakarta.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Quinn, M. E. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients (VI ed.). London:
Pharmaceutical Press.

Sari and D. D. Isadiartuti, “Studi efektivitas sediaan gel antiseptic tangan ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.)
Antiseptic activity evaluation of piper leave from Piper betle Linn extract in hand gel antiseptic preparation,”
Retno Sari Maj. Farm. Indones., vol. 17, no. 4, p. 165, 2006.

Anda mungkin juga menyukai